SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
MENGAPA KITA
HARUS PEDULI???
Shabu
Oh Em Jiiiiii…. 3,8 juta
warga indonesia gunakan
napza???
Tidddaaakk !!! 
Ckckckckckkc.. Ini lagi
71,3 % Pelajar-
Mahasiswa gunakan
napza..
Heeeeeemmmmmm
-.-”
Sumber: BNN
Napza adalah singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lain, yaitu obat atau zat
yang jika masuk kedalam tubuh
akan berpengaruh terhadap
fungsi tubuh, terutama otak
sehingga dapat berpengaruh
terhadap kerja otak dan
mengubah perilaku pemakainya
menjadi tidak normal.
PENGER
TIAN
Penggolongan
Napza
jenis efek
NAPZA
NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
ZAT ADIKTIF
LAIN
Zat yg mnimblkan
penurunan/perubahan
kesadaran, hilangnya rasa
, mengurangi &
menghilangkan rasa nyeri
& dpt ketergantungan.
putau
cocain
ganja
zat /obat yg berkhasiat
psikoaktif mll pengaruh
selektif pd susunan saraf
pusat yg menyebabkan
perubahan khas pd
aktifitas mental & perilaku
ekstasi amphetamin
zat adiktif lainnya adalah
bahan / zat yang
berpengaruh psikoaktif
selain narkotika dan
psikotropika.
rokok miras
• Merangsang kerja organ
tubuh seperti jantung dan
otak.
• Memberi efek lebih senang
dan bertenaga.
• Meningkatkan kegairahan
dan kesadaran.
• Contoh: sabu
(methamphetamines),
ecstasy (amphetamines),
kokain, steroid, nikotin,
Uppers
Ectasy Sabu
Kokain
Nikotin
Kafein
Downers
• Menekan sistem syaraf pusat.
• Mengurangi aktivitas
fungsional tubuh.
• Memberikan efek tenang.
• Membuat pemakai tidur dan
tidak sadarkan diri.
• Contoh: heroin, morfin,
petidine, valium, alkohol,
ganja (cannabis), opium.
 Penenang (Sedatives), bekerja pada
sistim syaraf
 Beri rasa rilex yg bersifat artifisial, dan
kurangi ketegangan / kegelisahan dan
tekanan mental.
 Akibat ketergantungan psykhologis
Contoh : Heroin, obat tidur.
Depressant
Cannabis/Ganja
Alkohol
Heroin (Putaw)
Morfin
All Arounders
• Mengakibatkan pemakai
menjadi berhalusinasi.
• Pemakai melihat sesuatu yang
sebenarnya tidak nyata.
• Contoh: LSD, ganja/cannabis,
magic mushroom.
Stimulant
 Zat yg dpt mengaktifkan, memperkuat,
meningkatkan aktifitas dari sistem syaraf pusat.
 Akibatkan : tindak kekerasan, perilaku agresif, dan
sakit jiwa.
Contoh : Cocain, Amphetamine.
Halusinogens
 Secara kimiawi, sangat beragam & dapat
akibatkan perobahan mental yang hebat,
seperti : Euphoria, berkhayal, paranoia/id.
Contoh : Mariyuana, XTC, LSD.
Ganja berasal dari tanaman Cannabis
sativa, sering juga disebut gele atau
cimeng. Tumbuhan ini mengandung zat zat
narkotik yang memabukkan. Dampaknya
menimbulkan euforia (kegembiraan),
menyebabkan ketenangan tidak peduli
pada lingkungan, dan rasa tentram. Bisa
menyebabkan ketergantungan karena sama
dengan narkotika. Mampu mengubah
struktur fungsi saraf, menimbulkan
kesenangan, ketentraman, gerakan yang
lamban, kecelakaan kerja dan lalu lintas
Cara pemakaiannya dengan dihisap seperti
rokok. Bila digunakan, tingkah laku
pemakai akan nampak aneh, banyak tawa
walaupun tidak ada yg lucu, kedua mata
tidak merasa takut. Mempengaruhi
perubahan pada alam pikiran, mengurangi
daya ingat, gangguan pada teggorokan,
sistem pernafasan akan terhambat dan
kekebalan tubuh menurun.
GANJA KERING
Sabu adalah zat metilamfetamin
(turunan amfetamin) dimana namanya
meminjam sebuah masakan dari Jepang.
Sabhu berbentuk kristal putih mirip vetsin.
Dan cairan mudah larut dalam alkohol, air.
Sabu termasuk jenis stimulan
(merangsang sistim saraf pusat).
Dampaknya lebih kuat dan cepat
daripada ekstasi. Pemakai jadi lebih
bersemangat, percaya diri dan keberanian
meningkat, senang nerocos dsb.
Pendeknya semua aktivitas tubuh
dipercepat amat berlebihan, tetapi ia juga
amat curiga berlebihan pada semua orang
dilingkungannya. Akibatnya malah
mengganggu kehidupan sendiri.
Penggunaan sabu jika berkelanjutan akan
menjebol tubuh pemakainya / meninggal dunia.
Methamphetamine/ SHABU
Ekstasi adalah zat sintetik amfetamin yg
dibuat dalam bentuk pil.
Ekstasi berarti sukacita yang melimpah,
berlebihan, meluap
Pil ini bekerja merangsang syaraf pusat
otonom. Pemakai menjadi gembira dan
sangat percaya diri .
Di Indonesia ekstasi dikenal dengan
berbagai sebutan seperti inex, enak, cui
iin, flash, dolar, pliper, hammer, dll.
Ekstasi pertama kali dipatenkan oleh perusahaan farmasi
Ernest Merck di Darmstadt Jerman pada tahun 1914 dengan
naman Methylene Dioxy Meth Amphetamine (MDMA) Ekstasi
mengandung senyawa LSD (Lysergic Acid Diethylamine)
Ekstasi berkasiat dalam merangsang (sbg stimulasi)
membangkitkan rasa senang (euporia) serta gairah yang
berlebihan. Namun dalam penggunaan yang berlebihan
berkhasiat mematikan rasa ( rasa malu, membawa kepada
long sex) serta khayalan-khayalan aneh (halusinasi) .
Ekstasi memacu jantung secara hebat hingga beat (ketukan
berirama) dari degup jantung berdengung didaerah telinga .
Inilah yg melatari lahirnya house music yg mempunyai beat
secara cepat agar sesuai dengan beat di kuping pemakai
ekstasi Istilahnya “tripping” . Begitu musik berhenti pemakai
jadi gelisah dan terus menggoyang-goyangkan kepala sesuai
beat jantungnya. Normalnya beat jantung sekitar 60 detakan
permenit. Tetapi apabila menggunakan ekstasi, bisa
mencapai 120 detakan permenit.
Ekstasi menimbulkan ketergantungan dan kerusakan otak.
Kalau diputus, badan terasa capek luar biasa , depresi, dsb.
Overdosis ditandai dengan halusinasi, panik, muntah, diare
dan kejang, serta koma dan kematian
BERBAGAI JENIS EKSTASI
1) Asal :
- Zat/obat, alamiah/Syntetis
- Bukan Narkotika
3) Manfaat/Penggunaan :
- Hanya utk kepentingan pelayanan
kesehatan dan/atau Ilmu Pengetahuan
- Gol I hanya utk Ilmu Pengetahuan
4) Contoh :
- FLUDIAZEPAM
- FENCAMFAMINA
5) Yuridis : UU no. 5/1997
2) Akibat :
- Psykhoaktif - pengaruhi susunan
syaraf pusat
- Perubahan khas pada aktifitas
mental & perilaku
1) Asal :
- Tanaman / bukan tanaman
- Sintetis / semi sintetis
2) Akibat :
Dapat timbulkan ketergantungan
3) Manfaat / Penggunaan :
Tergantung pemakai
4) Contoh :
- Alkohol
- Rokok, kopi, teh
- Obat-obatan
Rokok
Efeknya adalah merusak terhdap
saluran pencernaan, usus hati,
jantung, ginjal dan akan
menimbulkan paranoid, depresi dan
hilang ingatan. Orang yg sedang
menggunakan obat penenang atau
obat tidur dan alkohol akan tampak
gembira, banyak bicara,
bersemangat akan tetapi bila jumlah
yang dipakai bertambah maka
nampak gerakan lambat , bicara
cadel, jalan sempoyongan,
mengantuk dan tertidur . Bila
ketagihan akan nampak gelisah,
gemetar, keluar banyak keringat,
kesadaran menurun dan kejang.
Contoh : Minuman keras berkadar
alkohol tinggi
Efeknya akan
menimbulkan gangguan
terhadap jantung dan
pembuluh darah
Contoh : RokoK
Pada dasarnya akan menimbulkan
rasa cemas dan akan mengakibatkan
gangguan terhadap jantung dan
pembuluh darah
Contoh : terdapat pada kopi
Efek menghambat pernafasan,
infeksi dalam tenggorokan,
gangguan pada otak, kerusakan
pada hati dan ginjal
Contoh : zat perekat, bensin, spidol
yg dapat dihirup baunya
-
URUT-URUTAN PENYALAHGUNA
ROKOK ALKOHOL
NARKOTIKA PSIKOTROPIKA
SEX BEBAS /PENY KELAMIN / HIV /
AIDS
KRIMINALITAS
Alasan menyalahgunakan NAPZA
bersifat multikausal
No Alasan Persen
1 Coba-coba 87,2
2 Iseng 69,2
3 Mencari ketenangan 59,0
4 Ikut teman 59,0
5 Menambah keberanian 20,5
6 Dipaksa seseorang 10,3
• ZAT
• DOSIS
• CARA PAKAI
• FREKUENSI
• DAYA TAHAN
TUBUH
1. USER ( COBA-COBA )
2. ABUSER
(KETAGIHAN )
3. ADICT
( KETERGANTUNGAN )
Coba-coba Penyalahgunaan Kecanduan
Ketergantungan Fisik
4 SIFAT UTAMA
1. SUGESTI - KEINGINANYG TAKTERTAHANKANTHD ZAT YG TERKANDUNG
DLMNAPZA/
NARKOBADIMAKSUD
2. TOLERANSI - KECENDERUNGANUTKMENAMBAH DOSIS
3. KETERGANTUNGANSCRPSIKIS – GELISAH,
,EMOSIONAL
4. KETERGANTUNGANSCRFISIK- GEJALAPUTUS ZAT/
SAKAW
BEBERAPA CARA MENGKONSUMSI NARKOBA
1. ORAL ATAU MELALUI MULUT
MENELAN NARKOBA BIASANYA YG BERBENTUK PIL
2. DIHISAP (INHALANSIA)
NARKOBA DIBAKAR SEPERTI ROKOK
3. DIHIRUP (INTRANASAL), SNIFFED
MENGHIRUP NARKOBA LANGSUNG DLM BENTUK
TEPUNG MELALUI HIDUNG
4 INJEKSI INTRAVENA
MEMASUKKAN NARKOBA DLM BENTUK CAIR MELALUI
JARUM SUNTIK LANGSUNG KEDALAM DARAH
5 DITARUH DILUKA
MENABURKAN NARKOBA YG BERBENTUK TEPUNG
PADA BAGIAN KULIT TUBUH YG DIBUAT LUKA
6 INERSI ANAL
MEMASUKKAN NARKOBA YG BERBENTUK PADAT MELALUI
LUBANG DUBUR
Gangguan fungsi otak, penurunan daya ingat,
mempengaruhi alam perasaan / suasana hati melalui
sistem neurotransmiter (antara lain serotonin,
noradrenergik dan dopamine) dan menghilangkan rasa
nyeri / sakit
Gangguan fungsi pernafasan
Gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah
Gangguan fungsi pencernaan
Akibat penyalahgunaan narkoba melalui jarum suntik :
~ Infeksi HIV/AIDS
~ infeksi Hepatitis A, B, C
Mekanisme kerja Narkoba secara klinis bisa bersifat
stimulan (merangsang) dan depresan (menekan)
terhadap fungsi otak, tergantung dosis dan cara
pemberian
Stimulan, misalnya Amfetamin (dicampur zat lain
disebut sebagai Ekstasi ) dan Kokain merangsang
susunan saraf pusat di otak.
Depresan, misalnya Opiat yang terikat pada reseptor
tertentu, bahkan diketahui hampir ada pada setiap area
di otak
Pada Otak
~ Tidak peduli lingkungan
~ Struktur syaraf rusak
~ Pemimpi
~ Apatis
~ Depresi
Pada Mata
~ Mata merah
Pada Otak
~ Timbulkan prasangka
buruk ( paranoid )
~ Rasa sedih dan was-2
~ Sulit tidur
~ Gaduh
~ Gelisah
~ Kematian pada
over dosis
Pada Jantung
~ Tekanan darah tinggi
~ Kematian akibat
serangan jantung
Pada Rongga
~ Mulut kering
~ Haus
Pada Pencernaan
Kerusakan akut pada
Ginjal dan hati
Pada Ginjal
~ Cuci darah akibat
Kerusakan ginjal
Pada pencernaan
Kerusakan hati (lever)
Pada Otak
~ Mudah panik
~ Mengubah
kepribadian secara
permanen
~ Selalu ketakutan
( paranoid
~ Mimpi buruk
tak pernah berhenti
Pada Mata
~ Melihat yang
menakutkan
Pada Pencernaan
~ Sering mual
~ Pendarahan lambung
~ Gangguan lever
• Suka bolos dengan alasan tidak jelas
• Mulanya periang jadi pemurung
• Suka menyendiri/kurung diri
• Cari alasan agar dapat keluar rumah ( pandai bohong )
• Kamar anak selalu tertutup
• Kamar dulu selalu rapi, jadi berantakan
• Cara berpakaian tidak rapi
• Terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
• Anak berwajah pucat dan kuyu
• Mata berair
• Tangan bergetar
• Anak selalu gelisah
• Badan lesu
• Barang anak selalu raib
• Barang Ortu mulai raib
• Suka memakai kaca mata hitam
• Suka memakai baju lengan panjang
• Mudah tersinggung dan mudah marah serta menentang
• Mempunyai teman baru yang tidak dikenal
• Nafas tersengal-sengal
• Susah tidur
• Mulai kenal merokok
Wujudkan cita-cita dengan meningkatkan prestasi dan
kembangkan bakat demi masa depan
Perdalam iman dan taqwa guna ketahanan diri dalam
menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup
Laksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap diri sendiri,
keluarga dan manfaatkan waktu luang dengan kegiatan positif
di masyarakat
Berusaha menjadi anggota keluarga yang baik
Hati-hati dalam memilih teman bergaul ikut dalam organisasi
sosial kemasyarakatan
Tingkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan
Hindarkan perbuatan penyalahgunaan Narkoba
PENCEGAHAN
• Meningkatkan iman dan taqwa.
• Memperhatikan teman bergaul dan
selalu waspada.
• Pendewasaan kepribadian.
• Meningkatkan pengembangan diri
dan kemampuan mengatasi
masalah.
• Meningkatkan kepercayaan diri.
• Hindari kebiasaan merokok.
•Tetap berteman tapi tidak ikut memakai
Narkotika.
•Tunjukkan rasa kepedulian.
•Gali keadaan emosi dan kehidupan sosialnya.
•Ajak keluar dari jerat Narkotika.
•Jelaskan dampak buruk pemakaian
Narkotika.
•Diskusikan cara mempertahankan diri dan
menghindari penggunaan kembali.
•Hubungi tim ahli.
ROKOK ADALAH
PINTU GERBANG NARKOBA
Pertemuan Terbatas Dewan Pertimbangan
Presiden Dengan BNN
Disita (2015)
23,51 Ton
Disita (2015)
1,7 Jt Butir
Disita (2015)
3,46 Ton
135,01 Ton 215,98 Ton 12,6 Jt Butir
Kwantitas Peredaran Narkotika
Skema hukuman
Undang-undang menentukan hukuman bagi penyalah gunaan
narkotika dengan skema:
1.Rehabilitasi bagi korban;
2. Penjara disertai dengan denda bagi pelaku tindak pidana;
3. Orang tua atau wali juga di ancam hukuman kurungan dan denda
apabila tidak melaporkan anaknya yang menjadi pecandu
narkotika;
4. Orang lain yang tidak melaporkan adanya tindak pidana
penyalahgunaan narkotika di ancam hukuman penjara dan denda
Penyalah guna bagi diri sendiri
Bagi setiap penyalah guna yang menggunakan
narkotika untuk diri sendiri rentang hukuman
nya Pidana Penjara paling singkat 1 tahun dan
paling lama 4 tahun
Pelaku Tindak Pidana
1. Memiliki (menanam, memelihara, menyimpan, menguasai);
Pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 12 tahun dan
denda paling sedikit Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta) dan
paling banyak Rp. 8.000.000.000,- (Delapan Miliar).
2. Memproduksi (mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan);
Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun dan
denda paling sedikit Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling
banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar).
3.Menjual (menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan);
Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda
paling sedikit Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar).
4. Membawa/Kurir (mengirim, mengangkut, atau mentransito);
Pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda
paling sedikit Rp. 400.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling banyak Rp.
8.000.000.000,- (Delapan Miliar).
5. Memberikan untuk digunakan orang lain.
Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda
paling sedikit Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar).
WHITNEY HOUSTON
SEBELUM MENGKONSUMSI
NARKOBA
WHITNEY HOUSTON
SETELAH MENGKONSUMSI NARKOBA
EFEK NAPZA
EFEK NAPZA
EFEK NAPZA
EFEK NAPZA

More Related Content

What's hot (20)

Penyuluhan Rokok
Penyuluhan RokokPenyuluhan Rokok
Penyuluhan Rokok
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Stop pronografi
Stop pronografiStop pronografi
Stop pronografi
 
K1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksiK1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksi
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mental
 
PPT Bahaya Merokok
PPT Bahaya MerokokPPT Bahaya Merokok
PPT Bahaya Merokok
 
PPT kebiasaan merokok
PPT kebiasaan merokokPPT kebiasaan merokok
PPT kebiasaan merokok
 
Dislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAMDislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAM
 
BUDAYA DIGITAL.ppt
BUDAYA DIGITAL.pptBUDAYA DIGITAL.ppt
BUDAYA DIGITAL.ppt
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Bahaya Merokok Powerpoint
Bahaya Merokok PowerpointBahaya Merokok Powerpoint
Bahaya Merokok Powerpoint
 
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalMateri 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
 
Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)
 
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Zat Adiktif)
 
Pola hidup sehat
Pola hidup sehatPola hidup sehat
Pola hidup sehat
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Rokok dan Narkoba PPT
Rokok dan Narkoba PPTRokok dan Narkoba PPT
Rokok dan Narkoba PPT
 
DM utk AWAM
DM utk AWAMDM utk AWAM
DM utk AWAM
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 

Similar to EFEK NAPZA

Narkoba ditinjau dari as[pek kesehatan
Narkoba ditinjau dari as[pek kesehatanNarkoba ditinjau dari as[pek kesehatan
Narkoba ditinjau dari as[pek kesehatanHartati Yuningsih
 
Materi NARKOBA dari BNK Kota Semarang
Materi NARKOBA dari BNK Kota SemarangMateri NARKOBA dari BNK Kota Semarang
Materi NARKOBA dari BNK Kota SemarangRadenmas Pardisupardi
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptAthaSamansa
 
Penyuluhan-NAPZA edit.ppt
Penyuluhan-NAPZA edit.pptPenyuluhan-NAPZA edit.ppt
Penyuluhan-NAPZA edit.pptVIDYA60
 
karya ilmiah narkoba
karya ilmiah narkobakarya ilmiah narkoba
karya ilmiah narkobaEkhi Ekhi
 
Pengenalan dasar napza
Pengenalan dasar napza Pengenalan dasar napza
Pengenalan dasar napza nunung31
 
Narkoba adalah hidupku
Narkoba adalah hidupkuNarkoba adalah hidupku
Narkoba adalah hidupkualvianbulango
 
pengetahuan kesehatan
pengetahuan kesehatanpengetahuan kesehatan
pengetahuan kesehatanSIFA dhilah
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptHusmy1
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkobakilzz48
 
prensentasi TIK kelompok 5 kordinator :inggit
prensentasi TIK kelompok 5 kordinator :inggitprensentasi TIK kelompok 5 kordinator :inggit
prensentasi TIK kelompok 5 kordinator :inggitSoepriyadi Supriyadi
 
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.ppt
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.pptMateri_Penyuluhan_Narkoba_Copy.ppt
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.pptFahmiPdd
 
Makalah Agama Buddha
Makalah Agama BuddhaMakalah Agama Buddha
Makalah Agama BuddhaAgustina
 

Similar to EFEK NAPZA (20)

Narkoba ditinjau dari as[pek kesehatan
Narkoba ditinjau dari as[pek kesehatanNarkoba ditinjau dari as[pek kesehatan
Narkoba ditinjau dari as[pek kesehatan
 
Materi NARKOBA dari BNK Kota Semarang
Materi NARKOBA dari BNK Kota SemarangMateri NARKOBA dari BNK Kota Semarang
Materi NARKOBA dari BNK Kota Semarang
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA edit.ppt
Penyuluhan-NAPZA edit.pptPenyuluhan-NAPZA edit.ppt
Penyuluhan-NAPZA edit.ppt
 
NARKOBA
NARKOBANARKOBA
NARKOBA
 
8 10. zat adiktif
8 10. zat adiktif8 10. zat adiktif
8 10. zat adiktif
 
karya ilmiah narkoba
karya ilmiah narkobakarya ilmiah narkoba
karya ilmiah narkoba
 
Pengenalan dasar napza
Pengenalan dasar napza Pengenalan dasar napza
Pengenalan dasar napza
 
Penyuluhan narkoba
Penyuluhan narkobaPenyuluhan narkoba
Penyuluhan narkoba
 
Narkoba adalah hidupku
Narkoba adalah hidupkuNarkoba adalah hidupku
Narkoba adalah hidupku
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
8 14. zat adiktif
8 14. zat adiktif8 14. zat adiktif
8 14. zat adiktif
 
pengetahuan kesehatan
pengetahuan kesehatanpengetahuan kesehatan
pengetahuan kesehatan
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
 
prensentasi TIK kelompok 5 kordinator :inggit
prensentasi TIK kelompok 5 kordinator :inggitprensentasi TIK kelompok 5 kordinator :inggit
prensentasi TIK kelompok 5 kordinator :inggit
 
Penyuluhan NAPZA
Penyuluhan NAPZAPenyuluhan NAPZA
Penyuluhan NAPZA
 
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.ppt
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.pptMateri_Penyuluhan_Narkoba_Copy.ppt
Materi_Penyuluhan_Narkoba_Copy.ppt
 
Makalah Agama Buddha
Makalah Agama BuddhaMakalah Agama Buddha
Makalah Agama Buddha
 

More from YanastaYudoPratama

Penanganan jenazah covid yogyakarta
Penanganan jenazah covid yogyakarta Penanganan jenazah covid yogyakarta
Penanganan jenazah covid yogyakarta YanastaYudoPratama
 
Sehat mental saat wabah covid 19 (presentasi di kulon)
Sehat mental saat wabah covid 19 (presentasi di kulon)Sehat mental saat wabah covid 19 (presentasi di kulon)
Sehat mental saat wabah covid 19 (presentasi di kulon)YanastaYudoPratama
 
Materi kuliah online olahraga covid19
Materi kuliah online olahraga covid19 Materi kuliah online olahraga covid19
Materi kuliah online olahraga covid19 YanastaYudoPratama
 
11th International Medical Education Conference
11th International Medical Education Conference11th International Medical Education Conference
11th International Medical Education ConferenceYanastaYudoPratama
 

More from YanastaYudoPratama (7)

Penanganan jenazah covid yogyakarta
Penanganan jenazah covid yogyakarta Penanganan jenazah covid yogyakarta
Penanganan jenazah covid yogyakarta
 
Sehat mental saat wabah covid 19 (presentasi di kulon)
Sehat mental saat wabah covid 19 (presentasi di kulon)Sehat mental saat wabah covid 19 (presentasi di kulon)
Sehat mental saat wabah covid 19 (presentasi di kulon)
 
Fakta virus corona
Fakta virus corona Fakta virus corona
Fakta virus corona
 
Materi kuliah online olahraga covid19
Materi kuliah online olahraga covid19 Materi kuliah online olahraga covid19
Materi kuliah online olahraga covid19
 
Materi kuliah online 1
Materi kuliah online 1Materi kuliah online 1
Materi kuliah online 1
 
11th International Medical Education Conference
11th International Medical Education Conference11th International Medical Education Conference
11th International Medical Education Conference
 
Buku Ajar Imunisasi
Buku Ajar ImunisasiBuku Ajar Imunisasi
Buku Ajar Imunisasi
 

Recently uploaded

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (20)

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

EFEK NAPZA

  • 1.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Oh Em Jiiiiii…. 3,8 juta warga indonesia gunakan napza??? Tidddaaakk !!!  Ckckckckckkc.. Ini lagi 71,3 % Pelajar- Mahasiswa gunakan napza.. Heeeeeemmmmmm -.-” Sumber: BNN
  • 7. Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain, yaitu obat atau zat yang jika masuk kedalam tubuh akan berpengaruh terhadap fungsi tubuh, terutama otak sehingga dapat berpengaruh terhadap kerja otak dan mengubah perilaku pemakainya menjadi tidak normal. PENGER TIAN
  • 9. NAPZA NARKOTIKA PSIKOTROPIKA ZAT ADIKTIF LAIN Zat yg mnimblkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi & menghilangkan rasa nyeri & dpt ketergantungan. putau cocain ganja zat /obat yg berkhasiat psikoaktif mll pengaruh selektif pd susunan saraf pusat yg menyebabkan perubahan khas pd aktifitas mental & perilaku ekstasi amphetamin zat adiktif lainnya adalah bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif selain narkotika dan psikotropika. rokok miras
  • 10.
  • 11. • Merangsang kerja organ tubuh seperti jantung dan otak. • Memberi efek lebih senang dan bertenaga. • Meningkatkan kegairahan dan kesadaran. • Contoh: sabu (methamphetamines), ecstasy (amphetamines), kokain, steroid, nikotin, Uppers
  • 13. Downers • Menekan sistem syaraf pusat. • Mengurangi aktivitas fungsional tubuh. • Memberikan efek tenang. • Membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. • Contoh: heroin, morfin, petidine, valium, alkohol, ganja (cannabis), opium.
  • 14.  Penenang (Sedatives), bekerja pada sistim syaraf  Beri rasa rilex yg bersifat artifisial, dan kurangi ketegangan / kegelisahan dan tekanan mental.  Akibat ketergantungan psykhologis Contoh : Heroin, obat tidur. Depressant
  • 16. All Arounders • Mengakibatkan pemakai menjadi berhalusinasi. • Pemakai melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. • Contoh: LSD, ganja/cannabis, magic mushroom.
  • 17. Stimulant  Zat yg dpt mengaktifkan, memperkuat, meningkatkan aktifitas dari sistem syaraf pusat.  Akibatkan : tindak kekerasan, perilaku agresif, dan sakit jiwa. Contoh : Cocain, Amphetamine. Halusinogens  Secara kimiawi, sangat beragam & dapat akibatkan perobahan mental yang hebat, seperti : Euphoria, berkhayal, paranoia/id. Contoh : Mariyuana, XTC, LSD.
  • 18. Ganja berasal dari tanaman Cannabis sativa, sering juga disebut gele atau cimeng. Tumbuhan ini mengandung zat zat narkotik yang memabukkan. Dampaknya menimbulkan euforia (kegembiraan), menyebabkan ketenangan tidak peduli pada lingkungan, dan rasa tentram. Bisa menyebabkan ketergantungan karena sama dengan narkotika. Mampu mengubah struktur fungsi saraf, menimbulkan kesenangan, ketentraman, gerakan yang lamban, kecelakaan kerja dan lalu lintas Cara pemakaiannya dengan dihisap seperti rokok. Bila digunakan, tingkah laku pemakai akan nampak aneh, banyak tawa walaupun tidak ada yg lucu, kedua mata tidak merasa takut. Mempengaruhi perubahan pada alam pikiran, mengurangi daya ingat, gangguan pada teggorokan, sistem pernafasan akan terhambat dan kekebalan tubuh menurun. GANJA KERING
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Sabu adalah zat metilamfetamin (turunan amfetamin) dimana namanya meminjam sebuah masakan dari Jepang. Sabhu berbentuk kristal putih mirip vetsin. Dan cairan mudah larut dalam alkohol, air. Sabu termasuk jenis stimulan (merangsang sistim saraf pusat). Dampaknya lebih kuat dan cepat daripada ekstasi. Pemakai jadi lebih bersemangat, percaya diri dan keberanian meningkat, senang nerocos dsb. Pendeknya semua aktivitas tubuh dipercepat amat berlebihan, tetapi ia juga amat curiga berlebihan pada semua orang dilingkungannya. Akibatnya malah mengganggu kehidupan sendiri. Penggunaan sabu jika berkelanjutan akan menjebol tubuh pemakainya / meninggal dunia.
  • 24. Ekstasi adalah zat sintetik amfetamin yg dibuat dalam bentuk pil. Ekstasi berarti sukacita yang melimpah, berlebihan, meluap Pil ini bekerja merangsang syaraf pusat otonom. Pemakai menjadi gembira dan sangat percaya diri . Di Indonesia ekstasi dikenal dengan berbagai sebutan seperti inex, enak, cui iin, flash, dolar, pliper, hammer, dll. Ekstasi pertama kali dipatenkan oleh perusahaan farmasi Ernest Merck di Darmstadt Jerman pada tahun 1914 dengan naman Methylene Dioxy Meth Amphetamine (MDMA) Ekstasi mengandung senyawa LSD (Lysergic Acid Diethylamine) Ekstasi berkasiat dalam merangsang (sbg stimulasi) membangkitkan rasa senang (euporia) serta gairah yang berlebihan. Namun dalam penggunaan yang berlebihan berkhasiat mematikan rasa ( rasa malu, membawa kepada long sex) serta khayalan-khayalan aneh (halusinasi) . Ekstasi memacu jantung secara hebat hingga beat (ketukan berirama) dari degup jantung berdengung didaerah telinga . Inilah yg melatari lahirnya house music yg mempunyai beat secara cepat agar sesuai dengan beat di kuping pemakai ekstasi Istilahnya “tripping” . Begitu musik berhenti pemakai jadi gelisah dan terus menggoyang-goyangkan kepala sesuai beat jantungnya. Normalnya beat jantung sekitar 60 detakan permenit. Tetapi apabila menggunakan ekstasi, bisa mencapai 120 detakan permenit. Ekstasi menimbulkan ketergantungan dan kerusakan otak. Kalau diputus, badan terasa capek luar biasa , depresi, dsb. Overdosis ditandai dengan halusinasi, panik, muntah, diare dan kejang, serta koma dan kematian
  • 26. 1) Asal : - Zat/obat, alamiah/Syntetis - Bukan Narkotika 3) Manfaat/Penggunaan : - Hanya utk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau Ilmu Pengetahuan - Gol I hanya utk Ilmu Pengetahuan 4) Contoh : - FLUDIAZEPAM - FENCAMFAMINA 5) Yuridis : UU no. 5/1997 2) Akibat : - Psykhoaktif - pengaruhi susunan syaraf pusat - Perubahan khas pada aktifitas mental & perilaku
  • 27. 1) Asal : - Tanaman / bukan tanaman - Sintetis / semi sintetis 2) Akibat : Dapat timbulkan ketergantungan 3) Manfaat / Penggunaan : Tergantung pemakai 4) Contoh : - Alkohol - Rokok, kopi, teh - Obat-obatan Rokok
  • 28. Efeknya adalah merusak terhdap saluran pencernaan, usus hati, jantung, ginjal dan akan menimbulkan paranoid, depresi dan hilang ingatan. Orang yg sedang menggunakan obat penenang atau obat tidur dan alkohol akan tampak gembira, banyak bicara, bersemangat akan tetapi bila jumlah yang dipakai bertambah maka nampak gerakan lambat , bicara cadel, jalan sempoyongan, mengantuk dan tertidur . Bila ketagihan akan nampak gelisah, gemetar, keluar banyak keringat, kesadaran menurun dan kejang. Contoh : Minuman keras berkadar alkohol tinggi Efeknya akan menimbulkan gangguan terhadap jantung dan pembuluh darah Contoh : RokoK Pada dasarnya akan menimbulkan rasa cemas dan akan mengakibatkan gangguan terhadap jantung dan pembuluh darah Contoh : terdapat pada kopi Efek menghambat pernafasan, infeksi dalam tenggorokan, gangguan pada otak, kerusakan pada hati dan ginjal Contoh : zat perekat, bensin, spidol yg dapat dihirup baunya
  • 29. - URUT-URUTAN PENYALAHGUNA ROKOK ALKOHOL NARKOTIKA PSIKOTROPIKA SEX BEBAS /PENY KELAMIN / HIV / AIDS KRIMINALITAS
  • 30. Alasan menyalahgunakan NAPZA bersifat multikausal No Alasan Persen 1 Coba-coba 87,2 2 Iseng 69,2 3 Mencari ketenangan 59,0 4 Ikut teman 59,0 5 Menambah keberanian 20,5 6 Dipaksa seseorang 10,3
  • 31. • ZAT • DOSIS • CARA PAKAI • FREKUENSI • DAYA TAHAN TUBUH 1. USER ( COBA-COBA ) 2. ABUSER (KETAGIHAN ) 3. ADICT ( KETERGANTUNGAN )
  • 33. 4 SIFAT UTAMA 1. SUGESTI - KEINGINANYG TAKTERTAHANKANTHD ZAT YG TERKANDUNG DLMNAPZA/ NARKOBADIMAKSUD 2. TOLERANSI - KECENDERUNGANUTKMENAMBAH DOSIS 3. KETERGANTUNGANSCRPSIKIS – GELISAH, ,EMOSIONAL 4. KETERGANTUNGANSCRFISIK- GEJALAPUTUS ZAT/ SAKAW
  • 34. BEBERAPA CARA MENGKONSUMSI NARKOBA 1. ORAL ATAU MELALUI MULUT MENELAN NARKOBA BIASANYA YG BERBENTUK PIL 2. DIHISAP (INHALANSIA) NARKOBA DIBAKAR SEPERTI ROKOK 3. DIHIRUP (INTRANASAL), SNIFFED MENGHIRUP NARKOBA LANGSUNG DLM BENTUK TEPUNG MELALUI HIDUNG 4 INJEKSI INTRAVENA MEMASUKKAN NARKOBA DLM BENTUK CAIR MELALUI JARUM SUNTIK LANGSUNG KEDALAM DARAH 5 DITARUH DILUKA MENABURKAN NARKOBA YG BERBENTUK TEPUNG PADA BAGIAN KULIT TUBUH YG DIBUAT LUKA 6 INERSI ANAL MEMASUKKAN NARKOBA YG BERBENTUK PADAT MELALUI LUBANG DUBUR
  • 35. Gangguan fungsi otak, penurunan daya ingat, mempengaruhi alam perasaan / suasana hati melalui sistem neurotransmiter (antara lain serotonin, noradrenergik dan dopamine) dan menghilangkan rasa nyeri / sakit Gangguan fungsi pernafasan Gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah Gangguan fungsi pencernaan Akibat penyalahgunaan narkoba melalui jarum suntik : ~ Infeksi HIV/AIDS ~ infeksi Hepatitis A, B, C Mekanisme kerja Narkoba secara klinis bisa bersifat stimulan (merangsang) dan depresan (menekan) terhadap fungsi otak, tergantung dosis dan cara pemberian Stimulan, misalnya Amfetamin (dicampur zat lain disebut sebagai Ekstasi ) dan Kokain merangsang susunan saraf pusat di otak. Depresan, misalnya Opiat yang terikat pada reseptor tertentu, bahkan diketahui hampir ada pada setiap area di otak
  • 36.
  • 37. Pada Otak ~ Tidak peduli lingkungan ~ Struktur syaraf rusak ~ Pemimpi ~ Apatis ~ Depresi Pada Mata ~ Mata merah Pada Otak ~ Timbulkan prasangka buruk ( paranoid ) ~ Rasa sedih dan was-2 ~ Sulit tidur ~ Gaduh ~ Gelisah ~ Kematian pada over dosis Pada Jantung ~ Tekanan darah tinggi ~ Kematian akibat serangan jantung Pada Rongga ~ Mulut kering ~ Haus Pada Pencernaan Kerusakan akut pada Ginjal dan hati Pada Ginjal ~ Cuci darah akibat Kerusakan ginjal Pada pencernaan Kerusakan hati (lever)
  • 38. Pada Otak ~ Mudah panik ~ Mengubah kepribadian secara permanen ~ Selalu ketakutan ( paranoid ~ Mimpi buruk tak pernah berhenti Pada Mata ~ Melihat yang menakutkan Pada Pencernaan ~ Sering mual ~ Pendarahan lambung ~ Gangguan lever
  • 39. • Suka bolos dengan alasan tidak jelas • Mulanya periang jadi pemurung • Suka menyendiri/kurung diri • Cari alasan agar dapat keluar rumah ( pandai bohong ) • Kamar anak selalu tertutup • Kamar dulu selalu rapi, jadi berantakan • Cara berpakaian tidak rapi • Terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak • Anak berwajah pucat dan kuyu • Mata berair • Tangan bergetar • Anak selalu gelisah • Badan lesu • Barang anak selalu raib • Barang Ortu mulai raib • Suka memakai kaca mata hitam • Suka memakai baju lengan panjang • Mudah tersinggung dan mudah marah serta menentang • Mempunyai teman baru yang tidak dikenal • Nafas tersengal-sengal • Susah tidur • Mulai kenal merokok
  • 40. Wujudkan cita-cita dengan meningkatkan prestasi dan kembangkan bakat demi masa depan Perdalam iman dan taqwa guna ketahanan diri dalam menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup Laksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga dan manfaatkan waktu luang dengan kegiatan positif di masyarakat Berusaha menjadi anggota keluarga yang baik Hati-hati dalam memilih teman bergaul ikut dalam organisasi sosial kemasyarakatan Tingkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan Hindarkan perbuatan penyalahgunaan Narkoba
  • 41. PENCEGAHAN • Meningkatkan iman dan taqwa. • Memperhatikan teman bergaul dan selalu waspada. • Pendewasaan kepribadian. • Meningkatkan pengembangan diri dan kemampuan mengatasi masalah. • Meningkatkan kepercayaan diri. • Hindari kebiasaan merokok.
  • 42. •Tetap berteman tapi tidak ikut memakai Narkotika. •Tunjukkan rasa kepedulian. •Gali keadaan emosi dan kehidupan sosialnya. •Ajak keluar dari jerat Narkotika. •Jelaskan dampak buruk pemakaian Narkotika. •Diskusikan cara mempertahankan diri dan menghindari penggunaan kembali. •Hubungi tim ahli.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48. Pertemuan Terbatas Dewan Pertimbangan Presiden Dengan BNN
  • 49.
  • 50.
  • 51. Disita (2015) 23,51 Ton Disita (2015) 1,7 Jt Butir Disita (2015) 3,46 Ton 135,01 Ton 215,98 Ton 12,6 Jt Butir Kwantitas Peredaran Narkotika
  • 52.
  • 53. Skema hukuman Undang-undang menentukan hukuman bagi penyalah gunaan narkotika dengan skema: 1.Rehabilitasi bagi korban; 2. Penjara disertai dengan denda bagi pelaku tindak pidana; 3. Orang tua atau wali juga di ancam hukuman kurungan dan denda apabila tidak melaporkan anaknya yang menjadi pecandu narkotika; 4. Orang lain yang tidak melaporkan adanya tindak pidana penyalahgunaan narkotika di ancam hukuman penjara dan denda
  • 54. Penyalah guna bagi diri sendiri Bagi setiap penyalah guna yang menggunakan narkotika untuk diri sendiri rentang hukuman nya Pidana Penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun
  • 55. Pelaku Tindak Pidana 1. Memiliki (menanam, memelihara, menyimpan, menguasai); Pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,- (Delapan Miliar). 2. Memproduksi (mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan); Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar).
  • 56. 3.Menjual (menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan); Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar). 4. Membawa/Kurir (mengirim, mengangkut, atau mentransito); Pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp. 400.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,- (Delapan Miliar). 5. Memberikan untuk digunakan orang lain. Pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta) dan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar).