SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Panduan
Pemulasaran
dan
Penguburan
Jenazah
Pasien
Infeksius
Puskesmas Seyegan
Tujuan
1.Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petugas dalam Penyelenggaraan pemulasaran dan
penguburan jenazah.
2.Menghindarkan masyarakat dari penularan penyakit
dari jenazah yang meninggal dunia.
3.Memotivasi masyarakat agar peduli kepada siapapun
yang meninggal karena sebab apapun.
4.Mensosialisasikan kewaspadaan standar kepada
masyarakat agar terhindar dari risiko infeksi.
Prinsip Umum
1. Orang dapat meninggal akibat COVID-19 di fasilitas pelayanan
kesehatan, di rumah, atau di tempat lain.
2. Keselamatan dan kesejahteraan petugas yang menangani jenazah
sangat penting. Sebelum melakukan pemulasaraan, petugas harus
memastikan bahwa bahan dan sarana mencuci tangan, APD, dan
persediaan pembersihan dan disinfeksi tersedia (lihat Lampiran I dan
Lampiran II).
3. Martabat, tradisi budaya dan agama, serta keluarga orang yang
meninggal harus selalu dihormati dan dilindungi.
4. Semua tindakan harus menghargai martabat orang yang meninggal,
termasuk menghindari pemakaman atau kremasi korban COVID-19
secara terburu-buru.
5. Otoritas harus menangani setiap jenazah secara kasus per kasus
dengan menyeimbangkan hak keluarga, keperluan menginvestigasi
Prosedur
pemulasaran
jenazah infeksius
Prosedur
pemulasaran jenazah
non infeksius
Pemindahan jenazah
ke tempat pemulasaran
Otopsi verbal
Pemulasaran jenazah
Perlengkapan Petugas
Kebersihan
Tangan
Air mengalir
Sabun
Tissue
Hand-sanitizer
Alat Pelindung
Diri (APD)
Handschoen
Sepatu bot
Apron plastik
Jubah/gaun
Kacamata/Googl
e
Face shield
Masker medis
Head cap
Pengolahan
limbah
Kantong sampah
untuk limbah
biologis
Sabun/deterjen
dan air
Desinfektan
Lubang
pembuangan air
bekas mandi
Cara Menggunakan APD
1.Cuci tangan
2.Memakai gaun/jubah
3.Memakai sepatu bot
4.Memakai masker medis
5.Memakai pelindung kepala (head cap)
6.Memakai apron plastik
7.Memakai kacamata/Google
8.Memakai face shield
9.Memakai sarung tangan/handschoen
Prosedur Pemindahan Jenazah
1.Pastikan agar petugas yang berinteraksi dengan jenazah
menerapkan kewaspadaan standar pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI).
2.Persiapkan jenazah yang akan dipindahkan termasuk
melepaskan semua kateter dan alat-alat lain di tubuh jenazah.
3.Memastikan bahwa setiap kebocoran cairan tubuh dari semua
orifisium/lubang ditampung.
4.Meminimalisasi pemindahan jenazah.
5.Tidak mendesinfeksi jenazah sebelum dipindahkan ke kamar
jenazah maupun di saat-saat lain.
6.Membungkus jenazah dengan plastik atau kain dan
memindahkan jenazah sesegera mungkin ke area pemulasaran.
Prosedur Pemindahan Jenazah
1.Tidak menggunakan kantong jenazah kecuali apabila :
− Ketika terjadi kebocoran cairan berlebih,
− Untuk prosedur pasca-autopsi,
− Untuk memfasilitasi pemindahan dan penyimpanan jenazah
di luar area kamar jenazah, dan
− Untuk menangani jenazah-jenazah dalam jumlah besar.
− Jika terindikasi, gunakan kantong jenazah yang kuat, tidak
bocor, dan tidak terdegradasi biologis. Jika kantong yang tersedia
tipis dan dapat bocor, gunakan kantong ganda
2.Tidak menggunakan alat transportasi atau kendaraan khusus
untuk memindahkan jenazah.
Otopsi
Verbal
Sesuai dengan formulir otopsi
verbal dari Kemenkes
Pemulasara
n Jenazah
Sesuai dengan Panduan
Kemenkes
Prosedur Pemulasaran Jenazah
1.Tim Pemulasaran Jenazah memakai APD lengkap.
2.Pemulasaran jenazah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
3.Tidak dilakukan suntik pengawet dan tidak dibalsem.
4.Tutup semua lubang tubuh, dan bekas luka akibat tindakan
medis atau lainnya dengan plester kedap air.
5.Pastikan tidak ada kebocoran cairan tubuh yang dapat
mencemari bagian luar kantong jenazah.
Prosedur Pemulasaran Jenazah
1.Masukan jenazah ke dalam kantong jenazah yang tidak tembus
air.
2.Lakukan disimfeksi bagian luar kantong jenazah dan ruangan
(permukaan datar tempat pemulasaran jenazah) menggunakan
cairan desinfektan.
3.Jenazah dimasukkan ke dalam peti kayu yang telah disiapkan,
(posisi miring ke kanan / telinga kanan menempel dasar peti /
menghadap kiblat) tutup peti dengan rapat menggunakan lem
silikon, kemudian dipaku/diskrup.
4.Peti jenazah dibungkus dengan plastik lalu didisimfeksi sebelum
masuk mobil jenazah.
Prosedur Pemakaman Jenazah
1.Pastikan penguburan tanpa membuka peti jenazah
atau kantong jenazah.
2.Penguburan dapat dilaksanakan di tempat
pemakaman umum yang sudah ditentukan dan pihak
keluarga dapat turut dalam penguburan jenazah
tersebut dengan tetap menjaga kewaspadaan,
dengan menerapkan physical distancing; yaitu
dengan menjaga jarak masing-masing minimal 2
meter.
3.Seluruh petugas dan peralatan yang digunakaan
dilakukan desinfeksi setelah seluruh prosedur
SUMBER
● Pedomaan Penyelenggaraan Jennazah
ODHA, Kemenkes, September 2017.
● Pedoman Pemulasaran Dan Penguburan
Jenazah Akibat Covid-19 Di Masyarakat,
Kemenkes, Mei 2020.
● Pencegahan dan pengendalian infeksi
untuk pemulasaraan jenazah secara aman
dalam konteks COVID-19, WHO,
September 2020.
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik
Terima
Kasih
Ada pertannyaan?
Please keep this slide for attribution

More Related Content

Similar to Panduan Pemulasaran Jenazah Infeksius.pptx

ilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakatilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakat
Wahfi Zuli
 
76633749-Indikator-desa-sehat.docx
76633749-Indikator-desa-sehat.docx76633749-Indikator-desa-sehat.docx
76633749-Indikator-desa-sehat.docx
erna606977
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkungan
Zakiah dr
 

Similar to Panduan Pemulasaran Jenazah Infeksius.pptx (20)

ilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakatilmu kesehatan masyarakat
ilmu kesehatan masyarakat
 
wabah.pptx
wabah.pptxwabah.pptx
wabah.pptx
 
76633749-Indikator-desa-sehat.docx
76633749-Indikator-desa-sehat.docx76633749-Indikator-desa-sehat.docx
76633749-Indikator-desa-sehat.docx
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul maut
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
files29008lingkungan kedaruratan (1).pdf
files29008lingkungan kedaruratan (1).pdffiles29008lingkungan kedaruratan (1).pdf
files29008lingkungan kedaruratan (1).pdf
 
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptxHygine Sanitasi Ponpes.pptx
Hygine Sanitasi Ponpes.pptx
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkungan
 
Asuhan intranatal
Asuhan intranatalAsuhan intranatal
Asuhan intranatal
 
Health prevention tpp 2020
Health prevention tpp 2020Health prevention tpp 2020
Health prevention tpp 2020
 
Asuhan intranatal di komunitas
Asuhan intranatal di komunitasAsuhan intranatal di komunitas
Asuhan intranatal di komunitas
 
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
 

Recently uploaded

UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 

Recently uploaded (17)

PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 

Panduan Pemulasaran Jenazah Infeksius.pptx

  • 2. Tujuan 1.Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam Penyelenggaraan pemulasaran dan penguburan jenazah. 2.Menghindarkan masyarakat dari penularan penyakit dari jenazah yang meninggal dunia. 3.Memotivasi masyarakat agar peduli kepada siapapun yang meninggal karena sebab apapun. 4.Mensosialisasikan kewaspadaan standar kepada masyarakat agar terhindar dari risiko infeksi.
  • 3.
  • 4. Prinsip Umum 1. Orang dapat meninggal akibat COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan, di rumah, atau di tempat lain. 2. Keselamatan dan kesejahteraan petugas yang menangani jenazah sangat penting. Sebelum melakukan pemulasaraan, petugas harus memastikan bahwa bahan dan sarana mencuci tangan, APD, dan persediaan pembersihan dan disinfeksi tersedia (lihat Lampiran I dan Lampiran II). 3. Martabat, tradisi budaya dan agama, serta keluarga orang yang meninggal harus selalu dihormati dan dilindungi. 4. Semua tindakan harus menghargai martabat orang yang meninggal, termasuk menghindari pemakaman atau kremasi korban COVID-19 secara terburu-buru. 5. Otoritas harus menangani setiap jenazah secara kasus per kasus dengan menyeimbangkan hak keluarga, keperluan menginvestigasi
  • 5.
  • 7. Pemindahan jenazah ke tempat pemulasaran Otopsi verbal Pemulasaran jenazah
  • 8. Perlengkapan Petugas Kebersihan Tangan Air mengalir Sabun Tissue Hand-sanitizer Alat Pelindung Diri (APD) Handschoen Sepatu bot Apron plastik Jubah/gaun Kacamata/Googl e Face shield Masker medis Head cap Pengolahan limbah Kantong sampah untuk limbah biologis Sabun/deterjen dan air Desinfektan Lubang pembuangan air bekas mandi
  • 9. Cara Menggunakan APD 1.Cuci tangan 2.Memakai gaun/jubah 3.Memakai sepatu bot 4.Memakai masker medis 5.Memakai pelindung kepala (head cap) 6.Memakai apron plastik 7.Memakai kacamata/Google 8.Memakai face shield 9.Memakai sarung tangan/handschoen
  • 10. Prosedur Pemindahan Jenazah 1.Pastikan agar petugas yang berinteraksi dengan jenazah menerapkan kewaspadaan standar pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). 2.Persiapkan jenazah yang akan dipindahkan termasuk melepaskan semua kateter dan alat-alat lain di tubuh jenazah. 3.Memastikan bahwa setiap kebocoran cairan tubuh dari semua orifisium/lubang ditampung. 4.Meminimalisasi pemindahan jenazah. 5.Tidak mendesinfeksi jenazah sebelum dipindahkan ke kamar jenazah maupun di saat-saat lain. 6.Membungkus jenazah dengan plastik atau kain dan memindahkan jenazah sesegera mungkin ke area pemulasaran.
  • 11. Prosedur Pemindahan Jenazah 1.Tidak menggunakan kantong jenazah kecuali apabila : − Ketika terjadi kebocoran cairan berlebih, − Untuk prosedur pasca-autopsi, − Untuk memfasilitasi pemindahan dan penyimpanan jenazah di luar area kamar jenazah, dan − Untuk menangani jenazah-jenazah dalam jumlah besar. − Jika terindikasi, gunakan kantong jenazah yang kuat, tidak bocor, dan tidak terdegradasi biologis. Jika kantong yang tersedia tipis dan dapat bocor, gunakan kantong ganda 2.Tidak menggunakan alat transportasi atau kendaraan khusus untuk memindahkan jenazah.
  • 12. Otopsi Verbal Sesuai dengan formulir otopsi verbal dari Kemenkes
  • 14. Prosedur Pemulasaran Jenazah 1.Tim Pemulasaran Jenazah memakai APD lengkap. 2.Pemulasaran jenazah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. 3.Tidak dilakukan suntik pengawet dan tidak dibalsem. 4.Tutup semua lubang tubuh, dan bekas luka akibat tindakan medis atau lainnya dengan plester kedap air. 5.Pastikan tidak ada kebocoran cairan tubuh yang dapat mencemari bagian luar kantong jenazah.
  • 15. Prosedur Pemulasaran Jenazah 1.Masukan jenazah ke dalam kantong jenazah yang tidak tembus air. 2.Lakukan disimfeksi bagian luar kantong jenazah dan ruangan (permukaan datar tempat pemulasaran jenazah) menggunakan cairan desinfektan. 3.Jenazah dimasukkan ke dalam peti kayu yang telah disiapkan, (posisi miring ke kanan / telinga kanan menempel dasar peti / menghadap kiblat) tutup peti dengan rapat menggunakan lem silikon, kemudian dipaku/diskrup. 4.Peti jenazah dibungkus dengan plastik lalu didisimfeksi sebelum masuk mobil jenazah.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Prosedur Pemakaman Jenazah 1.Pastikan penguburan tanpa membuka peti jenazah atau kantong jenazah. 2.Penguburan dapat dilaksanakan di tempat pemakaman umum yang sudah ditentukan dan pihak keluarga dapat turut dalam penguburan jenazah tersebut dengan tetap menjaga kewaspadaan, dengan menerapkan physical distancing; yaitu dengan menjaga jarak masing-masing minimal 2 meter. 3.Seluruh petugas dan peralatan yang digunakaan dilakukan desinfeksi setelah seluruh prosedur
  • 21.
  • 22. SUMBER ● Pedomaan Penyelenggaraan Jennazah ODHA, Kemenkes, September 2017. ● Pedoman Pemulasaran Dan Penguburan Jenazah Akibat Covid-19 Di Masyarakat, Kemenkes, Mei 2020. ● Pencegahan dan pengendalian infeksi untuk pemulasaraan jenazah secara aman dalam konteks COVID-19, WHO, September 2020.
  • 23. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Terima Kasih Ada pertannyaan? Please keep this slide for attribution