3. 1. Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan
3
Terjadi saat lingkungan hidup manusia masih liar dan
keadaan bumi masih labil. Artinya, banyak terjadi
letusan gunung berapi dan daratan ditutupi oleh
hutan lebat. Banyak hewan liar yang tinggal di dalam
hutan lebat tersebut, dan juga sungai sering
berpindah-pindah akibat perubahan bentuk muka
bumi. Keadaan ini berlangsung selama 600.000 tahun.
4. Perkembangan budaya pada
masa ini lambat karena pada masa
berburu dan mengumpulkan makanan,
keadaan alam masih liar dan labil.
Pendukungnya termasuk
manusia purba (Pithecanthropus
Erectus, Pithecanthropus Soloensis,
Homo Wajakensis) yang kehidupannya
bergantung pada alam.
4
5. Kelompok berburu tersusun
dalam keluarga kecil.
Pembagiannya berdasarkan jenis
kelamin. Laki-laki tugasnya adalah
berburu, sementara perempuan
mengumpulkan makanan dan
mengurus anak.
5
6. 6
Upaya Yang Dilakukan Dalam
Mempertahankan Kehidupannya
1. Menciptakan alat dari batu dan tulang. Seperti kapak
genggam, kapak perimbas, alat-alat sepih (flake).
2. Hidup berkelompok (5-10 orang).
3. Hidup berpindah di daerah dekat sumber air.
4. Penemuan api sangatlah membantu.
7. 2. Masa Berburu dan Mengumpulkan
Makanan Tingkat Lanjut
7
Berlangsung pada kala pasca Pleistosen.
Corak kehidupan sebelumnya masih
berpengaruh (bergantung pada alam).
Mereka hidup berburu hewan, menangkap
ikan, mengumpulkan umbi-umbian, buah-
buahan, biji-bijian, daun-daunan. Senjata
yang digunakannya pun masih sama.
8. Kelompok yang tinggal di
daerah pesisir mengkonsumsi kerang
dan ikan laut.
Saat manusia telah mampu
mengumpulkan banyak makanan
dalam jumlah banyak, mereka mulai
lebih lama mendiami suatu tempat
(semi desenter) . Kemudian mereka
memiliki kemampuan mengawetkan
makanan (dendeng).
8
9. Karena waktu kehidupan semi
menetap memberikan waktu luang,
mereka membuat lukisan berupa cap
tangan, babi, kadal, dan perahu.
Ditemukan di Gua Leang-Leang
(Sulawesi Selatan), Pulau Muna
(Sulawesi Tenggara), Pulau Seram
(Maluku), dan gua-gua di Papua.
9
10. 3. Masa Bercocok Tanam
10
Pada zaman ini berbagai macam tumbuh-
tumbuhan dan hewan mulai dipelihara dan
dijinakan. Pada mulanya, kegiatan bertani
menghasilkan keladi, ubi, pisang, dan kelapa.
Diperlukan pengetahuan dan pengalaman.
11. Masyarakat mulai mengenal irigasi. Tanaman
berikutnya adalah rumput-rumputan (jerawut dan padi
gangga) yang ditanam di tanah kering dengan hanya
menaburkan biji-bijinya.
Binatang yang pertama kali dijinakan adalah anjing
yang digunakan sebagai teman dalam berburu dan sebagai
penjaga. Kemudian menjinakan babi, ayam, dan kerbau untuk
dimakan. Babi dan kerbau bias menjadi hewan korban.
11
12. Pada masa bercocok tanam sudah
ada tanda-tanda cara hidup
menetap. Pada masa ini sudah ada
desa desa kecil. Membangun rumah,
menebang pohon, menanam serta
memanen, sertaa membuat gerabah
dilakukan dengan gotong royong.
12
13. 4. Masa Perundagian
13
Masa Perundagian berarti masa bercocok tanam
tingkat lanjut. Manusia Indonesia hidup di desa-desa,
daerah pegunungan, tepi pantai, dalam tata
kehidupan yang semakin teratur. Sisa-sisa tempat
tinggal mereka tersebar di Sumatra, Jawa, Sulawesi,
Bali, Sumbawa, Sumba, NTT, dan Maluku. Benda-
benda peninggalannya adalah perunggu, gerabah,
manik-manik.
14. Kemampuan baru pada zaman
perundagian adalah kemampuan
peleburan bijih-bijih logam dan
pembuatan alat-alat dari logam
(neolitikum). Penemuan pisau, sabit,
dan bajak menunjukan sudah
mengenal teknik bersawah. Teknik
perladangan dan persawahan menjadi
mata pencaharian tetap.
14