Dokumen tersebut membahas empat masa perkembangan kehidupan ekonomi manusia purba di Indonesia, yaitu masa meramu dan berburu tingkat sederhana, masa meramu dan berburu tingkat lanjut, masa bercocok tanam/bertani, dan masa perundagian. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri kehidupan, tempat tinggal, peralatan, dan jenis manusia pada setiap masa perkembangan tersebut.
1. KEHIDUPAN BERBURU, MERAMU,
DAN BERCOCOK TANAM
Oleh
Kelompok 5 :
Alfianti Khoirul Wardah (04)
Destyana Dwi Thailanita (09)
Hariri Lail (16)
Mawar Izzati Nadilla (20)
Syifa Diningsih (33)
2. Kehidupan Ekonomi Manusia Purba
Berdasarkan corak kehidupannya, zaman prasejarah di
Indonesia dibedakan menjadi empat masa, yaitu:
Masa meramu dan berburu tingkat sederhana
Masa meramu dan berburu tingkat lanjut
Masa bercocok tanam/bertani
Masa perundagian
3. Masa Meramu dan Berburu
A.A. Masa Meramu dan Berburu Tingkat SederhanaMasa Meramu dan Berburu Tingkat Sederhana
Meramu adalah memadukan beragam jenis tanaman untuk hal tertentu
1. Kehidupan :
Manusia sangat tergantung alam, karena belum dapat
menghasilkan makanan sendiri, mencari makan dengan meramu
dan berburu.
Hidup dalam kelompok kecil antara 20-30 orang
2. Tempat Tinggal :
Belum menetap, masih berpindah-pindah/nomaden
3. Peralatan :
Masih sangat sederhana, terbuat dari tulang dan batu.
4. B.B. Masa Meramu dan Berburu Tingkat LanjutMasa Meramu dan Berburu Tingkat Lanjut
1. Kehidupan :
Manusia sudah punya pilihan hewan yang akan diburu dan tumbuhan
yang akan dimakan.
Binatang yang jadi pilihan adalah banteng, kerbau liar, babi rusa, dan
burung.
Tumbuhan yang jadi pilihan adalah ubi, talas, buah-buahan, dan
sayuran. Mencari makan dengan berburu dan meramu.
2. Tempat Tinggal :
Hidup sudah agak menetap di dalam gua-gua.
Sisa-sisa peninggalan hidup tempat tinggal sementara ini berupa
kjokkenmoddinger (sampah dapur dari kulit kerang) dan abis sous
roche (gua sebagai tempat tinggal)
3. Peralatan :
Berasal dari batu, tulang, dan kayu. Misal: kapak perimbas, kapak
genggam, alat serpih, mata tombak, dan tangkai tombak.
5. Pada masa meramu dan berburu ini, manusia sudah
menggunakan api untuk memasak, menghangatkan badan,
penerangan, dan menghalau binatang buas. Api diperoleh
dengan cara memukulkan atau menggesekkan dua batu
api sehingga timbul percikan api, dan percikan api ini
disulutkan pada rumput atau lumut kering.
Jenis manusia pada masa meramu dan berburu:
Phitecantropus Erectus
Homo Wajakensis
Keduanya hidup pada zaman es
8. Masa Bercocok Tanam/Bertani
Masa bercocok tanam merupakan masa revolusi pada zaman prasejarah,
karena masa ini kehidupan manusia mengalami perubahan secara besar-besaran.
Cara hidup meramu dan berburu berubah menjadi bercocok tanam di
sawah/ladang dan memelihara hewan ternak.
1. Kehidupan :
Hidup manusia lebih mengutamakan bercocok tanam dan berternak
meskipun sebagian kecil masih berburu dan meramu.
Sudah mampu menyimpan dan mengawetkan makanan.
Pada masa bertani ini, manusia menanam ubi, keladi, pisang, sukun.
Tapi masih mengumpulkan makanan dari hutan, seperti sagu, dan mencari
hewan buruan seperti ikan dan burung.
2. Tempat tinggal :
Hidup menetap dalam gua-gua dan memilih gua yang letaknya cukup
tinggi di lereng gunung dan dekat sumber air. Ada juga yang membuat
rumah panggung/di atas pohon.
9. 3. Peralatan:
Terbuat dari batu, tulang, kayu, dan
logam. Misal: menhir, dolmen,
sarkofagus, peti kubur batu, beliung
persegi, kapak perimbas, alat pemukul
kulit kayu, mata panah, gerabah,
perhiasan.
Jenis manusia purba yang bercocok
tanam:
Homo sapiens yang terdiri dari dua ras,
yaitu:
Ras Mongoloid, yang bermukim di
Indonesia bagian barat.
Ras Austromelanosoid, yang bermukim di
Indonesia bagian timur.
10. Masa Perundagian
Pengertian Perundagian adalah pertukangan,artinya orang yang memiliki
ketrampilan atau kemampuan dalam melakukan pekerjaan tertentu
1. Kehidupan :
Manusia hidup mulai mengembangkan ekonomi dengan bercocok
tanam dan berternak.
2. Tempat tinggal :
Manusia hidup sudah menetap (sedenter) dan membentuk perkampungan-
perkampungan. Dalam hidup berkelompok besar ini lahirlah kelompok
undagi. Undagi yaitu sekelompok orang yang memiliki keahlian
menciptakan suatu barang.
11. 3. Peralatan:
Dibuat dengan teknik cetak, pandai besi, dan kontruksi. Barang-
barang hasil perundagian ini misalnya peralatan dari logam, perunggu,
besi, dan gerabah.Hasil kebudayaan berkembang dengan pesat,seperti
benda-benda yang terbuat dari : perunggu,besi, dan gerabah yang sangat
halus,serta perhiasan / manik-manik yang terbuat dari batu-batuan,dan dari
kulit kerang.
Mata pencaharian adalah pertanian dengan cara berladang dan
bersawah,masyarakatnya sudah mengenal perdagangan dengan sistem
barter .
Sistem kepercayaan yang berkembang adalah pemujaan taerhadap roh
nenek moyang, yang didahului persembahan terhadap roh nenek
moyang (ditemukannya bangunan pemujaan).
12. Ciri-ciri kehidupan :
Mengenal teknologi pembuatan alat-alat
logam
Mengenal pertanian intensif
Perdagangan berkembang
Pelayaran berkembang
Masyarakat teratur
Kehidupan keagamaan berkembang