Kerajaan Kediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Kahuripan yang didirikan oleh Airlangga. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa Raja Jayabaya. Kerajaan Kediri memiliki sistem pemerintahan yang terdiri dari Raja, Mahamantri, dan berbagai pejabat. Masyarakat Kediri hidup sebagai petani dan nelayan, dengan hasil utama pertanian dan perdagangan emas dan perak.
4. Sejarah Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri (Panjalu) merupakan kelanjutan
dari Kerajaan Kahuripan yang didirikan oleh
Airlangga. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya pada masa Raja Jayabaya.
5. Setelah mengalami masa kegelapan, akhirnya berita
tentang Kerajaan Kediri terdengar lagi sekitar tahun
1116.
1. Kehidupan Politik
6. Raja-Raja yang Memerintah Kediri
1. Raja Jayawarsa
2. Rakai Sirikan Sri
Bameswara
3. Raja Jayabaya (1135-1159)
4. Raja Sarweswara (1159-
1169)
5. Sri Aryyeswara (1169-1181)
6. Sri Gandra (1181-1182)
7. Kameswara (1182-1185)
8. Kertajaya (1185-1222)
7. Raja dibantu Mahamantri yang terdiri dari rakryan i hino, i
sirikan, dan i halu. Ketiganya adalah putra/kerabat raja
yang berkemungkinan untuk menggantikan raja.
Terdapat juga kelompok tanda yang diduga merupakan
para pejabat yang menerima dan juga pelanksana
perintah raja/penyandang tugas eksekutif. Kelompok ini
terdiri dari rakryan ring pakirakiran yang terdiri dari
rakryan kanurugan, rakryan mahamantri i rangga, dan
rakryan mapatih.
Pemerintahan dilakukan oleh 300 pejabat sipil
(administrasi) dan 1000 pegawai rendahan yang
mengurus benteng, gudang persediaan, dan keperluan
prajurit.
8. Lencana kerajaan adalah narasingha dan narasimha. Dalam
Prasasti hantang tercantum kata Pangjalu Jayati (Panjalu
Menang) menunjukan bahwa Jayabaya adalah pewaris tahta
yang sah dari Airlangga
Kemajuan di bidang seni pada masa pemerintahaan Kameswara
disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
1. Adanya pujangga yang pandai
2. Adanya perlindungan terhadap para pujangga
3. Penghormatan padaraja lewat hasil sastra
4. Adanya kebebasan berpikir
9. 2. Kehidupan Ekonomi
Kediri merupakan kerajaan agraris dan maritim. Masyarakat di
pedalaman bermata pencaharian sebagai petani. Hasil
pertaniannya sangat melimpah karena didukung oleh tanah
yang subur. Sebagian masyarakat memiliki kemampuan
memelihara ulat sutra dan kapas.
Masyarakat di daerah pesisir hidup dari pelayaran dan
perdagangan. Barang dagangan yang berharga adalah emas
dan perak. Terbukti dari hukuman denda yang harus dibayar
dengan emas.
10. 3. Kehidupan Sosial Budaya
Kondisi masyarakatnya sudah teratur. Sudah memakai kain di
bawah lutut, rambutnya diurai, rumahnya bersih dan rapi,
serta ubinnya yang berwarna hijau dan kuning.
Mas kawin yang diterima keluarga pengantin wanita berupa
emas. Orang yang sakit, memohon kesembuhan kepada dewa
dan Buddha. Tidak ada hukuman fisik, hanya membayar
denda berupa emas. Tetapi, pencuri di hukum mati. Rakyat
membayar pajak dengan hasil bumi.