Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber sejarah Kerajaan Bali kuno meliputi prasasti-prasasti dan struktur pemerintahan serta kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat Bali pada masa itu.
1. Nama Anggota :
Hana Sabira
Putri Fatimah A
Syalwa Azzahra
Akhdi Kumaeni, S.Pd
NIP. 19830331 201001 1008
Kerajaan Bali
2. Disebutkan pula bahwa adat istiadat masyarakat
Kerajaan Bali hampir sama dengan adat istiadat
masyarakat Kerajinan Holing
Mereka menyebut Bali dengan sebutan Po-Li
atau Dwa-Pa-Tan,yaitu sebuah negeri atau
Kerajaan yang teletak disebelah timur Kerajaan
Holing
Nama Bali telah dikenal pasa masa Kekaisaran Dinasti
Tang di China.
3. 1.prasasti
bali yang
tertuaberang
ka tahun
804 saka
atau 882 M
2.Prasasti
Blonjong di
dekat sanur
yang berngka
tahun 836
saka atau 914
M dan
berbahasa Bali
Kuno
3.Prasarti
Sanur yang
berangka
tahun 917 M
dan
memekai
dua huruf
dan dua
bahasa
4.Pada tahun
915-942
ditemukan 9
prasasti pada
masa raja
ugrasena
5.Prasasti
tahun955 M
menerangkan
bahwa di bali
di perintah
oleh raja sri
candrabhayasi
mawardewa
6.Prasasti
tahun 975 M
menerangka
n oleh raja
sri
janasdhuwar
dewa
a. Sumber Sejarah
Sumber-Sumber sejarah yang
dapat dipakai untuk mempelajari
sejarah kerajaan di Bali adalah
sebagai berikut
4. Kehidupan politik dan
pemerintahan
Dari prasasti-prasasti diatas
juga dapat diketahui nahwa
pengganti khesari warmade
adalah ugrasena ( 915-942 M)
Penggantinya adalah jayasingha warmadewa (967-975 M)
Pada tahun 983 M, muncul raja prempuan yang
menggantikan jayasadhu bernama Maharaja sri wijaya
mahadewi.
Setelah masa pemerintahan Wijaya Mahadewi berakhir,
digantikan oleh seorang raja dari keluarga Wardewa, yaitu
Dharmodayana ( Udayan ).
Pada masa pemerintahan
Dharma Udayana
Warmadewa inilah
sistem pemerintahan di
Bali semakin
jelas,terlebih lagi dengan
perkawinan Dharma
Udayana dengan
Mahendradata
5. Struktur pemerintahan pada masa Raja Udayana(sekitar tahun
989-1011) yaitu sebagai berikut
• Raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
• Badan penasihat pusat (parkirakiran i jro makabeban)yang memberikan
pertimbangan-pertimbangan kepada raja tentang permasalahan penting
• Pegawai-pegawai kerajaan yang tergolog pegawai tinggi,menengah,dan rendah yang
membantu raja mengurus bidang-bindang pemerintahan,seperti pajar dan tata
usaha
Dari perkawinannya dengan Gunapriya Dharmapatni,Udayana mempunyai tiga orang
putra yaitu Airlangga,Marakarta dan anak Wungsu.
Pengganti Marakarta adalah anak Wungsu (1049-1077)
6. Urutan generasi raja-raja Bali:
1.Anak Wungsu
2.Sri Maharaja Sri
Walaprabu(1077-1115)
3.Sri Maharaja
Sakalendukirana(1115-1119)
4.Sri Jayasakti (1119-1150)
5.Ragajaya
5.Jayapangus(1170-1181)
6.Sri Maharaja Haji
Ekajayalancana(1200)
7.Batara Guru Sri Adikunti
8.Paduka Batara Parameswara(1260)
9.Batara Sri Walajaya Kartaningrat
10.Paduka Batara Sri Asta-Asura
Ratna Bhumi Banten(1337)
Sebagai berikut : Sebagai berikut :
7. C. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat
Masyarakat Bali
Kuno umumnya
hidup berkelompok
dalam suatu
daerah(wanua).
Sebagian besar dari
mereka hidup
bercocok tanam.
Masyarakat Bali
Kuno dibagi
menjadi dua
kelompok besar,
yaitu golongan luar
kasta.
Di samping itu,
peraturan-peraturan
mengenai perkawinan,
perbudakan, kematian,
pencurian, dan
sebagainya diatur
dengan baik. Di dalam
prasasti Raja
Jayapangus, misalnya,
diuraikan tentang
perkawinan dengan
segala peraturannya.
8. D. Kehidupan Ekonomi
1
2
3
Sejak zaman dahulu masyarakat Bali umumnya hidup bercocok tanam atau
bertani dan memelihara binatang ternak, antara lain itik, kambing, sapi, kerbau,
dan anjing. Agaknya binatang yang paling berharga pada masa dahulu adalah
jaran atau asba(kuda).
Bidang perdagangan pada masa itu cukup maju. Di beberapa desa terdapat
golongan pedagang yang disebut wanigrama(pedagang laki-laki) dan
wanigrami (pedagang perempuan).
Hal yang menarik perhatian adalah setiap tindakan atau gerak usaha penduduk
selalu diikuti bermacam-macam pajak atau iuran.