SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
INTERNET
PROTOCOL
VERSION 6
Komang Wiweka Premana
Internet Protocol
Version 6
Pengenalan IPv61
Pengalamatan IPv62
Klasifikasi IPv63
Alamat Jaringan
IPv6
4
P E N G E N A L A N I P v6
INTERNET PROTOCOL
Apa Artinya?
Internet Protocol adalah seperangkat aturan yang mengatur
aktivitas internet dan bisa memfasilitasi untuk penyelesaian
berbagai tindakan di World Wide Web
Apa itu Ip Address ?
IP Address merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128
bit yang digunakan sebagai alamat pengidentifikasian untuk tiap perangkat
komputer dalam melakukan komunikasi jaringan.
Ip Address terdiri dari empat angka, masing-masing berisi 1-3 digit, dengan
satu titik (.) dimana titik tersebut yang memisahkan setiap nomor atau
serangkaian angka. Masing-masing dari empat nomor dapat berkisar dari 0
sampai 255.
INTERNET PROTOCOL
Contoh Ip Address
P E N G E N A L A N I P V 6
P E N D A H U L U A N
IP Address saat ini dibagi menjadi 2 versi yaitu: IPv4, dan IPv6.
Protokol jaringan yang umum digunakan adalah IPv4 (-) namun memiliki banyak kelemahan
IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas
akhir dari kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah
dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv4
Bayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyar. Jika nantinya masing2 punya satu
komputer, 1 Lapotop (mobile), 1 PDA, 2 Handphone (GSM & CDMA). Lalu setiap perangkat
butuh 1 IP address untuk bisa connected each other. Berapa jumlah IP yang dibutuhkan
untuk 3 Milyar penduduk dunia (bahkan dari 4 milyar IP versi 4 ini tidak keseluruhan bisa
dipakai )?
PENGENALAN IPV6
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol Internet versi baru yang didesain sebagai pengganti
dari Internet protocol versi 4 (IPv4)
Buah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoretis dapat
mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia
Tujuan utama diciptakan IPv6 karena keterbatasan ruang alamat di IPv4 yang hanya terdiri dari 32
bit. IPv6 dituliskan dalam bentuk 128 bit bilangan biner, kemudian disederhanakan penulisanya
menggunakan bilangan Hexadecimal.
Contoh Alamat IPv6:
2001:0DB8:0031:0001:020A:95FF:FEF5:246E
PERBANDINGAN IPV4 DAN IPV6
KEUNGGULAN IPV6
IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan
merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari
penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
Setting Otomatis
Statefull
1 2
Cara pengelolaan secara ketat dalam
hal range IP address yang diberikan
pada host dengan menyediakan
server untuk pengelolaan keadaan IP
address
Setting Otomatis
StatelessPada cara ini tidak perlu menyediakan
server untuk pengelolaan dan pembagian
IP address, hanya mensetting router saja
dimana host yang telah tersambung di
jaringan dari router yang ada pada
jaringan tersebut memperoleh prefix dari
address dari jaringan tersebut
FITUR IPV6
1. Larger Address Space, IPv6 menggunakan 4 kali lebih banyak bit dibanding IPv4 untuk
pengalamatannya.
2. No need for NAT/PAT, setiap sistem memiliki alamat IPv6 yang unik dan dapat melalui
internet tanpa menggunakan NAT.
3. IPSec, lebih aman daripada IPv4.
4. Header improvements, header IPv6 telah disederhanakan dengan memindahkan semua
informasi yang tidak perlu.
5. No broadcasts, IPv6 tidak mendukung broadcast, tapi menggunakan multicast untuk
berkomunikasi dengan beberapa host.
6. Geographic assignment of addresses, Internet Corporation for Assigned Names and
Numbers (ICANN) memberikan address dengan beberapa strategi : berdasarkan region
misalnya benua, kemudian ISP, sampai customer.
7. Efficient route summarization, lebih efisien dibandingkan dengan IPv4 karena sudah disub
divide oleh region.
8. Built-in Quality of Service (QoS), sudah native sehingga lebih mudah untuk memberikan
garansi transfer data.
9. Stateless and statefull address configuration, untuk addressing bisa dari DHCP atau
host sendiri menggunakan MAC address.
PERUBAHAN DARI IPV4 KE IPV6
Kapasitas Perluasan Alamat
Penyederhanaan Format Header
Option dan Extension Header
Kemampuan Pelabelan Aliran Paket
Autentifikasi dan Kemampuan Privasi
P E N G A L A M A T A N IPv6
Pengalamatan IPv6
Pengalamatan IPv6 seperti :
128-bits/ 16 bits per 8 block/oktet Colon-seperated
2001 : 0DB8 : 0C18 : 0001
Direpresentasikan sebagai 4
digit bilangan hexadecimal
Mulai dari 0000
sampai dengan
FFFF
0000 : 0000 : 0000 : 0001:
Pengalamatan IPv6
Model Pengalamatan IPv6
Alamat-alamat IPv6 dari semua tipe diberikan pada
interface, tidak pada node
Semua interface diharuskan untuk mempunyai setidaknya
satu alamat unicastlink-local.
Satu buah interface dapat diberikan atau dialokasikan alamat
IPv6 lebih dari satu dengan berbagai macam tipe alamat atau
scope
Alamat unicast atau sekumpulan ala,at unicast mungkin diberikan ke
interface fisik yang banyak jika implementasi tersebut menganggap
interface yang banyak tersebut sebagai satu kesatuan interface ketika
dihadapkan pada layer internet
Pengalamatan IPv6
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di
atas dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
FORMAT PENULISAN
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000
101010101000000000 1111111111111110001010001001110001011010
0010000111011010 : 0000000011010011 : 0000000000000000 : 0010111100111011 :
0000001010101010 : 0000000011111111 : 1111111000101000 : 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan
setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil
konversinya adalah sebagai berikut:
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
Pengalamatan IPv6
IPv6 ditulis bukan dalam decimal tapi di dalam Hexa decimal, Hexa decimal itu adalah 0 - 9 lalu A – F,
dan terbagi atas 8 hextet dan masing hextet dipisah oleh titik dua atau colon “:”
Pengalamatan IPv6
128-bit address terdiri dari 2 bagian yaitu:
 64-bit pertama disebut prefix. Prefix : network dan subnet address. Karena address dialokasikan
berdasarkan lokasi fisik , prefix termasuk informasi routing global. 64-bit pertama sering disebut sebagai
global routing prefix.
 64-bit kedua disebut interface ID. Address unik yang diassign ke interface. Note: address di assign ke
interface (network connections), bukan ke host. Secara teknis , interface ID bukan host address.
Contoh:
Pengalamatan IPv6
Penyederhanaan IPv6
1. Angka nol pada tiap hextet yang didepan bisa di hilangkan.
2. 4 hexit nol dalam suatu hextet boleh diganti dengan sebuah hexit nol.
3. Beberapa hextet nol boleh diganti dengan sebuah double colon “::” , namun Jika
terdapat beberapa hextet bernilai nol maka hanya 1 yang bisa diganti dengan ”::”.
Contoh: 2001:db8:be0:75a1:0000:0000:0000:0001 bisa menjadi 2001:db8:be0:75a1:0:0:0:1.
Contoh: 2001:db8:be0:75a1:0:0:0:1 bisa menjadi 2001:db8:be0:75a1::1.
Contoh: 2001:0db8:0be0:75a1:0000:0000:0000:0001 bisa menjadi
2001:db8:be0:75a1:0000:0000:0000:0001
Our Team StyleJika terdapat beberapa hextet bernilai nol maka hanya 1 yang bisa diganti dengan ”:”
Recommendation for IPv6 Address Text Representation (RFC5952) menjelaskan bahwa
2001::db3:0:0:1 atau 2001:0:0:db3::1 sama2 valid namun di RFC tsb yang di rekomendasikan
adalah yang 2001::db3:0:0:1
M A C H I N E L E A R N I N G
KLASIFIKASI IPv6
KLASIFIKASI IPV6
Terdapat 3 jenis alamat IPv6 yaitu
1. Unicast (one-to-one)
2. Multicast (one-to-many)
3. Anycast (one-to-nearest)
KLASIFIKASI IPV6
1. Unicast (one-to-one)
Merupakan alamat untuk sebuah interface. Paket yang dikirimkan
ke alamat unicast akan dikirimkan ke interface yang diidentifikasi
oleh alamat tersebut.
Digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan
menunjuk satu host. Pada Unicast address ini terdiri dari :
1. Alamat unicast global
2. Alamat unicast site-local
3. Alamat unicast link-local
4. Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified
address)
5. Alamat unicast loopback
6. Alamat unicast 6to4
7. Alamat unicast ISATAP
KLASIFIKASI IPV6
2. Multicast (one-to-many)
Alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sekumpulan interface pada perangkat yang
berbeda. Paket yang dikirimkan ke alamat multicast akan dikirimkan ke semua interface yang
diidentifikasi oleh alamat multicast (mengirim ke semua interface dalam kelompok). Alamat
multicast ini menggantikan penggunaan alamat broadcast, sehingga memungkinkan penggunaan
jaringan yang lebih efisien.
NB : Broadcast adalah tipe komunikasi dalam IPv4,
dimana paket data dari pengirim tunggal dapat diterima
oleh semua perangkat di dalam satu jaringan
KLASIFIKASI IPV6
2. Multicast (one-to-many)
Format Alamat Multicaast mempunyai format :
11111111 pada awal alamat tersebut menunjukkan jika alamat tersebut
adalah alamat multicast. Flags adalah sekumpulan dari 4 bit flags yang
mempunyai format berikut
T=0 mengidentifikasikan alamat multicast yang diberikan secara permanen
T=1 menandakan alamat multicast yang diberikan secara non-permanen(transien)
FF00:0:0:0:0:0:0:0
FF01:0:0:0:0:0:0:0
FF02:0:0:0:0:0:0:0
FF03:0:0:0:0:0:0:0
FF04:0:0:0:0:0:0:0
FF05:0:0:0:0:0:0:0
FF06:0:0:0:0:0:0:0
FF07:0:0:0:0:0:0:0
FF08:0:0:0:0:0:0:0
FF09:0:0:0:0:0:0:0
FF0A:0:0:0:0:0:0:0
FF0B:0:0:0:0:0:0:0
FF0C:0:0:0:0:0:0:0
FF0D:0:0:0:0:0:0:0
FF0E:0:0:0:0:0:0:0
FF0F:0:0:0:0:0:0:0
Alamat multicast well-konwn
yang sudah didefinisikan :
KLASIFIKASI IPV6
3. Anycast (one-to-one)
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk
mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda.
IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan
ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang
dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda
dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke
banyak penerima, karena alamat anycast akan
menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak
penerima.
a. Alamat anycast harus tidak digunakan sebagai alamat
asal dari paket IPv6.
b. Alamat anycast harus tidak diberikan kepada host IPv6
dengan demikian mungkin diberikan ke router IPv6
saja
Ada beberapa larangan yang diberikan pada alamat anycast:
ALAMAT JARINGAN IPv6
ALAMAT JARINGAN IPV6
Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6,
yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah
Format Prefix.
Apa itu Format Prefix?
• Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-
nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute
atau subnet identifier
• [alamat]/[angka panjang prefix]
contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan
sebagai berikut:
Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai
prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
ALAMAT JARINGAN IPV6
3ffe:2900:d005:f28b::/64
Tipe Address (Bagian host)
ALAMAT JARINGAN IPV6
Host adalah perangkat sesuatu yang merujuk kepada yang terhubung
ke jaringan, bisa berupa komputer desktop, laptop, smartphone, dll.
1. Automatic computed (juga dikenal sebagai stateless)
Dengan auto-configuration, bagian host dari address dihitung dengan
mengkonversikan MAC address dari interface (jika ada), dengan metoda EUI-64, ke
IPv6 address yang unik. Jika tidak ada MAC address yang biasanya terjadi pada
virtual device, maka yang lain seperti address IPv4 atau MAC address dari interface
fisik yang akan digunakan.
ALAMAT JARINGAN IPV6
2. Masalah privacy dengan automatic computed address dan solusinya
• Karena bagian host dengan "automatic computed" secara global harusnya unik (kecuali jika
vendor NIC menggunakan MAC address yang sama untuk beberapa NIC), maka tracking client
menjadi mungkin untuk host yang tidak menggunakan proxy.
• Masalah ini sudah diketahui, dan solusinya sudah di definisikan berupa : privacy extension.
Menggunakan nilai random dan statik sebuah suffix di buat dari waktu ke waktu. Catatan: ini
hanya mungkin untuk client yang melakukan sambungan ke luar dan ini tidak terlalu bermanfaat
untuk server.
ALAMAT JARINGAN IPV6
Broadcast
• Tidak ada Broadcast
Multicast, adalah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi
sekumpulan interface pada perangkat yang berbeda. Paket yang dikirimkan ke alamat
multicast akan dikirimkan ke semua
interface yang diidentifikasi oleh alamat multicast (mengirim ke semua interface dalam
kelompok). Alamat multicast ini
menggantikan penggunaan alamat broadcast, sehingga memungkinkan penggunaan jaringan
yang lebih efisien.
Thank You
Any Question?

More Related Content

What's hot

Introduction to TCP/IP
Introduction to TCP/IPIntroduction to TCP/IP
Introduction to TCP/IPMichael Lamont
 
CCNAv5 - S1: Chapter 3 - Network protocols and communications
CCNAv5 - S1: Chapter 3 - Network protocols and communicationsCCNAv5 - S1: Chapter 3 - Network protocols and communications
CCNAv5 - S1: Chapter 3 - Network protocols and communicationsVuz Dở Hơi
 
Media Ajar Dasar TJKT.pptx
Media Ajar Dasar TJKT.pptxMedia Ajar Dasar TJKT.pptx
Media Ajar Dasar TJKT.pptxBustanil1
 
CCNA Exploration 1 - Chapter 3
CCNA Exploration 1 - Chapter 3CCNA Exploration 1 - Chapter 3
CCNA Exploration 1 - Chapter 3Irsandi Hasan
 
Ip addresses
Ip addressesIp addresses
Ip addressesAsif
 
Internet protocol (ip)
Internet protocol (ip)Internet protocol (ip)
Internet protocol (ip)junnubabu
 
CCNA Exploration 2 - Chapter 1
CCNA Exploration 2 - Chapter 1CCNA Exploration 2 - Chapter 1
CCNA Exploration 2 - Chapter 1Irsandi Hasan
 
Pembahasan Tugas 1 Jaringan Komputer tentang Perhitungan VLSM
Pembahasan Tugas 1 Jaringan Komputer tentang Perhitungan VLSMPembahasan Tugas 1 Jaringan Komputer tentang Perhitungan VLSM
Pembahasan Tugas 1 Jaringan Komputer tentang Perhitungan VLSMI Putu Hariyadi
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...I Putu Hariyadi
 
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 7
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 7CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 7
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 7Nil Menon
 
CCNAv5 - S4: Chapter 5: Network Address Translation for ipv4
CCNAv5 - S4: Chapter 5: Network Address Translation for ipv4CCNAv5 - S4: Chapter 5: Network Address Translation for ipv4
CCNAv5 - S4: Chapter 5: Network Address Translation for ipv4Vuz Dở Hơi
 
CCNA 1 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
CCNA 1 Routing and Switching v5.0 Chapter 6CCNA 1 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
CCNA 1 Routing and Switching v5.0 Chapter 6Nil Menon
 
CCNAv5 - S2: Chapter4 Routing Concepts
CCNAv5 - S2: Chapter4 Routing ConceptsCCNAv5 - S2: Chapter4 Routing Concepts
CCNAv5 - S2: Chapter4 Routing ConceptsVuz Dở Hơi
 
IP Addressing & subnetting strategy
IP Addressing & subnetting strategyIP Addressing & subnetting strategy
IP Addressing & subnetting strategyMustafa Salam
 
CCNAv5 - S3: Chapter1 Introduction to Scaling Networks
CCNAv5 - S3: Chapter1 Introduction to Scaling NetworksCCNAv5 - S3: Chapter1 Introduction to Scaling Networks
CCNAv5 - S3: Chapter1 Introduction to Scaling NetworksVuz Dở Hơi
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata caraseolangit7
 
Laporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerLaporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerWilly Winas
 

What's hot (20)

Introduction to TCP/IP
Introduction to TCP/IPIntroduction to TCP/IP
Introduction to TCP/IP
 
CCNAv5 - S1: Chapter 3 - Network protocols and communications
CCNAv5 - S1: Chapter 3 - Network protocols and communicationsCCNAv5 - S1: Chapter 3 - Network protocols and communications
CCNAv5 - S1: Chapter 3 - Network protocols and communications
 
Media Ajar Dasar TJKT.pptx
Media Ajar Dasar TJKT.pptxMedia Ajar Dasar TJKT.pptx
Media Ajar Dasar TJKT.pptx
 
IPv6 Addressing
IPv6 AddressingIPv6 Addressing
IPv6 Addressing
 
CCNA Exploration 1 - Chapter 3
CCNA Exploration 1 - Chapter 3CCNA Exploration 1 - Chapter 3
CCNA Exploration 1 - Chapter 3
 
Ip addresses
Ip addressesIp addresses
Ip addresses
 
Internet protocol (ip)
Internet protocol (ip)Internet protocol (ip)
Internet protocol (ip)
 
CCNA Exploration 2 - Chapter 1
CCNA Exploration 2 - Chapter 1CCNA Exploration 2 - Chapter 1
CCNA Exploration 2 - Chapter 1
 
Pembahasan Tugas 1 Jaringan Komputer tentang Perhitungan VLSM
Pembahasan Tugas 1 Jaringan Komputer tentang Perhitungan VLSMPembahasan Tugas 1 Jaringan Komputer tentang Perhitungan VLSM
Pembahasan Tugas 1 Jaringan Komputer tentang Perhitungan VLSM
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
 
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 7
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 7CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 7
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 7
 
CCNAv5 - S4: Chapter 5: Network Address Translation for ipv4
CCNAv5 - S4: Chapter 5: Network Address Translation for ipv4CCNAv5 - S4: Chapter 5: Network Address Translation for ipv4
CCNAv5 - S4: Chapter 5: Network Address Translation for ipv4
 
Subnetting made simple
Subnetting made simpleSubnetting made simple
Subnetting made simple
 
CCNA 1 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
CCNA 1 Routing and Switching v5.0 Chapter 6CCNA 1 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
CCNA 1 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
 
Ipv4 & ipv6
Ipv4 & ipv6Ipv4 & ipv6
Ipv4 & ipv6
 
CCNAv5 - S2: Chapter4 Routing Concepts
CCNAv5 - S2: Chapter4 Routing ConceptsCCNAv5 - S2: Chapter4 Routing Concepts
CCNAv5 - S2: Chapter4 Routing Concepts
 
IP Addressing & subnetting strategy
IP Addressing & subnetting strategyIP Addressing & subnetting strategy
IP Addressing & subnetting strategy
 
CCNAv5 - S3: Chapter1 Introduction to Scaling Networks
CCNAv5 - S3: Chapter1 Introduction to Scaling NetworksCCNAv5 - S3: Chapter1 Introduction to Scaling Networks
CCNAv5 - S3: Chapter1 Introduction to Scaling Networks
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata cara
 
Laporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerLaporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic router
 

Similar to Pengenalan IPv6

Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6rhyezs_soleman
 
Ipv6
Ipv6Ipv6
Ipv6kpg65
 
120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasarGeorge2494
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEliPurwanti1
 
Protokol IPv6
Protokol IPv6Protokol IPv6
Protokol IPv6idnats
 
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6jumiathyasiz
 
ppt IP address & subnet address wahyudi.pptx
ppt  IP address & subnet address wahyudi.pptxppt  IP address & subnet address wahyudi.pptx
ppt IP address & subnet address wahyudi.pptxAhmadWahyudiFianto
 
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)ismailnursidiq
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringanadjie1258
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019ArdiPrayoga3
 
I pv6 dan windows
I pv6 dan windowsI pv6 dan windows
I pv6 dan windowsSutrisno P
 

Similar to Pengenalan IPv6 (20)

Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6
 
Pertemuan4
Pertemuan4Pertemuan4
Pertemuan4
 
Pertemuan4
Pertemuan4Pertemuan4
Pertemuan4
 
Ipv6
Ipv6Ipv6
Ipv6
 
120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
 
Ipv4 vs ipv6
Ipv4 vs ipv6Ipv4 vs ipv6
Ipv4 vs ipv6
 
Protokol IPv6
Protokol IPv6Protokol IPv6
Protokol IPv6
 
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
 
ppt IP address & subnet address wahyudi.pptx
ppt  IP address & subnet address wahyudi.pptxppt  IP address & subnet address wahyudi.pptx
ppt IP address & subnet address wahyudi.pptx
 
Kelompok 4 ip address
Kelompok 4 ip addressKelompok 4 ip address
Kelompok 4 ip address
 
Buku jarkom2
Buku jarkom2Buku jarkom2
Buku jarkom2
 
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringan
 
PPT Protokol pengalaman jaringan
PPT Protokol pengalaman jaringanPPT Protokol pengalaman jaringan
PPT Protokol pengalaman jaringan
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
IP Address
IP AddressIP Address
IP Address
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019
 
I pv6 dan windows
I pv6 dan windowsI pv6 dan windows
I pv6 dan windows
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Pengenalan IPv6

  • 2. Internet Protocol Version 6 Pengenalan IPv61 Pengalamatan IPv62 Klasifikasi IPv63 Alamat Jaringan IPv6 4
  • 3. P E N G E N A L A N I P v6
  • 4. INTERNET PROTOCOL Apa Artinya? Internet Protocol adalah seperangkat aturan yang mengatur aktivitas internet dan bisa memfasilitasi untuk penyelesaian berbagai tindakan di World Wide Web Apa itu Ip Address ? IP Address merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat pengidentifikasian untuk tiap perangkat komputer dalam melakukan komunikasi jaringan. Ip Address terdiri dari empat angka, masing-masing berisi 1-3 digit, dengan satu titik (.) dimana titik tersebut yang memisahkan setiap nomor atau serangkaian angka. Masing-masing dari empat nomor dapat berkisar dari 0 sampai 255.
  • 6. P E N G E N A L A N I P V 6 P E N D A H U L U A N IP Address saat ini dibagi menjadi 2 versi yaitu: IPv4, dan IPv6. Protokol jaringan yang umum digunakan adalah IPv4 (-) namun memiliki banyak kelemahan IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir dari kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv4 Bayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyar. Jika nantinya masing2 punya satu komputer, 1 Lapotop (mobile), 1 PDA, 2 Handphone (GSM & CDMA). Lalu setiap perangkat butuh 1 IP address untuk bisa connected each other. Berapa jumlah IP yang dibutuhkan untuk 3 Milyar penduduk dunia (bahkan dari 4 milyar IP versi 4 ini tidak keseluruhan bisa dipakai )?
  • 7. PENGENALAN IPV6 IP versi 6 (IPv6) adalah protokol Internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4) Buah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoretis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia Tujuan utama diciptakan IPv6 karena keterbatasan ruang alamat di IPv4 yang hanya terdiri dari 32 bit. IPv6 dituliskan dalam bentuk 128 bit bilangan biner, kemudian disederhanakan penulisanya menggunakan bilangan Hexadecimal. Contoh Alamat IPv6: 2001:0DB8:0031:0001:020A:95FF:FEF5:246E
  • 9. KEUNGGULAN IPV6 IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull. Setting Otomatis Statefull 1 2 Cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address Setting Otomatis StatelessPada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut
  • 10. FITUR IPV6 1. Larger Address Space, IPv6 menggunakan 4 kali lebih banyak bit dibanding IPv4 untuk pengalamatannya. 2. No need for NAT/PAT, setiap sistem memiliki alamat IPv6 yang unik dan dapat melalui internet tanpa menggunakan NAT. 3. IPSec, lebih aman daripada IPv4. 4. Header improvements, header IPv6 telah disederhanakan dengan memindahkan semua informasi yang tidak perlu. 5. No broadcasts, IPv6 tidak mendukung broadcast, tapi menggunakan multicast untuk berkomunikasi dengan beberapa host. 6. Geographic assignment of addresses, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) memberikan address dengan beberapa strategi : berdasarkan region misalnya benua, kemudian ISP, sampai customer. 7. Efficient route summarization, lebih efisien dibandingkan dengan IPv4 karena sudah disub divide oleh region. 8. Built-in Quality of Service (QoS), sudah native sehingga lebih mudah untuk memberikan garansi transfer data. 9. Stateless and statefull address configuration, untuk addressing bisa dari DHCP atau host sendiri menggunakan MAC address.
  • 11. PERUBAHAN DARI IPV4 KE IPV6 Kapasitas Perluasan Alamat Penyederhanaan Format Header Option dan Extension Header Kemampuan Pelabelan Aliran Paket Autentifikasi dan Kemampuan Privasi
  • 12. P E N G A L A M A T A N IPv6
  • 13. Pengalamatan IPv6 Pengalamatan IPv6 seperti : 128-bits/ 16 bits per 8 block/oktet Colon-seperated 2001 : 0DB8 : 0C18 : 0001 Direpresentasikan sebagai 4 digit bilangan hexadecimal Mulai dari 0000 sampai dengan FFFF 0000 : 0000 : 0000 : 0001:
  • 14. Pengalamatan IPv6 Model Pengalamatan IPv6 Alamat-alamat IPv6 dari semua tipe diberikan pada interface, tidak pada node Semua interface diharuskan untuk mempunyai setidaknya satu alamat unicastlink-local. Satu buah interface dapat diberikan atau dialokasikan alamat IPv6 lebih dari satu dengan berbagai macam tipe alamat atau scope Alamat unicast atau sekumpulan ala,at unicast mungkin diberikan ke interface fisik yang banyak jika implementasi tersebut menganggap interface yang banyak tersebut sebagai satu kesatuan interface ketika dihadapkan pada layer internet
  • 15. Pengalamatan IPv6 Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit: FORMAT PENULISAN Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: 0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000 101010101000000000 1111111111111110001010001001110001011010 0010000111011010 : 0000000011010011 : 0000000000000000 : 0010111100111011 : 0000001010101010 : 0000000011111111 : 1111111000101000 : 1001110001011010 Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut: 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
  • 16. Pengalamatan IPv6 IPv6 ditulis bukan dalam decimal tapi di dalam Hexa decimal, Hexa decimal itu adalah 0 - 9 lalu A – F, dan terbagi atas 8 hextet dan masing hextet dipisah oleh titik dua atau colon “:”
  • 17. Pengalamatan IPv6 128-bit address terdiri dari 2 bagian yaitu:  64-bit pertama disebut prefix. Prefix : network dan subnet address. Karena address dialokasikan berdasarkan lokasi fisik , prefix termasuk informasi routing global. 64-bit pertama sering disebut sebagai global routing prefix.  64-bit kedua disebut interface ID. Address unik yang diassign ke interface. Note: address di assign ke interface (network connections), bukan ke host. Secara teknis , interface ID bukan host address. Contoh:
  • 18. Pengalamatan IPv6 Penyederhanaan IPv6 1. Angka nol pada tiap hextet yang didepan bisa di hilangkan. 2. 4 hexit nol dalam suatu hextet boleh diganti dengan sebuah hexit nol. 3. Beberapa hextet nol boleh diganti dengan sebuah double colon “::” , namun Jika terdapat beberapa hextet bernilai nol maka hanya 1 yang bisa diganti dengan ”::”. Contoh: 2001:db8:be0:75a1:0000:0000:0000:0001 bisa menjadi 2001:db8:be0:75a1:0:0:0:1. Contoh: 2001:db8:be0:75a1:0:0:0:1 bisa menjadi 2001:db8:be0:75a1::1. Contoh: 2001:0db8:0be0:75a1:0000:0000:0000:0001 bisa menjadi 2001:db8:be0:75a1:0000:0000:0000:0001
  • 19. Our Team StyleJika terdapat beberapa hextet bernilai nol maka hanya 1 yang bisa diganti dengan ”:” Recommendation for IPv6 Address Text Representation (RFC5952) menjelaskan bahwa 2001::db3:0:0:1 atau 2001:0:0:db3::1 sama2 valid namun di RFC tsb yang di rekomendasikan adalah yang 2001::db3:0:0:1 M A C H I N E L E A R N I N G
  • 21. KLASIFIKASI IPV6 Terdapat 3 jenis alamat IPv6 yaitu 1. Unicast (one-to-one) 2. Multicast (one-to-many) 3. Anycast (one-to-nearest)
  • 22. KLASIFIKASI IPV6 1. Unicast (one-to-one) Merupakan alamat untuk sebuah interface. Paket yang dikirimkan ke alamat unicast akan dikirimkan ke interface yang diidentifikasi oleh alamat tersebut. Digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk satu host. Pada Unicast address ini terdiri dari : 1. Alamat unicast global 2. Alamat unicast site-local 3. Alamat unicast link-local 4. Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address) 5. Alamat unicast loopback 6. Alamat unicast 6to4 7. Alamat unicast ISATAP
  • 23. KLASIFIKASI IPV6 2. Multicast (one-to-many) Alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sekumpulan interface pada perangkat yang berbeda. Paket yang dikirimkan ke alamat multicast akan dikirimkan ke semua interface yang diidentifikasi oleh alamat multicast (mengirim ke semua interface dalam kelompok). Alamat multicast ini menggantikan penggunaan alamat broadcast, sehingga memungkinkan penggunaan jaringan yang lebih efisien. NB : Broadcast adalah tipe komunikasi dalam IPv4, dimana paket data dari pengirim tunggal dapat diterima oleh semua perangkat di dalam satu jaringan
  • 24. KLASIFIKASI IPV6 2. Multicast (one-to-many) Format Alamat Multicaast mempunyai format : 11111111 pada awal alamat tersebut menunjukkan jika alamat tersebut adalah alamat multicast. Flags adalah sekumpulan dari 4 bit flags yang mempunyai format berikut T=0 mengidentifikasikan alamat multicast yang diberikan secara permanen T=1 menandakan alamat multicast yang diberikan secara non-permanen(transien) FF00:0:0:0:0:0:0:0 FF01:0:0:0:0:0:0:0 FF02:0:0:0:0:0:0:0 FF03:0:0:0:0:0:0:0 FF04:0:0:0:0:0:0:0 FF05:0:0:0:0:0:0:0 FF06:0:0:0:0:0:0:0 FF07:0:0:0:0:0:0:0 FF08:0:0:0:0:0:0:0 FF09:0:0:0:0:0:0:0 FF0A:0:0:0:0:0:0:0 FF0B:0:0:0:0:0:0:0 FF0C:0:0:0:0:0:0:0 FF0D:0:0:0:0:0:0:0 FF0E:0:0:0:0:0:0:0 FF0F:0:0:0:0:0:0:0 Alamat multicast well-konwn yang sudah didefinisikan :
  • 25. KLASIFIKASI IPV6 3. Anycast (one-to-one) IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima. a. Alamat anycast harus tidak digunakan sebagai alamat asal dari paket IPv6. b. Alamat anycast harus tidak diberikan kepada host IPv6 dengan demikian mungkin diberikan ke router IPv6 saja Ada beberapa larangan yang diberikan pada alamat anycast:
  • 27. ALAMAT JARINGAN IPV6 Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. Apa itu Format Prefix? • Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai- nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier • [alamat]/[angka panjang prefix]
  • 28. contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut: Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID. ALAMAT JARINGAN IPV6 3ffe:2900:d005:f28b::/64
  • 29. Tipe Address (Bagian host) ALAMAT JARINGAN IPV6 Host adalah perangkat sesuatu yang merujuk kepada yang terhubung ke jaringan, bisa berupa komputer desktop, laptop, smartphone, dll. 1. Automatic computed (juga dikenal sebagai stateless) Dengan auto-configuration, bagian host dari address dihitung dengan mengkonversikan MAC address dari interface (jika ada), dengan metoda EUI-64, ke IPv6 address yang unik. Jika tidak ada MAC address yang biasanya terjadi pada virtual device, maka yang lain seperti address IPv4 atau MAC address dari interface fisik yang akan digunakan.
  • 30. ALAMAT JARINGAN IPV6 2. Masalah privacy dengan automatic computed address dan solusinya • Karena bagian host dengan "automatic computed" secara global harusnya unik (kecuali jika vendor NIC menggunakan MAC address yang sama untuk beberapa NIC), maka tracking client menjadi mungkin untuk host yang tidak menggunakan proxy. • Masalah ini sudah diketahui, dan solusinya sudah di definisikan berupa : privacy extension. Menggunakan nilai random dan statik sebuah suffix di buat dari waktu ke waktu. Catatan: ini hanya mungkin untuk client yang melakukan sambungan ke luar dan ini tidak terlalu bermanfaat untuk server.
  • 31. ALAMAT JARINGAN IPV6 Broadcast • Tidak ada Broadcast Multicast, adalah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sekumpulan interface pada perangkat yang berbeda. Paket yang dikirimkan ke alamat multicast akan dikirimkan ke semua interface yang diidentifikasi oleh alamat multicast (mengirim ke semua interface dalam kelompok). Alamat multicast ini menggantikan penggunaan alamat broadcast, sehingga memungkinkan penggunaan jaringan yang lebih efisien.