SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
IPV6
Pendahul
  uan

         Perkembangan Internet dan network akhir-akhir ini telah
 membuat Internet Protocol (IP) yang merupakan tulang punggung
 networking berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi ketinggalan
 zaman, saat ini berbagai macam aplikasi yang menggunakan
 Internet, diantaranya transfer file (ftp), surat elektronik (e-mail),
 akses jarak jauh (remote access), Multimedia menggunakan
 Internet, dan lain sebagainya.
           Perkembangan ini telah membuat terlampauinya kapasitas
 jaringan berbasis IP untuk mensuplai layanan dan fungsi yang
 diperlukan. Sebuah lingkungan seperti Internet membutuhkan
 dukungan pada lalu-lintas data secara real-time maupun fungsi
 sekuriti.
Pendahul
  uan
  IPv6 merupakan versi baru dari IP yang merupakan
  pengembangan dari IPv4.
  Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan
  dengan nama IP Next Generation yang
  direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto
  tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi oleh kekurangan IP
  address yang saat ini memiliki panjang 32 bit.
  Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak
  dapat dielakan oleh semua kalangan.
  IPv6 adalah solusi satu-satunya krisis alokasi IPv4.
  IPv6 memiliki banyak kelebihan.
Gambar Struktur Dasar pada IPv6
Apa Saja Perbedaan Antara IPv4 dan IPv6 ?
FITUR

  IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga
  jumlah alamat unik yang didukung terbatas
  4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja.
  NAT mampu untuk sekadar memperlambat
  habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada
  dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit
  sehingga tidak dapat mengimbangi laju
  pertumbuhan internet dunia.

  IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x
  10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini
  lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah
  keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara
  permanen.
ROUTING



    IPv4: Performa routing menurun seiring dengan
    membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya
    pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop
    switch.


    IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien
    dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan
    untuk mengelola tabel routing yang besar.
MOBILITAS



     IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas
     oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu
     jaringan ke jaringan lain.


     IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui
     roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan
     tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur
     ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
KEAMANAN



   IPv4: Meski umum digunakan dalam
   mengamankan jaringan IPv4, header IPsec
   merupakan fitur tambahan pilihan pada standar
   IPv4.


   IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6.
   Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar
   implementasi IPv6.
UKURAN HEADER



    IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah
    ukuran header options yang dapat bervariasi.


    IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah
    header pada IPv4 seperti Identification, Flags,
    Fragment offset, Header Checksum dan Padding
    telah dimodifikasi.
Header checksum



     IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa
     oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga
     menambah delay.


     IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat
     header, melainkan secara end-to-end. Header
     IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi



     IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan
     performa router. Proses menjadi lebih lama lagi
     apabila ukuran paket data melampaui Maximum
     Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah
     sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

     IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan
     paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU
     discovery yang menentukan fragmentasi yang
     lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil
     yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung
     ke ujung.
Configuration




      IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah
      jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.


      IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration
      dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah
      jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan



      IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa
      membedakan kebutuhan.


      IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang
      memastikan kualitas layanan. Header traffic class
      menentukan prioritas pengiriman paket data
      berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi
      atau tingkat latency tinggi.
Tabel
Kesimpulan
A. Fitur Yang Dimiliki IPv6




 a. Jumlah IP address yang sangat banyak
 b. Autoconfiguration
 c. Security
 d. Quality of Service
A. Fitur Yang Dimiliki IPv6

                                  a. Jumlah IP address yang
                                  sangat banyak




 IPv6 terdiri dari 128 bit
 Jumlah ini sangatlah besar sehingga apabila
  nantinya setiap penduduk dunia (7 milyar)
  memiliki 10 milyar IP address
 IP address yang sangat banyak ini berguna
  untuk memberikan IP address kepada hampir
  semua perangkat yang ada di sekitar kita
A. Fitur Yang Dimiliki IPv6

                                       b. Autoconfiguration




 IPv6 dirancang agar penggunanya tidak
  dipusingkan dengan konfigurasi IP address.
 Komputer pengguna yang terhubung dengan
  jaringan IPv6 akan mendapatkan IP address
  langsung dari router .
 Autoconfiguration nantinya akan sangat
  berguna bagi peralatan mobile internet
A. Fitur Yang Dimiliki IPv6

                                               c. Security




      IPv6 telah dilengkapi dengan protokol IPSec,
sehingga semua aplikasi telah memiliki sekuriti
yang optimal bagi berbagai aplikasi yang
membutuhkan keamanan, misalnya transaksi e-
commerce.
A. Fitur Yang Dimiliki IPv6

                                         d. Quality of Service




      IPv6 memiliki protokol QoS yang terintegrasi
dengan baik sehingga semua aplikasi yang
berjalan di atas IPv6 memiliki jaminan QoS,
terutama bagi aplikasi yang sensitif terhadap
delay, seperti VoIP dan streaming video.
B. Hierarki IPv6 dari APNIC




         1 digit Hexa dalam IPv6 = 4 digit Biner.
Terdiri dari 128 bit (Binary Digit).
Prefix terkecil (dikenal dengan istilah Treshold) yang akan
dialokasikan APNIC kepada Customer-Network adalah /48.
Sebagai perbandingan,pada IPv4 yang disebut sebagai
Classful terkecil (sama dengan Treshold pada IPv6) adalah
/24.

Penulisan bilangan IPv6 sesuai RFC2373 & RFC3177 adalah
menggunakan bilangan Hexadecimal dari
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.
B. Hierarki IPv6 dari APNIC



GAMBAR STRUKTUR HIERARKI PENDISTRIBUSIAN IPV6 DARI APJII
B. Hierarki IPv6 dari APNIC



 Penulisan prefix IPv6 dalam biner (sama dengan IPv4). /32




 Keterangan:
xxxx = Alokasi IPv6 dari APNIC kepada Customer-Network (di
IPv4 dikenal dengan ISP Infrastructure).
ssss = Assignment dari Customer-Network ke End-site (di IPv4
dikenal dengan istilah end-user).
zzzz = Alokasi yang akan diberikan APNIC ke Customer-Site
(Customer-Network & End-site).
c. Jenis addres yang digunakan




IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai
berikut:
 Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi
  secara point-to-point, secara langsung antara
  dua host dalam sebuah jaringan.
 Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk
  mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang
  berada dalam group yang sama.
 Alamat Anycast, yang menyediakan metode
  penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari
  sebuah group.
c. Jenis addres yang digunakan

                                                     UNICAST

ALAMAT UNICAST ( UNICAST ADDRESS )

 Alamat unicast global
 Alamat unicast site-local
 Alamat unicast link-local
 Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast
  unspecified address)
 Alamat unicast loopback
 Alamat unicast 6to4
 Alamat unicast ISATAP
c. Jenis addres yang digunakan

                                                        UNICAST
 UNICAST GLOBAL ADDRESSES

        Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat
publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga
sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti
halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk
oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses
routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa.
Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi
tiga level (Public, Site, dan Node)
c. Jenis addres yang digunakan

                                                       UNICAST



 UNICAST SITE-LOCAL ADDRESSES
        Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat
privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat
terdapat pada Internetwork dalam sebuah site milik sebuah
organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast
site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin dilakukan.
c. Jenis addres yang digunakan

                                                         UNICAST



 UNICAST UNSPECIFIED ADDRESS
        Alamat unicast yang belum ditentukan adalah
alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator
atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta
alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum
ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6
adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik
dua (::).
c. Jenis addres yang digunakan

                                                     UNICAST



• UNICAST LOOPBACK ADDRESS
        Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat
yang digunakan untuk mekanisme interprocess
communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam
IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1, sementara
dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
c. Jenis addres yang digunakan

                                                      UNICAST




• UNICAST 6to4 ADDRESS
        Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan
oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat
saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai
pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya
menggunakan prefiks alamat 2002::/16
c. Jenis addres yang digunakan

                                                      UNICAST
UNICAST ISATAP ADDRESS

      Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang
digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam
sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi.
Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local,
alamat unicast site-local atau alamatunicast global (yang
dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit
dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti
dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau
sebuah host.
c. Jenis addres yang digunakan

                                                     multicast


      Pada IPv6, trafik multicast bekerja dengan cara yang
sama seperti pada IPv4. Node IPv6 dapat mendengar
kepada beberapa alamat multicast pada waktu yang
sama. Node tersebut dapat bergabung atau meninggalkan
grup multicast suatu saat. Alamat multicast mempunyai 8 bit
pertama yang dibuat ke 1111 1111. Sebuah alamat IPv6
mudah ditentukan sebagai multicast karena selalu dimulai
dengan “FF.” alamat multicast tidak dapat digunakan
sebagai alamat sumber atau sebagai tujuan selanjutnya
pada header routing.
c. Jenis addres yang digunakan

                                                      multicast


Diluar 8 bit pertama, alamat multicast memuat struktur
tambahan untuk menentukan :
1. Flag alamat multicast,
2. Scope, dan
3. Grup multicast.
Berdasarkan gambar berikut ditunjukkan struktur alamat
multicast IPv6.
c. Jenis addres yang digunakan

                                                        ANYCAST


        Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan
alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan
cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya,
alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP)
yang memiliki banyak klien. Meskipun
alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi
fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
       IPv6 menggunakan alamat anycast untuk
mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6
akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke
sebuah alamatanycast ke interface terdekat yang dikenali oleh
alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan
alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak
penerima, karena alamatanycast akan menyampaikan paket
kepada salah satu dari banyak penerima.
d. Struktur paket pada IPv6




o Sejalan dengan perluasan address menjadi 128 bit, maka
  pada IPv6 ini struktur packet pun mengalami perbaikan
  pula.
o Dalam pendesignan header packet ini, diupayakan agar
  cost pemrosesan header menjadi kecil.
o Paket IPv6 terdiri dari komponen berikut :
       1. Header IPv6
       2. Extension headers
       3. Protocol Data Unit (PDU) dari layer yang lebih
          tinggi (upper layer)
d. Struktur paket pada IPv6

                                                    Header IPv6


 Header IPv6 ini akan selalu ada dengan ukuran yang
  tetap yaitu 40 bytes.
 Merupakan penyederhanaan dari header IPv4.
 Beberapa perbandingan kunci dari header IPv4 dan IPv6
  :
      • Jumlah header field berkurang
      • Intermediate router turun
      • Header field yang jarang terpakai dipindahkan ke
        extension header IPv6.
      • Ukuran header IPv6 memang bertambah dua
        kalinya
d. Struktur paket pada IPv6

                                                   EXTENSION HEADER

 Header dan extension header pada IPv6 ini
  menggantikan header dan option pada IPv4.
 Extension header yang harus didukung oleh setiap titik
  IPv6 yaitu :
       • Hop-by-Hop Options header
       • Destination Options header
       • Routing header
       • Fragment header
       • Authentication header
       • Encapsulating Security Payload header
d. Struktur paket pada IPv6

                                        EXTENSION HEADER




(Gambar Contoh extension headers IPv6)
d. Struktur paket pada IPv6

                                                   pdu


       Protocol Data Unit (PDU) layer yang lebih
tinggi pada dasarnya terdiri dari header protokol
layer yang lebih tinggi dan payload yang
terkandung di dalamnya misalnya saja TCP, UDP
atau ICMPv6.
LABEL ALIR DAN REAL TIME PROCESS


         Header dari packet pada IPv6 memiliki field label alir
 (flow-label). Label ini, digunakan untuk meminta agar
 pakect tersebut diberi perlakuan tertentu oleh router saat
 dalam pengiriman. Dengan kata lain label ini dapat
 memberi tanda jenis dari packet tersebut. Misalnya pada
 suara atau gambar bergerak (motion picture) sedapat
 mungkin ditransfer secepatnya walaupun kualitasnya sedikit
 berkurang. Sedangkan e-mail ataupun WWW lebih
 memerlukan sampai dengan akurat dari pada sifat real
 time.
e. Setting addres otomatis




IKTISAR……….

       Ketika pertama kali menyambungkan host ke
internet, pengguna perlu men-setting IP address, netmask,
routing, dan lain-lain. Akan tetapi saat ini jumlah pengguna
Internet terus bertambah hingga pengguna rumah tangga.
Tidaklah praktis bila untuk men-setting-nya diperlukan
pengetahuan tentang jaringan seperti gateway IP address
dan lain-lainnya (meski hal ini lebih baik dan
direkomendasikan).
e. Setting addres otomatis



Sejak adanya DHCP, parameter yang diperlukan untuk men-
setting IPv4 telah dapat diotomatisasi.
Koneksi dengan menggunakan PPP atau LAN yang dibangun
dengan Windows-95/NT ke atas
Pada sistem tertentu beberapa parameter harus di-setting secara
manual.
Pada Ipv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis desediakan
secara standar.
Setting otomatis stateless adalah cara yang menjadikan proses
pengelolaan paling sedikit. Tidak perlu menyediakan server untuk
pengelolaan dan pembagian IP address, tetapi cukup men-setting
router saja.
Melalui setting otomatis stateless ini kita memperoleh kemudahan
pengelolaan, terutama dengan Ethernet atau FDDI.
Cara yang kedua adalah setting otomatis statefull
f. Fungsi security



IKTISAR……

        Saat ini pada masa transaksi dengan menggunakan
internet telah menjadi kenyataan, sekuriti pada saat
komunikasi merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Saat
ini metode dengan menggunakan S-HTTP (Secure HTTP)
untuk pengiriman nomor kartu kredit, ataupun data pribadi
dengan mengenkripsinya, atau mengenkripsi e-mail dengan
PGP (Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan
tetapi cara di atas adalah securiti yang ditawarkan oleh
aplikasi. Dengan kata lain bila ingin memakai fungsi tersebut
maka kita harus memakai aplikasi tersebut. Jika
membutuhkan sekuriti pada komunikasi tanpa tergantung
pada aplikasi tertentu maka diperlukan fungsi sekuriti pada
layer TCP atau IP.
f. Fungsi security




 IPv6 mendukung komunikasi terenkripsi maupun Authentication
  pada layer IP.
 Fungsi sekuriti yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada
  S-HTTP dipakai SSL sebagai metode encripsi, sedangkan pada
  PGP memakai IDEA sebagai metode encripsinya.
 IPv6 tidak ditetapkan cara tertentu dalam metode encripsi dan
  manajemen kunci.
 SA (Security Association).
 Fungsi security yaitu untuk pemakaian pada komunikasi
  terenkripsi antar sepasang host,
 Fungsi Sekuriti pada IPv6 dapat melakukan komunikasi
  terenkripsi antar jaringan dengan cara mengenkripsi packet
  oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi
  tersebut.
Pertemuan4

More Related Content

What's hot

3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version23 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2HARRY CHAN PUTRA
 
Ip multicasting 03 multicast address pada ipv4 dan ethernet
Ip multicasting 03   multicast address pada ipv4 dan ethernetIp multicasting 03   multicast address pada ipv4 dan ethernet
Ip multicasting 03 multicast address pada ipv4 dan ethernetAmbar Erna
 
Penggunaan network address translation
Penggunaan network address translationPenggunaan network address translation
Penggunaan network address translationBudi Raharjo
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEliPurwanti1
 
4 layanan jaringan
4 layanan jaringan4 layanan jaringan
4 layanan jaringanWidya Widya
 
Laporan OSPF dan Jaringan Backbone
Laporan OSPF dan Jaringan BackboneLaporan OSPF dan Jaringan Backbone
Laporan OSPF dan Jaringan BackboneFanny Oktaviarti
 
Jarkom - Jilid V.5
Jarkom  - Jilid V.5Jarkom  - Jilid V.5
Jarkom - Jilid V.5rezarmuslim
 
Jenis layanan & macam sistem
Jenis layanan & macam sistemJenis layanan & macam sistem
Jenis layanan & macam sistemkamezukashix
 
Layer-3 VPN
Layer-3 VPNLayer-3 VPN
Layer-3 VPNrosmida
 
Materi asj kelas xii
Materi asj kelas xiiMateri asj kelas xii
Materi asj kelas xiimakemanah
 

What's hot (18)

Jar
JarJar
Jar
 
Nat & pat
Nat & patNat & pat
Nat & pat
 
Mikrotik feroina
Mikrotik feroinaMikrotik feroina
Mikrotik feroina
 
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version23 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
 
Ip multicasting 03 multicast address pada ipv4 dan ethernet
Ip multicasting 03   multicast address pada ipv4 dan ethernetIp multicasting 03   multicast address pada ipv4 dan ethernet
Ip multicasting 03 multicast address pada ipv4 dan ethernet
 
9 network layer
9 network layer9 network layer
9 network layer
 
Basic mikrotik router_os
Basic mikrotik router_osBasic mikrotik router_os
Basic mikrotik router_os
 
Penggunaan network address translation
Penggunaan network address translationPenggunaan network address translation
Penggunaan network address translation
 
(Wow)virtual private network vpn
(Wow)virtual private network vpn(Wow)virtual private network vpn
(Wow)virtual private network vpn
 
Internetworking Protocol
Internetworking ProtocolInternetworking Protocol
Internetworking Protocol
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
 
4 layanan jaringan
4 layanan jaringan4 layanan jaringan
4 layanan jaringan
 
Laporan OSPF dan Jaringan Backbone
Laporan OSPF dan Jaringan BackboneLaporan OSPF dan Jaringan Backbone
Laporan OSPF dan Jaringan Backbone
 
Jarkom - Jilid V.5
Jarkom  - Jilid V.5Jarkom  - Jilid V.5
Jarkom - Jilid V.5
 
16module 28 dhcp-nat
16module 28 dhcp-nat16module 28 dhcp-nat
16module 28 dhcp-nat
 
Jenis layanan & macam sistem
Jenis layanan & macam sistemJenis layanan & macam sistem
Jenis layanan & macam sistem
 
Layer-3 VPN
Layer-3 VPNLayer-3 VPN
Layer-3 VPN
 
Materi asj kelas xii
Materi asj kelas xiiMateri asj kelas xii
Materi asj kelas xii
 

Viewers also liked

Section 30 1 moving toward conflict
Section 30 1 moving toward conflictSection 30 1 moving toward conflict
Section 30 1 moving toward conflictham97
 
Early middleages17.2
Early middleages17.2Early middleages17.2
Early middleages17.2ermyas35
 
KS4 Information Evening 2014
KS4 Information Evening 2014 KS4 Information Evening 2014
KS4 Information Evening 2014 Simpsonj2
 
Spain by e.j.
Spain by e.j.Spain by e.j.
Spain by e.j.MrO97
 
Swa presentation
Swa presentationSwa presentation
Swa presentationkimjame143
 
데이터아키텍트가 비즈니스 업무 부서와 협업하기 위해 알아야 할 다섯가지
데이터아키텍트가 비즈니스 업무 부서와 협업하기 위해 알아야 할 다섯가지데이터아키텍트가 비즈니스 업무 부서와 협업하기 위해 알아야 할 다섯가지
데이터아키텍트가 비즈니스 업무 부서와 협업하기 위해 알아야 할 다섯가지Devgear
 

Viewers also liked (9)

Hanoi2
Hanoi2Hanoi2
Hanoi2
 
Section 30 1 moving toward conflict
Section 30 1 moving toward conflictSection 30 1 moving toward conflict
Section 30 1 moving toward conflict
 
Comenius meeting in latvia+
Comenius meeting in latvia+Comenius meeting in latvia+
Comenius meeting in latvia+
 
Early middleages17.2
Early middleages17.2Early middleages17.2
Early middleages17.2
 
KS4 Information Evening 2014
KS4 Information Evening 2014 KS4 Information Evening 2014
KS4 Information Evening 2014
 
Spain by e.j.
Spain by e.j.Spain by e.j.
Spain by e.j.
 
Swa presentation
Swa presentationSwa presentation
Swa presentation
 
데이터아키텍트가 비즈니스 업무 부서와 협업하기 위해 알아야 할 다섯가지
데이터아키텍트가 비즈니스 업무 부서와 협업하기 위해 알아야 할 다섯가지데이터아키텍트가 비즈니스 업무 부서와 협업하기 위해 알아야 할 다섯가지
데이터아키텍트가 비즈니스 업무 부서와 협업하기 위해 알아야 할 다섯가지
 
Comenius meeting in italy (sicily)+
Comenius meeting in italy (sicily)+Comenius meeting in italy (sicily)+
Comenius meeting in italy (sicily)+
 

Similar to Pertemuan4

Protokol IPv6
Protokol IPv6Protokol IPv6
Protokol IPv6idnats
 
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)ismailnursidiq
 
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6jumiathyasiz
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringanadjie1258
 
120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasarGeorge2494
 
ppt IP address & subnet address wahyudi.pptx
ppt  IP address & subnet address wahyudi.pptxppt  IP address & subnet address wahyudi.pptx
ppt IP address & subnet address wahyudi.pptxAhmadWahyudiFianto
 
I pv6 dan windows
I pv6 dan windowsI pv6 dan windows
I pv6 dan windowsSutrisno P
 
Jarkom - Jilid V
Jarkom  - Jilid VJarkom  - Jilid V
Jarkom - Jilid Vrezarmuslim
 
PPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxPPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxmdimasramdani
 
Network fundamental & mikro tik basic ahmad lukman
Network fundamental & mikro tik basic ahmad lukmanNetwork fundamental & mikro tik basic ahmad lukman
Network fundamental & mikro tik basic ahmad lukmanSuro Dhemit
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019ArdiPrayoga3
 

Similar to Pertemuan4 (20)

Buku jarkom2
Buku jarkom2Buku jarkom2
Buku jarkom2
 
Protokol IPv6
Protokol IPv6Protokol IPv6
Protokol IPv6
 
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
 
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringan
 
120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar
 
ppt IP address & subnet address wahyudi.pptx
ppt  IP address & subnet address wahyudi.pptxppt  IP address & subnet address wahyudi.pptx
ppt IP address & subnet address wahyudi.pptx
 
I pv6 dan windows
I pv6 dan windowsI pv6 dan windows
I pv6 dan windows
 
IP ADDRESS VERSI 6
IP ADDRESS VERSI 6IP ADDRESS VERSI 6
IP ADDRESS VERSI 6
 
Rangkuman IP Address
Rangkuman IP AddressRangkuman IP Address
Rangkuman IP Address
 
TCP IP
TCP IPTCP IP
TCP IP
 
PROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
PROTOCOL, IP ADDRESS.pptPROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
PROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
 
Jarkom - Jilid V
Jarkom  - Jilid VJarkom  - Jilid V
Jarkom - Jilid V
 
PPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptxPPT Komunikasi data.pptx
PPT Komunikasi data.pptx
 
Network fundamental & mikro tik basic ahmad lukman
Network fundamental & mikro tik basic ahmad lukmanNetwork fundamental & mikro tik basic ahmad lukman
Network fundamental & mikro tik basic ahmad lukman
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 

More from Abbanae Dandim (18)

Sister02
Sister02Sister02
Sister02
 
Sister09
Sister09Sister09
Sister09
 
Pertemuan10
Pertemuan10Pertemuan10
Pertemuan10
 
Pertemuan7
Pertemuan7Pertemuan7
Pertemuan7
 
Pertemuan1
Pertemuan1Pertemuan1
Pertemuan1
 
Pertemuan6
Pertemuan6Pertemuan6
Pertemuan6
 
Pertemuan9
Pertemuan9Pertemuan9
Pertemuan9
 
Pertemuan8
Pertemuan8Pertemuan8
Pertemuan8
 
Pertemuan5
Pertemuan5Pertemuan5
Pertemuan5
 
Pertemuan3
Pertemuan3Pertemuan3
Pertemuan3
 
Pertemuan2
Pertemuan2Pertemuan2
Pertemuan2
 
Pertemuan10
Pertemuan10Pertemuan10
Pertemuan10
 
Pertemuan8
Pertemuan8Pertemuan8
Pertemuan8
 
Pertemuan7
Pertemuan7Pertemuan7
Pertemuan7
 
Pertemuan6
Pertemuan6Pertemuan6
Pertemuan6
 
Pertemuan5
Pertemuan5Pertemuan5
Pertemuan5
 
Pertemuan4
Pertemuan4Pertemuan4
Pertemuan4
 
Pertemuan2
Pertemuan2Pertemuan2
Pertemuan2
 

Pertemuan4

  • 1.
  • 3. Pendahul uan Perkembangan Internet dan network akhir-akhir ini telah membuat Internet Protocol (IP) yang merupakan tulang punggung networking berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi ketinggalan zaman, saat ini berbagai macam aplikasi yang menggunakan Internet, diantaranya transfer file (ftp), surat elektronik (e-mail), akses jarak jauh (remote access), Multimedia menggunakan Internet, dan lain sebagainya. Perkembangan ini telah membuat terlampauinya kapasitas jaringan berbasis IP untuk mensuplai layanan dan fungsi yang diperlukan. Sebuah lingkungan seperti Internet membutuhkan dukungan pada lalu-lintas data secara real-time maupun fungsi sekuriti.
  • 4. Pendahul uan IPv6 merupakan versi baru dari IP yang merupakan pengembangan dari IPv4. Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi oleh kekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit. Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh semua kalangan. IPv6 adalah solusi satu-satunya krisis alokasi IPv4. IPv6 memiliki banyak kelebihan.
  • 6. Apa Saja Perbedaan Antara IPv4 dan IPv6 ?
  • 7. FITUR IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia. IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
  • 8. ROUTING IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch. IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
  • 9. MOBILITAS IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain. IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
  • 10. KEAMANAN IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4. IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.
  • 11. UKURAN HEADER IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi. IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
  • 12. Header checksum IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay. IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
  • 13. Fragmentasi IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan. IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
  • 14. Configuration IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual. IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
  • 15. Kualitas Layanan IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan. IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
  • 17.
  • 18. A. Fitur Yang Dimiliki IPv6  a. Jumlah IP address yang sangat banyak  b. Autoconfiguration  c. Security  d. Quality of Service
  • 19. A. Fitur Yang Dimiliki IPv6 a. Jumlah IP address yang sangat banyak  IPv6 terdiri dari 128 bit  Jumlah ini sangatlah besar sehingga apabila nantinya setiap penduduk dunia (7 milyar) memiliki 10 milyar IP address  IP address yang sangat banyak ini berguna untuk memberikan IP address kepada hampir semua perangkat yang ada di sekitar kita
  • 20. A. Fitur Yang Dimiliki IPv6 b. Autoconfiguration  IPv6 dirancang agar penggunanya tidak dipusingkan dengan konfigurasi IP address.  Komputer pengguna yang terhubung dengan jaringan IPv6 akan mendapatkan IP address langsung dari router .  Autoconfiguration nantinya akan sangat berguna bagi peralatan mobile internet
  • 21. A. Fitur Yang Dimiliki IPv6 c. Security IPv6 telah dilengkapi dengan protokol IPSec, sehingga semua aplikasi telah memiliki sekuriti yang optimal bagi berbagai aplikasi yang membutuhkan keamanan, misalnya transaksi e- commerce.
  • 22. A. Fitur Yang Dimiliki IPv6 d. Quality of Service IPv6 memiliki protokol QoS yang terintegrasi dengan baik sehingga semua aplikasi yang berjalan di atas IPv6 memiliki jaminan QoS, terutama bagi aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti VoIP dan streaming video.
  • 23.
  • 24. B. Hierarki IPv6 dari APNIC 1 digit Hexa dalam IPv6 = 4 digit Biner. Terdiri dari 128 bit (Binary Digit). Prefix terkecil (dikenal dengan istilah Treshold) yang akan dialokasikan APNIC kepada Customer-Network adalah /48. Sebagai perbandingan,pada IPv4 yang disebut sebagai Classful terkecil (sama dengan Treshold pada IPv6) adalah /24. Penulisan bilangan IPv6 sesuai RFC2373 & RFC3177 adalah menggunakan bilangan Hexadecimal dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.
  • 25. B. Hierarki IPv6 dari APNIC GAMBAR STRUKTUR HIERARKI PENDISTRIBUSIAN IPV6 DARI APJII
  • 26. B. Hierarki IPv6 dari APNIC  Penulisan prefix IPv6 dalam biner (sama dengan IPv4). /32  Keterangan: xxxx = Alokasi IPv6 dari APNIC kepada Customer-Network (di IPv4 dikenal dengan ISP Infrastructure). ssss = Assignment dari Customer-Network ke End-site (di IPv4 dikenal dengan istilah end-user). zzzz = Alokasi yang akan diberikan APNIC ke Customer-Site (Customer-Network & End-site).
  • 27.
  • 28. c. Jenis addres yang digunakan IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:  Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.  Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama.  Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group.
  • 29. c. Jenis addres yang digunakan UNICAST ALAMAT UNICAST ( UNICAST ADDRESS )  Alamat unicast global  Alamat unicast site-local  Alamat unicast link-local  Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)  Alamat unicast loopback  Alamat unicast 6to4  Alamat unicast ISATAP
  • 30. c. Jenis addres yang digunakan UNICAST UNICAST GLOBAL ADDRESSES Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node)
  • 31. c. Jenis addres yang digunakan UNICAST  UNICAST SITE-LOCAL ADDRESSES Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada Internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin dilakukan.
  • 32. c. Jenis addres yang digunakan UNICAST  UNICAST UNSPECIFIED ADDRESS Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
  • 33. c. Jenis addres yang digunakan UNICAST • UNICAST LOOPBACK ADDRESS Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
  • 34. c. Jenis addres yang digunakan UNICAST • UNICAST 6to4 ADDRESS Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16
  • 35. c. Jenis addres yang digunakan UNICAST UNICAST ISATAP ADDRESS Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamatunicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host.
  • 36. c. Jenis addres yang digunakan multicast Pada IPv6, trafik multicast bekerja dengan cara yang sama seperti pada IPv4. Node IPv6 dapat mendengar kepada beberapa alamat multicast pada waktu yang sama. Node tersebut dapat bergabung atau meninggalkan grup multicast suatu saat. Alamat multicast mempunyai 8 bit pertama yang dibuat ke 1111 1111. Sebuah alamat IPv6 mudah ditentukan sebagai multicast karena selalu dimulai dengan “FF.” alamat multicast tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber atau sebagai tujuan selanjutnya pada header routing.
  • 37. c. Jenis addres yang digunakan multicast Diluar 8 bit pertama, alamat multicast memuat struktur tambahan untuk menentukan : 1. Flag alamat multicast, 2. Scope, dan 3. Grup multicast. Berdasarkan gambar berikut ditunjukkan struktur alamat multicast IPv6.
  • 38. c. Jenis addres yang digunakan ANYCAST Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast. IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamatanycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamatanycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.
  • 39.
  • 40. d. Struktur paket pada IPv6 o Sejalan dengan perluasan address menjadi 128 bit, maka pada IPv6 ini struktur packet pun mengalami perbaikan pula. o Dalam pendesignan header packet ini, diupayakan agar cost pemrosesan header menjadi kecil. o Paket IPv6 terdiri dari komponen berikut : 1. Header IPv6 2. Extension headers 3. Protocol Data Unit (PDU) dari layer yang lebih tinggi (upper layer)
  • 41. d. Struktur paket pada IPv6 Header IPv6  Header IPv6 ini akan selalu ada dengan ukuran yang tetap yaitu 40 bytes.  Merupakan penyederhanaan dari header IPv4.  Beberapa perbandingan kunci dari header IPv4 dan IPv6 : • Jumlah header field berkurang • Intermediate router turun • Header field yang jarang terpakai dipindahkan ke extension header IPv6. • Ukuran header IPv6 memang bertambah dua kalinya
  • 42. d. Struktur paket pada IPv6 EXTENSION HEADER  Header dan extension header pada IPv6 ini menggantikan header dan option pada IPv4.  Extension header yang harus didukung oleh setiap titik IPv6 yaitu : • Hop-by-Hop Options header • Destination Options header • Routing header • Fragment header • Authentication header • Encapsulating Security Payload header
  • 43. d. Struktur paket pada IPv6 EXTENSION HEADER (Gambar Contoh extension headers IPv6)
  • 44. d. Struktur paket pada IPv6 pdu Protocol Data Unit (PDU) layer yang lebih tinggi pada dasarnya terdiri dari header protokol layer yang lebih tinggi dan payload yang terkandung di dalamnya misalnya saja TCP, UDP atau ICMPv6.
  • 45. LABEL ALIR DAN REAL TIME PROCESS Header dari packet pada IPv6 memiliki field label alir (flow-label). Label ini, digunakan untuk meminta agar pakect tersebut diberi perlakuan tertentu oleh router saat dalam pengiriman. Dengan kata lain label ini dapat memberi tanda jenis dari packet tersebut. Misalnya pada suara atau gambar bergerak (motion picture) sedapat mungkin ditransfer secepatnya walaupun kualitasnya sedikit berkurang. Sedangkan e-mail ataupun WWW lebih memerlukan sampai dengan akurat dari pada sifat real time.
  • 46.
  • 47.
  • 48. e. Setting addres otomatis IKTISAR………. Ketika pertama kali menyambungkan host ke internet, pengguna perlu men-setting IP address, netmask, routing, dan lain-lain. Akan tetapi saat ini jumlah pengguna Internet terus bertambah hingga pengguna rumah tangga. Tidaklah praktis bila untuk men-setting-nya diperlukan pengetahuan tentang jaringan seperti gateway IP address dan lain-lainnya (meski hal ini lebih baik dan direkomendasikan).
  • 49. e. Setting addres otomatis Sejak adanya DHCP, parameter yang diperlukan untuk men- setting IPv4 telah dapat diotomatisasi. Koneksi dengan menggunakan PPP atau LAN yang dibangun dengan Windows-95/NT ke atas Pada sistem tertentu beberapa parameter harus di-setting secara manual. Pada Ipv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis desediakan secara standar. Setting otomatis stateless adalah cara yang menjadikan proses pengelolaan paling sedikit. Tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, tetapi cukup men-setting router saja. Melalui setting otomatis stateless ini kita memperoleh kemudahan pengelolaan, terutama dengan Ethernet atau FDDI. Cara yang kedua adalah setting otomatis statefull
  • 50.
  • 51. f. Fungsi security IKTISAR…… Saat ini pada masa transaksi dengan menggunakan internet telah menjadi kenyataan, sekuriti pada saat komunikasi merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP (Secure HTTP) untuk pengiriman nomor kartu kredit, ataupun data pribadi dengan mengenkripsinya, atau mengenkripsi e-mail dengan PGP (Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi cara di atas adalah securiti yang ditawarkan oleh aplikasi. Dengan kata lain bila ingin memakai fungsi tersebut maka kita harus memakai aplikasi tersebut. Jika membutuhkan sekuriti pada komunikasi tanpa tergantung pada aplikasi tertentu maka diperlukan fungsi sekuriti pada layer TCP atau IP.
  • 52. f. Fungsi security  IPv6 mendukung komunikasi terenkripsi maupun Authentication pada layer IP.  Fungsi sekuriti yang dipakai pada layer aplikasi, misalnya pada S-HTTP dipakai SSL sebagai metode encripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode encripsinya.  IPv6 tidak ditetapkan cara tertentu dalam metode encripsi dan manajemen kunci.  SA (Security Association).  Fungsi security yaitu untuk pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host,  Fungsi Sekuriti pada IPv6 dapat melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara mengenkripsi packet oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.