Tugas Jaringan Komputer
KELOMPOK 2:
RAZAQA SUGIHARAWAN (10215001)
MUHAMMAD ISMAIL NUR SIDIQ (10215002)
BHAZY ARYA PINGGALA (10215003)
RAHMAT FIRDAUS (10215007)
M. ADI DIANSYAH (10215009)
DICKY ADNAN HADIyANTO (10215011)
1. SUBNETTING IPV4 DAN IPV6
KELOMPOK 2:
1. RAZAQA SUGIHARWAN (10215001)
2. MUHAMMAD ISMAIL NUR SIDIQ (10215002)
3. BHAZY ARYA PINGGALA (10215003)
4. RAHMAT FIRDAUS (10215007)
5. M. ADI DIANSYAH (10215009)
6. DICKY ADNAN HADIYANTO (10215011)
2. PENGERTIAN SUBNETTING
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang
disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer (system
Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan,
melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Proses
subnetting sendiri dilakukan dengan menggunakan nilai CIDR
3. TUJUAN SUBNETTING
1. Untuk mengefisienkan pengalamatan Ip Address
2. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti
membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Menempatkan suatu host,
4. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya
bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
5. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan
dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan
berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network
memiliki address network yang unik
6. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat
terlalu banyaknya host dalam suatu network.
7. Mengoptimasi Performansi Jaringan
4. FUNGSI SUBNETTING
1. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di
perusahaan tidak akan bertabrakan (collision)
2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
3. Pengelolaan yang disederhanakan.
4. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang
menjauh.
5. PROSES SUBNETTING
1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
2. Menentukan jumlah host per subnet.
3. Menentukan subnet yang valid.
4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
6. SUBNETTING IPV4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah pengalamatan jaringan yang
digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4
dikembangkan mulai tahun 1980an. Panjang totalnya adalah 32-bit.
Pada IPv4 terdapat 5 klasifikasi kelas yaitu
1. Class A
2. Class B
3. Class C
4. Class D
5. Class E
6. IPv4 Address terdiri dari dua bagian, yaitu : Network ID & Host ID
– Network ID menentukan alamat dari suatu jaringan komputer
– Host ID menentukan alamat dari suatu komputer (host) dalam suatu jaringan komputer
7. NETWORK ID & HOST ID
Network ID (Identitas Jaringan) adalah sebuah alamat (network prefix) yang dijadikan sebagai
identitas dari suatu jaringan. Yang sering menjadi masalah tentunya dalam menentukan Network
ID tersebut. Permasalahan ini sering ditemukan pada saat melakukan konfigurasi Routing. Baik
itu static routing maupun pada dynamic routing. Dimana pada perintah static routing maupun
dynamic routing diharuskan menyebutkan Network ID (Network Prefix), sedangkan Host ID
adalah IP Address yang dapat digunakan untuk client/user
8. NETWORK ID & HOST ID
Cara Menentukan Network ID & Host ID
Tentukan IP address tersebut masuk ke dalam kelas A, B, atau C.
Kelas A memiliki 8-bit Network ID dan 24-bit Host ID
Kelas B memiliki 16-bit Network ID dan 16-bit Host ID
Kelas C memiliki 24-bit Network ID dan 8-bit Host ID
9. SUBNET MASK
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka
biner 32-bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID dan menunjukkan
letak suatu host. Seperti halnya IP adrres, subnet mask juga merupakan 32 bit angka biner yang
diekspresikan dalam bentuk dotted-decimal. Hanya saja, didalam bentuk subnet mask semua bit
network-portion diwakili oleh 1 angka 1 sedangkan bit host-portion diwakili dengan angka 0.
Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi
network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan
mana yang BROADCAST
10. Berikut ini adalah subnet mask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting:
Untuk kelas A subnet mask yang digunakan adalah :
255.128.0.0, 255.192.0.0, 255.224.0.0, 255.240.0.0, 255.248.0.0, 255.252.0.0, 255.254.0.0
Untuk kelas B subnet mask yang digunakan adalah :
255.255.128.0, 255.255.192.0, 255.255.224.0, 255.255.240.0, 255.255.248.0, 255.255.252.0, 255.255.254.0,
255.255.255.0
Untuk kelas C subnet mask yang digunakan adalah :
255.255.255.128, 255.255.255.192, 255.255.255.224, 255.255.255.240, 255.255.255.248, 255.255.255.252
11. SUBNETTING IPV6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah
sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam
protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6.
IPv6 merupakan sebuah penyempurnaan dari IPv4 yang sudah tidak
mampu lagi untuk mengakomodasikan semua pengguna dalam
berkomunikasi. Dengan adanya IPv6 merupakan solusi yang sangat
tepat untuk menggunakan sistem komunikasi global
12. SUBNETTING IPV6
Berikut ini keunggulan utama yang dimiliki IPV6 :
• Memiliki fitur keamanan yang kuat dengan adanya default sekuriti IPSec.
• Memiliki jumlah address sebanyak 128 bit
• Memiliki penyempurnaan protokol dari versi sebelumnya yaitu IPv4
• Header yang sangat sederhana
• Memiliki kemampuan Qos yang lebih baik dibandingkan IPv4
• Mobilitas yang sangat tinggi dengan adanya Mobile IPv6.
• Memiliki kemampuan multicasting, yaitu pengiriman pesan ke beberapa
alamat dalam satu group.
• Stateless address autoconfiguration (SLAAC), IPv6 dapat membuat
alamat sendiri tanpa bantuan DHCPv6.
• Pengiriman paket yang lebih sederhana dan efisien
13. PERBANDINGANALAMAT IPV6 DENGAN
IPV4
Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6
Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host (teoritis) 232=±4 miliar host 2128
Menggunakan kelas alamat Ya, kelas A, B, C, D, dan E.
Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat
telah tidak relevan dengan perkembangan
jaringan Internet yang pesat.
Tidak
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada Tidak ada
Alamat yang belum ditentukan 0.0.0.0 ::
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh
otoritas Internet (IANA)
Alamat IPv6 unicast global
Alamat IP pribadi Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh
otoritas Internet
Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat otomatis Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)
Representasi tekstual Dotted decimal format notation Colon hexadecimal format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS A Resource Record (Single A) AAAA Resource Record (Quad A)