SlideShare a Scribd company logo
1 of 159
1_URL:
https://scholar.google.com/citations?user=EFBaeOsAAAAJ&hl=en&
oi=ao
2_gen.lib.rus.ec:
http://libgen.rs/search.php?req=principles+of+managerial+finance&o
pen=0&res=25&view=simple&phrase=1&column=title
3_Slideshare:
https://www2.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom=header&
q=aminullah+assagaf+&ud=any&ft=all&lang=**&sort=
4_Youtube_
https://www.youtube.com/channel/UC26u-
Ys3fjKlcJAACrsnAeQ/videos
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
K67_ 27 Maret 2021
Dosen: Prof. Dr. Dr. H. Aminullah Assagaf, SE., MS., MM., M.Ak
HP: 08113543409, Email: assagaf29@yahoo.com
PRODUCT & PROCESS
DEVELOPMENT
5. Penelitian dan pengembangan produk atau RD
Pengenalan
Pertumbuhan
Kejenuhan
(kedewasaan)
Penurunan
RD
Q
Time
TP1
TP2
PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)
AIRBUS – A380
AIRBUS - A380
Airbus A380
R & D
Rancang bangun produk barang
 Rancang bangun produk dalam bersaing terdiri
beberapa kriteria :
1. Customer product, produk yang disesuaikan dengan
spesifikasi atau selera konsumen. Ciri produk al : (a) unik, (b)
produk pesanan, (c) kualitas sesuai keinginan pelanggan, (d)
proses produksi disesuaikan
2. High standardize product, produk dengan standar tertentu.
Biasanya untuk persediaan gudang, misalnya : pelat baja,
gula, minyak goreng, dsb
3. Mixed product, campuran antara 1 dan 2 diatas, dan
dipengaruhi oleh bebrapa faktor : (a) varity atau
keanekaragaman, (b) flexibility atau kemampuan penyesuaian,
(c ) moderate cost atau harga yang bersdaing, (d)
dependability of supply atau kemampuan penyampaian
produk tepat waktu.
Rancang bangun produk barang
 Product life cycle (daur hidup produk)
Volume
penjualan
Introduction Growth Maturity Decline
(perkenalan) (Pertumbuhan) (Kematangan) (Penurunan)
- Variasi produk - Banyak variasi - Standarisasi - Diutamakan untuk - Standarisasi sebg
meningkat rancangan yg unggul barang commodity
- Volume produk - Rendah - Volume meningkat - Tinggi - Tinggi
- Struktur industri - Persaingan sedikit - Persaingan mening- - Beberapa perusa- - Hanya perusahaan
kat dan konsolidasi haan besar yg bertahan hidup
- Bentuk persaingan - Karakteristik - Mutu produk dan - Harga dan penyam- - Harga
produk mudah didapat paian tepat waktu
• Pengembangan produk baru
a. Kreasi, gagasan, atau idea
b. Pemilihan rancangan produk, dengan pertimbangan (a) memiliki
kemampuan pasar, (b) layak segi finansial, (c ) mampu dibuat
oleh perusahaan
c. Rancang bangun pemula, hasil mencari titik temu antara biaya,
mutu dan kinerja
d. Pembuatan prototype, dibuat beberapa prototype untuk
rancaangan produk baru, dan setelah lulus uji maka rancangan
tsb dianggap sudah selesai
e. Uji coba pasar, diuji selama beberapa periode mis ; 6 bulan sd 2
tahun
f. Rancang bangun akhir, tidak hanya menyiapkan spesifikasi
tetapi juga menyiapkan berkas dokumen (berisi ; teknol,ogi,
proses, penmgawasan mutu, dan prosedur uji coba) yang
menjamin bahwa produk tsb dapat diproduksi.
• Konsep rancang bangun produk
Rancang bangun produk barang
• Keterandalan produk, yaitu mampu memberikan kemungkinan
produk tsb untuk menunjukkan kinerja seperti yang diinginkan,
hal ini dapat dilihat dari segi tingkat kerusakan (pada tahap awal
dan tahap akhir kerusakan) :
Rancang bangun produk barang
Tingkat
kerusakan
Kerusakan
Permulaan
pakai
Tahap pemakaian
Sesuai kinerja yg
Diinginkan
Useful performance life
Kerusakan
Karena
keausan
Time
Cost
• Konsep rancang bangun produk :
a. Konsep Quality function development
• Menjembatani antara permintaan pelanggan dengan spesifikasi
teknik
b. Konsep Rancang bangun Robust
• Robust artinya kuat, dikemukakan oleh Genichi Taguchi (ahli
statistik bangsa Jepang), yaitunrancangan dengan pendekatan
produk tidak terpengaruh oleh faktor lingkungan (temperatur,
cuaca, debu, dsb)
c. Konsep value analysis
• Value analysis, suartu usaha untuk memenuhi kinerja produk
sesuai keinginan konsumen dengan biaya serendah mungkin
• Value, sebagai persepsi pelanggan yang membandingkan antara
manfaat dan harga produk tsb.
Rancang bangun produk barang
• Konsep rancang bangun produk :
d. Konsep Modular
• KOnsep mengembangkan bagian-bagian atau komponen
suatu produk. Komponen produk yang telah dikembangkan
ini dapat digunakan pada beberapa jenis produk
dinamakan Module. Kesan dari pelanggan yaitu banyak
jenis produk, sedangkan pihak operasi mendapat
kemudahan untuk menunjang banyak macam produk,
dimana hanya diperlukan sdikit macam modul.
Rancang bangun produk barang
Rancang bangun produk jasa
• Kerangka produk jasa
Pelanggan
Strategi
Sistemi Pekerja
Saling terkait antara subsistem atau ke 4 unsur dalam kerangka
produk jasa tsb diatas
• Strategi produk jasa
a. Strategi pelayanan menentukan beberapa hal
yaitu (a) rancang bangun produk jasa, (b) sistem
penyampaian jasa, (c ) tata-cara pengukuran
jasa
b. Strategi juga memberi perhatian pada pelayanan
skala internasional, mis : konsultan, perjalanan,
telekomunikasi, perbankan, dan pelayanan
dengan persaingan internasional
c. Penggunaan fasilitas yang mamadai, mis :
telepon, dll
11. Rancang bangun produk jasa
• Tingkat efisiensi proses pelayanan adalah fungsi dari
tingkatan customer contact
• Cutomer contact diukur dari jumlah waktu konsumen berada
dalam pelayanan dan meruapakan prosentase terhadap total
waktu pelayanan tersebut
• Metode penentuan rancang bangun produk jasa dan
prosesnya, perlu mempertimbvangkan :
a. Tingkat intensitas kapital atau SDM yang akan menentukan dan
membedakan antara masing-masingb jasa pelayanan
b. Tingkat customer contact tinggi bila pelanggan ikut dalam proses
pelayanan
c. Tingkat penyesuaian yang dilakukan mengikuti keinginan
pelanggan
Rancang bangun produk jasa
• Sistem penyampaian atau proses pelayanan,
memerlukan dasar pertimbangan :
a. Pilihan teknologi untuk proses
b. Pilihan jenis aliran proses atau urutan proses
c. Pilihan jenis proses yaitu tingkat customer contact dan
tingkat customisasi
d. Pilihan tempat dan ukuran penyampaian layanan dilakukan
e. Sistem pengelolaan SDM, yaitu tingkat keterampilan,
struktur organisasi, sistem kompensasi, dan tingkat
partisipasi
Rancang bangun produk jasa
Perancangan proses produksi
• Rancangan proses berpengaruh terhadap keunggulan bersaing
dalam kerangka strategi bisnis yang meliputi cost, flexibility,
quality, dan delivery
• Seleksi proses, mencakup serangkaian keputusan mengenai jenis
proses produksi dan peralatan tertentu yang digunakan agar
diperoleh tipe proses produktif yang digunakan
• Berbagai tipe proses produksi :
1. Aliran garis
Operasi atau tempat kerja
Aliran produk atau bahan
Perancangan proses produksi
2. Aliran intermiten (terputus)
Operasi atau tempat kerja
Aliran produk atau bahan
1Perancangan proses produksi
3. Aliran proyek
Mulai Berakhir
1 3
4
Operasi atau tempat kerja
Hubungan utk menentukan mana yg harus dihubungkab
2
• Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih
proses :
a. Kebutuhan modal (berkaitan dengan fasilitas, mesin, dsb)
b. Kondisi pasar (persaingan, keinginan konsumen, prakiraan
volume penjualan, dsb)
c. Tenaga kerja (keterampilan, ketersediaan SDM,dsb)
d. Bahan mentah
e. Teknologi
f. Keterampilan manejemen
• Pemilihan berbagai alkternatif proses produksi dapat
digunakan analisis biaya, mis :
• Mesin A : TCA = 10.000 + 300 X
• Mesin B : TCB = 30.000 + 200 X
• Mesin C : TCC = 60.000 + 100 X
Perancangan proses produksi
• Pemilihan berbagai alkternatif proses produksi dapat
digunakan analisis biaya, mis :
• Mesin A : TCA = 10.000 + 300 X
• Mesin B : TCB = 30.000 + 200 X
• Mesin C : TCC = 60.000 + 100 X
Perancangan proses produksi
A
B
C
200 300
Q
Rp
TCA =TCB
10.000 + 300X = 30.000 +200X
100 X = 20.000
X = 200
TCB = TCC
30.000 + 200X = 60.000 + 100X
100 X = 30.000
X = 300
A
B C
 Pemilihan teknologi
Perancangan proses produksi
Berdasarkan
batasan atau fesible
dari segi sosial
Berdasarkan
batasan atau fesible
dari segi teknologi
Disain sosioteknikasi
 Teknologi yang tersedia dikelompokkan sbb :
a. Teknologi pabrik (mesin)
b. Teknologi perkantoran
c. Teknologi pelayanan (industri jasa)
 Dasar pemilihan teknologi :
• Teknologi dipandang sebagai capital budgeting, sehingga dasar
pertimbangannya adalah ROI untuk masing-masing alternatif
• Analisis bagan proses
– Untuk memperbaiki proses transformasi dalam sistem produktif. Dan dalam
rangka meningkatklan efisiensi dan efektifitas proses beberapa elemen proses
mungkin perlu diubah : (a) bahan mentah, (b) disain produk atau keluaran, (c )
disain pekerjaan, (d) tahap-tahap pemrosesan yang digunakan, (e) sistem
pengawasan manajemen, dan (f) peralatan atau perkakas yang digunakan
• Langkah dalam perencanaan proses :
– Langkah yg ditempuh :(a) menentukan tujuan perencanaan ( efisiensi, efektifitas,
kapasitas dan semangat kerja SDM), (b) memilih proses atau sistem produktif
yang relevan, (c ) menggambarkan proses yg berlaku dan pengukuran efisiensi,
(d) menggambarkan disain proses yang diperbaiki
• Penyusunan aliran proses :
– Perlu mempertimbangkan berbagai pertanyaan ; (a) apa operasi yang
diperlukan, (b) siapa yang akan melaksanakan, (c ) dimana proses operasi
dilaksanakan, (d) kapan setiap proses operasi dilaksanakan, dan (e) bagaimana
proses operasi akan dilaksanakan
• Penyeimbangan beban kerja dalam perencanaan proses produksi
Perancangan proses produksi
• Konsep sistem produk berdasarkan
product life cycle (PLC)
Perancangan proses produksi
Inovasi proses
(Sistem proses focus)
Inovasi produk
(Sistem product focus)
Tingkat
inovasi
Tahapan pengembangan
• Konsep sistem produk berdasarkan biaya
minimal. Sistem produk dirancang melalui
beberap pilihan :
a. Konsep interchangeble part, kemungkinan untuk tukar
menukar komponen
b. Konsep standardization, keinginan khusus dari pelanggan
tidak diutamakan
c. Konsep simplification, membuat lebih sederhana yaitu
kemungkinan dua bagian atau lebih dijadikan satu
d. Konsep moduler, membuat komponen atau bagian dari
komponen yang dapat dirakit menjadi bermacam-macam
produk, sehingga dengan jumlah komponen yang sedikit
dapat dibangun banyak macam produk
Perancangan proses produksi
Penelitian dan pengembangan produk atau RD
 RD sangat menentukan keberhasilan perusahaan, yaitu memungkinkan
perusahaan selalu menjadi yang pertama memperkenalkan produk baru,
metode atau proses produk , dll sehingga perusahaan berpeluang
mengembangkan usaha lebih dahulu dan memperoleh laba.
 RD ada 3 macam, yaitu :
1. Penelitian produk, meliputi perbaikan produk yang sudah ada atau
menciptakan produk baru
2. Penelitian proses, meliputi usaha-usaha perbaikan terhadap proses
produksi yang dilaksanakan atau membuat proses baru, terutama dalam
rangka menekan biaya, memelihara posisi persainagn dan tingkat laba
3. Penelitian service manajemen, meliputi dukungan kepada manajemen
dalam rangka kemudahan mengambil keputusan, terutama terkait dengan
perkembangan perusahaan, orhanisasi internal dan eksternal, dll. Mis,
penggunaan PERT dan CPM (Chapter 15) dalam penciptaan ide dalam
proses produksi atau pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
Penelitian dan pengembangan produk atau RD
 Kegiatan RD yaitu melkukan penelitian untuk :
1. Mencari hubungan variable
2. Memperbaiki produk dan jasa
3. Menemukan penggunaan baru
4. Mengemabangkan berbagai produk dan jasa baru
5. Mengurangi biaya melalui perbaikan produksi dan jasa
6. Mengembangkan pengujian dan spesifikasi bagi operasi bahan
yang dibeli
7. Menganalisa produk dan jasa pesaing
8. Menemukan penggunaan yang menguntungkan dari produk
samping atau sisa bahan proses produksi
• Untuk memperbaiki proses produksi dan jasa
perlu ditentukan urutan-urutan pekerjaan, jangka
waktu yang diperlukan dan jalur kritis, sehingga
diperoleh suatu proses produksi dan layanan
yang optimal.
• Dalam hal ini PERT (program evaluation and
review technique) dan CPM (critical method)
sangat membantu.
• Contoh :
Penelitian dan pengembangan produk atau RD
Penjadwalan dan pengawasan proyek dengan
PERT dan CPM
• Proyek
– Manajemen proyek membutuhkan sistem perencanaan, penjadwalan
(scheduling) dan pengawasan yang berbeda dengan manajemen kegiatan
produksi barang/jasa
• PERT (program evaluation and review technique) sebagai metode analistik
untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan kompleks yang
memerlukan kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu,
disamping adanya ketergantungan antara kegiatan satu dengan lainnya.
• CPM (critikal path method) atau jalur kritis, yaitu jalur terpanjang pada
network, dan waktu penyelesaian minimum yang diharapkan proyek tsb
selesai
• Proyek dapat dipercepat penyelsaiannya bila kegiatan pada jalur kritis
dapat dipercepat. Sementara kegiatan diluar jalur kritis dapat direlokasi
sumberdayanya kepada kegiatan di jalur kritis
• Langkah awal penyiapan PERT, yaitu inventarisasi seluruh kegiatan proyek,
urutan kegiatan, kegiatan mendahuluinya, dan waktu yang diperlukan.
Kemudian gambarkan network planningnya atau ajaringan kerja proyek tsb.
• Contoh aplikasi Model PERT dan CPM dapat dilihat pada chapter 5 diatas
DATA PERT
Kegiatan Kegiatan Waktu Waktu Waktu Waktu
Mendahului Mulai Akhir Optimis Realistik Pesimistik diharapkan
(a) (m) (b) (ET)
1 2 3 4 5 6 7 8=(a+bx4+c)/6
A Tidak ada 1 2 1 3 5 3
B A 2 3 3 4 11 5
C A 2 4 2 6 10 6
D B 3 5 2 6 13 6.5
E C 4 5 0 0 0 0
F C 4 6 3 6 9 6
G D,E 5 7 2 4 6 4
H F 6 7 1 4 7 4
I G,H 7 8 2 3 10 4
Catatan :
- Waktu diharapkan (ET) = (a + (bx4) + c) / 6
Peristiwa
Diagram Network PERT
7 8
6
5
4
3
2
1
A
3
B
6
C
5
6
F
0
E
4
H
4
G
4
I
6.5
D
Jalur kritis : 1-2-4-6-7-8 = 3+6+6+4+4 = 23 minggu
= Peristiwa
= kegiatan
= kegiatan semu
Estimasi probabilitas waktu penyelesaian yang dijadwalkan
• Misalnya penyelesaian proyek 23 minggu, kemudian dianggap bahwa proyek tsb
selesai 25 minggu.
• Berapa probabilitas proyek dapat diselesaikan pada waktunya (23 minggu) ?
• Penggunaan rumus standar normal :
Z = (TD – TE) / σTE
dimana :
TD = waktu yang ditargetkan penyelesaian proyek
TE = waktu yang diharapkan penyelesaian proyek
σTE = deviasi standar untuk TE, ini dapat diperoleh dari penjumlahan variance
masing-masing kegiatan kritis, kemudian diakar kwadratkan.
• σTE = √∑σ2ET , dan σ2ET = ((b – a)/2)2
dimana :
a = waktu optimis
b = waktu pesimistik
Diagram Network PERT
• σTE = √∑σ2ET , dan σ2ET = ((b – a)/2)2
• Perhitungan variance masing-masing kegiatan kritis sbb :
Diagram Network PERT
σ1-2
2 = ((10-2)/6)2 = 1,78
Σ4-6
2 = ((9-3)/6)2 = 1
Σ2-4
2 = ((10-2)/6)2 = 1.78
σ1-2
2 = ((5-1)/6)2 = 0.44
Σ6-7
2 = ((7-1)/6)2 = 1
σTE =√ 0.44 +1.78+ 1+ 1+1.78 = √6 = 2.45
Variasi normal standar adalah :
Z = (25 -23) / 2.45 = 2/ 2.45 ≈ 0.816
Deviasi
Standar
0.816
TE
23 minggu
TD
25 minggu
Estimasi probabilitas TD
Diagram Network PERT
7 8
6
5
4
3
2
1
A
3
B
6
C
5
6
F
0
E
4
H
4
G
4
I
6.5
D
EF=0
LF=0
EF=3
LF=3
EF=15
LF=15
EF=9
LF=9
EF=23
LF=23
EF=19
LF=19
EF=14,5
LF=15
EF=8
LF=8,5
Tertinggi :
Dari 6 : EF=15+4=19
atau
Dari 5 :EF=14.5+4=18,5
Awal : EF (earliest finish = paling awal selesai)
Kemudian : LF (latest finish =paling lambat selesai)
Metode Algorithma
Diagram Network PERT
Metode Algorithma
Kegiatan LF pada Waktu EF pada Total
Akhir diharapkan Awal Slack
1 2 3 4 5=2-3-4
A 3 3 0 0
B 8.5 5 3 0.5
C 9 6 3 0
D 15 6.5 8 0.5
E 15 0 9 6
F 15 6 9 0
G 19 4 14.5 0.5
H 19 4 15 0
I 23 4 19 0
Catatan :
- Jalur kritis ditandai dengan slack =0, yaitu : A - C - F - H - I
- Atau peristiwa : 1 - 2 - 4 - 6 - 7 - 8
- Maksimum percepatan pada jalur kririts sebesar 0.5 berdasarkan
jalur non kritis.
Diagram Network PERT
Metode Matriks
Ke 2 3 4 5 6 7 8
EF Dari
0 1 3
3 2 5 6
3 + 5 = 8 3 6.5
3 + 6 = 9 4 0 6
8 + 6.5 = 14.5 5 4
9 + 6 = 15 6 4
15 + 4 = 19 7 4
19 + 4 = 23 8
1 2 3 4 5 6 7 8
LF ==> 0 3 8.5 9 15 15 19 23
(Awal)
EF=3 EF=15
EF=9
EF=0
EF=23
EF=19
Diagram Network PERT
Metode Matriks
 Menentukan jalur kritis, yaitu jalur yang
mempunyai EF = LF
 Dengan metode matriks tsb dapat
diperoleh jalur kritis (EF=LF), yaitu :
1, 2 , 4 , 6, 7, 8 = 3+6+6+4+4= 23 minggu
• Pert dan biaya (Trade-off antara biaya dan waktu):
Diagram Network PERT
A
B
K
L
Catatan :
- Hubungan linear biaya dengan waktu
dari M ke A
- Kurva biaya berbentuk convex (cekung)
dari L ke A lebih mahan karena waktu
sedikit dan biaya sama (lebih mahal)
- Kurva biaya berbentuk concave (cembung)
dari K ke M lebih murah krn biaya sama
tetapi waktu lebih banyak berkurang
Time
Biaya
M
• Biaya tambahan untuk mempercepat kegiatan pada jalur
kritis harus dibandingkan, sehingga bisa dipilih biaya
percepatan yang paling murah,
• Jangka waktu percepatan harus memperhitungkan jalur
non kritis, sehingga percepatan waktu tsb lebih efektif.
Diagram Network PERT
1
2
4
3 6
5
7 8
3
2
4
4
2
3
2
3
- Jalur kritis : 1-2-3-6-7-8 =
3+2+4+4+2 =15 minggu
- Non jalur kritis : 1-2-4-5-7-8=
3+3+2+3+2=13
- Percepatan maksimum
2 minggu atau 15 – 13
- Biaya percepatan paling
murah 3 – 6 = Rp 15.000
perminggu
30.000
15.000
20.000
KEGIATAN DAN LAMA KEGIATAN PROYEK
Kegiatan Deskripsi Kegiatan lama waktu
Mendahului (dlm minggu)
A - 1
B A 2
C A 3
D C 2
E B,D 1
F E 3
G F 2
H G 2
I H 1
J G,I 4
K D 6
L C 3
M L.G 7
N M 2
O N 2
P H 1
Q N,K 5
R G 4
S N,Q 1
T S,R,O 2
U J,K 1
V U,S 3
W J 1
X - 2
Y X 0
Contoh 1:
JARINGAN KEGIATAN PROYEK
A,0 E,1 F,3
0
H,2
0
O,2
0
N,2
,0
B,2
0
A,1 G,2
0
P,1
0
I,1
J,4
0
L,3
0
Y,0
M,7 T,2
0
X,2
0
D,2
0
C,3
0
W,1
S,1
,0
K,6
,0
V,3
0
R,4
,0
U,1
,0
O,5
0
NETWORK PLANNING
- Jalan terpendek : 14 minggu( A,B,E,F,G,H,P,X,Y)
- Jalan terpanjang ; 32 minggu (A,C,D,E,F,G,M,N,O,S,V,X,Y) = JALUR KRITIS
Contoh 1:
No. Kegiatan Kegiatan Waktu
Mendahului (Minggu)
A Penyusunan TOR - 1
B Rapat penjelasan proyek ke ITPLN dituangkan dalam BA penjelasan proyek A 1
C Surat penunjukan PLN Batam ke IT PLN B 1
D Surat PLN Batam ke PLN Wilayah Kepri B 1
E Pemebntukan tim terpadu PLN Batam, IT PLN dan PLN Wilayah Kepri C, D 1
F Penyiapan Financial Projection, dengan berbagai skema tarif E 4
G Penyusunan hasil kajian kelayakan lengkap, dengan memperhitungkan berbagai
aspek yang terkait E 6
H Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Direksi PLN Batam F, G 1
I Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam -Bintang, pd rapat Direksi dan
Komisaris PLN Batam H 1
J Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Direksi, Komisaris,
dan RUPS PLN Batam I 1
K Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Pemda dan DPRD Bintan E 1
L Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd pelanggan,tokoh masyarakart, LSM K 1
M Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi PLN Pusat J, L 1
N Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi dan Komisaris
PLN Pusat M 1
O Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi, Komisaris , dan
RUPS PLN Pusat N 1
P Persetujuan Menteri BUMN sebagai RUPS PLN Pusat O 1
Q Akte Notaris, aset imbreng PLN Bintan ke PLN Batam P 1
R Sosialisasi ke Masyarakat, pelanggan dan pegawai PLN Batam dan PLN Bintan P 1
S Restrukturisasi organisasi PLN Batam-Bintan, dan penugaskaryaan pegawai PLN Bintan
ke PLN Batam P 1
T Persetujuan tarif PLN Batam-Bintan R 1
U SK organisasi baru PLN Batam-Bintan & PLN Cabang Karimun dan sekitarnya. S 1
V Berita acara penyelesaian Pekerjaan ITPLN Q, T, U 1
RENCANA KEGIATAN INTEGRASI PLN BATAM - BINTAN
Contoh 2:
1 4
A F 1
1 Q
1 C 1 6 1 1 1
B E G H I J 1 1 1 1 1 1 1
1 M N O P R T V
D 1 1
K L 1 1
S U
JALUR KRITIS "A-B-C-E-G-H-I-J-M-N-O-P-R-T-V"(WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN)= 20MINGGU ( SEKITAR 5 BULAN)
NETWORK PLANNING -KEGIATAN INTEGRASI PLN BATAM-BINTAN
Contoh 2:
PROJECT MANAGEMENT
15.10. KEGIATAN DAN LAMA KEGIATAN PROYEK
Kegiatan Deskripsi Kegiatan lama waktu
Mendahului (dlm minggu)
A - 1
B A 2
C A 3
D C 2
E B,D 1
F E 3
G F 2
H G 2
I H 1
J G,I 4
K D 6
L C 3
M L.G 7
N M 2
O N 2
P H 1
Q N,K 5
R G 4
S N,Q 1
T S,R,O 2
U J,K 1
V U,S 3
W J 1
X - 2
Y X 0
JARINGAN KEGIATAN PROYEK
A,0 E,1 F,3
0
H,2
0
O,2
0
N,2
,0
B,2
0
A,1 G,2
0
P,1
0
I,1
J,4
0
L,3
0
Y,0
M,7 T,2
0
X,2
0
D,2
0
C,3
0
W,1
S,1
,0
K,6
,0
V,3
0
R,4
,0
U,1
,0
O,5
0
NETWORK PLANNING
- Jalan terpendek : 14 minggu( A,B,E,F,G,H,P,X,Y)
- Jalan terpanjang ; 32 minggu (A,C,D,E,F,G,M,N,O,S,V,X,Y) = JALUR KRITIS
Kegiatan Proyek
No. Kegiatan Kegiatan Waktu ES EF LS LF S (LF-EF)
seblm Aktivitas or (LS-ES)
1 A - 1 0 1 0 1 0
2 B A 5 1 6 1 6 0
3 C A 5 1 6 5 10 4
4 D A 3 1 4 8 11 7
5 E A 10 1 11 7 17 6
6 F B 7 6 13 6 13 0
7 G B 6 6 12 7 13 1
8 H C 3 6 9 10 13 4
9 I D 6 4 10 11 17 7
10 J F,G,H 4 13 17 13 17 0
11 K E,I,J 3 17 20 17 20 0
ES=0
EF= 1
A= 1
LS=0
LF=1
ES=1
EF= 6
C= 5
LS=5
LF=10
ES=1
EF= 11
E= 10
LS=7
LF=17
ES= 1
EF= 4
D= 3
LS=8
LF=11
ES=1
EF= 6
B= 5
LS=1
L F=6
ES= 17
EF= 20
K = 3
LS= 17
LF= 20
ES= 6
EF= 13
F= 7
LS=6
LF= 13
ES=13
EF= 17
J = 4
LS= 13
LF= 17
ES= 6
EF= 9
H= 3
LS=10
LF= 13
ES= 4
EF= 10
I = 6
LS=11
LF=17
ES= 6
EF= 12
G= 6
LS=7
LF=13
Catatan:
- Dari awal ke akhir: ES sama dgn EF sebelumnya yg besar (mis ES: J= 13 dari F, bukan G, H),
demikian juga K dari J=17, bukan E,I
- Dari ahir ke awal: LF sama dgn LS seteleahnya yg kecil ( mis LF: B=6 dari F, bukan dari G),
demikian juga LF utk A=1 dari Bm bukan C,D,E
- Dari awal EF: ES + wkt aktivitas ybs (mis B: EF=6 dari ES=1 + 5)
- Dari akhir LS: LF - wkt aktivitas ybs (mis B: LS-1 dari LF=6 - 5)
- Awal: dimulai ES=0
-Akhir dmulai dari akhir LF=20 yg diperoleh dari EF=20
Catatan:
- Atas kegiatan Dd, dr awal: awal pada t=0, kegiatan D t=10, selesai t=0+10=10
- Atas kegiatan Bw, dr awal: awal pd t=10 kegiatan Bw t=5, selesai t=10+5=15…dst
- Bawah kegiatan Bw, dr akhir: akhir pd t=28 dr Mdf atau terendah sebelumnya Mdf (28), Mdd (29), Mdt (34); kegiatan Bw t=5; awal t=28-5=23; gap pd
selisih atas dan bawah t=23-10=13 atau 28-15=13
- Bawah kegiatan Dd dr akhir: akhir pd t=18 dr Bdfs atau terendah sebelumnya Bdfs (18), Bwfd (23); kegiatan Dd t=10; awal t=18-10=8; gap pd selisih atas
dan bawah t=8-0=8 atau 18-10=8
- Pada jalur kriris; gap=0; gap ada wkt luang
PERT/CPM : PROYEK
“XYZ”
No. Kegiatan Description Kegiatan Waktu
Kegiatan Proyek Mendahului (Minggu)
1 A Project Start 15
2 B Project Start 10
3 C Project Start 10
4 D A 5
5 E B 8
6 F C 10
7 G C 5
8 H D 6
9 I D 5
10 J D 10
11 K F,G 5
12 L G 6
13 M G 1
14 N H 3
15 O J 3
16 P E,O 2
17 Q E,K 2
18 R I, P 1
19 S L, Q, M 1
20 T R 2
21 U S 2
22 V T, U 5
RENCANA KEGIATAN PROYEK
0 15 15 15 5 20 20 6 26 26 3 29
$9000 $5000
20 5 20
0 0 0 0 10 10 10 8 18 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43
$7000 $6000
25 2 27 27 1 28 28 2 30
10 10 20 20 5 25
0 10 10 10 5 15 15 6 21
Catatan: 15 1 16
- Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43
- Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24
- Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000)
M=1
I=5
S=1 U=2
C=10 G=5 L=6
F=10 K=5
Q=2
A=15 D=5 H=6 N=3
Project Start B-10 E=8 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5
Dari awal ke akhir
Dimulai
(ES)
Dari akhir ke awal
Paling
lambat
dimulai
(LS)
(ada gap)
0 15 15 15 5 20 26 6 32 32 3 35
$9000 $5000
30 5 35
0 0 0 15 10 25 25 8 33 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43
$7000 $6000
33 2 35 35 1 36 36 2 38
18 10 28 28 5 33
8 10 18 23 5 28 29 6 35
Catatan:
- Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43
- Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 34 1 35
- Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000)
Q=2 S=1 U=2
F=10 K=5
C=10 G=5 L=6
M=1
J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5
Project Start
A=15 D=5 H=6 N=3
I=5
B-10 E=8
0 15 15 15 5 20 20 6 26 26 3 29
A=15 D=5 H=6 N=3
0 15 15 15 5 20 26 6 32 32 3 35
$9000 $5000
20 5 20
I=5
30 5 35
0 0 0 0 10 10 10 8 18 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43
B-10 E=8 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5
0 0 0 15 10 25 25 8 33 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43
$7000 $6000
25 2 27 27 1 28 28 2 30
10 10 20 20 5 25 Q=2 S=1 U=2
F=10 K=5 33 2 35 35 1 36 36 2 38
18 10 28 28 5 33
0 10 10 10 5 15 15 6 21
C=10 G=5 L=6
8 10 18 23 5 28 29 6 35
Catatan: 15 1 16
- Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43 M=1
- Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 34 1 35
- Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000)
Project Start
Dimulai ES & EF)
Paling
lambat
dimulai (LS
& LF)
LF-EF=25-
10=15
atau
LS-ES=15-
0=15
Contoh: Isi kotak kegiatan “atas dan bawah”
- Atas kegiatan C, dr awal: awal pada t=0, kegiatan C t=10, selesai t=0+10=10
- Atas kegiatan G, dr awal: awal pd t=10 kegiatan G t=5, selesai t=10+5=15…dst
- Bawah kegiatan G, dr akhir: akhir pd t=28 dr K atau terendah sebelumnya K
(28), L (29), M (34); kegiatan G t=5; awal t=28-5=23; gap pd selisih atas dan
bawah t=23-10=13 atau 28-15=13
- Bawah kegiatan C dr akhir: akhir pd t=18 dr F atau terendah sebelumnya F(18),
G(23); kegiatan C t=10; awal t=18-10=8; gap pd selisih atas dan bawah t=8-
0=8 atau 18-10=8
- Pada jalur kriris, maka gap=0; sedangkan makna gap yaitu ada wkt luang pd
kegiatan tsb.
Pemeliharaan fasilitas
• Tujuan
– Memelihara alat produksi tujuannya mempertahankan tingkat
produktivitas tertentu tanpa merusak kualitas produk akhir
(pemelhiaraan preventive)
Biaya total pemeliharaan
Biaya pemeliharaan preventif
Kegiatan pemeliharaan
Biaya pemeliharaan korektif
(Fasilitas rusak)
Rp
Pemeliharaan fasilitas
• Tingkat pemeliharaan preventif :
Biaya total pemeliharaan
Biaya pemeliharaan preventif
Tingkat pemeliharaan preventif
Biaya pemeliharaan korektif
(Fasilitas rusak)
Rp
Titik
optimum
Pemeliharaan fasilitas
• Biaya anggota pemeliharaan dan perbaikan fasilitas :
Biaya total
Biaya anggota
Banyaknya anngota pemeliharaan
Biaya fasilitas rusak
Rp
Pemeliharaan fasilitas
• Biaya waktu produksi yang hilang dan usaha
pemeliharaan :
Biaya total
Biaya pemeliharaan
(preventif dan korektif)
Usaha pemeliharaan
Biaya waktu
Produksi hilang
Rp
Pemeliharaan fasilitas
• Hubungan biaya pemeliharaan dan biaya investasi :
TH
Investasi Har Total Investasi Har Total Investasi Har Total
1 100.000 10.000 110.000 85.000 40.000 125.000 90.000 25.000 115.000
2 15.000 15.000 35.000 35.000 25.000 25.000
3 20.000 20.000 30.000 30.000 25.000 25.000
4 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000
5 30.000 30.000 20.000 20.000 25.000 25.000
6 35.000 35.000 15.000 15.000 25.000 25.000
7 40.000 40.000 10.000 10.000 25.000 25.000
Jumlah100.000 175.000 275.000 85.000 175.000 260.000 90.000 175.000 265.000
MesinA MesinB MesinC
PV Investasi & Pemeliharaan
Disct: 15%
TH DF A B C PV-A PV-B PV-C
1 0.870 110.000 125.000 115.000 95.652 108.696 100.000
2 0.756 15.000 35.000 25.000 11.342 26.465 18.904
3 0.658 20.000 30.000 25.000 13.150 19.725 16.438
4 0.572 25.000 25.000 25.000 14.294 14.294 14.294
5 0.497 30.000 20.000 25.000 14.915 9.944 12.429
6 0.432 35.000 15.000 25.000 15.131 6.485 10.808
7 0.376 40.000 10.000 25.000 15.037 3.759 9.398
Total 275.000 260.000 265.000 179.523 189.368 182.271
• Pemeliharaan sebagai masalah reliabilitas (keandalan) sistem,
tujuannya agar tetap memaksimumkan laba atau biaya minimum
• Analisis antrian dalam pemeliharaan preventif, dengan simulasi
dapat diperoleh kombinasi biaya yang paling minimum
• Pelaksanaan versus “pembelian” pemeliharaan, pemeliharaan
dikerjakan sendiri, kecuali diperlukan keterampilan tinggi atau tidak
sempat ditangani sendiri karena pertimbangan efisiensi
• Pemeliharaan dalam produksi lini perakitan dan otomasi.
– Produk lini perkaitan memiliki ciri yaitu semua peralatan bekerja atau
semua peralatan menganggur, karenanya pemeliharaan preventif
sangat penting pada saat-saat tertentu
– Konsep kemudahan dipelihara menjadi sangat penting untuk
pemeliharaan preventif
• Sentralisasi versus desentralisasi pemeliharaan, tergantung pada
karakteristik proses operasional perusahaan
• Penganggaran biaya pemeliharaan, hal ini dimaksudkan agar
peralatan produksi tetap terpelihara
Pemeliharaan fasilitas
Penjadwalan dan pengawasan proyek dengan PERT
dan CPM
• Proyek
– Manajemen proyek membutuhkan sistem perencanaan, penjadwalan
(scheduling) dan pengawasan yang berbeda dengan manajemen kegiatan
produksi barang/jasa
• PERT (program evaluation and review technique) sebagai metode
analistik untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan kompleks
yang memerlukan kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan
tertentu, disamping adanya ketergantungan antara kegiatan satu dengan
lainnya.
• CPM (critikal path method) atau jalur kritis, yaitu jalur terpanjang pada
network, dan waktu penyelesaian minimum yang diharapkan proyek tsb
selesai
• Proyek dapat dipercepat penyelsaiannya bila kegiatan pada jalur kritis
dapat dipercepat. Sementara kegiatan diluar jalur kritis dapat direlokasi
sumberdayanya kepada kegiatan di jalur kritis
• Langkah awal penyiapan PERT, yaitu inventarisasi seluruh kegiatan
proyek, urutan kegiatan, kegiatan mendahuluinya, dan waktu yang
diperlukan. Kemudian gambarkan network planningnya atau ajaringan
kerja proyek tsb.
• Contoh aplikasi Model PERT dan CPM dapat dilihat pada chapter 5 diatas
• Biaya tambahan untuk mempercepat kegiatan pada jalur kritis harus
dibandingkan, sehingga bisa dipilih biaya percepatan yang paling murah,
• Jangka waktu percepatan harus memperhitungkan jalur non kritis, sehingga
percepatan waktu tsb lebih efektif.
Diagram Network PERT
1
2
4
3 6
5
7 8
3
2
4
4
2
3
2
3
- Jalur kritis : 1-2-3-6-7-8 =
3+2+4+4+2 =15 minggu
- Non jalur kritis : 1-2-4-5-7-8=
3+3+2+3+2=13
- Percepatan maksimum
2 minggu atau 15 – 13
- Biaya percepatan paling
murah 3 – 6 = Rp 15.000
perminggu
30.000
15.000
20.000
15.10. KEGIATAN DAN LAMA KEGIATAN PROYEK
Kegiatan Deskripsi Kegiatan lama waktu
Mendahului (dlm minggu)
A - 1
B A 2
C A 3
D C 2
E B,D 1
F E 3
G F 2
H G 2
I H 1
J G,I 4
K D 6
L C 3
M L.G 7
N M 2
O N 2
P H 1
Q N,K 5
R G 4
S N,Q 1
T S,R,O 2
U J,K 1
V U,S 3
W J 1
X - 2
Y X 0
JARINGAN KEGIATAN PROYEK
A,0 E,1 F,3
0
H,2
0
O,2
0
N,2
,0
B,2
0
A,1 G,2
0
P,1
0
I,1
J,4
0
L,3
0
Y,0
M,7 T,2
0
X,2
0
D,2
0
C,3
0
W,1
S,1
,0
K,6
,0
V,3
0
R,4
,0
U,1
,0
O,5
0
NETWORK PLANNING
- Jalan terpendek : 14 minggu( A,B,E,F,G,H,P,X,Y)
- Jalan terpanjang ; 32 minggu (A,C,D,E,F,G,M,N,O,S,V,X,Y) = JALUR KRITIS
Kegiatan Proyek
No. Kegiatan Kegiatan Waktu ES EF LS LF S (LF-EF)
seblm Aktivitas or (LS-ES)
1 A - 1 0 1 0 1 0
2 B A 5 1 6 1 6 0
3 C A 5 1 6 5 10 4
4 D A 3 1 4 8 11 7
5 E A 10 1 11 7 17 6
6 F B 7 6 13 6 13 0
7 G B 6 6 12 7 13 1
8 H C 3 6 9 10 13 4
9 I D 6 4 10 11 17 7
10 J F,G,H 4 13 17 13 17 0
11 K E,I,J 3 17 20 17 20 0
ES=0
EF= 1
A= 1
LS=0
LF=1
ES=1
EF= 6
C= 5
LS=5
LF=10
ES=1
EF= 11
E= 10
LS=7
LF=17
ES= 1
EF= 4
D= 3
LS=8
LF=11
ES=1
EF= 6
B= 5
LS=1
L F=6
ES= 17
EF= 20
K = 3
LS= 17
LF= 20
ES= 6
EF= 13
F= 7
LS=6
LF= 13
ES=13
EF= 17
J = 4
LS= 13
LF= 17
ES= 6
EF= 9
H= 3
LS=10
LF= 13
ES= 4
EF= 10
I = 6
LS=11
LF=17
ES= 6
EF= 12
G= 6
LS=7
LF=13
Catatan:
- Dari awal ke akhir: ES sama dgn EF sebelumnya yg besar (mis ES: J= 13 dari F, bukan G, H),
demikian juga K dari J=17, bukan E,I
- Dari ahir ke awal: LF sama dgn LS seteleahnya yg kecil ( mis LF: B=6 dari F, bukan dari G),
demikian juga LF utk A=1 dari Bm bukan C,D,E
- Dari awal EF: ES + wkt aktivitas ybs (mis B: EF=6 dari ES=1 + 5)
- Dari akhir LS: LF - wkt aktivitas ybs (mis B: LS-1 dari LF=6 - 5)
- Awal: dimulai ES=0
-Akhir dmulai dari akhir LF=20 yg diperoleh dari EF=20
Catatan:
- Atas kegiatan Dd, dr awal: awal pada t=0, kegiatan D t=10, selesai t=0+10=10
- Atas kegiatan Bw, dr awal: awal pd t=10 kegiatan Bw t=5, selesai t=10+5=15…dst
- Bawah kegiatan Bw, dr akhir: akhir pd t=28 dr Mdf atau terendah sebelumnya Mdf (28), Mdd (29), Mdt (34); kegiatan Bw t=5; awal t=28-5=23; gap pd
selisih atas dan bawah t=23-10=13 atau 28-15=13
- Bawah kegiatan Dd dr akhir: akhir pd t=18 dr Bdfs atau terendah sebelumnya Bdfs (18), Bwfd (23); kegiatan Dd t=10; awal t=18-10=8; gap pd selisih atas
dan bawah t=8-0=8 atau 18-10=8
- Pada jalur kriris; gap=0; gap ada wkt luang
PERT/CPM : PROYEK
“XYZ”
No. Kegiatan Description Kegiatan Waktu
Kegiatan Proyek Mendahului (Minggu)
1 A Project Start 15
2 B Project Start 10
3 C Project Start 10
4 D A 5
5 E B 8
6 F C 10
7 G C 5
8 H D 6
9 I D 5
10 J D 10
11 K F,G 5
12 L G 6
13 M G 1
14 N H 3
15 O J 3
16 P E,O 2
17 Q E,K 2
18 R I, P 1
19 S L, Q, M 1
20 T R 2
21 U S 2
22 V T, U 5
RENCANA KEGIATAN PROYEK
0 15 15 15 5 20 20 6 26 26 3 29
$9000 $5000
20 5 20
0 0 0 0 10 10 10 8 18 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43
$7000 $6000
25 2 27 27 1 28 28 2 30
10 10 20 20 5 25
0 10 10 10 5 15 15 6 21
Catatan: 15 1 16
- Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43
- Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24
- Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000)
M=1
I=5
S=1 U=2
C=10 G=5 L=6
F=10 K=5
Q=2
A=15 D=5 H=6 N=3
Project Start B-10 E=8 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5
Dari awal ke akhir
Dimulai
(ES)
Dari akhir ke awal
Paling
lambat
dimulai
(LS)
(ada gap)
0 15 15 15 5 20 26 6 32 32 3 35
$9000 $5000
30 5 35
0 0 0 15 10 25 25 8 33 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43
$7000 $6000
33 2 35 35 1 36 36 2 38
18 10 28 28 5 33
8 10 18 23 5 28 29 6 35
Catatan:
- Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43
- Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 34 1 35
- Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000)
Q=2 S=1 U=2
F=10 K=5
C=10 G=5 L=6
M=1
J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5
Project Start
A=15 D=5 H=6 N=3
I=5
B-10 E=8
0 15 15 15 5 20 20 6 26 26 3 29
A=15 D=5 H=6 N=3
0 15 15 15 5 20 26 6 32 32 3 35
$9000 $5000
20 5 20
I=5
30 5 35
0 0 0 0 10 10 10 8 18 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43
B-10 E=8 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5
0 0 0 15 10 25 25 8 33 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43
$7000 $6000
25 2 27 27 1 28 28 2 30
10 10 20 20 5 25 Q=2 S=1 U=2
F=10 K=5 33 2 35 35 1 36 36 2 38
18 10 28 28 5 33
0 10 10 10 5 15 15 6 21
C=10 G=5 L=6
8 10 18 23 5 28 29 6 35
Catatan: 15 1 16
- Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43 M=1
- Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 34 1 35
- Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000)
Project Start
Dimulai ES & EF)
Paling
lambat
dimulai (LS
& LF)
LF-EF=25-
10=15
atau
LS-ES=15-
0=15
Contoh: Isi kotak kegiatan “atas dan bawah”
- Atas kegiatan C, dr awal: awal pada t=0, kegiatan C t=10, selesai t=0+10=10
- Atas kegiatan G, dr awal: awal pd t=10 kegiatan G t=5, selesai t=10+5=15…dst
- Bawah kegiatan G, dr akhir: akhir pd t=28 dr K atau terendah sebelumnya K
(28), L (29), M (34); kegiatan G t=5; awal t=28-5=23; gap pd selisih atas dan
bawah t=23-10=13 atau 28-15=13
- Bawah kegiatan C dr akhir: akhir pd t=18 dr F atau terendah sebelumnya F(18),
G(23); kegiatan C t=10; awal t=18-10=8; gap pd selisih atas dan bawah t=8-
0=8 atau 18-10=8
- Pada jalur kriris, maka gap=0; sedangkan makna gap yaitu ada wkt luang pd
kegiatan tsb.
FACILITY LOCATION
Penentuan lokasi produksi
• Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi,
yaitu :
1. Lingkungan masyarakat
2. Kedekatan dengan bahan mentah dan suplier
3. Sumber daya alam
4. Sumber daya manusia (tenaga kerja dan skill)
5. Kedekatan dengan pasar
6. Fasilitas dan biaya transportasi (pengangkutan)
7. Pembangkit listrik
8. Lahan untuk perluasan
• Metode penentuan lokasi :
1. Metode kualitatif
2. Metode kuantitatif
Penentuan lokasi produksi
1. Metode kualitatif
 Metode ini menilai secara kualitatif baik buruknya suatu lokasi
sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat dalam lokasi
yang disurvai sehingga pengambil keputusan dapat
membandingkan keadaan antara lokasi yang dirvai.
2. Metode kuantitatif
1. Berdasarkan pendekatan biaya tetap dan biaya variabel
2. Metode transportasi
1) Stepping stone method
2) Modified distribution method (MODI method)
3) Vogel’s approximation method (VAM)
4) Linear programming
Penentuan lokasi produksi
A= 5.000 + 12 Q
B= 10.000 + 10 Q
C= 15.000 + 5 Q
D= 17.000 + 6 Q
Lokasi Q Q Q
1000 2000 3000
A 17,000 29,000 41,000
B 20,000 30,000 40,000
C 20,000 25,000 30,000
D 23,000 29,000 35,000
Cost (Rp)
50,000
A A=C
40,000 B 5000+12Q=15000+5Q
D 7Q=10000
30,000 C Q = 1429
20,000
10,000 A C C
1000 1429 2000 3000 Q
1. Pendekatan FC dan VC
Penentuan lokasi produksi
2.1. Metode transportasi – Stepping Stone
Pabrik
A B C
W 20 5 8
H 15 20 10
P 25 10 19
Kebutuhan gudang :
A 50
B 110
C 40
Jumlah 200
Kapasitas pabrik :
W 90
H 60
P 50
Jumlah 200
Diminta :
- Alokasikan produk dari titik supply
kelokasi konsumen atau gudang
dengan biaya minimum
Gudang
Biaya transportasi per unit
dari pabrik (W, H, P) ke gudang (A, B, C)
Penentuan lokasi produksi (Satepping stone)
Tabel - 1 (Alokasi awal : dari kiri atas kekanan bawah)
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik
20 5 8
W 50 40 90
15 20 10
H 60 60
25 10 19
P 10 40 50
Keutuhan
Gudang 50 110 40 200
TC = 20(50)+30(5)+60(20)+20(10)+40(19)= 3,260
Tabel - 2
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik
20 5 8 Catatan (utk tabel-2):
W 90 90 - Mutasi + C 20
15 20 10 - Mutasi -C (40)
H 50 10 60 +(-) C (20)
25 10 19
P 10 40 50 - Relokasi 50
Keutuhan
Gudang 50 110 40 200 - TC turun (1,000)
TC = 80(5)+50(15)+10(20)+20(10)+40(19)= 2,260
TC turun= (1,000)
Tabel - 3
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik
20 5 8 Catatan (utk tabel-3):
W 90 90 - Mutasi + C 20
15 20 10 - Mutasi -C (39)
H 50 10 60 +(-) C (19)
25 10 19
P 20 30 50 - Relokasi 10
Keutuhan
Gudang 50 110 40 200 - TC turun (190)
TC = 80(5)+50(15)+10(10)+30(10)+30(19)= 2,070
TC turun= (190)
Tabel - 4
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik
20 5 8 Catatan (utk tabel-4):
W 60 30 90 - Mutasi + C 18
15 20 10 - Mutasi -C (24)
H 50 10 60 +(-) C (6)
25 10 19
P 50 50 - Relokasi 30
Keutuhan
Gudang 50 110 40 200 - TC turun (180)
TC = 50(5)+30(8)+50(15)+10(10)+60(10)= 1,890
TC turun= (180)
Catatan : biaya optimal karena tidak ada lagi relokasi
yang memberikan pengurangan biaya
Penentuan lokasi produksi (Satepping stone)
Penentuan lokasi produksi (MODI)
2.2. Metode transportasi – MODI
Tabel - 1 (Alokasi awal : dari kiri atas kekanan bawah)
Ke 20-0=20 5-0=5 19-5=14 Kapasitas Menghitung nilai baris dan kolom
Dari A B C Pabrik Ri + Kj = Cij
0 20 5 8 Ri = baris ke i = Cij - Kj
W 50 40 90 Kj = kolom ke j = Cij -Ri
20-5=15 15 20 10 Cij = biaya pd baris dan kolom
H 60 60 Baris pertama (W) nilai = 0
10-5=5 25 10 19
P 10 40 50 Menghitung Index perbaikan (utk tabel -2)
Keutuhan Cij - Ri - Kj = Index perbaikan
Gudang 50 110 40 200 Index perbaikan = Nilai dr segi empat kosong
TC = 50(20)+40(5)+60(20)+10(10)+40(19)= 3,260 HA = 15 -15 - 20 = - 20 (hemat 20 x50=1000)
PA = 25 - 5 - 20 = 0
WC = 8 - 0 - 14 = - 6
HC = 10 - 15 - 14 = - 19
Tabel - 2
Ke 15-15=0 5-0=5 19-5=14 Kapasitas
Dari A B C Pabrik
0 20 5 8 Menghitung Index perbaikan (utk tabel -3)
W 90 90 Cij - Ri - Kj = Index perbaikan
20-5=15 15 20 10 Index perbaikan = Nilai dr segi empat kosong
H 50 10 60 WA = 20 - 0 - 0 = 20
10-5=5 25 10 19 PA = 25 - 5 - 0 = 20
P 10 40 50 WC = 8 - 0 - 14 = - 6
Keutuhan HC = 10 - 15 - 14 = - 19 (hemat 19 x10=190)
Gudang 50 110 40 200
TC =90(5)+50(15)+10(20)+10(10)+40(19)= 2,260
Hemat = 50 x 20 = 1,000
Penentuan lokasi produksi (MODI)
Tabel - 3
Ke 15-(-4)=19 5-0=5 19-5=14 Kapasitas
Dari A B C Pabrik
0 20 5 8 Menghitung Index perbaikan (utk tabel -4)
W 90 90 Cij - Ri - Kj = Index perbaikan
10-14=-4 15 20 10 Index perbaikan = Nilai dr segi empat kosong
H 50 10 60 WA = 20 - 0 - 19 = 1
10-5=5 25 10 19 PA = 25 - 5 - 19 = 1
P 20 30 50 WC = 8 - 0 - 14 = - 6 (hemat 6 x 30=180)
Keutuhan HB = 20 - (-4) - 5 = 19
Gudang 50 110 40 200
TC= 90(5)+50(15)+10(10)+20(10)+30(19)= 2,070
Hemat = 10 x 19 = 190
Tabel - 4
Ke 15-15=0 5-0=5 8-0=8 Kapasitas
Dari A B C Pabrik
0 20 5 8 Menghitung Index perbaikan
W 60 30 90 Cij - Ri - Kj = Index perbaikan
20-5=15 15 20 10 Index perbaikan = Nilai dr segi empat kosong
H 50 10 60 WA = 20 - 0 - 0 =0
10-5=5 25 10 19 PA = 25 - 25 - 0 = 0
P 50 50 HB =20 -15 -5 = 0
Keutuhan PC = 19 - 5 - 8 = 6
Gudang 50 110 40 200
TC= 60(50)+30(8)+50(15)+10(10)+50(10)= 1,890 Catatan : biaya optimal karena tidak ada lagi
Hemat = 10 x 19 = 180 index perbaikan yg negatif (hemat biaya)
Penentuan lokasi produksi
2.3. Metode transportasi – Vogel’s Approximation Method (VAM)
Tabel - 1 (Alokasi : dari kiri atas kekanan bawah) Catatan :
Dari Ke A B C Kapasitas Perbedaan baris 1. Cari perbedaan baris dan kolom
W 20 5 8 90 3 2. Perbedaan dua biaya terkecil
H 15 20 10 60 5 tiap baris dan kolom
P 25 10 19 50 9 3. Pilih satu nilai perbedaan terbesar
Keutuhan 50 110 40 200 Pilih PB = 50 4. Isilah salah satu baris atau kolom
Perbedaan kolom 5 5 2 Hilangkan baris P terpilih pada biaya terendah
5. Isi sebanyak mungkin sesuai
kapasitas atau kebutuhan yang ada
Tabel - 2
Dari Ke A B C Kapasitas Perbedaan baris
W 20 5 8 90 3
H 15 20 10 60 5
Keutuhan 50 60 40 150 Pilih WB = 60
Perbedaan kolom 5 15 2 Hilangkan kolom B
Penentuan lokasi produksi
Tabel - 3
Dari Ke A C Kapasitas Perbedaan baris
W 20 8 30 12
H 15 10 60 5
Keutuhan 50 40 90
Perbedaan kolom 5 2
Tabel - 4
Dari Ke A C Kapasitas
H 15 10 60
Keutuhan 50 10 60
Rekapitulasi
Ke Kapasitas
Dari A B C Pabrik
20 5 8
W 60 30 90
15 20 10
H 50 10 60
25 10 19
P 50 50
Keutuhan
Gudang 50 110 40 200
TC= 60(50)+30(8)+50(15)+10(10)+50(10)= 1,890
Pilih HC = 10
Pilih HA = 50
Pilih WC = 30
Hilangkan baris W
2.3. Metode transportasi – Vogel’s Approximation Method (VAM)
Penentuan lokasi produksi
2.4. Metode transportasi – Linear programming
` Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik
Pabrik 20 5 8
W X1 X2 X3 90
Pabrik 15 20 10
H X4 X5 X6 60
Pabrik 25 10 19
P X7 X8 X9 50
Keutuhan
Gudang 50 110 40 200
Fungsi obyektif :
Z = 20X1 + 5X2 + 8X3 + 15X4 + 20X5 + 10X6 + 25X7 + 10X8 + 19X9
Fungsi kendala :
(1) X1 + X2 + X3 = 90
(2) X4 + X5 + X6 = 60
(3) X7 + X 8 + X9 = 50
(4) X1 + X4 + X7 = 50
(5) X2 + X5 + X8 = 110
(6) X3 + X6 + X9 = 40
X1, X2…….X9 ≥ 0
Solusi optimal dengan program TORA
- Hasil yang dicapai yaitu Minimum cost = 1.890
Penentuan lokasi produksi
2.4. Metode transportasi – Linear programming
Solusi optimal dengan program TORA atau lihat chapter 6
- Hasil yang dicapai yaitu Minimum cost = 1.890
` Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik
Pabrik 20 5 8
W 60 30 90
Pabrik 15 20 10
H 50 10 60
Pabrik 25 10 19
P 50 50
Keutuhan
Gudang 50 110 40 200
TC= 60(50)+30(8)+50(15)+10(10)+50(10)= 1,890
CAPACITY PLANNING
Luas dan pola produksi
 Luas produksi, merupakan volume yang seharusnya
diproduksi dalam suatu periode tertentu.
 Luas produksi harus diperhitungkan dengan cermat
untuk menghindari produksi terlalu besar atau terlalu
kecil.
 Faktor yang menentukan luas produksi :
1. Tersedianya bahan dasar
2. Tersedianya kapasitas mesin yang dimiliki
3. Tersedianya tenaga kerja
4. Batasan permintaan
5. Tersedianya faktor produksi yang lain (financing,dll)
 Hubungan luas produksi dengan biaya
Luas dan pola produksi
 Luas produksi, merupakan volume yang seharusnya
diproduksi dalam suatu periode tertentu.
 Luas produksi harus diperhitungkan dengan cermat
untuk menghindari produksi terlalu besar atau terlalu
kecil.
 Faktor yang menentukan luas produksi :
1. Tersedianya bahan dasar
2. Tersedianya kapasitas mesin yang dimiliki
3. Tersedianya tenaga kerja
4. Batasan permintaan
5. Tersedianya faktor produksi yang lain (financing,dll)
 Hubungan luas produksi dengan biaya
Luas dan pola produksi
 Hubungan luas produksi dengan biaya :
BEP
Q
$ $ $
TR
FC
TC
AC
AC
Q
Q
100.000
500
1000
50.000
2000
125
150
Kejenuhan
.
• Penentuan luas produksi, dapat juga
menggunakan pendekatan Programasi Linier
(Linear programming) terutama bila
perusahaan memproduksi beberapa jenis
produk. Langkah penggunaan model PL ini
diawali dengan perumuskan fungsi tujuan dan
fungsi kendala dihadapi
• Kendala yang dihadapi antara lain :
1) Faktor kapasitas mesin
2) Bahan dasar
3) Cash yang tersedia
4) Permintaan yang dihadapi
Luas dan pola produksi
Luas dan pola produksi
• Pola produksi, umumnya perusahaan menghendaki pola yang
konstan karena memudahkan manajemen dalam mengambil
keputusan. Dalam kenyataan, pola produksi sering berfluktuasi
sehingga menjadi lebih sulit karena tenaga kerja, bahan dan
fasilitas yang disediakan berfluktuasi.
• Pola produksi terdiri dari (1) pola konstan atau horisontal), (2) pola
bergelombang, (3) pola moderat (bergelombang tetapi mendekati
konstan)
• Dalam merencanakan pola produksi perlu mempertimbangkan
beberapa faktor, yaitu :
1. Pola penjualan, konstan atau befluktuasi
2. Pola biaya
3. Kapasitas maksimum fasilitas produksi
 Dalam perhitungnannya menggunakan 2 metode, yaitu
1. Metode grafik
2. Metode simplex atau Tablo (menggunakan slack variable)
Tutorial : Optimitation models - Linear programming
• Linear programs
– Metode grafik
– Metode simplex Tableau
• Solusi permasalahan
– Maksimum
– Minimum
• Contoh 1 :
Max Z = 3 A + 4 B
Subject to :
(1) 10 A + 6 B ≤ 1.200
(2) 6 A + 10 B ≤ 900
(3) 7 A + 5 B ≤ 700
A, B ≥ 0
• ZX = 3(0) + 4(9) = 360
ZY = 3(62.5 ) + 4(52.5 ) = 397.5 (max)
ZZ= 3(100 ) + 4(0 ) = 300 A
B
200
120
140
100 150
90
10A+6B=1200
7A+5B=700
6A+10B=900
X (0,90) Z (100,0)
Y (62.5, 52.5)
7A+5B=700
6A+10B=900
14A+10B=1400
6A+10B=900
8A =500
A=62,5
B =52.5
MiaxZ = 40X1+ 30X2
Sobject to
2X1 + 3X2 ≤ 60
2X2 ≤ 30
2X1 + X2 ≤ 40
X1, X2 ≥ 0
Tutorial : Optimitation models - Linear programming
X1
X2
20
30
2X1+3X2=60
2X1+X2 =40
2X2=20
X2=10
2x1+3(10)=60
2X1=30
X1=15
10
15 20
40
15
2X1+3X2=60
2X2=30
4X1+6X2=120
6X2=90
4X1=30
X1=7.5
7.5
B(7.5 , 15)
C(15,10)
D(20,0)
A(0,15)
2X2=30
2X1+X2=40
2X1+X2=60
ZA=40(0)+30(15)=450
ZB=40(7.5)+30(15)=750
ZC=40(15)+30(10)=900 (Max)
ZD=40(20)+30(0)=800
Contoh 2 :
Catatan tabel 1:
a) Baris Cj = angka pada fungsi obyektif
b) Baris Bj = variabel yang digunakan & variabel tambahan
c) Kolom CB = angka fungsi obyektif masing2 variabel baris ybs
d) Kolom Cj = jumlah kendala pada masing2 fungsi kendala
e) Kolom X1, X2, Si, S2, S3 = dari koefisien fungsi kendala
MiaxZ = 40X1+ 30X2 Pertidaksamaan menjadi persamaan :
Sobject to 2X1 + 3X2 +S1 = 60
2X1 + 3X2 ≤ 60 2X2 + S2 = 30
2X2 ≤ 30 2X1 + X2 + S3 = 40
2X1 + X2 ≤ 40
X1, X2 ≥ 0
Tabel -1
Varb dlm Cj 40 30 0 0 0
CB Basic Bj X1 X2 S1 S2 S3 Index
0 S1 60 2 3 1 0 0 60/2=30
0 S2 30 0 2 0 1 0 30/0=∞
0 S3 40 2 1 0 0 1 40/2=20
Zj 0 0 0 0 0 0
Zj-Cj 0 -40 -30 0 0 0
Tutorial : Optimitation models - Linear programming
Metode Tablo
Tutorial : Optimitation models - Linear programming
Metode Tablo
Catatan tabel-2:
1. Kolom kunci = negatif terbesar dari Cj-Zj = X1 (pada Tabel 1)
2. Baris kunci = index terkecil = (kolom kendala) dibagi (kolom kunci) = S3 (Pada Tabel 1)
3. Nomor kunci = 2 (Pada Tabel 1)
4. Tabel-2
a) Baris S3 diganti oleh X1
- Baris S3 lama = 40 2 1 0 0 1
- Baris X1 baru (mengganti S3)
40/2= 2/2= 1/2= 0/2= 0/2= 1/2=
20 1 0.5 0 0 0.5
Angka kolom CB untuk X1 = angka X1 pada baris Cj =40
b) Baris S1
- S1 lama = 60 2 3 1 0 0
- S1 baru=angka (baris S1 lama) dikurangi (angka X1 x angka kolom kunci S1 atau 2 )
60-20(2)= 2-1(2)= 3-0.5(2)= 1-0(2)= 0-1(2)= 0-0.5(2)=
20 0 2 1 0 -1
c) Baris S2
- S2 lama 30 0 2 0 1 0
- Baris S2 baru=angka (baris S2 lama) dikurangi (angka X1 x angka kolom kunci S2 atau 0 )
30-30(0)= 0 -1(0)= 2-1.5(0)= 0-0.5(0)= 1-0(0)= 0-0(0)=
30 0 2 0 1 0
d) Baris Zj = (angka kolom CB) x (angka kolom ybs)
Tabel -2
Varb dlm Cj 40 30 0 0 0
CB Basic Bj X1 X2 S1 S2 S3 Index
0 S1 20 0 2 1 0 -1 20/2=10
0 S2 30 0 2 0 1 0 30/2=15
40 X1 20 1 0.5 0 0 0.5 20/0.5=40
Zj 800 40 20 0 0 20
Zj-Cj 800 0 -10 0 0 20
Tutorial : Optimitation models - Linear programming
Metode Tablo
Catatan tabel-3:
1. Kolom kunci = negatif terbesar dari Cj-Zj = X2 (Pada Tabel 2)
2. Baris kunci = index terkecil = (kolom kendala) dibagi (kolom kunci) = S1 (Pada Tabel 2)
3. Nomor kunci = 2 (Pada Tabel 2)
4. Tabel-2
a) Baris S1 diganti oleh X2
- Baris S1 lama = 20 0 2 1 0 -1
- Baris X2 baru (mengganti S1)
20/2= 0/2= 2/2= 1/2= 0/2= -1/2 =
10 0 1 0.5 0 -0.5
Angka kolom CB untuk X2 = angka X1 pada baris Cj = 30
b) Baris S2
- S2 lama = 30 0 2 0 1 0
- S2 baru=angka (baris S1 lama) dikurangi (angka X1 x angka kolom kunci S1 atau 2 )
30-10(2)= 0-0(2)= 2-1(2)= 0-0.5(2)= 1-0(2)=
10 0 0 -1 1
c) Baris X1
- X1 lama 20 1 0.5 0 0 0.5
- Baris S2 baru=angka (baris S2 lama) dikurangi (angka X1 x angka kolom kunci S2 atau 0 )
20-10(0.5)= 1-0(0.5)= 0.5-1(0.5)= 0-0.5(0.5)= 0-0(0.5)=
15 1 0 -0.25 0
d) Baris Zj = (angka kolom CB) x (angka kolom ybs) = 30
Tabel -3
Varb dlm Cj 40 30 0 0 0
CB Basic Bj X1 X2 S1 S2 S3 Index
30 X2 10 0 1 0.5 0 -0.5
0 S2 10 0 0 -1 1 1
40 X1 15 1 0 -0.25 0 0.75
Zj 900 40 30 5 0 15
Zj-Cj 900 0 0 5 0 15
Keterangan : Karena (Zj - Cj) tidak ada lagi negatif, maka dinyatakan optimal
0.5-(-0.5x0.5)=
0.75
0-(-0.5x2)=
1
• Contoh (Primal) :
Min Z = 30 X1 + 50 X2
Subject to :
(a) 2X1 + 4X2 ≤ 80
(b) X1 + X2 ≤ 25
X1, X2 ≥ 0
Tutorial : Optimitation models - Linear programming
X1
X2
40
20
25
25
15
2X1+4X2 =80
X1+X2 =25
A(0,25)
B(10,15)
C(40,0)
Titik B:
2X1+4X2=80
X1 + X2 =25
2X1+4X2 =80
2X1 +2X2=50
2X2= 30
X2=15
X1 = 25-15 =10
10
15
ZA = 30(0) + 50(25)=1250 (Min)
ZB = 30(10)+ 50(15)=1050 (Min)
ZC = 30(40) + 50(0) =1200
• Contoh Dual :
Max Z = 80A + 25 B
Subject to :
(1) 2A + B ≥ 30
(2) 4A + B ≥ 50
A,B ≥ 0
Tutorial : Optimitation models - Linear programming
A
B
15
30
12.5
50
10
10
X (0,30)
Y(10,10)
Z(12.5 , 0)
ZX = 80(0) + 25(30)=750
ZY =80(10)+25(10)=1050 (Max)
ZZ = 80(12.5) +25(0) = 1000
DEMAND FORECAST
PERENCANAAN PRODUKSI & OPERASI DENGAN
METODE PERAMALAN
• Peramalan (prakiraan atau prediksi) dilakukan dengan
metode :
1. Metode kualitatif, pengukuran dengan menggunakan pendapat
(judgment) dari yang melakukan peramalan.
2. Metode kuantitatif, pengukuran dengan menggunakan metode
statistik
• Jenis peramalan :
1. Peramalan jangka panjang, mencakup lebih dari 18 bulan, mis :
perencanaan modal, fasilitas, kegiatan litbang (R&D)
2. Peramalan jangka menengah, jangka waktu 3 bulan s/d 18 bulan,
mis : perencanaan penjualan, produksi, tenaga kerja tidak tetap
3. Peramalan jangka pendek kurang dari 3 bulan, mis :
perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja, dan
penugasan kerja karyawan.
A. Metode kualitatif
Metode kualitatif ynag umum digunakan
dalam peramalan, al :
1. Pendapat eksekutif, misalnya pimpinan perusahaan, manajer
yang terkait dengan perencanaan tsb.
2. Metode Delphi, proses memperoleh konsensus dari para ahli
(expect) tanpa mengetahui satu sama lain. Prosesnya dimulai
dengan mengedarkan kuesioner kepada responden,
kemudian hasilnya diringkas, selanjutnya disampaikan ke
panel ahli untuk mendaptkan tanggapan. Dapat dilakukan
sampai beberapa putaran sampai diperoleh konsensus
diantara para ahli.
3. Gabungan estimasi tenaga penjualan
4. Riset pasar
B. Metode kuantitatif
• Metode kuantitatif dikelompokkan :
1. Metode serial waktu (deret berkala atau time series), untuk
menganalisa serangkaian data yang merupakan fungsi dari
waktu. Tujuannya untuk menemukan pola deret variabel
ybs berdasarkan periode sebelumnya dan
mengakstrapolasikan pola tsb untuk peramalan nilai
variabel itu pada masa yad.
2. Metode eksplanatori, mengasumsikan bahwa nilai suatu
variabel merupakan fungsi dari satu atau beberapa
variabel lain, mis : penjualan merupakan fungsi dari harga
komoditi itu, harga komoditi lain (subtitusi atau
komplementer), pendapatan konsumen, jumlah konsumen,
dll. Metode ini akan menemukan bentuk hubungan antara
variabel tsb dan menggunkannya untuk meramalkan nilai
variabel tak bebas (dependet variabel) terhadap perubahan
dari variabel bebas (independen).
Metode serial waktu (time series)
Metode time series, menggunakan beberapa metode dasar :
1. Rata-rata bergerak
2. Pemulusan eksponensial
3. Dekomposisi
1.Metode rata-rata bergerak :
a) Metode rata-rata bergerak sederhana (simple moving
average)
b) Metode rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving
average)
2.Metode pemulusan eksponensial
a) Metode pemulusan eksponensial tunggal
b) Metode pemulusan eksponensial linear
c) Metode pemulusan eksponensial musiman
3.Metode dekomposisi
Rata-rata bergerak sederhana
Periode Nilai
(n) (Xi) N=3 N=5
1 41 - -
2 40 - -
3 42 - -
4 43 (41+40+42)/3 =41 -
5 41 (40+42+43)/3 =41,7 -
6 42 (42+43+41)/3 =42 41.4
7 41 (43+41+42)/3 =42 41.6
8 40 (41+42+41)/3 =41,3 41.8
9 43 (42+41+40)/3 =41 41.4
(41+40+43)/3 =41,3 41.4
Nilai perkiraan (Pt)
Simple moving average
Rata-rata bergerak tertimbang
Periode Nilai
(n) (Xi) N=3 N=4
1 41 - -
2 40 - -
3 42 - -
4 43 (1(41)+2(40)+3(42))/(1+2+3) =41,2 -
5 41 1(40)+2(42)+3(43)/(1+2+3) =42,2 41,9
6 42 1(42)+2(43)+3(41)/(1+2+3) =41,8 41,7
7 41 1(43)+2(41)+3(42)/(1+2+3) =41,8 41,9
8 40 1(41)+2(42)+3(41)/(1+2+3) =41,3 41,5
9 43 1(42)+2(41)+3(40)/(1+2+3) =40,7 40,8
1(41)+2(40)+3(43)/(1+2+3) =41,7 41,6
Weithed moving average
Nilai perkiraan (Pt)
• Metode eksplanatori :
1. Regresi linear sederhana
2. Regresi linear berganda
3. Model ekonometrika
Metode eksplanatori
Forecasting permintaan akan
produk dan jasa
• Perencanaan sebagainsalah satu fungsi pengambilan keputusan
manajemen produksi dan operasi, membutuhkan peramalan
tentang permintaan (demand) produk barang atau jasa yang
dihasilkan
• Peramalan poenting artinya karena dengan p-eramalan yang
tepat-guna diharapkan meningkatkan efisiensi produksi.
• Metode peramalan :
1. Metode qualitative atau metode judgmental
2. Metode quantitative time series atau metode axtrapolative
3. Metode quantitative causal atau metode explanatory
• Peramalan untuk inventory jangka pendek atau jumlah item yg
besar digunakan metode time series
• Peramalan jangka panjang seperti untuk fasilirtas, metode
kualitative atau metode causal
• Peramalan jangka panjang untuk perencanaan total, dan
penetapan anggaran, digunakan metode time series atau metode
causal
FORECASTING DENGAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
Output barang dan
jasa
Informasi tentang Demand dan
produksi
Penjadwalan aggregate
operasi
Perencanaan produksi,
proses, peralatan,
kapasitas
Pengawasan peoduksi,
inventory, tenaga kerja,
SDM
Peramalan demand
dan operasi
Forecasting permintaan akan produk
dan jasa
Akurat
Biaya peramalan
Biaya operasi
Total biaya
Optimal
Biaya (Rp)
• Metode kualitatif digunakan dengan menganalisa atau dengan
memilih salah satu penelitian pasar yang sudah ada atau dengan
cara pendekatan sistematik, yaitu :
1. Metode Delphi, yaitu permalan dengan menggunakan panel yang
terdiri dari para ahli baik dari luar maupun dari dalam
perusahaan. Masing-masing ahli memberi jawaban atas
pertanyaan dari kordinator, dan tanpa identitas untuk menghindari
pengaruh latar belakang ybs.
2. Metode nominal group, metode kualitatif sama dengan metode
Delphi hanya berbeda para pakar diberi kesempatan berdiskusi
3. Market survey, mengajukan pertanyaan kepada pelanggan dan
jawaban tsb sebagai ramalan permintaan pasar
4. Analisis historical analogy and life cycle, yaitu metode kualitatif
dimana penelitian pasar dilengkapi dengan data kinerja produksi
sebelumnya, sehingga ramalan permintaan dilakukan dengan
membandingkan, mempelajari dan menganalisis kurva dan siklus
kehidupan produksi tsb
Forecasting permintaan akan produk dan jasa
• Metode permalan quantitative-time series atau metode
extrapolative
 Membuat analisi dengan pola data waktu yang lalu, kemudian
diproyeksi menjadi ramalan dimasa yang akan datang
• Metode peramalan dengan data time series, yaitu :
1. Metode simple moving average
At = (D1+D2+….+Dn)/ N
Ramalan demand tahun berikutnya sama dengan rata-rata
demand sebelumnya
2. Metode waighted moving average, memasukkan bobot pada data
periodik tsb
3. Metode exponential smoothing, diasumsikan bahwa angka rata-
rata yang baru dapat diperoleh dari angka rata-rata yang lama
dan data demand yang terbaru
4. Metode advanced time series, menggunakan nilai ά yang
digunakan untuk menetapkan nilai error sebuah permalan,
semakin besar error maka semakin besar ά
Forecasting permintaan akan produk dan jasa
• Metode peramalan dengan data time series, yaitu :
5. Model matematic, karena biayanya mahal maka perlu dilakukan
analisis trade off antara biaya dan akurasi
6. Metode Bob-Jenkins, menggunakan 60 periode data masa lalu,
dengan asumsi pola data masa lalu stabil
• Metode permalan causal atau metode explanatory
1. Analisis regresi
a. Model single variable regresi
b. Metode multiple regresi
2. Metode peramalan ekonometrika, menggunakan regresi dan
dikaitkan dengan teori
3. Metode permalan simulasi
• Peramalan dengan menggunakan program komputer
atau computerizes forecasting
– Berbagai macam program yang banyak digunakan dalam
komputerisasi forecasting
Forecasting permintaan akan produk dan jasa
Forecasting
What is forecasting ?
 Forecasting is the art and science of predicting
future events
Importance of demand forecasting
Facility and
Capacity planning Production
scheduling
Transportation
logistics
Personnel
Hiring (menggaji)
Personnel
scheduling
Material
planning
Demand
forecating
Forecasting mathods
 The role of time (role ; peran, tugas)
1. Short-term forecasts
2. Intermediate-term forecasts
3. Long-term forecasts
 Quantitative versus qualitative methods
 Quantitative forecasting methods, menggunakan
mathematical models, menggunakan data time series
atau data cross section
 Qualitative forecasting methods, merupakan judgment
seseorang karena keahlian, pengalaman dan
kemampuuan sesorang. Ini biasa juga disebut sebagai
subjective forecasting methods
Forecasting
Qualitative forecasting methods
• How to improve qualitative forecasting
– Standardize the process, mis karakter konsumen
membeli produk setiap 3 bulan
– Monitor forecasts, evaluasi hasil yang dicapai
– Create incentives for accuracy, memberikan bonus bila
mencapai sasaran ferecasting
– Gunakan beberapa metode, dan membandingkan
hasilnya, al :
. Matode rata-rata, antara beberapa pandangan
individu
. Konsensus, diantara beberapa orang
Forecasting
Quantitative forecasting methods
• Step in Modeling
– Graph the relevant data (scatter diagram)
– Select a general form of the function
– Estimate the parameters of the function
– Evaluate the quality of the model
– Select and implement the best model
• Metode rata-rata
Mean, mean tertimbang, median, mode, midrange, dan
midhinge
• Linear trend (fungsi dari waktu)
Y = a + bX
• Model regresi
Y = f(Xi)
Y = b0 +b1X1 + b2X2 + b3X3 + ……… + bnXn
Forecasting
Contoh : Data trend
n Y X y =(Y-Yrt) x =(X-Xrt) xy x
2
0 10 0 -5 -2.5 12.5 6.25
1 12 1 -3 -1.5 4.5 2.25
2 14 2 -1 -0.5 0.5 0.25
3 16 3 1 0.5 0.5 0.25
4 18 4 3 1.5 4.5 2.25
5 20 5 5 2.5 12.5 6.25
Total 90 15 0 0 35 17.5
Y rata2 15
X rata2 2.5
a = Yrt - b(Xrt) = 10
b = xy / x2
= 2
Trend
Y
Y = a + bX
Y = 10 + 2X
2 4 6 7 8
3 5
1
X=6Y = 10 + 2(6)= 22
X=7Y = 10 + 2(7)=24
dY=2
dX=1
b = dY/dX= 2
26
22
24
X=8Y = 10 + 2(8)= 26
0
20
dY=2
X (t)
dX=1
• Metode rata-rata (average)
1. Mean aretmetik, rata-rata sederhana dengan cara membagi
jumlah semua nilai dengan anggota
- Rata-rata populasi (μ) = ∑X/N
- Rata-rata sampel (xbar) = ∑X/n
Contoh :
- Xrata-rata = (89+51+65+75+67+73)/6 = 70
2. Mean aritmetik tertimbang, tiap nilai dibobotkan menurut
tingkatannya. Rata-rata dihitung dengan perkalian antara nilai
dengan bobot, kemudian jumlahnya dibagi dengan jumlah bobot
- Rata-rata (μw) = ∑xw / ∑w
X = 2, 4, 3, 1, 4
w (bobot dari X) = 3, 4, 3, 2, 4
- Rata-rata (μw) = 2(3)+4(4)+3(3)+1(2)+4(4) / (3+4+3+2+4)
= 49/16 = 3.06
Forecasting
3. Median, nilai yanmg berada ditengah kelompok pada saat semua nilai
disusun dalam urutan yang semakin besar.
- Hukum 1 : jika sampel berukuran ganjil, maka posisi median diwakili nilai
numerik pada titik posisi (n+1)/2 dari observasi berurutan
- Hukum2 : jika sampel bewrukuran genap, maka posisi median berada
diantara dua nilaiervasi dalam susunan berurutan. Nilai mediannya adalah
mean aritmetik dari dua nilai numerik yang terdekat dengan observasi
tengah tersebut
Contoh : 51, 65, 67, 73, 75,89
Median : (67+73)/2 = 70
4. Mode, nilai yang paling sering terjadi dalam suatu koleksi nilai atau data
- Contoh 1 : 89, 51, 65, 75, 67, 73 (tidak ada nilai mode karena semua data
hanya memiliki frekuensi yang sama atau tidak melebihi yang lain
- Contoh 2 : suhu udara dikota B ; - 40 -20 -10 -10 00 00 00
Mode = 00
Forecasting
5. Midrange, adalah mean aritmetik dari observasi terkecil dan observasi terbesar dalam
satu kelompok data. Perumusannya sbb :
Midrange = (X terkecil + X terbesar )/2
Contoh : 51, 65, 67, 73, 75, 89
Midrange = (51+89)/2 = 70
6. Midhinge, mean aritmetik dari kuartal pertama dan kuwartal keempat dalam satu
kelompok data, yaitu :
Misalnya ;
Midhinga = (Q1 + Q2)/2
Q1 = nilai pada posisi 1(n+1)/4
Q2= nilai pada posisi 2(n+1)/4
Q3= nilai pada posisi 3(n+1)/4
Contoh : 51, 65, 67, 73, 75, 89
Q1 = 1(n+1)/4 = 1(6+1)/4 = 1,75 observai dengan urutan ke 2 (bulatkan keatas) = 65
Q3 = 3(n+1)/4 = 3(6+1)/4= 5,25 observasi pada urutan ke 5 (bulatkan kabawah) = 75
Midhinge = (Q1+Q2)/2 = (65+75)/2 = 70
Forecasting
Demand Forecast
Berdasarkan Target Laba
Target Laba (TL)
Proyeksi Laba (target)
• TR : 625 unit x Rp 200 : Rp 125.000
• FC : 50.000
• VC : 625 x 100 : 62.500
• TC..................................... : 112.500
• Laba sebelum tax : 12.500
• Tax 20 %........................... : 2.500
• Laba bersih (Target )........ : 10.000
P
Q
D
S
(1) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
Titik kesimbangan
P
Q
D
S
(2) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
Excess supply
P1
P0
P2 Excess demand
Q0
Kesimbangan D & S
Q1 Q1
Q2 Q2
A
E
F
C
B
P
Q
D1
S
(3) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
D2
D 3
P
Q
D
S1
(4) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
S3
S2
P
Q
D1
S1
(5) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
S3
S2
D3
D2
A
J
I
H
G
E
F
C B
Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt

More Related Content

Similar to Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt

Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020Aminullah Assagaf
 
Pert iii-desain-produk
Pert iii-desain-produkPert iii-desain-produk
Pert iii-desain-produkArya Pratama
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningWisnu Dewobroto
 
2 -desain-produk-dan-jasa
2  -desain-produk-dan-jasa2  -desain-produk-dan-jasa
2 -desain-produk-dan-jasajokomeiyani
 
Desain Produk dan Jasa (Manajemen Operasi).pdf
Desain Produk dan Jasa (Manajemen Operasi).pdfDesain Produk dan Jasa (Manajemen Operasi).pdf
Desain Produk dan Jasa (Manajemen Operasi).pdfRamadani Saputra
 
2. Desain Produk-UTS.ppt
2. Desain Produk-UTS.ppt2. Desain Produk-UTS.ppt
2. Desain Produk-UTS.pptKingFaisal17
 
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Puji Winarni
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf
 
Manajemen operasi bab vi dstrusnya
Manajemen operasi bab vi dstrusnyaManajemen operasi bab vi dstrusnya
Manajemen operasi bab vi dstrusnyaNeni Mulyati
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenMuhammad Fajar
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 

Similar to Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt (20)

Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
 
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2020
 
pkk.ppt
pkk.pptpkk.ppt
pkk.ppt
 
Pert iii-desain-produk
Pert iii-desain-produkPert iii-desain-produk
Pert iii-desain-produk
 
Pert ii
Pert iiPert ii
Pert ii
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout Planning
 
2 -desain-produk-dan-jasa
2  -desain-produk-dan-jasa2  -desain-produk-dan-jasa
2 -desain-produk-dan-jasa
 
03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk
 
Desain Produk dan Jasa (Manajemen Operasi).pdf
Desain Produk dan Jasa (Manajemen Operasi).pdfDesain Produk dan Jasa (Manajemen Operasi).pdf
Desain Produk dan Jasa (Manajemen Operasi).pdf
 
2. Desain Produk-UTS.ppt
2. Desain Produk-UTS.ppt2. Desain Produk-UTS.ppt
2. Desain Produk-UTS.ppt
 
DESIGN PRODUK.ppt
DESIGN PRODUK.pptDESIGN PRODUK.ppt
DESIGN PRODUK.ppt
 
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
Manajemen produksi dalam matkul pengantar bisnis dan hukum bisnis
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
 
kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4
 
Manajemen operasi bab vi dstrusnya
Manajemen operasi bab vi dstrusnyaManajemen operasi bab vi dstrusnya
Manajemen operasi bab vi dstrusnya
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
 

More from Aminullah Assagaf

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P1-Ch.1_ Introduction & Suppl Ch Mng_32.pptx
Aminullah Assagaf_P1-Ch.1_ Introduction & Suppl Ch Mng_32.pptxAminullah Assagaf_P1-Ch.1_ Introduction & Suppl Ch Mng_32.pptx
Aminullah Assagaf_P1-Ch.1_ Introduction & Suppl Ch Mng_32.pptxAminullah Assagaf
 

More from Aminullah Assagaf (20)

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
 
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
 
Aminullah Assagaf_P1-Ch.1_ Introduction & Suppl Ch Mng_32.pptx
Aminullah Assagaf_P1-Ch.1_ Introduction & Suppl Ch Mng_32.pptxAminullah Assagaf_P1-Ch.1_ Introduction & Suppl Ch Mng_32.pptx
Aminullah Assagaf_P1-Ch.1_ Introduction & Suppl Ch Mng_32.pptx
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 13. 5. Penelitian dan pengembangan produk atau RD Pengenalan Pertumbuhan Kejenuhan (kedewasaan) Penurunan RD Q Time TP1 TP2 PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)
  • 17. R & D
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. Rancang bangun produk barang  Rancang bangun produk dalam bersaing terdiri beberapa kriteria : 1. Customer product, produk yang disesuaikan dengan spesifikasi atau selera konsumen. Ciri produk al : (a) unik, (b) produk pesanan, (c) kualitas sesuai keinginan pelanggan, (d) proses produksi disesuaikan 2. High standardize product, produk dengan standar tertentu. Biasanya untuk persediaan gudang, misalnya : pelat baja, gula, minyak goreng, dsb 3. Mixed product, campuran antara 1 dan 2 diatas, dan dipengaruhi oleh bebrapa faktor : (a) varity atau keanekaragaman, (b) flexibility atau kemampuan penyesuaian, (c ) moderate cost atau harga yang bersdaing, (d) dependability of supply atau kemampuan penyampaian produk tepat waktu.
  • 25. Rancang bangun produk barang  Product life cycle (daur hidup produk) Volume penjualan Introduction Growth Maturity Decline (perkenalan) (Pertumbuhan) (Kematangan) (Penurunan) - Variasi produk - Banyak variasi - Standarisasi - Diutamakan untuk - Standarisasi sebg meningkat rancangan yg unggul barang commodity - Volume produk - Rendah - Volume meningkat - Tinggi - Tinggi - Struktur industri - Persaingan sedikit - Persaingan mening- - Beberapa perusa- - Hanya perusahaan kat dan konsolidasi haan besar yg bertahan hidup - Bentuk persaingan - Karakteristik - Mutu produk dan - Harga dan penyam- - Harga produk mudah didapat paian tepat waktu
  • 26. • Pengembangan produk baru a. Kreasi, gagasan, atau idea b. Pemilihan rancangan produk, dengan pertimbangan (a) memiliki kemampuan pasar, (b) layak segi finansial, (c ) mampu dibuat oleh perusahaan c. Rancang bangun pemula, hasil mencari titik temu antara biaya, mutu dan kinerja d. Pembuatan prototype, dibuat beberapa prototype untuk rancaangan produk baru, dan setelah lulus uji maka rancangan tsb dianggap sudah selesai e. Uji coba pasar, diuji selama beberapa periode mis ; 6 bulan sd 2 tahun f. Rancang bangun akhir, tidak hanya menyiapkan spesifikasi tetapi juga menyiapkan berkas dokumen (berisi ; teknol,ogi, proses, penmgawasan mutu, dan prosedur uji coba) yang menjamin bahwa produk tsb dapat diproduksi. • Konsep rancang bangun produk Rancang bangun produk barang
  • 27. • Keterandalan produk, yaitu mampu memberikan kemungkinan produk tsb untuk menunjukkan kinerja seperti yang diinginkan, hal ini dapat dilihat dari segi tingkat kerusakan (pada tahap awal dan tahap akhir kerusakan) : Rancang bangun produk barang Tingkat kerusakan Kerusakan Permulaan pakai Tahap pemakaian Sesuai kinerja yg Diinginkan Useful performance life Kerusakan Karena keausan Time Cost
  • 28. • Konsep rancang bangun produk : a. Konsep Quality function development • Menjembatani antara permintaan pelanggan dengan spesifikasi teknik b. Konsep Rancang bangun Robust • Robust artinya kuat, dikemukakan oleh Genichi Taguchi (ahli statistik bangsa Jepang), yaitunrancangan dengan pendekatan produk tidak terpengaruh oleh faktor lingkungan (temperatur, cuaca, debu, dsb) c. Konsep value analysis • Value analysis, suartu usaha untuk memenuhi kinerja produk sesuai keinginan konsumen dengan biaya serendah mungkin • Value, sebagai persepsi pelanggan yang membandingkan antara manfaat dan harga produk tsb. Rancang bangun produk barang
  • 29. • Konsep rancang bangun produk : d. Konsep Modular • KOnsep mengembangkan bagian-bagian atau komponen suatu produk. Komponen produk yang telah dikembangkan ini dapat digunakan pada beberapa jenis produk dinamakan Module. Kesan dari pelanggan yaitu banyak jenis produk, sedangkan pihak operasi mendapat kemudahan untuk menunjang banyak macam produk, dimana hanya diperlukan sdikit macam modul. Rancang bangun produk barang
  • 30. Rancang bangun produk jasa • Kerangka produk jasa Pelanggan Strategi Sistemi Pekerja Saling terkait antara subsistem atau ke 4 unsur dalam kerangka produk jasa tsb diatas
  • 31. • Strategi produk jasa a. Strategi pelayanan menentukan beberapa hal yaitu (a) rancang bangun produk jasa, (b) sistem penyampaian jasa, (c ) tata-cara pengukuran jasa b. Strategi juga memberi perhatian pada pelayanan skala internasional, mis : konsultan, perjalanan, telekomunikasi, perbankan, dan pelayanan dengan persaingan internasional c. Penggunaan fasilitas yang mamadai, mis : telepon, dll 11. Rancang bangun produk jasa
  • 32. • Tingkat efisiensi proses pelayanan adalah fungsi dari tingkatan customer contact • Cutomer contact diukur dari jumlah waktu konsumen berada dalam pelayanan dan meruapakan prosentase terhadap total waktu pelayanan tersebut • Metode penentuan rancang bangun produk jasa dan prosesnya, perlu mempertimbvangkan : a. Tingkat intensitas kapital atau SDM yang akan menentukan dan membedakan antara masing-masingb jasa pelayanan b. Tingkat customer contact tinggi bila pelanggan ikut dalam proses pelayanan c. Tingkat penyesuaian yang dilakukan mengikuti keinginan pelanggan Rancang bangun produk jasa
  • 33. • Sistem penyampaian atau proses pelayanan, memerlukan dasar pertimbangan : a. Pilihan teknologi untuk proses b. Pilihan jenis aliran proses atau urutan proses c. Pilihan jenis proses yaitu tingkat customer contact dan tingkat customisasi d. Pilihan tempat dan ukuran penyampaian layanan dilakukan e. Sistem pengelolaan SDM, yaitu tingkat keterampilan, struktur organisasi, sistem kompensasi, dan tingkat partisipasi Rancang bangun produk jasa
  • 34. Perancangan proses produksi • Rancangan proses berpengaruh terhadap keunggulan bersaing dalam kerangka strategi bisnis yang meliputi cost, flexibility, quality, dan delivery • Seleksi proses, mencakup serangkaian keputusan mengenai jenis proses produksi dan peralatan tertentu yang digunakan agar diperoleh tipe proses produktif yang digunakan • Berbagai tipe proses produksi : 1. Aliran garis Operasi atau tempat kerja Aliran produk atau bahan
  • 35. Perancangan proses produksi 2. Aliran intermiten (terputus) Operasi atau tempat kerja Aliran produk atau bahan
  • 36. 1Perancangan proses produksi 3. Aliran proyek Mulai Berakhir 1 3 4 Operasi atau tempat kerja Hubungan utk menentukan mana yg harus dihubungkab 2
  • 37. • Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih proses : a. Kebutuhan modal (berkaitan dengan fasilitas, mesin, dsb) b. Kondisi pasar (persaingan, keinginan konsumen, prakiraan volume penjualan, dsb) c. Tenaga kerja (keterampilan, ketersediaan SDM,dsb) d. Bahan mentah e. Teknologi f. Keterampilan manejemen • Pemilihan berbagai alkternatif proses produksi dapat digunakan analisis biaya, mis : • Mesin A : TCA = 10.000 + 300 X • Mesin B : TCB = 30.000 + 200 X • Mesin C : TCC = 60.000 + 100 X Perancangan proses produksi
  • 38. • Pemilihan berbagai alkternatif proses produksi dapat digunakan analisis biaya, mis : • Mesin A : TCA = 10.000 + 300 X • Mesin B : TCB = 30.000 + 200 X • Mesin C : TCC = 60.000 + 100 X Perancangan proses produksi A B C 200 300 Q Rp TCA =TCB 10.000 + 300X = 30.000 +200X 100 X = 20.000 X = 200 TCB = TCC 30.000 + 200X = 60.000 + 100X 100 X = 30.000 X = 300 A B C
  • 39.  Pemilihan teknologi Perancangan proses produksi Berdasarkan batasan atau fesible dari segi sosial Berdasarkan batasan atau fesible dari segi teknologi Disain sosioteknikasi  Teknologi yang tersedia dikelompokkan sbb : a. Teknologi pabrik (mesin) b. Teknologi perkantoran c. Teknologi pelayanan (industri jasa)  Dasar pemilihan teknologi : • Teknologi dipandang sebagai capital budgeting, sehingga dasar pertimbangannya adalah ROI untuk masing-masing alternatif
  • 40. • Analisis bagan proses – Untuk memperbaiki proses transformasi dalam sistem produktif. Dan dalam rangka meningkatklan efisiensi dan efektifitas proses beberapa elemen proses mungkin perlu diubah : (a) bahan mentah, (b) disain produk atau keluaran, (c ) disain pekerjaan, (d) tahap-tahap pemrosesan yang digunakan, (e) sistem pengawasan manajemen, dan (f) peralatan atau perkakas yang digunakan • Langkah dalam perencanaan proses : – Langkah yg ditempuh :(a) menentukan tujuan perencanaan ( efisiensi, efektifitas, kapasitas dan semangat kerja SDM), (b) memilih proses atau sistem produktif yang relevan, (c ) menggambarkan proses yg berlaku dan pengukuran efisiensi, (d) menggambarkan disain proses yang diperbaiki • Penyusunan aliran proses : – Perlu mempertimbangkan berbagai pertanyaan ; (a) apa operasi yang diperlukan, (b) siapa yang akan melaksanakan, (c ) dimana proses operasi dilaksanakan, (d) kapan setiap proses operasi dilaksanakan, dan (e) bagaimana proses operasi akan dilaksanakan • Penyeimbangan beban kerja dalam perencanaan proses produksi Perancangan proses produksi
  • 41. • Konsep sistem produk berdasarkan product life cycle (PLC) Perancangan proses produksi Inovasi proses (Sistem proses focus) Inovasi produk (Sistem product focus) Tingkat inovasi Tahapan pengembangan
  • 42. • Konsep sistem produk berdasarkan biaya minimal. Sistem produk dirancang melalui beberap pilihan : a. Konsep interchangeble part, kemungkinan untuk tukar menukar komponen b. Konsep standardization, keinginan khusus dari pelanggan tidak diutamakan c. Konsep simplification, membuat lebih sederhana yaitu kemungkinan dua bagian atau lebih dijadikan satu d. Konsep moduler, membuat komponen atau bagian dari komponen yang dapat dirakit menjadi bermacam-macam produk, sehingga dengan jumlah komponen yang sedikit dapat dibangun banyak macam produk Perancangan proses produksi
  • 43.
  • 44. Penelitian dan pengembangan produk atau RD  RD sangat menentukan keberhasilan perusahaan, yaitu memungkinkan perusahaan selalu menjadi yang pertama memperkenalkan produk baru, metode atau proses produk , dll sehingga perusahaan berpeluang mengembangkan usaha lebih dahulu dan memperoleh laba.  RD ada 3 macam, yaitu : 1. Penelitian produk, meliputi perbaikan produk yang sudah ada atau menciptakan produk baru 2. Penelitian proses, meliputi usaha-usaha perbaikan terhadap proses produksi yang dilaksanakan atau membuat proses baru, terutama dalam rangka menekan biaya, memelihara posisi persainagn dan tingkat laba 3. Penelitian service manajemen, meliputi dukungan kepada manajemen dalam rangka kemudahan mengambil keputusan, terutama terkait dengan perkembangan perusahaan, orhanisasi internal dan eksternal, dll. Mis, penggunaan PERT dan CPM (Chapter 15) dalam penciptaan ide dalam proses produksi atau pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
  • 45. Penelitian dan pengembangan produk atau RD  Kegiatan RD yaitu melkukan penelitian untuk : 1. Mencari hubungan variable 2. Memperbaiki produk dan jasa 3. Menemukan penggunaan baru 4. Mengemabangkan berbagai produk dan jasa baru 5. Mengurangi biaya melalui perbaikan produksi dan jasa 6. Mengembangkan pengujian dan spesifikasi bagi operasi bahan yang dibeli 7. Menganalisa produk dan jasa pesaing 8. Menemukan penggunaan yang menguntungkan dari produk samping atau sisa bahan proses produksi
  • 46.
  • 47. • Untuk memperbaiki proses produksi dan jasa perlu ditentukan urutan-urutan pekerjaan, jangka waktu yang diperlukan dan jalur kritis, sehingga diperoleh suatu proses produksi dan layanan yang optimal. • Dalam hal ini PERT (program evaluation and review technique) dan CPM (critical method) sangat membantu. • Contoh : Penelitian dan pengembangan produk atau RD
  • 48.
  • 49. Penjadwalan dan pengawasan proyek dengan PERT dan CPM • Proyek – Manajemen proyek membutuhkan sistem perencanaan, penjadwalan (scheduling) dan pengawasan yang berbeda dengan manajemen kegiatan produksi barang/jasa • PERT (program evaluation and review technique) sebagai metode analistik untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan kompleks yang memerlukan kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu, disamping adanya ketergantungan antara kegiatan satu dengan lainnya. • CPM (critikal path method) atau jalur kritis, yaitu jalur terpanjang pada network, dan waktu penyelesaian minimum yang diharapkan proyek tsb selesai • Proyek dapat dipercepat penyelsaiannya bila kegiatan pada jalur kritis dapat dipercepat. Sementara kegiatan diluar jalur kritis dapat direlokasi sumberdayanya kepada kegiatan di jalur kritis • Langkah awal penyiapan PERT, yaitu inventarisasi seluruh kegiatan proyek, urutan kegiatan, kegiatan mendahuluinya, dan waktu yang diperlukan. Kemudian gambarkan network planningnya atau ajaringan kerja proyek tsb. • Contoh aplikasi Model PERT dan CPM dapat dilihat pada chapter 5 diatas
  • 50. DATA PERT Kegiatan Kegiatan Waktu Waktu Waktu Waktu Mendahului Mulai Akhir Optimis Realistik Pesimistik diharapkan (a) (m) (b) (ET) 1 2 3 4 5 6 7 8=(a+bx4+c)/6 A Tidak ada 1 2 1 3 5 3 B A 2 3 3 4 11 5 C A 2 4 2 6 10 6 D B 3 5 2 6 13 6.5 E C 4 5 0 0 0 0 F C 4 6 3 6 9 6 G D,E 5 7 2 4 6 4 H F 6 7 1 4 7 4 I G,H 7 8 2 3 10 4 Catatan : - Waktu diharapkan (ET) = (a + (bx4) + c) / 6 Peristiwa
  • 51. Diagram Network PERT 7 8 6 5 4 3 2 1 A 3 B 6 C 5 6 F 0 E 4 H 4 G 4 I 6.5 D Jalur kritis : 1-2-4-6-7-8 = 3+6+6+4+4 = 23 minggu = Peristiwa = kegiatan = kegiatan semu
  • 52. Estimasi probabilitas waktu penyelesaian yang dijadwalkan • Misalnya penyelesaian proyek 23 minggu, kemudian dianggap bahwa proyek tsb selesai 25 minggu. • Berapa probabilitas proyek dapat diselesaikan pada waktunya (23 minggu) ? • Penggunaan rumus standar normal : Z = (TD – TE) / σTE dimana : TD = waktu yang ditargetkan penyelesaian proyek TE = waktu yang diharapkan penyelesaian proyek σTE = deviasi standar untuk TE, ini dapat diperoleh dari penjumlahan variance masing-masing kegiatan kritis, kemudian diakar kwadratkan. • σTE = √∑σ2ET , dan σ2ET = ((b – a)/2)2 dimana : a = waktu optimis b = waktu pesimistik Diagram Network PERT
  • 53. • σTE = √∑σ2ET , dan σ2ET = ((b – a)/2)2 • Perhitungan variance masing-masing kegiatan kritis sbb : Diagram Network PERT σ1-2 2 = ((10-2)/6)2 = 1,78 Σ4-6 2 = ((9-3)/6)2 = 1 Σ2-4 2 = ((10-2)/6)2 = 1.78 σ1-2 2 = ((5-1)/6)2 = 0.44 Σ6-7 2 = ((7-1)/6)2 = 1 σTE =√ 0.44 +1.78+ 1+ 1+1.78 = √6 = 2.45 Variasi normal standar adalah : Z = (25 -23) / 2.45 = 2/ 2.45 ≈ 0.816 Deviasi Standar 0.816 TE 23 minggu TD 25 minggu Estimasi probabilitas TD
  • 54. Diagram Network PERT 7 8 6 5 4 3 2 1 A 3 B 6 C 5 6 F 0 E 4 H 4 G 4 I 6.5 D EF=0 LF=0 EF=3 LF=3 EF=15 LF=15 EF=9 LF=9 EF=23 LF=23 EF=19 LF=19 EF=14,5 LF=15 EF=8 LF=8,5 Tertinggi : Dari 6 : EF=15+4=19 atau Dari 5 :EF=14.5+4=18,5 Awal : EF (earliest finish = paling awal selesai) Kemudian : LF (latest finish =paling lambat selesai) Metode Algorithma
  • 55. Diagram Network PERT Metode Algorithma Kegiatan LF pada Waktu EF pada Total Akhir diharapkan Awal Slack 1 2 3 4 5=2-3-4 A 3 3 0 0 B 8.5 5 3 0.5 C 9 6 3 0 D 15 6.5 8 0.5 E 15 0 9 6 F 15 6 9 0 G 19 4 14.5 0.5 H 19 4 15 0 I 23 4 19 0 Catatan : - Jalur kritis ditandai dengan slack =0, yaitu : A - C - F - H - I - Atau peristiwa : 1 - 2 - 4 - 6 - 7 - 8 - Maksimum percepatan pada jalur kririts sebesar 0.5 berdasarkan jalur non kritis.
  • 56. Diagram Network PERT Metode Matriks Ke 2 3 4 5 6 7 8 EF Dari 0 1 3 3 2 5 6 3 + 5 = 8 3 6.5 3 + 6 = 9 4 0 6 8 + 6.5 = 14.5 5 4 9 + 6 = 15 6 4 15 + 4 = 19 7 4 19 + 4 = 23 8 1 2 3 4 5 6 7 8 LF ==> 0 3 8.5 9 15 15 19 23 (Awal) EF=3 EF=15 EF=9 EF=0 EF=23 EF=19
  • 57. Diagram Network PERT Metode Matriks  Menentukan jalur kritis, yaitu jalur yang mempunyai EF = LF  Dengan metode matriks tsb dapat diperoleh jalur kritis (EF=LF), yaitu : 1, 2 , 4 , 6, 7, 8 = 3+6+6+4+4= 23 minggu
  • 58. • Pert dan biaya (Trade-off antara biaya dan waktu): Diagram Network PERT A B K L Catatan : - Hubungan linear biaya dengan waktu dari M ke A - Kurva biaya berbentuk convex (cekung) dari L ke A lebih mahan karena waktu sedikit dan biaya sama (lebih mahal) - Kurva biaya berbentuk concave (cembung) dari K ke M lebih murah krn biaya sama tetapi waktu lebih banyak berkurang Time Biaya M
  • 59. • Biaya tambahan untuk mempercepat kegiatan pada jalur kritis harus dibandingkan, sehingga bisa dipilih biaya percepatan yang paling murah, • Jangka waktu percepatan harus memperhitungkan jalur non kritis, sehingga percepatan waktu tsb lebih efektif. Diagram Network PERT 1 2 4 3 6 5 7 8 3 2 4 4 2 3 2 3 - Jalur kritis : 1-2-3-6-7-8 = 3+2+4+4+2 =15 minggu - Non jalur kritis : 1-2-4-5-7-8= 3+3+2+3+2=13 - Percepatan maksimum 2 minggu atau 15 – 13 - Biaya percepatan paling murah 3 – 6 = Rp 15.000 perminggu 30.000 15.000 20.000
  • 60. KEGIATAN DAN LAMA KEGIATAN PROYEK Kegiatan Deskripsi Kegiatan lama waktu Mendahului (dlm minggu) A - 1 B A 2 C A 3 D C 2 E B,D 1 F E 3 G F 2 H G 2 I H 1 J G,I 4 K D 6 L C 3 M L.G 7 N M 2 O N 2 P H 1 Q N,K 5 R G 4 S N,Q 1 T S,R,O 2 U J,K 1 V U,S 3 W J 1 X - 2 Y X 0 Contoh 1:
  • 61. JARINGAN KEGIATAN PROYEK A,0 E,1 F,3 0 H,2 0 O,2 0 N,2 ,0 B,2 0 A,1 G,2 0 P,1 0 I,1 J,4 0 L,3 0 Y,0 M,7 T,2 0 X,2 0 D,2 0 C,3 0 W,1 S,1 ,0 K,6 ,0 V,3 0 R,4 ,0 U,1 ,0 O,5 0 NETWORK PLANNING - Jalan terpendek : 14 minggu( A,B,E,F,G,H,P,X,Y) - Jalan terpanjang ; 32 minggu (A,C,D,E,F,G,M,N,O,S,V,X,Y) = JALUR KRITIS Contoh 1:
  • 62. No. Kegiatan Kegiatan Waktu Mendahului (Minggu) A Penyusunan TOR - 1 B Rapat penjelasan proyek ke ITPLN dituangkan dalam BA penjelasan proyek A 1 C Surat penunjukan PLN Batam ke IT PLN B 1 D Surat PLN Batam ke PLN Wilayah Kepri B 1 E Pemebntukan tim terpadu PLN Batam, IT PLN dan PLN Wilayah Kepri C, D 1 F Penyiapan Financial Projection, dengan berbagai skema tarif E 4 G Penyusunan hasil kajian kelayakan lengkap, dengan memperhitungkan berbagai aspek yang terkait E 6 H Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Direksi PLN Batam F, G 1 I Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam -Bintang, pd rapat Direksi dan Komisaris PLN Batam H 1 J Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Direksi, Komisaris, dan RUPS PLN Batam I 1 K Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd rapat Pemda dan DPRD Bintan E 1 L Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintang, pd pelanggan,tokoh masyarakart, LSM K 1 M Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi PLN Pusat J, L 1 N Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi dan Komisaris PLN Pusat M 1 O Presentansi hasil kajian integrasi PLN Batam-Bintan pada Rapat Direksi, Komisaris , dan RUPS PLN Pusat N 1 P Persetujuan Menteri BUMN sebagai RUPS PLN Pusat O 1 Q Akte Notaris, aset imbreng PLN Bintan ke PLN Batam P 1 R Sosialisasi ke Masyarakat, pelanggan dan pegawai PLN Batam dan PLN Bintan P 1 S Restrukturisasi organisasi PLN Batam-Bintan, dan penugaskaryaan pegawai PLN Bintan ke PLN Batam P 1 T Persetujuan tarif PLN Batam-Bintan R 1 U SK organisasi baru PLN Batam-Bintan & PLN Cabang Karimun dan sekitarnya. S 1 V Berita acara penyelesaian Pekerjaan ITPLN Q, T, U 1 RENCANA KEGIATAN INTEGRASI PLN BATAM - BINTAN Contoh 2:
  • 63. 1 4 A F 1 1 Q 1 C 1 6 1 1 1 B E G H I J 1 1 1 1 1 1 1 1 M N O P R T V D 1 1 K L 1 1 S U JALUR KRITIS "A-B-C-E-G-H-I-J-M-N-O-P-R-T-V"(WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN)= 20MINGGU ( SEKITAR 5 BULAN) NETWORK PLANNING -KEGIATAN INTEGRASI PLN BATAM-BINTAN Contoh 2:
  • 65. 15.10. KEGIATAN DAN LAMA KEGIATAN PROYEK Kegiatan Deskripsi Kegiatan lama waktu Mendahului (dlm minggu) A - 1 B A 2 C A 3 D C 2 E B,D 1 F E 3 G F 2 H G 2 I H 1 J G,I 4 K D 6 L C 3 M L.G 7 N M 2 O N 2 P H 1 Q N,K 5 R G 4 S N,Q 1 T S,R,O 2 U J,K 1 V U,S 3 W J 1 X - 2 Y X 0
  • 66. JARINGAN KEGIATAN PROYEK A,0 E,1 F,3 0 H,2 0 O,2 0 N,2 ,0 B,2 0 A,1 G,2 0 P,1 0 I,1 J,4 0 L,3 0 Y,0 M,7 T,2 0 X,2 0 D,2 0 C,3 0 W,1 S,1 ,0 K,6 ,0 V,3 0 R,4 ,0 U,1 ,0 O,5 0 NETWORK PLANNING - Jalan terpendek : 14 minggu( A,B,E,F,G,H,P,X,Y) - Jalan terpanjang ; 32 minggu (A,C,D,E,F,G,M,N,O,S,V,X,Y) = JALUR KRITIS
  • 67. Kegiatan Proyek No. Kegiatan Kegiatan Waktu ES EF LS LF S (LF-EF) seblm Aktivitas or (LS-ES) 1 A - 1 0 1 0 1 0 2 B A 5 1 6 1 6 0 3 C A 5 1 6 5 10 4 4 D A 3 1 4 8 11 7 5 E A 10 1 11 7 17 6 6 F B 7 6 13 6 13 0 7 G B 6 6 12 7 13 1 8 H C 3 6 9 10 13 4 9 I D 6 4 10 11 17 7 10 J F,G,H 4 13 17 13 17 0 11 K E,I,J 3 17 20 17 20 0
  • 68. ES=0 EF= 1 A= 1 LS=0 LF=1 ES=1 EF= 6 C= 5 LS=5 LF=10 ES=1 EF= 11 E= 10 LS=7 LF=17 ES= 1 EF= 4 D= 3 LS=8 LF=11 ES=1 EF= 6 B= 5 LS=1 L F=6 ES= 17 EF= 20 K = 3 LS= 17 LF= 20 ES= 6 EF= 13 F= 7 LS=6 LF= 13 ES=13 EF= 17 J = 4 LS= 13 LF= 17 ES= 6 EF= 9 H= 3 LS=10 LF= 13 ES= 4 EF= 10 I = 6 LS=11 LF=17 ES= 6 EF= 12 G= 6 LS=7 LF=13
  • 69. Catatan: - Dari awal ke akhir: ES sama dgn EF sebelumnya yg besar (mis ES: J= 13 dari F, bukan G, H), demikian juga K dari J=17, bukan E,I - Dari ahir ke awal: LF sama dgn LS seteleahnya yg kecil ( mis LF: B=6 dari F, bukan dari G), demikian juga LF utk A=1 dari Bm bukan C,D,E - Dari awal EF: ES + wkt aktivitas ybs (mis B: EF=6 dari ES=1 + 5) - Dari akhir LS: LF - wkt aktivitas ybs (mis B: LS-1 dari LF=6 - 5) - Awal: dimulai ES=0 -Akhir dmulai dari akhir LF=20 yg diperoleh dari EF=20
  • 70. Catatan: - Atas kegiatan Dd, dr awal: awal pada t=0, kegiatan D t=10, selesai t=0+10=10 - Atas kegiatan Bw, dr awal: awal pd t=10 kegiatan Bw t=5, selesai t=10+5=15…dst - Bawah kegiatan Bw, dr akhir: akhir pd t=28 dr Mdf atau terendah sebelumnya Mdf (28), Mdd (29), Mdt (34); kegiatan Bw t=5; awal t=28-5=23; gap pd selisih atas dan bawah t=23-10=13 atau 28-15=13 - Bawah kegiatan Dd dr akhir: akhir pd t=18 dr Bdfs atau terendah sebelumnya Bdfs (18), Bwfd (23); kegiatan Dd t=10; awal t=18-10=8; gap pd selisih atas dan bawah t=8-0=8 atau 18-10=8 - Pada jalur kriris; gap=0; gap ada wkt luang
  • 71. PERT/CPM : PROYEK “XYZ” No. Kegiatan Description Kegiatan Waktu Kegiatan Proyek Mendahului (Minggu) 1 A Project Start 15 2 B Project Start 10 3 C Project Start 10 4 D A 5 5 E B 8 6 F C 10 7 G C 5 8 H D 6 9 I D 5 10 J D 10 11 K F,G 5 12 L G 6 13 M G 1 14 N H 3 15 O J 3 16 P E,O 2 17 Q E,K 2 18 R I, P 1 19 S L, Q, M 1 20 T R 2 21 U S 2 22 V T, U 5 RENCANA KEGIATAN PROYEK
  • 72. 0 15 15 15 5 20 20 6 26 26 3 29 $9000 $5000 20 5 20 0 0 0 0 10 10 10 8 18 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43 $7000 $6000 25 2 27 27 1 28 28 2 30 10 10 20 20 5 25 0 10 10 10 5 15 15 6 21 Catatan: 15 1 16 - Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43 - Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 - Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000) M=1 I=5 S=1 U=2 C=10 G=5 L=6 F=10 K=5 Q=2 A=15 D=5 H=6 N=3 Project Start B-10 E=8 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5 Dari awal ke akhir Dimulai (ES)
  • 73. Dari akhir ke awal Paling lambat dimulai (LS) (ada gap) 0 15 15 15 5 20 26 6 32 32 3 35 $9000 $5000 30 5 35 0 0 0 15 10 25 25 8 33 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43 $7000 $6000 33 2 35 35 1 36 36 2 38 18 10 28 28 5 33 8 10 18 23 5 28 29 6 35 Catatan: - Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43 - Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 34 1 35 - Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000) Q=2 S=1 U=2 F=10 K=5 C=10 G=5 L=6 M=1 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5 Project Start A=15 D=5 H=6 N=3 I=5 B-10 E=8
  • 74. 0 15 15 15 5 20 20 6 26 26 3 29 A=15 D=5 H=6 N=3 0 15 15 15 5 20 26 6 32 32 3 35 $9000 $5000 20 5 20 I=5 30 5 35 0 0 0 0 10 10 10 8 18 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43 B-10 E=8 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5 0 0 0 15 10 25 25 8 33 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43 $7000 $6000 25 2 27 27 1 28 28 2 30 10 10 20 20 5 25 Q=2 S=1 U=2 F=10 K=5 33 2 35 35 1 36 36 2 38 18 10 28 28 5 33 0 10 10 10 5 15 15 6 21 C=10 G=5 L=6 8 10 18 23 5 28 29 6 35 Catatan: 15 1 16 - Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43 M=1 - Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 34 1 35 - Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000) Project Start Dimulai ES & EF) Paling lambat dimulai (LS & LF) LF-EF=25- 10=15 atau LS-ES=15- 0=15
  • 75. Contoh: Isi kotak kegiatan “atas dan bawah” - Atas kegiatan C, dr awal: awal pada t=0, kegiatan C t=10, selesai t=0+10=10 - Atas kegiatan G, dr awal: awal pd t=10 kegiatan G t=5, selesai t=10+5=15…dst - Bawah kegiatan G, dr akhir: akhir pd t=28 dr K atau terendah sebelumnya K (28), L (29), M (34); kegiatan G t=5; awal t=28-5=23; gap pd selisih atas dan bawah t=23-10=13 atau 28-15=13 - Bawah kegiatan C dr akhir: akhir pd t=18 dr F atau terendah sebelumnya F(18), G(23); kegiatan C t=10; awal t=18-10=8; gap pd selisih atas dan bawah t=8- 0=8 atau 18-10=8 - Pada jalur kriris, maka gap=0; sedangkan makna gap yaitu ada wkt luang pd kegiatan tsb.
  • 76.
  • 77. Pemeliharaan fasilitas • Tujuan – Memelihara alat produksi tujuannya mempertahankan tingkat produktivitas tertentu tanpa merusak kualitas produk akhir (pemelhiaraan preventive) Biaya total pemeliharaan Biaya pemeliharaan preventif Kegiatan pemeliharaan Biaya pemeliharaan korektif (Fasilitas rusak) Rp
  • 78. Pemeliharaan fasilitas • Tingkat pemeliharaan preventif : Biaya total pemeliharaan Biaya pemeliharaan preventif Tingkat pemeliharaan preventif Biaya pemeliharaan korektif (Fasilitas rusak) Rp Titik optimum
  • 79. Pemeliharaan fasilitas • Biaya anggota pemeliharaan dan perbaikan fasilitas : Biaya total Biaya anggota Banyaknya anngota pemeliharaan Biaya fasilitas rusak Rp
  • 80. Pemeliharaan fasilitas • Biaya waktu produksi yang hilang dan usaha pemeliharaan : Biaya total Biaya pemeliharaan (preventif dan korektif) Usaha pemeliharaan Biaya waktu Produksi hilang Rp
  • 81. Pemeliharaan fasilitas • Hubungan biaya pemeliharaan dan biaya investasi : TH Investasi Har Total Investasi Har Total Investasi Har Total 1 100.000 10.000 110.000 85.000 40.000 125.000 90.000 25.000 115.000 2 15.000 15.000 35.000 35.000 25.000 25.000 3 20.000 20.000 30.000 30.000 25.000 25.000 4 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 5 30.000 30.000 20.000 20.000 25.000 25.000 6 35.000 35.000 15.000 15.000 25.000 25.000 7 40.000 40.000 10.000 10.000 25.000 25.000 Jumlah100.000 175.000 275.000 85.000 175.000 260.000 90.000 175.000 265.000 MesinA MesinB MesinC
  • 82. PV Investasi & Pemeliharaan Disct: 15% TH DF A B C PV-A PV-B PV-C 1 0.870 110.000 125.000 115.000 95.652 108.696 100.000 2 0.756 15.000 35.000 25.000 11.342 26.465 18.904 3 0.658 20.000 30.000 25.000 13.150 19.725 16.438 4 0.572 25.000 25.000 25.000 14.294 14.294 14.294 5 0.497 30.000 20.000 25.000 14.915 9.944 12.429 6 0.432 35.000 15.000 25.000 15.131 6.485 10.808 7 0.376 40.000 10.000 25.000 15.037 3.759 9.398 Total 275.000 260.000 265.000 179.523 189.368 182.271
  • 83. • Pemeliharaan sebagai masalah reliabilitas (keandalan) sistem, tujuannya agar tetap memaksimumkan laba atau biaya minimum • Analisis antrian dalam pemeliharaan preventif, dengan simulasi dapat diperoleh kombinasi biaya yang paling minimum • Pelaksanaan versus “pembelian” pemeliharaan, pemeliharaan dikerjakan sendiri, kecuali diperlukan keterampilan tinggi atau tidak sempat ditangani sendiri karena pertimbangan efisiensi • Pemeliharaan dalam produksi lini perakitan dan otomasi. – Produk lini perkaitan memiliki ciri yaitu semua peralatan bekerja atau semua peralatan menganggur, karenanya pemeliharaan preventif sangat penting pada saat-saat tertentu – Konsep kemudahan dipelihara menjadi sangat penting untuk pemeliharaan preventif • Sentralisasi versus desentralisasi pemeliharaan, tergantung pada karakteristik proses operasional perusahaan • Penganggaran biaya pemeliharaan, hal ini dimaksudkan agar peralatan produksi tetap terpelihara Pemeliharaan fasilitas
  • 84. Penjadwalan dan pengawasan proyek dengan PERT dan CPM • Proyek – Manajemen proyek membutuhkan sistem perencanaan, penjadwalan (scheduling) dan pengawasan yang berbeda dengan manajemen kegiatan produksi barang/jasa • PERT (program evaluation and review technique) sebagai metode analistik untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan kompleks yang memerlukan kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu, disamping adanya ketergantungan antara kegiatan satu dengan lainnya. • CPM (critikal path method) atau jalur kritis, yaitu jalur terpanjang pada network, dan waktu penyelesaian minimum yang diharapkan proyek tsb selesai • Proyek dapat dipercepat penyelsaiannya bila kegiatan pada jalur kritis dapat dipercepat. Sementara kegiatan diluar jalur kritis dapat direlokasi sumberdayanya kepada kegiatan di jalur kritis • Langkah awal penyiapan PERT, yaitu inventarisasi seluruh kegiatan proyek, urutan kegiatan, kegiatan mendahuluinya, dan waktu yang diperlukan. Kemudian gambarkan network planningnya atau ajaringan kerja proyek tsb. • Contoh aplikasi Model PERT dan CPM dapat dilihat pada chapter 5 diatas
  • 85. • Biaya tambahan untuk mempercepat kegiatan pada jalur kritis harus dibandingkan, sehingga bisa dipilih biaya percepatan yang paling murah, • Jangka waktu percepatan harus memperhitungkan jalur non kritis, sehingga percepatan waktu tsb lebih efektif. Diagram Network PERT 1 2 4 3 6 5 7 8 3 2 4 4 2 3 2 3 - Jalur kritis : 1-2-3-6-7-8 = 3+2+4+4+2 =15 minggu - Non jalur kritis : 1-2-4-5-7-8= 3+3+2+3+2=13 - Percepatan maksimum 2 minggu atau 15 – 13 - Biaya percepatan paling murah 3 – 6 = Rp 15.000 perminggu 30.000 15.000 20.000
  • 86. 15.10. KEGIATAN DAN LAMA KEGIATAN PROYEK Kegiatan Deskripsi Kegiatan lama waktu Mendahului (dlm minggu) A - 1 B A 2 C A 3 D C 2 E B,D 1 F E 3 G F 2 H G 2 I H 1 J G,I 4 K D 6 L C 3 M L.G 7 N M 2 O N 2 P H 1 Q N,K 5 R G 4 S N,Q 1 T S,R,O 2 U J,K 1 V U,S 3 W J 1 X - 2 Y X 0
  • 87. JARINGAN KEGIATAN PROYEK A,0 E,1 F,3 0 H,2 0 O,2 0 N,2 ,0 B,2 0 A,1 G,2 0 P,1 0 I,1 J,4 0 L,3 0 Y,0 M,7 T,2 0 X,2 0 D,2 0 C,3 0 W,1 S,1 ,0 K,6 ,0 V,3 0 R,4 ,0 U,1 ,0 O,5 0 NETWORK PLANNING - Jalan terpendek : 14 minggu( A,B,E,F,G,H,P,X,Y) - Jalan terpanjang ; 32 minggu (A,C,D,E,F,G,M,N,O,S,V,X,Y) = JALUR KRITIS
  • 88. Kegiatan Proyek No. Kegiatan Kegiatan Waktu ES EF LS LF S (LF-EF) seblm Aktivitas or (LS-ES) 1 A - 1 0 1 0 1 0 2 B A 5 1 6 1 6 0 3 C A 5 1 6 5 10 4 4 D A 3 1 4 8 11 7 5 E A 10 1 11 7 17 6 6 F B 7 6 13 6 13 0 7 G B 6 6 12 7 13 1 8 H C 3 6 9 10 13 4 9 I D 6 4 10 11 17 7 10 J F,G,H 4 13 17 13 17 0 11 K E,I,J 3 17 20 17 20 0
  • 89. ES=0 EF= 1 A= 1 LS=0 LF=1 ES=1 EF= 6 C= 5 LS=5 LF=10 ES=1 EF= 11 E= 10 LS=7 LF=17 ES= 1 EF= 4 D= 3 LS=8 LF=11 ES=1 EF= 6 B= 5 LS=1 L F=6 ES= 17 EF= 20 K = 3 LS= 17 LF= 20 ES= 6 EF= 13 F= 7 LS=6 LF= 13 ES=13 EF= 17 J = 4 LS= 13 LF= 17 ES= 6 EF= 9 H= 3 LS=10 LF= 13 ES= 4 EF= 10 I = 6 LS=11 LF=17 ES= 6 EF= 12 G= 6 LS=7 LF=13
  • 90. Catatan: - Dari awal ke akhir: ES sama dgn EF sebelumnya yg besar (mis ES: J= 13 dari F, bukan G, H), demikian juga K dari J=17, bukan E,I - Dari ahir ke awal: LF sama dgn LS seteleahnya yg kecil ( mis LF: B=6 dari F, bukan dari G), demikian juga LF utk A=1 dari Bm bukan C,D,E - Dari awal EF: ES + wkt aktivitas ybs (mis B: EF=6 dari ES=1 + 5) - Dari akhir LS: LF - wkt aktivitas ybs (mis B: LS-1 dari LF=6 - 5) - Awal: dimulai ES=0 -Akhir dmulai dari akhir LF=20 yg diperoleh dari EF=20
  • 91. Catatan: - Atas kegiatan Dd, dr awal: awal pada t=0, kegiatan D t=10, selesai t=0+10=10 - Atas kegiatan Bw, dr awal: awal pd t=10 kegiatan Bw t=5, selesai t=10+5=15…dst - Bawah kegiatan Bw, dr akhir: akhir pd t=28 dr Mdf atau terendah sebelumnya Mdf (28), Mdd (29), Mdt (34); kegiatan Bw t=5; awal t=28-5=23; gap pd selisih atas dan bawah t=23-10=13 atau 28-15=13 - Bawah kegiatan Dd dr akhir: akhir pd t=18 dr Bdfs atau terendah sebelumnya Bdfs (18), Bwfd (23); kegiatan Dd t=10; awal t=18-10=8; gap pd selisih atas dan bawah t=8-0=8 atau 18-10=8 - Pada jalur kriris; gap=0; gap ada wkt luang
  • 92. PERT/CPM : PROYEK “XYZ” No. Kegiatan Description Kegiatan Waktu Kegiatan Proyek Mendahului (Minggu) 1 A Project Start 15 2 B Project Start 10 3 C Project Start 10 4 D A 5 5 E B 8 6 F C 10 7 G C 5 8 H D 6 9 I D 5 10 J D 10 11 K F,G 5 12 L G 6 13 M G 1 14 N H 3 15 O J 3 16 P E,O 2 17 Q E,K 2 18 R I, P 1 19 S L, Q, M 1 20 T R 2 21 U S 2 22 V T, U 5 RENCANA KEGIATAN PROYEK
  • 93. 0 15 15 15 5 20 20 6 26 26 3 29 $9000 $5000 20 5 20 0 0 0 0 10 10 10 8 18 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43 $7000 $6000 25 2 27 27 1 28 28 2 30 10 10 20 20 5 25 0 10 10 10 5 15 15 6 21 Catatan: 15 1 16 - Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43 - Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 - Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000) M=1 I=5 S=1 U=2 C=10 G=5 L=6 F=10 K=5 Q=2 A=15 D=5 H=6 N=3 Project Start B-10 E=8 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5 Dari awal ke akhir Dimulai (ES)
  • 94. Dari akhir ke awal Paling lambat dimulai (LS) (ada gap) 0 15 15 15 5 20 26 6 32 32 3 35 $9000 $5000 30 5 35 0 0 0 15 10 25 25 8 33 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43 $7000 $6000 33 2 35 35 1 36 36 2 38 18 10 28 28 5 33 8 10 18 23 5 28 29 6 35 Catatan: - Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43 - Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 34 1 35 - Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000) Q=2 S=1 U=2 F=10 K=5 C=10 G=5 L=6 M=1 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5 Project Start A=15 D=5 H=6 N=3 I=5 B-10 E=8
  • 95. 0 15 15 15 5 20 20 6 26 26 3 29 A=15 D=5 H=6 N=3 0 15 15 15 5 20 26 6 32 32 3 35 $9000 $5000 20 5 20 I=5 30 5 35 0 0 0 0 10 10 10 8 18 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43 B-10 E=8 J=10 O=3 P=2 R=1 T=2 V=5 0 0 0 15 10 25 25 8 33 20 10 30 30 3 33 33 2 35 35 1 36 36 2 38 38 5 43 $7000 $6000 25 2 27 27 1 28 28 2 30 10 10 20 20 5 25 Q=2 S=1 U=2 F=10 K=5 33 2 35 35 1 36 36 2 38 18 10 28 28 5 33 0 10 10 10 5 15 15 6 21 C=10 G=5 L=6 8 10 18 23 5 28 29 6 35 Catatan: 15 1 16 - Jalur kritis=A-D-J-O-P-R-T-V=15+5+10+3+2+1+2+5=43 M=1 - Jalur lambat=C-G-M-S-U-V =10+5+1+1+2+5=24 34 1 35 - Biaya percepatan per minggu ($5000s sd $ 9000) Project Start Dimulai ES & EF) Paling lambat dimulai (LS & LF) LF-EF=25- 10=15 atau LS-ES=15- 0=15
  • 96. Contoh: Isi kotak kegiatan “atas dan bawah” - Atas kegiatan C, dr awal: awal pada t=0, kegiatan C t=10, selesai t=0+10=10 - Atas kegiatan G, dr awal: awal pd t=10 kegiatan G t=5, selesai t=10+5=15…dst - Bawah kegiatan G, dr akhir: akhir pd t=28 dr K atau terendah sebelumnya K (28), L (29), M (34); kegiatan G t=5; awal t=28-5=23; gap pd selisih atas dan bawah t=23-10=13 atau 28-15=13 - Bawah kegiatan C dr akhir: akhir pd t=18 dr F atau terendah sebelumnya F(18), G(23); kegiatan C t=10; awal t=18-10=8; gap pd selisih atas dan bawah t=8- 0=8 atau 18-10=8 - Pada jalur kriris, maka gap=0; sedangkan makna gap yaitu ada wkt luang pd kegiatan tsb.
  • 98. Penentuan lokasi produksi • Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi, yaitu : 1. Lingkungan masyarakat 2. Kedekatan dengan bahan mentah dan suplier 3. Sumber daya alam 4. Sumber daya manusia (tenaga kerja dan skill) 5. Kedekatan dengan pasar 6. Fasilitas dan biaya transportasi (pengangkutan) 7. Pembangkit listrik 8. Lahan untuk perluasan • Metode penentuan lokasi : 1. Metode kualitatif 2. Metode kuantitatif
  • 99. Penentuan lokasi produksi 1. Metode kualitatif  Metode ini menilai secara kualitatif baik buruknya suatu lokasi sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat dalam lokasi yang disurvai sehingga pengambil keputusan dapat membandingkan keadaan antara lokasi yang dirvai. 2. Metode kuantitatif 1. Berdasarkan pendekatan biaya tetap dan biaya variabel 2. Metode transportasi 1) Stepping stone method 2) Modified distribution method (MODI method) 3) Vogel’s approximation method (VAM) 4) Linear programming
  • 100.
  • 101. Penentuan lokasi produksi A= 5.000 + 12 Q B= 10.000 + 10 Q C= 15.000 + 5 Q D= 17.000 + 6 Q Lokasi Q Q Q 1000 2000 3000 A 17,000 29,000 41,000 B 20,000 30,000 40,000 C 20,000 25,000 30,000 D 23,000 29,000 35,000 Cost (Rp) 50,000 A A=C 40,000 B 5000+12Q=15000+5Q D 7Q=10000 30,000 C Q = 1429 20,000 10,000 A C C 1000 1429 2000 3000 Q 1. Pendekatan FC dan VC
  • 102. Penentuan lokasi produksi 2.1. Metode transportasi – Stepping Stone Pabrik A B C W 20 5 8 H 15 20 10 P 25 10 19 Kebutuhan gudang : A 50 B 110 C 40 Jumlah 200 Kapasitas pabrik : W 90 H 60 P 50 Jumlah 200 Diminta : - Alokasikan produk dari titik supply kelokasi konsumen atau gudang dengan biaya minimum Gudang Biaya transportasi per unit dari pabrik (W, H, P) ke gudang (A, B, C)
  • 103. Penentuan lokasi produksi (Satepping stone) Tabel - 1 (Alokasi awal : dari kiri atas kekanan bawah) Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas Dari A B C Pabrik 20 5 8 W 50 40 90 15 20 10 H 60 60 25 10 19 P 10 40 50 Keutuhan Gudang 50 110 40 200 TC = 20(50)+30(5)+60(20)+20(10)+40(19)= 3,260 Tabel - 2 Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas Dari A B C Pabrik 20 5 8 Catatan (utk tabel-2): W 90 90 - Mutasi + C 20 15 20 10 - Mutasi -C (40) H 50 10 60 +(-) C (20) 25 10 19 P 10 40 50 - Relokasi 50 Keutuhan Gudang 50 110 40 200 - TC turun (1,000) TC = 80(5)+50(15)+10(20)+20(10)+40(19)= 2,260 TC turun= (1,000)
  • 104. Tabel - 3 Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas Dari A B C Pabrik 20 5 8 Catatan (utk tabel-3): W 90 90 - Mutasi + C 20 15 20 10 - Mutasi -C (39) H 50 10 60 +(-) C (19) 25 10 19 P 20 30 50 - Relokasi 10 Keutuhan Gudang 50 110 40 200 - TC turun (190) TC = 80(5)+50(15)+10(10)+30(10)+30(19)= 2,070 TC turun= (190) Tabel - 4 Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas Dari A B C Pabrik 20 5 8 Catatan (utk tabel-4): W 60 30 90 - Mutasi + C 18 15 20 10 - Mutasi -C (24) H 50 10 60 +(-) C (6) 25 10 19 P 50 50 - Relokasi 30 Keutuhan Gudang 50 110 40 200 - TC turun (180) TC = 50(5)+30(8)+50(15)+10(10)+60(10)= 1,890 TC turun= (180) Catatan : biaya optimal karena tidak ada lagi relokasi yang memberikan pengurangan biaya Penentuan lokasi produksi (Satepping stone)
  • 105. Penentuan lokasi produksi (MODI) 2.2. Metode transportasi – MODI Tabel - 1 (Alokasi awal : dari kiri atas kekanan bawah) Ke 20-0=20 5-0=5 19-5=14 Kapasitas Menghitung nilai baris dan kolom Dari A B C Pabrik Ri + Kj = Cij 0 20 5 8 Ri = baris ke i = Cij - Kj W 50 40 90 Kj = kolom ke j = Cij -Ri 20-5=15 15 20 10 Cij = biaya pd baris dan kolom H 60 60 Baris pertama (W) nilai = 0 10-5=5 25 10 19 P 10 40 50 Menghitung Index perbaikan (utk tabel -2) Keutuhan Cij - Ri - Kj = Index perbaikan Gudang 50 110 40 200 Index perbaikan = Nilai dr segi empat kosong TC = 50(20)+40(5)+60(20)+10(10)+40(19)= 3,260 HA = 15 -15 - 20 = - 20 (hemat 20 x50=1000) PA = 25 - 5 - 20 = 0 WC = 8 - 0 - 14 = - 6 HC = 10 - 15 - 14 = - 19 Tabel - 2 Ke 15-15=0 5-0=5 19-5=14 Kapasitas Dari A B C Pabrik 0 20 5 8 Menghitung Index perbaikan (utk tabel -3) W 90 90 Cij - Ri - Kj = Index perbaikan 20-5=15 15 20 10 Index perbaikan = Nilai dr segi empat kosong H 50 10 60 WA = 20 - 0 - 0 = 20 10-5=5 25 10 19 PA = 25 - 5 - 0 = 20 P 10 40 50 WC = 8 - 0 - 14 = - 6 Keutuhan HC = 10 - 15 - 14 = - 19 (hemat 19 x10=190) Gudang 50 110 40 200 TC =90(5)+50(15)+10(20)+10(10)+40(19)= 2,260 Hemat = 50 x 20 = 1,000
  • 106. Penentuan lokasi produksi (MODI) Tabel - 3 Ke 15-(-4)=19 5-0=5 19-5=14 Kapasitas Dari A B C Pabrik 0 20 5 8 Menghitung Index perbaikan (utk tabel -4) W 90 90 Cij - Ri - Kj = Index perbaikan 10-14=-4 15 20 10 Index perbaikan = Nilai dr segi empat kosong H 50 10 60 WA = 20 - 0 - 19 = 1 10-5=5 25 10 19 PA = 25 - 5 - 19 = 1 P 20 30 50 WC = 8 - 0 - 14 = - 6 (hemat 6 x 30=180) Keutuhan HB = 20 - (-4) - 5 = 19 Gudang 50 110 40 200 TC= 90(5)+50(15)+10(10)+20(10)+30(19)= 2,070 Hemat = 10 x 19 = 190 Tabel - 4 Ke 15-15=0 5-0=5 8-0=8 Kapasitas Dari A B C Pabrik 0 20 5 8 Menghitung Index perbaikan W 60 30 90 Cij - Ri - Kj = Index perbaikan 20-5=15 15 20 10 Index perbaikan = Nilai dr segi empat kosong H 50 10 60 WA = 20 - 0 - 0 =0 10-5=5 25 10 19 PA = 25 - 25 - 0 = 0 P 50 50 HB =20 -15 -5 = 0 Keutuhan PC = 19 - 5 - 8 = 6 Gudang 50 110 40 200 TC= 60(50)+30(8)+50(15)+10(10)+50(10)= 1,890 Catatan : biaya optimal karena tidak ada lagi Hemat = 10 x 19 = 180 index perbaikan yg negatif (hemat biaya)
  • 107. Penentuan lokasi produksi 2.3. Metode transportasi – Vogel’s Approximation Method (VAM) Tabel - 1 (Alokasi : dari kiri atas kekanan bawah) Catatan : Dari Ke A B C Kapasitas Perbedaan baris 1. Cari perbedaan baris dan kolom W 20 5 8 90 3 2. Perbedaan dua biaya terkecil H 15 20 10 60 5 tiap baris dan kolom P 25 10 19 50 9 3. Pilih satu nilai perbedaan terbesar Keutuhan 50 110 40 200 Pilih PB = 50 4. Isilah salah satu baris atau kolom Perbedaan kolom 5 5 2 Hilangkan baris P terpilih pada biaya terendah 5. Isi sebanyak mungkin sesuai kapasitas atau kebutuhan yang ada Tabel - 2 Dari Ke A B C Kapasitas Perbedaan baris W 20 5 8 90 3 H 15 20 10 60 5 Keutuhan 50 60 40 150 Pilih WB = 60 Perbedaan kolom 5 15 2 Hilangkan kolom B
  • 108. Penentuan lokasi produksi Tabel - 3 Dari Ke A C Kapasitas Perbedaan baris W 20 8 30 12 H 15 10 60 5 Keutuhan 50 40 90 Perbedaan kolom 5 2 Tabel - 4 Dari Ke A C Kapasitas H 15 10 60 Keutuhan 50 10 60 Rekapitulasi Ke Kapasitas Dari A B C Pabrik 20 5 8 W 60 30 90 15 20 10 H 50 10 60 25 10 19 P 50 50 Keutuhan Gudang 50 110 40 200 TC= 60(50)+30(8)+50(15)+10(10)+50(10)= 1,890 Pilih HC = 10 Pilih HA = 50 Pilih WC = 30 Hilangkan baris W 2.3. Metode transportasi – Vogel’s Approximation Method (VAM)
  • 109. Penentuan lokasi produksi 2.4. Metode transportasi – Linear programming ` Gudang Gudang Gudang Kapasitas Dari A B C Pabrik Pabrik 20 5 8 W X1 X2 X3 90 Pabrik 15 20 10 H X4 X5 X6 60 Pabrik 25 10 19 P X7 X8 X9 50 Keutuhan Gudang 50 110 40 200 Fungsi obyektif : Z = 20X1 + 5X2 + 8X3 + 15X4 + 20X5 + 10X6 + 25X7 + 10X8 + 19X9 Fungsi kendala : (1) X1 + X2 + X3 = 90 (2) X4 + X5 + X6 = 60 (3) X7 + X 8 + X9 = 50 (4) X1 + X4 + X7 = 50 (5) X2 + X5 + X8 = 110 (6) X3 + X6 + X9 = 40 X1, X2…….X9 ≥ 0 Solusi optimal dengan program TORA - Hasil yang dicapai yaitu Minimum cost = 1.890
  • 110. Penentuan lokasi produksi 2.4. Metode transportasi – Linear programming Solusi optimal dengan program TORA atau lihat chapter 6 - Hasil yang dicapai yaitu Minimum cost = 1.890 ` Gudang Gudang Gudang Kapasitas Dari A B C Pabrik Pabrik 20 5 8 W 60 30 90 Pabrik 15 20 10 H 50 10 60 Pabrik 25 10 19 P 50 50 Keutuhan Gudang 50 110 40 200 TC= 60(50)+30(8)+50(15)+10(10)+50(10)= 1,890
  • 111.
  • 112.
  • 114. Luas dan pola produksi  Luas produksi, merupakan volume yang seharusnya diproduksi dalam suatu periode tertentu.  Luas produksi harus diperhitungkan dengan cermat untuk menghindari produksi terlalu besar atau terlalu kecil.  Faktor yang menentukan luas produksi : 1. Tersedianya bahan dasar 2. Tersedianya kapasitas mesin yang dimiliki 3. Tersedianya tenaga kerja 4. Batasan permintaan 5. Tersedianya faktor produksi yang lain (financing,dll)  Hubungan luas produksi dengan biaya
  • 115. Luas dan pola produksi  Luas produksi, merupakan volume yang seharusnya diproduksi dalam suatu periode tertentu.  Luas produksi harus diperhitungkan dengan cermat untuk menghindari produksi terlalu besar atau terlalu kecil.  Faktor yang menentukan luas produksi : 1. Tersedianya bahan dasar 2. Tersedianya kapasitas mesin yang dimiliki 3. Tersedianya tenaga kerja 4. Batasan permintaan 5. Tersedianya faktor produksi yang lain (financing,dll)  Hubungan luas produksi dengan biaya
  • 116. Luas dan pola produksi  Hubungan luas produksi dengan biaya : BEP Q $ $ $ TR FC TC AC AC Q Q 100.000 500 1000 50.000 2000 125 150 Kejenuhan .
  • 117. • Penentuan luas produksi, dapat juga menggunakan pendekatan Programasi Linier (Linear programming) terutama bila perusahaan memproduksi beberapa jenis produk. Langkah penggunaan model PL ini diawali dengan perumuskan fungsi tujuan dan fungsi kendala dihadapi • Kendala yang dihadapi antara lain : 1) Faktor kapasitas mesin 2) Bahan dasar 3) Cash yang tersedia 4) Permintaan yang dihadapi Luas dan pola produksi
  • 118. Luas dan pola produksi • Pola produksi, umumnya perusahaan menghendaki pola yang konstan karena memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan. Dalam kenyataan, pola produksi sering berfluktuasi sehingga menjadi lebih sulit karena tenaga kerja, bahan dan fasilitas yang disediakan berfluktuasi. • Pola produksi terdiri dari (1) pola konstan atau horisontal), (2) pola bergelombang, (3) pola moderat (bergelombang tetapi mendekati konstan) • Dalam merencanakan pola produksi perlu mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu : 1. Pola penjualan, konstan atau befluktuasi 2. Pola biaya 3. Kapasitas maksimum fasilitas produksi  Dalam perhitungnannya menggunakan 2 metode, yaitu 1. Metode grafik 2. Metode simplex atau Tablo (menggunakan slack variable)
  • 119. Tutorial : Optimitation models - Linear programming • Linear programs – Metode grafik – Metode simplex Tableau • Solusi permasalahan – Maksimum – Minimum • Contoh 1 : Max Z = 3 A + 4 B Subject to : (1) 10 A + 6 B ≤ 1.200 (2) 6 A + 10 B ≤ 900 (3) 7 A + 5 B ≤ 700 A, B ≥ 0 • ZX = 3(0) + 4(9) = 360 ZY = 3(62.5 ) + 4(52.5 ) = 397.5 (max) ZZ= 3(100 ) + 4(0 ) = 300 A B 200 120 140 100 150 90 10A+6B=1200 7A+5B=700 6A+10B=900 X (0,90) Z (100,0) Y (62.5, 52.5) 7A+5B=700 6A+10B=900 14A+10B=1400 6A+10B=900 8A =500 A=62,5 B =52.5
  • 120.
  • 121.
  • 122. MiaxZ = 40X1+ 30X2 Sobject to 2X1 + 3X2 ≤ 60 2X2 ≤ 30 2X1 + X2 ≤ 40 X1, X2 ≥ 0 Tutorial : Optimitation models - Linear programming X1 X2 20 30 2X1+3X2=60 2X1+X2 =40 2X2=20 X2=10 2x1+3(10)=60 2X1=30 X1=15 10 15 20 40 15 2X1+3X2=60 2X2=30 4X1+6X2=120 6X2=90 4X1=30 X1=7.5 7.5 B(7.5 , 15) C(15,10) D(20,0) A(0,15) 2X2=30 2X1+X2=40 2X1+X2=60 ZA=40(0)+30(15)=450 ZB=40(7.5)+30(15)=750 ZC=40(15)+30(10)=900 (Max) ZD=40(20)+30(0)=800 Contoh 2 :
  • 123. Catatan tabel 1: a) Baris Cj = angka pada fungsi obyektif b) Baris Bj = variabel yang digunakan & variabel tambahan c) Kolom CB = angka fungsi obyektif masing2 variabel baris ybs d) Kolom Cj = jumlah kendala pada masing2 fungsi kendala e) Kolom X1, X2, Si, S2, S3 = dari koefisien fungsi kendala MiaxZ = 40X1+ 30X2 Pertidaksamaan menjadi persamaan : Sobject to 2X1 + 3X2 +S1 = 60 2X1 + 3X2 ≤ 60 2X2 + S2 = 30 2X2 ≤ 30 2X1 + X2 + S3 = 40 2X1 + X2 ≤ 40 X1, X2 ≥ 0 Tabel -1 Varb dlm Cj 40 30 0 0 0 CB Basic Bj X1 X2 S1 S2 S3 Index 0 S1 60 2 3 1 0 0 60/2=30 0 S2 30 0 2 0 1 0 30/0=∞ 0 S3 40 2 1 0 0 1 40/2=20 Zj 0 0 0 0 0 0 Zj-Cj 0 -40 -30 0 0 0 Tutorial : Optimitation models - Linear programming Metode Tablo
  • 124. Tutorial : Optimitation models - Linear programming Metode Tablo Catatan tabel-2: 1. Kolom kunci = negatif terbesar dari Cj-Zj = X1 (pada Tabel 1) 2. Baris kunci = index terkecil = (kolom kendala) dibagi (kolom kunci) = S3 (Pada Tabel 1) 3. Nomor kunci = 2 (Pada Tabel 1) 4. Tabel-2 a) Baris S3 diganti oleh X1 - Baris S3 lama = 40 2 1 0 0 1 - Baris X1 baru (mengganti S3) 40/2= 2/2= 1/2= 0/2= 0/2= 1/2= 20 1 0.5 0 0 0.5 Angka kolom CB untuk X1 = angka X1 pada baris Cj =40 b) Baris S1 - S1 lama = 60 2 3 1 0 0 - S1 baru=angka (baris S1 lama) dikurangi (angka X1 x angka kolom kunci S1 atau 2 ) 60-20(2)= 2-1(2)= 3-0.5(2)= 1-0(2)= 0-1(2)= 0-0.5(2)= 20 0 2 1 0 -1 c) Baris S2 - S2 lama 30 0 2 0 1 0 - Baris S2 baru=angka (baris S2 lama) dikurangi (angka X1 x angka kolom kunci S2 atau 0 ) 30-30(0)= 0 -1(0)= 2-1.5(0)= 0-0.5(0)= 1-0(0)= 0-0(0)= 30 0 2 0 1 0 d) Baris Zj = (angka kolom CB) x (angka kolom ybs) Tabel -2 Varb dlm Cj 40 30 0 0 0 CB Basic Bj X1 X2 S1 S2 S3 Index 0 S1 20 0 2 1 0 -1 20/2=10 0 S2 30 0 2 0 1 0 30/2=15 40 X1 20 1 0.5 0 0 0.5 20/0.5=40 Zj 800 40 20 0 0 20 Zj-Cj 800 0 -10 0 0 20
  • 125. Tutorial : Optimitation models - Linear programming Metode Tablo Catatan tabel-3: 1. Kolom kunci = negatif terbesar dari Cj-Zj = X2 (Pada Tabel 2) 2. Baris kunci = index terkecil = (kolom kendala) dibagi (kolom kunci) = S1 (Pada Tabel 2) 3. Nomor kunci = 2 (Pada Tabel 2) 4. Tabel-2 a) Baris S1 diganti oleh X2 - Baris S1 lama = 20 0 2 1 0 -1 - Baris X2 baru (mengganti S1) 20/2= 0/2= 2/2= 1/2= 0/2= -1/2 = 10 0 1 0.5 0 -0.5 Angka kolom CB untuk X2 = angka X1 pada baris Cj = 30 b) Baris S2 - S2 lama = 30 0 2 0 1 0 - S2 baru=angka (baris S1 lama) dikurangi (angka X1 x angka kolom kunci S1 atau 2 ) 30-10(2)= 0-0(2)= 2-1(2)= 0-0.5(2)= 1-0(2)= 10 0 0 -1 1 c) Baris X1 - X1 lama 20 1 0.5 0 0 0.5 - Baris S2 baru=angka (baris S2 lama) dikurangi (angka X1 x angka kolom kunci S2 atau 0 ) 20-10(0.5)= 1-0(0.5)= 0.5-1(0.5)= 0-0.5(0.5)= 0-0(0.5)= 15 1 0 -0.25 0 d) Baris Zj = (angka kolom CB) x (angka kolom ybs) = 30 Tabel -3 Varb dlm Cj 40 30 0 0 0 CB Basic Bj X1 X2 S1 S2 S3 Index 30 X2 10 0 1 0.5 0 -0.5 0 S2 10 0 0 -1 1 1 40 X1 15 1 0 -0.25 0 0.75 Zj 900 40 30 5 0 15 Zj-Cj 900 0 0 5 0 15 Keterangan : Karena (Zj - Cj) tidak ada lagi negatif, maka dinyatakan optimal 0.5-(-0.5x0.5)= 0.75 0-(-0.5x2)= 1
  • 126. • Contoh (Primal) : Min Z = 30 X1 + 50 X2 Subject to : (a) 2X1 + 4X2 ≤ 80 (b) X1 + X2 ≤ 25 X1, X2 ≥ 0 Tutorial : Optimitation models - Linear programming X1 X2 40 20 25 25 15 2X1+4X2 =80 X1+X2 =25 A(0,25) B(10,15) C(40,0) Titik B: 2X1+4X2=80 X1 + X2 =25 2X1+4X2 =80 2X1 +2X2=50 2X2= 30 X2=15 X1 = 25-15 =10 10 15 ZA = 30(0) + 50(25)=1250 (Min) ZB = 30(10)+ 50(15)=1050 (Min) ZC = 30(40) + 50(0) =1200
  • 127. • Contoh Dual : Max Z = 80A + 25 B Subject to : (1) 2A + B ≥ 30 (2) 4A + B ≥ 50 A,B ≥ 0 Tutorial : Optimitation models - Linear programming A B 15 30 12.5 50 10 10 X (0,30) Y(10,10) Z(12.5 , 0) ZX = 80(0) + 25(30)=750 ZY =80(10)+25(10)=1050 (Max) ZZ = 80(12.5) +25(0) = 1000
  • 129. PERENCANAAN PRODUKSI & OPERASI DENGAN METODE PERAMALAN • Peramalan (prakiraan atau prediksi) dilakukan dengan metode : 1. Metode kualitatif, pengukuran dengan menggunakan pendapat (judgment) dari yang melakukan peramalan. 2. Metode kuantitatif, pengukuran dengan menggunakan metode statistik • Jenis peramalan : 1. Peramalan jangka panjang, mencakup lebih dari 18 bulan, mis : perencanaan modal, fasilitas, kegiatan litbang (R&D) 2. Peramalan jangka menengah, jangka waktu 3 bulan s/d 18 bulan, mis : perencanaan penjualan, produksi, tenaga kerja tidak tetap 3. Peramalan jangka pendek kurang dari 3 bulan, mis : perencanaan pembelian material, penjadwalan kerja, dan penugasan kerja karyawan.
  • 130. A. Metode kualitatif Metode kualitatif ynag umum digunakan dalam peramalan, al : 1. Pendapat eksekutif, misalnya pimpinan perusahaan, manajer yang terkait dengan perencanaan tsb. 2. Metode Delphi, proses memperoleh konsensus dari para ahli (expect) tanpa mengetahui satu sama lain. Prosesnya dimulai dengan mengedarkan kuesioner kepada responden, kemudian hasilnya diringkas, selanjutnya disampaikan ke panel ahli untuk mendaptkan tanggapan. Dapat dilakukan sampai beberapa putaran sampai diperoleh konsensus diantara para ahli. 3. Gabungan estimasi tenaga penjualan 4. Riset pasar
  • 131. B. Metode kuantitatif • Metode kuantitatif dikelompokkan : 1. Metode serial waktu (deret berkala atau time series), untuk menganalisa serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Tujuannya untuk menemukan pola deret variabel ybs berdasarkan periode sebelumnya dan mengakstrapolasikan pola tsb untuk peramalan nilai variabel itu pada masa yad. 2. Metode eksplanatori, mengasumsikan bahwa nilai suatu variabel merupakan fungsi dari satu atau beberapa variabel lain, mis : penjualan merupakan fungsi dari harga komoditi itu, harga komoditi lain (subtitusi atau komplementer), pendapatan konsumen, jumlah konsumen, dll. Metode ini akan menemukan bentuk hubungan antara variabel tsb dan menggunkannya untuk meramalkan nilai variabel tak bebas (dependet variabel) terhadap perubahan dari variabel bebas (independen).
  • 132. Metode serial waktu (time series) Metode time series, menggunakan beberapa metode dasar : 1. Rata-rata bergerak 2. Pemulusan eksponensial 3. Dekomposisi 1.Metode rata-rata bergerak : a) Metode rata-rata bergerak sederhana (simple moving average) b) Metode rata-rata bergerak tertimbang (weighted moving average) 2.Metode pemulusan eksponensial a) Metode pemulusan eksponensial tunggal b) Metode pemulusan eksponensial linear c) Metode pemulusan eksponensial musiman 3.Metode dekomposisi
  • 133. Rata-rata bergerak sederhana Periode Nilai (n) (Xi) N=3 N=5 1 41 - - 2 40 - - 3 42 - - 4 43 (41+40+42)/3 =41 - 5 41 (40+42+43)/3 =41,7 - 6 42 (42+43+41)/3 =42 41.4 7 41 (43+41+42)/3 =42 41.6 8 40 (41+42+41)/3 =41,3 41.8 9 43 (42+41+40)/3 =41 41.4 (41+40+43)/3 =41,3 41.4 Nilai perkiraan (Pt) Simple moving average
  • 134. Rata-rata bergerak tertimbang Periode Nilai (n) (Xi) N=3 N=4 1 41 - - 2 40 - - 3 42 - - 4 43 (1(41)+2(40)+3(42))/(1+2+3) =41,2 - 5 41 1(40)+2(42)+3(43)/(1+2+3) =42,2 41,9 6 42 1(42)+2(43)+3(41)/(1+2+3) =41,8 41,7 7 41 1(43)+2(41)+3(42)/(1+2+3) =41,8 41,9 8 40 1(41)+2(42)+3(41)/(1+2+3) =41,3 41,5 9 43 1(42)+2(41)+3(40)/(1+2+3) =40,7 40,8 1(41)+2(40)+3(43)/(1+2+3) =41,7 41,6 Weithed moving average Nilai perkiraan (Pt)
  • 135. • Metode eksplanatori : 1. Regresi linear sederhana 2. Regresi linear berganda 3. Model ekonometrika Metode eksplanatori
  • 136. Forecasting permintaan akan produk dan jasa • Perencanaan sebagainsalah satu fungsi pengambilan keputusan manajemen produksi dan operasi, membutuhkan peramalan tentang permintaan (demand) produk barang atau jasa yang dihasilkan • Peramalan poenting artinya karena dengan p-eramalan yang tepat-guna diharapkan meningkatkan efisiensi produksi. • Metode peramalan : 1. Metode qualitative atau metode judgmental 2. Metode quantitative time series atau metode axtrapolative 3. Metode quantitative causal atau metode explanatory • Peramalan untuk inventory jangka pendek atau jumlah item yg besar digunakan metode time series • Peramalan jangka panjang seperti untuk fasilirtas, metode kualitative atau metode causal • Peramalan jangka panjang untuk perencanaan total, dan penetapan anggaran, digunakan metode time series atau metode causal
  • 137. FORECASTING DENGAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI Output barang dan jasa Informasi tentang Demand dan produksi Penjadwalan aggregate operasi Perencanaan produksi, proses, peralatan, kapasitas Pengawasan peoduksi, inventory, tenaga kerja, SDM Peramalan demand dan operasi
  • 138. Forecasting permintaan akan produk dan jasa Akurat Biaya peramalan Biaya operasi Total biaya Optimal Biaya (Rp)
  • 139. • Metode kualitatif digunakan dengan menganalisa atau dengan memilih salah satu penelitian pasar yang sudah ada atau dengan cara pendekatan sistematik, yaitu : 1. Metode Delphi, yaitu permalan dengan menggunakan panel yang terdiri dari para ahli baik dari luar maupun dari dalam perusahaan. Masing-masing ahli memberi jawaban atas pertanyaan dari kordinator, dan tanpa identitas untuk menghindari pengaruh latar belakang ybs. 2. Metode nominal group, metode kualitatif sama dengan metode Delphi hanya berbeda para pakar diberi kesempatan berdiskusi 3. Market survey, mengajukan pertanyaan kepada pelanggan dan jawaban tsb sebagai ramalan permintaan pasar 4. Analisis historical analogy and life cycle, yaitu metode kualitatif dimana penelitian pasar dilengkapi dengan data kinerja produksi sebelumnya, sehingga ramalan permintaan dilakukan dengan membandingkan, mempelajari dan menganalisis kurva dan siklus kehidupan produksi tsb Forecasting permintaan akan produk dan jasa
  • 140. • Metode permalan quantitative-time series atau metode extrapolative  Membuat analisi dengan pola data waktu yang lalu, kemudian diproyeksi menjadi ramalan dimasa yang akan datang • Metode peramalan dengan data time series, yaitu : 1. Metode simple moving average At = (D1+D2+….+Dn)/ N Ramalan demand tahun berikutnya sama dengan rata-rata demand sebelumnya 2. Metode waighted moving average, memasukkan bobot pada data periodik tsb 3. Metode exponential smoothing, diasumsikan bahwa angka rata- rata yang baru dapat diperoleh dari angka rata-rata yang lama dan data demand yang terbaru 4. Metode advanced time series, menggunakan nilai ά yang digunakan untuk menetapkan nilai error sebuah permalan, semakin besar error maka semakin besar ά Forecasting permintaan akan produk dan jasa
  • 141. • Metode peramalan dengan data time series, yaitu : 5. Model matematic, karena biayanya mahal maka perlu dilakukan analisis trade off antara biaya dan akurasi 6. Metode Bob-Jenkins, menggunakan 60 periode data masa lalu, dengan asumsi pola data masa lalu stabil • Metode permalan causal atau metode explanatory 1. Analisis regresi a. Model single variable regresi b. Metode multiple regresi 2. Metode peramalan ekonometrika, menggunakan regresi dan dikaitkan dengan teori 3. Metode permalan simulasi • Peramalan dengan menggunakan program komputer atau computerizes forecasting – Berbagai macam program yang banyak digunakan dalam komputerisasi forecasting Forecasting permintaan akan produk dan jasa
  • 142. Forecasting What is forecasting ?  Forecasting is the art and science of predicting future events Importance of demand forecasting Facility and Capacity planning Production scheduling Transportation logistics Personnel Hiring (menggaji) Personnel scheduling Material planning Demand forecating
  • 143. Forecasting mathods  The role of time (role ; peran, tugas) 1. Short-term forecasts 2. Intermediate-term forecasts 3. Long-term forecasts  Quantitative versus qualitative methods  Quantitative forecasting methods, menggunakan mathematical models, menggunakan data time series atau data cross section  Qualitative forecasting methods, merupakan judgment seseorang karena keahlian, pengalaman dan kemampuuan sesorang. Ini biasa juga disebut sebagai subjective forecasting methods Forecasting
  • 144. Qualitative forecasting methods • How to improve qualitative forecasting – Standardize the process, mis karakter konsumen membeli produk setiap 3 bulan – Monitor forecasts, evaluasi hasil yang dicapai – Create incentives for accuracy, memberikan bonus bila mencapai sasaran ferecasting – Gunakan beberapa metode, dan membandingkan hasilnya, al : . Matode rata-rata, antara beberapa pandangan individu . Konsensus, diantara beberapa orang Forecasting
  • 145. Quantitative forecasting methods • Step in Modeling – Graph the relevant data (scatter diagram) – Select a general form of the function – Estimate the parameters of the function – Evaluate the quality of the model – Select and implement the best model • Metode rata-rata Mean, mean tertimbang, median, mode, midrange, dan midhinge • Linear trend (fungsi dari waktu) Y = a + bX • Model regresi Y = f(Xi) Y = b0 +b1X1 + b2X2 + b3X3 + ……… + bnXn Forecasting
  • 146. Contoh : Data trend n Y X y =(Y-Yrt) x =(X-Xrt) xy x 2 0 10 0 -5 -2.5 12.5 6.25 1 12 1 -3 -1.5 4.5 2.25 2 14 2 -1 -0.5 0.5 0.25 3 16 3 1 0.5 0.5 0.25 4 18 4 3 1.5 4.5 2.25 5 20 5 5 2.5 12.5 6.25 Total 90 15 0 0 35 17.5 Y rata2 15 X rata2 2.5 a = Yrt - b(Xrt) = 10 b = xy / x2 = 2
  • 147. Trend Y Y = a + bX Y = 10 + 2X 2 4 6 7 8 3 5 1 X=6Y = 10 + 2(6)= 22 X=7Y = 10 + 2(7)=24 dY=2 dX=1 b = dY/dX= 2 26 22 24 X=8Y = 10 + 2(8)= 26 0 20 dY=2 X (t) dX=1
  • 148. • Metode rata-rata (average) 1. Mean aretmetik, rata-rata sederhana dengan cara membagi jumlah semua nilai dengan anggota - Rata-rata populasi (μ) = ∑X/N - Rata-rata sampel (xbar) = ∑X/n Contoh : - Xrata-rata = (89+51+65+75+67+73)/6 = 70 2. Mean aritmetik tertimbang, tiap nilai dibobotkan menurut tingkatannya. Rata-rata dihitung dengan perkalian antara nilai dengan bobot, kemudian jumlahnya dibagi dengan jumlah bobot - Rata-rata (μw) = ∑xw / ∑w X = 2, 4, 3, 1, 4 w (bobot dari X) = 3, 4, 3, 2, 4 - Rata-rata (μw) = 2(3)+4(4)+3(3)+1(2)+4(4) / (3+4+3+2+4) = 49/16 = 3.06 Forecasting
  • 149. 3. Median, nilai yanmg berada ditengah kelompok pada saat semua nilai disusun dalam urutan yang semakin besar. - Hukum 1 : jika sampel berukuran ganjil, maka posisi median diwakili nilai numerik pada titik posisi (n+1)/2 dari observasi berurutan - Hukum2 : jika sampel bewrukuran genap, maka posisi median berada diantara dua nilaiervasi dalam susunan berurutan. Nilai mediannya adalah mean aritmetik dari dua nilai numerik yang terdekat dengan observasi tengah tersebut Contoh : 51, 65, 67, 73, 75,89 Median : (67+73)/2 = 70 4. Mode, nilai yang paling sering terjadi dalam suatu koleksi nilai atau data - Contoh 1 : 89, 51, 65, 75, 67, 73 (tidak ada nilai mode karena semua data hanya memiliki frekuensi yang sama atau tidak melebihi yang lain - Contoh 2 : suhu udara dikota B ; - 40 -20 -10 -10 00 00 00 Mode = 00 Forecasting
  • 150. 5. Midrange, adalah mean aritmetik dari observasi terkecil dan observasi terbesar dalam satu kelompok data. Perumusannya sbb : Midrange = (X terkecil + X terbesar )/2 Contoh : 51, 65, 67, 73, 75, 89 Midrange = (51+89)/2 = 70 6. Midhinge, mean aritmetik dari kuartal pertama dan kuwartal keempat dalam satu kelompok data, yaitu : Misalnya ; Midhinga = (Q1 + Q2)/2 Q1 = nilai pada posisi 1(n+1)/4 Q2= nilai pada posisi 2(n+1)/4 Q3= nilai pada posisi 3(n+1)/4 Contoh : 51, 65, 67, 73, 75, 89 Q1 = 1(n+1)/4 = 1(6+1)/4 = 1,75 observai dengan urutan ke 2 (bulatkan keatas) = 65 Q3 = 3(n+1)/4 = 3(6+1)/4= 5,25 observasi pada urutan ke 5 (bulatkan kabawah) = 75 Midhinge = (Q1+Q2)/2 = (65+75)/2 = 70 Forecasting
  • 153. Proyeksi Laba (target) • TR : 625 unit x Rp 200 : Rp 125.000 • FC : 50.000 • VC : 625 x 100 : 62.500 • TC..................................... : 112.500 • Laba sebelum tax : 12.500 • Tax 20 %........................... : 2.500 • Laba bersih (Target )........ : 10.000
  • 154. P Q D S (1) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN Titik kesimbangan
  • 155. P Q D S (2) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN Excess supply P1 P0 P2 Excess demand Q0 Kesimbangan D & S Q1 Q1 Q2 Q2 A E F C B
  • 156. P Q D1 S (3) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN D2 D 3
  • 157. P Q D S1 (4) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN S3 S2
  • 158. P Q D1 S1 (5) PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN S3 S2 D3 D2 A J I H G E F C B