SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
EKOLOGI DAN ILMU
LINGKUNGAN
PRINSIP ILMU LINGKUNGAN
MATERI 8
PENDAHULUAN
• Pengetahuan yang baru merupakan “praduga”  Hipotesis
• Hipotesis yang telah diujicoba kebenarannya, dapat
dilakukan penyamarataan kesimpulan secara umum
kebenarannya  Asas
• Asas dihasilkan dari :
a. pengamatan
b. penelaahan
c. penelitian
• Beberapa asas menjadi  Landasan Pengetahuan ,
digunakan untuk kegiatan dan tindakan ke arah yang lebih
tepat.
• Asas yang telah jenuh diujicoba kebenarannya Teori
• Teori yang kebenarannya berlaku secara universal dan
konsisten  Hukum
• Asas = Prinsip
Asas-asas Lingkungan
• Kondisi dan tata hubungan antar komponen
lingkungan mempunyai keteraturan/
menganut asas tertentu
• Bermanfaat untuk landasan pengelolaan
lingkungan
• Penyimpangan asas dapat mengakibatkan
penurunan kualitas lingkungan
14 Asas/ Prinsip Lingkungan
A
B
C
D
A. Asas-asas mengenai Sumber daya
Alam
Pengertian SDA
Semua kekayaan alam (yang terdapat dalam litosfer,
hidrosfer dan atmosfer) yang dapat dimanfaatkan bagi
kesejahteraan manusia.
Asas 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisme (hidup),
populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi
yang terseimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari
satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan atau diciptakan.
• Sering juga disebut hukum Konservasi Energi, Prinsip
pertama ini serupa dengan hukum termodinamika 1.
• Setiap energi yang keluar masuk individu, populasi dan
ekosistem disebut energi yang tersimpan atau yang
terlepas, sehingga kehidupan juga dapat dianggap
sebagai pengubah energi.
• Contoh:
Sebuah sistem rantai makanan pada sebuah ekosistem,
pada mulanya energi dari matahari akan diterima oleh
tumbuhan dan diubah menjadi energi kimawi melalui
proses fotosintesis. Selanjutnya daun tumbuhan itu
dimakan oleh orgabisme, missal kijang. Kijang
mengubahnya menjadi energi kimia yang disimpan
ditubuhnya, energi untuk beraktifitas, dan ada sebagian
kecil berubah menjadi energi panas. Kijang dimakan
singa, singa mengubah energi dari kijang menjadi energi
intuk beraktivitas dan sebagian kecil juga diubah menjadi
energi panas. Dapat dilihat, energi dari matahari tidak
hilang, hanya berubah bentuk energi saja.
Asas 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul
cermat.
• Prinsip kedua ini seperti Hukum Termodinamika 2
• Menjelaskan bahwa setiap perubahan energi yang
terjadi tidak akan terjadi tepat 100 %, melainkan
akan selalu ada energi yang kurang bermanfaat,
meskipun enrgi tidak akan pernah hilang.
• Ada kecenderungan bahwa energi di bumi hampir
semua akan berubah menjadi energi panas tanpa
balik, dari pemuaian ke angkasa lepas.
• Contoh :
Perubahan energi dari makanan menjadi energi
untuk beraktivitas oleh organisme, missal harimau,
akan ada energi yang diubah menjadi energi panas
yang keluar dari tubuh yang kurang bermanfaat.
Asas 3
Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman
adalah kategori sumber alam.
1) Pengaruh ruang beranalogi dengan materi dan
energi sebagai sumber alam. Ruang memisahkan
suatu populasi dari bahan makanannya, sehingga
akan menentukan perkembangan populasi
organisme itu.
Contoh :
Perkembangan populasi ular pemakan tikus di
sebuah daerah yang banyak tikus akan lebih cepat
daripada di daerah dengan populasi tikus sedikit,
ruang pemisah antara ular dan tikus akan
berpengaruh terhadap ketersediaan energi untuk
ular dan berpengaruh terhadap kelangsungan
populasinya.
2) Waktu adalah sebuah faktor yang sangat penting
dalam sumber alam. Waktu selalu berkaitan
dengan sumber alam lain.
Contoh :
Suatu ekosistem yang telah ada dalam waktu cukup
lama, missal suatu ekosistem di gunung, akan
mempunyai keanekaragaman populasi yang lebih
daripada suatu ekosistem yang belum lama
terbentuk setelah mengalami suksesi.
3) Keanekaragaman juga merupakan sumber alam
yang sangat berpengaruh. Keanekaragaman
terutama mempengaruhi tingkat ketahanan sebuah
ekosistem, baik itu berupa keanekaragaman jenis
makanan suatu populasi, keanekaragaman jenis
populasi dalam ekosistem, dan lain-lain.
Contoh :
Ketika pada suatu ekosistem terjadi suatu hal yang
memusnahkan populasi tikus, ular yang hanya
memakan tikus saja akan ikut hilang, tetapi ular
yang mempunyai makanan beraneka ragam tidak
akan banyak terganggu, karena akan memakan
makanan lain.
Asas 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaan sumber itu
sudah cukup tinggi, pengaruh unit kenaikannya sering menurun
dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat
maksimum. Melampaui batas maksimum ini, tak kan ada pengaruh
yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber alam
(kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaan sumber
alam yang melampaui batas maksimum, bahkan akan mempunyai
pengaruh yang merusak karena kesan peracunan. Ini adalah prinsip
penjenuhan. Untuk banyak fenomena sering berlaku kemungkinan
penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang
sudah mendekati batas maksimum.
• Ada suatu nilai untuk setiap sumber alam agar keberadaannya
membawa manfaat yang optimal. Titik ini menjadi batas
maksimum sekaligus batas minimum. Jika terjadi penambahan
atau bahkan pengurangan akan terjadi berkurangnya daya
kegiatan.
• Naik turunnya suatu sumber alam pada sebuah ekosistem
akan berpengaruh pada naik turunnya individu dalam
populasi. Sehingga ketika dalam kondisi yang optimum,
yang terjadi terhadap jumlah individu tersebut adalah naik-
turun, tidak turun saja atau naik saja.
Contoh:
Dalam sebuah populasi harimau, terjadi pengurangan
energi, missal terjadi penurunan populasi kijang sebagai
bahan makanannya, hal ini akan berpengaruh juga
terhadap populasi harimau yang akan ikut menurun.
Sebaliknya, bila populasi kijang naik, akan terjadi kondisi
yang baik pada populasi harimau dan akan terjadi
peningkatan jumlah yang pesat, hingga pada suatu saat,
akan terjadi pengurangan populasi yang terjadi karena
populasi kijang tidak cukup lagi untuk harimau.
Asas 5
Ada 2 jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaanya
dapat merangsang penggunaan seterusnya dan ada pula sumber
alam yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih
lanjut.
• Di alam, ada kondisi dimana ketika sumber alam tertentu
semisal bertambah, maka akan diikuti dengan pertambahan
oleh penggunaannya, hal ini disebut sumber alam tersebut
merangsang penggunaan seterusnya. Kejadian sebaliknya
dikatakan bahwa sumber alam tersebut tidak merangsang
penggunaannya.
Contoh:
Ada populasi singa, makanannya adalah kijang,baboon, dan
kancil. Ketika ada populasi kijang sebagai sumber energi singa
naik. Maka konsumsi singa terhadap kijang akan meningkat.
Ini adalah contoh bahwa pengadaan sumber alam
merangsang penggunaannya.
Asas 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak
keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil
mengalahkan saingannya itu.
• Spesies yang mempunyai kemampuan adaptasi yang
lebih tinggi akan lebih banyak keturunan daripada
spesies yang kurang adaptif.
• Jika kedua spesies yang melakukan persaingan
mempunyai tingkat keturunan yang berbeda, maka,
spesies yang mempunyai tingkat keturunan yang lebih
tinggi akan berhasil mengalahkan spesies saingannya.
B. Asas-asas mengenai
Keanekaragaman
• Ketika terjadi perubahan kondisi lingkungan, bukan tidak
mungkin akan terjadi perubahan jumlah populasi,
spesies yang bertambah adalah spesies yang lebih
adaptif terhadap kondisi yang baru.
Contoh:
Dalam sebuah ekosistem hutan, tumbuh-tumbuhan
dengan tingkat yang lebih tinggi seperti tumbuhan
semak, akan memiliki populasi yang lebih tinggi daripada
tumbuhan rumput.Namun ketika terjadi perubahan
lingkungan, missal karena kebakaran hutan, maka
setelah itu, populasi rumput akan lebih tinggi, karena
memiliki tingkat adaptasi yang lebih tinggi.
Asas 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi
di alam lingkungan yang mudah diramal.
• Pada sebuah daerah yang mempunyai kondisi yang
cenderung sama dalam suatu waktu,atau pada daerah
tersebut terdapat sebuah siklus perubahan faktor
lingkungan yang mempunyai pola yang
teratur, kemantapan keanekaragaman suatu komunitas
akan lebih tinggi.
• Hal ini dikarenakan dengan kondisi yang relatif mudah
diramalkan tersebut proses untuk hidup relative lebih
mudah.
• Pada derah tersebut, akan banyak dijumpai
keanekaragaman dengan jenis spesies yang banyak, yang
melakukan evolusi hingga tingkat optimum terhadap
keadaan lingkungan. Sebaliknya, pada daerah yang
cenderung tidak stabil,spesiesnya hanya sedikit dan
kepadatannya umumnya serupa.
Contoh:
Pada sebuah sungai yang besar dan mengalir sepanjang
tahun dengan suhu yang tidak fluktuatif dan telah ada
dalam kurun waktu yang cukup lama, terdapat
keanekaragaman spesies dan komunitas yang lebih
mantap dan stabil daripada di sebuah sungai yang kecil
dan hanya berair pada musim penghujan saja.
Asas 8
Bahwa sebuah habitat (lingkungan hidup) itu dapat jenuh
atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal itu bergantung
kepada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat
memisahkan takson lingkungan tersebut.
• Tiap spesies memiliki memiliki keperluan dan fungsi
masing-masing di alam
• Suatu makhluk hidup yang mempunyai keperluan yang
berbeda dan fungsi yang berbeda di alam, maka
kecenderungan akan terjadi adanya hidup berdampingan
tanpa persaingan.
Contoh
Singa yang memakan daging yang hidup berdampingan
dengan harimau yang memakan daging juga.
Asas 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan
biomassa dibagi produktivitasnya.
• Dalam sebuah sistem biologi, ada sebuah hubungan
antara biomassa, aliran energi, dan keanekaragaman.
• Bila sebuah system menyimpan biomassa dan
mengandung aliran energi yang berasosiasi sebanding
dengan aliran materinya, dan materi itu bebas tukar-
menukar dengan materi yang disimpan, maka jumlah
waktu rata-rata dapat dinyatakan dengan hasil kali
sebuah koifisien tetapan dengan hasil bagi antara
biomassa dengan produktivitas energi.
C. Asas-asas mengenai Stabilitas
Ekosistem
• Karena keanekaragaman sebanding dengan waktu, maka
ketika keanekaragaman dalam sebuah komunitas
meningkat, maka kecermatan penggunaan energi akan
meningkat.
Contoh:
Komunitas yang memiliki keanekaragaman spesies
antara lain, tumbuhan, belalang, burung pipit, ular,
elang, kijang, singa dan harimau, aliran bomassa dan
aliran energi yang terjadi pada komunitas tersebut akan
lebih cermat, dimana hanya akan ada sedikit sekali
energi yang terbuang dan kurang bermanfaat,
dibandingkan dengan komunitas yang memiliki
keanekaragaman yang sedikit.
Asas 10
Perbandingan (rasio) antara biomassa dengan produktivitas
(B/P) naik dalam perjalanan waktu pada lingkungan yang
stabil, hingga mencapai sebuah asimtot.
• Jika dalam sebuah lingkungan yang stabil
keanekaragaman meningkat seiring dengan waktu, maka
perbandingan antara biomassa dengan produktivitas
juga akan meningkat.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa sistem biologi berevolusi
ke arah pencermatan penggunaan energi, yang
memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
• Menunjukkan adanya maksimal efisiensi penggunaan
energi dan minimasi pemborosan energi dalam
perjalanan evolusi hidup.
Contoh:
Hewan berdarah panas di daerah iklim dingin akan
mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar, misal
serigala di kutub akan mempunyai tubuh yang lebih
besar dan bulu yang lebih tebal. Sehingga rasio dengan
berat tubuh akan lebih rendah, hal ini dilakukan untuk
efisiensi energi.
Asas 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi
sistem yang belum mantap/ belum dewasa.
• Sistem (ekosistem, populasi, tingkat makanan) yang
lebih dewasa memindahkan energi biomasa dan
keanekaragaman tingkat organisasi di dekatnya yang
belum dewasa, artinya, energi, materi dan
keanekaragaman mengalir kea rah organisme yang lebih
kompleks.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa satu cara untuk
meningkatkan kecermatan penggunaan energi adalah
eksploitasi sistem lain yang menghabiskan energinya
untuk mengumpulkan materi dan energi yang
dibutuhkan.
Contoh:
Kota sebagai suatu lingkungan adalah sistem yang lebih
dewasa daripada desa. Akan terjadi eksploitasi yang
dilakukan desa meliputi dalam hal ketenagakerjaan,
ekonomi, sosial dan politik. Begitu seterusnya, kota yang
lebih besar akan mengeksploitasi kota yang lebih kecil.
Asas 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung
kepada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu
lingkungan.
• Di lingkungan yang stabil, keanekaragaman terus-
menerus meningkat, sementara seleksi berlaku,
diharapakan terjadi perbaikan yang terus menerus dalam
sifat adaptasinya.
• Dalam suatu ekosistem yang mantap dalam habitat yang
stabil, sifat responsif terhadap fluktuasi yang tak terduga
tidak diperlukan. Yang berkembang justru adaptasi peka
dari perilaku dan biokimia lingkungan sosial dan biologi
dalam habitat itu.
• Prinsip ini menjelaskan bahwa tidak ada strategi evolusi
yang terbaik dan mandiri dimuka bumi ini. Keadaaan
lingkungan fisik sangat berpengaruh.
• Suatu perubahan drastis terjadi, sistem yang lebih
dewasa akan lebih terancam bahaya.
Contoh:
Pada ekosistem yang berada dilingkungan gunung api,
ketika terjadi erupsigunung api, suatu habitat yang
semula mantap akan hancur karena suatu perubahan
kecil maupun besar Namun sebaliknya suksesi primer
yang merintis daerah tersebut setelah erupsi
memerlukan adaptasi yang tinggi terhadap lingkunganya.
Asas 13
Lingkungan yang secara fisik stabil memungkinkan
berlakunya penimbunan keanekaragaman biologi dalam
ekosistem yang mantap (dewasa) , yang kemudian dapat
menggalakkan kestabilan kepada populasi.
• Asas nomor 13 ini adalah kelanjutan dari asas 7, 9,12,
• Asas 7 : Kekompleksan organisasi akan meningkat pada
lingkungan yang mantap. Semakin beragam organisme
dalam jaring-jaring makanan, energi yang terbuang akan
lebih sedikit.Kemantapan lingkungan fisik diikuti oleh
kemantapan populasi dalam ekosistem.
D. Asas-asas mengenai Populasi
• Asas 9 : Kemantapan meningkatkan efisiensi energi.
• Contoh : rantai makanan yang mempunyai populasi yang
lebih beranekaragam akan membuang lebih sedikit energi.
• Asas 13 : adaptasi yang peka dan kompleks, dan sistem
kontrol akan berevolusi sebagai tanggapan terhadap
lingkungan biologi dan sosial daripada komunitas yang
mantap.
Asas 14
Derajat pola keteraturan naik turun populasi bergantung kepada
jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti
akan mempengaruhi populasi itu.
• Keanekaragaman yang rendah pada rantai makanan dalam
ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidakstabilan populasi yang tinggi.
• Fluktuansi tinggi akan terjadi di sebuah populasi jika jumlah
spesies yang kecil berinteraksi dengan spesies lain, sebagai
contoh, pada konsep jaring-jaring makanan.
• Pada konsep rantai makanan, ada produsen, konsumen I,
konsumen II dan konsumen III. Ketika populasi konsumen I
meningkat karena suatu hal, maka populasi produsen akan
turun, populasi konsumen II dan III juga naik. Pada waktu
berikutnya,produsen yang berpopulasi rendah akan diikuti
menurunnya populasi konsumen I, II dan III..
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx

Similar to Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx (20)

Azas azas pengetahuan lingkungan
Azas azas pengetahuan lingkunganAzas azas pengetahuan lingkungan
Azas azas pengetahuan lingkungan
 
Azas azas pengetahuan lingkungan
Azas azas pengetahuan lingkunganAzas azas pengetahuan lingkungan
Azas azas pengetahuan lingkungan
 
Azas
AzasAzas
Azas
 
Azas
AzasAzas
Azas
 
Ilmu lingkungan 1
Ilmu lingkungan 1Ilmu lingkungan 1
Ilmu lingkungan 1
 
Ilmu lingkungan 1
Ilmu lingkungan 1Ilmu lingkungan 1
Ilmu lingkungan 1
 
1 asas pengetahuan lingkungan
1 asas pengetahuan lingkungan1 asas pengetahuan lingkungan
1 asas pengetahuan lingkungan
 
1 asas pengetahuan lingkungan
1 asas pengetahuan lingkungan1 asas pengetahuan lingkungan
1 asas pengetahuan lingkungan
 
Asas pengetahuan lingkugan
Asas pengetahuan lingkuganAsas pengetahuan lingkugan
Asas pengetahuan lingkugan
 
Asas pengetahuan lingkugan
Asas pengetahuan lingkuganAsas pengetahuan lingkugan
Asas pengetahuan lingkugan
 
Asas asas pengetahuan
Asas asas pengetahuanAsas asas pengetahuan
Asas asas pengetahuan
 
Asas asas pengetahuan
Asas asas pengetahuanAsas asas pengetahuan
Asas asas pengetahuan
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Asas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkunganAsas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkungan
 
Asas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkunganAsas asas ilmu lingkungan
Asas asas ilmu lingkungan
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx

  • 1. EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN PRINSIP ILMU LINGKUNGAN MATERI 8
  • 2. PENDAHULUAN • Pengetahuan yang baru merupakan “praduga”  Hipotesis • Hipotesis yang telah diujicoba kebenarannya, dapat dilakukan penyamarataan kesimpulan secara umum kebenarannya  Asas • Asas dihasilkan dari : a. pengamatan b. penelaahan c. penelitian • Beberapa asas menjadi  Landasan Pengetahuan , digunakan untuk kegiatan dan tindakan ke arah yang lebih tepat. • Asas yang telah jenuh diujicoba kebenarannya Teori • Teori yang kebenarannya berlaku secara universal dan konsisten  Hukum • Asas = Prinsip
  • 3. Asas-asas Lingkungan • Kondisi dan tata hubungan antar komponen lingkungan mempunyai keteraturan/ menganut asas tertentu • Bermanfaat untuk landasan pengelolaan lingkungan • Penyimpangan asas dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan
  • 4. 14 Asas/ Prinsip Lingkungan A B C D
  • 5. A. Asas-asas mengenai Sumber daya Alam Pengertian SDA Semua kekayaan alam (yang terdapat dalam litosfer, hidrosfer dan atmosfer) yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia. Asas 1 Semua energi yang memasuki sebuah organisme (hidup), populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang terseimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan. • Sering juga disebut hukum Konservasi Energi, Prinsip pertama ini serupa dengan hukum termodinamika 1. • Setiap energi yang keluar masuk individu, populasi dan ekosistem disebut energi yang tersimpan atau yang terlepas, sehingga kehidupan juga dapat dianggap sebagai pengubah energi.
  • 6. • Contoh: Sebuah sistem rantai makanan pada sebuah ekosistem, pada mulanya energi dari matahari akan diterima oleh tumbuhan dan diubah menjadi energi kimawi melalui proses fotosintesis. Selanjutnya daun tumbuhan itu dimakan oleh orgabisme, missal kijang. Kijang mengubahnya menjadi energi kimia yang disimpan ditubuhnya, energi untuk beraktifitas, dan ada sebagian kecil berubah menjadi energi panas. Kijang dimakan singa, singa mengubah energi dari kijang menjadi energi intuk beraktivitas dan sebagian kecil juga diubah menjadi energi panas. Dapat dilihat, energi dari matahari tidak hilang, hanya berubah bentuk energi saja.
  • 7. Asas 2 Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul cermat. • Prinsip kedua ini seperti Hukum Termodinamika 2 • Menjelaskan bahwa setiap perubahan energi yang terjadi tidak akan terjadi tepat 100 %, melainkan akan selalu ada energi yang kurang bermanfaat, meskipun enrgi tidak akan pernah hilang. • Ada kecenderungan bahwa energi di bumi hampir semua akan berubah menjadi energi panas tanpa balik, dari pemuaian ke angkasa lepas. • Contoh : Perubahan energi dari makanan menjadi energi untuk beraktivitas oleh organisme, missal harimau, akan ada energi yang diubah menjadi energi panas yang keluar dari tubuh yang kurang bermanfaat.
  • 8. Asas 3 Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman adalah kategori sumber alam. 1) Pengaruh ruang beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam. Ruang memisahkan suatu populasi dari bahan makanannya, sehingga akan menentukan perkembangan populasi organisme itu. Contoh : Perkembangan populasi ular pemakan tikus di sebuah daerah yang banyak tikus akan lebih cepat daripada di daerah dengan populasi tikus sedikit, ruang pemisah antara ular dan tikus akan berpengaruh terhadap ketersediaan energi untuk ular dan berpengaruh terhadap kelangsungan populasinya.
  • 9. 2) Waktu adalah sebuah faktor yang sangat penting dalam sumber alam. Waktu selalu berkaitan dengan sumber alam lain. Contoh : Suatu ekosistem yang telah ada dalam waktu cukup lama, missal suatu ekosistem di gunung, akan mempunyai keanekaragaman populasi yang lebih daripada suatu ekosistem yang belum lama terbentuk setelah mengalami suksesi.
  • 10. 3) Keanekaragaman juga merupakan sumber alam yang sangat berpengaruh. Keanekaragaman terutama mempengaruhi tingkat ketahanan sebuah ekosistem, baik itu berupa keanekaragaman jenis makanan suatu populasi, keanekaragaman jenis populasi dalam ekosistem, dan lain-lain. Contoh : Ketika pada suatu ekosistem terjadi suatu hal yang memusnahkan populasi tikus, ular yang hanya memakan tikus saja akan ikut hilang, tetapi ular yang mempunyai makanan beraneka ragam tidak akan banyak terganggu, karena akan memakan makanan lain.
  • 11. Asas 4 Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaan sumber itu sudah cukup tinggi, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini, tak kan ada pengaruh yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaan sumber alam yang melampaui batas maksimum, bahkan akan mempunyai pengaruh yang merusak karena kesan peracunan. Ini adalah prinsip penjenuhan. Untuk banyak fenomena sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum. • Ada suatu nilai untuk setiap sumber alam agar keberadaannya membawa manfaat yang optimal. Titik ini menjadi batas maksimum sekaligus batas minimum. Jika terjadi penambahan atau bahkan pengurangan akan terjadi berkurangnya daya kegiatan.
  • 12. • Naik turunnya suatu sumber alam pada sebuah ekosistem akan berpengaruh pada naik turunnya individu dalam populasi. Sehingga ketika dalam kondisi yang optimum, yang terjadi terhadap jumlah individu tersebut adalah naik- turun, tidak turun saja atau naik saja. Contoh: Dalam sebuah populasi harimau, terjadi pengurangan energi, missal terjadi penurunan populasi kijang sebagai bahan makanannya, hal ini akan berpengaruh juga terhadap populasi harimau yang akan ikut menurun. Sebaliknya, bila populasi kijang naik, akan terjadi kondisi yang baik pada populasi harimau dan akan terjadi peningkatan jumlah yang pesat, hingga pada suatu saat, akan terjadi pengurangan populasi yang terjadi karena populasi kijang tidak cukup lagi untuk harimau.
  • 13. Asas 5 Ada 2 jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaanya dapat merangsang penggunaan seterusnya dan ada pula sumber alam yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut. • Di alam, ada kondisi dimana ketika sumber alam tertentu semisal bertambah, maka akan diikuti dengan pertambahan oleh penggunaannya, hal ini disebut sumber alam tersebut merangsang penggunaan seterusnya. Kejadian sebaliknya dikatakan bahwa sumber alam tersebut tidak merangsang penggunaannya. Contoh: Ada populasi singa, makanannya adalah kijang,baboon, dan kancil. Ketika ada populasi kijang sebagai sumber energi singa naik. Maka konsumsi singa terhadap kijang akan meningkat. Ini adalah contoh bahwa pengadaan sumber alam merangsang penggunaannya.
  • 14. Asas 6 Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu. • Spesies yang mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih tinggi akan lebih banyak keturunan daripada spesies yang kurang adaptif. • Jika kedua spesies yang melakukan persaingan mempunyai tingkat keturunan yang berbeda, maka, spesies yang mempunyai tingkat keturunan yang lebih tinggi akan berhasil mengalahkan spesies saingannya. B. Asas-asas mengenai Keanekaragaman
  • 15. • Ketika terjadi perubahan kondisi lingkungan, bukan tidak mungkin akan terjadi perubahan jumlah populasi, spesies yang bertambah adalah spesies yang lebih adaptif terhadap kondisi yang baru. Contoh: Dalam sebuah ekosistem hutan, tumbuh-tumbuhan dengan tingkat yang lebih tinggi seperti tumbuhan semak, akan memiliki populasi yang lebih tinggi daripada tumbuhan rumput.Namun ketika terjadi perubahan lingkungan, missal karena kebakaran hutan, maka setelah itu, populasi rumput akan lebih tinggi, karena memiliki tingkat adaptasi yang lebih tinggi.
  • 16. Asas 7 Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal. • Pada sebuah daerah yang mempunyai kondisi yang cenderung sama dalam suatu waktu,atau pada daerah tersebut terdapat sebuah siklus perubahan faktor lingkungan yang mempunyai pola yang teratur, kemantapan keanekaragaman suatu komunitas akan lebih tinggi. • Hal ini dikarenakan dengan kondisi yang relatif mudah diramalkan tersebut proses untuk hidup relative lebih mudah.
  • 17. • Pada derah tersebut, akan banyak dijumpai keanekaragaman dengan jenis spesies yang banyak, yang melakukan evolusi hingga tingkat optimum terhadap keadaan lingkungan. Sebaliknya, pada daerah yang cenderung tidak stabil,spesiesnya hanya sedikit dan kepadatannya umumnya serupa. Contoh: Pada sebuah sungai yang besar dan mengalir sepanjang tahun dengan suhu yang tidak fluktuatif dan telah ada dalam kurun waktu yang cukup lama, terdapat keanekaragaman spesies dan komunitas yang lebih mantap dan stabil daripada di sebuah sungai yang kecil dan hanya berair pada musim penghujan saja.
  • 18. Asas 8 Bahwa sebuah habitat (lingkungan hidup) itu dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal itu bergantung kepada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson lingkungan tersebut. • Tiap spesies memiliki memiliki keperluan dan fungsi masing-masing di alam • Suatu makhluk hidup yang mempunyai keperluan yang berbeda dan fungsi yang berbeda di alam, maka kecenderungan akan terjadi adanya hidup berdampingan tanpa persaingan. Contoh Singa yang memakan daging yang hidup berdampingan dengan harimau yang memakan daging juga.
  • 19. Asas 9 Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomassa dibagi produktivitasnya. • Dalam sebuah sistem biologi, ada sebuah hubungan antara biomassa, aliran energi, dan keanekaragaman. • Bila sebuah system menyimpan biomassa dan mengandung aliran energi yang berasosiasi sebanding dengan aliran materinya, dan materi itu bebas tukar- menukar dengan materi yang disimpan, maka jumlah waktu rata-rata dapat dinyatakan dengan hasil kali sebuah koifisien tetapan dengan hasil bagi antara biomassa dengan produktivitas energi. C. Asas-asas mengenai Stabilitas Ekosistem
  • 20. • Karena keanekaragaman sebanding dengan waktu, maka ketika keanekaragaman dalam sebuah komunitas meningkat, maka kecermatan penggunaan energi akan meningkat. Contoh: Komunitas yang memiliki keanekaragaman spesies antara lain, tumbuhan, belalang, burung pipit, ular, elang, kijang, singa dan harimau, aliran bomassa dan aliran energi yang terjadi pada komunitas tersebut akan lebih cermat, dimana hanya akan ada sedikit sekali energi yang terbuang dan kurang bermanfaat, dibandingkan dengan komunitas yang memiliki keanekaragaman yang sedikit.
  • 21. Asas 10 Perbandingan (rasio) antara biomassa dengan produktivitas (B/P) naik dalam perjalanan waktu pada lingkungan yang stabil, hingga mencapai sebuah asimtot. • Jika dalam sebuah lingkungan yang stabil keanekaragaman meningkat seiring dengan waktu, maka perbandingan antara biomassa dengan produktivitas juga akan meningkat. • Prinsip ini menjelaskan bahwa sistem biologi berevolusi ke arah pencermatan penggunaan energi, yang memungkinkan berkembangnya keanekaragaman.
  • 22. • Menunjukkan adanya maksimal efisiensi penggunaan energi dan minimasi pemborosan energi dalam perjalanan evolusi hidup. Contoh: Hewan berdarah panas di daerah iklim dingin akan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar, misal serigala di kutub akan mempunyai tubuh yang lebih besar dan bulu yang lebih tebal. Sehingga rasio dengan berat tubuh akan lebih rendah, hal ini dilakukan untuk efisiensi energi.
  • 23. Asas 11 Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap/ belum dewasa. • Sistem (ekosistem, populasi, tingkat makanan) yang lebih dewasa memindahkan energi biomasa dan keanekaragaman tingkat organisasi di dekatnya yang belum dewasa, artinya, energi, materi dan keanekaragaman mengalir kea rah organisme yang lebih kompleks. • Prinsip ini menjelaskan bahwa satu cara untuk meningkatkan kecermatan penggunaan energi adalah eksploitasi sistem lain yang menghabiskan energinya untuk mengumpulkan materi dan energi yang dibutuhkan.
  • 24. Contoh: Kota sebagai suatu lingkungan adalah sistem yang lebih dewasa daripada desa. Akan terjadi eksploitasi yang dilakukan desa meliputi dalam hal ketenagakerjaan, ekonomi, sosial dan politik. Begitu seterusnya, kota yang lebih besar akan mengeksploitasi kota yang lebih kecil.
  • 25. Asas 12 Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan. • Di lingkungan yang stabil, keanekaragaman terus- menerus meningkat, sementara seleksi berlaku, diharapakan terjadi perbaikan yang terus menerus dalam sifat adaptasinya. • Dalam suatu ekosistem yang mantap dalam habitat yang stabil, sifat responsif terhadap fluktuasi yang tak terduga tidak diperlukan. Yang berkembang justru adaptasi peka dari perilaku dan biokimia lingkungan sosial dan biologi dalam habitat itu.
  • 26. • Prinsip ini menjelaskan bahwa tidak ada strategi evolusi yang terbaik dan mandiri dimuka bumi ini. Keadaaan lingkungan fisik sangat berpengaruh. • Suatu perubahan drastis terjadi, sistem yang lebih dewasa akan lebih terancam bahaya. Contoh: Pada ekosistem yang berada dilingkungan gunung api, ketika terjadi erupsigunung api, suatu habitat yang semula mantap akan hancur karena suatu perubahan kecil maupun besar Namun sebaliknya suksesi primer yang merintis daerah tersebut setelah erupsi memerlukan adaptasi yang tinggi terhadap lingkunganya.
  • 27. Asas 13 Lingkungan yang secara fisik stabil memungkinkan berlakunya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap (dewasa) , yang kemudian dapat menggalakkan kestabilan kepada populasi. • Asas nomor 13 ini adalah kelanjutan dari asas 7, 9,12, • Asas 7 : Kekompleksan organisasi akan meningkat pada lingkungan yang mantap. Semakin beragam organisme dalam jaring-jaring makanan, energi yang terbuang akan lebih sedikit.Kemantapan lingkungan fisik diikuti oleh kemantapan populasi dalam ekosistem. D. Asas-asas mengenai Populasi
  • 28. • Asas 9 : Kemantapan meningkatkan efisiensi energi. • Contoh : rantai makanan yang mempunyai populasi yang lebih beranekaragam akan membuang lebih sedikit energi. • Asas 13 : adaptasi yang peka dan kompleks, dan sistem kontrol akan berevolusi sebagai tanggapan terhadap lingkungan biologi dan sosial daripada komunitas yang mantap.
  • 29. Asas 14 Derajat pola keteraturan naik turun populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu. • Keanekaragaman yang rendah pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi. • Fluktuansi tinggi akan terjadi di sebuah populasi jika jumlah spesies yang kecil berinteraksi dengan spesies lain, sebagai contoh, pada konsep jaring-jaring makanan. • Pada konsep rantai makanan, ada produsen, konsumen I, konsumen II dan konsumen III. Ketika populasi konsumen I meningkat karena suatu hal, maka populasi produsen akan turun, populasi konsumen II dan III juga naik. Pada waktu berikutnya,produsen yang berpopulasi rendah akan diikuti menurunnya populasi konsumen I, II dan III..