SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
LINEAR PROGRAMMING
Oleh: Litna Nurjannah Ginting, SP, M.Si
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2019
Agenda Style
01
02
03
04
Defenisi Linear Programming
Fungsi Linear Programming
Model Linear Programming
Asumsi Linear Programming
Liner Programming
Linear programming merupakan suatu model umum yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah
pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
optimal.
Linear Programming teknik khusus yang
dapat diterapkan pada berbagai masalah
managemen seperti iklan, distribusi,
investasi, dan produksi. The linear
programming tidak hanya berguna dalam
industri dan bisnis tapi juga pada sektor
non profit seperti Education, Government,
Hospital, and Libraries.
Fungsi
dalam
Linear
Program
ming
Fungsi tujuan merupakan
fungsi yang
menggambarkan
tujuan/sasaran di dalam
permasalahan liniear
programming yang
berkaitan dengan
pengaturan sumber daya
secara optimal untuk
memperoleh keuntungan
maksimal atau biaya
minimal.
Fungsi Tujuan
Fungsi batasan merupakan
batasan matematis
kapasitas yang tersedia
untuk dialokasikan secara
optimal.
Fungsi Batasan
Model Linear Programming
Bentuk dasar linear programming:
1. Fungsi tujuan :
Maksimumkan atau minimumkan Z = 𝐶1𝑋1+ 𝐶2𝑋2 + ... + 𝐶𝑛𝑋𝑛
2. Batasan-batasan :
𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + ... + 𝑎1𝑛𝑥𝑛 = / ≥ / ≤ 𝑏1
𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + … + 𝑎2𝑛𝑥𝑛 = / ≥ / ≤ 𝑏2
𝑎𝑚1𝑥1 + 𝑎𝑚2𝑥2 + … + 𝑎𝑚𝑛𝑥𝑛 = / ≥ / ≤ 𝑏𝑚
𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑛 ≥ 0
Asumsi Dasar Linear Programming
A B
C D
Asumsi ini berarti bahwa naik
turunnya nilai Z dan
penggunaan sumber atau
fasilitas yang tersedia akan
merubah secara sebanding
dengan perubahan tingkat
kegiatan
Contoh:
z = 𝐶1𝑋1+ 𝐶2𝑋2 + ... + 𝐶𝑛
Setiap penambahan 1 𝑋1unit
akan menaikkan Z sebesar 𝐶1
Proportionally
Asumsi ini berarti bahwa nilai
tujuan tiap kegiatan tidak saling
mempengaruhi, atau dianggap
bahwa kenaikan dari Z yang
diakibatkan oleh kenaikan suatu
kegiatan dapat ditambahkan
tanpa mempengaruhi bagian
nilai Z yang diperoleh dari
kegiatan lain. Dengan kata lain
tidak ada korelasi antara 𝑋1 𝑑𝑎𝑛
𝑋2
Contoh:
3𝑋1 + 5𝑋2 dimana 𝑋1 = 2; 𝑋2 =2
sehingga Z = 30 + 10 = 40
Additivity
Asumsi Dasar Linear Programming
A B
C D
Asumsi ini menyatakan
bahwa output yang dihasilkan
oleh setiap kegiatan dapat
berupa bilangan pecahan.
Contoh:
𝑋1 = 6,5 ; Z = 1.000,75
Divisibility
Asumsi ini menyatakan bahwa
semua parameter
(𝑎𝑖𝑗, 𝑏𝑖, , 𝑐𝑗 ) yang terdapat dalam
model linear dapat diperkirakan
dengan pasti meskipun jarang
tepat.
Deterministic/ Certainty
Metode Program Linear
1. Metode Grafik
Metode grafik digunakan
untuk menyelesaikan
permasalahan jika
hanya terdapat dua
variabel keputusan.
2. Metode Matematik
Programmer
Merumuskan Masalah Linear Programming
Sebuah perusahaan Furniture yang akan membuat meja dan kursi.
Keuntungan yang diperoleh dari satu unit meja adalah Rp 70.000,-
sedangkian keuntungan yang diperoleh dari satu unit kursi adalah
Rp. 50.000,-. Namun untuk meraih keuntungan tersebut Perusahaan
menghadapi kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit
meja memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi
membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2
jam kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerjaJu
mlah jam kerja yang tersedia untuk pembuatan meja dan kursi
adalah 240 jam per minggu sedang jumlah jam kerja untuk pengecatan
adalah 100 jam per minggu. Berapa jumlah meja dan kursi yang sebaik
nya diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum ?
1. Fungsi Tujuan
P = (Rp. 70.000 x jumlah meja + Rp. 50.000 x jumlah kursi) yang diproduksi
atau secara matematis dapat dituliskan :
Maksimumkan Z = 70.000 X1 + 50.000 X2
2. Fungsi kendala :
4 X1 + 3 X2 ≤ 240 (kendala departemen pembuatan)
2X1 + 1 X2 ≤ 100 (kendala departemen pengecatan)
X1, X2 ≥ 0 (kendala non negatif pertama)
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Linear Programming adalah asumsi nilai X1
dan X2 tidak negatif. Artinya bahwa X1 ≤ 0 (jumlah meja yang diproduksi adalah lebih
besar atau sama dengan nol) . X2 ≤ 0 (jumlah kursi yang diproduksi adalah lebih besar
atau sama dengan nol)
Diselesaikan dengan grafik Titik potong kedua kendala dapat diselesaikan
dengan substitusi atau eliminasi
2 X1 + X2 = 100
X2 = 100 - 2 X1
4 X1 + 3 X2 = 240
4 X1 + 3 (100 - 2 X1) = 240
4 X1 + 300 - 6 X1 = 240
- 2 X1 = 240 - 300
= - 60
X1 = -60/-2 = 30.
X2 = 100 - 2 X1
X2 = 100 - 2 * 30
= 100 - 60
= 40
Feasible region (area layak) meliputi daerah
sebelah kiri dari titik A (0; 80), B (30; 40),
dan C (60; 0)
Kedua kendala akan saling berpotongan
pada titik (30, 40).
Menentukan solusi yang optimal, ada dua cara yang bisa digunakan yaitu :
1. dengan menggunakan garis profit (iso profit line)
Penyelesaian dengan menggunakan garis profit adalah penyelesaian dengan
menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke
kanan sampai menyinggung titik terjauh dari dari titik nol, tetapi masih berada
pada area layak (feasible region).
Garis isoprofit dari Z = 70000X1 + 50000X2
70000X1 + 50000X2 = 3500000
Disederhanakan : 7X1 + 5X2 = 35
Maka garis iso profit jadi (0, 70) dan (50, 0)
Iso-profit line adalah garis dimana disetiap titik pada garis tersebut
memiliki keuntungan yang sama.
2. dengan titik sudut (corner point)
Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) artinya Harus
mencari nilai tertinggi dari titik-titik yang berada pada area layak (feasible
region). Dapat dilihat bahwa ada 4 titik yang membatasi area layak, yaitu titik
0 (0,0), A (0, 80), B (30, 40), dan C (50, 0).
Keuntungan pada titik O (0, 0) = (70.000 x0) + (50.000 x 0) = 0.
Keuntungan pada titik A (0; 80) = (70.000 x 0) + (50.000 x 80) = 4.000.000
Keuntungan pada titik B (30; 40) = (70.000 x 30) + (50.000 x 40) =4.100.000.
Keuntungan pada titik C (50; 0) = (70.000 x 50) + (50.000 x 0) = 3.500.000.
Karena keuntungan tertinggi jatuh pada titik B, maka sebaiknya
perusahaan memproduksi meja sebanyak 30 unit dan kursi sebanyak
40 unit, dan perusahaan memperoleh keuntungan optimal sebesar
4.100.000.
Masalah Minimalisasi
Min Z = 5X + 7Y
X + 3Y ≥ 6
5X + 2Y ≥ 10
Y ≥ 4
X, Y ≥ 0
Hitung Min Z?
Thank you
TUGAS!!
1. Suatu perusahaan obat nyamuk memproduksi 2 macam obat pembunuh nyamuk cair,yaitu jenis “super”
dan jenis “biasa”. Keduanya dibuat dari bahan dasar yang sama, yaitu cairan A dan B, namun dengan k
omposisi yang berbeda . Untuk membuat 1 liter obat nyamuk super dibutuhkan 10 cc bahan A dan 4 cc
bahan B,sedangkan 1 liter obat nyamuk biasa membutuhkan 2 cc bahan A dan 2 cc bahan B. Penjualan
tiap liter obat nyamuk super memberikan keuntungan sebesar Rp 5000, sedangkan jenis biasa sebesar
Rp 2000. Perusahaan tersebut ingin membuat sebanyak-banyaknya, namun ia memiliki keterbatasan d
alam hal penyediaan bahan baku. Tiap minggu ia hanya mampu menyediakan 100 cc bahan A dan 50 c
c bahan B.Tentukan jumlah obat yang harus dibuat (dengan kendala yang ada) agar keuntungan yang d
idapatkannya maksimum !
2. min z 50x1 + 100x2
Constrain:
7X1 + 2X2 ≥ 28
2X1 + 12X2 ≥ 24
X1 , X2 ≥ 0
3. Farmer Jane owns 45 acres of land. She is going to plant each with wheat or corn. Each acre planted wi
th wheat yields $200 profit; each with corn yields $300 profit. The labor and fertilizer used for each acre
are given in Table 1. One hundred workers and 120 tons of fertilizer are available. Use linear programmi
ng to determine how Jane can maximize profits from her land.
Wheat Corn
Labor 3 workers 2 workers
Fertilizer 2 tons 4 tons
4. Furnco manufactures desks and chairs. Each desk uses 4 units of wood, and each chair 3.
A desk contributes $40 to profit, and a chair contributes $25. Marketing restrictions require
that the number of chairs produced be at least twice the number of desks produced. If 20
units of wood are available, formulate an LP to maximize Furnco’s profit. Then graphically
solve the LP.

More Related Content

Similar to II-Linear-Programming-2.pptx

prog-linear-oke1.ppt
prog-linear-oke1.pptprog-linear-oke1.ppt
prog-linear-oke1.pptAisMahulauw
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.8 program linear)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.8 program linear)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.8 program linear)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.8 program linear)Catur Prasetyo
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxSandiPawiro
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2pitrahdewi
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2arman11111
 
Dualitas program linier opr 5
Dualitas program linier opr 5Dualitas program linier opr 5
Dualitas program linier opr 5Echo Media
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasiyy rahmat
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier fauz1
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalElly Willy
 
Pertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptxPertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptxSupriadiUppy
 
Hhhs hha sas hhs as hhs ashs hj asash hh shs.pdf
Hhhs  hha sas hhs as hhs ashs hj asash hh shs.pdfHhhs  hha sas hhs as hhs ashs hj asash hh shs.pdf
Hhhs hha sas hhs as hhs ashs hj asash hh shs.pdfSyaharullahDisa
 
Tugas Program Linier
Tugas Program LinierTugas Program Linier
Tugas Program LinierEnggar Dewa
 
Program linier SMA
Program linier SMAProgram linier SMA
Program linier SMASemara Putra
 

Similar to II-Linear-Programming-2.pptx (20)

prog-linear-oke1.ppt
prog-linear-oke1.pptprog-linear-oke1.ppt
prog-linear-oke1.ppt
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.8 program linear)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.8 program linear)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.8 program linear)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.8 program linear)
 
TRO 03.pdf
TRO 03.pdfTRO 03.pdf
TRO 03.pdf
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Dualitas program linier opr 5
Dualitas program linier opr 5Dualitas program linier opr 5
Dualitas program linier opr 5
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
Progrm linear
Progrm linearProgrm linear
Progrm linear
 
3019948.ppt
3019948.ppt3019948.ppt
3019948.ppt
 
Perogram linier
Perogram linier Perogram linier
Perogram linier
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
Pertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptxPertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptx
 
Hhhs hha sas hhs as hhs ashs hj asash hh shs.pdf
Hhhs  hha sas hhs as hhs ashs hj asash hh shs.pdfHhhs  hha sas hhs as hhs ashs hj asash hh shs.pdf
Hhhs hha sas hhs as hhs ashs hj asash hh shs.pdf
 
Tugas Program Linier
Tugas Program LinierTugas Program Linier
Tugas Program Linier
 
Program linier SMA
Program linier SMAProgram linier SMA
Program linier SMA
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

II-Linear-Programming-2.pptx

  • 1. LINEAR PROGRAMMING Oleh: Litna Nurjannah Ginting, SP, M.Si PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MEDAN AREA 2019
  • 2. Agenda Style 01 02 03 04 Defenisi Linear Programming Fungsi Linear Programming Model Linear Programming Asumsi Linear Programming
  • 3. Liner Programming Linear programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal.
  • 4. Linear Programming teknik khusus yang dapat diterapkan pada berbagai masalah managemen seperti iklan, distribusi, investasi, dan produksi. The linear programming tidak hanya berguna dalam industri dan bisnis tapi juga pada sektor non profit seperti Education, Government, Hospital, and Libraries.
  • 5. Fungsi dalam Linear Program ming Fungsi tujuan merupakan fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran di dalam permasalahan liniear programming yang berkaitan dengan pengaturan sumber daya secara optimal untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Fungsi Tujuan Fungsi batasan merupakan batasan matematis kapasitas yang tersedia untuk dialokasikan secara optimal. Fungsi Batasan
  • 6. Model Linear Programming Bentuk dasar linear programming: 1. Fungsi tujuan : Maksimumkan atau minimumkan Z = 𝐶1𝑋1+ 𝐶2𝑋2 + ... + 𝐶𝑛𝑋𝑛 2. Batasan-batasan : 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + ... + 𝑎1𝑛𝑥𝑛 = / ≥ / ≤ 𝑏1 𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + … + 𝑎2𝑛𝑥𝑛 = / ≥ / ≤ 𝑏2 𝑎𝑚1𝑥1 + 𝑎𝑚2𝑥2 + … + 𝑎𝑚𝑛𝑥𝑛 = / ≥ / ≤ 𝑏𝑚 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑛 ≥ 0
  • 7. Asumsi Dasar Linear Programming A B C D Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan merubah secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan Contoh: z = 𝐶1𝑋1+ 𝐶2𝑋2 + ... + 𝐶𝑛 Setiap penambahan 1 𝑋1unit akan menaikkan Z sebesar 𝐶1 Proportionally Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dianggap bahwa kenaikan dari Z yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain. Dengan kata lain tidak ada korelasi antara 𝑋1 𝑑𝑎𝑛 𝑋2 Contoh: 3𝑋1 + 5𝑋2 dimana 𝑋1 = 2; 𝑋2 =2 sehingga Z = 30 + 10 = 40 Additivity
  • 8. Asumsi Dasar Linear Programming A B C D Asumsi ini menyatakan bahwa output yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. Contoh: 𝑋1 = 6,5 ; Z = 1.000,75 Divisibility Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter (𝑎𝑖𝑗, 𝑏𝑖, , 𝑐𝑗 ) yang terdapat dalam model linear dapat diperkirakan dengan pasti meskipun jarang tepat. Deterministic/ Certainty
  • 9. Metode Program Linear 1. Metode Grafik Metode grafik digunakan untuk menyelesaikan permasalahan jika hanya terdapat dua variabel keputusan. 2. Metode Matematik Programmer
  • 10. Merumuskan Masalah Linear Programming Sebuah perusahaan Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang diperoleh dari satu unit meja adalah Rp 70.000,- sedangkian keuntungan yang diperoleh dari satu unit kursi adalah Rp. 50.000,-. Namun untuk meraih keuntungan tersebut Perusahaan menghadapi kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit meja memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerjaJu mlah jam kerja yang tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedang jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa jumlah meja dan kursi yang sebaik nya diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum ?
  • 11. 1. Fungsi Tujuan P = (Rp. 70.000 x jumlah meja + Rp. 50.000 x jumlah kursi) yang diproduksi atau secara matematis dapat dituliskan : Maksimumkan Z = 70.000 X1 + 50.000 X2 2. Fungsi kendala : 4 X1 + 3 X2 ≤ 240 (kendala departemen pembuatan) 2X1 + 1 X2 ≤ 100 (kendala departemen pengecatan) X1, X2 ≥ 0 (kendala non negatif pertama) Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Linear Programming adalah asumsi nilai X1 dan X2 tidak negatif. Artinya bahwa X1 ≤ 0 (jumlah meja yang diproduksi adalah lebih besar atau sama dengan nol) . X2 ≤ 0 (jumlah kursi yang diproduksi adalah lebih besar atau sama dengan nol)
  • 12. Diselesaikan dengan grafik Titik potong kedua kendala dapat diselesaikan dengan substitusi atau eliminasi 2 X1 + X2 = 100 X2 = 100 - 2 X1 4 X1 + 3 X2 = 240 4 X1 + 3 (100 - 2 X1) = 240 4 X1 + 300 - 6 X1 = 240 - 2 X1 = 240 - 300 = - 60 X1 = -60/-2 = 30. X2 = 100 - 2 X1 X2 = 100 - 2 * 30 = 100 - 60 = 40 Feasible region (area layak) meliputi daerah sebelah kiri dari titik A (0; 80), B (30; 40), dan C (60; 0) Kedua kendala akan saling berpotongan pada titik (30, 40).
  • 13. Menentukan solusi yang optimal, ada dua cara yang bisa digunakan yaitu : 1. dengan menggunakan garis profit (iso profit line) Penyelesaian dengan menggunakan garis profit adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kanan sampai menyinggung titik terjauh dari dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Garis isoprofit dari Z = 70000X1 + 50000X2 70000X1 + 50000X2 = 3500000 Disederhanakan : 7X1 + 5X2 = 35 Maka garis iso profit jadi (0, 70) dan (50, 0) Iso-profit line adalah garis dimana disetiap titik pada garis tersebut memiliki keuntungan yang sama.
  • 14. 2. dengan titik sudut (corner point) Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) artinya Harus mencari nilai tertinggi dari titik-titik yang berada pada area layak (feasible region). Dapat dilihat bahwa ada 4 titik yang membatasi area layak, yaitu titik 0 (0,0), A (0, 80), B (30, 40), dan C (50, 0). Keuntungan pada titik O (0, 0) = (70.000 x0) + (50.000 x 0) = 0. Keuntungan pada titik A (0; 80) = (70.000 x 0) + (50.000 x 80) = 4.000.000 Keuntungan pada titik B (30; 40) = (70.000 x 30) + (50.000 x 40) =4.100.000. Keuntungan pada titik C (50; 0) = (70.000 x 50) + (50.000 x 0) = 3.500.000. Karena keuntungan tertinggi jatuh pada titik B, maka sebaiknya perusahaan memproduksi meja sebanyak 30 unit dan kursi sebanyak 40 unit, dan perusahaan memperoleh keuntungan optimal sebesar 4.100.000.
  • 15. Masalah Minimalisasi Min Z = 5X + 7Y X + 3Y ≥ 6 5X + 2Y ≥ 10 Y ≥ 4 X, Y ≥ 0 Hitung Min Z?
  • 17. TUGAS!! 1. Suatu perusahaan obat nyamuk memproduksi 2 macam obat pembunuh nyamuk cair,yaitu jenis “super” dan jenis “biasa”. Keduanya dibuat dari bahan dasar yang sama, yaitu cairan A dan B, namun dengan k omposisi yang berbeda . Untuk membuat 1 liter obat nyamuk super dibutuhkan 10 cc bahan A dan 4 cc bahan B,sedangkan 1 liter obat nyamuk biasa membutuhkan 2 cc bahan A dan 2 cc bahan B. Penjualan tiap liter obat nyamuk super memberikan keuntungan sebesar Rp 5000, sedangkan jenis biasa sebesar Rp 2000. Perusahaan tersebut ingin membuat sebanyak-banyaknya, namun ia memiliki keterbatasan d alam hal penyediaan bahan baku. Tiap minggu ia hanya mampu menyediakan 100 cc bahan A dan 50 c c bahan B.Tentukan jumlah obat yang harus dibuat (dengan kendala yang ada) agar keuntungan yang d idapatkannya maksimum ! 2. min z 50x1 + 100x2 Constrain: 7X1 + 2X2 ≥ 28 2X1 + 12X2 ≥ 24 X1 , X2 ≥ 0
  • 18. 3. Farmer Jane owns 45 acres of land. She is going to plant each with wheat or corn. Each acre planted wi th wheat yields $200 profit; each with corn yields $300 profit. The labor and fertilizer used for each acre are given in Table 1. One hundred workers and 120 tons of fertilizer are available. Use linear programmi ng to determine how Jane can maximize profits from her land. Wheat Corn Labor 3 workers 2 workers Fertilizer 2 tons 4 tons 4. Furnco manufactures desks and chairs. Each desk uses 4 units of wood, and each chair 3. A desk contributes $40 to profit, and a chair contributes $25. Marketing restrictions require that the number of chairs produced be at least twice the number of desks produced. If 20 units of wood are available, formulate an LP to maximize Furnco’s profit. Then graphically solve the LP.