Laporan ini memberikan ringkasan profil Universitas Negeri Padang dan Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik, serta profil peserta aktualisasi. UNP memiliki visi menjadi universitas bermartabat dan bereputasi internasional dengan melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Departemen Teknik Mesin memiliki permasalahan rendahnya jumlah dosen S3 yang perlu ditangani.
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
ANALISA
1. LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN 15 TAHUN 2022
Disusun oleh :
Nama : Wanda Afnison
NIP : 19890409 202203 1 008
Jabatan : Dosen
Satuan Kerja :Universitas Negeri Padang
PUSAT PEGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2022
“ANALISA PERMASALAHAN RENDAHNYA DOSEN KUALIFIKASI S3 PADA
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNP”
i
2. LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
Pada Hari : Jum’at
Tanggal : 14 Oktober 2022
Pukul : 08.00-09.00 WIB
Tempat : PPSDM KEBTKE, Jl Raya Poncol No 39 Ciracas, Jakarta
Timur
Telah Diseminarkan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan 15 Tahun
2022.
JUDUL : ANALISA PERMASALAHAN RENDAHNYA DOSEN
KUALIFIKASI S3 PADA DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNP
DISUSUN OLEH : Wanda Afnison, S.Pd, M.T
JABATAN : Dosen
SATKER : Universitas Negeri Padang
Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan
Coach/Moderator.
COACH
(RR. Endang Widayati, S.T, M.T)
NIP. 19770123 200604 2 001
PESERTA
(Wanda Afnison, S.Pd, M.T)
NIP. 19890409 202203 1 008
PENGUJI
( Tri Prayogo, S.Sos, M.E)
NIP. 19870506 200912 1 008
MENTOR
(Drs. Purwantono, M.Pd)
NIP. 19630804 198603 1 003
ii
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas segala kelimpahan rahmat yang telah diberikan Allah SWT serta
tak lupa shalawat dan salam selalu disanjungkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW sehingga atas ridhonya, Rancangan Aktualisasi dengan judul
“Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifiksi S3 Pada Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik Unp” sebagai syarat pemenuhan kegiatan dalam rangkaian
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XV Tahun 2022
dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari banyaknya
bimbingan, bantuan, dan dorongan dari pihak lain secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. Adi Suryanto, M.Si selaku Kepala Lembaga Adimistrasi Negara RI
2. Ibu Ani Marianah, S.Hut, MIL selaku mentor agenda 1
3. Bapak Dr. Nurtjahjawilasa, S.Hut, MAP, MA selaku tutor agenda 2
4. Bapak Dr. Muhammad Hairil Anwar S.T, M.Ak, CPC selaku tutor agenda 3.
5. Ibu RR. Endang Widayati, S.T., M.T. selaku coach dan tutor agenda 4 yang
memberikan banyak masukan dalam pembuatan proposal rancangan
aktualisasi
6. Ibu Ami dan Ibu Sri Asih yang banyak membantu kami dalam menjalani
serangkaian pelatihan dasar.
7. Rekan kerja di lingkungan Departemen Teknik Mesin FT UNP yang selalu
memberikan semangat dan masukan pagi penulis.
8. Orangtua, istri dan keluarga besar yang selalu memberikan do’a, dukungan
kepada penulis.
9. Rekan-rekan seperjuangan Latsar CPNS Golongan III Angkatan XV
khususnya kelompok 3 yang selalu kompak dan saling mendukung selama
kegiatan Latsar berjalan, semoga kita semua selalu diberikan kemudahan
serta kelancaran.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat diebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan Rancangan Aktualisasi ini
Semoga amal kebaikan pihak-pihak tersebut mendapat balasan yang jauh lebih
sempurna. Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam Rancangan
Aktualisasi ini. Namun, penulis berharap semoga Rancangan Aktualisasi ini
bermanfaat bagi semua pihak. Jazakumullah Khairan Katsiran.
Jakarta, 14 Oktober 2022
Peserta
Wanda Afnison, S.Pd, M.T
NIP. 19890409 202203 1 008
iii
4. DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI……………………………………………. i
BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………… vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………………………….. vii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...… 1
B. Tujuan…………………………………………………………………………………………. 2
BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA…………………………………………………… 3
A. Profil Instansi………………………………………………………………………………. 3
B. Profil Peserta……………………………………………………………………………….. 9
BAB III. RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI……………..………………………… 11
A. Deskripsi Core Isu………………………………………………………………………… 11
B. Analisis Core Isu…………………………………………………………………………… 16
C. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu…………………………………………... 24
BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI………………………………………… 46
A. Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi……………………………………………….. 46
B. Matrik Pelaksanaan Aktualisasi…………………………………………………….. 53
C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)……. 54
D. Capaian Penyelesaian Core Isu………………………………………………………. 70
E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu……………………………………………….. 71
F. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi……………………………………….. 72
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………… 73
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 73
B. Rekomendasi……………………………………………………………………………….. 73
REFERENSI…………………………………………………………………………………………………. 74
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………. 75
iv
5. 1
BAB I.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satu universitas hasil
kebijakan perluasan mandat (wider mandate) Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Padang. Secara resmi pendirian (dies natalis) UNP ditetapkan
pada tanggal 23 Oktober 1954. UNP mengalami berbagai perubahan
nomenklatur dan kelembagaan yang dapat dibagi ke dalam enam periode.
Berikut ilustrasi perkembangan kelembagaan UNP hingga saat ini:
Gambar 1.1: Sejarah perkembangan UNP
Sumber: http://ppid.unp.ac.id/
Perubahan yang dilalui UNP dapat diklasifikasikan dalam enam periode,
yaitu: (1) Periode PTPG Batusangkar (1954 - 1956); (2) Periode FKIP Unand
Bukittinggi di Batusangkar (1956 - 1958); (3) Periode FKIP Unand Padang (1958
- 1964); (4) Periode IKIP Jakarta Cabang Padang (1964 - 1965); (5) Periode IKIP
Padang (1965-1999); dan (6) Periode IKIP Padang menjadi Universitas Negeri
Padang (1999 s/d sekarang).
Keputusan Presiden Nomor 093 Tahun 1999 tentang penugasan perluasan
mandat (wider mandate) IKIP Padang menjadi Universitas Negeri Padang
(selanjutnya disingkat UNP) memberikan tugas untuk menyelenggarakan
tridarma perguruan tinggi dalam spektrum yang lebih luas di bidang ilmu non-
kependidikan di samping tetap mengembangkan ilmu kependidikan sebagai
tugas utama (core competency). Saat ini UNP dikelola secara lebih otonom
dengan status pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan
6. 2
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 335/KMK.05/2015
tanggal 17 Februari 2015. Saat ini UNP memiliki 8 fakultas yaitu FBS, FIP, FMIPA,
FIS, FT, FIK, FE dan FPP di samping Program Pascasarjana dengan 103 program
studi, mulai dari D3, D4, S1, S2 dan S3.
Selama 68 tahun berdiri UNP terus berbenah untuk menjadi Universitas unggul
di level ASIA. Universitas Negeri Padang terus melakukan perbaikan dari
berbagai aspek, mulai dari fasilitas pembelajaran, gedung perkuliahan, layanan
kemahasiswaan, kualitas SDM, kerjasama universitas dan implementasi
tridharma perguruan tinggi.
Meskipun demikian penulis masih menemukan adanya beberapa kekurangan
dari UNP saat ini dari segi aspek minimnya jumlah dosen dengan kualifikasi S3
terutama pada depatemen Teknik Mesin. Pada kegiatan aktualisasi ini dilakukan
analisa, dampak dan gagasan solutif yang diberikan serta dilakukan juga talent
scouting untuk memetakan dosen muda potensial lanjut studi S3. Analisa ini
diperlukan bagi departemen Teknik Mesin FT UNP sebagai acuan dalam
merancang program pengembangan SDM sehingga dapat menghasilkan program
yang tepat, terukur dan efisien dalam menghasilkan lebih banyak lagi dosen
dengan kualifikasi S3.
2. Tujuan
Adapun kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk:
1. Membantu departemen Teknik Mesin FT UNP dalam mengidentifikasi
penyebab permasalahan rendahnya angka dosen dengan kualifikasi S3.
2. Data analisa permasalahan yang diperoleh dapat dijadikan acuan bagi
departemen Teknik Mesin FT UNP dalam merancang program percepatan
studi S3 yang tepat dan efisien.
3. Memberi masukan bagi departemen Teknik Mesin FT UNP dalam memetakan
dosen muda potensial (talent scouting) untuk melanjutkan studi S3.
4. Data rekomendasi hasil talent scouting memudahkan pihak departemen
Teknik Mesin dalam memfokuskan program pengembangan kepada Dosen
muda yang memiliki posibilitas tinggi untuk lanjut studi S3. Ini diperlukan
dalam rangka membuat program yang tepat, efektif dan efisien.
7. 3
BAB II.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
Universitas negeri padang merupakan salah satu Universitas terbesar di
Sumatera barat yang memiliki 9 Fakultas, 58 jurusan dan jumlah mahasiswa aktif
sekitar 43.000 orang. Diperlukan ketajaman Visi dan Misi Universitas sebagai
dasar perencanaan dan langkah terukur dalam mewujudkan tujuan pendidikan.
Berikut uraian Visi dan Misi Universitas Negeri Padang:
1. Visi:
Menjadi Universitas Bermartabat dan Bereputasi Internasional
2. Misi:
a. Melaksanakan pendidikan berkualitas internasional
b. Melaksanakan penelitian inovatif dan publikasi global
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk memecahkan
masalah dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia.
d. Menerapkan tata kelola universitas kelas dunia.
e. Melaksanakan kerja sama internasional.
3. Tujuan:
a. Terlaksananya pembelajaran yang berkualitas internasional.
b. Menghasilkan lulusan kompetitif dan inovatif
c. Menghasilkan produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar
d. Menghasilkan publikasi ilmiah yang bereputasi global
e. Memberi manfaat dalam pembangunan ekonomi dan sosial budaya
masyarakat Indonesia
Terlaksananya kerja sama pada tingkat Internasional yang bermanfaat
bagi pembangunan bangsa.
4. Moto
Civitas akademika Universitas Negeri Padang memegang moto yang selalu
dipegang sejak awal didirikan pada tahun 1964 yaitunya “Alam Takambang
Jadi Guru”. Nilai ini dapat dimaknai bahwa sivitas akademika Universitas
Negeri Padang selalu responsif dan proaktif terhadap lingkungannya.
Sumber: Universitas Negeri Padang | Official Website (unp.ac.id)
8. 4
5. Tugas dan Fungsi Organisasi
Dalam menjalankan system pengelolaan kampus perlu di dudukan tugas dan
fungsi pada setiap jabatan di dalam kampus. Berikut penjabaran tugas dan
fungsi sesuai jabatan di Universitas Negeri Padang.
a. Tugas dan fungsi Rektor
Rektor bertugas menjalankan fungsi pengelolaan universitas secara
keseluruhan, melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada kepada masyarakat, membina sivitas akademika
(dosen & mahasiswa) serta membina hubungan dengan alumni, baik di
lingkungan universitas dan masyarakat.
b. Tugas dan fungsi Wakil Rektor
Membantu Rektor dalam mempimpin pengelolaan pendidikan, penelitian,
pengabdian masyarakat dan system informasi Universitas. Dalam
menjalankan tugasnya Wakil rector dibagi menjadi beberapa bidang
diantaranya: Bidang I Akademik, Bidang II Kepegawaian dan Keuangan,
Bidang III Kemahasiswaan, Bidang IV Humas Universitas.
c. Tugas dan fungsi Dekan
Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat serta membina tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan
mahasiswa di lingkungan Fakultas.
d. Tugas dan fungsi Wakil Dekan
Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan akademik atau
pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
lingkungan Fakultas. Dalam menjalankan tugasnya, wakil dekan dibagi
menjadi 3 bidang: Wakil Dekan I Bidang Akademik, Wakil Dekan II Bidang
Keuangan & Kepegawaian, Wakil Dekan Bidang III Bidang Kemahasiswaan.
e. Tugas dan fungsi Kepala Departemen
Menyusun rencana dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan yang
dilaksanakan oleh Dosen dilingkungan Jurusan.
f. Tugas dan fungsi Sekretaris Departemen
9. 5
Membantu Kepala Departemen dalam menyusun rencana dan
mengevaluasi pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dosen
dilingkungan Jurusan.
Berikut struktur kepemimpinan dan intruksi tugas di lingkungan Universitas
Negeri Padang.
Gambar 1.3: Struktur kepemimpinan dan garis intruksi di Universitas Negeri
Padang
Sumber: https://unp.ac.id/
6. Nilai-Nilai Organisasi
Dalam mewujudkan Visi-Misi Universitas Negeri Padang maka perlu
ditetapkan tata nilai Universitas yang diselaraskan dengan Renstra
Kemendikbud 2020-2024 karena UNP merupakan bagian integral dari
Kemendikbud. Tata nilai tersebut adalah sebagai berikut:
a. Integritas
Pada nilai integritas terkandung makna keselarasan antara pikiran,
perkataan, dan perbuatan. Sesuai dengan nilai integritas, pegawai UNP
diharapkan konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam
DOSEN
10. 6
tindakan dan mengemban kepercayaan. Adapun indikator yang
mencerminkan nilai integritas adalah:
1) Keteguhan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam
tindakan
2) Jujur dalam segalatindakan dan perbuatan
3) Menghindari benturan kepentingan
4) Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan
fungsi
5) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
6) Menghindari tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme
7) Mematuhi sumpah dan janji pegawai/jabatan
8) Menghindari perbuatan rekayasa atau manipulasi
9) Menolak gratifikasi dalam bentuk apapun.
b. Kreatif dan Inovatif
Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut dapat berupa gagasan, metode, atau
alat. Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah:
1) Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.
2) Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan
berkelanjutan.
3) Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide pengembangan, bersifat
sesuatu yang baru dan konstruktif.
4) Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja
secara efektif dan efisien.
6) Mengupayakan hasil yang optimal.
7) Berani mengikuti perkembangan zaman
c. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang
dituntut dari pekerjaan. Pegawai UNP sewajarnya melakukan sesuatu
tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki
11. 7
atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau
menghindari timbulnya masalah. Indikator dari nilai inisiatif adalah:
1) Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan
2) Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi
3) Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan
mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah
4) Memiliki kepekaan dan keterbukaan untuk hal-hal baru;
5) Berani untuk mengajukan pendapat yang berbeda, berlindung dari
kegagalan, berargumentasi bahwa apa yang Anda lakukan telah
disetujui oleh semua anggota tim
d. Pembelajar
Pada nilai pembelajar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Pegawai UNP harus
berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta mampu mengambil hikmah
dan pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang menunjukkan nilai
pembelajar adalah:
1) Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan, dan pengalaman
2) Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya
pelajaran; Rencana Strategis UNP Tahun 2020-2024 83
3) Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja
4) Memanfaatkan waktu dengan baik
5) Suka mempelajari hal yang baru;
6) Rajin belajar/bertanya/berdiskusi
e. Menjunjung Meritokrasi
Nilai menjunjung meritokrasi berarti menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten. Pegawai UNP
perlu memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk
maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya. Indikator yang
mencerminkan nilai ini adalah:
1) Berkompetisi secara profesional;
2) Kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi pegawai
12. 8
3) Penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja
4) Penuh pertimbangan
5) Mementingkan kepentingan institusi daripada kepentingan diri sendiri
6) Menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya; d
7) Mendapatkan promosi bukan karena kedekatan/primordialisme.
f. Terlibat Aktif
Nilai terlibat aktif bermakna senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan. Pegawai UNP semestinya suka berusaha mencapai tujuan
bersama serta memberikan dorongan, agar pihak lain tergerak untuk
menghasilkan karya terbaiknya. Nilai terlibat aktif terlihat dari indikator:
1) Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung visi dan
misi kementerian
2) Memberikan dukungan kepada rekan kerja
3) Peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar (tidak apatis)
4) Tidak bersifat pasif, sekedar menunggu perintah
g. Tanpa Pamrih
Nilai tanpa pamrih memiliki arti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh
dedikasi. Pegawai UNP, yang memiliki nilai tanpa pamrih, tidak memiliki
maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh
keuntungan pribadi. Sebaliknya pegawai UNP memberikan inspirasi,
dorongan, dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha
menghasilkan karya terbaiknya sesuai dengan tujuan bersama. Indikator
nilai tanpa pamrih adalah:
1) Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan
2) Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya
3) Menunjukkan perilaku 4S (senyum, sapa, sopan, dan santun)
4) Melakukan pekerjaan secara sukarela
5) Berbaik sangka dan berpikir positif kepada rekan kerja
7. Kesenjangan Nilai-Nilai Organisasi
Namun dalam implementasinya ternyata tidak mudah untuk menerapkan
nilai-nilai dasar yang ditetapkan Universitas. Hal ini dapat kita peroleh dari
data dan fakta yang mengisyaratkan belum maksimalnya implementasi nilai-
nilai dasar Institusi:
13. 9
a. Masih rendahnya dosen dengan kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang
b. Belum maksimalnya system pembelajaran digital di Universitas Negeri
Padang
c. Minimnya sistem layanan digital yang ditawarkan pada mekanisme
manajemen kampus.
B. Profil Peserta Latsar
Dosen merupakan bagian dari system yang berada pada Perguruan Tinggi yang
memiliki 3 fungsi utama: melaksanakan pendidikan, melaksanakan penelitian
dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat. Lebih detail mengenai
tugas pokok dan fungsi dosen diatur pada UUD No 37 Tahun 2009 sbb:
a. Mentransformasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian,
serta pengabdian kepada masyarakat.
b. Melaksanakan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat.
c. Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran.
d. Meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi sebuah akademik dan
diikuti dengan kompetensi yang berkelanjutan. Terutama dengan
mengikutsertakan perkembangan teknologi masa kini.
e. Selain mengajar, dosen juga bertugas untuk membuat bahan ajar serta
modul untuk mahasiswa.
f. Dosen juga wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan
hukum, serta kode etik dan nilai-nilai agama serta etika profesi.
Dalam menjalankan tugasnya Dosen memiliki Jabatan Fungsional/Akademik.
Jabatan ini mengatur kedudukan, tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang
dosen dalam satuan Pendidikan Tinggi. Berikut penjabaran jabatan
Fungsional/Akademik Dosen:
a. Asisten Ahli
Asisten ahli merupakan tahapan terendah dari seorang dosen. Bisa
dibilang bahwa jabatan ini merupakan jabatan paling muda di bawah
perguruan tinggi. Biasanya, asisten ahli mendapatkan angka kredit
kumulatif 150.
14. 10
b. Lektor
Sedangkan lektor merupakan salah satu jabatan dosen di atas asisten ahli
di sebuah perguruan tinggi. Lektor sendiri harus mendapatkan angka
kredit kumulatif mulai dari 200 hingga 300.
c. Lektor Kepala
Lektor kepala merupakan jabatan yang lebih tinggi dibanding dengan
jabatan lektor. Jabatan ini biasanya mendapatkan angka kredit mulai dari
400, 550, hingga 700.
d. Guru Besar
Sedangkan jabatan yang paling tinggi adalah seorang guru besar. Pada
tahapan ini, seorang dosen harus memenuhi angka kreditnya mulai dari
850 hingga 1050.
15. 11
BAB III.
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Core Isu
1. Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang
a. Identifikasi dan Deskripsi Isu
Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi terus berupaya
meningkatkan standar pendidikan dengan berbagai cara mulai dari
menekan jumlah publikasi, akreditasi institusi, kualitas pelayanan
mahasiswa dan kualitas tenaga pengajar di lingkungan
Kemendikbudristek. Dosen dengan kualifikasi Doktor merupakan salah
satu project besar Kemendikbudristek dalam beberapa tahun kedepan. Hal
ini dilakukan dengan membuat regulasi spesifik yang mulai
mempersempit ruang bagi dosen S2 dan akses yang lebih manjanjikan bagi
dosen S3 dalam berkarir di PT. Berikut kami himpun beberapa kebijakan
Kemendikbudristek sebagai wujud langkah terukur dalam meningkatkan
dosen dengan kualifikasi Doktor:
1) Hibah penelitian dosen untuk S2 maksimal pada skim Penelitian Pemula
dengan maksimal dana penelitian Rp. 20.000.000/tahun.
2) Dosen dengan kualifikasi Doktor bias masuk di seluruh skim penelitian
dan nilai hibah mencapai angka Rp. 150.000.000/tahun.
3) Sarat minimal untuk menjadi Asesor akreditasi minimal wajib S3.
4) Untuk memperoleh jabatan structural di dalam PT harus minimal S3.
Beberapa kondisi diatas tentunya semakin mempersempit ruang Dosen
dengan kualifikasi S2 untuk mengembangkan karirnya. Opsi yang paling
rasional bagi dosen berkualifikasi S2 saat ini adalah melanjukan studi S3
agar jenjang karir bisa berkembang.
Kondisi yang sangat berbeda sekarang saya temui pada instansi tempat
saya bekerja, khususnya pada prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Padang. Menurut data kepegawaian per tanggal 27 Juli
2022 kami peroleh dari total dosen sebanyak 33 orang, jumlah dosen
kualifikasi S3 di Prodi Tekni Mesin sebanyak 12 orang, hanya sebesar 36%
16. 12
dari total keseluruhan dosen. Berikut tabel kualifikasi dosen di Prodi
Teknik Mesin FT UNP:
Tabel 1.1 : Data kualifikasi dosen Departemen Teknik Mesin FT UNP
No Kualifikasi Dosen Jumlah Persentase
1 S2 18 55%
2 S3 12 36%
3 PROFESOR 3 9%
Sumber: DOSEN & KARYAWAN – Jurusan Teknik Mesin (unp.ac.id)
Jika kita coba bandingkan dengan salah satu PTN Negeri di Sumatera
Barat, Universitas Andalas misalnya. Jurusan Teknik Mesin Universitas
Andalas memiliki dosen dengan kualifikasi Doktor sebanyak 19% dari total
dosen sebanyak 34 orang. Berikut tabel kualifikasi dosen teknik mesin
Universitas Andalas:
Tabel 1.2: Data kualifikasi dosen Departemen Teknik Mesin UNAND
No Kualifikasi Dosen Jumlah Persentase
1 S2 11 32%
2 S3 19 47%
3 PROFESOR 4 11%
Sumber: Dosen Jurusan Teknik Mesin Unand
b. Analisa Dampak
Rendahnya jumlah kualifikasi Dosen dengan kualifikasi S3 tentu menjadi
beban bagi institusi secara keseluruhan. Dalam hal akreditasi akan sulit
mendapatkan point maksimal jika jumlah dosen S3 tidak memenuhi point
yang dipersyaratkan. Dari segi kompetisi hibah penelitian yang
diselenggarakan Kemendikbudristek tentunya jumlah Dosen S3
memperbesar peluang institusi untuk mampu memenangkan judul
penelitian sebanyak mungkin. Dengan kata lain, kondisi ini secara sistemik
akan sangat mempengaruhi peringkat Universitas secara nasional.
Berdasarkan data peringkat Universitas di Indonesia yang di rilis UniRank
tahun 2021, Universitas Andalas berada pada peringkat 22 Nasional,
sedangkan UNP berada pada peringkat 37 Nasional. (Top Universities in
Indonesia | 2021 Indonesian University Ranking (4icu.org)).
17. 13
Dari segi aspek tridharma lainnya seperti publikasi artikel, sitasi dokumen,
output riset terlihat masih lemahnya peforma peneliti dalam melakukan
publikasi. Ini dapat kita lihat pada data yang dirilis Science and Technology
Index (SINTA) sbb:
Gambar 1.2: Data SINTA Universitas Andalas
Gambar 1.3: Data SINTA Universitas Negeri Padang
Sumber: SINTA - Science and Technology Index (kemdikbud.go.id)
Data peforma peneliti diatas tentunya merepresentasikan kinerja Dosen
pada masing-masing Universitas. Data peforma peneliti yang bagus tentu
akan menjadi pertimbangan bagi institusi pusat ataupun institusi luar
dalam melakukan kerjasama dan juga kegiatan yang sifatnya untuk
kemajuan institusi.
18. 14
Berdasarkan beberapa fakta diatas dapat kita ambil kesimpulan
bagaimana pentingnya kualifikasi Dosen S3 pada suatu Universitas karena
akan berdampak langsung terhadap peringkat, akreditasi, reputasi dan
kepercayaan public terhadap institusi.
2. Belum Maksimalnya Sistem Pembelajaran Digital
a. Identifikasi dan deskripsi isu
Sistem pembelajaran digital (E_Learning) popular digunakan oleh civitas
akademika UNP semenjak pandemic Covid 19. Kondisi pandemic
mengharuskan PBM dilaksanakan dengan system jarak jauh menggunakan
platform E-Learning UNP. Setelah 2 tahun berjalan, menurut pengamatan
kami pemanfaatan E-Learning masih belum maksimal. Ini terindikasi dari
materi ajar dosen yang belum sepenuhnya mengadopsi fitur yang
disediakan pada platform E-Learning. Kondisi ini tentunya berdampak
terhadap kualitas PBM dan pencapaian kompetensi mahasiswa.
Gambar 1.4: Materi LMS (E-Learning) di Universitas Negeri Padang
Sumber: Dashboard (unp.ac.id)
b. Analisa Dampak
Berikut dampak tidak maksimalnya penggunaan fitur e-learning dalam
PBM:
1) Rendahnya kualitas PBM yang berdampak kepada rendahnya capaian
pembelajaran.
2) Terbatasnya kemampuan pemahaman siswa dikarenakan media
pembelajaran yang tidak kreatif
19. 15
3) Sulit mencapai kondisi idel PBM secara klasikal, terutama PBM yang
memilki materi praktikum
3. Implementasi Sistem Layanan Digital yang Belum Maksimal
a. Identifikasi dan deskripsi isu
Salah satu karakteristik ASN menuju smart ASN 2024 adalah memiliki
kemampuan literasi digital yaitu gesit dan responsive terhadap perubahan
teknologi. Hal ini senada dengan revormasi manajemen ASN atau yang
lebih kita kenal dengan “SMART ASN”. Salah satu kompetensi pada smart
ASN adalah mahir dalam menggunakan perangkat teknologi.
Berdasarkan pengamatan penulis, di lingkungan Universitas Negeri
Padang masih banyak ditemukannya rendahnya implementasi layanan
digital di lingkungan manajemen. Masih banyak ditemukan web lembaga
yang tidak up-date data dari segi pengelolaan, sehingga informasi yang
seharusnya bisa diberikan tapi tidak tersampaikan dengan baik.
Gambar 1.5: Layanan digital kepegawaian di UNP
Sumber: SiPeg UNP
Data yang dihimpun pada system kepegawaian UNP terindikasi tidak up to
date karena ditemukan beberapa data kepangkatan pegawai bukan yang
terbaru.
Kelemahan yang kedua yang kami temui adalah system layanan digital di
lingkungan Universitas Negeri Padang tidak terintegrasi. Kondisi ini
mengharuskan dosen harus mengisi data yang sama pada 2 buah portal
yang berbeda. Ini terjadi pada portal E-Learning dan Portal akademik UNP.
20. 16
Kedua portal ini belum terintegrasi sehingga dosen harus mengisi absen
untuk keperluan PBM pada kedua portal ini.
Gambar 1.6: Tampilan Portal Akademik UNP
Sumber: Portal Akademik UNP | Log in
b. Analisa dampak
Kondisi ini tentunya menyalahi konsep bahwa teknologi seharusnya
memberikan kemudahan bagi penggunanya. Berikut kami menghimpun
beberapa potensi dampak penggunaan layanan digital yang belum
maksimal di lingkungan Universitas Negeri Padang:
1) Rendahnya efisiensi kerja dikarenakan harus mengerjakan 2 pekerjaan
untuk 1 keperluan data.
2) Tidak tercapainya aspek kemudahan layanan administrasi yang
seharusnya tercapai dengan system layanan digital
3) Pemborosan anggaran pengembangan web tapi tidak dimanfaatkan
dengan baik
4) Menimbulkan masalah baru bagi pengguna yang justru kesulitan untuk
menemukan data yang diperlukan
B. Analisis Core Isu
1. Perumusan dan Penetapan Isu
Pada kesempatan kali ini saya menggunakan teknis analisis isu USG (Urgency,
Seriousness and Growth). USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5
21. 17
atau 1-10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebababkan isu tadi. Urgency dilihat dari
tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain
adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan membahayakan
sistem atau tidak.
c. Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan.
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG
yaitu: hasil analisa situasi, informasi tentang sumber daya yang dimiliki,
dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan
pemerintah yang berlaku.
Untuk menentukan skala USG maka dilakukan identifikasi indicator pada
setiap skala yang digunakan. Berikut table penentuan skala Urgency,
Seriousness, Growth:
Tabel 1.3: Deskripsi kriteria Urgency:
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1
bulan
4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 3
22. 18
bulan
3 Cukup mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 6
bulan
2 Kurang
mendesak
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1
tahun
1 Tidak mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu
>1 tahun
Tabel 1.4: Deskripsi kriteria Seriousness:
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat serius Dampak isu dapat berdampak terhadap
institusi secara keseluruhan
4 Serius Dampak isu berdampak pada salah satu unit
pada universitas
3 Cukup serius Dampak isu berdampak terhadap pada level
fakultas
2 Kurang serius Dampak isu akan berpengaruh pada tingkat
departemen
1 Tidak serius Dampak isu akan mempengaruhi
individual/personal
Tabel 1.5: Deskripsi kriteria Growth:
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat cepat
memburuk
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1
bulan
4 Cepat memburuk Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 3
bulan
3 Cukup cepat
memburuk
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 6
bulan
2 Kurang cepat
memburuk
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1
tahun
1 Tidak cepat
memburuk
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu
>1 tahun
23. 19
Berdasarkan konsep analisis isu USG diatas maka beberapa isu yang diangkat
kemudian dimasukan kedalam tabel untuk dibuatkan bobot/skor sesuai porsi
dan kriteria masing-masing. Berikut table analisis isu USG dalam kasus ini:
No
IDENTIFIKASI
ISU
KRITERIA SKOR
JUMLA
H
PERIN
GKAT
URGENC
Y
SERIOUSN
ESS
GROW
TH
1 Minimnya Dosen
Kualifikasi S3 di
Universitas
Negeri Padang
4 3 3 10 I
2 Belum
Maksimalnya
Sistem
Pembelajaran
Digital
3 3 3 9 II
3 Implementasi
Sistem Layanan
Digital yang
Belum Maksimal
2 2 3 7 III
Berdasarkan tabel analisis isu tipe USG diatas maka dapat kita pilih isu
“Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang”
merupakan isu terpilih berdasarkan aspek: urgency, seriousness & growth. Isu
terpilih kemudian di identifikasi penyebabnya dan diberikan gagasan
alternative penyelesaian yang tepat.
2. Identifikasi Penyebab Isu
Berdasarkan hasil analisa USG yang dilakukan diperoleh isu “Minimnya
Dosen Kualifikasi S3 di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Padang” sebagai isu terpilih. Isu terpilih kemudian dilakukan identifikasi
spesifik permasalahan serta factor penyebab. Langkah ini dilakukan agar
menjadi dasar dalam menentukan solusi bagi setiap permasalahan yang
ditemukan.
Dalam melakukan identifikasi permasalahan penulis melakukan studi
lapangan dengan berdiskusi dengan Kepala Departemen selaku pengelola
24. 20
Jurusan Teknik Mesin. Berikut dokumentasi studi lapangan yang dilakukan
penulis:
Gambar 1.7: Wawancara dengan Kepala Departemen Teknik Mesin FT UNP
Untuk lebih melengkapi fakta lapangan, penulis melakukan wawancara
langsung dengan beberapa dosen muda di Departemen Teknik Mesin UNP.
Tiga orang dosen muda yang penulis wawancarai merupakan dosen dengan
kualifikasi S2.
Gambar 1.8: Diskusi dengan dosen muda Departemen Teknik Mesin FT UNP
Berdasarkan data lapangan yang diperoleh diatas, penulis mencoba
melakukan identifikasi factor penyebab (cause aspect) terkait rendahnya
jumlah dosen kualifikasi S3 di Departemen Teknik Mesin UNP.
a. Faktor Internal Dosen
Dari studi lapangan yang dilakukan penulis mengidentifikasi permasalahan
pertama muncul dari aspek motivasi personal dosen. Berikut kami
25. 21
sampaikan aspek motivasi yang menghambat dosen untuk melanjutkan
studi S3.
1) Motivasi Personal
Zona nyaman
Kondisi safe zone yang diperoleh saat ini justru mengurangi motivasi
para dosen muda untuk melanjutkan petualangan baru dengan
melanjutkan studi S3. Dosen sudah merasa cukup hanya dengan S2
dapat menjamin keberlangsungan kehidupannya kedepan sebagai
dosen.
Mental berjuang
Mengambil S3 tentu merupakan langkah besar yang diambil dosen
dalam perkembangan karir kedepan. Dari hasil diskusi yang
dilakukan, diperoleh fakta bahwa mental berjuang untuk
melanjutkan studi S3 para dosen tidak lagi sekuat waktu mengambil
S2 dulu
2) Faktor Keluarga
Faktor keluarga merupakan aspek yang cukup dominan kami dapatkan
dari beberapa narasumber. Dosen dengan kualifikasi S2 di Departemen
Teknik Mesin UNP di dominasi usia 30-45 tahun sebanyak 10 orang dan
rata-rata sudah berkeluarga. Dari sampel yang kami wawancarai dan
didukung dari keterangan kepala departemen banyak menyebutkan
factor keluarga menjadi salah satu factor yang menjadi pertimbangan
dalam melanjutkan studi S3. Berikut beberapa point terkait aspek
keluarga yang kami peroleh:
Anak-anak
Melanjutkan S3 tentu menimbulkan potensi kurangnya interaksi
dengan anak. Baik itu dari segi intensitas, kualitas bahkan bisa
berpisah dalam waktu yang cukup lama jika harus lanjut S3 di luar
daerah dan tidak membawa keluarga. Kondisi ini menjadi
pertimbangan yang sulit bagi Dosen dalam memilih untuk dekat dan
intens dengan anak yang rata-rata dalam fase membutuhkan figure
orang tua atau mengejar karir untuk lanjut S3
26. 22
Stabilitas ekonomi keluarga
Melanjutkan S3 tentu akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi
keluarga. Ini bisa terjadi karena focus dan konsentrasi akan terfokus
kepada tahapan/proses studi S3. Walaupun sebetulnya melanjutkan
S3 bisa delakukan dengan opsi beasiswa tapi tentunya ini kembali
dihadapkan dengan komitmen dan perencanaan yang matang agar
studi bisa selesai tepat waktu tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
Kesiapan hubungan jarak jauh dengan keluarga
Hal yang tidak mudah tentunya dapat membangun komunikasi
dengan kondisi jarak jauh. Apalagi jika sudah memiliki anak dan
harus dihadapkan dengan kondisi jarak jauh. Ini menjadi
pertimbangan berat calon mahasisswa S3 dalam memutuskan untuk
melanjutkan studi.
Pertimbangan internal keluarga
Prinsip dan pertimbangan internal keluarga yang dibangun sejak
lama seringkali menghambat/memperlambat dosen untuk
melanjutkan studi.
b. Faktor Lingkungan Kerja
1) Lingkungan kerja yang kompetitif
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap keinginan dosen dalam
melanjutkan studi S3. Dominasi dosen S2 pada lingkungan Jurusan
secara tidak langsung mengurangi semangat dosen lainnya untuk
melanjutkan studi, dan begitu juga sebaliknya. Dominasi dosen S3 pada
suatu lingkungan itu memberikan pressure secara otomatis bagi dosen
S2 untuk segera melanjutkan studi.
2) Minimnya figure panutan
Sosok figure yang dijadikan panutan seringkali berpengaruh baik pada
suatu lingkungan. Sosok yang berprestasi, energik, inovatif sebetulnya
baik untuk memberikan dampak memotifasi pada lingkungan kerja.
c. Kebijakan Instansi
1) Konsep pengembangan SDM
Pihak universitas selaku pemangku kebijakan seharusnya memasukan
program lanjut S3 ini menjadi program unggulan Universitas karena
27. 23
dosen dengan kualifikasi S3 sangat mempengaruhi akreditasi, peforma
dan reputasi kampus.
2) Program akselerasi studi S3
Sebagai bentuk perhatian kampus terhdapa pentingnya dosen S3 pada
universitas maka diperlukan program khusus yang dilakukan untuk
mampu mengakselerasi dosen S2 untuk segera melanjutkan studi S3.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat program pelatihan IELTS,
workshop penulisan proposal research hingga membentuk komunikasi
dengan kampus mitra dalam mengejar target LoA.
d. Faktor Teknis Administrasi Pesyaratan Beasiswa
Berdasarkan data awal yang kami peroleh, factor persyaratan administrasi
menjadi salah satu factor yang menghambat dosen untuk lanjut S3.
Persyaratan seperti IELTS, LoA, riset proposal, personal statement yang
cukup berat mengakibatkan dosen lambat dalam memutuskan untuk
melanjutkan studi.
Beberapa aspek penyebab (cause aspect) diatas dapat dilihat pada ilustrasi
fishbone diagram berikut:
28. 24
C. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Berdasarkan identifikasi penyebab permasalahan yang di deskripsikan pada fishbone diagram maka dilakukan analisis lebih
mendalam terkait kondisi realita, kondisi ideal yang kemudian diikuti dengan gagasan kreatif untuk masing-masing sumber
permasalahan. Pada bagian ini juga dijabarkan stakeholder yang terlibat serta bentuk manfaat yang diperoleh bagi masing-masing
stakeholder. Penjabaran point diatas dapat dilihat pada table berikut:
NO KONDISI REALITA KONDISI IDEAL GAGASAN KREATIF STAKE HOLDER
1 FAKTOR MOTIVASI PERSONAL
A. Minimnya motivasi
dosen muda untuk
melanjutkan studi S3
B. Dosen merasa
mencapai titik
nyaman dengan
kualisfikasi S2
Sebagai dosen muda
seharusnya mampu menjadi
sosok yang inovatif, energik
& semangat. Terutama untuk
aspek kemajuan karir
kedepan.
Harus ditanamkan konsep
bahwa menjadi Dosen ya
harus S3. Kualifikasi S3
merupakan jenjang
pendidikan tertinggi bagi
dosen dan sudah selayaknya
Membangun motivasi personal untuk
melanjutkan studi S3 dengan memperkaya
literasi studi S3. Literasi yang dilakukan
dapat berupa membaca cerita menarik
selama studi S3, uniknya
kondisi/budaya/alam Negara tujuan studi.
Keluar dari zona nyaman dan focus kepada
hal pengembangan kompetensi
Mengingat lagi kerasnya perjuangan selama
S2 dulu dan optimis untuk mampu kembali
mengulangnya pada jenjang S3
Stakeholder
terlibat:
Dosen muda, rekan
dosen/ dosen
senior yang sudah
S3
Manfaat bagi
stakeholder:
Manfaat Bagi
Dosen: 1).
Menjaga semangat
29. 25
C. Tidak adanya jiwa
mental berjuang
untuk melanjutkan
studi S3
D. Lingkungan kerja
yang tidak kompetitif
membentuk karakter
yang pasif dan minim
inovasi
E. Tidak adanya figure
yang dijadikan contoh
pada lingkungan kerja
dijadikan acuan
pengembangan karir
Menjadi seorang dosen
seharusnya memiliki
karaktek pejuang, pantang
menyerah dan adaptif
terhadap perubahan.
Karakter ini tentunya akan
memotivasi dosen untuk
berani mengabil resiko demi
perkembangan karir kedepan
Lingkungan sangat
mempengaruhi bagaimana
cara kita bekerja. Bekerja
sama dengan teman yang
energik/semangat secara
tidak langsung dapat
menambah motifasi dan
semangat kita dan begitu
juga sebaliknya. Hal yang
Menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif yang memberikan dampak positif
dan menambah motivasi melanjutkan studi.
Mendekatkan diri dengan rekan/senior di
tempat kerja yang sudah S3 dan menjadikan
ybs sebagai role model
Mencari informasi sebanyak-banyaknya
kepada rekan/senior yang sudah S3
Menjadi pribadi yang mudah bergaul dan
membuka diri terutama untuk hal
pengembangan diri/kompetensi
Menjauhkan diri dan berusaha menemukan
cara sendiri untuk memotivasi diri jika
kondisi/lingkungan kerja tidak baik
dan motivasi dalam
melanjutkan S3, 2).
Menemukan sosok
figure yang
dijadikan acuan
dalam
perkembangan
karir kedepan), 3).
Dosen
mendapatkan
semangat, motivasi
dalam lingkungan
bekerja, 4).
Menimbulkan
semangat untuk
maju,
Manfaat Bagi
Rekan
dosen/dosen
30. 26
positif tentunya jika kita bisa
mengkondisikan lingkungan
kerja yang kondusif. Bekerja
sangat membutuhkan
motivasi. Motivasi bisa
muncul salah satunya dengan
sosok yang memotivasi kita.
Bekerja dengan seseorang
yang menjadi panutan
seringkali memberikan
semangat lebih bgi kita
dalam bekerja. Sebaiknya
segera temukan sosok yang
dijadikan panutan sehingga
bisa menjadi roll model
dalam bekerja
senior: 1). Bentuk
pengabdian dan
pemberdayaan
rekan/junior
didalam jurusan, 2)
Menjadi amalan
karena mambantu
orang lain, 3).
Tumbuh dan maju
bersama kolega, 4).
Terciptanya iklim
kerja yang kondusif
dan semangat.
2 FAKTOR KELUARGA
A. Alasan anak sekolah
menjadi halangan
orang tua untuk
Melanjutkan studi S3
sebetulnya bisa sambil
mendampingi pendidikan
anak sekolah. Banyak juga
Mengajak keluarga untuk dibawa ke
daerah/negera tujuan studi S3
Membangun komitmen dan kesepahaman
Stakeholder
terlibat:
Dosen ybs,
31. 27
memutuskan lanjut
studi
B. Jumlah anak yang
banyak jadi
pertimbangan untuk
ditinggalkan selama
studi
C. Alasan stabilitas
ekonomi keluarga
akan terganggu jika
kampus yang menyediakan
sekolah/penitipan anak.
Poinnya adalah alasan anak
sekolah seharusnya tidak
menjadi alas an untuk tidak
melanjutkan S3
Meninggalkan anak untuk
keperluan studi tentu akan
menjadi beban tersendiri
bagi Istri/Suami yang
ditinggalkan. Solusi yang
terbaik adalah dengan
membawa keluarga selama
studi. Ini banyak dilakukan
oleh mahasiswa S3.
Opsi beasiswa tentu menjadi
solusi bagi masalah ini.
Mengambil beasiswa penuh
tentu sudah mengakomodir
seluruh keperluan selama
studi. Hanya saja perlu
ditetapkan betul target agar
studi dapat dilakukan tepat
jauh-jauh hari terkait rencana studi lanjut
Disiplin dalam membagi waktu antara studi
dan pendidikan anak selama studi
Berusaha menemukan beasiswa S3
Mengupayakan selesai studi tepat waktu
agar tidak ada cost tambahan
Mencari peluang usaha/bisnis untuk
membantu keuangan selama studi
keluarga
Manfaat bagi
stakeholder:
Manfaat Bagi
Dosen: 1).
Membawa keluarga
untuk lanjut S3
lebih mendekatkan
masalah
disbanding
meninggalkan
keluarga, 2).
Kesepahaman dan
komitmen keluarga
dapat membuat
dosen Ybs lebih
focus dalam
menyelesaikan
studi sehingga
32. 28
lanjut studi S3
D. Tidak siap dengan
segala resiko yang
ditimbulkan bagi
keluarga dengan
mengambil studi
lanjut
waktu
Permasalahan keluarga
memang sering timbul saat
kita melanjutkan studi S3.
Tapi tentunya ini bisa diatasi
jika didampingi dengan
komunikasi yang baik terkait
rencana untuk melanjutkan
studi S3
potensi masalah
selama studi dapat
di minimalisr dan
potensi
pengeluaran
tambahan yang
disebabkan
perpanjangan studi
dapat diatasi.
Manfaat Bagi
keluarga: 1).
Mendampingi
suami/Istri dalam
melanjutkan studi
merupakan bentuk
komitmen dan
dukungan penuh
bagi suami/istri
yang sedang
33. 29
berjuang
mnyelesaikan
studi, 2).
Menemani
istri/suami lanjut
studi S3 menjadi
peluang dan
tantangan baru
bagi kehidupan.
3 Faktor Persyaratan Administrasi Beasiswa
A. Persyaratan skor
IELTS dosen pelamar
beasiswa S3 masih
rendah
B. Masih kurangnya
pemahaman dosen
muda dalam
merancang riset
Dosen harus memiliki
kemampuan bahasa asing
yang baik, ini dapat
ditunjukan dengan skor
IELTS
Kemampuan menulis
proposal riset Dosen
seharusnya terus diasah
karena ini sangat diperlukan
bagi dosen dalam melakukan
Mengikuti kursus dan pembekalan IELTS
Mengikuti workshop pembuatan proposal
riset dari kampus/program yang
diselenggarakan kementrian.
Mencari informasi dari rekan kerja, alumni
dan relasi yang memiliki akses dengan
kampus/supervisor
Berlatih dan melakukan bimbingan dengan
Stakeholder
terlibat
Dosen, rekan
dosen, pejabat
pemangku
kepentingan
Manfaat bagi
stakeholder
34. 30
proposal
C. Dosen kurang
memahami cara
membangun
komunikasi dengan
kampus dalam
mendapatkan LoA
D. Dosen belum mampu
membuat personal
statement yang baik
sehingga tidak
menarik bagi
professor calon
supervisor
penelitian
Dosen harus kreatif, adaptif
dan kolaboratif dalam
menyikapi cara membuka
komunikasi dengan calon
professor untuk medapatkan
LoA
Dosen harus belajar
bagaimana cara membuat
personal statement yang
menarik dan mampu
meyakinkan calon supervisor
senior yang sudah mahir dalam menulis
personal statement
Manfaat Bagi
dosen: 1).
Mendapatkan
kemudahan dalam
melengkapi
persyaratan
beasiswa, 2).
Memperbesar
peluang
mendapatkan LoA
Manfaat Bagi
pemangku
kepentinga: 1).
Meningkatkan
jumlah dosen S3
pada departemen,
2) Tercapainya
target institusi
35. 31
4 Faktor instansi pemangku kebijakan
A. Tidak adanya konsep
pengembangan SDM
yang jelas dan terukur
dari Universitas
B. Minimnya
program/fasilitas
percepatan studi
lanjut S3
Pihak Universitas seharusnya
memiliki konsep
pengembangan SDM yang
jelas dan terukur bagi staff.
Konsep ini sebaiknya
dituangkan dalam program-
program yang mampu
memfasilitasi dosen untuk
lanjut studi S3
Kampus sebaiknya gencar
mengkampanyekan
percepatan studi S3 bagi
dosen muda dan
membuatkan program-
program dalam upaya
mengakselerasi lanjut studi
S3.
DItetapkannya program khusus ke arah
“melanjutkan studi” terutama bagi dosen
muda seperti: pelatihan IELTS, memperoleh
Loa, kerjasama kampus dll
Melakukan kerjasama dengan
lembaga/pihak ke 3 yang mampu
menciptakan koneksi antar calon
mahasiswa dan kampus
Memfasilitasi dosesn dari segi finansial
ataupun tanggung jawab di kampus agar
bisa focus lanjut S3
Sering melakukan sosialisasi program
akselesasi lanjut S3 agar informasi sampai
kepada seluruh dosen muda potensial
Stakeholder
terlibat
Dosen, pejabat
pemangku
kepentingan
Manfaat bagi
stakeholder
Bagi dosen: 1).
Dosen
mendapatkan
kemudahan dengan
support yang
diberika
universitas, 2).
Menambah
semangat,
motivasi, optimism
36. 32
dosen dalam misi
melanjutkan S3, 3).
Bagi pejabat: 1).
Meningkatkan
rasio dosen S3 di
lingkungan
kepemimpinan, 2).
Meningkatkan
akreditasi lembaga
dengan banyaknya
dosen dengan
kualifikasi S3, 3).
Meningkatkan
erputasi kampus
37. 33
D. Rencana Kegiatan, Tahapan dan Output Kegiatan
Berdasarkan bahasan gagasan kreatif yang sudah disampaikan diatas, berikut dilakukan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam
merumuskan kesimpulan apa saja kendala yang dialami dosen yang menghambat agenda untuk melanjutkan studi S3 di Jurusan
Teknik Mesin FT UNP.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
KETERKAITAN
SUBSTANSI
MATA
PELATIHAN
KONTRIBUSI
TERHADAP
VISI MISI
ORGANISASI
1 Melakukan
Benchmarking kendala
dosen dalam melanjutkan
S3 di departemen TM
UNAND
Menagendakan benchmarking ke
Departemen teknik mesin UNAND
Mengajukan surat permohonan
kunjungan ke departemen teknik mesin
Unand
Mengagendakan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
Melakukan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
Merumuskan kesimpulan (data dan
Diperolehnya data
dan fakta kendala
dosen dalam
melanjutkan S3 di
departemen teknik
mesin Unand serta
memperoleh
alternative solusi dan
program yang
dilakukan
Agenda II
Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Akuntabel,
kompeten,
kolaboratif,
loyal)
Penelitian ini
menargetkan
output berupa
data terkait
kendala dan
masalah yang
dihadapi
dosen
Departemen
Teknik Mesin
38. 34
fakta pendukung) Departemen Teknik
Mesin UNAND dalam
mengatasi masalah
rendahnya angka
dosen S3
FT UNP dalam
melanjutkan
studi S3. Data
ini kemudian
bisa dijadikan
acuan bagi
Departemen
Teknik Mesin
dalam
merancang
program
percepatan S3
bagi dosen.
Langkah ini
diharapkan
dapat
menunjang
tercapainya
2 Melakukan pemetaan
permasalahan penyebab
lambatnya dosen dalam
melanjutkan studi S3 di
Prodi TM UNP
Persiapan:
Studi literature tentang potensi kendala
yang dialami sehingga menghambat dosen
dalam melanjutkan studi S3
Merumuskan pertanyaan yang
menggambarkan permasalahan dosen
dalam melanjutkan studi S3
Mengagendakan waktu, lokasi, teknis
survey awal/wawancara
Diperolehnya
data/identifikasi
kendala dosen
dalam melanjutkan
studi S3 dari hasil
studi literature dan
pengambilan data
awal
Agenda II
Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Kolaboratif,
Kompeten)
Agenda III
Kompetensi
smart ASN
Pelaksanaan:
Mewawancarai sampel kepala departemen
dan dosen S2 di lingkungan jurusan teknik
39. 35
mesin FT UNP misi
organisasi
tekait aspek:
1)
Tercapainya
pelaksanaan
pendidikan
berlevel
internasional,
mendorong
penelitian
inovatif dan
publikasi
global, serta
mendorong
tercapainya
kerjasama
Evaluasi:
Pemetaan masalah terkait data hasil
wawancara
Merumuskan identifikasi masalah dalam
diagram fishbone
3 Membuat angket survey
kendala dosen dalam
melanjutkan studi S3
Persiapan:
Melakukan identifikasi permasalahan
untuk dijadikan acuan dalam membuat
butir angket
Membuat item pertanyaan berdasarkan
identifikasi permasalahan
Membuat surat permohonan pengisian
angket bagi sampel
Diperolehnya angket
survey kendala
dosen dalam hal
melanjutkan studi S3
Agenda III
Analisis isu
Kompetensi
smart ASN
Agenda II
BerAKHLAK
ASN
(Kompeten)
Pelaksanaan:
Membuat google form pengisian angket
40. 36
Evaluasi:
Melakukan uji coba pengisian angket
secara mandiri untuk mengantisipasi
potensi kendala teknis
Internasional.
4 Menyebarkan angket dan
analisa hasil survey
Persiapan:
Membuat list nama dan email dosen
sampel
Menghubungi dosen sampel secara
personal perihal survey
Disebarkannya
angket survey
kepada dosen sampel
survey
Agenda III
Kompetensi
smart ASN
Agenda II
Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Kolaboratif,
Kompeten)
Pelaksanaan:
Menyebarkan angket melalui email
dosen sampel
Evaluasi:
Mengumpulkan data hasil survey di
google drive
Melakukan analisa hasil survey
41. 37
5 Merumuskan kesimpulan,
talent pool dan gagasan
solutif.
Persiapan:
Mengumpulkan data isian google form
Mengidentifikasi aspek kendala pada
masing-masing aspek
Merumuskan gagasan alternative pada
setiap item permasalahan
Diperolehnya
kesimpulan
penelitian, data
perolehan talent pool
dan gagasan
alternative.
Agenda III
Kompetensi
smart ASN
Agenda II
BerAKHLAK
ASN
(Kompeten)
Pelaksanaan:
Melakukan pengolahan data angket
Merumuskan sebaran data
Menuliskan gagasan alternative pada
setiap permasalahan
Membuat table gagasan alternative
Membuat talent pool dosen potensial
lanjut studi S3.
Membuat list nama dosen potensial
melanjutkan studi S3
42. 38
Membuat list nama kampus yang
menjadi target studi S3
Membuat konsentrasi penelitian calon
dosen S3
Membuat list calon supervisor pada
kampus tujuan
Evaluasi:
Membuat kesimpulan dan analisa
survey
Menyampaihan hasil penelitian kepada
pihak pengelola jurusan sebagai bahan
pertimbangan
Menindaklanjuti hasil talent pool
dengan memfokuskan kebijakan pada
kandidat terpilih.
43. 39
E. Keterkaitan Kegiatan Dengan Substansi Mata Pelatihan
Berdasarkan 5 tahapan kegiatan yang sudah dirumuskan, maka dapat kita lihat
bagaimana nilai core values ASN BerAKHLAK diterapkan. Berikut penjabaran
impelementasi nilai BerAKHLAK pada tahapan kegiatan yang dilakukan.
NO KEGIATAN INTERNALISASI NILAI BERAKHLAK
1 Melakukan
Benchmarking
kendala dosen dalam
melanjutkan S3 di
departemen TM
UNAND
Kolaboratif
Melakukan agenda Benchmarking ke Departemen
Teknik Mesin Universitas andalas merupakan
wujud sikap terbuka dan bekerjasama dalam
menghasilkan suatu nilai tambah dalam kegiatan
ini.
Akuntabel
Mengagendakan Benchmarking ke salah satu
kampus dalam rangka memenuhi kriteria penilaian
dalam membuat aktualisasi diri dalam agenda
latsar ini merupakan bentuk integritas tinggi yang
kami lakukan agar tahapan kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan kriteria dan ketentuan
yang sudah diberikan.
Kompeten
Salah satu point pada aspek kompeten adalah
“melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik”.
Agenda Benchmarking ini dilakukan salah
tujuannya adalah agar tugas yang diberikan
mendapatkan hasil yang maksimal. Ini menurut
kami menunjukan karaktek kompeten yang harus
dimiliki ASN dalam menjalankan tugasnya.
2 Melakukan pemetaan
permasalahan
penyebab lambatnya
dosen dalam
Kompeten
Dalam melakukan pemetaan permasalahan, kami
melakukan studi literature terlebih dahulu dari
berbagai sumber seperti website, artikel, jurnal,
44. 40
melanjutkan studi S3
di Prodi TM UNP
berita hingga data yang kami ambil secara
langsung melalui lembaga, wawancara dan
penyebaran angket. Untuk mengerjakan hal diatas
tentunya kami dituntut untuk mempelajari
permasalahan dari berbagai aspek. Menurut kami
aspek kompeten sangat diperlukan untuk
pekerjaan diatas.
Kolaboratif
Agar identifikasi permasalahan yang akan diangkat
lebih tepat dan terukur maka kami juga melakukan
wawancara kepada stakeholder yang terlibat.
Dalam hal ini kami wajib memiliki karakter
kolaboratif agar kami dapat memastikan data dan
fakta yang diangkat memang betul terjadi.
3 Membuat angket
survey kendala
dosen dalam
melanjutkan studi S3
Kompeten
Dalam memetakan masalah dan menyusun butir
soal, kami membutuhkan literasi yang tepat agar
pertanyaan yang diberikan memang sesuai dan
tepat mengukur apa yang akan dtanyakan. Oleh
sebab itu sebelum membuat angket kami banyak
melakukan studi literature terkait permasalahan.
Ini merupakan wujud karakter kompeten yang
harus di implementasikan ASN.
Harmonis
Dalam membuat angket, kami membuat
pernyataan di awal yang berisikan kalimat
terimakasih atas kesediaan mengisi angket, kami
menjaga kerahasiaan jawaban responden. Ini kami
buat dalam hal membentuk harmonisasi antara
surveyor dengan responden. Sedapat mungkin
responden mampu memberikan respon dengan
45. 41
baik tanpa memikirkan hal yang mungkin
mengganggu independensi jawaban.
4 Menyebarkan angket
dan analisa hasil
survey
Adaptif
Angket dibuat menggunakan aplikasi google form.
Penggunaan aplikasi ini merupakan wujud
impelementasi kompetensi adaptif seorang ASN.
Sebagai seorang ASN, kami dituntut untuk mampu
mengikuti perkembangan teknologi dan mahir
dalam menggunakan produk teknologi dalam
menunjang kinerja.
Berorientasi pelayanan
Penyebaran angket melalui google form dapat
dimaknai juga sebagai bentuk usaha kami dalam
memberikan kemudahan akses (aksesibilitas) bagi
responden untuk mengisi kuesioner lebih flexible.
5 Merumuskan
kesimpulan, talent
pool dan gagasan
solutif.
Loyal
Pemilihan permasalahan rendahnya dosen
kualifikasi S3 untuk tugas Latsar merupakan
Loyalitas kami kepada institusi dimana kami
bekerja. Kondisi ini memang kami temukan sendiri
dan menurut kami ini penting dan harus segera
ditindaklanjuti demi reputasi Jurusan kedepan
Harmonis
Dalam merumuskan gagasan alternative, talent
pool & kesimpulan, kami harus memperhatikan
aspek harmonis yang harus tetap dijaga dalam
implementasi kebijakan. Opsi kebijakan yang
diambil nantinya sedapat mungkin selalu menjaga
kekompakan dan harmonisasi kerja di lingkungan
jurusan.
46. 42
F. Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi
Gagasan utama dirancang mengacu kepada visi, misi dan nilai-nilai
organisasi. Ini dilakukan agar gagasan utama yang diberikan sejalan dengan
arah kebijaka Universitas kedepan. Berikut penjabaran keterkaitan gagasan
utama dengan visi, misi dan nilai-nilai organisasi Universitas Negeri Padang.
1. Melakukan Benchmarking kendala dosen dalam melanjutkan S3 di
departemen TM UNAND
Misi Universitas Negeri Padang pada point 5 menyebutkan kerjasama
internasional. Melakukan bench marking merupakan wujud
keterbukaan pemikiran yang harus dipegang teguh agar target
kejasama yang lebih besar (internasional) bisa tercapai.
Keterkaitan gagasan juga dapat ditemui pada aspek nilai-nilai
organisasi pada point “Integritas”. Mengadakan bench marking sebagai
bentuk integritas pada tugas yang diberikan. Bagaimanapun dalam
mengemukakan gagasan tentunya harus berdasarkan data dan fakta
lapangan. Melakukan benchmarking merupakan bentuk integritas
seorang ASN dalam menghadirkan data dan fakta yang benar benar
terjadi dan apa adanya.
2. Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen dalam
melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP
Dalam melakukan pemetaan permasalahan, penulis melakukan
serangkaian studi literature, pencarian data dan fakta penunjang dari
artikel, website hingga melakukan wawancara langsung kepada
reponden penelitian. Langkah ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi
pada point “Pembelajar”. Pada point pembelajar disebutkan civitas
akademika UNP harus memiliki rasa/keinginan untuk terus belajar dan
menambah ilmu pengetahuan.
3. Membuat angket survey kendala dosen dalam melanjutkan studi S3
Dalam memetakan masalah dan menyusun butir soal, kami
membutuhkan referensi yang tepat agar pertanyaan yang diberikan
memang sesuai dan tepat mengukur apa yang akan dtanyakan. Oleh
sebab itu sebelum membuat angket kami melakukan studi literature
47. 43
terkait permasalahan, metode penyebaran angket dan mengedepankan
permasalahan yang ditemukan di lapangan. Ini sesuai dengan nilai-nilai
organisasi pada point “Inisiatif”. Karakter inisiatif diperlukan agar
system dalam kampus dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa
harus perlu ditegur terlebih dahulu.
4. Menyebarkan angket dan analisa hasil survey
Dalam menyebarkan angket, penulis menggunakan metode online
dengan membuat google form. Metode ini dipilih karena dinilai lebih
flexible dan memudahkan reponden dalam mengakses. Hal ini sesuai
dengan nilai-nilai organisasi “Kreatif dan Inovatif”. Civitas akademika
Universitas Negeri Padang harus memiliki nilai kretifitas dan inovatif
dalam mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
5. Merumuskan gagasan alternative dan kesimpulan
Dalam merumuskan gagasan alternative & kesimpulan, kami harus
memperhatikan aspek visi, misi dan nilai-niai organisasi. Gagsan
alternative yang ditawarkan harus mampu mendukung tahapan
pencapaian visi, misi dan nilai-nilai organisasi.
G. Target Capaian dan Identifikasi Dampak Pemecahan Isu
Berdasarkan rencana kegiatan, tahapan dan output Kegiatan yang sudah
disusun diatas maka penulis menargetkan target capaian (Short Therm, Mid
Therm, Long Therm), berikut rincian target capaian:
Target Capaian
Short Therm Mid Therm Long Therm
Diperolehnya
kesimpulan apa saja
kendala dosen
dalam melanjutkan
S3
Diperolehnya factor
mayor dan minor
permasalahan
kendala dosen
Meningkatnya focus
dan perhatian dosen
untuk lanjut studi S3
Meningkatnya jumlah
dosen yang
siap/memenuhi
kriteria untuk lanjut
S3
Meningkatnya jumlah
dosen yang melanjutkan
kuliah/selesai S3 di
Departemen Teknik
mesin FT UNP
Meningkatnya jumlah
kerjasama Institusi
dengan kampus lain
48. 44
Diperolehnya data
talent pool, nama
dosen yang
berpotensi lanjut S3
berdasarkan tingkat
kesiapan dosen Ybs
Dirumuskannya
gagasan solutif yang
ditinjau dari aspek
kendala dosen
Diperolehnya fakta
kelemahan dari
aspek manajemen
terkait penanganan
rendahnya dosen
kualifikasi S3
Dirumuskannya
gagasan solutif yang
ditinjau dari aspek
manajemen
Terealisasikannya
program
pendampingan
persiapan
persyaratan teknis
beasiswa:
bahasa/LoA/research
statement dll
Adanya program
khusus percepatan
dosen lanjut studi S3
dari kampus
Adanya program
kerjasama Universitas
dengan kampus calon
lokasi studi S3
Meningkatkan akreditasi
dan reputasi kampus
Mengangkat jumlah
angka penelitian,
publikasi dan
pengabdian masyarakat
Universitas
Tercapainya Visi, Misi,
Tujuan dan Nilai-Nilai
institusi
Berdasarkan target capaian diatas maka dapat diperoleh dampak pemecahan
masalah terhadap masing-masing individu dan unit kerja/organisasi sbb:
1. Bagi individu
a. Dengan adanya ide pemecahan isu ini diharapkan dapat berdampak
terhadap terselesaikannya permasalahan dosen dalam melanjutkan
S3.
b. Meningkatkan peluang dosen menuju jenjang karir dosen tertinggi
(professor).
2. Bagi Unit Kerja/Organisasi
a. Dengan terselesaikannya permasalahan dosen dalam melanjutkan S3
maka kampus berpeluang memiliki banyak dosen dengan kualifikasi
S3
b. Banyaknya dosen dengan kualifikasi S3 tentunya berdampak positif
terhadap akreditasi dan reputasi institusi
49. 45
c. Dari aspek kinerja penelitian dan publikasi tentu ini juga akan
berdampak positif. Dosen dengan kualifikasi S3 tentu memiliki jam
terbang, reputasi dalam hal publikasi dan penelitian.
50. 46
BAB IV.
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan tanggal selama 42 hari / 6 minggu dari tanggal
4 September – 14 Oktober 2022. Berikut rancangan kegiatan dan sub kegiatan
selama masa aktualisasi.
Tabel Jadwal Kegiatan Aktualisasi
N
o
DETAIL KEGIATAN
SEPTEMBER OKTOBER
1 2 3 4 5 6
1 Melakukan Benchmarking kendala dosen
dalam melanjutkan S3 di departemen TM
UNAND
a. Menagendakan benchmarking ke
Departemen teknik mesin UNAND
b. Mengajukan surat permohonan
kunjungan ke departemen teknik
mesin Unand
c. Mengagendakan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
d. Melakukan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
e. Merumuskan kesimpulan (data dan
fakta pendukung)
2 Melakukan pemetaan permasalahan
penyebab lambatnya dosen dalam
melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP
a. Studi literature tentang potensi
kendala yang dialami sehingga
51. 47
menghambat dosen dalam
melanjutkan studi S3
b. Merumuskan pertanyaan yang
menggambarkan permasalahan dosen
dalam melanjutkan studi S3
c. Mengagendakan waktu, lokasi, teknis
survey awal/wawancara
d. Mewawancarai sampel kepala
departemen dan dosen S2 di
lingkungan jurusan teknik mesin FT
UNP
e. Pemetaan masalah terkait data hasil
wawancara
f. Merumuskan identifikasi masalah
dalam diagram fishbone
3 Membuat angket survey kendala dosen
dalam melanjutkan studi S3
a. Melakukan identifikasi permasalahan
sebagai acuan dalam membuat butir
angket
b. Membuat item pertanyaan
berdasarkan identifikasi
permasalahan
c. Membuat surat permohonan pengisian
angket bagi sampel
d. Membuat google form pengisian
angket
e. Melakukan uji coba pengisian angket
secara mandiri
4 Menyebarkan angket dan analisa hasil
survey
a. Membuat list nama dan email dosen
52. 48
sampel
b. Menghubungi dosen sampel secara
personal
c. Menyebarkan angket melalui email
dosen sampel
d. Mengumpulkan data hasil survey di
google drive dan analisa hasil
5 Merumuskan kesimpulan, gagasan solutif
dan rekomendasi nama dosen potensial
lanjut S3
a. Mengumpulkan data isian google form
b. Mengidentifikasi aspek kendala pada
masing-masing aspek
c. Merumuskan gagasan alternative pada
setiap item permasalahan
d. Melakukan pengolahan data angket
e. Merumuskan sebaran data
f. Menuliskan gagasan alternative pada
setiap permasalahan
g. Membuat table gagasan alternative
h. Membuat kesimpulan dan analisa
survey
i. Menyampaihan hasil penelitian dan
rekomendasi nama dosen potensial
lanjut S3 kepada pihak pengelola
jurusan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil kebijakan
53. 49
A. Matrik Pelaksanaan Aktualisasi
Unit Kerja : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Identifikasi Isu : 1. Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang.
2. Belum Maksimalnya Sistem Pembelajaran Digital
3. Implementasi Sistem Layanan Digital yang Belum Maksimal.
Isu yang Diangkat : Analisis kendala Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di departemen teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Padang.
Gagasan Pemecahan
Isu
: “Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifikasi S3 Pada Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UNP”
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
KETERKAITAN
SUBSTANSI
MATA
PELATIHAN
KONTRIBUSI
TERHADAP
VISI MISI
ORGANISASI
1 Melakukan
Benchmarking kendala
dosen dalam melanjutkan
S3 di departemen TM
UNAND
Menagendakan benchmarking ke
Departemen teknik mesin UNAND
Mengajukan surat permohonan
kunjungan ke departemen teknik mesin
Unand
Mengagendakan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
Melakukan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
Diperolehnya data
dan fakta kendala
dosen dalam
melanjutkan S3 di
departemen teknik
mesin Unand serta
memperoleh
alternative solusi dan
program yang
Agenda II
Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Akuntabel,
kompeten,
kolaboratif,
loyal)
Penelitian ini
menargetkan
output berupa
data terkait
kendala dan
masalah yang
dihadapi
dosen
Departemen
54. 50
Merumuskan kesimpulan (data dan
fakta pendukung)
dilakukan
Departemen Teknik
Mesin UNAND dalam
mengatasi masalah
rendahnya angka
dosen S3
Teknik Mesin
FT UNP dalam
melanjutkan
studi S3. Data
ini kemudian
bisa dijadikan
acuan bagi
Departemen
Teknik Mesin
dalam
merancang
program
percepatan S3
bagi dosen.
Langkah ini
diharapkan
dapat
menunjang
tercapainya
misi
organisasi
tekait aspek:
1)
Tercapainya
pelaksanaan
pendidikan
2 Melakukan pemetaan
permasalahan penyebab
lambatnya dosen dalam
melanjutkan studi S3 di
Prodi TM UNP
Persiapan:
Studi literature tentang potensi kendala
yang dialami sehingga menghambat dosen
dalam melanjutkan studi S3
Merumuskan pertanyaan yang
menggambarkan permasalahan dosen
dalam melanjutkan studi S3
Mengagendakan waktu, lokasi, teknis
survey awal/wawancara
Diperolehnya
data/identifikasi
kendala dosen
dalam melanjutkan
studi S3 dari hasil
studi literature dan
pengambilan data
awal
Agenda II
Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Kolaboratif,
Kompeten)
Agenda III
Kompetensi
smart ASN
Pelaksanaan:
Mewawancarai sampel kepala departemen
dan dosen S2 di lingkungan jurusan teknik
mesin FT UNP
Evaluasi:
Pemetaan masalah terkait data hasil
wawancara
Merumuskan identifikasi masalah dalam
55. 51
diagram fishbone berlevel
internasional,
mendorong
penelitian
inovatif dan
publikasi
global, serta
mendorong
tercapainya
kerjasama
Internasional.
3 Membuat angket survey
kendala dosen dalam
melanjutkan studi S3
Persiapan:
Melakukan identifikasi permasalahan
untuk dijadikan acuan dalam membuat
butir angket
Membuat item pertanyaan berdasarkan
identifikasi permasalahan
Membuat surat permohonan pengisian
angket bagi sampel
Diperolehnya angket
survey kendala
dosen dalam hal
melanjutkan studi S3
Agenda III
Analisis isu
Kompetensi
smart ASN
Agenda II
BerAKHLAK
ASN
(Kompeten)
Pelaksanaan:
Membuat google form pengisian angket
Evaluasi:
Melakukan uji coba pengisian angket
secara mandiri untuk mengantisipasi
potensi kendala teknis
4 Menyebarkan angket dan
analisa hasil survey
Persiapan:
Membuat list nama dan email dosen
sampel
Menghubungi dosen sampel secara
personal perihal survey
Disebarkannya
angket survey
kepada dosen sampel
survey
Agenda III
Kompetensi
smart ASN
Agenda II
56. 52
Pelaksanaan:
Menyebarkan angket melalui email
dosen sampel
Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Kolaboratif,
Kompeten)
Evaluasi:
Mengumpulkan data hasil survey di
google drive
Melakukan analisa hasil survey
5 Merumuskan kesimpulan,
talent pool dan gagasan
solutif.
Persiapan:
Mengumpulkan data isian google form
Mengidentifikasi aspek kendala pada
masing-masing aspek
Merumuskan gagasan alternative pada
setiap item permasalahan
Diperolehnya
kesimpulan
penelitian, data
perolehan talent pool
dan gagasan
alternative.
Agenda III
Kompetensi
smart ASN
Agenda II
BerAKHLAK
ASN
(Kompeten)
Pelaksanaan:
Melakukan pengolahan data angket
Merumuskan sebaran data
Menuliskan gagasan alternative pada
setiap permasalahan
Membuat table gagasan alternative
Membuat talent pool dosen potensial
lanjut studi S3.
57. 53
Membuat list nama dosen potensial
melanjutkan studi S3
Membuat list nama kampus yang
menjadi target studi S3
Membuat konsentrasi penelitian calon
dosen S3
Membuat list calon supervisor pada
kampus tujuan
Evaluasi:
Membuat kesimpulan dan analisa
survey
Menyampaihan hasil penelitian kepada
pihak pengelola jurusan sebagai bahan
pertimbangan
Menindaklanjuti hasil talent pool
dengan memfokuskan kebijakan pada
kandidat terpilih.
58. 54
B. Capaian Penyelesaian Core Isu
Dalam mengidentifikasi permasalahan dosen lanjut studi S3 dilakukan dengan
membuat google form yang berisi pertanyaan terkait kendala dan talent pool
dosen potensial untuk lanjut studi S3. Berikut draft angket yang disebarkan
dalam mengumpulkan data penelitian:
NO PERTANYAAN OPSI
JAWABAN
JENIS
PERTANYAAN
POSITIF NEGATIF
PERTANYAAN PEMBUKA
1 Nama Lengkap: Teks
jawaban
singkat
2 Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengabdi
sebagai Dosen di Departemen Teknik
Mesin FT UNP?
a. Kurang dari 5 tahun
b. Rentang 5-10 tahun
c. 10-15 tahun
d. 20-25 tahun
e. 25 tahun lebih
Checklist
Box
ASPEK MOTIVASI PERSONAL
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
R : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
1 Dengan tuntutan pendidikan saat ini,
seorang Dosen wajib memiliki
Checklist
Box
59. 55
kualifikasi doctor (S3).
2 Menjadi Dosen dengan kualifikasi S3,
saya mampu berkontribusi lebih banyak
terhadap Institusi tempat saya bekerja.
Checklist
Box
3 Mendapatkan gelar S3 secara langsung
dapat membantu intitusi saya
mendapatkan akreditasi yang lebih baik
Checklist
Box
4 Saya dapat meningkatkan kualitas
penelitian saya dengan memiliki
kualifikasi S3
Checklist
Box
5 Menjadi seorang Dosen S3 bisa berdapak
terhadap peningkatan skor SINTA saya
dan mendorong peningkatan jumlah
publikasi saya kedepan
Checklist
Box
6 Menjadi seorang Dosen S3 dapat
membuat karir saya lebih baik kedepan
Checklist
Box
7 Menjadi Dosen dengan kualifikasi S3
memiliki tingkat kesejahteraan yang
lebih baik disbanding dosen dengan
kualifikasi S2
Checklist
Box
8 Dosen dengan kualifikasi S2 memiliki
banyak keterbatasan dalam
pengembangan karir kedepan
Checklist
Box
9 Dosen dengan kualifikasi S2 minim
kesempatan untuk menduduki jabatan
strategis di lingkungan institusi
(Universitas)
Checklist
Box
10 Dosen dengan kualifikasi S2 menjadi
beban bagi penilaian akreditasi institusi
Checklist
Box
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
60. 56
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
1 Saya sangat termotivasi melihat rekan
yang sudah S3
Checklist
Box
2 Saya merasa belum cukup dengan
menjadi dosen dengan kualifikasi S2
Checklist
Box
3 Saya selalu berdiskusi dengan rekan
yang sudah S3 mengenai cara/tahapan
yang dilalui untuk melanjutkan studi
Checklist
Box
4 Saya selalu mencari informasi peluang
lanjut studi S3 di kampus DN/LN
Checklist
Box
5 Saya berusaha mencari informasi calon
supervisor melalui informasi website
kampus/groub peneliti/email dan
mencari informasi langsung dari rekan
sejawat.
Checklist
Box
6 Saya berusaha mencari informasi
kampus yang memiliki labor/riset yang
sesuai dengan bidang keahlian yang saya
miliki
Checklist
Box
7 Saya mengikuti
webinar/talkshow/sosialisasi program
lanjut studi S3 yang diadakan
kampus/pihak lainnya
Checklist
Box
8 Saya mempelajari setiap tahapan yang
harus dilalui dalam mengagendakan
lanjut studi S3
Checklist
Box
9 Saya sudah menyiapkan persyaratan
untuk lanjut studi S3 seperti (LoA,
Research statement, proposal riset,
Checklist
Box
61. 57
persyaratan bahasa)
10 Saya menyusun tahapan dan target
capaian yang harus saya penuhi sebagai
bentuk usaha dalam melengkapi
persayaran studi lanjut S3
Checklist
Box
ASPEK KELUARGA
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1 Keluarga mendukung penuh rencana
saya untuk lanjut studi S3
Checklist
Box
2 Kondisi yang harus meninggalkan anak-
anak selama studi menjadi kendala saya
dalam melanjutkan studi S3
Checklist
Box
3 Membawa keluarga ikut serta selama
lanjut studi S3 berpotensi menjadi
kendala dalam menjalani studi.
Checklist
Box
4 Melanjutkan studi S3 membuat saya
beresiko kehilangan momen
kebersamaan dengan keluarga
Checklist
Box
5 Melanjutkan studi S3 dapat mengganggu
stabilitas ekonomi keluarga
Checklist
Box
6 Pertimbangan keluarga menjadi factor
utama saya untuk menunda lanjut studi
S3
Checklist
Box
62. 58
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
1 Saya selalu berdiskusi dengan keluarga
terkait target dan rencana lanjut studi S3
Checklist
Box
2 Keluarga selalu memberikan
support/motivasi kepada saya agar
segera lanjut studi S3
Checklist
Box
3 Saya merasa khawatir meninggalkan
anak,istri,keluarga jika memutuskan
untuk lanjut studi S3
Checklist
Box
4 Keluarga saya khawatir jika saya
memutuskan lanjut studi akan
menjauhkan hubungan dan
menimbulkan masalah baru dalam
keluarga
Checklist
Box
5 Keluarga selalu menanyakan bagaimana
rencana dan persiapan lanjut studi S3
Checklist
Box
ASPEK KEBIJAKAN INSTANSI
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Setuju
63. 59
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1 Pihak kampus membuat program
khusus untuk melakukan percepatan
lanjut studi S3 dosen di lingkungan UNP
Checklist
Box
2 Pihak kampus memberi kemudahan
urusan terkait lanjut studi S3
Checklist
Box
3 Pihak kampus memberikan
support/bantuan dana bagi dosen yang
berkeinginan lanjut studi S3 namun
terkendala biaya
Checklist
Box
4 Beban pekerjaan di kampus terlalu berat
sehingga mengurangi waktu dosen
untuk mempersiapkan studi lanjut S3
Checklist
Box
5 Pihak kampus membuat persyaratan
khusus yang memberatkan dosen untuk
lanjut S3
Checklist
Box
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
1 Pihak kampus membuat program
percepatan dosen lanjut studi S3
Checklist
Box
64. 60
2 Pihak kampus memberikan program
pelatihan bahasa bagi dosen di
lingkungan UNP
Checklist
Box
3 Pihak kampus menawarkan beasiswa
bagi dosen yang ingin lanjut studi S3
Checklist
Box
4 Pihak kampus memberikan kemudahan
dalam pengurusan administrasi bagi
dosen yang ingin lanjut studi S3
Checklist
Box
5 Pihak kampus berusaha mencarikan
calon supervisor bagi dosen yang ingin
lanjut studi S3
Checklist
Box
6 Pihak kampus berusaha menjalin
komunikasi dengan kampus DN/LN
sebagai usaha untuk mencarikan
kampus tujuan lanjut studi S3
Checklist
Box
7 Pimpinan Jurusan/Fakultas/Universitas
selalu memberikan motivasi dan
semangat untuk lanjut studi S3
Checklist
Box
8 Pihak kampus memberikan
reward/apresiasi bagi dosen yang lanjut
studi S3
Checklist
Box
FAKTOR PERSYARATAN ADMINISTRASI BEASISWA
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
65. 61
1 Skor kemampuan bahasa (Toefl/IELTS)
yang dipersyaratkan dalam persyaratan
beasiswa terlalu tinggi/sulit
Checklist
Box
2 Saya kesulitan dalam mendapatkan LoA
karena minim relasi terhadap calon
supervisor/kampus tujuan.
Checklist
Box
3 Saya mempunyai kesulitan dalam
membuat proposal riset untuk
keperluan lanjut studi S3.
Checklist
Box
4 Saya mengalami kesulitan dalam mebuat
personal statement
Checklist
Box
5 Rangkaian ujian/test masuk universitas
menjadi kendala utama bagi saya dalam
memutuskan lanjut sudi S3
Checklist
Box
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
1 Saya rutin melakukan latihan
TOEFL/IELTS untuk persiapan bahasa
Checklist
Box
2 Saya sering mengikuti kursus/kelas
pelatihan bahasa (TOEFL/IELTS)
Checklist
Box
3 Skor kompetensi bahasa (TOEFL/IELTS)
saya sudah melampaui ambang batas
persyaratan beasiswa dan sarat masuk
kampus target studi S3
Checklist
Box
66. 62
4 Saya rutin berkomunikasi dengan
mantan dosen pembimbing waktu kuliah
S2
Checklist
Box
5 Saya berkomunikasi dengan baik dengan
calon supervisor S3
Checklist
Box
7 Saya sering membaca jenis/bentuk
personal statement di internet
Checklist
Box
8 Saya sudah membuat personal
statement untuk keperluan S3
Checklist
Box
9 Saya melakukan proses
bimbingan/koreksi mengenai personal
statement yang saya buat dengan
teman/mentor yang sudah
berpengalaman
Checklist
Box
10 Saya sudah mempersiapkan proposal
riset untuk diajukan sebagai persyaratan
S3
Checklist
Box
11 Proposal riset yang saya buat sudah saya
bahas dengan teman/mentor yang
sudah berpengalaman
Checklist
Box
12 Saya rutin membaca sumber/literature
yang dapat memperkaya referensi saya
terkait pembuatan proposal riset
Checklist
Box
13 Saya rutin mencari informasi beasiswa
di internet
Checklist
Box
14 Saya membaca secara detail tahapan dan
persyaratan beasiswa S3
Checklist
Box
15 Saya mempelajari tahapan dan
persyaratan untuk mengikuti tes masuk
S3 pada kampus target lanjut studi S3
Checklist
Box
TALENT POOL DOSEN POTENSIAL LANJUT STUDI S3
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk mengisi data
terkait kesiapan Bapak/Ibu dalam melanjutkan studi S3.
Silahkan di isikan informasi terkait kondisi kesiapan
Bapak/Ibu dalam agenda lanjut studi S3 se detail mungkin.
67. 63
Data ini menjadi acuan pengembangan SDM bagi
departemen Teknik Mesin terkait agenda Dosen dalam
melanjutkan studi S3 di lingkungan Departemen Teknik
Mesin FT UNP.
1 Apakah Bapak/Ibu menargetkan lanjut
studi S3 dalam negeri/luar negeri?
Mohon juga disebutkan nama kampus,
asal negara (untuk kampus LN) target
sudi S3 Bapak/Ibu.
Teks
jawaban
singkat
2 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki
persiapan terkait Bahasa?Jika sudah
mohon disebutkan jenis tes dan skor
capaian sejauh ini yang sudah diperoleh.
Teks
jawaban
singkat
3 Apakah Bapak/Ibu sudah pernah
menjalin komunikasi dengan
kampus/calon supervisor pada kampus
tujuan studi S3? Jika sudah, mohon
dijelaskan sejauh apa dan bagaimana
bentuk komunikasi yang sudah dilalui
sejauh ini.
Teks
jawaban
singkat
4 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki
Proposal Riset yang akan dijadikan
sebagai salah satu persyaratan dalam
melanjutkan studi S3?Jika sudah mohon
dijelaskan spesifik tema riset yang akan
Bapak/Ibu angkat.
Teks
jawaban
singkat
5 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki
personal statement yang akan dijadikan
persyaratan lanjut studi S3?
Teks
jawaban
singkat
6 Berdasarkan konsisi diatas, menuut
Bapak/Ibu berapa tahun lagi waktu yang
Bapak/Ibu perlukan untuk melanjutkan
studi S3.
Teks
jawaban
singkat
Dalam memberikan skor penilaian mengaplikasikan skala likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang
68. 64
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam pengukuran bidang
pendidikan, skala Likert juga sering digunakan, selain juga skala Guttman,
semantik Diferensial, Rating scale, dan skala Thurstone. Dalam penggunaan skala
Likert, terdapat dua bentuk pertanyaan, yaitu bentuk pertanyaan positif untuk
mengukur skala positif, dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur skala
negatif.
Opsi Jawaban Pertanyaan
Positif
Pertanyaan
Negatif
Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali) Skor 1 Skor 5
Tidak (setuju/baik/) atau kurang Skor 2 Skor 4
Netral / Cukup Skor 3 Skor 3
(Setuju/Baik/suka) Skor 4 Skor 2
Sangat (setuju/Baik/Suka) Skor 5 Skor 1
Bentuk jawaban skala Likert antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju, dan tidak setuju. Selain itu, jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan Skala Likert bisa juga mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting
(SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP).
Intrepretasi data skala likert yang diperoleh mengacu kepada table konversi
berikut:
Rentang Angka Rata-
Rata
Kesimpulan
0-0.9 Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
1-1.9 Tidak setuju / Kurang baik)
2-2.9 Cukup / Netral
3-3.9 (Setuju/Baik/suka)
4-5 Sangat (setuju/Baik/Suka)
Angket disebarkan kepada 14 orang dosen Departemen Teknik Mesin yang
memiliki kualifikasi S2. Berikut list nama dosen yang dijadikan sampel:
No Nama Dosen
1 Wanda Afnison
2 Fiki Efendi
69. 65
3 Andre Kurniawan
4 Junil Adri
5 Bulkia Rahim
6 Budi Syahri
7 Rahmat Azis Nabawi
8 Anna Niska Fauza
9 Rifelino
10 Dieter Rahmadiawan
11 Zainal Abadi
12 Febri Prasetya
13 Primawati
14 Hendri Nurdin
15 Fitrah Qalbina
Berdasarkan pengambilan data yang dilakukan, dengan melihat variable yang
mempengaruhi kondisi ini yaitunya: aspek motivasi personal, aspek keluarga,
aspek kebijakan instansi dan aspek persyaratan administrasi beasiswa. Dari
peninjauan data skala likert diperoleh titik permasalahan dominan ada pada
aspek kebijakan instansi dan persyaratan administrasi beasiswa. Berikut rerata
skor skala likert yang diperoleh:
No Variabel Rerata Skor
1 Aspek motivasi personal 4.17
2 Aspek Keluarga 3.97
3 Aspek Kebijakan Instansi 3.60
4 Aspek Persyaratan Administrasi Beasiswa 3.28
Penentuan talent pool dosen potensial lanjut studi S3 ditentukan dengan melihat
kesiapan dosen dalam mempersiapkan studi lanjut. Ini dapat dilihat dari aspek
kesiapan bahasa, persiapan administrasi beasiswa, LoA, proposal risel dll.
Dalam menentukan tingkat kesiapan dosen dapat ditentukan dalam bentuk skala
sbb:
NO Variabel Aspek Tingkatan Kesiapan Skor
70. 66
1 Kesiapan Bahasa Memiliki sertifikat kompetensi bahasa
(TOEFL/IELTS) dari lembaga resmi yang
kredibel dengan nilai memenuhi ambang
batas. IELTS>6.5, TOEFL> 550
5
Memiliki sertifikat kompetensi bahasa
(TOEFL/IELTS) dari lembaga resmi yang
kredibel dengan nilai memenuhi ambang
batas persyaratan beasiswa IELTS<6.5,
TOEFL< 550
4
Memiliki sertifikat kompetensi bahasa
(TOEFL/IELTS) dari lembaga sertifikasi
bahasa diluar lembaga yang
diakui/simulation test dengan nilai
memenuhi ambang batas persyaratan
beasiswa IELTS>6.5, TOEFL> 550
3
Memiliki sertifikat kompetensi bahasa
(TOEFL/IELTS) dari lembaga sertifikasi
bahasa diluar lembaga yang
diakui/simulation test dengan nilai belum
memenuhi ambang batas persyaratan
beasiswa IELTS<6.5, TOEFL< 550
2
Tidak memiliki dokumen kompetensi
bahasa dari lembaga sertifikasi bahasa
manapun
1
2 LoA Memiliki LoA yang aktif 5
Memiliki LoA tapi sudah tidak aktif 4
Berupa komunikasi tertulis dengan calon
supervisor S3 terkait agenda lanjut studi S3
3
71. 67
Tergabung dalam satu groub/jaringan
komunikasi dengan calon supervisor
2
Tidak memiliki bentuk komunikasi apapun
dengan calon supervisor S3
1
3 Proposal Riset Memiliki proposal riset yang sudah/pernah
dipersentasikan pada calon supervisor.
5
Memiliki proposal riset yang sudah dibahas
oleh tim/rekan sejawat
4
Memiliki draft proposal riset yang belum
pernah dibahas/diuji pihak external
3
Memiliki draft proposal riset yang belum
lengkap 100%
2
Tidak memiliki draft proposal riset 1
4 Personal
Statement
Memiliki personal statement yang
sudah/pernah dikirim ke calon supervisor
5
Memiliki personal statement yang sudah
melalui proses analisa alih bahasa dari
pihak ke 3
4
Memiliki konsep personal statement yang
belum pernah diperika/ditela’ah oleh pihak
lain
3
Memiliki konsep personal statement yang
belum selesai 100%
2
Tidak memiliki personal statement 1
5 Persyaratan
administrasi
Pesyaratan administrasi beasiswa lengkap
dan memenuhi ambang batas minimal
5
72. 68
beasiswa Persyaratan administrasi beasiswa lengkap
tapi belum memenuhi nilai ambang batas
minimal
4
Item persyaratan administrasi beasiswa
terpenuhi 50%
3
Persyaratan administrasi beasiswa
terpenuhi dibawah 50%
2
Belum memiliki persyaratan administrasi
beasiswa sama sekali
1
Berdasarkan data angket yang diperoleh, maka dapat dilihat tingkat kesiapan
dosen dalam studi lanjut S3 pada table berikut:
No Nama Dosen
Tingkat Kesiapan Studi
Total
Skor
Kesiapan
Bahasa
LoA
Proposal
Riset
Personal
Statement
Persyaratan
administrasi
beasiswa
1 Wanda Afnison 4 2 3 3 2 14
2 Fiki Efendi 1 1 1 1 1 5
3 Andre
Kurniawan
4 1 1 1 1 8
4 Junil Adri 3 5 5 4 3 20
5 Bulkia Rahim 3 5 5 4 3 20
6 Budi Syahri 3 5 5 5 5 23
7 Rahmat Azis
Nabawi
1 5 1 1 2 10
8 Anna Niska
Fauza
4 4 3 1 1 13
9 Rifelino 1 4 1 1 1 8
10 Dieter
Rahmadiawan
5 5 5 3 4 22
11 Zainal Abadi 1 4 3 3 3 14
73. 69
12 Febri Prasetya 4 5 5 5 5 24
13 Primawati 4 1 1 1 1 8
14 Hendri Nurdin 1 3 3 3 3 13
15 Fitrah Qalbina 4 1 1 1 1 8
Berdasarkan data isian talent pool maka diperoleh sejumlah nama dosen muda
potensial lanjut studi S3 di Departemen Teknik Mesin diantaranya:
No Nama Talent Skor
1 Febri Prasetya 24
2 Budi Syahri 23
3 Dieter
Rahmadiawan
22
4 Junil Adri 20
5 Bulkia Rahim 20
Untuk melihat bagaimana kondisi core Isu sebelum dan sesudah Aktualisasi
dapat dilihat pada table berikut:
Kondisi Core Isu
Sebelum Aktualisasi Sesudah Aktualisasi
Tidak teridentifikasinya
permasalahan terkait rendahnya
motivasi dosen dalam melanjutkan
studi S3
Program/upaya percepatan studi
yang ada dari instansi tidak tepat
sasaran/tidak efisien.
Tidak adanya upaya identifikasi
SDM potensial untuk dijadikan pilot
project
Diperoleh data permasalahan
utama penyebab rendahnya
motivasi dosen dalam lanjut
studi S3
Data penelitian ini dapat
dijadikan parameter acuan untuk
merancang program yang tepat
sesuai permasalahan yang real
terjadi
Diperolehnya data talent pool
dosen potensial lanjut studi S3
74. 70
C. Manfaat Terselesaikannya Core Isu
1) Individu Peserta
Dengan terselesaikan isu ini diharapkan dapat melahirkan kebijakan yang
tepat dan berorientasi kepada permasalahan/kendala yang dialami dosen
dalam mempersiapkan studi S3.
2) Instansi
Data hasi penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi institusi dalam
menentukan kebijakan yang tepat dan terukur terkait upaya percepatan
dosen lanjut studi S3.
D. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Data hasil kegiatan aktualisasi selanjutnya diagendakan untuk ditindak lanjuti
setelah kegiatan latsar ini. Berikt detail tahapan kegiatan yang dirancang pasca
masa aktualisasi.
No Kegiatan Output
Durasi
dan
Waktu
Para pihak
Terlibat
Sumber
Biaya
Ket
1. Merancang
program
percepatan
lanjut studi
dosen
Departemen
Teknik Mesin
FT UNP dan
memasukan
dalam program
kerja
Departemen
Teknik Mesin
Dosen
Departem
en Teknik
Mesin FT
UNP
mendafta
rkan diri
lanjut
studi S3
DN/LN
2 Bulan.
(Novemb
er-
Desember
2023)
Dosen dan
Pengelola
Departemen
Teknik
Mesin
Departem
en Teknik
Mesin
75. 71
tahun 2023
2. Menindak
lanjuti
rancangan
dengan
mengadakan
program
pelatihan
bahasa,
Research
Proposal,
Personal
Statement
Dosen
departem
en Teknik
Mesin
mendapat
kan
sertifikat
bahasa
sesuai
persyarat
an
Beasiswa,
dosen
memiliki
personal
statement
1 Tahun,
(Januari-
Desember
2023)
Dosen,
Pengelola
Departemen
Teknik
Mesin, Pihak
Universitas
dan pihak ke
3 yang
diperbantuk
an untuk
program
pendamping
an
BOPTN
3 Mengagendaka
n
kegiatan/perte
muan yang
menjembatani
antara calon
supervisor
dengan dosen
Departemen
Teknik Mesin
yang akan
melanjutkan
studi S3
Dosen
mempero
leh LoA
1 Tahun,
(Januari-
Desember
2023)
Dosen,
Pengelola
Departemen
Teknik
Mesin, Pihak
Universitas
dan pihak ke
3 yang
diperbantuk
an untuk
program
pendamping
an
BOPTN
76. 72
4 Melakukan
pendampingan
bagi Dosen
potensial lanjut
S3 dalam
mendaftar pada
kampus tujuan
dan
kelengkapan
beasiswa
Dosen
terdaftar
pada
kampus
tujuan
dan
berangkat
lanjut S3
2 Tahun,
(Januari-
2023-
Desember
2024)
Dosen,
Pengelola
Departemen
Teknik
Mesin, Pihak
Universitas
Departem
en Teknik
Mesin
77. 73
BAB V.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang sudah dilaksanakan selama 6
minggu terakhir maka penulis dapat menyampaikan beberapa kesimpulan sbb:
1. Ditinjau dari aspek yang mempengaruhi Dosen dalam melanjutkan studi S3,
aspek motivasi personal dosen Departemen Teknik Mesin FT UNP berada
pada angka 4.17 dengan skala 1-5. Aspek keluarga yang mempengaruhi
kondisi Dosen dalam memutuskan untuk lanjut studi S3 berada pada angka
3.97, aspek kebijakan Instansi memiliki angka yang lebih rendah dibanding 2
aspek sebelumnya yaitu sebesar 3.60 dan aspek persyaratan administrasi
beasiswa memiliki angka terendah dengan angka 3.28. Berdasarkan data
diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa aspek kebijakan instansi
dan persyaratan administrasi beasiswa harus diberikan perhatian yang lebih
agar kendala dosen dalam memutuskan untuk lanjut studi dapat
diselesaikan.
2. Data talentpool yang diperoleh merekomendasikan 5 nama dosen dengan
skor tertinggi diantaranya: Febri Prasetya, Budi Syahri, Dieter Rahmadiawan,
Junil Adri dan Bulkia Rahim.
B. Rekomendasi
1. Untuk Penyelenggara Pelatihan
Kegiatan latihan dasar CPNS dengan system blended cukup menyita tenaga
dan konsentrasi lantaran harus membagi waktu dan tenaga dengan
kesibukan mengajar/pekerjaan lain dikampus. Akan lebih maksimal jika
kegiatan latsar dilaksakan terpadu pada satu waktu dan tempat saja.
Sehingga bias lebih focus dan maksimal.
2. Untuk Instansi Asal Peserta
Data hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi instansi saya
terkhusus Departemen Teknik Mesin FT UNP dalam merancang program
percepatan studi S3. Merancang sebuah program yang mengacu kepada data
dan fakta yang memang ada di lapangan tentunya akan menghasilkan
program yang efektif, hemat dari segi segi biaya, solutif dan tepat sasaran.
78. 74
REFERENSI
[1] Struktur organisasi Universitas Negeri Padang
http://ppid.unp.ac.id/
[2] Visi, Misi, Tujuan, Motto dan Nilai-Nilai Organisasi Universitas Negeri Padang
https://unp.ac.id/
[3] Data Dosen dan Karyawan Departemen Teknik Mesin Universitas Negeri Padang
DOSEN & KARYAWAN – Jurusan Teknik Mesin (unp.ac.id)
[4] Data Dosen dan Karyawan Departemen Teknik Mesin Universitas Andalas
Dosen Jurusan Teknik Mesin Unand
[5] Top Universities in Indonesia
Top Universities in Indonesia | 2022 Indonesian University Ranking (4icu.org)
[6] Science and Technology Index (SINTA)
SINTA - Science and Technology Index (kemdikbud.go.id)
[7] E-Learning UNP
Dashboard (unp.ac.id)
[8] Sistem Kepegawaian UNP
SiPeg UNP
[9] Portal Akademik UNP
Portal Akademik UNP | Log in
[10] Undang Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
80. 76
Lampiran 1. Lampiran Laporan Kegiatan 1.
a) Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
b) Dokumentasi Output/Hasil Kegiatan
c) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
d) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
93. 77
Lampiran 2. Lampiran Laporan Kegiatan 2.
a) Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
b) Dokumentasi Output/Hasil Kegiatan
c) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
d) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
94. FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH/MENTOR
Nama : Wanda Afnison, S.Pd, M.T
NIP : 19890409 202203 1 008
Unit Kerja : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Padang
Jabatan : Dosen
Isu : Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifikasi S3 Pada
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UNP
Kegiatan 2 : Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen
dalam melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP
Penyelesaian Kegiatan
Tanggal
Pelaporan
Catatan Mentor
Paraf
Mentor
Tahapan kegiatan:
Studi literature tentang potensi
kendala yang dialami sehingga
menghambat dosen dalam
melanjutkan studi S3
Merumuskan pertanyaan yang
menggambarkan permasalahan
dosen dalam melanjutkan studi
S3
Mengagendakan waktu, lokasi,
teknis survey awal/wawancara
Mewawancarai kepala
departemen, kaprodi dan dosen
sampel di lingkungan
Departemen Teknik Mesin UNP
FT UNP
Pemetaan masalah terkait data
hasil wawancara
95. Merumuskan identifikasi masalah
rendahnya persentase Dosen S2
di Departemen Teknik Mesin
Output Kegiatan:
Diperolehnya data kendala dosen
dalam melanjutkan studi S3 di
lingkungan Departemen Teknik Mesin
UNP.
Keterkaitan kegiatan dengan materi
pelatihan:
Kompeten
Dalam melakukan pemetaan
permasalahan, kami melakukan
studi literature terlebih dahulu dari
berbagai sumber seperti website,
artikel, jurnal, berita hingga data
yang kami ambil secara langsung di
lingkungan departemen Teknik
Mesin FT UNP. Untuk mengerjakan
hal diatas tentunya kami dituntut
untuk mempelajari permasalahan
dari berbagai aspek. Menurut kami
aspek kompeten sangat diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi ini.
Loyal
Melakukan kegiatan pemetaan
permasalahan dosen dalam
melanjutkan S3 merupakan wujud
loyalitas yang coba ditunjukan
kepada Institusi tempat kami
bekerja. Kami menilai
96. permasalahan ini sangat urgen
untuk segera diselesaikan.
Kolaboratif
Agar identifikasi permasalahan yang
akan diangkat lebih tepat dan
terukur maka kami juga melakukan
wawancara kepada stakeholder
yang terlibat dan juga dosen
sampel. Dalam hal ini kami wajib
memiliki karakter kolaboratif agar
kami dapat memastikan data dan
fakta yang diangkat memang betul
terjadi.
Berorientasi Pelayanan
Melakukan identifikasi
permasalahan dosen dalam
melanjutkan S3 dengan
menargetkan diperolehnya data
kendala dan masalah yang dihadapi
dosen sehingga nantinya bisa
menjadi bahan pertimbangan
kebijakan bagi jurusan merupakan
wujud kompetensi asn yang
berorientasi pelayanan. Kegiatan ini
menunjukan inovasi/perbaikan yang
terus diupayakan agar kedepan
institusi terus lebih baik.
Kontribusi kegiatan terhadap
pencapaian visi, misi organisasi:
Menemukan pokok permasalahan
pada lingkungan terkecil (Departemen
Teknik Mesin) merupakan upaya
nyata yang harus dilakukan agar bisa
97. berkontribusi terhadap pencapaian
visi, misi Universitas. Terkait hal ini,
kegiatan pemetaan permasalahan
dosen dalam melanjutkan S3 dalam
jangka panjang dapat berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas
pendidikan dan penelitian di
lingkungan UNP.
Kontribusi kegiatan terhadap nilai-
nilai organisasi:
Melakukan pemetaan pemasalahan
dosen dalam melanjutkan S3 di
lingkungan Departemen Teknik Mesin
UNP merupakan wujud nilai berperan
aktif yang tercantum dalam nilai-nilai
organisasi UNP. Sebagai seorang
ASN di lingkungan UNP dituntut untuk
terlibat secara aktif terutama dalam
melakukan perubahan/perbaikan
terutama di lingkungan terdekat
bekerja.
98. LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Wawancara dengan pengelola dan dosen sampel di lingkungan Departemen
Teknik Mesin FT UNP.
Wawancara dilakukan terhadap 2 aspek pada Departemen Teknik Mesin FT
UNP. Aspek pengelola yang diwakili oleh Kepala Program Studi Teknik Mesin
Bapak Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc dan untuk aspek Dosen dengan
kualifikasi S2 diwakili oleh Bapak Febri Prasetya, M.Pd.T.
Berikut dokumentasi proses wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak
Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc.
Berikut dokumentasi proses wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak
Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc.
File rekaman wawancara dengan Dosen Febri Prasetya dapat didengar pada
file berikut: https://drive.google.com/file/d/16CpxrYAanWnYxQqhEfROI5-
HAQgjNBxx/view?usp=sharing
99. File rekaman wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak Dr. Remon
Lapisa, M.T, M.Sc pada file berikut:
https://drive.google.com/file/d/19oZyd1ifgmKFCTRurq9Jr7fDkAYFUje8/view?
usp=sharing
2. Data kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 di lingkungan Departemen
Teknik Mesin UNP.
Berdasarkan wawancara diatas maka dapat di identifikasi kendala Dosen di
Departemen Teknik Mesin FT UNP lambat dalam mengambil studi lanjut S3.
A. Faktor Internal Dosen
1) Motivasi Personal
a) Zona nyaman
Kondisi safe zone yang diperoleh saat ini justru mengurangi motivasi
para dosen muda untuk melanjutkan petualangan baru dengan
melanjutkan studi S3. Dosen sudah merasa cukup hanya dengan S2
dapat menjamin keberlangsungan kehidupannya kedepan sebagai
dosen.
b) Mental berjuang
Mengambil S3 tentu merupakan langkah besar yang diambil dosen
dalam perkembangan karir kedepan. Dari hasil diskusi yang
dilakukan, diperoleh fakta bahwa mental berjuang untuk melanjutkan
studi S3 para dosen tidak lagi sekuat waktu mengambil S2 dulu.
2) Faktor Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap keinginan dosen
dalam melanjutkan studi S3. Dominasi dosen S2 pada lingkungan
Jurusan secara tidak langsung mengurangi semangat dosen lainnya
untuk melanjutkan studi, dan begitu juga sebaliknya. Dominasi
dosen S3 pada suatu lingkungan itu memberikan pressure secara
otomatis bagi dosen S2 untuk segera melanjutkan studi.
3) Faktor Keluarga
Faktor keluarga merupakan aspek yang cukup dominan kami dapatkan
dari beberapa narasumber. Dosen dengan kualifikasi S2 di
Departemen Teknik Mesin UNP di dominasi usia 30-45 tahun sebanyak
10 orang dan rata-rata sudah berkeluarga. Dari sampel yang kami
wawancarai dan didukung dari keterangan kepala departemen banyak