SlideShare a Scribd company logo
1 of 136
Download to read offline
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN 15 TAHUN 2022
Disusun oleh :
Nama : Wanda Afnison
NIP : 19890409 202203 1 008
Jabatan : Dosen
Satuan Kerja :Universitas Negeri Padang
PUSAT PEGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2022
“ANALISA PERMASALAHAN RENDAHNYA DOSEN KUALIFIKASI S3 PADA
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNP”
i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
Pada Hari : Jum’at
Tanggal : 14 Oktober 2022
Pukul : 08.00-09.00 WIB
Tempat : PPSDM KEBTKE, Jl Raya Poncol No 39 Ciracas, Jakarta
Timur
Telah Diseminarkan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan 15 Tahun
2022.
JUDUL : ANALISA PERMASALAHAN RENDAHNYA DOSEN
KUALIFIKASI S3 PADA DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNP
DISUSUN OLEH : Wanda Afnison, S.Pd, M.T
JABATAN : Dosen
SATKER : Universitas Negeri Padang
Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan
Coach/Moderator.
COACH
(RR. Endang Widayati, S.T, M.T)
NIP. 19770123 200604 2 001
PESERTA
(Wanda Afnison, S.Pd, M.T)
NIP. 19890409 202203 1 008
PENGUJI
( Tri Prayogo, S.Sos, M.E)
NIP. 19870506 200912 1 008
MENTOR
(Drs. Purwantono, M.Pd)
NIP. 19630804 198603 1 003
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas segala kelimpahan rahmat yang telah diberikan Allah SWT serta
tak lupa shalawat dan salam selalu disanjungkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW sehingga atas ridhonya, Rancangan Aktualisasi dengan judul
“Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifiksi S3 Pada Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik Unp” sebagai syarat pemenuhan kegiatan dalam rangkaian
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XV Tahun 2022
dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari banyaknya
bimbingan, bantuan, dan dorongan dari pihak lain secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. Adi Suryanto, M.Si selaku Kepala Lembaga Adimistrasi Negara RI
2. Ibu Ani Marianah, S.Hut, MIL selaku mentor agenda 1
3. Bapak Dr. Nurtjahjawilasa, S.Hut, MAP, MA selaku tutor agenda 2
4. Bapak Dr. Muhammad Hairil Anwar S.T, M.Ak, CPC selaku tutor agenda 3.
5. Ibu RR. Endang Widayati, S.T., M.T. selaku coach dan tutor agenda 4 yang
memberikan banyak masukan dalam pembuatan proposal rancangan
aktualisasi
6. Ibu Ami dan Ibu Sri Asih yang banyak membantu kami dalam menjalani
serangkaian pelatihan dasar.
7. Rekan kerja di lingkungan Departemen Teknik Mesin FT UNP yang selalu
memberikan semangat dan masukan pagi penulis.
8. Orangtua, istri dan keluarga besar yang selalu memberikan do’a, dukungan
kepada penulis.
9. Rekan-rekan seperjuangan Latsar CPNS Golongan III Angkatan XV
khususnya kelompok 3 yang selalu kompak dan saling mendukung selama
kegiatan Latsar berjalan, semoga kita semua selalu diberikan kemudahan
serta kelancaran.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat diebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan Rancangan Aktualisasi ini
Semoga amal kebaikan pihak-pihak tersebut mendapat balasan yang jauh lebih
sempurna. Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam Rancangan
Aktualisasi ini. Namun, penulis berharap semoga Rancangan Aktualisasi ini
bermanfaat bagi semua pihak. Jazakumullah Khairan Katsiran.
Jakarta, 14 Oktober 2022
Peserta
Wanda Afnison, S.Pd, M.T
NIP. 19890409 202203 1 008
iii
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI……………………………………………. i
BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………… vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………………………….. vii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...… 1
B. Tujuan…………………………………………………………………………………………. 2
BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA…………………………………………………… 3
A. Profil Instansi………………………………………………………………………………. 3
B. Profil Peserta……………………………………………………………………………….. 9
BAB III. RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI……………..………………………… 11
A. Deskripsi Core Isu………………………………………………………………………… 11
B. Analisis Core Isu…………………………………………………………………………… 16
C. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu…………………………………………... 24
BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI………………………………………… 46
A. Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi……………………………………………….. 46
B. Matrik Pelaksanaan Aktualisasi…………………………………………………….. 53
C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)……. 54
D. Capaian Penyelesaian Core Isu………………………………………………………. 70
E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu……………………………………………….. 71
F. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi……………………………………….. 72
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………… 73
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 73
B. Rekomendasi……………………………………………………………………………….. 73
REFERENSI…………………………………………………………………………………………………. 74
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………. 75
iv
1
BAB I.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satu universitas hasil
kebijakan perluasan mandat (wider mandate) Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Padang. Secara resmi pendirian (dies natalis) UNP ditetapkan
pada tanggal 23 Oktober 1954. UNP mengalami berbagai perubahan
nomenklatur dan kelembagaan yang dapat dibagi ke dalam enam periode.
Berikut ilustrasi perkembangan kelembagaan UNP hingga saat ini:
Gambar 1.1: Sejarah perkembangan UNP
Sumber: http://ppid.unp.ac.id/
Perubahan yang dilalui UNP dapat diklasifikasikan dalam enam periode,
yaitu: (1) Periode PTPG Batusangkar (1954 - 1956); (2) Periode FKIP Unand
Bukittinggi di Batusangkar (1956 - 1958); (3) Periode FKIP Unand Padang (1958
- 1964); (4) Periode IKIP Jakarta Cabang Padang (1964 - 1965); (5) Periode IKIP
Padang (1965-1999); dan (6) Periode IKIP Padang menjadi Universitas Negeri
Padang (1999 s/d sekarang).
Keputusan Presiden Nomor 093 Tahun 1999 tentang penugasan perluasan
mandat (wider mandate) IKIP Padang menjadi Universitas Negeri Padang
(selanjutnya disingkat UNP) memberikan tugas untuk menyelenggarakan
tridarma perguruan tinggi dalam spektrum yang lebih luas di bidang ilmu non-
kependidikan di samping tetap mengembangkan ilmu kependidikan sebagai
tugas utama (core competency). Saat ini UNP dikelola secara lebih otonom
dengan status pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan
2
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 335/KMK.05/2015
tanggal 17 Februari 2015. Saat ini UNP memiliki 8 fakultas yaitu FBS, FIP, FMIPA,
FIS, FT, FIK, FE dan FPP di samping Program Pascasarjana dengan 103 program
studi, mulai dari D3, D4, S1, S2 dan S3.
Selama 68 tahun berdiri UNP terus berbenah untuk menjadi Universitas unggul
di level ASIA. Universitas Negeri Padang terus melakukan perbaikan dari
berbagai aspek, mulai dari fasilitas pembelajaran, gedung perkuliahan, layanan
kemahasiswaan, kualitas SDM, kerjasama universitas dan implementasi
tridharma perguruan tinggi.
Meskipun demikian penulis masih menemukan adanya beberapa kekurangan
dari UNP saat ini dari segi aspek minimnya jumlah dosen dengan kualifikasi S3
terutama pada depatemen Teknik Mesin. Pada kegiatan aktualisasi ini dilakukan
analisa, dampak dan gagasan solutif yang diberikan serta dilakukan juga talent
scouting untuk memetakan dosen muda potensial lanjut studi S3. Analisa ini
diperlukan bagi departemen Teknik Mesin FT UNP sebagai acuan dalam
merancang program pengembangan SDM sehingga dapat menghasilkan program
yang tepat, terukur dan efisien dalam menghasilkan lebih banyak lagi dosen
dengan kualifikasi S3.
2. Tujuan
Adapun kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk:
1. Membantu departemen Teknik Mesin FT UNP dalam mengidentifikasi
penyebab permasalahan rendahnya angka dosen dengan kualifikasi S3.
2. Data analisa permasalahan yang diperoleh dapat dijadikan acuan bagi
departemen Teknik Mesin FT UNP dalam merancang program percepatan
studi S3 yang tepat dan efisien.
3. Memberi masukan bagi departemen Teknik Mesin FT UNP dalam memetakan
dosen muda potensial (talent scouting) untuk melanjutkan studi S3.
4. Data rekomendasi hasil talent scouting memudahkan pihak departemen
Teknik Mesin dalam memfokuskan program pengembangan kepada Dosen
muda yang memiliki posibilitas tinggi untuk lanjut studi S3. Ini diperlukan
dalam rangka membuat program yang tepat, efektif dan efisien.
3
BAB II.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
Universitas negeri padang merupakan salah satu Universitas terbesar di
Sumatera barat yang memiliki 9 Fakultas, 58 jurusan dan jumlah mahasiswa aktif
sekitar 43.000 orang. Diperlukan ketajaman Visi dan Misi Universitas sebagai
dasar perencanaan dan langkah terukur dalam mewujudkan tujuan pendidikan.
Berikut uraian Visi dan Misi Universitas Negeri Padang:
1. Visi:
Menjadi Universitas Bermartabat dan Bereputasi Internasional
2. Misi:
a. Melaksanakan pendidikan berkualitas internasional
b. Melaksanakan penelitian inovatif dan publikasi global
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk memecahkan
masalah dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia.
d. Menerapkan tata kelola universitas kelas dunia.
e. Melaksanakan kerja sama internasional.
3. Tujuan:
a. Terlaksananya pembelajaran yang berkualitas internasional.
b. Menghasilkan lulusan kompetitif dan inovatif
c. Menghasilkan produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar
d. Menghasilkan publikasi ilmiah yang bereputasi global
e. Memberi manfaat dalam pembangunan ekonomi dan sosial budaya
masyarakat Indonesia
Terlaksananya kerja sama pada tingkat Internasional yang bermanfaat
bagi pembangunan bangsa.
4. Moto
Civitas akademika Universitas Negeri Padang memegang moto yang selalu
dipegang sejak awal didirikan pada tahun 1964 yaitunya “Alam Takambang
Jadi Guru”. Nilai ini dapat dimaknai bahwa sivitas akademika Universitas
Negeri Padang selalu responsif dan proaktif terhadap lingkungannya.
Sumber: Universitas Negeri Padang | Official Website (unp.ac.id)
4
5. Tugas dan Fungsi Organisasi
Dalam menjalankan system pengelolaan kampus perlu di dudukan tugas dan
fungsi pada setiap jabatan di dalam kampus. Berikut penjabaran tugas dan
fungsi sesuai jabatan di Universitas Negeri Padang.
a. Tugas dan fungsi Rektor
Rektor bertugas menjalankan fungsi pengelolaan universitas secara
keseluruhan, melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada kepada masyarakat, membina sivitas akademika
(dosen & mahasiswa) serta membina hubungan dengan alumni, baik di
lingkungan universitas dan masyarakat.
b. Tugas dan fungsi Wakil Rektor
Membantu Rektor dalam mempimpin pengelolaan pendidikan, penelitian,
pengabdian masyarakat dan system informasi Universitas. Dalam
menjalankan tugasnya Wakil rector dibagi menjadi beberapa bidang
diantaranya: Bidang I Akademik, Bidang II Kepegawaian dan Keuangan,
Bidang III Kemahasiswaan, Bidang IV Humas Universitas.
c. Tugas dan fungsi Dekan
Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat serta membina tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan
mahasiswa di lingkungan Fakultas.
d. Tugas dan fungsi Wakil Dekan
Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan akademik atau
pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
lingkungan Fakultas. Dalam menjalankan tugasnya, wakil dekan dibagi
menjadi 3 bidang: Wakil Dekan I Bidang Akademik, Wakil Dekan II Bidang
Keuangan & Kepegawaian, Wakil Dekan Bidang III Bidang Kemahasiswaan.
e. Tugas dan fungsi Kepala Departemen
Menyusun rencana dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan yang
dilaksanakan oleh Dosen dilingkungan Jurusan.
f. Tugas dan fungsi Sekretaris Departemen
5
Membantu Kepala Departemen dalam menyusun rencana dan
mengevaluasi pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dosen
dilingkungan Jurusan.
Berikut struktur kepemimpinan dan intruksi tugas di lingkungan Universitas
Negeri Padang.
Gambar 1.3: Struktur kepemimpinan dan garis intruksi di Universitas Negeri
Padang
Sumber: https://unp.ac.id/
6. Nilai-Nilai Organisasi
Dalam mewujudkan Visi-Misi Universitas Negeri Padang maka perlu
ditetapkan tata nilai Universitas yang diselaraskan dengan Renstra
Kemendikbud 2020-2024 karena UNP merupakan bagian integral dari
Kemendikbud. Tata nilai tersebut adalah sebagai berikut:
a. Integritas
Pada nilai integritas terkandung makna keselarasan antara pikiran,
perkataan, dan perbuatan. Sesuai dengan nilai integritas, pegawai UNP
diharapkan konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam
DOSEN
6
tindakan dan mengemban kepercayaan. Adapun indikator yang
mencerminkan nilai integritas adalah:
1) Keteguhan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam
tindakan
2) Jujur dalam segalatindakan dan perbuatan
3) Menghindari benturan kepentingan
4) Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan
fungsi
5) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
6) Menghindari tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme
7) Mematuhi sumpah dan janji pegawai/jabatan
8) Menghindari perbuatan rekayasa atau manipulasi
9) Menolak gratifikasi dalam bentuk apapun.
b. Kreatif dan Inovatif
Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut dapat berupa gagasan, metode, atau
alat. Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah:
1) Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.
2) Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan
berkelanjutan.
3) Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide pengembangan, bersifat
sesuatu yang baru dan konstruktif.
4) Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja
secara efektif dan efisien.
6) Mengupayakan hasil yang optimal.
7) Berani mengikuti perkembangan zaman
c. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang
dituntut dari pekerjaan. Pegawai UNP sewajarnya melakukan sesuatu
tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki
7
atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau
menghindari timbulnya masalah. Indikator dari nilai inisiatif adalah:
1) Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan
2) Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi
3) Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan
mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah
4) Memiliki kepekaan dan keterbukaan untuk hal-hal baru;
5) Berani untuk mengajukan pendapat yang berbeda, berlindung dari
kegagalan, berargumentasi bahwa apa yang Anda lakukan telah
disetujui oleh semua anggota tim
d. Pembelajar
Pada nilai pembelajar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Pegawai UNP harus
berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta mampu mengambil hikmah
dan pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang menunjukkan nilai
pembelajar adalah:
1) Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan, dan pengalaman
2) Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya
pelajaran; Rencana Strategis UNP Tahun 2020-2024 83
3) Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja
4) Memanfaatkan waktu dengan baik
5) Suka mempelajari hal yang baru;
6) Rajin belajar/bertanya/berdiskusi
e. Menjunjung Meritokrasi
Nilai menjunjung meritokrasi berarti menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten. Pegawai UNP
perlu memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk
maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya. Indikator yang
mencerminkan nilai ini adalah:
1) Berkompetisi secara profesional;
2) Kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi pegawai
8
3) Penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja
4) Penuh pertimbangan
5) Mementingkan kepentingan institusi daripada kepentingan diri sendiri
6) Menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya; d
7) Mendapatkan promosi bukan karena kedekatan/primordialisme.
f. Terlibat Aktif
Nilai terlibat aktif bermakna senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan. Pegawai UNP semestinya suka berusaha mencapai tujuan
bersama serta memberikan dorongan, agar pihak lain tergerak untuk
menghasilkan karya terbaiknya. Nilai terlibat aktif terlihat dari indikator:
1) Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung visi dan
misi kementerian
2) Memberikan dukungan kepada rekan kerja
3) Peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar (tidak apatis)
4) Tidak bersifat pasif, sekedar menunggu perintah
g. Tanpa Pamrih
Nilai tanpa pamrih memiliki arti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh
dedikasi. Pegawai UNP, yang memiliki nilai tanpa pamrih, tidak memiliki
maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh
keuntungan pribadi. Sebaliknya pegawai UNP memberikan inspirasi,
dorongan, dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha
menghasilkan karya terbaiknya sesuai dengan tujuan bersama. Indikator
nilai tanpa pamrih adalah:
1) Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan
2) Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya
3) Menunjukkan perilaku 4S (senyum, sapa, sopan, dan santun)
4) Melakukan pekerjaan secara sukarela
5) Berbaik sangka dan berpikir positif kepada rekan kerja
7. Kesenjangan Nilai-Nilai Organisasi
Namun dalam implementasinya ternyata tidak mudah untuk menerapkan
nilai-nilai dasar yang ditetapkan Universitas. Hal ini dapat kita peroleh dari
data dan fakta yang mengisyaratkan belum maksimalnya implementasi nilai-
nilai dasar Institusi:
9
a. Masih rendahnya dosen dengan kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang
b. Belum maksimalnya system pembelajaran digital di Universitas Negeri
Padang
c. Minimnya sistem layanan digital yang ditawarkan pada mekanisme
manajemen kampus.
B. Profil Peserta Latsar
Dosen merupakan bagian dari system yang berada pada Perguruan Tinggi yang
memiliki 3 fungsi utama: melaksanakan pendidikan, melaksanakan penelitian
dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat. Lebih detail mengenai
tugas pokok dan fungsi dosen diatur pada UUD No 37 Tahun 2009 sbb:
a. Mentransformasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian,
serta pengabdian kepada masyarakat.
b. Melaksanakan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat.
c. Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran.
d. Meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi sebuah akademik dan
diikuti dengan kompetensi yang berkelanjutan. Terutama dengan
mengikutsertakan perkembangan teknologi masa kini.
e. Selain mengajar, dosen juga bertugas untuk membuat bahan ajar serta
modul untuk mahasiswa.
f. Dosen juga wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan
hukum, serta kode etik dan nilai-nilai agama serta etika profesi.
Dalam menjalankan tugasnya Dosen memiliki Jabatan Fungsional/Akademik.
Jabatan ini mengatur kedudukan, tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang
dosen dalam satuan Pendidikan Tinggi. Berikut penjabaran jabatan
Fungsional/Akademik Dosen:
a. Asisten Ahli
Asisten ahli merupakan tahapan terendah dari seorang dosen. Bisa
dibilang bahwa jabatan ini merupakan jabatan paling muda di bawah
perguruan tinggi. Biasanya, asisten ahli mendapatkan angka kredit
kumulatif 150.
10
b. Lektor
Sedangkan lektor merupakan salah satu jabatan dosen di atas asisten ahli
di sebuah perguruan tinggi. Lektor sendiri harus mendapatkan angka
kredit kumulatif mulai dari 200 hingga 300.
c. Lektor Kepala
Lektor kepala merupakan jabatan yang lebih tinggi dibanding dengan
jabatan lektor. Jabatan ini biasanya mendapatkan angka kredit mulai dari
400, 550, hingga 700.
d. Guru Besar
Sedangkan jabatan yang paling tinggi adalah seorang guru besar. Pada
tahapan ini, seorang dosen harus memenuhi angka kreditnya mulai dari
850 hingga 1050.
11
BAB III.
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Core Isu
1. Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang
a. Identifikasi dan Deskripsi Isu
Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi terus berupaya
meningkatkan standar pendidikan dengan berbagai cara mulai dari
menekan jumlah publikasi, akreditasi institusi, kualitas pelayanan
mahasiswa dan kualitas tenaga pengajar di lingkungan
Kemendikbudristek. Dosen dengan kualifikasi Doktor merupakan salah
satu project besar Kemendikbudristek dalam beberapa tahun kedepan. Hal
ini dilakukan dengan membuat regulasi spesifik yang mulai
mempersempit ruang bagi dosen S2 dan akses yang lebih manjanjikan bagi
dosen S3 dalam berkarir di PT. Berikut kami himpun beberapa kebijakan
Kemendikbudristek sebagai wujud langkah terukur dalam meningkatkan
dosen dengan kualifikasi Doktor:
1) Hibah penelitian dosen untuk S2 maksimal pada skim Penelitian Pemula
dengan maksimal dana penelitian Rp. 20.000.000/tahun.
2) Dosen dengan kualifikasi Doktor bias masuk di seluruh skim penelitian
dan nilai hibah mencapai angka Rp. 150.000.000/tahun.
3) Sarat minimal untuk menjadi Asesor akreditasi minimal wajib S3.
4) Untuk memperoleh jabatan structural di dalam PT harus minimal S3.
Beberapa kondisi diatas tentunya semakin mempersempit ruang Dosen
dengan kualifikasi S2 untuk mengembangkan karirnya. Opsi yang paling
rasional bagi dosen berkualifikasi S2 saat ini adalah melanjukan studi S3
agar jenjang karir bisa berkembang.
Kondisi yang sangat berbeda sekarang saya temui pada instansi tempat
saya bekerja, khususnya pada prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Padang. Menurut data kepegawaian per tanggal 27 Juli
2022 kami peroleh dari total dosen sebanyak 33 orang, jumlah dosen
kualifikasi S3 di Prodi Tekni Mesin sebanyak 12 orang, hanya sebesar 36%
12
dari total keseluruhan dosen. Berikut tabel kualifikasi dosen di Prodi
Teknik Mesin FT UNP:
Tabel 1.1 : Data kualifikasi dosen Departemen Teknik Mesin FT UNP
No Kualifikasi Dosen Jumlah Persentase
1 S2 18 55%
2 S3 12 36%
3 PROFESOR 3 9%
Sumber: DOSEN & KARYAWAN – Jurusan Teknik Mesin (unp.ac.id)
Jika kita coba bandingkan dengan salah satu PTN Negeri di Sumatera
Barat, Universitas Andalas misalnya. Jurusan Teknik Mesin Universitas
Andalas memiliki dosen dengan kualifikasi Doktor sebanyak 19% dari total
dosen sebanyak 34 orang. Berikut tabel kualifikasi dosen teknik mesin
Universitas Andalas:
Tabel 1.2: Data kualifikasi dosen Departemen Teknik Mesin UNAND
No Kualifikasi Dosen Jumlah Persentase
1 S2 11 32%
2 S3 19 47%
3 PROFESOR 4 11%
Sumber: Dosen Jurusan Teknik Mesin Unand
b. Analisa Dampak
Rendahnya jumlah kualifikasi Dosen dengan kualifikasi S3 tentu menjadi
beban bagi institusi secara keseluruhan. Dalam hal akreditasi akan sulit
mendapatkan point maksimal jika jumlah dosen S3 tidak memenuhi point
yang dipersyaratkan. Dari segi kompetisi hibah penelitian yang
diselenggarakan Kemendikbudristek tentunya jumlah Dosen S3
memperbesar peluang institusi untuk mampu memenangkan judul
penelitian sebanyak mungkin. Dengan kata lain, kondisi ini secara sistemik
akan sangat mempengaruhi peringkat Universitas secara nasional.
Berdasarkan data peringkat Universitas di Indonesia yang di rilis UniRank
tahun 2021, Universitas Andalas berada pada peringkat 22 Nasional,
sedangkan UNP berada pada peringkat 37 Nasional. (Top Universities in
Indonesia | 2021 Indonesian University Ranking (4icu.org)).
13
Dari segi aspek tridharma lainnya seperti publikasi artikel, sitasi dokumen,
output riset terlihat masih lemahnya peforma peneliti dalam melakukan
publikasi. Ini dapat kita lihat pada data yang dirilis Science and Technology
Index (SINTA) sbb:
Gambar 1.2: Data SINTA Universitas Andalas
Gambar 1.3: Data SINTA Universitas Negeri Padang
Sumber: SINTA - Science and Technology Index (kemdikbud.go.id)
Data peforma peneliti diatas tentunya merepresentasikan kinerja Dosen
pada masing-masing Universitas. Data peforma peneliti yang bagus tentu
akan menjadi pertimbangan bagi institusi pusat ataupun institusi luar
dalam melakukan kerjasama dan juga kegiatan yang sifatnya untuk
kemajuan institusi.
14
Berdasarkan beberapa fakta diatas dapat kita ambil kesimpulan
bagaimana pentingnya kualifikasi Dosen S3 pada suatu Universitas karena
akan berdampak langsung terhadap peringkat, akreditasi, reputasi dan
kepercayaan public terhadap institusi.
2. Belum Maksimalnya Sistem Pembelajaran Digital
a. Identifikasi dan deskripsi isu
Sistem pembelajaran digital (E_Learning) popular digunakan oleh civitas
akademika UNP semenjak pandemic Covid 19. Kondisi pandemic
mengharuskan PBM dilaksanakan dengan system jarak jauh menggunakan
platform E-Learning UNP. Setelah 2 tahun berjalan, menurut pengamatan
kami pemanfaatan E-Learning masih belum maksimal. Ini terindikasi dari
materi ajar dosen yang belum sepenuhnya mengadopsi fitur yang
disediakan pada platform E-Learning. Kondisi ini tentunya berdampak
terhadap kualitas PBM dan pencapaian kompetensi mahasiswa.
Gambar 1.4: Materi LMS (E-Learning) di Universitas Negeri Padang
Sumber: Dashboard (unp.ac.id)
b. Analisa Dampak
Berikut dampak tidak maksimalnya penggunaan fitur e-learning dalam
PBM:
1) Rendahnya kualitas PBM yang berdampak kepada rendahnya capaian
pembelajaran.
2) Terbatasnya kemampuan pemahaman siswa dikarenakan media
pembelajaran yang tidak kreatif
15
3) Sulit mencapai kondisi idel PBM secara klasikal, terutama PBM yang
memilki materi praktikum
3. Implementasi Sistem Layanan Digital yang Belum Maksimal
a. Identifikasi dan deskripsi isu
Salah satu karakteristik ASN menuju smart ASN 2024 adalah memiliki
kemampuan literasi digital yaitu gesit dan responsive terhadap perubahan
teknologi. Hal ini senada dengan revormasi manajemen ASN atau yang
lebih kita kenal dengan “SMART ASN”. Salah satu kompetensi pada smart
ASN adalah mahir dalam menggunakan perangkat teknologi.
Berdasarkan pengamatan penulis, di lingkungan Universitas Negeri
Padang masih banyak ditemukannya rendahnya implementasi layanan
digital di lingkungan manajemen. Masih banyak ditemukan web lembaga
yang tidak up-date data dari segi pengelolaan, sehingga informasi yang
seharusnya bisa diberikan tapi tidak tersampaikan dengan baik.
Gambar 1.5: Layanan digital kepegawaian di UNP
Sumber: SiPeg UNP
Data yang dihimpun pada system kepegawaian UNP terindikasi tidak up to
date karena ditemukan beberapa data kepangkatan pegawai bukan yang
terbaru.
Kelemahan yang kedua yang kami temui adalah system layanan digital di
lingkungan Universitas Negeri Padang tidak terintegrasi. Kondisi ini
mengharuskan dosen harus mengisi data yang sama pada 2 buah portal
yang berbeda. Ini terjadi pada portal E-Learning dan Portal akademik UNP.
16
Kedua portal ini belum terintegrasi sehingga dosen harus mengisi absen
untuk keperluan PBM pada kedua portal ini.
Gambar 1.6: Tampilan Portal Akademik UNP
Sumber: Portal Akademik UNP | Log in
b. Analisa dampak
Kondisi ini tentunya menyalahi konsep bahwa teknologi seharusnya
memberikan kemudahan bagi penggunanya. Berikut kami menghimpun
beberapa potensi dampak penggunaan layanan digital yang belum
maksimal di lingkungan Universitas Negeri Padang:
1) Rendahnya efisiensi kerja dikarenakan harus mengerjakan 2 pekerjaan
untuk 1 keperluan data.
2) Tidak tercapainya aspek kemudahan layanan administrasi yang
seharusnya tercapai dengan system layanan digital
3) Pemborosan anggaran pengembangan web tapi tidak dimanfaatkan
dengan baik
4) Menimbulkan masalah baru bagi pengguna yang justru kesulitan untuk
menemukan data yang diperlukan
B. Analisis Core Isu
1. Perumusan dan Penetapan Isu
Pada kesempatan kali ini saya menggunakan teknis analisis isu USG (Urgency,
Seriousness and Growth). USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5
17
atau 1-10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebababkan isu tadi. Urgency dilihat dari
tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain
adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan membahayakan
sistem atau tidak.
c. Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan.
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG
yaitu: hasil analisa situasi, informasi tentang sumber daya yang dimiliki,
dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan
pemerintah yang berlaku.
Untuk menentukan skala USG maka dilakukan identifikasi indicator pada
setiap skala yang digunakan. Berikut table penentuan skala Urgency,
Seriousness, Growth:
Tabel 1.3: Deskripsi kriteria Urgency:
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1
bulan
4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 3
18
bulan
3 Cukup mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 6
bulan
2 Kurang
mendesak
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1
tahun
1 Tidak mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu
>1 tahun
Tabel 1.4: Deskripsi kriteria Seriousness:
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat serius Dampak isu dapat berdampak terhadap
institusi secara keseluruhan
4 Serius Dampak isu berdampak pada salah satu unit
pada universitas
3 Cukup serius Dampak isu berdampak terhadap pada level
fakultas
2 Kurang serius Dampak isu akan berpengaruh pada tingkat
departemen
1 Tidak serius Dampak isu akan mempengaruhi
individual/personal
Tabel 1.5: Deskripsi kriteria Growth:
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat cepat
memburuk
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1
bulan
4 Cepat memburuk Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 3
bulan
3 Cukup cepat
memburuk
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 6
bulan
2 Kurang cepat
memburuk
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1
tahun
1 Tidak cepat
memburuk
Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu
>1 tahun
19
Berdasarkan konsep analisis isu USG diatas maka beberapa isu yang diangkat
kemudian dimasukan kedalam tabel untuk dibuatkan bobot/skor sesuai porsi
dan kriteria masing-masing. Berikut table analisis isu USG dalam kasus ini:
No
IDENTIFIKASI
ISU
KRITERIA SKOR
JUMLA
H
PERIN
GKAT
URGENC
Y
SERIOUSN
ESS
GROW
TH
1 Minimnya Dosen
Kualifikasi S3 di
Universitas
Negeri Padang
4 3 3 10 I
2 Belum
Maksimalnya
Sistem
Pembelajaran
Digital
3 3 3 9 II
3 Implementasi
Sistem Layanan
Digital yang
Belum Maksimal
2 2 3 7 III
Berdasarkan tabel analisis isu tipe USG diatas maka dapat kita pilih isu
“Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang”
merupakan isu terpilih berdasarkan aspek: urgency, seriousness & growth. Isu
terpilih kemudian di identifikasi penyebabnya dan diberikan gagasan
alternative penyelesaian yang tepat.
2. Identifikasi Penyebab Isu
Berdasarkan hasil analisa USG yang dilakukan diperoleh isu “Minimnya
Dosen Kualifikasi S3 di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Padang” sebagai isu terpilih. Isu terpilih kemudian dilakukan identifikasi
spesifik permasalahan serta factor penyebab. Langkah ini dilakukan agar
menjadi dasar dalam menentukan solusi bagi setiap permasalahan yang
ditemukan.
Dalam melakukan identifikasi permasalahan penulis melakukan studi
lapangan dengan berdiskusi dengan Kepala Departemen selaku pengelola
20
Jurusan Teknik Mesin. Berikut dokumentasi studi lapangan yang dilakukan
penulis:
Gambar 1.7: Wawancara dengan Kepala Departemen Teknik Mesin FT UNP
Untuk lebih melengkapi fakta lapangan, penulis melakukan wawancara
langsung dengan beberapa dosen muda di Departemen Teknik Mesin UNP.
Tiga orang dosen muda yang penulis wawancarai merupakan dosen dengan
kualifikasi S2.
Gambar 1.8: Diskusi dengan dosen muda Departemen Teknik Mesin FT UNP
Berdasarkan data lapangan yang diperoleh diatas, penulis mencoba
melakukan identifikasi factor penyebab (cause aspect) terkait rendahnya
jumlah dosen kualifikasi S3 di Departemen Teknik Mesin UNP.
a. Faktor Internal Dosen
Dari studi lapangan yang dilakukan penulis mengidentifikasi permasalahan
pertama muncul dari aspek motivasi personal dosen. Berikut kami
21
sampaikan aspek motivasi yang menghambat dosen untuk melanjutkan
studi S3.
1) Motivasi Personal
 Zona nyaman
Kondisi safe zone yang diperoleh saat ini justru mengurangi motivasi
para dosen muda untuk melanjutkan petualangan baru dengan
melanjutkan studi S3. Dosen sudah merasa cukup hanya dengan S2
dapat menjamin keberlangsungan kehidupannya kedepan sebagai
dosen.
 Mental berjuang
Mengambil S3 tentu merupakan langkah besar yang diambil dosen
dalam perkembangan karir kedepan. Dari hasil diskusi yang
dilakukan, diperoleh fakta bahwa mental berjuang untuk
melanjutkan studi S3 para dosen tidak lagi sekuat waktu mengambil
S2 dulu
2) Faktor Keluarga
Faktor keluarga merupakan aspek yang cukup dominan kami dapatkan
dari beberapa narasumber. Dosen dengan kualifikasi S2 di Departemen
Teknik Mesin UNP di dominasi usia 30-45 tahun sebanyak 10 orang dan
rata-rata sudah berkeluarga. Dari sampel yang kami wawancarai dan
didukung dari keterangan kepala departemen banyak menyebutkan
factor keluarga menjadi salah satu factor yang menjadi pertimbangan
dalam melanjutkan studi S3. Berikut beberapa point terkait aspek
keluarga yang kami peroleh:
 Anak-anak
Melanjutkan S3 tentu menimbulkan potensi kurangnya interaksi
dengan anak. Baik itu dari segi intensitas, kualitas bahkan bisa
berpisah dalam waktu yang cukup lama jika harus lanjut S3 di luar
daerah dan tidak membawa keluarga. Kondisi ini menjadi
pertimbangan yang sulit bagi Dosen dalam memilih untuk dekat dan
intens dengan anak yang rata-rata dalam fase membutuhkan figure
orang tua atau mengejar karir untuk lanjut S3
22
 Stabilitas ekonomi keluarga
Melanjutkan S3 tentu akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi
keluarga. Ini bisa terjadi karena focus dan konsentrasi akan terfokus
kepada tahapan/proses studi S3. Walaupun sebetulnya melanjutkan
S3 bisa delakukan dengan opsi beasiswa tapi tentunya ini kembali
dihadapkan dengan komitmen dan perencanaan yang matang agar
studi bisa selesai tepat waktu tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
 Kesiapan hubungan jarak jauh dengan keluarga
Hal yang tidak mudah tentunya dapat membangun komunikasi
dengan kondisi jarak jauh. Apalagi jika sudah memiliki anak dan
harus dihadapkan dengan kondisi jarak jauh. Ini menjadi
pertimbangan berat calon mahasisswa S3 dalam memutuskan untuk
melanjutkan studi.
 Pertimbangan internal keluarga
Prinsip dan pertimbangan internal keluarga yang dibangun sejak
lama seringkali menghambat/memperlambat dosen untuk
melanjutkan studi.
b. Faktor Lingkungan Kerja
1) Lingkungan kerja yang kompetitif
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap keinginan dosen dalam
melanjutkan studi S3. Dominasi dosen S2 pada lingkungan Jurusan
secara tidak langsung mengurangi semangat dosen lainnya untuk
melanjutkan studi, dan begitu juga sebaliknya. Dominasi dosen S3 pada
suatu lingkungan itu memberikan pressure secara otomatis bagi dosen
S2 untuk segera melanjutkan studi.
2) Minimnya figure panutan
Sosok figure yang dijadikan panutan seringkali berpengaruh baik pada
suatu lingkungan. Sosok yang berprestasi, energik, inovatif sebetulnya
baik untuk memberikan dampak memotifasi pada lingkungan kerja.
c. Kebijakan Instansi
1) Konsep pengembangan SDM
Pihak universitas selaku pemangku kebijakan seharusnya memasukan
program lanjut S3 ini menjadi program unggulan Universitas karena
23
dosen dengan kualifikasi S3 sangat mempengaruhi akreditasi, peforma
dan reputasi kampus.
2) Program akselerasi studi S3
Sebagai bentuk perhatian kampus terhdapa pentingnya dosen S3 pada
universitas maka diperlukan program khusus yang dilakukan untuk
mampu mengakselerasi dosen S2 untuk segera melanjutkan studi S3.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat program pelatihan IELTS,
workshop penulisan proposal research hingga membentuk komunikasi
dengan kampus mitra dalam mengejar target LoA.
d. Faktor Teknis Administrasi Pesyaratan Beasiswa
Berdasarkan data awal yang kami peroleh, factor persyaratan administrasi
menjadi salah satu factor yang menghambat dosen untuk lanjut S3.
Persyaratan seperti IELTS, LoA, riset proposal, personal statement yang
cukup berat mengakibatkan dosen lambat dalam memutuskan untuk
melanjutkan studi.
Beberapa aspek penyebab (cause aspect) diatas dapat dilihat pada ilustrasi
fishbone diagram berikut:
24
C. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Berdasarkan identifikasi penyebab permasalahan yang di deskripsikan pada fishbone diagram maka dilakukan analisis lebih
mendalam terkait kondisi realita, kondisi ideal yang kemudian diikuti dengan gagasan kreatif untuk masing-masing sumber
permasalahan. Pada bagian ini juga dijabarkan stakeholder yang terlibat serta bentuk manfaat yang diperoleh bagi masing-masing
stakeholder. Penjabaran point diatas dapat dilihat pada table berikut:
NO KONDISI REALITA KONDISI IDEAL GAGASAN KREATIF STAKE HOLDER
1 FAKTOR MOTIVASI PERSONAL
A. Minimnya motivasi
dosen muda untuk
melanjutkan studi S3
B. Dosen merasa
mencapai titik
nyaman dengan
kualisfikasi S2
Sebagai dosen muda
seharusnya mampu menjadi
sosok yang inovatif, energik
& semangat. Terutama untuk
aspek kemajuan karir
kedepan.
Harus ditanamkan konsep
bahwa menjadi Dosen ya
harus S3. Kualifikasi S3
merupakan jenjang
pendidikan tertinggi bagi
dosen dan sudah selayaknya
 Membangun motivasi personal untuk
melanjutkan studi S3 dengan memperkaya
literasi studi S3. Literasi yang dilakukan
dapat berupa membaca cerita menarik
selama studi S3, uniknya
kondisi/budaya/alam Negara tujuan studi.
 Keluar dari zona nyaman dan focus kepada
hal pengembangan kompetensi
 Mengingat lagi kerasnya perjuangan selama
S2 dulu dan optimis untuk mampu kembali
mengulangnya pada jenjang S3
 Stakeholder
terlibat:
Dosen muda, rekan
dosen/ dosen
senior yang sudah
S3
 Manfaat bagi
stakeholder:
Manfaat Bagi
Dosen: 1).
Menjaga semangat
25
C. Tidak adanya jiwa
mental berjuang
untuk melanjutkan
studi S3
D. Lingkungan kerja
yang tidak kompetitif
membentuk karakter
yang pasif dan minim
inovasi
E. Tidak adanya figure
yang dijadikan contoh
pada lingkungan kerja
dijadikan acuan
pengembangan karir
Menjadi seorang dosen
seharusnya memiliki
karaktek pejuang, pantang
menyerah dan adaptif
terhadap perubahan.
Karakter ini tentunya akan
memotivasi dosen untuk
berani mengabil resiko demi
perkembangan karir kedepan
Lingkungan sangat
mempengaruhi bagaimana
cara kita bekerja. Bekerja
sama dengan teman yang
energik/semangat secara
tidak langsung dapat
menambah motifasi dan
semangat kita dan begitu
juga sebaliknya. Hal yang
 Menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif yang memberikan dampak positif
dan menambah motivasi melanjutkan studi.
 Mendekatkan diri dengan rekan/senior di
tempat kerja yang sudah S3 dan menjadikan
ybs sebagai role model
 Mencari informasi sebanyak-banyaknya
kepada rekan/senior yang sudah S3
 Menjadi pribadi yang mudah bergaul dan
membuka diri terutama untuk hal
pengembangan diri/kompetensi
 Menjauhkan diri dan berusaha menemukan
cara sendiri untuk memotivasi diri jika
kondisi/lingkungan kerja tidak baik
dan motivasi dalam
melanjutkan S3, 2).
Menemukan sosok
figure yang
dijadikan acuan
dalam
perkembangan
karir kedepan), 3).
Dosen
mendapatkan
semangat, motivasi
dalam lingkungan
bekerja, 4).
Menimbulkan
semangat untuk
maju,
Manfaat Bagi
Rekan
dosen/dosen
26
positif tentunya jika kita bisa
mengkondisikan lingkungan
kerja yang kondusif. Bekerja
sangat membutuhkan
motivasi. Motivasi bisa
muncul salah satunya dengan
sosok yang memotivasi kita.
Bekerja dengan seseorang
yang menjadi panutan
seringkali memberikan
semangat lebih bgi kita
dalam bekerja. Sebaiknya
segera temukan sosok yang
dijadikan panutan sehingga
bisa menjadi roll model
dalam bekerja
senior: 1). Bentuk
pengabdian dan
pemberdayaan
rekan/junior
didalam jurusan, 2)
Menjadi amalan
karena mambantu
orang lain, 3).
Tumbuh dan maju
bersama kolega, 4).
Terciptanya iklim
kerja yang kondusif
dan semangat.
2 FAKTOR KELUARGA
A. Alasan anak sekolah
menjadi halangan
orang tua untuk
Melanjutkan studi S3
sebetulnya bisa sambil
mendampingi pendidikan
anak sekolah. Banyak juga
 Mengajak keluarga untuk dibawa ke
daerah/negera tujuan studi S3
 Membangun komitmen dan kesepahaman
 Stakeholder
terlibat:
Dosen ybs,
27
memutuskan lanjut
studi
B. Jumlah anak yang
banyak jadi
pertimbangan untuk
ditinggalkan selama
studi
C. Alasan stabilitas
ekonomi keluarga
akan terganggu jika
kampus yang menyediakan
sekolah/penitipan anak.
Poinnya adalah alasan anak
sekolah seharusnya tidak
menjadi alas an untuk tidak
melanjutkan S3
Meninggalkan anak untuk
keperluan studi tentu akan
menjadi beban tersendiri
bagi Istri/Suami yang
ditinggalkan. Solusi yang
terbaik adalah dengan
membawa keluarga selama
studi. Ini banyak dilakukan
oleh mahasiswa S3.
Opsi beasiswa tentu menjadi
solusi bagi masalah ini.
Mengambil beasiswa penuh
tentu sudah mengakomodir
seluruh keperluan selama
studi. Hanya saja perlu
ditetapkan betul target agar
studi dapat dilakukan tepat
jauh-jauh hari terkait rencana studi lanjut
 Disiplin dalam membagi waktu antara studi
dan pendidikan anak selama studi
 Berusaha menemukan beasiswa S3
 Mengupayakan selesai studi tepat waktu
agar tidak ada cost tambahan
 Mencari peluang usaha/bisnis untuk
membantu keuangan selama studi
keluarga
 Manfaat bagi
stakeholder:
Manfaat Bagi
Dosen: 1).
Membawa keluarga
untuk lanjut S3
lebih mendekatkan
masalah
disbanding
meninggalkan
keluarga, 2).
Kesepahaman dan
komitmen keluarga
dapat membuat
dosen Ybs lebih
focus dalam
menyelesaikan
studi sehingga
28
lanjut studi S3
D. Tidak siap dengan
segala resiko yang
ditimbulkan bagi
keluarga dengan
mengambil studi
lanjut
waktu
Permasalahan keluarga
memang sering timbul saat
kita melanjutkan studi S3.
Tapi tentunya ini bisa diatasi
jika didampingi dengan
komunikasi yang baik terkait
rencana untuk melanjutkan
studi S3
potensi masalah
selama studi dapat
di minimalisr dan
potensi
pengeluaran
tambahan yang
disebabkan
perpanjangan studi
dapat diatasi.
Manfaat Bagi
keluarga: 1).
Mendampingi
suami/Istri dalam
melanjutkan studi
merupakan bentuk
komitmen dan
dukungan penuh
bagi suami/istri
yang sedang
29
berjuang
mnyelesaikan
studi, 2).
Menemani
istri/suami lanjut
studi S3 menjadi
peluang dan
tantangan baru
bagi kehidupan.
3 Faktor Persyaratan Administrasi Beasiswa
A. Persyaratan skor
IELTS dosen pelamar
beasiswa S3 masih
rendah
B. Masih kurangnya
pemahaman dosen
muda dalam
merancang riset
Dosen harus memiliki
kemampuan bahasa asing
yang baik, ini dapat
ditunjukan dengan skor
IELTS
Kemampuan menulis
proposal riset Dosen
seharusnya terus diasah
karena ini sangat diperlukan
bagi dosen dalam melakukan
 Mengikuti kursus dan pembekalan IELTS
 Mengikuti workshop pembuatan proposal
riset dari kampus/program yang
diselenggarakan kementrian.
 Mencari informasi dari rekan kerja, alumni
dan relasi yang memiliki akses dengan
kampus/supervisor
 Berlatih dan melakukan bimbingan dengan
 Stakeholder
terlibat
Dosen, rekan
dosen, pejabat
pemangku
kepentingan
 Manfaat bagi
stakeholder
30
proposal
C. Dosen kurang
memahami cara
membangun
komunikasi dengan
kampus dalam
mendapatkan LoA
D. Dosen belum mampu
membuat personal
statement yang baik
sehingga tidak
menarik bagi
professor calon
supervisor
penelitian
Dosen harus kreatif, adaptif
dan kolaboratif dalam
menyikapi cara membuka
komunikasi dengan calon
professor untuk medapatkan
LoA
Dosen harus belajar
bagaimana cara membuat
personal statement yang
menarik dan mampu
meyakinkan calon supervisor
senior yang sudah mahir dalam menulis
personal statement
Manfaat Bagi
dosen: 1).
Mendapatkan
kemudahan dalam
melengkapi
persyaratan
beasiswa, 2).
Memperbesar
peluang
mendapatkan LoA
Manfaat Bagi
pemangku
kepentinga: 1).
Meningkatkan
jumlah dosen S3
pada departemen,
2) Tercapainya
target institusi
31
4 Faktor instansi pemangku kebijakan
A. Tidak adanya konsep
pengembangan SDM
yang jelas dan terukur
dari Universitas
B. Minimnya
program/fasilitas
percepatan studi
lanjut S3
Pihak Universitas seharusnya
memiliki konsep
pengembangan SDM yang
jelas dan terukur bagi staff.
Konsep ini sebaiknya
dituangkan dalam program-
program yang mampu
memfasilitasi dosen untuk
lanjut studi S3
Kampus sebaiknya gencar
mengkampanyekan
percepatan studi S3 bagi
dosen muda dan
membuatkan program-
program dalam upaya
mengakselerasi lanjut studi
S3.
 DItetapkannya program khusus ke arah
“melanjutkan studi” terutama bagi dosen
muda seperti: pelatihan IELTS, memperoleh
Loa, kerjasama kampus dll
 Melakukan kerjasama dengan
lembaga/pihak ke 3 yang mampu
menciptakan koneksi antar calon
mahasiswa dan kampus
 Memfasilitasi dosesn dari segi finansial
ataupun tanggung jawab di kampus agar
bisa focus lanjut S3
 Sering melakukan sosialisasi program
akselesasi lanjut S3 agar informasi sampai
kepada seluruh dosen muda potensial
 Stakeholder
terlibat
Dosen, pejabat
pemangku
kepentingan
 Manfaat bagi
stakeholder
Bagi dosen: 1).
Dosen
mendapatkan
kemudahan dengan
support yang
diberika
universitas, 2).
Menambah
semangat,
motivasi, optimism
32
dosen dalam misi
melanjutkan S3, 3).
Bagi pejabat: 1).
Meningkatkan
rasio dosen S3 di
lingkungan
kepemimpinan, 2).
Meningkatkan
akreditasi lembaga
dengan banyaknya
dosen dengan
kualifikasi S3, 3).
Meningkatkan
erputasi kampus
33
D. Rencana Kegiatan, Tahapan dan Output Kegiatan
Berdasarkan bahasan gagasan kreatif yang sudah disampaikan diatas, berikut dilakukan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam
merumuskan kesimpulan apa saja kendala yang dialami dosen yang menghambat agenda untuk melanjutkan studi S3 di Jurusan
Teknik Mesin FT UNP.
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
KETERKAITAN
SUBSTANSI
MATA
PELATIHAN
KONTRIBUSI
TERHADAP
VISI MISI
ORGANISASI
1 Melakukan
Benchmarking kendala
dosen dalam melanjutkan
S3 di departemen TM
UNAND
 Menagendakan benchmarking ke
Departemen teknik mesin UNAND
 Mengajukan surat permohonan
kunjungan ke departemen teknik mesin
Unand
 Mengagendakan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
 Melakukan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
 Merumuskan kesimpulan (data dan
Diperolehnya data
dan fakta kendala
dosen dalam
melanjutkan S3 di
departemen teknik
mesin Unand serta
memperoleh
alternative solusi dan
program yang
dilakukan
Agenda II
 Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Akuntabel,
kompeten,
kolaboratif,
loyal)
Penelitian ini
menargetkan
output berupa
data terkait
kendala dan
masalah yang
dihadapi
dosen
Departemen
Teknik Mesin
34
fakta pendukung) Departemen Teknik
Mesin UNAND dalam
mengatasi masalah
rendahnya angka
dosen S3
FT UNP dalam
melanjutkan
studi S3. Data
ini kemudian
bisa dijadikan
acuan bagi
Departemen
Teknik Mesin
dalam
merancang
program
percepatan S3
bagi dosen.
Langkah ini
diharapkan
dapat
menunjang
tercapainya
2 Melakukan pemetaan
permasalahan penyebab
lambatnya dosen dalam
melanjutkan studi S3 di
Prodi TM UNP
Persiapan:
 Studi literature tentang potensi kendala
yang dialami sehingga menghambat dosen
dalam melanjutkan studi S3
 Merumuskan pertanyaan yang
menggambarkan permasalahan dosen
dalam melanjutkan studi S3
 Mengagendakan waktu, lokasi, teknis
survey awal/wawancara
Diperolehnya
data/identifikasi
kendala dosen
dalam melanjutkan
studi S3 dari hasil
studi literature dan
pengambilan data
awal
Agenda II
 Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Kolaboratif,
Kompeten)
Agenda III
 Kompetensi
smart ASN
Pelaksanaan:
 Mewawancarai sampel kepala departemen
dan dosen S2 di lingkungan jurusan teknik
35
mesin FT UNP misi
organisasi
tekait aspek:
1)
Tercapainya
pelaksanaan
pendidikan
berlevel
internasional,
mendorong
penelitian
inovatif dan
publikasi
global, serta
mendorong
tercapainya
kerjasama
Evaluasi:
 Pemetaan masalah terkait data hasil
wawancara
 Merumuskan identifikasi masalah dalam
diagram fishbone
3 Membuat angket survey
kendala dosen dalam
melanjutkan studi S3
Persiapan:
 Melakukan identifikasi permasalahan
untuk dijadikan acuan dalam membuat
butir angket
 Membuat item pertanyaan berdasarkan
identifikasi permasalahan
 Membuat surat permohonan pengisian
angket bagi sampel
Diperolehnya angket
survey kendala
dosen dalam hal
melanjutkan studi S3
Agenda III
 Analisis isu
 Kompetensi
smart ASN
Agenda II
 BerAKHLAK
ASN
(Kompeten)
Pelaksanaan:
 Membuat google form pengisian angket
36
Evaluasi:
 Melakukan uji coba pengisian angket
secara mandiri untuk mengantisipasi
potensi kendala teknis
Internasional.
4 Menyebarkan angket dan
analisa hasil survey
Persiapan:
 Membuat list nama dan email dosen
sampel
 Menghubungi dosen sampel secara
personal perihal survey
Disebarkannya
angket survey
kepada dosen sampel
survey
Agenda III
 Kompetensi
smart ASN
Agenda II
 Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Kolaboratif,
Kompeten)
Pelaksanaan:
 Menyebarkan angket melalui email
dosen sampel
Evaluasi:
 Mengumpulkan data hasil survey di
google drive
 Melakukan analisa hasil survey
37
5 Merumuskan kesimpulan,
talent pool dan gagasan
solutif.
Persiapan:
 Mengumpulkan data isian google form
 Mengidentifikasi aspek kendala pada
masing-masing aspek
 Merumuskan gagasan alternative pada
setiap item permasalahan
Diperolehnya
kesimpulan
penelitian, data
perolehan talent pool
dan gagasan
alternative.
Agenda III
 Kompetensi
smart ASN
Agenda II
 BerAKHLAK
ASN
(Kompeten)
Pelaksanaan:
 Melakukan pengolahan data angket
 Merumuskan sebaran data
 Menuliskan gagasan alternative pada
setiap permasalahan
 Membuat table gagasan alternative
 Membuat talent pool dosen potensial
lanjut studi S3.
 Membuat list nama dosen potensial
melanjutkan studi S3
38
 Membuat list nama kampus yang
menjadi target studi S3
 Membuat konsentrasi penelitian calon
dosen S3
 Membuat list calon supervisor pada
kampus tujuan
Evaluasi:
 Membuat kesimpulan dan analisa
survey
 Menyampaihan hasil penelitian kepada
pihak pengelola jurusan sebagai bahan
pertimbangan
 Menindaklanjuti hasil talent pool
dengan memfokuskan kebijakan pada
kandidat terpilih.
39
E. Keterkaitan Kegiatan Dengan Substansi Mata Pelatihan
Berdasarkan 5 tahapan kegiatan yang sudah dirumuskan, maka dapat kita lihat
bagaimana nilai core values ASN BerAKHLAK diterapkan. Berikut penjabaran
impelementasi nilai BerAKHLAK pada tahapan kegiatan yang dilakukan.
NO KEGIATAN INTERNALISASI NILAI BERAKHLAK
1 Melakukan
Benchmarking
kendala dosen dalam
melanjutkan S3 di
departemen TM
UNAND
 Kolaboratif
Melakukan agenda Benchmarking ke Departemen
Teknik Mesin Universitas andalas merupakan
wujud sikap terbuka dan bekerjasama dalam
menghasilkan suatu nilai tambah dalam kegiatan
ini.
 Akuntabel
Mengagendakan Benchmarking ke salah satu
kampus dalam rangka memenuhi kriteria penilaian
dalam membuat aktualisasi diri dalam agenda
latsar ini merupakan bentuk integritas tinggi yang
kami lakukan agar tahapan kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan kriteria dan ketentuan
yang sudah diberikan.
 Kompeten
Salah satu point pada aspek kompeten adalah
“melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik”.
Agenda Benchmarking ini dilakukan salah
tujuannya adalah agar tugas yang diberikan
mendapatkan hasil yang maksimal. Ini menurut
kami menunjukan karaktek kompeten yang harus
dimiliki ASN dalam menjalankan tugasnya.
2 Melakukan pemetaan
permasalahan
penyebab lambatnya
dosen dalam
 Kompeten
Dalam melakukan pemetaan permasalahan, kami
melakukan studi literature terlebih dahulu dari
berbagai sumber seperti website, artikel, jurnal,
40
melanjutkan studi S3
di Prodi TM UNP
berita hingga data yang kami ambil secara
langsung melalui lembaga, wawancara dan
penyebaran angket. Untuk mengerjakan hal diatas
tentunya kami dituntut untuk mempelajari
permasalahan dari berbagai aspek. Menurut kami
aspek kompeten sangat diperlukan untuk
pekerjaan diatas.
 Kolaboratif
Agar identifikasi permasalahan yang akan diangkat
lebih tepat dan terukur maka kami juga melakukan
wawancara kepada stakeholder yang terlibat.
Dalam hal ini kami wajib memiliki karakter
kolaboratif agar kami dapat memastikan data dan
fakta yang diangkat memang betul terjadi.
3 Membuat angket
survey kendala
dosen dalam
melanjutkan studi S3
 Kompeten
Dalam memetakan masalah dan menyusun butir
soal, kami membutuhkan literasi yang tepat agar
pertanyaan yang diberikan memang sesuai dan
tepat mengukur apa yang akan dtanyakan. Oleh
sebab itu sebelum membuat angket kami banyak
melakukan studi literature terkait permasalahan.
Ini merupakan wujud karakter kompeten yang
harus di implementasikan ASN.
 Harmonis
Dalam membuat angket, kami membuat
pernyataan di awal yang berisikan kalimat
terimakasih atas kesediaan mengisi angket, kami
menjaga kerahasiaan jawaban responden. Ini kami
buat dalam hal membentuk harmonisasi antara
surveyor dengan responden. Sedapat mungkin
responden mampu memberikan respon dengan
41
baik tanpa memikirkan hal yang mungkin
mengganggu independensi jawaban.
4 Menyebarkan angket
dan analisa hasil
survey
 Adaptif
Angket dibuat menggunakan aplikasi google form.
Penggunaan aplikasi ini merupakan wujud
impelementasi kompetensi adaptif seorang ASN.
Sebagai seorang ASN, kami dituntut untuk mampu
mengikuti perkembangan teknologi dan mahir
dalam menggunakan produk teknologi dalam
menunjang kinerja.
 Berorientasi pelayanan
Penyebaran angket melalui google form dapat
dimaknai juga sebagai bentuk usaha kami dalam
memberikan kemudahan akses (aksesibilitas) bagi
responden untuk mengisi kuesioner lebih flexible.
5 Merumuskan
kesimpulan, talent
pool dan gagasan
solutif.
 Loyal
Pemilihan permasalahan rendahnya dosen
kualifikasi S3 untuk tugas Latsar merupakan
Loyalitas kami kepada institusi dimana kami
bekerja. Kondisi ini memang kami temukan sendiri
dan menurut kami ini penting dan harus segera
ditindaklanjuti demi reputasi Jurusan kedepan
 Harmonis
Dalam merumuskan gagasan alternative, talent
pool & kesimpulan, kami harus memperhatikan
aspek harmonis yang harus tetap dijaga dalam
implementasi kebijakan. Opsi kebijakan yang
diambil nantinya sedapat mungkin selalu menjaga
kekompakan dan harmonisasi kerja di lingkungan
jurusan.
42
F. Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi
Gagasan utama dirancang mengacu kepada visi, misi dan nilai-nilai
organisasi. Ini dilakukan agar gagasan utama yang diberikan sejalan dengan
arah kebijaka Universitas kedepan. Berikut penjabaran keterkaitan gagasan
utama dengan visi, misi dan nilai-nilai organisasi Universitas Negeri Padang.
1. Melakukan Benchmarking kendala dosen dalam melanjutkan S3 di
departemen TM UNAND
Misi Universitas Negeri Padang pada point 5 menyebutkan kerjasama
internasional. Melakukan bench marking merupakan wujud
keterbukaan pemikiran yang harus dipegang teguh agar target
kejasama yang lebih besar (internasional) bisa tercapai.
Keterkaitan gagasan juga dapat ditemui pada aspek nilai-nilai
organisasi pada point “Integritas”. Mengadakan bench marking sebagai
bentuk integritas pada tugas yang diberikan. Bagaimanapun dalam
mengemukakan gagasan tentunya harus berdasarkan data dan fakta
lapangan. Melakukan benchmarking merupakan bentuk integritas
seorang ASN dalam menghadirkan data dan fakta yang benar benar
terjadi dan apa adanya.
2. Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen dalam
melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP
Dalam melakukan pemetaan permasalahan, penulis melakukan
serangkaian studi literature, pencarian data dan fakta penunjang dari
artikel, website hingga melakukan wawancara langsung kepada
reponden penelitian. Langkah ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi
pada point “Pembelajar”. Pada point pembelajar disebutkan civitas
akademika UNP harus memiliki rasa/keinginan untuk terus belajar dan
menambah ilmu pengetahuan.
3. Membuat angket survey kendala dosen dalam melanjutkan studi S3
Dalam memetakan masalah dan menyusun butir soal, kami
membutuhkan referensi yang tepat agar pertanyaan yang diberikan
memang sesuai dan tepat mengukur apa yang akan dtanyakan. Oleh
sebab itu sebelum membuat angket kami melakukan studi literature
43
terkait permasalahan, metode penyebaran angket dan mengedepankan
permasalahan yang ditemukan di lapangan. Ini sesuai dengan nilai-nilai
organisasi pada point “Inisiatif”. Karakter inisiatif diperlukan agar
system dalam kampus dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa
harus perlu ditegur terlebih dahulu.
4. Menyebarkan angket dan analisa hasil survey
Dalam menyebarkan angket, penulis menggunakan metode online
dengan membuat google form. Metode ini dipilih karena dinilai lebih
flexible dan memudahkan reponden dalam mengakses. Hal ini sesuai
dengan nilai-nilai organisasi “Kreatif dan Inovatif”. Civitas akademika
Universitas Negeri Padang harus memiliki nilai kretifitas dan inovatif
dalam mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
5. Merumuskan gagasan alternative dan kesimpulan
Dalam merumuskan gagasan alternative & kesimpulan, kami harus
memperhatikan aspek visi, misi dan nilai-niai organisasi. Gagsan
alternative yang ditawarkan harus mampu mendukung tahapan
pencapaian visi, misi dan nilai-nilai organisasi.
G. Target Capaian dan Identifikasi Dampak Pemecahan Isu
Berdasarkan rencana kegiatan, tahapan dan output Kegiatan yang sudah
disusun diatas maka penulis menargetkan target capaian (Short Therm, Mid
Therm, Long Therm), berikut rincian target capaian:
Target Capaian
Short Therm Mid Therm Long Therm
 Diperolehnya
kesimpulan apa saja
kendala dosen
dalam melanjutkan
S3
 Diperolehnya factor
mayor dan minor
permasalahan
kendala dosen
 Meningkatnya focus
dan perhatian dosen
untuk lanjut studi S3
 Meningkatnya jumlah
dosen yang
siap/memenuhi
kriteria untuk lanjut
S3
 Meningkatnya jumlah
dosen yang melanjutkan
kuliah/selesai S3 di
Departemen Teknik
mesin FT UNP
 Meningkatnya jumlah
kerjasama Institusi
dengan kampus lain
44
 Diperolehnya data
talent pool, nama
dosen yang
berpotensi lanjut S3
berdasarkan tingkat
kesiapan dosen Ybs
 Dirumuskannya
gagasan solutif yang
ditinjau dari aspek
kendala dosen
 Diperolehnya fakta
kelemahan dari
aspek manajemen
terkait penanganan
rendahnya dosen
kualifikasi S3
 Dirumuskannya
gagasan solutif yang
ditinjau dari aspek
manajemen
 Terealisasikannya
program
pendampingan
persiapan
persyaratan teknis
beasiswa:
bahasa/LoA/research
statement dll
 Adanya program
khusus percepatan
dosen lanjut studi S3
dari kampus
 Adanya program
kerjasama Universitas
dengan kampus calon
lokasi studi S3
 Meningkatkan akreditasi
dan reputasi kampus
 Mengangkat jumlah
angka penelitian,
publikasi dan
pengabdian masyarakat
Universitas
 Tercapainya Visi, Misi,
Tujuan dan Nilai-Nilai
institusi
Berdasarkan target capaian diatas maka dapat diperoleh dampak pemecahan
masalah terhadap masing-masing individu dan unit kerja/organisasi sbb:
1. Bagi individu
a. Dengan adanya ide pemecahan isu ini diharapkan dapat berdampak
terhadap terselesaikannya permasalahan dosen dalam melanjutkan
S3.
b. Meningkatkan peluang dosen menuju jenjang karir dosen tertinggi
(professor).
2. Bagi Unit Kerja/Organisasi
a. Dengan terselesaikannya permasalahan dosen dalam melanjutkan S3
maka kampus berpeluang memiliki banyak dosen dengan kualifikasi
S3
b. Banyaknya dosen dengan kualifikasi S3 tentunya berdampak positif
terhadap akreditasi dan reputasi institusi
45
c. Dari aspek kinerja penelitian dan publikasi tentu ini juga akan
berdampak positif. Dosen dengan kualifikasi S3 tentu memiliki jam
terbang, reputasi dalam hal publikasi dan penelitian.
46
BAB IV.
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan tanggal selama 42 hari / 6 minggu dari tanggal
4 September – 14 Oktober 2022. Berikut rancangan kegiatan dan sub kegiatan
selama masa aktualisasi.
Tabel Jadwal Kegiatan Aktualisasi
N
o
DETAIL KEGIATAN
SEPTEMBER OKTOBER
1 2 3 4 5 6
1 Melakukan Benchmarking kendala dosen
dalam melanjutkan S3 di departemen TM
UNAND
a. Menagendakan benchmarking ke
Departemen teknik mesin UNAND
b. Mengajukan surat permohonan
kunjungan ke departemen teknik
mesin Unand
c. Mengagendakan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
d. Melakukan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
e. Merumuskan kesimpulan (data dan
fakta pendukung)
2 Melakukan pemetaan permasalahan
penyebab lambatnya dosen dalam
melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP
a. Studi literature tentang potensi
kendala yang dialami sehingga
47
menghambat dosen dalam
melanjutkan studi S3
b. Merumuskan pertanyaan yang
menggambarkan permasalahan dosen
dalam melanjutkan studi S3
c. Mengagendakan waktu, lokasi, teknis
survey awal/wawancara
d. Mewawancarai sampel kepala
departemen dan dosen S2 di
lingkungan jurusan teknik mesin FT
UNP
e. Pemetaan masalah terkait data hasil
wawancara
f. Merumuskan identifikasi masalah
dalam diagram fishbone
3 Membuat angket survey kendala dosen
dalam melanjutkan studi S3
a. Melakukan identifikasi permasalahan
sebagai acuan dalam membuat butir
angket
b. Membuat item pertanyaan
berdasarkan identifikasi
permasalahan
c. Membuat surat permohonan pengisian
angket bagi sampel
d. Membuat google form pengisian
angket
e. Melakukan uji coba pengisian angket
secara mandiri
4 Menyebarkan angket dan analisa hasil
survey
a. Membuat list nama dan email dosen
48
sampel
b. Menghubungi dosen sampel secara
personal
c. Menyebarkan angket melalui email
dosen sampel
d. Mengumpulkan data hasil survey di
google drive dan analisa hasil
5 Merumuskan kesimpulan, gagasan solutif
dan rekomendasi nama dosen potensial
lanjut S3
a. Mengumpulkan data isian google form
b. Mengidentifikasi aspek kendala pada
masing-masing aspek
c. Merumuskan gagasan alternative pada
setiap item permasalahan
d. Melakukan pengolahan data angket
e. Merumuskan sebaran data
f. Menuliskan gagasan alternative pada
setiap permasalahan
g. Membuat table gagasan alternative
h. Membuat kesimpulan dan analisa
survey
i. Menyampaihan hasil penelitian dan
rekomendasi nama dosen potensial
lanjut S3 kepada pihak pengelola
jurusan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil kebijakan
49
A. Matrik Pelaksanaan Aktualisasi
Unit Kerja : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Identifikasi Isu : 1. Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang.
2. Belum Maksimalnya Sistem Pembelajaran Digital
3. Implementasi Sistem Layanan Digital yang Belum Maksimal.
Isu yang Diangkat : Analisis kendala Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di departemen teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Padang.
Gagasan Pemecahan
Isu
: “Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifikasi S3 Pada Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UNP”
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT
KETERKAITAN
SUBSTANSI
MATA
PELATIHAN
KONTRIBUSI
TERHADAP
VISI MISI
ORGANISASI
1 Melakukan
Benchmarking kendala
dosen dalam melanjutkan
S3 di departemen TM
UNAND
 Menagendakan benchmarking ke
Departemen teknik mesin UNAND
 Mengajukan surat permohonan
kunjungan ke departemen teknik mesin
Unand
 Mengagendakan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
 Melakukan wawancara dengan
pengelola departemen TM UNAND
Diperolehnya data
dan fakta kendala
dosen dalam
melanjutkan S3 di
departemen teknik
mesin Unand serta
memperoleh
alternative solusi dan
program yang
Agenda II
 Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Akuntabel,
kompeten,
kolaboratif,
loyal)
Penelitian ini
menargetkan
output berupa
data terkait
kendala dan
masalah yang
dihadapi
dosen
Departemen
50
 Merumuskan kesimpulan (data dan
fakta pendukung)
dilakukan
Departemen Teknik
Mesin UNAND dalam
mengatasi masalah
rendahnya angka
dosen S3
Teknik Mesin
FT UNP dalam
melanjutkan
studi S3. Data
ini kemudian
bisa dijadikan
acuan bagi
Departemen
Teknik Mesin
dalam
merancang
program
percepatan S3
bagi dosen.
Langkah ini
diharapkan
dapat
menunjang
tercapainya
misi
organisasi
tekait aspek:
1)
Tercapainya
pelaksanaan
pendidikan
2 Melakukan pemetaan
permasalahan penyebab
lambatnya dosen dalam
melanjutkan studi S3 di
Prodi TM UNP
Persiapan:
 Studi literature tentang potensi kendala
yang dialami sehingga menghambat dosen
dalam melanjutkan studi S3
 Merumuskan pertanyaan yang
menggambarkan permasalahan dosen
dalam melanjutkan studi S3
 Mengagendakan waktu, lokasi, teknis
survey awal/wawancara
Diperolehnya
data/identifikasi
kendala dosen
dalam melanjutkan
studi S3 dari hasil
studi literature dan
pengambilan data
awal
Agenda II
 Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Kolaboratif,
Kompeten)
Agenda III
 Kompetensi
smart ASN
Pelaksanaan:
 Mewawancarai sampel kepala departemen
dan dosen S2 di lingkungan jurusan teknik
mesin FT UNP
Evaluasi:
 Pemetaan masalah terkait data hasil
wawancara
 Merumuskan identifikasi masalah dalam
51
diagram fishbone berlevel
internasional,
mendorong
penelitian
inovatif dan
publikasi
global, serta
mendorong
tercapainya
kerjasama
Internasional.
3 Membuat angket survey
kendala dosen dalam
melanjutkan studi S3
Persiapan:
 Melakukan identifikasi permasalahan
untuk dijadikan acuan dalam membuat
butir angket
 Membuat item pertanyaan berdasarkan
identifikasi permasalahan
 Membuat surat permohonan pengisian
angket bagi sampel
Diperolehnya angket
survey kendala
dosen dalam hal
melanjutkan studi S3
Agenda III
 Analisis isu
 Kompetensi
smart ASN
Agenda II
 BerAKHLAK
ASN
(Kompeten)
Pelaksanaan:
 Membuat google form pengisian angket
Evaluasi:
 Melakukan uji coba pengisian angket
secara mandiri untuk mengantisipasi
potensi kendala teknis
4 Menyebarkan angket dan
analisa hasil survey
Persiapan:
 Membuat list nama dan email dosen
sampel
 Menghubungi dosen sampel secara
personal perihal survey
Disebarkannya
angket survey
kepada dosen sampel
survey
Agenda III
 Kompetensi
smart ASN
Agenda II
52
Pelaksanaan:
 Menyebarkan angket melalui email
dosen sampel
 Kompetensi
BerAKHLAK
ASN
(Kolaboratif,
Kompeten)
Evaluasi:
 Mengumpulkan data hasil survey di
google drive
 Melakukan analisa hasil survey
5 Merumuskan kesimpulan,
talent pool dan gagasan
solutif.
Persiapan:
 Mengumpulkan data isian google form
 Mengidentifikasi aspek kendala pada
masing-masing aspek
 Merumuskan gagasan alternative pada
setiap item permasalahan
Diperolehnya
kesimpulan
penelitian, data
perolehan talent pool
dan gagasan
alternative.
Agenda III
 Kompetensi
smart ASN
Agenda II
 BerAKHLAK
ASN
(Kompeten)
Pelaksanaan:
 Melakukan pengolahan data angket
 Merumuskan sebaran data
 Menuliskan gagasan alternative pada
setiap permasalahan
 Membuat table gagasan alternative
 Membuat talent pool dosen potensial
lanjut studi S3.
53
 Membuat list nama dosen potensial
melanjutkan studi S3
 Membuat list nama kampus yang
menjadi target studi S3
 Membuat konsentrasi penelitian calon
dosen S3
 Membuat list calon supervisor pada
kampus tujuan
Evaluasi:
 Membuat kesimpulan dan analisa
survey
 Menyampaihan hasil penelitian kepada
pihak pengelola jurusan sebagai bahan
pertimbangan
 Menindaklanjuti hasil talent pool
dengan memfokuskan kebijakan pada
kandidat terpilih.
54
B. Capaian Penyelesaian Core Isu
Dalam mengidentifikasi permasalahan dosen lanjut studi S3 dilakukan dengan
membuat google form yang berisi pertanyaan terkait kendala dan talent pool
dosen potensial untuk lanjut studi S3. Berikut draft angket yang disebarkan
dalam mengumpulkan data penelitian:
NO PERTANYAAN OPSI
JAWABAN
JENIS
PERTANYAAN
POSITIF NEGATIF
PERTANYAAN PEMBUKA
1 Nama Lengkap: Teks
jawaban
singkat
2 Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengabdi
sebagai Dosen di Departemen Teknik
Mesin FT UNP?
a. Kurang dari 5 tahun
b. Rentang 5-10 tahun
c. 10-15 tahun
d. 20-25 tahun
e. 25 tahun lebih
Checklist
Box
ASPEK MOTIVASI PERSONAL
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
R : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
1 Dengan tuntutan pendidikan saat ini,
seorang Dosen wajib memiliki
Checklist
Box
55
kualifikasi doctor (S3).
2 Menjadi Dosen dengan kualifikasi S3,
saya mampu berkontribusi lebih banyak
terhadap Institusi tempat saya bekerja.
Checklist
Box
3 Mendapatkan gelar S3 secara langsung
dapat membantu intitusi saya
mendapatkan akreditasi yang lebih baik
Checklist
Box
4 Saya dapat meningkatkan kualitas
penelitian saya dengan memiliki
kualifikasi S3
Checklist
Box
5 Menjadi seorang Dosen S3 bisa berdapak
terhadap peningkatan skor SINTA saya
dan mendorong peningkatan jumlah
publikasi saya kedepan
Checklist
Box
6 Menjadi seorang Dosen S3 dapat
membuat karir saya lebih baik kedepan
Checklist
Box
7 Menjadi Dosen dengan kualifikasi S3
memiliki tingkat kesejahteraan yang
lebih baik disbanding dosen dengan
kualifikasi S2
Checklist
Box
8 Dosen dengan kualifikasi S2 memiliki
banyak keterbatasan dalam
pengembangan karir kedepan
Checklist
Box
9 Dosen dengan kualifikasi S2 minim
kesempatan untuk menduduki jabatan
strategis di lingkungan institusi
(Universitas)
Checklist
Box
10 Dosen dengan kualifikasi S2 menjadi
beban bagi penilaian akreditasi institusi
Checklist
Box
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
56
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
1 Saya sangat termotivasi melihat rekan
yang sudah S3
Checklist
Box
2 Saya merasa belum cukup dengan
menjadi dosen dengan kualifikasi S2
Checklist
Box
3 Saya selalu berdiskusi dengan rekan
yang sudah S3 mengenai cara/tahapan
yang dilalui untuk melanjutkan studi
Checklist
Box
4 Saya selalu mencari informasi peluang
lanjut studi S3 di kampus DN/LN
Checklist
Box
5 Saya berusaha mencari informasi calon
supervisor melalui informasi website
kampus/groub peneliti/email dan
mencari informasi langsung dari rekan
sejawat.
Checklist
Box
6 Saya berusaha mencari informasi
kampus yang memiliki labor/riset yang
sesuai dengan bidang keahlian yang saya
miliki
Checklist
Box
7 Saya mengikuti
webinar/talkshow/sosialisasi program
lanjut studi S3 yang diadakan
kampus/pihak lainnya
Checklist
Box
8 Saya mempelajari setiap tahapan yang
harus dilalui dalam mengagendakan
lanjut studi S3
Checklist
Box
9 Saya sudah menyiapkan persyaratan
untuk lanjut studi S3 seperti (LoA,
Research statement, proposal riset,
Checklist
Box
57
persyaratan bahasa)
10 Saya menyusun tahapan dan target
capaian yang harus saya penuhi sebagai
bentuk usaha dalam melengkapi
persayaran studi lanjut S3
Checklist
Box
ASPEK KELUARGA
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1 Keluarga mendukung penuh rencana
saya untuk lanjut studi S3
Checklist
Box
2 Kondisi yang harus meninggalkan anak-
anak selama studi menjadi kendala saya
dalam melanjutkan studi S3
Checklist
Box
3 Membawa keluarga ikut serta selama
lanjut studi S3 berpotensi menjadi
kendala dalam menjalani studi.
Checklist
Box
4 Melanjutkan studi S3 membuat saya
beresiko kehilangan momen
kebersamaan dengan keluarga
Checklist
Box
5 Melanjutkan studi S3 dapat mengganggu
stabilitas ekonomi keluarga
Checklist
Box
6 Pertimbangan keluarga menjadi factor
utama saya untuk menunda lanjut studi
S3
Checklist
Box
58
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
1 Saya selalu berdiskusi dengan keluarga
terkait target dan rencana lanjut studi S3
Checklist
Box
2 Keluarga selalu memberikan
support/motivasi kepada saya agar
segera lanjut studi S3
Checklist
Box
3 Saya merasa khawatir meninggalkan
anak,istri,keluarga jika memutuskan
untuk lanjut studi S3
Checklist
Box
4 Keluarga saya khawatir jika saya
memutuskan lanjut studi akan
menjauhkan hubungan dan
menimbulkan masalah baru dalam
keluarga
Checklist
Box
5 Keluarga selalu menanyakan bagaimana
rencana dan persiapan lanjut studi S3
Checklist
Box
ASPEK KEBIJAKAN INSTANSI
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Setuju
59
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1 Pihak kampus membuat program
khusus untuk melakukan percepatan
lanjut studi S3 dosen di lingkungan UNP
Checklist
Box
2 Pihak kampus memberi kemudahan
urusan terkait lanjut studi S3
Checklist
Box
3 Pihak kampus memberikan
support/bantuan dana bagi dosen yang
berkeinginan lanjut studi S3 namun
terkendala biaya
Checklist
Box
4 Beban pekerjaan di kampus terlalu berat
sehingga mengurangi waktu dosen
untuk mempersiapkan studi lanjut S3
Checklist
Box
5 Pihak kampus membuat persyaratan
khusus yang memberatkan dosen untuk
lanjut S3
Checklist
Box
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
1 Pihak kampus membuat program
percepatan dosen lanjut studi S3
Checklist
Box
60
2 Pihak kampus memberikan program
pelatihan bahasa bagi dosen di
lingkungan UNP
Checklist
Box
3 Pihak kampus menawarkan beasiswa
bagi dosen yang ingin lanjut studi S3
Checklist
Box
4 Pihak kampus memberikan kemudahan
dalam pengurusan administrasi bagi
dosen yang ingin lanjut studi S3
Checklist
Box
5 Pihak kampus berusaha mencarikan
calon supervisor bagi dosen yang ingin
lanjut studi S3
Checklist
Box
6 Pihak kampus berusaha menjalin
komunikasi dengan kampus DN/LN
sebagai usaha untuk mencarikan
kampus tujuan lanjut studi S3
Checklist
Box
7 Pimpinan Jurusan/Fakultas/Universitas
selalu memberikan motivasi dan
semangat untuk lanjut studi S3
Checklist
Box
8 Pihak kampus memberikan
reward/apresiasi bagi dosen yang lanjut
studi S3
Checklist
Box
FAKTOR PERSYARATAN ADMINISTRASI BEASISWA
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
61
1 Skor kemampuan bahasa (Toefl/IELTS)
yang dipersyaratkan dalam persyaratan
beasiswa terlalu tinggi/sulit
Checklist
Box
2 Saya kesulitan dalam mendapatkan LoA
karena minim relasi terhadap calon
supervisor/kampus tujuan.
Checklist
Box
3 Saya mempunyai kesulitan dalam
membuat proposal riset untuk
keperluan lanjut studi S3.
Checklist
Box
4 Saya mengalami kesulitan dalam mebuat
personal statement
Checklist
Box
5 Rangkaian ujian/test masuk universitas
menjadi kendala utama bagi saya dalam
memutuskan lanjut sudi S3
Checklist
Box
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca
dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan
tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah
kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan
Bapak/Ibu.
Berikut kelima pilihan tersebut:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
1 Saya rutin melakukan latihan
TOEFL/IELTS untuk persiapan bahasa
Checklist
Box
2 Saya sering mengikuti kursus/kelas
pelatihan bahasa (TOEFL/IELTS)
Checklist
Box
3 Skor kompetensi bahasa (TOEFL/IELTS)
saya sudah melampaui ambang batas
persyaratan beasiswa dan sarat masuk
kampus target studi S3
Checklist
Box
62
4 Saya rutin berkomunikasi dengan
mantan dosen pembimbing waktu kuliah
S2
Checklist
Box
5 Saya berkomunikasi dengan baik dengan
calon supervisor S3
Checklist
Box
7 Saya sering membaca jenis/bentuk
personal statement di internet
Checklist
Box
8 Saya sudah membuat personal
statement untuk keperluan S3
Checklist
Box
9 Saya melakukan proses
bimbingan/koreksi mengenai personal
statement yang saya buat dengan
teman/mentor yang sudah
berpengalaman
Checklist
Box
10 Saya sudah mempersiapkan proposal
riset untuk diajukan sebagai persyaratan
S3
Checklist
Box
11 Proposal riset yang saya buat sudah saya
bahas dengan teman/mentor yang
sudah berpengalaman
Checklist
Box
12 Saya rutin membaca sumber/literature
yang dapat memperkaya referensi saya
terkait pembuatan proposal riset
Checklist
Box
13 Saya rutin mencari informasi beasiswa
di internet
Checklist
Box
14 Saya membaca secara detail tahapan dan
persyaratan beasiswa S3
Checklist
Box
15 Saya mempelajari tahapan dan
persyaratan untuk mengikuti tes masuk
S3 pada kampus target lanjut studi S3
Checklist
Box
TALENT POOL DOSEN POTENSIAL LANJUT STUDI S3
Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk mengisi data
terkait kesiapan Bapak/Ibu dalam melanjutkan studi S3.
Silahkan di isikan informasi terkait kondisi kesiapan
Bapak/Ibu dalam agenda lanjut studi S3 se detail mungkin.
63
Data ini menjadi acuan pengembangan SDM bagi
departemen Teknik Mesin terkait agenda Dosen dalam
melanjutkan studi S3 di lingkungan Departemen Teknik
Mesin FT UNP.
1 Apakah Bapak/Ibu menargetkan lanjut
studi S3 dalam negeri/luar negeri?
Mohon juga disebutkan nama kampus,
asal negara (untuk kampus LN) target
sudi S3 Bapak/Ibu.
Teks
jawaban
singkat
2 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki
persiapan terkait Bahasa?Jika sudah
mohon disebutkan jenis tes dan skor
capaian sejauh ini yang sudah diperoleh.
Teks
jawaban
singkat
3 Apakah Bapak/Ibu sudah pernah
menjalin komunikasi dengan
kampus/calon supervisor pada kampus
tujuan studi S3? Jika sudah, mohon
dijelaskan sejauh apa dan bagaimana
bentuk komunikasi yang sudah dilalui
sejauh ini.
Teks
jawaban
singkat
4 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki
Proposal Riset yang akan dijadikan
sebagai salah satu persyaratan dalam
melanjutkan studi S3?Jika sudah mohon
dijelaskan spesifik tema riset yang akan
Bapak/Ibu angkat.
Teks
jawaban
singkat
5 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki
personal statement yang akan dijadikan
persyaratan lanjut studi S3?
Teks
jawaban
singkat
6 Berdasarkan konsisi diatas, menuut
Bapak/Ibu berapa tahun lagi waktu yang
Bapak/Ibu perlukan untuk melanjutkan
studi S3.
Teks
jawaban
singkat
Dalam memberikan skor penilaian mengaplikasikan skala likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang
64
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam pengukuran bidang
pendidikan, skala Likert juga sering digunakan, selain juga skala Guttman,
semantik Diferensial, Rating scale, dan skala Thurstone. Dalam penggunaan skala
Likert, terdapat dua bentuk pertanyaan, yaitu bentuk pertanyaan positif untuk
mengukur skala positif, dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur skala
negatif.
Opsi Jawaban Pertanyaan
Positif
Pertanyaan
Negatif
Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali) Skor 1 Skor 5
Tidak (setuju/baik/) atau kurang Skor 2 Skor 4
Netral / Cukup Skor 3 Skor 3
(Setuju/Baik/suka) Skor 4 Skor 2
Sangat (setuju/Baik/Suka) Skor 5 Skor 1
Bentuk jawaban skala Likert antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju, dan tidak setuju. Selain itu, jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan Skala Likert bisa juga mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting
(SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP).
Intrepretasi data skala likert yang diperoleh mengacu kepada table konversi
berikut:
Rentang Angka Rata-
Rata
Kesimpulan
0-0.9 Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
1-1.9 Tidak setuju / Kurang baik)
2-2.9 Cukup / Netral
3-3.9 (Setuju/Baik/suka)
4-5 Sangat (setuju/Baik/Suka)
Angket disebarkan kepada 14 orang dosen Departemen Teknik Mesin yang
memiliki kualifikasi S2. Berikut list nama dosen yang dijadikan sampel:
No Nama Dosen
1 Wanda Afnison
2 Fiki Efendi
65
3 Andre Kurniawan
4 Junil Adri
5 Bulkia Rahim
6 Budi Syahri
7 Rahmat Azis Nabawi
8 Anna Niska Fauza
9 Rifelino
10 Dieter Rahmadiawan
11 Zainal Abadi
12 Febri Prasetya
13 Primawati
14 Hendri Nurdin
15 Fitrah Qalbina
Berdasarkan pengambilan data yang dilakukan, dengan melihat variable yang
mempengaruhi kondisi ini yaitunya: aspek motivasi personal, aspek keluarga,
aspek kebijakan instansi dan aspek persyaratan administrasi beasiswa. Dari
peninjauan data skala likert diperoleh titik permasalahan dominan ada pada
aspek kebijakan instansi dan persyaratan administrasi beasiswa. Berikut rerata
skor skala likert yang diperoleh:
No Variabel Rerata Skor
1 Aspek motivasi personal 4.17
2 Aspek Keluarga 3.97
3 Aspek Kebijakan Instansi 3.60
4 Aspek Persyaratan Administrasi Beasiswa 3.28
Penentuan talent pool dosen potensial lanjut studi S3 ditentukan dengan melihat
kesiapan dosen dalam mempersiapkan studi lanjut. Ini dapat dilihat dari aspek
kesiapan bahasa, persiapan administrasi beasiswa, LoA, proposal risel dll.
Dalam menentukan tingkat kesiapan dosen dapat ditentukan dalam bentuk skala
sbb:
NO Variabel Aspek Tingkatan Kesiapan Skor
66
1 Kesiapan Bahasa Memiliki sertifikat kompetensi bahasa
(TOEFL/IELTS) dari lembaga resmi yang
kredibel dengan nilai memenuhi ambang
batas. IELTS>6.5, TOEFL> 550
5
Memiliki sertifikat kompetensi bahasa
(TOEFL/IELTS) dari lembaga resmi yang
kredibel dengan nilai memenuhi ambang
batas persyaratan beasiswa IELTS<6.5,
TOEFL< 550
4
Memiliki sertifikat kompetensi bahasa
(TOEFL/IELTS) dari lembaga sertifikasi
bahasa diluar lembaga yang
diakui/simulation test dengan nilai
memenuhi ambang batas persyaratan
beasiswa IELTS>6.5, TOEFL> 550
3
Memiliki sertifikat kompetensi bahasa
(TOEFL/IELTS) dari lembaga sertifikasi
bahasa diluar lembaga yang
diakui/simulation test dengan nilai belum
memenuhi ambang batas persyaratan
beasiswa IELTS<6.5, TOEFL< 550
2
Tidak memiliki dokumen kompetensi
bahasa dari lembaga sertifikasi bahasa
manapun
1
2 LoA Memiliki LoA yang aktif 5
Memiliki LoA tapi sudah tidak aktif 4
Berupa komunikasi tertulis dengan calon
supervisor S3 terkait agenda lanjut studi S3
3
67
Tergabung dalam satu groub/jaringan
komunikasi dengan calon supervisor
2
Tidak memiliki bentuk komunikasi apapun
dengan calon supervisor S3
1
3 Proposal Riset Memiliki proposal riset yang sudah/pernah
dipersentasikan pada calon supervisor.
5
Memiliki proposal riset yang sudah dibahas
oleh tim/rekan sejawat
4
Memiliki draft proposal riset yang belum
pernah dibahas/diuji pihak external
3
Memiliki draft proposal riset yang belum
lengkap 100%
2
Tidak memiliki draft proposal riset 1
4 Personal
Statement
Memiliki personal statement yang
sudah/pernah dikirim ke calon supervisor
5
Memiliki personal statement yang sudah
melalui proses analisa alih bahasa dari
pihak ke 3
4
Memiliki konsep personal statement yang
belum pernah diperika/ditela’ah oleh pihak
lain
3
Memiliki konsep personal statement yang
belum selesai 100%
2
Tidak memiliki personal statement 1
5 Persyaratan
administrasi
Pesyaratan administrasi beasiswa lengkap
dan memenuhi ambang batas minimal
5
68
beasiswa Persyaratan administrasi beasiswa lengkap
tapi belum memenuhi nilai ambang batas
minimal
4
Item persyaratan administrasi beasiswa
terpenuhi 50%
3
Persyaratan administrasi beasiswa
terpenuhi dibawah 50%
2
Belum memiliki persyaratan administrasi
beasiswa sama sekali
1
Berdasarkan data angket yang diperoleh, maka dapat dilihat tingkat kesiapan
dosen dalam studi lanjut S3 pada table berikut:
No Nama Dosen
Tingkat Kesiapan Studi
Total
Skor
Kesiapan
Bahasa
LoA
Proposal
Riset
Personal
Statement
Persyaratan
administrasi
beasiswa
1 Wanda Afnison 4 2 3 3 2 14
2 Fiki Efendi 1 1 1 1 1 5
3 Andre
Kurniawan
4 1 1 1 1 8
4 Junil Adri 3 5 5 4 3 20
5 Bulkia Rahim 3 5 5 4 3 20
6 Budi Syahri 3 5 5 5 5 23
7 Rahmat Azis
Nabawi
1 5 1 1 2 10
8 Anna Niska
Fauza
4 4 3 1 1 13
9 Rifelino 1 4 1 1 1 8
10 Dieter
Rahmadiawan
5 5 5 3 4 22
11 Zainal Abadi 1 4 3 3 3 14
69
12 Febri Prasetya 4 5 5 5 5 24
13 Primawati 4 1 1 1 1 8
14 Hendri Nurdin 1 3 3 3 3 13
15 Fitrah Qalbina 4 1 1 1 1 8
Berdasarkan data isian talent pool maka diperoleh sejumlah nama dosen muda
potensial lanjut studi S3 di Departemen Teknik Mesin diantaranya:
No Nama Talent Skor
1 Febri Prasetya 24
2 Budi Syahri 23
3 Dieter
Rahmadiawan
22
4 Junil Adri 20
5 Bulkia Rahim 20
Untuk melihat bagaimana kondisi core Isu sebelum dan sesudah Aktualisasi
dapat dilihat pada table berikut:
Kondisi Core Isu
Sebelum Aktualisasi Sesudah Aktualisasi
 Tidak teridentifikasinya
permasalahan terkait rendahnya
motivasi dosen dalam melanjutkan
studi S3
 Program/upaya percepatan studi
yang ada dari instansi tidak tepat
sasaran/tidak efisien.
 Tidak adanya upaya identifikasi
SDM potensial untuk dijadikan pilot
project
 Diperoleh data permasalahan
utama penyebab rendahnya
motivasi dosen dalam lanjut
studi S3
 Data penelitian ini dapat
dijadikan parameter acuan untuk
merancang program yang tepat
sesuai permasalahan yang real
terjadi
 Diperolehnya data talent pool
dosen potensial lanjut studi S3
70
C. Manfaat Terselesaikannya Core Isu
1) Individu Peserta
Dengan terselesaikan isu ini diharapkan dapat melahirkan kebijakan yang
tepat dan berorientasi kepada permasalahan/kendala yang dialami dosen
dalam mempersiapkan studi S3.
2) Instansi
Data hasi penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi institusi dalam
menentukan kebijakan yang tepat dan terukur terkait upaya percepatan
dosen lanjut studi S3.
D. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Data hasil kegiatan aktualisasi selanjutnya diagendakan untuk ditindak lanjuti
setelah kegiatan latsar ini. Berikt detail tahapan kegiatan yang dirancang pasca
masa aktualisasi.
No Kegiatan Output
Durasi
dan
Waktu
Para pihak
Terlibat
Sumber
Biaya
Ket
1. Merancang
program
percepatan
lanjut studi
dosen
Departemen
Teknik Mesin
FT UNP dan
memasukan
dalam program
kerja
Departemen
Teknik Mesin
Dosen
Departem
en Teknik
Mesin FT
UNP
mendafta
rkan diri
lanjut
studi S3
DN/LN
2 Bulan.
(Novemb
er-
Desember
2023)
Dosen dan
Pengelola
Departemen
Teknik
Mesin
Departem
en Teknik
Mesin
71
tahun 2023
2. Menindak
lanjuti
rancangan
dengan
mengadakan
program
pelatihan
bahasa,
Research
Proposal,
Personal
Statement
Dosen
departem
en Teknik
Mesin
mendapat
kan
sertifikat
bahasa
sesuai
persyarat
an
Beasiswa,
dosen
memiliki
personal
statement
1 Tahun,
(Januari-
Desember
2023)
Dosen,
Pengelola
Departemen
Teknik
Mesin, Pihak
Universitas
dan pihak ke
3 yang
diperbantuk
an untuk
program
pendamping
an
BOPTN
3 Mengagendaka
n
kegiatan/perte
muan yang
menjembatani
antara calon
supervisor
dengan dosen
Departemen
Teknik Mesin
yang akan
melanjutkan
studi S3
Dosen
mempero
leh LoA
1 Tahun,
(Januari-
Desember
2023)
Dosen,
Pengelola
Departemen
Teknik
Mesin, Pihak
Universitas
dan pihak ke
3 yang
diperbantuk
an untuk
program
pendamping
an
BOPTN
72
4 Melakukan
pendampingan
bagi Dosen
potensial lanjut
S3 dalam
mendaftar pada
kampus tujuan
dan
kelengkapan
beasiswa
Dosen
terdaftar
pada
kampus
tujuan
dan
berangkat
lanjut S3
2 Tahun,
(Januari-
2023-
Desember
2024)
Dosen,
Pengelola
Departemen
Teknik
Mesin, Pihak
Universitas
Departem
en Teknik
Mesin
73
BAB V.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang sudah dilaksanakan selama 6
minggu terakhir maka penulis dapat menyampaikan beberapa kesimpulan sbb:
1. Ditinjau dari aspek yang mempengaruhi Dosen dalam melanjutkan studi S3,
aspek motivasi personal dosen Departemen Teknik Mesin FT UNP berada
pada angka 4.17 dengan skala 1-5. Aspek keluarga yang mempengaruhi
kondisi Dosen dalam memutuskan untuk lanjut studi S3 berada pada angka
3.97, aspek kebijakan Instansi memiliki angka yang lebih rendah dibanding 2
aspek sebelumnya yaitu sebesar 3.60 dan aspek persyaratan administrasi
beasiswa memiliki angka terendah dengan angka 3.28. Berdasarkan data
diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa aspek kebijakan instansi
dan persyaratan administrasi beasiswa harus diberikan perhatian yang lebih
agar kendala dosen dalam memutuskan untuk lanjut studi dapat
diselesaikan.
2. Data talentpool yang diperoleh merekomendasikan 5 nama dosen dengan
skor tertinggi diantaranya: Febri Prasetya, Budi Syahri, Dieter Rahmadiawan,
Junil Adri dan Bulkia Rahim.
B. Rekomendasi
1. Untuk Penyelenggara Pelatihan
Kegiatan latihan dasar CPNS dengan system blended cukup menyita tenaga
dan konsentrasi lantaran harus membagi waktu dan tenaga dengan
kesibukan mengajar/pekerjaan lain dikampus. Akan lebih maksimal jika
kegiatan latsar dilaksakan terpadu pada satu waktu dan tempat saja.
Sehingga bias lebih focus dan maksimal.
2. Untuk Instansi Asal Peserta
Data hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi instansi saya
terkhusus Departemen Teknik Mesin FT UNP dalam merancang program
percepatan studi S3. Merancang sebuah program yang mengacu kepada data
dan fakta yang memang ada di lapangan tentunya akan menghasilkan
program yang efektif, hemat dari segi segi biaya, solutif dan tepat sasaran.
74
REFERENSI
[1] Struktur organisasi Universitas Negeri Padang
http://ppid.unp.ac.id/
[2] Visi, Misi, Tujuan, Motto dan Nilai-Nilai Organisasi Universitas Negeri Padang
https://unp.ac.id/
[3] Data Dosen dan Karyawan Departemen Teknik Mesin Universitas Negeri Padang
DOSEN & KARYAWAN – Jurusan Teknik Mesin (unp.ac.id)
[4] Data Dosen dan Karyawan Departemen Teknik Mesin Universitas Andalas
Dosen Jurusan Teknik Mesin Unand
[5] Top Universities in Indonesia
Top Universities in Indonesia | 2022 Indonesian University Ranking (4icu.org)
[6] Science and Technology Index (SINTA)
SINTA - Science and Technology Index (kemdikbud.go.id)
[7] E-Learning UNP
Dashboard (unp.ac.id)
[8] Sistem Kepegawaian UNP
SiPeg UNP
[9] Portal Akademik UNP
Portal Akademik UNP | Log in
[10] Undang Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
75
LAMPIRAN
76
Lampiran 1. Lampiran Laporan Kegiatan 1.
a) Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
b) Dokumentasi Output/Hasil Kegiatan
c) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
d) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Persiapan dokumen dan bimbingan sebelum kunjungan Bench Marking
2. Dokumentasi kunjungan Bench Marking ke Departemen Teknik Mesin
Universitas Andalas
3. Kegiatan bimbingan hasil Benchmarking
Lampiran dokumen kegiatan 1
77
Lampiran 2. Lampiran Laporan Kegiatan 2.
a) Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
b) Dokumentasi Output/Hasil Kegiatan
c) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor
d) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH/MENTOR
Nama : Wanda Afnison, S.Pd, M.T
NIP : 19890409 202203 1 008
Unit Kerja : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Padang
Jabatan : Dosen
Isu : Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifikasi S3 Pada
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UNP
Kegiatan 2 : Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen
dalam melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP
Penyelesaian Kegiatan
Tanggal
Pelaporan
Catatan Mentor
Paraf
Mentor
Tahapan kegiatan:
 Studi literature tentang potensi
kendala yang dialami sehingga
menghambat dosen dalam
melanjutkan studi S3
 Merumuskan pertanyaan yang
menggambarkan permasalahan
dosen dalam melanjutkan studi
S3
 Mengagendakan waktu, lokasi,
teknis survey awal/wawancara
 Mewawancarai kepala
departemen, kaprodi dan dosen
sampel di lingkungan
Departemen Teknik Mesin UNP
FT UNP
 Pemetaan masalah terkait data
hasil wawancara
 Merumuskan identifikasi masalah
rendahnya persentase Dosen S2
di Departemen Teknik Mesin
Output Kegiatan:
Diperolehnya data kendala dosen
dalam melanjutkan studi S3 di
lingkungan Departemen Teknik Mesin
UNP.
Keterkaitan kegiatan dengan materi
pelatihan:
 Kompeten
Dalam melakukan pemetaan
permasalahan, kami melakukan
studi literature terlebih dahulu dari
berbagai sumber seperti website,
artikel, jurnal, berita hingga data
yang kami ambil secara langsung di
lingkungan departemen Teknik
Mesin FT UNP. Untuk mengerjakan
hal diatas tentunya kami dituntut
untuk mempelajari permasalahan
dari berbagai aspek. Menurut kami
aspek kompeten sangat diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi ini.
 Loyal
Melakukan kegiatan pemetaan
permasalahan dosen dalam
melanjutkan S3 merupakan wujud
loyalitas yang coba ditunjukan
kepada Institusi tempat kami
bekerja. Kami menilai
permasalahan ini sangat urgen
untuk segera diselesaikan.
 Kolaboratif
Agar identifikasi permasalahan yang
akan diangkat lebih tepat dan
terukur maka kami juga melakukan
wawancara kepada stakeholder
yang terlibat dan juga dosen
sampel. Dalam hal ini kami wajib
memiliki karakter kolaboratif agar
kami dapat memastikan data dan
fakta yang diangkat memang betul
terjadi.
 Berorientasi Pelayanan
Melakukan identifikasi
permasalahan dosen dalam
melanjutkan S3 dengan
menargetkan diperolehnya data
kendala dan masalah yang dihadapi
dosen sehingga nantinya bisa
menjadi bahan pertimbangan
kebijakan bagi jurusan merupakan
wujud kompetensi asn yang
berorientasi pelayanan. Kegiatan ini
menunjukan inovasi/perbaikan yang
terus diupayakan agar kedepan
institusi terus lebih baik.
Kontribusi kegiatan terhadap
pencapaian visi, misi organisasi:
Menemukan pokok permasalahan
pada lingkungan terkecil (Departemen
Teknik Mesin) merupakan upaya
nyata yang harus dilakukan agar bisa
berkontribusi terhadap pencapaian
visi, misi Universitas. Terkait hal ini,
kegiatan pemetaan permasalahan
dosen dalam melanjutkan S3 dalam
jangka panjang dapat berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas
pendidikan dan penelitian di
lingkungan UNP.
Kontribusi kegiatan terhadap nilai-
nilai organisasi:
Melakukan pemetaan pemasalahan
dosen dalam melanjutkan S3 di
lingkungan Departemen Teknik Mesin
UNP merupakan wujud nilai berperan
aktif yang tercantum dalam nilai-nilai
organisasi UNP. Sebagai seorang
ASN di lingkungan UNP dituntut untuk
terlibat secara aktif terutama dalam
melakukan perubahan/perbaikan
terutama di lingkungan terdekat
bekerja.
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Wawancara dengan pengelola dan dosen sampel di lingkungan Departemen
Teknik Mesin FT UNP.
Wawancara dilakukan terhadap 2 aspek pada Departemen Teknik Mesin FT
UNP. Aspek pengelola yang diwakili oleh Kepala Program Studi Teknik Mesin
Bapak Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc dan untuk aspek Dosen dengan
kualifikasi S2 diwakili oleh Bapak Febri Prasetya, M.Pd.T.
Berikut dokumentasi proses wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak
Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc.
Berikut dokumentasi proses wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak
Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc.
File rekaman wawancara dengan Dosen Febri Prasetya dapat didengar pada
file berikut: https://drive.google.com/file/d/16CpxrYAanWnYxQqhEfROI5-
HAQgjNBxx/view?usp=sharing
File rekaman wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak Dr. Remon
Lapisa, M.T, M.Sc pada file berikut:
https://drive.google.com/file/d/19oZyd1ifgmKFCTRurq9Jr7fDkAYFUje8/view?
usp=sharing
2. Data kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 di lingkungan Departemen
Teknik Mesin UNP.
Berdasarkan wawancara diatas maka dapat di identifikasi kendala Dosen di
Departemen Teknik Mesin FT UNP lambat dalam mengambil studi lanjut S3.
A. Faktor Internal Dosen
1) Motivasi Personal
a) Zona nyaman
Kondisi safe zone yang diperoleh saat ini justru mengurangi motivasi
para dosen muda untuk melanjutkan petualangan baru dengan
melanjutkan studi S3. Dosen sudah merasa cukup hanya dengan S2
dapat menjamin keberlangsungan kehidupannya kedepan sebagai
dosen.
b) Mental berjuang
Mengambil S3 tentu merupakan langkah besar yang diambil dosen
dalam perkembangan karir kedepan. Dari hasil diskusi yang
dilakukan, diperoleh fakta bahwa mental berjuang untuk melanjutkan
studi S3 para dosen tidak lagi sekuat waktu mengambil S2 dulu.
2) Faktor Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap keinginan dosen
dalam melanjutkan studi S3. Dominasi dosen S2 pada lingkungan
Jurusan secara tidak langsung mengurangi semangat dosen lainnya
untuk melanjutkan studi, dan begitu juga sebaliknya. Dominasi
dosen S3 pada suatu lingkungan itu memberikan pressure secara
otomatis bagi dosen S2 untuk segera melanjutkan studi.
3) Faktor Keluarga
Faktor keluarga merupakan aspek yang cukup dominan kami dapatkan
dari beberapa narasumber. Dosen dengan kualifikasi S2 di
Departemen Teknik Mesin UNP di dominasi usia 30-45 tahun sebanyak
10 orang dan rata-rata sudah berkeluarga. Dari sampel yang kami
wawancarai dan didukung dari keterangan kepala departemen banyak
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA
ANALISA

More Related Content

Similar to ANALISA

Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlianTkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlianKhoirunnisa Nisa
 
83cbb895307a059a8fe221a39355537d
83cbb895307a059a8fe221a39355537d83cbb895307a059a8fe221a39355537d
83cbb895307a059a8fe221a39355537dHasanulArif1
 
Produksi multimedia interaktif
Produksi multimedia interaktifProduksi multimedia interaktif
Produksi multimedia interaktifdamarpstika
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Ruth Dian
 
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityThesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityYudo Devianto
 
NFComNews Edisi 03/ii2016
NFComNews Edisi 03/ii2016NFComNews Edisi 03/ii2016
NFComNews Edisi 03/ii2016daseh hidayat
 
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk j
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk jModul Guru Pembelajar TIK SMK kk j
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk jyappaid
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaNesi Anti Andini
 
jurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfjurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfagamiilmansyah1
 
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Hamka Cadaz
 
Kurikulum if-2017update
Kurikulum if-2017updateKurikulum if-2017update
Kurikulum if-2017updateResty annisa
 
LAPORAN Full PKL fix 2 November.pdf
LAPORAN Full PKL fix 2 November.pdfLAPORAN Full PKL fix 2 November.pdf
LAPORAN Full PKL fix 2 November.pdfYusuf Saputra
 
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...Direktorat Produktivitas -Kemnakertrans
 
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya rullykartikawijaya
 
Contoh format laporan_kunjungan_industri
Contoh format laporan_kunjungan_industriContoh format laporan_kunjungan_industri
Contoh format laporan_kunjungan_industriMajidil Khithar
 
Sistem informasi manajemen sumber daya manusia
Sistem informasi manajemen sumber daya manusiaSistem informasi manajemen sumber daya manusia
Sistem informasi manajemen sumber daya manusiaAngka Saputra
 

Similar to ANALISA (20)

Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlianTkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
Tkj kk h sistem keamanan jaringan komputer_sukimin suhlian
 
83cbb895307a059a8fe221a39355537d
83cbb895307a059a8fe221a39355537d83cbb895307a059a8fe221a39355537d
83cbb895307a059a8fe221a39355537d
 
Batan obs
Batan obsBatan obs
Batan obs
 
Pedoman PENULISAN TESIS DISERTASI UNM
Pedoman PENULISAN TESIS DISERTASI UNM Pedoman PENULISAN TESIS DISERTASI UNM
Pedoman PENULISAN TESIS DISERTASI UNM
 
Produksi multimedia interaktif
Produksi multimedia interaktifProduksi multimedia interaktif
Produksi multimedia interaktif
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
 
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityThesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
 
NFComNews Edisi 03/ii2016
NFComNews Edisi 03/ii2016NFComNews Edisi 03/ii2016
NFComNews Edisi 03/ii2016
 
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk j
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk jModul Guru Pembelajar TIK SMK kk j
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk j
 
Cover laporan pkl
Cover laporan pklCover laporan pkl
Cover laporan pkl
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
 
jurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfjurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdf
 
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
 
Kurikulum if-2017update
Kurikulum if-2017updateKurikulum if-2017update
Kurikulum if-2017update
 
LAPORAN Full PKL fix 2 November.pdf
LAPORAN Full PKL fix 2 November.pdfLAPORAN Full PKL fix 2 November.pdf
LAPORAN Full PKL fix 2 November.pdf
 
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...
 
Panduan pkm 2011
Panduan pkm 2011Panduan pkm 2011
Panduan pkm 2011
 
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
 
Contoh format laporan_kunjungan_industri
Contoh format laporan_kunjungan_industriContoh format laporan_kunjungan_industri
Contoh format laporan_kunjungan_industri
 
Sistem informasi manajemen sumber daya manusia
Sistem informasi manajemen sumber daya manusiaSistem informasi manajemen sumber daya manusia
Sistem informasi manajemen sumber daya manusia
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

ANALISA

  • 1. LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN 15 TAHUN 2022 Disusun oleh : Nama : Wanda Afnison NIP : 19890409 202203 1 008 Jabatan : Dosen Satuan Kerja :Universitas Negeri Padang PUSAT PEGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2022 “ANALISA PERMASALAHAN RENDAHNYA DOSEN KUALIFIKASI S3 PADA DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNP” i
  • 2. LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI Pada Hari : Jum’at Tanggal : 14 Oktober 2022 Pukul : 08.00-09.00 WIB Tempat : PPSDM KEBTKE, Jl Raya Poncol No 39 Ciracas, Jakarta Timur Telah Diseminarkan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan 15 Tahun 2022. JUDUL : ANALISA PERMASALAHAN RENDAHNYA DOSEN KUALIFIKASI S3 PADA DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNP DISUSUN OLEH : Wanda Afnison, S.Pd, M.T JABATAN : Dosen SATKER : Universitas Negeri Padang Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan Coach/Moderator. COACH (RR. Endang Widayati, S.T, M.T) NIP. 19770123 200604 2 001 PESERTA (Wanda Afnison, S.Pd, M.T) NIP. 19890409 202203 1 008 PENGUJI ( Tri Prayogo, S.Sos, M.E) NIP. 19870506 200912 1 008 MENTOR (Drs. Purwantono, M.Pd) NIP. 19630804 198603 1 003 ii
  • 3. KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas segala kelimpahan rahmat yang telah diberikan Allah SWT serta tak lupa shalawat dan salam selalu disanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga atas ridhonya, Rancangan Aktualisasi dengan judul “Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifiksi S3 Pada Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Unp” sebagai syarat pemenuhan kegiatan dalam rangkaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XV Tahun 2022 dapat diselesaikan. Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari banyaknya bimbingan, bantuan, dan dorongan dari pihak lain secara langsung maupun tidak langsung. Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Bapak Dr. Adi Suryanto, M.Si selaku Kepala Lembaga Adimistrasi Negara RI 2. Ibu Ani Marianah, S.Hut, MIL selaku mentor agenda 1 3. Bapak Dr. Nurtjahjawilasa, S.Hut, MAP, MA selaku tutor agenda 2 4. Bapak Dr. Muhammad Hairil Anwar S.T, M.Ak, CPC selaku tutor agenda 3. 5. Ibu RR. Endang Widayati, S.T., M.T. selaku coach dan tutor agenda 4 yang memberikan banyak masukan dalam pembuatan proposal rancangan aktualisasi 6. Ibu Ami dan Ibu Sri Asih yang banyak membantu kami dalam menjalani serangkaian pelatihan dasar. 7. Rekan kerja di lingkungan Departemen Teknik Mesin FT UNP yang selalu memberikan semangat dan masukan pagi penulis. 8. Orangtua, istri dan keluarga besar yang selalu memberikan do’a, dukungan kepada penulis. 9. Rekan-rekan seperjuangan Latsar CPNS Golongan III Angkatan XV khususnya kelompok 3 yang selalu kompak dan saling mendukung selama kegiatan Latsar berjalan, semoga kita semua selalu diberikan kemudahan serta kelancaran. 10. Serta semua pihak yang tidak dapat diebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyusunan Rancangan Aktualisasi ini Semoga amal kebaikan pihak-pihak tersebut mendapat balasan yang jauh lebih sempurna. Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam Rancangan Aktualisasi ini. Namun, penulis berharap semoga Rancangan Aktualisasi ini bermanfaat bagi semua pihak. Jazakumullah Khairan Katsiran. Jakarta, 14 Oktober 2022 Peserta Wanda Afnison, S.Pd, M.T NIP. 19890409 202203 1 008 iii
  • 4. DAFTAR ISI Hal. LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI……………………………………………. i BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI………………………………………….. ii KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………. iii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….. iv DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………………………. v DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………… vi DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………………………….. vii BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 1 A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...… 1 B. Tujuan…………………………………………………………………………………………. 2 BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA…………………………………………………… 3 A. Profil Instansi………………………………………………………………………………. 3 B. Profil Peserta……………………………………………………………………………….. 9 BAB III. RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI……………..………………………… 11 A. Deskripsi Core Isu………………………………………………………………………… 11 B. Analisis Core Isu…………………………………………………………………………… 16 C. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu…………………………………………... 24 BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI………………………………………… 46 A. Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi……………………………………………….. 46 B. Matrik Pelaksanaan Aktualisasi…………………………………………………….. 53 C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)……. 54 D. Capaian Penyelesaian Core Isu………………………………………………………. 70 E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu……………………………………………….. 71 F. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi……………………………………….. 72 BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………… 73 A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 73 B. Rekomendasi……………………………………………………………………………….. 73 REFERENSI…………………………………………………………………………………………………. 74 LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………. 75 iv
  • 5. 1 BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satu universitas hasil kebijakan perluasan mandat (wider mandate) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Padang. Secara resmi pendirian (dies natalis) UNP ditetapkan pada tanggal 23 Oktober 1954. UNP mengalami berbagai perubahan nomenklatur dan kelembagaan yang dapat dibagi ke dalam enam periode. Berikut ilustrasi perkembangan kelembagaan UNP hingga saat ini: Gambar 1.1: Sejarah perkembangan UNP Sumber: http://ppid.unp.ac.id/ Perubahan yang dilalui UNP dapat diklasifikasikan dalam enam periode, yaitu: (1) Periode PTPG Batusangkar (1954 - 1956); (2) Periode FKIP Unand Bukittinggi di Batusangkar (1956 - 1958); (3) Periode FKIP Unand Padang (1958 - 1964); (4) Periode IKIP Jakarta Cabang Padang (1964 - 1965); (5) Periode IKIP Padang (1965-1999); dan (6) Periode IKIP Padang menjadi Universitas Negeri Padang (1999 s/d sekarang). Keputusan Presiden Nomor 093 Tahun 1999 tentang penugasan perluasan mandat (wider mandate) IKIP Padang menjadi Universitas Negeri Padang (selanjutnya disingkat UNP) memberikan tugas untuk menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi dalam spektrum yang lebih luas di bidang ilmu non- kependidikan di samping tetap mengembangkan ilmu kependidikan sebagai tugas utama (core competency). Saat ini UNP dikelola secara lebih otonom dengan status pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan
  • 6. 2 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 335/KMK.05/2015 tanggal 17 Februari 2015. Saat ini UNP memiliki 8 fakultas yaitu FBS, FIP, FMIPA, FIS, FT, FIK, FE dan FPP di samping Program Pascasarjana dengan 103 program studi, mulai dari D3, D4, S1, S2 dan S3. Selama 68 tahun berdiri UNP terus berbenah untuk menjadi Universitas unggul di level ASIA. Universitas Negeri Padang terus melakukan perbaikan dari berbagai aspek, mulai dari fasilitas pembelajaran, gedung perkuliahan, layanan kemahasiswaan, kualitas SDM, kerjasama universitas dan implementasi tridharma perguruan tinggi. Meskipun demikian penulis masih menemukan adanya beberapa kekurangan dari UNP saat ini dari segi aspek minimnya jumlah dosen dengan kualifikasi S3 terutama pada depatemen Teknik Mesin. Pada kegiatan aktualisasi ini dilakukan analisa, dampak dan gagasan solutif yang diberikan serta dilakukan juga talent scouting untuk memetakan dosen muda potensial lanjut studi S3. Analisa ini diperlukan bagi departemen Teknik Mesin FT UNP sebagai acuan dalam merancang program pengembangan SDM sehingga dapat menghasilkan program yang tepat, terukur dan efisien dalam menghasilkan lebih banyak lagi dosen dengan kualifikasi S3. 2. Tujuan Adapun kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk: 1. Membantu departemen Teknik Mesin FT UNP dalam mengidentifikasi penyebab permasalahan rendahnya angka dosen dengan kualifikasi S3. 2. Data analisa permasalahan yang diperoleh dapat dijadikan acuan bagi departemen Teknik Mesin FT UNP dalam merancang program percepatan studi S3 yang tepat dan efisien. 3. Memberi masukan bagi departemen Teknik Mesin FT UNP dalam memetakan dosen muda potensial (talent scouting) untuk melanjutkan studi S3. 4. Data rekomendasi hasil talent scouting memudahkan pihak departemen Teknik Mesin dalam memfokuskan program pengembangan kepada Dosen muda yang memiliki posibilitas tinggi untuk lanjut studi S3. Ini diperlukan dalam rangka membuat program yang tepat, efektif dan efisien.
  • 7. 3 BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA A. Profil Instansi Universitas negeri padang merupakan salah satu Universitas terbesar di Sumatera barat yang memiliki 9 Fakultas, 58 jurusan dan jumlah mahasiswa aktif sekitar 43.000 orang. Diperlukan ketajaman Visi dan Misi Universitas sebagai dasar perencanaan dan langkah terukur dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Berikut uraian Visi dan Misi Universitas Negeri Padang: 1. Visi: Menjadi Universitas Bermartabat dan Bereputasi Internasional 2. Misi: a. Melaksanakan pendidikan berkualitas internasional b. Melaksanakan penelitian inovatif dan publikasi global c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk memecahkan masalah dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia. d. Menerapkan tata kelola universitas kelas dunia. e. Melaksanakan kerja sama internasional. 3. Tujuan: a. Terlaksananya pembelajaran yang berkualitas internasional. b. Menghasilkan lulusan kompetitif dan inovatif c. Menghasilkan produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar d. Menghasilkan publikasi ilmiah yang bereputasi global e. Memberi manfaat dalam pembangunan ekonomi dan sosial budaya masyarakat Indonesia Terlaksananya kerja sama pada tingkat Internasional yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa. 4. Moto Civitas akademika Universitas Negeri Padang memegang moto yang selalu dipegang sejak awal didirikan pada tahun 1964 yaitunya “Alam Takambang Jadi Guru”. Nilai ini dapat dimaknai bahwa sivitas akademika Universitas Negeri Padang selalu responsif dan proaktif terhadap lingkungannya. Sumber: Universitas Negeri Padang | Official Website (unp.ac.id)
  • 8. 4 5. Tugas dan Fungsi Organisasi Dalam menjalankan system pengelolaan kampus perlu di dudukan tugas dan fungsi pada setiap jabatan di dalam kampus. Berikut penjabaran tugas dan fungsi sesuai jabatan di Universitas Negeri Padang. a. Tugas dan fungsi Rektor Rektor bertugas menjalankan fungsi pengelolaan universitas secara keseluruhan, melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada kepada masyarakat, membina sivitas akademika (dosen & mahasiswa) serta membina hubungan dengan alumni, baik di lingkungan universitas dan masyarakat. b. Tugas dan fungsi Wakil Rektor Membantu Rektor dalam mempimpin pengelolaan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan system informasi Universitas. Dalam menjalankan tugasnya Wakil rector dibagi menjadi beberapa bidang diantaranya: Bidang I Akademik, Bidang II Kepegawaian dan Keuangan, Bidang III Kemahasiswaan, Bidang IV Humas Universitas. c. Tugas dan fungsi Dekan Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta membina tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa di lingkungan Fakultas. d. Tugas dan fungsi Wakil Dekan Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan akademik atau pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Fakultas. Dalam menjalankan tugasnya, wakil dekan dibagi menjadi 3 bidang: Wakil Dekan I Bidang Akademik, Wakil Dekan II Bidang Keuangan & Kepegawaian, Wakil Dekan Bidang III Bidang Kemahasiswaan. e. Tugas dan fungsi Kepala Departemen Menyusun rencana dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dosen dilingkungan Jurusan. f. Tugas dan fungsi Sekretaris Departemen
  • 9. 5 Membantu Kepala Departemen dalam menyusun rencana dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dosen dilingkungan Jurusan. Berikut struktur kepemimpinan dan intruksi tugas di lingkungan Universitas Negeri Padang. Gambar 1.3: Struktur kepemimpinan dan garis intruksi di Universitas Negeri Padang Sumber: https://unp.ac.id/ 6. Nilai-Nilai Organisasi Dalam mewujudkan Visi-Misi Universitas Negeri Padang maka perlu ditetapkan tata nilai Universitas yang diselaraskan dengan Renstra Kemendikbud 2020-2024 karena UNP merupakan bagian integral dari Kemendikbud. Tata nilai tersebut adalah sebagai berikut: a. Integritas Pada nilai integritas terkandung makna keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Sesuai dengan nilai integritas, pegawai UNP diharapkan konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam DOSEN
  • 10. 6 tindakan dan mengemban kepercayaan. Adapun indikator yang mencerminkan nilai integritas adalah: 1) Keteguhan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam tindakan 2) Jujur dalam segalatindakan dan perbuatan 3) Menghindari benturan kepentingan 4) Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi 5) Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku 6) Menghindari tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme 7) Mematuhi sumpah dan janji pegawai/jabatan 8) Menghindari perbuatan rekayasa atau manipulasi 9) Menolak gratifikasi dalam bentuk apapun. b. Kreatif dan Inovatif Nilai kreatif dan inovatif bermakna memiliki daya cipta, kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Hal baru tersebut dapat berupa gagasan, metode, atau alat. Indikator dari nilai kreatif dan inovatif adalah: 1) Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru. 2) Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan. 3) Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide pengembangan, bersifat sesuatu yang baru dan konstruktif. 4) Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah. 5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien. 6) Mengupayakan hasil yang optimal. 7) Berani mengikuti perkembangan zaman c. Inisiatif Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. Pegawai UNP sewajarnya melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki
  • 11. 7 atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau menghindari timbulnya masalah. Indikator dari nilai inisiatif adalah: 1) Responsif melayani kebutuhan pemangku kepentingan 2) Bersikap proaktif terhadap kebutuhan organisasi 3) Memiliki dorongan untuk mengidentifikasi masalah atau peluang dan mampu mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah 4) Memiliki kepekaan dan keterbukaan untuk hal-hal baru; 5) Berani untuk mengajukan pendapat yang berbeda, berlindung dari kegagalan, berargumentasi bahwa apa yang Anda lakukan telah disetujui oleh semua anggota tim d. Pembelajar Pada nilai pembelajar terkandung ikhtiar untuk selalu berusaha mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Pegawai UNP harus berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman, serta mampu mengambil hikmah dan pelajaran atas setiap kejadian. Indikator yang menunjukkan nilai pembelajar adalah: 1) Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman 2) Mengambil hikmah dari setiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran; Rencana Strategis UNP Tahun 2020-2024 83 3) Berbagi pengetahuan/pengalaman dengan rekan kerja 4) Memanfaatkan waktu dengan baik 5) Suka mempelajari hal yang baru; 6) Rajin belajar/bertanya/berdiskusi e. Menjunjung Meritokrasi Nilai menjunjung meritokrasi berarti menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten. Pegawai UNP perlu memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya. Indikator yang mencerminkan nilai ini adalah: 1) Berkompetisi secara profesional; 2) Kesempatan yang setara dalam mengembangkan kompetensi pegawai
  • 12. 8 3) Penghargaan dan hukuman secara proporsional sesuai kinerja 4) Penuh pertimbangan 5) Mementingkan kepentingan institusi daripada kepentingan diri sendiri 6) Menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya; d 7) Mendapatkan promosi bukan karena kedekatan/primordialisme. f. Terlibat Aktif Nilai terlibat aktif bermakna senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Pegawai UNP semestinya suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan, agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya. Nilai terlibat aktif terlihat dari indikator: 1) Terlibat langsung dalam setiap kegiatan untuk mendukung visi dan misi kementerian 2) Memberikan dukungan kepada rekan kerja 3) Peduli dengan aktivitas lingkungan sekitar (tidak apatis) 4) Tidak bersifat pasif, sekedar menunggu perintah g. Tanpa Pamrih Nilai tanpa pamrih memiliki arti bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi. Pegawai UNP, yang memiliki nilai tanpa pamrih, tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi. Sebaliknya pegawai UNP memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha menghasilkan karya terbaiknya sesuai dengan tujuan bersama. Indikator nilai tanpa pamrih adalah: 1) Penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan 2) Rela membantu pekerjaan rekan kerja lainnya 3) Menunjukkan perilaku 4S (senyum, sapa, sopan, dan santun) 4) Melakukan pekerjaan secara sukarela 5) Berbaik sangka dan berpikir positif kepada rekan kerja 7. Kesenjangan Nilai-Nilai Organisasi Namun dalam implementasinya ternyata tidak mudah untuk menerapkan nilai-nilai dasar yang ditetapkan Universitas. Hal ini dapat kita peroleh dari data dan fakta yang mengisyaratkan belum maksimalnya implementasi nilai- nilai dasar Institusi:
  • 13. 9 a. Masih rendahnya dosen dengan kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang b. Belum maksimalnya system pembelajaran digital di Universitas Negeri Padang c. Minimnya sistem layanan digital yang ditawarkan pada mekanisme manajemen kampus. B. Profil Peserta Latsar Dosen merupakan bagian dari system yang berada pada Perguruan Tinggi yang memiliki 3 fungsi utama: melaksanakan pendidikan, melaksanakan penelitian dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat. Lebih detail mengenai tugas pokok dan fungsi dosen diatur pada UUD No 37 Tahun 2009 sbb: a. Mentransformasikan, mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. b. Melaksanakan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. c. Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. d. Meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi sebuah akademik dan diikuti dengan kompetensi yang berkelanjutan. Terutama dengan mengikutsertakan perkembangan teknologi masa kini. e. Selain mengajar, dosen juga bertugas untuk membuat bahan ajar serta modul untuk mahasiswa. f. Dosen juga wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum, serta kode etik dan nilai-nilai agama serta etika profesi. Dalam menjalankan tugasnya Dosen memiliki Jabatan Fungsional/Akademik. Jabatan ini mengatur kedudukan, tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang dosen dalam satuan Pendidikan Tinggi. Berikut penjabaran jabatan Fungsional/Akademik Dosen: a. Asisten Ahli Asisten ahli merupakan tahapan terendah dari seorang dosen. Bisa dibilang bahwa jabatan ini merupakan jabatan paling muda di bawah perguruan tinggi. Biasanya, asisten ahli mendapatkan angka kredit kumulatif 150.
  • 14. 10 b. Lektor Sedangkan lektor merupakan salah satu jabatan dosen di atas asisten ahli di sebuah perguruan tinggi. Lektor sendiri harus mendapatkan angka kredit kumulatif mulai dari 200 hingga 300. c. Lektor Kepala Lektor kepala merupakan jabatan yang lebih tinggi dibanding dengan jabatan lektor. Jabatan ini biasanya mendapatkan angka kredit mulai dari 400, 550, hingga 700. d. Guru Besar Sedangkan jabatan yang paling tinggi adalah seorang guru besar. Pada tahapan ini, seorang dosen harus memenuhi angka kreditnya mulai dari 850 hingga 1050.
  • 15. 11 BAB III. RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI A. Deskripsi Core Isu 1. Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang a. Identifikasi dan Deskripsi Isu Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi terus berupaya meningkatkan standar pendidikan dengan berbagai cara mulai dari menekan jumlah publikasi, akreditasi institusi, kualitas pelayanan mahasiswa dan kualitas tenaga pengajar di lingkungan Kemendikbudristek. Dosen dengan kualifikasi Doktor merupakan salah satu project besar Kemendikbudristek dalam beberapa tahun kedepan. Hal ini dilakukan dengan membuat regulasi spesifik yang mulai mempersempit ruang bagi dosen S2 dan akses yang lebih manjanjikan bagi dosen S3 dalam berkarir di PT. Berikut kami himpun beberapa kebijakan Kemendikbudristek sebagai wujud langkah terukur dalam meningkatkan dosen dengan kualifikasi Doktor: 1) Hibah penelitian dosen untuk S2 maksimal pada skim Penelitian Pemula dengan maksimal dana penelitian Rp. 20.000.000/tahun. 2) Dosen dengan kualifikasi Doktor bias masuk di seluruh skim penelitian dan nilai hibah mencapai angka Rp. 150.000.000/tahun. 3) Sarat minimal untuk menjadi Asesor akreditasi minimal wajib S3. 4) Untuk memperoleh jabatan structural di dalam PT harus minimal S3. Beberapa kondisi diatas tentunya semakin mempersempit ruang Dosen dengan kualifikasi S2 untuk mengembangkan karirnya. Opsi yang paling rasional bagi dosen berkualifikasi S2 saat ini adalah melanjukan studi S3 agar jenjang karir bisa berkembang. Kondisi yang sangat berbeda sekarang saya temui pada instansi tempat saya bekerja, khususnya pada prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang. Menurut data kepegawaian per tanggal 27 Juli 2022 kami peroleh dari total dosen sebanyak 33 orang, jumlah dosen kualifikasi S3 di Prodi Tekni Mesin sebanyak 12 orang, hanya sebesar 36%
  • 16. 12 dari total keseluruhan dosen. Berikut tabel kualifikasi dosen di Prodi Teknik Mesin FT UNP: Tabel 1.1 : Data kualifikasi dosen Departemen Teknik Mesin FT UNP No Kualifikasi Dosen Jumlah Persentase 1 S2 18 55% 2 S3 12 36% 3 PROFESOR 3 9% Sumber: DOSEN & KARYAWAN – Jurusan Teknik Mesin (unp.ac.id) Jika kita coba bandingkan dengan salah satu PTN Negeri di Sumatera Barat, Universitas Andalas misalnya. Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas memiliki dosen dengan kualifikasi Doktor sebanyak 19% dari total dosen sebanyak 34 orang. Berikut tabel kualifikasi dosen teknik mesin Universitas Andalas: Tabel 1.2: Data kualifikasi dosen Departemen Teknik Mesin UNAND No Kualifikasi Dosen Jumlah Persentase 1 S2 11 32% 2 S3 19 47% 3 PROFESOR 4 11% Sumber: Dosen Jurusan Teknik Mesin Unand b. Analisa Dampak Rendahnya jumlah kualifikasi Dosen dengan kualifikasi S3 tentu menjadi beban bagi institusi secara keseluruhan. Dalam hal akreditasi akan sulit mendapatkan point maksimal jika jumlah dosen S3 tidak memenuhi point yang dipersyaratkan. Dari segi kompetisi hibah penelitian yang diselenggarakan Kemendikbudristek tentunya jumlah Dosen S3 memperbesar peluang institusi untuk mampu memenangkan judul penelitian sebanyak mungkin. Dengan kata lain, kondisi ini secara sistemik akan sangat mempengaruhi peringkat Universitas secara nasional. Berdasarkan data peringkat Universitas di Indonesia yang di rilis UniRank tahun 2021, Universitas Andalas berada pada peringkat 22 Nasional, sedangkan UNP berada pada peringkat 37 Nasional. (Top Universities in Indonesia | 2021 Indonesian University Ranking (4icu.org)).
  • 17. 13 Dari segi aspek tridharma lainnya seperti publikasi artikel, sitasi dokumen, output riset terlihat masih lemahnya peforma peneliti dalam melakukan publikasi. Ini dapat kita lihat pada data yang dirilis Science and Technology Index (SINTA) sbb: Gambar 1.2: Data SINTA Universitas Andalas Gambar 1.3: Data SINTA Universitas Negeri Padang Sumber: SINTA - Science and Technology Index (kemdikbud.go.id) Data peforma peneliti diatas tentunya merepresentasikan kinerja Dosen pada masing-masing Universitas. Data peforma peneliti yang bagus tentu akan menjadi pertimbangan bagi institusi pusat ataupun institusi luar dalam melakukan kerjasama dan juga kegiatan yang sifatnya untuk kemajuan institusi.
  • 18. 14 Berdasarkan beberapa fakta diatas dapat kita ambil kesimpulan bagaimana pentingnya kualifikasi Dosen S3 pada suatu Universitas karena akan berdampak langsung terhadap peringkat, akreditasi, reputasi dan kepercayaan public terhadap institusi. 2. Belum Maksimalnya Sistem Pembelajaran Digital a. Identifikasi dan deskripsi isu Sistem pembelajaran digital (E_Learning) popular digunakan oleh civitas akademika UNP semenjak pandemic Covid 19. Kondisi pandemic mengharuskan PBM dilaksanakan dengan system jarak jauh menggunakan platform E-Learning UNP. Setelah 2 tahun berjalan, menurut pengamatan kami pemanfaatan E-Learning masih belum maksimal. Ini terindikasi dari materi ajar dosen yang belum sepenuhnya mengadopsi fitur yang disediakan pada platform E-Learning. Kondisi ini tentunya berdampak terhadap kualitas PBM dan pencapaian kompetensi mahasiswa. Gambar 1.4: Materi LMS (E-Learning) di Universitas Negeri Padang Sumber: Dashboard (unp.ac.id) b. Analisa Dampak Berikut dampak tidak maksimalnya penggunaan fitur e-learning dalam PBM: 1) Rendahnya kualitas PBM yang berdampak kepada rendahnya capaian pembelajaran. 2) Terbatasnya kemampuan pemahaman siswa dikarenakan media pembelajaran yang tidak kreatif
  • 19. 15 3) Sulit mencapai kondisi idel PBM secara klasikal, terutama PBM yang memilki materi praktikum 3. Implementasi Sistem Layanan Digital yang Belum Maksimal a. Identifikasi dan deskripsi isu Salah satu karakteristik ASN menuju smart ASN 2024 adalah memiliki kemampuan literasi digital yaitu gesit dan responsive terhadap perubahan teknologi. Hal ini senada dengan revormasi manajemen ASN atau yang lebih kita kenal dengan “SMART ASN”. Salah satu kompetensi pada smart ASN adalah mahir dalam menggunakan perangkat teknologi. Berdasarkan pengamatan penulis, di lingkungan Universitas Negeri Padang masih banyak ditemukannya rendahnya implementasi layanan digital di lingkungan manajemen. Masih banyak ditemukan web lembaga yang tidak up-date data dari segi pengelolaan, sehingga informasi yang seharusnya bisa diberikan tapi tidak tersampaikan dengan baik. Gambar 1.5: Layanan digital kepegawaian di UNP Sumber: SiPeg UNP Data yang dihimpun pada system kepegawaian UNP terindikasi tidak up to date karena ditemukan beberapa data kepangkatan pegawai bukan yang terbaru. Kelemahan yang kedua yang kami temui adalah system layanan digital di lingkungan Universitas Negeri Padang tidak terintegrasi. Kondisi ini mengharuskan dosen harus mengisi data yang sama pada 2 buah portal yang berbeda. Ini terjadi pada portal E-Learning dan Portal akademik UNP.
  • 20. 16 Kedua portal ini belum terintegrasi sehingga dosen harus mengisi absen untuk keperluan PBM pada kedua portal ini. Gambar 1.6: Tampilan Portal Akademik UNP Sumber: Portal Akademik UNP | Log in b. Analisa dampak Kondisi ini tentunya menyalahi konsep bahwa teknologi seharusnya memberikan kemudahan bagi penggunanya. Berikut kami menghimpun beberapa potensi dampak penggunaan layanan digital yang belum maksimal di lingkungan Universitas Negeri Padang: 1) Rendahnya efisiensi kerja dikarenakan harus mengerjakan 2 pekerjaan untuk 1 keperluan data. 2) Tidak tercapainya aspek kemudahan layanan administrasi yang seharusnya tercapai dengan system layanan digital 3) Pemborosan anggaran pengembangan web tapi tidak dimanfaatkan dengan baik 4) Menimbulkan masalah baru bagi pengguna yang justru kesulitan untuk menemukan data yang diperlukan B. Analisis Core Isu 1. Perumusan dan Penetapan Isu Pada kesempatan kali ini saya menggunakan teknis analisis isu USG (Urgency, Seriousness and Growth). USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5
  • 21. 17 atau 1-10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebababkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. b. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan membahayakan sistem atau tidak. c. Growth Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan. Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG yaitu: hasil analisa situasi, informasi tentang sumber daya yang dimiliki, dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah yang berlaku. Untuk menentukan skala USG maka dilakukan identifikasi indicator pada setiap skala yang digunakan. Berikut table penentuan skala Urgency, Seriousness, Growth: Tabel 1.3: Deskripsi kriteria Urgency: Nilai Indikator Deskripsi Indikator 5 Sangat mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1 bulan 4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 3
  • 22. 18 bulan 3 Cukup mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 6 bulan 2 Kurang mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1 tahun 1 Tidak mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu >1 tahun Tabel 1.4: Deskripsi kriteria Seriousness: Nilai Indikator Deskripsi Indikator 5 Sangat serius Dampak isu dapat berdampak terhadap institusi secara keseluruhan 4 Serius Dampak isu berdampak pada salah satu unit pada universitas 3 Cukup serius Dampak isu berdampak terhadap pada level fakultas 2 Kurang serius Dampak isu akan berpengaruh pada tingkat departemen 1 Tidak serius Dampak isu akan mempengaruhi individual/personal Tabel 1.5: Deskripsi kriteria Growth: Nilai Indikator Deskripsi Indikator 5 Sangat cepat memburuk Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1 bulan 4 Cepat memburuk Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 3 bulan 3 Cukup cepat memburuk Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 6 bulan 2 Kurang cepat memburuk Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu 1 tahun 1 Tidak cepat memburuk Harus ditindaklanjuti dalam kurung waktu >1 tahun
  • 23. 19 Berdasarkan konsep analisis isu USG diatas maka beberapa isu yang diangkat kemudian dimasukan kedalam tabel untuk dibuatkan bobot/skor sesuai porsi dan kriteria masing-masing. Berikut table analisis isu USG dalam kasus ini: No IDENTIFIKASI ISU KRITERIA SKOR JUMLA H PERIN GKAT URGENC Y SERIOUSN ESS GROW TH 1 Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang 4 3 3 10 I 2 Belum Maksimalnya Sistem Pembelajaran Digital 3 3 3 9 II 3 Implementasi Sistem Layanan Digital yang Belum Maksimal 2 2 3 7 III Berdasarkan tabel analisis isu tipe USG diatas maka dapat kita pilih isu “Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang” merupakan isu terpilih berdasarkan aspek: urgency, seriousness & growth. Isu terpilih kemudian di identifikasi penyebabnya dan diberikan gagasan alternative penyelesaian yang tepat. 2. Identifikasi Penyebab Isu Berdasarkan hasil analisa USG yang dilakukan diperoleh isu “Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Padang” sebagai isu terpilih. Isu terpilih kemudian dilakukan identifikasi spesifik permasalahan serta factor penyebab. Langkah ini dilakukan agar menjadi dasar dalam menentukan solusi bagi setiap permasalahan yang ditemukan. Dalam melakukan identifikasi permasalahan penulis melakukan studi lapangan dengan berdiskusi dengan Kepala Departemen selaku pengelola
  • 24. 20 Jurusan Teknik Mesin. Berikut dokumentasi studi lapangan yang dilakukan penulis: Gambar 1.7: Wawancara dengan Kepala Departemen Teknik Mesin FT UNP Untuk lebih melengkapi fakta lapangan, penulis melakukan wawancara langsung dengan beberapa dosen muda di Departemen Teknik Mesin UNP. Tiga orang dosen muda yang penulis wawancarai merupakan dosen dengan kualifikasi S2. Gambar 1.8: Diskusi dengan dosen muda Departemen Teknik Mesin FT UNP Berdasarkan data lapangan yang diperoleh diatas, penulis mencoba melakukan identifikasi factor penyebab (cause aspect) terkait rendahnya jumlah dosen kualifikasi S3 di Departemen Teknik Mesin UNP. a. Faktor Internal Dosen Dari studi lapangan yang dilakukan penulis mengidentifikasi permasalahan pertama muncul dari aspek motivasi personal dosen. Berikut kami
  • 25. 21 sampaikan aspek motivasi yang menghambat dosen untuk melanjutkan studi S3. 1) Motivasi Personal  Zona nyaman Kondisi safe zone yang diperoleh saat ini justru mengurangi motivasi para dosen muda untuk melanjutkan petualangan baru dengan melanjutkan studi S3. Dosen sudah merasa cukup hanya dengan S2 dapat menjamin keberlangsungan kehidupannya kedepan sebagai dosen.  Mental berjuang Mengambil S3 tentu merupakan langkah besar yang diambil dosen dalam perkembangan karir kedepan. Dari hasil diskusi yang dilakukan, diperoleh fakta bahwa mental berjuang untuk melanjutkan studi S3 para dosen tidak lagi sekuat waktu mengambil S2 dulu 2) Faktor Keluarga Faktor keluarga merupakan aspek yang cukup dominan kami dapatkan dari beberapa narasumber. Dosen dengan kualifikasi S2 di Departemen Teknik Mesin UNP di dominasi usia 30-45 tahun sebanyak 10 orang dan rata-rata sudah berkeluarga. Dari sampel yang kami wawancarai dan didukung dari keterangan kepala departemen banyak menyebutkan factor keluarga menjadi salah satu factor yang menjadi pertimbangan dalam melanjutkan studi S3. Berikut beberapa point terkait aspek keluarga yang kami peroleh:  Anak-anak Melanjutkan S3 tentu menimbulkan potensi kurangnya interaksi dengan anak. Baik itu dari segi intensitas, kualitas bahkan bisa berpisah dalam waktu yang cukup lama jika harus lanjut S3 di luar daerah dan tidak membawa keluarga. Kondisi ini menjadi pertimbangan yang sulit bagi Dosen dalam memilih untuk dekat dan intens dengan anak yang rata-rata dalam fase membutuhkan figure orang tua atau mengejar karir untuk lanjut S3
  • 26. 22  Stabilitas ekonomi keluarga Melanjutkan S3 tentu akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi keluarga. Ini bisa terjadi karena focus dan konsentrasi akan terfokus kepada tahapan/proses studi S3. Walaupun sebetulnya melanjutkan S3 bisa delakukan dengan opsi beasiswa tapi tentunya ini kembali dihadapkan dengan komitmen dan perencanaan yang matang agar studi bisa selesai tepat waktu tanpa mengeluarkan biaya tambahan.  Kesiapan hubungan jarak jauh dengan keluarga Hal yang tidak mudah tentunya dapat membangun komunikasi dengan kondisi jarak jauh. Apalagi jika sudah memiliki anak dan harus dihadapkan dengan kondisi jarak jauh. Ini menjadi pertimbangan berat calon mahasisswa S3 dalam memutuskan untuk melanjutkan studi.  Pertimbangan internal keluarga Prinsip dan pertimbangan internal keluarga yang dibangun sejak lama seringkali menghambat/memperlambat dosen untuk melanjutkan studi. b. Faktor Lingkungan Kerja 1) Lingkungan kerja yang kompetitif Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap keinginan dosen dalam melanjutkan studi S3. Dominasi dosen S2 pada lingkungan Jurusan secara tidak langsung mengurangi semangat dosen lainnya untuk melanjutkan studi, dan begitu juga sebaliknya. Dominasi dosen S3 pada suatu lingkungan itu memberikan pressure secara otomatis bagi dosen S2 untuk segera melanjutkan studi. 2) Minimnya figure panutan Sosok figure yang dijadikan panutan seringkali berpengaruh baik pada suatu lingkungan. Sosok yang berprestasi, energik, inovatif sebetulnya baik untuk memberikan dampak memotifasi pada lingkungan kerja. c. Kebijakan Instansi 1) Konsep pengembangan SDM Pihak universitas selaku pemangku kebijakan seharusnya memasukan program lanjut S3 ini menjadi program unggulan Universitas karena
  • 27. 23 dosen dengan kualifikasi S3 sangat mempengaruhi akreditasi, peforma dan reputasi kampus. 2) Program akselerasi studi S3 Sebagai bentuk perhatian kampus terhdapa pentingnya dosen S3 pada universitas maka diperlukan program khusus yang dilakukan untuk mampu mengakselerasi dosen S2 untuk segera melanjutkan studi S3. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat program pelatihan IELTS, workshop penulisan proposal research hingga membentuk komunikasi dengan kampus mitra dalam mengejar target LoA. d. Faktor Teknis Administrasi Pesyaratan Beasiswa Berdasarkan data awal yang kami peroleh, factor persyaratan administrasi menjadi salah satu factor yang menghambat dosen untuk lanjut S3. Persyaratan seperti IELTS, LoA, riset proposal, personal statement yang cukup berat mengakibatkan dosen lambat dalam memutuskan untuk melanjutkan studi. Beberapa aspek penyebab (cause aspect) diatas dapat dilihat pada ilustrasi fishbone diagram berikut:
  • 28. 24 C. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu Berdasarkan identifikasi penyebab permasalahan yang di deskripsikan pada fishbone diagram maka dilakukan analisis lebih mendalam terkait kondisi realita, kondisi ideal yang kemudian diikuti dengan gagasan kreatif untuk masing-masing sumber permasalahan. Pada bagian ini juga dijabarkan stakeholder yang terlibat serta bentuk manfaat yang diperoleh bagi masing-masing stakeholder. Penjabaran point diatas dapat dilihat pada table berikut: NO KONDISI REALITA KONDISI IDEAL GAGASAN KREATIF STAKE HOLDER 1 FAKTOR MOTIVASI PERSONAL A. Minimnya motivasi dosen muda untuk melanjutkan studi S3 B. Dosen merasa mencapai titik nyaman dengan kualisfikasi S2 Sebagai dosen muda seharusnya mampu menjadi sosok yang inovatif, energik & semangat. Terutama untuk aspek kemajuan karir kedepan. Harus ditanamkan konsep bahwa menjadi Dosen ya harus S3. Kualifikasi S3 merupakan jenjang pendidikan tertinggi bagi dosen dan sudah selayaknya  Membangun motivasi personal untuk melanjutkan studi S3 dengan memperkaya literasi studi S3. Literasi yang dilakukan dapat berupa membaca cerita menarik selama studi S3, uniknya kondisi/budaya/alam Negara tujuan studi.  Keluar dari zona nyaman dan focus kepada hal pengembangan kompetensi  Mengingat lagi kerasnya perjuangan selama S2 dulu dan optimis untuk mampu kembali mengulangnya pada jenjang S3  Stakeholder terlibat: Dosen muda, rekan dosen/ dosen senior yang sudah S3  Manfaat bagi stakeholder: Manfaat Bagi Dosen: 1). Menjaga semangat
  • 29. 25 C. Tidak adanya jiwa mental berjuang untuk melanjutkan studi S3 D. Lingkungan kerja yang tidak kompetitif membentuk karakter yang pasif dan minim inovasi E. Tidak adanya figure yang dijadikan contoh pada lingkungan kerja dijadikan acuan pengembangan karir Menjadi seorang dosen seharusnya memiliki karaktek pejuang, pantang menyerah dan adaptif terhadap perubahan. Karakter ini tentunya akan memotivasi dosen untuk berani mengabil resiko demi perkembangan karir kedepan Lingkungan sangat mempengaruhi bagaimana cara kita bekerja. Bekerja sama dengan teman yang energik/semangat secara tidak langsung dapat menambah motifasi dan semangat kita dan begitu juga sebaliknya. Hal yang  Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif yang memberikan dampak positif dan menambah motivasi melanjutkan studi.  Mendekatkan diri dengan rekan/senior di tempat kerja yang sudah S3 dan menjadikan ybs sebagai role model  Mencari informasi sebanyak-banyaknya kepada rekan/senior yang sudah S3  Menjadi pribadi yang mudah bergaul dan membuka diri terutama untuk hal pengembangan diri/kompetensi  Menjauhkan diri dan berusaha menemukan cara sendiri untuk memotivasi diri jika kondisi/lingkungan kerja tidak baik dan motivasi dalam melanjutkan S3, 2). Menemukan sosok figure yang dijadikan acuan dalam perkembangan karir kedepan), 3). Dosen mendapatkan semangat, motivasi dalam lingkungan bekerja, 4). Menimbulkan semangat untuk maju, Manfaat Bagi Rekan dosen/dosen
  • 30. 26 positif tentunya jika kita bisa mengkondisikan lingkungan kerja yang kondusif. Bekerja sangat membutuhkan motivasi. Motivasi bisa muncul salah satunya dengan sosok yang memotivasi kita. Bekerja dengan seseorang yang menjadi panutan seringkali memberikan semangat lebih bgi kita dalam bekerja. Sebaiknya segera temukan sosok yang dijadikan panutan sehingga bisa menjadi roll model dalam bekerja senior: 1). Bentuk pengabdian dan pemberdayaan rekan/junior didalam jurusan, 2) Menjadi amalan karena mambantu orang lain, 3). Tumbuh dan maju bersama kolega, 4). Terciptanya iklim kerja yang kondusif dan semangat. 2 FAKTOR KELUARGA A. Alasan anak sekolah menjadi halangan orang tua untuk Melanjutkan studi S3 sebetulnya bisa sambil mendampingi pendidikan anak sekolah. Banyak juga  Mengajak keluarga untuk dibawa ke daerah/negera tujuan studi S3  Membangun komitmen dan kesepahaman  Stakeholder terlibat: Dosen ybs,
  • 31. 27 memutuskan lanjut studi B. Jumlah anak yang banyak jadi pertimbangan untuk ditinggalkan selama studi C. Alasan stabilitas ekonomi keluarga akan terganggu jika kampus yang menyediakan sekolah/penitipan anak. Poinnya adalah alasan anak sekolah seharusnya tidak menjadi alas an untuk tidak melanjutkan S3 Meninggalkan anak untuk keperluan studi tentu akan menjadi beban tersendiri bagi Istri/Suami yang ditinggalkan. Solusi yang terbaik adalah dengan membawa keluarga selama studi. Ini banyak dilakukan oleh mahasiswa S3. Opsi beasiswa tentu menjadi solusi bagi masalah ini. Mengambil beasiswa penuh tentu sudah mengakomodir seluruh keperluan selama studi. Hanya saja perlu ditetapkan betul target agar studi dapat dilakukan tepat jauh-jauh hari terkait rencana studi lanjut  Disiplin dalam membagi waktu antara studi dan pendidikan anak selama studi  Berusaha menemukan beasiswa S3  Mengupayakan selesai studi tepat waktu agar tidak ada cost tambahan  Mencari peluang usaha/bisnis untuk membantu keuangan selama studi keluarga  Manfaat bagi stakeholder: Manfaat Bagi Dosen: 1). Membawa keluarga untuk lanjut S3 lebih mendekatkan masalah disbanding meninggalkan keluarga, 2). Kesepahaman dan komitmen keluarga dapat membuat dosen Ybs lebih focus dalam menyelesaikan studi sehingga
  • 32. 28 lanjut studi S3 D. Tidak siap dengan segala resiko yang ditimbulkan bagi keluarga dengan mengambil studi lanjut waktu Permasalahan keluarga memang sering timbul saat kita melanjutkan studi S3. Tapi tentunya ini bisa diatasi jika didampingi dengan komunikasi yang baik terkait rencana untuk melanjutkan studi S3 potensi masalah selama studi dapat di minimalisr dan potensi pengeluaran tambahan yang disebabkan perpanjangan studi dapat diatasi. Manfaat Bagi keluarga: 1). Mendampingi suami/Istri dalam melanjutkan studi merupakan bentuk komitmen dan dukungan penuh bagi suami/istri yang sedang
  • 33. 29 berjuang mnyelesaikan studi, 2). Menemani istri/suami lanjut studi S3 menjadi peluang dan tantangan baru bagi kehidupan. 3 Faktor Persyaratan Administrasi Beasiswa A. Persyaratan skor IELTS dosen pelamar beasiswa S3 masih rendah B. Masih kurangnya pemahaman dosen muda dalam merancang riset Dosen harus memiliki kemampuan bahasa asing yang baik, ini dapat ditunjukan dengan skor IELTS Kemampuan menulis proposal riset Dosen seharusnya terus diasah karena ini sangat diperlukan bagi dosen dalam melakukan  Mengikuti kursus dan pembekalan IELTS  Mengikuti workshop pembuatan proposal riset dari kampus/program yang diselenggarakan kementrian.  Mencari informasi dari rekan kerja, alumni dan relasi yang memiliki akses dengan kampus/supervisor  Berlatih dan melakukan bimbingan dengan  Stakeholder terlibat Dosen, rekan dosen, pejabat pemangku kepentingan  Manfaat bagi stakeholder
  • 34. 30 proposal C. Dosen kurang memahami cara membangun komunikasi dengan kampus dalam mendapatkan LoA D. Dosen belum mampu membuat personal statement yang baik sehingga tidak menarik bagi professor calon supervisor penelitian Dosen harus kreatif, adaptif dan kolaboratif dalam menyikapi cara membuka komunikasi dengan calon professor untuk medapatkan LoA Dosen harus belajar bagaimana cara membuat personal statement yang menarik dan mampu meyakinkan calon supervisor senior yang sudah mahir dalam menulis personal statement Manfaat Bagi dosen: 1). Mendapatkan kemudahan dalam melengkapi persyaratan beasiswa, 2). Memperbesar peluang mendapatkan LoA Manfaat Bagi pemangku kepentinga: 1). Meningkatkan jumlah dosen S3 pada departemen, 2) Tercapainya target institusi
  • 35. 31 4 Faktor instansi pemangku kebijakan A. Tidak adanya konsep pengembangan SDM yang jelas dan terukur dari Universitas B. Minimnya program/fasilitas percepatan studi lanjut S3 Pihak Universitas seharusnya memiliki konsep pengembangan SDM yang jelas dan terukur bagi staff. Konsep ini sebaiknya dituangkan dalam program- program yang mampu memfasilitasi dosen untuk lanjut studi S3 Kampus sebaiknya gencar mengkampanyekan percepatan studi S3 bagi dosen muda dan membuatkan program- program dalam upaya mengakselerasi lanjut studi S3.  DItetapkannya program khusus ke arah “melanjutkan studi” terutama bagi dosen muda seperti: pelatihan IELTS, memperoleh Loa, kerjasama kampus dll  Melakukan kerjasama dengan lembaga/pihak ke 3 yang mampu menciptakan koneksi antar calon mahasiswa dan kampus  Memfasilitasi dosesn dari segi finansial ataupun tanggung jawab di kampus agar bisa focus lanjut S3  Sering melakukan sosialisasi program akselesasi lanjut S3 agar informasi sampai kepada seluruh dosen muda potensial  Stakeholder terlibat Dosen, pejabat pemangku kepentingan  Manfaat bagi stakeholder Bagi dosen: 1). Dosen mendapatkan kemudahan dengan support yang diberika universitas, 2). Menambah semangat, motivasi, optimism
  • 36. 32 dosen dalam misi melanjutkan S3, 3). Bagi pejabat: 1). Meningkatkan rasio dosen S3 di lingkungan kepemimpinan, 2). Meningkatkan akreditasi lembaga dengan banyaknya dosen dengan kualifikasi S3, 3). Meningkatkan erputasi kampus
  • 37. 33 D. Rencana Kegiatan, Tahapan dan Output Kegiatan Berdasarkan bahasan gagasan kreatif yang sudah disampaikan diatas, berikut dilakukan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam merumuskan kesimpulan apa saja kendala yang dialami dosen yang menghambat agenda untuk melanjutkan studi S3 di Jurusan Teknik Mesin FT UNP. NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 1 Melakukan Benchmarking kendala dosen dalam melanjutkan S3 di departemen TM UNAND  Menagendakan benchmarking ke Departemen teknik mesin UNAND  Mengajukan surat permohonan kunjungan ke departemen teknik mesin Unand  Mengagendakan wawancara dengan pengelola departemen TM UNAND  Melakukan wawancara dengan pengelola departemen TM UNAND  Merumuskan kesimpulan (data dan Diperolehnya data dan fakta kendala dosen dalam melanjutkan S3 di departemen teknik mesin Unand serta memperoleh alternative solusi dan program yang dilakukan Agenda II  Kompetensi BerAKHLAK ASN (Akuntabel, kompeten, kolaboratif, loyal) Penelitian ini menargetkan output berupa data terkait kendala dan masalah yang dihadapi dosen Departemen Teknik Mesin
  • 38. 34 fakta pendukung) Departemen Teknik Mesin UNAND dalam mengatasi masalah rendahnya angka dosen S3 FT UNP dalam melanjutkan studi S3. Data ini kemudian bisa dijadikan acuan bagi Departemen Teknik Mesin dalam merancang program percepatan S3 bagi dosen. Langkah ini diharapkan dapat menunjang tercapainya 2 Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen dalam melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP Persiapan:  Studi literature tentang potensi kendala yang dialami sehingga menghambat dosen dalam melanjutkan studi S3  Merumuskan pertanyaan yang menggambarkan permasalahan dosen dalam melanjutkan studi S3  Mengagendakan waktu, lokasi, teknis survey awal/wawancara Diperolehnya data/identifikasi kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 dari hasil studi literature dan pengambilan data awal Agenda II  Kompetensi BerAKHLAK ASN (Kolaboratif, Kompeten) Agenda III  Kompetensi smart ASN Pelaksanaan:  Mewawancarai sampel kepala departemen dan dosen S2 di lingkungan jurusan teknik
  • 39. 35 mesin FT UNP misi organisasi tekait aspek: 1) Tercapainya pelaksanaan pendidikan berlevel internasional, mendorong penelitian inovatif dan publikasi global, serta mendorong tercapainya kerjasama Evaluasi:  Pemetaan masalah terkait data hasil wawancara  Merumuskan identifikasi masalah dalam diagram fishbone 3 Membuat angket survey kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 Persiapan:  Melakukan identifikasi permasalahan untuk dijadikan acuan dalam membuat butir angket  Membuat item pertanyaan berdasarkan identifikasi permasalahan  Membuat surat permohonan pengisian angket bagi sampel Diperolehnya angket survey kendala dosen dalam hal melanjutkan studi S3 Agenda III  Analisis isu  Kompetensi smart ASN Agenda II  BerAKHLAK ASN (Kompeten) Pelaksanaan:  Membuat google form pengisian angket
  • 40. 36 Evaluasi:  Melakukan uji coba pengisian angket secara mandiri untuk mengantisipasi potensi kendala teknis Internasional. 4 Menyebarkan angket dan analisa hasil survey Persiapan:  Membuat list nama dan email dosen sampel  Menghubungi dosen sampel secara personal perihal survey Disebarkannya angket survey kepada dosen sampel survey Agenda III  Kompetensi smart ASN Agenda II  Kompetensi BerAKHLAK ASN (Kolaboratif, Kompeten) Pelaksanaan:  Menyebarkan angket melalui email dosen sampel Evaluasi:  Mengumpulkan data hasil survey di google drive  Melakukan analisa hasil survey
  • 41. 37 5 Merumuskan kesimpulan, talent pool dan gagasan solutif. Persiapan:  Mengumpulkan data isian google form  Mengidentifikasi aspek kendala pada masing-masing aspek  Merumuskan gagasan alternative pada setiap item permasalahan Diperolehnya kesimpulan penelitian, data perolehan talent pool dan gagasan alternative. Agenda III  Kompetensi smart ASN Agenda II  BerAKHLAK ASN (Kompeten) Pelaksanaan:  Melakukan pengolahan data angket  Merumuskan sebaran data  Menuliskan gagasan alternative pada setiap permasalahan  Membuat table gagasan alternative  Membuat talent pool dosen potensial lanjut studi S3.  Membuat list nama dosen potensial melanjutkan studi S3
  • 42. 38  Membuat list nama kampus yang menjadi target studi S3  Membuat konsentrasi penelitian calon dosen S3  Membuat list calon supervisor pada kampus tujuan Evaluasi:  Membuat kesimpulan dan analisa survey  Menyampaihan hasil penelitian kepada pihak pengelola jurusan sebagai bahan pertimbangan  Menindaklanjuti hasil talent pool dengan memfokuskan kebijakan pada kandidat terpilih.
  • 43. 39 E. Keterkaitan Kegiatan Dengan Substansi Mata Pelatihan Berdasarkan 5 tahapan kegiatan yang sudah dirumuskan, maka dapat kita lihat bagaimana nilai core values ASN BerAKHLAK diterapkan. Berikut penjabaran impelementasi nilai BerAKHLAK pada tahapan kegiatan yang dilakukan. NO KEGIATAN INTERNALISASI NILAI BERAKHLAK 1 Melakukan Benchmarking kendala dosen dalam melanjutkan S3 di departemen TM UNAND  Kolaboratif Melakukan agenda Benchmarking ke Departemen Teknik Mesin Universitas andalas merupakan wujud sikap terbuka dan bekerjasama dalam menghasilkan suatu nilai tambah dalam kegiatan ini.  Akuntabel Mengagendakan Benchmarking ke salah satu kampus dalam rangka memenuhi kriteria penilaian dalam membuat aktualisasi diri dalam agenda latsar ini merupakan bentuk integritas tinggi yang kami lakukan agar tahapan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang sudah diberikan.  Kompeten Salah satu point pada aspek kompeten adalah “melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik”. Agenda Benchmarking ini dilakukan salah tujuannya adalah agar tugas yang diberikan mendapatkan hasil yang maksimal. Ini menurut kami menunjukan karaktek kompeten yang harus dimiliki ASN dalam menjalankan tugasnya. 2 Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen dalam  Kompeten Dalam melakukan pemetaan permasalahan, kami melakukan studi literature terlebih dahulu dari berbagai sumber seperti website, artikel, jurnal,
  • 44. 40 melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP berita hingga data yang kami ambil secara langsung melalui lembaga, wawancara dan penyebaran angket. Untuk mengerjakan hal diatas tentunya kami dituntut untuk mempelajari permasalahan dari berbagai aspek. Menurut kami aspek kompeten sangat diperlukan untuk pekerjaan diatas.  Kolaboratif Agar identifikasi permasalahan yang akan diangkat lebih tepat dan terukur maka kami juga melakukan wawancara kepada stakeholder yang terlibat. Dalam hal ini kami wajib memiliki karakter kolaboratif agar kami dapat memastikan data dan fakta yang diangkat memang betul terjadi. 3 Membuat angket survey kendala dosen dalam melanjutkan studi S3  Kompeten Dalam memetakan masalah dan menyusun butir soal, kami membutuhkan literasi yang tepat agar pertanyaan yang diberikan memang sesuai dan tepat mengukur apa yang akan dtanyakan. Oleh sebab itu sebelum membuat angket kami banyak melakukan studi literature terkait permasalahan. Ini merupakan wujud karakter kompeten yang harus di implementasikan ASN.  Harmonis Dalam membuat angket, kami membuat pernyataan di awal yang berisikan kalimat terimakasih atas kesediaan mengisi angket, kami menjaga kerahasiaan jawaban responden. Ini kami buat dalam hal membentuk harmonisasi antara surveyor dengan responden. Sedapat mungkin responden mampu memberikan respon dengan
  • 45. 41 baik tanpa memikirkan hal yang mungkin mengganggu independensi jawaban. 4 Menyebarkan angket dan analisa hasil survey  Adaptif Angket dibuat menggunakan aplikasi google form. Penggunaan aplikasi ini merupakan wujud impelementasi kompetensi adaptif seorang ASN. Sebagai seorang ASN, kami dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi dan mahir dalam menggunakan produk teknologi dalam menunjang kinerja.  Berorientasi pelayanan Penyebaran angket melalui google form dapat dimaknai juga sebagai bentuk usaha kami dalam memberikan kemudahan akses (aksesibilitas) bagi responden untuk mengisi kuesioner lebih flexible. 5 Merumuskan kesimpulan, talent pool dan gagasan solutif.  Loyal Pemilihan permasalahan rendahnya dosen kualifikasi S3 untuk tugas Latsar merupakan Loyalitas kami kepada institusi dimana kami bekerja. Kondisi ini memang kami temukan sendiri dan menurut kami ini penting dan harus segera ditindaklanjuti demi reputasi Jurusan kedepan  Harmonis Dalam merumuskan gagasan alternative, talent pool & kesimpulan, kami harus memperhatikan aspek harmonis yang harus tetap dijaga dalam implementasi kebijakan. Opsi kebijakan yang diambil nantinya sedapat mungkin selalu menjaga kekompakan dan harmonisasi kerja di lingkungan jurusan.
  • 46. 42 F. Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi Gagasan utama dirancang mengacu kepada visi, misi dan nilai-nilai organisasi. Ini dilakukan agar gagasan utama yang diberikan sejalan dengan arah kebijaka Universitas kedepan. Berikut penjabaran keterkaitan gagasan utama dengan visi, misi dan nilai-nilai organisasi Universitas Negeri Padang. 1. Melakukan Benchmarking kendala dosen dalam melanjutkan S3 di departemen TM UNAND Misi Universitas Negeri Padang pada point 5 menyebutkan kerjasama internasional. Melakukan bench marking merupakan wujud keterbukaan pemikiran yang harus dipegang teguh agar target kejasama yang lebih besar (internasional) bisa tercapai. Keterkaitan gagasan juga dapat ditemui pada aspek nilai-nilai organisasi pada point “Integritas”. Mengadakan bench marking sebagai bentuk integritas pada tugas yang diberikan. Bagaimanapun dalam mengemukakan gagasan tentunya harus berdasarkan data dan fakta lapangan. Melakukan benchmarking merupakan bentuk integritas seorang ASN dalam menghadirkan data dan fakta yang benar benar terjadi dan apa adanya. 2. Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen dalam melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP Dalam melakukan pemetaan permasalahan, penulis melakukan serangkaian studi literature, pencarian data dan fakta penunjang dari artikel, website hingga melakukan wawancara langsung kepada reponden penelitian. Langkah ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi pada point “Pembelajar”. Pada point pembelajar disebutkan civitas akademika UNP harus memiliki rasa/keinginan untuk terus belajar dan menambah ilmu pengetahuan. 3. Membuat angket survey kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 Dalam memetakan masalah dan menyusun butir soal, kami membutuhkan referensi yang tepat agar pertanyaan yang diberikan memang sesuai dan tepat mengukur apa yang akan dtanyakan. Oleh sebab itu sebelum membuat angket kami melakukan studi literature
  • 47. 43 terkait permasalahan, metode penyebaran angket dan mengedepankan permasalahan yang ditemukan di lapangan. Ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi pada point “Inisiatif”. Karakter inisiatif diperlukan agar system dalam kampus dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa harus perlu ditegur terlebih dahulu. 4. Menyebarkan angket dan analisa hasil survey Dalam menyebarkan angket, penulis menggunakan metode online dengan membuat google form. Metode ini dipilih karena dinilai lebih flexible dan memudahkan reponden dalam mengakses. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai organisasi “Kreatif dan Inovatif”. Civitas akademika Universitas Negeri Padang harus memiliki nilai kretifitas dan inovatif dalam mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi saat ini. 5. Merumuskan gagasan alternative dan kesimpulan Dalam merumuskan gagasan alternative & kesimpulan, kami harus memperhatikan aspek visi, misi dan nilai-niai organisasi. Gagsan alternative yang ditawarkan harus mampu mendukung tahapan pencapaian visi, misi dan nilai-nilai organisasi. G. Target Capaian dan Identifikasi Dampak Pemecahan Isu Berdasarkan rencana kegiatan, tahapan dan output Kegiatan yang sudah disusun diatas maka penulis menargetkan target capaian (Short Therm, Mid Therm, Long Therm), berikut rincian target capaian: Target Capaian Short Therm Mid Therm Long Therm  Diperolehnya kesimpulan apa saja kendala dosen dalam melanjutkan S3  Diperolehnya factor mayor dan minor permasalahan kendala dosen  Meningkatnya focus dan perhatian dosen untuk lanjut studi S3  Meningkatnya jumlah dosen yang siap/memenuhi kriteria untuk lanjut S3  Meningkatnya jumlah dosen yang melanjutkan kuliah/selesai S3 di Departemen Teknik mesin FT UNP  Meningkatnya jumlah kerjasama Institusi dengan kampus lain
  • 48. 44  Diperolehnya data talent pool, nama dosen yang berpotensi lanjut S3 berdasarkan tingkat kesiapan dosen Ybs  Dirumuskannya gagasan solutif yang ditinjau dari aspek kendala dosen  Diperolehnya fakta kelemahan dari aspek manajemen terkait penanganan rendahnya dosen kualifikasi S3  Dirumuskannya gagasan solutif yang ditinjau dari aspek manajemen  Terealisasikannya program pendampingan persiapan persyaratan teknis beasiswa: bahasa/LoA/research statement dll  Adanya program khusus percepatan dosen lanjut studi S3 dari kampus  Adanya program kerjasama Universitas dengan kampus calon lokasi studi S3  Meningkatkan akreditasi dan reputasi kampus  Mengangkat jumlah angka penelitian, publikasi dan pengabdian masyarakat Universitas  Tercapainya Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-Nilai institusi Berdasarkan target capaian diatas maka dapat diperoleh dampak pemecahan masalah terhadap masing-masing individu dan unit kerja/organisasi sbb: 1. Bagi individu a. Dengan adanya ide pemecahan isu ini diharapkan dapat berdampak terhadap terselesaikannya permasalahan dosen dalam melanjutkan S3. b. Meningkatkan peluang dosen menuju jenjang karir dosen tertinggi (professor). 2. Bagi Unit Kerja/Organisasi a. Dengan terselesaikannya permasalahan dosen dalam melanjutkan S3 maka kampus berpeluang memiliki banyak dosen dengan kualifikasi S3 b. Banyaknya dosen dengan kualifikasi S3 tentunya berdampak positif terhadap akreditasi dan reputasi institusi
  • 49. 45 c. Dari aspek kinerja penelitian dan publikasi tentu ini juga akan berdampak positif. Dosen dengan kualifikasi S3 tentu memiliki jam terbang, reputasi dalam hal publikasi dan penelitian.
  • 50. 46 BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Matrik Jadwal Kegiatan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi dilaksanakan tanggal selama 42 hari / 6 minggu dari tanggal 4 September – 14 Oktober 2022. Berikut rancangan kegiatan dan sub kegiatan selama masa aktualisasi. Tabel Jadwal Kegiatan Aktualisasi N o DETAIL KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER 1 2 3 4 5 6 1 Melakukan Benchmarking kendala dosen dalam melanjutkan S3 di departemen TM UNAND a. Menagendakan benchmarking ke Departemen teknik mesin UNAND b. Mengajukan surat permohonan kunjungan ke departemen teknik mesin Unand c. Mengagendakan wawancara dengan pengelola departemen TM UNAND d. Melakukan wawancara dengan pengelola departemen TM UNAND e. Merumuskan kesimpulan (data dan fakta pendukung) 2 Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen dalam melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP a. Studi literature tentang potensi kendala yang dialami sehingga
  • 51. 47 menghambat dosen dalam melanjutkan studi S3 b. Merumuskan pertanyaan yang menggambarkan permasalahan dosen dalam melanjutkan studi S3 c. Mengagendakan waktu, lokasi, teknis survey awal/wawancara d. Mewawancarai sampel kepala departemen dan dosen S2 di lingkungan jurusan teknik mesin FT UNP e. Pemetaan masalah terkait data hasil wawancara f. Merumuskan identifikasi masalah dalam diagram fishbone 3 Membuat angket survey kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 a. Melakukan identifikasi permasalahan sebagai acuan dalam membuat butir angket b. Membuat item pertanyaan berdasarkan identifikasi permasalahan c. Membuat surat permohonan pengisian angket bagi sampel d. Membuat google form pengisian angket e. Melakukan uji coba pengisian angket secara mandiri 4 Menyebarkan angket dan analisa hasil survey a. Membuat list nama dan email dosen
  • 52. 48 sampel b. Menghubungi dosen sampel secara personal c. Menyebarkan angket melalui email dosen sampel d. Mengumpulkan data hasil survey di google drive dan analisa hasil 5 Merumuskan kesimpulan, gagasan solutif dan rekomendasi nama dosen potensial lanjut S3 a. Mengumpulkan data isian google form b. Mengidentifikasi aspek kendala pada masing-masing aspek c. Merumuskan gagasan alternative pada setiap item permasalahan d. Melakukan pengolahan data angket e. Merumuskan sebaran data f. Menuliskan gagasan alternative pada setiap permasalahan g. Membuat table gagasan alternative h. Membuat kesimpulan dan analisa survey i. Menyampaihan hasil penelitian dan rekomendasi nama dosen potensial lanjut S3 kepada pihak pengelola jurusan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan
  • 53. 49 A. Matrik Pelaksanaan Aktualisasi Unit Kerja : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang Identifikasi Isu : 1. Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di Universitas Negeri Padang. 2. Belum Maksimalnya Sistem Pembelajaran Digital 3. Implementasi Sistem Layanan Digital yang Belum Maksimal. Isu yang Diangkat : Analisis kendala Minimnya Dosen Kualifikasi S3 di departemen teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang. Gagasan Pemecahan Isu : “Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifikasi S3 Pada Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UNP” NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI ORGANISASI 1 Melakukan Benchmarking kendala dosen dalam melanjutkan S3 di departemen TM UNAND  Menagendakan benchmarking ke Departemen teknik mesin UNAND  Mengajukan surat permohonan kunjungan ke departemen teknik mesin Unand  Mengagendakan wawancara dengan pengelola departemen TM UNAND  Melakukan wawancara dengan pengelola departemen TM UNAND Diperolehnya data dan fakta kendala dosen dalam melanjutkan S3 di departemen teknik mesin Unand serta memperoleh alternative solusi dan program yang Agenda II  Kompetensi BerAKHLAK ASN (Akuntabel, kompeten, kolaboratif, loyal) Penelitian ini menargetkan output berupa data terkait kendala dan masalah yang dihadapi dosen Departemen
  • 54. 50  Merumuskan kesimpulan (data dan fakta pendukung) dilakukan Departemen Teknik Mesin UNAND dalam mengatasi masalah rendahnya angka dosen S3 Teknik Mesin FT UNP dalam melanjutkan studi S3. Data ini kemudian bisa dijadikan acuan bagi Departemen Teknik Mesin dalam merancang program percepatan S3 bagi dosen. Langkah ini diharapkan dapat menunjang tercapainya misi organisasi tekait aspek: 1) Tercapainya pelaksanaan pendidikan 2 Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen dalam melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP Persiapan:  Studi literature tentang potensi kendala yang dialami sehingga menghambat dosen dalam melanjutkan studi S3  Merumuskan pertanyaan yang menggambarkan permasalahan dosen dalam melanjutkan studi S3  Mengagendakan waktu, lokasi, teknis survey awal/wawancara Diperolehnya data/identifikasi kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 dari hasil studi literature dan pengambilan data awal Agenda II  Kompetensi BerAKHLAK ASN (Kolaboratif, Kompeten) Agenda III  Kompetensi smart ASN Pelaksanaan:  Mewawancarai sampel kepala departemen dan dosen S2 di lingkungan jurusan teknik mesin FT UNP Evaluasi:  Pemetaan masalah terkait data hasil wawancara  Merumuskan identifikasi masalah dalam
  • 55. 51 diagram fishbone berlevel internasional, mendorong penelitian inovatif dan publikasi global, serta mendorong tercapainya kerjasama Internasional. 3 Membuat angket survey kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 Persiapan:  Melakukan identifikasi permasalahan untuk dijadikan acuan dalam membuat butir angket  Membuat item pertanyaan berdasarkan identifikasi permasalahan  Membuat surat permohonan pengisian angket bagi sampel Diperolehnya angket survey kendala dosen dalam hal melanjutkan studi S3 Agenda III  Analisis isu  Kompetensi smart ASN Agenda II  BerAKHLAK ASN (Kompeten) Pelaksanaan:  Membuat google form pengisian angket Evaluasi:  Melakukan uji coba pengisian angket secara mandiri untuk mengantisipasi potensi kendala teknis 4 Menyebarkan angket dan analisa hasil survey Persiapan:  Membuat list nama dan email dosen sampel  Menghubungi dosen sampel secara personal perihal survey Disebarkannya angket survey kepada dosen sampel survey Agenda III  Kompetensi smart ASN Agenda II
  • 56. 52 Pelaksanaan:  Menyebarkan angket melalui email dosen sampel  Kompetensi BerAKHLAK ASN (Kolaboratif, Kompeten) Evaluasi:  Mengumpulkan data hasil survey di google drive  Melakukan analisa hasil survey 5 Merumuskan kesimpulan, talent pool dan gagasan solutif. Persiapan:  Mengumpulkan data isian google form  Mengidentifikasi aspek kendala pada masing-masing aspek  Merumuskan gagasan alternative pada setiap item permasalahan Diperolehnya kesimpulan penelitian, data perolehan talent pool dan gagasan alternative. Agenda III  Kompetensi smart ASN Agenda II  BerAKHLAK ASN (Kompeten) Pelaksanaan:  Melakukan pengolahan data angket  Merumuskan sebaran data  Menuliskan gagasan alternative pada setiap permasalahan  Membuat table gagasan alternative  Membuat talent pool dosen potensial lanjut studi S3.
  • 57. 53  Membuat list nama dosen potensial melanjutkan studi S3  Membuat list nama kampus yang menjadi target studi S3  Membuat konsentrasi penelitian calon dosen S3  Membuat list calon supervisor pada kampus tujuan Evaluasi:  Membuat kesimpulan dan analisa survey  Menyampaihan hasil penelitian kepada pihak pengelola jurusan sebagai bahan pertimbangan  Menindaklanjuti hasil talent pool dengan memfokuskan kebijakan pada kandidat terpilih.
  • 58. 54 B. Capaian Penyelesaian Core Isu Dalam mengidentifikasi permasalahan dosen lanjut studi S3 dilakukan dengan membuat google form yang berisi pertanyaan terkait kendala dan talent pool dosen potensial untuk lanjut studi S3. Berikut draft angket yang disebarkan dalam mengumpulkan data penelitian: NO PERTANYAAN OPSI JAWABAN JENIS PERTANYAAN POSITIF NEGATIF PERTANYAAN PEMBUKA 1 Nama Lengkap: Teks jawaban singkat 2 Sudah berapa lama Bapak/Ibu mengabdi sebagai Dosen di Departemen Teknik Mesin FT UNP? a. Kurang dari 5 tahun b. Rentang 5-10 tahun c. 10-15 tahun d. 20-25 tahun e. 25 tahun lebih Checklist Box ASPEK MOTIVASI PERSONAL Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan Bapak/Ibu. Berikut kelima pilihan tersebut: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju R : Ragu-Ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju 1 Dengan tuntutan pendidikan saat ini, seorang Dosen wajib memiliki Checklist Box
  • 59. 55 kualifikasi doctor (S3). 2 Menjadi Dosen dengan kualifikasi S3, saya mampu berkontribusi lebih banyak terhadap Institusi tempat saya bekerja. Checklist Box 3 Mendapatkan gelar S3 secara langsung dapat membantu intitusi saya mendapatkan akreditasi yang lebih baik Checklist Box 4 Saya dapat meningkatkan kualitas penelitian saya dengan memiliki kualifikasi S3 Checklist Box 5 Menjadi seorang Dosen S3 bisa berdapak terhadap peningkatan skor SINTA saya dan mendorong peningkatan jumlah publikasi saya kedepan Checklist Box 6 Menjadi seorang Dosen S3 dapat membuat karir saya lebih baik kedepan Checklist Box 7 Menjadi Dosen dengan kualifikasi S3 memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik disbanding dosen dengan kualifikasi S2 Checklist Box 8 Dosen dengan kualifikasi S2 memiliki banyak keterbatasan dalam pengembangan karir kedepan Checklist Box 9 Dosen dengan kualifikasi S2 minim kesempatan untuk menduduki jabatan strategis di lingkungan institusi (Universitas) Checklist Box 10 Dosen dengan kualifikasi S2 menjadi beban bagi penilaian akreditasi institusi Checklist Box Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan Bapak/Ibu. Berikut kelima pilihan tersebut:
  • 60. 56 SS : Sangat Sering S : Sering KK : Kadang-Kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah 1 Saya sangat termotivasi melihat rekan yang sudah S3 Checklist Box 2 Saya merasa belum cukup dengan menjadi dosen dengan kualifikasi S2 Checklist Box 3 Saya selalu berdiskusi dengan rekan yang sudah S3 mengenai cara/tahapan yang dilalui untuk melanjutkan studi Checklist Box 4 Saya selalu mencari informasi peluang lanjut studi S3 di kampus DN/LN Checklist Box 5 Saya berusaha mencari informasi calon supervisor melalui informasi website kampus/groub peneliti/email dan mencari informasi langsung dari rekan sejawat. Checklist Box 6 Saya berusaha mencari informasi kampus yang memiliki labor/riset yang sesuai dengan bidang keahlian yang saya miliki Checklist Box 7 Saya mengikuti webinar/talkshow/sosialisasi program lanjut studi S3 yang diadakan kampus/pihak lainnya Checklist Box 8 Saya mempelajari setiap tahapan yang harus dilalui dalam mengagendakan lanjut studi S3 Checklist Box 9 Saya sudah menyiapkan persyaratan untuk lanjut studi S3 seperti (LoA, Research statement, proposal riset, Checklist Box
  • 61. 57 persyaratan bahasa) 10 Saya menyusun tahapan dan target capaian yang harus saya penuhi sebagai bentuk usaha dalam melengkapi persayaran studi lanjut S3 Checklist Box ASPEK KELUARGA Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan Bapak/Ibu. Berikut kelima pilihan tersebut: SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1 Keluarga mendukung penuh rencana saya untuk lanjut studi S3 Checklist Box 2 Kondisi yang harus meninggalkan anak- anak selama studi menjadi kendala saya dalam melanjutkan studi S3 Checklist Box 3 Membawa keluarga ikut serta selama lanjut studi S3 berpotensi menjadi kendala dalam menjalani studi. Checklist Box 4 Melanjutkan studi S3 membuat saya beresiko kehilangan momen kebersamaan dengan keluarga Checklist Box 5 Melanjutkan studi S3 dapat mengganggu stabilitas ekonomi keluarga Checklist Box 6 Pertimbangan keluarga menjadi factor utama saya untuk menunda lanjut studi S3 Checklist Box
  • 62. 58 Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan Bapak/Ibu. Berikut kelima pilihan tersebut: SS : Sangat Sering S : Sering KK : Kadang-Kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah 1 Saya selalu berdiskusi dengan keluarga terkait target dan rencana lanjut studi S3 Checklist Box 2 Keluarga selalu memberikan support/motivasi kepada saya agar segera lanjut studi S3 Checklist Box 3 Saya merasa khawatir meninggalkan anak,istri,keluarga jika memutuskan untuk lanjut studi S3 Checklist Box 4 Keluarga saya khawatir jika saya memutuskan lanjut studi akan menjauhkan hubungan dan menimbulkan masalah baru dalam keluarga Checklist Box 5 Keluarga selalu menanyakan bagaimana rencana dan persiapan lanjut studi S3 Checklist Box ASPEK KEBIJAKAN INSTANSI Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan Bapak/Ibu. Berikut kelima pilihan tersebut: SS : Sangat Setuju
  • 63. 59 S : Setuju R : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 1 Pihak kampus membuat program khusus untuk melakukan percepatan lanjut studi S3 dosen di lingkungan UNP Checklist Box 2 Pihak kampus memberi kemudahan urusan terkait lanjut studi S3 Checklist Box 3 Pihak kampus memberikan support/bantuan dana bagi dosen yang berkeinginan lanjut studi S3 namun terkendala biaya Checklist Box 4 Beban pekerjaan di kampus terlalu berat sehingga mengurangi waktu dosen untuk mempersiapkan studi lanjut S3 Checklist Box 5 Pihak kampus membuat persyaratan khusus yang memberatkan dosen untuk lanjut S3 Checklist Box Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan Bapak/Ibu. Berikut kelima pilihan tersebut: SS : Sangat Sering S : Sering KK : Kadang-Kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah 1 Pihak kampus membuat program percepatan dosen lanjut studi S3 Checklist Box
  • 64. 60 2 Pihak kampus memberikan program pelatihan bahasa bagi dosen di lingkungan UNP Checklist Box 3 Pihak kampus menawarkan beasiswa bagi dosen yang ingin lanjut studi S3 Checklist Box 4 Pihak kampus memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi bagi dosen yang ingin lanjut studi S3 Checklist Box 5 Pihak kampus berusaha mencarikan calon supervisor bagi dosen yang ingin lanjut studi S3 Checklist Box 6 Pihak kampus berusaha menjalin komunikasi dengan kampus DN/LN sebagai usaha untuk mencarikan kampus tujuan lanjut studi S3 Checklist Box 7 Pimpinan Jurusan/Fakultas/Universitas selalu memberikan motivasi dan semangat untuk lanjut studi S3 Checklist Box 8 Pihak kampus memberikan reward/apresiasi bagi dosen yang lanjut studi S3 Checklist Box FAKTOR PERSYARATAN ADMINISTRASI BEASISWA Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan Bapak/Ibu. Berikut kelima pilihan tersebut: SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
  • 65. 61 1 Skor kemampuan bahasa (Toefl/IELTS) yang dipersyaratkan dalam persyaratan beasiswa terlalu tinggi/sulit Checklist Box 2 Saya kesulitan dalam mendapatkan LoA karena minim relasi terhadap calon supervisor/kampus tujuan. Checklist Box 3 Saya mempunyai kesulitan dalam membuat proposal riset untuk keperluan lanjut studi S3. Checklist Box 4 Saya mengalami kesulitan dalam mebuat personal statement Checklist Box 5 Rangkaian ujian/test masuk universitas menjadi kendala utama bagi saya dalam memutuskan lanjut sudi S3 Checklist Box Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk membaca dengan teliti pernyataan-pernyataan berikut ini. Berikan tanda [X] pada pada salah satu dari lima pilihan di sebelah kanan pernyataan yang sesuai dengan pandangan Bapak/Ibu. Berikut kelima pilihan tersebut: SS : Sangat Sering S : Sering KK : Kadang-Kadang JR : Jarang TP : Tidak Pernah 1 Saya rutin melakukan latihan TOEFL/IELTS untuk persiapan bahasa Checklist Box 2 Saya sering mengikuti kursus/kelas pelatihan bahasa (TOEFL/IELTS) Checklist Box 3 Skor kompetensi bahasa (TOEFL/IELTS) saya sudah melampaui ambang batas persyaratan beasiswa dan sarat masuk kampus target studi S3 Checklist Box
  • 66. 62 4 Saya rutin berkomunikasi dengan mantan dosen pembimbing waktu kuliah S2 Checklist Box 5 Saya berkomunikasi dengan baik dengan calon supervisor S3 Checklist Box 7 Saya sering membaca jenis/bentuk personal statement di internet Checklist Box 8 Saya sudah membuat personal statement untuk keperluan S3 Checklist Box 9 Saya melakukan proses bimbingan/koreksi mengenai personal statement yang saya buat dengan teman/mentor yang sudah berpengalaman Checklist Box 10 Saya sudah mempersiapkan proposal riset untuk diajukan sebagai persyaratan S3 Checklist Box 11 Proposal riset yang saya buat sudah saya bahas dengan teman/mentor yang sudah berpengalaman Checklist Box 12 Saya rutin membaca sumber/literature yang dapat memperkaya referensi saya terkait pembuatan proposal riset Checklist Box 13 Saya rutin mencari informasi beasiswa di internet Checklist Box 14 Saya membaca secara detail tahapan dan persyaratan beasiswa S3 Checklist Box 15 Saya mempelajari tahapan dan persyaratan untuk mengikuti tes masuk S3 pada kampus target lanjut studi S3 Checklist Box TALENT POOL DOSEN POTENSIAL LANJUT STUDI S3 Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk mengisi data terkait kesiapan Bapak/Ibu dalam melanjutkan studi S3. Silahkan di isikan informasi terkait kondisi kesiapan Bapak/Ibu dalam agenda lanjut studi S3 se detail mungkin.
  • 67. 63 Data ini menjadi acuan pengembangan SDM bagi departemen Teknik Mesin terkait agenda Dosen dalam melanjutkan studi S3 di lingkungan Departemen Teknik Mesin FT UNP. 1 Apakah Bapak/Ibu menargetkan lanjut studi S3 dalam negeri/luar negeri? Mohon juga disebutkan nama kampus, asal negara (untuk kampus LN) target sudi S3 Bapak/Ibu. Teks jawaban singkat 2 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki persiapan terkait Bahasa?Jika sudah mohon disebutkan jenis tes dan skor capaian sejauh ini yang sudah diperoleh. Teks jawaban singkat 3 Apakah Bapak/Ibu sudah pernah menjalin komunikasi dengan kampus/calon supervisor pada kampus tujuan studi S3? Jika sudah, mohon dijelaskan sejauh apa dan bagaimana bentuk komunikasi yang sudah dilalui sejauh ini. Teks jawaban singkat 4 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki Proposal Riset yang akan dijadikan sebagai salah satu persyaratan dalam melanjutkan studi S3?Jika sudah mohon dijelaskan spesifik tema riset yang akan Bapak/Ibu angkat. Teks jawaban singkat 5 Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki personal statement yang akan dijadikan persyaratan lanjut studi S3? Teks jawaban singkat 6 Berdasarkan konsisi diatas, menuut Bapak/Ibu berapa tahun lagi waktu yang Bapak/Ibu perlukan untuk melanjutkan studi S3. Teks jawaban singkat Dalam memberikan skor penilaian mengaplikasikan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang
  • 68. 64 akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam pengukuran bidang pendidikan, skala Likert juga sering digunakan, selain juga skala Guttman, semantik Diferensial, Rating scale, dan skala Thurstone. Dalam penggunaan skala Likert, terdapat dua bentuk pertanyaan, yaitu bentuk pertanyaan positif untuk mengukur skala positif, dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur skala negatif. Opsi Jawaban Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali) Skor 1 Skor 5 Tidak (setuju/baik/) atau kurang Skor 2 Skor 4 Netral / Cukup Skor 3 Skor 3 (Setuju/Baik/suka) Skor 4 Skor 2 Sangat (setuju/Baik/Suka) Skor 5 Skor 1 Bentuk jawaban skala Likert antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan tidak setuju. Selain itu, jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert bisa juga mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP). Intrepretasi data skala likert yang diperoleh mengacu kepada table konversi berikut: Rentang Angka Rata- Rata Kesimpulan 0-0.9 Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali) 1-1.9 Tidak setuju / Kurang baik) 2-2.9 Cukup / Netral 3-3.9 (Setuju/Baik/suka) 4-5 Sangat (setuju/Baik/Suka) Angket disebarkan kepada 14 orang dosen Departemen Teknik Mesin yang memiliki kualifikasi S2. Berikut list nama dosen yang dijadikan sampel: No Nama Dosen 1 Wanda Afnison 2 Fiki Efendi
  • 69. 65 3 Andre Kurniawan 4 Junil Adri 5 Bulkia Rahim 6 Budi Syahri 7 Rahmat Azis Nabawi 8 Anna Niska Fauza 9 Rifelino 10 Dieter Rahmadiawan 11 Zainal Abadi 12 Febri Prasetya 13 Primawati 14 Hendri Nurdin 15 Fitrah Qalbina Berdasarkan pengambilan data yang dilakukan, dengan melihat variable yang mempengaruhi kondisi ini yaitunya: aspek motivasi personal, aspek keluarga, aspek kebijakan instansi dan aspek persyaratan administrasi beasiswa. Dari peninjauan data skala likert diperoleh titik permasalahan dominan ada pada aspek kebijakan instansi dan persyaratan administrasi beasiswa. Berikut rerata skor skala likert yang diperoleh: No Variabel Rerata Skor 1 Aspek motivasi personal 4.17 2 Aspek Keluarga 3.97 3 Aspek Kebijakan Instansi 3.60 4 Aspek Persyaratan Administrasi Beasiswa 3.28 Penentuan talent pool dosen potensial lanjut studi S3 ditentukan dengan melihat kesiapan dosen dalam mempersiapkan studi lanjut. Ini dapat dilihat dari aspek kesiapan bahasa, persiapan administrasi beasiswa, LoA, proposal risel dll. Dalam menentukan tingkat kesiapan dosen dapat ditentukan dalam bentuk skala sbb: NO Variabel Aspek Tingkatan Kesiapan Skor
  • 70. 66 1 Kesiapan Bahasa Memiliki sertifikat kompetensi bahasa (TOEFL/IELTS) dari lembaga resmi yang kredibel dengan nilai memenuhi ambang batas. IELTS>6.5, TOEFL> 550 5 Memiliki sertifikat kompetensi bahasa (TOEFL/IELTS) dari lembaga resmi yang kredibel dengan nilai memenuhi ambang batas persyaratan beasiswa IELTS<6.5, TOEFL< 550 4 Memiliki sertifikat kompetensi bahasa (TOEFL/IELTS) dari lembaga sertifikasi bahasa diluar lembaga yang diakui/simulation test dengan nilai memenuhi ambang batas persyaratan beasiswa IELTS>6.5, TOEFL> 550 3 Memiliki sertifikat kompetensi bahasa (TOEFL/IELTS) dari lembaga sertifikasi bahasa diluar lembaga yang diakui/simulation test dengan nilai belum memenuhi ambang batas persyaratan beasiswa IELTS<6.5, TOEFL< 550 2 Tidak memiliki dokumen kompetensi bahasa dari lembaga sertifikasi bahasa manapun 1 2 LoA Memiliki LoA yang aktif 5 Memiliki LoA tapi sudah tidak aktif 4 Berupa komunikasi tertulis dengan calon supervisor S3 terkait agenda lanjut studi S3 3
  • 71. 67 Tergabung dalam satu groub/jaringan komunikasi dengan calon supervisor 2 Tidak memiliki bentuk komunikasi apapun dengan calon supervisor S3 1 3 Proposal Riset Memiliki proposal riset yang sudah/pernah dipersentasikan pada calon supervisor. 5 Memiliki proposal riset yang sudah dibahas oleh tim/rekan sejawat 4 Memiliki draft proposal riset yang belum pernah dibahas/diuji pihak external 3 Memiliki draft proposal riset yang belum lengkap 100% 2 Tidak memiliki draft proposal riset 1 4 Personal Statement Memiliki personal statement yang sudah/pernah dikirim ke calon supervisor 5 Memiliki personal statement yang sudah melalui proses analisa alih bahasa dari pihak ke 3 4 Memiliki konsep personal statement yang belum pernah diperika/ditela’ah oleh pihak lain 3 Memiliki konsep personal statement yang belum selesai 100% 2 Tidak memiliki personal statement 1 5 Persyaratan administrasi Pesyaratan administrasi beasiswa lengkap dan memenuhi ambang batas minimal 5
  • 72. 68 beasiswa Persyaratan administrasi beasiswa lengkap tapi belum memenuhi nilai ambang batas minimal 4 Item persyaratan administrasi beasiswa terpenuhi 50% 3 Persyaratan administrasi beasiswa terpenuhi dibawah 50% 2 Belum memiliki persyaratan administrasi beasiswa sama sekali 1 Berdasarkan data angket yang diperoleh, maka dapat dilihat tingkat kesiapan dosen dalam studi lanjut S3 pada table berikut: No Nama Dosen Tingkat Kesiapan Studi Total Skor Kesiapan Bahasa LoA Proposal Riset Personal Statement Persyaratan administrasi beasiswa 1 Wanda Afnison 4 2 3 3 2 14 2 Fiki Efendi 1 1 1 1 1 5 3 Andre Kurniawan 4 1 1 1 1 8 4 Junil Adri 3 5 5 4 3 20 5 Bulkia Rahim 3 5 5 4 3 20 6 Budi Syahri 3 5 5 5 5 23 7 Rahmat Azis Nabawi 1 5 1 1 2 10 8 Anna Niska Fauza 4 4 3 1 1 13 9 Rifelino 1 4 1 1 1 8 10 Dieter Rahmadiawan 5 5 5 3 4 22 11 Zainal Abadi 1 4 3 3 3 14
  • 73. 69 12 Febri Prasetya 4 5 5 5 5 24 13 Primawati 4 1 1 1 1 8 14 Hendri Nurdin 1 3 3 3 3 13 15 Fitrah Qalbina 4 1 1 1 1 8 Berdasarkan data isian talent pool maka diperoleh sejumlah nama dosen muda potensial lanjut studi S3 di Departemen Teknik Mesin diantaranya: No Nama Talent Skor 1 Febri Prasetya 24 2 Budi Syahri 23 3 Dieter Rahmadiawan 22 4 Junil Adri 20 5 Bulkia Rahim 20 Untuk melihat bagaimana kondisi core Isu sebelum dan sesudah Aktualisasi dapat dilihat pada table berikut: Kondisi Core Isu Sebelum Aktualisasi Sesudah Aktualisasi  Tidak teridentifikasinya permasalahan terkait rendahnya motivasi dosen dalam melanjutkan studi S3  Program/upaya percepatan studi yang ada dari instansi tidak tepat sasaran/tidak efisien.  Tidak adanya upaya identifikasi SDM potensial untuk dijadikan pilot project  Diperoleh data permasalahan utama penyebab rendahnya motivasi dosen dalam lanjut studi S3  Data penelitian ini dapat dijadikan parameter acuan untuk merancang program yang tepat sesuai permasalahan yang real terjadi  Diperolehnya data talent pool dosen potensial lanjut studi S3
  • 74. 70 C. Manfaat Terselesaikannya Core Isu 1) Individu Peserta Dengan terselesaikan isu ini diharapkan dapat melahirkan kebijakan yang tepat dan berorientasi kepada permasalahan/kendala yang dialami dosen dalam mempersiapkan studi S3. 2) Instansi Data hasi penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi institusi dalam menentukan kebijakan yang tepat dan terukur terkait upaya percepatan dosen lanjut studi S3. D. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi Data hasil kegiatan aktualisasi selanjutnya diagendakan untuk ditindak lanjuti setelah kegiatan latsar ini. Berikt detail tahapan kegiatan yang dirancang pasca masa aktualisasi. No Kegiatan Output Durasi dan Waktu Para pihak Terlibat Sumber Biaya Ket 1. Merancang program percepatan lanjut studi dosen Departemen Teknik Mesin FT UNP dan memasukan dalam program kerja Departemen Teknik Mesin Dosen Departem en Teknik Mesin FT UNP mendafta rkan diri lanjut studi S3 DN/LN 2 Bulan. (Novemb er- Desember 2023) Dosen dan Pengelola Departemen Teknik Mesin Departem en Teknik Mesin
  • 75. 71 tahun 2023 2. Menindak lanjuti rancangan dengan mengadakan program pelatihan bahasa, Research Proposal, Personal Statement Dosen departem en Teknik Mesin mendapat kan sertifikat bahasa sesuai persyarat an Beasiswa, dosen memiliki personal statement 1 Tahun, (Januari- Desember 2023) Dosen, Pengelola Departemen Teknik Mesin, Pihak Universitas dan pihak ke 3 yang diperbantuk an untuk program pendamping an BOPTN 3 Mengagendaka n kegiatan/perte muan yang menjembatani antara calon supervisor dengan dosen Departemen Teknik Mesin yang akan melanjutkan studi S3 Dosen mempero leh LoA 1 Tahun, (Januari- Desember 2023) Dosen, Pengelola Departemen Teknik Mesin, Pihak Universitas dan pihak ke 3 yang diperbantuk an untuk program pendamping an BOPTN
  • 76. 72 4 Melakukan pendampingan bagi Dosen potensial lanjut S3 dalam mendaftar pada kampus tujuan dan kelengkapan beasiswa Dosen terdaftar pada kampus tujuan dan berangkat lanjut S3 2 Tahun, (Januari- 2023- Desember 2024) Dosen, Pengelola Departemen Teknik Mesin, Pihak Universitas Departem en Teknik Mesin
  • 77. 73 BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang sudah dilaksanakan selama 6 minggu terakhir maka penulis dapat menyampaikan beberapa kesimpulan sbb: 1. Ditinjau dari aspek yang mempengaruhi Dosen dalam melanjutkan studi S3, aspek motivasi personal dosen Departemen Teknik Mesin FT UNP berada pada angka 4.17 dengan skala 1-5. Aspek keluarga yang mempengaruhi kondisi Dosen dalam memutuskan untuk lanjut studi S3 berada pada angka 3.97, aspek kebijakan Instansi memiliki angka yang lebih rendah dibanding 2 aspek sebelumnya yaitu sebesar 3.60 dan aspek persyaratan administrasi beasiswa memiliki angka terendah dengan angka 3.28. Berdasarkan data diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa aspek kebijakan instansi dan persyaratan administrasi beasiswa harus diberikan perhatian yang lebih agar kendala dosen dalam memutuskan untuk lanjut studi dapat diselesaikan. 2. Data talentpool yang diperoleh merekomendasikan 5 nama dosen dengan skor tertinggi diantaranya: Febri Prasetya, Budi Syahri, Dieter Rahmadiawan, Junil Adri dan Bulkia Rahim. B. Rekomendasi 1. Untuk Penyelenggara Pelatihan Kegiatan latihan dasar CPNS dengan system blended cukup menyita tenaga dan konsentrasi lantaran harus membagi waktu dan tenaga dengan kesibukan mengajar/pekerjaan lain dikampus. Akan lebih maksimal jika kegiatan latsar dilaksakan terpadu pada satu waktu dan tempat saja. Sehingga bias lebih focus dan maksimal. 2. Untuk Instansi Asal Peserta Data hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi instansi saya terkhusus Departemen Teknik Mesin FT UNP dalam merancang program percepatan studi S3. Merancang sebuah program yang mengacu kepada data dan fakta yang memang ada di lapangan tentunya akan menghasilkan program yang efektif, hemat dari segi segi biaya, solutif dan tepat sasaran.
  • 78. 74 REFERENSI [1] Struktur organisasi Universitas Negeri Padang http://ppid.unp.ac.id/ [2] Visi, Misi, Tujuan, Motto dan Nilai-Nilai Organisasi Universitas Negeri Padang https://unp.ac.id/ [3] Data Dosen dan Karyawan Departemen Teknik Mesin Universitas Negeri Padang DOSEN & KARYAWAN – Jurusan Teknik Mesin (unp.ac.id) [4] Data Dosen dan Karyawan Departemen Teknik Mesin Universitas Andalas Dosen Jurusan Teknik Mesin Unand [5] Top Universities in Indonesia Top Universities in Indonesia | 2022 Indonesian University Ranking (4icu.org) [6] Science and Technology Index (SINTA) SINTA - Science and Technology Index (kemdikbud.go.id) [7] E-Learning UNP Dashboard (unp.ac.id) [8] Sistem Kepegawaian UNP SiPeg UNP [9] Portal Akademik UNP Portal Akademik UNP | Log in [10] Undang Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
  • 80. 76 Lampiran 1. Lampiran Laporan Kegiatan 1. a) Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan b) Dokumentasi Output/Hasil Kegiatan c) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor d) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
  • 81.
  • 82.
  • 83.
  • 84. LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN 1. Persiapan dokumen dan bimbingan sebelum kunjungan Bench Marking
  • 85. 2. Dokumentasi kunjungan Bench Marking ke Departemen Teknik Mesin Universitas Andalas
  • 86. 3. Kegiatan bimbingan hasil Benchmarking
  • 88.
  • 89.
  • 90.
  • 91.
  • 92.
  • 93. 77 Lampiran 2. Lampiran Laporan Kegiatan 2. a) Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan b) Dokumentasi Output/Hasil Kegiatan c) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor d) Catatan Pengendalian Aktualisasi oleh Coach
  • 94. FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH/MENTOR Nama : Wanda Afnison, S.Pd, M.T NIP : 19890409 202203 1 008 Unit Kerja : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang Jabatan : Dosen Isu : Analisa Permasalahan Rendahnya Dosen Kualifikasi S3 Pada Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik UNP Kegiatan 2 : Melakukan pemetaan permasalahan penyebab lambatnya dosen dalam melanjutkan studi S3 di Prodi TM UNP Penyelesaian Kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Mentor Paraf Mentor Tahapan kegiatan:  Studi literature tentang potensi kendala yang dialami sehingga menghambat dosen dalam melanjutkan studi S3  Merumuskan pertanyaan yang menggambarkan permasalahan dosen dalam melanjutkan studi S3  Mengagendakan waktu, lokasi, teknis survey awal/wawancara  Mewawancarai kepala departemen, kaprodi dan dosen sampel di lingkungan Departemen Teknik Mesin UNP FT UNP  Pemetaan masalah terkait data hasil wawancara
  • 95.  Merumuskan identifikasi masalah rendahnya persentase Dosen S2 di Departemen Teknik Mesin Output Kegiatan: Diperolehnya data kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 di lingkungan Departemen Teknik Mesin UNP. Keterkaitan kegiatan dengan materi pelatihan:  Kompeten Dalam melakukan pemetaan permasalahan, kami melakukan studi literature terlebih dahulu dari berbagai sumber seperti website, artikel, jurnal, berita hingga data yang kami ambil secara langsung di lingkungan departemen Teknik Mesin FT UNP. Untuk mengerjakan hal diatas tentunya kami dituntut untuk mempelajari permasalahan dari berbagai aspek. Menurut kami aspek kompeten sangat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi ini.  Loyal Melakukan kegiatan pemetaan permasalahan dosen dalam melanjutkan S3 merupakan wujud loyalitas yang coba ditunjukan kepada Institusi tempat kami bekerja. Kami menilai
  • 96. permasalahan ini sangat urgen untuk segera diselesaikan.  Kolaboratif Agar identifikasi permasalahan yang akan diangkat lebih tepat dan terukur maka kami juga melakukan wawancara kepada stakeholder yang terlibat dan juga dosen sampel. Dalam hal ini kami wajib memiliki karakter kolaboratif agar kami dapat memastikan data dan fakta yang diangkat memang betul terjadi.  Berorientasi Pelayanan Melakukan identifikasi permasalahan dosen dalam melanjutkan S3 dengan menargetkan diperolehnya data kendala dan masalah yang dihadapi dosen sehingga nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan kebijakan bagi jurusan merupakan wujud kompetensi asn yang berorientasi pelayanan. Kegiatan ini menunjukan inovasi/perbaikan yang terus diupayakan agar kedepan institusi terus lebih baik. Kontribusi kegiatan terhadap pencapaian visi, misi organisasi: Menemukan pokok permasalahan pada lingkungan terkecil (Departemen Teknik Mesin) merupakan upaya nyata yang harus dilakukan agar bisa
  • 97. berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi Universitas. Terkait hal ini, kegiatan pemetaan permasalahan dosen dalam melanjutkan S3 dalam jangka panjang dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian di lingkungan UNP. Kontribusi kegiatan terhadap nilai- nilai organisasi: Melakukan pemetaan pemasalahan dosen dalam melanjutkan S3 di lingkungan Departemen Teknik Mesin UNP merupakan wujud nilai berperan aktif yang tercantum dalam nilai-nilai organisasi UNP. Sebagai seorang ASN di lingkungan UNP dituntut untuk terlibat secara aktif terutama dalam melakukan perubahan/perbaikan terutama di lingkungan terdekat bekerja.
  • 98. LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN 1. Wawancara dengan pengelola dan dosen sampel di lingkungan Departemen Teknik Mesin FT UNP. Wawancara dilakukan terhadap 2 aspek pada Departemen Teknik Mesin FT UNP. Aspek pengelola yang diwakili oleh Kepala Program Studi Teknik Mesin Bapak Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc dan untuk aspek Dosen dengan kualifikasi S2 diwakili oleh Bapak Febri Prasetya, M.Pd.T. Berikut dokumentasi proses wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc. Berikut dokumentasi proses wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak Dr. Remon Lapisa, S.T, M.T, M.Sc. File rekaman wawancara dengan Dosen Febri Prasetya dapat didengar pada file berikut: https://drive.google.com/file/d/16CpxrYAanWnYxQqhEfROI5- HAQgjNBxx/view?usp=sharing
  • 99. File rekaman wawancara dengan Kaprodi Teknik Mesin Bapak Dr. Remon Lapisa, M.T, M.Sc pada file berikut: https://drive.google.com/file/d/19oZyd1ifgmKFCTRurq9Jr7fDkAYFUje8/view? usp=sharing 2. Data kendala dosen dalam melanjutkan studi S3 di lingkungan Departemen Teknik Mesin UNP. Berdasarkan wawancara diatas maka dapat di identifikasi kendala Dosen di Departemen Teknik Mesin FT UNP lambat dalam mengambil studi lanjut S3. A. Faktor Internal Dosen 1) Motivasi Personal a) Zona nyaman Kondisi safe zone yang diperoleh saat ini justru mengurangi motivasi para dosen muda untuk melanjutkan petualangan baru dengan melanjutkan studi S3. Dosen sudah merasa cukup hanya dengan S2 dapat menjamin keberlangsungan kehidupannya kedepan sebagai dosen. b) Mental berjuang Mengambil S3 tentu merupakan langkah besar yang diambil dosen dalam perkembangan karir kedepan. Dari hasil diskusi yang dilakukan, diperoleh fakta bahwa mental berjuang untuk melanjutkan studi S3 para dosen tidak lagi sekuat waktu mengambil S2 dulu. 2) Faktor Lingkungan Kerja Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap keinginan dosen dalam melanjutkan studi S3. Dominasi dosen S2 pada lingkungan Jurusan secara tidak langsung mengurangi semangat dosen lainnya untuk melanjutkan studi, dan begitu juga sebaliknya. Dominasi dosen S3 pada suatu lingkungan itu memberikan pressure secara otomatis bagi dosen S2 untuk segera melanjutkan studi. 3) Faktor Keluarga Faktor keluarga merupakan aspek yang cukup dominan kami dapatkan dari beberapa narasumber. Dosen dengan kualifikasi S2 di Departemen Teknik Mesin UNP di dominasi usia 30-45 tahun sebanyak 10 orang dan rata-rata sudah berkeluarga. Dari sampel yang kami wawancarai dan didukung dari keterangan kepala departemen banyak