SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LAPORAN ORIENTASI BIDANG STUDI
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL BANDUNG
Disusun Oleh :
Nama : Dita Paski Pradevi
NPM : 065114112
Kelas : D
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Orientasi Bidang Studi Badan Tenaga
Nuklir Nasional Bandung” ini sebagai salah satu syarat dari tugas yang diberikan untuk
menyelesaikan mata kuliah OBS. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang
dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala
kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang
bersifat kontruktif bagi diri penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah
membantu dan membingbing sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran Orientasi
Bidang Studi ini dan saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prihastuti Harsani M.Si., Selaku ketua jurusan di Ilmu Komputer Universitas Pakuan
2. Agung Prajuhana M.Kom sebagai pembingbing pada kegiatan Orientasi Bidang Studi.
3. Orang tua saya yang telah membantu dan mendukung kegiatan di pembelajaran Orientasi
Bidang Studi ini dan sekaligus memberikan restu untuk melaksanakan acara tersebut.
4. Teman-teman seangkatan yang telah membantu dan mendukung saya dalam mengerjakan
laporan ini.
Akhir kata saya ucapakan terima kasih untuk semua yang telah mendukunga acara
pembelajaran Orientasi Bidang Studi dan semoga Laporan Orientasi Bidang Studi ini
dapat memberikan kontribusi yang cukup bermanfaat dalam menambah
wawasan keilmuan para mahasiswa di Universitas Pakuan.
Bogor, 14 Februari 2016
Dita Paski Pradevi
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Dita Paski Pradevi
NPM : 065114112
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi : Ilmu Komputer
Judul : “Laporan Orientasi Bidang Studi Badan Tenaga Nuklir Nasional
Bandung”
Mengesahkan,
Bogor, 11 Februari 2016
Ketua Program Studi Pembimbing
Prihastuti Harsani, M.Si Agung Prajuhana M.Kom
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................6
1.2 Tujuan........................................................................................................................6
1.3 Ruang Lingkup ..........................................................................................................6
1.4 Manfaat ......................................................................................................................6
BAB II TINJAUAN INSTANSI
2.1 Sejarah Perusahaan....................................................................................................7
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ..........................................................................................9
2.3 Struktur BATAN .....................................................................................................10
2.1 Radiasi .....................................................................................................................11
2.3 Nuklir.......................................................................................................................13
2.4 Manfaat Nuklir.........................................................................................................15
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Bagaimana terjadinya radiasi?.................................................................................17
3.4 Apakah radiasi bermanfaat? ....................................................................................18
3.5 Efek Radiasi Terhadap Manusia..............................................................................19
2.2 Reaktor Triga Mark II.............................................................................................21
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................23
4.2 Saran ........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................24
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur BATAN............................................................................................................1
Gambar 2.2 Riak Air..........................................................................................................................1
Gambar 2.3 Gelombang......................................................................................................................1
Gambar 2.4 Jenis Jenis Radiasi..........................................................................................................1
Gambar 2.5 Spektrum Panjang Gelombang.......................................................................................1
Gambar 2.6 Daya Tembus Radiasi Pengion.......................................................................................1
Gambar 2.7 Pembangkit Listrik..........................................................................................................1
Gambar 3.1 Scan Jantung...................................................................................................................1
Gambar 3.2 Efek radiasi terhadap sel tubuh.......................................................................................1
Gambar 3.3 Mock up Triga Mark II..................................................................................................1
Gambar 3.4 Simulasi Triga Mark......................................................................................................1
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orientasi Bidang Studi (OBS) suatu kegiatan pembeajaran dalam suatu mata
kuliah di universitas pakuan lebih tepatnya di Fakultas Matematika dan ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA) , Orientasi Bidang Studi salah satu mata kuliah yang wajib di
ambil oleh para mahasiswa dan harus di laksanakan kegiatan pembelajarannya.
Pelaksanaan Orientasi Bidang stdudi di laksanakan melalui kunjungan
pembelajaran ke suatu tempat pembelajaran yang di arahkan untuk melakukan suatu
tugas agar Mahasiswa dapat lebih mengenal atau mengetahui sejauh mana Ilmu teknologi
dapat berkerja dan berkembang.
Laporan ini mengemukakan hal-hal penting dalam suatu Ilmu teknologi dengan
melakukan suatu kunjungan Mahasiswa dapat memangfaatkan suatau kegiatan tersebut,
Manfaat dari kunjungan tersebut adalah mahasiswa dapat mendapatkan begitu banyak
ilmu di Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung.
1.2 Tujuan
Di laksanakannya kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan. Sesuai
dengan kegiatan ini yaitu Orientasi Bidang Studi, Mahasiswa di arahkan dan diharapkan
melakukan suatu gambaran untuk pembelajaran dalam bidang teknologi yang di sedang
di gelutinya, ke arah manakan mahasiswa nantinya akan mengambil suatu bidangnya
setelah menyelesaikan kuliahnya. Orientasi yang nantinya akan membawa mahasiswa
kea rah yang di minatinya.
1.3 Ruang Lingkup
Observasi terfokus untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses pembelajaran
yang dilakukan dalam satu kali tatap muka tersebut dapat dikategorikan dalam teori
belajar tertentu yang relevan dengan pelaksaaan pembelajaran yang diobservasi.
1.4 Manfaat
Kegiatan orientasi bidang studi ini sangatlah bermangfaat untuk mahasiswa dalam
kegiatan ini mahasiswa memperoleh pengalaman yang terbaik untuk menghadapi dunia
yang semakin canggih pada saat ini dan yang terpenting adalah mahasiswa mendapatkan
suatu gambaran mengenai arah dari program studi yang di pilihnya lebih dari itu
mahasiswa menjadi lebih tau bagai mana cara menempatkan suatu penerapan dari
aplikasi dari program studinya yang nantinya akan berguna ketika memasuki dunia kerja.
7
BAB II
TINJAUAN INSTANSI
2.1 SejarahPerusahaan
Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia
diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954.
Panitia Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap
kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik.
Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga
atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun
1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga
Tenaga Atom (LTA), yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom
Nasional (BATAN) berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal
bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari
jadi BATAN
Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang
iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga
Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas
litbangyasa yang tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian
Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA,
Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas
penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji keselamatan reaktor,
pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir lainnya.
Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU No.
10 tentang Ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana
kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir(BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir
(BAPETEN).
1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet
1958 Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (PP No.65 Tahun 1958)
1964 Penetapan UU No.31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Atom
1965 Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian Reaktor Triga Mark II berdaya
250 kW oleh Presiden RI serta perubahan nama Lembaga Tenaga Atom menjadi Badan
Tenaga Atom Nasional (BATAN)
1966 Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat, Jakarta
1967 Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta
1968 Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co-60 PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI
1970 Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung
1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW
8
1972 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN)
1979 Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100 kW di PPTA Yogyakarta
oleh Presiden RI
1984 Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 keV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI
1987 Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy dengan daya 30 MW dan
Instalasi Elemen Bakar Nuklir di PPTA Serpong - Tanggerang oleh Presiden RI
1988 Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA Serpong oleh
Presiden RI
1989 Peresmian pengoperasian Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka, Instalasi Elemen Bakar
Eksperimental di PPTA Serpong oleh Presiden RI
1990 Peresmian Instalasi Radiometalurgi, Instalasi Keselamatan dan Keteknikan Nuklir,
Laboratorium Mekano Elektronik Nuklir di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI
1992 Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi Penyimpanan Elemen
Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan Terkontaminasi di PPTA Serpong - Tangerang oleh
Presiden RI
1994 Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden
RI
1995 Dalam memperingati HUT RI ke 50, BATAN berhasil melaksanakan “Whole Indonesian
Core” untuk Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy
1996 Pembentukan PT Batan Teknologi (persero), Divisi : Produksi Elemen Bakar Reaktor,
Produksi Radioisotop, Produksi Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir
1997 Penetapan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang memisahkan Badan
Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan tenaga nuklir
1998 Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Keppres
No.197 Tahun 1998)
2000 Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MW di Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Bandung
oleh Wakil Presiden RI
2001 Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) menjadi Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir
2003 Penyerahan hasil “Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity
Generation in Indonesia” kepada Presiden RI; Pencapaian 10% jumlah varietas unggul
tanaman pangan nasional; Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 350 keV, 10 mA di PPTN
Yogyakarta: Pengoperasian Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan - Pertanian
Terpadu di Kalsel
2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir
2006 Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di seluruh Indonesia
9
2008 50 tahun BATAN Berkarya.
2012 Pencapaian 20 varietas unggul padi, 6 varietas unggul kedelai, 1 varietas unggul kacang hijau,
dan 1 varietas kapas 54 tahun. Pemberian penghargaan berupa G.A. Siwabessy Award kepada
tokoh atau figure yang dianggap berjasa dalam pengembangan teknologi nuklir di Indonesia.
Penghargaan G.A. Siwabessy Award diberikan kepada Ir. Sutaryo Supadi, M.Sc untuk
kategori Nuclear Lifetime Achievement.
2013 Peringatan 55 tahun BATAN Tetap Berkarya dan Penggantian logo BATAN yang memiliki
makna BATAN adalah sebuah lembaga yang melakukan penelitian, pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan tentang nuklir yang jujur, terbuka, disiplin, kreatif, inovatif,
mengutamakan keselamatan dan keamanan untuk kesejahteraan bangsa.
2014 Indonesia meraih penghargaan tertinggi di bidang nuklir (Outstanding Achievment Award)
dunia, atas peran serta mendukung ketahanan pangan melalui radiasi dengan mengembangkan
varietas benih unggul. Penghargaan disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal International
Atomic Energy Agency (IAEA) Yukiya Amano kepada Duta Besar Indonesia Rachmat
Budiman disaksikan oleh Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Visi BATAN disusun dengan mempertimbangkan dokumen perencanaan
pembangunan nasional dan kebijakan litbang nasional yang berada di atasnya yaitu
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan Jakstranas Iptek
2015-2019.
Visi RPJPN 2005-2025 mengarah pada terwujudnya Indonesia sebagai negara
yang mandiri, maju, adil dan makmur. Sementara itu, RPJMN 2015–2019 menekankan
pada pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA lokal,
tersebut di SDM yang berkualitas, dan kemampuan iptek.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada dua kata
kunci yang ingin dicapai dari pembangunan nasional pada jangka panjang, yaitu
kesejahteraan dan kemandirian. Salah satu upaya pemerintah pada jangka menengah
untuk mewujudkan kedua hal tersebut adalah melalui peningkatan kemampuan dan
keunggulan iptek nasional, termasuk kualitas SDM yang dimilikinya.
BATAN sebagai lembaga pemerintah yang diberi amanat untuk melaksanakan
penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir,
turut bertanggung jawab untuk menciptakan keunggulan iptek tersebut, terutama di
tingkat regional.
Oleh karena itu, visi BATAN pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju
Kemandirian Bangsa
Misi
Dalam mewujudkan Visi BATAN 2015-2019 terutama untuk mewujudkan
keunggulan BATAN, maka visi tersebut perlu dijabarkan ke dalam misi-misi yang dapat
10
memperkuat tugas dan fungsi BATAN dalam melakukan penelitian, pengembangan dan
pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.
Adapun misi yang ingin dilaksanakan BATAN pada tahun 2015-2019 adalah sebagai
berikut:
1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir,
2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat bagi
masyarakat,
3. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan berperan
aktif secara internasional,
4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan pemangku
kepentingan,
5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas
kemanfaatan, keselamatan dan keamanan.
2.3 Struktur BATAN
Gambar 2.1
11
2.1Radiasi
Radiasi adalah pancaran energy melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik / cahaya (foton) dari sumber radiasi.
Apa yang Anda lakukan jika Anda melihat kolam air tenang yang pada
permukaannya mengapung beberapa helai daun? Secara spontan mungkin Anda akan
melempar kerikil ke kolam tersebut. Dapat Anda lihat bahwa
Gambar 2.2
pada lokasi jatuhnya kerikil akan muncul riak, yang kemudian akan menyebar
dalam bentuk lingkaran. Riak-riak tersebut adalah gelombang dan memperlihatkan
pergerakan energi yang diberikan oleh kerikil, dan energi tersebut menyebar dari lokasi
jatuhnya kerikil ke segala arah. Ketika riak mencapai daun, daun tersebut akan terangkat
naik ke puncak gelombang.
Berdasarkan kejadian tersebut dapat dilihat bahwa untuk mengangkat sesuatu
diperlukan energi. Karena itu, terangkatnya daun memperlihatkan bahwa gelombang
mempunyai energi, dan energi tersebut telah bergerak dari lokasi jatuhnya kerikil ke
lokasi terangkatnya daun. Hal yang sama juga berlaku untuk berbagai jenis gelombang
dan radiasi lain.
Salah satu karakteristik dari semua radiasi adalah radiasi mempunyai panjang
gelombang, yaitu jarak dari suatu puncak gelombang ke puncak gelombang berikutnya.
12
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Radiasi terdiri dari beberapa jenis, dan setiap jenis radiasi tersebut memiliki panjang
gelombang masing-masing.
Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan
radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa.
Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya
tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik. Radiasi partikel adalah radiasi berupa
partikel yang memiliki massa, misalnya partikel beta, alfa dan neutron.
Jika ditinjau dari "muatan listrik"nya, radiasi dapat dibagi menjadi radiasi
pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk
atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion.
Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan efek
atau pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut juga radiasi
atom atau radiasi nuklir. Termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar
gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron
dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki massa dan
muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam radiasi
pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung. Radiasi non-pengion
adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-
13
pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan
ultraviolet.
Gambar 2.5
Tulisan ini hanya akan membicarakan radiasi pengion, khususnya sinar-X dan sinar
gamma. Kedua jenis radiasi ini mempunyai potensi bahaya yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis radiasi lainnya. Pengaruh sinar kosmik hampir dapat
diabaikan karena sebelum mencapai tubuh manusia, radiasi ini telah berinteraksi terlebih
dahulu dengan atmosfir bumi. Radiasi beta hanya dapat menembus kertas tipis, dan tidak
dapat menembus tubuh manusia, sehingga pengaruhnya dapat diabaikan. Demikian pula
dengan radiasi alfa, yang hanya dapat menembus beberapa milimeter udara. Sedang
radiasi neutron pada umumnya hanya terdapat di reaktor nuklir.
Gambar 2.6
2.3 Nuklir
Pada umumnya masyarakat awam mengenal istilah nuklir dari sejarah Perang
Dunia II. Pada saat itu, dua buah bom nuklir meledak atau diledakkan oleh tentara sekutu
14
(Amerika Serikat) masing-masing di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan
Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Bagi bangsa Indonesia, peristiwa pengeboman
dua kota di Jepang tadi juga terkait langsung dengan arah perjalanan bangsa ini. Dalam
waktu yang sangat berdekatan dengan kekalahan tentara Jepang terhadap kekuatan
Sekutu pada Perang Dunia II itulah bangsa Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah sebelumnya selama tiga
setengah abad dijajah oleh Belanda dan selama tiga setengah tahun dijajah oleh Jepang.
Dibanding dengan teknologi lain, teknologi nuklir merupakan teknologi yang
oleh sebagian besar masyarakat awam dirasa paling jarang atau bahkan tidak pernah
sama sekali bersentuhan dengan masalah-masalah kehidupan manusia sehari-hari.
Masyarakat awam lebih banyak mengenali resiko atau bahaya dari teknologi nuklir itu
dibandingkan dengan pengenalan mereka terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari
teknologi nuklir. Hasilnya adalah deretan panjang pengertian dan asumsi negatif yang
diidentikkan dengan nuklir. Kurangnya informasi yang menyeluruh mengenai nuklir,
ditambah cacat bawaan dalam perkembangan teknologi nuklir itu sendiri telah
mengakibatkan dalam benak sebagian besar masyarakat awam terpateri istilah nuklir
yang identik dengan bom.
Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel
nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal.. Disiplin
fisika nuklir misalnya, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari
fenomena-fenomena fisika yang terjadi di dalam inti atom. Reaksi nuklir merupakan
reaksi yang melibatkan inti atom. Kita juga mengenal istilah reaktor nuklir, yaitu suatu
tempat untuk melangsungkan reaksi nuklir secara aman dan terkendali.
Nuklir atau inti atom sebenarnya hanyalah bagian yang sangat kecil dari sebuah
atom, sedang atom itu sendiri merupakan bagian yang terkecil dari sebuah materi.
Meskipun demikian, dalam membahas mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir,
ternyata kita harus berhadapan dengan bidang bahasan yang sangat luas. Hal ini tentu
saja sangat erat kaitannya dengan berbagai macam fenomena fisika beserta informasi lain
yang terkandung di dalam nuklir yang berhasil dikuak oleh manusia. Bahkan hingga kini,
banyak informasi yang terkandung di dalamnya masih terus dipelajari oleh manusia.
Berbagai penelitian dalam skala besar yang melibatkan banyak ilmuwan terus dilakukan
dalam rangka memperoleh informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi nuklir itu sendiri.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir bermula ketika Otto
Hahn dan Fritz Strasmann pada tahun 1938 menemukan reaksi pembelahan inti atom.
Mereka melakukan penelitian dengan cara menembaki unsur uranium-235 (U-235)
dengan partikel neutron yang bergerak sangat lambat. Dari hasil penembakan tersebut
mereka mendapatkan bahwa:
 Inti atom U-235 pecah menjadi inti-inti atom yang lebih kecil dan massanya lebih
ringan dibandingkan U-235.
 Dipancarkan dua hingga tiga buah partikel neutron baru yang bergerak sangat
cepat, neutron ini disebut neutron cepat.
 Dilepaskan energi dalam bentuk panas sebesar 200 Mega electron-Volt (MeV).
15
Reaksi yang ditemukan oleh Hahn dan Strasmann ternyata sangat berlainan
dengan reaksi kimia biasa yang sudah dikenal pada saat itu. Pada reaksi kimia biasa,
reaksi itu terjadi antara unsur-unsur kimia, dimana unsur-unsur yang bereaksi masih
dapat ditemukan dalam senyawa hasil reaksi. Reaksi pembelahan inti atom U-235
tersebut disebut reaksi nuklir, karena setelah terjadi reaksi pembelahan tidak ditemukan
lagi adanya inti atom U-235. Reaksi ini sering kali disebut juga sebagai reaksi fisi
(pembelahan) karena inti U-235 pecah menjadi dua inti yang lebih kecil. Dari penemuan
reaksi inilah persamaan kesetaraan massa dan energi yang dirumuskan oleh Albert
Einstein dengan persamaan: E = mc2 (E = energi dalam Joule, m = massa dalam
kilogram, dan c = kecepatan cahaya yang nilainya 300.000 km/detik) dapat dibuktikan
dan diakui kebenarannya oleh kalangan ilmuwan secara luas.
2.4 ManfaatNuklir
Bidang medis
Aplikasi pada bidang medis dari teknologi nuklir umumnya dibagi menjadi dua
macam, yakni diagnosa serta terapi radiasi. Terutama adalah untuk perawatan yang
efektif bagi orang yang mendetita penyakit kanker. Pencitraan dari sinar X tentu saja
merupakan hasil dari pengembangan teknologi Nuklir selama ini. Selain itu ada pula
penggunaan Teknesium untuk diberikan pada molekul organik, kemudian pencarian jejak
radioaktif pada tubuh manusia sebelum diekskresikan oleh ginjal, dan berbagai aplikasi
lainnya. Pada bidang ini sering disebut dengan istilah Kedokteran Nuklir. Hingga saat ini,
terapi medis dengan memanfaatkan teknologi Kedokteran Nuklir dianggap cukup efektif.
Kontraindikasi absolut pada penggunaan terapi Kedokteran Nuklir kemungkinan hanya
terjadi pada ibu hamil dan menyusui. Selain itu, untuk kontraindikasi yang relatif
umumnya tergantung pada kondisi penderita. Kesimpulannya, selain bisa menjadi senjata
pemusnah massal, Nuklir juga bisa untuk senjata pemusnah penyakit tertentu.
Bidang Industri
Tentu saja pada saat pengembangan teknologi Nuklir, bidang industri menjadi
salah satu prioritas utama. Alhasil, Nuklir saat ini banyak dimanfaatkan untuk aktivitas
perindustrian. Sebagai contoh pada proses eksplorasi minyak dan gas, teknologi nuklir
sangat berguna dan dibutuhkan untuk menentukan sifat dari bebatuan yang ada di sekitar
seperti porositas maupun litografi. Pendayagunaan Nuklir dalam hal ini melibatkan
penggunaan neutron maupun sumber energi sinar gamma serta detektor radiasi yang
sudah ditanam pada bebatuan yang diteliti. Kemampuan radiasi Nuklir adalah dengan
daya tembus tinggi sehingga efektif jika dipakai guna melakukan pemeriksaan bahan
tanpa harus merusak bahan maupun tekstur yang  sedang diperiksa.
Selain untuk eksplorasi gas dan minyak, Nuklir bisa juga dimanfaatkan untuk
membantu perancangan konstruksi jalan, pengukur kelembaban serta kepadatan.
Penggunaannya adalah dengan mengukur kepadatan tanah, aspal, maupun beton
menggunakan cesium-137 sebagai sumber energi nuklirnya.
16
Bidang pertanian
Apa yang dimaksud dengan bidang pertanian? Apakah akhirnya makanan kita
akan terkontaminasi radiasi? Dalam bidang penelitian Nuklir ada istilah Irradiasi
makanan. Irradiasi makanan  merupakan sebuah proses memaparkan bahan
makanan dengan ionisasi radiasi. Terdengar berbahaya dan mungkin akan membuatnya
beracun. Namun percayalah bahwa ini adalah proses yang baik, karena proses tersebut
bertujuan untuk menghancurkan berbagai jenis mikroorganisme, bakteri, virus, maupun
serangga yang diperkirakan ada pada makanan. Efeknya mikroorganisme sudah tidak
mampu lagi berkembang biak pada bahan makanan dan akhirnya menguntungkan bagi
konsumen, petani dan industri makanan. Proses Irradiasi makanan ini memanfaatkan
jenis radiasi sinar gamma, sinar X, maupun elektron yang dihasilkan oleh pemercepat
elektron.
Tidak hanya itu, teknologi Nuklir juga cukup berguna untuk peningkatan hasil
buah, pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah,  serta
peningkatan rehidrasi. Dalam bidang ini masih banyak masyarakat yang belum
mengetahuinya, padahal volume penggunaan Nuklir untuk pertanian semakin meningkat.
Di Indonesia sendiri, BATAN sering kali memberi pemahaman kepada masyarakat
bahwa teknologi Nuklir cukup berguna untuk bidang pertanian dan menghimbau agar
mereka tidak perlu cemas akan hal-hal negatif.
Pembangkit Listrik
Sudah sejak lama Nuklir di aplikasikan untuk pembangkit listrik. Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik thermal dengan panas
diperoleh dari satu atau lebih dari satu reaktor nuklir pembangkit listrik. Ada banyak
sekali keuntungan PLTN dibanding pembangkit listrik lain, diantaranya adalah tidak akan
menghasilkan emisi gas rumah kaca pada operasi normal. PLTN memungkinkan tidak
akan menghasilkan gas berbahaya semacam karbon monoksida, mercury, sulfur dioksida,
nitrogen oksida, aerosol dan lain-lain. Menghasilkan limbat padat minim ditambah bahan
bakar yang melimpah dan lain-lain.
Gambar 2.7
17
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Bagaimana terjadinya radiasi?
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang. Jika suatu inti tidak stabil, maka inti mempunyai kelebihan energi. Inti itu
tidak dapat bertahan, suatu saat inti akan melepaskan kelebihan energi tersebut dan
mungkin melepaskan satu atau dua atau lebih partikel atau gelombang sekaligus.
Setiap inti yang tidak stabil akan mengeluarkan energi atau partikel radiasi yang
berbeda. Pada sebagian besar kasus, inti melepaskan energi elektromagnetik yang disebut
radiasi gamma, yang dalam banyak hal mirip dengan sinar-X. Radiasi gamma bergerak
lurus dan mampu menembus sebagian besar bahan yang dilaluinya. Dalam banyak kasus,
inti juga melepaskan radiasi beta. Radiasi beta lebih mudah untuk dihentikan. Seng atap
atau kaca jendela dapat menghentikan radiasi beta. Bahkan pakaian yang kita pakai dapat
melindungi dari radiasi beta. Unsur-unsur tertentu, terutama yang berat seperti uranium,
radium dan plutonium, melepaskan radiasi alfa. Radiasi alfa dapat dihalangi seluruhnya
dengan selembar kertas. Radiasi alfa tidak dapat menembus kulit kita. Radiasi alfa sangat
berbahaya hanya jika bahan-bahan yang melepaskan radiasi alfa masuk kedalam tubuh
kita.
Sinar-X merupakan jenis radiasi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan
sehari-hari. Semua sinar-X di bumi ini dibuat oleh manusia dengan menggunakan
peralatan listrik tegangan tinggi. Alat pembangkit sinar-X dapat dinyalakan dan
dimatikan. Jika tegangan tinggi dimatikan, maka tidak akan ada lagi radiasi. Sinar-X
dapat menembus bahan, misalnya jaringan tubuh, air, kayu atau besi, karena sinar-X
mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-X hanya dapat ditahan secara
efektif oleh bahan yang mempunyai kerapatan tinggi, misalnya timah hitam (Pb) atau
beton tebal.
Radiasi gamma mempunyai sifat yang serupa dengan sinar-X, namun radiasi gamma
berasal dari inti atom. Karena berasal dari inti atom, radiasi gamma akan memancar
secara terus-menerus, dan tidak dapat dinyalakan atau dimatikan seperti halnya sinar-X.
Radiasi gamma yang terdapat di alam terutama berasal dari bahan-
bahan radioaktif alamiah, seperti radium atau kalium radioaktif. Beberapa inti atom yang
dapat memancarkan radiasi gamma juga dapat dibuat oleh manusia.
Beberapa unsur, misalnya besi atau oksigen, dapat memiliki beberapa inti atom yang
hampir sama, disebut isotop. Jika suatu isotop dapat memancarkan radiasi, maka
disebutradioisotop. Radioisotop seringkali disebut juga sebagai radionuklida. Perbedaan
antara isotop yang satu dengan isotop lainnya biasanya dinyatakan dengan angka.
Sebagai contoh, kalium-39 dan kalium-40 merupakan isotop-isotop dari unsur kalium.
Pemancaran radiasi dari suatu bahan radioaktif tidak dapat dimatikan atau
dimusnahkan. Pemancaran radiasi hanya akan berkurang secara alamiah. Akibat
memancarkan radiasi, suatu bahan radioaktif akan melemah aktivitasnya (kekuatannya),
disebut peluruhan.
18
Selain itu, jika suatu bahan radioaktif memancarkan radiasi, bahan radioaktif
tersebut dapat berubah menjadi bahan lain. Bahan lain ini dapat bersifat tidak stabil
(masih dapat memancarkan radiasi lagi), dan dapat pula bersifat stabil (tidak
memancarkan radiasi lagi).
Setiap radioisotop akan berkurang atau melemah separo dari aktivitas awalnya dalam
jangka waktu tertentu, yang bervariasi dari beberapa detik hingga milyaran tahun,
bergantung pada jenis radioisotopnya. Jangka waktu tertentu tersebut disebut umur-paro.
Sebagai contoh, umur-paro radium adalah 1.622 tahun; artinya, aktivitas radium akan
berkurang setengahnya dalam 1.622 tahun, setengah aktivitas sisanya akan berkurang lagi
dalam waktu 1.622 tahun berikutnya, dan seterusnya.
3.4 Apakah radiasi bermanfaat?
Gambar 3.1
Radiasi pengion banyak menjanjikan manfaat bagi umat manusia, walaupun
demikian kita harus waspada terhadap risikonya. Sebagai contoh, matahari memancarkan
segala jenis radiasi, termasuk radiasi inframerah (panas), radiasi cahaya tampak dan
radiasi ultraviolet. Radiasi-radiasi tersebut merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari,
dan kita tidak dapat hidup tanpa radiasi-radiasi tersebut. Namun, kita juga harus
menyadari bahwa setiap radiasi alamiah dapat berakibat buruk. Terlalu banyak
inframerah dapat menyebabkan benda terbakar. Terlalu banyak cahaya tampak dapat
menyebabkan kebutaan, dan terlalu banyak ultraviolet dapat mengakibatkan kanker kulit
atau kulit terbakar.
Masyarakat awam sering mendengar atau mengalami pemeriksaan kesehatan
menggunakan sinar-X. Sinar-X digunakan dalam bidang kedokteran untuk
menggambarkan rangka tubuh manusia dan struktur tubuh bagian dalam, mendeteksi
benda-benda asing dalam tubuh, tulang patah, serta beberapa penyakit, misalnya
tuberkolosis (TBC) dan pembengkakan jantung.
Namun, bila tidak digunakan secara hati-hati, sinar-X dapat meningkatkan risiko
kanker dan bahkan dapat mengakibatkan kematian pasien. Akan tetapi, sifat-sifat radiasi
pengion dan cara untuk meminimalkan jumlah dosis yang diterima dari penyinaran
radiasi sinar-X telah dipahami. Karena itu, tak ada lagi alasan untuk takut terhadap
penyinaran sinar-X, sepanjang digunakan secara tepat. Kita dapat meminimalkan
pemakaian yang tidak tepat melalui pendidikan, pelatihan dan penegakan hukum atau
19
aturan dan ketentuan yang berlaku. Semua radiasi pengion dapat digunakan secara luas
untuk keperluan yang bermanfaat dengan tingkat keamanan yang tinggi.
3.5 Efek Radiasi Terhadap Manusia
Gambar 3.2
Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi:
berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika berinteraksi, radiasi
dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi
atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagian energinya. Energi radiasi yang hilang akan
menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang berinteraksi
dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap di jaringan
biologis akan muncul sebagai panas melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan
struktur molekul. Ini merupakan awal dari perubahan kimiawi yang kemudian dapat
mengakibatkan efek biologis yang merugikan.
Satuan dasar dari jaringan biologis adalah sel. Sel mempunyai inti sel yang
merupakan pusat pengontrol sel. Sel terdiri dari 80% air dan 20% senyawa biologis
kompleks. Jikaradiasi pengion menembus jaringan, maka dapat mengakibatkan terjadinya
ionisasi dan menghasilkan radikal bebas, misalnya radikal bebas hidroksil (OH), yang
terdiri dari atom oksigen dan atom hidrogen. Secara kimia, radikal bebas sangat reaktif
dan dapat mengubah molekul-molekul penting dalam sel.
DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan salah satu molekul yang terdapat di inti
sel, berperan untuk mengontrol struktur dan fungsi sel serta menggandakan dirinya
sendiri.
Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan kerusakan pada sel.
Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA sehingga terjadi perubahan
kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung,
yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya perubahan
kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya kanker maupun
kelainan genetik.
Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima sehari-hari,
sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada dosis lebih tinggi
(hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya sendiri, sehingga sel
20
akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati relatif tidak berbahaya
karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang mengalami kerusakan permanen dapat
menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang rusak tersebut membelah diri. Sel yang
abnormal inilah yang akan meningkatkan risiko tejadinya kanker pada manusia akibat
radiasi.
Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa banyak dosis yang
diberikan, dan bergantung pula pada lajunya; apakah diberikan secara akut (dalam jangka
waktu seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit).
Sebagai contoh, radiasi gamma dengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada
seluruh tubuh dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pusing dan muntah-muntah pada
beberapa persen manusia yang terkena dosis tersebut, dan kemungkinan satu persen akan
meninggal dalam waktu satu atau dua bulan kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi
diberikan dalam rentang waktu satu bulan atau lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut
tidak terjadi.
Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar 3,5 – 4 Sv (350 – 400 rem) yang diberikan
seluruh tubuh akan menyebabkan kematian sekitar 50% dari mereka yang mendapat
radiasi dalam waktu 30 hari kemudian. Sebaliknya, dosis yang sama yang diberikan
secara merata dalam waktu satu tahun tidak menimbulkan akibat yang sama.
Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh mempunyai
kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang ditimbulkan radiasi juga
akan berbeda.
Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy atau lebih yang diberikan secara sekaligus pada
seluruh tubuh dan tidak langsung mendapat perawatan medis, akan dapat mengakibatkan
kematian karena terjadinya kerusakan sumsum tulang belakang serta saluran pernapasan
dan pencernaan. Jika segera dilakukan perawatan medis, jiwa seseorang yang mendapat
dosis terserap 5 Gy tersebut mungkin dapat diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya
mencapai 50 Gy, jiwanya tidak mungkin diselamatkan lagi, walaupun ia segera
mendapatkan perawatan medis.
Jika dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara sekaligus ke organ tertentu saja
(tidak ke seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan berakibat fatal. Sebagai contoh,
dosis terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit akan menyebabkan eritema. Contoh
lain, dosis yang sama jika diberikan ke organ reproduksi akan menyebabkan mandul.
Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik. Efek ini hanya
muncul jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut Dosis Ambang.
Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama setelah
terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak dan
kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena dosis radiasi
5 Sv atau lebih.
Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak
sekaligus), kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga
tubuh tidak menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja
sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru
muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun
21
kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung terlihat
ini disebut Efek Stokastik.
Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas terjadinya
akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam
jangka waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat
pemaparan radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut.
Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan
radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih.
Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker. Penyebab
sebenarnya dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat disebabkan oleh
radiasi pengion, kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain, disebut zat karsinogen,
misalnya asap rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun waktu sebelum periode laten
berakhir, korban dapat meninggal karena penyebab lain. Karena lamanya periode laten
ini, seseorang yang masih hidup bertahun-tahun setelah menerima paparan radiasi ada
kemungkinan menerima tambahan zat-zat karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh
karena itu, jika suatu saat timbul kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-
zat karsinogen, bukan hanya disebabkan oleh radiasi.
2.2 ReaktorTriga Mark II
Reaktor Nuklir Training Research Isotope Production by General Atomic (Triga)
Bandung yang merupakan reaktor pertama di Indonesia genap berusia 50 tahun. Reaktor
tersebut diresmikan Presiden Soekarno. Reaktor Triga merupakan yang pertama di
Indonesia, diresmikan Desember 1965. Saat meresmikan, Presiden Soekarno
menyampaikan bahwa Indonesia sudah memasuki era atom, dengan penguasaan
teknologi atom maka Indonesia sudah siap memasuki era modern.
Reaktor Triga yang saat ini bernama Reaktor Triga 2000 itu merupakan salah satu
instalasi vital di Kota Bandung. Angka 2.000 menunjukkan bahwa kapasitas daya reaktor
maksimal saat ini 2.000 KW. Awalnya saat diresmikan Reaktor Triga berkapasitas
250KW kemudian di-upgrade pada 1981 menjadi 1.000 KW dan terakhir di-
upgrade pada 1996 menjadi 2.000 KW.
Sejak dioperasikan, benda tersebut sudah dimanfaatkan untuk lakukan penelitian
dan pengembangan dalam upaya penguasaan teknologi di bidang isotop di radiosotop.
Radiosotop adalah unsur yang bersifat radioaktif yang dapat digunakan di bidang medis
untuk melakukan pemeriksaan anatomi dan morfologi organ tubuh. Sementara itu, di
setengah abad beroperasi, jadi momen penting bagi Batan juga bangsa Indonesia. Pada
momen ini kembali ditorehkan prestasi para peneliti Batan yang berhasil mendesain dan
produksi elemen batang kendali untuk digunakan di Reaktor Triga 2000.
Sementara itu, momen ulang tahun emas reaktor Triga buktikan bahwa Indonesia
telah memasuki era nuklir sejak 50 tahun lalu.Semangat ini menjadi landasan untuk
pemanfaatan nuklir sebagai energi masa depan Indonesia. Salah satunya untuk
pembangkit listrik tenaga nuklir, di mana ke depan pemanfaatan nuklir sebagai
pembangkit itu kebutuhan.
22
Gambar 3.3 Gambar 3.4
23
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Radiasi adalah pancaran energy melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik / cahaya (foton) dari sumber
radiasi.
2. Jenis radiasi ada 2 yaitu pengion (radiasi yang bisa menimbulkan proses ionisasi)
dan non pengion (radiasi yang tidak bisa menimbulkan proses ionisasi)
3. Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel
nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal.
4. Ada beberapa manfaat nuklir yaitu bidang kesehatan, pertanian, hidrologi,
radiometri, dan energy.
5. Pada kunjungan kali ini ke batan memiliki hubungan dengan jrusan ilmu
computer karena mengendalikan reactor tersebut menggunakan computer dan
menggunakan software untuk mempermudah suatu pekerjaan.
4.2 Saran
1. Diijinkannya kami memasuki kawasan radiasi tersebut memakai baju perisai
guna mengetahui dangan jarak dekat dan menggali informasi lebih dalam lagi.
2. Dibangunkannya pltn di Indonesia akan lebih baik untuk masa yg akan datang
24
DAFTAR PUSTAKA
www.batan.go.id
id.wikipedia.org
pafta.wordpress.com
www.google.co.id
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/601/jbptunikompp-gdl-erwinmaula-30029-12-
unikom_4-v.pdf
http://www.batan.go.id/index.php/id/publikasi/artikelnuklir?limit=6&start=18
http://darikita.com/indonesia-siap-masuki-era-modern/
http://thegeographystudy.blogspot.co.id/2013/08/makalah-energi-nuklir.html

More Related Content

What's hot

Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...Danis Firsha-Qie
 
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015Musdalifah yusuf
 
Ana rahayu universitasnegerisurabaya_pkmp
Ana rahayu universitasnegerisurabaya_pkmpAna rahayu universitasnegerisurabaya_pkmp
Ana rahayu universitasnegerisurabaya_pkmpAna Rahayu
 
Rps dan rpp media & sumber belajar paud
Rps dan rpp media & sumber belajar paudRps dan rpp media & sumber belajar paud
Rps dan rpp media & sumber belajar paudfachrul rozie
 
IPA Modul 4 KB 2 Rev
IPA Modul 4 KB 2 RevIPA Modul 4 KB 2 Rev
IPA Modul 4 KB 2 RevPPGHybrid2
 
Juknis Perangkat Pembelajaran
Juknis Perangkat PembelajaranJuknis Perangkat Pembelajaran
Juknis Perangkat PembelajaranSuaidin -Dompu
 
IPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevIPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevPPGHybrid2
 
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1eka arief mahmudi
 
IPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 RevIPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevIPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevPPGHybrid2
 
KTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAWKTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAWICHSAN
 
Xi 1-basis data 1 edit
Xi 1-basis data 1 editXi 1-basis data 1 edit
Xi 1-basis data 1 editsetioaribowo
 
Buku siswa simdig semester 2 versi 140713
Buku siswa simdig semester 2 versi 140713Buku siswa simdig semester 2 versi 140713
Buku siswa simdig semester 2 versi 140713EKO SUPRIYADI
 
Xi 1-basis data 2 edit
Xi 1-basis data 2 editXi 1-basis data 2 edit
Xi 1-basis data 2 editsetioaribowo
 
IPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevIPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevPPGHybrid2
 
Proposal jurnalistik i
Proposal jurnalistik iProposal jurnalistik i
Proposal jurnalistik ifaqihwinata
 

What's hot (20)

Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
 
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
 
Laporan kklp
Laporan kklpLaporan kklp
Laporan kklp
 
Ana rahayu universitasnegerisurabaya_pkmp
Ana rahayu universitasnegerisurabaya_pkmpAna rahayu universitasnegerisurabaya_pkmp
Ana rahayu universitasnegerisurabaya_pkmp
 
Rps dan rpp media & sumber belajar paud
Rps dan rpp media & sumber belajar paudRps dan rpp media & sumber belajar paud
Rps dan rpp media & sumber belajar paud
 
IPA Modul 4 KB 2 Rev
IPA Modul 4 KB 2 RevIPA Modul 4 KB 2 Rev
IPA Modul 4 KB 2 Rev
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Juknis Perangkat Pembelajaran
Juknis Perangkat PembelajaranJuknis Perangkat Pembelajaran
Juknis Perangkat Pembelajaran
 
IPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 RevIPA Modul 5 KB 1 Rev
IPA Modul 5 KB 1 Rev
 
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
 
IPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 RevIPA Modul 5 KB 4 Rev
IPA Modul 5 KB 4 Rev
 
Pkm-p
Pkm-pPkm-p
Pkm-p
 
IPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 RevIPA Modul 5 KB 2 Rev
IPA Modul 5 KB 2 Rev
 
KTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAWKTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAW
 
Xi 1-basis data 1 edit
Xi 1-basis data 1 editXi 1-basis data 1 edit
Xi 1-basis data 1 edit
 
Qr scan
Qr scanQr scan
Qr scan
 
Buku siswa simdig semester 2 versi 140713
Buku siswa simdig semester 2 versi 140713Buku siswa simdig semester 2 versi 140713
Buku siswa simdig semester 2 versi 140713
 
Xi 1-basis data 2 edit
Xi 1-basis data 2 editXi 1-basis data 2 edit
Xi 1-basis data 2 edit
 
IPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevIPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 Rev
 
Proposal jurnalistik i
Proposal jurnalistik iProposal jurnalistik i
Proposal jurnalistik i
 

Similar to Batan obs

8. ErvinaRumpakwakra_Rancangan Aktualisasi.pdf
8. ErvinaRumpakwakra_Rancangan Aktualisasi.pdf8. ErvinaRumpakwakra_Rancangan Aktualisasi.pdf
8. ErvinaRumpakwakra_Rancangan Aktualisasi.pdfmickykololu1
 
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdfNuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdfnuvinurmala
 
Pedoman Pendidikan Teknik Pengairan FT-UB [WRE]
Pedoman Pendidikan Teknik Pengairan FT-UB [WRE]Pedoman Pendidikan Teknik Pengairan FT-UB [WRE]
Pedoman Pendidikan Teknik Pengairan FT-UB [WRE]Yahya M Aji
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Rima Hardyanti
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Rima Hardyanti
 
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS WANDA 2022.pdf
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS WANDA 2022.pdfLAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS WANDA 2022.pdf
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS WANDA 2022.pdfWandaAfnison2
 
OBE KWU(3) (1).docx
OBE KWU(3) (1).docxOBE KWU(3) (1).docx
OBE KWU(3) (1).docxyoga138243
 
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2dusid
 
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdfMAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdfPUTERAEHSAN
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaNesi Anti Andini
 
Analisis dan perancangan basis data perpustakaan
Analisis dan perancangan basis data perpustakaanAnalisis dan perancangan basis data perpustakaan
Analisis dan perancangan basis data perpustakaanbinamulia
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsOperator Warnet Vast Raha
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsOperator Warnet Vast Raha
 
Jaringan dasar sem 1 kurikulum 2013
Jaringan dasar sem 1 kurikulum 2013Jaringan dasar sem 1 kurikulum 2013
Jaringan dasar sem 1 kurikulum 2013Nur Aina Ali Umar
 
IKM IPAS MI_UP 4 Peristiwa Alam ok.pptx
IKM IPAS MI_UP 4 Peristiwa Alam ok.pptxIKM IPAS MI_UP 4 Peristiwa Alam ok.pptx
IKM IPAS MI_UP 4 Peristiwa Alam ok.pptxvirdaandika
 

Similar to Batan obs (20)

8. ErvinaRumpakwakra_Rancangan Aktualisasi.pdf
8. ErvinaRumpakwakra_Rancangan Aktualisasi.pdf8. ErvinaRumpakwakra_Rancangan Aktualisasi.pdf
8. ErvinaRumpakwakra_Rancangan Aktualisasi.pdf
 
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdfNuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Pedoman Pendidikan Teknik Pengairan FT-UB [WRE]
Pedoman Pendidikan Teknik Pengairan FT-UB [WRE]Pedoman Pendidikan Teknik Pengairan FT-UB [WRE]
Pedoman Pendidikan Teknik Pengairan FT-UB [WRE]
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
 
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS WANDA 2022.pdf
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS WANDA 2022.pdfLAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS WANDA 2022.pdf
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS WANDA 2022.pdf
 
KKL BALI Tahun 2013
KKL BALI Tahun 2013KKL BALI Tahun 2013
KKL BALI Tahun 2013
 
OBE KWU(3) (1).docx
OBE KWU(3) (1).docxOBE KWU(3) (1).docx
OBE KWU(3) (1).docx
 
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
 
CONTOH LAPORAN PPL S2
CONTOH LAPORAN PPL S2CONTOH LAPORAN PPL S2
CONTOH LAPORAN PPL S2
 
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdfMAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
 
IPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdfIPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdf
 
Analisis dan perancangan basis data perpustakaan
Analisis dan perancangan basis data perpustakaanAnalisis dan perancangan basis data perpustakaan
Analisis dan perancangan basis data perpustakaan
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ipsUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips
 
Pemetaan dp2m
Pemetaan dp2mPemetaan dp2m
Pemetaan dp2m
 
Jaringan dasar sem 1 kurikulum 2013
Jaringan dasar sem 1 kurikulum 2013Jaringan dasar sem 1 kurikulum 2013
Jaringan dasar sem 1 kurikulum 2013
 
IKM IPAS MI_UP 4 Peristiwa Alam ok.pptx
IKM IPAS MI_UP 4 Peristiwa Alam ok.pptxIKM IPAS MI_UP 4 Peristiwa Alam ok.pptx
IKM IPAS MI_UP 4 Peristiwa Alam ok.pptx
 

More from Ditta Paski

Imk visio PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Imk visio PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARAImk visio PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Imk visio PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARADitta Paski
 
Imk model sistem
Imk model sistemImk model sistem
Imk model sistemDitta Paski
 
glut dev c++ membuat nama
glut dev c++ membuat namaglut dev c++ membuat nama
glut dev c++ membuat namaDitta Paski
 
Sistem operasi ubuntu
Sistem operasi ubuntuSistem operasi ubuntu
Sistem operasi ubuntuDitta Paski
 
Ta elektro led sound reactive
Ta elektro led sound reactiveTa elektro led sound reactive
Ta elektro led sound reactiveDitta Paski
 
Format tugas analisis tari
Format tugas analisis tariFormat tugas analisis tari
Format tugas analisis tariDitta Paski
 

More from Ditta Paski (10)

Tp clk
Tp clkTp clk
Tp clk
 
Imk visio PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Imk visio PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARAImk visio PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Imk visio PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA
 
Imk model sistem
Imk model sistemImk model sistem
Imk model sistem
 
Java balok
Java balokJava balok
Java balok
 
Debian
DebianDebian
Debian
 
glut dev c++ membuat nama
glut dev c++ membuat namaglut dev c++ membuat nama
glut dev c++ membuat nama
 
Vacum cleaner
Vacum cleanerVacum cleaner
Vacum cleaner
 
Sistem operasi ubuntu
Sistem operasi ubuntuSistem operasi ubuntu
Sistem operasi ubuntu
 
Ta elektro led sound reactive
Ta elektro led sound reactiveTa elektro led sound reactive
Ta elektro led sound reactive
 
Format tugas analisis tari
Format tugas analisis tariFormat tugas analisis tari
Format tugas analisis tari
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Batan obs

  • 1. LAPORAN ORIENTASI BIDANG STUDI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL BANDUNG Disusun Oleh : Nama : Dita Paski Pradevi NPM : 065114112 Kelas : D PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Orientasi Bidang Studi Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung” ini sebagai salah satu syarat dari tugas yang diberikan untuk menyelesaikan mata kuliah OBS. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah membantu dan membingbing sehingga dapat terlaksana kegiatan pembelajaran Orientasi Bidang Studi ini dan saya mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prihastuti Harsani M.Si., Selaku ketua jurusan di Ilmu Komputer Universitas Pakuan 2. Agung Prajuhana M.Kom sebagai pembingbing pada kegiatan Orientasi Bidang Studi. 3. Orang tua saya yang telah membantu dan mendukung kegiatan di pembelajaran Orientasi Bidang Studi ini dan sekaligus memberikan restu untuk melaksanakan acara tersebut. 4. Teman-teman seangkatan yang telah membantu dan mendukung saya dalam mengerjakan laporan ini. Akhir kata saya ucapakan terima kasih untuk semua yang telah mendukunga acara pembelajaran Orientasi Bidang Studi dan semoga Laporan Orientasi Bidang Studi ini dapat memberikan kontribusi yang cukup bermanfaat dalam menambah wawasan keilmuan para mahasiswa di Universitas Pakuan. Bogor, 14 Februari 2016 Dita Paski Pradevi
  • 3. iii LEMBAR PENGESAHAN Nama : Dita Paski Pradevi NPM : 065114112 Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi : Ilmu Komputer Judul : “Laporan Orientasi Bidang Studi Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung” Mengesahkan, Bogor, 11 Februari 2016 Ketua Program Studi Pembimbing Prihastuti Harsani, M.Si Agung Prajuhana M.Kom
  • 4. iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................iii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...........................................................................................................6 1.2 Tujuan........................................................................................................................6 1.3 Ruang Lingkup ..........................................................................................................6 1.4 Manfaat ......................................................................................................................6 BAB II TINJAUAN INSTANSI 2.1 Sejarah Perusahaan....................................................................................................7 2.2 Visi dan Misi Perusahaan ..........................................................................................9 2.3 Struktur BATAN .....................................................................................................10 2.1 Radiasi .....................................................................................................................11 2.3 Nuklir.......................................................................................................................13 2.4 Manfaat Nuklir.........................................................................................................15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Bagaimana terjadinya radiasi?.................................................................................17 3.4 Apakah radiasi bermanfaat? ....................................................................................18 3.5 Efek Radiasi Terhadap Manusia..............................................................................19 2.2 Reaktor Triga Mark II.............................................................................................21 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan..............................................................................................................23 4.2 Saran ........................................................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................24
  • 5. v DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur BATAN............................................................................................................1 Gambar 2.2 Riak Air..........................................................................................................................1 Gambar 2.3 Gelombang......................................................................................................................1 Gambar 2.4 Jenis Jenis Radiasi..........................................................................................................1 Gambar 2.5 Spektrum Panjang Gelombang.......................................................................................1 Gambar 2.6 Daya Tembus Radiasi Pengion.......................................................................................1 Gambar 2.7 Pembangkit Listrik..........................................................................................................1 Gambar 3.1 Scan Jantung...................................................................................................................1 Gambar 3.2 Efek radiasi terhadap sel tubuh.......................................................................................1 Gambar 3.3 Mock up Triga Mark II..................................................................................................1 Gambar 3.4 Simulasi Triga Mark......................................................................................................1
  • 6. 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orientasi Bidang Studi (OBS) suatu kegiatan pembeajaran dalam suatu mata kuliah di universitas pakuan lebih tepatnya di Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) , Orientasi Bidang Studi salah satu mata kuliah yang wajib di ambil oleh para mahasiswa dan harus di laksanakan kegiatan pembelajarannya. Pelaksanaan Orientasi Bidang stdudi di laksanakan melalui kunjungan pembelajaran ke suatu tempat pembelajaran yang di arahkan untuk melakukan suatu tugas agar Mahasiswa dapat lebih mengenal atau mengetahui sejauh mana Ilmu teknologi dapat berkerja dan berkembang. Laporan ini mengemukakan hal-hal penting dalam suatu Ilmu teknologi dengan melakukan suatu kunjungan Mahasiswa dapat memangfaatkan suatau kegiatan tersebut, Manfaat dari kunjungan tersebut adalah mahasiswa dapat mendapatkan begitu banyak ilmu di Badan Tenaga Nuklir Nasional Bandung. 1.2 Tujuan Di laksanakannya kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan. Sesuai dengan kegiatan ini yaitu Orientasi Bidang Studi, Mahasiswa di arahkan dan diharapkan melakukan suatu gambaran untuk pembelajaran dalam bidang teknologi yang di sedang di gelutinya, ke arah manakan mahasiswa nantinya akan mengambil suatu bidangnya setelah menyelesaikan kuliahnya. Orientasi yang nantinya akan membawa mahasiswa kea rah yang di minatinya. 1.3 Ruang Lingkup Observasi terfokus untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses pembelajaran yang dilakukan dalam satu kali tatap muka tersebut dapat dikategorikan dalam teori belajar tertentu yang relevan dengan pelaksaaan pembelajaran yang diobservasi. 1.4 Manfaat Kegiatan orientasi bidang studi ini sangatlah bermangfaat untuk mahasiswa dalam kegiatan ini mahasiswa memperoleh pengalaman yang terbaik untuk menghadapi dunia yang semakin canggih pada saat ini dan yang terpenting adalah mahasiswa mendapatkan suatu gambaran mengenai arah dari program studi yang di pilihnya lebih dari itu mahasiswa menjadi lebih tau bagai mana cara menempatkan suatu penerapan dari aplikasi dari program studinya yang nantinya akan berguna ketika memasuki dunia kerja.
  • 7. 7 BAB II TINJAUAN INSTANSI 2.1 SejarahPerusahaan Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Panitia Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik. Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA), yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi BATAN Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir lainnya. Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU No. 10 tentang Ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir(BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN). 1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet 1958 Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (PP No.65 Tahun 1958) 1964 Penetapan UU No.31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Atom 1965 Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian Reaktor Triga Mark II berdaya 250 kW oleh Presiden RI serta perubahan nama Lembaga Tenaga Atom menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) 1966 Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat, Jakarta 1967 Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta 1968 Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co-60 PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI 1970 Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung 1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW
  • 8. 8 1972 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN) 1979 Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100 kW di PPTA Yogyakarta oleh Presiden RI 1984 Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 keV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI 1987 Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy dengan daya 30 MW dan Instalasi Elemen Bakar Nuklir di PPTA Serpong - Tanggerang oleh Presiden RI 1988 Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA Serpong oleh Presiden RI 1989 Peresmian pengoperasian Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka, Instalasi Elemen Bakar Eksperimental di PPTA Serpong oleh Presiden RI 1990 Peresmian Instalasi Radiometalurgi, Instalasi Keselamatan dan Keteknikan Nuklir, Laboratorium Mekano Elektronik Nuklir di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI 1992 Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan Terkontaminasi di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI 1994 Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI 1995 Dalam memperingati HUT RI ke 50, BATAN berhasil melaksanakan “Whole Indonesian Core” untuk Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy 1996 Pembentukan PT Batan Teknologi (persero), Divisi : Produksi Elemen Bakar Reaktor, Produksi Radioisotop, Produksi Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir 1997 Penetapan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang memisahkan Badan Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan tenaga nuklir 1998 Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Keppres No.197 Tahun 1998) 2000 Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MW di Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Bandung oleh Wakil Presiden RI 2001 Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir 2003 Penyerahan hasil “Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity Generation in Indonesia” kepada Presiden RI; Pencapaian 10% jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional; Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 350 keV, 10 mA di PPTN Yogyakarta: Pengoperasian Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan - Pertanian Terpadu di Kalsel 2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir 2006 Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di seluruh Indonesia
  • 9. 9 2008 50 tahun BATAN Berkarya. 2012 Pencapaian 20 varietas unggul padi, 6 varietas unggul kedelai, 1 varietas unggul kacang hijau, dan 1 varietas kapas 54 tahun. Pemberian penghargaan berupa G.A. Siwabessy Award kepada tokoh atau figure yang dianggap berjasa dalam pengembangan teknologi nuklir di Indonesia. Penghargaan G.A. Siwabessy Award diberikan kepada Ir. Sutaryo Supadi, M.Sc untuk kategori Nuclear Lifetime Achievement. 2013 Peringatan 55 tahun BATAN Tetap Berkarya dan Penggantian logo BATAN yang memiliki makna BATAN adalah sebuah lembaga yang melakukan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan tentang nuklir yang jujur, terbuka, disiplin, kreatif, inovatif, mengutamakan keselamatan dan keamanan untuk kesejahteraan bangsa. 2014 Indonesia meraih penghargaan tertinggi di bidang nuklir (Outstanding Achievment Award) dunia, atas peran serta mendukung ketahanan pangan melalui radiasi dengan mengembangkan varietas benih unggul. Penghargaan disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency (IAEA) Yukiya Amano kepada Duta Besar Indonesia Rachmat Budiman disaksikan oleh Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto 2.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Visi BATAN disusun dengan mempertimbangkan dokumen perencanaan pembangunan nasional dan kebijakan litbang nasional yang berada di atasnya yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan Jakstranas Iptek 2015-2019. Visi RPJPN 2005-2025 mengarah pada terwujudnya Indonesia sebagai negara yang mandiri, maju, adil dan makmur. Sementara itu, RPJMN 2015–2019 menekankan pada pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA lokal, tersebut di SDM yang berkualitas, dan kemampuan iptek. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada dua kata kunci yang ingin dicapai dari pembangunan nasional pada jangka panjang, yaitu kesejahteraan dan kemandirian. Salah satu upaya pemerintah pada jangka menengah untuk mewujudkan kedua hal tersebut adalah melalui peningkatan kemampuan dan keunggulan iptek nasional, termasuk kualitas SDM yang dimilikinya. BATAN sebagai lembaga pemerintah yang diberi amanat untuk melaksanakan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, turut bertanggung jawab untuk menciptakan keunggulan iptek tersebut, terutama di tingkat regional. Oleh karena itu, visi BATAN pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa Misi Dalam mewujudkan Visi BATAN 2015-2019 terutama untuk mewujudkan keunggulan BATAN, maka visi tersebut perlu dijabarkan ke dalam misi-misi yang dapat
  • 10. 10 memperkuat tugas dan fungsi BATAN dalam melakukan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir. Adapun misi yang ingin dilaksanakan BATAN pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir, 2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat, 3. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan berperan aktif secara internasional, 4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan pemangku kepentingan, 5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas kemanfaatan, keselamatan dan keamanan. 2.3 Struktur BATAN Gambar 2.1
  • 11. 11 2.1Radiasi Radiasi adalah pancaran energy melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik / cahaya (foton) dari sumber radiasi. Apa yang Anda lakukan jika Anda melihat kolam air tenang yang pada permukaannya mengapung beberapa helai daun? Secara spontan mungkin Anda akan melempar kerikil ke kolam tersebut. Dapat Anda lihat bahwa Gambar 2.2 pada lokasi jatuhnya kerikil akan muncul riak, yang kemudian akan menyebar dalam bentuk lingkaran. Riak-riak tersebut adalah gelombang dan memperlihatkan pergerakan energi yang diberikan oleh kerikil, dan energi tersebut menyebar dari lokasi jatuhnya kerikil ke segala arah. Ketika riak mencapai daun, daun tersebut akan terangkat naik ke puncak gelombang. Berdasarkan kejadian tersebut dapat dilihat bahwa untuk mengangkat sesuatu diperlukan energi. Karena itu, terangkatnya daun memperlihatkan bahwa gelombang mempunyai energi, dan energi tersebut telah bergerak dari lokasi jatuhnya kerikil ke lokasi terangkatnya daun. Hal yang sama juga berlaku untuk berbagai jenis gelombang dan radiasi lain. Salah satu karakteristik dari semua radiasi adalah radiasi mempunyai panjang gelombang, yaitu jarak dari suatu puncak gelombang ke puncak gelombang berikutnya.
  • 12. 12 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Radiasi terdiri dari beberapa jenis, dan setiap jenis radiasi tersebut memiliki panjang gelombang masing-masing. Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik. Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang memiliki massa, misalnya partikel beta, alfa dan neutron. Jika ditinjau dari "muatan listrik"nya, radiasi dapat dibagi menjadi radiasi pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung. Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-
  • 13. 13 pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet. Gambar 2.5 Tulisan ini hanya akan membicarakan radiasi pengion, khususnya sinar-X dan sinar gamma. Kedua jenis radiasi ini mempunyai potensi bahaya yang lebih besar dibandingkan dengan jenis radiasi lainnya. Pengaruh sinar kosmik hampir dapat diabaikan karena sebelum mencapai tubuh manusia, radiasi ini telah berinteraksi terlebih dahulu dengan atmosfir bumi. Radiasi beta hanya dapat menembus kertas tipis, dan tidak dapat menembus tubuh manusia, sehingga pengaruhnya dapat diabaikan. Demikian pula dengan radiasi alfa, yang hanya dapat menembus beberapa milimeter udara. Sedang radiasi neutron pada umumnya hanya terdapat di reaktor nuklir. Gambar 2.6 2.3 Nuklir Pada umumnya masyarakat awam mengenal istilah nuklir dari sejarah Perang Dunia II. Pada saat itu, dua buah bom nuklir meledak atau diledakkan oleh tentara sekutu
  • 14. 14 (Amerika Serikat) masing-masing di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Bagi bangsa Indonesia, peristiwa pengeboman dua kota di Jepang tadi juga terkait langsung dengan arah perjalanan bangsa ini. Dalam waktu yang sangat berdekatan dengan kekalahan tentara Jepang terhadap kekuatan Sekutu pada Perang Dunia II itulah bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah sebelumnya selama tiga setengah abad dijajah oleh Belanda dan selama tiga setengah tahun dijajah oleh Jepang. Dibanding dengan teknologi lain, teknologi nuklir merupakan teknologi yang oleh sebagian besar masyarakat awam dirasa paling jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali bersentuhan dengan masalah-masalah kehidupan manusia sehari-hari. Masyarakat awam lebih banyak mengenali resiko atau bahaya dari teknologi nuklir itu dibandingkan dengan pengenalan mereka terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi nuklir. Hasilnya adalah deretan panjang pengertian dan asumsi negatif yang diidentikkan dengan nuklir. Kurangnya informasi yang menyeluruh mengenai nuklir, ditambah cacat bawaan dalam perkembangan teknologi nuklir itu sendiri telah mengakibatkan dalam benak sebagian besar masyarakat awam terpateri istilah nuklir yang identik dengan bom. Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal.. Disiplin fisika nuklir misalnya, merupakan cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari fenomena-fenomena fisika yang terjadi di dalam inti atom. Reaksi nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti atom. Kita juga mengenal istilah reaktor nuklir, yaitu suatu tempat untuk melangsungkan reaksi nuklir secara aman dan terkendali. Nuklir atau inti atom sebenarnya hanyalah bagian yang sangat kecil dari sebuah atom, sedang atom itu sendiri merupakan bagian yang terkecil dari sebuah materi. Meskipun demikian, dalam membahas mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, ternyata kita harus berhadapan dengan bidang bahasan yang sangat luas. Hal ini tentu saja sangat erat kaitannya dengan berbagai macam fenomena fisika beserta informasi lain yang terkandung di dalam nuklir yang berhasil dikuak oleh manusia. Bahkan hingga kini, banyak informasi yang terkandung di dalamnya masih terus dipelajari oleh manusia. Berbagai penelitian dalam skala besar yang melibatkan banyak ilmuwan terus dilakukan dalam rangka memperoleh informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir itu sendiri. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir bermula ketika Otto Hahn dan Fritz Strasmann pada tahun 1938 menemukan reaksi pembelahan inti atom. Mereka melakukan penelitian dengan cara menembaki unsur uranium-235 (U-235) dengan partikel neutron yang bergerak sangat lambat. Dari hasil penembakan tersebut mereka mendapatkan bahwa:  Inti atom U-235 pecah menjadi inti-inti atom yang lebih kecil dan massanya lebih ringan dibandingkan U-235.  Dipancarkan dua hingga tiga buah partikel neutron baru yang bergerak sangat cepat, neutron ini disebut neutron cepat.  Dilepaskan energi dalam bentuk panas sebesar 200 Mega electron-Volt (MeV).
  • 15. 15 Reaksi yang ditemukan oleh Hahn dan Strasmann ternyata sangat berlainan dengan reaksi kimia biasa yang sudah dikenal pada saat itu. Pada reaksi kimia biasa, reaksi itu terjadi antara unsur-unsur kimia, dimana unsur-unsur yang bereaksi masih dapat ditemukan dalam senyawa hasil reaksi. Reaksi pembelahan inti atom U-235 tersebut disebut reaksi nuklir, karena setelah terjadi reaksi pembelahan tidak ditemukan lagi adanya inti atom U-235. Reaksi ini sering kali disebut juga sebagai reaksi fisi (pembelahan) karena inti U-235 pecah menjadi dua inti yang lebih kecil. Dari penemuan reaksi inilah persamaan kesetaraan massa dan energi yang dirumuskan oleh Albert Einstein dengan persamaan: E = mc2 (E = energi dalam Joule, m = massa dalam kilogram, dan c = kecepatan cahaya yang nilainya 300.000 km/detik) dapat dibuktikan dan diakui kebenarannya oleh kalangan ilmuwan secara luas. 2.4 ManfaatNuklir Bidang medis Aplikasi pada bidang medis dari teknologi nuklir umumnya dibagi menjadi dua macam, yakni diagnosa serta terapi radiasi. Terutama adalah untuk perawatan yang efektif bagi orang yang mendetita penyakit kanker. Pencitraan dari sinar X tentu saja merupakan hasil dari pengembangan teknologi Nuklir selama ini. Selain itu ada pula penggunaan Teknesium untuk diberikan pada molekul organik, kemudian pencarian jejak radioaktif pada tubuh manusia sebelum diekskresikan oleh ginjal, dan berbagai aplikasi lainnya. Pada bidang ini sering disebut dengan istilah Kedokteran Nuklir. Hingga saat ini, terapi medis dengan memanfaatkan teknologi Kedokteran Nuklir dianggap cukup efektif. Kontraindikasi absolut pada penggunaan terapi Kedokteran Nuklir kemungkinan hanya terjadi pada ibu hamil dan menyusui. Selain itu, untuk kontraindikasi yang relatif umumnya tergantung pada kondisi penderita. Kesimpulannya, selain bisa menjadi senjata pemusnah massal, Nuklir juga bisa untuk senjata pemusnah penyakit tertentu. Bidang Industri Tentu saja pada saat pengembangan teknologi Nuklir, bidang industri menjadi salah satu prioritas utama. Alhasil, Nuklir saat ini banyak dimanfaatkan untuk aktivitas perindustrian. Sebagai contoh pada proses eksplorasi minyak dan gas, teknologi nuklir sangat berguna dan dibutuhkan untuk menentukan sifat dari bebatuan yang ada di sekitar seperti porositas maupun litografi. Pendayagunaan Nuklir dalam hal ini melibatkan penggunaan neutron maupun sumber energi sinar gamma serta detektor radiasi yang sudah ditanam pada bebatuan yang diteliti. Kemampuan radiasi Nuklir adalah dengan daya tembus tinggi sehingga efektif jika dipakai guna melakukan pemeriksaan bahan tanpa harus merusak bahan maupun tekstur yang  sedang diperiksa. Selain untuk eksplorasi gas dan minyak, Nuklir bisa juga dimanfaatkan untuk membantu perancangan konstruksi jalan, pengukur kelembaban serta kepadatan. Penggunaannya adalah dengan mengukur kepadatan tanah, aspal, maupun beton menggunakan cesium-137 sebagai sumber energi nuklirnya.
  • 16. 16 Bidang pertanian Apa yang dimaksud dengan bidang pertanian? Apakah akhirnya makanan kita akan terkontaminasi radiasi? Dalam bidang penelitian Nuklir ada istilah Irradiasi makanan. Irradiasi makanan  merupakan sebuah proses memaparkan bahan makanan dengan ionisasi radiasi. Terdengar berbahaya dan mungkin akan membuatnya beracun. Namun percayalah bahwa ini adalah proses yang baik, karena proses tersebut bertujuan untuk menghancurkan berbagai jenis mikroorganisme, bakteri, virus, maupun serangga yang diperkirakan ada pada makanan. Efeknya mikroorganisme sudah tidak mampu lagi berkembang biak pada bahan makanan dan akhirnya menguntungkan bagi konsumen, petani dan industri makanan. Proses Irradiasi makanan ini memanfaatkan jenis radiasi sinar gamma, sinar X, maupun elektron yang dihasilkan oleh pemercepat elektron. Tidak hanya itu, teknologi Nuklir juga cukup berguna untuk peningkatan hasil buah, pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah,  serta peningkatan rehidrasi. Dalam bidang ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya, padahal volume penggunaan Nuklir untuk pertanian semakin meningkat. Di Indonesia sendiri, BATAN sering kali memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa teknologi Nuklir cukup berguna untuk bidang pertanian dan menghimbau agar mereka tidak perlu cemas akan hal-hal negatif. Pembangkit Listrik Sudah sejak lama Nuklir di aplikasikan untuk pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik thermal dengan panas diperoleh dari satu atau lebih dari satu reaktor nuklir pembangkit listrik. Ada banyak sekali keuntungan PLTN dibanding pembangkit listrik lain, diantaranya adalah tidak akan menghasilkan emisi gas rumah kaca pada operasi normal. PLTN memungkinkan tidak akan menghasilkan gas berbahaya semacam karbon monoksida, mercury, sulfur dioksida, nitrogen oksida, aerosol dan lain-lain. Menghasilkan limbat padat minim ditambah bahan bakar yang melimpah dan lain-lain. Gambar 2.7
  • 17. 17 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Bagaimana terjadinya radiasi? Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Jika suatu inti tidak stabil, maka inti mempunyai kelebihan energi. Inti itu tidak dapat bertahan, suatu saat inti akan melepaskan kelebihan energi tersebut dan mungkin melepaskan satu atau dua atau lebih partikel atau gelombang sekaligus. Setiap inti yang tidak stabil akan mengeluarkan energi atau partikel radiasi yang berbeda. Pada sebagian besar kasus, inti melepaskan energi elektromagnetik yang disebut radiasi gamma, yang dalam banyak hal mirip dengan sinar-X. Radiasi gamma bergerak lurus dan mampu menembus sebagian besar bahan yang dilaluinya. Dalam banyak kasus, inti juga melepaskan radiasi beta. Radiasi beta lebih mudah untuk dihentikan. Seng atap atau kaca jendela dapat menghentikan radiasi beta. Bahkan pakaian yang kita pakai dapat melindungi dari radiasi beta. Unsur-unsur tertentu, terutama yang berat seperti uranium, radium dan plutonium, melepaskan radiasi alfa. Radiasi alfa dapat dihalangi seluruhnya dengan selembar kertas. Radiasi alfa tidak dapat menembus kulit kita. Radiasi alfa sangat berbahaya hanya jika bahan-bahan yang melepaskan radiasi alfa masuk kedalam tubuh kita. Sinar-X merupakan jenis radiasi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Semua sinar-X di bumi ini dibuat oleh manusia dengan menggunakan peralatan listrik tegangan tinggi. Alat pembangkit sinar-X dapat dinyalakan dan dimatikan. Jika tegangan tinggi dimatikan, maka tidak akan ada lagi radiasi. Sinar-X dapat menembus bahan, misalnya jaringan tubuh, air, kayu atau besi, karena sinar-X mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-X hanya dapat ditahan secara efektif oleh bahan yang mempunyai kerapatan tinggi, misalnya timah hitam (Pb) atau beton tebal. Radiasi gamma mempunyai sifat yang serupa dengan sinar-X, namun radiasi gamma berasal dari inti atom. Karena berasal dari inti atom, radiasi gamma akan memancar secara terus-menerus, dan tidak dapat dinyalakan atau dimatikan seperti halnya sinar-X. Radiasi gamma yang terdapat di alam terutama berasal dari bahan- bahan radioaktif alamiah, seperti radium atau kalium radioaktif. Beberapa inti atom yang dapat memancarkan radiasi gamma juga dapat dibuat oleh manusia. Beberapa unsur, misalnya besi atau oksigen, dapat memiliki beberapa inti atom yang hampir sama, disebut isotop. Jika suatu isotop dapat memancarkan radiasi, maka disebutradioisotop. Radioisotop seringkali disebut juga sebagai radionuklida. Perbedaan antara isotop yang satu dengan isotop lainnya biasanya dinyatakan dengan angka. Sebagai contoh, kalium-39 dan kalium-40 merupakan isotop-isotop dari unsur kalium. Pemancaran radiasi dari suatu bahan radioaktif tidak dapat dimatikan atau dimusnahkan. Pemancaran radiasi hanya akan berkurang secara alamiah. Akibat memancarkan radiasi, suatu bahan radioaktif akan melemah aktivitasnya (kekuatannya), disebut peluruhan.
  • 18. 18 Selain itu, jika suatu bahan radioaktif memancarkan radiasi, bahan radioaktif tersebut dapat berubah menjadi bahan lain. Bahan lain ini dapat bersifat tidak stabil (masih dapat memancarkan radiasi lagi), dan dapat pula bersifat stabil (tidak memancarkan radiasi lagi). Setiap radioisotop akan berkurang atau melemah separo dari aktivitas awalnya dalam jangka waktu tertentu, yang bervariasi dari beberapa detik hingga milyaran tahun, bergantung pada jenis radioisotopnya. Jangka waktu tertentu tersebut disebut umur-paro. Sebagai contoh, umur-paro radium adalah 1.622 tahun; artinya, aktivitas radium akan berkurang setengahnya dalam 1.622 tahun, setengah aktivitas sisanya akan berkurang lagi dalam waktu 1.622 tahun berikutnya, dan seterusnya. 3.4 Apakah radiasi bermanfaat? Gambar 3.1 Radiasi pengion banyak menjanjikan manfaat bagi umat manusia, walaupun demikian kita harus waspada terhadap risikonya. Sebagai contoh, matahari memancarkan segala jenis radiasi, termasuk radiasi inframerah (panas), radiasi cahaya tampak dan radiasi ultraviolet. Radiasi-radiasi tersebut merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, dan kita tidak dapat hidup tanpa radiasi-radiasi tersebut. Namun, kita juga harus menyadari bahwa setiap radiasi alamiah dapat berakibat buruk. Terlalu banyak inframerah dapat menyebabkan benda terbakar. Terlalu banyak cahaya tampak dapat menyebabkan kebutaan, dan terlalu banyak ultraviolet dapat mengakibatkan kanker kulit atau kulit terbakar. Masyarakat awam sering mendengar atau mengalami pemeriksaan kesehatan menggunakan sinar-X. Sinar-X digunakan dalam bidang kedokteran untuk menggambarkan rangka tubuh manusia dan struktur tubuh bagian dalam, mendeteksi benda-benda asing dalam tubuh, tulang patah, serta beberapa penyakit, misalnya tuberkolosis (TBC) dan pembengkakan jantung. Namun, bila tidak digunakan secara hati-hati, sinar-X dapat meningkatkan risiko kanker dan bahkan dapat mengakibatkan kematian pasien. Akan tetapi, sifat-sifat radiasi pengion dan cara untuk meminimalkan jumlah dosis yang diterima dari penyinaran radiasi sinar-X telah dipahami. Karena itu, tak ada lagi alasan untuk takut terhadap penyinaran sinar-X, sepanjang digunakan secara tepat. Kita dapat meminimalkan pemakaian yang tidak tepat melalui pendidikan, pelatihan dan penegakan hukum atau
  • 19. 19 aturan dan ketentuan yang berlaku. Semua radiasi pengion dapat digunakan secara luas untuk keperluan yang bermanfaat dengan tingkat keamanan yang tinggi. 3.5 Efek Radiasi Terhadap Manusia Gambar 3.2 Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi: berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagian energinya. Energi radiasi yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini merupakan awal dari perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang merugikan. Satuan dasar dari jaringan biologis adalah sel. Sel mempunyai inti sel yang merupakan pusat pengontrol sel. Sel terdiri dari 80% air dan 20% senyawa biologis kompleks. Jikaradiasi pengion menembus jaringan, maka dapat mengakibatkan terjadinya ionisasi dan menghasilkan radikal bebas, misalnya radikal bebas hidroksil (OH), yang terdiri dari atom oksigen dan atom hidrogen. Secara kimia, radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah molekul-molekul penting dalam sel. DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan salah satu molekul yang terdapat di inti sel, berperan untuk mengontrol struktur dan fungsi sel serta menggandakan dirinya sendiri. Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya kanker maupun kelainan genetik. Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada dosis lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya sendiri, sehingga sel
  • 20. 20 akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati relatif tidak berbahaya karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang mengalami kerusakan permanen dapat menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang rusak tersebut membelah diri. Sel yang abnormal inilah yang akan meningkatkan risiko tejadinya kanker pada manusia akibat radiasi. Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa banyak dosis yang diberikan, dan bergantung pula pada lajunya; apakah diberikan secara akut (dalam jangka waktu seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit). Sebagai contoh, radiasi gamma dengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada seluruh tubuh dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pusing dan muntah-muntah pada beberapa persen manusia yang terkena dosis tersebut, dan kemungkinan satu persen akan meninggal dalam waktu satu atau dua bulan kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi diberikan dalam rentang waktu satu bulan atau lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut tidak terjadi. Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar 3,5 – 4 Sv (350 – 400 rem) yang diberikan seluruh tubuh akan menyebabkan kematian sekitar 50% dari mereka yang mendapat radiasi dalam waktu 30 hari kemudian. Sebaliknya, dosis yang sama yang diberikan secara merata dalam waktu satu tahun tidak menimbulkan akibat yang sama. Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh mempunyai kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang ditimbulkan radiasi juga akan berbeda. Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy atau lebih yang diberikan secara sekaligus pada seluruh tubuh dan tidak langsung mendapat perawatan medis, akan dapat mengakibatkan kematian karena terjadinya kerusakan sumsum tulang belakang serta saluran pernapasan dan pencernaan. Jika segera dilakukan perawatan medis, jiwa seseorang yang mendapat dosis terserap 5 Gy tersebut mungkin dapat diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya mencapai 50 Gy, jiwanya tidak mungkin diselamatkan lagi, walaupun ia segera mendapatkan perawatan medis. Jika dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara sekaligus ke organ tertentu saja (tidak ke seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan berakibat fatal. Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit akan menyebabkan eritema. Contoh lain, dosis yang sama jika diberikan ke organ reproduksi akan menyebabkan mandul. Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik. Efek ini hanya muncul jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut Dosis Ambang. Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih. Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak sekaligus), kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun
  • 21. 21 kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung terlihat ini disebut Efek Stokastik. Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam jangka waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih. Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker. Penyebab sebenarnya dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat disebabkan oleh radiasi pengion, kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain, disebut zat karsinogen, misalnya asap rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun waktu sebelum periode laten berakhir, korban dapat meninggal karena penyebab lain. Karena lamanya periode laten ini, seseorang yang masih hidup bertahun-tahun setelah menerima paparan radiasi ada kemungkinan menerima tambahan zat-zat karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena itu, jika suatu saat timbul kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat- zat karsinogen, bukan hanya disebabkan oleh radiasi. 2.2 ReaktorTriga Mark II Reaktor Nuklir Training Research Isotope Production by General Atomic (Triga) Bandung yang merupakan reaktor pertama di Indonesia genap berusia 50 tahun. Reaktor tersebut diresmikan Presiden Soekarno. Reaktor Triga merupakan yang pertama di Indonesia, diresmikan Desember 1965. Saat meresmikan, Presiden Soekarno menyampaikan bahwa Indonesia sudah memasuki era atom, dengan penguasaan teknologi atom maka Indonesia sudah siap memasuki era modern. Reaktor Triga yang saat ini bernama Reaktor Triga 2000 itu merupakan salah satu instalasi vital di Kota Bandung. Angka 2.000 menunjukkan bahwa kapasitas daya reaktor maksimal saat ini 2.000 KW. Awalnya saat diresmikan Reaktor Triga berkapasitas 250KW kemudian di-upgrade pada 1981 menjadi 1.000 KW dan terakhir di- upgrade pada 1996 menjadi 2.000 KW. Sejak dioperasikan, benda tersebut sudah dimanfaatkan untuk lakukan penelitian dan pengembangan dalam upaya penguasaan teknologi di bidang isotop di radiosotop. Radiosotop adalah unsur yang bersifat radioaktif yang dapat digunakan di bidang medis untuk melakukan pemeriksaan anatomi dan morfologi organ tubuh. Sementara itu, di setengah abad beroperasi, jadi momen penting bagi Batan juga bangsa Indonesia. Pada momen ini kembali ditorehkan prestasi para peneliti Batan yang berhasil mendesain dan produksi elemen batang kendali untuk digunakan di Reaktor Triga 2000. Sementara itu, momen ulang tahun emas reaktor Triga buktikan bahwa Indonesia telah memasuki era nuklir sejak 50 tahun lalu.Semangat ini menjadi landasan untuk pemanfaatan nuklir sebagai energi masa depan Indonesia. Salah satunya untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, di mana ke depan pemanfaatan nuklir sebagai pembangkit itu kebutuhan.
  • 23. 23 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Radiasi adalah pancaran energy melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik / cahaya (foton) dari sumber radiasi. 2. Jenis radiasi ada 2 yaitu pengion (radiasi yang bisa menimbulkan proses ionisasi) dan non pengion (radiasi yang tidak bisa menimbulkan proses ionisasi) 3. Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. 4. Ada beberapa manfaat nuklir yaitu bidang kesehatan, pertanian, hidrologi, radiometri, dan energy. 5. Pada kunjungan kali ini ke batan memiliki hubungan dengan jrusan ilmu computer karena mengendalikan reactor tersebut menggunakan computer dan menggunakan software untuk mempermudah suatu pekerjaan. 4.2 Saran 1. Diijinkannya kami memasuki kawasan radiasi tersebut memakai baju perisai guna mengetahui dangan jarak dekat dan menggali informasi lebih dalam lagi. 2. Dibangunkannya pltn di Indonesia akan lebih baik untuk masa yg akan datang