2. Adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat
terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
R A D A R (Radio Detection and Ranging)
???
3. JENIS-JENIS RADAR
Radar Doppler merupakan jenis
radar yang menggunakan Efek
Doppler untuk mengukur kecepatan
radial dari sebuah objek yang
masuk daerah tangkapan radar.
Radar jenis ini sangat akurat dalam
mengukur kecepatan radial. Contoh
Radar Doppler yaitu Weather radar
yang digunakan untuk mendeteksi
cuaca.
Radar Bistatic adalah jenis sistem
radar yang mempunyai komponen
pemancar sinyal (transmitter) dan
penerima sinyal (receiver)
dipisahkan oleh suatu jarak yang
dapat dibanding dengan jarak
target/objek. Objek dideteksi
berdasarkan pantulan sinyal dari
objek tersebut ke pusat antena.
Contoh Radar Bistatic yaitu Passive
radar.
Doppler Radar Bistatic Radar
4. SISTEM RADAR
Sistem Radar mempunyai 2 jenis:
Sistem Real Aparture Radar (RAR), dan
Sistem Synthetic Aparture Radar (SAR).
Bentuk sistem radar: Non-citra & Citra
Perbedaan kedua sistem: antenanya yang
membuahkan beda resolusi spasial.
Resolusi spasial ditentukan oleh panjang
antena, semakin panjang semakin baik
resolusinya.
5. KOMPONEN RADAR
Komponen Utama
Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena
reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi
elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan melalui
permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du
akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam
bentuk phased-array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan
sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan
kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
Pemancar Sinyal (Transmitter)
Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik melalui antena. Hal
ini dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan
radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki
bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga
memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya,
ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta
mudah dalam hal perawatannya.
Antena Radar
6. KOMPONEN RADAR
Penerima Sinyal (Receiver)
ada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai
penerima kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari
sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor antena.
Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring
sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang
diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan
meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal
(signal and data processor), dan kemudian menampilkan
gambarnya di layar monitor (display).
Komponen Pendukung
Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena
dan transmitter.
Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau
peralihan antara antena dan penerima atau pemancar sinyal
ketika antena digunakan dalam kedua situasi tersebut.
Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi
mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena ketika
melakukan tugasnya masing-masing.
Waveguide
8. PRINSIP KERJA RADAR
Prinsip Kerja Radar
Radar pada umumnya beroperasi
dengan menyebar tenaga
elektromagnetik terbatas di dalam
piringan antena yang bertujuan
untuk menangkap sinyal dari
benda yang melintas pada daerah
tangkapan yang bersudut 20° –
40°.
Ketika suatu benda masuk dalam
daerah tangkapan antena, maka
sinyal yang ditangkap akan
diteruskan ke pusat sitem radar
dan akan diproses hingga benda
tersebut nantinya akan tampak
dalam layar monitor/display.
9. SPESIFIKASI RADAR
Radar berdasarkan bentuk gelombang:
Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar
yang menggunakan transmitter dan antena penerima (receive antenna)
secara terpisah, di mana radar ini terus menerus memancarkan gelombang
elektromagnetik. Radar CW yang tidak termodulasi dapat mengukur
kecepatan radial target serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW
yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan
target dan menjadi pemandu rudal (missile guidance).
Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang
elektromagnetiknya diputus secara berirama. Frekuensi denyut radar
(Pulse Repetition Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian,
yaitu PRF high, PRF medium dan PRF low.
Panjang gelombang yang akan digunakan pada sistem radar
bergantung pada aplikasi yang akan dikerjakan. Radar menggunakan
satu atau lebih jenis band dalam melakukan penginderaan jauh. Band
merupakan Rentang Panjang Gelombang. Radar menggunakan
spektrum gelombang elektromagnetik pada rentang frekuensi 300
11. SAR (Syntethic Aperture Radar)
SAR adalah termasuk kedalam salah
satu jenis radar yang menyajikan
informasi dalam bentuk citra atau gambar.
Ciri khas dari cara kerja SAR ada pada
pemrosesan data di arah cross range
(arah wahana tempat sensor berada).
Selama sensor bergerak pada jalur yang
membentuk sudut rotasi tertentu, sinyal
yang memantul dari obyek atau benda
diterima oleh sensor dalam bentuk
amplitude dan fase kemudian diolah lebih
lanjut dengan teknik pengolahan sinyal
(signal processing) untuk menghasilkan
impulse response yang sempit. Karena
arah garis pandangnya selalu berubah,
maka terbentuklah apertur sintetik oleh
pemrosesan sinyal, apertur sintetik inilah
yang menciptakan efek seolah-olah
Citra Radar
12. RAR (Real Aperture Radar)
RAR Pada sistem Real Aperture Radar (RAR) digunakan antena “sesungguhnya”,
artinya tingkat resolusi citra radar sebanding dengan panjang antena yang digunakan.
Semakin tinggi resolusi citra radar yang diinginkan, semakin panjang pula antena
yang harus digunakan.
13. InSAR (Interferometry Synthetic
Aperture Rdar)
InSAR merupakan suatu teknik pengindraan jauh yang digunakan untuk
mengekstreksi informasi tiga dimensi dari permukaan bumi dengan pengamatan
fasa gelombang radar.
14. JENIS CITRA SATELIT RADAR
Citra NOOA
Citra ERS
Citra RADARSAT
Citra ALOS
Citra TerraSAR-X
15. Citra NOOA
Jenis citra NOOA AVHRR menggunakan 2
sensor yakni sensor AVHRR saluran 1 dan 2
serta sensor AVHRR saluran 3 dan 4. Untuk
sensor AVHRR saluran 1 dan 2, julat panjang
gelombangnya berkisar antara 0,58-1,10 µm.
Jumlah saluran yang dipergunakan adalah 2
multispektral pantulan dengan resolusi spasial
seluas 1,1 km (LAC). Untuk sensor AVHRR
saluran 3 dan 4, julat panjang gelombangnya
berkisar antara 3,55-12,5 µm. Jumlah saluran
yang digunakan adalah 2 multispektral
pancaran termal dengan resolusi spasial
sebesar 4 km (GAC). Citra yang tercetak
biasanya memiliki skala 1:1.000.000 sampai
dengan 1:5.000.000.
Wahana yang
dipergunakan dalam
pencitraannya yakni
satelit NOOA milik
Amerika Serikat
16. Citra ERS
Jenis citra ERS menggunakan sensor antena
radar. Julat panjang gelombang pada jenis
citra ini adalah 5,7 cm (pada frekuensi 5,3
GHz), band C. Jumlah saluran yang
dipergunakan adalah 1 gelombang
mikro/radar. Resolusi spasialnya mencapai
12,5 meter (azimuth). Citra yang tercetak
biasanya memiliki skala 1:50.000 sampai
dengan 1:250.000Wahana yang
dipergunakan dalam
pencitraannya yakni satelit
ERS milik Uni Eropa