SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS 1: FOTOGRAMETRI DIGITAL 
“LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, 
SENSOR CCD” 
Disusun Oleh: 
Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015 
Kelas: FOTAL B 
Dosen: 
Heppi Hapsari Handayani, ST., MSc. 
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA 
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 
SURABAYA 
2014
A. Laser Scanning 
1. Definisi Laser Scanner 
3D Laser Scanner atau lebih dikenal dengan sebutan laser scanner saja 
merupakan instrumen analisis objek real world yang dapat mengumpulka n 
data permukaan dan bentuk objek kemudian ditampilkan dalam bentuk 3D 
yang penuh warna (http://en.wikipedia.org) 
Gambar 1. Laser Scanner HDS (High Density Survey) 3000 Leica 
Geosystem. 
2. Kemampuan 
Tujuan dari suatu 3D laser scanner biasanya untuk menciptakan awan-awan 
titik (point clouds) dari permukaan objek dalam bentuk geometric. 3D 
laser scanner sangat mirip dengan kamera karena mempunyai suatu medan 
pandang yang seperti kerucut dan seperti kamera-kamera, mereka hanya 
dapat mengumpulkan informasi tentang permukaan-permukaan yang tidak 
digelapkan. 
3. Cara Kerja 
Software untuk mengolah data mentah dari alat tersebut pun ikut 
berkembang, tidak harus menggunakan software khusus bawaan alat, tapi 
sudah bisa menggunakan software-software CAD lain yang sudah populer, 
seperti misalnya AutoCAD, Solidworx, CATIA, dan lain-lain, cukup 
dengan menambahkan tool plugin khsus yang dibuat oleh pembuat Laser 
Scanner atau pembuat software CAD. 
Data mentah yang dihasilkan oleh 3d Laser Scanner berupa 
kumpulan titik-titik yang disebut dengan pointcloud. Pointcloud ini 
mewakili bentuk surface dari sebuah obyek dengan kerapatan antara titik 
yang kita atur sesuai dengan kebutuhan. Setiap titik dari masing-masingpointcloud 
tersebut memiliki identitas koordinat X,Y dan Z, diukur 
dari titik berdiri alat 3D Laser Scanner. 
Prinsip kerja 3D Laser Scanner memanfaatkan sinar laser yang 
ditembakkan ke arah obyek, untuk kemudian pantulan sinar laser tersebut 
ditangkap kembali oleh alat Laser Scanner dan direkam ke dalam perangkat 
komputer (laptop) yang telah dilengkapi software khusus. Konsep ini mirip 
dengan prinsip kerja sonar, bedanya sonar menembakkan gelombang suara 
alih-alih sinar laser. Laser yang ditembakkan tidaklah kontinyu, melainka n
titik per titik (maka dari itu hasilnya pun berupa titik – point cloud), namun 
dengan kecepatan yang cukup tinggi, bervariasi antara ratusan hingga 
ribuan titik bisa direkam dalam satu detik, tergantung dari jenis dan merk 
alat 3d Laser Scanner yang digunakan. 
4. Teknologi 
Ada dua tipe dari 3D laser scanner yaitu kontak dan non kontak. Non 
kontak 3D laser scanner dapat lebih lanjut dibagi memjadi dua kategori 
utama yaitu scanner aktif dan scanner pasif. 
Gambar 2. Macam-macam teknologi 3D Laser Scanner 
a) Contack 
Contack 3D laser scanner memeriksa subyek melalui sentuhan secara 
fisik. Suatu CMM (Coordinate Measuring Machine) adalah satu 
contoh dari suatu 3D scanner yang memerlukan kontak. 
Kelebihan: 
- Banyak digunakan didalam manufaktur 
- Menghasilkan bentuk model yang saat presisi 
Kekurangan: 
- Tindakan scanning akan dapat merubah atau merusak benda itu 
- Pergerakannya relative lambat dibandingkan dengan metode – 
metode scanning lainnya. 
b) Non Contact 
Non-contact aktif memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan 
ke arah objek, kemudian pantulan sinar laser tersebut lalu ditangkap 
kembali oleh alat laser scanner dan direkam ke dalam perangkat 
computer atau laptop yang telah dilengkapi software khusus. Konsep ini 
mirip dengan cara kerja sonar, bedanya sonar menembakkan gelombang 
suara alih-alih sinar laser. Laser yang dipantulkan tidak kontinyu, 
melainkan titik per titik sehingga hasilnya pun berupa titik atau bias 
disebut point cloud. Namun dengan kecepatan yang cukup tinggi, 
bervariasi antara ratusan hingga ribuan titik bias direkam dalam satu 
scond, tergantung dari jenis dan produk alat 3D laser scanner yang 
digunakan.
Data mentah yang dihasilkan oleh 3D laser scanner pointcloud, 
dan pointcloud ini mewakili bentuk permukaan dari sebuah obyek 
dengan kerapatan antara titik yang kita atur sesuai dengan keinginan. 
Setiap titik dari masing-masing pointcloud tersebut memiliki identitas 
koordonat X,Y, dan Z, diukur dari titik berdiri alat 3D laser scanner. 
B. IFSAR 
1. Definisi 
IFSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar) adalah teknologi 
pengambilan gambar permukaan bumi dengan menggunakan sensor radar yang 
dipasang pada pesawat terbang serta dapat menembus awan dan tidak 
dipengaruhi oleh sinar mata hari, serta tidak ada kendala dengan musim dan 
cuaca. satelit radar. Data IFSAR berupa citra ORI (Orthorectified Radar 
Imaging) dan citra DSM (Digital Surface Model). 
ORI dan DTM dapat diproses lebih lanjut guna menghasilkan beberapa 
permodelan, seperti informasi geografis, visualisasi 3D. Selain itu juga 
dilakukan evaluasi potensi sumber daya alam di daerah, peta kontur atau 
kelerengan. 
Pada awalnya radar interferometri digunakan untuk pengamatan 
permukaan bulan dan planet venus. Pada tahun 1974 teknik ini diaplikasika n 
pertama kali di bidang pemetaan. Untuk memperoleh topografi dari citra harus 
dipenuhi dua buah syarat, yaitu obyek dipermukaan bumi yang dicitrakan harus 
dapat terlihat dengan jelas atau memiliki resolusi citra yang tinggi sehingga 
dapat dilakukan interpretasi dan identifikasi yang sesuai. Selain itu citra harus 
memiliki posisi tiga dimensi yang cukup sehingga daerah yang akan dipetakan 
dapat diketahui topografinya. Kedua hal tersebut hanya dapat dipenuhi oleh 
teknik InSAR. Hal inilah yang menyebabkan semakin banyak bidang kajian 
yang mengaplikasikan InSAR. 
2. Produk 
(IFSAR) menghasilkan produk: 
– Digital Terrain Model (DTM) dengan resolusi 
• Vertical Accuracy 3-5 m 
• Horizontal Accuracy 1.25 m 
– Orthorectified Radar Image (ORI)
Gambar 3. Contoh Tampilan ORI (dapat digunakan melengkapi elemen peta 
topografi, sepeti jalan, permukiman, sungai dan lain sebagainya) 
Gambar 4. Contoh Tampilan DSM (dapat memperlihatkan ketinggian penutupan 
lahan, sangat membantu bagi perencanaan telekomunikasi seperti analisis line of 
sight) 
Gambar 5. Contoh Tampilan DTM (menampilkan ketinggian permukaan tanah 
secara detail) 
3. Cara Kerja 
Citra yang diperoleh dari satelit radar berisi dua informas i 
penting. Informasi tersebut adalah daya sinar pancar berupa fasa dan 
amplitudo yang dipengaruhi oleh banyaknya gelombang yang dipancarkan 
serta dipantulkan kembali. Pada saat gelombang dipancarkan dilakukan 
pengukuran fasa. Pada citra yang diperoleh dari tiap-tiap pikselnya akan 
memiliki dua informasi tersebut. Intensitas sinyal dapat digunakan untuk 
mengetahui karakteristik dari bahan yang memantulkan gelombang 
tersebut, sedangkan fasa gelombang digunakan untuk menentukan apakah 
telah terjadi pergerakan (deformasi) pada permukaan yang memantulka n 
gelombang tersebut. 
Dengan diluncurkannya Satelit ERS-1 diikuti ERS-2 maka teknik 
ini semakin berkembang, sebab kedua sistem satelit radar ini dapat 
menghasilkan data interferometri setiap dua hari. Teknik interferome tr i
mencitrakan suatu obyek di permukaan bumi dengan cara melakukan 
pengamatan terhadap beda fasa dua gelombang pendar yang berasal dari 
satu obyek. 
C. Satelit Resolusi Tinggi 
Satelit Penginderaan Jauh Resolusi tinggi yang telah dikembangkan di 
negara-negara maju memiliki 2 tingkatan kemampuan resolusi, yaitu resolusi 
sangat tinggi (lebih kecil dari 1 meter) dan resolusi tinggi (lebih kecil dari 5 
meter). Indonesia melalui Lapan telah menerima data citra satelit melalui 
fasilitas-fasilitas stasiun bumi penerima. 
Satelit resolusi tinggi dengan kemampuan resolusi lebih kecil dari 5 
meter, meliputi satelit Alos, satelit Cartosat-1, satelit Formosat, satelt SPOT- 
5,6, satelit RapidEye. 
Satelit ALOS ( Advanced Land Observation Satellite) diluncurkan pada 
tanggal 24 Januari 2006ari Tanegasima Space Center Japan. Satelit ALOS 
(berganti nama menjadi Daichi) memiliki tiganstrumen remote sensing : (i) 
instrumen remote-sensing pankromatikuntuk pemetaan stereo(the Panchromatic 
Remote-sensing Instrument for Stereo Mapping -PRISM) untuk pemetaan 
elevasi digitaldigital evaluation mapping- DEMs); (ii) Visibel dan near-infrared 
radiometer tipe 2( the advancedVisibel and Near Infrared radiometer tipe 2- 
AVNIR-2) untuk observasi cakupan lahan yang tepat; (iii)Array bertahap jenis 
L-Band Synthetic Aperture Radar ( the phased Array type L-BandSynthet ic 
Apertureradar- PALSAR), untuk siang dan malam hari dan dalam segala cuaca 
pengamatan tanah danmemungkinkan pengamatan tutupan lahan yang tetap dan 
dapat mengumpulkan data yang cukup untukemetaan pada skala 25.000:1, tanpa 
bergantung pada titik acuan dilapangan. Beberapa aplikasi meliputiujua n 
kartografi, pementauan bencana, survei sumber daya alam dan pengembanga n 
teknologi. SatelitALOS merupakan salah satu satelit observasi bumi terbesar di 
dunia dan berfungsi untukmengumpulkan data global dan pengamatan tanah 
dengan kemampuan resolusi tinggi. 
Satelit RapidEye, diluncurkan pada tanggal 29 Agustus 2008 dari 
Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. RapidEye di bangun oleh MacDonald 
Dettwiler, Ltd (MDA) akan menawarkan penggunaan gambar sumber data yang 
mengandung kombinasi tak tertandingi dari cakupan luas area, resolusi tinggi 
dan kemampuan multispektral. Kemampuan pencitraan satelit RapidEye dapat 
diterapkan untuk sejumlah industri, termasuk pertanian, kehutanan, eksplorasi, 
komunikasi, pemerintahan, kartografi, visualisasi dan simulasi. Konstelasi 
satelit RapidEye terdiri dari lima satelit. Sistem satelit Rapid Eye mampu 
mengumpulkan 4 juta kilometer persegi data citra/hari dengan resolusi 6,5 
meter. Setiap satelit berukuran kurang dari 1 meter kubik dan berat 150 kg, 
dirancang untuk umur 7 tahun. Jumlah satelit terdiri dari 5 unit yang dilengkapi 
dengan sensor yang sama dan berada pada orbit yang sama. Satelit RapidEye 
meliputi band merah yang sensitip terhadap perubahan kandungan klorofil. 
D. Sensor CCD 
1. Definisi 
CCD (Charged Coupled Device) adalah jenis sensor dengan umur yang 
sangat tua. Berdasarkan penelusuran pustaka yang kami lakukan, sensor CCD
pertama kalinya diciptakan pada tahun 1969 di AT&T Bell Labs oleh dua orang 
ilmuwan, yaitu Willard Boyle dan George E. Smith. 
Gambar CCD yang dikembangkan khusus untuk penggambaran 
ultraviolet, dalam sebuah kemasan sambungan kawat. 
Setelahnya, muncullah berbagai riset seputar sensor CCD. Sony tercatat 
sebagai satu-satunya produsen elektronik pada saat itu yang berani dan mampu 
melakukan fabrikasi CCD dalam jumlah masif, dengan peran dominan dari 
Kazuo Iwama. 
2. Cara Kerja 
CCD sering disebut juga sebagai perangkat analog (analog device). Mengapa 
disebut demikian? Tidak lain adalah karena sinyal yang keluar dari sensor CCD 
adalah sinyal analog, bukan sinyal digital. Sinyal analog adalah sama dengan 
sinyal listrik, atau gelombang listrik. Setelah menangkap cahaya, CCD 
menghasilkan gelombang listrik bertegangan rendah. 
Prinsipnya, cahaya (foton) yang masuk ke setiap dioda peka cahaya (atau 
disebut juga sebagai pixel - 1 pixel = 1 dioda peka cahaya) langsung diubah 
menjadi elektron. Elektron-elektron ini kemudian "dikumpulkan" dan 
"diorganisir" oleh Shift Register, baik yang ada di jajaran horizontal maupun 
vertikal. Setelahnya diorganisir, elektron ini kemudian "dilempar" ke Amplifie r. 
Di dalam Amplifier, elektron tersebut mengalami konversi ke bentuk tegangan 
listrik, untuk kemudian diperkuat intensitasnya. Unit Amplifier itu sendiri 
biasanya masih terdapat di dalam unit sensor CCD. 
Amplifier merupakan komponen terakhir di dalam CCD yang harus dilalui 
oleh elektron yang berubah menjadi tegangan listrik tersebut. Setelah itu, 
tegangan listrik keluar dari CCD menuju prosesor kamera. Prosesor kamera 
adalah berbeda atau tidak sama dengan sensor digital. Letak prosesor adalah di 
luar sensor digital, berupa sirkuit elektronik mandiri, dengan tugas dan fungsi 
yang sudah diatur oleh produsen kamera. 
3. Kelebihan Sensor CCD 
1. 
Pada awalnya memang sudah dirancang sebagai perangkat penangkapan 
cahaya 
2. Teknologi konservatif 
3. Secara arsitektur fisik berkepekaan lebih tinggi
4. Banyak diaplikasikan untuk kamera-kamera puritan 
5. Sinyal keluaran langsung dari CCD bersifat lebih murni dan lebih seragam 
karena sangat minim campur-tangan sirkuit elektronik 
6. Lebih mudah dan murah untuk diproduksi, dengan keleluasaan lebih besar 
untuk menentukan arsitektur dan penugasan masing-masing sensor maupun 
prosesor 
4. Kekurangan Sensor CCD 
1. 
Dioptimalkan untuk ISO rendah, dengan kondisi pencahayaan yang berlimpah 
atau terkendali 
2. Berkecepatan rendah 
3. Konsumsi baterai yang tinggi, lebih karena banyak bertumpunya fungsi- fungsi 
manajemen sinyal elektrik dan sinyal digital di dalam prosesor kamera 
REFERENSI 
Anonim. -. Teknologi Pemetaan IFSAR. id.scribd.com/doc/28500427/Teknologi-pemetaan- 
IFSAR. diakses pada tanggal 22 September 2014 
Aprilana. 2010. Proses Stereoplotting Data IFSAR untuk Memutakhirkan Peta 
RBI Skala 1:25.000 Daerah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 
Jurnal Rekayasa Institut Teknologi Nasional Bandung. No. 4 Vol. XIV 
Hal 202-215 
Bakara, Jakondar. 2014. Sistem Menejemen Data Citra Satelit Penginderaan Jauh 
Resolusi Tinggi Untuk Kebutuhan Nasional. Seminar Nasional 
Penginderaan Jauh 2014. Hal 751-761

More Related Content

What's hot

Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
 
Tutorial agisoft metashape pengolahan data drone - edi supriyanto, st
Tutorial agisoft metashape   pengolahan data drone - edi supriyanto, stTutorial agisoft metashape   pengolahan data drone - edi supriyanto, st
Tutorial agisoft metashape pengolahan data drone - edi supriyanto, stProjectEngineer5
 
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaBab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaHendra Supriyanto
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Wachidatin N C
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiLuhur Moekti Prayogo
 
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikSally Indah N
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiSally Indah N
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisMega Yasma Adha
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhAlrezPahlevi
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikSally Indah N
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) bramantiyo marjuki
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Angga Nugraha
 
Contok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaContok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaagus prapto
 
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVIAhmad Dani
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Musnanda Satar
 

What's hot (20)

Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
 
Tutorial agisoft metashape pengolahan data drone - edi supriyanto, st
Tutorial agisoft metashape   pengolahan data drone - edi supriyanto, stTutorial agisoft metashape   pengolahan data drone - edi supriyanto, st
Tutorial agisoft metashape pengolahan data drone - edi supriyanto, st
 
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaBab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
 
Metadata Dalam GIS
Metadata Dalam GISMetadata Dalam GIS
Metadata Dalam GIS
 
Kerangka kontrol vertikal 1
Kerangka kontrol vertikal 1Kerangka kontrol vertikal 1
Kerangka kontrol vertikal 1
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
 
Kadaster 2014
Kadaster 2014Kadaster 2014
Kadaster 2014
 
Pengenalan arc catalog
Pengenalan arc catalogPengenalan arc catalog
Pengenalan arc catalog
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
 
Contok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaContok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerja
 
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
 

Viewers also liked

ISCE_ISSI_ML_IGARSS2011_v01-rosen.pdf
ISCE_ISSI_ML_IGARSS2011_v01-rosen.pdfISCE_ISSI_ML_IGARSS2011_v01-rosen.pdf
ISCE_ISSI_ML_IGARSS2011_v01-rosen.pdfgrssieee
 
Interferometric and Geodetic Validation of Sentinel-1
Interferometric and Geodetic Validation of Sentinel-1Interferometric and Geodetic Validation of Sentinel-1
Interferometric and Geodetic Validation of Sentinel-1petarmar
 
Image Processing on SAR images
Image Processing on SAR imagesImage Processing on SAR images
Image Processing on SAR imagespankaj kumar
 
igarss11-singhroy.ppt
igarss11-singhroy.pptigarss11-singhroy.ppt
igarss11-singhroy.pptgrssieee
 
Huang_presentation.pdf
Huang_presentation.pdfHuang_presentation.pdf
Huang_presentation.pdfgrssieee
 
IGARSS2011-TDX_Florian_v2.ppt
IGARSS2011-TDX_Florian_v2.pptIGARSS2011-TDX_Florian_v2.ppt
IGARSS2011-TDX_Florian_v2.pptgrssieee
 
Operational exploitation of the Sentinel-1 mission: implications for geoscience
Operational exploitation of the Sentinel-1 mission: implications for geoscienceOperational exploitation of the Sentinel-1 mission: implications for geoscience
Operational exploitation of the Sentinel-1 mission: implications for geosciencepetarmar
 
Using SAR Intensity and Coherence to Detect A Moorland Wildfire Scar
Using SAR Intensity and Coherence to Detect A Moorland Wildfire ScarUsing SAR Intensity and Coherence to Detect A Moorland Wildfire Scar
Using SAR Intensity and Coherence to Detect A Moorland Wildfire ScarGail Millin-Chalabi
 
Characterizing Landslide Deformation Using InSAR
Characterizing Landslide Deformation Using InSARCharacterizing Landslide Deformation Using InSAR
Characterizing Landslide Deformation Using InSARguest06bc949
 
TH1.L09 - GEODETICALLY ACCURATE INSAR DATA PROCESSOR FOR TIME SERIES ANALYSIS
TH1.L09 - GEODETICALLY ACCURATE INSAR DATA PROCESSOR FOR TIME SERIES ANALYSISTH1.L09 - GEODETICALLY ACCURATE INSAR DATA PROCESSOR FOR TIME SERIES ANALYSIS
TH1.L09 - GEODETICALLY ACCURATE INSAR DATA PROCESSOR FOR TIME SERIES ANALYSISgrssieee
 
Remote Sensing in Digital Model Elevation
Remote Sensing in Digital Model ElevationRemote Sensing in Digital Model Elevation
Remote Sensing in Digital Model ElevationShishir Meshram
 
PERSISTENT SCATTERER SAR INTERFEROMETRY APPLICATION.pptx
PERSISTENT SCATTERER SAR INTERFEROMETRY APPLICATION.pptxPERSISTENT SCATTERER SAR INTERFEROMETRY APPLICATION.pptx
PERSISTENT SCATTERER SAR INTERFEROMETRY APPLICATION.pptxgrssieee
 
Measuring Change with Radar Imagery_Richard Goodman - Intergraph Geospatial W...
Measuring Change with Radar Imagery_Richard Goodman - Intergraph Geospatial W...Measuring Change with Radar Imagery_Richard Goodman - Intergraph Geospatial W...
Measuring Change with Radar Imagery_Richard Goodman - Intergraph Geospatial W...IMGS
 
Surface Representations using GIS AND Topographical Mapping
Surface Representations using GIS AND Topographical MappingSurface Representations using GIS AND Topographical Mapping
Surface Representations using GIS AND Topographical MappingNAXA-Developers
 
Introduction of open source gis
Introduction of open source gisIntroduction of open source gis
Introduction of open source gisHiroaki Sengoku
 
Landslide monitoring systems & techniques
Landslide monitoring systems & techniquesLandslide monitoring systems & techniques
Landslide monitoring systems & techniquesmaneeb
 

Viewers also liked (20)

Radar kel iii
Radar kel iiiRadar kel iii
Radar kel iii
 
Progetto VULSAR
Progetto VULSARProgetto VULSAR
Progetto VULSAR
 
ISCE_ISSI_ML_IGARSS2011_v01-rosen.pdf
ISCE_ISSI_ML_IGARSS2011_v01-rosen.pdfISCE_ISSI_ML_IGARSS2011_v01-rosen.pdf
ISCE_ISSI_ML_IGARSS2011_v01-rosen.pdf
 
Interferometric and Geodetic Validation of Sentinel-1
Interferometric and Geodetic Validation of Sentinel-1Interferometric and Geodetic Validation of Sentinel-1
Interferometric and Geodetic Validation of Sentinel-1
 
Image Processing on SAR images
Image Processing on SAR imagesImage Processing on SAR images
Image Processing on SAR images
 
igarss11-singhroy.ppt
igarss11-singhroy.pptigarss11-singhroy.ppt
igarss11-singhroy.ppt
 
Huang_presentation.pdf
Huang_presentation.pdfHuang_presentation.pdf
Huang_presentation.pdf
 
IGARSS2011-TDX_Florian_v2.ppt
IGARSS2011-TDX_Florian_v2.pptIGARSS2011-TDX_Florian_v2.ppt
IGARSS2011-TDX_Florian_v2.ppt
 
Operational exploitation of the Sentinel-1 mission: implications for geoscience
Operational exploitation of the Sentinel-1 mission: implications for geoscienceOperational exploitation of the Sentinel-1 mission: implications for geoscience
Operational exploitation of the Sentinel-1 mission: implications for geoscience
 
Using SAR Intensity and Coherence to Detect A Moorland Wildfire Scar
Using SAR Intensity and Coherence to Detect A Moorland Wildfire ScarUsing SAR Intensity and Coherence to Detect A Moorland Wildfire Scar
Using SAR Intensity and Coherence to Detect A Moorland Wildfire Scar
 
Characterizing Landslide Deformation Using InSAR
Characterizing Landslide Deformation Using InSARCharacterizing Landslide Deformation Using InSAR
Characterizing Landslide Deformation Using InSAR
 
TH1.L09 - GEODETICALLY ACCURATE INSAR DATA PROCESSOR FOR TIME SERIES ANALYSIS
TH1.L09 - GEODETICALLY ACCURATE INSAR DATA PROCESSOR FOR TIME SERIES ANALYSISTH1.L09 - GEODETICALLY ACCURATE INSAR DATA PROCESSOR FOR TIME SERIES ANALYSIS
TH1.L09 - GEODETICALLY ACCURATE INSAR DATA PROCESSOR FOR TIME SERIES ANALYSIS
 
Remote Sensing in Digital Model Elevation
Remote Sensing in Digital Model ElevationRemote Sensing in Digital Model Elevation
Remote Sensing in Digital Model Elevation
 
Qgis install guide
Qgis install guideQgis install guide
Qgis install guide
 
PERSISTENT SCATTERER SAR INTERFEROMETRY APPLICATION.pptx
PERSISTENT SCATTERER SAR INTERFEROMETRY APPLICATION.pptxPERSISTENT SCATTERER SAR INTERFEROMETRY APPLICATION.pptx
PERSISTENT SCATTERER SAR INTERFEROMETRY APPLICATION.pptx
 
Measuring Change with Radar Imagery_Richard Goodman - Intergraph Geospatial W...
Measuring Change with Radar Imagery_Richard Goodman - Intergraph Geospatial W...Measuring Change with Radar Imagery_Richard Goodman - Intergraph Geospatial W...
Measuring Change with Radar Imagery_Richard Goodman - Intergraph Geospatial W...
 
Surface Representations using GIS AND Topographical Mapping
Surface Representations using GIS AND Topographical MappingSurface Representations using GIS AND Topographical Mapping
Surface Representations using GIS AND Topographical Mapping
 
Introduction of open source gis
Introduction of open source gisIntroduction of open source gis
Introduction of open source gis
 
Digital terrain model
Digital terrain modelDigital terrain model
Digital terrain model
 
Landslide monitoring systems & techniques
Landslide monitoring systems & techniquesLandslide monitoring systems & techniques
Landslide monitoring systems & techniques
 

Similar to LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD

Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaRetno Pratiwi
 
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)Amos Pangkatana
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRetno Pratiwi
 
Lidar light detection and ranging
Lidar light detection and rangingLidar light detection and ranging
Lidar light detection and rangingfikriflux
 
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxVER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxChairulSoleh3
 
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptxKonsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptxichsan41
 
Pcd2011 1-introduction-to-image-processing
Pcd2011 1-introduction-to-image-processingPcd2011 1-introduction-to-image-processing
Pcd2011 1-introduction-to-image-processing-apin Ipinupin
 
Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...
Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...
Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...sriputri16
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaOperator Warnet Vast Raha
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanbramantiyo marjuki
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxELLYAMUTHIARAMADHANI
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxMelisaRonaFitri
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxSyamsulAmrie1
 
Presentasi lidar bappeda
Presentasi lidar bappedaPresentasi lidar bappeda
Presentasi lidar bappedanoviaindahp
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauhjasa16
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,OkaSyanti Septiani Nugraha II
 
RADAR - Elektronika Komunikasi
RADAR - Elektronika KomunikasiRADAR - Elektronika Komunikasi
RADAR - Elektronika Komunikasiuswatun khasanah
 

Similar to LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD (20)

Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinya
 
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelit
 
Lidar light detection and ranging
Lidar light detection and rangingLidar light detection and ranging
Lidar light detection and ranging
 
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptxVER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
VER 0.1. RADAR DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG HUTAN.pptx
 
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptxKonsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
 
Pcd2011 1-introduction-to-image-processing
Pcd2011 1-introduction-to-image-processingPcd2011 1-introduction-to-image-processing
Pcd2011 1-introduction-to-image-processing
 
Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...
Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...
Penginderaan jauh atau Remote sensing Penginderaan Jauh Satelit (Spaceborne S...
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
 
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptxPenginderaan_Jauh_pptx.pptx
Penginderaan_Jauh_pptx.pptx
 
118 343-3-pb
118 343-3-pb118 343-3-pb
118 343-3-pb
 
Presentasi lidar bappeda
Presentasi lidar bappedaPresentasi lidar bappeda
Presentasi lidar bappeda
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
 
Jl
JlJl
Jl
 
RADAR - Elektronika Komunikasi
RADAR - Elektronika KomunikasiRADAR - Elektronika Komunikasi
RADAR - Elektronika Komunikasi
 

More from National Cheng Kung University

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestNational Cheng Kung University
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...National Cheng Kung University
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...National Cheng Kung University
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...National Cheng Kung University
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...National Cheng Kung University
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...National Cheng Kung University
 

More from National Cheng Kung University (20)

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
EKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolboxEKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolbox
 
Kalman Filter Basic
Kalman Filter BasicKalman Filter Basic
Kalman Filter Basic
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
 
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSPDSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
 
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within SmartphoneCalibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
 
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara ManualPengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
 

LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD

  • 1. TUGAS 1: FOTOGRAMETRI DIGITAL “LASER SCANNING, SATELIT IFSAR, SATELIT RESOLUSI TINGGI, SENSOR CCD” Disusun Oleh: Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015 Kelas: FOTAL B Dosen: Heppi Hapsari Handayani, ST., MSc. JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
  • 2. A. Laser Scanning 1. Definisi Laser Scanner 3D Laser Scanner atau lebih dikenal dengan sebutan laser scanner saja merupakan instrumen analisis objek real world yang dapat mengumpulka n data permukaan dan bentuk objek kemudian ditampilkan dalam bentuk 3D yang penuh warna (http://en.wikipedia.org) Gambar 1. Laser Scanner HDS (High Density Survey) 3000 Leica Geosystem. 2. Kemampuan Tujuan dari suatu 3D laser scanner biasanya untuk menciptakan awan-awan titik (point clouds) dari permukaan objek dalam bentuk geometric. 3D laser scanner sangat mirip dengan kamera karena mempunyai suatu medan pandang yang seperti kerucut dan seperti kamera-kamera, mereka hanya dapat mengumpulkan informasi tentang permukaan-permukaan yang tidak digelapkan. 3. Cara Kerja Software untuk mengolah data mentah dari alat tersebut pun ikut berkembang, tidak harus menggunakan software khusus bawaan alat, tapi sudah bisa menggunakan software-software CAD lain yang sudah populer, seperti misalnya AutoCAD, Solidworx, CATIA, dan lain-lain, cukup dengan menambahkan tool plugin khsus yang dibuat oleh pembuat Laser Scanner atau pembuat software CAD. Data mentah yang dihasilkan oleh 3d Laser Scanner berupa kumpulan titik-titik yang disebut dengan pointcloud. Pointcloud ini mewakili bentuk surface dari sebuah obyek dengan kerapatan antara titik yang kita atur sesuai dengan kebutuhan. Setiap titik dari masing-masingpointcloud tersebut memiliki identitas koordinat X,Y dan Z, diukur dari titik berdiri alat 3D Laser Scanner. Prinsip kerja 3D Laser Scanner memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan ke arah obyek, untuk kemudian pantulan sinar laser tersebut ditangkap kembali oleh alat Laser Scanner dan direkam ke dalam perangkat komputer (laptop) yang telah dilengkapi software khusus. Konsep ini mirip dengan prinsip kerja sonar, bedanya sonar menembakkan gelombang suara alih-alih sinar laser. Laser yang ditembakkan tidaklah kontinyu, melainka n
  • 3. titik per titik (maka dari itu hasilnya pun berupa titik – point cloud), namun dengan kecepatan yang cukup tinggi, bervariasi antara ratusan hingga ribuan titik bisa direkam dalam satu detik, tergantung dari jenis dan merk alat 3d Laser Scanner yang digunakan. 4. Teknologi Ada dua tipe dari 3D laser scanner yaitu kontak dan non kontak. Non kontak 3D laser scanner dapat lebih lanjut dibagi memjadi dua kategori utama yaitu scanner aktif dan scanner pasif. Gambar 2. Macam-macam teknologi 3D Laser Scanner a) Contack Contack 3D laser scanner memeriksa subyek melalui sentuhan secara fisik. Suatu CMM (Coordinate Measuring Machine) adalah satu contoh dari suatu 3D scanner yang memerlukan kontak. Kelebihan: - Banyak digunakan didalam manufaktur - Menghasilkan bentuk model yang saat presisi Kekurangan: - Tindakan scanning akan dapat merubah atau merusak benda itu - Pergerakannya relative lambat dibandingkan dengan metode – metode scanning lainnya. b) Non Contact Non-contact aktif memanfaatkan sinar laser yang ditembakkan ke arah objek, kemudian pantulan sinar laser tersebut lalu ditangkap kembali oleh alat laser scanner dan direkam ke dalam perangkat computer atau laptop yang telah dilengkapi software khusus. Konsep ini mirip dengan cara kerja sonar, bedanya sonar menembakkan gelombang suara alih-alih sinar laser. Laser yang dipantulkan tidak kontinyu, melainkan titik per titik sehingga hasilnya pun berupa titik atau bias disebut point cloud. Namun dengan kecepatan yang cukup tinggi, bervariasi antara ratusan hingga ribuan titik bias direkam dalam satu scond, tergantung dari jenis dan produk alat 3D laser scanner yang digunakan.
  • 4. Data mentah yang dihasilkan oleh 3D laser scanner pointcloud, dan pointcloud ini mewakili bentuk permukaan dari sebuah obyek dengan kerapatan antara titik yang kita atur sesuai dengan keinginan. Setiap titik dari masing-masing pointcloud tersebut memiliki identitas koordonat X,Y, dan Z, diukur dari titik berdiri alat 3D laser scanner. B. IFSAR 1. Definisi IFSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar) adalah teknologi pengambilan gambar permukaan bumi dengan menggunakan sensor radar yang dipasang pada pesawat terbang serta dapat menembus awan dan tidak dipengaruhi oleh sinar mata hari, serta tidak ada kendala dengan musim dan cuaca. satelit radar. Data IFSAR berupa citra ORI (Orthorectified Radar Imaging) dan citra DSM (Digital Surface Model). ORI dan DTM dapat diproses lebih lanjut guna menghasilkan beberapa permodelan, seperti informasi geografis, visualisasi 3D. Selain itu juga dilakukan evaluasi potensi sumber daya alam di daerah, peta kontur atau kelerengan. Pada awalnya radar interferometri digunakan untuk pengamatan permukaan bulan dan planet venus. Pada tahun 1974 teknik ini diaplikasika n pertama kali di bidang pemetaan. Untuk memperoleh topografi dari citra harus dipenuhi dua buah syarat, yaitu obyek dipermukaan bumi yang dicitrakan harus dapat terlihat dengan jelas atau memiliki resolusi citra yang tinggi sehingga dapat dilakukan interpretasi dan identifikasi yang sesuai. Selain itu citra harus memiliki posisi tiga dimensi yang cukup sehingga daerah yang akan dipetakan dapat diketahui topografinya. Kedua hal tersebut hanya dapat dipenuhi oleh teknik InSAR. Hal inilah yang menyebabkan semakin banyak bidang kajian yang mengaplikasikan InSAR. 2. Produk (IFSAR) menghasilkan produk: – Digital Terrain Model (DTM) dengan resolusi • Vertical Accuracy 3-5 m • Horizontal Accuracy 1.25 m – Orthorectified Radar Image (ORI)
  • 5. Gambar 3. Contoh Tampilan ORI (dapat digunakan melengkapi elemen peta topografi, sepeti jalan, permukiman, sungai dan lain sebagainya) Gambar 4. Contoh Tampilan DSM (dapat memperlihatkan ketinggian penutupan lahan, sangat membantu bagi perencanaan telekomunikasi seperti analisis line of sight) Gambar 5. Contoh Tampilan DTM (menampilkan ketinggian permukaan tanah secara detail) 3. Cara Kerja Citra yang diperoleh dari satelit radar berisi dua informas i penting. Informasi tersebut adalah daya sinar pancar berupa fasa dan amplitudo yang dipengaruhi oleh banyaknya gelombang yang dipancarkan serta dipantulkan kembali. Pada saat gelombang dipancarkan dilakukan pengukuran fasa. Pada citra yang diperoleh dari tiap-tiap pikselnya akan memiliki dua informasi tersebut. Intensitas sinyal dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik dari bahan yang memantulkan gelombang tersebut, sedangkan fasa gelombang digunakan untuk menentukan apakah telah terjadi pergerakan (deformasi) pada permukaan yang memantulka n gelombang tersebut. Dengan diluncurkannya Satelit ERS-1 diikuti ERS-2 maka teknik ini semakin berkembang, sebab kedua sistem satelit radar ini dapat menghasilkan data interferometri setiap dua hari. Teknik interferome tr i
  • 6. mencitrakan suatu obyek di permukaan bumi dengan cara melakukan pengamatan terhadap beda fasa dua gelombang pendar yang berasal dari satu obyek. C. Satelit Resolusi Tinggi Satelit Penginderaan Jauh Resolusi tinggi yang telah dikembangkan di negara-negara maju memiliki 2 tingkatan kemampuan resolusi, yaitu resolusi sangat tinggi (lebih kecil dari 1 meter) dan resolusi tinggi (lebih kecil dari 5 meter). Indonesia melalui Lapan telah menerima data citra satelit melalui fasilitas-fasilitas stasiun bumi penerima. Satelit resolusi tinggi dengan kemampuan resolusi lebih kecil dari 5 meter, meliputi satelit Alos, satelit Cartosat-1, satelit Formosat, satelt SPOT- 5,6, satelit RapidEye. Satelit ALOS ( Advanced Land Observation Satellite) diluncurkan pada tanggal 24 Januari 2006ari Tanegasima Space Center Japan. Satelit ALOS (berganti nama menjadi Daichi) memiliki tiganstrumen remote sensing : (i) instrumen remote-sensing pankromatikuntuk pemetaan stereo(the Panchromatic Remote-sensing Instrument for Stereo Mapping -PRISM) untuk pemetaan elevasi digitaldigital evaluation mapping- DEMs); (ii) Visibel dan near-infrared radiometer tipe 2( the advancedVisibel and Near Infrared radiometer tipe 2- AVNIR-2) untuk observasi cakupan lahan yang tepat; (iii)Array bertahap jenis L-Band Synthetic Aperture Radar ( the phased Array type L-BandSynthet ic Apertureradar- PALSAR), untuk siang dan malam hari dan dalam segala cuaca pengamatan tanah danmemungkinkan pengamatan tutupan lahan yang tetap dan dapat mengumpulkan data yang cukup untukemetaan pada skala 25.000:1, tanpa bergantung pada titik acuan dilapangan. Beberapa aplikasi meliputiujua n kartografi, pementauan bencana, survei sumber daya alam dan pengembanga n teknologi. SatelitALOS merupakan salah satu satelit observasi bumi terbesar di dunia dan berfungsi untukmengumpulkan data global dan pengamatan tanah dengan kemampuan resolusi tinggi. Satelit RapidEye, diluncurkan pada tanggal 29 Agustus 2008 dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. RapidEye di bangun oleh MacDonald Dettwiler, Ltd (MDA) akan menawarkan penggunaan gambar sumber data yang mengandung kombinasi tak tertandingi dari cakupan luas area, resolusi tinggi dan kemampuan multispektral. Kemampuan pencitraan satelit RapidEye dapat diterapkan untuk sejumlah industri, termasuk pertanian, kehutanan, eksplorasi, komunikasi, pemerintahan, kartografi, visualisasi dan simulasi. Konstelasi satelit RapidEye terdiri dari lima satelit. Sistem satelit Rapid Eye mampu mengumpulkan 4 juta kilometer persegi data citra/hari dengan resolusi 6,5 meter. Setiap satelit berukuran kurang dari 1 meter kubik dan berat 150 kg, dirancang untuk umur 7 tahun. Jumlah satelit terdiri dari 5 unit yang dilengkapi dengan sensor yang sama dan berada pada orbit yang sama. Satelit RapidEye meliputi band merah yang sensitip terhadap perubahan kandungan klorofil. D. Sensor CCD 1. Definisi CCD (Charged Coupled Device) adalah jenis sensor dengan umur yang sangat tua. Berdasarkan penelusuran pustaka yang kami lakukan, sensor CCD
  • 7. pertama kalinya diciptakan pada tahun 1969 di AT&T Bell Labs oleh dua orang ilmuwan, yaitu Willard Boyle dan George E. Smith. Gambar CCD yang dikembangkan khusus untuk penggambaran ultraviolet, dalam sebuah kemasan sambungan kawat. Setelahnya, muncullah berbagai riset seputar sensor CCD. Sony tercatat sebagai satu-satunya produsen elektronik pada saat itu yang berani dan mampu melakukan fabrikasi CCD dalam jumlah masif, dengan peran dominan dari Kazuo Iwama. 2. Cara Kerja CCD sering disebut juga sebagai perangkat analog (analog device). Mengapa disebut demikian? Tidak lain adalah karena sinyal yang keluar dari sensor CCD adalah sinyal analog, bukan sinyal digital. Sinyal analog adalah sama dengan sinyal listrik, atau gelombang listrik. Setelah menangkap cahaya, CCD menghasilkan gelombang listrik bertegangan rendah. Prinsipnya, cahaya (foton) yang masuk ke setiap dioda peka cahaya (atau disebut juga sebagai pixel - 1 pixel = 1 dioda peka cahaya) langsung diubah menjadi elektron. Elektron-elektron ini kemudian "dikumpulkan" dan "diorganisir" oleh Shift Register, baik yang ada di jajaran horizontal maupun vertikal. Setelahnya diorganisir, elektron ini kemudian "dilempar" ke Amplifie r. Di dalam Amplifier, elektron tersebut mengalami konversi ke bentuk tegangan listrik, untuk kemudian diperkuat intensitasnya. Unit Amplifier itu sendiri biasanya masih terdapat di dalam unit sensor CCD. Amplifier merupakan komponen terakhir di dalam CCD yang harus dilalui oleh elektron yang berubah menjadi tegangan listrik tersebut. Setelah itu, tegangan listrik keluar dari CCD menuju prosesor kamera. Prosesor kamera adalah berbeda atau tidak sama dengan sensor digital. Letak prosesor adalah di luar sensor digital, berupa sirkuit elektronik mandiri, dengan tugas dan fungsi yang sudah diatur oleh produsen kamera. 3. Kelebihan Sensor CCD 1. Pada awalnya memang sudah dirancang sebagai perangkat penangkapan cahaya 2. Teknologi konservatif 3. Secara arsitektur fisik berkepekaan lebih tinggi
  • 8. 4. Banyak diaplikasikan untuk kamera-kamera puritan 5. Sinyal keluaran langsung dari CCD bersifat lebih murni dan lebih seragam karena sangat minim campur-tangan sirkuit elektronik 6. Lebih mudah dan murah untuk diproduksi, dengan keleluasaan lebih besar untuk menentukan arsitektur dan penugasan masing-masing sensor maupun prosesor 4. Kekurangan Sensor CCD 1. Dioptimalkan untuk ISO rendah, dengan kondisi pencahayaan yang berlimpah atau terkendali 2. Berkecepatan rendah 3. Konsumsi baterai yang tinggi, lebih karena banyak bertumpunya fungsi- fungsi manajemen sinyal elektrik dan sinyal digital di dalam prosesor kamera REFERENSI Anonim. -. Teknologi Pemetaan IFSAR. id.scribd.com/doc/28500427/Teknologi-pemetaan- IFSAR. diakses pada tanggal 22 September 2014 Aprilana. 2010. Proses Stereoplotting Data IFSAR untuk Memutakhirkan Peta RBI Skala 1:25.000 Daerah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Jurnal Rekayasa Institut Teknologi Nasional Bandung. No. 4 Vol. XIV Hal 202-215 Bakara, Jakondar. 2014. Sistem Menejemen Data Citra Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi Untuk Kebutuhan Nasional. Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2014. Hal 751-761