Studi kasus mengenai klaim Malaysia atas berbagai khasanah budaya Indonesia seperti batik, lagu, tari, dan makanan yang telah memicu protes masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia sedang melakukan penelitian untuk menentukan batas milik budaya antara dua negara, meskipun budaya yang digunakan Malaysia tetap diakui sebagai milik Indonesia.
2. Pengertian Identitas Nasional
• Identitas : ciri-ciri, sifat-sifat khas atau jati
diri
• Nasional : Bangsa, menunjukan kesatuan
komunitas social culture tertentu yang
memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta
ideologi bersama.
3. Identitas Nasional
• Identitas Nasional adalah ciri atau sifat
khas suatu bangsa yang
membedakannya dengan bangsa bangsa
lain di dunia.
4. Sumber-Sumber Pembentuk Budaya
1. Sejarah => Perasaan senasib sepenanggungan
2. Kebudayaan => Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia
a. Akal Budi
b. Peradaban
c. Pengetahuan
3. Suku Bangsa => Kemajemukan Suku di Indonesia
4. Agama
5. Bahasa
5. Parameter Identitas Nasional
Menurut Srijani dkk (2008),
• Identitas nasional menggambarkan pola perilaku yang
terwujud melalui aktivitas masyarakat sehari-hari
• Lambing-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan
secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa.
• Alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai
tujuan
• Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa
8. IDENTITAS NASIONAL
INDONESIA
• J.R. Logan adalah orang yang dianggap pertama
kali menggunakan kata Indonesia.
• Sedangkan A. Bastian baru menggunakan kata
Indonesia dengan judul bukunya “Indinesien ord die
Inselndes Malaysichen Archiples” (1884), 34 tahun
setelah karangan J.R. Logan dan maksud kata
Indonesia tersebut menurut Bastian ialah
Kepulauan Melayu (Hindia).
9. IDENTITAS NASIONAL
INDONESIA
• Nama Indonesia juga
semakin populer ketika
Ki Hadjar Dewantara
pada tahun 1913
mendirikan sebuah biro
pers di Belanda. Biro pers
tersebut diberi nama
Biro Pers Indonesia
(Indonesisch Pers-bureau).
• Setelahnya, nama
Indonesia dipakai oleh
tokoh-tokoh nasional
untuk memberi warna
perjuangan politik dan
ketatanegaraan.
10. MANIFESTO POLITIK 1925
• Pada tahun 1925, Perhimpunan Indonesia
mengeluarkan suatu pernyataan politik yang kemudian
dikenal dengan nama Manifesto Politik (Manipol) 1925.
• Selengkapnya mengenai isi Manifesto Politik 1925
adalah sebagai berikut.
1. Menuntut Indonesia merdeka.
2. Wilayah Hindia Belanda adalah wilayah Indonesia yang
merdeka.
3. Penolakan undang-undang kolonial, dan menuntut
pemberlakuan hukum adat yang sudah ada di Indonesia
sejak dahulu.
11. MANIFESTO POLITIK 1925
Para anggota Perhimpunan Indonesia yang kemudian
mengeluarkan pernyataan politik Manifesto Politik 1925.
12. PERAN KONGRES PEMUDA 1928
• Kongres Pemuda Indonesia yang pertama diadakan di
Jakarta. Kongres tersebut bertujuan untuk menanamkan
semangat kerja sama antara perkumpulan pemuda di
Indonesia sebagai dasar bagi persatuan Indonesia.
• Kongres ini menghasilkan dan menyepakati Sumpah
Pemuda. Dalam peristiwa Sumpah Pemuda tersebut, untuk
pertama kalinya W.R. Supratman memainkan lagu
ciptaannya yang berjudul “Indonesia Raya” dengan iringan
biola.
13. PERAN KONGRES PEMUDA 1928
Para panitia Kongres Pemuda II 1928. Di Kongres Pemuda
II inilah Sumpah Pemuda dicetuskan.
14. SUMPAH PEMUDA
• Pertama:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
bertumpah darah satu, tanah air
Indonesia.
• Kedua:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
berbangsa satu, bangsa Indonesia.
• Ketiga:
Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
15. GERAKAN WANITA
• Kaum perempuan
Indonesia sebenarnya
sudah lama berkiprah
dalam upaya
pembentukan identitas
nasional.
• Kita dapat
menelusurinya dari
kiprah R.A. Kartini di
Jepara (Jawa Tengah)
dan R. Dewi Sartika
(Jawa Barat).
17. PERAN KONGRES
PEREMPUAN PERTAMA
• Pada tahun 1912, berdiri perkumpulan Poetri
Merdika di Jakarta.
• Kaum wanita juga mulai mempunyai surat
kabarnya sendiri seperti Poetri Hindia (1909) terbit
di Bandung, Wanito Sworo (1913) terbit di Brebes,
Soenting Melajoe terbit di Bukittinggi, Poetri
Merdika (1914) terbit di Batavia, Penoentoen Istri
(1918) terbit di Bandung, Isteri Oetomo terbit di
Semarang, SoearaPerempoean terbit di Padang, dan
Perempoean Bergerak terbit di Medan.
18. PERAN KONGRES
PEREMPUAN PERTAMA
• Kongres ini kemudian berhasil membentuk
organisasi nasional perempuan yang diberi
nama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
• Pergerakan kaum perempuan Indonesia
semakin nyata dalam pembentukan identitas
nasional. Bukti ini dapat dilihat dengan
berlangsungnya Kongres Perempuan Indonesia
Pertama tanggal 22 Desember 1928.
19. WUJUD IDENTITAS NASIONAL:
PATRIOTISME
• Patriotisme adalah kecintaan dan pengabdian
pada suatu Negara
• Berlawanan dengan pemikiran adanya
pemisahan yang tegas antara Negara dan
agama, Patriotisme memandang bahwa sikap
cinta tanah air justru bisa diperkuat oleh
kepatuhan ke agama.
20. WUJUD IDENTITAS NASIONAL:
NASIONALISME
• Paham ini berasal dari Eropa Barat pada abad ke-18.
Selama abad ke-19 ia telah tersebar di seluruh Eropa dan
dalam abad ke- 20 ia telah menjadi suatu pergerakan dunia
• Nasionalisme dipandang sebagai sistem budaya yang
mencakup perasaan, komitmen, dan kesetiaan pada bangsa
dan Negara, serta rasa memiliki terhadap bangsa dan
negara itu
• Kepribadian bangsa terdiri atas beberapa unsur yaitu:
1) Kebudayaan nasional
2) Identitas nasional
3) Etos bangsa
4) Nasionalisme
21. WUJUD IDENTITAS NASIONAL:
CHAUVINISME
• Chauvinisme muncul dari rasa Nasionalisme
yang berlebihan, berasal dari
antroposentrisme.
• Chauvinisme merupakan cara berpikir
supermatif yang mengabsahkan kekuasaan
yang tidak setara yang memunculkan
diskriminasi terhadap kelompok yang
berstatus lebih rendah.
23. IDENTITAS NASIONAL INDONESIA DAN
GLOBALISASI
• Globalisasi berasal dari kata global, yang
berarti dunia atau universal.
• Pada tataran individu, globalisasi adalah suatu
proses di mana individu, antar kelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan mempengaruhi satu sama lain
yang melintasi batas negara.
24. Dampak Positif Globalisasi
1. Produk semakin meningkat,
2. Semakin terjangkaunya produk berkualitas akibat
persaingan usaha sehat,
3. Kemudahan komunikasi keberbagai belahan dunian
memungkinkan setiap bangsa mengetahui
perkembangan yang terjadi di belahan bumi yang lain.
4. Perkembangan budaya di berbagai negara dapat
menjadi daya dorong mengembangkan budaya
nasional.
25. Dampak Negatif Globalisasi
1. Kesenjangan sosial yang semakin tajam
antara yang kaya dan yang miskin.
2. Makin banyaknya ragam produk yang
memudahkan kehidupan,
3. Kemudahan teknologi komunikasi,
4. Perkembangan budaya,
26. Krisis Identitas Nasional
Krisis identitas nasional akibat globalisasi yang
lebih menghawatirkan adalah tatkala
globalisasi tidakhanya mengenyampingkan
identitasnya, namun ia juga menawarkan
budaya yang bertentangan dengan budaya
nasional dan identitas nasional.
27. Studi Kasus
Malaysia adalah salah satu Negara yang menjadi tetangga dari negara kita yaitu
Indonesia. Klaim Pemerintah Malaysia terhadap budaya Indonesia sangat meresahkan
masyarakat Indonesia, dikarenakan klaim tersebut merambah banyak khasanah budaya.
Kain batik merupakan salah satu khasanah budaya Indonesia yang pertama kali diklaim
oleh Malaysia. Tiba-tiba Malaysia memperkenalkankain batik sebagai barang buatan asli
Malaysia ke manacanegara di awal tahun2000. Para pengrajin batik di Indonesia,
sempat mengeluhkan tindakan Pemerintah Malaysia yang akan mematenkan batik
sebagai barang buatan mereka. Tidak berhenti sampai di situ, banyak lagi budaya
Indonesia yang di klaim oleh Malaysia seperti lagu Rasa Sayange, Tari Reog Ponorogo,
Lagu Jali-Jali,makanan Rendang yang berasal dari Padang, dan yang baru Bahasa
Indonesia.
Aksi protes atas klaim dari Malaysia ini sudah dilakukan oleh
masyarakatIndonesia. Mereka juga menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia kurang
tegasdalam menyikapi klaim dari Malaysia. Namun, Malaysia justru menuduh media-
media Indonesia selalu membesarkan berita-berita ini, sehingga memunculkan konflik.
Saat ini Pemerintah Indonesia masih melakukan penelitian atas khasanah budaya
Indonesia.Menteri kebudayaan dan pariwisata Bapak Jero Wacik
menyatakan,Pemerintah Indonesia dan Malaysia sudah melakukan kesepakatan
untukmenentukan batas area kepemilikan. Kebudayaan ini boleh digunakan oleh
Malaysia, namun tetap merupakan milik Indonesia. Pihaknya berjanji dalam waktu
dekat akan menyebarluaskan hasil penelitian dan kesepakatan ini kemasyarakat.