negara ribuan pulau yang tersebar luas seperti indonesia "Pengertian kelas rangkap" dapat merujuk pada dua interpretasi yang berbeda tergantung pada konteksnya. Berikut adalah kedua interpretasi tersebut:
1. **Kelas Rangkap dalam Pendidikan:**
Dalam konteks pendidikan, "kelas rangkap" dapat merujuk pada suatu sistem di mana siswa atau mahasiswa menghadiri lebih dari satu kelas pada jadwal yang sama atau tumpang tindih. Misalnya, seorang siswa dapat terdaftar dalam dua kelas yang dijadwalkan pada waktu yang bersamaan, dan mereka harus menghadiri kedua kelas tersebut secara bergantian. Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan sumber daya atau karena beberapa kelas yang dibutuhkan oleh siswa tersebut hanya tersedia pada waktu yang bersamaan.
2. **Kelas Rangkap dalam Pekerjaan atau Organisasi:**
Di dunia kerja atau organisasi, "kelas rangkap" bisa merujuk pada situasi di mana seseorang memiliki tanggung jawab atau tugas dalam dua atau lebih bidang atau departemen yang berbeda. Misalnya, seorang karyawan bisa menjadi bagian dari departemen pemasaran dan pada saat yang sama terlibat dalam proyek IT. Ini mencerminkan fleksibilitas dan kerjasama antardepartemen di dalam suatu organisasi.
Penting untuk memahami konteks spesifik di mana istilah "kelas rangkap" digunakan untuk memberikan interpretasi yang lebih tepat sesuai dengan situasi yang dibahas.
2. KONSEP SERTA PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL,
SEMANGAT KEBANGSAAN, CINTA TANAH AIR,
DAN BELA NEGARA
3. A.KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI KEPRIBADIAN
NASIONAL:
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dapat dilihat dari dua sudut
pandang yaitu secara horizontal dan vertikal. Horizontal, yakni adanya
perbedaan, tetapi tidak menunjukkan tingkatan seperti berikut ini:
1. Perbedaan Fisik atau Ras: Penduduk Indonesia terdiri dari golongan Papua
Melanosoid(terdapat d Papua, Kai, Aru) memiliki ciri fisik rambut keriting,
bibir tebal, dan kulit hitam.
2. Perbedaan Suku Bangsa: di Indonesia kurang lebih hidup 300 suku bangsa
dengan jumlah yang beragam.
3. Perbedaan Agama: animisme dan dinamisme adalah kepercayaan yang
paling tua,dan berkembang sejak zaman pra-sejarah.
4. Perbedaan jenis kelamin: perbedaan gender tidak merupakan suatu
permasalahan yang besar bai bangsa Inonesia sebab disesuaikan dengan
sistem nilai yang dianut oleh setiap suku bangsa masing-masing.
4. Latar belakang historis, nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari Yunani (Cina Selatan). Secara sosiologis dan
kultural, dampak tekonologi manusia yang berkembang
selama berabad-abad menghasilkan peradaban yang
berbeda. Perbedaan ini tampak dari berberapa hal berikut:
1. Di sebagian besar pedalaman Pulau Jawa dan Bali, selama
berabad-abad telah ditanami secara intensif.
2. Di Sepanjang panta Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
berkembang kota-kota Pantai, pusat pertemuan
antarbangsa, perdagangan sutra, keramik, emas, perak,
dan rempah-rempah serta barang lain.
3. Diwilayah pedalaman Kalimantan, Sumatra, Papua, dan
pulau lainnya.
5. 1. Kebudayaan Daerah sebagai Unsur Kebudayaan
Nasional
2. Pengenalan Keanekaragaman Budaya di Indonesia
3. Suku-suku Bangsa Indonesia
4. Budaya Daerah
5. Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan
Nasional
6. Integrasi nasional memberikan dampak positif dalam
proses pembangunan, antara lain terpeliharanya
stabilitas nasional, yaitu suatu keadaan negara yang
aman, tentram, adil, dan makmur lahir dan bathin
sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan
nasional. Faktor penunjang Integrasi Nasional, yaitu
sebagai berikut:
1. Bahasa Nasional.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara.
3. Kesadaran dan Solidaritas Kelompok.
4. Perundang-undangan yang bersifat Nasional.
7. 1. Pancasila sila ketiga: Persatuan Indonesia.
2. Pembukaan UUD 1945 alinea kedua: “Dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
3. Batang Tubuh UUD 1945: a. Pasal 1 ayat (1): “Negara Indonesia
ialah negara kesatuan yang berbentuk republik”.
b. Pasal 32: “Negara menghormati dan memilihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional”.
c. Pasal 35: “Bendera negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”.
d. Pasal 36: “ Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”.
4. Pembinaan Kebudayaan.
8. 1. Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehiudpan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Penegakkan kedaulatan rakyat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan
dan berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
4. menjamin kondisi aman, damai, tertib, dan ketetraman
masyarakat.
5. perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin
tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia
berlandaskan keadilan dan kebenaran.
9. A. PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA
Dalam istilah bahasa Indonesia nation berarti bangsa, yang
digunakan untuk terjemahan Ras (Race) dan Volk. Volk
adalah kelompok orang yang secara sosiokultural sama.
Nasionalisme berasal dari kata nation (Inggris) yang
berarti bangsa. Nasionalisme dapat dipandang sebaga
suatu paham rasa kebangsaan atau kesadaran sebagai
suatu paham rasa kebangsaan atau kesadaran sebagai
bangsa yang didasarkan pada adanya rasa cinta kepada
tanah ar untuk mencapa, mempertahankan, mengabdikan
identitas, dan intergrasi kekuatan bangsanya.