SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
 Arus DC
Dengan fungsi voltmeter diset ke dc+, sentuhkan kontak probe ke "common" atau "ground" dari meter dan
sesuaikan meter ke nol menggunakan kontrol ZERO-ADJUST.
Percobaan 1: Pengukuran tegangan
1. Rangkailah seperti ini :
2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
3. Ukur tegangan di resistor dengan AVO Meter dengan arus DC
4. Gunakan pengukuran terbesar, jika tidak terbaca turunkan 1 tingkat sampai terbaca
5. Ukur setiap skala arus (2V,4V,6V,8V, 10V, dan 12V).
6. Setiap arus masing-masing menggunakan resistor berbeda, yaitu 50Ώ dan 500Ώ
7. Catat tegangan yang tertera di AVO Meter.
Percobaan 2: Pengukuran Arus
1. Rangkailah sirkuit seperti ini :
2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
3. Ukur arus dengan tegangan 2V-12V, catat angka yang ditunjukkan oleh AVO Meter
4. Ulangi pengukuran dengan menggunakan 3 resistor berbeda (50Ώ, 100Ώ, dan 500Ώ)
Percobaan 3 : Pengukuran Hambatan
1. Ganti fungsi AVO Meter ke fungsi OHMS
2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
3. Hubungkan resistor ke AVO Meter, dan gunakalah skala x1 x10 x100 pada AVO Meter menggunakan resistor yang
berbeda (50Ώ dan 500Ώ)
4. Catat hambatan yang tertera di AVO Meter
Percobaan 4: Hambatan Filamen Tungsten
1. Susun sirkuit seperti ini :
2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
3. Dengan skala tertentu, ukur V1 dan V2 menggunakan AVO Meter dari tegangan 2V- 12V, lalu catat angka yang
ditunjukkan oleh AVO Meter
4. Ulangi pengukuran dengan menggunakan 2 resistor berbeda (50Ώ dan100Ώ)
 Arus AC
Percobaan 1: Pengukuran tegangan
1. Ubah output catu daya ke tegangan AC
2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
3. Dengan menggunakan skala pada AVO Meter, ukurlah tegangan yang diberikan oleh catu daya
4. Catat tegangan yang ditunjukkan AVO Meter
5. Ubah skala AVO Meter dua kali, dan catat masing-masing tegangan yang terbaca dari skala berbeda
6. Ulangi langkah diatas 2 kali dengan mmengubah tegangan yang diberikan
Percobaan 2 : Kontrol Output
1. Ubah output catu daya ke tegangan AC
2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
3. Dengan menggunakan AVO Meter, ukurlah tegangan yang diberikan oleh catu daya dari 2V-12V
4. Catat tegangan yang ditunjukkan AVO Meter
5. Plot tegangan yang terukur terhadap tegangan catu daya
Percobaan 3 : Karakteristik Resistor
1. Atur output catu daya ke tegangan DC
2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
3. Gunakan hambatan 50Ώ pada rangkaian
4. Catat tegangan yang ditunjukkan oleh AVO Meter yang menggunakan tegangan 2V- 12V dari catu daya
5. Ulangi langkah diatas dengan menggunakan hambatan 500Ώ
6. Ubah output catu daya ke tegangan AC
7. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
8. Gunakan hambatan 50Ώ pada rangkaian
9. Catat tegangan yang ditunjukkan oleh AVO Meter yang menggunakan tegangan 2V- 12V dari catu daya
Percobaann 4 : Impedansi
1. Ubah output catu daya ke tegangan AC
2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
3. Gunakan hambatan 50Ώ pada rangkaian
4. Dengan menggunakan AVO Meter digital, ukurlah arus yang diberikan oleh catu daya dari 2V-12V
5. Hitung impedansi internal catu daya
Pengolahan Data
 Percobaan arus DC
Pengukuran Tegangan DC
50 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) Volt Terbaca (V) Selisih V
1 2 1,96 0,04
2 4 3,8 0,2
3 6 5,76 0,24
4 8 7,2 0,8
5 10 9,4 0,6
6 12 11,8 0,2
500 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) Volt Terbaca (V) Selisih V
1 2 1,96 0,04
2 4 3,84 0,16
3 6 5,8 0,2
4 8 7,2 0,8
5 10 9,6 0,4
6 12 11,2 0,8
Pengukuran Arus untuk Mencari Hambatan
50 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) Arus Terbaca (A)
1 2 0,0375
2 4 0,075
3 6 0,1125
4 8 0,1465
5 10 0,185
6 12 0,2215
100 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) Arus Terbaca (A)
1 2 0,02
2 4 0,039
3 6 0,06
4 8 0,078
5 10 0,0965
6 12 0,1155
500 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) Arus Terbaca (A)
1 2 0,0041
2 4 0,008
3 6 0,012
4 8 0,0159
5 10 0,02
6 12 0,024
Maka Hambatan dari percobaan ini adalah R= 1
𝑚
R= 1
0,0183
= 54,64 Ω
Maka Hambatan dari percobaan ini adalah R= 1
𝑚
R= 1
0,0095
= 105,26 Ω
Maka Hambatan dari percobaan ini adalah R= 1
𝑚
R= 1
0,002
= 500 Ω
Pengukuran Resistor dengan Skala Berbeda
500 Ω
Skala Terbaca Hambatan Ω
1 500 500
10 49 495
100 5 500
50 Ω
Skala
1 49 49
10 5 50
100 0,5 50
Percobaan Keempat Hambatan Lampu
50 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) V1 (V) V2 (V) SelisihV(V) Arus (A)
1 2 2,16 0,1 2,06 0,0412
2 4 4,04 0,5 3,54 0,0708
3 6 6,02 1,2 4,82 0,0964
4 8 8,02 2,36 5,66 0,1132
5 10 10 3,5 6,5 0,13
6 12 12 4,5 7,5 0,15
100 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) V1 V2 Selisih V Arus (A)
1 2 2,12 0,1 2,02 0,0202
2 4 4,1 0,2 3,9 0,039
3 6 6,12 0,38 5,74 0,0574
4 8 8 0,58 7,42 0,0742
5 10 10,1 1,1 9 0,09
6 12 12 1,8 10,2 0,102
Maka Hambatan lampu dari percobaan ini adalah R= 1
𝑚
R= 1
0,022
= 45,45 Ω
Maka Hambatan lampu dari percobaan ini adalah R= 1
𝑚
R= 1
0,0438
= 22,83 Ω
Percobaan Kelima (Dioda)
50 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) V1 (V) V2 (V) Arus
1 2 2,2 0,6 0,032
2 4 4,12 0,7 0,0684
3 6 6,04 0,74 0,106
4 8 8 0,78 0,1444
5 10 10 0,8 0,184
6 12 12 0,84 0,2232
100 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) V1 (V) V2 (V) Arus
1 2 2,12 0,58 0,0154
2 4 4,1 0,62 0,0348
3 6 6,04 0,68 0,0536
4 8 8,02 0,74 0,0728
5 10 10 0,78 0,0922
6 12 11,9 0,82 0,1108
Maka Hambatan Dioda dari percobaan ini adalah R= 1
𝑚
R= 1
0,809
= 1,23 Ω
Maka Hambatan Dioda dari percobaan ini adalah R= 1
𝑚
R= 1
0,3817
= 2,62 Ω
 Percobaan arus AC
Pengukuran Tegangan AC
50 Ω
Nomor Skala Volt (Catu Daya) Volt Terbaca Volt (V) Selisih V
1
10
2 2,2 2,2 0,2
2 4 4,4 4,4 0,4
3 6 6,5 6,5 0,5
4 8 8,98 8,98 0,98
Nomor Skala Volt (Catu Daya) Volt Terbaca Volt (V) Selisih V
1
50
2 0,42 2,1 0,1
2 4 0,9 4,5 0,5
3 6 1,38 6,9 0,9
4 8 1,8 9 1
Perbandingan Pengukuran Tegangan AC & DC
Pengukuran Tegangan DC
50 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) Volt Terbaca Log V
1 2 1,96 0,292256
2 4 3,8 0,579784
3 6 5,76 0,760422
4 8 7,2 0,857332
Pengukuran Tegangan AC
50 Ω
Nomor Volt (Catu Daya) Volt Terbaca Log V
1 2 2,1 0,322219
2 4 4,5 0,653213
3 6 6,9 0,838849
4 8 9 0,954243
Hambatan Internal Catu Daya
50
Ω
Nomor Skala Catu Daya (V) Vopen (V) Arus Terbaca (A) Rint ∂ Rint
1
20
2 2,1 0,038 5,263158 0,13178
2 4 4,4 0,081 4,320988 0,061819
3 6 6,5 0,12 4,166667 0,041728
4 8 8,98 0,1622 5,363748 0,030873
5 10 10,8 0,199 4,271357 0,025163
6 12 13 0,239 4,393305 0,020951
Rata" 4,62987 0,052052
Standar Deviasi 0,535554 0,041707
Analisa
Pada pengukuran tegangan DC, tegangan yang terbaca didapatkan lebih rendah dari pada tegangan yang tertera di
catudaya, sedangkan pada pengukuran tegangan AC didapatkan lebih besar dari tegangan pada catudaya. Hal ini
membuktikan karakteristik arus AC dan DC, pada arus DC, walaupun didapatkan lebih rendah dari catudaya, selisih
tegangan antara DC dan Catudaya relatif tetap dan tidak terlalu jauh,ini membuktikan bahwa Arus DC lebih stabil dan
hal ini sesuai dengan yang sudah diketahui, yaitu arus DC adalah arus searah.
Sebaliknya,saat pengukuran tegangan arus AC di dapatkan selisih yang jauh dari Tegangan catu daya, hal ini berarti
Arus AC tidak stabil yang menyebabkan tegangan yang diukur lebih besar dan selisihnya jauh dengan tegangan pada
catudaya.
Pengukuran hambatan dengan nilai arus yang diukur memiliki hasil yang lebih besar daripada yang tertera pada
resistor yang kita pakai dalam percobaan. Karena terjadi penyimpangan garis yang disebabkan pengukuran arus
dengan AVO Meter.
Pada percobaan pengukuran tegangan dengan Arus AC dan DC, ketika menggunakan resistor tegangan AC lebih besar
dari tegangan DC.
Pengukuran Resistor dengan perbedaan skala tidak ada masalah, yang terpenting ketepatan dan ketelitian dalam
mengukur dan membaca angka yang tertera pada AVO Meter, maka akan didapatkan hasil yangsama dengan nominal
angka resistor yang tertera.
Pada percobaan mengukur tegangan hambatan lampu, kami mendapatkan hambatan yang berubah-ubah saatkita
memakai resistor 50Ωdan100Ω.Hambatanlampuyangdidapatpada saatmenggunakanresistor50Ωlebihbesardaripadasaat
menggunakan resistor 100Ω. Pada data yang didapat menunjukkan bahwa ketika menggunakan resistor 100Ω, arus yang
dihasilkan lebih kecil dari pada saatmenggunakan resistor 50Ω. Tegangan lebih besar pada saat menggunakan resistor50Ω.
Pada percobaan dioda, sifat dioda tidak ideal dimana seharusnya tidak menghambat arus. Dari data yang didapat dioda memiliki
hambatan walaupun kecil. Ini yang membuat grafik arus dan tegangan terjadi penyimpangan garis.
Perbandingan pengukuran tegangan arus AC dan DC didapatkan bahwa pengukuran tegangan pada saat arus AC(menggunakan
resistor) lebih besar dari pengukuran tegangan pada saat arus DC(menggunakan resistor). Perbedaan hasil kedua pengukuran
berbeda dengan tegangan yang tertera pada catudaya. Kesamaan kedua arus ini, bisa dilihat dari grafik yang membentuk garis
linear, yang berarti semakin besar tegangan, semakin besar juga kenaikan tegangan arus AC maupun DC.
Dari hasil percobaan mencari Rinternal, perubahan penghitungan Rinternal tidak bergantung pada kenaikkan
tegangan yang diberikan. Pada data arus dan tegangan yang diukur terdapat ketidaktelitian pada alat ukur, sehingga
menyebabkan terjadi perbedaan hasil penghitungan Rinternal.
Kesimpulan
Arus DC atau Direct Current adalah arus yang stabil, sehingga bisa disebut juga Arus yang Searah.
Arus AC atau Alternating Current adalah arus yang berubah – ubah, sehingga bisa disebut juga Arus Bolak-Balik.
Pada penggunaan Resistor, tegangan yang dihasilkan dari Arus AC lebih besar dari Arus DC.
Kalibrasi setelah satu kali pengukuran saat meggunakan AVO Meter analog sangat penting untuk mendapatkan hasil
yang sebagaimana mestinya.
Dioda memiliki hambatan tersendiri dan fungsi dioda jika searah adalah menghantarkan arus listrik.
AVO Meter analog memiliki banyak celah untuk terjadinya kesalahan dalam melakukan pengukuran.
Tegangan dan Arus berbanding lurus.
Orang yang membaca angka tertera dalam mengukur dengan meggunakan AVO Meter harus sangat teliti dan tepat.
Saran
Penggunaan AVO Meter digital bisa meminimalkan kesalahan dalam membaca hasil pengukuran dan data yang
diperoleh bisa lebih akurat dibanding dengan menggunakan AVO Meter Analog.

More Related Content

What's hot

Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaAgus Subowo
 
Tugas 1 -- multimeter 1
Tugas 1 -- multimeter 1 Tugas 1 -- multimeter 1
Tugas 1 -- multimeter 1 Rinanda S
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohmyudhodanto
 
Hukum ohm simulation based laboratory
Hukum ohm simulation based laboratoryHukum ohm simulation based laboratory
Hukum ohm simulation based laboratoryFajar Baskoro
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyasayidah mafisah
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeterZara Neur
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukurDhea Intan Patya
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxDaniel Sitompul
 
Modul ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013
Modul  ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013Modul  ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013
Modul ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013polinema indonesia
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 

What's hot (20)

Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 
Tugas 1 -- multimeter 1
Tugas 1 -- multimeter 1 Tugas 1 -- multimeter 1
Tugas 1 -- multimeter 1
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Hukum ohm simulation based laboratory
Hukum ohm simulation based laboratoryHukum ohm simulation based laboratory
Hukum ohm simulation based laboratory
 
Alat Ukur Listrik
Alat Ukur ListrikAlat Ukur Listrik
Alat Ukur Listrik
 
Modul 02
Modul 02Modul 02
Modul 02
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanya
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 
pengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrikpengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrik
 
Avometer
AvometerAvometer
Avometer
 
Teori kwh meter
Teori kwh meterTeori kwh meter
Teori kwh meter
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur
 
P2 eldas
P2 eldasP2 eldas
P2 eldas
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
 
Modul ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013
Modul  ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013Modul  ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013
Modul ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 

Similar to OPTIMASI_SEO_PENGUKURAN_ARUS_DC_DAN_AC

Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogIvanAdesmansyah
 
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Asta Wibawa
 
Laporan ikb acara 1
Laporan ikb acara 1Laporan ikb acara 1
Laporan ikb acara 1Yuwan Kilmi
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Annisa Icha
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelAris Widodo
 
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIRAridsuria2002
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeterEdi Sutanto
 
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Moh Ali Fauzi
 
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptsusilozamhari1
 
Unit 3 comparator dan detector
Unit 3 comparator dan detectorUnit 3 comparator dan detector
Unit 3 comparator dan detectorBeni Putra
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptNealAjie1
 

Similar to OPTIMASI_SEO_PENGUKURAN_ARUS_DC_DAN_AC (20)

Avo meter-word1
Avo meter-word1Avo meter-word1
Avo meter-word1
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
 
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
Laporan ikb acara 1
Laporan ikb acara 1Laporan ikb acara 1
Laporan ikb acara 1
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
06 pengujian
06 pengujian06 pengujian
06 pengujian
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
 
Alat elektrik
Alat elektrikAlat elektrik
Alat elektrik
 
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
03 PENGUJIAN DB & LITAR KECIL AKHIR
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter
 
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
 
Multi 2
Multi 2Multi 2
Multi 2
 
pengukuran.pptx
pengukuran.pptxpengukuran.pptx
pengukuran.pptx
 
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
 
Unit 3 comparator dan detector
Unit 3 comparator dan detectorUnit 3 comparator dan detector
Unit 3 comparator dan detector
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
Materi
MateriMateri
Materi
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

OPTIMASI_SEO_PENGUKURAN_ARUS_DC_DAN_AC

  • 1.  Arus DC Dengan fungsi voltmeter diset ke dc+, sentuhkan kontak probe ke "common" atau "ground" dari meter dan sesuaikan meter ke nol menggunakan kontrol ZERO-ADJUST. Percobaan 1: Pengukuran tegangan 1. Rangkailah seperti ini : 2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0 3. Ukur tegangan di resistor dengan AVO Meter dengan arus DC 4. Gunakan pengukuran terbesar, jika tidak terbaca turunkan 1 tingkat sampai terbaca 5. Ukur setiap skala arus (2V,4V,6V,8V, 10V, dan 12V). 6. Setiap arus masing-masing menggunakan resistor berbeda, yaitu 50Ώ dan 500Ώ 7. Catat tegangan yang tertera di AVO Meter. Percobaan 2: Pengukuran Arus
  • 2. 1. Rangkailah sirkuit seperti ini : 2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0 3. Ukur arus dengan tegangan 2V-12V, catat angka yang ditunjukkan oleh AVO Meter 4. Ulangi pengukuran dengan menggunakan 3 resistor berbeda (50Ώ, 100Ώ, dan 500Ώ)
  • 3. Percobaan 3 : Pengukuran Hambatan 1. Ganti fungsi AVO Meter ke fungsi OHMS 2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0 3. Hubungkan resistor ke AVO Meter, dan gunakalah skala x1 x10 x100 pada AVO Meter menggunakan resistor yang berbeda (50Ώ dan 500Ώ) 4. Catat hambatan yang tertera di AVO Meter Percobaan 4: Hambatan Filamen Tungsten 1. Susun sirkuit seperti ini : 2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0 3. Dengan skala tertentu, ukur V1 dan V2 menggunakan AVO Meter dari tegangan 2V- 12V, lalu catat angka yang ditunjukkan oleh AVO Meter 4. Ulangi pengukuran dengan menggunakan 2 resistor berbeda (50Ώ dan100Ώ)  Arus AC Percobaan 1: Pengukuran tegangan 1. Ubah output catu daya ke tegangan AC 2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0 3. Dengan menggunakan skala pada AVO Meter, ukurlah tegangan yang diberikan oleh catu daya 4. Catat tegangan yang ditunjukkan AVO Meter 5. Ubah skala AVO Meter dua kali, dan catat masing-masing tegangan yang terbaca dari skala berbeda 6. Ulangi langkah diatas 2 kali dengan mmengubah tegangan yang diberikan Percobaan 2 : Kontrol Output 1. Ubah output catu daya ke tegangan AC 2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0
  • 4. 3. Dengan menggunakan AVO Meter, ukurlah tegangan yang diberikan oleh catu daya dari 2V-12V 4. Catat tegangan yang ditunjukkan AVO Meter 5. Plot tegangan yang terukur terhadap tegangan catu daya Percobaan 3 : Karakteristik Resistor 1. Atur output catu daya ke tegangan DC 2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0 3. Gunakan hambatan 50Ώ pada rangkaian 4. Catat tegangan yang ditunjukkan oleh AVO Meter yang menggunakan tegangan 2V- 12V dari catu daya 5. Ulangi langkah diatas dengan menggunakan hambatan 500Ώ 6. Ubah output catu daya ke tegangan AC 7. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0 8. Gunakan hambatan 50Ώ pada rangkaian 9. Catat tegangan yang ditunjukkan oleh AVO Meter yang menggunakan tegangan 2V- 12V dari catu daya Percobaann 4 : Impedansi 1. Ubah output catu daya ke tegangan AC 2. Kalibrasi AVO Meter ke angka 0 3. Gunakan hambatan 50Ώ pada rangkaian 4. Dengan menggunakan AVO Meter digital, ukurlah arus yang diberikan oleh catu daya dari 2V-12V 5. Hitung impedansi internal catu daya Pengolahan Data  Percobaan arus DC Pengukuran Tegangan DC 50 Ω Nomor Volt (Catu Daya) Volt Terbaca (V) Selisih V 1 2 1,96 0,04 2 4 3,8 0,2 3 6 5,76 0,24 4 8 7,2 0,8 5 10 9,4 0,6 6 12 11,8 0,2 500 Ω Nomor Volt (Catu Daya) Volt Terbaca (V) Selisih V 1 2 1,96 0,04 2 4 3,84 0,16 3 6 5,8 0,2 4 8 7,2 0,8 5 10 9,6 0,4
  • 5. 6 12 11,2 0,8
  • 6. Pengukuran Arus untuk Mencari Hambatan 50 Ω Nomor Volt (Catu Daya) Arus Terbaca (A) 1 2 0,0375 2 4 0,075 3 6 0,1125 4 8 0,1465 5 10 0,185 6 12 0,2215 100 Ω Nomor Volt (Catu Daya) Arus Terbaca (A) 1 2 0,02 2 4 0,039 3 6 0,06 4 8 0,078 5 10 0,0965 6 12 0,1155 500 Ω Nomor Volt (Catu Daya) Arus Terbaca (A) 1 2 0,0041 2 4 0,008 3 6 0,012 4 8 0,0159 5 10 0,02 6 12 0,024 Maka Hambatan dari percobaan ini adalah R= 1 𝑚 R= 1 0,0183 = 54,64 Ω
  • 7. Maka Hambatan dari percobaan ini adalah R= 1 𝑚 R= 1 0,0095 = 105,26 Ω Maka Hambatan dari percobaan ini adalah R= 1 𝑚 R= 1 0,002 = 500 Ω
  • 8. Pengukuran Resistor dengan Skala Berbeda 500 Ω Skala Terbaca Hambatan Ω 1 500 500 10 49 495 100 5 500 50 Ω Skala 1 49 49 10 5 50 100 0,5 50 Percobaan Keempat Hambatan Lampu 50 Ω Nomor Volt (Catu Daya) V1 (V) V2 (V) SelisihV(V) Arus (A) 1 2 2,16 0,1 2,06 0,0412 2 4 4,04 0,5 3,54 0,0708 3 6 6,02 1,2 4,82 0,0964 4 8 8,02 2,36 5,66 0,1132 5 10 10 3,5 6,5 0,13 6 12 12 4,5 7,5 0,15 100 Ω Nomor Volt (Catu Daya) V1 V2 Selisih V Arus (A) 1 2 2,12 0,1 2,02 0,0202 2 4 4,1 0,2 3,9 0,039 3 6 6,12 0,38 5,74 0,0574 4 8 8 0,58 7,42 0,0742 5 10 10,1 1,1 9 0,09 6 12 12 1,8 10,2 0,102 Maka Hambatan lampu dari percobaan ini adalah R= 1 𝑚 R= 1 0,022
  • 10. Maka Hambatan lampu dari percobaan ini adalah R= 1 𝑚 R= 1 0,0438 = 22,83 Ω Percobaan Kelima (Dioda) 50 Ω Nomor Volt (Catu Daya) V1 (V) V2 (V) Arus 1 2 2,2 0,6 0,032 2 4 4,12 0,7 0,0684 3 6 6,04 0,74 0,106 4 8 8 0,78 0,1444 5 10 10 0,8 0,184 6 12 12 0,84 0,2232 100 Ω Nomor Volt (Catu Daya) V1 (V) V2 (V) Arus 1 2 2,12 0,58 0,0154 2 4 4,1 0,62 0,0348 3 6 6,04 0,68 0,0536 4 8 8,02 0,74 0,0728 5 10 10 0,78 0,0922 6 12 11,9 0,82 0,1108
  • 11. Maka Hambatan Dioda dari percobaan ini adalah R= 1 𝑚 R= 1 0,809 = 1,23 Ω Maka Hambatan Dioda dari percobaan ini adalah R= 1 𝑚 R= 1 0,3817 = 2,62 Ω
  • 12.  Percobaan arus AC Pengukuran Tegangan AC 50 Ω Nomor Skala Volt (Catu Daya) Volt Terbaca Volt (V) Selisih V 1 10 2 2,2 2,2 0,2 2 4 4,4 4,4 0,4 3 6 6,5 6,5 0,5 4 8 8,98 8,98 0,98 Nomor Skala Volt (Catu Daya) Volt Terbaca Volt (V) Selisih V 1 50 2 0,42 2,1 0,1 2 4 0,9 4,5 0,5 3 6 1,38 6,9 0,9 4 8 1,8 9 1 Perbandingan Pengukuran Tegangan AC & DC Pengukuran Tegangan DC 50 Ω Nomor Volt (Catu Daya) Volt Terbaca Log V 1 2 1,96 0,292256 2 4 3,8 0,579784 3 6 5,76 0,760422 4 8 7,2 0,857332 Pengukuran Tegangan AC 50 Ω Nomor Volt (Catu Daya) Volt Terbaca Log V 1 2 2,1 0,322219 2 4 4,5 0,653213 3 6 6,9 0,838849 4 8 9 0,954243
  • 13. Hambatan Internal Catu Daya 50 Ω Nomor Skala Catu Daya (V) Vopen (V) Arus Terbaca (A) Rint ∂ Rint 1 20 2 2,1 0,038 5,263158 0,13178 2 4 4,4 0,081 4,320988 0,061819 3 6 6,5 0,12 4,166667 0,041728 4 8 8,98 0,1622 5,363748 0,030873 5 10 10,8 0,199 4,271357 0,025163 6 12 13 0,239 4,393305 0,020951 Rata" 4,62987 0,052052 Standar Deviasi 0,535554 0,041707 Analisa Pada pengukuran tegangan DC, tegangan yang terbaca didapatkan lebih rendah dari pada tegangan yang tertera di catudaya, sedangkan pada pengukuran tegangan AC didapatkan lebih besar dari tegangan pada catudaya. Hal ini membuktikan karakteristik arus AC dan DC, pada arus DC, walaupun didapatkan lebih rendah dari catudaya, selisih tegangan antara DC dan Catudaya relatif tetap dan tidak terlalu jauh,ini membuktikan bahwa Arus DC lebih stabil dan hal ini sesuai dengan yang sudah diketahui, yaitu arus DC adalah arus searah. Sebaliknya,saat pengukuran tegangan arus AC di dapatkan selisih yang jauh dari Tegangan catu daya, hal ini berarti Arus AC tidak stabil yang menyebabkan tegangan yang diukur lebih besar dan selisihnya jauh dengan tegangan pada catudaya. Pengukuran hambatan dengan nilai arus yang diukur memiliki hasil yang lebih besar daripada yang tertera pada resistor yang kita pakai dalam percobaan. Karena terjadi penyimpangan garis yang disebabkan pengukuran arus dengan AVO Meter. Pada percobaan pengukuran tegangan dengan Arus AC dan DC, ketika menggunakan resistor tegangan AC lebih besar dari tegangan DC. Pengukuran Resistor dengan perbedaan skala tidak ada masalah, yang terpenting ketepatan dan ketelitian dalam
  • 14. mengukur dan membaca angka yang tertera pada AVO Meter, maka akan didapatkan hasil yangsama dengan nominal angka resistor yang tertera. Pada percobaan mengukur tegangan hambatan lampu, kami mendapatkan hambatan yang berubah-ubah saatkita memakai resistor 50Ωdan100Ω.Hambatanlampuyangdidapatpada saatmenggunakanresistor50Ωlebihbesardaripadasaat menggunakan resistor 100Ω. Pada data yang didapat menunjukkan bahwa ketika menggunakan resistor 100Ω, arus yang dihasilkan lebih kecil dari pada saatmenggunakan resistor 50Ω. Tegangan lebih besar pada saat menggunakan resistor50Ω. Pada percobaan dioda, sifat dioda tidak ideal dimana seharusnya tidak menghambat arus. Dari data yang didapat dioda memiliki hambatan walaupun kecil. Ini yang membuat grafik arus dan tegangan terjadi penyimpangan garis. Perbandingan pengukuran tegangan arus AC dan DC didapatkan bahwa pengukuran tegangan pada saat arus AC(menggunakan resistor) lebih besar dari pengukuran tegangan pada saat arus DC(menggunakan resistor). Perbedaan hasil kedua pengukuran berbeda dengan tegangan yang tertera pada catudaya. Kesamaan kedua arus ini, bisa dilihat dari grafik yang membentuk garis linear, yang berarti semakin besar tegangan, semakin besar juga kenaikan tegangan arus AC maupun DC. Dari hasil percobaan mencari Rinternal, perubahan penghitungan Rinternal tidak bergantung pada kenaikkan tegangan yang diberikan. Pada data arus dan tegangan yang diukur terdapat ketidaktelitian pada alat ukur, sehingga menyebabkan terjadi perbedaan hasil penghitungan Rinternal. Kesimpulan Arus DC atau Direct Current adalah arus yang stabil, sehingga bisa disebut juga Arus yang Searah. Arus AC atau Alternating Current adalah arus yang berubah – ubah, sehingga bisa disebut juga Arus Bolak-Balik. Pada penggunaan Resistor, tegangan yang dihasilkan dari Arus AC lebih besar dari Arus DC. Kalibrasi setelah satu kali pengukuran saat meggunakan AVO Meter analog sangat penting untuk mendapatkan hasil yang sebagaimana mestinya. Dioda memiliki hambatan tersendiri dan fungsi dioda jika searah adalah menghantarkan arus listrik. AVO Meter analog memiliki banyak celah untuk terjadinya kesalahan dalam melakukan pengukuran. Tegangan dan Arus berbanding lurus. Orang yang membaca angka tertera dalam mengukur dengan meggunakan AVO Meter harus sangat teliti dan tepat. Saran Penggunaan AVO Meter digital bisa meminimalkan kesalahan dalam membaca hasil pengukuran dan data yang diperoleh bisa lebih akurat dibanding dengan menggunakan AVO Meter Analog.