Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan penggunaan alat ukur VOM untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan pada rangkaian listrik DC dan AC. Percobaan dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus pada rangkaian DC serta tegangan pada rangkaian AC dengan variasi sumber tegangan input dan range VOM. Hasilnya digunakan untuk menganalisis karakteristik VOM dan kesimpulan bahwa VOM dapat menguk
1. Abstrak- Percobaan kali ini berjudul penggunaan alat
ukur yang bertujuan untuk mempelajari karakteristik
VOM pada pengukuran tegangan arus searah dan bolak
balik serta menggunakan VOM untuk mengukur
hambatan , tegangan dan arus. Dan percobaan ini
dilakukan dengan 3 metode percobaan yakni mengukur
tegangan pada DC, arus DC serta tegangan AC. Cara yang
igunakan pada pengukran tegangan yakni VOM di
paralelkan dengan resistor yang akan di cari tegangannya ,
lalu di amati besarnya dan divariasi dengan sumber
tegangan input bereda. Serta untuk mengukur arus maka
Vom du seri dengan resitor lalu di catat nilai arus dan
divariasi dengan sumber tegangan berbeda Kesimpulan dari
percobaan penggunaan alat ukur yakni karakterisitik VOM
pada tegangan searah dan Bolak balik yakni VOM
pengukur DC meiliki kepekaan yang lebih tinggi dari pada
di AC sehingga di AC di guanakan komponen tambahan
pada VOM yakni penyearah tegangan. dan penggunakan
VOM untuk mengukur tegangan yakni di paralel dengan
beban, untuk mengukur arus, VOM di seri dengan beban
serta untuk mengukur hambatan VOM di paralel kan
dengan beban ( resistor) namun tanpa di hubungkan dengan
sumber teganagn.
Kata kunci – VOM, tegangan, arus , resitor, seri, paralel
I. PENDAHULUAN
VOM ( Volt-Ohm-Miliamper) atau multitester atau
multimeter merupakan peralatan listrik yang sering
dijumpai bila bekerja yang berhubungan dengan
kelistrikan. Alat ini digunakan untuk mengukur tegangan
(V), arus (i), serta hambatan (R) pada suatu rangkaian
listrik. Namun hal yang terpenting disamping fungsinya
adalah cara kerja alat tersebut sehingga bisa melakukan
pengukuran tegangan, arus serta hambatan. Sehingga
dalam percobaan ini akan dipelajari karakteristik VOM
pada pengukuran tegangan, arus searah dan bolak balik,
serta menggunakan VOM untuk mengukur hambatan,
tegangan serta Arus.
VOM tersusun utama atas kumparan putar atau meter
d’arsonval yang memiliki nilai kepekaan sendiri yakni
mengenai kepekaan arus pada alat ini, misal alat ini
terbaca kepekaan 100 mikro A, maka jarum ini akan
menunjukkan nilai maksimum ketika di aliri arus 100
mikro A, untuk mengukur arus yang lebih besar maka
pada meter d’arsonval dipasang resistor paralel ( shunt)
dengan meter sehingga hanya sebagian arus yang diukur
masuk ke dalam meter[1].
Atau dalam istilah lain untuk mengukur arus yang
lebih besar , sebuah resistor dipasang paralel dengan
galvanometer. Dengan demikian ammeter terdiri atas
galvanometer yang paralel dengan resitor yang disebut
resistor shunt. Shunt berarti “paralel dengan”. Hambatan
shunt adalah R dan hambatan kumparan galvanometer
(yang membawa arus) adalah r. Nilai R dipilih
menurut penyimpangan skala penuh yang di inginkan dan
biasanya ketika R sangat kecil maka hambatan dalam
ammeter sangat kecil pula[2]
Sehingga untuk mengukur tegangan maka VOM
harus diparalel dengan beban pada rangkaian listrik,
untuk mengukur arus VOM dirangakai seri dengan beban
serta untuk mengukur hambatan maka dirangakai paralel
langsung dengan beban tanpa terhubung pada
rangkaian[3].
Tujuan dari percobaan ini yakni mempelajari
karakteristik VOM pada pengukuran tegangan arus searah
dan bolak balik serta menggunakan VOM untuk
mengukur hambatan , tegangan dan arus.
II. METODE
Percobaan penggunaan alat ukur ini di lakukan
dengan tiga macam percobaan yakni yang pertama
percobaan pengukuran tegangan searah . langkah pertama
alat dan bahan dipersiapkan di antaranya sumber
tegangan DC 5/12 volt, resistor R1 = 200 ohm, R2 = 100
ohm, VOM. Lalu alat dirangkai sebagai berikut.
Gambar 1. Rangkaian percobaan 1
Setelah itu di ukur tegangan pada R1 dan R2
dengan 2 range tegangan VOM berbeda pada setiap
tegangan. Lalu di lakukan untuk variasi tegangan sumber
5 volt dan 12 volt.
Lalu untuk percobaan yang kedua yakni
pengukuran arus DC. Langkah pertama di persiapkan alat
dan bahan yakni sumber tegangan DC 5 volt / 12 volt,
Penggunaan Alat Ukur (E1)
Aris Widodo, Indah Ayu P, lyla yuwana
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
2. VOM, Resistor R3 = 470 ohm. Lalu peralatan dirangkai
sebagai berikut.
Gambar 2. Rangkaian percobaan 2
Setelah itu di ukur arus pada rangkaian dan dicatat
besar arus. Setelah itu divariasi tegangan sumber yakni 5
volt dan 10 volt.
Lalu untuk percobaan ketiga yakni pengukuran
tegangan bolak balik. Langkah pertama yang dilakukan
yakn i di persiapkan alat dan bahan di antaranya
transformator, sumber tegangan AC 12 volt /15 volt.
Resistor R4 = 200 ohm, R5 = 100 ohm, R6=R7 = 470
ohm, VOM. Lalu peralatan dirangkai sebagai beikut
Gambar 3. Rangkaian percobaan 3
Setelah itu di ukur tegangan pada R4 dan R5 lalu
dicatat besar tegangannya , lalu percobaan divariasi untuk
tegangan sumber 12 volt dan 15 volt.
Untuk pengolahan data pada percobaan satu di cari
nilai V max dan V min dengan persamaan
sumberV
RbRa
Ra
Va
)( minmax
max
max
+
= (1)
sumberV
RbRa
Ra
Va
)( maxmin
min
min
+
= (2)
Lalu di cari V hitung disetiap resistor dengan rumus
sumberV
RbRa
Ra
Va
)( +
= (3)
Setelah itu dicari besar error nya dengan persamaan.
%100x
V
VV
error
hitung
hitungukur −
= (4)
Untuk percobaan kedua di cari I max , i min, R in, I
hitung.
min
max
R
V
I sumber
= (5)
max
min
R
V
I sumber
= (6)
R
V
I sumber
hitung = (7)
ukur
sumber
par
I
V
R = (8)
Sehingga
rangkaianparin RRR −= (9)
Untuk mencari error digunakan persamaan
%100x
I
II
error
hitung
hitungukur −
= (10)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan ini di dapatkan data percobaan
sebagai berikut.
Tabel1. Data percobaan 1
V
input
(volt)
range
vom
R1
(ohm)
R2
(ohm)
V1
ukur
(volt)
V2 ukur
(volt)
5
10 200 100 3,9 2,1
50 200 100 3,5 2
12 10 200 100 8,1 4,2
3. 50 200 100 8 4
Tabel.2 Data percobaan 2
V input
(volt)
range
vom R (ohm)
I ukur
(A)
5
25 470 0,011
500 470 0,01
12
25 470 0,024
500 470 0,025
Tabel.3 Data percobaan 3
V
input
(volt)
range
vom
R4
(Ω)
R6
(Ω)
V4
ukur
(volt)
R5
(Ω)
R7
(Ω)
V5
ukur
(volt)
12
10 200 470 3,2 100 470 2
50 200 470 3 100 470 2
15
10 200 470 4,2 100 470 2,5
50 200 470 4 100 470 2
Untuk per cobaan 1 di cari besar v min da v max
yakni dengan menggunkan persamaan (1) dan (2)
Tabel 4. V min dan V max dari V1
V
Rang
e
vom
R1
max
R1
min
R2
max
R2
min
v 1
ukur maks min
5
10 210 190 105 95 3,9 3,44 3,22
50 210 190 105 95 3,5 3,44 3,22
12
10 210 190 105 95 8,1 8,26 7,73
50 210 190 105 95 8 8,26 7,73
Tabel 5. V min dan V max dari V2
V
range
vom
R1
max
R1
min
R2
max
R2
min
V 2
ukur max min
5
10 210 190 105 95 2,1 1,78 1,56
50 210 190 105 95 2 1,78 1,56
12
10 210 190 105 95 4,2 4,27 3,74
50 210 190 105 95 4 4,27 3,74
Untuk V1 dan V 2 hitung digunakan persamaan (3)
sehingga dihasilkan data sebagai berikut
Tabel 6. V1 dan V2 hitung
V
(volt)
R1
(Ω)
R2
(Ω) R total
V1
(volt)
V2
(volt)
5
20
0
10
0 300 3,33 1,67
12
20
0
10
0 300
8,00 4,00
Lalu untuk error di cari dengan persamaan (4)
sehingga dihasilkan,
Tabel 7. Error V1 dan V2
V1 ukur
(volt)
V2 ukur
(volt) V1 V1
error
V 1
error V
2
3,9 2,1 3,33 1,67 17% 26%
3,5 2 3,33 1,67 5% 20%
8,1 4,2 8 4 1% 5%
8 4 8 4 0% 0%
Setelah itu Untuk percobaan 2 di cari i min dan i
max dengan menggunakan persamaan (5) dan (6)
sehingga dihasilkan data sebagai berikut.
Tabel 7. I min dan I max
V
range
vom
R1
max
R1
min I ukur I min I max
5
25 493,5 446,5 0,011 0,010 0,011
500 493,5 446,5 0,010 0,010 0,011
12
25 493,5 446,5 0,024 0,024 0,027
500 493,5 446,5 0,025 0,024 0,027
Lalu dicari nilia I hitung dengan menggunkan
persamaan (7) sehingga dihasilkan sebagai berikut.
Tabel 8. I hitung
V (volt) R1 (Ω)
I
Hitung
(A)
5 470 0,011
12 470 0,025
setelah itu dicari nilai R par dan R in dengan
penggunaan persamaan (8) dan (9) sehingga dihasilkkan
daat sebagai berikut.
Tabel 9. R par dan R in
R par R rangkaian R in hitung
454,55 470,00 -15,45
500,00 470,00 30,00
446,50 470,00 -23,50
480,00 470,00 10,00
4. Setelah itu di cari nilai error dari I dengan
menggunakan persamaan (10). Sehingga dihasilkan data
sebagai berikut.
Tabel 10. I min dan Imax
V
range
vom I ukur I hitung error
5
25 0,011 0,011 3,40%
500 0,010 0,011 6,00%
12
25 0,024 0,026 6,00%
500 0,025 0,026 2,08%
Untuk per cobaan 3 di cari besar v min da v
max yakni dengan menggunkan persamaan (1) dan (2)
Tabel 11. V min dan V max dari V4
V
Rang
e
vom
R4
max
R4
min
R6
max
R6
min
V 4
ukur maks min
1
2
10 210 190
493,
5
446,
5 3,2 3,84 3,34
50 210 190
493,
5
446,
5 3 3,84 3,34
1
5
10 210 190
493,
5
446,
5 4,2 4,80 4,17
50 210 190
493,
5
446,
5 4 4,80 4,17
Untuk V4 hitung digunakan persamaan (3) sehingga
dihasilkan data sebagai berikut
Tabel 12. V1 dan V4 hitung
V (volt) R4 R6 R total V4(volt)
12 200 470 670 3,58
15 200 470 670 4,48
Lalu untuk error di cari dengan persamaan (4)
sehingga dihasilkan
Tabel 13. Error V4
V
range
vom V4 ukur
V4
hitung
error
v 4
12
10 3,2 3,58209 11%
50 3 3,58209 16%
15
10 4,2
4,47761
2 6%
50 4
4,47761
2 11%
Untuk per cobaan 3 di cari besar v min da v
max yakni dengan menggunkan persamaan (1) dan (2)
Tabel 14. V min dan V max dari V5
V
Rang
e
vom
R5
max
R5
min
R7
max
R7
min
v 5
ukur maks min
1
2
10 105 95
493,
5
446,
5 2 2,28 1,94
50 105 95
493,
5
446,
5 2 2,28 1,94
1
5
10 105 95
493,
5
446,
5 2,5 2,86 2,42
50 105 95
493,
5
446,
5 2 2,86 2,42
Untuk V5 hitung digunakan persamaan (3) sehingga
dihasilkan data sebagai berikut
Tabel 15. V1 dan V5 hitung
V (volt) R4 R6 R total V5(volt)
12 100 470 570 2,11
15 100 470 570 2,63
Lalu untuk error di cari dengan persamaan (4)
sehingga dihasilkan
Tabel 16. Error V5
V
range
vom V5 ukur V5hitung
Error
V5
12
10 2 2,105 5%
50 2 2,105 5%
15
10 2,5 2,632 5%
50 2 2,632 24%
5. Dari data yang dihasilkan dapat di analisa bahwa
besar tegangan atau arus yang dihasilkan dengan
menggunakan besar range VOM yang berbeda
memberikan hasil yang berbeda pula, hal ini di karenakan
semakain besar rentang skala maka nilai ketelitiannya
semakin kecil sehingga nilai yang terbaca untuk range
vom yang besar kan terjadi pembulatan nilai dari range
VOM yang kecil sehingga hasilnya tidak akurai sehinnga
berbeda di antara keduanya. Untuk data tegangan pada
hambatan a misalnya dapat di analisa bahwa semakin
besar hamabatannya maka semakin besar pula tegannya
karena V ~R namun pada Besar arus (I) pada data dapat
di analisa bahwa bergantung pada tegangan sumber
semakin besar tegangan sumber maka semakin besar arus
listriknya karena V~I.
Untuk analisa perhitungan dapat di analisa
bahwa yang pertama tentangb V min dan V max serta I
min dan I max, dapat dianalisa bahwa nilai tersebut dapat
digunaka sebagai validasi data ukur tegangan maupun
arus , kalau sesuai range antara batas min dan max maka
data tersebut bernilai benar, karena nilai V min dan V
max pada dasrnya terbentuk karena komponen listrik
yang terlibat meilki nilai toleransi misal resistor sehingga
akan muincul nilai tersebut sehingga batas range V max
dan V min bergantung pada besar toleransi pada resitor
tersebut. Untuk analisa R in pada rangkaian didapat
bahwa nilai R in pada setiap percobaan di hasilkan
berbeda-beda hal ini di karenakan Hambatan dalam R in
pada alat Vom mensesuaikan dengan arus yang diukur
bilai arus besar maka R in akan berniali kecil sehingga
nilai yang terbaca pada jarum VOM tidak mengalami
presisi yang cukup besar,.Untuk analisa nilai error baik
tegangan dan arus dpa t di analisa bahwa pada percobaan
satu didaptkan nilai error yang cukup besar pada V 1ukur
5 volt , V2 ukur 5 volt, pada percobaan 2 ,V 4 12 volt
serta V5 , 15 volt . hal ini dikarenakan hasil pengukuran
dan hasil hitung meiliki nilai selisih yang besar bila di
analisa secara mendalam bahwa penyebab utamnya pada
V ukur dan I ukur.
Bila dihubungkan nilai errordengan kesesuaian
data V uku dan I ukur dengan nilai batas V max dan V
min bahwa data yang memiliki error besar tadi yang telah
disebutkan tadi ternya nilainya keluar dari batas range V
max dan V min. Penyebab utama terjadinya kejadinya ini
yakni cara pembacaan yang tidak tegak lurus dengan
jarum yang ditunjukkan pada VOM pada pengamat
(human error) sehingga terjadi pergeseran pembacaan ,
lalau faktor yang lain yakni penggunaan skala range
VOM yang tepat, kalau semakin tepat skala yang
digunakan maka nilai akurasi hasil semakin kelihatan
sehingga error atau nilai yang diluar ambang batasa range
v max dan v min atau I max dan I min bisa di di
minimalisir.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan penggunaan alat ukur
yakni karakterisitik VOM pada tegangan searah dan
Bolak balik yakni VOM pengukur DC meiliki kepekaan
yang lebih tinggi dari pada di AC sehingga di AC di
guanakan komponen tambahan pada VOM yakni
penyearah tegangan. dan penggunakan VOM untuk
mengukur tegangan yakni di paralel dengan beban, untuk
mengukur arus, VOM di seri dengan beban serta untuk
mengukur hambatan VOM di paralel kan dengan beban
( resistor) namun tanpa di hubungkan dengan sumber
teganagn.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sutrisno, Elektronika Teori dasar dan
penerapannya.Bandung:penerbit ITB,1986.
[2] D. Halliday,Fundamentals Of Physics 9th Edition.USA:John
willey& sons,inc.,2011.
[3] Tipler, Fisika untuk sains dan teknik.Jakarta:Erlangga,2001.
6. Dari data yang dihasilkan dapat di analisa bahwa
besar tegangan atau arus yang dihasilkan dengan
menggunakan besar range VOM yang berbeda
memberikan hasil yang berbeda pula, hal ini di karenakan
semakain besar rentang skala maka nilai ketelitiannya
semakin kecil sehingga nilai yang terbaca untuk range
vom yang besar kan terjadi pembulatan nilai dari range
VOM yang kecil sehingga hasilnya tidak akurai sehinnga
berbeda di antara keduanya. Untuk data tegangan pada
hambatan a misalnya dapat di analisa bahwa semakin
besar hamabatannya maka semakin besar pula tegannya
karena V ~R namun pada Besar arus (I) pada data dapat
di analisa bahwa bergantung pada tegangan sumber
semakin besar tegangan sumber maka semakin besar arus
listriknya karena V~I.
Untuk analisa perhitungan dapat di analisa
bahwa yang pertama tentangb V min dan V max serta I
min dan I max, dapat dianalisa bahwa nilai tersebut dapat
digunaka sebagai validasi data ukur tegangan maupun
arus , kalau sesuai range antara batas min dan max maka
data tersebut bernilai benar, karena nilai V min dan V
max pada dasrnya terbentuk karena komponen listrik
yang terlibat meilki nilai toleransi misal resistor sehingga
akan muincul nilai tersebut sehingga batas range V max
dan V min bergantung pada besar toleransi pada resitor
tersebut. Untuk analisa R in pada rangkaian didapat
bahwa nilai R in pada setiap percobaan di hasilkan
berbeda-beda hal ini di karenakan Hambatan dalam R in
pada alat Vom mensesuaikan dengan arus yang diukur
bilai arus besar maka R in akan berniali kecil sehingga
nilai yang terbaca pada jarum VOM tidak mengalami
presisi yang cukup besar,.Untuk analisa nilai error baik
tegangan dan arus dpa t di analisa bahwa pada percobaan
satu didaptkan nilai error yang cukup besar pada V 1ukur
5 volt , V2 ukur 5 volt, pada percobaan 2 ,V 4 12 volt
serta V5 , 15 volt . hal ini dikarenakan hasil pengukuran
dan hasil hitung meiliki nilai selisih yang besar bila di
analisa secara mendalam bahwa penyebab utamnya pada
V ukur dan I ukur.
Bila dihubungkan nilai errordengan kesesuaian
data V uku dan I ukur dengan nilai batas V max dan V
min bahwa data yang memiliki error besar tadi yang telah
disebutkan tadi ternya nilainya keluar dari batas range V
max dan V min. Penyebab utama terjadinya kejadinya ini
yakni cara pembacaan yang tidak tegak lurus dengan
jarum yang ditunjukkan pada VOM pada pengamat
(human error) sehingga terjadi pergeseran pembacaan ,
lalau faktor yang lain yakni penggunaan skala range
VOM yang tepat, kalau semakin tepat skala yang
digunakan maka nilai akurasi hasil semakin kelihatan
sehingga error atau nilai yang diluar ambang batasa range
v max dan v min atau I max dan I min bisa di di
minimalisir.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan penggunaan alat ukur
yakni karakterisitik VOM pada tegangan searah dan
Bolak balik yakni VOM pengukur DC meiliki kepekaan
yang lebih tinggi dari pada di AC sehingga di AC di
guanakan komponen tambahan pada VOM yakni
penyearah tegangan. dan penggunakan VOM untuk
mengukur tegangan yakni di paralel dengan beban, untuk
mengukur arus, VOM di seri dengan beban serta untuk
mengukur hambatan VOM di paralel kan dengan beban
( resistor) namun tanpa di hubungkan dengan sumber
teganagn.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sutrisno, Elektronika Teori dasar dan
penerapannya.Bandung:penerbit ITB,1986.
[2] D. Halliday,Fundamentals Of Physics 9th Edition.USA:John
willey& sons,inc.,2011.
[3] Tipler, Fisika untuk sains dan teknik.Jakarta:Erlangga,2001.