2. Tujuan percobaan
• Menyelidiki hubungan antara tegangan dan
arus dalam rangkaian sederhana.
• Menghitung besar hambatan sebuah resistor.
3. Alat Dan Bahan
1. Power Supply DC 3. Rheostat
2. Basic Meter 4. Hambatan
5. Kabel Penghubung
4. Teori Singkat
A. Landasan Teori
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial.
George Simon Ohm (1781-1854)) menentukan dengan eksperimen bahwa
arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke
ujung-ujungnya ;
I V
Hasil eksperimental ini dikenal sebagai Hukum Ohm. Konstanta
kesebandingannya ditulis 1/R, dimana R disebut resistansi:
I = (1/R) V
atau,
R =V/I
Persamaan tersebut memberikan suatu definisi umum dari resistansi antara
dua titik ditinjau dari penurunan tegangan V antara dua titik. Satuan SI untuk
resistansi, volt per ampere, disebut Ohm ().
1 = 1 V/A
5. 1. Arus (I)
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik
yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan
listrik bisa mengalir melalui kabel atau
penghantar listrik lainnya.
I = V/R
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere
(A).
6. 2. Tegangan (V)
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase)
adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan
listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi
listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai
ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
V= I .R
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
7. 3. Hambatan (R)
Hambatan listrik adalah perbandingan antara
tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya. Jadi, hambatan adalah merupakan
ukuran perlawanan komponen terhadap aliran
muatan listrik. Hambatan listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
8. B. Rumus yang Digunakan
Pada percobaan ini, kita akan menghitung besarnya hambatan
(R) dengan rumus:
Keterangan:
R = Hambatan ( Ω)
V = Beda Potensial (V)
I = Kuat Arus (I)