ANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA PASIR GULAKU
1. 1
ANALISIS PERILAKU USER DAN EX USER PADA
PRODUK GULA PASIR GULAKU
(Studi Kasus : Di Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan Perwira – Bekasi Utara)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan Melengkapi
Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Manajemen Pemasaran
Oleh :
ANIS RACHMADHANI
09410023
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2014
2. i
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Anis Rachmadhani
NIM : 2009410023
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul Analisis Perilaku User
dan Ex User Pada Produk Gula Pasir Gulaku (Studi Kasus Di Perumahan
Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan Perwira (Bekasi Utara) yang di
bimbing oleh Bapak Firsan Nova, SE,MM dan Ellena Nurfazria H, SE,MM
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan
maupun menyalin sebagian dari hasil karya orang lain.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya di Jakarta pada tanggal
Yang menyatakan
Anis Rachmadhani
i
5. iv
ABSTRAK
NIM 2009410023 NAMA ANIS RACHMADHANI, Judul : ANALISIS
PERILAKU KONSUMEN USER DAN EX USER PADA PRODUK GULA
PASIR GULAKU (STUDI KASUS DI PERUMAHAN VILLA MAS GARDEN
RW 009 BEKASI UTARA)
Jumlah Hal : xix + 165 hal : 2014
Kata Kunci : Perilaku Konsumen
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perilaku User dan Ex User
gula pasir Gulaku di Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan Perwira
Bekasi Utara.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk perilaku User dan Ex
User pada produk gula pasir Gulaku adalah dengan menggunakan analisis
Fishbein, Skala Likert dan menggunakan Rentang Skala.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Perilaku User pada produk gula pasir
Gulaku yang total skor sikap yang tertinggi bernilai 383.8. Dan gula pasir Gulaku
memiliki katagori sangat positif yang berada diantara skala 322.392 sampai
dengan 383.8 yaitu adalah 351.63 termasuk katagori positif. Dan dengan nilai
sangat positif yang artinya responden sebagai konsumen gula pasir Gulaku
mempunyai perilaku sangat positif atau dengan kata lain pelanggan menerima
dengan sangat baik produk gula pasir Gulaku. Perilaku Ex User pada produk gula
pasir Gulaku yang total skor sikap yang tertinggi bernilai 242.9. Dan gula pasir
Gulaku memiliki katagori tidak positif yang berada di antara skala 87.4 sampai
dengan 126.3 yaitu adalah 180.997 termasuk dalam kategori tidak positif. Dan
dengan nilai tidak positif yang artinya responden yang tidak menggunakan gula
pasir Gulaku mempunyai perilaku tidak positif atau dengan kata lain tidak
menerima baik gula pasir Gulaku
Jakarta, September 2014
Penulis
iv
6. v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa kesehatan fisik dan
mental sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen
pada Fakultas Ekonomi Darma Persada Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan hingga memungkinkan skripsi ini terwujud.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Firsan Nova, SE,MM dan Ibu Ellena Nurfazria Handayani, SE,MM
selaku Dosen Pembimbing Universitas Darma Persada Jakarta, yang telah
banyak memberikan waktu, pengarahan dan bimbingan serta petunjuk-
petunjuk yang berguna kepada penulis Skripsi ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
2. Bapak Jombrik, MM, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Darma
Persada Jakarta.
3. Bapak Firsan Nova, SE,MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Falkutas
Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta. Terima kasih atas segala saran
dan kritiknya yang berguna dalam proses penyelesaian skripsi.
4. Bapak Sukardi, SE,MM selaku WADEK II dan Pembimbing Akademik
Tahun 2009 Falkutas Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu
pengetahuan.
v
7. vi
6. Kedua orang tua aku, kakak aku Christin dan keluarga besar yang telah
memberikan nasihat, dorongan dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan
Skripsi ini tepat pada waktunya.
7. Para sahabat kecilku: Erlin astuti, Diska, Finsya, Afaf. Saya beruntung
mempunyai sahabat seperti kalian, semoga persahabatan kita hingga maut
memisahkan kita.
8. Teman-teman seperjuanganku: Helmiati, Tyas, Diandra, Ayu prihartini, Lia,
Ka Metha dan Teman Angkatan 2009 yang tidak bisa menyebutkan satu
persatu. Saat-saat kuliah adalah saat-saat yang tidak mungkin penulis lupakan,
baik senang maupun sedih.
9. Terima kasih untuk teman baikku yang setia menemani hari-hariku selama
5 tahun belakangan ini dan selalu sabar dalam membantu dan memotivasi
untuk penyelesaian skripsi ini.
10. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang turut membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis sadar bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun penulis sangkat mengharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Bekasi, September 2014
Penulis
Anis Rachmadhani
vi
8. vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Perumusan Masalah.................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Produk....................................................................................... 7
1. Definisi Produk.................................................................. 7
2. Tingkatan Produk .............................................................. 9
3. Klasifikasi Produk ............................................................. 10
4. Atribut Produk................................................................... 13
B. Pengembangan Produk............................................................. 14
1. Definisi Pengembangan Produk ........................................ 14
vii
9. viii
2. Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus
Hidup Produk .................................................................... 15
a. Strategi Pengembangan Produk Baru dan Proses
Pengembangan Produk Baru ...................................... 16
b. Mengatur Pengembangan Produk Baru...................... 18
c. Strategi Siklus Hidup Produk..................................... 19
d. Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa................. 22
3. Penentu-Penentu Kualitas.................................................. 23
C. Kualitas Produk ........................................................................ 23
1. Definisi Kualitas Produk ................................................... 23
2. Dimensi Kualitas Produk................................................... 24
D. Perilaku Konsumen .................................................................. 26
1. Pengertian Perilaku Konsumen ......................................... 26
2. Model-Model Perilaku Konsumen .................................... 27
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen. 31
4. Proses Keputusan Pembelian............................................. 37
5. Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Pembeli .............. 38
E. Sikap Konsumen....................................................................... 41
1. Definisi Sikap Konsumen.................................................. 41
2. Komponen Sikap ............................................................... 42
3. Ciri-Ciri Sikap ................................................................... 43
4. Karakteristik Sikap............................................................ 44
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap........................ 45
viii
10. ix
6. Fungsi Sikap...................................................................... 46
F. Persepsi Konsumen .................................................................. 47
G. Kerangka Pikir.......................................................................... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 53
B. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 53
1. Data Primer........................................................................ 53
2. Data Sekunder ................................................................... 54
C. Populasi .................................................................................... 54
1. Populasi .............................................................................. 54
2. Sampel................................................................................ 55
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 56
E. Alat Analisis Data..................................................................... 56
1. Metode Skala Likert ........................................................... 57
2. Metode Atribut Fishbein..................................................... 58
3. Rentang Skala..................................................................... 58
F. Definisi Variabel Operasional .................................................. 59
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Gula Putih Mataram............................. 61
1. Sejarah PT. Gula Putih Mataram....................................... 61
2. Letak Geografis dan Topologi........................................... 62
3. Keadaan Iklim dan Tanah.................................................. 63
4. Luas Areal dan Tata Guna Lahan...................................... 64
ix
11. x
5. Keadaan Tanaman dan Produksi ....................................... 65
6. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan ......................... 66
7. Keragaan Pabrik ................................................................ 69
B. Analisis Profil Responden........................................................ 69
1. Karakteristik Responden ................................................... 69
C. Uji Validitas Data..................................................................... 78
1. Uji Validitas Data (Sikap) User ........................................ 78
2. Uji Validitas Data (Sikap) Ex User ................................... 83
D. Pembahasan dari belief (Kepercayaan) dan
evaluation (Evaluasi)................................................................ 88
E. Analisis Multi Atribut Fishbein................................................ 136
1. Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut ........... 136
F. Nilai Perilaku............................................................................ 144
G. Rentang Skala........................................................................... 158
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................... 161
B. Saran......................................................................................... 162
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 164
LAMPIRAN.................................................................................................... 165
x
12. xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Top Brand Index 2013 Peringkat Kinerja Katagori Produk
Gula Pasir Gulaku....................................................................... 3
Tabel 3.1 Skala Likert (Belief).................................................................... 57
Tabel 3.2 Skala Likert (Evaluation)............................................................ 57
Tabel 3.3 Skala Likert (Evaluation) (Skala Interval).................................. 59
Tabel 3.4 Variabel Operasional .................................................................. 60
Tabel 4.1 Luas Areal dan Tata Guna Lahan ............................................... 64
Tabel 4.2 Data Produksi PT. Gula Putih Mataram ..................................... 66
Tabel 4.3 Jumlah Karyawan dan Tenaga Harian........................................ 68
Tabel 4.4 Karakteristik Responden User Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 70
Tabel 4.5 Karakteristik Responden User Berdasarkan Domisili................ 71
Tabel 4.6 Karakteristik Responden User Berdasarkan Umur..................... 72
Tabel 4.7 Profil Responden User Berdasarkan Status................................ 72
Tabel 4.8 Profil Responden User Berdasarkan Pekerjaan.......................... 73
Tabel 4.9 Profil Responden User Berdasarkan Pengeluaran per bulan..... 73
Tabel 4.10 Profil Responden User Berdasarkan Masa Pakai (User)............ 74
Tabel 4.11 Karakteristik Responden ExUser Berdasarkan Jenis Kelamin... 75
Tabel 4.12 Profil Responden Ex User Berdasarkan Domisili...................... 75
Tabel 4.13 Profil Responden ExUser Berdasarkan Umur ........................... 76
Tabel 4.14 Profil Responden Ex User Berdasarkan Status........................... 76
Tabel 4.15 Profil Responden Ex User Berdasarkan Pekerjaan..................... 77
xi
13. xii
Tabel 4.16 Profil Responden Ex User Berdasarkan Pengeluaran per bulan 77
Tabel 4.17 Uji Validitas Data (Sikap) User.................................................. 78
Tabel 4.18 Uji Validitas Data Evaluasi (ei) User ......................................... 81
Tabel 4.19 Uji Validitas Data Belief (bi) ExUser ......................................... 83
Tabel 4.20 Uji Validitas Data Evaluasi (ei) ExUser..................................... 83
Tabel 4.21 Kinerja (User)bi Gula pasir Gulaku memiliki keanekaragaman
rasa.............................................................................................. 88
Tabel 4.22 Kinerja User (ei) Memiliki keaneka ragaman rasa..................... 89
Tabel 4.23 Kinerja (User)bi Gula pasir Gulaku memiliki
aroma yang wangi....................................................................... 90
Tabel 4.24 Kinerja User (ei) Memiliki aroma yang wangi........................... 90
Tabel 4.25 Fitur User (bi) Gula pasir Gulaku Terdaftar BPOM................... 91
Tabel 4.26 Fitur User (ei) Terdaftar BPOM ................................................. 92
Tabel 4.27 Fitur User (bi) Gula pasir Gulaku aman dikonsumsi.................. 92
Tabel 4.28 Fitur User (ei) Aman dikonsumsi ............................................... 93
Tabel 4.29 Fitur User (bi) Gula pasir Gulaku harga relatif murah ............... 93
Tabel 4.30 Fitur User (ei) Harga relatif murah............................................. 94
Tabel 4.31 Fitur User (bi) Gula pasir Gulaku memiliki iklan yang menarik 95
Tabel 4.32 Fitur User (ei) Iklan yang menarik ............................................. 95
Tabel 4.33 Kehandalan User (bi) Gula pasir Gulaku Terbuat dari
bahan baku pilihan...................................................................... 96
Tabel 4.34 Kehandalan User (ei) Terbuat dari bahan baku pilihan.............. 97
xii
14. xiii
Tabel 4.35 Kehandalan User (bi) Gula pasir Gulaku Tanpa
bahan pengawet........................................................................... 97
Tabel 4.36 Kehandalan User (ei) Tanpa bahan pengawet ............................ 98
Tabel 4.37 Kesesuaian User (bi) Isi volume Gula pasir Gulaku sesuai
tercantum dikemasan ................................................................. 98
Tabel 4.38 Kesesuaian User (ei) Isi volume sesuai dikemasan.................... 99
Tabel 4.39 Kesesuaian User (bi) Komposisi Gula pasir Gulaku
sesuai tercantum dikemasan ....................................................... 100
Tabel 4.40 Kesesuaian User (ei) Komposisi sesuai tercantum
dikemasan ................................................................................... 100
Tabel 4.41 Daya Tahan User (bi) Gula pasir Gulaku kemasan
tidak mudah rusak....................................................................... 101
Tabel 4.42 Daya Tahan User (ei) Kemasan tidak mudah rusak ................... 102
Tabel 4.43 Daya Tahan User (bi) Gula pasir Gulaku memiliki
tanggal expired yang cukup lama ............................................... 102
Tabel 4.44 Daya Tahan User (ei) Tanggal expired yang cukup lama .......... 103
Tabel 4.45 Pelayanan User (bi) Pencatuman Suara Konsumen
Gula pasir Gulaku pada kemasan................................................ 104
Tabel 4.46 Pelayanan User (ei) Pencntuman Suara Konsumen pada
kemasan ...................................................................................... 104
Tabel 4.47 Pelayanan User (bi) Gula pasir Gulaku tersedia di
berbagai toko............................................................................... 105
Tabel 4.48 Pelayanan User (ei) Tersedia di berbagai toko........................... 106
xiii
15. xiv
Tabel 4.49 Estetika User (bi) Gula pasir Gulaku memiliki kemasan
yang menarik............................................................................... 106
Tabel 4.50 Estetika User (ei) memiliki kemasan yang menarik................... 107
Tabel 4.51 Estetika User (bi) Warna gula pasir Gula ku bagai kristal ......... 108
Tabel 4.52 Estetika User (ei) Warna gula pasir bagai kristal ....................... 108
Tabel 4.53 Persepsi User (bi) Gula pasir Gulaku Dibuat oleh
perusahaan terkenal..................................................................... 109
Tabel 4.54 Persepsi User (ei) Dibuat oleh perusahaan terkenal ................... 110
Tabel 4.55 Persepsi User (bi) Gula pasir Gulaku Dibuat oleh
perusahaan terkenal..................................................................... 110
Tabel 4.56 Persepsi User (ei) Merek yang terkenal...................................... 111
Tabel 4.57 Kinerja Ex User (bi) Gula pasir Gulaku memiliki
keanekaragaman rasa .................................................................. 112
Tabel 4.58 Kinerja Ex User (ei) Memiliki keanekaragaman rasa................. 112
Tabel 4.59 Kinerja Ex User (bi) Gula pasir Gulaku Memiliki
aroma yang wangi....................................................................... 113
Tabel 4.60 Kinerja Ex User (ei) Memiliki aroma yang wangi ..................... 114
Tabel 4.61 Fitur Ex User (bi) Gula pasir Gulaku Terdaftar di BPOM ......... 114
Tabel 4.62 Fitur Ex User (ei) Terdaftar di BPOM........................................ 115
Tabel 4.63 Fitur Ex User (bi) Gula pasir Gulaku aman untuk dikonsumsi .. 116
Tabel 4.64 Fitur Ex User (ei) Aman untuk dikonsumsi................................ 116
Tabel 4.65 Fitur Ex User (bi) Harga Gula pasir Gulaku relatif murah......... 117
Tabel 4.66 Fitur Ex User (ei) Harga relatif murah........................................ 117
xiv
16. xv
Tabel 4.67 Fitur Ex User (bi) Gula pasir Gulaku memiliki iklan
yang menarik............................................................................... 118
Tabel 4.68 Fitur Ex User (ei) Iklan yang menarik........................................ 119
Tabel 4.69 Kehandalan Ex User (bi) Gula pasir Gulaku dari
bahan pilihan............................................................................... 119
Tabel 4.70 Kehandalan Ex User (ei) Terbuat dari bahan pilihan ................. 120
Tabel 4.71 Kehandalan Ex User (bi) Gula pasir Gulaku tanpa
bahan pengawet........................................................................... 121
Tabel 4.72 Kehandalan Ex User (ei) Tanpa bahan pengawet....................... 121
Tabel 4.73 Kesesuaian Ex User (bi) Isi volume Gula pasir Gulaku
sesuai dengan yang tercantum dikemasan .................................. 122
Tabel 4.74 Kesesuaian Ex User (ei) Isi volume sesuai kemasan.................. 123
Tabel 4.75 Kesesuaian Ex User (bi) Komposisi gula pasir Gulaku
sesuai dengan yang tertulis dikemasan ...................................... 123
Tabel 4.76 Kesesuaian Ex User (ei) Komposisi sesuai kemasan.................. 124
Tabel 4.77 Daya tahan Ex User (bi) Gula pasir Gulaku dikemasan
tidak mudah rusak....................................................................... 125
Tabel 4.78 Daya tahan Ex User (ei) Kemasan tidak mudah rusak ............... 126
Tabel 4.79 Daya tahan Ex User (bi) Gula pasir Gulaku memiliki
tanggal expired yang cukup lama ............................................... 126
Tabel 4.80 Daya tahan Ex User (ei) Tanggal expired yang cukup lama ...... 127
Tabel 4.81 Pelayanan Ex User (bi) Pencantuman suara konsumen
Gula pasir Gulaku pada kemasan................................................ 128
xv
17. xvi
Tabel 4.82 Pelayanan Ex User (ei) Pencantuman suara konsumen.............. 129
Tabel 4.83 Pelayanan Ex User (bi) Gula pasir Gulaku tersedia
diberbagai toko ........................................................................... 129
Tabel 4.84 Pelayanan Ex User (ei) Tersedia di berbagai toko...................... 130
Tabel 4.85 Estetika Ex User (ei) Kemasan gula pasir Gulaku
yang menarik............................................................................... 131
Tabel 4.86 Estetika Ex User (ei) Kemasan yang menarik ............................ 131
Tabel 4.87 Estetika Ex User (bi) Warna gula pasir Gulaku yang
putih bagai Kristal....................................................................... 132
Tabel 4.88 Estetika Ex User (ei) Warna Gula yang putih bagai Kristal....... 133
Tabel 4.89 Persepsi Ex User (bi) Gula pasir Gulaku dibuat oleh
perusahaan terkenal..................................................................... 133
Tabel 4.90 Persepsi Ex User (ei) Dibuat oleh perusahaan yang terkenal ..... 134
Tabel 4.91 Persepsi Ex User (bi) Gula pasir Gulaku merek yang terkenal .. 135
Tabel 4.92 Persepsi Ex User (ei) Merek yang terkenal ................................ 135
Tabel 4.93 Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut Kinerja........ 130
Tabel 4.94 Nilai Skor Rata-rata Sikap Ex User Terhadap Atribut Kinerja .. 137
Tabel 4.95 Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut Fitur............ 137
Tabel 4.96 Nilai Skor Rata-rata Sikap Ex User Terhadap Atribut Fitur....... 138
Tabel 4.97 Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut Kehandalan. 138
Tabel 4.98 Nilai Skor Rata-rata Sikap Ex User Terhadap Atribut
Kehandalan ................................................................................. 139
Tabel 4.99 Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut Kesesuaian . 139
xvi
18. xvii
Tabel 4.100 Nilai Skor Rata-rata Sikap Ex User Terhadap Atribut
Kesesuaian .................................................................................. 140
Tabel 4.101 Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut Daya tahan.. 140
Tabel 4.102 Nilai Skor Rata-rata Sikap Ex User Terhadap Atribut
Daya tahan .................................................................................. 141
Tabel 4.103 Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut Pelayanan ... 141
Tabel 4.104 Nilai Skor Rata-rata Sikap Ex User Terhadap Atribut
Pelayanan.................................................................................... 142
Tabel 4.105 Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut Estetika....... 142
Tabel 4.106 Nilai Skor Rata-rata Sikap Ex User Terhadap Atribut Estetika.. 143
Tabel 4.107 Nilai Skor Rata-rata Sikap User Terhadap Atribut Persepsi ...... 143
Tabel 4.108 Nilai Skor Rata-rata Sikap Ex User Terhadap Atribut Persepsi . 144
Tabel 4.109 Mencari Nilai Perilaku User Gula pasir Gulaku......................... 145
Tabel 4.110 Mencari Nilai Perilaku User Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 5 (Lima) ............................................... 146
Tabel 4.111 Mencari Nilai Perilaku User Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 4 (Empat) ............................................. 147
Tabel 4.112 Mencari Nilai Perilaku User Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 3 (Tiga) ................................................ 148
Tabel 4.113 Mencari Nilai Perilaku User Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 2 (Dua) ................................................. 149
Tabel 4.114 Mencari Nilai Perilaku User Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 1 (Satu)................................................. 150
xvii
19. xviii
Tabel 4.115 Mencari Nilai Perilaku ExUser Gula pasir Gulaku .................... 151
Tabel 4.116 Mencari Nilai Perilaku ExUser Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 5 (Lima) ............................................... 152
Tabel 4.117 Mencari Nilai Perilaku ExUser Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 4 (Empat) ............................................. 153
Tabel 4.118 Mencari Nilai Perilaku ExUser Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 3 (Tiga) ................................................ 154
Tabel 4.119 Mencari Nilai Perilaku ExUser Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 2 (Dua) ................................................. 156
Tabel 4.120 Mencari Nilai Perilaku ExUser Gula pasir Gulaku dengan
keyakinan ideal sebesar 1 (Satu)................................................. 157
Tabel 4.121 Skala Interval User ..................................................................... 158
Tabel 4.122 Skala Interval Ex User ................................................................ 160
xviii
20. xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Atribut Produk.......................................................................... 14
Gambar 2.2. Siklus Pengembangan Produk.................................................. 20
Gambar 2.3. Model Perilaku Konsumen....................................................... 28
Gambar 2.4 Tahap-tahap dalam proses pembelian ...................................... 38
Gambar 2.5 Kerangka Pikir Penelitian......................................................... 50
Gambar 4.1 Skor Sikap User .............................................................. 159
Gambar 4.2 Skor Sikap Ex User .............................................................. 160
xix
21. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gula adalah salah satu komoditas pertanian yang telah ditetapkan Indonesia
sebagai komoditas khusus (special products) dalam forum perundingan
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), bersama beras, jagung dan kedelai. Selain
sebagai salah satu bahan makanan pokok, gula juga merupakan sumber kalori bagi
masyarakat selain beras, jagung dan umbi-umbian. Sebagai bahan pemanis utama,
gula digunakan pula sebagai bahan baku pada industri makanan dan minuman.
Secara historis, produksi gula merupakan salah satu produksi perkebunan tertua
dan terpenting yang ada di Indonesia. Sejarah menunjukkan bahwa Indonesia
pernah mengalami era kejayaan produksi gula pada tahun 1930-an dimana jumlah
pabrik gula yang beroperasi adalah 179 pabrik gula, produktivitas sekitar 14.8%
dan rendemen mencapai 11.0% – 13.8%. Dengan produksi puncak mencapai
sekitar 3 juta ton, dan ekspor gula pernah mencapai sekitar 2.4 juta ton. Setelah
mengalami berbagai pasang-surut, produksi gula Indonesia sekarang hanya
didukung oleh 60 pabrik gula (PG) yang aktif yaitu 43 PG yang dikelola BUMN
dan 17 PG yang dikelola oleh swasta (Dewan Gula Indonesia dalam
Suhasnan, 2012).
Industri gula yang berada di Jawa sebagian besar terdiri dari BUMN, pabrik
pengolahan yang relatif sangat tua, beroperasi dengan kinerja yang sangat tidak
efisien, bahan baku yang dipasok oleh hasil kultivasi dari lahan sawah irigasi.
22. 2
Akan tetapi, diluar Jawa, terutama di Lampung industri gula identik dengan pabrik
baruyang dibangun oleh swasta dalam skala besar, dipasok oleh perkebunan tebu
yang diusahakan sendiri di atas lahan kering, serta beroperasi dengan kinerja yang
relative efisien berdasarkan standar internasional (Arifin, 2008).
Terobosan baru pada industri gula di Indonesia dibuat Sugar Group
Companies (SGC) yang terdiri dari 3 pabrik gula yang ada di Lampung yaitu
PT Gula Putih Mataram (GPM), PT Sweet Indolampung (SIL), PT Indolampung
Perkasa (ILP) dengan mengeluarkan produk gula bermerek pertama di Indonesia,
yaitu Gulaku.
Pada awalnya produk gula pasir banyak bermunculan di kalangan masyarakat
sehingga masyarakat pun bingung memilih produk gula yang bagus. Dengan
adanya produk unggulan yang sudah puluhan tahun dikenal ini merupakan gula
tebu murni yang pertama kali muncul di pasaran selain itu gula ini begitu
beraneka ragam rasa. Adapun beberapa kelebihan produk gula Gulakuyaitu
sebagai berikut :
1. 100% murni gula tebu
2. Gula yang bertekstur halus dan lembut
3. Memiliki berbagai macam rasa seperti tebu, strawberi dan jeruk
Sampai saat ini semakin banyak produk gula pasir yang bermunculan
dipasaran dimana masing-masing menonjolkan atribut produk yang mempunyai
karakteristik tersendiri seperti bebas kalori, gula pasir madu, gula pasir halus dan
juga memiliki promosi yang menarik sehingga konsumen memiliki banyak pilihan
23. 3
seperti Gulaku, Tropicana Slim, Gula Tbmas, Gula Rafinasi. Dalam memilihnya
salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli gula
pasir, konsumen tidak jarang atau suka membanding-bandingkan citra rasa dan
merek gula pasir yang satu dengan yang lainnya. Dikalangan masyarakat ini citra
merek gula pasir Gulaku adalah satu-satunya gula yang memiliki banyak rasa
Tabel 1.1.
Top Brand Index 2013
Peringkat Kinerja Katagori Produk Gula Pasir Gulaku
MEREK TBI TOP
Gula ku 40,5 % TOP
Tropicana Slim 40,4 % TOP
Tebu Manis 11,6 % TOP
LA-KU 2,8 %
LEGIKU 0,9 %
GUNUNG MADU 0,9 %
Sumber: http//www.topbrand-award.com
Produk gula pasir Gulaku merupakan salah satu produk yang diproduksi
oleh PT Gula Putih Mataram. Dengan demikian Gulaku memberikan iklan
yang menarik yaitu dengan banyak orang berbagai usia dari anak-anak
sampai orang tua yang sangat ceria di dunia gula dengan visual efek yang
bagus. Ini mengingatkan bahwa produk Gulaku berasal dari tebu murni dan
cocok dikonsumsi oleh berbagai kalangan, termasuk aman untuk dikonsumsi
24. 4
anak-anak. Gula tersendiri juga memegang peran terpenting dalam sebuah
negara karena banyaknya negara yang mengimpor gula dari pabrik-pabrik gula
yang ada di Indonesia. Adapun proses pembuatan gula menggunakan bahan
baku tebu dan bahan penunjang berupa kapur tohor, belerang, dan flokulan.
Tebu diperoleh dari perkebunan milik PT Gula Putih Mataram yang letaknya
masih satu wilayah dengan pabrik sedangkan bahan penunjang diperoleh dari
luar. Proses pembuatan gula putih di PT Gula Putih Mataram menggunakan
teknik sulfitasi ganda dengan kapasitas produksi 11,500 ton/hari. Secara garis
besar proses pembuatan gula putih adalah tebu digiling agar dapat diperah
niranya, kemudian nira dimurnikan dari pengotornya dengan ditambah
Ca(OH)2, SO2, dan flokulan. Nira yang telah jernih diuapkan kadar airnya
agar dapat dikristalkan, lalu disentrifugasi untuk memisahkan kandungan
molasses dan dikeringkan agar diperoleh kristal gula yang bebas air. Tugas
khusus dalam Kerja Praktek ini adalah Penentuan Kebutuhan Exhaust Steam
yang terkonsumsi pada Quintuple Effect Evaporator, yang bertujuan agar
diketahui berapa jumlah exhaust steam yang dibutuhkan pada unit penguapan.
Unit penguapan merupakan salah satu unit yang sangat berperan dalam proses
pemurnian nira. Nira jernih dari unit pemurnian masih mengandung air
sehingga harus diuapkan agar dapat dikristalkan. PT Gula Putih Mataram
menggunakan pemurnian dengan sistem Quintuple Effect Evaporator dimana
penguapannya dilakukan dengan lima evaporator yang disusun secara seri.
Unit ini menggunakan exhaust steam yang disuplai dari Turbin Mill sebagai
bahan pemanas, dengan temperatur sebesar 120°C dan tekanan 1 kg/cm2
.
25. 5
Sedangkan untuk clear juice memiliki temperatur sebesar 110°C dan brix
11.77%. Dari masukan tersebut diharapkan terjadi peningkatan konsentrasi
clear juice, sehingga brix naik sampai 65%. Banyaknya panas yang
digunakan untuk menguapkan air perlu diketahui agar dapat
dihitung banyaknya exhaust steam yang harus disuplai, selain itu banyaknya
panas yang disuplai dan panas yang keluar juga perlu diketahui agar dapat
diukur efisiensi peralatan tersebut. Dari hasil perhitungan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa jumlah air yang dapat teruapkan untuk brix syrup keluaran
sebesar 64.56% adalah 344.5 ton/jam dengan exhaust steam yang harus
disuplai sebanyak 134.78 ton/jam. Selain itu sistem evaporator dengan efek
ganda, vapor bleeding, dan tekanan vacuum untuk badan terakhir dapat
meningkatkan kinerja dari Quintuple Effect Evaporator.
Berdasarkan uraian di atas, di antaranya muncul produk-produk gula
pasir di pasaran yang mengakibatkan munculnya berbagai inovasi yang
berhubungan dengan produk tersebut. Adanya berbagai faktor yang
menyebabkan konsumen dalam menentukan pilihan pada suatu produk dan
perilaku mereka pada gula pasir Gulaku, maka penulis mengambil judul
Analisis Perilaku User Dan Ex User Pada Produk Gula Pasir Gulaku.
(Studi Kasus: Di Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan Perwira –
Bekasi Utara).
26. 6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan penelitian ini adalah
bagaimana perilaku User dan Ex User produk gula pasir Gulaku di
Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan Perwira – Bekasi Utara?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perilaku User dan Ex User produk gula pasir Gulaku di
Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahaan Perwira– Bekasi Utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang cara
memenuhi keinginan User dan Ex User produk gula pasir Gulaku di
Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan Perwira– Bekasi Utara.
2. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
yang berguna bagi PT Gula Putih Mataram dalam rangka penyempurnaan
pemenuhaan keinginan konsumen User dan Ex User produk gula pasir
Gulaku
3. Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
27. 7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Produk
1. Definisi Produk
Produk sebagai segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada pasar
agar menarik perhatian, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan. Produk adalah setiap tawaran yang dapat
memuaskan dan keinginan. Produk atau tawaran akan berhasil jika
memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran, pembeli memilih
di antara beranekaragam tawaran yang dianggap memberikan nilai yang
paling banyak karena dalam memenuhi kebutuhan pembeli mengeluarkan
biaya demi mendapatkan manfaat.
Pengertian umum terhadap produk adalah elemen kunci dalam
keseluruhan penawaran pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai
dengan merumuskan penawaran yang memberikan nilai bagi pelanggan
sasaran.
Sedangkan menurut Daryanto (2011:49) produk adalah: “Segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli,
dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan”.
7
28. 8
Menurut Kotler (2003 : 7) dalam manajemen pemasaran, didalam
memasarkan suatu produk atau jasa terdapat sepuluh jenis yang berbeda,
yaitu:
a. Barang
Barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan
usaha pemasaran kebanyakan negara. Bukan hanya perusahaan yang
memasarkan barang-barang mereka, melainkan juga internet, bahkan
individu dapat secara efektif memasarkannya.
b. Jasa
Ketika perekonomian semakin maju, maka semakin meningkat proporsi
yang diberikan pada produk jasa.
c. Acara Khusus (special event)
Pemasaran mempromosikan acara khusus yang terkait dengan waktu
bersejarah, acara khusus olah raga global seperti Event Olimpiade atau
piala dunia dipromosikan secara agresif, baik kepada perusahaan
maupun penggemar.
d. Pengalaman
Dengan memakai beberapa jasa dan barang, seseorang dapat
menciptakan dan memasarkan pengalaman.
e. Orang
Pemasaran selebriti telah menjadi bisnis penting. Setiap bintang film
besar memiliki seorang agen, seorang manajer pribadi, dan menjalin
hubungan dengan agen kehumasaan.
29. 9
f. Tempat
Kota, negara bagian, wilayah, dan bangsa-bangsa keseluruhan bersaing
untuk menarik para turis, kantor, perusahaan, dan tempat tinggal baru.
g. Properti
Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud, baik itu berupa benda
nyata atau financial. Properti itu diperjualbelikan dan itu menurut
pemasaran.
h. Organisasi
Organisasi bekerja secara aktif untuk membangun citra yang kuat dan
menyenangkan dalam pikiran masyarakat publik mereka.
i. Informasi
Informasi dapat memproduksikan dan dipasarkan sebagai sebuah
produk. Pada hakikatnya informasi merupakan suatu yang
diproduksikan dan didistribusikan oleh sekolah, universitas dengan
harga tertentu kepada orang tua, mahasiswa, dan masyarakat.
j. Gagasan
Setiap penawaran pasar mencangkup suatu gagasan dasar
2. Tingkatan Produk
Perencanaan produk harus memikiran produk pada tingkatan, pada tiap
tingkatan ada nilai tambah. Menurut Daryanto (2011 : 49) ada tiga
tingkatan produk, yaitu:
30. 10
a. Produk inti
Jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari
konsumen, ketika membeli suatu produk.
b. Produk aktual
Bagian dari produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rancangan,
nama merek, dan pengemasaan serta sifat lain yang dibangunkan untuk
memberikan manfaat produk inti.
c. Produk tambahan
Tambahan service/pelayanan dan mafaat bagi konsumen yang
diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual.
3. Klasifikasi Produk
Dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk produk, pemasaran
mengembangkan beberapa klasifikasi produk. Menurut Daryanto (2011 :
50) membagi produk dan jasa dalam dua kelas berdasarkan jenis
konsumen yang menggunakannya, yaitu:
a. Produk konsumen
Apa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.
Pemasaran biasanya mengklasifikasikan lebih jauh barang-barang ini
berdasarkan pada cara konsumen membelinya. Produk konsumen
mencangkup:
31. 11
1) Produk sehari-hari (convenience goods)
Produk konsumen yang biasanya sering dibeli, seketika, hanya
sedikit membanding-bandingkan dan usaha membelinya minimal,
meliputi:
a) Produk kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen secara
teratur.
b) Produk implus: produk yang di beli dengan sedikit perencanaan
atau usaha untuk mencari.
c) Produk keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen
membutuhkan.
2) Produk toko (shopping goods)
Produk konsumen yang dalam proses memilih dan membeli
ditandai dengan perbandingan kesesuaian mutu, harga, dan gaya,
meliputi:
a) Produk homogen: produk yang mempunyai mutu sama, tetapi
harganya cukup berbeda.
b) Produk hetrogen: produk yang mana konsumen memandang
sifat produk lebih penting dari pada harga.
3) Produk khusus (speciality goods)
Produk konsumen dengan karakteristik atau diidentifikasi merek
yang dicari oleh kelompok besar pembeli sehingga pembeli
bersedia melakukan usaha khusus untuk membeli. Misalnya
32. 12
merek-merek khusus dan jenis-jenis barang hiasan, mobil,
komponen stero, peralatan fotografi dan busana.
4) Produk yang tidak dicari (unsought goods)
Produk konsumen yang keberadaanya tidak diketahui oleh
konsumen atau kalaupun diketahui, biasanya tidak terfikir untuk
membelinya.
Misalnya asuransi jiwa, kavling liang lahat, batu nisan dan
ensiklopedia.
b. Produk industri
Adalah produk yang dibeli individu atau organisasi untuk diproses
lebih lanjut atau dipergunakan dalam melakukan bisnis, terdapat tiga
kelompok industri yaitu:
1) Bahan dan suku cadang (materials and parts)
Produk industri yang sepenuhnya masuk kedalam produk yang
dibuat pabrik, termasuk bahan baku serta material dan suku cadang
yang ikut dalam proses manufaktur. Mereka dibedakan menjadi
dua kelas yaitu bahan mentah, bahan baku dan komponen yang
sudah terolah.
2) Bahan baku modal (capital items)
Produk industri yang sebagian masuk kedalam produk jadi,
termasuk barang yang di bangun dan peralatan tambahan. Barang-
33. 13
barang ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu: perlengkapan
instalasi dan assesori.
3) Perlengkapan dan jasa (supplies and services)
Produk industri yang sama sekali tidak masuk dalam produk akhir.
4. Atribut Produk
Mengembangkan suatu produk mencangkup penetapan manfaat yang akan
disampaikan produk. Menurut Daryanto (2011 : 51) atribut ini amat
mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk. Atribut produk
terdiri dari:
a. Mutu Atribut
Kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya termasuk
keawatannya, keandalan, ketetapan, kemudahan dipergunakan dan
diperbaiki, serta atribut bernilai yang lain.
b. Sifat Produk
Sifat produk adalah alat bersaing untuk membedakan produk
perusahaan dari produk pesaing.
c. Rancangan Produk
Proses merancang gaya dan fungsi produk menciptakan produk yang
menarik, mudah, aman dan tidak mahal untuk dipergunakan dan
diservis serta disederhanakan dan ekonomis untuk dibuat dan
distribusikan.
34. 14
Gambar 2.1.
Atribut Produk
Sumber : Daryanto (2011)
B. Pengembangan Produk
1. Definisi Pengembangan Produk
Menurut Suyonto (2012 : 82) pengembangan produk (product
development) disebut juga merchandising adalah kegiatan-kegiatan
pembuatan barang (manufacture) dan perantara (middlemen) yang
bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat atau
ditawarkan untuk jual atas permintaan pembeli. Termasuk didalam
pengembangan produk adalah penentuan kualitas, ukuran, bentuk, daya
tarik lahiriah, labeling, cap tanda (branding), pembungkus (packaging)
dan sebagiannya untuk menyesuaikan selera yang sedang tumbuh.
Pengembangan produk dan perencanaan produk harus menjamin
bahwa: (Suyonto,2012)
a. Kualitas barangnya baik
b. Desain barangnya baik
c. Barang baru dapat ditambahkan jika diperlukan
d. Barang sekarang dapat dikurangi jika diperlukan
e. Kegunaan-kegunaan baru selalu diusahakan
f. Bungkusnya sesuai
g. Barangnya diberi cap yang pantas
Atribut
Produk
Penetapan
Merek
Pengemasan
Pemberian
Label
Layanan
Purna Jual
35. 15
Penanganan yang cermat terhadap pengembangan produk dan
perencanaan produk itu disebabkan oleh adanya tiga faktor yang selalu
berubah, yaitu: (Suyonto:2012)
a. Jumlah pembeli potensial
b. Kebutuhan dan referensi para pembeli
c. Daya beli para pembeli
Jumlah pembeli potensial selalu berubah sebab adanya kelahiran,
kematian, urbanisasi, imigrasi dan emigrasi. Kebutuhan dan preferensi
pembeli dapat berubah karena beberapa hal antara lain perubahan susunan
umur penduduk, perubahan daya beli, adanya penemuan baru, adanya
perbaikan baru atau cara-cara baru, pengaruh fashion, perubahan sikap
masyarakat, perubahan kesenangan dan kebiasaan masyarakat.
Perubahan daya beli dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain
pendapatan, keadaan gelombang konjungtur, peraturan pajak,
pengangguran, inflasi.
2. Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Produk baru perusahaan mengalami rentang usia yang terbatas dan
harus digantikan oleh produk yang lebih baru. Perusahaan harus piawai
dalam mengembangkan dan mengelola produk baru. Semua produk
mengalami siklus hidup sampai produk dilahirkan, melalui beberapa fase,
dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru yang datang dan produk
baru itu dapat melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Siklus
hidup ini menghadirkan dua tantangan utama: Pertama, karena semua
36. 16
produk pada akhirnya mengalami penurunan, perusahaan harus mampu
mengembangkan produk baru untuk menggantikan produk lam (tantangan
pengembangan produk baru). Kedua, perusahaan harus mampu
menyesuaikan strategi pemasarannya dalam menghadapi perubahan selera,
teknologi, dan persaingan ketika produk melewati tahap-tahap siklus hidup
(tantangan strategisiklus hidup produk). Tetapi produk baru bisa gagal-
risiko inovasi sama besaranya dengan imbalannya. Kunci bagi inovasi
yang sukses terletak pada keseluruhan usaha perusahaan, perencanaan
yang kuat, dan proses pengembangan produk baru yang sistematis.
a. Strategi Pengembangan Produk Baru dan Proses Pengembangan
Produk Baru
Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus
menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil.
Secra keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil,
perusahaan harus memahami pelanggannya, pasarm, dan pesaing serta
mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi
pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang
kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang
sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produk-produk
baru.
37. 17
1) Cara Perusahaan Menemukan dan Mengembangkan Ide Produk
Baru
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide.
Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru
dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari
sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan
resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar
pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber
eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta
mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat
menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan
spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi
produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan
memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan yang sama
atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok berada
dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang
masalah konsumen dan kemungkinan produk baru.
2) Langkah-Langkah dalam Proses Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan secara
berurutan. Proses dimulai dengan penciptaan ide.
Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide
berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari tahap
38. 18
penyaringan ini dilanjutkan ke tahap pengembangan konsep
produk, di mana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam
segi konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian
konsep, konsep produk baru yang diuji dengan sekelompok
konsumen sasaran untuk menentukan apakah konsep mempunyai
kecocokan yang kuat dengan konsumen. Konsep yang kuat
diteruskan kepengembangan strategi pemasaran, di mana strategi
pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep
produk. Dalam tahap analisis bisnis, tinjauan ulang penjualan,
biaya, dan proyeksi laba bagi produk baru dilakukan untuk
menentukan apakah produk baru itu memuaskan tujuan
perusahaan. Dengan hal yang positif di sini, ide menjadi lebih
nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan
akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.
b. Mengatur Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru yang dipaparkan di atas,
menunjukkan aktivitas penting yang diperlukan untuk menemukan,
mengembangkan, dan memperkenalkan produk baru. Namun,
pengembangan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar
melewati beberapa tahapan. Perusahaan harus mengambil pendekatan
yang menyeluruh untuk mengatur proses ini. Pengembangan produk
baru yang berhasil perlu berpusat pada pelanggan, berdasarkan tim,
dan usaha yang sistematis.
39. 19
Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan
merupakan pengembangan produk baru yang berfokus pada
menemukan cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan dan
memberikan pengalaman yang lebih memuaskan bagi pelanggan.
Pengembangan produk baru berdasarkan tim adalah sebuah
pendekatan untuk mengembangkan produk baru di mana berbagai
departemen bekerja secara erat, melewati beberapa tahapan dalam
proses pengembangan produk baru untuk menghemat waktu dan
meningkatkan efektifitas. Terakhir, proses pengambangan produk baru
haruslah secara holistik dan sistematis daripada secara acak. Bila
tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaan, dan banyak ide
bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini,
perusahaan dapat memasang sistem manajemen inovasi untuk
mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi dan mengatur ide produk
baru.
c. Strategi Siklus Hidup Produk
Setelah meluncurkan produk baru, manajemen menginginkan suatu
produk agar menikmati hidup yang panjang dan bahagia. Walaupun
mereka tidak mengharapkan produk terjual selamanya, perusahaan
ingin mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menutup semua
usaha dan resiko yang mereka tempuh pada saat meluncurkan produk.
Manajemen mengetahui bahwa masing-masing produk akan
mempunyai siklus hidup masing-masing, walaupun bentuk dan
40. 20
rentang waktunya tidak diketahui di masa yang akan datang. Siklus
hidup produk (Product life cycle) merupakan perjalanan dari
penjualan dan keuntungan produk selama masa hidupnya. Penjualan
produk tertentu mengikuti kurva bentuk S yang mencangkup lima
tahap yang berbeda yaitu pengembangan produk, pengenalan,
pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Gambar 2.2
Siklus Pengembangan Produk
Siklus dimulai dengan tahap pengembangan produk ketika
perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Tahap
pengenalan ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan laba yang
rendahketika produk didistribusikan ke pasar. Jika berhasil, produk
memasuki tahap pertumbuhan, yang menawarkan pertumbuhan
penjualan yang pesat dan peningkatan laba. Berikutnya, tahap
kedewasaan ketika pertumbuhan penjualan melambat dan laba stabil.
Terakhir, produk memasuki tahap penurunan di mana penjualan dan
41. 21
laba menurun. Tugas perusahaan selama tahap ini adalah mengenali
penurunan dan memutuskan apakah perusahaan harus
mempertahankan, memanen, atau menyingkirkan produk.
1) Strategi Pemasaran Berubah Selama Siklus Hidup Produk
Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih startegi
peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang di
maksudkan. Banyak uang yang dibutuhkan untuk menarik
distributor dan membangun persediaan mereka dan memberitahu
konsumen tentang produk baru dan mendapatlkan percobaan.
Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan terus mendidik konsumen
dan distributor potensial. Selanjutnya perusahaan berusaha untuk
tetap memimpin persaingan dan mempertahankan pertumbuhan
pasar yang cepat dengan meningkatkan kualitas produk,
menambahkan fitur dan model produk baru, mengubah iklan dari
membangun kesadaran produk menjadi membangun keyakinan
dan pembelian produk,dan menurunkan harga pada saat yang
tepat untuk menarik pembeli baru.
Dalam tahap kedewasaan, perusahaan terus
berinvestasiuntuk mendewasakan produk dan mempertimbangkan
modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Ketika
memodifikasi pasar, perusahaan berusaha meningkatkan
konsumsi produk. Ketika memodifikasi produk, perusahaan
mengubah beberapa karakteristik produk seperti kualitas, fitur,
42. 22
atau gaya untuk menarik pengguna baru dan menginspirasi lebih
banyak penggunaan. Ketika memodifikasi bauran pemasaran,
perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan mengubah
satu atau lebih elemen bauran pemasaran. Setelah perusahaan
menyadari bahwa produk telah memasuki tahap penurunan,
manajemen harus memutuskan apakah mereka akan
mempertahankan produk tanpa perubahan, berharap perusahaan
pesaing akan keluar dari pasar, memanen produk, mengurangi
biaya, dan berusaha mempertahankan penjualan, atau
menyingkirkan produk, menjualnya ke perusahaan lain atau
melikuidasi produk pada harga sisa.
d. Pertimbangan Tambahan Produk dan Jasa
Pemasar harus mempertimbangkan dua masalah tambahan
produk. Yang pertama adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab
ini meliputi masalah kebijakan publik dan peraturan yang melibatkan
tindakan meraih atau membuang produk, perlindungan hak paten,
kualitas dan keamanan produk, dan jaminan produk. Masalah kedua
yaitu melibatkan tantangan khusus yang dihadapi pemasar produk dan
jasa internasional. Pemasar internasional harus memutuskan berapa
banyak biaya yang diperlukan untuk menstandarkan atau
menyesuaikan penawaran mereka bagi pasar dunia.
43. 23
3. Penentu-Penentu Kualitas
Konsumen pada umumnya tidak segera mengetahui kualitas produk
yang akan dibelinya. Karena itu cap yang dipasang harus dapat memberi
jawaban atas pertanyaan, sampai kapan tanggal kadaluarsanya atau jatuh
tempo produk harus ditarik dari pasar. Komposisi bahan, kegunaan, cara
pakinya, diproduksi oleh perusahaan mana. Kualitas produk dapat
ditentukan oleh: (Suyonto:2012)
a. Material
b. Teknik atau cara pembuatan
c. Tingkat keahlian orang atau perusahaan yang mengerjakan
d. Engineering design dan specifications
e. Daya tarik
C. Kualitas Produk
1. Definisi Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan faktor utama dalam perusahaan, kualitas
merupakan salah satu kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing
produk yang harus memberikan kepuasan kepada konsumen yang melebihi
atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari pesaing.
Menurut Kotler (2007 : 180) “kualitas produk adalah keseluruhan ciri
serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa:
44. 24
a. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah
b. Kualitas mencangkup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
c. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Subagio (2010 : 12) dalam kasus pemasaran barang, ada
delapan dimensi utama yang bisa digunakan:
a. Kinerja (performance)
Karakteristik operasi dasar dari suatu produk. Misalnya kecepatan,
konsumsi bahan bakar, kemudahan dan kenyamanan dalam
mengemudi, dan sebagainya. Merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu barang.
b. Fitur (features)
Karakteristik pelengkap khusus yang dapat menambah pengalaman
pemakai produk. Contohnya: minuman gratis selama penerbangan
pesawat
c. Reabilitas (reliability)
Probability terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam periode
waktu tertentu. Semakin kecil terjadinya kerusakan, semakin andal
produk yang bersangkutan.
d. Konfirmasi (confarmance)
Tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan,
misalnya ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan pesawat..
45. 25
e. Daya tahan (durability)
Jumlah pemakaian produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar
frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula
daya tahan produk. Contohnya baterai.
f. Kemampuan pelayanan (serviceability)
Kecepatan dan kemudahan serta kompetensi dan keramahan staf
layanan.
g. Estetika (aesthrtics)
Menyangkut penampilan produk yang dinilai dengan panca indera
(rasa, aroma, suara, dll)
h. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality)
Kualitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual. Contoh: kemeja
polo, mobil BMW.
Menurut Nova (2012:143) dalam mengevaluasi kepuasan terhadap
produk, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen umumnya mengacu
pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang sering digunakan dalam
mengevaluasi kepusan terhadap produk antara lain meliputi:
a. Kinerja (performance) karakteristik utama dari sebuah produk yang di
beli.
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karakteristik
sekunder atau tambahan.
46. 26
c. Kehandalan (reliability) yang kemungkinan kecil kerusakan atau gagal
pakai.
d. Kesesuaian (conformance) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan
operasi produk memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan
sebelumnya.
e. Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat terus digunakan.
f. Estetika (aesthetics) yaitu daya tarik produk terhadap panca indra.
g. Pelayanan (serviceability) yaitu kemudahan mereparasi sebuah produk.
h. Kualitas yang diprsiapkan (perceived quality) yaitu menyangkut citra
atau reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
D. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Konsumen merupakan individu yang masing-masing mempunyai
sifat berbeda-beda, sehingga untuk mempelajari suatu perilaku konsumen
merupakan suatu hal yang sangat kompleks dan tidak mudah untuk di
pelajari. Dengan mempelajari sifat mereka, maka dapat diketahui apa saja
yang disukai konsumen dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
konsumen membeli. Dengan kemampuan dalam menganalisi perilaku
konsumen berarti keberhasilan dengan menyelami jiwa konsumen dalam
memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula keberhasilan
pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko, pramuniaga dalam
47. 27
memasarkan suatu proses yang akan membawa kepuasan kepada
konsumen dan bagi diri pribadinya.
Adapun pengertian perilaku konsumen menurut para ahli antara lain:
Perilaku konsumen menurut Sumarwan (2012:186) adalah “the
term consumer behavior refers to the behaviour that consumers
display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing
of products and services that they expect will statisfy their needs”.
(istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang
diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli menggunakan,
megevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka).
Menurut Adi Nugroho (2004:6) yaitu: ”perilaku konsumen
merupakan proses proses pengambilan keputusan dan aktivitas
masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi,
mendapatkan penggunaan atau mengatur barang dan jasa”.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah sebagai suatu proses pengambilan keputusan
konsumen yang mensyaratkan aktivitas individu didalam
mengevaluasi, memperoleh, dan menggunakan barang jasa.
2. Model-Model Perilaku Konsumen
Sikap dan perilaku juga merupkan bagian dari konsep perilaku
konsumen yang lain untuk mengukur sikap perilaku konsumen dapat
dilakukan dengan model atribut. Salah satu model perilaku konsumen
dari (Henry Assael dalam Suyonto, 2013).
48. 28
Gambar 2.3.
Model Perilaku Konsumen
Sumber : Suyonto, 2013
Dari gambar di atas menunjukkan adanya interaksi antar pemasar
dengan konsumennya. Komponen pusat dari model ini adalah
pembuatan keputusan konsumen yang terdiri dari atas proses
merasakan dan mengevaluasi informasi merek produk,
mempertimbangkan bagaimana alternatif merek dapat memenuhi
kebutuhan konsumen pada akhirnya memutuskan mereka apa yang
akan dibeli.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen sebagai
berikut :
Umpan balik bagi konsumen
(evaluasi pasca pembelian)
Pembuatan keputusan
konsumen
Umpan balik bagi konsumen
Tanggapan
konsumen
Konsumen
Individu
Pengaruh
Lingkungan
Starategi
Pemasaran
49. 29
a. Konsumen Individual
Pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu
dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen. Kebutuhan
dan karakteristik merek, sikap, kondisi, demografi, gaya hidup dan
karakteristik kepribadian individu akan mempengaruhi pilihan
individu itu terhadap berbagai alternatif merek yang tersedia.
b. Lingkungan yang mempengaruhi konsumen
Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh
lingkungan yang mengitarinya. Ketika seorang konsumen
melakukan pembelian suatu merek produk, mungkin didasari oleh
banyak pertimbangan. Mungkin seseorang membeli suatu merek
produk karena meniru orang lain.
c. Stimulasi pemasaran atau strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang banyak dibahas adalah satu-satunya
variabel dalam model ini yang dikendalikan oleh pemasar. Dalam
hal ini pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan
menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti iklan dan
sejenisnya agar konsumen bersedia memilih produk yang
ditawarkan. Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh
pemasar yaitu berhubungan dengan produk apa yang akan
ditawarkan, penentuan harga jual produknya, strategi promosinya
dan bagaimana melakukan distribusi produk kepada konsumen.
50. 30
Menurut Kristianto (2011:43) suatu model adalah sebuah
penyederhanaan gambaran dari kenyataan. Model perilaku konsumen
digunakan untuk penelitian-penelitian perilaku konsumen. Suatu
model perilaku konsumen mempunyai pola pikir sistematis dan logis
tentang konsumen dengan tahap-tahap :
a. Identifikasi variabel-variabel yang relevan
b. Menunjukan karaktertistik masing-masing
c. Menganalisis hubungan antar variabel-variabel tersebut dimana
mereka saling mempengaruhi.
Variabel-variabel yang relevan pada umumnya terdiri dari dua
bagian yaitu :
a. Variabel internal yaitu variabel yang berasal dari pribadi
konsumen ataupun calon pembeli, misalnya : keyakinan
(belief), sikap, minat, persepsi dan motivasi.
b. Variabel eksternal yaitu variabel yang berasal dari luar pribadi
konsumen atau calon pembeli, misalnya : faktor sosial,
keluarga dan referensi.
Menurut Kotler dan Keller (2009:196), dengan adanya rangsangan dari
luar yang terdiri dari dua rangsangan pemasaran (produk dan jasa,
harga, distribusi dan budaya) dan rangsangan lain (ekonomi, teknologi,
politik dan budaya) kemudian memasuki kesadaran konsumen dimana
psikologi konsumen dan karakteristik konsumen bersatu dan
51. 31
menghasilkan serangkaian proses keputusan pembelian dan berakhir
pada kegiatan keputusan pembelian.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Dalam memutuskan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu
produk, ada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi atau membeli barang dan jasa (Kotler dan Gary.A
(2008:196) :
a. Faktor budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada
perilaku konsumen, pemasar harus memahami peran yang
dimainkan budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli.
1. Budaya
Merupakan penentu yang paling dasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Bila mahluk-mahluk lainnya bertindak
berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya
dipelajari.
2. Sub Budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya- sub budaya yang
lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang
lebih spesifik untuk para anggota.
52. 32
3. Kelas Sosial
Kelompok-kelompok yang relatif homogen bertahan lama
dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan
keanggotanya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang
sempurna
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta
peran dan status sosial konsumen.
1. Kelompok Referensi
Seseorang terdiri kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Ada tiga cara orang umumnya sangat dipengaruhi
oleh kelompok referensi, yaitu:
a. Kelompok referensi melibatkan pada seseorang perilaku
dan gaya hidup baru.
b. Mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karna
orang tersebut umumnya ingin “menyesuaikan diri”
c. Mereka menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri
yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek
seseorang
53. 33
2. Keluarga
Membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli,
yaitu:
a. Keluarga orientasi, yaitu merupakan orang tua seseorang
dari orang tualah seseorang mendapatkan tentang agama,
politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau
harga diri dan cinta.
b. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak
seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan
konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan
telah diteliti secara insentif.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seseorang pembeli atau konsumen dapat juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia dan tahapan
siklus hidup, pekerja, situasi ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian dan konsep diri.
a. Usia tahapan dalam siklus hidup
Orang pembeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah
selama hidupnya sesuai dengan umur dan daur hidup
keluarga. Beberapa tahapan-tahapan dalam siklus hidup
psikologis:
1) Tahap bujangan: masih muda, sendirian, belum menikah.
54. 34
2) Pasangan yang baru saja menikah: masih muda, tanpa
anak.
3) Keluarga atau sarang untuk tahap satu: usia anak termuda
dibawah enam tahun.
4) Keluarga utuh dua: anak usia termuda di atas enam tahun
5) Keluarga tak utuh tahap satu: pasangan berusia lebih tua
tidak ada di rumah.
6) Keluarga tak utuh tahap dua: pasangan berusia tua
menjelang pensiun.
7) Satu-satunya yang masih hidup (salah satu meninggal)
masih bekerja.
8) Satu-satunya yang masih hidup, sudah pensiun.
b. Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengindentifikasi kelompok-
kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata
terhadap produk dan jasa tertentu
c. Keadaan Ekonomi
Pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya,
kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap
mengeluarkan lawan menabung.
d. Gaya Hidup
Pola hidup di dunia yang dipersepsikan oleh kegiatan, minat
dan pendapatan seseorang
55. 35
e. Kepribadian Dan Konsep Diri
Karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang
memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif
konsisten.
1. Faktor Psikologis
Pilihan seseorang dipengaruhi oleh lima faktor psikologis utama,
yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.
a. Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan timbul dari
suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus,
rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain
psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisikologis
tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri
atau kebutuhan diterima.
b. Persepsi
Proses dimana seseorang menerima segala sesuatu dari luar dan
berusaha memberi makna. Persepsi juga dapat disimpulkan
bahwa persepsi merupakan suatu proeses bagaimana seseorang
menyeleksi, mengatur dan menginterprestasikan masukan-
masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan
kemudian menafsirkan untuk menciptakan keseluruhan
gambaran yang berarti.
56. 36
c. Proses Belajar
Perubahan dalam perilaku sesorang yang timbul dari
pengalaman
d. Keyakinan
Suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap
sesuatu
e. Sikap
Sikap adalah kunci yang paling penting dalam psikologi sosial
dan yang paling banyak didefinisikan. Beberapa definisi
mengenai sikap adalah kecenderungan bertindak, berprestasi,
berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, nilai.
Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk
berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap.
Objek sikap dapat berupa benda orang, tempat, gagasan, atau
situasi atau kelompok. Sikap mempunyai daya dorong atau
motivasi. Sikap mempunyai daya dorong atau motivasi. Sikap
akan menentukan apa yang akan disukai, diharapkan dan
diinginkan. Sikap relatif lebih menetap. Contoh sikap politik
kelompok, cenderung dipertaruhkan dan jarang mengalami
perubahan. Sikap mengandung aspek evaluative, artinya sikap
mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.
57. 37
4. Proses Keputusan Pembelian
a. Peran Pembelian
Suatu proses dimana keputusan membeli bukan sekedar
mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli,
tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan keputusan untuk
membeli. Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan
membeli. (Kincaid, Judith dalam buku Leon Schiffman:2007)
1. Pemakrasa (Initiator).
Orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk
atau jasa tertentu.
2. Pemberi Pengaruh (Influencer)
Orang yang pandangan atau nasihatnya memberi bobot dalam
pengambilan keputusan akhir.
3. Pengambil Keputusan (Decider)
Orang yang sangat mentukan sebagian atau keseluruhan
keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang yang dibeli,
kapan hendak membeli, dengan bagaimana cara membeli, dan
dimana akan membeli.
4. Pembeli (Buyer)
Orang yang melakukan pembelian nyata
5. Pemakai (User)
Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau
jasa.
58. 38
5. Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembeli
Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh pembelian dan
pengembangan pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para
konsumen dalam membuat keputusan untuk mengadakan pembelian.
Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi, alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pembelian. Model ini menekankan
bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat
jauh setelah pembelian. Setiap konsumen tentu melewati kelima tahap
ini untuk setiap pembelian yang mereka buat. Dalam pembelian yang
lebih rutin, mereka membalik tahap-tahap tersebut.
Gambar 2.4.
Tahap-tahap dalam proses pembelian
Sumber : Kotler dan Amstrong (2008:222)
Pada umumnya, keputusan pembelian suatu produk oleh konsumen
akan melalui tahapan proses sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah
Dimana proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah
atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang
nyata dengan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena
adanya rangsangan internal maupun external. Dari pengalaman
Pengenalan
Masalah
Pencairan
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Setelah
Pembelian
59. 39
sebelumnya orang yang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan ini
dan dimotivasi ke arah produk yang diketahuinya akan memuaskan
dorongan ini.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin, atau
mungkin juga tidak, mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan
konsumen kuat dan produk itu berada di dekatnya, mungkin konsumen
akan langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya
akan menjadi ingatan saja. Pencarian informasi terdiri dari dua jenis
menurut tingkatnya. Yang pertama adalah perhatian yang mengikat,
yang ditandai dengan pencarian informasi yang sedang-sedang saja.
Kedua, pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari
informasi dari segala sumber.
c. Evaluasi Alternatif
Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk
membuat keputusan terakhir. Konsumen akan mencari manfaat tertentu
dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan
memberikan bobot yang yang berbeda untuk setiap atribut produk
sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan
mengembangkan himpunan kepercayaan merek. Konsumen juga di
anggap memiliki fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen
mengharapkan kepuasan produk bervariasi menurut tingkat alternatif
60. 40
tiap ciri. Dan akhirnya konsumen akan tiba pada sikap ke arah alternatif
merek melalui prosedur tertentu.
d. Keputusan Pembelian
Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam
himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Biasanya ia akan
memilih merek yang disukai. Tetapi ada pula faktor yang
mempengaruhi seperti sikap orang lain faktor-faktor keadaan yang tidak
terduga.
e. Perilaku Sesudah Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
a) Kepuasan sesudah pembelian
Konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang
mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka dapat
ternyata berbeda dengan yang mereka harapkan maka mereka
merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan, mereka
akan merasa puas.
b) Tindakan Sesudah Pembelian
Penjualan perusahaan berasal dari dua kelompok, yaitu
pelanggan baru dan pelanggan ulang. Mempertahankan pelanggan
yang lama adalah lebih penting dari pada menarik pelanggan yang
baru. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan kepuasan
pelanggan. Jika konsumen merasa puas ia akan memperlihatkan
61. 41
kemungkinan untuk membeli lagi produk tersebut. Sedangkan
konsumen yang meras tidak puas akan melakukan hal yang
sebaliknya, bahkan menceritakan ketidakpuasannya kepada orang
lain di sekitarnya, yang membuat konsumen lain tidak menyukai
produk tersebut.
E. Sikap Konsumen
1. Definisi Sikap Konsumen
Sikap merupakan konsep paling penting dalam studi perilaku
konsumen dengan mempengaruhi sikap konsumen, para pemasar
berharap dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Sikap telah
menjadi suatu konsep kunci dalam psikologi selama lebih dari satu abad
dan paling tidak telah diajukan 50 definisi serta 50 cara pengukuran
sikap.
John J.O.I Ihalauw menyatakan bahwa sikap adalah “ekspresi
perasaan (inner feeling), yang mencerminkan apakah seseorang senang
atau tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap
suatu objek. Sikap menuntun perilaku kita sehingga kita akan bertindak
sesuai dengan sikap yang diekspresikan. Kesadaran individu untuk
menentukan tingkah laku nyata dan perilaku yang mungkin terjadi itulah
yang dimaksud dengan sikap (Sunaryo:2004:196)”.
Sikap pada awalnya diartikan sebagai suatu syarat untuk munculnya
suatu tindakan. Fenomena sikap adalah mekanisme mental yang
mengevaluasi, membentuk pandangan, mewarnai perasaan, dan akan ikut
menentujan kecenderungan perilaku kita terhadap manusia atau sesuatu
yang kita hadapi, ingatan akan masa lalu, oleh apa yang kita ketahui dan
62. 42
kesan kita terhadap apa yang sedang kita hadapi saat ini (Allport dalam
Simamora, 2004)
Tanggapan efektif yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
tersebut muncul tanpa pemprosesan kognitif yang didasari terhadap
informasi produk tertentu. Sikap diperlukan sebagai evaluasi yang
diciptakan oleh sistem kognitif. Model pemrosesan kognitif dari
pengambilan keputusan menunjukan bahwa suatu evaluasi menyeluruh
dibentuk ketika konsumen mengintegrasikan pengetahuan, arti, atau
kepercayaan tentang konsep sikap. Evaluasi yang dihasilkan oleh proses
pembentukan sikap dapat disimpan dalam ingatan. Pada saat sikap
terbentuk dan disimpan dalam ingatan, konsumen tidak perlu terlibat
dalam proses intregrasi lainnya untuk membentuk sikap lain ketika
mereka harus mengevaluasi konsep tersebut sekali lagi.
2. Komponen Sikap
Sikap dibagi menjadi tiga komponen yaitu: (Schiffman, 2007)
a. Komponen Kognitif (cognitive component)
Pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai sesuatu yang
menjadi objek sikap
b. Komponen Afektif (affective component)
Berisikan perasaan terhadap objek sikap
c. Komponen konatif (conative component)
Kecenderungan melakukan sesuatu terhadap objek sikap.
63. 43
Teori paling baru menggangap bahwa sikap memiliki sifat multi
dimensi, bukan unidimensi seperti pada pengertian-pengertian di atas.
Pendekatannya juga bersifat multiatribut. Artinya, sikap terhadap suatu
objek sikap didasarkan pada penilaian seseorang terhadap atribut-atribut
yang berkaitan dengan objek sikap tersebut. Penilaian dimaksud
menyangkut dua hal, yaitu keyakinan (belief) bahwa suatu objek
memiliki atribut tertentu. Sedangkkan penilaian kedua menyangkut
evaluasi terhadap atribut tersebut. Pendekatan ini dipakai oleh model
Fishbein.
3. Ciri- Ciri Sikap
Sikap mempunyai ciri antara lain (Gerungan W.A dalam Suyonto,
2013)
a. Sikap bukan pembawaan manusia dari lahir, melainkan dibentuk
atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan
dengan obyeknya. Sifat ini membedakan dengan sifat-sifat, motif-
motif, dan lain-lain penggerakan manusia yang menjual pembawaan
baginya.
b. Sikap dapat berubah-ubah dan dapat dipelajari. Oleh karena itu sikap
dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat tertentu
yang mempermudah sikapnya pada orang itu sendiri.
64. 44
c. Sikap itu tidak berdiri sendiri melainkan senantiasa mengandung
hubungan pada satu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan
jelas.
d. Obyek sikap merupakan suatu hal tertentu atau kumpulan dari hal-
hal tersebut. Sikap dapat berkenaan dengna suatu obyek yang serupa.
4. Karakteristik Sikap
Menurut (Bilson Simamora:2014:156) Sikap mempunyai empat
karakteristik yaitu:
a. Sikap selalu obyek yaitu selalu mempunyai sesuatu hal yang
dianggap penting, obyek sikap dapat berupa konsep abstrak seperti
konsumerisme atau berupa sesuatu yang nyata.
b. Sikap mempunyai arah, derajat dan intensitas, artinya sikap
seseorang mempunyai derajat tertentu yaitu sampai seberapa orang
merasa senang atau tidak senang terhadap suatu obyek, sedangkan
intensitas sikap seseorang ditunjukan oleh tingkat pendiriannya.
c. Sikap mempunyai struktur dan kerangka organisasi. Sikap
merupakan kerangka organisasi dari beberapa sikap yang ada pada
seseorang, didalamnya terdapat sejumlah sikap yang bergabung
membentuk rangkaian dan kompleks, sedangkan hubungan masing-
masing sikap memiliki tingkat koefisien yang berbeda, sedangkan
hubungan masing-masing sikap mungkin selaras antara satu dengan
yang lainnya. Akan tetapi sikap juga mempunyai kecenderungan
65. 45
antara menuju pada suatu stabilitas dan mengelompokkan bentuk
struktur sikap.
d. Sikap merupakan proses yang dipelajari, artinya sikap dibentuk dari
pengalaman individu, terhadap realitas pengalaman tersebut dapat
bersifat langsung atau tidak langsung.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap (Schiffman:2007):
1. Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan sedang dialami akan membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
2. Kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
3. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu di antara komponen
sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita.
4. Media massa
Sebagai mana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti
televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain, mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.
66. 46
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu.
6. Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap
merupakan pertanyaan yang didasari oleh emosi yang berfungsi
sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego.
5. Fungsi-Fungsi Sikap
Menurut Daniel Kazt dalam Setiadi (2008:215) Sikap memiliki
empat fungsi untuk seseorang yaitu fungsi penyesuaian (adjustment
funcution), fungsi pertahanan ego (ego-deferensive function), fungsi
ekspresi nilai (value-expressive function) dan fungsi pengetahuan
(knowledge function).
a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengarahkan kepada objek yang menyenangkan
atau mendatangkan manfaat serta menjauhkan orang-orang dari
objek yang tidak menarik atau yang tidak diinginkan.
67. 47
b. Fungsi Pertahanan Ego
Sikap yang terbentuk untuk melindungi ego merupakan wujud dari
fungsi pertahan ego.
c. Fungsi Ekspresi Nilai
Dengan sikap, seorang dimungkinkan untuk mengekpresikan nilai-
nilai yang diyakininya. Artinya, setiap orang akan berusaha untuk
menerjemahkan nilai-nilai yang diyakininya kedalam konteks sikap
yang lebih nyata.
d. Fungsi Pengetahuan
Manusia memiliki kecenderungan untuk memandang dunianya dari
sudut pandang keteraturan.
F. Persepsi Konsumen
Hampir semua kejadian di dunia saat ini penuh dengan rangsangan, suatu
rangsangan (stimulus) adalah sebuah input yang merangsang satu atau lebih
dari lima panca indra: Penglihatan, penciuman, rasa, sentuhan dan
pendengaran. Orang tidak dapat menerima seluruh rangsangan yang ada di
lingkungan mereka. Oleh karena itu, mereka menggunakan keterbukaan yang
selektif (selective exposure) untuk menentukan mana rangsangan yang harus
diperhatikan dan yang mana harus diabaikan. Seorang konsumen di beri lebih
dari 250 iklan setiap harinya tapi hanya memperhatikan sekitar 11 sampai 20
iklan saja.
68. 48
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat sensasi, dimana
pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi
yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan
yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya,
warna, dan suara. Dengan adanya itu semua akan timbul persepsi.
Menurut Willian J. Stanton dalam Setiadi (2008:160) “ persepsi dapat di
definisikan sebagai makna yang kita perhatikan berdasarkan pengalaman
masa lalu, stimuli (rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima
indra”.
Sedangkan menurut Webster dalam Setiadi 2008, “ persepsi adalah
proses bagaimana stimuli-stimuli diseleksi, di organisasi dan
interprestasikan”.
G. Kerangka Pikir
Kerangka berpikir adalah merupakan konseptual mengenai bagaimana
satu teori berhubungan diantara berbagai faktor yang telah diidentifikasikan
penting terhadap masalah penelitian. Kerangka pikir ini dibuat untuk
memudahkan pembaca dalam memahami inti dari apa yang ingin penulis
mengenalkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis melakukan
penelitian mengenai perilaku User dan Ex User pada produk gula pasir
Gulaku dengan studi kasus di Perumahan Villa Mas Garden RT 004 RW 009
Kelurahan Perwira – Bekasi Utara. Perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana perilaku User dan Ex User pada produk gula pasir. Dimana
69. 49
penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis Fishbein,
dimana analisis ini digunakan untuk menganalisis perilaku User dan Ex User
produk gula pasir Gulaku dengan atribut keyakinan dan evaluasi yang
meliputi kinerja (performance), fitur (features), kehandalan (realibility),
kesesuaian (conformance), daya tahan (durability), pelayanan (serviceability),
estetika (aesthrtics), persepsi kualitas (perceived quality). Setelah didapatkan
data dari analisis tersebut kemudian diolahnya dengan metode tersebut maka
dibuat suatu kesimpulan dari hasil analisis yang didapat. Untuk lebih jelasnya
peneliti menggambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:
70. 50
Gambar 2.5
Kerangka Pikir Penelitian
Analisis Perilaku User dan Ex User Pada Produk Gula Pasir Gulaku
Bagaimana Perilaku User dan Ex User Pada Produk Gula Pasir
Gulaku
Evaluasi (Evaluation) (ei)
a. Performance (Kinerja)
b. Features (Fitur)
c. Reliability (Kehandalan)
d. Conformance (Kesesuaian)
e. Durability (Daya Tahan)
f. Serviceability (Pelayanan)
g. Aesthetics (Estetika)
h. Perceveid Quality (Persepsi
Kualitas)
Keyakinan (Believe) (bi)
a. Performance (Kinerja)
b. Features (Fitur)
c. Realiability (Kehandalan)
d. Conformance (Kesesuaian)
e. Durability (Daya Tahan)
f. Serviceability (Pelayanan)
g. Aesthetics (Estetika)
h. Perceveid Quality (Persepsi
Kualitas)
Analisis Fishbein
n
Ao = ∑(bi)(ei)
i = 1
Hasil dan Kesimpulan
71. 51
Ada beberapa variabel dalam kerangka pikir di atas yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Analisis perilaku User dan ex-User pada produk Gulaku. Dimana analisis
perilaku dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan
jasa yang mereka harapkan, akan memuaskan kebutuhan mereka sebagaimana
perilaku User dan Ex User menggunakan produk gula pasir Gulaku karena sampai
saat ini banyak produk gula pasir yang bermunculan dipasaran dimana masing-
masing menonjolkan atribut produk yang mempunyai karakteristik tersendiri,
seperti gula pasir bebas kalori, gula pasir madu. Saat ini hanya ada satu produk
gula khusus Gulaku sebagai pemegang pasar yang kuat, Selain karena GULAKU
adalah merk gula yang berkualitas salah satu merek gula yang paling terkenal di
Indonesia. Dari tampilannya pun Gulaku cukup mudah menempatkan posisinya di
benak masyarakat. Hal ini dilakukan Gulaku lewat positioning melalui ciri
produk. Di setiap iklan-iklannya, Gulaku selalu menonjolkan buah-buah yang
segar dengan gula yang bersih seperti butiran air. Warna dari produk ini sangat
dikenal yaitu hijau, hal ini melambangkan kemurnian alam, warna dapat menjadi
petunjuk memori sehingga memudahkan masyarakat untuk mengingat sebuah
produk. Produk Gulaku dapat digolongkan dalam market leader.
a. Kinerja gula pasir Gulaku, memiliki beraneka ragam rasa seperti jeruk,
strawberry dan tebu sehingga masyarakat dapat menikmati rasa yang tidak
biasa dar gula pasir pada umumnya dan gula pasir ini memiliki aroma yang
wangi
72. 52
b. Kesesuaian, Produk Gulaku adalah kebutuhan pokok, selain itu gula sebagai
perasa manis pada pembuatan makanan atau minuman dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Daya tahan, memiliki daya tahan cukup lama dan kemasannya pum tidak
mudah rusak.
d. Pelayanan, Gulaku mencantumkan suara konsumennya dan Gulaku dapat
dikonsumsi berbagai generasi baik orang tua atau anak-anak dan Gulaku
terdapat di berbagai toko sehingga masyarakat mudah untuk
mendapatkannya.
e. Estetika, rasanya yang menarik karena produk Gulaku memiliki banyak rasa
akan tetapi tidak menghilangkan rasa gula yang manis dan Gulaku memiliki
kemasan yang menarik dari gula pasir lainnya.
f. Persepsi kualitas, sudah memiliki reputasi penjualan yang cukup besar
sehingga masyarakat mudah mengetahui produk Gulaku karena gula pasir
Gulaku dibuat oleh perusahaan terkenal dan memiliki merek yang terkenal.
73. 53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan
Perwira Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan pada
awal bulan Januari 2014 sampai dengan awal Maret 2014.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data
berdasarkan cara pengumpulannya, yaitu data primer dan data sekunder,
yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang serta langsung di dapat atau diambil dari
warga Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan Perwira
Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi dengan dilakukannya riset lapangan
yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang secara langsung diperoleh
User dan Ex User pada produk gula pasir Gulaku. Riset lapangan
dilakukan yakni dengan membagikan kuesioner kepada responden yang
berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku konsumen
pada produk gula pasir Gulaku.
53
74. 54
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung (ada
perantara). Dalam penelitian ini data sekunder merupakan data yang di
dapat melalui pengutipan data informasi dari berbagai sumber yang sesuai
dengan penelitian ini, diantaranya :
a. Data warga Perumahan Villa Mas Garden RW 009 yang diperoleh
dari Kelurahan Perwira Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi
b. Data mengenai profil perusahaan PT. Gula Putih Mataram lebih
spesifiknya mengenai gula pasir Gulaku
c. Data tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan penelitian ini
yang didapat melalui internet.
d. Mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang di
dapat dari berbagai penelitian kepustakaan dengan mempelajari buku-
buku serta literatur lainnya yang mendukung dan berhubungan dengan
objek penelitian ini.
C. Populasi
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2007:72) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga
obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi sasaran pada penelitian
75. 55
ini adalah User dan Ex User gula pasir Gulaku, dimana User merupakan
seorang yang menggunakan gula pasir Gulaku di Kelurahan Perwira
Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2007:73) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian
ini sampel yang ditetapkan adalah User dan Ex User gula pasir Gulaku di
Perumahan Villa Mas Garden RW 009 Kelurahan Perwira Kecamatan
Bekasi Utara Kota Bekasi.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2007 : 73). Jenis non probability sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quota Sampling yaitu teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Jumlah sampel yang diinginkan
oleh penulis dalam penelitian ini adalah 100 responden yang terbagi
dalam dua kelompok responden yaitu 50 User gula pasir Gulaku dan 50
Ex User gula pasir Gulaku. Sampel diambil dengan memberikan kusioner
ke pada responden yaitu 50 User dan 50 Ex User, kuisioner disusun
berdasarkan screening, profil responden, kepercayaan, evaluasi
76. 56
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
cara survey secara individu menggunakan kuesioner, yaitu memberikan daftar
pertanyaan dan pernyataan yang berkaitan dengan topik penelitian kepada
User dan Ex User gula pasir Gulaku di Perumahan Villa Mas Garden RW
009 Kelurahan Perwira Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi. Pembagian
kuesioner ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Membagi kuesioner secara langsung kepada 100 responden yang terbagi
dalam dua kelompok responden yaitu 50 User gula pasir Gulaku dan 50
Ex User gula pasir Gulaku
2. Peneliti memberikan penjelasan dan membimbing responden tentang cara
pengisian kuesioner
3. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan. Setelah data dari
seluruh responden terkumpul kemudian mentabulasi data berdasarkan
variable dan seluruh responden. Hasil tabulasi kemudian dimasukkan ke
dalam rumus-rumus dan analisis Ms. Excel yang telah dipilih untuk
memperoleh kesimpulan.
E. Alat Analisis Data
Metode pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini menggunakan tiga
metode, yaitu :
77. 57
1. Metode Skala Likert
Menurut Umar (2000:137) untuk mengukur sikap dan perilaku seseorang
atau kelompok maka digunakan skala likert adalah skala yang
berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap
sesuatu, dimana responden diminta mengisi pertanyaan dan mempunyai
lima kategori bobot sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skala Likert (Belief)
Alternatif Jawaban Skor Jumlah
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tabel 3.2
Skala Likert (Evaluation)
Alternatif Jawaban Skor Jumlah
Sangat Penting (SP) 5
Penting (P) 4
Cukup Penting (CP) 3
Tidak Penting (TP) 2
Sangat Tidak Penting (STP) 1
78. 58
2. Model Atribut Fishbein
Model Sikap Fishbein mempunyai dua komponen penting dalam
pengukuran sikap Fishbein yaitu adanya belief dan evaluation yang pada
diri konsumen terhadap sebuah objek tertentu :
a. Belief atau tingkat kepercayaan adalah kepercayaan konsumen akan
suatu atribut atau bagaimana konsumen menilai kinerja atribut
tertentu.
b. Evaluation atau kenyataan adalah seberapa penting atribut tertentu
dari produk tertentu di mata konsumen. Rumusnya adalah sebagai
berikut :
n
Ao = ∑(bi)(ei)
i = 1
Sumber : Kristianto (2011:90)
Dimana :
Ao : Sikap terhadap objek (perilaku konsumen gula pasir Gulaku)
bi : Kekuatan keyakinan konsumen bahwa objek memiliki atribut i
ei : Evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut i
n : Jumlah responden
3. Rentang Skala
Hasil dari nilai rata-rata kemudian dipetakan ke dalam rentang skala yang
mempunyai informasi interval berikut :
79. 59
Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah = 5 – 1 = 0,8
Banyaknya Kelas 5
Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuatlah rentang skala
sehingga dapat diketahui dimana letaknya rata-rata penilaian responden.
Rentang skala yang digunakan :
Tabel 3.3
Skala Likert (Evaluation)
Skala Interval
SCORE INTERPRESTASI
1 – 1,8 Sangat Tidak Positif
1,8 – 2,6 Tidak Positif
2,6 – 3,4 Netral
3,4 – 4,2 Positif
4,2 – 5 Sangat Positif
F. Definisi Variabel Operasional
Untuk penyamaan persepsi dari berbagai variabel yang akan diteliti maka
penulis mencoba mengemukakan konsep penelitian ini dengan mengacu
kepada teori-teori yang ada, yaitu :
80. 60
Tabel 3.4.
Variabel Operasional
No Variabel Dimensi
Indikator/ Alat Ukur
Skala Sumber
Belief (bi) Evaluation (ei)
1
PerilakuKonsumen
Kinerja
Beraneka ragam
rasa
Banyak rasa pada gula
pasir Gulaku
Likert
Subagyo(2010:12)
Aroma wangi
Gula pasir Gulaku
memiliki aroma wangi
2 Fitur
Terdaftar di BPOM
Gula pasir Gulaku
terdaftar di BPOM
Likert
Aman digunakan
Gula pasir Gulaku
aman digunakan
dikalangan anak-anak
dan orang tua
Harga relatif murah
Harga gula pasir
Gulaku relatif murah
Iklan yang menarik
Iklan gula pasir
Gulaku menarik
3 Kemasan
Memberikan rasa
manis
Gula pasir Gulaku
memberikan rasa
manis
Likert
Memberikan rasa
Gula pasir Gulaku
memberikan rasa pada
minuman dan
makanan
4 Konfirmasi
Isi volume sesuai
Isi volume gula pasir
Gulaku sesuai
Likert
Komposisi sesuai
Komposisi gula pasir
Gulaku sesuai
5 Daya tahan
Tanggal expired
cukup lama
Tanggal expired
Gulaku cukup lama
Likert
Kemasan tidak
mudah rusak
Kemasan gula pasir
Gulaku tidak mudah
rusak
6
Kemampuan
pelayanan
Pencantuman suara
konsumen
Pencantuman suara
konsumen
LikertAdanya generasi Adanya generasi
Tersedianya
diberbagai toko
Gulaku tersedia
diberbagai took
7 Estetika
Kemasan menarik
Kemasan gula pasir
Gulaku menarik
Likert
Rasa yang menarik
Rasa gula pasir
Gulaku yang menarik
8
Persepsi
Terhadap
Kualitas
Dibuat oleh
perusahaan terkenal
Gula pasir Gulaku
dibuat oleh perusahaan
terkenal Likert
Merek yang
terkenal
Gulaku merek yang
terkenal
81. 61
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Gula Putih Mataram
1. Sejarah PT. Gula Putih Mataram
PT Gula Putih Mataram (GPM) merupakan salah satu perusahaan yang
didirikan sebagai wujud swasembada nasional untuk mengatasi
permasalahan ekonomi yang timbul di Indonesia, terutama pada masalah
konsumsi gula. Perusahaan ini berbentuk perseroan terbatas (PT) swasta
penuh degan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang
bergerak dalam bidang industri gula dengan mengelola perkebunan tebu dan
pabrik gula sebagai unit usaha di sektor agoindustri. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 21 April 1988 dengan akte notaris Imas Fatimah, SH.
No. 33 dan surat izin No. 064/SITU/BKPMD/II/1988.
PT GPM tergolong perusahaan yang padat modal dan padat karya. Hal
ini tercermin dari besarnya investasi yang ditanam dan jumlah tenaga kerja
yang diserap. PT GPM senantiasa membawa misi pembangunan ekonomi
secara utuh di dalam menjalankan usahanya. PT GPM didirikan dengan
tujuan:
1. Diharapkan mampu berperan dalam menunjang program-program
pemerintah, yaitu dalam hal pengadaan gula nasional dan penyediaan
lapangan kerja baru.
61
82. 62
2. Mendayagunakan lahan yang kurang produktif menjadi lahan yang lebih
produktif dan menggali potensi, pengalaman, serta pengetahuan
mengenai budidaya tebu di lahan kering.
3. Mampu menunjang dan mewjudkan upaya peningkatan kondisi sosial
ekonomi masyarakat sekitar lingkungan perusahaan.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut tergantung oleh banyak faktor,
diantaranya melalui pelaksanaan program secara terpadu dan kerja sama
yang terjalin baik dengan instansi pemerintah maupun swasta, serta
hubungan dengan masyarakat sekitar perusahaan.
2. Letak Geografis dan Topologi
PT GPM memiliki kantor direksi di Jakarta dan kantor pembantu yaitu
kantor purchasing (purchase office/TKO) di Bandar Lampung dan instalasi
tetes (molasses installation) di Pelabuhan Panjang. Perkebunan tebu dan
pabrik gula PT GPM terletak di Desa Mataram Udik, Kecamatan Bandar
Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Jarak dari
ibukota Provinsi Lampung (Bandar Lampung) ke lokasi PT GPM sekitar
144 km. Lokasi perkebunan terletak di tengah-tengah areal perkebunan.
Letak geografis PT GPM pada 105°26’18” - 105°30’22” BT dan
4°42’50” LS dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah selatan dan timur : PT Gunung Madu Plantations
Sebelah barat bagian selatan : PT Great Giant Pineapple Company
Sebelah barat bagian utara : Way terusan dan PT Sweet Indo Lampung
83. 63
Sebelah timur dan utara : Way terusan, PT Sweet Indo Lampung, dan
PT Indolampung Perkasa
Bentuk wilayah PT GPM pada umumnya datar sampai bergelombang
dan sebagian besar memiliki tingkat kemiringan 9 – 15 %, terutama pada
daerah yang dekat dengan sungai. Lahan PT GPM berada pada ketinggian
105 – 127 m di atas permukaan laut (dpl) dan sekitar 75 % areal ini berasal
dari hutan sekunder dan selebihnya adalah hutan primer.
Perkebunan tebu di PT GPM dibagi menjadi lima divisi produksi, yaitu
divisi 1, 2, 3, 4, dan 5. Pembagian wilayah divisi berdasarkan jalan utama
(main road) menjadi empat kuadran. Titik pusat (0.0) dari kuadran ini
terletak di pabrik. Peta wilayah PT GPM dapat dilihat pada Lampiran 2.
Letak masing-masing divisi tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Divisi 1 : mulai dari km 5 – km 17 timur utara
2. Divisi 2 : mulai dari km 2 timur selatan – ujung barat selatan
3. Divisi 3 : mulai ujung barat utara – km 5 timur utara
4. Divisi 4 : mulai dari km 2 timur selatan – km 17 timur selatan
5. Divisi 5 : mulai dari km 17 timur – ujung timur
3. Keadaan Iklim dan Tanah
Keadaan tanah di PT GPM berasal dari sedimen turf masam dan pH sekitar
4 – 5 dengan tingkat kesuburan rendah sampai sedang. Jenis tanah di areal
perkebunan PT GPM yaitu ultisol dan aluvial. Rata-rata curah hujan dari
tahun 2000 – 2009 adalah 186.42 mm/bulan dengan rata-rata bulan basah 8.3
84. 64
dan bulan kering 2.4. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, tipe iklim
perkebunan dan pabrik adalah tipe iklim B. Rata-rata suhu tahun 2008 yaitu
26.44 ºC dengan kelembaban 80.4 %.
4. Luas Areal dan Tata Guna Lahan
Luas perkebunan PT GPM secara keseluruhan 35 827.63 ha, dengan
areal yang ditanami tebu 24 515.98 ha dan 462. 65 ha digunakan untuk
pabrik, perkantoran, perumahan, dan fasilitas perusahaan lainnya. Sisanya
berupa hutan, rawa-rawa, dan sungai. Data tata guna lahan PT GPM dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1.
Luas Areal dan Tata Guna Lahan PT GPM, 2009
No Pemanfaatan Lahan Luas (ha)
1 Luas Areal Tanam
Divisi 1 5,027.34
Divisi 2 4,444.47
Divisi 3 4,941.54
Divisi 4 4,970.79
Divisi 5 (Inti dan Plasma) 4,990.97
Reseach and Devopment 140.87
2 Emplacement
Area Pabrik 22.07
Areal Perkantoran dan Parkir 60.06
Areal Perumahan dan Bedeng 292.14
Lapangan Udara dan Lapangan
Olahraga 23.45
Areal Bagas, Laterit, dan pond
stillage 64.93
3 Jalan Rawa, Tanah Tidak Produktif 10,849.00
Total 35,827.63
Sumber : Departemen Plantation (2009)
85. 65
5. Keadaan Tanaman dan Produksi
PT GPM memiliki 2 kategori tanaman tebu yang dibudidayakan yaitu
replanting cane (RPC) dan ratoon cane (RC). RPC merupakan tanaman
tebu yang ditanam pada bekas areal tanaman tebu yang telah dibongkar,
sedangkan RC (tanaman keprasan) merupakan tanaman tebu yang berasal
dari tanaman pertama yang telah ditebang, kemudian tunggul-tunggulnya
dipelihara kembali menjadi tanaman baru. Luas areal RPC dan RC masing-
masing yaitu 9 241.29 ha dan 15 104.86 ha. Luas areal tanam sekitar 24
515.98 ha yang terdiri dari areal tanam produksi seluas 22 249.67, areal
kebun bibit 2 096.48 ha, areal Riset and Development 140.87 ha dan areal
break crop 28.96 ha. Sistem tanam yang digunakan oleh PT GPM yaitu
sistem tanam ganda (double row). Varietas yang dominan ditanam pada
musim tanam 2009/2010 adalah GP 95-287, GP 95-316, dan TC 09.
Hasil utama PT GPM adalah gula kristal putih sedangkan hasil
sampingnya berupa tetes (molasses), ampas tebu (bagase), dan blotong.
Molasses digunakan sebagai bahan baku pembuatan alkohol, ampas tebu
digunakan sebagai bahan bakar pabrik, sedangkan blotong digunakan
sebagai pupuk organik dan pengaplikasian di lapang dicampur dengan sisa
abu bagas (bagase ash). Luas areal tanam PT GPM selama lima tahun
terakhir terus mengalami perluasan areal tanam, tetapi hasil produksi tebu
dan produksi gula cenderung berfluktuasi. Produksi tertinggi terjadi pada
tahun 2008 yaitu sebesar 1.752.219,61 ton tebu dan menghasilkan 168