SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
Download to read offline
TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI
DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG
LAPORAN SEMESTER
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III
Program Studi Administrasi dan Keuangan
Disusun Oleh :
MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB
NPM 11.301.309
POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA
PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR
BANDUNG
Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi dan Keuangan
Lulus Ujian : 2 Mei 2014
Ketua Program Studi, Pembimbing,
Resanti Lestari S.Pd.,M.M. Widwi Handari Adji, Dra., M.M.
NIDN 04-150283-01 NIDN 04-291168-02
Mengetahui dan Disahkan Oleh
Direktur
Politektik Piksi Ganesha
DR. H. K.Prihartono AH., Drs., S,Sos., MM.
NIDN 04-100568-01
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA
PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR
BANDUNG
Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi dan Keuangan
Diterima dan Disetujui Dipertahankan
Dalam Ujian Sidang
Pembimbing, Pembimbing Lapangan,
Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Drs. Endang Jaya
NIDN 04-291168-02 NIP 19591030.199203.1.001
LEMBAR TIM PENGUJI
Judul : TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA
PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR
BANDUNG
Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309
Program : Diploma III
Program Studi : Administrasi dan Keuangan
Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang
Pada Tanggal 2 Mei 2014 di Bandung
Ketua Merangkap Anggota,
DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM.
NIDN 04-100568-01
Anggota,
Widwi Handari Adji, Dra.,M.M
NIDN 04-291168-02
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan semester yang
berjudul Tinjauan Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung.
Adapun maksud dari penyusunan Laporan Semester ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Diploma III pada
program diploma jurusan Administrasi dan Keuangan di Politeknik Piksi Ganesha
Bandung.
Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang
penulis miliki, penulis menyadari bahwa Laporan Semester ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan segala upaya dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya
Laporan Semester ini dapat terselesaikan.
Penyelesaian Laporan Semester ini juga tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kesempatan dan nikmat yang diberikan-Nya, penulis juga ingin menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM. selaku Direktur
Politeknik Piksi Ganesha Bandung
2. Ibu Resanti Lestari S.Pd.,M.M. selaku ketua Program Studi
Administrasi Keuangan
3. Ibu Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penulisan
Laporan Semester ini
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar yang telah memberikan Ilmu
Pengetahuan yang berguna dan tidak ternilai harganya selama penulis
menjalani pendidikan akademik di Politeknik Piksi Ganesha Bandung
5. Bapak H.Dadang Iriana, SH, M.Si. selaku Camat Kecamatan
Astanaanyar Bandung
6. Drs.Syukur Sabar selaku Sekretaris Camat Kecamatan Astanaanyar
Bandung
7. Drs. Endang Jaya selaku pembimbing lapangan yang selalu membantu,
memberikan arahan dan motivasi selama penulis melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan di Kecamatan Aastanaanyar Bandung
8. Seluruh staf pegawai Kecamatan Astananyar Bandung yang telah
bersedia memberikan waktu dan kesempatan dalam pengumpulan data
sehingga Laporan Semester ini dapat terselesaikan
9. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan
doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang
terbaik
10. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Administrasi dan
Keuangan angkatan 2011 atas semangat, dukungan, bantuan dan
sharing selama Praktek Kerja Lapangan hingga penulisan Laporan
Semester, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terima kasih.
Penulis berharap semoga laporan semester ini dapat bermanfaat,khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pihak yang berkepentingan. Penulis juga
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Bandung, Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR TIM PENGUJI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Pokok Permasalahan ...................................................................... 3
1.3 Pertanyaan Penelitian..................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan ......................................................... 3
1.5 Kajian Ilmiah................................................................................. 5
A. Manajemen.............................................................................. 5
B. Manajemen Sumber Daya Manusia .......................................... 6
C. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia................... 7
D. Pengertian Disiplin Kerja....................................................... 11
E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja .......................................... 11
F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja ................................................ 15
G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan .................... 16
H. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil ................ 16
a. Kewajiban ....................................................................... 17
b. Larangan ......................................................................... 19
c. Jenis Hukuman Disiplin PNS........................................... 22
BAB II TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI
DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG
2.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............... 24
2.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............................. 26
2.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung .............. 27
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung ...... 28
A. Camat ................................................................................. 28
B. Sekretaris Camat ................................................................. 28
C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.................................. 29
D. Sub Bagian Program dan Keuangan .................................... 30
E. Seksi Pemerintahan ............................................................. 31
F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban ....................................... 31
G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan................................ 32
H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup ......... 33
I. Seksi Pelayanan................................................................... 34
2.5 Hasil Praktek Kerja Lapangan................................................... 35
A. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai
di Kecamatan Astanaanyar Bandung .................................... 35
B. Permasalahan yang Timbul di Kecamatan
Astanaanyar Bandung........................................................... 36
C. Upaya Pemecahan Masalah yang Dilakukan oleh
Kecamatan Astanaanyar Bandung ........................................ 37
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ............................................................................. 40
3.2 Saran ....................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 44
LAMPIRAN.................................................................................................. 46
RIWAYAT HIDUP PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Suatu instansi pemerintah didirikan dengan beberapa tujuan yang di
maksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik. Tujuan instansi
pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan
menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien.
Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan
orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara
sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Peran manusia dalam
organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan karena
hidup matinya suatu organisasi pemerintah semata-mata tergantung pada
manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi
pemerintahan. Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan
instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi
penggerak dan penentu jalannya organisasi.
Untuk mencapai produktivitas kerja pegawai yang tinggi bukan hal
yang mudah untuk dilaksanakan, faktor yang sangat penting untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi adalah pelaksanaan displin kerja dari para
pegawai, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu bagi
keberhasilan dan kemajuan dalam mencapai tujuan instansi pemerintah.
Pelaksanaan disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin waktu kerja
dan disiplin dalam mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan
instansi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka suatu
produktivitas kerja juga akan tercapai.
Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah badan pemerintahan yang
bergerak di bidang pelayanan publik yang meliputi kegiatan pengawasan,
pengendalian, dan penertiban terhadap segala sesuatu mengenai pelayanan
publik dilingkungan Kecamatan Astanaanyar Bandung.
Pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung merupakan instansi
pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan kepada publik secara
efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam menyelenggarakan tugas
negara, pemerintah dan pembangunan. Kedudukan dan peranannya yang
penting menyebabkan pegawai-pegawainya senantiasa dituntut supaya
memiliki kesetiaan dan ketaatan penuh secara maksimal dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Oleh sebab itu pada diri masing-masing pegawai harus
ditanamkan rasa akuntabel dalam mengemban tupoksi yang diberikan.
Menurut hasil pengamatan Kecamatan Astanaanyar Bandung belum
menunjukan kualitas kerja yang maksimal karena masih terdapat beberapa
pegawai yang kurang disiplin. Pada kenyataannya pegawai sering datang
terlambat dan bekerja secara tidak optimal dan tidak sesuai dengan ketentuan
jam kantor. Hal tersebut di atas tentu berpengaruh terhadap kinerja pegawai
Kecamatan Astanaanyar Bandung dalam menjalankan tugas-tugasnya dan
dapat menurunkan produktivitas Kecamatan Astanaanyar. Sehingga
berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul dalam penyusunan
laporan semester ini adalah “ Tinjauan Pelaksanaan Disiplin Kerja
Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ”
1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas serta untuk memberi batasan
terhadap permasalahan yang akan di bahas, maka yang menjadi masalah
pokok dalam laporan semester ini, yaitu “Bagaimana disiplin kerja pegawai
di Kecamatan Astanaanyar Bandung?
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana pelaksanaan disiplin kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar
Bandung
2. Masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan
kedisiplinan kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung
3. Bagaimana pemecahan masalah yang berkaitan dengan disiplin di
Kecamatan Astanaanyar Bandung
1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan
A. Tujuan dalam penulisan laporan ini yaitu:
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja
yang digunakan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi di Kecamatan
Astanaanyar Bandung dalam menerapkan disiplin kerja.
3. Untuk mengetahui pemecahan masalah yang berkaitan dengan disiplin
di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
B. Manfaat yang diperoleh dalam pembuatan laporan ini yaitu:
1. Bagi Penulis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
menambah ilmu praktik di lapangan dengan ilmu yang telah
ditekuni selama kuliah di program Diploma III Jurusan
Administrasi dan Keuangan.
b. Menambah pengalaman penulis agar dapat lebih baik lagi dalam
melakukan pekerjaan dan siap dalam menghadapi dunia kerja
yang sebenarnya.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi para karyawan dalam mengelola
kedisiplinan di dalam perusahaan. Serta sebagai salah satu usaha
untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan
datang.
3. Bagi Akademis
a. Menambah pengetahuan dan menjadi bahan referensi bagi pihak-
pihak yang mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah
bahasan dalam Laporan Semester ini.
b. Sebagai tambahan bahan pustaka serta acuan bagi peneliti
selanjutnya dalam penyusunan Laporan Semester mengenai
Disipin Kerja
1.5 Kajian Ilmiah
A. Manajemen
Manajemen dalam Bahasa Inggrisnya adalah management yang
berasal dari kata “to manage” yang mempunyai arti mengendalikan atau
mengurus. Sehingga manajemen dapat berarti bagaimana kita memimpin,
membimbing, dan mengatur semua orang menjadi karyawan (bawahan)
agar usaha yang sedang dilakukan mencapai suatu tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya. Menurut Manullang (2001:3) Istilah
manajemen mengandung 3 (tiga) pengertian :
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang
melaksanakan manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu
Berangkat dari definisi diatas dapat diketahui konsep kunci dari
manajemen adalah bekerja melalui tangan orang lain, walaupun demikian
pengertiannya, pemimpin bukan berarti pasif sementara orang lain yang
digerakkan bersifat aktif, tetapi manajemen itu memiliki pengertian
fungsional, dalam arti fungsional tersebut pegawai baru dapat
dilaksanakan apabila ada kerjasama untuk mengarahkan dan mengelola
berbagai sumber daya yang ada dalam organisasi dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan, dalam hal ini simpul kerja
sama, pengaturan dan kendali yang menggerakkan orang-orang untuk
bekerja tersebut ada di tangan pimpinan, Pimpinan dapat dikatakan dinilai
berhasil, apabila dalam mencapai tujuan tidak bekerja sendirian melainkan
mampu menggerakkan orang lain dan mengelola sumber-sumber daya
lainnya yang ada dalam organisasi sehingga mampu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari
manajemen keorganisasian yang memusatkan perhatian pada unsur
manusia. Unsur manusia (Man) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu
khusus untuk mempelajari bagaimana mengatur suatu bidang ilmu khusus
untuk mempelajari bagaimana mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu dan
dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak. MSDM adalah suatu
bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peranan manusia
dalam organisasi atau perusahaan. Fokus yang dipelajari dalam MSDM
adalah masalah yang terkait dengan tenaga kerja manusia. MSDM adalah
suatu pendekatan dalam mengelola masalah-masalah manusia.
Ada beberapa definisi manajemen sumber daya manusia yaitu:
Menurut Hasibuan (2012:10) berpendapat bahwa :
“ MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif membantu terwujudnya perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.”
Menurut Handoko (2001 :4) menjelaskan :
“ Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia
untuk mencapai baik tujuan individu maupun organisasi ”.
Dari definisi di atas dapat dilihat pentingnya peranan manajemen
dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
C. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan
(2012 :21-22-23)
1. Perencanaan
Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif
dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan
menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian
meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam
bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu
terwujudnya tujuan secara efektif.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan
menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya
dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan,
agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja
sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau
kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan
rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,
kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan
menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
5. Pengadaan
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik
akan membantu terwujudnya tujuan.
6. Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan
dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa
depan.
7. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak
langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan
jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi
adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi
kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan
primernya serta berpedoman pada batas upah minimum
pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta
kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan
memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari
hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang
penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua
kepentingan yang bertolak belakang.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan,
agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program
kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar
karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal
konsistensi.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan
kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplian adalah keinginan
dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan
dan norma-norma sosial.
11. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari
suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja
berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.
D. Pengertian Disiplin Kerja
Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa inggris “disciple”
yang berarti pengikut atau penganut pengajaran. Latihan dan sebagainya.
Dispilin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang
tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada
dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja adalah segala aktivitas manusia
yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya.
Menurut Hasibuan (2012:193) berpendapat bahwa:
“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan.
Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan
untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.”
E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2012:194) pada dasarnya banyak indikator
yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan seorang pegawai, di antaranya:
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas
dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)
yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja dengan
sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.
2. Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan
kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi
contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata
dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik,
kedisiplinan bawahan pun akan baik. Jika teladan pimpinan
kurang baik (kurang berdisiplin), para bawahan pun akan
kurang disiplin.
3. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi
kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan
kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan
pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap
pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Balas
jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan
karyawan. Artinya semakin besar balas jasa, semakin baik
kedisiplinan karyawan. Sebaliknya, apabila balas jasa kecil,
kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit untuk
berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak
terpenuhi dengan baik.
4. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,
karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya
penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian
balas jasa (pengakuan) atau hukuman, akan merangsang
terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Manajer yang
cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap
semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik, akan
menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus
diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan agar kedisiplinan
karyawan perusahaan baik pula.
5. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling
efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan.
Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung
mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi
kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selau hadir di
tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk
jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Waskat efektif merangsang
kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa
mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan
pengawasan dari atasannya.
6. Sanksi hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin
berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan
perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan
berkurang.
7. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan
harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap
karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang
telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas
menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan
disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya.
Dengan demikian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan
karyawan perusahaan.
8. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama
karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu
perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun
horizontal yang terdiri dari Direct Single Relationship, Direct
Group Relationship, dan Cross Relationship hendaknya berjalan
harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan suasana
kemanusiaan yang serasi serta memikat, baik secara vertikal
maupun horizontal diantara semua karyawannya.
Terciptanya Human Relationship yang serasi akan mewujudkan
lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan
memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi,
kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan
kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik.
F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja
Disiplin kerja menurut Handoko (2001:208) mengemukakan
bahwa terdapat dua tipe kegiatan pendisiplinan, yaitu :
1. Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan
aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di
antara para karyawan. Dengan cara ini para karyawan menjaga
disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa oleh
pihak manajemen.
2. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba
untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan
disebut sebagai tindakan pendisiplinan (disciplinary action).
Sebagai contoh bisa berupa peringatan atau skorsing.
G.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu
disiplin kerja dalam suatu Instansi Pemerintah. Menurut Saydam
(2000:202), faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
6. Ada tidaknya perhatian kepada pegawai
7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya
disiplin.
H. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan
ditentukan dari mutu profesionalitas ditentukan oleh disiplin para
pegawainya. Bagi aparatur Pemerintah disiplin tersebut mencangkup
unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas
dan kesanggupan berkorban dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi
dan golongannya untuk kepentingan negara dan masyarakat.
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri
Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Sedangkan
Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang “Disiplin Pegawai Negeri
Sipil” Dalam Peraturan Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur
ketentuan-ketentuan mengenai:
a. Kewajiban
Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
mengatur kewajiban-kewajiban yang harus ditaati oleh setiap
Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri
Sipil wajib:
1) Mengucapkan sumpah/janji PNS;
2) Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan
Pemerintah;
4) Menaati segala ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6) Menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan
martabat PNS;
7) Mengutamakan kepentingan Negara dari pada
kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan;
8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau
menurut pemerintah harus dirahasiakan;
9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat
untuk kepentingan Negara;
10) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan Negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materil;
11) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik
Negara dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat;
15) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.
b. Larangan
Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
mengatur larangan yang harus dihindari oleh setiap Pegawai
Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri Sipil
dilarang:
1) Menyalah gunakan wewenang;
2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan yang lain;
3) Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja
untuk Negara lain dan/atau lembaga atau organisasi
international;
4) Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau
lembaga swadaya masyarakat asing;
5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat
berharga milik Negara secara tidak sah;
6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman
sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun
diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lainnya, yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara;
7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu
kepada siapapun baik secara langsung atau tidak
langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat
dalam jabatan;
8) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari
siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan
dan/atau pekerjaannya;
9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu
tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit
salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan
kerugian bagi yang dilayani;
11) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil
Presiden, DPR, DPD, DPRD dengan cara:
a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye
b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan
atribut PNS.
c. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan
PNS lain
d. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan
PNS lain
e. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
fasilitas Negara
13) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil
presiden dengan cara:
a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon selama masa kampanye; dan/atau
b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan
himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada
PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat;
14) Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan
Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil
Keptala Daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai foto copy Kartu Tanda Penduduk
atau Surat Keterangan tanda penduduk sesuai peraturan
perundang-undangan; dan
15) Memberikan dukungan kepada calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara :
a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk
mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah;
b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan
dalam kegiatan kampanye;
c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan
calon sesama masa kampanye; dan/atau
d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang
kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat.
c. Jenis Hukuman Disiplin PNS
1. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari:
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis;
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis;
2. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun;
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun;
c. Penurunan pangkat selama 1 tahun;
3. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari:
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3
tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS;
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
BAB II
TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI
DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG
2.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung
Kecamatan Astanaanyar terletak di wilayah kota Bandung sebagai
ibu kota provinsi Jawa Barat. Secara topografi Kecamatan Astanaanyar
terletak pada ketinggian 700 meter dpl (di atas permukaan laut). Iklim
asli Kota Bandung termasuk Astanaanyar dipengaruhi oleh pegunungan
di sekitarnya sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan
lembab.temperatur rata-rata yaitu 23.4 c dan mencapai suhu tertinggi
pada bulan september, yaitu 30.9 c. Hal tersebut diduga sebagai dampak
polusi udara kendaraan bermotor dan dampak dari pemanasan global.
Walaupun demikian curah hujan di kota Bandung masih cukup tinggi,
yaitu rata-rata 18 hari per bulan. secara geografis wilayah Kecamatan
Astanaanyar terletak di pusat kota Bandung, dengan luas wilayah
279,40 ha. Kecamatan Astanaanyar Bandung berbatasan dengan :
- Bagian Utara : Kec. Andir,
- Bagian Selatan : Kec. Bandung Kidul
- Bagian Timur : Kec. Regol
- Bagian Barat : Kec. Bojongloa Kidul dan kec.Bojongloa Kaler
(sumber : kcda astana anyar 2012 luas wilayah dan iklim kota bandung tahun 2012).
Kecamatan Astanaanyar terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Karasak
2. Kelurahan Pelindung Hewan
3. Kelurahan Nyengseret
4. Kelurahan Panjunan
5. Kelurahan Cibadak
6. Kelurahan Karanganyar
Berdasarkan luas wilayahnya, kelurahan Pelindung Hewan
merupakan kelurahan dengan wilayah terluas, yaitu 59.50 ha atau
sebesar 21% dari total luas kecamatan. sementara Kelurahan Panjunan
merupakan kelurahan terkecil dengan luas wilayah 36.50 ha atau sebesar
13% total luas kecamatan. Kecamatan Astanaanyar merupakan daerah
yang sebagian besar adalah pemukiman penduduk dan sebagian kecil
terdapat kawasan perdagangan dan sektor jasa. Kecamatan Astanaanyar
berjarak 4 km dari kantor pemerintahan kota Bandung. Lokasi kantor
Kecamatan Astanaanyar berada pada wilayah Kelurahan Panjunan,
kantor kelurahan yang terjauh dari kantor Kecamatan adalah Kelurahan
Karasak, yaitu berjarak sekitar 3 km.
2.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung
VISI :
“KERAMAT” (Kreatif, Responsif, Agamis, Amanah, Tertib) dalam
mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima.
DEFINISI OPERASIONAL DARI VISI
- Kreatif : Mampu menciptakan gagasan baru dalam melaksanakan
tupoksi dan pelayanan
- Responsif : Cepat menanggapi dan bertindak dalam memberikan
pelayanan publik
- Agamis : Terciptanya situasi yang religius dalam setiap pola prilaku
dan kehidupan
- Amanah : Dapat di percaya dalam mengemban tupoksi yang
diberikan
- Tertib : Dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku
MISI :
- Mewujudkan Pelayanan Pubik yang Prima :
Untuk mewujudkan visi masih perlu ditingkatkan kinerja
pemerintahan kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat
- Mewujudkan akuntabilitas kinerja pemerintahan kecamatan :
Meningkatkan kinerja pemerintahan kecamatan agar lebih efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
2.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung
Gambar 2.1 :Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung
( Sumber : Kecamatan Astanaanyar Bandung, Maret 2014 )
Camat
Sekretaris
Camat
Kelompok
Jabatan
Sub Bagian
Keuangan dan
Program
Kelurahan
Sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian
Seksi
Trantib
Seksi
Pelayanan
Seksi Ekbang
dan LH
Seksi
Dikmas
Seksi
Pemerintahan
n
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung
A. Camat
1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada
camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1) pasal
ini, Camat mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat
b. Mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban umum
c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan
perundang-undangan
d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum
e. Membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya
B. Sekretaris Camat
1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas kecamatan di bidang kesekertariatan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan
kecamatan
b. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekertariatan
kecamatan dan kelurahan
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana,
program, evaluasi dan pelaporan kegiatan kecamatan dan
kelurahan
d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi
e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan kecamatan dengan
instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
kecamatan
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan
pengendalian administratif kegiatan kesekretariatan dan
kecamatan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya
C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas sekrertariat kecamatan di bidang
umum dan kepegawaian
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:
a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan
lingkup administrasi umum dan kepegawaian
b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang
meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan
kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan
kecamatan,pengelolaan perlengkapan dan administrasi
perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi
kepegawaian
c. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan
kepegawaian
D. Sub Bagian Program dan Keuangan
1. Sub bagian program dan keuangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang
program dan keuangan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi
program dan keuangan kecamatan.
b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan,
koordinasi penyusunan rencana dan program serta
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan.
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi
kegiatan penyiapan bahan penyusun rencana anggaran,
koordinasi penyusuan anggaran, koordinasi pengelola dan
pengendalian
keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan.
d. Pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan
administrasi program dan keuangan Kecamatan.
E. Seksi Pemerintahan
1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi pemerintahan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan
b. Pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga
c. Pelayanan administrasi pertanahan
d. Pembinaan administrasi pemerintaha Kelurahan
e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan
dengan Instansi terkait
f. Pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan
F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman
dan ketertiban.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:
a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman
dan ketertiban
b. Pembinaan ketentraman dan ketertiban
c. Pembinaan potensi perlindungan masyarakat
d. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan bencana
e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan
ketertiban dengan Instansi terkait
f. Pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban
G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan
1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan
dan kemasyarakatan
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai
fungsi:
a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan
kemasyarakatan.
b. Inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan.
c. Inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal.
d. Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat
Kecamatan dan Kelurahan.
e. Fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga
partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi
muda.
f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan
dan kemasyarakatan dengan instansi terkait.
g. Pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan
kemasyarakatan.
H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup
1) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kecamatan di bidang ekonomi,pembangunan dan lingkungan
hidup.
2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
mempunyai fungsi:
a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup
ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup.
b. Fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah.
c. Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan
pembangunan.
d. Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas
umum dan fasilitas sosial.
e. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup.
f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan
ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup
dengan instansi terkait.
g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan
lingkungan hidup.
I. Seksi Pelayanan
1. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Camat dibidang pelayanan
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan
b. Pelayanan data dan informasi Kecamatan
c. Pelayanan administrasi kependudukan
d. Pelayanan administrasi umum lainnya
e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan
Instansi Terkait Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan
2.5 Hasil Praktek Kerja Lapangan
A. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung
Kedisiplinan merupakan suatu hal yang penting dalam instansi
atau perusahaan. Karena apabila tingkat kedisiplinan pegawai
semakin baik maka akan semakin tinggi kinerja pegawai dan
pekerjaan tanpa kedisiplinan dari pegawai maka akan sulit bagi
instansi atau perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal.
Para pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung harus
mentaati prosedur kerja dan disiplin kerja positif bersifat preventif
yang sudah ditentukan , dan harus ditaati oleh seluruh pegawai
diantaranya:
1) Setiap pegawai wajib mengenakan pakaian seragam dinas
dengan segala kelengkapannya pada waktu melaksanakan
tugas sehari-hari, sesuai dengan peraturan yang ada
2) Jam dinas atau kerja dimulai hari Senin s/d Jumat pukul
08.00 s/d 16.00 WIB
3) Penyelenggaraan apel pagi
4) Absensi
a. Menggunakan kartu pegawai kemudian menggunakan
absen elektronik yang secara otomatis akan terdeteksi
langsung jam datang dan jam pulang
b. Daftar hadir diatur menurut bagian kerja di tiap-tiap
bidang
c. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas diluar
lingkungan Kecamatan Astanaanyar Bandung
menggunakan surat izin dinas luar
B. Permasalahan yang Timbul di Kecamatan Astanaanyar
Bandung
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang
dilakukan dengan beberapa staff pegawai di Kecamatan
Astanaanyar Bandung diperoleh hasil bahwa permasalahan
berkaitan dengan disiplin pegawai di Kecamatan Astanaanyar
Bandung adalah antara lain :
1. Kurangnya disiplin dalam masuk kerja dan mentaati ketentuan
jam kerja, sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan serta
kualitas pekerjaan tersebut. Yang dimana seharusnya
mengarah terhadap sasaran kerja pegawai
2. Masih ada beberapa pegawai yang tidak ikut serta dalam
Penyelenggaraan apel pagi, yang di laksanakan setiap hari
selasa secara ketentuan apel pagi diselenggarakan setiap hari
kerja senin hingga jumat, akan tetapi ketentuan yang
diterapkan hanya 1 minggu sekali
3 Permasalahan tingkat kejenuhan pegawai terhadap
pekerjaannya, sehingga berdampak pada pekerjaan menjadi
terbengkalai, pekerjaan yang seharusnya beres dapat
terhambat dikarenakan kejenuhan yang berdampak terhadap
rasa tanggung jawab yang berkurang sehingga timbul ketidak
disiplinan dalam bekerja.
4 Sistem absensi dikelola oleh satu orang, mulai dari jam masuk
kerja hingga jam pulang kerja.Sehingga bagi pegawai yang
terlambat datang , pulang lebih awal, bahkan tidak masuk
kerja absensi tetap full hadir seluruhnya.
C. Upaya Pemecahan Masalah yang Dilakukan oleh Kecamatan
Astanaanyar Bandung
Upaya pemecahan masalah dengan korektif diantaranya :
1) Sanksi hukuman
Diberikan sanksi hukuman kepada pegawai yang dinilai
melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, berperan penting
dalam memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan sanksi
hukuman yang semakin berat akan semakin takut melanggar
peraturan, sikap, dan perilaku indisipliner pegawai akan
berkurang.
Sanksi tersebut diberikan pada pada pegawai yang melanggar
ketentuan, adapun jenis hukumannya yaitu:
4. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari:
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis;
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis;
5. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun;
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun;
c. Penurunan pangkat selama 1 tahun;
6. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari:
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS;
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
2) Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi kedisiplinan pegawai. Pimpinan harus berani
dan tegas bertindak untuk menghukum setiap pegawai yang
indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah
ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas menerapkan
hukuman bagi pegawai yang indisipliner akan disegani dan
diakui kepemimpinannya oleh bawahannya. Dengan
demikian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan pegawai
3) Sharing, Outbond dan Olahraga ceria
Agar masalah dapat teratasi sebaiknya diatasi dengan saling
sharing antar pegawai ditambah dengan outbond untuk
memberikan semangat kerja dan olahraga ceria seluruh
pegawai. Sehingga terjalin hubungan yang baik serta bertukar
pikiran yang pada akhirnya terjalin keharmonisan antar
pegawai. Dengan terciptanya pikiran yang refresh sehingga
menciptakan disiplin kerja yang tinggi. Berdampak pada
sasaran kerja pegawai yang ada dan memberikan pelayanan
yang akuntabel dan maksimal.
7. Tanggung Jawab dan Semangat Kerja
Harus memiliki rasa tanggung jawab pada diri masing-masing
pegawai sebab tanggung jawab merupakan suatu kewajiban
seseorang dalam melaksanakan suatu fungsi dan perannya
dalam pekerjaan. Begitupun dalam system absen sebaiknya
dilakukan secara perorangan sehingga tidak terjadi penitipan
absen, itu artinya membuktikan bahwa adanya rasa tanggung
jawab terhadap pekerjaannya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktek Kerja yang telah penulis lakukan di Kecamatan
Astanaanyar Bandung, maka penulis menyimpulkan bahwa
A. Pelaksanaan disiplin kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar
Bandung adalah suatu hal yang penting dalam instansi atau
organisasi kerja, karena apabila tingkat kedisiplinan pegawai
semakin baik maka akan semakin tinggi kinerja pegawai.
1) Setiap pegawai wajib mengenakan pakaian seragam dinas
2) Jam dinas atau kerja dimulai hari Senin s/d Jumat pukul 08.00
s/d 16.00 WIB
3) Penyelenggaraan apel pagi
4) Absensi dilakukan saat mulai kerja dan pulang kerja.
J. Permasalahan yang dihadapi pegawai di Kecamatan Astanaanyar
Bandung dalam hal disiplin kerja pegawai yaitu:
1. Kurangnya disiplin dalam masuk kerja dan mentaati ketentuan
jam kerja
2. Tidak ikut serta dalam penyelenggaraan apel pagi
3. Kejenuhan dalam bekerja berdampak pada disiplin kerja
4. Tidak efektifnya sistem absen yang dipergunakan karena
masih terdapat penitipan absen terhadap pegawai yang datang
lebih awal.
d. Adapun upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut adalah dengan menggunakan disiplin yang bersifat korektif
diantaranya:
1) Sanksi hukuman
Diberikan kepada pegawai yang melanggar ketentuan yang
telah ditetapkan, sehingga dengan adanya sanksi hukuman
diharapkan para pegawai lebih disiplin serta memiliki rasa
tanggung jawab dan bersemangat terhadap kewajibannya
sebagai pegawai
2) Ketegasan
Rasa peduli pimpinan terhadap bawahannya mencerminkan
bahwa pemimpin peduli terhadap segala ketentuan yang
telah ditetapkan.
3) Sharing, Outbond dan Olahraga Ceria
Masalah dapat teratasi dengan saling sharing antar pegawai,
outbound ditambah dengan olahraga ceri bersama seluruh
pegawai. Sehingga terjalin hubungan yang baik serta bertukar
pikiran yang pada akhirnya terjalin keharmonisan antar
pegawai.
4) Tanggung Jawab
Menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri masing-
masing pegawai bahwasannya tanggung jawab merupakan
suatu kewajiban dalam melaksanakan suatu fungsi.
3.2 Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan berdasarkan
permasalahan dalam Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di
Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah:
a. Diusahakan agar ada upaya tegas dari pimpinan pada setiap
bawahannnya untuk melaksanakan disiplin supaya disiplin
waktu itu penting yang akan berdampak pada tugas-tugas
kerja yang diberikan agar mendapat hasil yang maksimal,
dan tidak menunda pekerjaan yang ditugaskan, sehingga
saat ada tugas kerja berikutnya pekerjaan yang sebelumnya
ditugaskan sudah selesai pada waktu yang tepat.
b. Untuk para pegawai diwajibkan apel pagi dan tetap berada
di tempat kerjanya masing-masing, melaksanakan tugas
kerjanya dengan baik tanpa ada penundaan kerja. Tidak
datang telat ke kantor, dan memberi keterangan kepada
atasannya apabila keluar kantor pada jam kerja.
c. Diharapkan juga para pegawainya untuk menjaga
keharmonisan dengan pegawai-pegawai lain sehingga
terjalin hubungan kerja yang baik dan menunjang
kedisiplinan karena adanya usaha untuk saling
mengingatkan kepada pegawai yang masih kurang disiplin.
d. Harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap suatu
pekerjaan terutama dalam sistem absen yang masih dikelola
oleh satu orang, diharapkan absen dilakukan secara
perorangan sehingga terhindar dari penitipan absen agar
terlihat rasa tanggung jawab dan semangat kerja dari para
pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dokumen
1. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang
“Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada
Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintahan Kota
Bandung”
2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang “Disiplin
Pegawai Negeri Sipil”
B. Buku-buku Ilmiah
1. Ardana I Komang, Mujiati Ni Wayan dan utama I Wayan Mudiartha.
(2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
2. Handoko, T Hani (2001). Manajemen Personalia dan Sumberdaya
Manusia. Edisi 2 Yogyakarta: BPFE.
3. Hasibuan, Malayu S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Edisi Revisi.Cetakan Keenam Belas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
4. M.Manullang, Marihot Manullang. (2001). Manajemen Sumber Daya
Manusia.Yogyakarta: BPFE.
5. Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human
Resources Management Jilid 2). Jakarta : PT Toko Gunung Agung.
C. Website
1. http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/disiplin-kerja.html
diunduh tanggal 25 maret 2014 pukul 14:35 WIB
2. http://clarashinta92.wordpress.com/2013/04/17/msdm-disiplin-kerja-
pegawai/
diunduh tanggal 25 maret 2014 pukul 15:15 WIB
3. http://najasmileforyou.blogspot.com/2013/05/manajemen-sumber-
daya-manusia-disilpin.html
diunduh tanggal 26 maret 2014 pukul 11:42 WIB
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG
( Sumber : Kecamatan Astanaanyar Bandung, Maret 2014)
Sekretaris
Camat
Kelompok
Jabatan
Sub Bagian
Keuangan dan
Program
Kelurahan
Sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian
Seksi
Trantib
Seksi
Pelayanan
Seksi Ekbang
dan LH
Seksi
Dikmas
Seksi
Pemerintahan
Camat
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 22 Desember
1992. Penulis merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak Roy Sudjatmiko dan
Ibunda Ety Srimulyaningsih. Penulis menyelesaikan
pendidikan dasar di SD Negeri Permata Hijau pada tahun
2005. Kemudian pendidikan menengah pertama
diselesaikan pada tahun 2008 di SLTP Negeri 1
Rancaekek. Pendidikan lanjutan menengah atas di
selesaikan di SMA Negeri 1 Rancaekek pada tahun 2011. Penulis melanjutkan
tingkat pendidikan pada tahun 2011 di Politeknik Piksi Ganesha Bandung Jurusan
Administrasi Keuangan. Penulisan melakukan Praktek Kerja Lapangan di
Kecamatan Astanaanyar Bandung sejak bulan Maret-Mei 2014.

More Related Content

What's hot

Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...DerisBenu
 
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten BadungTinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten BadungKhrisna Ariyudha
 
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...Uofa_Unsada
 
Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja perusahaan food and beverages ya...
Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja perusahaan food and beverages ya...Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja perusahaan food and beverages ya...
Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja perusahaan food and beverages ya...Mustaghfirin Mustaghfirin
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGUofa_Unsada
 
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...Uofa_Unsada
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANGLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANGafifsalim
 
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanCover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanAdhe II
 
hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud banj...
hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud banj...hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud banj...
hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud banj...nuni puspita
 
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docxLaporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docxdhaninformatika
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (18)

Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
 
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten BadungTinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
 
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...
 
Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja perusahaan food and beverages ya...
Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja perusahaan food and beverages ya...Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja perusahaan food and beverages ya...
Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja perusahaan food and beverages ya...
 
Kti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata rahaKti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata raha
 
Kti wa ode sitti nurbaedah
Kti wa ode sitti nurbaedahKti wa ode sitti nurbaedah
Kti wa ode sitti nurbaedah
 
Kti wa liati
Kti wa liatiKti wa liati
Kti wa liati
 
Kti arun apriliani natasya r.
Kti arun apriliani natasya r.Kti arun apriliani natasya r.
Kti arun apriliani natasya r.
 
Kti desi akbid paramata raha
Kti desi akbid paramata rahaKti desi akbid paramata raha
Kti desi akbid paramata raha
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANGLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JASA RAHARJA PERSERO SEMARANG
 
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
 
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanCover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
 
Cover mektek
Cover mektekCover mektek
Cover mektek
 
hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud banj...
hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud banj...hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud banj...
hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di rsud banj...
 
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docxLaporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
Laporan aplikasi penyimpanan bulog.docx
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
 

Similar to DISIPLIN

EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...Uofa_Unsada
 
2. daftar isi & kata pengantar
2. daftar isi & kata pengantar2. daftar isi & kata pengantar
2. daftar isi & kata pengantarDea Maulidiyyah
 
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...Warnet Raha
 
Laporan aktualisasi fix insa allah (3)
Laporan aktualisasi fix insa allah (3)Laporan aktualisasi fix insa allah (3)
Laporan aktualisasi fix insa allah (3)rifqohannisa
 
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)Nanang Setiawan
 
YjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdf
YjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdfYjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdf
YjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdfFauziahIzetta
 
Buku - MetPen Kual&Kuan + Mendeley.pdf
Buku - MetPen Kual&Kuan + Mendeley.pdfBuku - MetPen Kual&Kuan + Mendeley.pdf
Buku - MetPen Kual&Kuan + Mendeley.pdftengkusaga
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI MASA NIFAS DI WILAYAH K...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI MASA NIFAS DI WILAYAH K...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI MASA NIFAS DI WILAYAH K...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI MASA NIFAS DI WILAYAH K...Warnet Raha
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...Uofa_Unsada
 
Tesis ajuan
Tesis ajuanTesis ajuan
Tesis ajuansukmaidi
 

Similar to DISIPLIN (20)

EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
 
2. daftar isi & kata pengantar
2. daftar isi & kata pengantar2. daftar isi & kata pengantar
2. daftar isi & kata pengantar
 
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
Laporan KP
Laporan KPLaporan KP
Laporan KP
 
Dosen
DosenDosen
Dosen
 
Laporan aktualisasi fix insa allah (3)
Laporan aktualisasi fix insa allah (3)Laporan aktualisasi fix insa allah (3)
Laporan aktualisasi fix insa allah (3)
 
Laporan pkp sri maryati
Laporan pkp sri maryatiLaporan pkp sri maryati
Laporan pkp sri maryati
 
ANALISIS RENSTRA
ANALISIS RENSTRAANALISIS RENSTRA
ANALISIS RENSTRA
 
2 kata
2 kata2 kata
2 kata
 
Karya Tulis Tugas Akhir D-IV
Karya Tulis Tugas Akhir D-IVKarya Tulis Tugas Akhir D-IV
Karya Tulis Tugas Akhir D-IV
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Kata pengantar bahasa melayu
Kata pengantar bahasa melayuKata pengantar bahasa melayu
Kata pengantar bahasa melayu
 
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi karyawan 100 bk-ta-2013(2)
 
Pedoman umum-unpad
Pedoman umum-unpadPedoman umum-unpad
Pedoman umum-unpad
 
YjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdf
YjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdfYjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdf
YjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdf
 
Buku - MetPen Kual&Kuan + Mendeley.pdf
Buku - MetPen Kual&Kuan + Mendeley.pdfBuku - MetPen Kual&Kuan + Mendeley.pdf
Buku - MetPen Kual&Kuan + Mendeley.pdf
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI MASA NIFAS DI WILAYAH K...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI MASA NIFAS DI WILAYAH K...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI MASA NIFAS DI WILAYAH K...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN GIZI MASA NIFAS DI WILAYAH K...
 
Tata letak
Tata letakTata letak
Tata letak
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
 
Tesis ajuan
Tesis ajuanTesis ajuan
Tesis ajuan
 

DISIPLIN

  • 1. TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG LAPORAN SEMESTER Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Administrasi dan Keuangan Disusun Oleh : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB NPM 11.301.309 POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG 2014
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Judul : TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309 Program : Diploma III Program Studi : Administrasi dan Keuangan Lulus Ujian : 2 Mei 2014 Ketua Program Studi, Pembimbing, Resanti Lestari S.Pd.,M.M. Widwi Handari Adji, Dra., M.M. NIDN 04-150283-01 NIDN 04-291168-02 Mengetahui dan Disahkan Oleh Direktur Politektik Piksi Ganesha DR. H. K.Prihartono AH., Drs., S,Sos., MM. NIDN 04-100568-01
  • 3. LEMBAR PERSETUJUAN Judul : TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309 Program : Diploma III Program Studi : Administrasi dan Keuangan Diterima dan Disetujui Dipertahankan Dalam Ujian Sidang Pembimbing, Pembimbing Lapangan, Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Drs. Endang Jaya NIDN 04-291168-02 NIP 19591030.199203.1.001
  • 4. LEMBAR TIM PENGUJI Judul : TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG Penulis / NPM : MUTIARA BUNDA ULIL ALBAB / 11.301.309 Program : Diploma III Program Studi : Administrasi dan Keuangan Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang Pada Tanggal 2 Mei 2014 di Bandung Ketua Merangkap Anggota, DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM. NIDN 04-100568-01 Anggota, Widwi Handari Adji, Dra.,M.M NIDN 04-291168-02
  • 5. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan semester yang berjudul Tinjauan Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung. Adapun maksud dari penyusunan Laporan Semester ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Diploma III pada program diploma jurusan Administrasi dan Keuangan di Politeknik Piksi Ganesha Bandung. Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa Laporan Semester ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala upaya dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya Laporan Semester ini dapat terselesaikan. Penyelesaian Laporan Semester ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan dan nikmat yang diberikan-Nya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Bapak DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., MM. selaku Direktur Politeknik Piksi Ganesha Bandung 2. Ibu Resanti Lestari S.Pd.,M.M. selaku ketua Program Studi Administrasi Keuangan 3. Ibu Widwi Handari Adji, Dra.,M.M. Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dalam penulisan Laporan Semester ini 4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan yang berguna dan tidak ternilai harganya selama penulis menjalani pendidikan akademik di Politeknik Piksi Ganesha Bandung 5. Bapak H.Dadang Iriana, SH, M.Si. selaku Camat Kecamatan Astanaanyar Bandung
  • 6. 6. Drs.Syukur Sabar selaku Sekretaris Camat Kecamatan Astanaanyar Bandung 7. Drs. Endang Jaya selaku pembimbing lapangan yang selalu membantu, memberikan arahan dan motivasi selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kecamatan Aastanaanyar Bandung 8. Seluruh staf pegawai Kecamatan Astananyar Bandung yang telah bersedia memberikan waktu dan kesempatan dalam pengumpulan data sehingga Laporan Semester ini dapat terselesaikan 9. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan doa yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik 10. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Administrasi dan Keuangan angkatan 2011 atas semangat, dukungan, bantuan dan sharing selama Praktek Kerja Lapangan hingga penulisan Laporan Semester, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih. Penulis berharap semoga laporan semester ini dapat bermanfaat,khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak yang berkepentingan. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Bandung, Maret 2014 Penulis
  • 7. DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR TIM PENGUJI KATA PENGANTAR......................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................... 1 1.2 Pokok Permasalahan ...................................................................... 3 1.3 Pertanyaan Penelitian..................................................................... 3 1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan ......................................................... 3 1.5 Kajian Ilmiah................................................................................. 5 A. Manajemen.............................................................................. 5 B. Manajemen Sumber Daya Manusia .......................................... 6 C. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia................... 7 D. Pengertian Disiplin Kerja....................................................... 11 E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja .......................................... 11 F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja ................................................ 15 G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan .................... 16 H. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil ................ 16 a. Kewajiban ....................................................................... 17 b. Larangan ......................................................................... 19 c. Jenis Hukuman Disiplin PNS........................................... 22 BAB II TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG 2.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............... 24 2.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung ............................. 26
  • 8. 2.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung .............. 27 2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung ...... 28 A. Camat ................................................................................. 28 B. Sekretaris Camat ................................................................. 28 C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.................................. 29 D. Sub Bagian Program dan Keuangan .................................... 30 E. Seksi Pemerintahan ............................................................. 31 F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban ....................................... 31 G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan................................ 32 H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup ......... 33 I. Seksi Pelayanan................................................................... 34 2.5 Hasil Praktek Kerja Lapangan................................................... 35 A. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung .................................... 35 B. Permasalahan yang Timbul di Kecamatan Astanaanyar Bandung........................................................... 36 C. Upaya Pemecahan Masalah yang Dilakukan oleh Kecamatan Astanaanyar Bandung ........................................ 37 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan ............................................................................. 40 3.2 Saran ....................................................................................... 42 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 44 LAMPIRAN.................................................................................................. 46 RIWAYAT HIDUP PENULIS
  • 9. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Suatu instansi pemerintah didirikan dengan beberapa tujuan yang di maksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila mampu mengolah, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai bentuk pelayanan kepada orang banyak. Peran manusia dalam organisasi sebagai pegawai memegang peranan yang menentukan karena hidup matinya suatu organisasi pemerintah semata-mata tergantung pada manusia. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi pemerintahan. Pegawai merupakan faktor penentu dalam pencapaian tujuan instansi pemerintah secara efektif dan efisien. Pegawai yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi. Untuk mencapai produktivitas kerja pegawai yang tinggi bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan, faktor yang sangat penting untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi adalah pelaksanaan displin kerja dari para pegawai, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan dan kemajuan dalam mencapai tujuan instansi pemerintah.
  • 10. Pelaksanaan disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin waktu kerja dan disiplin dalam mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan instansi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka suatu produktivitas kerja juga akan tercapai. Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah badan pemerintahan yang bergerak di bidang pelayanan publik yang meliputi kegiatan pengawasan, pengendalian, dan penertiban terhadap segala sesuatu mengenai pelayanan publik dilingkungan Kecamatan Astanaanyar Bandung. Pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung merupakan instansi pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan kepada publik secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam menyelenggarakan tugas negara, pemerintah dan pembangunan. Kedudukan dan peranannya yang penting menyebabkan pegawai-pegawainya senantiasa dituntut supaya memiliki kesetiaan dan ketaatan penuh secara maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya. Oleh sebab itu pada diri masing-masing pegawai harus ditanamkan rasa akuntabel dalam mengemban tupoksi yang diberikan. Menurut hasil pengamatan Kecamatan Astanaanyar Bandung belum menunjukan kualitas kerja yang maksimal karena masih terdapat beberapa pegawai yang kurang disiplin. Pada kenyataannya pegawai sering datang terlambat dan bekerja secara tidak optimal dan tidak sesuai dengan ketentuan jam kantor. Hal tersebut di atas tentu berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung dalam menjalankan tugas-tugasnya dan
  • 11. dapat menurunkan produktivitas Kecamatan Astanaanyar. Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul dalam penyusunan laporan semester ini adalah “ Tinjauan Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung ” 1.2 Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang diatas serta untuk memberi batasan terhadap permasalahan yang akan di bahas, maka yang menjadi masalah pokok dalam laporan semester ini, yaitu “Bagaimana disiplin kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung? 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana pelaksanaan disiplin kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung 2. Masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan kedisiplinan kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung 3. Bagaimana pemecahan masalah yang berkaitan dengan disiplin di Kecamatan Astanaanyar Bandung 1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan A. Tujuan dalam penulisan laporan ini yaitu: 1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja yang digunakan di Kecamatan Astanaanyar Bandung.
  • 12. 2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi di Kecamatan Astanaanyar Bandung dalam menerapkan disiplin kerja. 3. Untuk mengetahui pemecahan masalah yang berkaitan dengan disiplin di Kecamatan Astanaanyar Bandung. B. Manfaat yang diperoleh dalam pembuatan laporan ini yaitu: 1. Bagi Penulis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah ilmu praktik di lapangan dengan ilmu yang telah ditekuni selama kuliah di program Diploma III Jurusan Administrasi dan Keuangan. b. Menambah pengalaman penulis agar dapat lebih baik lagi dalam melakukan pekerjaan dan siap dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya. 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi para karyawan dalam mengelola kedisiplinan di dalam perusahaan. Serta sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi Akademis a. Menambah pengetahuan dan menjadi bahan referensi bagi pihak- pihak yang mengkaji topik yang berkaitan dengan masalah bahasan dalam Laporan Semester ini.
  • 13. b. Sebagai tambahan bahan pustaka serta acuan bagi peneliti selanjutnya dalam penyusunan Laporan Semester mengenai Disipin Kerja 1.5 Kajian Ilmiah A. Manajemen Manajemen dalam Bahasa Inggrisnya adalah management yang berasal dari kata “to manage” yang mempunyai arti mengendalikan atau mengurus. Sehingga manajemen dapat berarti bagaimana kita memimpin, membimbing, dan mengatur semua orang menjadi karyawan (bawahan) agar usaha yang sedang dilakukan mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Manullang (2001:3) Istilah manajemen mengandung 3 (tiga) pengertian : 1. Manajemen sebagai suatu proses 2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang melaksanakan manajemen 3. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu Berangkat dari definisi diatas dapat diketahui konsep kunci dari manajemen adalah bekerja melalui tangan orang lain, walaupun demikian pengertiannya, pemimpin bukan berarti pasif sementara orang lain yang digerakkan bersifat aktif, tetapi manajemen itu memiliki pengertian fungsional, dalam arti fungsional tersebut pegawai baru dapat dilaksanakan apabila ada kerjasama untuk mengarahkan dan mengelola
  • 14. berbagai sumber daya yang ada dalam organisasi dalam rangka mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan, dalam hal ini simpul kerja sama, pengaturan dan kendali yang menggerakkan orang-orang untuk bekerja tersebut ada di tangan pimpinan, Pimpinan dapat dikatakan dinilai berhasil, apabila dalam mencapai tujuan tidak bekerja sendirian melainkan mampu menggerakkan orang lain dan mengelola sumber-sumber daya lainnya yang ada dalam organisasi sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. B. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memusatkan perhatian pada unsur manusia. Unsur manusia (Man) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu khusus untuk mempelajari bagaimana mengatur suatu bidang ilmu khusus untuk mempelajari bagaimana mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu dan dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak. MSDM adalah suatu bidang manajemen yang mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi atau perusahaan. Fokus yang dipelajari dalam MSDM adalah masalah yang terkait dengan tenaga kerja manusia. MSDM adalah suatu pendekatan dalam mengelola masalah-masalah manusia.
  • 15. Ada beberapa definisi manajemen sumber daya manusia yaitu: Menurut Hasibuan (2012:10) berpendapat bahwa : “ MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif membantu terwujudnya perusahaan, karyawan, dan masyarakat.” Menurut Handoko (2001 :4) menjelaskan : “ Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan individu maupun organisasi ”. Dari definisi di atas dapat dilihat pentingnya peranan manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. C. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2012 :21-22-23) 1. Perencanaan Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
  • 16. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif. 3. Pengarahan Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. 4. Pengendalian Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,
  • 17. kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan. 5. Pengadaan Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan. 6. Pengembangan Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. 7. Kompensasi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.
  • 18. 8. Pengintegrasian Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang. 9. Pemeliharaan Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi. 10. Kedisiplinan Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplian adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
  • 19. 11. Pemberhentian Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya. D. Pengertian Disiplin Kerja Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa inggris “disciple” yang berarti pengikut atau penganut pengajaran. Latihan dan sebagainya. Dispilin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya. Menurut Hasibuan (2012:193) berpendapat bahwa: “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.” E. Indikator-Indikator Disiplin Kerja Menurut Hasibuan (2012:194) pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan seorang pegawai, di antaranya: 1. Tujuan dan kemampuan Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
  • 20. kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. 2. Teladan pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan baik. Jika teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin), para bawahan pun akan kurang disiplin. 3. Balas jasa Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan. Artinya semakin besar balas jasa, semakin baik kedisiplinan karyawan. Sebaliknya, apabila balas jasa kecil, kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Karyawan sulit untuk
  • 21. berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi dengan baik. 4. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman, akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik. Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik, akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan agar kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula. 5. Waskat Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selau hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Waskat efektif merangsang
  • 22. kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan pengawasan dari atasannya. 6. Sanksi hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. 7. Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya. Dengan demikian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan. 8. Hubungan kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun
  • 23. horizontal yang terdiri dari Direct Single Relationship, Direct Group Relationship, dan Cross Relationship hendaknya berjalan harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan suasana kemanusiaan yang serasi serta memikat, baik secara vertikal maupun horizontal diantara semua karyawannya. Terciptanya Human Relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi, kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik. F. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja Disiplin kerja menurut Handoko (2001:208) mengemukakan bahwa terdapat dua tipe kegiatan pendisiplinan, yaitu : 1. Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri di antara para karyawan. Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa oleh pihak manajemen. 2. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
  • 24. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut sebagai tindakan pendisiplinan (disciplinary action). Sebagai contoh bisa berupa peringatan atau skorsing. G.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu Instansi Pemerintah. Menurut Saydam (2000:202), faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Besar kecilnya pemberian kompensasi 2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan 4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan 5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan 6. Ada tidaknya perhatian kepada pegawai 7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. H. Standar Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan ditentukan dari mutu profesionalitas ditentukan oleh disiplin para pegawainya. Bagi aparatur Pemerintah disiplin tersebut mencangkup unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi dan golongannya untuk kepentingan negara dan masyarakat.
  • 25. Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Sedangkan Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang “Disiplin Pegawai Negeri Sipil” Dalam Peraturan Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur ketentuan-ketentuan mengenai: a. Kewajiban Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 mengatur kewajiban-kewajiban yang harus ditaati oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib: 1) Mengucapkan sumpah/janji PNS; 2) Mengucapkan sumpah/janji jabatan; 3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan Pemerintah; 4) Menaati segala ketentuan peraturan perundang- undangan;
  • 26. 5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; 6) Menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat PNS; 7) Mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan; 8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut pemerintah harus dirahasiakan; 9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara; 10) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materil; 11) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
  • 27. 16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan 17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. b. Larangan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 mengatur larangan yang harus dihindari oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut Setiap Pegawai Negeri Sipil dilarang: 1) Menyalah gunakan wewenang; 2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan yang lain; 3) Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk Negara lain dan/atau lembaga atau organisasi international; 4) Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing; 5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik Negara secara tidak sah;
  • 28. 6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lainnya, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara; 7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; 8) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; 9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; 10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; 11) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan; 12) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD dengan cara: a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut PNS.
  • 29. c. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan PNS lain d. Sebagai peserta kampanye dengan menyerahkan PNS lain e. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas Negara 13) Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil presiden dengan cara: a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; 14) Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Keptala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto copy Kartu Tanda Penduduk
  • 30. atau Surat Keterangan tanda penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan 15) Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara : a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sesama masa kampanye; dan/atau d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. c. Jenis Hukuman Disiplin PNS 1. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari: a. Teguran lisan; b. Teguran tertulis;
  • 31. c. Pernyataan tidak puas secara tertulis; 2. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari: a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun; b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun; c. Penurunan pangkat selama 1 tahun; 3. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari: a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun; b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; c. Pembebasan dari jabatan; d. Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
  • 32. BAB II TINJAUAN PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG 2.1 Kondisi Topografi Kecamatan Astanaanyar Bandung Kecamatan Astanaanyar terletak di wilayah kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat. Secara topografi Kecamatan Astanaanyar terletak pada ketinggian 700 meter dpl (di atas permukaan laut). Iklim asli Kota Bandung termasuk Astanaanyar dipengaruhi oleh pegunungan di sekitarnya sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan lembab.temperatur rata-rata yaitu 23.4 c dan mencapai suhu tertinggi pada bulan september, yaitu 30.9 c. Hal tersebut diduga sebagai dampak polusi udara kendaraan bermotor dan dampak dari pemanasan global. Walaupun demikian curah hujan di kota Bandung masih cukup tinggi, yaitu rata-rata 18 hari per bulan. secara geografis wilayah Kecamatan Astanaanyar terletak di pusat kota Bandung, dengan luas wilayah 279,40 ha. Kecamatan Astanaanyar Bandung berbatasan dengan : - Bagian Utara : Kec. Andir, - Bagian Selatan : Kec. Bandung Kidul - Bagian Timur : Kec. Regol
  • 33. - Bagian Barat : Kec. Bojongloa Kidul dan kec.Bojongloa Kaler (sumber : kcda astana anyar 2012 luas wilayah dan iklim kota bandung tahun 2012). Kecamatan Astanaanyar terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu : 1. Kelurahan Karasak 2. Kelurahan Pelindung Hewan 3. Kelurahan Nyengseret 4. Kelurahan Panjunan 5. Kelurahan Cibadak 6. Kelurahan Karanganyar Berdasarkan luas wilayahnya, kelurahan Pelindung Hewan merupakan kelurahan dengan wilayah terluas, yaitu 59.50 ha atau sebesar 21% dari total luas kecamatan. sementara Kelurahan Panjunan merupakan kelurahan terkecil dengan luas wilayah 36.50 ha atau sebesar 13% total luas kecamatan. Kecamatan Astanaanyar merupakan daerah yang sebagian besar adalah pemukiman penduduk dan sebagian kecil terdapat kawasan perdagangan dan sektor jasa. Kecamatan Astanaanyar berjarak 4 km dari kantor pemerintahan kota Bandung. Lokasi kantor Kecamatan Astanaanyar berada pada wilayah Kelurahan Panjunan, kantor kelurahan yang terjauh dari kantor Kecamatan adalah Kelurahan Karasak, yaitu berjarak sekitar 3 km.
  • 34. 2.2 Visi Misi Kecamatan Astanaanyar Bandung VISI : “KERAMAT” (Kreatif, Responsif, Agamis, Amanah, Tertib) dalam mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima. DEFINISI OPERASIONAL DARI VISI - Kreatif : Mampu menciptakan gagasan baru dalam melaksanakan tupoksi dan pelayanan - Responsif : Cepat menanggapi dan bertindak dalam memberikan pelayanan publik - Agamis : Terciptanya situasi yang religius dalam setiap pola prilaku dan kehidupan - Amanah : Dapat di percaya dalam mengemban tupoksi yang diberikan - Tertib : Dapat bekerja sesuai aturan yang berlaku MISI : - Mewujudkan Pelayanan Pubik yang Prima : Untuk mewujudkan visi masih perlu ditingkatkan kinerja pemerintahan kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
  • 35. - Mewujudkan akuntabilitas kinerja pemerintahan kecamatan : Meningkatkan kinerja pemerintahan kecamatan agar lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel. 2.3 Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung Gambar 2.1 :Struktur Organisasi Kecamatan Astanaanyar Bandung ( Sumber : Kecamatan Astanaanyar Bandung, Maret 2014 ) Camat Sekretaris Camat Kelompok Jabatan Sub Bagian Keuangan dan Program Kelurahan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Seksi Trantib Seksi Pelayanan Seksi Ekbang dan LH Seksi Dikmas Seksi Pemerintahan n
  • 36. 2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Astanaanyar Bandung A. Camat 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Camat mempunyai fungsi: a. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat b. Mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban umum c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum e. Membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya B. Sekretaris Camat 1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kecamatan di bidang kesekertariatan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan
  • 37. b. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekertariatan kecamatan dan kelurahan c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan kecamatan dan kelurahan d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan kecamatan dengan instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administratif kegiatan kesekretariatan dan kecamatan g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekrertariat kecamatan di bidang umum dan kepegawaian 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian
  • 38. b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan kecamatan,pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian c. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian D. Sub Bagian Program dan Keuangan 1. Sub bagian program dan keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang program dan keuangan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan kecamatan. b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan. c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusun rencana anggaran,
  • 39. koordinasi penyusuan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan. d. Pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan. E. Seksi Pemerintahan 1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi pemerintahan mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan b. Pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga c. Pelayanan administrasi pertanahan d. Pembinaan administrasi pemerintaha Kelurahan e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan Instansi terkait f. Pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan F. Seksi Ketentraman dan Ketertiban 1. Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:
  • 40. a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban b. Pembinaan ketentraman dan ketertiban c. Pembinaan potensi perlindungan masyarakat d. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait f. Pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban G. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan 1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan. b. Inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan. c. Inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal.
  • 41. d. Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat Kecamatan dan Kelurahan. e. Fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda. f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan instansi terkait. g. Pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan. H. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup 1) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup. 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup. b. Fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah. c. Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan.
  • 42. d. Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial. e. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan instansi terkait. g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. I. Seksi Pelayanan 1. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi: a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan b. Pelayanan data dan informasi Kecamatan c. Pelayanan administrasi kependudukan d. Pelayanan administrasi umum lainnya e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan
  • 43. 2.5 Hasil Praktek Kerja Lapangan A. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung Kedisiplinan merupakan suatu hal yang penting dalam instansi atau perusahaan. Karena apabila tingkat kedisiplinan pegawai semakin baik maka akan semakin tinggi kinerja pegawai dan pekerjaan tanpa kedisiplinan dari pegawai maka akan sulit bagi instansi atau perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal. Para pegawai Kecamatan Astanaanyar Bandung harus mentaati prosedur kerja dan disiplin kerja positif bersifat preventif yang sudah ditentukan , dan harus ditaati oleh seluruh pegawai diantaranya: 1) Setiap pegawai wajib mengenakan pakaian seragam dinas dengan segala kelengkapannya pada waktu melaksanakan tugas sehari-hari, sesuai dengan peraturan yang ada 2) Jam dinas atau kerja dimulai hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 s/d 16.00 WIB 3) Penyelenggaraan apel pagi 4) Absensi a. Menggunakan kartu pegawai kemudian menggunakan absen elektronik yang secara otomatis akan terdeteksi langsung jam datang dan jam pulang
  • 44. b. Daftar hadir diatur menurut bagian kerja di tiap-tiap bidang c. Bagi pegawai yang melaksanakan tugas diluar lingkungan Kecamatan Astanaanyar Bandung menggunakan surat izin dinas luar B. Permasalahan yang Timbul di Kecamatan Astanaanyar Bandung Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa staff pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung diperoleh hasil bahwa permasalahan berkaitan dengan disiplin pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah antara lain : 1. Kurangnya disiplin dalam masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja, sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan serta kualitas pekerjaan tersebut. Yang dimana seharusnya mengarah terhadap sasaran kerja pegawai 2. Masih ada beberapa pegawai yang tidak ikut serta dalam Penyelenggaraan apel pagi, yang di laksanakan setiap hari selasa secara ketentuan apel pagi diselenggarakan setiap hari kerja senin hingga jumat, akan tetapi ketentuan yang diterapkan hanya 1 minggu sekali 3 Permasalahan tingkat kejenuhan pegawai terhadap pekerjaannya, sehingga berdampak pada pekerjaan menjadi
  • 45. terbengkalai, pekerjaan yang seharusnya beres dapat terhambat dikarenakan kejenuhan yang berdampak terhadap rasa tanggung jawab yang berkurang sehingga timbul ketidak disiplinan dalam bekerja. 4 Sistem absensi dikelola oleh satu orang, mulai dari jam masuk kerja hingga jam pulang kerja.Sehingga bagi pegawai yang terlambat datang , pulang lebih awal, bahkan tidak masuk kerja absensi tetap full hadir seluruhnya. C. Upaya Pemecahan Masalah yang Dilakukan oleh Kecamatan Astanaanyar Bandung Upaya pemecahan masalah dengan korektif diantaranya : 1) Sanksi hukuman Diberikan sanksi hukuman kepada pegawai yang dinilai melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat akan semakin takut melanggar peraturan, sikap, dan perilaku indisipliner pegawai akan berkurang. Sanksi tersebut diberikan pada pada pegawai yang melanggar ketentuan, adapun jenis hukumannya yaitu: 4. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari: a. Teguran lisan;
  • 46. b. Teguran tertulis; c. Pernyataan tidak puas secara tertulis; 5. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari: a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun; b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun; c. Penurunan pangkat selama 1 tahun; 6. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari: a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun; b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; c. Pembebasan dari jabatan; d. Pemberhentiaan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS. 2) Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan pegawai. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas menerapkan hukuman bagi pegawai yang indisipliner akan disegani dan
  • 47. diakui kepemimpinannya oleh bawahannya. Dengan demikian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan pegawai 3) Sharing, Outbond dan Olahraga ceria Agar masalah dapat teratasi sebaiknya diatasi dengan saling sharing antar pegawai ditambah dengan outbond untuk memberikan semangat kerja dan olahraga ceria seluruh pegawai. Sehingga terjalin hubungan yang baik serta bertukar pikiran yang pada akhirnya terjalin keharmonisan antar pegawai. Dengan terciptanya pikiran yang refresh sehingga menciptakan disiplin kerja yang tinggi. Berdampak pada sasaran kerja pegawai yang ada dan memberikan pelayanan yang akuntabel dan maksimal. 7. Tanggung Jawab dan Semangat Kerja Harus memiliki rasa tanggung jawab pada diri masing-masing pegawai sebab tanggung jawab merupakan suatu kewajiban seseorang dalam melaksanakan suatu fungsi dan perannya dalam pekerjaan. Begitupun dalam system absen sebaiknya dilakukan secara perorangan sehingga tidak terjadi penitipan absen, itu artinya membuktikan bahwa adanya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
  • 48. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Praktek Kerja yang telah penulis lakukan di Kecamatan Astanaanyar Bandung, maka penulis menyimpulkan bahwa A. Pelaksanaan disiplin kerja pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah suatu hal yang penting dalam instansi atau organisasi kerja, karena apabila tingkat kedisiplinan pegawai semakin baik maka akan semakin tinggi kinerja pegawai. 1) Setiap pegawai wajib mengenakan pakaian seragam dinas 2) Jam dinas atau kerja dimulai hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 s/d 16.00 WIB 3) Penyelenggaraan apel pagi 4) Absensi dilakukan saat mulai kerja dan pulang kerja. J. Permasalahan yang dihadapi pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung dalam hal disiplin kerja pegawai yaitu: 1. Kurangnya disiplin dalam masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja 2. Tidak ikut serta dalam penyelenggaraan apel pagi 3. Kejenuhan dalam bekerja berdampak pada disiplin kerja
  • 49. 4. Tidak efektifnya sistem absen yang dipergunakan karena masih terdapat penitipan absen terhadap pegawai yang datang lebih awal. d. Adapun upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan disiplin yang bersifat korektif diantaranya: 1) Sanksi hukuman Diberikan kepada pegawai yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga dengan adanya sanksi hukuman diharapkan para pegawai lebih disiplin serta memiliki rasa tanggung jawab dan bersemangat terhadap kewajibannya sebagai pegawai 2) Ketegasan Rasa peduli pimpinan terhadap bawahannya mencerminkan bahwa pemimpin peduli terhadap segala ketentuan yang telah ditetapkan. 3) Sharing, Outbond dan Olahraga Ceria Masalah dapat teratasi dengan saling sharing antar pegawai, outbound ditambah dengan olahraga ceri bersama seluruh pegawai. Sehingga terjalin hubungan yang baik serta bertukar pikiran yang pada akhirnya terjalin keharmonisan antar pegawai.
  • 50. 4) Tanggung Jawab Menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri masing- masing pegawai bahwasannya tanggung jawab merupakan suatu kewajiban dalam melaksanakan suatu fungsi. 3.2 Saran Adapun saran yang penulis sampaikan berdasarkan permasalahan dalam Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Bandung adalah: a. Diusahakan agar ada upaya tegas dari pimpinan pada setiap bawahannnya untuk melaksanakan disiplin supaya disiplin waktu itu penting yang akan berdampak pada tugas-tugas kerja yang diberikan agar mendapat hasil yang maksimal, dan tidak menunda pekerjaan yang ditugaskan, sehingga saat ada tugas kerja berikutnya pekerjaan yang sebelumnya ditugaskan sudah selesai pada waktu yang tepat. b. Untuk para pegawai diwajibkan apel pagi dan tetap berada di tempat kerjanya masing-masing, melaksanakan tugas kerjanya dengan baik tanpa ada penundaan kerja. Tidak datang telat ke kantor, dan memberi keterangan kepada atasannya apabila keluar kantor pada jam kerja.
  • 51. c. Diharapkan juga para pegawainya untuk menjaga keharmonisan dengan pegawai-pegawai lain sehingga terjalin hubungan kerja yang baik dan menunjang kedisiplinan karena adanya usaha untuk saling mengingatkan kepada pegawai yang masih kurang disiplin. d. Harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan terutama dalam sistem absen yang masih dikelola oleh satu orang, diharapkan absen dilakukan secara perorangan sehingga terhindar dari penitipan absen agar terlihat rasa tanggung jawab dan semangat kerja dari para pegawai.
  • 52. DAFTAR PUSTAKA A. Dokumen 1. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang “Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintahan Kota Bandung” 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang “Disiplin Pegawai Negeri Sipil” B. Buku-buku Ilmiah 1. Ardana I Komang, Mujiati Ni Wayan dan utama I Wayan Mudiartha. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2. Handoko, T Hani (2001). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi 2 Yogyakarta: BPFE. 3. Hasibuan, Malayu S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.Cetakan Keenam Belas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 4. M.Manullang, Marihot Manullang. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE.
  • 53. 5. Saydam, Gouzali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management Jilid 2). Jakarta : PT Toko Gunung Agung. C. Website 1. http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/disiplin-kerja.html diunduh tanggal 25 maret 2014 pukul 14:35 WIB 2. http://clarashinta92.wordpress.com/2013/04/17/msdm-disiplin-kerja- pegawai/ diunduh tanggal 25 maret 2014 pukul 15:15 WIB 3. http://najasmileforyou.blogspot.com/2013/05/manajemen-sumber- daya-manusia-disilpin.html diunduh tanggal 26 maret 2014 pukul 11:42 WIB
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63. STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN ASTANAANYAR BANDUNG ( Sumber : Kecamatan Astanaanyar Bandung, Maret 2014) Sekretaris Camat Kelompok Jabatan Sub Bagian Keuangan dan Program Kelurahan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Seksi Trantib Seksi Pelayanan Seksi Ekbang dan LH Seksi Dikmas Seksi Pemerintahan Camat
  • 64. RIWAYAT HIDUP PENULIS Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 22 Desember 1992. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Roy Sudjatmiko dan Ibunda Ety Srimulyaningsih. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Permata Hijau pada tahun 2005. Kemudian pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2008 di SLTP Negeri 1 Rancaekek. Pendidikan lanjutan menengah atas di selesaikan di SMA Negeri 1 Rancaekek pada tahun 2011. Penulis melanjutkan tingkat pendidikan pada tahun 2011 di Politeknik Piksi Ganesha Bandung Jurusan Administrasi Keuangan. Penulisan melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kecamatan Astanaanyar Bandung sejak bulan Maret-Mei 2014.