SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Indonesia
Darurat Narkoba
Jakarta, 4 Februari 2015
Oleh:
DEPUTI BIDANG POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN
PENANGANAN KONDISI DARURAT NARKOBA MELALUI
SKEMA PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM
PEMBANGUNAN LINTAS SEKTOR
OUTLINE PAPARAN
Slide - 2
I. PENDAHULUAN
II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGANAN
PERMASALAHAN NARKOBA
III. PEMBANGUNAN LINTAS SEKTOR DALAM
PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOBA
I. PENDAHULUAN
• Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG NASIONAL 2005-2025
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH NASIONAL 2015-2019
KONDISI UMUM DARURAT NARKOBA
Apabila tidak ada upaya
pencegahan dan
penanggulangan,
diproyeksikan pada akhir
tahun 2019 akan mencapat
angka sebesar 4,9 persen
setara dengan 7,4 juta orang.
Sementara dari aspek
penegakan hukum, pada tahun
2013 jumlah penghuni lapas
Indonesia sebanyak 159.882
orang, sekitar 60 persen
(95.000 orang) adalah
penyalahguna/pencandu
narkoba.
Menurut amanat UU No.
35/2009, pemerintah
berkewajiban melakukan
rehabilitasi korban
penyalahgunaan/pecandu
narkoba.
• 2025: Diperkirakan GDP negara-negara kawasan Asia berkontribusi 60% terhadap GDP dunia
• Kontribusi tertinggi adalah China dan India masing-masing 30% dan 12,5% tehadap GDP dunia.
TINGKAT PERTUMBUHAN GDP NEGARA-NEGARA ASIA TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI ASIA TERHADAP DUNIA
THE RISE OF ASIA
GROWING CONSUMER MARKETS OF ASIA
Australia memandang Asia sebagai “peluang” dalam segala bidang (a.l kesehatan, pendidikan, perdagangan dan
sosial budaya), karena jumlah penduduk dalam middle income class di Asia adalah 60% dari total middle income
class dunia di 2030.
• Middle income class Asia meningkat 6x lipat  525 juta orang (2009) menjadi 3,23 milyar orang (2030)
KONTEKS: MENUJU INDONESIA EMAS 2045?
• Bonus Demografi (BD) dimulai sejak 2012, titik terendah rasio
ketergantungan terjadi 2028-2031.
• Potensi BD: meningkatnya angkatan kerja usia produktif,
disertai tabungan masyarakat  sumber pertumbuhan
ekonomi.
BD tidak otomatis,
harus ada kebijakan
tepat, terutama:
– Peningkatan
kesehatan
– Pendidikan dan
pengembangan
keterampilan
– Pengendalian laju
pertumbuhan (KB)
– Kebijakan ekonomi
yang mendukung
fleksibilitas tenaga
kerja dan pasar,
keterbukaan
perdagangan dan
saving
SDM yang
produktif dan
bebas dari
pengaruh narkoba
II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOBA
NAWACITA BIDANG
PEMBERANTASAN NARKOBA
NAWACITA 4:
“Kami akan menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya. Kami akan memprioritaskan … Pemberantasan narkoba dan psikotropika ….”
AGENDA STRATEGIS BERDAULAT DI BIDANG POLITIK 11:
“Kami berkomitmen untuk mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan”
v. Kami akan mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu lebih memfokuskan operasi pemberantasan
Narkoba dan Psikotropika, terutama pada sumber-sumber; pada produsen dan transaksi bahan baku
narkoba dan psikotropika nasional maupun transnasional.
w. Kami berkomitmen untuk mendukung upaya program percepatan misi Indonesia bebas Narkoba dengan
sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat umum harus dilakukan secara terus menerus, dan perlu
dimasukkan ke dalam kurikulum pengetahuan siswa sejak Sekolah Dasar sampai dengan mahasiswa.
x. Kami akan menyiapkan sarana dan anggaran yang memadai bagi rehabilitasi pengguna Narkoba dan
psikotropika.
ISU STRATEGIS BIDANG HANKAM 2015-2019
ALUTSISTA TNI , ALMATSUS-POLRI DAN PEMBERDAYAAN INDUSTRI PERTAHANAN
KESEJAHTERAAN DAN PROFESIONALISME PRAJURIT
PROFESIONALISME POLRI
INTELIJEN DAN KONTRA INTELIJEN
GANGGUAN KEAMANAN LAUT DAN PELANGGARAN HUKUM LAUT DI WILAYAH
PERBATASAN DARAT
PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
SISTEM KEAMANAN NASIONAL YANG INTEGRATIF
12
ISU STRATEGIS: PENINGKATAN KAPASITAS PERTAHANAN DAN STABILITAS KEAMANAN
NASIONAL
SUB
ISU
STRATEGIS
SASARAN
Menguatnya
pencegahan dan
penanggulangan
penyalahgunaan
narkoba
ARAH KEBIJAKAN PREVALENSI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1.Mengintensifkan upaya sosialisasi bahaya narkoba
(demand side);
2.Meningkatkan upaya terapi dan rehabilitasi korban
penyalahguna narkoba (demand side);
3.Meningkatkan efektifitas pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (supply
side).
STRATEGI/KEBIJAKAN POKOK PREVALENSI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1.Optimalisasi pelaksanaan P4GN di daerah;
2.Pelibatan lembaga pemerintah dan seluruh komponen
masyarakat dalam P4GN;
3.Penyebarluasan informasi tentang bahaya narkoba
melalui berbagai media;
4.Penguatan lembaga rehabilitasi pecandu dan korban
penyalahgunaan narkoba;
5.Penegakan hukum kejahatan narkoba.
KELUARAN POKOK PREVALENSI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1) Pelaksanaan P4GN di daerah
2) Pembinaan lingkungan bersih narkoba di lembaga pemerintah dan
masyarakat
3) Peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap
bahaya narkoba
4) Penguatan lembaga rehabilitasi instansi pemerintah
5) Peningkatan layanan rehabilitasi pecandu dan korban
penyalahgunaan narkoba
6) Pengungkapan jaringan sindikat tindak pidana narkoba
7) Laju peningkatan prevalensi penyalahgunaan narkoba sebesar 0.05%
per tahun
KEGIATAN PRIORITAS P4GN
Bappenas mengalokasikan pagu indikatif kepada BNN sebesar: Rp. 3,7
Trilyun*) selama 5 tahun ke depan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
prioritas P4GN, diantaranya adalah :
1) Pelaksanaan dan Peningkatan Kapasitas P4GN di Daerah
2) Pelaksanaan Intelijen Berbasis Teknologi
3) Pelaksanaan Interdiksi Wilayah Udara, Laut, Darat, dan Lintas Darat
4) Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah
5) Pelaksanaan Rehabilitasi Penyalah Guna dan/atau Pecandu Narkoba
*) Di luar komponen belanja 001 (Belanja Pegawai) dan 002 (Belanja Barang Penyelenggaraan Satker)
III. PEMBANGUNAN LINTAS SEKTOR DAN
PENGARUSUTAMAAN DALAM
PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOBA
LOGICAL FRAME
“Indonesia Darurat Narkoba”
Pidato Presiden dalam
Musrenbangnas Penyusunan
RPJMN 2015-2019
• Prioritas Pemerintahan
Presiden Joko Widodo
• Prioritas Bidang Hankam
dalam RPJMN 2015-2019
A. Penanganan Lintas Sektor
B. Mainstreaming
Pembangunan Berwawasan Anti-Narkoba
Pemberantasan
Keamanan dan
Penegakan Hukum
Pencegahan
Pendidikan dan Kebudayaan,
Kepemudaan, Agama,
Badan POM dll
A.PENANGANAN LINTAS SEKTOR
BAPPENAS :
KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
Indonesia
Darurat
Narkoba
Sosialisasi
Bahaya
Narkoba
Pemberantasan
Narkoba
Rehabilitasi
Pecandu &
Penyalahguna
Narkoba
Internal
(Aparatur
Bebas
Narkoba)
Eksternal
(Masyrakat
Bebas Narkoba)
• BNN
• Kemkominfo
• Kemendagri
• Pemda
• Kemdikdasmenbud
• Kemristekdikti
• Kemenpora
• K/L dan komponen
masyarakat lainnya.
Kurikulum
SD-PT
• BNN
• POLRI
• MA
• Kemenkumham
• Kejaksaan
• Badan POM
• Kemkumham
Assessment
Rutan/
Lapas
• BNN
• Kemsos
• Kemkes
• Pemda
• Pusat Rehabilitasi
Komponen
Masyarakat
• Seluruh K/L dan
Pemda
UU No. 35/2009
Fokus pada sumber dan
produsen serta transaksi
narkoba
Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi Medis:
Peningkatan mutu
dan akses
pelayanan
kesehatan
Partisipasi
kader pemuda
dalam
pengembangan
ketahanan
nasional
Pengawasan narkotika,
psikotropika, prekursor
dan zat adiktif
B. PENGARUSUTAMAAN
Memasukkan
“PembangunanBerwawasan
Anti-Narkoba”
Sebagai salah satu program
tematik dalam skema
Pertemuan Tiga Pihak ?
(Penyusunan Perencanaan
Pembangunan / RKP)
Pengadaan tes
penggunaan
narkoba secara
berkala di
lingkungan K/L
Information-
sharing dan
advokasi tentang
P4GNdi
lingkungan K/L
Usulan Kegiatan,
antara lain:
PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL
BNN
KEMENKOPOLHUKAM
Komunikasi
Koordinasi
K/L DALAM KEMITRAAN LINTAS SEKTOR
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to KEMITRAAN LINTAS SEKTOR

Seminar rancangan
Seminar rancanganSeminar rancangan
Seminar rancanganAbdul Ghany
 
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan NarkobaBuku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan NarkobaAntiNarkoba.com
 
Kadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.ppt
Kadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.pptKadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.ppt
Kadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.pptSumarjokasmi2
 
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...khoiril anwar
 
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaDesain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaChabibah Nur Afida
 
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk KesehatanPanduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk KesehatanCut Ampon Lambiheue
 
Paparan musrenbang wonogiri 2016
Paparan  musrenbang wonogiri 2016Paparan  musrenbang wonogiri 2016
Paparan musrenbang wonogiri 201693220872
 
18 rekomendasi rakerkesnas
18 rekomendasi rakerkesnas18 rekomendasi rakerkesnas
18 rekomendasi rakerkesnasRustam Effendy
 
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSPTahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSPinfosanitasi
 
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamenMohammad Subhan
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...M Handoko
 
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Muh Saleh
 
kebijakan-kapolri-1-2016.pdf
kebijakan-kapolri-1-2016.pdfkebijakan-kapolri-1-2016.pdf
kebijakan-kapolri-1-2016.pdfJepryantoSianturi
 
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025rickygunawan84
 
Kebijakan Pemerintah dan Tantangan Revolusi Mental
Kebijakan Pemerintah  dan Tantangan Revolusi MentalKebijakan Pemerintah  dan Tantangan Revolusi Mental
Kebijakan Pemerintah dan Tantangan Revolusi MentalDadang Solihin
 

Similar to KEMITRAAN LINTAS SEKTOR (20)

Seminar rancangan
Seminar rancanganSeminar rancangan
Seminar rancangan
 
Paparan inpres
Paparan inpresPaparan inpres
Paparan inpres
 
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan NarkobaBuku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kewirausahaan Pada Kawasan Rawan Narkoba
 
Renstra BNN 2015-2019
Renstra BNN 2015-2019Renstra BNN 2015-2019
Renstra BNN 2015-2019
 
Rencana stratejik
Rencana stratejikRencana stratejik
Rencana stratejik
 
Rencana stratejik
Rencana stratejikRencana stratejik
Rencana stratejik
 
Rencana stratejik
Rencana stratejikRencana stratejik
Rencana stratejik
 
Kadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.ppt
Kadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.pptKadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.ppt
Kadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.ppt
 
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
Arah Strategis Percepatan Penanggulagnan Kemiskinan berdasarkan Inpres 1 dan ...
 
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di IndonesiaDesain Pencegahan Korupsi di Indonesia
Desain Pencegahan Korupsi di Indonesia
 
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk KesehatanPanduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
Panduan Umum Penggunaan Pajak Rokok Untuk Kesehatan
 
Paparan musrenbang wonogiri 2016
Paparan  musrenbang wonogiri 2016Paparan  musrenbang wonogiri 2016
Paparan musrenbang wonogiri 2016
 
18 rekomendasi rakerkesnas
18 rekomendasi rakerkesnas18 rekomendasi rakerkesnas
18 rekomendasi rakerkesnas
 
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSPTahapan Advokasi dalam Program PPSP
Tahapan Advokasi dalam Program PPSP
 
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
20130415 paparan deputi bidang pelayanan publik mahasiswa ui wamen
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
 
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
 
kebijakan-kapolri-1-2016.pdf
kebijakan-kapolri-1-2016.pdfkebijakan-kapolri-1-2016.pdf
kebijakan-kapolri-1-2016.pdf
 
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
 
Kebijakan Pemerintah dan Tantangan Revolusi Mental
Kebijakan Pemerintah  dan Tantangan Revolusi MentalKebijakan Pemerintah  dan Tantangan Revolusi Mental
Kebijakan Pemerintah dan Tantangan Revolusi Mental
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 

KEMITRAAN LINTAS SEKTOR

  • 1. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Indonesia Darurat Narkoba Jakarta, 4 Februari 2015 Oleh: DEPUTI BIDANG POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN PENANGANAN KONDISI DARURAT NARKOBA MELALUI SKEMA PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN LINTAS SEKTOR
  • 2. OUTLINE PAPARAN Slide - 2 I. PENDAHULUAN II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOBA III. PEMBANGUNAN LINTAS SEKTOR DALAM PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOBA
  • 4. • Visi Pembangunan 2005-2025 INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL 2005-2025
  • 6. KONDISI UMUM DARURAT NARKOBA Apabila tidak ada upaya pencegahan dan penanggulangan, diproyeksikan pada akhir tahun 2019 akan mencapat angka sebesar 4,9 persen setara dengan 7,4 juta orang. Sementara dari aspek penegakan hukum, pada tahun 2013 jumlah penghuni lapas Indonesia sebanyak 159.882 orang, sekitar 60 persen (95.000 orang) adalah penyalahguna/pencandu narkoba. Menurut amanat UU No. 35/2009, pemerintah berkewajiban melakukan rehabilitasi korban penyalahgunaan/pecandu narkoba.
  • 7. • 2025: Diperkirakan GDP negara-negara kawasan Asia berkontribusi 60% terhadap GDP dunia • Kontribusi tertinggi adalah China dan India masing-masing 30% dan 12,5% tehadap GDP dunia. TINGKAT PERTUMBUHAN GDP NEGARA-NEGARA ASIA TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI ASIA TERHADAP DUNIA THE RISE OF ASIA
  • 8. GROWING CONSUMER MARKETS OF ASIA Australia memandang Asia sebagai “peluang” dalam segala bidang (a.l kesehatan, pendidikan, perdagangan dan sosial budaya), karena jumlah penduduk dalam middle income class di Asia adalah 60% dari total middle income class dunia di 2030. • Middle income class Asia meningkat 6x lipat  525 juta orang (2009) menjadi 3,23 milyar orang (2030)
  • 9. KONTEKS: MENUJU INDONESIA EMAS 2045? • Bonus Demografi (BD) dimulai sejak 2012, titik terendah rasio ketergantungan terjadi 2028-2031. • Potensi BD: meningkatnya angkatan kerja usia produktif, disertai tabungan masyarakat  sumber pertumbuhan ekonomi. BD tidak otomatis, harus ada kebijakan tepat, terutama: – Peningkatan kesehatan – Pendidikan dan pengembangan keterampilan – Pengendalian laju pertumbuhan (KB) – Kebijakan ekonomi yang mendukung fleksibilitas tenaga kerja dan pasar, keterbukaan perdagangan dan saving SDM yang produktif dan bebas dari pengaruh narkoba
  • 10. II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOBA
  • 11. NAWACITA BIDANG PEMBERANTASAN NARKOBA NAWACITA 4: “Kami akan menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. Kami akan memprioritaskan … Pemberantasan narkoba dan psikotropika ….” AGENDA STRATEGIS BERDAULAT DI BIDANG POLITIK 11: “Kami berkomitmen untuk mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan” v. Kami akan mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu lebih memfokuskan operasi pemberantasan Narkoba dan Psikotropika, terutama pada sumber-sumber; pada produsen dan transaksi bahan baku narkoba dan psikotropika nasional maupun transnasional. w. Kami berkomitmen untuk mendukung upaya program percepatan misi Indonesia bebas Narkoba dengan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat umum harus dilakukan secara terus menerus, dan perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pengetahuan siswa sejak Sekolah Dasar sampai dengan mahasiswa. x. Kami akan menyiapkan sarana dan anggaran yang memadai bagi rehabilitasi pengguna Narkoba dan psikotropika.
  • 12. ISU STRATEGIS BIDANG HANKAM 2015-2019 ALUTSISTA TNI , ALMATSUS-POLRI DAN PEMBERDAYAAN INDUSTRI PERTAHANAN KESEJAHTERAAN DAN PROFESIONALISME PRAJURIT PROFESIONALISME POLRI INTELIJEN DAN KONTRA INTELIJEN GANGGUAN KEAMANAN LAUT DAN PELANGGARAN HUKUM LAUT DI WILAYAH PERBATASAN DARAT PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA SISTEM KEAMANAN NASIONAL YANG INTEGRATIF 12 ISU STRATEGIS: PENINGKATAN KAPASITAS PERTAHANAN DAN STABILITAS KEAMANAN NASIONAL SUB ISU STRATEGIS SASARAN Menguatnya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba
  • 13. ARAH KEBIJAKAN PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 1.Mengintensifkan upaya sosialisasi bahaya narkoba (demand side); 2.Meningkatkan upaya terapi dan rehabilitasi korban penyalahguna narkoba (demand side); 3.Meningkatkan efektifitas pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (supply side).
  • 14. STRATEGI/KEBIJAKAN POKOK PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 1.Optimalisasi pelaksanaan P4GN di daerah; 2.Pelibatan lembaga pemerintah dan seluruh komponen masyarakat dalam P4GN; 3.Penyebarluasan informasi tentang bahaya narkoba melalui berbagai media; 4.Penguatan lembaga rehabilitasi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba; 5.Penegakan hukum kejahatan narkoba.
  • 15. KELUARAN POKOK PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 1) Pelaksanaan P4GN di daerah 2) Pembinaan lingkungan bersih narkoba di lembaga pemerintah dan masyarakat 3) Peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya narkoba 4) Penguatan lembaga rehabilitasi instansi pemerintah 5) Peningkatan layanan rehabilitasi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba 6) Pengungkapan jaringan sindikat tindak pidana narkoba 7) Laju peningkatan prevalensi penyalahgunaan narkoba sebesar 0.05% per tahun
  • 16. KEGIATAN PRIORITAS P4GN Bappenas mengalokasikan pagu indikatif kepada BNN sebesar: Rp. 3,7 Trilyun*) selama 5 tahun ke depan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan prioritas P4GN, diantaranya adalah : 1) Pelaksanaan dan Peningkatan Kapasitas P4GN di Daerah 2) Pelaksanaan Intelijen Berbasis Teknologi 3) Pelaksanaan Interdiksi Wilayah Udara, Laut, Darat, dan Lintas Darat 4) Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah 5) Pelaksanaan Rehabilitasi Penyalah Guna dan/atau Pecandu Narkoba *) Di luar komponen belanja 001 (Belanja Pegawai) dan 002 (Belanja Barang Penyelenggaraan Satker)
  • 17. III. PEMBANGUNAN LINTAS SEKTOR DAN PENGARUSUTAMAAN DALAM PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOBA
  • 18. LOGICAL FRAME “Indonesia Darurat Narkoba” Pidato Presiden dalam Musrenbangnas Penyusunan RPJMN 2015-2019 • Prioritas Pemerintahan Presiden Joko Widodo • Prioritas Bidang Hankam dalam RPJMN 2015-2019 A. Penanganan Lintas Sektor B. Mainstreaming Pembangunan Berwawasan Anti-Narkoba Pemberantasan Keamanan dan Penegakan Hukum Pencegahan Pendidikan dan Kebudayaan, Kepemudaan, Agama, Badan POM dll
  • 19. A.PENANGANAN LINTAS SEKTOR BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN Indonesia Darurat Narkoba Sosialisasi Bahaya Narkoba Pemberantasan Narkoba Rehabilitasi Pecandu & Penyalahguna Narkoba Internal (Aparatur Bebas Narkoba) Eksternal (Masyrakat Bebas Narkoba) • BNN • Kemkominfo • Kemendagri • Pemda • Kemdikdasmenbud • Kemristekdikti • Kemenpora • K/L dan komponen masyarakat lainnya. Kurikulum SD-PT • BNN • POLRI • MA • Kemenkumham • Kejaksaan • Badan POM • Kemkumham Assessment Rutan/ Lapas • BNN • Kemsos • Kemkes • Pemda • Pusat Rehabilitasi Komponen Masyarakat • Seluruh K/L dan Pemda UU No. 35/2009 Fokus pada sumber dan produsen serta transaksi narkoba Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi Medis: Peningkatan mutu dan akses pelayanan kesehatan Partisipasi kader pemuda dalam pengembangan ketahanan nasional Pengawasan narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif
  • 20. B. PENGARUSUTAMAAN Memasukkan “PembangunanBerwawasan Anti-Narkoba” Sebagai salah satu program tematik dalam skema Pertemuan Tiga Pihak ? (Penyusunan Perencanaan Pembangunan / RKP) Pengadaan tes penggunaan narkoba secara berkala di lingkungan K/L Information- sharing dan advokasi tentang P4GNdi lingkungan K/L Usulan Kegiatan, antara lain:
  • 21. PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL BNN KEMENKOPOLHUKAM Komunikasi Koordinasi K/L DALAM KEMITRAAN LINTAS SEKTOR