SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
18 Rekomendasi Rakerkesnas 2013 Regional Tengah
1. Pertama, melaksanakan langkah-langkah peningkatan upaya promotif, preventif,
pemberdayaan masyarakat, dan komunikasi publik dalam rangka mendukung
pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) dan target RPJMN
2010-2014, melalui: 1) Pemberdayaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
(PHBS) melalui pelatihan kader, pengembangan UKBM (Poskesdes, Posyandu)
yang terintegrasi dengan desa dan kelurahan siaga aktif, pengembangan forum
atau kelompok peduli kesehatan; 2) Peningkatan kerjasama dan kemitraan
dengan lembaga legislatif, lintas sektor, dan dunia swasta (CSR); 3) Advokasi
kepada Pemda agar kesehatan masuk ke dalam program prioritas RPJMD dan
sinkron dengan RPJMN, mengeluarkan Perda mendukung kesehatan (Perda KTR
dan ASI eksklusif/penyediaan Ruang Menyusui, peningkatan gaya hidup sehat,
BTM

berbahaya),

serta

peningkatan

anggaran

kesehatan

10%

APBD,

mengutamakan program promotif dan preventif kesehatan; 4) Peningkatan
kapasitas tenaga promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di Dinas
Kesehatan, Puskesmas dan RS; 5) Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) bidang komunikasi untuk mempercepat respon terhadap
informasi dan pengaduan; dan 5) Pengangkatan petugas dalam Jabatan
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di UPT Vertikal Kemenkes dan
Koordinator Pelayanan Informasi Publik di seluruh Dinkes Kab/Kota.
2. Kedua, Penyediaan akses informasi yang cukup kepada masyarakat dan media
massa serta membangun jejaring dengan Lintas Sektor dan LSM terkait.
3. Ketiga, mewujudkan semua pelayanan kesehatan dan sumber daya fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta sesuai standar yang berlaku.
4. Keempat, meningkatkan jumlah, mutu, distribusi, retensi dan pendayagunaan
SDM Kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan dan KB terutama di
DTPK, dengan melibatkan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi. Untuk daerah
tertentu perlu disiapkan tenaga kesehatan dalam bentuk Tim Nakes Strategis.
5. Kelima,

memberdayakan

peningkatan/pengembangan:

masyarakat
1)

Forum

di

bidang

Kesehatan

kesehatan

Masyarakat

di

melalui
tingkat

desa/kelurahan/kecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat; 2) Desa Siaga Aktif
(target nasional pada tahun 2014 sebesar 60%); 3) Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD); 4) Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), seperti
akselerasi

revitalisasi

Posyandu

untuk

peningkatan

frekuensi

Bulan

Penimbangan Balita; 5) Mobilisasi organisasi kemasyarakatan; dan 6) Integrasi
dengan TNI/Polri, Perguruan Tinggi/Akademisi, Ormas, LSM, serta potensi
swasta.
6. Keenam, memperkuat intervensi secara intensif pada 1.000 hari pertama
kehidupan melalui upaya yang komprehensif bagi ibu, bayi dan Balita.
7. Ketujuh, mempercepat terwujudnya revitalisasi program Keluarga Berencana
melalui kampanye “Dua Anak Cukup” untuk pencapaian target penurunan TFR;
peningkatan kunjungan rumah oleh Tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga
Berencana (PLKB), dan sosialisasi “Genre” kepada remaja.
8. Kedelapan, memperkuat sistem Rujukan, melalui pengembangan RS Rujukan
Regional dan pemantapan RS Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK) dan Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED).
9. Kesembilan, mengintensifikan upaya peningkatan: Kampanye dalam rangka
peningkatan pengetahuan komprehensif HIV-AIDS bagi kelompok usia 15-24
tahun melalui program “Aku Bangga Aku Tahu (ABAT)”, cakupan layanan tes HIV,
cakupan

pengobatan

ARV,

dan

pengembangan

Layanan

Komprehensif

Berkelanjutan (LKB), terintegrasi dengan layanan ATM.
10. Kesepuluh, menetapkan “mandatory notification” kasus Tuberkulosis (TB) bagi
seluruh pemberi layanan untuk mendapatkan angka riil kejadian TB dan
penguatan layanan terapi Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS).
11. Kesebelas, meningkatkan penemuan kasus malaria secara aktif di daerah fokus
dan peningkatan surveilans.
12. Kedua belas, memperkuat manajemen untuk percepatan pencapaian MDG
bidang kesehatan, yaitu: 1)Melakukan pemetaan masalah dari waktu ke waktu
pada seluruh ibu hamil, bayi, pasangan usia subur, akses penduduk terhadap air
minum yang berkualitas, penduduk yang berisiko terhadap infeksi malaria, dan
penduduk 15 tahun ke atas yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS;
2)Menyusun perencanan program kesehatan melalui forum minilok, musrenbang
secara berjenjang; 3)Melakukan intervensi dan de-bottlenecking yang tepat dan
efektif sesuai dengan kearifan lokal; serta 4)Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
secara berkala oleh provinsi/ kabupaten/kota.
13. Ketiga belas, mengintensifkan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular
dan pengembangan layanan PTM di fasilitas pelayanan kesehatan dasar,
meliputi: Penguatan SDM untuk tata laksana PTM; pembentukan unit PTM di
provinsi/kabupaten/kota;

Pemenuhan

sarana

dan

prasarana

kesehatan;

pembentukan Pokja PPTM; Penguatan peran masyarakat melalui pembentukan
Posbindu; Klub kesehatan; dan mendorong penyediaan fasilitas publik untuk gaya
hidup sehat.
14. Keempat belas, meningkatkan akses dan mutu pelayanan, melalui: Regionalisasi
Sistem Rujukan Berjenjang; Kolaborasi improvement PONED dan PONEK;
Pengembangan Sistem Komunikasi dan Informasi Maternal dan Neonatal;
Penguatan Program melalui: pemetaan dan kebutuhan nakes, peningkatan
kualitas perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan yang diperkuat dengan Sistem
Informasi SDMK dan aspek legal.
15. Kelima belas, meningkatkan pembinaan pelayanan

kefarmasian, melalui:

1)Perwujudan pelayanan kefarmasian sesuai standar; 2)Penyediaan obat, alat
kesehatan, dan alat kontrasepsi yang aman, berkhasiat, bermutu dan terjangkau
dalam jumlah dan jenis yang cukup sesuai kebutuhan dari waktu ke waktu;
3)Pemanfaatan e-catalogue; 4)Ketersediaan obat dan alat kesehatan melalui
pengelolaan one gate policy di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota;
5)Pengadaan obat dan alat kesehatan satker pusat mapun SKPD wajib
menggunakan e-catalogue; 6)Pengawasan mutu obat di fasilitas kesehatan
dilakukan oleh Badan POM melalui sampling dan pengujian laboratorium; serta 7)
Orphan drugs (obat tertentu yang dibutuhkan dalam pelayanan medis namun
jumlahnya sangat kecil) menjadi tanggung jawab pemerintah.
16. Keenam belas, meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam implementasi SKN
dan identifikasi isu-isu utama dalam penyusunan RPJMD dan RPJMN Bidang
Kesehatan tahun 2015-2019.
17. Ketujuh belas, melaksanakan langkah-langkah mendukung Kesiapan SJSN , SKN
dan RPJMN 2015-2019 serta persiapan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan
Wilayah Bebas Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokraksi Bersih dan Melayani
(WBBM), melalui: 1) Upaya Daerah dalam mendukung penyiapan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) meliputi: kepesertaan, pelayanan, rujukan, monev, dan
pembiayaan serta pertanggungjawaban administrasi, dengan pengembangan
clinical pathway di rumah sakit agar dapat distandarisasi dalam pemberian satu
tindakan dan masuk ke sistem paket tarif (Ina CBGs); 2) Percepat penyelesaian
produk-produk hukum untuk pelaksanaan SKN (misalnya: RUU Tenaga
kesehatan, RUU Pemerintahan Daerah, RPP SIK); advokasi dan sosialisasi
Perpres SKN melalui dialog kepada seluruh stakeholder di Daerah; penyusunan
Sistem Kesehatan Daerah (SKD) yang di-Perda-kan; pembinaan intensif dan
sesuai jenjang administratif; 3) Daerah perlu mempersiapkan RPJMD 2015-2019
mengacu pada RPJMN 2015-2019 (dengan mempertimbangkan analisa situasi
kecenderungan kesehatan, analisa situasi dan kecenderungan lingkungan yang
mempengaruhi

pembangunan

kesehatan,

perumusan

dan

pengkajian

skenario/altenatif penyelesaian masalah kesehatan, penetapan stratregi program
pembangunan kesehatan, dan penetapan reward system); dan 4)Perwujudan
good and clean governance dengan perencanaan yang tepat dan evidence based
sampai dengan penyelenggaraan, penerapan Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah (SPIP), dan evaluasi kinerja dengan memanfaatkan teknologi
informasi. untuk itu sangat penting meningkatkan pemberdayaan peran Dinkes
Provinsi dalam verifikator usulan perencanaan di Kabupaten/Kota wilayah
kerjanya melalui penerapan WBK-WBBKM.
18. Kedelapan belas, mempercepat penyiapan pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) 2014 oleh Pemerintah Daerah meliputi; kepesertaan, pelayanan,
rujukan, sistem monitoring evaluasi, pertanggungjawaban administrasi, sarana,
pra-sarana dan tenaga kesehatan.

More Related Content

What's hot

Tantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksi
Tantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksiTantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksi
Tantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksiZakiah dr
 
PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesErwinsyah Blue
 
6.0 verifikasi komitmen 2018
6.0 verifikasi komitmen 2018 6.0 verifikasi komitmen 2018
6.0 verifikasi komitmen 2018 ABI SETIADI
 
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASZakiah dr
 
Rpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanRpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanAbdul Rohman
 
8.0 pertemuan kelompok dan p2 k2 2018
8.0 pertemuan kelompok dan p2 k2 2018 8.0 pertemuan kelompok dan p2 k2 2018
8.0 pertemuan kelompok dan p2 k2 2018 ABI SETIADI
 
1. dir. pkp pelaksanaan pis-pk pada masa pandemi covid-19 serta adaptasi
1. dir. pkp   pelaksanaan pis-pk pada masa pandemi covid-19 serta adaptasi1. dir. pkp   pelaksanaan pis-pk pada masa pandemi covid-19 serta adaptasi
1. dir. pkp pelaksanaan pis-pk pada masa pandemi covid-19 serta adaptasiTini Wartini
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihomPenyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihomsugiyanto mendung
 
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaMi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaagus laogi
 
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanPemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanZakiah dr
 
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kementrian Kesehatan Republik IndonesiaKementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kementrian Kesehatan Republik IndonesiaMiftakhul Jannah
 
Visi dan Misi
Visi dan MisiVisi dan Misi
Visi dan MisiMuh Saleh
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Panduan penugasan KS
Panduan penugasan KSPanduan penugasan KS
Panduan penugasan KSagus laogi
 
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)Tini Wartini
 
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Segarnis Dhiasy
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019Muh Saleh
 
Kebijakan perencanaan 2015
Kebijakan perencanaan 2015Kebijakan perencanaan 2015
Kebijakan perencanaan 2015Muh Saleh
 

What's hot (20)

Tantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksi
Tantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksiTantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksi
Tantangan dan peluang lulusan kesehatan reproduksi
 
PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkes
 
6.0 verifikasi komitmen 2018
6.0 verifikasi komitmen 2018 6.0 verifikasi komitmen 2018
6.0 verifikasi komitmen 2018
 
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMASDOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
DOKUMEN SPM BLUD PUSKESMAS
 
Rpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanRpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatan
 
MI 5
MI 5MI 5
MI 5
 
8.0 pertemuan kelompok dan p2 k2 2018
8.0 pertemuan kelompok dan p2 k2 2018 8.0 pertemuan kelompok dan p2 k2 2018
8.0 pertemuan kelompok dan p2 k2 2018
 
1. dir. pkp pelaksanaan pis-pk pada masa pandemi covid-19 serta adaptasi
1. dir. pkp   pelaksanaan pis-pk pada masa pandemi covid-19 serta adaptasi1. dir. pkp   pelaksanaan pis-pk pada masa pandemi covid-19 serta adaptasi
1. dir. pkp pelaksanaan pis-pk pada masa pandemi covid-19 serta adaptasi
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihomPenyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
Penyelenggaraan siga. 29.11.14.kabihom
 
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaMi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
 
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanPemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
 
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kementrian Kesehatan Republik IndonesiaKementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
 
Visi dan Misi
Visi dan MisiVisi dan Misi
Visi dan Misi
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
 
Panduan penugasan KS
Panduan penugasan KSPanduan penugasan KS
Panduan penugasan KS
 
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)
 
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
Materi pemanfaatan dana jkn & bok di puskesmas ( bapelkes cikarang)
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
 
Kebijakan perencanaan 2015
Kebijakan perencanaan 2015Kebijakan perencanaan 2015
Kebijakan perencanaan 2015
 

Viewers also liked

SEXUALIDAD, REALIZADO POR CLAUDIA PATRICIA GIRON
SEXUALIDAD, REALIZADO POR CLAUDIA PATRICIA GIRONSEXUALIDAD, REALIZADO POR CLAUDIA PATRICIA GIRON
SEXUALIDAD, REALIZADO POR CLAUDIA PATRICIA GIRONgradonoveno9
 
Educación ambiental
Educación ambientalEducación ambiental
Educación ambientaldark281093
 
Practica1y2 jose luis gordian mendez
Practica1y2 jose luis gordian mendezPractica1y2 jose luis gordian mendez
Practica1y2 jose luis gordian mendezjoseluisgordianmendez
 
7 Ways to Thank Your Customers
7 Ways to Thank Your Customers7 Ways to Thank Your Customers
7 Ways to Thank Your CustomersEquilibria, Inc.
 
How to Instal an Analog Encoder
How to Instal an Analog EncoderHow to Instal an Analog Encoder
How to Instal an Analog EncoderMitchell Dost
 
Дерюгина Е.А.
Дерюгина Е.А.Дерюгина Е.А.
Дерюгина Е.А.school_donetsk
 
Mandado de segurança no direito do trabalho
Mandado de segurança no direito do trabalhoMandado de segurança no direito do trabalho
Mandado de segurança no direito do trabalhoCrisvania Castro Aquino
 
Power point latihan
Power point latihanPower point latihan
Power point latihanatikayania
 
10 a cerekja ecografia fetale di base del ii trimestre
10 a cerekja ecografia fetale di base del ii trimestre10 a cerekja ecografia fetale di base del ii trimestre
10 a cerekja ecografia fetale di base del ii trimestrePiccoloGrandeCuore
 
Violencia domestica y riesgo de conducta suicida en epidemiologia
Violencia domestica y riesgo de conducta suicida en  epidemiologiaViolencia domestica y riesgo de conducta suicida en  epidemiologia
Violencia domestica y riesgo de conducta suicida en epidemiologiaAraceli Rodriguez
 

Viewers also liked (13)

Infecciones Cutáneas Profundas por Hongos
Infecciones Cutáneas Profundas por HongosInfecciones Cutáneas Profundas por Hongos
Infecciones Cutáneas Profundas por Hongos
 
Fotos 2013
Fotos 2013Fotos 2013
Fotos 2013
 
SEXUALIDAD, REALIZADO POR CLAUDIA PATRICIA GIRON
SEXUALIDAD, REALIZADO POR CLAUDIA PATRICIA GIRONSEXUALIDAD, REALIZADO POR CLAUDIA PATRICIA GIRON
SEXUALIDAD, REALIZADO POR CLAUDIA PATRICIA GIRON
 
Educación ambiental
Educación ambientalEducación ambiental
Educación ambiental
 
Practica1y2 jose luis gordian mendez
Practica1y2 jose luis gordian mendezPractica1y2 jose luis gordian mendez
Practica1y2 jose luis gordian mendez
 
7 Ways to Thank Your Customers
7 Ways to Thank Your Customers7 Ways to Thank Your Customers
7 Ways to Thank Your Customers
 
How to Instal an Analog Encoder
How to Instal an Analog EncoderHow to Instal an Analog Encoder
How to Instal an Analog Encoder
 
Дерюгина Е.А.
Дерюгина Е.А.Дерюгина Е.А.
Дерюгина Е.А.
 
Mandado de segurança no direito do trabalho
Mandado de segurança no direito do trabalhoMandado de segurança no direito do trabalho
Mandado de segurança no direito do trabalho
 
Power point latihan
Power point latihanPower point latihan
Power point latihan
 
10 a cerekja ecografia fetale di base del ii trimestre
10 a cerekja ecografia fetale di base del ii trimestre10 a cerekja ecografia fetale di base del ii trimestre
10 a cerekja ecografia fetale di base del ii trimestre
 
Violencia domestica y riesgo de conducta suicida en epidemiologia
Violencia domestica y riesgo de conducta suicida en  epidemiologiaViolencia domestica y riesgo de conducta suicida en  epidemiologia
Violencia domestica y riesgo de conducta suicida en epidemiologia
 
BMA349
BMA349BMA349
BMA349
 

Similar to 18 rekomendasi rakerkesnas

V13 Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.pdf
V13 Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.pdfV13 Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.pdf
V13 Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.pdfTemy3
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangantitisdwina
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi KesehatanBPJS Kesehatan RI
 
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxZigBgmiress
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanBudi Perdana
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanBidangTFBBPKCiloto
 
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanPetunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanMuh Saleh
 
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Muh Saleh
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Agung Munandar
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanKarinaSyafarini
 
Manstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalManstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalMulyadi Yusuf
 
intrumen pemantauan kegiatan promkes.docx
intrumen pemantauan kegiatan promkes.docxintrumen pemantauan kegiatan promkes.docx
intrumen pemantauan kegiatan promkes.docxyevitayasir
 
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfBahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfayusthea1
 
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratArah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1edosgandos
 
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19BidangTFBBPKCiloto
 

Similar to 18 rekomendasi rakerkesnas (20)

V13 Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.pdf
V13 Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.pdfV13 Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.pdf
V13 Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.pdf
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatanSeri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
 
Proker pola hidup bersih
Proker pola hidup bersihProker pola hidup bersih
Proker pola hidup bersih
 
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
 
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanPetunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
 
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi Kesehatan
 
Promkes
PromkesPromkes
Promkes
 
Manstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalManstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan final
 
intrumen pemantauan kegiatan promkes.docx
intrumen pemantauan kegiatan promkes.docxintrumen pemantauan kegiatan promkes.docx
intrumen pemantauan kegiatan promkes.docx
 
KAK
KAKKAK
KAK
 
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdfBahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Bahan Tayang Kebijakan PIS-PK di Masa Pandemi Covid-19.pdf
 
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratArah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
 
Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1
 
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
 

18 rekomendasi rakerkesnas

  • 1. 18 Rekomendasi Rakerkesnas 2013 Regional Tengah 1. Pertama, melaksanakan langkah-langkah peningkatan upaya promotif, preventif, pemberdayaan masyarakat, dan komunikasi publik dalam rangka mendukung pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) dan target RPJMN 2010-2014, melalui: 1) Pemberdayaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui pelatihan kader, pengembangan UKBM (Poskesdes, Posyandu) yang terintegrasi dengan desa dan kelurahan siaga aktif, pengembangan forum atau kelompok peduli kesehatan; 2) Peningkatan kerjasama dan kemitraan dengan lembaga legislatif, lintas sektor, dan dunia swasta (CSR); 3) Advokasi kepada Pemda agar kesehatan masuk ke dalam program prioritas RPJMD dan sinkron dengan RPJMN, mengeluarkan Perda mendukung kesehatan (Perda KTR dan ASI eksklusif/penyediaan Ruang Menyusui, peningkatan gaya hidup sehat, BTM berbahaya), serta peningkatan anggaran kesehatan 10% APBD, mengutamakan program promotif dan preventif kesehatan; 4) Peningkatan kapasitas tenaga promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan RS; 5) Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bidang komunikasi untuk mempercepat respon terhadap informasi dan pengaduan; dan 5) Pengangkatan petugas dalam Jabatan Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di UPT Vertikal Kemenkes dan Koordinator Pelayanan Informasi Publik di seluruh Dinkes Kab/Kota. 2. Kedua, Penyediaan akses informasi yang cukup kepada masyarakat dan media massa serta membangun jejaring dengan Lintas Sektor dan LSM terkait. 3. Ketiga, mewujudkan semua pelayanan kesehatan dan sumber daya fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta sesuai standar yang berlaku. 4. Keempat, meningkatkan jumlah, mutu, distribusi, retensi dan pendayagunaan SDM Kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan dan KB terutama di DTPK, dengan melibatkan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi. Untuk daerah tertentu perlu disiapkan tenaga kesehatan dalam bentuk Tim Nakes Strategis. 5. Kelima, memberdayakan peningkatan/pengembangan: masyarakat 1) Forum di bidang Kesehatan kesehatan Masyarakat di melalui tingkat desa/kelurahan/kecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat; 2) Desa Siaga Aktif (target nasional pada tahun 2014 sebesar 60%); 3) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); 4) Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), seperti
  • 2. akselerasi revitalisasi Posyandu untuk peningkatan frekuensi Bulan Penimbangan Balita; 5) Mobilisasi organisasi kemasyarakatan; dan 6) Integrasi dengan TNI/Polri, Perguruan Tinggi/Akademisi, Ormas, LSM, serta potensi swasta. 6. Keenam, memperkuat intervensi secara intensif pada 1.000 hari pertama kehidupan melalui upaya yang komprehensif bagi ibu, bayi dan Balita. 7. Ketujuh, mempercepat terwujudnya revitalisasi program Keluarga Berencana melalui kampanye “Dua Anak Cukup” untuk pencapaian target penurunan TFR; peningkatan kunjungan rumah oleh Tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), dan sosialisasi “Genre” kepada remaja. 8. Kedelapan, memperkuat sistem Rujukan, melalui pengembangan RS Rujukan Regional dan pemantapan RS Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). 9. Kesembilan, mengintensifikan upaya peningkatan: Kampanye dalam rangka peningkatan pengetahuan komprehensif HIV-AIDS bagi kelompok usia 15-24 tahun melalui program “Aku Bangga Aku Tahu (ABAT)”, cakupan layanan tes HIV, cakupan pengobatan ARV, dan pengembangan Layanan Komprehensif Berkelanjutan (LKB), terintegrasi dengan layanan ATM. 10. Kesepuluh, menetapkan “mandatory notification” kasus Tuberkulosis (TB) bagi seluruh pemberi layanan untuk mendapatkan angka riil kejadian TB dan penguatan layanan terapi Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS). 11. Kesebelas, meningkatkan penemuan kasus malaria secara aktif di daerah fokus dan peningkatan surveilans. 12. Kedua belas, memperkuat manajemen untuk percepatan pencapaian MDG bidang kesehatan, yaitu: 1)Melakukan pemetaan masalah dari waktu ke waktu pada seluruh ibu hamil, bayi, pasangan usia subur, akses penduduk terhadap air minum yang berkualitas, penduduk yang berisiko terhadap infeksi malaria, dan penduduk 15 tahun ke atas yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS; 2)Menyusun perencanan program kesehatan melalui forum minilok, musrenbang secara berjenjang; 3)Melakukan intervensi dan de-bottlenecking yang tepat dan efektif sesuai dengan kearifan lokal; serta 4)Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut secara berkala oleh provinsi/ kabupaten/kota.
  • 3. 13. Ketiga belas, mengintensifkan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular dan pengembangan layanan PTM di fasilitas pelayanan kesehatan dasar, meliputi: Penguatan SDM untuk tata laksana PTM; pembentukan unit PTM di provinsi/kabupaten/kota; Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan; pembentukan Pokja PPTM; Penguatan peran masyarakat melalui pembentukan Posbindu; Klub kesehatan; dan mendorong penyediaan fasilitas publik untuk gaya hidup sehat. 14. Keempat belas, meningkatkan akses dan mutu pelayanan, melalui: Regionalisasi Sistem Rujukan Berjenjang; Kolaborasi improvement PONED dan PONEK; Pengembangan Sistem Komunikasi dan Informasi Maternal dan Neonatal; Penguatan Program melalui: pemetaan dan kebutuhan nakes, peningkatan kualitas perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan yang diperkuat dengan Sistem Informasi SDMK dan aspek legal. 15. Kelima belas, meningkatkan pembinaan pelayanan kefarmasian, melalui: 1)Perwujudan pelayanan kefarmasian sesuai standar; 2)Penyediaan obat, alat kesehatan, dan alat kontrasepsi yang aman, berkhasiat, bermutu dan terjangkau dalam jumlah dan jenis yang cukup sesuai kebutuhan dari waktu ke waktu; 3)Pemanfaatan e-catalogue; 4)Ketersediaan obat dan alat kesehatan melalui pengelolaan one gate policy di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota; 5)Pengadaan obat dan alat kesehatan satker pusat mapun SKPD wajib menggunakan e-catalogue; 6)Pengawasan mutu obat di fasilitas kesehatan dilakukan oleh Badan POM melalui sampling dan pengujian laboratorium; serta 7) Orphan drugs (obat tertentu yang dibutuhkan dalam pelayanan medis namun jumlahnya sangat kecil) menjadi tanggung jawab pemerintah. 16. Keenam belas, meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam implementasi SKN dan identifikasi isu-isu utama dalam penyusunan RPJMD dan RPJMN Bidang Kesehatan tahun 2015-2019. 17. Ketujuh belas, melaksanakan langkah-langkah mendukung Kesiapan SJSN , SKN dan RPJMN 2015-2019 serta persiapan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokraksi Bersih dan Melayani (WBBM), melalui: 1) Upaya Daerah dalam mendukung penyiapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meliputi: kepesertaan, pelayanan, rujukan, monev, dan pembiayaan serta pertanggungjawaban administrasi, dengan pengembangan clinical pathway di rumah sakit agar dapat distandarisasi dalam pemberian satu
  • 4. tindakan dan masuk ke sistem paket tarif (Ina CBGs); 2) Percepat penyelesaian produk-produk hukum untuk pelaksanaan SKN (misalnya: RUU Tenaga kesehatan, RUU Pemerintahan Daerah, RPP SIK); advokasi dan sosialisasi Perpres SKN melalui dialog kepada seluruh stakeholder di Daerah; penyusunan Sistem Kesehatan Daerah (SKD) yang di-Perda-kan; pembinaan intensif dan sesuai jenjang administratif; 3) Daerah perlu mempersiapkan RPJMD 2015-2019 mengacu pada RPJMN 2015-2019 (dengan mempertimbangkan analisa situasi kecenderungan kesehatan, analisa situasi dan kecenderungan lingkungan yang mempengaruhi pembangunan kesehatan, perumusan dan pengkajian skenario/altenatif penyelesaian masalah kesehatan, penetapan stratregi program pembangunan kesehatan, dan penetapan reward system); dan 4)Perwujudan good and clean governance dengan perencanaan yang tepat dan evidence based sampai dengan penyelenggaraan, penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), dan evaluasi kinerja dengan memanfaatkan teknologi informasi. untuk itu sangat penting meningkatkan pemberdayaan peran Dinkes Provinsi dalam verifikator usulan perencanaan di Kabupaten/Kota wilayah kerjanya melalui penerapan WBK-WBBKM. 18. Kedelapan belas, mempercepat penyiapan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2014 oleh Pemerintah Daerah meliputi; kepesertaan, pelayanan, rujukan, sistem monitoring evaluasi, pertanggungjawaban administrasi, sarana, pra-sarana dan tenaga kesehatan.