SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
PENGENALAN K3
PERTAMBANGAN
PENGENALAN AREA PERTAMBANGAN SECARA
UMUM
Area pertambangan terbagi dari beberapa
bagian :
1. Loading Point / Front Loading
2. Hauling Road / Jalan muatan
3. Dumping Area / Area Pembuangan
4. Pit Area
DEFINISI
 Loading Point Adalah Suatu luasan area dalam wilayah
pertambangan yang menjadi konsentrasi pembongkaran dan
pemuatan barang tambang.
 Hauling Road Adalah Jalan muatan Adalah jalan
tambang,jalan masuk kearea front penambangan yang
dibuat guna memperlancar kegiatan hauling dari front
penambangan ke stock yard.
 Dumping Area Adalah Suatu area untuk membuang material
tanah penutup sehingga tidak menutupi area yang masih
mengandung bahan galian yang ekonomis.
 Pit Area Adalah Tempat yang sangat berbahaya untuk bekerja
karena semua alat berat bergerak.
Loading Point
Hauling Road
Dumping Area
PIT Area
KOMITMEN MANAJEMEN
Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3)
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu :
suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan
kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi
pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian
makan dan minum bergizi.
Tanggung-jawab Karyawan terhadap
K3”
 Mematuhi instruksi pimpinan
 Memakai pakaian dan Alat Pelindung
Diri (APD) yang benar
 Dilarang merusak peralatan
keselamatan
 Melaporkan semua bahaya yang tidak
mampu ditanggulangi oleh diri
sendiri
 Melaporkan setiap
kejadian/kecelakaan.
 Memberikan keterangan yang benar
kepada pimpinan
PENGENALAN PERATURAN K3
PERTAMBANGAN
Di pertambangan terdapat beberapa sumber bahaya yang
berpotensi menyebabkan kecelakaan , oleh karena itu dibutuhkan
pengelolaan K3 yang baik dengan menerapkan beberapa aturan
sebagai berikut :
1. Penggunaan Alat Pelindung Diri
2. Peraturan ID Card dan Kimper
3. Penggunaan Radio Komunikasi
4. Kendaraan ringan dan prosedur penggunaannya
5. Prosedur lalu lintas di tambang
6. Prosedur Memasuki Wilayah Front Loading
7. Mengenal Blind Spot
8. Mengenal Tagging / Pelabelan
9. Manual Handling dan Resikonya bagi tubuh pekerja
10. Bekerja pada ketinggian
11. Prosedur Pelaporan kecelakaan
12. Jenis APAR dan Kegunaannya
 Dilarang mematikan atau menghidupkan
tombol yang tidak berada dalam Otoritas
perusahaan yang berada dalam proyek
 Dilarang menyentuh dan memindahkan
bahan kimia yang tidak diketahui
identitasnya
 Dilarang memindahkan tanda larangan
pengoperasian yang dipasang
 Jika terjadi keadaan darurat, diharap
mengikuti petunjuk tanggap darurat dalam
rangka evakuasi.
Alat Pelindung Diri (PPE)
Alat Pelindung Diri (PPE)
Alat Pelindung Diri (PPE)
Id Card dan Kimper
ID – CARD
Kartu Tanda Karyawan yang dikeluarkan untuk
mengontrol karyawan keluar masuk proyek yang tertera
di kartu tersebut.
KIMPER
.
Setiap Karyawan yang mengendarai kendaraan harus mempunyai
KIMPER (Kartu Ijin Mengemudi Perusahaan) sebelum
mengoperasikan kendaraan di suatu area proyek .
SNC sudah mengimplementasikan sistem manajemen untuk otoritasi
personal yang mengoperasikan peralatan / kendaraan khusus yang
mempunyai resiko tinggi
Radio Komunikasi
RADIO KOMUNIKASI
Radio hanya dipergunakan untuk berkomunikasi
kerja seperlunya seperti :
 Informasi kerja
 Kejadian Darurat
 Kecelakaan
Dilarang menggunakan sarana radio untuk
menginformasikan hal-hal yang tidak perlu / di luar
kepentingan pekerjaan.
Kendaraan Ringan
Umum
 Pengemudi kendaraan ringan harus mempunyai SIM
(Surat Ijin Mengemudi) yang berlaku dari kepolisian
dan KIMPER ( Kartu Ijin Mengemudi Perusahaan )
 Pengemudi kendaraan ringan harus mematuhi segala
aturan & Rambu lalulintas
 Pengemudi kendaraan ringan harus melakukan
pemeriksaan awal sebelum mengoperasikan
kendaraan.
Pengecekan Awal ? Prestart Check
 Level oli , minyak atau air
 Kondisi instrument panel
 Kondisi roda
 Kondisi semua lampu
 Kondisi keseluruhan body kendaraan
KENDARAAN RINGAN
Pengecekan awal lanjutan
 Periksa alat pemadam api ringan dan
kotak P3K
 Periksa kondisi lampur flashlight /
rotary light
 Periksa alarm mundur
 Periksa sabuk pengaman
Memberikan Jalan (Give Way)
 Kendaraan tidak di ijinkan berhenti disamping kendaraan lainnya ketika
sedang berhenti di Stop Sign atau Give Way Sign. Kendaraan harus
menjaga jarak aman bila di belakang kendaraan lain, kemudian
menunggu pada gilirannya menyeberang atau berubah arah (berbelok)
di persimpangan.
 Semua kendaraan harus berhati-hati dan menurunkan kecepatannya
ketika mendekati persimpangan. Kendaraan Ringan / Kecil harus
memberi jalan terlebih dahulu kepada kendaraan besar / alat berat
lainnya.
 Berikan jalan buat kendaraan emergency (ambulan, fire brigade, Truk air
yang akan membantu penyemprotan) yang menggunakan sirene dan
flashing lights, tepikan kendaraan yang digunakan pasang rem tangan
sampai kendaraan emergency lewat
 Di area yang tidak ada tanda rambu lalu-lintas, kendaraan ringan / kecil
harus memberikan jalan terlebih dahulu pada kendaraaan besar / alat
berat terlebih dahulu.
MUNDUR
 Sewaktu memundurkan
kendaraan ringan / alat berat
harus berhati-hati dan
memastikan bahwa area buat
mundur bebas dari penghalang
dan kendaraan / alat berat
lainnya.
TANDA BUNYI KLAKSON
Semua operator kendaraan / alat berat harus
memberi tanda klakson yang benar sebelum
menyalakan mesin dan sebelum bergerak ke
arah manapun;
1 kali sebelum menghidupkan mesin
2 kali sebelum bergerak maju
3 kali sebelum mundur
4 kali panjang untuk keadaan darurat /
emergency.
1. Tidak mendahului di lokasi :
 Blind Spot (titik buta)
 Tikungan
 Tanjakan / turunan
 Penyempitan jalan
 Pada rambu dilarang mendahului
2. Tidak ada unit/kendaraan dari arah depan sejauh 200 m
3. Mendapat isyarat dari unit di depan sebagai tanda diberi
kesempatan untuk mendahului
4. Tidak mendahului unit Water truck yang sedang melakukan
penyiraman kecuali diberi kesempatan mendahului dengan tanda
Sprayer telah dikurangi/dihentikan
Prosedur memberhentikan/parkir
unit/kendaraan yaitu :
A. Tidak di lokasi :
 Blind Spot (titik buta)
 Tikungan
 Tanjakan / turunan
 Penyempitan jalan
 Kaki tebing
 Bibir tebing
B. Bila tersedia area parkir khusus , parkirlah pada
tempat yang telah disediakan
C. Memasang Safety cone di depan dan di belakang
unit yang mengalami kerusakan/break down
S
30KM
Tikungan Tajam
ke kiri
Prosedur Memasuki Wilayah
Front Loading
• Parkirkan kendaraan ringan 30 meter dari tempat alat berat beroperasi
atau tempat yang dianggap aman. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya suasana yang sempit pada area kerja alat berat
dan meminimumkan resiko kecelakaan
• Dilarang mendekati unit alat berat yang sedang beroperasi tanpa seijin
Supervisor/Foreman yang bertugas
• Informasikan maksud kedatangan anda kepada Supervisor/Foreman
yang bertugas untuk mendapatkan ijinnya
• Informasikan kepada Supervisor/Foreman yang sedang bertugas untuk
menghentikan operasi alat berat bila akan melakukan pengecekan unit
ataupun lokasi kerja
Prosedure Mendekati Alat Berat / Memasuki
front Loading
Prosedure Mendekati Alat Berat / Memasuki
front Loading Lanjutan
• Pastikan bahwa operator alat berat mengetahui kehadiran anda baik
melalui kontak pandang, alat komunikasi radio atau melalui cara lainnya
• Pastikan bahwa operator alat berat mengerti maksud kedatangan anda
dan mengetahui persis lokasi anda selama berada disekitar alat berat
tersebut
• Pastikan bahwa operator mengetahui bahwa anda telah selesai
melakukan pekerjaan dan meninggalkan area alat berat yang beroperasi
• Informasikan Supervisor/Foreman yang bertugas bahwa anda telah
menyelesaikan pekerjan.
Blind Spot pada area tambang
BLIND SPOT
Blind Spot Area
(Daerah tidak terlihat pandangan
mata)
7 meter
4 meter 4 meter
Blind Spot
(Tidak Terlihat
Pandangan Mata)
Mengenal Tagging / Sistem Pelabelan
WARNING TAG - KARTU PERINGATAN
FUNGSINYA :
memberitahukan bahwa alat / unit yang
ditempel kartu tersebut sedang rusak/
tidak dapat dipakai.
PERSONAL DANGER TAG
KARTU BAHAYA PRIBADI
FUNGSINYA:
Sebagai penunjuk bahwa orang yang di
sebutkan namanya pada kartu tersebut
sedang bekerja pada alat/unit yang di
tempelkan kartu tersebut.
Sistem Pelabelan Pada Unit
LV ( Light Vehicle ) Volvo BM Dozer
Excavator Genset Mesin Las
Manual Handling dan Risikonya Bagi
Tubuh Pekerja
Manual handling adalah aktivitas seseorang atau
kelompok untuk memindahkan suatu benda secara
manual atau dengan menggunakan alat bantu.
Aktivitas yang termasuk manual handling
mencakup, aktivitas mengangkat, menarik,
mendorong, meluncurkan, menggelindingkan,
menumpuk, membawa, dan menahan. Termasuk juga
aktivitas yang membutuhkan gerakan berulang-ulang
seperti mengemas barang, mengetik, kegiatan
perakitan, pembersihan, dan penyortiran, baik
menggunakan perkakas manual atau mesin.
 Radang otot dan keseleo
 Gangguan sendi dan tulang pada
tangan, bahu, tulang belakang, dan
kaki
 Cedera otot sekitar leher dan kepala
 Cedera pada jaringan lunak seperti
saraf, ligamen, dan tendon
 Hernia abdominalis
 Sakit kronis
Prosedur yang benar pada proses Manual
Handling
1) Membuat perencanaan sebelum melakukan aktivitas manual
handling
Berapa berat beban yang diangkat? Apakah memerlukan alat bantu
atau bantuan rekan kerja? Apakah harus menghilangkan hambatan
seperti membuang bahan pembungkus barang? Jika jarak
pengangkatan jauh, pastikan Anda beristirahat menurunkan beban
pada meja atau bangku untuk mengubah posisi pegangan
2) Lakukan tes stabilitas
Pastikan posisi Anda saat hendak mengangkat benda dalam kondisi
stabil. Posisi kaki berada dekat dengan beban yang akan diangkat,
idealnya jarak antar kaki 20-30 cm untuk menjaga keseimbangan.
Hindari mengenakan pakaian yang ketat atau alas kaki yang tidak
tepat karena bisa menghambat proses manual handling.
3) Tekuk lutut, posisikan tubuh untuk berjongkok
Pastikan tulang punggung harus tegak saat mengangkat
beban. Angkat beban sedekat mungkin dengan tubuh.
Berdirilah dengan menekan kaki agar beban diserap oleh
otot kaki.
4) Jaga kestabilan tubuh saat bergerak
Jagalah agar beban tetap dekat dengan pinggang ketika
benda dipindahkan dan jangan memutar tubuh Anda.
Pastikan pandangan harus bebas dari hambatan dan
keadaan area kerja tidak ada gangguan.
5) Pastikan kepala Anda tetap tegak dan pandangan lurus
ke depan
6) Jangan mengangkat beban melebihi batas berat beban
maksimum.
Jika Anda ragu untuk mengangkat beban, mintalah bantuan
dari rekan kerja atau gunakan alat bantu
7) Letakkan benda pada posisi yang diinginkan.
Bekerja pada Ketinggian
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
PENILAIAN RESIKO / HIRA
 Pengertian
Suatu sistem untuk mengenal bahaya dan mengetahui
Nilai Resiko.
Dan sebagai pengendaliannya atau sebagai tools untuk nilai
resiko dalam IBPR / HIRA diperlukan JSA. jadi antara HIRA
dan JSA saling berhubungan.
Agar dapat mengidentifikasi Nilai resiko dalam HIRA perlu
untuk mengetahui :
• Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ?
• Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
• Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?
IBPR lanjutan
Tujuan IBPR / HIRA dibuat adalah
untuk mengetahui nilai resiko dari
suatu pekerjaan yang dilaksanakan
atau yang dikerjakan
Teknik Mengidentifikasi Bahaya
Berkeliling tempat kerja dan perhatikan hal-hal yang
bisa menjadi sumber kecelakaan.
Hiraukan hal sepele dan konsentrasi pada bahaya
yang bisa menyebabkan cedera serius.
Tanyakan kepada pekerja pemikiran dan
pertimbangan mereka!
Cermati instruksi lembaran data pabrik pembuat, hal
ini bisa membantu mengidentifikasi bahaya.
Insiden / Kecelakaan
Insiden/Kejadian: suatu peristiwa yang
mempunyai potensi mendorong kearah suatu
kecelakaan.
Catatan: Insiden adalah tidak menimbulkan
kerugian property dan non property. “near-miss”
termasuk insiden.
Kecelakaan: peristiwa tak diinginkan yang
menimbulkan kerugian property dan non
property.
Melaporkan Kecelakaan
Ketika anda melaporkan kecelakaan, anda
sudah:
 Membuat setiap orang sadar akan masalahnya
 Memperbolehkan atasan / manajemen menyelidiki
masalah;
 Memberikan inisatif untuk perbaikan;
 membuat tempat kerja lebih aman, dengan
meningkatkan praktek kerja aman
 Memenuhi standar hukum dan perundangan;
 Memungkinkan menyelamatkan rekan kerja dari
cidera atau kematian
Laporan Insiden dan
Kecelakaan
Laporkan kejadian kepada
Supervisor.
Laporkan detail kecelakaan
Investigasi insiden atau
kecelakaan secara menyeluruh.
Lengkapi “Form Laporan
Kejadian” . Tulis dengan jelas!
Lakukan “Tindakan Koreksi”
yang teridentifikasi selama
proses investigasi.
Siapkan tindak lanjut pada
tindakan korektif yang telah
diambil.
Prosedur dasar komunikasi radio
dalam keadaan darurat ( Emergency )
•Sebutkan “Emergency,Emergency,Emergency”.
•Bila kontak telah tersambung sebutkan
• Nama anda;
• Lokasi yang tepat terjadinya
keadaan darurat;
• Jenis cidera ( bila diketahui );
• Jumlah orang yang terlibat;
• Bantuan apa yang anda perlukan;
dan
• Bahaya apa yang sedang terjadi.
Dalam manajemen K3 Kebakaran, kebakaran di
klasifikasikan ke dalam 4 kategori
1.Klas A : Kebakaran yang berasal dari bahan biasa padat yang
mudah terbakar.
Contoh : kertas, kayu, plstik, karet, dll.
2.Klas B : Kebakaran yang berasal dari bahan cair dan gas yang
mudah menyala
Contoh : minyak tanah, bensin, solar, thinner, LNG, LPG, dll.
3.Klas C : Kebakaran yang berasal dari peralatan listrik
(hubungan arus pendek)
Contoh : generator listrik, setrika listrik, dll.
4.Klas D : Kebakaran yang berasal dari bahan logam
Contoh : magnesium, potassium, lithium, calcium, dll.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Tipe APAR yang sering digunakan;
APAR ini memadamkan api
dengan cara memutuskan
reaksi kimia antara oxygin
dan bahan bakar
Dry Chemical Powder
(APAR serbuk kimia kering)
APAR ini memadamkan api
dengan cara memutuskan
reaksi kimia antara oxygin
dan bahan bakar
Digunakan untuk
bahan padat, cair, gas,
peralatan listrik dan
minyak goreng
Foam Extinguishers
(APAR busa)
APAR ini memadamkan
api dengan busa
mengandung 93% air
dan 7% zat kimia
Digunakan untuk bahan
padat dan cair Carbon Dioxide
(APAR CO2)
APAR ini memadamkan
api dengan penutupan /
selimuti serta sekaligus
pendinginan bahan
bakar yang terbakar.
Digunakan untuk peralatan listrik
Tanggung Jawab Anda..
 Biasakan diri dengan kebijakan,
sistem dan peraturan lingkungan
 Ambil tindakan cepat untuk
mengontrol dan melaporkan insiden
dan bahaya lingkungan
 Melakukan tindakan preventif dan
perawatan yang baik
 Mendorong orang lain untuk bekerja
sesuai dengan peraturan
lingkungan
 Patuhi seluruh prosedur lingkungan
Kata kunci SAFETY…
S STANDAR
A AKTIF
F FLEKSIBEL
E EFEKTIF
T TERENCANA
Y YUKS BERDOA
Bekerja berdasarkan standar bukan opini
Pro aktif bukan reaktif dalam tindakan
Fleksibel dalam menghadapi masalah
Sistem kendali yang efektif sesuai hirarki
Terencana dalam eksekusi program
Tidak lupa berdoa karena segala sesuatu
atas kehendaknya
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdfAhmadFadhli38
 
Defensive Driving Training
Defensive Driving TrainingDefensive Driving Training
Defensive Driving TrainingEly Yudha
 
INDUKSI OFN NEW.pptx
INDUKSI OFN NEW.pptxINDUKSI OFN NEW.pptx
INDUKSI OFN NEW.pptxLerPe1
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdfssuserc3ae65
 
Unsafe Acttion Unsafe Condition.pptx
Unsafe Acttion Unsafe Condition.pptxUnsafe Acttion Unsafe Condition.pptx
Unsafe Acttion Unsafe Condition.pptxMamas Jowo
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3Mirza Crizta
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Macan Sumatra
 
HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)ibadil haqqi
 
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)ibadil haqqi
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratHerry Prakoso
 
10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forkliftmasruhan
 

What's hot (20)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
Modul K3
Modul K3Modul K3
Modul K3
 
PPT K3.pptx
PPT K3.pptxPPT K3.pptx
PPT K3.pptx
 
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
Defensive Driving Training
Defensive Driving TrainingDefensive Driving Training
Defensive Driving Training
 
INDUKSI OFN NEW.pptx
INDUKSI OFN NEW.pptxINDUKSI OFN NEW.pptx
INDUKSI OFN NEW.pptx
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
 
Unsafe Acttion Unsafe Condition.pptx
Unsafe Acttion Unsafe Condition.pptxUnsafe Acttion Unsafe Condition.pptx
Unsafe Acttion Unsafe Condition.pptx
 
1. Presentasi
1. Presentasi1. Presentasi
1. Presentasi
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3
 
Confined Space - Ruang Terbatas
Confined Space - Ruang TerbatasConfined Space - Ruang Terbatas
Confined Space - Ruang Terbatas
 
HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)
 
K3 l forklift
K3 l forkliftK3 l forklift
K3 l forklift
 
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap Darurat
 
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap DaruratK3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
 
10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift
 
Hot work permit
Hot work permitHot work permit
Hot work permit
 

Similar to K3 PERTAMBANGAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
 
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxGUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxAepSyaefudin
 
JSA Spreading Cement - copy.docx
JSA Spreading Cement - copy.docxJSA Spreading Cement - copy.docx
JSA Spreading Cement - copy.docxLisekaTimoteus2
 
3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptxMulyono930383
 
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptxssuserb5d70c
 
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hariPentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hariAninda47
 
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudahAhmadMuhtadi11
 
01. Work Habit.ppt
01. Work Habit.ppt01. Work Habit.ppt
01. Work Habit.pptSudyatno1
 
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docxJob Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docxBagussaranaTeknik9
 
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxJOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxAgus Budi Prastyo
 
Modul Bengkel (Part I).ppt
Modul Bengkel (Part I).pptModul Bengkel (Part I).ppt
Modul Bengkel (Part I).pptIntan806390
 
manual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
manual-handling04-140115201-phpapp01.pptmanual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
manual-handling04-140115201-phpapp01.pptsafetymatralestariba
 
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.pptssuserb71d4d
 
forklift.pptx
forklift.pptxforklift.pptx
forklift.pptxTV90an
 

Similar to K3 PERTAMBANGAN (20)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
K3
K3K3
K3
 
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxGUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
 
JSA Spreading Cement - copy.docx
JSA Spreading Cement - copy.docxJSA Spreading Cement - copy.docx
JSA Spreading Cement - copy.docx
 
3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx
 
Ten High Risk.ppt
Ten High Risk.pptTen High Risk.ppt
Ten High Risk.ppt
 
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
 
KESTAM KELOMPOK 1 (1) (1).pptx
KESTAM KELOMPOK 1 (1) (1).pptxKESTAM KELOMPOK 1 (1) (1).pptx
KESTAM KELOMPOK 1 (1) (1).pptx
 
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hariPentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
Pentingny ergonomi dalam bekerja dan kehidupan sehari hari
 
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
 
LOTOTO.pdf
LOTOTO.pdfLOTOTO.pdf
LOTOTO.pdf
 
Draft sop ambulans dkk solo
Draft sop ambulans dkk soloDraft sop ambulans dkk solo
Draft sop ambulans dkk solo
 
01. Work Habit.ppt
01. Work Habit.ppt01. Work Habit.ppt
01. Work Habit.ppt
 
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docxJob Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
 
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxJOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
 
Modul Bengkel (Part I).ppt
Modul Bengkel (Part I).pptModul Bengkel (Part I).ppt
Modul Bengkel (Part I).ppt
 
manual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
manual-handling04-140115201-phpapp01.pptmanual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
manual-handling04-140115201-phpapp01.ppt
 
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
 
SOP EXCAVATOR.docx
SOP EXCAVATOR.docxSOP EXCAVATOR.docx
SOP EXCAVATOR.docx
 
forklift.pptx
forklift.pptxforklift.pptx
forklift.pptx
 

K3 PERTAMBANGAN

  • 2. PENGENALAN AREA PERTAMBANGAN SECARA UMUM Area pertambangan terbagi dari beberapa bagian : 1. Loading Point / Front Loading 2. Hauling Road / Jalan muatan 3. Dumping Area / Area Pembuangan 4. Pit Area
  • 3. DEFINISI  Loading Point Adalah Suatu luasan area dalam wilayah pertambangan yang menjadi konsentrasi pembongkaran dan pemuatan barang tambang.  Hauling Road Adalah Jalan muatan Adalah jalan tambang,jalan masuk kearea front penambangan yang dibuat guna memperlancar kegiatan hauling dari front penambangan ke stock yard.  Dumping Area Adalah Suatu area untuk membuang material tanah penutup sehingga tidak menutupi area yang masih mengandung bahan galian yang ekonomis.  Pit Area Adalah Tempat yang sangat berbahaya untuk bekerja karena semua alat berat bergerak.
  • 8.
  • 10. Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.
  • 11. Tanggung-jawab Karyawan terhadap K3”  Mematuhi instruksi pimpinan  Memakai pakaian dan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar  Dilarang merusak peralatan keselamatan  Melaporkan semua bahaya yang tidak mampu ditanggulangi oleh diri sendiri  Melaporkan setiap kejadian/kecelakaan.  Memberikan keterangan yang benar kepada pimpinan
  • 12. PENGENALAN PERATURAN K3 PERTAMBANGAN Di pertambangan terdapat beberapa sumber bahaya yang berpotensi menyebabkan kecelakaan , oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan K3 yang baik dengan menerapkan beberapa aturan sebagai berikut : 1. Penggunaan Alat Pelindung Diri 2. Peraturan ID Card dan Kimper 3. Penggunaan Radio Komunikasi 4. Kendaraan ringan dan prosedur penggunaannya 5. Prosedur lalu lintas di tambang 6. Prosedur Memasuki Wilayah Front Loading 7. Mengenal Blind Spot 8. Mengenal Tagging / Pelabelan 9. Manual Handling dan Resikonya bagi tubuh pekerja 10. Bekerja pada ketinggian 11. Prosedur Pelaporan kecelakaan 12. Jenis APAR dan Kegunaannya
  • 13.
  • 14.
  • 15.  Dilarang mematikan atau menghidupkan tombol yang tidak berada dalam Otoritas perusahaan yang berada dalam proyek  Dilarang menyentuh dan memindahkan bahan kimia yang tidak diketahui identitasnya  Dilarang memindahkan tanda larangan pengoperasian yang dipasang  Jika terjadi keadaan darurat, diharap mengikuti petunjuk tanggap darurat dalam rangka evakuasi.
  • 19. Id Card dan Kimper
  • 20. ID – CARD Kartu Tanda Karyawan yang dikeluarkan untuk mengontrol karyawan keluar masuk proyek yang tertera di kartu tersebut.
  • 21. KIMPER . Setiap Karyawan yang mengendarai kendaraan harus mempunyai KIMPER (Kartu Ijin Mengemudi Perusahaan) sebelum mengoperasikan kendaraan di suatu area proyek . SNC sudah mengimplementasikan sistem manajemen untuk otoritasi personal yang mengoperasikan peralatan / kendaraan khusus yang mempunyai resiko tinggi
  • 23. RADIO KOMUNIKASI Radio hanya dipergunakan untuk berkomunikasi kerja seperlunya seperti :  Informasi kerja  Kejadian Darurat  Kecelakaan Dilarang menggunakan sarana radio untuk menginformasikan hal-hal yang tidak perlu / di luar kepentingan pekerjaan.
  • 24.
  • 25. Kendaraan Ringan Umum  Pengemudi kendaraan ringan harus mempunyai SIM (Surat Ijin Mengemudi) yang berlaku dari kepolisian dan KIMPER ( Kartu Ijin Mengemudi Perusahaan )  Pengemudi kendaraan ringan harus mematuhi segala aturan & Rambu lalulintas  Pengemudi kendaraan ringan harus melakukan pemeriksaan awal sebelum mengoperasikan kendaraan. Pengecekan Awal ? Prestart Check  Level oli , minyak atau air  Kondisi instrument panel  Kondisi roda  Kondisi semua lampu  Kondisi keseluruhan body kendaraan
  • 26. KENDARAAN RINGAN Pengecekan awal lanjutan  Periksa alat pemadam api ringan dan kotak P3K  Periksa kondisi lampur flashlight / rotary light  Periksa alarm mundur  Periksa sabuk pengaman
  • 27.
  • 28. Memberikan Jalan (Give Way)  Kendaraan tidak di ijinkan berhenti disamping kendaraan lainnya ketika sedang berhenti di Stop Sign atau Give Way Sign. Kendaraan harus menjaga jarak aman bila di belakang kendaraan lain, kemudian menunggu pada gilirannya menyeberang atau berubah arah (berbelok) di persimpangan.  Semua kendaraan harus berhati-hati dan menurunkan kecepatannya ketika mendekati persimpangan. Kendaraan Ringan / Kecil harus memberi jalan terlebih dahulu kepada kendaraan besar / alat berat lainnya.  Berikan jalan buat kendaraan emergency (ambulan, fire brigade, Truk air yang akan membantu penyemprotan) yang menggunakan sirene dan flashing lights, tepikan kendaraan yang digunakan pasang rem tangan sampai kendaraan emergency lewat  Di area yang tidak ada tanda rambu lalu-lintas, kendaraan ringan / kecil harus memberikan jalan terlebih dahulu pada kendaraaan besar / alat berat terlebih dahulu.
  • 29. MUNDUR  Sewaktu memundurkan kendaraan ringan / alat berat harus berhati-hati dan memastikan bahwa area buat mundur bebas dari penghalang dan kendaraan / alat berat lainnya.
  • 30. TANDA BUNYI KLAKSON Semua operator kendaraan / alat berat harus memberi tanda klakson yang benar sebelum menyalakan mesin dan sebelum bergerak ke arah manapun; 1 kali sebelum menghidupkan mesin 2 kali sebelum bergerak maju 3 kali sebelum mundur 4 kali panjang untuk keadaan darurat / emergency.
  • 31. 1. Tidak mendahului di lokasi :  Blind Spot (titik buta)  Tikungan  Tanjakan / turunan  Penyempitan jalan  Pada rambu dilarang mendahului 2. Tidak ada unit/kendaraan dari arah depan sejauh 200 m 3. Mendapat isyarat dari unit di depan sebagai tanda diberi kesempatan untuk mendahului 4. Tidak mendahului unit Water truck yang sedang melakukan penyiraman kecuali diberi kesempatan mendahului dengan tanda Sprayer telah dikurangi/dihentikan
  • 32. Prosedur memberhentikan/parkir unit/kendaraan yaitu : A. Tidak di lokasi :  Blind Spot (titik buta)  Tikungan  Tanjakan / turunan  Penyempitan jalan  Kaki tebing  Bibir tebing B. Bila tersedia area parkir khusus , parkirlah pada tempat yang telah disediakan C. Memasang Safety cone di depan dan di belakang unit yang mengalami kerusakan/break down
  • 35. • Parkirkan kendaraan ringan 30 meter dari tempat alat berat beroperasi atau tempat yang dianggap aman. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya suasana yang sempit pada area kerja alat berat dan meminimumkan resiko kecelakaan • Dilarang mendekati unit alat berat yang sedang beroperasi tanpa seijin Supervisor/Foreman yang bertugas • Informasikan maksud kedatangan anda kepada Supervisor/Foreman yang bertugas untuk mendapatkan ijinnya • Informasikan kepada Supervisor/Foreman yang sedang bertugas untuk menghentikan operasi alat berat bila akan melakukan pengecekan unit ataupun lokasi kerja Prosedure Mendekati Alat Berat / Memasuki front Loading
  • 36. Prosedure Mendekati Alat Berat / Memasuki front Loading Lanjutan • Pastikan bahwa operator alat berat mengetahui kehadiran anda baik melalui kontak pandang, alat komunikasi radio atau melalui cara lainnya • Pastikan bahwa operator alat berat mengerti maksud kedatangan anda dan mengetahui persis lokasi anda selama berada disekitar alat berat tersebut • Pastikan bahwa operator mengetahui bahwa anda telah selesai melakukan pekerjaan dan meninggalkan area alat berat yang beroperasi • Informasikan Supervisor/Foreman yang bertugas bahwa anda telah menyelesaikan pekerjan.
  • 37. Blind Spot pada area tambang
  • 38. BLIND SPOT Blind Spot Area (Daerah tidak terlihat pandangan mata) 7 meter 4 meter 4 meter
  • 40.
  • 41. Mengenal Tagging / Sistem Pelabelan WARNING TAG - KARTU PERINGATAN FUNGSINYA : memberitahukan bahwa alat / unit yang ditempel kartu tersebut sedang rusak/ tidak dapat dipakai. PERSONAL DANGER TAG KARTU BAHAYA PRIBADI FUNGSINYA: Sebagai penunjuk bahwa orang yang di sebutkan namanya pada kartu tersebut sedang bekerja pada alat/unit yang di tempelkan kartu tersebut.
  • 42. Sistem Pelabelan Pada Unit LV ( Light Vehicle ) Volvo BM Dozer Excavator Genset Mesin Las
  • 43. Manual Handling dan Risikonya Bagi Tubuh Pekerja
  • 44. Manual handling adalah aktivitas seseorang atau kelompok untuk memindahkan suatu benda secara manual atau dengan menggunakan alat bantu. Aktivitas yang termasuk manual handling mencakup, aktivitas mengangkat, menarik, mendorong, meluncurkan, menggelindingkan, menumpuk, membawa, dan menahan. Termasuk juga aktivitas yang membutuhkan gerakan berulang-ulang seperti mengemas barang, mengetik, kegiatan perakitan, pembersihan, dan penyortiran, baik menggunakan perkakas manual atau mesin.
  • 45.  Radang otot dan keseleo  Gangguan sendi dan tulang pada tangan, bahu, tulang belakang, dan kaki  Cedera otot sekitar leher dan kepala  Cedera pada jaringan lunak seperti saraf, ligamen, dan tendon  Hernia abdominalis  Sakit kronis
  • 46. Prosedur yang benar pada proses Manual Handling 1) Membuat perencanaan sebelum melakukan aktivitas manual handling Berapa berat beban yang diangkat? Apakah memerlukan alat bantu atau bantuan rekan kerja? Apakah harus menghilangkan hambatan seperti membuang bahan pembungkus barang? Jika jarak pengangkatan jauh, pastikan Anda beristirahat menurunkan beban pada meja atau bangku untuk mengubah posisi pegangan 2) Lakukan tes stabilitas Pastikan posisi Anda saat hendak mengangkat benda dalam kondisi stabil. Posisi kaki berada dekat dengan beban yang akan diangkat, idealnya jarak antar kaki 20-30 cm untuk menjaga keseimbangan. Hindari mengenakan pakaian yang ketat atau alas kaki yang tidak tepat karena bisa menghambat proses manual handling.
  • 47. 3) Tekuk lutut, posisikan tubuh untuk berjongkok Pastikan tulang punggung harus tegak saat mengangkat beban. Angkat beban sedekat mungkin dengan tubuh. Berdirilah dengan menekan kaki agar beban diserap oleh otot kaki. 4) Jaga kestabilan tubuh saat bergerak Jagalah agar beban tetap dekat dengan pinggang ketika benda dipindahkan dan jangan memutar tubuh Anda. Pastikan pandangan harus bebas dari hambatan dan keadaan area kerja tidak ada gangguan. 5) Pastikan kepala Anda tetap tegak dan pandangan lurus ke depan
  • 48. 6) Jangan mengangkat beban melebihi batas berat beban maksimum. Jika Anda ragu untuk mengangkat beban, mintalah bantuan dari rekan kerja atau gunakan alat bantu 7) Letakkan benda pada posisi yang diinginkan.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RESIKO / HIRA  Pengertian Suatu sistem untuk mengenal bahaya dan mengetahui Nilai Resiko. Dan sebagai pengendaliannya atau sebagai tools untuk nilai resiko dalam IBPR / HIRA diperlukan JSA. jadi antara HIRA dan JSA saling berhubungan. Agar dapat mengidentifikasi Nilai resiko dalam HIRA perlu untuk mengetahui : • Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ? • Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ? • Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ?
  • 54. IBPR lanjutan Tujuan IBPR / HIRA dibuat adalah untuk mengetahui nilai resiko dari suatu pekerjaan yang dilaksanakan atau yang dikerjakan
  • 55. Teknik Mengidentifikasi Bahaya Berkeliling tempat kerja dan perhatikan hal-hal yang bisa menjadi sumber kecelakaan. Hiraukan hal sepele dan konsentrasi pada bahaya yang bisa menyebabkan cedera serius. Tanyakan kepada pekerja pemikiran dan pertimbangan mereka! Cermati instruksi lembaran data pabrik pembuat, hal ini bisa membantu mengidentifikasi bahaya.
  • 56. Insiden / Kecelakaan Insiden/Kejadian: suatu peristiwa yang mempunyai potensi mendorong kearah suatu kecelakaan. Catatan: Insiden adalah tidak menimbulkan kerugian property dan non property. “near-miss” termasuk insiden. Kecelakaan: peristiwa tak diinginkan yang menimbulkan kerugian property dan non property.
  • 57. Melaporkan Kecelakaan Ketika anda melaporkan kecelakaan, anda sudah:  Membuat setiap orang sadar akan masalahnya  Memperbolehkan atasan / manajemen menyelidiki masalah;  Memberikan inisatif untuk perbaikan;  membuat tempat kerja lebih aman, dengan meningkatkan praktek kerja aman  Memenuhi standar hukum dan perundangan;  Memungkinkan menyelamatkan rekan kerja dari cidera atau kematian
  • 58. Laporan Insiden dan Kecelakaan Laporkan kejadian kepada Supervisor. Laporkan detail kecelakaan Investigasi insiden atau kecelakaan secara menyeluruh. Lengkapi “Form Laporan Kejadian” . Tulis dengan jelas! Lakukan “Tindakan Koreksi” yang teridentifikasi selama proses investigasi. Siapkan tindak lanjut pada tindakan korektif yang telah diambil.
  • 59. Prosedur dasar komunikasi radio dalam keadaan darurat ( Emergency ) •Sebutkan “Emergency,Emergency,Emergency”. •Bila kontak telah tersambung sebutkan • Nama anda; • Lokasi yang tepat terjadinya keadaan darurat; • Jenis cidera ( bila diketahui ); • Jumlah orang yang terlibat; • Bantuan apa yang anda perlukan; dan • Bahaya apa yang sedang terjadi.
  • 60.
  • 61. Dalam manajemen K3 Kebakaran, kebakaran di klasifikasikan ke dalam 4 kategori 1.Klas A : Kebakaran yang berasal dari bahan biasa padat yang mudah terbakar. Contoh : kertas, kayu, plstik, karet, dll. 2.Klas B : Kebakaran yang berasal dari bahan cair dan gas yang mudah menyala Contoh : minyak tanah, bensin, solar, thinner, LNG, LPG, dll. 3.Klas C : Kebakaran yang berasal dari peralatan listrik (hubungan arus pendek) Contoh : generator listrik, setrika listrik, dll. 4.Klas D : Kebakaran yang berasal dari bahan logam Contoh : magnesium, potassium, lithium, calcium, dll.
  • 62. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Tipe APAR yang sering digunakan; APAR ini memadamkan api dengan cara memutuskan reaksi kimia antara oxygin dan bahan bakar Dry Chemical Powder (APAR serbuk kimia kering) APAR ini memadamkan api dengan cara memutuskan reaksi kimia antara oxygin dan bahan bakar Digunakan untuk bahan padat, cair, gas, peralatan listrik dan minyak goreng Foam Extinguishers (APAR busa) APAR ini memadamkan api dengan busa mengandung 93% air dan 7% zat kimia Digunakan untuk bahan padat dan cair Carbon Dioxide (APAR CO2) APAR ini memadamkan api dengan penutupan / selimuti serta sekaligus pendinginan bahan bakar yang terbakar. Digunakan untuk peralatan listrik
  • 63. Tanggung Jawab Anda..  Biasakan diri dengan kebijakan, sistem dan peraturan lingkungan  Ambil tindakan cepat untuk mengontrol dan melaporkan insiden dan bahaya lingkungan  Melakukan tindakan preventif dan perawatan yang baik  Mendorong orang lain untuk bekerja sesuai dengan peraturan lingkungan  Patuhi seluruh prosedur lingkungan
  • 64. Kata kunci SAFETY… S STANDAR A AKTIF F FLEKSIBEL E EFEKTIF T TERENCANA Y YUKS BERDOA Bekerja berdasarkan standar bukan opini Pro aktif bukan reaktif dalam tindakan Fleksibel dalam menghadapi masalah Sistem kendali yang efektif sesuai hirarki Terencana dalam eksekusi program Tidak lupa berdoa karena segala sesuatu atas kehendaknya