SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Varian Product Kalmar
KALMAR REACHSTACKER DRU 450 – 62 S5
SAFETY OPERATION TRAINING
❑ Operator mampu mengoperasikan dan merawat
machine/ unit Kalmar dengan baik dan benar
❑ Operator mampu melakukan tindakan awal jika unit
mengalami trouble atau permasalahan
❑ Mekanik mampu melakukan perawatan berkala pada
Kalmar DRU 450 – 62 S5
Tujuan Training
Persyaratan Operator
1. Alat hanya di operasikan oleh operator yang pernah secara
khusus mendapatkan training (pelatihan)
2. Memiliki Surat Izin Operator (SIO) atau Lisensi K3
3. Mendapatkan kewenangan untuk mengoperasikan dari
perusahaan (Simper/ Kimper)
4. Sehat jasmani dan rohani
* Sistem hidrolik pada alat ini dilengkapi dengan accumulator
hidrolik yang bertekanan tinggi. Harus berhati-hati jika
mengerjakan sistem hidrolik, sebelum mengerjakan sistem
hidrolik, accumulator harus dikosongkan terlebih dahulu
dengan membuka katup evakuasi (ada 2 katup evakuasi)
* Pengelasan pada unit yang mempunyai control unit, socket
atau connector dari control unit harus dilepas beserta dengan
terminal baterainya
Hal penting untuk di ingat
LOAD CHART
TUJUAN SAFETY OPERATION TRAINING
Secara umum tujuan safety adalah bagaimana
kita mengendalikan kerugian (loss control)
A. Kerugian Manusia
B. Kerugian Property
C. Kerugian Proses Kerja
D. Kerugian Lingkungan
1. Peserta mengerti tentang pengoperasian Reachstacker
dengan benar
2. Peserta mengerti tentang prosedure keselamatan dalam
mengoperasikan unit Reachstacker
3. Peserta dapat memahami penyusunan dan pengambilan
container pada posisi yang aman
4. Mengerti tentang pengecekan sebelum mengoperasikan
unit dan bisa melaksanakan daily check pada unit
Manfaat dari training ini
Safety regulasi
1.Sebelum menggunakan unit, periksa lampu indikator safety
contener handling berfungsi dengan baik
2. Dilarang mengoperasikan unit bila lampu indikator safety
container handling tidak menyala
3. Dilarang mengangkut beban melebihi dari kapasitas unit
4. Rem (Brake) harus digunakan dengan lembut (smooth)
5. Telescopic harus pada kondisi masuk penuh bila melakukan
moving dengan load
1. Unit seharusnya hanya di kendarai oleh operator yang terlatih
dengan baik
2. Operator harus memiliki kesehatan dan penglihatan yang baik
3. Penggunaan unit yang tidak sesuai petunjuk dapat membahayakan
operator dan lingkungan sekitar dimana unit tersebut beroperasi
4. Meskipun unit telah dilengkapi dengan tanda bahaya yang dapat
di ketahui melalui busher dan display, penggunaan yang aman
juga memerlukan ketelitian dan kejelian dari operator
5. Operator harus benar-benar menguasai cara pengoperasian dan
cara mengendalikan unit pada kondisi berbahaya
Instruksi Untuk Penggunaan Yang Aman
Tujuan dari daily check:
1. Memastikan kelayakan unit sebelum digunakan
2. Meminimalkan kerusakan pada saat beroperasi
3. Menghindarkan dari kecelakaan kerja
4. Jadwal pemeliharaan bisa terecord dengan baik
Melakukan prestar cek ( daily chek )
LAKUKAN PRESTAR CEK ( DAILY CHEK )
1. Mengecek level Oli engine
2. Mengecek level Oli transmissi (Saat engine hidup)
3. Mengecek Level Oil Hidrolik
4. Mengecek Level Oli Rem (Brake)
5. Mengecek Level Air radiator/ coolant
6. Periksa kebocoran Oil dan Coolant
7. Periksa SCH sensor, harus terbebas dari grease
8. Cek tekanan Ban
9. Cek lampu dan kelengkapan lainnya, sesuai peraturan
pada masing-masing Perusahaan
1. Hidupkan main switch
2. Putar kunci kontak keposisi ON
3. Pastikan lampu Instrument hidup
4. Setelah lampu mati
5. Bunyikan klakson 1 X
6. Tekan tombol Start
7. Biarkan engine hidup 2 menit pada putaran rendah
8. Tes fungsi tuas control hydraulic
9. Tes Fungsi transmisi
10.Tes fungsi steering dan brake
Prosedur menghidupkan Unit
CHECKING ACCUMULATOR )
1. Pastikan lampu indikator brake padam
2. Bunyikan klakson 2 X
3. Injak pedal servis brake dan lepaskan rem parkir
4. Pilihlah mode gigi automatic
5. Angkat spreader ± 3 meter
6. Lepas pedal servis brake
7. Injak pedal gas secara beralahan
Prosedur menjalankan Unit
Prosedur Pengambilan Contener
Transporting Load
Pada saat membawa beban unit akan berisiko terhadap
tiping dan kerusakan property, harus berhati-hati.
1.Tarik masuk teleskope dan angkat kira-kira 3 meter pada
saat menbawa beban untuk mendapatkan penglihatan
yang baik.
2. Selalu perhatikan centre gravity
beban, gunakan side shift untuk
dapatkan hal tersebut.
3. Jangan melakukan transport
terlalu tinggi atau teleskope
terlalu panjang…! dapat
menyebabkan unit terbalik.
4. Bila pandangan kedepan
terhalang operasikan unit
dengan bergerak mundur.
5. Selalu usahakan pintu
tertutup dan gunakan AC
untuk menjaga komponen
eletric dari debu selama
bekerja.
6. Sebelum menghidupkan mesin pastikan tidak
ada orang yang berdiri di depan atau di
belakang unit.
7. Dilarang keras berhenti secara tiba-tiba
terutama pada saat membawa beban dan
steering roda berbelok.
8. Pada saat mengubah laju kendaraan ( maju / mundur),
pastikan unit berhenti total sebelum memindahkan tuas
pemindah gigi.
9. Perhatikan batas - batas pengoperasian dimana tempat-
tempat tidak rata yang dapat menyebabkan unit terbalik
atau kerusakan komponen lainnya.
10. Jika melewati jalan menurun jalankan
unit dengan mundur
Hindarkan menggerakan steering pada saat unit
diam berakibat ban cepat aus dan kerusakan
bearing roda.
Instruction Mengangkat Dengan Wire Rope
Attachment point atau hook terletak di masing-
masing sudut dari spreader.kapasitas angkat
maksimum dengan menggunakan wire rope
adalah 40 tons.
Hal-hal yang harus di perhatikan :
* Check ukuran dan kondisi dari sling .
* Gunakan sling sependek mungkin.
* Beban harus diangkat vertikal di empat sudut
spreader dengan distribusi beban yang sama.
* Ketika membawa beban ini tidak boleh lebih dari 3
km / jam.
1. Dekatkan unit ke tumpuhkan contener
2. Posisikan ketinggian contener,
3. Gunakan pergerakkan side sift dan rotator untuk meposisikan contener
4. Letakkan contener diatas tumpukan
5. Pastikan lampu landed ( kuning ) menyala
6. Tekan tombol unlock
7. Pastikan lampu unlock menyala ( Merah )
8. Angkat spreader secara perlahan
Prosedur Meletakan Contenar
⮚ Sistem ini berfungsi untuk melindungi container yang di
angkat agar tidak jatuh.
⮚ Twistlock hanya dapat terkunci dan terbuka pada saat
landing di atas container.
⮚ Boom hanya bisa di angkat bila twistlock benar-benar dalam
keadaan terkunci atau terbuka.
Safety Container Handling
Emergency Lowering
Dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Hydraulic Control.
b. Mechanical control.
A. Hydraulic control
Kunci kontak Posisi 1 kemudian
gerakan boom retract terlebih dahulu,
kemudian baru lowering untuk boom.
Berbahaya, dapat berakibat unit terbalik ‘hati-hati’
B. Mechanical control
1. Tekan selenoid valve lowering di
main valve dengan obeng.
2. Putar control selenoid valve kiri
dan kanan cylinder 90 Derajat
secara bersamaan searah jarum
jam.
3. Lakukan dengan 2 orang.
Teleskope harus diretract dengan servo terlebih dahulu
Emergency Lowering
RETORQUE NUT
KFU
PENGELASAN
Warning… !!!
Pengunaan fuse harus standar dan sesuai
dengan ranting jika anda abaikan unit bisa terbakar
FUSE - FUSE
Unit ini menggunakan system control dan monitoring
untuk memastikan keamanan dari komponen dan
operational.
1.Warning & busher akan menyala bila tekanan oil engine
di bawah 2 bar ( Normal tekanan Oli mesin 2 – 4 bar )
2.Engine akan overheat bila lebih dari 97 derajat Celcius(
60 – 80 derajat Celcius )
3.Transmission overheat bila lebih dari 120 derajat.
4.Tekanan rem kurang dari 90 bar .
Control dan Monitoring
1. Parkir unit di tempat yang rata
2. Masukkan seluruh cylinder
3. Idlekan engine 3 – 5 menit
4. Tekan tombol ON / OFF Engine
5. Tunggu 20 detik, biar sistem cooling down
6. Putar kunci kontak pada posisi off
7. Putar main swicht Off
8. Jangan mematikan unit melalui main switch
9. Periksa kebocaran dari cairan
Prosedur Memarkir kendaraan
3.  Operatio & Safety  Kalmar DRU 450-62 S5.pptx

More Related Content

What's hot

Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
studi kasus Perhitungan tower crane
studi kasus Perhitungan tower cranestudi kasus Perhitungan tower crane
studi kasus Perhitungan tower craneBung HaFied
 
Unsafe act and condition
Unsafe act and conditionUnsafe act and condition
Unsafe act and conditionJulita Anggrek
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaFajar Istu
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregatDwi Andini
 
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983Yusrizal Mahendra
 
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...Reski Aprilia
 
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxJOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxAgus Budi Prastyo
 
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]ルクマン 福島
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...Muhamad Imam Khairy
 
Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Al Marson
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror (13504241062)
 Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror  (13504241062) Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror  (13504241062)
Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror (13504241062)Aliem Sgralhtobat
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Mukhamad Suwardo
 

What's hot (20)

Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Tabel scaffolding
Tabel scaffoldingTabel scaffolding
Tabel scaffolding
 
studi kasus Perhitungan tower crane
studi kasus Perhitungan tower cranestudi kasus Perhitungan tower crane
studi kasus Perhitungan tower crane
 
Unsafe act and condition
Unsafe act and conditionUnsafe act and condition
Unsafe act and condition
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
 
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983
 
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docxJOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
JOB SAFETY ANALYSIS LAND CLEARING HPAL.docx
 
Ppt k3 konstruksi
Ppt k3 konstruksiPpt k3 konstruksi
Ppt k3 konstruksi
 
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
 
Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror (13504241062)
 Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror  (13504241062) Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror  (13504241062)
Pengujian kekrasan brinell dengan palu poldy a'lim abror (13504241062)
 
Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)Pengujian lengkung (bend test)
Pengujian lengkung (bend test)
 

Similar to 3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx

Prosedur mengoperasikan mesin bor jacro
Prosedur mengoperasikan mesin bor jacroProsedur mengoperasikan mesin bor jacro
Prosedur mengoperasikan mesin bor jacroErwinMalaidji
 
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGALMOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGALMUQRI MUQRI
 
PEMERIKSAAN ENGINE SAAT DIHIDUPKAN.pptx
PEMERIKSAAN ENGINE SAAT DIHIDUPKAN.pptxPEMERIKSAAN ENGINE SAAT DIHIDUPKAN.pptx
PEMERIKSAAN ENGINE SAAT DIHIDUPKAN.pptxFadilIyqon
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningSlamet Setiyono
 
MATERI INCLASS HINO 700 PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
MATERI INCLASS HINO 700 PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSIMATERI INCLASS HINO 700 PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
MATERI INCLASS HINO 700 PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSIIriantoDanda1
 
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxadoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxAndrianS5
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXTimothyTekniko
 
Presentation MG 14 H.ppt
Presentation MG 14 H.pptPresentation MG 14 H.ppt
Presentation MG 14 H.pptHafizhAljabar
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdfssuserc3ae65
 
FB REFRESH TRAINING MODULE.pptx
FB REFRESH TRAINING MODULE.pptxFB REFRESH TRAINING MODULE.pptx
FB REFRESH TRAINING MODULE.pptxPratamaYogaswara2
 
Sop overhead crane
Sop overhead craneSop overhead crane
Sop overhead craneWina Indah
 
Materi-operation-gas-engine-tarakan.pdf
Materi-operation-gas-engine-tarakan.pdfMateri-operation-gas-engine-tarakan.pdf
Materi-operation-gas-engine-tarakan.pdfyusuf699644
 
Maintenance pak atet
Maintenance pak atetMaintenance pak atet
Maintenance pak atetEko Supriyadi
 
Pengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPudin Mahari
 
Pemeriksaan ke atas kenderaan (Vehicle Maintenance)
Pemeriksaan ke atas kenderaan (Vehicle Maintenance)Pemeriksaan ke atas kenderaan (Vehicle Maintenance)
Pemeriksaan ke atas kenderaan (Vehicle Maintenance)Ali Teo
 
Pemeriksaan sebelum penyerahan daihatsu training center
Pemeriksaan sebelum penyerahan daihatsu training centerPemeriksaan sebelum penyerahan daihatsu training center
Pemeriksaan sebelum penyerahan daihatsu training centerEko Supriyadi
 
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajartraining forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajarDennyAwan2
 

Similar to 3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx (20)

Prosedur mengoperasikan mesin bor jacro
Prosedur mengoperasikan mesin bor jacroProsedur mengoperasikan mesin bor jacro
Prosedur mengoperasikan mesin bor jacro
 
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGALMOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
 
PEMERIKSAAN ENGINE SAAT DIHIDUPKAN.pptx
PEMERIKSAAN ENGINE SAAT DIHIDUPKAN.pptxPEMERIKSAAN ENGINE SAAT DIHIDUPKAN.pptx
PEMERIKSAAN ENGINE SAAT DIHIDUPKAN.pptx
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioning
 
MATERI INCLASS HINO 700 PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
MATERI INCLASS HINO 700 PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSIMATERI INCLASS HINO 700 PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
MATERI INCLASS HINO 700 PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
 
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxadoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
 
SOP EXCAVATOR.docx
SOP EXCAVATOR.docxSOP EXCAVATOR.docx
SOP EXCAVATOR.docx
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
 
Draft sop ambulans dkk solo
Draft sop ambulans dkk soloDraft sop ambulans dkk solo
Draft sop ambulans dkk solo
 
LOTO-Authorized.ppt
LOTO-Authorized.pptLOTO-Authorized.ppt
LOTO-Authorized.ppt
 
Presentation MG 14 H.ppt
Presentation MG 14 H.pptPresentation MG 14 H.ppt
Presentation MG 14 H.ppt
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
 
FB REFRESH TRAINING MODULE.pptx
FB REFRESH TRAINING MODULE.pptxFB REFRESH TRAINING MODULE.pptx
FB REFRESH TRAINING MODULE.pptx
 
Sop overhead crane
Sop overhead craneSop overhead crane
Sop overhead crane
 
Materi-operation-gas-engine-tarakan.pdf
Materi-operation-gas-engine-tarakan.pdfMateri-operation-gas-engine-tarakan.pdf
Materi-operation-gas-engine-tarakan.pdf
 
Maintenance pak atet
Maintenance pak atetMaintenance pak atet
Maintenance pak atet
 
Pengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udara
 
Pemeriksaan ke atas kenderaan (Vehicle Maintenance)
Pemeriksaan ke atas kenderaan (Vehicle Maintenance)Pemeriksaan ke atas kenderaan (Vehicle Maintenance)
Pemeriksaan ke atas kenderaan (Vehicle Maintenance)
 
Pemeriksaan sebelum penyerahan daihatsu training center
Pemeriksaan sebelum penyerahan daihatsu training centerPemeriksaan sebelum penyerahan daihatsu training center
Pemeriksaan sebelum penyerahan daihatsu training center
 
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajartraining forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
 

3. Operatio & Safety Kalmar DRU 450-62 S5.pptx

  • 1. Varian Product Kalmar KALMAR REACHSTACKER DRU 450 – 62 S5 SAFETY OPERATION TRAINING
  • 2. ❑ Operator mampu mengoperasikan dan merawat machine/ unit Kalmar dengan baik dan benar ❑ Operator mampu melakukan tindakan awal jika unit mengalami trouble atau permasalahan ❑ Mekanik mampu melakukan perawatan berkala pada Kalmar DRU 450 – 62 S5 Tujuan Training
  • 3. Persyaratan Operator 1. Alat hanya di operasikan oleh operator yang pernah secara khusus mendapatkan training (pelatihan) 2. Memiliki Surat Izin Operator (SIO) atau Lisensi K3 3. Mendapatkan kewenangan untuk mengoperasikan dari perusahaan (Simper/ Kimper) 4. Sehat jasmani dan rohani
  • 4. * Sistem hidrolik pada alat ini dilengkapi dengan accumulator hidrolik yang bertekanan tinggi. Harus berhati-hati jika mengerjakan sistem hidrolik, sebelum mengerjakan sistem hidrolik, accumulator harus dikosongkan terlebih dahulu dengan membuka katup evakuasi (ada 2 katup evakuasi) * Pengelasan pada unit yang mempunyai control unit, socket atau connector dari control unit harus dilepas beserta dengan terminal baterainya Hal penting untuk di ingat
  • 6. TUJUAN SAFETY OPERATION TRAINING Secara umum tujuan safety adalah bagaimana kita mengendalikan kerugian (loss control) A. Kerugian Manusia B. Kerugian Property C. Kerugian Proses Kerja D. Kerugian Lingkungan
  • 7. 1. Peserta mengerti tentang pengoperasian Reachstacker dengan benar 2. Peserta mengerti tentang prosedure keselamatan dalam mengoperasikan unit Reachstacker 3. Peserta dapat memahami penyusunan dan pengambilan container pada posisi yang aman 4. Mengerti tentang pengecekan sebelum mengoperasikan unit dan bisa melaksanakan daily check pada unit Manfaat dari training ini
  • 8. Safety regulasi 1.Sebelum menggunakan unit, periksa lampu indikator safety contener handling berfungsi dengan baik 2. Dilarang mengoperasikan unit bila lampu indikator safety container handling tidak menyala 3. Dilarang mengangkut beban melebihi dari kapasitas unit 4. Rem (Brake) harus digunakan dengan lembut (smooth) 5. Telescopic harus pada kondisi masuk penuh bila melakukan moving dengan load
  • 9. 1. Unit seharusnya hanya di kendarai oleh operator yang terlatih dengan baik 2. Operator harus memiliki kesehatan dan penglihatan yang baik 3. Penggunaan unit yang tidak sesuai petunjuk dapat membahayakan operator dan lingkungan sekitar dimana unit tersebut beroperasi 4. Meskipun unit telah dilengkapi dengan tanda bahaya yang dapat di ketahui melalui busher dan display, penggunaan yang aman juga memerlukan ketelitian dan kejelian dari operator 5. Operator harus benar-benar menguasai cara pengoperasian dan cara mengendalikan unit pada kondisi berbahaya Instruksi Untuk Penggunaan Yang Aman
  • 10. Tujuan dari daily check: 1. Memastikan kelayakan unit sebelum digunakan 2. Meminimalkan kerusakan pada saat beroperasi 3. Menghindarkan dari kecelakaan kerja 4. Jadwal pemeliharaan bisa terecord dengan baik Melakukan prestar cek ( daily chek )
  • 11. LAKUKAN PRESTAR CEK ( DAILY CHEK ) 1. Mengecek level Oli engine 2. Mengecek level Oli transmissi (Saat engine hidup) 3. Mengecek Level Oil Hidrolik 4. Mengecek Level Oli Rem (Brake) 5. Mengecek Level Air radiator/ coolant 6. Periksa kebocoran Oil dan Coolant 7. Periksa SCH sensor, harus terbebas dari grease 8. Cek tekanan Ban 9. Cek lampu dan kelengkapan lainnya, sesuai peraturan pada masing-masing Perusahaan
  • 12. 1. Hidupkan main switch 2. Putar kunci kontak keposisi ON 3. Pastikan lampu Instrument hidup 4. Setelah lampu mati 5. Bunyikan klakson 1 X 6. Tekan tombol Start 7. Biarkan engine hidup 2 menit pada putaran rendah 8. Tes fungsi tuas control hydraulic 9. Tes Fungsi transmisi 10.Tes fungsi steering dan brake Prosedur menghidupkan Unit
  • 14. 1. Pastikan lampu indikator brake padam 2. Bunyikan klakson 2 X 3. Injak pedal servis brake dan lepaskan rem parkir 4. Pilihlah mode gigi automatic 5. Angkat spreader ± 3 meter 6. Lepas pedal servis brake 7. Injak pedal gas secara beralahan Prosedur menjalankan Unit
  • 16. Transporting Load Pada saat membawa beban unit akan berisiko terhadap tiping dan kerusakan property, harus berhati-hati. 1.Tarik masuk teleskope dan angkat kira-kira 3 meter pada saat menbawa beban untuk mendapatkan penglihatan yang baik.
  • 17. 2. Selalu perhatikan centre gravity beban, gunakan side shift untuk dapatkan hal tersebut. 3. Jangan melakukan transport terlalu tinggi atau teleskope terlalu panjang…! dapat menyebabkan unit terbalik.
  • 18. 4. Bila pandangan kedepan terhalang operasikan unit dengan bergerak mundur. 5. Selalu usahakan pintu tertutup dan gunakan AC untuk menjaga komponen eletric dari debu selama bekerja.
  • 19. 6. Sebelum menghidupkan mesin pastikan tidak ada orang yang berdiri di depan atau di belakang unit. 7. Dilarang keras berhenti secara tiba-tiba terutama pada saat membawa beban dan steering roda berbelok.
  • 20. 8. Pada saat mengubah laju kendaraan ( maju / mundur), pastikan unit berhenti total sebelum memindahkan tuas pemindah gigi. 9. Perhatikan batas - batas pengoperasian dimana tempat- tempat tidak rata yang dapat menyebabkan unit terbalik atau kerusakan komponen lainnya. 10. Jika melewati jalan menurun jalankan unit dengan mundur
  • 21. Hindarkan menggerakan steering pada saat unit diam berakibat ban cepat aus dan kerusakan bearing roda.
  • 22. Instruction Mengangkat Dengan Wire Rope Attachment point atau hook terletak di masing- masing sudut dari spreader.kapasitas angkat maksimum dengan menggunakan wire rope adalah 40 tons.
  • 23. Hal-hal yang harus di perhatikan : * Check ukuran dan kondisi dari sling . * Gunakan sling sependek mungkin. * Beban harus diangkat vertikal di empat sudut spreader dengan distribusi beban yang sama. * Ketika membawa beban ini tidak boleh lebih dari 3 km / jam.
  • 24. 1. Dekatkan unit ke tumpuhkan contener 2. Posisikan ketinggian contener, 3. Gunakan pergerakkan side sift dan rotator untuk meposisikan contener 4. Letakkan contener diatas tumpukan 5. Pastikan lampu landed ( kuning ) menyala 6. Tekan tombol unlock 7. Pastikan lampu unlock menyala ( Merah ) 8. Angkat spreader secara perlahan Prosedur Meletakan Contenar
  • 25. ⮚ Sistem ini berfungsi untuk melindungi container yang di angkat agar tidak jatuh. ⮚ Twistlock hanya dapat terkunci dan terbuka pada saat landing di atas container. ⮚ Boom hanya bisa di angkat bila twistlock benar-benar dalam keadaan terkunci atau terbuka. Safety Container Handling
  • 26. Emergency Lowering Dapat dilakukan dengan 2 cara: a. Hydraulic Control. b. Mechanical control. A. Hydraulic control Kunci kontak Posisi 1 kemudian gerakan boom retract terlebih dahulu, kemudian baru lowering untuk boom. Berbahaya, dapat berakibat unit terbalik ‘hati-hati’
  • 27. B. Mechanical control 1. Tekan selenoid valve lowering di main valve dengan obeng. 2. Putar control selenoid valve kiri dan kanan cylinder 90 Derajat secara bersamaan searah jarum jam. 3. Lakukan dengan 2 orang. Teleskope harus diretract dengan servo terlebih dahulu Emergency Lowering
  • 30. Warning… !!! Pengunaan fuse harus standar dan sesuai dengan ranting jika anda abaikan unit bisa terbakar FUSE - FUSE
  • 31. Unit ini menggunakan system control dan monitoring untuk memastikan keamanan dari komponen dan operational. 1.Warning & busher akan menyala bila tekanan oil engine di bawah 2 bar ( Normal tekanan Oli mesin 2 – 4 bar ) 2.Engine akan overheat bila lebih dari 97 derajat Celcius( 60 – 80 derajat Celcius ) 3.Transmission overheat bila lebih dari 120 derajat. 4.Tekanan rem kurang dari 90 bar . Control dan Monitoring
  • 32. 1. Parkir unit di tempat yang rata 2. Masukkan seluruh cylinder 3. Idlekan engine 3 – 5 menit 4. Tekan tombol ON / OFF Engine 5. Tunggu 20 detik, biar sistem cooling down 6. Putar kunci kontak pada posisi off 7. Putar main swicht Off 8. Jangan mematikan unit melalui main switch 9. Periksa kebocaran dari cairan Prosedur Memarkir kendaraan