3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
1. SAFE WORKING PRACTICES FOR
SEAFARERS
(Tata Cara dan Prosedur Keselamatan
Bekerja dilaut)
Instruktur : Moch. Zainuddin M.Mar E
2. Outline:
1. SAFETY
RESPONSIBILITIES/SHIPBOARD
MANAGEMENT
1.1 IDENTIFIKASI HAZARDS
1.2 PENGECEKAN KESEHATAN
1.3 TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN
1.4 PERALATAN PERLINDUNGAN PERSONAL
1.5 SAFETY SIGNS
1.6 MEANS OF ACCESS AND SAFE
MOVEMENT
1.7 WORK EQUIPMENT
2. PERSONAL HEALTH AND SAFETY
2.1 PERSONAL HEALTH AND SAFETY
2.2 FIRE PRECAUTIONS
2.3 EMERGENCY PROCEDURES
2.4 SECURITY ON BOARD
2.5 LIVING ON BOARD
2.6 SAFE MOVEMENT
2.7 FOOD PREPARATION AND HANDLING
3. 3. WORK ACTIVITIES
3.1 SAFE SYSTEMS OF WORK
3.2 PERMIT TO WORK SYSTEMS
3.3 ENTERING ENCLOSED OR
CONFINED SPACES
3.4 BOARDING ARRANGEMENTS
3.5 MANUAL HANDLING
3.6 USE OF WORK EQUIPMENT
3.7 ANCHORING, MOORING AND
TOWING OPERATIONS.
3.8 HATCH COVERS AND ACCESS LIDS
3.9 HAZARDOUS SUBSTANCES
3.10 USE OF SAFETY SIGNS
4. SPECIALIST SHIPS
4.1 DRY CARGO SHIPS
4.2 TANKERS AND OTHER SHIPS
CARRYING BULK LIQUID
CARGOES
4.3 SHIPS SERVING OFFSHORE
OIL AND GAS INSTALLATIONS
4.4 SPECIALIST SHIPS – RO-RO
FERRIES
4. 1. SAFETY RESPONSIBILITIES/SHIPBOARD MANAGEMENT
Definisi Hazards:
Nyata dan berpotensi
Bersifat psikis, biologis dan
perilaku (kelelahan, shock,
alcohol dan obat-obatan)
Dapat terjadi didalam/diluar
tempat bekerja
1.1 Identifikasi Bahan Berbahaya (Hazard)
Contoh Identifikasi Hazards :
1. Background – Apakah hazards ini signifikan? Kenapa?
2. Pengurangan hazards – Apakah hazards ini bias
dihilangkan? Bagimana caranya?
3. Isolasi – Bagaimana melokalisasi/mengisolasi hazards
ini? Bagaimana caranya?
4. Meminimalisasi – Tahap apa saja yang bias dilakukan
untuk meminimalisasi hazards? Peralatan? Baju
pelindung?
5. Review dan monitoring – bagaimana memonitor
karyawan yang terekspos hazards? Contol sukses
yang digunakan?
6. Kesimpulan
5. Kategori Hazards:
Hazards mekanik
Hazards elektrik
Hazards fisik
Radiasi
Substansi
Api dan ledakan
Contoh efek berbahaya dari Hazards:
Luka terpotong
Luka fisik, lebam
Iritasi mata dari debu
Sakit kepala
Rasa sakit yang menimbulkan
ketidaknyamanan sementara
Disfungsi organ permanen : kanker,
gangguan pendengaran dan penglihatan,
infeksi kulit, dsb
Amputasi
Faktor Penilaian Hazards:
Jumlah personel terimbas efeknya
Seberapa sering dan durasinya
Efek kekurangan energy dan suplai air
Efek kesalahan komponen mesin dan
alat-alat keselamatan
Perlindungan diri pribadi dan
kelemahan2nya
Kemungkinan dari tindakaan kurang
aman yang dilakukan personel :
tidak tau tentang hazards
tidak memiliki pengetahuan
keterbatasan fisik
Sikap menyepelekan
Penilaian
berdasarkan
kondisi
sekitar
Berbahaya Sangat Berbahaya
Sangat tidak
mungkin
Resiko bisa
ditoleransi
Resiko sedang
Tidak mungkin Resiko sedang Resiko tinggi
Kemungkinan
Tinggi
Resiko tinggi Tidak dapat
ditoleransi
6. Definisi: “Mengidentifikasi gejala awal dari penyakit yang disebabkan oleh
hazards sehingga akibat lebih lanjut dapat segera dicegah.”
1.2 Pengecekan Kesehatan (Health Surveillance)
Praktek Pengecekan kesehatan:
Inspeksi gejala yang telah
terdeteksi, misalnya: kerusakan
kulit karena kurangnya training
dan pengalaman
Pertanyaan2 mengenai gejala
Pengecekan pendengaran
(Audiometry)
Medical Examination/ company
health check
Pengecekan darah dan atau
urin.
Pengecekan medis yang harus dilakukan
oleh dokter/ praktisi medis, antara lain:
Aktivitas kerja yang menyebabkan sakit
Penyakit yang teridentifikasi disebabkan
oleh aktivitas kerja
Metode pengecekan untuk penemuan
gejala awal penyakit
Kemungkinan terjadinya penyakit akibat
aktivitas kerja tertenty
Pengecekan semata-mata untuk
melindungi kesehatan karyawan
7. Kewajiban pihak perusahaan:
Identifikasi hazards seccara sistematis
Mengurangi, meminimalisasi dan mengisolasi
hazards
Memberlakukan prosedur emergensi
Menyediakan pakaian dan peralatan
keselamatan
Menyediakan informasi keselamatan, training
dan supervisi
Meregister setiap peristiwa/kecelakaan
Melaporkan kepada pihak yang berwenang bila
menemukan hazards
Mengontrol kesehatan karyawan dan
memastikan lingkungan kerja yang aman
1.3 Tanggung Jawab untuk Keselamatan
Kewajiban Crew :
memastikan kondisi kesehatan sendiri dan orang lain
Mempergunakan peralatan dan pakaian keselamatan
Tidak melakukan hal berbahaya
Tidak membuat situasi menjadi berbahaya
Segera melaporkan kepada manajer bila mengetahui
adanya hazards
Familiar dan dapat mengikuti prosedur gawat darurat
Melaporkan penyakit, kejadian atau kecelakaan akibat
aktivitas kerja
Mengikuti aturan dan larangan
Menolak melakukan pekerjaan yang membahayakan
8. 1.4 Peralatan Perlindungan Personal
Tipe Contoh
Pelindung kepala Helm, topi
Pelindung telinga Ear muff, ear plug
Pelindung wajah dan mata Masker wajah, kaca mata,
kaca mata air
Pelindung pernafasan Masker debu, alat bantu
pernafasan
Pelindung tangan dan kaki Sarung tangan, sepatu, boots
Pelindung badan Jaket, celemek, pakaian
dengan warna mencolok
Pelindung dari tenggelam Lifejackets, pelampung
Pelindung dari hipotermia Anti-exposure suit, baju
kedap air
9. Tanda-tanda peringatan meliputi:
Hazards warning
Harus mudah dimengerti oleh
siapapun walaupun dengan kru
multietnis
Simbol berkaitan dengan
keselamatan hidup harus
menuruti aturan internasional
1.5 Safety Signs
Pihak Perusahaan bertugas:
Memastikan tanda peringatan ada di tempat
yang benar
Memastikan tanda peringatan mudah
dimengerti
Crew berkewajiban untuk:
Memastikan bahwa mereka benar2benar
mengerti arti tanda tsb
Mengerti arti coding dan warna dalam coding
system
Bila kurang mengerti, crew harus melapor
kepada supervisor/ perusahaan
Extra perhatian apabila: WARNA digunakan
untuk pengidentifikasian
10. Akses?
Akses antara kapal dan shore, juga antara sesama kapal
harus tersedia
Peralatan untuk akses harus tersedia di posisi yang
mudah diraih dengan penempatan yang sesuai untuk
keselamatan
Tangga portable harus tersedia
Tangga dari tali hanya digunakan untuk kapal dengan high
free board atau low free board, atau antara kapal dengan
boat bila tidak ada upaya yang lebih aman bisa dilakukan
Pelampung dengan lampu otomatis, juga harus memiliki
pengait sebagai akses untuk menuju onboard kapal.
Jaring penyelamat harus tersedia dengan jumlah dan
ukuran yang memadai
1.6 Akses dan Pergerakan yang Aman
Hal-hal yang harus dipastikan Mualim/Master:
• Segala tangga, kerekan dan peralatannya telah
tersimpan dengan sesuai dan diinspeksi secara
teratur
• Semua tangga dan kerekan hanya digunakan
untuk embarkasi dan disembarkasi
navigator/master/ orang lain yang resmi saat
kapal berlabuh atau meninggalkan pelabuhan
• Tali temali tangga dan pengaitnya harus
disupervisi oleh officer yang telah ditunjuk
untuk berkomunikasi dengan jembatan navigasi
• Semua perlengkapan harus sudah diuji coba
terlebih dahulu
11. “Akses yang tersedia dan terjaga untuk menuju ke
suatu tempat di kapal yang dirasa aman, termasuk
area akomodasi dan tempat bekerja normal.”
Semua permukaan deck yang digunakan untuk
transit dan jalan lewat, juga tangga harus dipelihara
dan dihindarkan dari bahan2 yang membuat orang
tersandung atau jatuh
Area untuk load/unload kargo harus mendapat
penerangan yang cukup
Ada tanda peringatan yang permanan dipasang di
kapal, Nampak jelas, terbaca dan tertulis dalam
Bahasa yang baik.
Space yang terbuka dan menuju ke tempat
berbahaya harus terpagar dengan desain dan
konstruksi yang kuat
Semua tangga harus kuat dengan material yang
aman, bebas dari kerusakan paten dan dipelihara
dengan baik
Pegangan tangan harus tersedia di semua landing
place dari sebuah tangga permanen.
Pergerakan yang Aman
Jalan masuk ke tempat berbahaya:
Dangerous space is:
Tempat yang terisolasi yang dapat dilihat
sebelumnya dan diketahui bahwa
lingkungan didalamnya mengandung racun
atau gas yang mudah meledak, kurang
oksigen yang pada level tertentu dapat
membahayakan kesehatan dan kehidupan
bagi orang yang memasukinya.
Master harus memastikan semua
tempat berbahaya tidak dapat diakses oleh
orang yang tidak berkepentingan
Prosedur memasuki tempat berbahaya
harus jelas
Master harus memastikan siapa saja yg
bisa memasuki tempat tersebut
12. 2. PERSONAL HEALTH AND SAFETY
Prosedur darurat dan persiapan terhadap api.
Penyebab umum api onboard:
• Konslet listrik dan sirkuit
• Pembuangan rokok yang ceroboh
• Pembakaran dari kotoran terkontaminasi oli
• Tempat penyimpanan barang bekas
• Kebocoran minyak atau oli di ruang mesin
• Overheating minyak saat memasak
• Menyeterika dengan ceroboh
• Metode pengeringan baju yang salah
Semua personel harus mendapat training tentang:
Teknik untuk mempertahankan diri
Mencegah dan memadamkan api
Dasar-dasar pertolongan pertama
Keamanan pribadi dan tanggung jawab sosial
13. Rumah tangga kapal yang baik:
• Tempat menyimpan/gudang yang memadai
• Pintu yang aman
• Penerangan yang memadai
• Mengurangi overload dari sirkuit listik,
terutama di kabin
• Tanda-tanda yang mudah dibaca
• Pengaturan tentang pembuangan sampah,
pemisahan sampah organic dan non organic
• Hanya personel bersertifikat bisa
mengoperasikan incinerator dan compactor
Setiap personel harus:
Memperhatikan kebersihan diri
Menu makan yang sehat
Cukup istirahat
Olahraga teratur
Menghindari kelebihan alcohol dan tembakau
Segera merespon luka/penyakit
Menjaga kebersihan baju bekerja dan pelindung
Memiliki baju yang cukup untuk bekerja dan
menyesuaikan iklim cuaca
Tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang
Health and Hygiene
(Kesehatan dan Higienitas)
14. Kebakaran
Peralatan pemadam kebakaran harus ada ditempat yang
mudah dijangkau, jalan lewat atau emergency exits
Tindakan pemadaman api harus cepat
Alarm harus berfungsi dan komunikasi keluar harus segera
dilakukan
Bila kapal berada di pelabuhan, pemadam kebakaran harus
dipanggil
Alat pemadam yang berbeda digunakan untuk tipe api yang
berbeda
Pemadam menggunakan air tidak boleh membutuhkan oli
atau listrik
Ventilasi harus tertutup untuk mengurangi udara
Semua jalur minyak harus terisolasi
Bahan yang mudah meledak harus dijauhkan dari api
Semua personel harus menggunakan masker dan
menghindari api
Melarikan diri dengan merangkak mungkin dilakukan
Personnel dilarang memasuki tempat api tanpa proteksi
Prosedur gawat darurat
Fire drills (Latihan
kebakaran)
Personel kapal mesin memulai pompa api
dan melihat tekanan penuh
Pompa emergency diluar ruang mesin
juga diaktifkan, semua kru harus tau
prosedur penggunaan emergency pump
Api dikirim ke tempat yang diinginkan
untuk latihan, dimana semua peralatan
pelindung sudah siap
Tempat latihan sebaiknya sering berganti-
ganti
Jumlah selang2 untuk latihan ini harus
tersebar baik
Pelatihan biasa diperpanjang untuk
mengetes remote control kipas, fuel pump,
fuel tank valves, isolasi alat-alat listrik, dll.
15. Other drills (Pelatihan lain2):
Latihan penyelamatan dengan sekoci
Pelatihan menyelamatkan diri dari tempat
berbahaya
Pelatihan mengamankan diri dari zat-zat
berbahaya yang tumpah atau meledak
Pelatihan pertolongan korban tidak sadar
16. Hal yang perlu diperhatikan:
o Kesehatan dan higienitas
o Bekerja di iklim yang sangat panas
o Seragam bekerja yang tepat
o Kebersihan lingkungan kapal
o Bahan-bahan yang membahayakan
asbes, debu, asap rokok
o Luka-luka yang sering ditemui:
Luka di tangan dan kaki
Iritasi mata
Luka di kepala
Luka karena terpotong
Rokok
Luka bakar
Terkilir
Luka karena sengatan listrik
Kehidupan di atas kapal
Pergerakan yang aman (SAFE MOVEMENT)
• Kemungkinan terselip/tersandung pipa dan frames
• Selalu waspada akan kemungkinan gerakan kapal yang
dahsyat tiba-tiba
• Gunakan alas kaki yang aman, bila memakai boots,
harap berhati2 di tangga
• Dilarang berayun atau melompat dari tangga
• Deck harus tertutup bila tidak dipakai, pagar harus
diberdirikan dan warning sign harus nyala apabila
pagar terbuka
• Tumpahan minyak, sabun dan butiran2 harus segera
dibersihkan
• Lantai licin karena salju, atau es harus dibersihkan
dengan cermat
• Sampah harus segera dibuang
• Kawat dan tali temali harus diikat dengn rapi
• Tali penyelamat harus dikaitkan dengan aman
diseberang deck yang tebuka terutama saat cuaca
buruk
• Tangga harus selalu dalam kondisi baik, juga pintu
kedap air
• Tidak menghalangi akses pemadam api, dan pintu
keluar darurat
17. Penyimpanan makanan :
Harus aman dari serangan jamur dan bakteri
Makanan beku harus di defrost (sesuai suhu
ruang)
Makanan yang telah di defrost tidak
dibekukan lagi
Makanan mentah harus dipisahkan dari
makanan jadi
Kurangi resiko kross kontaminasi
Makanan mentah diletakkan dibagian bawah
pendingin, untuk mengurangi tetesan
Makanan sebaiknya ditutup untuk
menghindari kekeringan, kontaminasi dan
penyerapan bau.
FOOD PREPARATION AND HANDLING
Kompor, perebus, deep-fat fryer
(penggorengan)
• Prosedur dari manufaktur harus diikuti
• Bagian catering tidak diperkenankan memperbaiki
peralatan dapur sendiri, harus melapor
• Peralatan rusak dilarang utntuk digunakan
• Penggunaan air di dapur harus steril
• Saat semua peralatan dapur dimatikan, semua alat2
elektronik juga harus dimatikan
• Pot dan pan tidak diisi dengan cairan dengan
volume besar yang pada saat kapal bergoyang
dapat tumpah
• Semua staff catering harus menghindari resiko
terbakar karena permukaan panas karena penyajian
makanan, steamer atau panci yang miring
• Lap atau sarung tangan memasak harus tersedia
untuk menangani masakan panas
• Tidak ada yang boleh berada di dekat oven panas
yang terbuka
• Supply tekanan untuk pemasak bertekanan dan
boiler harus dimatikan sebelum penutup dibuka
18. LPG
Gas detector harus tersedia dan dilengkapi
alarm
Tindakan yang harus dilakukan saat alarm
berbunyi/nyala
Harus tersedia peralatan untik mematikan
gas secara otomatis
Saat piranti gas tidak digunakan, control
harus berada di posisi off
Sistem bekerja di dapur yang aman,
supervise dan training harus diciptakan dan
training dilakukan regular
Kerusakan pada sambungan dan katup
harus terdeteksi dengan bau/aroma
Staff catering tidak boleh berusaha
membetulkan kerusakan listrik, minyak atau
peralatan gas.
Pemotong, pisau dan barang tajam
lainnya:
Tidak ditinggalkan begitu saja
Harus disimpan ditempat yang aman
Pisau harus dimasukkan ke bungkusnya dan
diletakkan di rak yang aman saat tidak digunakan
Pisau dan alat pemotong harus bersih dan bebas
minyak
Ujung pemotong harus tajam dan bersih
Pembuka kaleng haarus dipergunakan untuk kaleng
saja
Papan pemotong harus kokoh, area pemotongan
Pemotongan daging harus teliti
Papan pemotong harus kokoh
Ada tempat yang cukup untuk pergerakan
memotong
Perlindungan terhadap jari saat memotong harus
diperhatikan
Pisau yang jatuh jangan ditangkap
19. Bekerja di area tinggi & bagian luar kapal:
Resiko terjatuh
Pergerakan kapal terutama saat cuaca buruk sangat berbahaya
Tangga harus tersedia bila jangkauan tinggi diatas normal
Personnel dengan masa kerja dibawah 12 bulan tidak boleh bekerja diketinggian kecuali diawasi
dengan yang berpengalaman
Personel yang bekerja di ketinggian harus memakai tali penyelamat atau alat penyangga
Sebaiknya dipasang jala keselamatan untuk menangkap orang jatuh
Pelampung dapat juga dikenakan
Personel tsb harus dimonitor oleh kru yang bertanggung jawab dari deck
Bila pekerjaan ada didekat peluit kapal, pastikan powe dalam keadaan mati dan ada peringatan di
bagian jembatan dan kamar mesin
Bila pekerjaan ada di dekat cerobong, engineer yang bertanggung jawab harus memastikan minimal
uap, gas beracun atau asap
Bila pekerjaan di area radio, officer radio harus menginfokan tidak ada transmisi
Bila dekat dekan scanner radar, harus dipastikan radar dan scanner terisolasi
Pekerjaan di tempat tinggi tidak semestinya dekat dengan tempat kargo
Personel dianjurkan untuk memakai sabuk khusus untuk meletakkan peralatan2 yang dibutuhkan
3. Safe system of works
20. Bekerja di kamar mesin
Suara yang sangat bising
Gunakan pelindung telinga
Alarm audible dan visual harus terpasang
Kebocoran minyak, tank dan lambung kapal
Sumber kebocoran harus ditemukan dan segera diperbaiki
Minyak bekas tidak boleh dikumpulkan di lambung kapal atau
bagian atas tank
Kebocoran bahan bakar, pelumas dan minyak hidolik harus
dibuang berdasarkan Part 120 Marine Protection Rules
Bagian atas tank dan lambung dicat dengan warna terang,
bersih dan memiliki penerangan yang baik disekeliling
tekanan pipa minyak sehingga kebocoran terdeteksi
Perhatian penuh saat mengisi minyak sehingga tidak
overflow terutama di ruang mesin dimana pipa exhaust atau
permukaan panas lainnya tepat berada dibawah
Lubang penampungan harus tersedia sehingga kelibihan
isian minyak dapat langsung dialirkan ke tempat yang aman
Ruang mesin di lambung kapalp harus berrsih dari sampah
sehingga lumpur yang mungkin terbentuk tidak terblok
Remote control untuk memberhentikan mesin2 atau menutup
tank harus sering diuji coba
Aturan2 ini juga berlaku untuk ruang penyimpanan bahan
bakar sehari-hari dan tank minyak pelumas.
.
21. Boilers
Instruksi operasi harus terdisplay di setiap boiler
Informasi dati perusahaan peraltan pembakar minyak harus juga terdisplay
Flashing up procedure harus diikuti untuk menghindari tiupan kembali saat boiler
dihidupkan
Tidak seharusnya ada tumpahan minyak di lantai perapian
Temperatur pemrosesan minyak harus tepat
Perapian harus dibersihkan dengan udara
Ledakan bias terjadi dari percobaan untuk menyalakan kembali pemanas dari brickwork
perapian
Personel harus berdiri di satu sisi, memasukkan obor dan menyalakan pembakaran
Harus tidak ada tetesan minyak
Bila api tidak segera menyala, supply bahan bakar harus dimatikan dan tungku perapian
di ventilasi dengan peniupan udara selama 2-3 menit
Selama periode ini, burner harus disingkirkan dan atomizer beserta tip diperiksa untuk
memastikan ketepatannya
Bila terjadi kesalahan perapian, supply bahan bakar harus dihentikan
22. Ruang mesin tanpa awak
Hanya personel yang mendapat ijin yang bisa masuk
Hanya bisa melakukan pekerjaan dalam waktu singkat
Sebelum masuk ruangan, pada interval tertentu saat
masuk atau meningggalkan ruangan, harus melapor
Metode pelaporan harus dijelaskan detil
Bila engineer officer sendiri yang masuk, dia harus juga
melapor ke deck officer
Tanda peringatan harus terdisplay jelas di semua jalan
masuk ruangan
Peringatan harus diberikan karena ada kemungkinan
mesin tiba2 menyala
Harus ada penerangan yang baik (lampu)
Saat mesin ada dibawah control bridge, harus ada
pemberitahuan tentang perubahan setting mesin oleh engine
room staff
Informasi mengenai mesin2 pendigin harus ada
di setiap kapal berkaitan dengan pengoperasian
dan maintenancenya, karakter mesin dan
penanganan untuk keselamatannya.
Tidak seorangpun bisa masuk ke kompartemen
beku sebelum ijin officer
Harus ada ventilasi dan cahaya
Supply dan exhaust fan dari dan ke kompartemen
harus selalu menyala dan tidak terhalang apapun
di bagian inlet dan outlet
Bila ventilasi dirasa kurang, portable fan dapat
digunakan untuk mengurangi gas beracun dari
sekeliling mesin
Bila ada zat pembeku yang bocor, hanya yang
berkompeten yang dapat memperbaiki
Personel yang masuk harus memakai pelindung
pernafasan
A person should be stationed
Harus ada orang lain yang menemani disekitar
juga dengan peralatan pelindung pernafasan
Mesin pendingin
25. Tata cara memasuki ruang terisolasi
Hazards potensial :
Kekurangan Oksigen
karat terjadi karena oxygen bereaksi dengan baja
Oksigen bereaksi dengan bahan kimia
Oksigen bereaksi dengan kargo terbawa atau gas dari cargo yang mudah menguap
telah menggantikan oksigen di tanki
Gas hydrogen terbentuk di tanki cargo yang terlindungi secara katodik untuk
pemberat
Oksigen tergantikan dengan karbondoksida (CO2) atau pemadam api lainnya atau
gast inert di dalam tanki
Oksigen meter menunjukkan paling tidak 20% volume O2, barulah ijin masuk
dikeluarkan
Indikator kombustibel gas tidakbisa digunakan untuk mengecek kadar O2
Racun kargo minyak
Gas hydrocarbon mudah meledak dan toxic, misal di kargo berisi minyak mentah
dan produknya
Asap gas hydrocarbon mungkin muncul di ruang pompa, cofferdams, duct keels or
tempat lain yang berdekatan dengan kargo.
Komponen dalam gas seperti benzene dan hydrogen sulfida sangat berbahaya
26. 1. Posisi perlengkapaan boarding
2. Penerangan dan pergerakan yang aman
3. Tangga dan tali portabel
4. Jaring penyelamat
5. Maintenance perlengkapan untuk kemudahan akses
6. Kondisi tertentu
7. Tangga dan kerekan
Pengaturan saat boarding
28. Penggunaan Perlengkapan & Peralatan Kerja
Perlengkapan sumber daya portable
Sebelum pekerjaan dimualai, personel harus memastikan power supply dan
selang2nya di kondisi yang baik
Saat melewati pintu, pintu harus terbuka
Resiko sengatan listrik dpt meningkat bila ruangan lembab
Bila kondisi lembab, mesin tenaga harus dioperasikan dari supply voltage rendah
(<50 V AC dengan maksimum 30 V ke tanah atau 50V DC)
Bila voltage rendah tidak mungkin, gunakan trafo lokal untuk mensuplai 1 mesin
saja, grounding yang sensitive dapat digunakan sebagai pengaman
Resiko dari alat listrik portable juga berlaku untuk lampu portable
Supply ini tidak boleh melebihi 24 V
Peralatan dengan dobel insulasi tidak digunakan untuk kapal karena air dapat
menyebabkan shock yang fatal
Perlengkapan lain harus disimpan ditempat yang aman
Aksesori dan perlengkapan tidak diganti saat alat terkoneksi ke sumber daya
29. Abbrasive wheels
Abbrasive wheels hanya digunakan oleh orang yang
kompeten dengan instruksi dari pabrik pembuatnya
Abbrasive wheels sangat rapuh dan harus extra hati2
Jenis wheels harus disesuaikan kebutuhan
Wheel yang lembut cocok untuk materal keras, dan
sebaliknya
Sebelum wheel dipasang, pengecekan dan
pembersihan dengan kuas/ sikat harus dilakukan
Pengecekan dpt dilakukan dengan memegangnya
secara horizontal dan meyentuhkan ke sebuah bahan
dengan pelan2, Bila tidak ada bunyi, kemungkinan
rusak
Pengait wheels hanya secukupnya dikuncikan untuk
menahan wheel dengan kuat
Bagian sisi wheel tidak untuk grinding
Personel harus menggunakan pelindung mata saat
melakukan pekerjaan ini
31. Zat berbahaya (Hazardouz Substances)
Debu Asbes:
Semua tipe asbes memiliki struktur fiber dan dapat menjadi debu berbahaya bila
permukaannya bila kontak dengan udara terganggu
Resiko tidak terlalu nyata tapi dapat menyebabkan kanker paru-paru. Asbes tidak tidak
terlihat dengan mata telanjang
Asbestos kering lebih mudah memproduksi debu daripada asbestos yang basah
Asbestos lebih banyak ditemukan di kapal tua, di gasket dan jalur rem
Pemilik kapal harus mensosialisasikan dimana asbestos mungkin ada
Personel yang bekerja dekat asbestos harus mendapat peringatan dan melaporkan
kondisi kesehatan
Kondisi asbestos yang sudah lama dapat dibersihkan oleh perusahaan pembersih
asbestos
Bila diperlukan, emergency repairs berkaitan dengan asbestos dapat dilakukan saat
kapal berlayar
32. Penggunaan Pestisida
Semua kru harus menggunakan baju pelindung dan pelingdung mata saat operasi
penyemprotan
Hanya operator yang kompetent dapat melakukan penyemprotan
Penyemprotan harus atas perintah master
Master harus mematuhi in-transit fumigation setelah lebih dahulu melihat persyaratan
dari administrasi nasional darimana kapal berasal dan harus mendapat approval dari
pelabuhan tujuan selanjutnya
Master harus memastikan personel penyemprot sudah mendapat training
Personel penyemprot harus familiar dengan jenis gas tersebut, zat berbahaya
didalamnya, gejala keracunan dan pertolongan pertama akibat gas tsb
Tanda “Fumigation Warning” harus terlihat jelas di area kargo atau area penyem[rotan
lain
33. Barang berbahaya (Dangerous Goods)
Harus terklasifikasi, dipack dan dilabel
untuk transportasi sesuai peraturan
International Maritime Dangerous Goods
(IMDG) Code.
Peraturan ini meliiputi warna, nama dan
pictogram, meliputi sifat mudah meledak,
racun dan kemudahan berkarat
.
Penggunaan Bahan Kimia
Tidak menggunakan bahan kimia dari kemasan tanpa
label
Mata dan kulit harus terlindungi
Instriksi dari pabrik harus secara cermat diikuti
Beberapa agen pembersih seperti caustic soda dan
pemutih dapat mengiritasi mata dan kulit
Tidak mencampur bahan kimia kecuali memang
diketahui aman
Dry-cleaning operations
• Bahan dry cleaning biasanya mudah menguap
• Ventilasi harus tersedia di kompartemen dry-cleaning
• Dilarang merokok di area kompartemen dry-cleaning
• Dry cleaning dapat menyebabkan iritasi kulit,
karenanya pelindung diri harus dikenakan
• Harus ada penanggung jawab untuk keamanan dan
akses di tempat tersebut
34. Penggunaan Tanda Peringatan
Tanda permanen:
• Larangan, peringatan dan mandatori
• Menandai rute emesgensi dan melarikan diri
• Pertolongan pertama
• Lokasi alat pemadam api
Red signs: mean either:
larangan
hentikan , evakuasi
alat pemadam api
Yellow signs
Nasihat untuk berhati-hati
Symbol bahan berbahaya biasanya hitam
(gambar tengkorak disilang hitam diatas
papan berwarna kuning)
Blue signs
Mandatory (perintah)
Green signs
• Pintu darurat
• Pertolongan pertama
44. Harus ada pencatatan tentang berat gross kargo dan
property special on board atau di shipping documents
Bila melibatkan lebih dari 1 pelabuhan untuk loading
dan unloading, cargo lebih baik diletakkan secara
berlapis sehingga mengurangi ketinggian tumpukan
Tidak meletakkan kargo ringan diatas yang lebih
berat
Kargo harus tersimpan bersama dengan anak tangga
yang mudah dijangkau bila diperlukan
Berjalan atau memanjat kargo berisiko jatuh
Hindari gap terlalu besar antar kargo yang
menyebabkan ketidakrataan
4. SPECIALIST SHIP
4.1 Dry Cargo Ships
45. Pengerjaan Kargo
• Harus ada alat angkat yang memadai
• Gir Kargo harus dicek rutin
• Maintenance work seperti; chipping, spray painting, shot-blasting or pengelasan tidak dilakukan saat operasi
kargo dilakukan
• Muatan yang direndahkan tidak boleh melewati orang
• Personel harus berhati-hati saat menggunakan tangga di area hatch saat ada operasi kargo
• Informasi tenang kargo meliputi massa gross atau unit kargo.
• Bila tidak terdapat tanda massa kargo, penimbangan cargo dapat dilakukan untuk informasi yang lebih akurat
(harus dilakukan oleh pengirim)
• Pemberi aba-aba harus ada di hatchway saat pengerjaan kargo, kecuali pandangan sopir crane terhalang
total
• Pemberi aba2 harus memiliki jangkauan pandang ke semua area operasi
• Pastikan pengait, pengayun dan gir gir lain sesuai dengan ukuran dan berat kargo
• Untuk merendahkan/meletakkan muatan, harus sepelan mungkin
• Muatan tray dan palet harus dikaitkan dengan sling (pengayun) berkaki 4, dan jala bila memungkinkan, untuk
menangkap barang terjatuh
• Barang berbentuk buntalan, pipa, tube harus diangkat dengan sling 2 kaki
• Sudut antara kaki dan pengayun tidak melebihi 90o untuk keamanan. Bila tidak mungkin, sudut dapat
dinaikkan sampai 120o sehingga setiap kaki dari tali pengayunmendapat tekanan yang samaa dari berat
muatan
• Saat pekerjaan terpaksa diinterupsi, kondisi hatch harus aman dan hatch cover harus diposisikan
46. Lighting in cargo spaces
Hindari lampu terbuka dan warna terlalu kontras harus dihindari
Lampu portable harus terjaga dan dihindarkan dari kerusakan
Lampu portable tidak direndahkan atau sebagai perpanjangan dari alat
elektrik lainnya.
General precautions for
personnel
Personel harus berhati-hati terhadap permukaan tidak rata, mungkin
juga paku
Jala keselamatan harus dipasang di batas2 batas kargo, ditempat
yang kurang rata untuk meminimalisasi resiko jatuh
Personel harus waspada akan adanya gas berbahaya yang
menyelinap keluar kargo
Tangga portable harus tersedia
47. • Semua master, officer dan kru harus memiliki sertifikat training untuk bekerja di kapal tanker sesuai regulation
V/1 of the International Convention on Standards of Training, Certifi cation and Watchkeeping for Seafarers, 1978,
as amended in 1995.
• Emergency training harus dilakukan rutin
• Instruksi meliputi pertolongan pertama untuk menghadapi kontak dengan zat berbahaya
• Kru harus menjaga kebersihan personal saat bekerja untuk cargo handling dan pembersihan tanki
• Resiko penyakit sangaat tinggi dari kontaminasi cairan kimia terutama tanker bahan kimia dan gas
• Semua kru bertanggung jawab untuk keamanan muatan dan harus memiliki info relevan tentang karakteristik
muatan sebelum dimuat dan harus terus diperhatikan selama perjalanan
• Pelarangan ketat untuk merokok dan membawa korek
• Tumpahan dan kebocoran harus ditangani secepat mungkin
• Lap yang terkena minyak tidak bias dibuang sembarangan
• Kotoran yang mudah terbakar tidak boleh dikumpulkan
• Peralatan handling kargo, alat penguji, dan alarm otomatis harus sangat terjaga dalam standar yang tingi
• Bila ada alat elektronik di area kargo, harus mendapat persetujuan dan disertifikasi “aman”
• Orang yang tidak berkompeten dilarang menyentuh perlatan
• Kerusakan seperti hilangnya kunci penutup, karat yang parah, lampu pecah harus segera dilaporkan
• Pekerjaan di kapal yang melibatkan panas tidak dikerjakan di ruang kargo
• Kemungkinan kebocoran gas harus selalu terkontrol
4.2 TANKERS AND OTHER SHIPS CARRYING BULK LIQUID CARGOES
48. Kapal pembawa minyak/ minyak
mentah
Harus disadari bahwa tankers pembawa petroleum dan
produknya sangat beresiko meledak dari sulutan uap yang pada
kondisi tertentu dapat masuk ke area tertentu di dalam kapal
Uap dapat bersifat racun dalam konsentrasi rendahpun.
Beberapa bahan ; (gasoline) dengan tetra-ethyl or tetra-methyl-
lead, sangat berbahaya bagi kulit
Beberapa referensi yang dapat dibaca:
International Chamber of Shipping:
International Safety Guide for Oil Tankers and Terminals
Safety in oil tankers, a handbook for crew members.
Harus ada aturan keamanan dari perusahaan yang selalu
diperbaharui
49. Liquefied gas carriers
Harus diperhatikan bahwa pipa kargo, katup dan
koneksinya bila bocor akan mengeluarkan suhu
dingin
Kontak dengan kebocoran dapat menghasikan
kebakaran dingin
Tekanan harus diturunkan hati-hati dan kargo
cair harus di drained menggunakan system
transfer kargo seperti pipa discharge sebelum
pemutusan hubungan
Beberapa kargo seperti ammonia memiliki bau
yang sangat menyengat dan dalam jumlah kecil
dapat mengiritasi mata dan membakar kulit
Kru harus berhati-hati saat menggerakkan kapal
terutama bila sedang memanjat tangga dan
berjalan di area kargo
Letak tempat mencuci wajah/mata/ shower
pengaman harus diketahui pasti oleh semua kru
50. SHIPS SERVING OFFSHORE OIL AND GAS INSTALLATIONS
(Kapal minyak dan gas lepas pantai)
Master bertanggung jawab bahwa deck cargo diperiksa oleh
orang yang berkompeten dan sesuai dengan yang di maksudkan
untuk perjalanan
Deck yang tidak digunakan sebagai area kargo harus jelas
Kargo secara individual harus diikat atau secara group
Pengikatan kargo harus praktis dan mudah dilepas
Pengikatan kargo harus selalu dicek selama berlayar
Personel yang bertanggung jawab harus selalu disupervisi dari
bridge terutama saat cuaca buruk
Harus ada penerangan cukup saat malam atau cuaca buruk
Bila memungkinkan, pipa untuk menahan pergerakan tube bisa
digunakan
Tali yang tidak terpakai tidak boleh dibuang dilaut karena dapat
menjerat baling-baling
51. Approaching installation and cargo handling at installation
o Master harus merencanakan dahulu sebelum sampai ke tempat instalasi
o Bila jangkar harus diturunkan, personel tidak berdiri didekat pagar kapal
o Peralatan keselamatan harus tersedia, termasuk pelampung, hook dan
tali saat mooring dan cargo handling sedang berjalan
o Transfer kargo di laut adalah pekerjaan yang sangat sulit karena
risikonya tinggi karena barang berat harus diproses dari kombinasi
ruang deck di laut.
o Master memutuskan urutan untuk discharge kargo dari dan ke instalasi
o Saat kargo dibuka, pengikatan kargo tidak dibuka sampai barang siap
diangkat
o Setelah ikatan dilepas, kargo harus aman dari gerakan
o Personel harus waspada dengan resiko terpukul atau tersentuh kargo
yang melayang karena gerakan kapal yang tiba-tiba
52. Transfer of personnel by ship to
installation by “personnel baskets”
2 orang harus stabil dengan perlengkapan saat
harus membungkuk ke deck
Barang bawaan diamankan diantara jarring di
keranjang
Personnel yang ditransfer harus mengenakan life
jacket dan pelindung lain
Personel harus berdiri diluar basket dengan kaki
terpisah antara kapal dan basket dan cepat meraih
pegangan dengan kedua tangan
Bila terlaksana dengan sempurna, basket dapat
dikeluarkan dari kapal dan dan digantungkan
secepat mungkin sebelum dikaitkan ke instalasi
Selama operasi perlengkapan pelindung seperti
pelampung dan boathook harus ada
Komunikasi harus terjaga antara kapal, kapal yang
standby dan instalasi
53. 4.3 SPECIALIST SHIPS – RO-RO FERRIES
Kru harus mudah dikenali oleh penumpang
Komunikasi officer deck dan bridge harus jelas dan
singkat untuk menjaga keselamatan penumpang
Harus ada control traffic tentang batas kecepatan dan
bila perlu ada pemberi aba-aba
Kolaborasi dengan manajemen di pelabuhan harus
ada sehingga mereka dapat mengontrol pergerakan
kapal
Signal dari gerakan tangan tidak boleh bermakna
ganda
Penerangan yang cukup
Bila kapal membawa kendaraan, personel yang
bertanggung jawab membawa kendaraan harus
menyingkir dari jalan yang bukan jalan kendaraan
Harus dicermati bahwa kendaraan dapat bergerak
apabila permukaan miring
Harus tersedia alarm bila kendaran bergerak tidak
semestinya
Personel yang menggerakkan kapal harus menyadari
kemungkinan pergerakan bidang miring
54. Penyimpanan kendaraan
Kendaraan tidak boleh :
Parkir permanen di jalan pejalan kaki
Menghalangi operasi control , jalan ke buritan,
tangga, hatches, alat pemadam api
Disimpan bersebrangan dengan korden
semprotan api, bila ada instalasi tsb
Bila memungkinkan, kendaraan parir dengan
posisi gigi masukmenggunakan alas selama
transportasi laut
Drum, tabung dan kemasan berdinding tipis
rentan terhadap kerusakan jika kendaraan
terombang-ambing dalam cuaca buruk, dan tidak
boleh disimpan di dek kendaraan tanpa
perlindungan memadai
55. Thank you
Source :
CODE OF SAFE WORKING PRACTICES FOR MERCHANT SEAFARERS
2007 Maritime New Zealand