Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur keselamatan kerja dan standar operasional bagi pekerja di area operasional packer PT Semen Indonesia. Termasuk penggunaan APD yang sesuai, pemeriksaan keselamatan area kerja, dan tugas-tugas operator packing machine, palletizer, truck loader, dan pengangkut semen.
1. A. ASSESSMEN MANDIRI KELENGKAPAN ALAT PELINDUNG DIRI
PERATURAN KESELAMATAN KERJA, KEBERSIHAN, DAN LINGKUNGAN
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK.
Lingkup pekerjaan Operasional Packer meliputi ; jasa pengantongan semen bag, pemuatan semen
bag ke truck,small maintenance dan menjaga kebersihan area Packer Tuban.
1. Sebelum memulai bekerja, setiap pekerja harus mengenali bahaya yang berkaitan dengan
pekerjaan tersebut sehingga setiap pekerja dapat bekerja dengan aman. Pastikan juga setiap
pekerja memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan pekerjaan.
a. Setiap pekerja wajib mematuhi rambu norma K3 yang terpasang di area kerja, seperti rambu
larangan merokok khususnya di area Coal Mill, Pulvurized Coal, Gas Station, rambu
larangan melintas yang telah ditentukan, dan lainnya.
b. Setiap pekerja wajib memasang safety line, barikade, rambu norma K3 di area yang
mempunyai potensi bahaya (terjatuh, kejatuhan, terperosok, tersengat listrik, dan lainnya)
c. Bila anda memiliki prosedur kerja aman untuk tugas tertentu, ikutilah ketentuan tersebut.
d. Setiap pekerja yang melakukan pekerjaan di area PT Semen Indonesia (Persero), Tbk.
Wajib menggunakan baju kerja yang sopan (pakaian rapi dan bercelana panjang)/seragam
kerja dilengkapi pita reflector dan/atau menggunakan rompi kerja dengan identitas
perusahaan, safety helmet lengkap dengan tali helm, safety shoes, kacamata safety,
pelindung telinga, masker atau APD lainnya berstandart SNI yang layak dan sesuai dengan
lingkup pekerjaannya.
e. Setiap pekerja wajib menggunakan pelindung wajah (cap las &apron/baju las), sarung
tangan untuk setiap pekerjaan yang berpotensi timbulnya percikan api atau jenis pekerjaan
yang mempersyaratkanya.
f. Sebelum bekerja, pekerja wajib mengikuti safety induction dan mendapatkan ID Card yang
sesuai dengan data diri pekerja.
g. Setiap pekerja wajib menggunakan Full Body Harness, dan baju tahan api untuk setiap jenis
pekerjaan yang mempersyaratkanya.
h. Setiap pekerja harus memastikan Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan dalam kondisi
dan berfungsi dengan baik.
i. Setiap pekerja harus memastikan lokasi kerja dalam kondisi aman, melaporkan kepada
atasannya dan hentikan pekerjaannya jika kondisi pekerjaan yang dilakukan tidak aman dan
berpotensi menimbulkan kecelakaan.
j. Seluruh pekerja dilarang bersenda gurau atau melakukan aktivitas lainnya yang dapat
mengurangi konsentrasi seseorang dan membahayakan dirinya atau orang lain.
k. Setiap pekerja harus melaporkan kepada atasan sebelum memulai pekerjaan jika
menggunakan obat-obatan karena sakit dan menimbulkan efek samping dan/atau dalam
kondisi tidak sehat.
l. Dilarang memasuki area tambang yang sedang atau sudah diisi dengan bahan peledak tanpa
seizin blaster yang sedang bertugas.
m. Pekerja yang memasuki area tambang harus memiliki MINE PERMIT dari KTT (Kepala
Teknik Tambang) dan dilarang memberikan izin kepada seseorang yang akan memasuki
area tambang tanpa memiliki MINE PERMIT Seluruh aktivitas di dalam atau diatas air
dengan kedalaman 1 meter atau lebih wajib menggunakan platform kerja yang aman atau
jaket pelampung yang dipakai dengan benar.
2. B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OPERATOR PACKER
1. Checker, meliputi pekerjaan di bawah ini namun tidak terbatas pada :
Memeriksa keadaan bak truk (bak dalam keadaan bersih dan kering), menganjurkan ke
sopir truck untuk melakukan pembersihan dan pengeringan di luar / tidak dibawah
mesin conveyor.
Meneruskan SIPS 2 (dua) lembar ke operator Packing Machine, 1(satu) lembar untuk
laporan operator Packing Machine, 1 (satu) lembar lagi untuk pengebonan kantong
selanjutnya SIPS dikembalikan lagi ke Operator Checker.
Memantau dan menghitung jumlah semen bag yang dimuat truk sesuai dengan tabel
stapelan yang ditentukan PIHAK PERTAMA dan sesuai dengan SIPS.
Menghitung dan mencatat kantong / zak semen yang pecah yang disebabkan waktu
pemuatan semen di bak truk.
Mengirim bukti pecah kantong ke operator Packing Machine untuk bukti bon
penggantian ke petugas gudang kantong.
Menghitung jumlah muatan semen bag di truk bersama sama dengan sopir dan
memerintahkan sopir untuk segera berangkat jika muatan sudah sesuai dengan SIPS
Menjaga kelancaran release bag dari transport sampai ke bag Truck.
Menjaga kebersihan area kerja.
2. Bag Receiver, meliputi pekerjaan di bawah ini namun tidak terbatas pada:
Menerima SIPS dari petugas checker diteruskan ke petugas kantonguntuk pengebonandi
gudang kantong.
Menerima, menghitung jumlah / jenis / tipe kantong saat pengebonan sesuai dengan
SIPS.
Mengumpulkan, menyerahkan pecah kantong ke gudang untuk bukti bon penggantian
kantong.
Menerima, menghitung dan menginformasikan jika terjadi kekurangan kantong ke
petugas gudang kantong.
Menjaga kebersihan area kerja.
3. Operator Packing Machine, meliputi pekerjaan dibawah ini namun tidak terbatas pada:
Mengisi semen bag sesuai dengan SIPS.
Mengamati berat dan kelainan lainnya pada semen bag dan melaporkan ke PIHAK
PERTAMAjika ada abnormalitas.
Melakukan uji petik setiap shift sesuai dengan IK yang berlaku bersama cheker dan
petugas bag receiver, jika terjadi penyimpangan berat maka segera mematikan mesin
dan melapor ke PIHAK PERTAMA agar dilakukan penyesuaian atau perbaikan.
Membuat, mengisi laporan kantong pecah / rusak berdasarkan penyebabnya selama
proses pengisian dan melaporkan ke PIHAK PERTAMA.
Mengumpulkan bukti kantong pecah /rusak ke pelaksana bag receiver dan diserahkan
ke gudang untuk bukti pengebonan penggantian kantong.
Membuat laporan release dan downtime harian operator Packing Machine sesuai
dengan form yang disediakan PIHAK PERTAMA.
Memelihara, merawat mesin dan membersihkan area kerjadi awal dan akhir shift serta
membantu petugas pada saat perbaikan kecil packing machine jika terjadi kerusakan.
Menjaga kebersihan area kerja.
3. Operator Palletizer, terdiri dari 3 orang operator yang bekerja menjalankan 3 tugas dan
fungsi :
Operator 1 (Operator forklift 3 ton), meliputi pekerjaan dibawah ini namun tidak terbatas pada :
Mengoperasikan forklift dengan baik dan benar
Memastikan pallet yang akan digunakan dalam kondisi baik dan layak pakai.
Menyiapkan pallet kosong layak pakai dari tempat yang tersedia ke mesin pallet sesuai
kebutuhan.
Bertugas untuk feeding empty pallet ke mesin palletizer.
Memelihara / merawat mesin, forklift dan membersihkan area kerjadi awal dan akhir shift
serta
membantu petugas pada saat perbaikan mesin pallet jika terjadi kerusakan.
Membantu serta bekerja sama dengan operator 2 & operator 3.
Menjaga kebersihan area kerja.
Operator 2 (Operator mesin pallet), meliputi pekerjaan dibawah ini namun tidak terbatas pada :
Mengoperasikan Mesin Pallet sesuai SOP.
Mengamati dan mengambil zak semen pecah atau kelainan lainnya dalam belt conveyor
sebelum zak
semen tersebut masuk dalam mesin pallet.
Membuat dan mengisi laporan kantong pecah / rusak berdasarkan penyebabnya selama
proses pengisian dan melaporkan ke petugas koordinator.
Mengumpulkan bukti kantong pecah / rusak dan diserahkan ke pelaksana bag receiver untuk
diserahkan ke petugas gudang sebagai bukti pengebonan penggantian kantong.
Membuat laporan harian operator mesin pallet, sesuai dengan form yang ditetapkan.
Memelihara / merawat mesin, forklift dan membersihkan area kerjadi awal dan akhir shift
serta membantu petugas pada saat perbaikan mesin pallet jika terjadi kerusakan.
Membantu serta bekerja sama dengan operator 1& operator 3.
Menjaga kebersihan area kerja.
Operator 3 (Operator forklift 7 ton), meliputi pekerjaan dibawah ini namun tidak terbatas pada
Mengoperasikan forklift dengan baik dan benar
Menginformasikan ke petugas pengelola pallet, jika terdapat pallet rusak / tidak layak pakai.
Mengangkat dan memuat pallet yang sudah terisi semen bag dari mesin pallet ke truck
angkutan semen berdasarkan SIPS.
Memelihara / merawat mesin, forklift dan membersihkan area kerjadi awal dan akhir shift
serta membantu petugas pada saat perbaikan mesin pallet jika terjadi kerusakan.
Membantu serta bekerja sama dengan operator 1 & operator 2.
Menjaga kebersihan area kerja.
Loader, meliputi pekerjaan dibawah ini namun tidak terbatas pada :
Menyusun semen bag di truk sesuai SIPS.
Mengoperasikan start dan stop belt conveyor sesuai dengan kebutuhan.
Menghitung kembali hasil stapelannya sesuai dengan tabel yang ditentukan PIHAK
PERTAMA.
Loader wajib ada di area selama jam kerja dan tidak diperkenankan meninggalkan tempat
pekerjaan.
Bila terjadi perbaikan mesin, tenaga loader wajibstandby di dekat conveyor karena
sewaktuwaktu dioperasikan lagi.
Menjaga kebersihan area kerja.
4. OPERATOR MESIN AUTOMATIC TRUCK LOADER (ATL)
Terdiri dari 3 orang operator yang bekerja menjalaknan 3 tugas/fungsi secara bergiliran.
OPERATOR 1
Berfungsi dan bertugas sebagai Loader / Checker, yaitu :
Memeriksa keadaan bak truk (bak standart dengan ATL, keadaan bersih dan kering),
menganjurkan ke sopir truck untuk melakukan pembersihan dan pengeringan di luar / tidak
dibawah mesin conveyor.
Memastikan pallet yang akan digunakan dalam kondisi baik dan layak pakai.
Mencatat data-data SIPS dari sopir truck yang keleurkan dan ditandatangani oleh petugas
shipping kedalam laporan harian yang telah ditentukan.
Meneruskan SIPS 2 (dua) lembar ke operator Packing Machine, 1(satu) lembar untuk
laporan operator Packing Machine, 1 (satu) lembar lagi untuk pengebonan kantong
selanjutnya SIPS dikembalikan lagi ke Operator Checker.
Memantau, mencatat dan menghitung, susunan kantong / zak semen sesuai dengan stapelan
di atas bak truck sesuai dengan SIPS dari Seksi Shipping.
Menghitung dan mencatat kantong / zak semen yang pecah yang disebabkan waktu
penyusunan semen di bak truk dan atau di pallet.
Mengirim bukti pecah kantong ke operator Packing Machine untuk bukti bon penggantian.
Melapor ke operator Packing Machine jika terjadi kekurangan kantong / zak semen untuk
dibonkan penambahan kekurangannya.
Menghitung jumlah kantong / zak semen di truk bersama sama dengan sopir dan
memerintahkan sopir untuk berangkat jika telah selesai penghitungan jumlah sesuai dengan
SIPS dan diawasi petugas PIHAK KESATU.
Membantu serta bekerja sama dengan operator 2 & operator 3.
Memelihara / merawat / membersihkan mesin ATL, tempat kerja dan lingkungannya, serta
membantu petugas PIHAK KESATU pada saat perbaikan Mesin ATL jika terjadi kerusakan
.
OPERATOR 2
Berfungsi & bertugas sebagai operator mesin ATL, yaitu :
Mengoperasikan Mesin ATL sesuai SOP.
Mengamati dan mengambil zak semen pecah atau pengaturan kecil kelainan lainnya di area
belt feeding, head unit dan layer formasi, sebelum zak semen tersebut loading dalam pallet
bak truck.
Membuat, mengisi laporan kantong pecah / rusak berdasarkan penyebabnya selama proses
pengisian dan melaporkan ke petugas PIHAK KESATU.
Mengumpulkan bukti kantong pecah / rusak dan diserahkan ke Bag Receiver untuk
diserahkan ke gudang sebagai bukti pengebonan penggantian kantong.
Membuat laporan harian operator mesin ATL, sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Membantu serta bekerja sama dengan operator 1 & operator 3.
Memelihara / merawat / membersihkan mesin ATL, tempat kerja dan lingkungannya, serta
membantu petugas PIHAK KESATU pada saat perbaikan Mesin ATL jika terjadi kerusakan
.
OPERATOR 3
Berfungsi & bertugas sebagai operator/controller belt transport conveyor, yaitu :
Memastikan belt feeding bag yaitu belt conveyor,bag chute, roll grafity yang akan
digunakan dalam kondisi baik dan siap operasi.
Mengontrol dan mengkondisikan semen bag, yang feeding dari conveyor dalam posisi lurus
dan kondisi baik ( utuh & tidak kempos) selama mesin operasi.
5. Mengamati dan mengambil zak semen pecah/kempos atau pengaturan kecil kelainan lainnya
di area belt feeding, head unit dan layer formasi, sebelum zak semen tersebut loading dalam
pallet bak truck.
Membantu serta bekerja sama dengan operator 1 & operator 2.
Memelihara / merawat / membersihkan mesin ATL, tempat kerja dan lingkungannya, serta
membantu petugas PIHAK KESATU pada saat perbaikan Mesin ATL jika terjadi kerusakan
.
Note : Jika mesin ATL tidak operasi dan release melayani lasahan maka semua operator
berfungsi dan bertugas sebagai loader manual
Tenaga Autonomous, Meliputi pekerjaan dibawah ini namun tidak terbatas pada:
Melaksanakan pekerjaan pelumasan dan regreasing peralatan packer sesuai form yang
disiapkan oleh PIHAK PERTAMA.
Melaksanakan inspeksi peralatan dan kegiatan autonomous sesuai form yang disiapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
Melaksanakan perbaikan mesinyang mengalami gangguan dan maintenance dalam skala
kecil.
Operator CCR, Meliputi pekerjaan dibawah ini namun tidak terbatas pada:
Memastikan bahwa proses operasional dan prosedur pelayanan pengisian semen telah
memenuhi persyaratan untuk menjamin mutu, jumlah dan prosedur pengisian yang efektif
dan efisien.
Mengoperasikan / memonitor / menjaga balance distribusi semen dari bin ke Rotopacker.
Melakukan perbaikan kecil jika terjadi kendala dalam operasional mesin Roto Packer.
Mengenry trouble yang terjadi dan entry laporan per shift ke Dashboard Intransit.
Membantu membuat laporan monitoring BW.
C. LOTOTO / LOTO (LOCK OUT TAG OUT)
LOTOTO / LOTO ( Lock Out Tag Out adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi energi
berbahaya dan mengendalikan mesin atau peralatan. Isolasi energi ini akan melindungi pekerja dari
kemungkinan terjadinya pelepasan energi berbahaya dari mesin, instalasi listrik, atau peralatan lain
yang sedang diperbaiki dan dalam perawatan.
Lockout adalah kegiatan mengisolasi atau mengunci sumber energi berbahaya menggunakan
peralatan khusus untuk penguncian. Peran lockout sangatlah penting untuk memastikan keselamatan
pekerja sebelum melakukan perbaikan atau perawatan.
Sedangkan Tagout adalah pelabelan yang digunakan sebagai peringatan bahaya dan menunjukkan
bahwa tidak ada yang boleh mengoperasikan sakelar atau peralatan di mana tag itu terpasang.
Setiap mesin atau peralatan produksi memerlukan perbaikan dan perawatan rutin. Namun, tidak
dapat dihindari jika pada saat proses pemasangan, perbaikan, dan perawatan tersebut dapat
membahayakan pekerja. Kecelakaan dan cedera serius bisa saja terjadi karena mesin atau peralatan
tersebut secara tidak sengaja melepaskan energi berbahaya tentu ini akan memberikan dampak
buruk.
6. 1. Lock
Lock artinya mengunci sumber energi yang sebelumnya sudah dimatikan, tujuannya agar sumber
energi tersebut tidak bisa dinyalakan kembali. Lockout dilakukan dengan cara mematikan dan
mengunci pada sumber tenaga dari circuit dan peralatan. Sumber tenaga atau sumber energi itu
biasanya berasal dari listrik, angin, dan oli. Jadi sebelum melakukan perbaikan, perawatan, dan
cleaning sumber energi tersebut harus dimatikan. Setelah sumber energi dimatikan, barulah kita
melakukan proses lockout atau mengunci agar tidak ada orang lain yang bisa menyalakan. Dengan
dilockoutnya sumber energi tadi maka ketiga proses tadi dapat dilakukan dengan tenang. Setelah
sumber energi dimatikan dan dilock, langkah berikutnya adalah pemberian Tagout.
2. Tag
Tag adalah alat komunikasi untuk menyampaikan bahwa sedang dilakukan pekerjaan dan jangan
dioperasikan. Sumber energi diberi label dengan label yang mudah dibaca yang mengingatkan
orang lain pada area tersebut bahwa sedang ada pekerjaan. Tag banyak jenis dan macamnya serta
juga fungsinya.
3. Try Out
Try out adalah proses pengujian isolasi sumber energi yang sebelumnya sudah dimatikan dan
dikunci apakah benar-benar sudah berfungsi. Jadi dengan adanya proses pengujian ini diharapkan
LOTO benar benar berfungsi. Sehingga mesin tidak akan dapat dinyalakan selama proses pekerjaan
dilakukan sampai pekerjaan tersebut selesai.
Kapan LOTO harus digunakan?
Sebaiknya Anda menggunakan LOTO ketika:
1. Pemeliharaan pada mesin atau sekitar mesin sedang dilakukan, di mana hal-hal berbahaya
dapat terjadi akibat mesin hidup secara tidak terduga atau lepasnya energi yang tersimpan.
2. Memperbarui mesin atau peralatan baru.
3. Pengaman atau alat keselamatan lainnya harus dipindahkan.
4. Pekerja meletakkan sebagian atau seluruh tubuhnya dalam mesin atau peralatan di mana
terdapat risiko terjepit oleh mesin yang bergerak.
5. Unit/ alat dikerjakan secara pararel oleh beberapa orang mekanik/ group, dengan obyek
kerja yang berbeda.
6. Unit yang dikerjakan memiliki dimensi besar/ instalasi luas, dimana tehnisi tidak terlihat.
7. Pekerjaan tidak selesai dalam sekali waktu sehingga harus ditunda dan dilanjutkan lain
waktu.
LOTO (Lock Out Tag Out) Tidak berlaku pada :
o Unit yang tidak memiliki energi tersimpan.
o Alat yang berenergi tunggal dan cukup sekali isolasi untuk menon-aktifkannya.
o Service rutin yang tidak membahayakan orang lain.
7. Prosedur Pemasangan LOTO
1. Lakukan persiapan untuk mematikan mesin atau peralatan dan memutuskan sambungan.
2. Memberitahu dan memperingatkan setiap orang yang berhubungan dengan peralatan atau
terlibat dengan proses mematikan peralatan. Pemberitahuan ini dilakukan oleh petugas
yang berwenang (authorized employee).
3. Peralatan dimatikan secara normal.
4. Mengisolasi peralatan
5. Memasang Lockout serta Tagout
6. Lepaskan atau buang daya yang tersisa bila ada
7. Verifikasi kembali bahwa daya telah dimatikan
Prosedur Pelepasan LOTO
1. Pelepasan LOTO harus dilakukan oleh authorized employeeyang melakukan pemasangan
LOTO.
2. Pastikan peralatan yang diperbaiki atau dalam perawatan telah aman untuk dioperasikan
kembali.
3. Pindahkan peralatan kerja dan pengaman.
4. Periksa semua pekerja yang berhubungan dengan mesin atau peralatan dalam kondisi
aman.
5. Lepaskan LOTO orang yang memasangnya.
6. Beritahu seluruhnya pekerja yang terkait dengan peralatan bahwa peralatan akan
dioperasikan kembali
7. Hidupkan daya
8. Peralatan/mesin yang sudah diperbaiki bisa digunakan kembali