2. Hello my name is Syifa Fauziah
Rachmanningsih, S.Kep, call me
Ibu Syifa
08970500575
syifaarn@gmail.com
Jl. Jati IX No.34 RT 009/09
Sungai Bambu, Tanjung Priok
Introduction
3. Apa itu komunikasi?
Komunikasi (communication), menurut asal kata “etimologis” berasal dari bahasa Latin
“comumunicatus, yang memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’, yaitu suatu usaha
yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak ke pihak lain.
Komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia sebagai mahluk sosial. Artinya komunikasi adalah proses penyampaian makna dari satu
entitas atau kelompok ke kelompok lainnya melalui penggunaan tanda, simbol, dan aturan semiotika
(ilmu ketandaan) yang dipahami bersama.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila komunikasi verbal dan lisan tidak dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu yang dapat disebut komunikasi non
verbal.
4. Kompenen
komunikasi
Sender (Encoder)
Seseorang yang mempunyai inisiatif
menyampaikan pesan kepada orang lain
baik secara verbal maupun non verbal
Pesan
Informasi yang diterima
Receiver (Decoder)
Seorang yang menerima pesan
Variabel Pesan
1. Komunikasi verbal
2. Komunikasi non verbal
3. Suara/bunyi
4. Keterampilan komunikasi
5. Setting
6. Media
7. Umpan balik
6. Proses Komunikasi
Komunikasi Intrapersonal
4. Komunikasi Efektif yaitu komunikasi yang
mampu menghasilkan perubahan
sikap (attitude change) pada orang lain yang
bisa terlihatdalam proses komunikasi
1. Komunikasi Intrapersonal Merupakan
komunikasi yang terjadi dengan diri
sendiri. Contoh : Perawat berfikir untuk
memberikan tindakan madiri kepada
pasiennya
2. Komunikasi Interpersonal adalah
komunikasi yang terjadi di antara dua
orang atau dalam kelompok kecil.
Contoh : Berinteraksi dengan orang lain
(berbincang, diskusi, telepon dll)
3. Komunikasi publik adalah interaksi
dengan kelompok besar, yaitu lebih dari
10-12 orang. Contoh : pemberian arahan
kepada siswa atau penyuluhan publik
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Publik
Komunikasi Efektif
7. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KOMUNIKASI
1. PERKEMBANGAN
Lingkungan yang diciptakan oleh orangtua mempengaruhi
kemampuan anak untuk berkomunikasi
2. PERSEPSI
Persepsi adalah pandangan personal terhdap suatu kejadian.
Persepsi dibentuk oleh harapan dan pengalaman. Perbedaan persepsi
dapat menghambat komunikasi
3. LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA
Budaya yang beda akan menimbulkan bahasa dan gaya yang
berbeda pula. Ada beberapa budaya yang juga membatasi cara
bertindak dan komunikasi.
8. 4. EMOSI
Emosi adalah perasaan subyektif tentang suatu peristiwa. Cara
seseorang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain
dipengaruhi oleh keadaan emosinya. Emosi mempengaruhi
kemampuan adalah tafsir atau tidak mendengarkan pesan yang
disampaikan
5. PENGETAHUAN
Komunikasi yang sulut terjadi jika tingkat pengetahuan bebeda
6. TATANAN INTERAKSI
Komunikasi interpersonal akan lebih efektif apabila dilakukan
dalam satu lingkungan yang menunjang dan tidak bising.
9. Communication is the key to open (any)
relationship. Then trust is the key to fulfill it so
that itis durable and lasting.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
10. Definition of Verbal
Communication
Komunikasi verbal adalah
komunikasi dengan menggunakan kata-
kata yang diucapkan atau dituliskan.
Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang menggunakan
perangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol
tersebut yang digunakan dan dipahami
satu komunitas (Dedi Mulyana, 2005)
Komunikasi verbal berupa
kata-kata yang diucapkan langsung
(berbicara) bisa dilakukan secara
langsung (face to face) atau dengan
perantara media, contohnya
menggunakan telepon genggam.
Komunikasi verbal merupakan
jenis komunikasi yang paling sering
digunaka dalam pelayanan keperawatan di
rumah sakit, karena komunikasi verbal
biasanya lebih akurat dan tepat waktu.
Komunikasi verbal menjadi lebih efektif jika
setiap orang yang berkomunikasi dapat
memahami pesan yang disampaikan
dengan jelas.
Syarat-syarat komunikasi verbal:
Jelas dan Ringkas
Kejelasan dapat dicapai dengan
berbicara secara perlahan dan
mengucapkan kata-katanya dengan jelas
Mudah dipahami
Komunikasi tidak dapat berhasil jika
pengirim pesan tidak mampu
menerjemahkan kata dan ucapan. Perawat
hendaknya menjelaskan dengan bahasa
yang mudah dimengerti.
11. Selaan dan Kesempatan Berbicara
Kecepatan dan tempo berbicara yang
tepat turut mennetukan keberhasilan
komunikasi verbal. Selaan yang tepat
dapat dilakukan sebelum
mengucapkan,menyimak isyarat non
verbal dari pendengar.
Waktu dan Relevansi
Waktu yang tepat sangat penting
untuk menangkap pesan.
14. Definition of Non
Verbal Communication
Komunikasi non verbal adalah
pemindahan pesan tanpa menggunakan
kata-kata. Komunikasi non verbal lebih sering
terjadi dalam komunikasi secara langsung
atau face to face.
Komunikasi non verbal adalah
komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk isyarat.
Pembagian pesan dalam komunikasi
non verbal:
Kinesik
Pesan non verbal yang
diiplementasikan dalam bentuk bahasa
isyarat tubuh atau anggota tubuh.
Proksemik
Bahasa non verbal ditunjukan oleh
ruang dan jarak antara individu dengan
orang lain, waktu berkomunikasi, atau
antara individu dengan objek
Haptik
Sering disebut zero proxemics,
artinya tidak ada lagi jarak antara dua
orang waktu berkomunikasi (menepuk-
nepuk, meraba-raba, memegang,
mengelus, mencubit)
15. Paralingistik
Meliputi setiap penggunaan suara
sehingga bermanfaat untuk interprestasikan
simbol verbal. Contohnya perbedaan
bahasa dalam beberapa budaya
Logo dan Warna
Biasanya dirancang untuk dijadikan
simbol suatu karya
Tampilan Fisik Tubuh
Biasanya merencang pesan sedemikian
rupa sehingga mampu mempengaruhi
orang lain agar mereka dapat mengetahui
informasi dari narasumber
16. Perawat perlu menyadari pesan verbal
dan non verbal yang disampaikan
pasien mulai dari pengkajian sampai
evaluasi asuhan keperawatan