SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
STEM DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Oleh: Ferry Doringin
STEM (variannya: STEAM atau STEARM) singkatan dari Science, Technology,
Engineering and Mathematics. (Torlakson, 2014), (White, 2014), (Sanders, 2009). STEM merupakan
terobosan baru pendidikan di Amerika Serikat dan dikembangkan oleh the National Science Foundation
(NSF) tahun 2000an. Pembelajaran STEM sangat marak dikembangkan di Indonesia, terutama lewat
upaya SEAMEO Centre for Qitep tahun 2013. Bagaimana sesungguhnya tempat strategis STEM untuk
pendidikan?
STEM dianggap sebagai pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran dua atau lebih
matapelajaran STEM (Sains, Teknologi, Engineering dan Matematika) atau antara salah satu
matapelajaran STEM dengan satu atau lebih matapelajaran non-STEM. Kombinasi itu diharapkan untuk
membahas dunia nyata yang dialami siswa atau masyarakat sehari-hari (Sanders, 2009)
Menurut Triyanta (2018), STEM menjawab kenyataan yang terjadi di Amerika Serikat dan
negara-negara lain yang mengadopsi metode ini terkait dengan ketidaksesuaian (gap) antara pendidikan
di sekolah dan ketrampilan di dunia kerja (Triyanta, 2018). Dua ketidaksesuaian (gap) yang dianggap
bisa dijawab oleh STEM, yakni: (1) gap antara mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan
ketrampilan yang diperlukan di dunia kerja, misalnya komunikais lisan dan tertulis, pemecahan
masalah, manajemen proyek, berpikir kritis, dan kemampuan interpersonal; (2) lapangan pekerjaan
bidang STEM terus bertambah dengan pesat sedangkan siswa yang tertarik pada bidang STEM itu
sedikit.
Menurut Triyatna, pendidikan STEM di Indonesia sudah diperkenalkan oleh SEAMEO Centre
for QITEP sejak tahun 2013 melalui kegiatan pelatihan guru, pelatihan kepala sekolah, dan forum-
forum kebijakan lainnya (Triyanta, 2018).
STEM di dunia pendidikan bertujuan untuk membekali peserta didik dengan keahlian berpikir
kritis yang akan membuat mereka menjadi pemecah masalah yang kreatif, dan akhirnya makin memiliki
daya jual di dunia kerja. Peserta didik yang mengalami pembelajaran STEM dianggap bisa bekerja
dengan standar yang baik atau unggul ketika mereka melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi
(Hanover Research, 2012).
Empat aspek STEM, yakni sains, teknologi, teknik, dan matematika, merupakan aspek yang
sangat menentukan hasil belajar siswa (Triyanta, 2018), (Torlakson, 2014). Keempat aspek tersebut
dianggap langsung bersentuhan dengan kehidupan dan masalah nyata manusia. (1) Sains adalah studi
sistematis tentang sifat dan perilaku material dan alam semesta fisik, berdasarkan pengamatan,
percobaan, dan pengukuran sehingga bisa dirumuskan hukum terkait fakta tersebut; (2) teknologi adalah
keterampilan atau sistem untuk mengatur masyarakat, organisasi, pengetahuan atau menciptakan serta
menggunakan alat buatan yang dapat memudahkan pekerjaan; (3) teknik atau Engineering merupakan
alih praktis pengetahuan sehingga orang bisa mengoperasikan atau mendesain prosedur untuk
menyelesaikan sebuah masalah; dan (4) matematika merupakan ilmu yang menghubungkan
jumlah/besaran, angka dan ruang dengan menggunakan notasi khusus.
Aspek-aspek sangat penting dari STEM dalam pendidikan adalah: (1) menggunakan atau
membahas masalah-masalah yang nyata dalam kehidupan (problem-based learning); (2) menggunakan
integrasi mata pelajaran yang terkait dengan STEM tersebut. Triyanta (2018) dengan tegas menyatakan
bahwa STEM merupakan upaya untuk mengintegrasikan pelajaran Sains dan Matematika dengan
teknologi dan rekayasa (Triyanta, 2018).
STEM bisa berupa proyek dapat bersifat disiplin, multidisiplin, interdisipliner, atau
transdisipliner. Pendidikan STEM sering dilaksanakan sebagai pengajaran disiplin tunggal atau sebagai
proyek multidisiplin atau bahkan proyek interdisipliner yang dikaitkan dengan teknologi dan rekayasa.
Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan disiplin sehingga bisa mengatasi masalah dunia nyata
(karena itu, sangat ditekankan untuk menggunakan problem-based learning) dan menggunakan
pengetahuan serta keterampilan dari dua atau lebih disiplin dalam memecahkan masalah tersebut
(Hanover Research, 2012), (Hanover Research- District Administrative Practices, 2013).
STEM sudah berkembang menjadi trend dalam dunia pendidikan dan dianggap efektif dalam
memberikan relevansi untuk materi pelajaran di kelas. Siswa makin memahami fungsi atau kegunaan
materi yang dipelajarinya.
Sangat baik sekali bahwa jurusan PGSD Binus melirik dengan serius pengembangan STEM
untuk membekali mahasiswanya menyambut trend-trend baru di dunia pendidikan. Saya
membayangkan bahwa mahasiswa Binus bisa memiliki ketrampilan untuk mengintegrasikan kurikulum
SD dengan metode STEM. Inilah trend yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini.

More Related Content

Similar to Stem dan pengembangan kurkulum

Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Nailul Hasibuan
 
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
lavanter simamora
 
modul pembelajaran 5
modul pembelajaran 5modul pembelajaran 5
modul pembelajaran 5
Ajrina Pia
 
Bab 1 teknologi pendidikan
Bab 1 teknologi pendidikanBab 1 teknologi pendidikan
Bab 1 teknologi pendidikan
peggylau9318
 
STM (Sains Teknologi Masyarakat)
STM (Sains Teknologi Masyarakat)STM (Sains Teknologi Masyarakat)
STM (Sains Teknologi Masyarakat)
errinpamikatsih2
 

Similar to Stem dan pengembangan kurkulum (20)

Pengenalan_STEM.pdf
Pengenalan_STEM.pdfPengenalan_STEM.pdf
Pengenalan_STEM.pdf
 
QR_Pengenalan_STEM.pdf
QR_Pengenalan_STEM.pdfQR_Pengenalan_STEM.pdf
QR_Pengenalan_STEM.pdf
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
 
5117 11181-1-sm
5117 11181-1-sm5117 11181-1-sm
5117 11181-1-sm
 
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran:  Survei pada ...
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada ...
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
PenerapanTPACKdiIndonesia.pdf
PenerapanTPACKdiIndonesia.pdfPenerapanTPACKdiIndonesia.pdf
PenerapanTPACKdiIndonesia.pdf
 
Analogi dalam Sains
Analogi dalam SainsAnalogi dalam Sains
Analogi dalam Sains
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Pemahaman konsep dengan pmri
Pemahaman konsep dengan pmriPemahaman konsep dengan pmri
Pemahaman konsep dengan pmri
 
aplikom_UNSRI_3.8 Unsur_Restie Amelia
aplikom_UNSRI_3.8 Unsur_Restie Ameliaaplikom_UNSRI_3.8 Unsur_Restie Amelia
aplikom_UNSRI_3.8 Unsur_Restie Amelia
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learningPengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
 
artikel Kristina kalaiyo
artikel Kristina kalaiyo artikel Kristina kalaiyo
artikel Kristina kalaiyo
 
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
 
modul pembelajaran 5
modul pembelajaran 5modul pembelajaran 5
modul pembelajaran 5
 
Bab 1 teknologi pendidikan
Bab 1 teknologi pendidikanBab 1 teknologi pendidikan
Bab 1 teknologi pendidikan
 
Saedah um
Saedah umSaedah um
Saedah um
 
STM (Sains Teknologi Masyarakat)
STM (Sains Teknologi Masyarakat)STM (Sains Teknologi Masyarakat)
STM (Sains Teknologi Masyarakat)
 

More from Bina Nusantara University

More from Bina Nusantara University (7)

Contoh rancangan pembelajaran semester
Contoh rancangan pembelajaran semesterContoh rancangan pembelajaran semester
Contoh rancangan pembelajaran semester
 
Ayo belajar matematika_kelas_4_burhan_moestaqiem_ary_astuty_2008
Ayo belajar matematika_kelas_4_burhan_moestaqiem_ary_astuty_2008Ayo belajar matematika_kelas_4_burhan_moestaqiem_ary_astuty_2008
Ayo belajar matematika_kelas_4_burhan_moestaqiem_ary_astuty_2008
 
Bab IV (Kegiatan berbasis proyek)
Bab IV (Kegiatan berbasis proyek)Bab IV (Kegiatan berbasis proyek)
Bab IV (Kegiatan berbasis proyek)
 
Bab II (perubahan energi dan manfaatnya)
Bab II (perubahan energi dan manfaatnya)Bab II (perubahan energi dan manfaatnya)
Bab II (perubahan energi dan manfaatnya)
 
Bab I (sumber energi)
Bab I (sumber energi)Bab I (sumber energi)
Bab I (sumber energi)
 
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guru
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guruPenelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guru
Penelitian pengembangan untuk meningkatkan kompetensi guru
 
Cells
CellsCells
Cells
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Stem dan pengembangan kurkulum

  • 1. STEM DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh: Ferry Doringin STEM (variannya: STEAM atau STEARM) singkatan dari Science, Technology, Engineering and Mathematics. (Torlakson, 2014), (White, 2014), (Sanders, 2009). STEM merupakan terobosan baru pendidikan di Amerika Serikat dan dikembangkan oleh the National Science Foundation (NSF) tahun 2000an. Pembelajaran STEM sangat marak dikembangkan di Indonesia, terutama lewat upaya SEAMEO Centre for Qitep tahun 2013. Bagaimana sesungguhnya tempat strategis STEM untuk pendidikan? STEM dianggap sebagai pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran dua atau lebih matapelajaran STEM (Sains, Teknologi, Engineering dan Matematika) atau antara salah satu matapelajaran STEM dengan satu atau lebih matapelajaran non-STEM. Kombinasi itu diharapkan untuk membahas dunia nyata yang dialami siswa atau masyarakat sehari-hari (Sanders, 2009) Menurut Triyanta (2018), STEM menjawab kenyataan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara lain yang mengadopsi metode ini terkait dengan ketidaksesuaian (gap) antara pendidikan di sekolah dan ketrampilan di dunia kerja (Triyanta, 2018). Dua ketidaksesuaian (gap) yang dianggap bisa dijawab oleh STEM, yakni: (1) gap antara mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan ketrampilan yang diperlukan di dunia kerja, misalnya komunikais lisan dan tertulis, pemecahan masalah, manajemen proyek, berpikir kritis, dan kemampuan interpersonal; (2) lapangan pekerjaan bidang STEM terus bertambah dengan pesat sedangkan siswa yang tertarik pada bidang STEM itu sedikit. Menurut Triyatna, pendidikan STEM di Indonesia sudah diperkenalkan oleh SEAMEO Centre for QITEP sejak tahun 2013 melalui kegiatan pelatihan guru, pelatihan kepala sekolah, dan forum- forum kebijakan lainnya (Triyanta, 2018). STEM di dunia pendidikan bertujuan untuk membekali peserta didik dengan keahlian berpikir kritis yang akan membuat mereka menjadi pemecah masalah yang kreatif, dan akhirnya makin memiliki daya jual di dunia kerja. Peserta didik yang mengalami pembelajaran STEM dianggap bisa bekerja dengan standar yang baik atau unggul ketika mereka melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi (Hanover Research, 2012). Empat aspek STEM, yakni sains, teknologi, teknik, dan matematika, merupakan aspek yang sangat menentukan hasil belajar siswa (Triyanta, 2018), (Torlakson, 2014). Keempat aspek tersebut dianggap langsung bersentuhan dengan kehidupan dan masalah nyata manusia. (1) Sains adalah studi sistematis tentang sifat dan perilaku material dan alam semesta fisik, berdasarkan pengamatan, percobaan, dan pengukuran sehingga bisa dirumuskan hukum terkait fakta tersebut; (2) teknologi adalah keterampilan atau sistem untuk mengatur masyarakat, organisasi, pengetahuan atau menciptakan serta menggunakan alat buatan yang dapat memudahkan pekerjaan; (3) teknik atau Engineering merupakan alih praktis pengetahuan sehingga orang bisa mengoperasikan atau mendesain prosedur untuk
  • 2. menyelesaikan sebuah masalah; dan (4) matematika merupakan ilmu yang menghubungkan jumlah/besaran, angka dan ruang dengan menggunakan notasi khusus. Aspek-aspek sangat penting dari STEM dalam pendidikan adalah: (1) menggunakan atau membahas masalah-masalah yang nyata dalam kehidupan (problem-based learning); (2) menggunakan integrasi mata pelajaran yang terkait dengan STEM tersebut. Triyanta (2018) dengan tegas menyatakan bahwa STEM merupakan upaya untuk mengintegrasikan pelajaran Sains dan Matematika dengan teknologi dan rekayasa (Triyanta, 2018). STEM bisa berupa proyek dapat bersifat disiplin, multidisiplin, interdisipliner, atau transdisipliner. Pendidikan STEM sering dilaksanakan sebagai pengajaran disiplin tunggal atau sebagai proyek multidisiplin atau bahkan proyek interdisipliner yang dikaitkan dengan teknologi dan rekayasa. Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan disiplin sehingga bisa mengatasi masalah dunia nyata (karena itu, sangat ditekankan untuk menggunakan problem-based learning) dan menggunakan pengetahuan serta keterampilan dari dua atau lebih disiplin dalam memecahkan masalah tersebut (Hanover Research, 2012), (Hanover Research- District Administrative Practices, 2013). STEM sudah berkembang menjadi trend dalam dunia pendidikan dan dianggap efektif dalam memberikan relevansi untuk materi pelajaran di kelas. Siswa makin memahami fungsi atau kegunaan materi yang dipelajarinya. Sangat baik sekali bahwa jurusan PGSD Binus melirik dengan serius pengembangan STEM untuk membekali mahasiswanya menyambut trend-trend baru di dunia pendidikan. Saya membayangkan bahwa mahasiswa Binus bisa memiliki ketrampilan untuk mengintegrasikan kurikulum SD dengan metode STEM. Inilah trend yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini.