Dokumen tersebut merangkum pendekatan pembelajaran Sains Teknologi dan Masyarakat (STM). Pendekatan ini melibatkan siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran dan mencari informasi serta mengevaluasi hasil belajar. Pendekatan STM berlandaskan hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat serta pembelajaran berbasis konstruktivisme dan kontekstual. Terdapat empat langkah utama pendekatan STM yaitu invitasi
1. 1
ModelPendekatanPembelajaranSTM(Sains
TeknologidanMasyarakat)
A. P
eng
erti
an
Pen
dek
ata
n
ST
M
Gambar 1.1 Keterkaitan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Dalam bahasa aslinya (Bahasa Inggris), pendekatan STM (Sains Teknologi
dan Masyarakat) dikenal sebagai Science Technology and Society Approach
(Science = sains; Technology = teknologi; Society = masyarakat; dan Approach =
pendekatan). Di Indonesia, pendekatan STM ini mulai diperkenalkan di tahun
1990. Di negara pengembangnya, yaitu Inggris dan Amerika, pendekatan STM
2. 2
atau STS ini telah banyak digunakan dalam pembelajaran sejak tahun 1970-an.
Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) adalah suatu usaha untuk
menyajikan sains (IPA) melalui pemanfaatan masalah-masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam
penentuan tujuan pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran, pencarian
informasi bahan pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar. Tujuan utama
pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) yaitu agar dihasilkan siswa-
siswa yang memiliki bekal ilmu dan pengetahuan agar nantinya mampu
mengambil keputusan-keputusan terkait masalah-masalah dalam masyarakat.
Pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) berlandaskan 3 hal yaitu:
1. Hubungan erat antara sains, teknologi dan masyarakat.
2. Proses belajar-mengajar didasarkan kepada teori konstruktivisme, dimana
siswa membangun sendiri pengetahuannya saat berinteraksi dengan
lingkungan.
3. Ada 5 ranah pembelajaran, yaitu (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, (3)
ranah proses sains, (4) ranah kreativitas, dan (5) ranah hubungan dan aplikasi.
Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) mengusung Teori
Konstruktivisme, di mana pada pendekatan ini siswa membangun sendiri
pemahamannya tentang bahan-bahan pembelajaran. Selain itu pendekatan STM
ini juga mengakomodasi contextual teaching and learning approach (pendekatan
pembelajaran kontekstual), di mana siswa langsung diajak untuk memahami sains
sesuai dengan keadaan nyata yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Di dalam
pendekatan STM, lingkungan tidak hanya berwujud lingkungan fisik di mana
siswa dapat mempelajari fenomena-fenomena alam abiotik (makhluk tak hidup)
maupun fenomena-fenomena alam biotik (makhluk hidup), tetapi juga
mempelajari dampaknya terhadap society (lingkungan masyarakat).
3. 3
Gambar 1.2 Bagan perjalanan Pendekatan STM dalam Pembelajaran
B. Tujuan Pendekatan STM
Salah satu tujuan penting pembelajaran sains adalah lahirnya individu-
individu yang selalu responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sekaligus peka terhadap isu-isu sosial yang timbul sebagai dampak dari
perkembangan tersebut. Pendekatan STM dalam pembelajaran tentu dapat
mengakomodir tujuan penting ini, karena dalam pendekatan STM (science
technology and society approach) ini, siswa juga diajarkan untuk memperhatikan
masalah-masalah yang kemudian muncul sebagai dampak lain dari penggunaan
teknologi-teknologi baru dalam kehidupan bermasyarakat. Dampak dari
perkembangan sains dan teknologi di sini bukan hanya artian dampak negatif,
tetapi juga dampak positifnya. Perlu dicatat bahwa sains dan teknologi serta
masyarakat (society) mempunyai hubungan timbal balik dan saling
mempengaruhi. Dengan memahami hakikat sains, teknologi dan
perkembangannya serta dampaknya bagi masyarakat, maka siswa akan menjadi
individu yang pada saatnya nanti terjun ke masyarakat dapat mengambil
keputusan-keputusan / kebijakan-kebijakan yang tepat dalam kehidupannya
sehari-hari. Selain itu, sudah barang tentu konsep-konsep dan proses-proses sains
4. 4
yang dipelajarinya di bangku sekolah bersesuaian dengan konsep-konsep dan
proses-proses sains yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Kelebihan Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)
Beberapa kelebihan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) antara lain:
1. Siswa dapat melihat hubungan (nilai) tentang apa-apa yang mereka pelajari di
bangku sekolah dengan kehidupan nyata sehari-hari (real life situation)
2. Siswa dapat melihat relevansi teknologi yang digunakan saat ini dengan
konsep-konsep dan prinsip sains yang sedang mereka pelajari
3. Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-
pertanyaan yang mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka.
Mereka juga menjadi lebih mudah dan terampil mengidentifikasi penyebab
atau dampak penggunaan suatu teknologi
4. Siswa dapat melihat bahwa sains adalah alat yang dapat digunakan / mampu
memecahkan masalah-masalah
5. Siswa akan menyadari bahwa proses-proses sains penting untuk dipelajari
karena mereka merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai
dalam tujuan memecahkan suatu masalah
6. Siswa akan mempunyai retensi yang kuat terhadap pembelajaran yang
dilangsungkan karena berlandaskan konstruktivisme dan kontekstual
D. Kekurangan Pendekatan STM
1. Guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah
untuk mentransfer materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat
2. Siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu
mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada.
E. Langkah-Langkah / Sintaks Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)
Menurut Robert E. Yager (1992) sintak model pembelajaran STM adalah
sebagai berikut:
Langkah 1 (Invitasi)
5. 5
Pada fase pertama ini (invitasi) guru mengundang siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. Guru mulai menggali isu atau masalah dari siswa. Untuk
melakukan ini guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong
siswa untuk memunculkan permaslahan. Jika penggalian isu atau masalah dari
siswa ini sukses, maka siswa akan lebih mudah termotivasi dalam mengikuti
tahapan pembelajaran berikutnya. Selanjutnya guru mencoba membantu siswa
untuk menghubungkan pembelajaran baru yang akan mereka jalani dengan
pembelajaran sebelumnya, yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang
materi pokok pembelajaran dan manfaat praktis yang akan didapat bila
mempelajarinya dengan baik.
Langkah 2 (Eksplorasi)
Pada fase kedua (eksplorasi), siswa di bawah arahan dan fasilitasi guru
membentuk kelompok-kelompok yang selanjutnya setiap kelompok akan
mencoba merancang dan melakukan kegiatan eksperimen atau percobaan untuk
mengumpulkan data. Pada tahapan ini mereka akan berlatih menggunakan
keterampilan proses sains. Selain itu siswa juga akan diajak untuk lebih
mempertajam bagaimana melakukan kerja ilmiah dan efeknya, mereka akan
memiliki sikap ilmiah. Fase kedua ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
diskusi kelompok untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang telah mereka
peroleh melalui kegiatan percobaan atau eksperimen.
Langkah 3 (Pengajuan Eksplanasi dan solusi)
Pada fase ketiga (pengajuan eksplanasi dan solusi) siswa akan berusaha
membangun sendiri pengetahuannya (sesuai dengan teori konstruktivisme).
Mereka akan berdiskusi dan mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi, atau
mengapa sesuatu bisa terjadi, selanjutnya mereka akan mencoba menemukan
solusi atau pemecahan masalah. Dalam hal ini, tentu saja solusi atau pemecahan
masalah yang diberikan sesuai dengan informasi-informasi yang mereka peroleh
dari kegiatan eksplorasi (fase 2). Pada kegiatan belajar di fase 3 ini, guru dapat
membantu kelompok-kelompok dengan mengarahkan mereka apabila tengah
menuju kepada kesimpulan yang bias atau bahkan keliru. Guru dapat membantu
6. 6
mengarahkan mereka agar penjelasan (ekplanasi) dan penentuan solusi
(pemecahan masalah) didasarkan pada informasi yang telah mereka dapatkan.
Langkah 4 (Tindak Lanjut)
Pada fase keempat (tindak lanjut) yang merupakan fase terakhir dari
penerapan pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini, guru membantu
siswa untuk menjelaskan fenomena alam berdasarkan konsep-konsep yang baru
saja mereka bangun. Selain itu juga membantu siswa menjelaskan berbagai
aplikasi untuk memberikan makna terhadap informasi yang baru saja mereka
peroleh, dan melakukan refleksi terhadap pemahaman konsep.
Gambar 1.3 Hubungan pendekatan STM dan fungsinya