SlideShare a Scribd company logo
1 of 257
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
TUGAS II (SLIDE)
TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR
NAMA: DELLA ERDIANA NAMA:NUR FITROTEN DIAN SARI NAMA: VERA RAMBU NGGONGI
NBI: 1222200160 NBI: 1222200161 NBI: 1222200162
HARGA SUATU BARANG DAN
JASA
HARGA
Nilai barang dan jasa yang
dinyatakan dengan jumlah
uang tertentu
Barang dan jasa itu mempunyai harga
bila barang atau jasa mempunyai nilai
guna. Apabila barang tersebut terbatas
adanya (langka), maka harga barang itu
semakin mahal. Begitupun juga
sebaliknya
Dalam Bahasa Teori Ekonomi,
harga terbentuk karena adanya
interaksi antara permintaan dan
penawaran. Jika permintaan lebih
banyak daripada suplai maka harga
tersebut akan meningkat. Demikian
sebaliknya jika permintaan lebih kecil
maka harga akan turun
Fungsi dari Harga
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang
diminta.
2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi
kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga
barang dan jasa tersebut. Jadi, harga akan bertugas “to cut off demand
(casel)”
3. harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian
4. Harga juga pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta
pendapatan pengusaha dan pemilik sumber
TEORI PERMINTAAN
Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan “Permintaan” ialah keinginan
konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa dan keinginan ini
didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa
tersebut.
Dapat dijelaskan
sebagai berikut
Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang
yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang
ada padanya pada tingkatan harga tertentu
Permintaan itu adalah permintaan akan atau jenis
barang
Tingkatan harga satuan dari tiap tiap jumlah barang
itu berlainan
Permintaan tersebut pada waktu tertentu, dan juga
pasar tertentu
Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Penerimaan
Suatu Barang
1. Harga barang itu sendiri
2. Kegunaan barang tersebut
3. Rasa dan keinginan konsumen
4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri
5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia
6. Jumlah dan jenis barang pengganti
7. Harga barang yang lain
8. Tingkat penghasilan konsumen
9. Waktu / tempat
Fungsi Permintaan dapat
Dirumuskan Sebagai Berikut
Di mana :
Dx : permintaan akan barang
Px : harga barang itu sendiri
P₂ : harga barang yang lain
I : pendapatan konsumen
S : selera
Dx = f (Px ; Py ………P, I, S)
Hukum Permintaan
Hukum Permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga
terhadap jumlah barang di minta mekanisme sebagai berikut:
“ Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan
bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta
akan berkurang”.
Kesimpulan sebagai berikut :
1. Naiknya harga akan mengakibatkan berkurangnya jumlah pembeli dan
kecenderungan konsumen untuk mengurangi jumlah pembelinya
2. Turunnya harga mendorong konsumen memperbesar pembeliannya, juga
mendorong konsumen baru yang sanggup membeli
Kurva Demand
Kurva permintaan merupakan tempat titik – titik yang masing masing
menggambarkan tingkat maksimal pembelian pada harga tertentu dengan
cateris paribus.
Kurva Permintaan juga memperlihatkan harga maksimal yang akan dibayar
bagi bermacam – macam kuantitas per unit waktu.
Pengecualian Kurva Demand
• Kasus klasik yang terkenal dengan nama “barang Giffen” atau “keanehan Giffen”
(Giffen paradax).
• Berhubungan dengan barang gengsi (prestige goods), di mana jika barang ini
naik, maka permintaan akan bertambah karena barang ini menonjolkan
kemewahan.
• Pengaruh harapan yang dinamis (dynamic expectational effects), jika harga
barang turun maka jumlah pemintaan akan turun apabila orang memperkirakan
bahwa harga akan terus menerus turun
Gambar disamping memperlihatkna Kurva
permintaan yang miring ke atas (upward sloping)
Menggambar Kurva Demand
dengan Sistematis
Hubungan antara harga dan jumlah yang
diminta bisa dituliskan berapa fungsi sebagai
berikut : Q = F (P)
Fungsi ini dapat dituliskan dengan fungsi
persamaan permintaan sebagai berikut :
Di mana :
Q = jumlah barang yang diminta
P = harga
a = konstanta
b = slope dari garis itu
(-) = persamaan selalu berslope negatif
Q = a - bP
Misal fungsi permintaan suatu
barang X adalah : Qx = 200 – 0,5
Px
Bagaimanakah bentuk kurva
Demand ?
Qx = 200 – 0,5 Px
Px = 400 – 2 Qx
Jika Qx=0, maka Px=400
memotong sumbu vertikal
Perubahan Faktor – Faktor Lain Selain
Berubahnya Harga Barang itu Sendiri
a. Pendapatan Konsumen
Perlu diperhatikan bahwa yang berubah adalah "permintaan",
bukan "jumlah yang diminta". kurva permintaan menunjukkan kuantitas
(jumlah) yang diminta lebih besar pada setiap harga sehingga adanya
kenaikan pendapatan akan menggeser kurva permintaan ke kanan dan
sebaliknya
b. Harga Barang Terkait Substitusi dan Komplementer
. Ada dua macam barang terkait, yaitu barang substitusi dan
barang komplementer. Kedua macam barang tersebut dapat didefinisikan
dalam kaitannya dengan perubahan harga tersebut terhadap permintaan
akan sesuatu barang.
Perubahan Faktor – Faktor Lain Selain
Berubahnya Harga Barang itu Sendiri
c. Selera dan Preferensi Konsumen
Selera dan preferensi mempunyai arti yang hampir (bahkan) sama dalam
menentukan permintaan. Misalnya, selera wanita berubah, tidak lagi menyukai T-
Shirt lagi. Hal ini akan berakibat bergesernya kurva permintaan T-Shirt ke kiri.
d. Perubahan Faktor Lain, Misalnya Perubahan Pengharapan Harga
Misalnya, secara mendadak ada kenaikan pengharapan akan harga LPG
naik maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan ke kanan. Sebaliknya, jika
terjadi penurunan pengharapan harga LPG, maka akan menggeser kurva demand
ke kanan.
Permintaan Individu dan
Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan
bebagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga
Dari Tabel di samping terlihat bahwa
permintaan pasar merupakan
penjumlahan horizontal permintaan Ali
dan Budi pada setiap tingkat harga.
Kurva permintaan pasar adalah
penjumlahan horizontal dari permintaan
individu.
TEORI PENAWARAN
• Penawaran dapat diartikan sebagai kuantitas barang yang akan di jual
di pasar dengan berbagai kemungkinan harga dengan asumsi keadaan
yang dianggap tetap tak berubah.
• Hukum penawaran
“Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah yang dikeluarkan
akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang
yang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan cateris
paribus.”
BENTUK KURVA PENAWARAN
1. Bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran
Bentuk Grafik : Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas dalam satu
unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga
Data hipotesis (bentuk persamaan matematika)
QS= F (PX)
QS= a + Bp
Misalkan: QS= 30 + 2 P
BENTUK KURVA YANG TIDAK TUNDUK KEPADA HUKUM
PENAWARAN
Disamping dengan bentuk-bentuk yang dikatakan
tunduk kepada hukum penawaran, sebetulnya masih ada bentuk
lainnya yang dalam praktik juga banyak kurva-kurva penawaran yang
tidak tunduk kepada hukum penawaran.
PERUBAHAN PENAWARAN
*Bahwa kualitas yang ditawarkan dapat berubah sebagai akibat
berubahnya harga barangtersebut, berubahnya penawran akan
barang tersebut atau kombinasi kedua barang tersebut.
*FAKTOR MENYEBABKAN PERUBAHAN PENAWARAN
1. Berubahnya harga input variabel
2. Perubahan teknologi
3. Perubahan iklim
4. Harga komoditas lain
5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi
PENENTUAN HARGA PASAR
Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu di mana penjual mau
menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli sejumlah
barang tersebut dan harga pasar terjadi dari hasil kompromi anatara
penjual dan pembeli.
1. Secara Grafik
terjadinya harga pasar dapat dijelaskan dengan grafik dibawah ini
PENENTUAN HARGA PASAR
2. Secara sistematis
Persamaan fungsi demand = Qd = 400 - 0.5 P sedang
fungsi penawaran Qs = 100 + P . Ditanya berapa Q dan P
keseimbangan pasar
Keseimbangan terjadi pada saat Qd=Qs
400-0.5 P=100+P
1.5 P = 300
P = 200
Q=300
PENENTUAN HARGA PASAR
3. Perubahan Permintaan dan Penawaran Mengubah Harga dan Kuantitas
Pasar
a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap
Dengan adanya perubahan penawaran atau permintaan, harga dan
kuantitas keseimbangan akan berubah. Jika yang berubah permintaan
adanya penambahan permintaan yang melebihi penawaran maka berakibat
harga (P) akan meningkat. Sebaliknya, jika jumlah barang yang ditawarkan
melebihi jumlah barang yang diminta maka harga keseimbangan akan
menurun.
PENENTUAN HARGA PASAR
3. Perubahan Permintaan dan Penawaran Mengubah Harga dan Kuantitas
Pasar
b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang
penawaran tetap
Jumlah permintaan bertambah sedangkan penawaran tetap. Maka
terjadi kenaikan harga yang semula 0Q1 menjadi sebesar 0Q2. Jumlah
keseimbangan berubah, tadinya 0Q1 menjadi 0Q2.
APLIKASI PRAKTIS
KESEIMBANGAN PASAR
1. Kebijakan Celling Price : Kebijakan yang ditetapkan pemerintah
dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang
wajar.
2. Kebijakan Floor Price : Kebijakan yang ditetapkan pemerintah di atas
harga pasar.
3. Cobweb Teori Teori Sarang Laba : Harga dan kuantitas untuk berbagai
barang berubah jika secara siklis dalam jangka panjang. Kalau harga
meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda.
TEORI ELASTISITAS
NAMA: DELLA ERDIANA NAMA: NUR FITROTEN DIAN SARI NAMA:VERA RAMBU NGGONGI
NBI: 1222200160 NBI: 1222200161 NBI: 1222200162
TEORI ELASTISITAS
PENGERTIAN ELASTISITAS
Jika terjadi perubahan factor yang mempengaruhi permintaan suatu barang akan
mendapat respons/reaksi dari konsumen dengan berubahnya jumlag barang yang
diminta (dibeli) bisa besar ataupun bisa juga kecil.
Mengukur respons atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan Elastisitas.
Semakin tidak elastis sifat permintaannya semakin kecil responnya.
Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang maupun
yang ditawarkan karena adanya perubahan harga.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ADANYA PERUBAHAN BARANG YANG DIMINTA
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang mempunyai hubungan (komplemen/substitusi)
3. Pendapatan konsumen
4. Iklan
5. Selera
6. Penawaran
ELASTISITAS PERMINTAAN (ED;EP)
Konsep Sifat Elastisitas Permintaan: Sifat elastis dari suatu permintaan suatu
barang ada 5 macam, yaitu
1. Perfect
2. Elastis
3. Unitary Elastic
4. Inelastis
5. Perfect inelastic
CARA MENGUKUR TINGKAT
ELASTISITAS
Mengukur tingkat elastisitas permintaan maupun penawaran diukur dengan cara
yang sama. Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat elastisitas tersebut,yaitu:
1. Arc Elasticity (Elastisitas busur)
Arc elasticity ini mengukur respons perubahan jumlah barang yang diminta
karena adanya perubahan harga.
Ed =
% Perubahan Qx
% Perubahan 𝑃𝑥
Ed =
𝑂𝑋1 −𝑂𝑋0
𝑂𝑋𝑜
:
𝑂𝑃1 −𝑂𝑃𝑜
𝑂𝑃𝑂
CARA MENGUKUR TINGKAT
ELASTISITAS
2. Point Elasticity
Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan
harga sehingga seakan-akan tidak terjadi perubahan. Misalnya harga mobil
Alphrad dari Rp 1,5 miliar turun Rp 20 juta. Menggambarkan skala seperti ini
akan kesulitan
HUBUNGAN ELASTSITAS DENGAN
TOTAL REVENUE (TOTAL PENERMAAN)
No. Nilai Elastsitas Jika Harga Naik Jika HargaTurun
1. Ed > 1 TRTurun TR Naik
2. Ed = 1 TRTetap TRTetap
3. Ed < 1 TR Naik TRTurun
Terlihat pada tabel di atas, jika harga dinaikkan berakibatTR-nya turun maka sifat
elastistas permintaannya adalah Elastis. Karena akan menghasilkan nilai koefisien
elastisitas > 1.
MENGAMATI ARAH PERUBAHAN
HARGA DAN TOTAL REVENUE
No. Harga Revenue Arah Perubahan Elastis
1. Naik Naik Sama In Elastis
2. Turun Naik Berlawanan Elastis
3. Naik Turun Berlawanan Elastis
4. Turun Turun Sama In Elastis
5. Naik Tetap - Unitary
6. Turun Tetap - Unitary
MELHAT KURVA PERMNTAAN (AR)
DENGAN MR
• Jika nilai MR = 0 , koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis.
• Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis.
• Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis
MELIHAT KECONDONGAN KURVA PERMINTAAN
 D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastic
 D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis.
 D3 sifat permintaannya disebut elastis.
 D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis.
 D5 sifat permintaannya disebut inelastis
ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY ; )
Elastisitaspermintaansilangmengukursampaiberapajauhberbagaibarangbe
rhubungansatusama lain. Untukmenghitungtingkat cross
elastisityinidenganmembandingkanprosentaseperubahanjumlahbarangXya
ngdibelidenganprosentaseperubahanhargaY dan inidapatdiformulasikan :
Exy (Ƞ) =
% ∆Qx
% ∆Qx
Exy (Ƞ) =
𝑄𝑦2 −𝑄𝑦1
𝑄𝑦1+𝑄𝑦2
∶
𝑃𝑥2 −𝑃𝑥1
𝑃𝑥1+𝑃𝑥2
ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY ; )
1. Elastisitas Silang Barang Substitusi
Karena harga teh turun, selain berakibat
naiknya jumlah yang diminta juga
mengakibatkan jumlah yang diminta kopi
berkurang walaupun harga kopi tidak
berubah. Kejadian ini diakibatkan karena
kopi dan teh adalah barang substitusi.
ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY ; )
2. Elastisitas Silang Barang Komplementer
Kopi dan gula adalah barang komplemen. Karena harga gula turun,
selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah
yang diminta kopi bertambah walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian
ini diakibatkan karena kopi dan gula adalah barang substitusi.
ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY ; )
Hubungan Barang Substitusi, Komplemen, dan Elastisitas Silang
No. Elastisitas
Silang
Sifat Hubungan Jika Py
Naik
Jika Py
Turun
1. Jika Exy > 0 Substitutes Qx Naik QxTurun
2. Jika Exy < 0 Tidak ada
hubungan
QxTetap QxTetap
3. Jika Exy > 0 komplemen QxTurun Qx Naik
ELASTISITAS PENAWARAN
Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep elastisitas permintaan.
Rumus untuk pengukuran koofesien juga sama:
Menentukan sifat penawaran, hampir sama dengan permintan, yaitu dengan cara
1.Melihat besarnya koefisien elastisitasnya
2.Melihat kecondongan kurva permintaan
ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari
perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan.
Perubahan barang lux karena adanya kenaikan income
Barang luxury adalah barang yang dibeli dalam jumlah banyak jika pendapatan
konsumen bertambah
PERUBAHAN PERMINTAAN BARANG
INFERIOR KARENAADANYA KENAIKAN
INCOME
Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi
jika pendapatan konsumen bertambah.
Hubungan elastisitas income dan jenis produk
Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis produk itu adalah
barang lux. Atau jika income konsumen meningkat 20% maka produk x tersebut
adalah produk luxury.
PERILAKU
KONSUMEN
NAMA KELOMPOK:
DELLA ERDIANA NUR FITROTEN DIAN S. VERA
RAMBU N.
NBI :1222200160 NBI :1222200161
NBI :1222200162
BAB IV
PERILAKU
KONSUME
N
BEBERAPA KONSEP BERKAITAN
DENGAN PERILAKU KONSUMEN
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat
dan barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal
dengan istilah utilitas.
-Permintaan suatu barang merupakan derifikasi (penurunan)
dan manfaat yang diberikan oleh barang tersebut. Jika
konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh
manfaat atau nilai gunanya (utility), tentu saja secara rasional
konsumen berharap memperoleh yang optimal.
NILAI BARANG
-Ada 2 cara pengukuran nilai manfaat dan suatu barang
yakni secara kardinal (dengan menggunakan pendekatan
nilai absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan
pendekatan nilai relatif,order,atau rangking).
-Kebutuhan manusia pada garis besarnya dibagi enjadi 2
yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder (bukan
pokok), sedang kempuan barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhan manusia disebut “nilai”
NILAI BARANG DIBEDAKAN
MENJADI
a. Nilai penggunaan objektif ialah kesanggupan suatu barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Nilai penggunaan subjektif ialah yang diberikan oleh
seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk
memuaskan kebutuhannya.
NILAI PERTUKARAN
Yaitu kemampuan barang dan jasa untuk ditukarkan dengan
barang dan jasa lainnya.
Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi:
a.Nilai pertukaran objektif
b.Nilai pertukaran subjektif
Hendaknya manusia dapat berfikir secara rasional,
Pemikiran rasional artinya menentukan target kbutuhan
yang harus dipenuhi,disesuaikan dengan
kemampuan,lingkungan,terutama ahli ekonomi yang
termasuk aliran klasik membicarakan tentang kebutuhan
dan pemuasnya.
PEMENUHAN KEPUASAN
Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus
menerus, maka kenikmatnnya terus menerus
berkurang,sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan).
Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha
memenuhi semua kebutuhannya supaya kebutuhannya
tersebut dipuaskan dengan seimbang.
HUKUM GOSSEN
Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha
untuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang.
Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan
dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna).
Pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara
jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam
bentuk suatu fungsi : U=f(X1;X2;........Xn) yang dimana U
adalah banyaknya daya guna,X2 adalah banyaknya barang
yang dikonsumsikan oleh konsumen.
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK
MENGUNGKAPKAN PERILAKU
KONSUMEN
1.Teori daya guna kardinal (cardinal utility) dalam
menjelaskannya menggunakan marginal utility dan total
utility.
2. Teori daya guna ordinal (ordinal utility) menggunakan
pendekatan indifference curve (kurva indiferen).
Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang menyatakan
utility seseorang bisa diukur adalah pendekatan yang terlalu
subjektivitas.
PENDEKATAN TRADISIONAL
TERPECAH MENJADI 2
Dalam teori ini nilai guna dikenal nilai guna total (total
utility/TU) Dan nilai guna marginal (marginal utility/MU).
Dalam teori nilai guna dikenal hukum simishing marginal
utility, yaitu pertabahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi.
CARDINAL APPROACH
Guna Batas (Marginal Utility) guna batas ialah
sumbangan kepuaan yang diberikan oleh barang
terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut
hukum gossen semakin banyak jumlah barang yang
sejenis maka semakin kecil.
Guna Total (Total Utility) ialah tingkat kepuasan yang
diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah
barang.
KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA
TOTAL
ASUMSI(Anggapan)dalam teori
cardinal
Terdapat tiga asumsi dalam teori Cardinal:
1.Utilitity bisa diukur dengan uang.Dengan demikian,asumsi
tentang ukuran ini harus diartikan sebagai jumlah uang yang
bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satu satuan
barang lagi.dengan demiian ukuran uang dapat digunakan
untuk membahas perilaku konsumen.
Yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.Dengan
demikian, makin banyak barang yang dikonsumsikan
makin besar pula jumah daya guna total yang diperoleh.
2.BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN
(LAW OF DIMISHING MARGINAL
UTILITY)
3.KONSUMEN BERIFAT
RASIONAL
Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal,yaitu
daya guna maksimum.Perilaku konsumen dalam
membelanjakan uangnya harus dapat dimengerti apabila
selalu diarahkan kepada pencapaian daya guna maksimum.
2.MARGINAL UTILITY DARI UANG
TIDAKLAH KONSTAN
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki,semakin
memberikan kepuasan yang lebih besar.Kriteria pokok dari
suatu alat pengukur bahwa alat pengukur tersebut harus
mempunyai nilai yang tetap.
1.Asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang
keliru, Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya
nilai suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang
konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya
guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dan
konsumen bersangkutan.
KRITIK PADA PENDEKATAN
CARDINAL
CARDINAL APPROACH
Maksimalisasi Guna
guna batas ini adalah tambahan guna pada total karena
ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk
mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai
berikut :
TU2 (sesudah tambahan) – TU1(sebelum ada penambahan)
atau
(TUx+1) – (TUx) = MUx
Maksimalisasi Guna
contoh : seorang konsumen memerlukan dua jenis barang
X dan Y, di mana harga barang X $ 1 per unit sedangkan
pendapatan konsumen tersebut sebesar $ 10 dan guna batas
dari dua barang tersebut seperti pada table berikut:
Barang X
Harga $ 1, per unit
Barang Y
Harga $ 1, per unit
Jumlah unit MU Jumlah unit MU
1 40 1 35
2 35 2 30
3 30 3 28
4 24 4 25
5 21 5 22
6 18 6 20
kesimpulan :
dengan penghasilan
$10 konsumen dapat
membelanjakan
dengan 4 unit barang
X dan 6 unit barang Y
Maksimalisasi Guna
Konsumen memiliki uang $14. kombinasi barang X dan Y yang
mana yang dipilih agar utility-nya maksimal
Barang X
Harga $ 1, per
unit
Barang Y
Harga $ 2, per
unit
Jumlah
dalam
bakul
MU X Jumlah
dalam
kg
MU Y
1 40 1 68
2 38 2 60
3 36 3 54
4 34 4 48
5 32 5 40
6 30 6 30
7 24 7 24
Cara Mempergunakan
Persamaan Fungsi
1. Mencari kemungkinan dari kombinasi kombinasi
tersebut yang dapat memenuhi formula
2. Kemudian diuji apakah juga memenuhi formula
3. Jika salah sati tidak terpenuhi maka harus dicari
kombinasi yang lain
4. Harga barang X dan Y mempunyai perbandingan
1 : 2 (X=$1, Y=$2)
Perubahan Kombinasi
Barang yang Dibeli
Konsumen
Dari tabel diatas yang memenuhi persyaratan pertama ada 4
kombinasi, yaitu :
1. Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y
2. Kombinasi II : 6 barang X dan 2 barang Y
3. Kombinasi III : 7 barang X dan 4 barang Y
4. Kombinasi IV : 8 barang X dan 5 barang Y
Selanjutnya yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7
barang X dan 3 barang Y (7 x $1 + 3 x $2 = $13).
Perubahan Kombinasi Barang
yang Dibeli Konsumen
(1) Syarat pertama :
Mux/Px = Muy/Py
26/1 = 40/2 = 20 .......telah memenuhi syarat pertama
(2) Syarat kedua :
X. Px + Y. Py = I (income)
7 x $1 + 3 x $2 = 13 ………memenuhi syarat kedua
Perubahan Kombinasi
Barang yang Dibeli
Konsumen
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan
dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli
1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah
satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang yang
dibelinya kepada barang pengganti yang Harganya lebih murah.
2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi
konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan
pendapatan rill konsumen tersebut akan Berkurang.
Perubahan Kombinasi
Barang yang Dibeli
Konsumen
Contoh menurunkan fungsi permintaan dari tabel Marginal Utility:
Diketahui besarnya marginal utility dari barang X dan Y sebagai
berikut:
Misalkan harga barang X $2 dan harga barang Y $1. Sedang jumlah
uang yang siap Dibelanjakan sebesar $ 12. Kombinasi barang X dan
Y mana yang dipilih?
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8
Mux 16 14 12 10 8 6 4 2
MUy 11 10 9 8 7 6 5 4
Perubahan Kombinasi
Barang yang Dibeli
Konsumen
Syarat pertama:
Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama (MUx/Px = MUy/Py)
ada beberapa kombinasi, yaitu:
1. Unit barang X dan 4 unit barang Y
2. Unit barang X dan 5 unit barang Y
3. Unit barang X dan 6 unit barang Y
4. Unit barang X dan 7 unit barang Y
5. Unit barang X dan 8 unit barang Y
Perubahan Kombinasi
Barang yang Dibeli
Konsumen
Dari kelima kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua
adalah kombinasi 3 unit barang X dan 6 unit barang Y karena:
X. Px + Y. Py = $12
3. $ 2 + 6. $ 1 = $12
Andaikata harga barang X turun menjadi $ 1 dan yang lainnya teta
makaKombinasi yang dipilih konsumen berubah.
Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama (MUx/Px =
MUy/Py) ada beberapa kombinasi, yaitu:
(1.) 5 unit barang X dan 4 unit barang Y (2) 6 unit barang X dan 6
unit barang Y (3) 7 unit barang X dan 8 unit barang Y.
Perubahan Kombinasi
Barang yang Dibeli
Konsumen
Dari ketiga kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah
kombinasi 6 unit barang X dan 6 unit barang Y karena:
X. Px + Y. Py = $12
6. $ 1 + 6 . $.1 =$12
Jika kondisi perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta
digambarkan secara grafik bisa sebagai berikut:
Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
⮚ Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen
mengonsumsi Komoditi dapat diukur secara numerik.
Sesungguhnya, ukuran utility yang Digunakan tidak bersifat
objektif, tetapi ukuran kepuasan itu bersifat subjektif.
⮚ Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konsta
adalah tidak realistik karena jika income seseorang
meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah.
⮚ Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya
bersifat psikologis saja.
Property Indiference Curve
kelemahan pendekatan ini muncul pendekatan ordinal.Cara kedua
ini tingkat utility diukur melalui ordinal atau rangking.
Akan tetapi, tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti.
Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau
indifference curve (IC), yaitu kurva yang menggambarkan tingkat
utility yang sama untuk berbagai kombinasi barang. Pendekatan
classical approach yang kepuasan konsumen bisa diukur dengan
numerik, pada pendekatan indifference curve ini kepuasan
konsumen tidak bisa diukur tetapi bisa diungkapkan
Property Indiference Curve
1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve :
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori indifference
curvememerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of
money)
c. Utility dinyatakan secara ordinal
Property Indiference Curve
1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve :
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori indifference
curvememerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin
berkurang(diminishing marginal utility).
e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komod
f. Consistency and transitity of choice.
Property Indiference Curve
2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal
Rate of Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika
konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus
bersedia mengurangi barang y dengan jumlah tertentu. Inilah yang
disebut dengan Marginal Rate of Substitution. lihat gambar di
bawah ini AA” > BB” dan seterusnya
Property Indiference Curve
2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing
Marginal Rate of Substitution
Dari gambar di atas menunjukkan konsumen mengonsumsi
kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang
sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada satu IC
yang sama.
Kombinasi Jumlah
barang X
Jumlah
barang Y
A 2 10
B 4 6
C 7 4
D 12 2
Property Indiference Curve
3. Sifat-Sifat Indifference Curve
a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika
kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y
yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang
ditambah maka barang X yang akan dikurangi.
Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang
b. Cembung terhadap titik 0 atau origin
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
Property Indiference Curve
4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang
Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin
Besar
Keterangan gambar di bawah kombinasi X dan Y pada
indeference curve (IC) akan berubah dengan adanya
penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan
IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-
kombinasi yang ada pada IC yang berbeda.
Property Indiference Curve
4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang
Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin
Besar
Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen
lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0
menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi.
Property Indiference Curve
5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan
kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2.
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinas
di titik C. Hal ini disebabkan terletak pada IC1.
Property Indiference Curve
5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik
B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam
kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama
dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang
berbeda. Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling
berpotongan
Property Indiference Curve
5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik
B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam
kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama
dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang
berbeda. Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling
berpotongan
Keseimbangan Konsumen
Konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi
konsumen antara curve indifference dengan kurva
anggaran(budget line).konsumen dapat menikmati titik
c pada IC tetapi konsumen juga dapat menikmati E.
Keseimbangan Konsumen
yang optimal
Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang
tertentu mengomsumsi barang yang optimal.
Perubahan Utilitas Konsumen
1.Berubahnya salah satu barang.hal ini disebabkan jika
harga naik jumlah barang x yang dapat dibeli berkurang
dan jika turun barang x yang dapat dibeli
bertambah.jika titik potong E1 dan E2 dihubungkan
dengan sebuah garis maka garis itu disebut price
cumsumtion curve(PCC).
Perubahan Utilitas Konsumen
2.Berubahnya pendapatan konsumen. Jika harga suatu
barang berubah akan memiliki dua dampak.yang
pertama konsumen akan menambah jumlah barang
yang diminta. Kedua, deangan barang dalam jumlah
lebih banyak. Untuk leebih jelasnya dapat dilihat dari
grafik dibawah ini
Perubahan Utilitas Konsumen
3. Perubahan harga pada barang normal dan inferior.
Jika terjadi perubahan harga,misalkan barang x harga
lebih murah maka konsumen akan membeli barang x
dalam jumlah lebih banyak
Perubahan Utilitas Konsumen
3. Perubahan harga pada barang normal dan inferior.
Jika terjadi perubahan harga,misalkan barang x harga
lebih murah maka konsumen akan membeli barang x
dalam jumlah lebih banyak
Perubahan harga pada barang
inferior
Semakin murahnya barang x menghasilkan efek
pendapatan yang negatif, yaitu jumlah barang x yang
diminta berkurang.
Devinisi kurva permintan dari
kurva pcc
Keseimbangan konsumen untuk membeli suatu barang
pada satu kendala tertentu.
-Penggambaran kurva engel dari kurva ICC. Dari kurva
ICC ini dapat dibentuk kurva engel yang
menggambarkan hubunga antara pendapatan dengan
jumlah barang yang diminta terhadap barang yang
dikonsumsi.
Bentuk indifference curve
Kurva indifference adalah non linier turun dari kiri atas
ke kanan bawah dn cembung terhadap titik nol.
Kritik dan aplikasi pendekatan indifference curve
1.Kritik
a.Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks
tidaklah mudah.
b.Subtitusi barang x diakibatkan adanya kenaikan
harga .
Aplikasi menghitung utilitas
konsumen dari fungsi
Contoh 1:Diketahui suatu fungsi utility beserta nilai dari pendapatan harga. Fungsi
utility=XY dan besarnya income (I) = $1.000. Harga barang X (Px) = $ 10 dan Py
$20. Hitunglah kuantitas barang X dan barang Y yang mengoptimumkan
kepuasankonsumen.Jawab:L= Fungsi Tujuan-A Fungsi kendalaU (XY)+A
(Persamaan garis anggaran)=U (XY)+λ(I-PxX-PyY)=XY+A (1000-10X-
20Y)Temukan turunan parsial untuk X, Y dan λ karena kita akan menemukan nilai
X, Y,dan A yang memaksimumkan utility.1 81/8x=Y-10λ=02. 8L/OY=X-20λ=03.
L/λ=1000-10X-20Y=04. λ =Aλ = 1/10 YA = 1/20 XX=100-2 Y1/10 Y = 1/20 XY =
2X(2)145. X=100-2YX=100-4X5 X=100X=20 dan Y = 406. Jadi barang X yang
dibeli sebanyak 20 Unit dan barang Y sebanyak 40 unit.7. Recheck, apakah ini
memenuhi syarat kedua nilai X dan Y kita masukkan persamaan garis anggaran
(1000-(10. 20)-(20.40))
BAB V
PERILAKU EKONOMI
03
02
04 Vera Rambu Nggongi
NBI : 1222200162
Della Erdiana
NBI : 1222200160
Nur Fitroten Dian. S
NBI : 1222200161
BAB V
PERILAKU
PRODUSEN
PERILAKU PRODUSEN
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor
produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di
mana masukan (input) diubah menjadi output.
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu
tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimum mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang dimilikinya
Perilaku produsen = tindakan atau tingkah laku
produsen (Producer's Behaviour)
PERILAKU PRODUSEN
untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya merupakan
tujuan yang prinsipiel. Pada saat memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya inilah seorang produsen dikatakan dalam
keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau "ekuilibrium
produsen".
Input Prose
s P1
Prose
s P2
Prose
s P3
Labor 2 3 4
Capital 3 2 1
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES
PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu
yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang“.
Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu
proses produksi tertentu di mana hanya ada satu faktor
produksi yang bervariabel
Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai
keadaan proses produksi di mana semua faktor
produksi bersifat variabel
FUNGSI PRODUKSI
 Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor
produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam
proses produksi.
 Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input
(bersumber masukan) dengan output (barang-barang
atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga
 Jumlah output yang dihasilkan suatu perusahaan
tergantung pada Jumlah input yang digunakan.
FUNGSI PRODUKSI
Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan
bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah
faktor produksi yang digunakan. Jadi, barang produksi
merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi
merupakan variabel bebas. Secara matematis fungsi
produksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = F(C,L,B,S)
Q = Output B = Bahan Baku
C = Capital S = Skill
L = Labor
FUNGSI PRODUKSI
Hubungan antara output dan input itu bisa dalam bentuk
linier ataupun tidak linier.
FUNGSI PRODUKSI
Hubungan antara output dan input itu bisa dalam bentuk
linier ataupun tidak linier.
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Kurva TP (total product) adalah total produksi yang
dihasilkan
Oleh sejumlah tenaga kerja (labor)
Kurva AP (average product) rata-rata yang dihasilkan
oleh
seorang tenaga kerja
Kurva MP (marginal product) adalah tambahan hasil
produksi
apabila menambah satu tenaga kerja (labor)
• AP = TP/Labor
• MP = ∂ TP/ ∂ L
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
1. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(The Law of Di minishing Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku
Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Low of
Diminishing Returns). Dalam hubungan produksi jangka
pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan
faktor faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu
kenaikan produksi total apabila Produksi total itu akan
bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil,
dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum
dan kemudian menurun.
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Tana
h
Labo
r
TP AP MP
1 0 0 0 -
1 1 3 3 3
1 2 7 3.5 4
1 3 12 4 5
1 4 16 4 4
1 5 19 3.8 3
1 6 21 3.5 2
1 7 22 3.15 1
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Sumbu horizontal menunjukkan jumlah faktor produksi
tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan
Sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang
dihasilkan (Q). Dalam hal ini faktor produksi tanah
dianggap sebagai faktor produksi tetap. Dari produksi
total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
2. Hubungan antara TP, AP, dan MP
• Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi
total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami
perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi
yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal
(MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat
kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka
kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi
marjinal (MP) sama dengan nol
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
2. Hubungan antara TP, AP, dan MP
• Hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi
marjinal (MP).
Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal
(MP) lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP), dan pada saat
produksi rata-rata (AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih
rendah daripada produksi rata-rata (AP), Hal ini menunjukkan
bahwa pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum
produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP), atau
kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva produksi
marjinal (MP).
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
2. Hubungan antara TP, AP, dan MP
Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah:
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP.
2. Jika AP maximum maka MPP = AP.
3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
3. Tahapan dalam Fungsi Produksi
Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan
produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat
tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Pada
Gambar 5.1 kita membagi fungsi produksi itu dalam tiga
tingkatan atau tahap, yaitu tahap I, tahap II, dan tahap III.
Tahap I ditandai dari produksi awal hingga AP yang
maximal. Tahap II dimulai dari AP maximal hingga MP-
nya sama dengan 0 (nol). Tahap III ditandai dari TP yang
mulai menurun
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
3. Tahapan dalam Fungsi Produksi
• Tahap I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi
rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP)
sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor
ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini
menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage
(tahap) ini TP juga bertambah
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
3. Tahapan dalam Fungsi Produksi
• Tahap II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik
maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai
maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama
dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP
masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih terus
bertambah. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah
masih terus bertambah. Dalam suatu proses produksi
semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat
ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK
3. Tahapan dalam Fungsi Produksi
• Tahap III
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP
menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah
terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor.
Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
KURVA ISOQUANT
Isoproduk atau isoquant adalah
kurva yang menunjukan berbagai
kemungkinan kombinasi Teknik
antara dua imput yang bervariabel
menghasikan suatu tingkat ouput
tertentu.
PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka Panjang adalah suatu proses
produksi dimana semua factor produksi dapat diubah
–ubah jumlahnya atau semua factor produksi bersifat
variabel.
SIFAT DARI KURVA ISOQUANT
Ciri ciri isoquant dengan indifference,yaitu
a.cembung ke arah titik origin.
b.menurun dari kiri atas ke bawah.
c.Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukan
jumlah produksi yang lebih banyak.
d.Antara kurva satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
MRTS ( marginal rate technical of
substitution )
MRTS adalah factor y sehingga tinkat
ouput berubah
sejumlah factor x yang harus
dikompensasi oleh tambahan
BENTUK ISOQUANT LAIN
Bentuk isoquant yang linear
Bentuk kurva yang di atas menunjukan adanya
substitusi imput kapital dean labor adalah sempurna.
Bentuk isoquant yang imp-ut ouput
yang berupa huruf l seperti di atas
menunjukan tidak adanya substitusi
imput kapital dan labor.
ISO –BIAYA ( isocost )
Iso biaya (Isocost ) adalah kurva yang menunjukan
kedudukan dan titik yang menunjukan kombinasi barang
atau factor produksi yang di beli oleh produsen sejumlah
anggaran tertentu.
Kurva isocost
. Kurva iso cost berubah di sebabkan :
-harga factor produksi labor turun atau naik sedangkan
lainya tetap.
-harga factor produksi kapital turun atau naik sedangkan
lainya tetap.
-jumlah modal ( dana ) berubah berkurang atau
bertambah .
PERUBAHAN ISOQUANT
jika harga kapital bertambah murah
maka kurva isocost bergeser ke
atas dari K2L2 menjadi KL3L3.
KURVA ISOCOST KAPITAL
KURVA ISOCOST MODAL
( dana )
Jika harga kapital bertambah murah maka
kurva isocost bergeser ke atas KL2
menjadi KL3.
EKUILIBRIUM PRODUSEN
Ekuilibrium produsen adalah suatu keadaan
seimbang dimna produsen mendapatkan
keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan
untuk nmengubah – ubah tingkat produksi.
PRODUK OPTIMUM
Pada gambar tersebut,titik C menunjukan produksi yang
optimum dimnaq pada saat itu produsen dalam posisi
keseimbangan.
Persamaan diatas masin-masinjg ruas kiri dan kanan dibagi
pl.pc maka hasil.
PL.MPK =PK.MPI
PI.MPK =PI.PK
Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis
yang menunjukkan titik-titik least cost combination
(LCC) diberbagai isoquant.Least cost combination
adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil
untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu
JALUR EKSPANSI
(EXPANSION PATH)
HASIL DARI PENGEMBANGAN
SKALA USAHA (RETURN TO SCALE)
Jika input ditambah maka output akan bertambah.Jika L
adalah labor dan c adalah kapital dan Q adalah output
maka:
=L + C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah;
=Al + aC Bq
Hasil penambahan input a berakibat perubahan output b
bisa dalam keadaan (1) b > a; (2) b = a; dan (3) b > a
KURVA
Jika input
ditambah dua kali
lipat, output
bertambah lebih
dari 2 kali lipat
Jika input
ditambah 2 kali
lipat, output
bertambah lebih
dari 2 kali lipat
Jika input
ditambah 2 kali
lipat, output
bertambah lebh 2
kali lipat
INCREASING
RETURN TO
SCALE
COSNTAN
RETURN TO
SCALE
DECREASING
RETURN TO
SCALE
BEBERAPA FAKTOR YANG BISA
MENYEBABKAN PROSES PRODUKSI
LEBIH EFESIEN,YAITU:
1.Terjadi spesialisasi dari para pekerja semakin
banyak terlibat dalam proses produksi tenaga
kerjanya semakin terampil.
2. Penggunaan teknologi
3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan
bersama
4. Semakin besar skala produksinya, semakin
efesien
MEMILIH KOMBINASIINPUT
YANG EFISIEN(RIDGE LINE)
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan
membentuk satu peta isoquant dinmana antara
isoquent yang satu dengan isoquant yang satu
dengan isoquant yang lainnya tidak
berpotongan.isoquant yang terletak semakin
jauh dan titik jauh dan titik 0 menunjukkan
tingkat outputyang semakin besar.
RELEVANT
RANGE
Yaitu daerah yang memungkinkan bagi
produsen untuk berproduksi dengan kombinasi
2 input di beberapa tingkat isoquant.Jadi
apabila produsen masih berproduksi di luar
relavant range
(daerah relavant) maka titik produksi itu terletak
di daerah yang tidak relavant
(irrelavant range).
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana
perusahaan) sedang lainnya tetap akan meyebabkan
pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri.Garis
yang menghubungkan semua titik keseimbangan
produsen, yaitu titik singgung antara isoquant isocost.
KOMBINASI ONGKOS
TERKECIL (LEAST COST
COMBINATION)
PENENTUAN HARGA DALAM
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
NAMA KELOMPOK :
DELLA ERDIANA NUR FITROTEN DIAN S. VERA RAMBU N.
1222200160 1222200161 1222200162
<<
Pengertian Pasar
Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat
berkumpulnya para penjual. Sedang pengertian pasar
dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan,
dengan lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang
Sedang yang dimaksudkan dengan persaingan adalah
jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen
membeli produknya dan sesama konsumen bersaing
untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli.Masing-
masing penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga pasar. Berapapun jumlah
barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan
tetap.oleh karena itu, harga pasar digambarkan
oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu
horizontal,yaitu sumbu jumlah barang.
CIRI –CIRI PASAR PERSAINGAN MURNI
/ SEMPURNA
● Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut:
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
2. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
3. Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah
4. Informasi terhadap pasar sempurna.
1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Laba
Dari gambar di samping terlihat harga yang
menjamin laba maksimal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah
OP1KQ1. Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1
dan total laba (TRTC) adalah sebesar P1P2LK.
Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin
laba maksimaladalah sebesar
P=OP1 dan Q = 0Q1
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang
Minimum
Dari gambar di samping terlihat, harga yang
menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah
OP2KQ1. Sedang besarnya TR adalah OP1LQ1.
Total rugi (TR- TC) adalah sebesar P1P2KL.
Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit
P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin
rugi manimal adalahsebesar
P = OP2 dan Q = 001
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break
Even Income) Dari gambar di samping terlihat harga yang
menjamin laba normal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah
OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama
OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna seperti gambar di samping,
untuk mendapatkan laba normal perusahaan harus
bekerja yang paling efisien.
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan
Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break
Even Income)
Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi
seperti ini tidak bisa dialami oleh perusahaan yang
berada pada persaingan yang lain.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin
laba normal adalah sebesar
P=OP1 dan Q = 0Q1
Dengan AC yang paling rendah
Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya
sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap
produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup
waktu bagi perusahaan-perusahaan untuk menambah perusahaan-
perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam
persaingan sempurna dapat mengalami tiga
hal, yaitu:
a. Mendapat laba super normal
b. Mendapat laba normal
c. Menderita kerugian
Dalam jangka pendek suatu perusahaan yang mengalami
kerugian masih mungkin untuk memutuskan tetap rugi. Akan
tetapi, posisi ekuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang
minimum, yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan
penjualan, walaupun AFC tidak bisa tertutup.
Berikut gambar grafik perusahaan dalam persaingan
sempurna yang memperoleh kerugian.
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup
lama dimana produsen masih dapat mendirikan
perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan
produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang.
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna
Dalam Periode Jangka Panjang
Kesimpulannya bahwa dalam jangka
panjang perusahaan-perusahaan "selalu"
hanya akan memperoleh keuntungan
normal saja dengan MR = MC = AC,pada
saat AC minimum.Perusahaan yang hanya
menerima keuntungan normal (normal
profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal
or Profitability",artinya apabila harga
turun sedikit saja perusahaan akan segera
keluar dari pasar.
Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada
dalam Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan yang ketat dan
mudahnya memasuki pasar
berakibat alokasi sumber daya
mejadi efisien dan konsumen
dapat memperoleh barang
dengan harga yang kompetitif.
•Kebaikannya
Tidak ada inovasi dan membatasi
pilihan konsumen.Produk yang
diperjualbelikan identik dan
perusahaan harus bekerja agar
tidak mengalami kerugian dan
tidak ada inovasi.
•Keburukannya
PENENTUAN HARGA
PADA PASAR
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
BAB XI
NBI ; 1222200160
NAMA KELOMPOK :
NBI : 1222200161
DELLA
ERDIANA
NUR FITROTEN DIAN
S.
NBI : 1222200162
VERA RAMBU
N.
BENTUK PASAR
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar
yang terdapat banyak penjual dan masing-
masing penjual dapat memengaruhi harga
dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi
produk atau product differentiation adalah
membedakan dua barang yang sebenarnya
sama sehingga menjadi berbeda. Caranya
dengan promosi, perbedaan warna bungkus,
merek, pelayanan yang baik, dan lain
sebagainya.
TERDAPAT 2 UNSUR
MODEL PASAR
PERSAINGAN MONOPOLI
•Pertama, terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut
memang hanya satu macam. Maka kurva permintaannya miring dari
kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal.
•Kedua, terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual
banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai
pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.Dalam pasar dengan
persaingan monopoli terdapat banyak penjual untuk suatu jenis produk
tertentu, dan produk masing-masing penjual dapat dibedakan dari
produk penjual lainnya.
02
TEORI PERSAINGAN
MONOPOLI
Analisis ini sangat banyak persamaannya dengan analisis
persaingan murni. Analisis ini memberikan gambaran yang
lebih baik tentang industri dengan persaingan di mana
terdapat perbedaan produk pengolahan makanan, pakaian
pria, tekstil, perusahaan jasa di kota besar, dan banyak
lainnya yangmengakui adanya sedikit unsur monopoli dan
perbedaan harga yang dikenakan olehberbagai penjual untuk
suatu jenis produk tertentu.
Perbedaan produk menyebabkan sebagian konsumen lebih
menyukai produk penjual tertentu dibandingkan dengan
produk penjual lain. Akibatnya kurva permintaan yang
dihadapi oleh seorang penjual agak miring sedikit ke bawah
dan menyebabkan penjual sedikit banyak dapat
mengendalikan harga produknya. Biasanya, kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sangat elastis
dalam batas harga tertentu karena berbagai barang substitusi
tersedia bagi produknya.
PERBEDAAN PRODUK
PERSAINGAN MONOPOLI DALAM
JANGKA PENDEK
Dalam jangka pendek, bahwa pada suatu saat perusahaan akan
menerima keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya
menerima keuntungan normal saja, Pada pasar persaingan monopoli
barang heterogen sehingga semua produsen juga tidak akan menetapkan
harga yang sama. Lain halnya dengan pasar persaingan sempurna di
mana barang adalah homogen, maka semua produsen akan menetapkan
harga pasar yang sama. Oleh karena itu, selama tidak ada dua
perusahaan yang menjual barang yang persis sama maka harga-harga
juga tidak akan sama di dalam satu industri/pasar.
PERSAINGAN MONOPOLI
DALAM JANGKA PANJANG
Apabila dalam jangka panjang ada perusahaan-perusahaan dalam
persaingan ini mengalami keuntungan lebih,maka akan mendorong
masuknya perusahaan- perusahaan lain.kurva permintaan penjual
perseorangan akan bergeser ke kiri.Dengan adanya produk deferensiasi
yang semakin besar berarti akan menaikkan ongkos total,berarti kurva AC
dan MC akan bergeser ke atas.Hal ini disebut increasing cost industry.
Apabila ini berjalan terus maka lama-kelamaan sampai seluruh keuntungan
lebih yang mula-mula dinikmati masing-masing perusahaan akan habis.
Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada
di antara perusahaan monopoli dan persaingan
sempurna. Bila pada persaingan sempurna bentuk kurva
demand-nya horizontal atau elastis sempurna, kurva
demand dari monopoli bersifat inelastis. Kurva demand
perusahaan yang monopolistik berbentuk elastis.
Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari
monopoli dan persaingan sempurna.
BENTUK KURVA
TIGA KONDISI YANG BISA
DIALAMI PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
• Mendapat laba supernormal
• Mendapat laba normal
• Menderita kerugian
1. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang Mendapat Laba
Supernormal Dari gambar di samping, harga
dan output yang menjamin laba
maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah
MR = MC harga jual produk
sebesar OP1 dan output yang
dijual sebanyak OQ1 dan
besarnya laba P1P2LK
2. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
MR MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output
yang menjamin laba maksimal.
Pada kaidah MR = MC harga jual
produk sebesar OP1 dan output
yang dijual sebanyak OQ1 dan
besarnya TC = TR, yaitu sebesar
OP1KQ1.
3. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang mendapat Laba Normal
MR=MC adalah kaidah guna menetapkan
harga dan output yang menjamin kalau laba,
laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian
yang minimal. Pada kaidah MR MC harga jual
produk sebesar OP2, sedang biaya rata-
ratanya OP1. Biaya rata-rata (AC) lebih besar
dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang
minimal ini output/jumlah produksi yang dijual
harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC
(OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
MR = MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output yang
menjamin laba maksimal. Pada kaidah
MR = MC harga jual produk sebesar OP1
dan output yang dijual sebanyak OQ1
dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar
OP1KQ1.
PUSAHAAN DALAM PERSAINGAN MONOPOLISTIK
YANG MENDAPATKAN LABA NORMAL
Pada kaidah MR = MC harga jual produk
sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya
OP1 Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari
penerimaan rata-rata (AR) Kerugian yang
minimal ini output/jumlah produksi yang
dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya
TC (OQ1KP1), sedang besarnya TR
(OQ1LP2).
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan
Permintaan yang Besar.
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat
elastis sehingga dengan sedikit menaikkan
harga maka output akan mengalami banyak
pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi
oleh persaingan monopolis sangat elastis.
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun
skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan
skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat
output optimum. Perusahaan baru akan terus masuk
sehingga tidak lagi ada laba yang diperoleh. Kerugian
diderita bila kurva biaya rata-rata jangka panjang
terletak di atas kurva permintaan untuk semua output
Keluarnya perusahaan dan industri akan terus
berlangsung sehingga kurva biaya rata-rata jangka
panjang untuk setiap perusahaan bersinggungan
dengan kurva permintaan .
3. Promosi Penjualan
Usaha masing-masing perusahaan untuk
memperluas pasarnya dengan cara ini akan
diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh
penjual lainnya, dan sumber yang digunakan
untuk usaha tersebut hanyalah menambah
biaya produksi.
4. Jenis produk yang tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai
merek produk tertentu yang berbagai
ragam yang dapat dipilih dalam pasar
persaingan monopoli. Konsumen dapat
memilih jenis, gaya, atau warna yang
sangat mendekati selera dan kemampuan.
MENENTUKAN HARGA
PADA PASAR OLIGOPOLI
NAMA
KELOMPOK :
NAMA: DELLA ERDIANA NAMA: NUR FITROTEN DIAN S. NAMA: VERA
RAMBU N.
NBI: 1222200160 NBI: 1222200161 NBI: 1222200160
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.dan
Pasar Oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari dua sampai
dengan lima produsen, sedangkan apaila terdiri dua
perusahaan disebut duopoli.
PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
1.Jumlah penjual: Lebih dari satu bisa 2, 4, atau 10.
2. Kondisi biaya: Dalam jangka pendek MC bisa mengalami
penurunan,konstan, dan meningkat.
3. Jumlah pembeli : Produsen oligopoli dihadapkan dengan
jumlah pembeli yang sangat banyak
4. Kondisi Demand: Close substitute tetapi bisa homogen atau
terdiferensiasi.
ASUMSI DAN KETERANGAN
5. Fungsi dan tujuannya: Dalam jangka pendek menginginkan
laba yang maksimal.Sedang jangka panjang menginginkan
menguasai pasar
6. Strategi penjualan: penjualan dilakukan dengan mendorong
promosi,penjualan desain produk, dan distribusi channel.
7.Reaksi rival Setiap tindakan yang berkaitan dengan harga,
servis, dankuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing.
LANJUTAN ASUMSI DAN
KETERANGAN
● Perusahaan saling bersepakat untuk
melakukan penentuan harga dan jumlah
produksi
● Perusahaan tidak saling melakukan
kesepakatan
KARAKTER PASAR
OLIGOPOLI
Untuk sederhananya, anggap bahwa produk tersebut
homogen dan para pembeli memilih produk di antara
kedua perusahaan tersebut semata-mata berdasarkan
harganya. Anggap pula bahwa kedua perusahaan tersebut
menetapkan harga yang sama dan masing-masing
mempunyai pangsa (shore) pasar yang sama.
DEMAND OLIGOPOLI
MODEL OLIGOPOLI
1. Model Cournot
Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang
pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model
ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua
perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna
serta struktur ongkos produksi per unit sama.
KURVA PASAR DUOPOLI MODEL COURNOT
Dalam hal ini jelas bahwa perusahaan kedua hanya
menghasilkan setengah dari output yang diminta
pasar yang tidak dilayani oleh perusahaan pertama.
Jadi, output yang dihasilkan perusahaan kedua
adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari seluruh permintaan
yang ada di pasar. Kemudian perusahaan pertama
yang menghadapi suasana ini beranggapan bahwa
perusahaan kedua akan tetap mempertahankan
output-nya untuk periode berikutnya. Dengan
demikian, perusahaan pertama menawarkan 0,5
dari seluruh permintaan yang ada di pasar pada
periode selanjutnya.
KURVA REAKSI DARI PASAR DUOPOLI MODEL
COURVAL
Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya
bereaksi maka kurva reaksi dapat digambar dengan
mudah. Jika perusahaan pertama memproduksi
setengah maka perusahaan kedua akan
memproduksi seperempat. Jika perusahaan
pertama memproduksi 1, maka perusahaan kedua
akan memproduksi O. Jika perusahaan pertama
memproduksi 0 maka perusahaan kedua akan
memaksimumkan laba dengan memproduksi
setengah. Hal ini akan menyebabkan perusahaan
kedua bereaksi terhadap perusahaan pertama.
Begitu juga sebaliknya,
Misalkan kurva permintaan yang dihadapi
duopoli adalah: Q= a + bx, dan b> 0,
serta Q = Q1 +Q2
● Q = Jumlah output total
● Q1 = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama
● Q2 = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua
● A = konstanta
● b = slope/kemiringan garis permintaan
PENURUNAN KURVA REAKSI SECARA MATEMATIS
Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli tidak perlu
sama. Apabila keadaan duopolis tidak sama besarnya, maka
perusahaan yang mempunyai ukuran/skala usaha yang lebih besar akan
memiliki 11R yang lebih kecil.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa masing-masing
kurva MR duopolis harus
meningkat lebih lambat
daripada meningkatnya
MC atau kemiringan kurva
MC lebih besar daripada
kemiringan kurva MR.
Sedangkan,
Keuntungan dari masing masing
duopolies adalah :
Ada beberapa kelemahan dari model Cournot, yaitu :
a. Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa
masing-masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-
pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah
tidak realistis
b. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing
pada masing- masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah
output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga
turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna.
Ada beberapa kelemahan dari model Cournot, yaitu :
a. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama
proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan.
b. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah
realistis.
2. Model Bertrand
Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang dirumuskan
pertama kali pada tahun 1883 oleh J.
Bertrand yang menyatakan bahwa masing- masing perusahaan dalam pasar
duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan
tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan.
Masing-masing perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang
sama dan berusaha memaksimumkan keuntungannya dengan asumsi bahwa
harga yang ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
Model inipun tidak lepas dari kritik seperti halnya model
Cournot, yaitu :
a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang
tidakpernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi
pesaingnyatidaklah realistis.
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetap
tidak untuk pasar.
c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harg
persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaa
atau pesaing baru untuk masuk/keluar pasar.
3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar
Kelompok Kecil)
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga.
apabila masing-masing perusahaan tidak menyadari akan ketergantungan
mereka, maka pasar akan mencapai keseimbangan Cournot jika masing-masing
perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan mempertahankan tingkat
output-nya
perusahaan akan mencapai keseimbangan Bertrand apabila masing-masing
perusahaan dalam usahanya menganggap perusahaan pesaing akan tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya.
3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar
Kelompok Kecil)
Model Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas
(terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap ada perubahan tingkat
output atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu perusahaan, akan
memengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil
kebijakan untuk melawan tindakan tersebut.
Kelemahan dari model ini adalah apabila ada perusahaan baru yang masuk
maka keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan
mekanisme model pasar monopoli.
4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked
- Demand Model)
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga
asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah,
yaitu :
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa
deferensiasi produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya
bahwa ia tidak akan melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri
Demikian juga, perusahaan pesaing juga melakukan hal yang sama sehingga
semua perusahaan dalam industri dianggap telah dewasa dan berpengalaman.
4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked
- Demand Model)
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga
asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah,
yaitu :
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan
lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri tidak akan mengikutinya.
4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked
- Demand Model)
Dalam gambar di samping terlihat bahwa kurva
permintaan yang dihadapi oleh oligopolis patah
Kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe, yang
merupakan harga ekuilibrium awal.
4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked
- Demand Model)
Jika perusahaan oligopolis menurunkan harga
jualnya, maka perusahaan pesaing akan
menandingi kebijakan tersebut dengan
menurunkan harga juga. Akibatnya, permintaan
yang ada di pasar naik, tetapi tidak sebanyak
apabila perusahaan lain tidak menurunkan harga.
5. Model Stackelberg
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelberg
tahun 1952, yang merupakan pengembangan dari model Cournot.
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam
pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan
pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan
yang digambarkan oleh model Cournot.
5. Model Stackelberg
Pada gambar di sampingc terlihat bentuk
kurva isoprofit dan kurva reaksi yang
dimiliki oleh masing-masing
duopolis.Apabila perusahaan A yang kuat
menduga bahwa perusahaan pesaingnya
akan bereaksi atas dasar kurva reaksinya.
Dengan demikian, perusahaan A akan
menentukan tingkat output, yaitu di titik a
(Qa), Sedangkan perusahaan B sebagai
pengikut menghasilkan output sebesar Qb.
PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT DALAM
Fenomena pergeseran kurva-kurva permintaan ini dilukiskan dalam Gambar
11.7. Perusahaan A mula-mula menghasilkan output sebesar Q1 unit dan
menjualnya dengan harga P1. Kurva permintaan D1, yang berlaku di sini, dengan
mengasumsikan harga-harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain
tidak berubah. Dengan asumsi tersebut, penurunan harga dari P1 menjadi P2
akan meningkatkan permintaan menjadi Q1
PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT DALAM
permasalahan dalam pendekatan ini terletak pada kenyataan bahwa ada
banyak teori yang berbeda tentang perilaku antarperusahaan dan mesin-
mesin teori yang menghasilkan model penentuan harga yang berbeda
sehingga akan menghasilkan aturan-aturan pengambilan keputusan
yang berbeda pula.
Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dalam oligopoli:
o Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P1
maka permintaan akan bertambah ke C1, harga ke P2, maka permintaan
akan bertambah ke B1
• Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun.
• Pelanggan lain membatalkan pembeliannya.
o Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P1 dan P2
perubahan permintaan akan ke titik B dan C.
o Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A1 karena reaksi
perusahaanmengubah harga maka kurva permintaan menjadi D1ED2
Ciri – Ciri Pasar Oligopoli
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
• Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium.
menghasilkan barang berbeda misalnya perusahaan mobil, truk, sepeda
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
• Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat
terbatas
3. Promosi masih diperlukan
• Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan
mempertahankanpembeli lama,
MODEL PENETAPAN HARGA PASAR
OLIGOPOLI
Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga
produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah:
1. Pasar kartel.
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership).
PASAR DENGAN KETERANGAN HARGA (
KINKED DEMAND CURVE MODEL )
Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkan adalah kinked
demand curva model atau kurva permintaan yang patah .
hal ini disebut perang harga karakteristik umum dan model
duopoli yang merupakan kasus terbatas pada oligopoly karena
jumlah penjualnya yang ada 2 bahwa ada pola tertentu
berinteraksi dari pihak lawan untuk setiap periode yang di
harapkan tidak pernah terjadi .
Pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya
ketergantungan ( interdependency ) antara penjual yang satu
dengan yang lain . Karena dianggap dapat memberikan
keuntungan yang cukup besar .
Kelakuan harga in dapat mengakibatkan kurva permintaan
menjadi tidak lurus , tetapi patah dan disebut kinkend demand .
Karakteristik umum danj model duopoly yang merupakan
kasus terbatas pada oligopoly karena jumlah penjualnya
yangt hanya ada dua adalah bahwa adanya anggapan
bahwa ada pola tertentu daloam bereaksi dan phaak lawan
untuk setiap periode dan daloam kenyataan reaksi yang
diharapkan tidak pernah terjadi .
Harga yang membuat nyaman penjual satu dan penjual
dua adalah sebesar OP2. Pada harga sebesar OP2
jumlah yang diminta pada penjual satu (D1) dan
penjual dua (D2) adalah sama. Akan tetapi, jika ada
produsen menurunkan harga menjadi OP1, dengan
menurunkan harga ia mengharap permintaan
bertambah menjadi OQ4.
● Kalau penjual satu menaikkan harga menjadi OP3,
penjual dua diam saja tidak ikut menaikkan harga
Dengan tindakan ini maka penjual satu (D1) kehilangan
permintaan Q1-Q2. Inilah yang dikatakan harga untuk
oligopoli adalah rigid (kaku), sulit untuk dinaikkan dan
diturunkan. Hal ini dikarenakan kurva permintaannya
kinked (patah) Bentuk kurva yang kinked itu adalah
PED2.
Hal ini terjadi karena sifat reaksi seorang produsen
terhadap tindakan produsen lain karena kurva
penerimaan marjinalnya adalah PLNMR, yaitu ada
bagian yang patah (LN)
Pada MC2 ini tingkat harga yang menjamin laba maksimal
(MC=MR) adalah OP1. Jika biaya per unit turun, MC bergesar
menjadi MC1 Turunnya MC tidak mengubah harga yang
menjamin labanya maksimal tetap sebesar OP1. Demikian juga
jika biaya per unit naik, harga yang menjamin laba maksimum
adalah sebesar OP2. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan
harga tidak berubah selama MC memotong MR pada bagian
yang patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun.
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN
Di satu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk:
1 .Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati
oleh para produsen oligopoli dalam jangka Panjang
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh
(karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang
dapat merugikan masyarakat makro.
STRUKTUR PASAR OLIGOPOLI MEMUNGKINKAN DIADAKANNYA
SECARA DIAM
1 . Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat
persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis
2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang
ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka
mengadakan kerja sama.
3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru
dalam industri.
KEUNTUNGAN OLIGOPOLI SECARA MATEMATIS
Contoh 1:
Laba Maksimum dari Model Kurva Demand yang Patah (Kinked
Demand)Diketahui fungsi permintaan untuk harga naik dan turun yang
dihadapi oleh seorang oligopolis adalah: Q1 = 56 - 4P1 dan Q2 = 20 -
P2 dan fungsi biaya perusahaan tersebut adalah: TC = 4Q +0.25 Q2.
Hitunglah: jumlah dan harga yang memaksimumkan laba.
Untuk menemukan perpotongan kurva demand D1 dan
D2, kita pertemukan Q1 = Q2 pada tingkat harga
tertentu yaitu P1 = P2 sehingga kita peroleh:
14-0.25 Q = 20- Q
0.75 Q =6
Q=8
P = 12
Pada jumlah produksi sebesar 8 dapat diketahui batas
atas dan batas bawah dari kurva MR yang patah
M R1=14-0.5Q1
=14-05 (8)=9
M R2=20-2 Q2
= 20-2 (8) = 4
Pada jumlah produksi sebesar 8 maka baiaya MC :
MC = 4 + 0,5 Q = 8
PENENTUAN
HARGA PASAR
PADA
MONOPOLI
NBI : 1222200160
ANGGOTA KELOMPOK :
DELLA ERDIANA
NBI : 1222200161
NUR FITROTEN
DIAN SARI
NBI : 1222200162
VERA RAMBU
NGGONGI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di
dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga
tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti
ini adalah kasus monopoli murni atau pure
monopoly.Produk yang dijual di pasar tersebut
tak memiliki barang substitusinya.
ARTI MONOPOLI
adalah kemungkinan adanya perusahaan-
perusahaan baru yang masuk ke dalam
pasar yang sering disebut dengan istilah
"persaingan potensial". Dikarenakan adanya
persaingan potensial ini, perilaku seorang
produsen monopoli tidak sebebas seperti
apa yang digambarkan dalam kasus
monopoli murni.
MACAM PERSAINGAN TIDAK
LANGSUNG
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
2.TIDAK MEMPUNYAI BARANG PENGGANTI YANG
MIRIP
barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain.Syarat-
syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli
tidakdapat berbuat apa pun dalam menentukan syarat jual beli.
1.PASAR MOPOLI ADALAH INDUSTRI SATU
PERUSAHAAN
barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak
terdapat barang mirip (close subtitute).aliran listrik adalah contoh dari barang
yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip,yang ada hanyalah barang
pengganti yang sangat berbeda sifatnya,yaitu lampu minyak.
LANJUTAN CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLI
4.DAPAT MEMENGARUHI PENENTUAN HARGA
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan
tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam
industri.Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan
perusahaan- perusahaan lain memasuki industri tersebut.
3.TIDAK TERDAPAT KEMUNGKINAN UNTUK MASUK DALAM
INDUSTRI
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka
penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli dipandang
sebagai penentu harga atau price setter.
LANJUTAN CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLI
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam
industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan
menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yng
diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau bagaimanapun
perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah
bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungn
baik dengan masyarakat.
5.PROMOSI IKLAN KURANG DIPERLUKAN
TERDAPAT 3 FAKTOR
YANG DAPAT
MENYEBABKAN
MUNCULNYA PASAR
PERUSAHAAN MONOPOLI
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati
skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat
produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang,
yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada
perusahaan.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN
YANG AKAN MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni
maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke
dalam suatu industri.Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar.Sang
Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba
atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi.
LANJUTAN HAMBATAN BAGI
PERUSAHAAN YANG AKAN
MEMASUKI PASAR
Dengan masuknya perusahaan baru mereka menggerogoti pasar perusahaan yang sudah ada.Hal
tersebut menyebabkan kurva permintaan dan kurva pendapatan marginal yang dihadapi oleh masing-
masing perusahaan akan bergeser ke bawah.Cara lain menghalangi Perusahaan baru dalam bidang
Public Utility,adalah hak monopoli diberikan agar dapat menghalangi masuknya perusahaan yang
baru.
BEBERAPA SEBAB PERUSAHAAN
MONOPOLI
Kalau X adalah input utama untuk
produk Y, maka penguasaan sumber X
akanbisa menimbulkan perusahaan
monopoli untuk barang Y, dengan jalan
menolak penjualan X kepada
perusahaan lain. Contoh: PDAM,
Pertamina.
1.Penguasaan
bahan mentah
Merupakan suatu sumber terjadinya
monopoli untuk suatu macam
barang tertentu atau cara produksi
tertentu. Contoh: produk-produk
Microsft-Windows.
2.Hak Paten
LANJUTAN BEBERAPA SEBAB
PERUSAHAAN MONOPOLI
Ada kalanya hak monopili
diberikan oleh pemerintah.
Contoh: PELNI pada jalur
tertentu.
4.Pemberian Hak
Monopoli oleh
Pemerintah
Dibanding dengan skala minimum
perusahaan pasar yang ada masih terbatas,
mungkin hanya bisa memberikan "ruang
hidup untuk satu perusahaan saja Dengan
istilah lain, karena adanya economies of
scale yang besar, tetapi luas pasar yang
terbatas.
3.Terbatasnya
Pasar
PENENTUAN
BESARNYA
HARGA DAN
OUTPUT
Gambar disamping menunjukkan bagaimana seorang
monopolis dalam menentukan tingkat output optimal.
Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output
Q,yang sekaligius menunjukkan tingkat output
optimal.Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh
konsumen untuk output Q adalah P.Jadi kombinasi harga
dan output yang memaksimalkan laba bagi monopoli
adalah Q dan P.Besar laba yang diperoleh monopoli
ditunjukkan oleh daerah CPP'C'.Laba itu diperoleh TR
(OPC'Q) dikurangi dengan TC (OCC'Q).
POSISI KESEIMBANGAN
Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan
monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Penjual dalam
persaingan murni dapat menjual semua yang ingin dijualnya
dengan harga pasar yang ada karena harga sama dengan biaya
marginalnya. Sang Monopolis menghadapi kurva permintaan
atas produknya. Oleh karena itu, lebih banyak yang dijualnya
per unit waktu sehingga harganya harus lebih rendah. Hal ini
mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal Sang
Monopolis dalam hubungannya dengan harga.
Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli
murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk
perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan
perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal
dicapai pada saat MR = MC.jika persaingan sempurna
kecondongan kurva permintaannya horizontal,kurva
permintaan persaingan monopolis kecondongannya
bersifat elastis yang cukup besar dengan kemiringan
yang landai.Sementara itu, kurva permintaan seorang
monopolis berbentuk miring dengan kecondongan
yang bersifat inelastis.
HUBUNGAN P, TR, DAN MR
TABEL HUBUNGAN P, TR, DAN MR
Pendapatan marginal pada berbagai tingkat penjualan per unit waktu untuk Sang
Monopolis akan lebih rendah dari harga per unit pada tingkat penjualan ini. Untuk
lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel dan gambar di bawah ini.
Sejalan dengan penjelasan
gambar di atas, maka
besarnya harga TR = TC.
Hal ini terjadi karena
adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga
besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama
dengan harga (P) sehingga
TR = OPIKQ dan TC =
2. Dalam Jangka pendek Monopolis
Mengalami impas
Sejalan dengan penjelasan
gambar di atas, maka
besarnya TC lebih besar
daripada TR. Hal ini terjadi
apabila terjadi kenaikan
ongkos rata-rata yang terus-
menerus sehingga AC jangka
pendek lebih besar daripada
harga per unit (P). Dengan
demikian, dalam jangka
3. Monopolis yang Mendapatkan
Kerugian
Beberapa cara usaha monopolis
untuk mempertahankan agar
dia tetap sebaga monopolis
yaitu:
A. Selalu mengontrol sumber-
sumber bahan mentah yang
dipakainya
B. Selalu memegang hak paten
atas produksinya, supaya
perusahaan lain tidak bisa
3. Monopolis yang Mendapatkan
Kerugian
Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan
pemerintah yang bisa mengurangi dampak
negatif dari monopoli terhadap masyarakat
adalah:
1. Menetapkan Undang-Undang antimonopoli.
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan
tandingan.
3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan
tandingan di dalam pasar dengan tujuan
Kerugian Adanya Monopoli
Kita akan lihat dua alat pengaturan pemerintah
yaitu (1) pengaturan langsung terhadap harga
yang dijual oleh monopolis, dan (2) pengaturan
melalui pengenaan pajak.
1. Pengaturan Harga
Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur
harga yang dikenakan oleh perusahaan
monopoli negara, seperti perusahaan gas dan
listrik. Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah
penentuan harga yang akan menarik Sang
Monopolis untuk menyediakan produk
sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan
Pengaturan Monopoli oleh
Pemerintah
Dalam pasar persaingan sempurna seorang
pengusaha atau produsen akan menghasilkan
barang dengan berpedoman pada kesamaan
antara biaya marjinal (MC) dan penerimaan
marjinal (MR) yang juga sama dengan
penerimaan rata-rata (AR) atau sama dengan
tingkat harga (P), yang mana dapat ditunjukkan
pada perpotongan antara kurva biaya marjinal
(MC) dan kura penerimaan rata-rata (AR) pada
tink K Pada titik keseimbangan K itu berarti
produsen akan menghasilkan barang sebanyak
Pengaturan Monopoli oleh
Pemerintah
yaitu setinggi 01' dibanding dengan apabila
produsen bekerja pasar persaingan sempurna
(X) dan juga harga barang dalam pasar
monopoli lebih tinggi dibanding dengan harga
pada pasar persaingan sempuma (P). Dengan
demikian, dapat dikatakan pula bahwa
masyarakat mendapatkan kerugian. (social loss)
karena adanya pasar monopoli Kerugian
masyarakat itu ditunjukkan oleh segitiga EFG,
yaitu perbedaan antara berkurangnya
penerimaan total dan berkurangnya biaya total
Pengaturan Monopoli oleh
Pemerintah
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
2. Pengaturan Harga
pada Kasus Monopoli Murni
dengan Decrasing CostDisebut
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
2. Pengaturan Harga
pada Kasus Monopoli Murni
dengan Decrasing CostDisebut
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
2. Pengaturan Harga
Monopoli alami Sebuah monopoli alamiah terjadi
dalam industri di mana LRAC jatuh di atas
berbagai tingkat output seperti mungkin hanya ada
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
2. Pengaturan Harga
Monopoli alami
Monopoli alam melalui eksploitasi ekonomi skala
dapat dalam teori apa pun melemahkan saingan
aktual atau potensial murni atas dasar biaya. Jika
Jika monopoli kehilangan pangsa pasar (misalnya
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
3. Perpajakan
Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat
bersifat tetap dasarnya (lumpsum) dan dapat
bersifat khusus (spesific). Pajak yang lumpsum
sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat
jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
3. Perpajakan
a. Pajak Lumpsum Pajak yang lumpsum ini tidak
dipengaruhi oleh jumlah barang yang dihasilkan
perusahaan. pajak lumpsum ini sifatnya seperti
biaya tetap sehingga tidak akan memengaruhi
besarnya biaya marjinal, tetapi hanya
memengaruhi besarnya biaya rata-rata. Gambar ini
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
3. Perpajakan
Pajak Lumpsum
pajak lumpsum ini sifatnya seperti
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
3. Perpajakan
b. Pajak Khusus (Specific)
Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah
barang yang dihasilkan. Dengan kata lain, pajak
khusus ini dikenakan sebagai pajak per satuan (per
(per unit) barang yang dihasilkan.Semakin banyak
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
3. Perpajakan
b. Pajak Khusus (Specific)
dilukiskan bahwa dengan dikenakannya pajak
khusus itu kurva biaya rata-rata bergeser ke atas
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
3. Perpajakan
b. Pajak Khusus (Specific)
Penggeseran beban pajak
kepada konsumen dengan cara
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
Kasus ekonomi dan social standar terhadap
bisnis monopoli tidak lagi mudah . Pasar
berubah sepanjang waktu dan sebagainya
adalah kondisi dimana bisnis harus
beroperasi terlepas dari kekuatan pasar
yang nyata .
MONOPOLI DAN EKONOMI EFISIEN
● Kasus standar melawan monopoli adalah bahwa
harga monopoli lebih tinggi daripada biaya marjinal
dan rata-rata, baik menyebabkan hilangnya efisiensi
alokatif dan kegagalan mekanisme pasar.
Perusahaan monopoli adalah penggalian harga dari
konsumen yang berada di atas biaya sumber daya
yang digunakan dalam pembuatan produk, dan
kebutuhan konsun yang tidak terpenuhi .
KASUS EKONOMI TERHADAP
MONOPOLI
● Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh
Harvey Libenstein. Kurangnya kompetisi yang nyata dapat
memberikan monopoli kurang insentif untuk berinvestasi dalam
ide-ide baru atau mempertimbangkan kesejahteraan
konsumen. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa bahkan jika
keuntungan monopoli dari skala ekonomi, mereka akan
memiliki sedikit insentif untuk mengendalikan biaya produksi
dan inefisiensi 'X' akan berarti bahwa tidak akan ada
penghematan biaya yang nyata.
X INEFISIEN DI BAWAH MONOPOLI
dalam jangka panjang di mana
permintaan pasar sama dengan
penawaran pasar. Pertimbangkan
diagram di bawah ini.
Keseimbangan output dan harga di
Q1 dan PComP pada diagram
sebelah kiri dan PComP dan Q1
pada diagram sebelah kanan. Pada
titik ini, Harga = MC dan industri
memenuhi persyaratan untuk
efisiensi alokatif.
Jika industri ini diambil alih oleh
monopoli titik memaksimalkan
keuntungan (MC=MR) adalah pada
harga dan Q2 PMON output.
Monopoli ini mampu mengenakan
harga yang lebih tinggi membatasi
output total dan dengan demikian
mengurangi kesejahteraan ekonomi.
Kenaikan harga PMON mengurangi
surplus konsumen.
berikutnya yang membuat asumsi kerja rata-rata jangka
panjang dan biaya yang konstan marjinal di bawah
kedua persaingan dan monopoli. Hilangnya bobot mati
kesejahteraan ekonomi di bawah monopoli (yang
memaksimalkan keuntungan harga PI dan QI)
ditunjukkan oleh segitiga ABC. Harga kompetitif dan
output Pc dan Qc masing-masing.
Hal ini penting dalam esai dan pertanyaan data
ketika anda menganalisis pasar tidak sempurna
kompetitif di mana rasio konsentrasi tinggi menyebutkan
beberapa keuntungan potensial dari pemasok memiliki
kekuatan monopoli. Salah satu kesulitan dalam menilai
konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau
oligopoli terletak dalam mendefinisikan tepat apa yang
sebenarnya merupakan pasar.
POTENSI MANFAAT DARI
MONOPOLI
SKALA EKONOMIS
penyewaan skala untuk keseimbangan yang memberikan output yang lebih
tinggi dan harga yang lebih rendah daripada kondisi yang kompetitif. Hal ini
diilustrasikan dalam diagram berikutnya, di mana kita mengasumsikan
bahwa monopoli mampu mendorong biaya marjinal lebih rendah dalam
jangka panjang, menemukan sebuah output ekuilibrium Q2 dan harga di
bawah harga yang kompetitif.
DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan
biaya produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi
sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua
pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah agar
dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi harga
produsen monopolis berusaha untuk memperluas pasar
dengan cara menjual barang yang dihasilkannya di pasar
yang berbeda.
KONDISI TERJADI DISKRINASI HARGA
Kondisi Terjadinya Diskriminasi HargaTiga kondisi sebagai awal dapat
terjadinya diskriminasi harga:
a.Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-
bedasecara tajam.
b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan
elastisitas yang berbeda.
C. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali
barang-barangyang dibeli.
DISKRIMINASI HARGA DAPAT DI
BEDAKAN MENJADI TIGA
1 . Diskriminasi harga derajat pertama
Diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan di mana n
seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus
konsumen.
2 . Diskriminasi harga kedua
Diskriminasi derajat dua adalah versi yang lebih sederhana, di mana
penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-
kelompok harga.
3 . Diskriminasi harga ketiga Untuk
diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul-betul menjual barang di
pasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda.
Diskriminasi tingkat tiga adalah pengelompokan pembeli secara fungsional.
PEMBAGIAN PASAR PENJUAL YANG
BERBEDA
menghapuskan perbedaan harga yang ingin dipertahankan Sang
Monopolis. Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat
harga harus berbeda di antara pasar-pasar tersebut. Jika mempunyai
elastisitas yang sama maka penetapan diskriminasi harga tidak akan
berhasil. Elastisitas permintaan bisa dilihat dari kecondongan dari kurva
demand-nya. Semakin condong semakin elastis. Kedua pasar atau lebih
bila dilihat kurva demand-nya harus mempunyai kecondongan yang
berbeda.
Langkah pertama dalam analisis diskriminasi
harga adalah menentukan cara Sang Monopolis
harus membagi penjualannya atas dua atau lebih
pasar. Untuk setiap penjualan, dengan
mengabaikan biaya untuk sementara, dia harus
selalu menjual dalam pasar di mana setiap
penambahan penjualan satu unit per unit waktu
menambah paling banyak pada penerimaan
totalnya.
Diskriminasi harga sering dijumpai dalam industri public utility.
Perusahaan listrik biasanya memisahkan pemakaian untuk industri
dan pemakaian untuk rumah tangga. Dengan menggunakan meter
yang berlainan untuk masing-masing penggunaan memungkinkan
perusahaan untuk memisahkan kedua pasar tersebut Elastisitas
pemakaian komersil lebih tinggi dari elastisitas pemakaian rumah
tangga Oleh karena itu, pemakaian komersil dikenakan tarif yang
lebih rendah.
PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA
GRAFIK
biaya marginal ditunjukkan oleh garis MC.
Biaya marginal ini konstan dan sama untuk dua
kelompok pembeli. Dengan kata lain, produk
yang dijual mempunyai biaya produksi yang
sama. Kelompok A mempunyai permintaan
yang relatif inelastis, sementara permintaan
kelompok B lebih tinggi elastisitasnya. Setiap
kurva permintaan mempunyai kurva
pendapatan marginal, yaitu MRa dan MRb.
LANJUTAN
Dari penjelasan tersebut dan melihat gambar di atas, output
sebesar Q1Q2 akan dijual pada dua pasar. Sebanyak OQ1
dijual pada pasar A dan output sebanyak OQ2 dijual pada pasar
B. Agar keuntungan penjual maksimal, ia menetapkan harga
dengan kaidah MR = MC Dengan kaidah MR = MC di pasar A
harga jual produknya sebesar Opa dan di pasar B harga jual
produknya sebesar OPb. Untuk menetapkan harga di masing-
masing pasar potongkan kurva MC = kurva MR. Titik potong MR
= MC di gambar atas berada di K untuk pasar A dan di titik M
untuk pasar B.

More Related Content

Similar to PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx

TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1alvinprasetya1
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfalvinprasetya1
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdfFahmiAzzaqiFahmiAzza
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017alyaalevia
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017berliana pramudita
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makroteuku1234567
 
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...MarioArifiyandi
 
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Ramadhani Sheba Arifin
 
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Zahra Nabila
 
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...Dito Rahmandika Putra
 
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Auliaputri02
 
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...delladhania
 
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxSELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxDellaWidyasari
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro  Kelompok 2Pengantar Ekonomi Mikro  Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2PrawiraAndika
 

Similar to PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx (20)

TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
 
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptxTUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makro
 
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
Tugas eko 12, Mario Arifiyandi, Ranti Pusriana, Permintaan Dan Penawaran, SMA...
 
KELOMPOK 6 PE MIKRO
KELOMPOK 6 PE MIKROKELOMPOK 6 PE MIKRO
KELOMPOK 6 PE MIKRO
 
M1 47-68
M1 47-68M1 47-68
M1 47-68
 
PERTEMUAN III PERMINTAAN.pptx
PERTEMUAN III PERMINTAAN.pptxPERTEMUAN III PERMINTAAN.pptx
PERTEMUAN III PERMINTAAN.pptx
 
Pertemuan iii permintaan
Pertemuan iii permintaanPertemuan iii permintaan
Pertemuan iii permintaan
 
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
Eko 12. Ramadhani Sheba Arifin (X MIPA 3), Ranti Pusriana, Hukum Permintaan d...
 
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
Eko 12,Zahra Nabila Putri (X MIPA 3), Ranti Pusriana, tentang Permintaan dan ...
 
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
TUGAS EKO 12,DITO RAHMANDIKA PUTRA,RANTI PUSRIANA,TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN P...
 
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
Eko 12, Aulia Putri Khairani (X MIPA 3),Ranti Pusriana, tentang permintaan da...
 
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
Tugas eko12, Dellanavuri DY, Ranti Pusriana, permintaan dan penawaran, SMAN12...
 
Pertemuan iii teori permintaan
Pertemuan iii teori permintaanPertemuan iii teori permintaan
Pertemuan iii teori permintaan
 
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptxSELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
SELURUH MATERI PPT KEL. 1.pptx
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro  Kelompok 2Pengantar Ekonomi Mikro  Kelompok 2
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 2
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 

PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx

  • 1. PENGANTAR EKONOMI MIKRO TUGAS II (SLIDE) TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR NAMA: DELLA ERDIANA NAMA:NUR FITROTEN DIAN SARI NAMA: VERA RAMBU NGGONGI NBI: 1222200160 NBI: 1222200161 NBI: 1222200162
  • 2. HARGA SUATU BARANG DAN JASA HARGA Nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu Barang dan jasa itu mempunyai harga bila barang atau jasa mempunyai nilai guna. Apabila barang tersebut terbatas adanya (langka), maka harga barang itu semakin mahal. Begitupun juga sebaliknya Dalam Bahasa Teori Ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih banyak daripada suplai maka harga tersebut akan meningkat. Demikian sebaliknya jika permintaan lebih kecil maka harga akan turun
  • 3. Fungsi dari Harga 1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta. 2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi, harga akan bertugas “to cut off demand (casel)” 3. harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian 4. Harga juga pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber
  • 4. TEORI PERMINTAAN Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan “Permintaan” ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa dan keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa tersebut. Dapat dijelaskan sebagai berikut Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan harga tertentu Permintaan itu adalah permintaan akan atau jenis barang Tingkatan harga satuan dari tiap tiap jumlah barang itu berlainan Permintaan tersebut pada waktu tertentu, dan juga pasar tertentu
  • 5. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Suatu Barang 1. Harga barang itu sendiri 2. Kegunaan barang tersebut 3. Rasa dan keinginan konsumen 4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri 5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia 6. Jumlah dan jenis barang pengganti 7. Harga barang yang lain 8. Tingkat penghasilan konsumen 9. Waktu / tempat
  • 6. Fungsi Permintaan dapat Dirumuskan Sebagai Berikut Di mana : Dx : permintaan akan barang Px : harga barang itu sendiri P₂ : harga barang yang lain I : pendapatan konsumen S : selera Dx = f (Px ; Py ………P, I, S)
  • 7. Hukum Permintaan Hukum Permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang di minta mekanisme sebagai berikut: “ Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”. Kesimpulan sebagai berikut : 1. Naiknya harga akan mengakibatkan berkurangnya jumlah pembeli dan kecenderungan konsumen untuk mengurangi jumlah pembelinya 2. Turunnya harga mendorong konsumen memperbesar pembeliannya, juga mendorong konsumen baru yang sanggup membeli
  • 8. Kurva Demand Kurva permintaan merupakan tempat titik – titik yang masing masing menggambarkan tingkat maksimal pembelian pada harga tertentu dengan cateris paribus. Kurva Permintaan juga memperlihatkan harga maksimal yang akan dibayar bagi bermacam – macam kuantitas per unit waktu.
  • 9. Pengecualian Kurva Demand • Kasus klasik yang terkenal dengan nama “barang Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen paradax). • Berhubungan dengan barang gengsi (prestige goods), di mana jika barang ini naik, maka permintaan akan bertambah karena barang ini menonjolkan kemewahan. • Pengaruh harapan yang dinamis (dynamic expectational effects), jika harga barang turun maka jumlah pemintaan akan turun apabila orang memperkirakan bahwa harga akan terus menerus turun Gambar disamping memperlihatkna Kurva permintaan yang miring ke atas (upward sloping)
  • 10. Menggambar Kurva Demand dengan Sistematis Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan berapa fungsi sebagai berikut : Q = F (P) Fungsi ini dapat dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut : Di mana : Q = jumlah barang yang diminta P = harga a = konstanta b = slope dari garis itu (-) = persamaan selalu berslope negatif Q = a - bP Misal fungsi permintaan suatu barang X adalah : Qx = 200 – 0,5 Px Bagaimanakah bentuk kurva Demand ? Qx = 200 – 0,5 Px Px = 400 – 2 Qx Jika Qx=0, maka Px=400 memotong sumbu vertikal
  • 11. Perubahan Faktor – Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang itu Sendiri a. Pendapatan Konsumen Perlu diperhatikan bahwa yang berubah adalah "permintaan", bukan "jumlah yang diminta". kurva permintaan menunjukkan kuantitas (jumlah) yang diminta lebih besar pada setiap harga sehingga adanya kenaikan pendapatan akan menggeser kurva permintaan ke kanan dan sebaliknya b. Harga Barang Terkait Substitusi dan Komplementer . Ada dua macam barang terkait, yaitu barang substitusi dan barang komplementer. Kedua macam barang tersebut dapat didefinisikan dalam kaitannya dengan perubahan harga tersebut terhadap permintaan akan sesuatu barang.
  • 12. Perubahan Faktor – Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang itu Sendiri c. Selera dan Preferensi Konsumen Selera dan preferensi mempunyai arti yang hampir (bahkan) sama dalam menentukan permintaan. Misalnya, selera wanita berubah, tidak lagi menyukai T- Shirt lagi. Hal ini akan berakibat bergesernya kurva permintaan T-Shirt ke kiri. d. Perubahan Faktor Lain, Misalnya Perubahan Pengharapan Harga Misalnya, secara mendadak ada kenaikan pengharapan akan harga LPG naik maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan ke kanan. Sebaliknya, jika terjadi penurunan pengharapan harga LPG, maka akan menggeser kurva demand ke kanan.
  • 13. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan bebagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga Dari Tabel di samping terlihat bahwa permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal permintaan Ali dan Budi pada setiap tingkat harga. Kurva permintaan pasar adalah penjumlahan horizontal dari permintaan individu.
  • 14. TEORI PENAWARAN • Penawaran dapat diartikan sebagai kuantitas barang yang akan di jual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga dengan asumsi keadaan yang dianggap tetap tak berubah. • Hukum penawaran “Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah yang dikeluarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan cateris paribus.”
  • 15. BENTUK KURVA PENAWARAN 1. Bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran Bentuk Grafik : Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga Data hipotesis (bentuk persamaan matematika) QS= F (PX) QS= a + Bp Misalkan: QS= 30 + 2 P
  • 16. BENTUK KURVA YANG TIDAK TUNDUK KEPADA HUKUM PENAWARAN Disamping dengan bentuk-bentuk yang dikatakan tunduk kepada hukum penawaran, sebetulnya masih ada bentuk lainnya yang dalam praktik juga banyak kurva-kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum penawaran.
  • 17. PERUBAHAN PENAWARAN *Bahwa kualitas yang ditawarkan dapat berubah sebagai akibat berubahnya harga barangtersebut, berubahnya penawran akan barang tersebut atau kombinasi kedua barang tersebut. *FAKTOR MENYEBABKAN PERUBAHAN PENAWARAN 1. Berubahnya harga input variabel 2. Perubahan teknologi 3. Perubahan iklim 4. Harga komoditas lain 5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi
  • 18. PENENTUAN HARGA PASAR Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu di mana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli sejumlah barang tersebut dan harga pasar terjadi dari hasil kompromi anatara penjual dan pembeli. 1. Secara Grafik terjadinya harga pasar dapat dijelaskan dengan grafik dibawah ini
  • 19. PENENTUAN HARGA PASAR 2. Secara sistematis Persamaan fungsi demand = Qd = 400 - 0.5 P sedang fungsi penawaran Qs = 100 + P . Ditanya berapa Q dan P keseimbangan pasar Keseimbangan terjadi pada saat Qd=Qs 400-0.5 P=100+P 1.5 P = 300 P = 200 Q=300
  • 20. PENENTUAN HARGA PASAR 3. Perubahan Permintaan dan Penawaran Mengubah Harga dan Kuantitas Pasar a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap Dengan adanya perubahan penawaran atau permintaan, harga dan kuantitas keseimbangan akan berubah. Jika yang berubah permintaan adanya penambahan permintaan yang melebihi penawaran maka berakibat harga (P) akan meningkat. Sebaliknya, jika jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang diminta maka harga keseimbangan akan menurun.
  • 21. PENENTUAN HARGA PASAR 3. Perubahan Permintaan dan Penawaran Mengubah Harga dan Kuantitas Pasar b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran tetap Jumlah permintaan bertambah sedangkan penawaran tetap. Maka terjadi kenaikan harga yang semula 0Q1 menjadi sebesar 0Q2. Jumlah keseimbangan berubah, tadinya 0Q1 menjadi 0Q2.
  • 22. APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR 1. Kebijakan Celling Price : Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar. 2. Kebijakan Floor Price : Kebijakan yang ditetapkan pemerintah di atas harga pasar. 3. Cobweb Teori Teori Sarang Laba : Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah jika secara siklis dalam jangka panjang. Kalau harga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda.
  • 23. TEORI ELASTISITAS NAMA: DELLA ERDIANA NAMA: NUR FITROTEN DIAN SARI NAMA:VERA RAMBU NGGONGI NBI: 1222200160 NBI: 1222200161 NBI: 1222200162
  • 25. PENGERTIAN ELASTISITAS Jika terjadi perubahan factor yang mempengaruhi permintaan suatu barang akan mendapat respons/reaksi dari konsumen dengan berubahnya jumlag barang yang diminta (dibeli) bisa besar ataupun bisa juga kecil. Mengukur respons atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan Elastisitas. Semakin tidak elastis sifat permintaannya semakin kecil responnya. Tingkat elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang maupun yang ditawarkan karena adanya perubahan harga.
  • 26. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADANYA PERUBAHAN BARANG YANG DIMINTA 1. Harga barang itu sendiri 2. Harga barang lain yang mempunyai hubungan (komplemen/substitusi) 3. Pendapatan konsumen 4. Iklan 5. Selera 6. Penawaran
  • 27. ELASTISITAS PERMINTAAN (ED;EP) Konsep Sifat Elastisitas Permintaan: Sifat elastis dari suatu permintaan suatu barang ada 5 macam, yaitu 1. Perfect 2. Elastis 3. Unitary Elastic 4. Inelastis 5. Perfect inelastic
  • 28. CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS Mengukur tingkat elastisitas permintaan maupun penawaran diukur dengan cara yang sama. Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat elastisitas tersebut,yaitu: 1. Arc Elasticity (Elastisitas busur) Arc elasticity ini mengukur respons perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga. Ed = % Perubahan Qx % Perubahan 𝑃𝑥 Ed = 𝑂𝑋1 −𝑂𝑋0 𝑂𝑋𝑜 : 𝑂𝑃1 −𝑂𝑃𝑜 𝑂𝑃𝑂
  • 29. CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS 2. Point Elasticity Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi perubahan. Misalnya harga mobil Alphrad dari Rp 1,5 miliar turun Rp 20 juta. Menggambarkan skala seperti ini akan kesulitan
  • 30. HUBUNGAN ELASTSITAS DENGAN TOTAL REVENUE (TOTAL PENERMAAN) No. Nilai Elastsitas Jika Harga Naik Jika HargaTurun 1. Ed > 1 TRTurun TR Naik 2. Ed = 1 TRTetap TRTetap 3. Ed < 1 TR Naik TRTurun Terlihat pada tabel di atas, jika harga dinaikkan berakibatTR-nya turun maka sifat elastistas permintaannya adalah Elastis. Karena akan menghasilkan nilai koefisien elastisitas > 1.
  • 31. MENGAMATI ARAH PERUBAHAN HARGA DAN TOTAL REVENUE No. Harga Revenue Arah Perubahan Elastis 1. Naik Naik Sama In Elastis 2. Turun Naik Berlawanan Elastis 3. Naik Turun Berlawanan Elastis 4. Turun Turun Sama In Elastis 5. Naik Tetap - Unitary 6. Turun Tetap - Unitary
  • 32. MELHAT KURVA PERMNTAAN (AR) DENGAN MR • Jika nilai MR = 0 , koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis. • Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis. • Jika nilai MR = Negatif, koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis
  • 33. MELIHAT KECONDONGAN KURVA PERMINTAAN  D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastic  D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis.  D3 sifat permintaannya disebut elastis.  D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis.  D5 sifat permintaannya disebut inelastis
  • 34. ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY ; ) Elastisitaspermintaansilangmengukursampaiberapajauhberbagaibarangbe rhubungansatusama lain. Untukmenghitungtingkat cross elastisityinidenganmembandingkanprosentaseperubahanjumlahbarangXya ngdibelidenganprosentaseperubahanhargaY dan inidapatdiformulasikan : Exy (Ƞ) = % ∆Qx % ∆Qx Exy (Ƞ) = 𝑄𝑦2 −𝑄𝑦1 𝑄𝑦1+𝑄𝑦2 ∶ 𝑃𝑥2 −𝑃𝑥1 𝑃𝑥1+𝑃𝑥2
  • 35. ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY ; ) 1. Elastisitas Silang Barang Substitusi Karena harga teh turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan teh adalah barang substitusi.
  • 36. ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY ; ) 2. Elastisitas Silang Barang Komplementer Kopi dan gula adalah barang komplemen. Karena harga gula turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi bertambah walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi dan gula adalah barang substitusi.
  • 37. ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTICITY ; ) Hubungan Barang Substitusi, Komplemen, dan Elastisitas Silang No. Elastisitas Silang Sifat Hubungan Jika Py Naik Jika Py Turun 1. Jika Exy > 0 Substitutes Qx Naik QxTurun 2. Jika Exy < 0 Tidak ada hubungan QxTetap QxTetap 3. Jika Exy > 0 komplemen QxTurun Qx Naik
  • 38. ELASTISITAS PENAWARAN Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep elastisitas permintaan. Rumus untuk pengukuran koofesien juga sama: Menentukan sifat penawaran, hampir sama dengan permintan, yaitu dengan cara 1.Melihat besarnya koefisien elastisitasnya 2.Melihat kecondongan kurva permintaan
  • 39. ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY) Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Perubahan barang lux karena adanya kenaikan income Barang luxury adalah barang yang dibeli dalam jumlah banyak jika pendapatan konsumen bertambah
  • 40. PERUBAHAN PERMINTAAN BARANG INFERIOR KARENAADANYA KENAIKAN INCOME Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah. Hubungan elastisitas income dan jenis produk Jika koefisien elastisitas income lebih besar dari satu maka jenis produk itu adalah barang lux. Atau jika income konsumen meningkat 20% maka produk x tersebut adalah produk luxury.
  • 41. PERILAKU KONSUMEN NAMA KELOMPOK: DELLA ERDIANA NUR FITROTEN DIAN S. VERA RAMBU N. NBI :1222200160 NBI :1222200161 NBI :1222200162
  • 43. BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas. -Permintaan suatu barang merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat yang diberikan oleh barang tersebut. Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai gunanya (utility), tentu saja secara rasional konsumen berharap memperoleh yang optimal.
  • 44. NILAI BARANG -Ada 2 cara pengukuran nilai manfaat dan suatu barang yakni secara kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif,order,atau rangking). -Kebutuhan manusia pada garis besarnya dibagi enjadi 2 yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder (bukan pokok), sedang kempuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia disebut “nilai”
  • 45. NILAI BARANG DIBEDAKAN MENJADI a. Nilai penggunaan objektif ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. b. Nilai penggunaan subjektif ialah yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
  • 46. NILAI PERTUKARAN Yaitu kemampuan barang dan jasa untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya. Nilai pertukaran ini dapat dibagi menjadi: a.Nilai pertukaran objektif b.Nilai pertukaran subjektif
  • 47. Hendaknya manusia dapat berfikir secara rasional, Pemikiran rasional artinya menentukan target kbutuhan yang harus dipenuhi,disesuaikan dengan kemampuan,lingkungan,terutama ahli ekonomi yang termasuk aliran klasik membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasnya. PEMENUHAN KEPUASAN
  • 48. Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus menerus, maka kenikmatnnya terus menerus berkurang,sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan). Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi semua kebutuhannya supaya kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. HUKUM GOSSEN
  • 49. Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang. Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna). Pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi : U=f(X1;X2;........Xn) yang dimana U adalah banyaknya daya guna,X2 adalah banyaknya barang yang dikonsumsikan oleh konsumen. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN
  • 50. 1.Teori daya guna kardinal (cardinal utility) dalam menjelaskannya menggunakan marginal utility dan total utility. 2. Teori daya guna ordinal (ordinal utility) menggunakan pendekatan indifference curve (kurva indiferen). Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang menyatakan utility seseorang bisa diukur adalah pendekatan yang terlalu subjektivitas. PENDEKATAN TRADISIONAL TERPECAH MENJADI 2
  • 51. Dalam teori ini nilai guna dikenal nilai guna total (total utility/TU) Dan nilai guna marginal (marginal utility/MU). Dalam teori nilai guna dikenal hukum simishing marginal utility, yaitu pertabahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi. CARDINAL APPROACH
  • 52. Guna Batas (Marginal Utility) guna batas ialah sumbangan kepuaan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut hukum gossen semakin banyak jumlah barang yang sejenis maka semakin kecil. Guna Total (Total Utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah barang. KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA TOTAL
  • 53. ASUMSI(Anggapan)dalam teori cardinal Terdapat tiga asumsi dalam teori Cardinal: 1.Utilitity bisa diukur dengan uang.Dengan demikian,asumsi tentang ukuran ini harus diartikan sebagai jumlah uang yang bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satu satuan barang lagi.dengan demiian ukuran uang dapat digunakan untuk membahas perilaku konsumen.
  • 54. Yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.Dengan demikian, makin banyak barang yang dikonsumsikan makin besar pula jumah daya guna total yang diperoleh. 2.BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF DIMISHING MARGINAL UTILITY)
  • 55. 3.KONSUMEN BERIFAT RASIONAL Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal,yaitu daya guna maksimum.Perilaku konsumen dalam membelanjakan uangnya harus dapat dimengerti apabila selalu diarahkan kepada pencapaian daya guna maksimum.
  • 56. 2.MARGINAL UTILITY DARI UANG TIDAKLAH KONSTAN Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki,semakin memberikan kepuasan yang lebih besar.Kriteria pokok dari suatu alat pengukur bahwa alat pengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tetap.
  • 57. 1.Asumsi utility bisa diukur adalah pemikiran yang keliru, Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dan konsumen bersangkutan. KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL
  • 58. CARDINAL APPROACH Maksimalisasi Guna guna batas ini adalah tambahan guna pada total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut : TU2 (sesudah tambahan) – TU1(sebelum ada penambahan) atau (TUx+1) – (TUx) = MUx
  • 59. Maksimalisasi Guna contoh : seorang konsumen memerlukan dua jenis barang X dan Y, di mana harga barang X $ 1 per unit sedangkan pendapatan konsumen tersebut sebesar $ 10 dan guna batas dari dua barang tersebut seperti pada table berikut: Barang X Harga $ 1, per unit Barang Y Harga $ 1, per unit Jumlah unit MU Jumlah unit MU 1 40 1 35 2 35 2 30 3 30 3 28 4 24 4 25 5 21 5 22 6 18 6 20 kesimpulan : dengan penghasilan $10 konsumen dapat membelanjakan dengan 4 unit barang X dan 6 unit barang Y
  • 60. Maksimalisasi Guna Konsumen memiliki uang $14. kombinasi barang X dan Y yang mana yang dipilih agar utility-nya maksimal Barang X Harga $ 1, per unit Barang Y Harga $ 2, per unit Jumlah dalam bakul MU X Jumlah dalam kg MU Y 1 40 1 68 2 38 2 60 3 36 3 54 4 34 4 48 5 32 5 40 6 30 6 30 7 24 7 24
  • 61. Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi 1. Mencari kemungkinan dari kombinasi kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula 2. Kemudian diuji apakah juga memenuhi formula 3. Jika salah sati tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain 4. Harga barang X dan Y mempunyai perbandingan 1 : 2 (X=$1, Y=$2)
  • 62. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Dari tabel diatas yang memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi, yaitu : 1. Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y 2. Kombinasi II : 6 barang X dan 2 barang Y 3. Kombinasi III : 7 barang X dan 4 barang Y 4. Kombinasi IV : 8 barang X dan 5 barang Y Selanjutnya yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7 barang X dan 3 barang Y (7 x $1 + 3 x $2 = $13).
  • 63. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen (1) Syarat pertama : Mux/Px = Muy/Py 26/1 = 40/2 = 20 .......telah memenuhi syarat pertama (2) Syarat kedua : X. Px + Y. Py = I (income) 7 x $1 + 3 x $2 = 13 ………memenuhi syarat kedua
  • 64. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli 1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang Harganya lebih murah. 2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut akan Berkurang.
  • 65. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Contoh menurunkan fungsi permintaan dari tabel Marginal Utility: Diketahui besarnya marginal utility dari barang X dan Y sebagai berikut: Misalkan harga barang X $2 dan harga barang Y $1. Sedang jumlah uang yang siap Dibelanjakan sebesar $ 12. Kombinasi barang X dan Y mana yang dipilih? Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 Mux 16 14 12 10 8 6 4 2 MUy 11 10 9 8 7 6 5 4
  • 66. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Syarat pertama: Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama (MUx/Px = MUy/Py) ada beberapa kombinasi, yaitu: 1. Unit barang X dan 4 unit barang Y 2. Unit barang X dan 5 unit barang Y 3. Unit barang X dan 6 unit barang Y 4. Unit barang X dan 7 unit barang Y 5. Unit barang X dan 8 unit barang Y
  • 67. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Dari kelima kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 3 unit barang X dan 6 unit barang Y karena: X. Px + Y. Py = $12 3. $ 2 + 6. $ 1 = $12 Andaikata harga barang X turun menjadi $ 1 dan yang lainnya teta makaKombinasi yang dipilih konsumen berubah. Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama (MUx/Px = MUy/Py) ada beberapa kombinasi, yaitu: (1.) 5 unit barang X dan 4 unit barang Y (2) 6 unit barang X dan 6 unit barang Y (3) 7 unit barang X dan 8 unit barang Y.
  • 68. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Dari ketiga kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 6 unit barang X dan 6 unit barang Y karena: X. Px + Y. Py = $12 6. $ 1 + 6 . $.1 =$12 Jika kondisi perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta digambarkan secara grafik bisa sebagai berikut:
  • 69. Property Indiference Curve Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu: ⮚ Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen mengonsumsi Komoditi dapat diukur secara numerik. Sesungguhnya, ukuran utility yang Digunakan tidak bersifat objektif, tetapi ukuran kepuasan itu bersifat subjektif. ⮚ Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konsta adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. ⮚ Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
  • 70. Property Indiference Curve kelemahan pendekatan ini muncul pendekatan ordinal.Cara kedua ini tingkat utility diukur melalui ordinal atau rangking. Akan tetapi, tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference curve (IC), yaitu kurva yang menggambarkan tingkat utility yang sama untuk berbagai kombinasi barang. Pendekatan classical approach yang kepuasan konsumen bisa diukur dengan numerik, pada pendekatan indifference curve ini kepuasan konsumen tidak bisa diukur tetapi bisa diungkapkan
  • 71. Property Indiference Curve 1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve : Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori indifference curvememerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu: a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality). b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money) c. Utility dinyatakan secara ordinal
  • 72. Property Indiference Curve 1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve : Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan rill, teori indifference curvememerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu: d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang(diminishing marginal utility). e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komod f. Consistency and transitity of choice.
  • 73. Property Indiference Curve 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut dengan Marginal Rate of Substitution. lihat gambar di bawah ini AA” > BB” dan seterusnya
  • 74. Property Indiference Curve 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution Dari gambar di atas menunjukkan konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada satu IC yang sama. Kombinasi Jumlah barang X Jumlah barang Y A 2 10 B 4 6 C 7 4 D 12 2
  • 75. Property Indiference Curve 3. Sifat-Sifat Indifference Curve a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang b. Cembung terhadap titik 0 atau origin c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
  • 76. Property Indiference Curve 4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar Keterangan gambar di bawah kombinasi X dan Y pada indeference curve (IC) akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi- kombinasi yang ada pada IC yang berbeda.
  • 77. Property Indiference Curve 4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi.
  • 78. Property Indiference Curve 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinas di titik C. Hal ini disebabkan terletak pada IC1.
  • 79. Property Indiference Curve 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang berbeda. Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling berpotongan
  • 80. Property Indiference Curve 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada IC yang berbeda. Oleh karena itu, dua IC tidak mungkin saling berpotongan
  • 81. Keseimbangan Konsumen Konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva anggaran(budget line).konsumen dapat menikmati titik c pada IC tetapi konsumen juga dapat menikmati E.
  • 82. Keseimbangan Konsumen yang optimal Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengomsumsi barang yang optimal.
  • 83. Perubahan Utilitas Konsumen 1.Berubahnya salah satu barang.hal ini disebabkan jika harga naik jumlah barang x yang dapat dibeli berkurang dan jika turun barang x yang dapat dibeli bertambah.jika titik potong E1 dan E2 dihubungkan dengan sebuah garis maka garis itu disebut price cumsumtion curve(PCC).
  • 84. Perubahan Utilitas Konsumen 2.Berubahnya pendapatan konsumen. Jika harga suatu barang berubah akan memiliki dua dampak.yang pertama konsumen akan menambah jumlah barang yang diminta. Kedua, deangan barang dalam jumlah lebih banyak. Untuk leebih jelasnya dapat dilihat dari grafik dibawah ini
  • 85. Perubahan Utilitas Konsumen 3. Perubahan harga pada barang normal dan inferior. Jika terjadi perubahan harga,misalkan barang x harga lebih murah maka konsumen akan membeli barang x dalam jumlah lebih banyak
  • 86. Perubahan Utilitas Konsumen 3. Perubahan harga pada barang normal dan inferior. Jika terjadi perubahan harga,misalkan barang x harga lebih murah maka konsumen akan membeli barang x dalam jumlah lebih banyak
  • 87. Perubahan harga pada barang inferior Semakin murahnya barang x menghasilkan efek pendapatan yang negatif, yaitu jumlah barang x yang diminta berkurang.
  • 88. Devinisi kurva permintan dari kurva pcc Keseimbangan konsumen untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu. -Penggambaran kurva engel dari kurva ICC. Dari kurva ICC ini dapat dibentuk kurva engel yang menggambarkan hubunga antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta terhadap barang yang dikonsumsi.
  • 89. Bentuk indifference curve Kurva indifference adalah non linier turun dari kiri atas ke kanan bawah dn cembung terhadap titik nol. Kritik dan aplikasi pendekatan indifference curve 1.Kritik a.Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks tidaklah mudah. b.Subtitusi barang x diakibatkan adanya kenaikan harga .
  • 90. Aplikasi menghitung utilitas konsumen dari fungsi Contoh 1:Diketahui suatu fungsi utility beserta nilai dari pendapatan harga. Fungsi utility=XY dan besarnya income (I) = $1.000. Harga barang X (Px) = $ 10 dan Py $20. Hitunglah kuantitas barang X dan barang Y yang mengoptimumkan kepuasankonsumen.Jawab:L= Fungsi Tujuan-A Fungsi kendalaU (XY)+A (Persamaan garis anggaran)=U (XY)+λ(I-PxX-PyY)=XY+A (1000-10X- 20Y)Temukan turunan parsial untuk X, Y dan λ karena kita akan menemukan nilai X, Y,dan A yang memaksimumkan utility.1 81/8x=Y-10λ=02. 8L/OY=X-20λ=03. L/λ=1000-10X-20Y=04. λ =Aλ = 1/10 YA = 1/20 XX=100-2 Y1/10 Y = 1/20 XY = 2X(2)145. X=100-2YX=100-4X5 X=100X=20 dan Y = 406. Jadi barang X yang dibeli sebanyak 20 Unit dan barang Y sebanyak 40 unit.7. Recheck, apakah ini memenuhi syarat kedua nilai X dan Y kita masukkan persamaan garis anggaran (1000-(10. 20)-(20.40))
  • 91. BAB V PERILAKU EKONOMI 03 02 04 Vera Rambu Nggongi NBI : 1222200162 Della Erdiana NBI : 1222200160 Nur Fitroten Dian. S NBI : 1222200161
  • 93. PERILAKU PRODUSEN Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output. Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya Perilaku produsen = tindakan atau tingkah laku produsen (Producer's Behaviour)
  • 94. PERILAKU PRODUSEN untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya merupakan tujuan yang prinsipiel. Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya inilah seorang produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau "ekuilibrium produsen". Input Prose s P1 Prose s P2 Prose s P3 Labor 2 3 4 Capital 3 2 1
  • 95. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang“. Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi tertentu di mana hanya ada satu faktor produksi yang bervariabel Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel
  • 96. FUNGSI PRODUKSI  Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi.  Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga  Jumlah output yang dihasilkan suatu perusahaan tergantung pada Jumlah input yang digunakan.
  • 97. FUNGSI PRODUKSI Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi, barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan variabel bebas. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Q = F(C,L,B,S) Q = Output B = Bahan Baku C = Capital S = Skill L = Labor
  • 98. FUNGSI PRODUKSI Hubungan antara output dan input itu bisa dalam bentuk linier ataupun tidak linier.
  • 99. FUNGSI PRODUKSI Hubungan antara output dan input itu bisa dalam bentuk linier ataupun tidak linier.
  • 100. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Kurva TP (total product) adalah total produksi yang dihasilkan Oleh sejumlah tenaga kerja (labor) Kurva AP (average product) rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja Kurva MP (marginal product) adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor) • AP = TP/Labor • MP = ∂ TP/ ∂ L
  • 101. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK 1. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Di minishing Returns) Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Low of Diminishing Returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun.
  • 102. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Tana h Labo r TP AP MP 1 0 0 0 - 1 1 3 3 3 1 2 7 3.5 4 1 3 12 4 5 1 4 16 4 4 1 5 19 3.8 3 1 6 21 3.5 2 1 7 22 3.15 1
  • 103. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Sumbu horizontal menunjukkan jumlah faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan Sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q). Dalam hal ini faktor produksi tanah dianggap sebagai faktor produksi tetap. Dari produksi total (TP) itu kita dapat mengetahui pula besarnya
  • 104. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK 2. Hubungan antara TP, AP, dan MP • Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama dengan nol
  • 105. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK 2. Hubungan antara TP, AP, dan MP • Hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP). Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata-rata (AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP), Hal ini menunjukkan bahwa pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva produksi marjinal (MP).
  • 106. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK 2. Hubungan antara TP, AP, dan MP Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah: 1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP. 2. Jika AP maximum maka MPP = AP. 3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP
  • 107. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK 3. Tahapan dalam Fungsi Produksi Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Pada Gambar 5.1 kita membagi fungsi produksi itu dalam tiga tingkatan atau tahap, yaitu tahap I, tahap II, dan tahap III. Tahap I ditandai dari produksi awal hingga AP yang maximal. Tahap II dimulai dari AP maximal hingga MP- nya sama dengan 0 (nol). Tahap III ditandai dari TP yang mulai menurun
  • 108. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK 3. Tahapan dalam Fungsi Produksi • Tahap I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah
  • 109. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK 3. Tahapan dalam Fungsi Produksi • Tahap II Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih terus bertambah. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus bertambah. Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat
  • 110. ANALIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK 3. Tahapan dalam Fungsi Produksi • Tahap III AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
  • 111. KURVA ISOQUANT Isoproduk atau isoquant adalah kurva yang menunjukan berbagai kemungkinan kombinasi Teknik antara dua imput yang bervariabel menghasikan suatu tingkat ouput tertentu.
  • 112. PRODUKSI JANGKA PANJANG Produksi jangka Panjang adalah suatu proses produksi dimana semua factor produksi dapat diubah –ubah jumlahnya atau semua factor produksi bersifat variabel.
  • 113. SIFAT DARI KURVA ISOQUANT Ciri ciri isoquant dengan indifference,yaitu a.cembung ke arah titik origin. b.menurun dari kiri atas ke bawah. c.Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukan jumlah produksi yang lebih banyak. d.Antara kurva satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 114. MRTS ( marginal rate technical of substitution ) MRTS adalah factor y sehingga tinkat ouput berubah sejumlah factor x yang harus dikompensasi oleh tambahan
  • 115. BENTUK ISOQUANT LAIN Bentuk isoquant yang linear Bentuk kurva yang di atas menunjukan adanya substitusi imput kapital dean labor adalah sempurna.
  • 116. Bentuk isoquant yang imp-ut ouput yang berupa huruf l seperti di atas menunjukan tidak adanya substitusi imput kapital dan labor.
  • 117. ISO –BIAYA ( isocost ) Iso biaya (Isocost ) adalah kurva yang menunjukan kedudukan dan titik yang menunjukan kombinasi barang atau factor produksi yang di beli oleh produsen sejumlah anggaran tertentu. Kurva isocost
  • 118. . Kurva iso cost berubah di sebabkan : -harga factor produksi labor turun atau naik sedangkan lainya tetap. -harga factor produksi kapital turun atau naik sedangkan lainya tetap. -jumlah modal ( dana ) berubah berkurang atau bertambah . PERUBAHAN ISOQUANT
  • 119. jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost bergeser ke atas dari K2L2 menjadi KL3L3. KURVA ISOCOST KAPITAL
  • 120. KURVA ISOCOST MODAL ( dana ) Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost bergeser ke atas KL2 menjadi KL3.
  • 121. EKUILIBRIUM PRODUSEN Ekuilibrium produsen adalah suatu keadaan seimbang dimna produsen mendapatkan keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk nmengubah – ubah tingkat produksi.
  • 122. PRODUK OPTIMUM Pada gambar tersebut,titik C menunjukan produksi yang optimum dimnaq pada saat itu produsen dalam posisi keseimbangan. Persamaan diatas masin-masinjg ruas kiri dan kanan dibagi pl.pc maka hasil. PL.MPK =PK.MPI PI.MPK =PI.PK
  • 123. Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) diberbagai isoquant.Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu JALUR EKSPANSI (EXPANSION PATH)
  • 124. HASIL DARI PENGEMBANGAN SKALA USAHA (RETURN TO SCALE) Jika input ditambah maka output akan bertambah.Jika L adalah labor dan c adalah kapital dan Q adalah output maka: =L + C akan menghasilkan Q Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah; =Al + aC Bq Hasil penambahan input a berakibat perubahan output b bisa dalam keadaan (1) b > a; (2) b = a; dan (3) b > a
  • 125. KURVA Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat Jika input ditambah 2 kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat Jika input ditambah 2 kali lipat, output bertambah lebh 2 kali lipat INCREASING RETURN TO SCALE COSNTAN RETURN TO SCALE DECREASING RETURN TO SCALE
  • 126. BEBERAPA FAKTOR YANG BISA MENYEBABKAN PROSES PRODUKSI LEBIH EFESIEN,YAITU: 1.Terjadi spesialisasi dari para pekerja semakin banyak terlibat dalam proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil. 2. Penggunaan teknologi 3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama 4. Semakin besar skala produksinya, semakin efesien
  • 127. MEMILIH KOMBINASIINPUT YANG EFISIEN(RIDGE LINE) Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant dinmana antara isoquent yang satu dengan isoquant yang satu dengan isoquant yang lainnya tidak berpotongan.isoquant yang terletak semakin jauh dan titik jauh dan titik 0 menunjukkan tingkat outputyang semakin besar.
  • 128. RELEVANT RANGE Yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan kombinasi 2 input di beberapa tingkat isoquant.Jadi apabila produsen masih berproduksi di luar relavant range (daerah relavant) maka titik produksi itu terletak di daerah yang tidak relavant (irrelavant range).
  • 129. Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan meyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri.Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant isocost. KOMBINASI ONGKOS TERKECIL (LEAST COST COMBINATION)
  • 130. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA NAMA KELOMPOK : DELLA ERDIANA NUR FITROTEN DIAN S. VERA RAMBU N. 1222200160 1222200161 1222200162
  • 131. << Pengertian Pasar Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. Sedang pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang Sedang yang dimaksudkan dengan persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
  • 132. CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN
  • 133. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli.Masing- masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapapun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap.oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal,yaitu sumbu jumlah barang.
  • 134. CIRI –CIRI PASAR PERSAINGAN MURNI / SEMPURNA ● Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut: 1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak 2. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. 3. Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah 4. Informasi terhadap pasar sempurna.
  • 135. 1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Dari gambar di samping terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TRTC) adalah sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2 Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimaladalah sebesar P=OP1 dan Q = 0Q1
  • 136. 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum Dari gambar di samping terlihat, harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. Sedang besarnya TR adalah OP1LQ1. Total rugi (TR- TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi manimal adalahsebesar P = OP2 dan Q = 001
  • 137. 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Dari gambar di samping terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama OP1KQ1. Kita perhatikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna seperti gambar di samping, untuk mendapatkan laba normal perusahaan harus bekerja yang paling efisien.
  • 138. 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi seperti ini tidak bisa dialami oleh perusahaan yang berada pada persaingan yang lain. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P=OP1 dan Q = 0Q1 Dengan AC yang paling rendah
  • 139. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan-perusahaan untuk menambah perusahaan- perusahaan yang baru.
  • 140. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu: a. Mendapat laba super normal b. Mendapat laba normal c. Menderita kerugian
  • 141. Dalam jangka pendek suatu perusahaan yang mengalami kerugian masih mungkin untuk memutuskan tetap rugi. Akan tetapi, posisi ekuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang minimum, yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan, walaupun AFC tidak bisa tertutup. Berikut gambar grafik perusahaan dalam persaingan sempurna yang memperoleh kerugian.
  • 142. Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna Dalam Periode Jangka Panjang
  • 143. Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan "selalu" hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC,pada saat AC minimum.Perusahaan yang hanya menerima keuntungan normal (normal profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal or Profitability",artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar.
  • 144. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya mejadi efisien dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif. •Kebaikannya Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen.Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja agar tidak mengalami kerugian dan tidak ada inovasi. •Keburukannya
  • 146. NBI ; 1222200160 NAMA KELOMPOK : NBI : 1222200161 DELLA ERDIANA NUR FITROTEN DIAN S. NBI : 1222200162 VERA RAMBU N.
  • 147. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing- masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Caranya dengan promosi, perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya.
  • 148. TERDAPAT 2 UNSUR MODEL PASAR PERSAINGAN MONOPOLI •Pertama, terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. Maka kurva permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal. •Kedua, terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.Dalam pasar dengan persaingan monopoli terdapat banyak penjual untuk suatu jenis produk tertentu, dan produk masing-masing penjual dapat dibedakan dari produk penjual lainnya. 02
  • 149. TEORI PERSAINGAN MONOPOLI Analisis ini sangat banyak persamaannya dengan analisis persaingan murni. Analisis ini memberikan gambaran yang lebih baik tentang industri dengan persaingan di mana terdapat perbedaan produk pengolahan makanan, pakaian pria, tekstil, perusahaan jasa di kota besar, dan banyak lainnya yangmengakui adanya sedikit unsur monopoli dan perbedaan harga yang dikenakan olehberbagai penjual untuk suatu jenis produk tertentu.
  • 150. Perbedaan produk menyebabkan sebagian konsumen lebih menyukai produk penjual tertentu dibandingkan dengan produk penjual lain. Akibatnya kurva permintaan yang dihadapi oleh seorang penjual agak miring sedikit ke bawah dan menyebabkan penjual sedikit banyak dapat mengendalikan harga produknya. Biasanya, kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sangat elastis dalam batas harga tertentu karena berbagai barang substitusi tersedia bagi produknya. PERBEDAAN PRODUK
  • 151. PERSAINGAN MONOPOLI DALAM JANGKA PENDEK Dalam jangka pendek, bahwa pada suatu saat perusahaan akan menerima keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya menerima keuntungan normal saja, Pada pasar persaingan monopoli barang heterogen sehingga semua produsen juga tidak akan menetapkan harga yang sama. Lain halnya dengan pasar persaingan sempurna di mana barang adalah homogen, maka semua produsen akan menetapkan harga pasar yang sama. Oleh karena itu, selama tidak ada dua perusahaan yang menjual barang yang persis sama maka harga-harga juga tidak akan sama di dalam satu industri/pasar.
  • 152. PERSAINGAN MONOPOLI DALAM JANGKA PANJANG Apabila dalam jangka panjang ada perusahaan-perusahaan dalam persaingan ini mengalami keuntungan lebih,maka akan mendorong masuknya perusahaan- perusahaan lain.kurva permintaan penjual perseorangan akan bergeser ke kiri.Dengan adanya produk deferensiasi yang semakin besar berarti akan menaikkan ongkos total,berarti kurva AC dan MC akan bergeser ke atas.Hal ini disebut increasing cost industry. Apabila ini berjalan terus maka lama-kelamaan sampai seluruh keuntungan lebih yang mula-mula dinikmati masing-masing perusahaan akan habis.
  • 153. Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada persaingan sempurna bentuk kurva demand-nya horizontal atau elastis sempurna, kurva demand dari monopoli bersifat inelastis. Kurva demand perusahaan yang monopolistik berbentuk elastis. Kemiringannya di antara kedua kurva demand dari monopoli dan persaingan sempurna. BENTUK KURVA
  • 154. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK • Mendapat laba supernormal • Mendapat laba normal • Menderita kerugian
  • 155. 1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal Dari gambar di samping, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK
  • 156. 2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal MR MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
  • 157. 3. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang mendapat Laba Normal MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR MC harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata- ratanya OP1. Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
  • 158. MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
  • 159. PUSAHAAN DALAM PERSAINGAN MONOPOLISTIK YANG MENDAPATKAN LABA NORMAL Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1 Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR) Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
  • 160. 1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar. Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
  • 161. 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum. Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata jangka panjang terletak di atas kurva permintaan untuk semua output Keluarnya perusahaan dan industri akan terus berlangsung sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang untuk setiap perusahaan bersinggungan dengan kurva permintaan .
  • 162. 3. Promosi Penjualan Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara ini akan diimbangi dengan kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi.
  • 163. 4. Jenis produk yang tersedia Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan.
  • 165. NAMA KELOMPOK : NAMA: DELLA ERDIANA NAMA: NUR FITROTEN DIAN S. NAMA: VERA RAMBU N. NBI: 1222200160 NBI: 1222200161 NBI: 1222200160
  • 166. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.dan Pasar Oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari dua sampai dengan lima produsen, sedangkan apaila terdiri dua perusahaan disebut duopoli. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
  • 167. 1.Jumlah penjual: Lebih dari satu bisa 2, 4, atau 10. 2. Kondisi biaya: Dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan,konstan, dan meningkat. 3. Jumlah pembeli : Produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah pembeli yang sangat banyak 4. Kondisi Demand: Close substitute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi. ASUMSI DAN KETERANGAN
  • 168. 5. Fungsi dan tujuannya: Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal.Sedang jangka panjang menginginkan menguasai pasar 6. Strategi penjualan: penjualan dilakukan dengan mendorong promosi,penjualan desain produk, dan distribusi channel. 7.Reaksi rival Setiap tindakan yang berkaitan dengan harga, servis, dankuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing. LANJUTAN ASUMSI DAN KETERANGAN
  • 169. ● Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi ● Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan KARAKTER PASAR OLIGOPOLI
  • 170. Untuk sederhananya, anggap bahwa produk tersebut homogen dan para pembeli memilih produk di antara kedua perusahaan tersebut semata-mata berdasarkan harganya. Anggap pula bahwa kedua perusahaan tersebut menetapkan harga yang sama dan masing-masing mempunyai pangsa (shore) pasar yang sama. DEMAND OLIGOPOLI
  • 171. MODEL OLIGOPOLI 1. Model Cournot Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
  • 172. KURVA PASAR DUOPOLI MODEL COURNOT Dalam hal ini jelas bahwa perusahaan kedua hanya menghasilkan setengah dari output yang diminta pasar yang tidak dilayani oleh perusahaan pertama. Jadi, output yang dihasilkan perusahaan kedua adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari seluruh permintaan yang ada di pasar. Kemudian perusahaan pertama yang menghadapi suasana ini beranggapan bahwa perusahaan kedua akan tetap mempertahankan output-nya untuk periode berikutnya. Dengan demikian, perusahaan pertama menawarkan 0,5 dari seluruh permintaan yang ada di pasar pada periode selanjutnya.
  • 173. KURVA REAKSI DARI PASAR DUOPOLI MODEL COURVAL Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat digambar dengan mudah. Jika perusahaan pertama memproduksi setengah maka perusahaan kedua akan memproduksi seperempat. Jika perusahaan pertama memproduksi 1, maka perusahaan kedua akan memproduksi O. Jika perusahaan pertama memproduksi 0 maka perusahaan kedua akan memaksimumkan laba dengan memproduksi setengah. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kedua bereaksi terhadap perusahaan pertama. Begitu juga sebaliknya,
  • 174. Misalkan kurva permintaan yang dihadapi duopoli adalah: Q= a + bx, dan b> 0, serta Q = Q1 +Q2 ● Q = Jumlah output total ● Q1 = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama ● Q2 = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua ● A = konstanta ● b = slope/kemiringan garis permintaan PENURUNAN KURVA REAKSI SECARA MATEMATIS
  • 175. Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli tidak perlu sama. Apabila keadaan duopolis tidak sama besarnya, maka perusahaan yang mempunyai ukuran/skala usaha yang lebih besar akan memiliki 11R yang lebih kecil.
  • 176. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing kurva MR duopolis harus meningkat lebih lambat daripada meningkatnya MC atau kemiringan kurva MC lebih besar daripada kemiringan kurva MR.
  • 177. Sedangkan, Keuntungan dari masing masing duopolies adalah :
  • 178. Ada beberapa kelemahan dari model Cournot, yaitu : a. Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman- pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis b. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing- masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna.
  • 179. Ada beberapa kelemahan dari model Cournot, yaitu : a. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan. b. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
  • 180. 2. Model Bertrand Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing- masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan. Masing-masing perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama dan berusaha memaksimumkan keuntungannya dengan asumsi bahwa harga yang ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
  • 181. Model inipun tidak lepas dari kritik seperti halnya model Cournot, yaitu : a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidakpernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnyatidaklah realistis. b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetap tidak untuk pasar. c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harg persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaa atau pesaing baru untuk masuk/keluar pasar.
  • 182. 3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil) Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. apabila masing-masing perusahaan tidak menyadari akan ketergantungan mereka, maka pasar akan mencapai keseimbangan Cournot jika masing-masing perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan mempertahankan tingkat output-nya perusahaan akan mencapai keseimbangan Bertrand apabila masing-masing perusahaan dalam usahanya menganggap perusahaan pesaing akan tetap mempertahankan tingkat harga jualnya.
  • 183. 3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil) Model Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu perusahaan, akan memengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil kebijakan untuk melawan tindakan tersebut. Kelemahan dari model ini adalah apabila ada perusahaan baru yang masuk maka keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan mekanisme model pasar monopoli.
  • 184. 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model) P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah, yaitu : a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi produk. Perusahaan oligopolis akan belajar lewat pengalamannya bahwa ia tidak akan melakukan perang harga karena akan merugikan diri sendiri Demikian juga, perusahaan pesaing juga melakukan hal yang sama sehingga semua perusahaan dalam industri dianggap telah dewasa dan berpengalaman.
  • 185. 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model) P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah, yaitu : b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut. c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.
  • 186. 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model) Dalam gambar di samping terlihat bahwa kurva permintaan yang dihadapi oleh oligopolis patah Kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe, yang merupakan harga ekuilibrium awal.
  • 187. 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model) Jika perusahaan oligopolis menurunkan harga jualnya, maka perusahaan pesaing akan menandingi kebijakan tersebut dengan menurunkan harga juga. Akibatnya, permintaan yang ada di pasar naik, tetapi tidak sebanyak apabila perusahaan lain tidak menurunkan harga.
  • 188. 5. Model Stackelberg Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelberg tahun 1952, yang merupakan pengembangan dari model Cournot. Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model Cournot.
  • 189. 5. Model Stackelberg Pada gambar di sampingc terlihat bentuk kurva isoprofit dan kurva reaksi yang dimiliki oleh masing-masing duopolis.Apabila perusahaan A yang kuat menduga bahwa perusahaan pesaingnya akan bereaksi atas dasar kurva reaksinya. Dengan demikian, perusahaan A akan menentukan tingkat output, yaitu di titik a (Qa), Sedangkan perusahaan B sebagai pengikut menghasilkan output sebesar Qb.
  • 190. PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT DALAM Fenomena pergeseran kurva-kurva permintaan ini dilukiskan dalam Gambar 11.7. Perusahaan A mula-mula menghasilkan output sebesar Q1 unit dan menjualnya dengan harga P1. Kurva permintaan D1, yang berlaku di sini, dengan mengasumsikan harga-harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain tidak berubah. Dengan asumsi tersebut, penurunan harga dari P1 menjadi P2 akan meningkatkan permintaan menjadi Q1
  • 191. PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT DALAM permasalahan dalam pendekatan ini terletak pada kenyataan bahwa ada banyak teori yang berbeda tentang perilaku antarperusahaan dan mesin- mesin teori yang menghasilkan model penentuan harga yang berbeda sehingga akan menghasilkan aturan-aturan pengambilan keputusan yang berbeda pula.
  • 192. Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dalam oligopoli: o Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P1 maka permintaan akan bertambah ke C1, harga ke P2, maka permintaan akan bertambah ke B1 • Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun. • Pelanggan lain membatalkan pembeliannya. o Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P1 dan P2 perubahan permintaan akan ke titik B dan C. o Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A1 karena reaksi perusahaanmengubah harga maka kurva permintaan menjadi D1ED2
  • 193.
  • 194. Ciri – Ciri Pasar Oligopoli 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda • Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium. menghasilkan barang berbeda misalnya perusahaan mobil, truk, sepeda 2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat • Apabila tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat terbatas 3. Promosi masih diperlukan • Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan mempertahankanpembeli lama,
  • 195. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah: 1. Pasar kartel. 2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership).
  • 196. PASAR DENGAN KETERANGAN HARGA ( KINKED DEMAND CURVE MODEL ) Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkan adalah kinked demand curva model atau kurva permintaan yang patah . hal ini disebut perang harga karakteristik umum dan model duopoli yang merupakan kasus terbatas pada oligopoly karena jumlah penjualnya yang ada 2 bahwa ada pola tertentu berinteraksi dari pihak lawan untuk setiap periode yang di harapkan tidak pernah terjadi .
  • 197. Pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya ketergantungan ( interdependency ) antara penjual yang satu dengan yang lain . Karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang cukup besar . Kelakuan harga in dapat mengakibatkan kurva permintaan menjadi tidak lurus , tetapi patah dan disebut kinkend demand .
  • 198. Karakteristik umum danj model duopoly yang merupakan kasus terbatas pada oligopoly karena jumlah penjualnya yangt hanya ada dua adalah bahwa adanya anggapan bahwa ada pola tertentu daloam bereaksi dan phaak lawan untuk setiap periode dan daloam kenyataan reaksi yang diharapkan tidak pernah terjadi .
  • 199. Harga yang membuat nyaman penjual satu dan penjual dua adalah sebesar OP2. Pada harga sebesar OP2 jumlah yang diminta pada penjual satu (D1) dan penjual dua (D2) adalah sama. Akan tetapi, jika ada produsen menurunkan harga menjadi OP1, dengan menurunkan harga ia mengharap permintaan bertambah menjadi OQ4.
  • 200. ● Kalau penjual satu menaikkan harga menjadi OP3, penjual dua diam saja tidak ikut menaikkan harga Dengan tindakan ini maka penjual satu (D1) kehilangan permintaan Q1-Q2. Inilah yang dikatakan harga untuk oligopoli adalah rigid (kaku), sulit untuk dinaikkan dan diturunkan. Hal ini dikarenakan kurva permintaannya kinked (patah) Bentuk kurva yang kinked itu adalah PED2.
  • 201. Hal ini terjadi karena sifat reaksi seorang produsen terhadap tindakan produsen lain karena kurva penerimaan marjinalnya adalah PLNMR, yaitu ada bagian yang patah (LN)
  • 202. Pada MC2 ini tingkat harga yang menjamin laba maksimal (MC=MR) adalah OP1. Jika biaya per unit turun, MC bergesar menjadi MC1 Turunnya MC tidak mengubah harga yang menjamin labanya maksimal tetap sebesar OP1. Demikian juga jika biaya per unit naik, harga yang menjamin laba maksimum adalah sebesar OP2. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan harga tidak berubah selama MC memotong MR pada bagian yang patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun.
  • 203. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN Di satu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk: 1 .Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka Panjang 2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli). 4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
  • 204. STRUKTUR PASAR OLIGOPOLI MEMUNGKINKAN DIADAKANNYA SECARA DIAM 1 . Dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis 2. Dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada, dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan kerja sama. 3. Adanya kerja sama antarmereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri.
  • 205. KEUNTUNGAN OLIGOPOLI SECARA MATEMATIS Contoh 1: Laba Maksimum dari Model Kurva Demand yang Patah (Kinked Demand)Diketahui fungsi permintaan untuk harga naik dan turun yang dihadapi oleh seorang oligopolis adalah: Q1 = 56 - 4P1 dan Q2 = 20 - P2 dan fungsi biaya perusahaan tersebut adalah: TC = 4Q +0.25 Q2. Hitunglah: jumlah dan harga yang memaksimumkan laba.
  • 206. Untuk menemukan perpotongan kurva demand D1 dan D2, kita pertemukan Q1 = Q2 pada tingkat harga tertentu yaitu P1 = P2 sehingga kita peroleh: 14-0.25 Q = 20- Q 0.75 Q =6 Q=8 P = 12
  • 207. Pada jumlah produksi sebesar 8 dapat diketahui batas atas dan batas bawah dari kurva MR yang patah M R1=14-0.5Q1 =14-05 (8)=9 M R2=20-2 Q2 = 20-2 (8) = 4 Pada jumlah produksi sebesar 8 maka baiaya MC : MC = 4 + 0,5 Q = 8
  • 209. NBI : 1222200160 ANGGOTA KELOMPOK : DELLA ERDIANA NBI : 1222200161 NUR FITROTEN DIAN SARI NBI : 1222200162 VERA RAMBU NGGONGI
  • 210. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly.Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya. ARTI MONOPOLI
  • 211. adalah kemungkinan adanya perusahaan- perusahaan baru yang masuk ke dalam pasar yang sering disebut dengan istilah "persaingan potensial". Dikarenakan adanya persaingan potensial ini, perilaku seorang produsen monopoli tidak sebebas seperti apa yang digambarkan dalam kasus monopoli murni. MACAM PERSAINGAN TIDAK LANGSUNG
  • 212. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI 2.TIDAK MEMPUNYAI BARANG PENGGANTI YANG MIRIP barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain.Syarat- syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidakdapat berbuat apa pun dalam menentukan syarat jual beli. 1.PASAR MOPOLI ADALAH INDUSTRI SATU PERUSAHAAN barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subtitute).aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip,yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya,yaitu lampu minyak.
  • 213. LANJUTAN CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI 4.DAPAT MEMENGARUHI PENENTUAN HARGA Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan dalam industri.Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan- perusahaan lain memasuki industri tersebut. 3.TIDAK TERDAPAT KEMUNGKINAN UNTUK MASUK DALAM INDUSTRI Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price setter.
  • 214. LANJUTAN CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli darinya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungn baik dengan masyarakat. 5.PROMOSI IKLAN KURANG DIPERLUKAN
  • 215. TERDAPAT 3 FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN MUNCULNYA PASAR PERUSAHAAN MONOPOLI 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 216. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri.Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar.Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi.
  • 217. LANJUTAN HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Dengan masuknya perusahaan baru mereka menggerogoti pasar perusahaan yang sudah ada.Hal tersebut menyebabkan kurva permintaan dan kurva pendapatan marginal yang dihadapi oleh masing- masing perusahaan akan bergeser ke bawah.Cara lain menghalangi Perusahaan baru dalam bidang Public Utility,adalah hak monopoli diberikan agar dapat menghalangi masuknya perusahaan yang baru.
  • 218. BEBERAPA SEBAB PERUSAHAAN MONOPOLI Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akanbisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina. 1.Penguasaan bahan mentah Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsft-Windows. 2.Hak Paten
  • 219. LANJUTAN BEBERAPA SEBAB PERUSAHAAN MONOPOLI Ada kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu. 4.Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan "ruang hidup untuk satu perusahaan saja Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas. 3.Terbatasnya Pasar
  • 220. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Gambar disamping menunjukkan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan tingkat output optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q,yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal.Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P.Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P.Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah CPP'C'.Laba itu diperoleh TR (OPC'Q) dikurangi dengan TC (OCC'Q).
  • 221. POSISI KESEIMBANGAN Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Penjual dalam persaingan murni dapat menjual semua yang ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada karena harga sama dengan biaya marginalnya. Sang Monopolis menghadapi kurva permintaan atas produknya. Oleh karena itu, lebih banyak yang dijualnya per unit waktu sehingga harganya harus lebih rendah. Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal Sang Monopolis dalam hubungannya dengan harga.
  • 222. Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC.jika persaingan sempurna kecondongan kurva permintaannya horizontal,kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar dengan kemiringan yang landai.Sementara itu, kurva permintaan seorang monopolis berbentuk miring dengan kecondongan yang bersifat inelastis. HUBUNGAN P, TR, DAN MR
  • 223. TABEL HUBUNGAN P, TR, DAN MR Pendapatan marginal pada berbagai tingkat penjualan per unit waktu untuk Sang Monopolis akan lebih rendah dari harga per unit pada tingkat penjualan ini. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat pada tabel dan gambar di bawah ini.
  • 224. Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OPIKQ dan TC = 2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami impas
  • 225. Sejalan dengan penjelasan gambar di atas, maka besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus- menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka 3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
  • 226. Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebaga monopolis yaitu: A. Selalu mengontrol sumber- sumber bahan mentah yang dipakainya B. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya perusahaan lain tidak bisa 3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
  • 227. Tindakan-tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa mengurangi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat adalah: 1. Menetapkan Undang-Undang antimonopoli. 2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan. 3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar dengan tujuan Kerugian Adanya Monopoli
  • 228. Kita akan lihat dua alat pengaturan pemerintah yaitu (1) pengaturan langsung terhadap harga yang dijual oleh monopolis, dan (2) pengaturan melalui pengenaan pajak. 1. Pengaturan Harga Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara, seperti perusahaan gas dan listrik. Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan menarik Sang Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 229. Dalam pasar persaingan sempurna seorang pengusaha atau produsen akan menghasilkan barang dengan berpedoman pada kesamaan antara biaya marjinal (MC) dan penerimaan marjinal (MR) yang juga sama dengan penerimaan rata-rata (AR) atau sama dengan tingkat harga (P), yang mana dapat ditunjukkan pada perpotongan antara kurva biaya marjinal (MC) dan kura penerimaan rata-rata (AR) pada tink K Pada titik keseimbangan K itu berarti produsen akan menghasilkan barang sebanyak Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 230. yaitu setinggi 01' dibanding dengan apabila produsen bekerja pasar persaingan sempurna (X) dan juga harga barang dalam pasar monopoli lebih tinggi dibanding dengan harga pada pasar persaingan sempuma (P). Dengan demikian, dapat dikatakan pula bahwa masyarakat mendapatkan kerugian. (social loss) karena adanya pasar monopoli Kerugian masyarakat itu ditunjukkan oleh segitiga EFG, yaitu perbedaan antara berkurangnya penerimaan total dan berkurangnya biaya total Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 232. 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing CostDisebut Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 233. 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing CostDisebut Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 234. 2. Pengaturan Harga Monopoli alami Sebuah monopoli alamiah terjadi dalam industri di mana LRAC jatuh di atas berbagai tingkat output seperti mungkin hanya ada Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 235. 2. Pengaturan Harga Monopoli alami Monopoli alam melalui eksploitasi ekonomi skala dapat dalam teori apa pun melemahkan saingan aktual atau potensial murni atas dasar biaya. Jika Jika monopoli kehilangan pangsa pasar (misalnya Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 236. 3. Perpajakan Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap dasarnya (lumpsum) dan dapat bersifat khusus (spesific). Pajak yang lumpsum sifatnya tidak dipengaruhi oleh besarnya tingkat jumlah barang yang dihasilkan, sedangkan pajak Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 237. 3. Perpajakan a. Pajak Lumpsum Pajak yang lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang dihasilkan perusahaan. pajak lumpsum ini sifatnya seperti biaya tetap sehingga tidak akan memengaruhi besarnya biaya marjinal, tetapi hanya memengaruhi besarnya biaya rata-rata. Gambar ini Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 238. 3. Perpajakan Pajak Lumpsum pajak lumpsum ini sifatnya seperti Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 239. 3. Perpajakan b. Pajak Khusus (Specific) Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang dihasilkan. Dengan kata lain, pajak khusus ini dikenakan sebagai pajak per satuan (per (per unit) barang yang dihasilkan.Semakin banyak Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 240. 3. Perpajakan b. Pajak Khusus (Specific) dilukiskan bahwa dengan dikenakannya pajak khusus itu kurva biaya rata-rata bergeser ke atas Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 241. 3. Perpajakan b. Pajak Khusus (Specific) Penggeseran beban pajak kepada konsumen dengan cara Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
  • 242. Kasus ekonomi dan social standar terhadap bisnis monopoli tidak lagi mudah . Pasar berubah sepanjang waktu dan sebagainya adalah kondisi dimana bisnis harus beroperasi terlepas dari kekuatan pasar yang nyata . MONOPOLI DAN EKONOMI EFISIEN
  • 243. ● Kasus standar melawan monopoli adalah bahwa harga monopoli lebih tinggi daripada biaya marjinal dan rata-rata, baik menyebabkan hilangnya efisiensi alokatif dan kegagalan mekanisme pasar. Perusahaan monopoli adalah penggalian harga dari konsumen yang berada di atas biaya sumber daya yang digunakan dalam pembuatan produk, dan kebutuhan konsun yang tidak terpenuhi . KASUS EKONOMI TERHADAP MONOPOLI
  • 244. ● Inefisiensi X adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh Harvey Libenstein. Kurangnya kompetisi yang nyata dapat memberikan monopoli kurang insentif untuk berinvestasi dalam ide-ide baru atau mempertimbangkan kesejahteraan konsumen. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa bahkan jika keuntungan monopoli dari skala ekonomi, mereka akan memiliki sedikit insentif untuk mengendalikan biaya produksi dan inefisiensi 'X' akan berarti bahwa tidak akan ada penghematan biaya yang nyata. X INEFISIEN DI BAWAH MONOPOLI
  • 245. dalam jangka panjang di mana permintaan pasar sama dengan penawaran pasar. Pertimbangkan diagram di bawah ini. Keseimbangan output dan harga di Q1 dan PComP pada diagram sebelah kiri dan PComP dan Q1 pada diagram sebelah kanan. Pada titik ini, Harga = MC dan industri memenuhi persyaratan untuk efisiensi alokatif.
  • 246. Jika industri ini diambil alih oleh monopoli titik memaksimalkan keuntungan (MC=MR) adalah pada harga dan Q2 PMON output. Monopoli ini mampu mengenakan harga yang lebih tinggi membatasi output total dan dengan demikian mengurangi kesejahteraan ekonomi. Kenaikan harga PMON mengurangi surplus konsumen.
  • 247. berikutnya yang membuat asumsi kerja rata-rata jangka panjang dan biaya yang konstan marjinal di bawah kedua persaingan dan monopoli. Hilangnya bobot mati kesejahteraan ekonomi di bawah monopoli (yang memaksimalkan keuntungan harga PI dan QI) ditunjukkan oleh segitiga ABC. Harga kompetitif dan output Pc dan Qc masing-masing.
  • 248. Hal ini penting dalam esai dan pertanyaan data ketika anda menganalisis pasar tidak sempurna kompetitif di mana rasio konsentrasi tinggi menyebutkan beberapa keuntungan potensial dari pemasok memiliki kekuatan monopoli. Salah satu kesulitan dalam menilai konsekuensi kesejahteraan dari monopoli, duopoli, atau oligopoli terletak dalam mendefinisikan tepat apa yang sebenarnya merupakan pasar. POTENSI MANFAAT DARI MONOPOLI
  • 249. SKALA EKONOMIS penyewaan skala untuk keseimbangan yang memberikan output yang lebih tinggi dan harga yang lebih rendah daripada kondisi yang kompetitif. Hal ini diilustrasikan dalam diagram berikutnya, di mana kita mengasumsikan bahwa monopoli mampu mendorong biaya marjinal lebih rendah dalam jangka panjang, menemukan sebuah output ekuilibrium Q2 dan harga di bawah harga yang kompetitif.
  • 250. DISKRIMINASI HARGA Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai keuntungan yang lebih. Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya di pasar yang berbeda.
  • 251. KONDISI TERJADI DISKRINASI HARGA Kondisi Terjadinya Diskriminasi HargaTiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya diskriminasi harga: a.Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda- bedasecara tajam. b. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda. C. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barangyang dibeli.
  • 252. DISKRIMINASI HARGA DAPAT DI BEDAKAN MENJADI TIGA 1 . Diskriminasi harga derajat pertama Diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan di mana n seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus konsumen. 2 . Diskriminasi harga kedua Diskriminasi derajat dua adalah versi yang lebih sederhana, di mana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok- kelompok harga. 3 . Diskriminasi harga ketiga Untuk diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul-betul menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan elastisitas permintaan yang berbeda. Diskriminasi tingkat tiga adalah pengelompokan pembeli secara fungsional.
  • 253. PEMBAGIAN PASAR PENJUAL YANG BERBEDA menghapuskan perbedaan harga yang ingin dipertahankan Sang Monopolis. Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda di antara pasar-pasar tersebut. Jika mempunyai elastisitas yang sama maka penetapan diskriminasi harga tidak akan berhasil. Elastisitas permintaan bisa dilihat dari kecondongan dari kurva demand-nya. Semakin condong semakin elastis. Kedua pasar atau lebih bila dilihat kurva demand-nya harus mempunyai kecondongan yang berbeda.
  • 254. Langkah pertama dalam analisis diskriminasi harga adalah menentukan cara Sang Monopolis harus membagi penjualannya atas dua atau lebih pasar. Untuk setiap penjualan, dengan mengabaikan biaya untuk sementara, dia harus selalu menjual dalam pasar di mana setiap penambahan penjualan satu unit per unit waktu menambah paling banyak pada penerimaan totalnya.
  • 255. Diskriminasi harga sering dijumpai dalam industri public utility. Perusahaan listrik biasanya memisahkan pemakaian untuk industri dan pemakaian untuk rumah tangga. Dengan menggunakan meter yang berlainan untuk masing-masing penggunaan memungkinkan perusahaan untuk memisahkan kedua pasar tersebut Elastisitas pemakaian komersil lebih tinggi dari elastisitas pemakaian rumah tangga Oleh karena itu, pemakaian komersil dikenakan tarif yang lebih rendah.
  • 256. PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA GRAFIK biaya marginal ditunjukkan oleh garis MC. Biaya marginal ini konstan dan sama untuk dua kelompok pembeli. Dengan kata lain, produk yang dijual mempunyai biaya produksi yang sama. Kelompok A mempunyai permintaan yang relatif inelastis, sementara permintaan kelompok B lebih tinggi elastisitasnya. Setiap kurva permintaan mempunyai kurva pendapatan marginal, yaitu MRa dan MRb.
  • 257. LANJUTAN Dari penjelasan tersebut dan melihat gambar di atas, output sebesar Q1Q2 akan dijual pada dua pasar. Sebanyak OQ1 dijual pada pasar A dan output sebanyak OQ2 dijual pada pasar B. Agar keuntungan penjual maksimal, ia menetapkan harga dengan kaidah MR = MC Dengan kaidah MR = MC di pasar A harga jual produknya sebesar Opa dan di pasar B harga jual produknya sebesar OPb. Untuk menetapkan harga di masing- masing pasar potongkan kurva MC = kurva MR. Titik potong MR = MC di gambar atas berada di K untuk pasar A dan di titik M untuk pasar B.