2. Tujuan Pokok Bahasan 1
1. Peserta dapat menjelaskan konsep/pengertian stunting;
2. Peserta dapat menjelaskan kebijakan terkait stunting, (termasuk pelaku);
3. Peserta menyadari pentingnya mengatasi masalah stunting;
4. Peserta dapat menyosialisasikan konsep dan kebijakan terkait stunting
3. STUNTING
Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis
dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang
atau tinggi badannya berada di bawah standar yang
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Kesehatan.
(Perpres No. 72 Th. 2021)
atau
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita akibat kekurangan gizi kronis pada 1000 Hari
Pertama Kelahiran
4. Penyebab Stunting
ANAK
STUNTING
• Keluarga tidak bisa
menyediakan bahan
pangan/harga tinggi
• Keluarga tidak paham
cara mengolah dan
menyajikan menu
Beragam Bergizi
Seimbang dan Aman
(B2SA)
• Rumah tidak sehat
• Lingkungan dengan
sanitasi buruk
• Tidak memiliki akses air
bersih
• Terbatas atas layanan
Kesehatan ibu hamil
• Perilaku tdk sehat
Penyebab langsung
Penyebab tidak langsung
1. Kurangnya
asupan gizi ibu
saat hamil
2. Kebutuhan
gizi tidak
tercukupi saat
masih di bawah
umur 2 tahun
Sumber: Panduan Konvergensi PPS di Desa, 2021
5. Dampak Stunting
Jangka Pendek:
• Gangguan pertumbuhan fisik
• Gangguan terkena penyakit
• Gangguan kognitif tergangggu saat dewasa
Jangka Panjang:
• Tingkat kecerdasan rendah
• Beresiko tinggi terkena penyakit tidak menular
• Produktivitas rendah
Kondisi diatas membuat negara mengalami kerugian, diantaranya:
• Generasi ke depan tidak berkualitas sehingga kalah bersaing dengan negara lain
• Biaya kesehatan mahal – beban ekonomi negara tinggi
Sumber: WHO, 2014
Jaringan Otak Normal Jaringan Otak Stunting
6. PESAN KUNCI Promosi Stunting
1. Konsumsi TTD untuk remaja putri
2. Pendampingan Calon Pengantin (Catin)
3. Pendampingan Pasangan Usia Subur (PUS)
4. Konsumsi TTD untuk ibu hamil
5. Kelas ibu hamil
6. Pemberian Pemberian Makanan Bayi dan Anak
(PMBA) secara tepat
a. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
b. ASI eksklusif 0-6 bulan
c. Makanan pendamping ASI berbasis lokal
7. Layanan posyandu 1 x sebulan
8. Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
dengan air mengalir
9. Gerakan jamban sehat untuk seluruh keluarga
7. SASARAN DAN CAKUPAN LAYANAN
REMAJA PUTRI
• Minum Tablet Tambah Darah (TTD)
• Pemeriksaan status anemia
CALON PENGANTIN
• Catin perempuan Minum TTD
• Pemeriksaan Kesehatan (layanan pranikah)
• Pendampingan Kesehatan reproduksi/edukasi
gizi 3 bln pranikah
• Bimbingan perkawinan (materi stunting)
IBU HAMIL
• Periksa kehamilan/nifas
• Pelayanan pasca persalinan
• Bumil Kurang Energi Kronis (KEK) dpt tambahan
asupan gizi
ANAK 0-59 BULAN
• Mengikuti kegiatan BKB/PAUD
• Anak 0-6 bulan dapat ASI ekslusif
• 6-23 bulan mendapat MP ASI
• Balita gizi buruk dpt layanan tata laksana gizi
buruk
• Balita dipantau gizi dan perkembangannya
• Balita kurang gizi mendapat asupan gizi
• Dapat imunisasi lengkap
KELUARGA SASARAN STUNTING
• Memiliki KK, Akta kelahiran, KTP, dll
• Akses sumber air bersih
• Akses sanitasi layak
• Stop BABS
• Mendapatkan pendampingan
• Keluarga rentan ekonomi dapat program
jamsos (PKH, BLT DD, dll)
• Keluarga dengan bumil, busui, baduta – variasi
bantuan pangan selain beras dan telur
• Peserta ketahanan pangan/pemanfaatan lahan
pekarangan (utk ketahanan pangan)
8. Pelaku Utama
Percepatan Penurunan Stunting di Desa
Tim Percepatan Penurunan
Stunting Desa (TPPS)
• Mengkoordinasikan seluruh
kegiatan dan pelaku terkait
kegiatan stunting di desa
• Dapat memanfaatkan
keberadaan RDS.
Tim Pendamping Keluarga
(TPK)
• Bertugas memberikan
pendampingan kepada
keluarga, terutama keluarga
beresiko stunting
Kader Pembangunan
Manusia (KPM)
• Bagian dari kader desa
yang mendapatkan tugas
khusus untuk fasilitasi
konvergens kegiatan
stunting di desa.
9. No Pelaku di Desa Peran dalam Percepatan Penurunan Stunting
1 Kepala Desa dan
Perangkatnya
• Menyediakan data dasar sasaran dan layanan
• Memastikan program tepat sasaran dan mendapatkan layanan sesuai
• Menyelenggarakan rembuk stunting
2 Badan Permusyawaratan
Desa (BPD)
• Pembinaan dan pengawasan dalam pelaksanaan konvergensi percepatan stunting
• Menyampaikan aspirasi/usulan kegiatan dari masayarakat
• Bersama Pemdes menyelenggarakan rembuk stunting
3 TP PKK Penggerak dan fasilitator/mediator pelayanan-pelayanan bagi keluarga sasaran stunting
4 Bidan Desa Memberi pelayanan kesehatankepada catin, bumil, ibu bersalin, ibu pasca persalinan, bayi 0-
59 bulan
5 Kader KB Pencatat dan pelapor data/perkembangan pelaksanaan pendampingan keluarga dan/atau
kelompok sasaran.
6 Posyandu Menyediakan layanan seperti Konseling gizi, KIA, PHBS, Pos PAUD, BKB, Kespro Remaja,
Peningkatan ekonomi keluarga, penganekaragaman konsumsi pangan.
7 PAUD • Melatih pola pengasuhan dan gizi pada orang tua
• Penyedia layanan Pendidikan anak usia 0-59 bulan
Pelaku di Desa dalam Percepatan Penurunan Stunting
10. No Pelaku di Desa Peran dalam Percepatan Penurunan Stunting
8 Keluarga dan Kelompok
antar keluarga
Pelaku terdepan dalam penyedia layanan kelompok prioritas stunting (menyediakan menu
sehat, sanitasi standar, air bersih, dll)
9 Pendamping lokal desa Memastikan terintegrasinya program/kegiatan dalam percepatan penurunan stunting di desa
dalam perencanaan pembangunan Desa
10 Fasilitator Program lain
(PKH, Sanimas, dll)
• Pemetaan sasaran program
• Saling kroscek layanan yang diterima sasaran program apakah sudah sesuai
• Penjadwalan kegiatan di desa untuk saling memberikan informasi dan evaluasi
11 Lembaga Kemasyarakatan
Desa (LKD) termasuk:
RT, RW, PKK, Karang
Taruna, Posyandu, LPM
• Turut menyosialisasikan pentingnya penurunan stunting di Desa
• Turut memonitor dan memberikan informasi kepada perangkat desa/KPM/stakeholder
lain mengenai kondisi catin, bumil, balita.
12 Toma, Toga, Todat, dan
Lembaga/Instansi lainnya
yang Perhatian pada
Stunting
• Turut menyosialisasikan pentingnya penurunan stunting di Desa
• Memberikan informasi penting tentang situasi di masyarakat yang perlu didukung dalam
upaya PPS