4. Periode Pertumbuhan Kritis
Peningkatan
dengan cepat
jumlah sel
Menentukan tinggi
badan potensial
Untuk Mencapai Tinggi dan
Berat badan optimal
Seluruh zat gizi secara
seimbang
Enersi,
Vitamin, mineral
Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN
Peningkatan
dengan cepat
ukuran sel
Menentukan berat
badan potensial
80% sel otak manusia dibentuk pada saat janin sampai usia
2 tahun
Sumber : Unicef, Mei 2004
Vitamin, mineral
protein
Sie Gizi Dinkes Cilegon 2009
5. 5 th
Investasi terlambat
Mutu SDM rendah
Investasi tepat waktu
umur
2 th
80%
lahir
100%
PRIORITAS INTERVENSI PADA MASA“EMAS” DAN KRITIS
6 bl
ASI &
MP-ASI
Surat Al Baqarah ayat 233
“Para ibu hendaklah menyusukan
anak-
anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan”
Sumber: FKM-UI, Ascobat
Gani
6. Tujuan Posyandu
1. Memampukan keluarga dalam
mempraktekkan pola asuh, asih dan asah
yang disarankan untuk menjamin
kelangsungan hidup, pertumbuhan dan
perkembangan anak.
2. Meningkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan dasar yang memadai bagi ibu
dan anak.
3. Mengembangkan potensi anak yang dibawa
sejak lahir melalui kegiatan-kegiatan dan
interaksi yang memacu perkembangan fisik,
mental dan psiko-sosial.
4. Merehabilitasi secara cepat anak Balita
yang teridentifikasi menderita malnutrisi
dan memampukan keluarga untuk
mempertahankan status gizi lebih baik yang
sudah dicapai.
6
7. SIAPA YANG MENJADI SASARAN INTERVENSI
7
1. Semua Anak Balita
2. Khusus untuk rehabilitasi gizi :
Semua anak usia 6 – 59 bulan
yang mengalami gizi buruk dan
gizi kurang atau anak yang berat
badannya berada pada pita
kuning ke bawah pada KMS.
3. Orangtua balita
4. Pengasuh anak (orang yang
menjadi pengasuh utama anak,
selain orangtua), misal : kakek,
nenek, kakak, tante, paman,
bibi, saudara kandung yang
lebih tua, dll.
5. Pasangan Usia Subur
6. Ibu hamil dan ibu menyusui.
8. Perilaku kunci yang dipromosikan dalam sesi
pendidikan bagi orangtua/pengasuh anak
1. Praktek Pemberian Makan
ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI
Pemberian makan secara aktif
Jumlah, frekuensi, kualitas makanan sesuai anjuran
Pemberian makan untuk anak sakit dan pada masa
penyembuhan
2. Praktek Pengasuhan Anak
Interaksi anak dengan orangtua/pengasuh dan menciptakan
lingkungan kondusif untuk perkembangan anak
Stimulasi perkembangan fisik, mental (kecerdasan), sosial,
dan komunikasi
Melindungi anak dari kecelakaan, kekerasan fisik dan psikis
serta penelantaran
8
9. 3. Perilaku hidup bersih dan sehat
• Kebersihan makanan, pribadi dan lingkungan
4. Perilaku dalam mencari pertolongan
kesehatan
• Imunisasi untuk pencegahan penyakit
• Memonitor pertumbuhan
• Perawatan anak sakit di rumah
• Membawa ke petugas kesehatan jika anak
sakit
9
10. 5. Karena makanan yang diberikan pada saat sesi di
Posyandu adalah makanan tambahan di luar makanan
utamanya dalam sehari, maka waktu kegiatan dipilih di
antara 2 waktu makan (waktu makan minimal 3
kali/hari), misalnya pada jam 10 pagi atau jam 15:00
sore.
6. Kader melakukan kunjungan rumah untuk memonitor
antara lain: apakah porsi makanan siap saji (RUTF) habis
dimakan oleh anak dalam sehari, apakah ibu/pengasuh
menerapkan praktek pemberian makan dengan benar,
mencari penyebab mengapa BB anak tidak naik dengan
signifikan atau malah turun.
7. Rujukan kasus ( yang mesti dirujuk) dilakukan oleh kader
ke fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari Puskesams
sampai RS.
10
13. TUGAS KADER SEBELUM BUKA POSYANDU
• .
Menyiapkan alat & bahan
Mengundang & menggerakkan masyarakat
Menghubungi Pokja Posyandu
Melaksanakan pembagian tugas
14. Meja 1 Pendaftaran
Meja 2 Penimbangan
Meja 3 Pencatatan
Meja 4 Penyuluhan
Meja 5 Pelayanan
TUGAS KADER PADA SAAT BUKA POSYANDU
15. TUGAS KADER H+
TUGAS KADER SETELAH BUKA POSYANDU
• .
Memindahkan catatan dlm KMS kedlm buku
register dan buku bantu
Menilai hasil kegiatan & merencanakan
kegiatan yang akan datang
Diskusi hasil kegiatan
Kunjungan rumah
16. 16
• Bayi yang dilahirkan dalam keadaan malnutrisi biasanya
disebabkan oleh buruknya status gizi ibu sebelum dan selama
kehamilan.
• Pada umumnya kegagalan tumbuh terjadi pada 24 bulan
pertama kehidupan, terutama pada tahun pertama.
Kapan intervensi harus dilakukan ?
Intervensi harus sudah dimulai sejak janin dalam kandungan
17. PENANGGULANGAN MASALAH GIZI
17
Primary Prevention
(Kegiatan bulanan di
Posyandu)
• Pemantauan berat badan
di Posyandu
• Bayi 0-6 bulan diberi ASI
Eksklusif, diteruskan
MPASI secara tepat.
• Mendapat kapsul vit A
• Balita Mendapat PMT
penyuluhan
• Bumil KEK mendapat
PMT Pemulihan
• Bumil mendapat tablet
Fe
• Keluarga menggunakan
garam beryodium
Secondary Prevention
(Penangangan gizi
kurang)
1. Balita BGM, 2 T
dirujuk untuk
dikonfirmasi
2. Balita Gizi Kurang
diberi PMT
Pemulihan
3. Balita Gizi Buruk
dirujuk/dirawat)
Tertiary Prevention
(Penangangan gizi
buruk)
1. Rawat inap
2. Rawat jalan
18. KONTENS SURVELANS GIZI UNTUK KADER DAN
PEMUKA MASYARAKAT
• Pengenalan Balita Kurang Gizi dan gizi lebih
- tanda-tanda marasmus dan kwaskhiorkor
- terlihat kurus
- terlihat pendek
- terlihat kegemukan
• Pengukuran Antropometri yang benar dan tepat (kualitas data)
• Waspada dengan Balita dengan BGM dan 2 T segera rujuk
• Meningkatkan D/S ~ Pemberian Vit A
• ASI Eksklusif
• Kesehatan Bumil termasuk TTD / Fe 90 tablet
• Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
• Koordinasi dengan Petugas Gizi Puskesmas
21. Marasmus
•Sangat kurus
•Wajah orang tua
•Cengeng dan rewel
•Rambut: tipis, jarang,
kusam, berubah warna
•Iga gambang
•Kulit keriput
•Bokong “baggy pants”
•Perut cekung
26. Meningkatkan praktik nutrisi yang baik
Meningkatkan cara-cara hidup
higienis , termasuk cuci tangan
26
Pemberian IMD ketika lahir
ASI Eksklusif (6 bulan)
Makanan tambahan (pendamping
ASI) untuk bayi setelah berumur
6 bulan
27. Meningkatkan intake vitamin dan mineral
• Suplementasi Vitamin A (Februari, Agustus)
• Suplementasi Zinc pada manajemen diare
• Suplementansi multiple micronutrient
powders (taburin)
• Pemberian obat cacing pada balita
(mencegah kehilangan zat gizi)
• Suplementasi iron-folic acid (TTD) untuk
mencegah dan mengobati anemia terutama
untuk ibu hamil
27
28. Cara menangani kasus-kasus gizi buruk
28
Rujuk ke RS
Lanjutkan di Posyandu TKA
setelah sembuh dari komplikasi
dan nafsu makan baik
Anak gizi buruk dan
gizi kurang yang disertai
dengan komplikasi
Atau
Bengkak-bengkak pada
tubuh dan anggota badan
Atau
LILA < 11 cm
disertai dengan salah
satu tanda berikut :
• tidak ada nafsu makan
• ISPA
• Demam tinggi
• Dehidrasi berat
• Anemia berat
• Tidak sadar
Gizi buruk tanpa
Komplikasi
Atau
Gizi buruk dengan
bengkak-bengkak
Atau
LILA < 11 cm dengan
Nafsu makan baik,
Kelihatan sehat dan
lincah,
Pemulihan gizi di
Posyandu TKA atau
di kelompok
Gizi kurang tanpa
Komplikasi
Atau
LILA 11-12,5 cm dengan
Nafsu makan baik,
Kelihatan sehat dan
lincah
Pemberian Makanan
Tambahan dengan
menu TKTP
di Posyandu TKA
29. Untuk bertahan hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal,
setiap anak membutuhkan:
29
a. ASUH
- Gizi cukup dan seimbang
- Pelayanan dan perawatan kesehatan
- Perlindungan terhadap bahaya-bahaya fisik
dan penyakit
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
c. ASAH
• Kesempatan dan lingkungan yang mendukung
untuk mengembangkan keterampilan sensorik dan
motorik, kemampuan bahasa, berinteraksi dengan
orang lain, bereksplorasi, mengeluarkan pendapat,
memikul tanggung jawab, mengekspresikan apa
yang dipikirkannya, kemandirian, dll.
b. ASIH
Orang dewasa yang mampu memberikan kasih sayang,
perhatian, keamanan dan perlindungan serta memahami dan
mampu merespon apa yang dibutuhkan anak.