2. ANGGOTA KELOMPOK
1. Ifky Isnaini (2211029)
2. Maya Tesa Prahesti (2211037)
3. Siti Nur Haliza (2211050)
4. Syifa Rahma Sulistya Putri (2211051)
3. BAB 1
Tanaman obat yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat
adalah Annona mucirata L. atau yang lebih di kenal dengan
nama sirsak. Daun sirsak mampu mengatasi jerawat. Bakteri
yang sering di temukan pada jerawat adalah Staphylococcus
aureus dan Propionibacterium acnes.
4. Tanaman Daun Sirsak
Klasifikasi tanaman sirsak adalah
sebagai berikut1 :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.
5. Tanaman sirsak (Annona mucirata L.) merupakan salah satu tanaman
yang hidup di daerah tropis. Tanaman ini memiliki banyak khasiat,
mulai dari daun sampai batangnya dapat di manfaatkan. Bagian yang
paling istimewa dari tanaman sirsak adalah terletak pada daunnya.
Selain daun sirsak, kulit kayu, akar, batang, dan ekstrak biji buah sirsak
(Annona mucirata L.) juga dapat digunakan sebagai antibakteri
Kandungan senyawa yang terdapat pada daun sirsak antara lain
steroid/terpenoid, flavanoid, alkaloid, dan tannin.
6. Flavonoid memiliki efek untuk meningkatkan kesehatan dengan
spektrum luas. Flavonoid memiliki berbagai aktivitas seperti
antioksidan, antiinflamasi, antimutagenik, dan sifat
antikarsinogenik dengan ditambah dengan kapasitasnya untuk
memodulasi seluler kunci fungsi enzim (Izzatul dan Sumiwi,
2019). Dikutip dari penelitian (Mukhriani, 2015) kadar flavonoid
total ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) sebesar 7,3 %.
BAB 2
7. Flavonoid yang bersifat polar akan larut pada pelarut polar (Anggitha,
2012). Pelarut aquades, aseton, etanol dan metanol yang bersifat polar
melarutkan flavonoid yang berada pada ekstrak daun alpukat. Menurut
Riyani et al. (2015) bahwa flavonoid larut pada pelarut aquades, etanol dan
metanol. Sementara itu, Yulistian et al. (2015) melaporkan flavonoid juga
larut dengan pelarut aseton. Fathinatullabibah et al, (2014) menyatakan
bahwa flavonoid stabil pada suhu 700C dan pada pH 4.
8. Salep merupakan sediaan setengah padat yang
ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir. Formulasi salep dibutuhkan adanya
suatu basis, basis sendiri merupakan zat pembawa
yang bersifat inaktif dari sediaan topikal dapat berupa
bentuk cair atau padat yang membawa bahan aktif
untuk berkontak dengan kulit.
BAB 3
9. Sifat fisika kimia flavonoid, flavonoid merupakan senyawa polifenol
sehingga bersifat kimia senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut
dalam basa, dan karena merupakan senyawa polihidroksi (gugus
hidroksil) maka juga bersifat polar sehingga dapat larut dalam pelarut
polar seperti metanol, etanol, aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida,
dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya gugus glikosida yang
terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung menyebabkan
flavonoid mudah larut dalam air.
10. Kenyamanan pasien sediaan topikal yang
dipilih adalah bentuk sediaan salep dengan
basis larut air. Hal ini dikarenakan basis larut
air tidak mengandung bahan yang berlemak
sehingga dapat memberikan kenyamanan saat
digunakan. Selain itu dengan basis larut air
diharapkan pelepasan obat dari sediaannya
lebih cepat.