SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Teknik Ototronik


          BAB 24                                        memutar steering wheel, Elektronik
                                                        Power       Steering    tidak  lagi
    SISTEM EPS, WIPER,                                  menggunakan hidrolik sebagai
      KURSI ELECTRIK                                    power tetapi menggunakan motor
                                                        DC yang dikontrol secara elektrik,
                                                        dengan demikian dibandingkan
24.1 Sistem EPS                                         dengan Hydraulic Power Steering
    (ELEKTRONIK POWER                                   memiliki beberapa kelebihan antara
    STEERING)                                           lain :
                                                               Kehilangan tenaga mesin
    Elektronik     Power Steering                              sangat kecil
merupakan sistem yang membantu                                 Konsumsi bahan bakar lebih
pengoperasian       stering  waktu                             irit
dibelokkan dengan menggukan                                    Lebih ringan dan kompak
motor     listrik,   dipakai  pada                             EPS bekerja berdasarkan
kendaraan sedang dan kecil.                                    kecepatan kendaraan
                                                               Mudah dalam pemeriksaan
                                                               Lebih aman
24.1.1 Identifikasi Komponen
       Sistem EPS                                             Komponen-komponen utama
                                                        Elektronik Power Steering antara
                                                        lain:
    Seperti halnya pada power
steering hidrolik yang berfungsi
untuk meringankan tenaga untuk




                               Gambar 24.1 Komponen EPS
                            Keterangan :
                                   1. Kontrol Unit EPS
                                   2. Sensor Kecepatan Kendaraan
                                   3. Sensor Torque
                                   4. Motor Power dan kopling
                                   5. Gigi kemudi
                                   6. Baterai
                                   7. Sinyal putaran mesin
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  503
Teknik Ototronik


a. Kontrol Unit/Control Module                  Cara kerja Sensor Torque :
    Komponen ini adalah bagian
                                                1). Saat posisi stir lurus
terpenting dari sistem kontrol
                                                     Pada      posisi      stir tidak
elektronik, selain fungsi utamanya
                                                diputar/lurus maka tidak terjadi
sebagai pengontrol tenaga dan
                                                puntiran pada torque bar sehingga
arah putaran motor, juga dilengkapi
                                                tidak terjadi penyimpangan putaran
dengan      Onboard       Diagnostic
                                                antara input shaft dengan output
System.
                                                shaft maka slider diam dan steel
                                                ball      ditengah       dan    tidak
                                                menyebabkan lever potensiometer
                                                bergerak (tidak ada perubahan nilai
                                                resistan potensiometer)



      Gambar 24.2    Control Module

b. Sensor Kecepatan / VSS
    Berfunsi mendeteksi kecepatan
kendaraan, biasanya dipasang                    Gambar 24.4 Torque posisi lurus
pada     transmisi.    VSS       akan           2). Saat stir diputar kekanan/kekiri
membangkitkan       sinyal     secara                Apabila stir diputar akan
proposional tergantung kecepatan                menyebabkan puntiran pada torque
kendaraan yang selanjutnya sinyal               bar sehingga terjadi penyimpangan
tersebut     akan      dikirim     ke           antara input shaft dan output shaft
speedometer dan control modul.                  maka slider bergerak keatas atau
                                                ke bawah, arah gerakan ini
                                                menyebabkan lever potensiometer
                                                bergerak dan akan merubah nilai
                                                resistansi yang akan dikirimkan ke
                                                kontrol modul.




       Gambar 24.3    Sensor VSS

c. Sensor Torque
    Berfungsi          mendeteksi                Gambar 24.5 Torque posisi belok
besarnya gaya yang dibutuhkan
serta arah gerakan steering wheel,              d. Motor dan kopling
yang dikonversikan menjadi sinyal                   Motor DC dipasangkan pada
tegangan listrik untuk dikirim ke               steering column terdiri dari sebuah
control modul.                                  worm     gear,    sebuah     kopling
                                                elektromagnetik dan sebuah motor
                                                DC. Putaran motor diteruskan ke
504                                     Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


output   shaft   melalui   kopling                      24.1.2     Diagnosa dan
elektromagnet-reduction gear.                                      Perbaikan Kerusakan
                                                                   EPS

                                                             Bila terjadi kerusakan pada
                                                        sistem kelistrikan atau pada
                                                        komponen elektronik atau sensor
                                                        dapat dideteksi dengan kedipan
                                                        lampu     indikator  “EPS”    yang
                                                        terdapat pada instrumen panel.

 Gambar 24.6        Motor dan Kopling

e. Gigi kemudi/steering colum




                                                        Gambar 24.9 Lampu indikakator EPS

                                                            Prosedur untuk diagnosa dengan
       Gambar 24.7 Gigi kemudi                          menggunakan lampu indikator pada
                                                        dashboard :
f. Baterai                                                 a. Carilah monitor coupler
     Merupakan sumber tegangan                             b. Hubungkan kabel termnal A
untuk mensuplai arus ke sistem                                 dan B pada monitor coupler
EPS                                                        c. Putar steering kekanan dan
                                                               kekiri dan tarik rem parkir.
e. Sinyal putaran                                          d. Start mesin
     Sinyal putaran yang diambilkan                        e. Bila terjadi kerusakan akan
dari ignation coil melalui noise                               ditunjukkan      oleh   kedipan
suppresor memberikan informasi ke                              lampu        indikator       pada
                                                               dashboar.
kontrol modul mesin berputar atau
                                                           f. Setelah tahu jumlah kedipan
tidak.                                                         lihat kode kedipan pada buku
                                                               manual, maka kerusakan pada
                                                               sistem EPS akan nampak.




     Gambar 24.8 Sensor putaran




Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                       505
Teknik Ototronik


      Tabel 24.1 Kode kerusakan EPS (Susuki Karimun)




Hal-hal yang perlu diperhatikan :             c. Kode kerusakan 22 akan
   a. Kode        kerusakan       akan           ditunjukkan pada saat ignation
       ditampilkan dari yang terkecil.           swicth ON
   b. Kode        kerusakan       akan
       tersimpan di memori control
       module, sehingga setelah
       perbaikan pastikan direset
       dengan cara melepas baterai.



506                                 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


24.2 Automatic Wipper Control




                                                        Gambar 24.12 Kontrol interval




 Gambar 24.10 Penghapus kaca depan

     Wipper    sebagai    perangkat
pembersih    kaca    yang     model
penggeraknya ada beberapa macam
pada mulanya dikendalikan secara
manual oleh pengemudi, sehingga                    Gambar 24.13 Rangkaian kontrol interval
seringkali konsentrasi pengemudi
terpecah hanya gara-gara wipper.                       Sedangkan pada era sekarang
                                                  sudah muncul sistem kontrol wipper
                                                  otomatis penuh, artinya pengemudi
                                                  tidak lagi perlu untuk mengendalikan
                                                  wipper. Secara otomatis wipper akan
                                                  bekerja dengan sendirinya, dan
                                                  kecepatan wipper akan semakin
                                                  cepat jika terdapat banyak air pada
                                                  permukaan kaca depan.



   Gambar 24.11 Model gerak wipper

    Dari    permasalahan     tersebut
mulailah muncul sistem kontrol untuk
wipper. Sistem kontrol wipper yang
pertama      muncul     dan     masih
sederhana adalah sistem intermiten,
dimana secara otomatis wipper akan
bekerja sendiri secara periodik, atau              Gambar 24.14 Kaca depan dalam kondisi
juga dikenal dengan sistem interval.                              hujan

                                                      Sistem ini dapat bekerja secara
                                                  otomatis karena dilengkapi dengan
                                                  sensor dan kontrol unit.


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                   507
Teknik Ototronik




  Gambar 24.15 Contoh pemasangan
           wipper kontrol

24.2.1 Sensor Hujan                           Gambar 24.17 Wipper kontrol modul

    Sensor hujan dipasang pada             24.2.3 Motor Wipper
permukaan kaca depan bagian
dalam, sensorini berfungsi untuk               Motor wipper adalah motor DC
mendeteksi apakah ada hujan turun          magnet permanen yang berfungsi
atau tidak, akan tetapi yang dideteksi     merubah energi listrik menjadi energi
bukanlah turunnya hujan melainkan          kinetis untuk menggerakkan lengan
ada     atau   tidaknya    air   pada      wipper. Besar arus yang mengalir ke
permukaan kaca depan.                      motor wipper diatur oleh kontrol unit /
                                           kontrol modul sehingga kecepatan
                                           motor wipper dapat berubah secara
                                           otomatis sesuai besarnya arus dari
                                           kontrol unit/modul.



      Gambar 24.16 Sensor hujan

     Prinsip kerja dari sensor hujan ini
adalah mengukur intensitas cahaya
infra merah yang memantul dari kaca
depan untuk mengetahui berapa
banyak air yang berada di permukaan
kaca depan

24.2.2 Kontrol Unit/Modul Wipper                   Gambar 24.18 Motor wipper
       Otomatis
                                           24.2.4. Wipper dan Lenganya
     Kontrol unit atau kontrol modul
berfungsi untuk mengolah sinyal dari           Wipper sebagai penghapus kaca
sensor hujan yang selanjutnya sinyal       terbuat dari karet yang terpasang
tersebut dipakai sebagai dasar untuk       pada mekanisme lengan wipper yang
mengendalikan motor wipper dengan          sudah dikonstruksi sedemikian rupa
kecepatan sesuai dengan kondisi air        sehingga seluruh permukaan karet
di permukaan kaca depan.                   penghapus kaca dapat rata dengan
                                           permukaan kaca.
508                                   Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


                                                       Fungsi utama dari sistem ini
                                                  adalah        untuk       kenyamanan
                                                  pengendara, postur tubuh, kondisi
                                                  medan      dan     gaya    pengendara
                                                  memerlukan posisi tempat duduk
                                                  yang berbeda.
                                                       Berdasarkan         permasalahan
                                                  tersebut diperlukan tempat duduk
                                                  yang dapat disetel pada kendaraan.
                                                  Metode       penyetelannya     diawali
                                                  dengan cara manual sampai ke
            Gambar 24.19 Wipper                   kontrol elektronik yang rumit. Untuk
                                                  mewujudkan keinginan itu ada
24.3 Kursi Elektrik                               pengontrolan tempat duduk yang
                                                  memakai 7 motor untuk fungsi-fungsi:
    Tempat duduk kendaraan pada                      • Posisi naik turun, maju mundur.
umumnya       dilengkapi  penyetelan                 • Posisi membujur
posisi sandaran badan, ada yang                      • Posisi kemiringan tempat duduk
hanya 2 posisi, tegak dan tidur. Ada                 • Pengaturan sandaran badan
yang mempunyai beberapa posisi                       • Pengaturan sandaran kepala
tetapi tetap hanya sandarannya saja.                 • Kemiringan bahu
    Perkembangan            teknologi                • Pangaturan sandaran kaki
memungkinkan pengaturan setelan
posisi kursi dengan motor listrik
(secara elektrik).




                                                        Gambar 24.21 Elektromekanik sistem
                                                                 penyetelan kursi
                                                         Keterangan :
                                                             1. Motor Listrik
   Gambar 24.20 Kursi dengan setelan                         2. Pengaturan posisi membujur
               manual                                        3. Gear pengatur tinggi rendah
                                                             4. Gear pengendali kemiringan
    Penyetelan    tempat    duduk
penumpang secara elektrik (Electric
Power Seat) merupakan sesuatu
barang yang langka, pemakainya
hanya mobil-mobil menengah keatas
(mobil mewah).

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                    509
Teknik Ototronik




                                           Seting                                         Motor
                                                                   ECU                    listrik
                                           posisi




                                                Gambar 24.24 Blok diagram Sistem
                                                        pengaturan kursi




  Gambar 24.22 Kondisi kursi setelah
              tercover

    Pengaturan tempat duduk secara
elektrik mulai dari yang sederhana
sampai canggih dengan perintah
menggunkan suara.
    Dengan ECU memungkinkan
pengaturan posisi tempat duduk
termemori, bisa disimpan untuk
beberapa posisi. Jadi setiap orang
dapat dengan cepat duduk pada
posisi yang diinginkan asal data
posisi tempat duduk sudah tersimpan
dalam memori kontrol unit (ECU).




Gambar 24.23 Kursi dengan penyetelan
              elektrik


510                                    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

More Related Content

What's hot (20)

Motor Stepper (Pengendali)
Motor Stepper (Pengendali)Motor Stepper (Pengendali)
Motor Stepper (Pengendali)
 
mmmm
mmmmmmmm
mmmm
 
Power window guru
Power window guruPower window guru
Power window guru
 
Starter
Starter Starter
Starter
 
Aktuator final
Aktuator finalAktuator final
Aktuator final
 
Kelistrikan body
Kelistrikan bodyKelistrikan body
Kelistrikan body
 
Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
Laporan Tentang Rangkaian Sistem KelistrikanLaporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
 
Kelistrikan body guru
Kelistrikan body guruKelistrikan body guru
Kelistrikan body guru
 
Upload5
Upload5Upload5
Upload5
 
Power window
Power windowPower window
Power window
 
Central lock dan alarm
Central lock dan alarmCentral lock dan alarm
Central lock dan alarm
 
Upload1
Upload1Upload1
Upload1
 
Umum generator
Umum generatorUmum generator
Umum generator
 
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
 
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobil
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobilRangkaian kelistrikan lengkap ac mobil
Rangkaian kelistrikan lengkap ac mobil
 
Upload3
Upload3Upload3
Upload3
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
 
Motor 3 fasa
Motor 3 fasaMotor 3 fasa
Motor 3 fasa
 
11 bab ii (1)
11 bab ii (1)11 bab ii (1)
11 bab ii (1)
 
Makalah alternator
Makalah alternatorMakalah alternator
Makalah alternator
 

Similar to Bab 24 epswiper

Sistem eps
Sistem epsSistem eps
Sistem epsotonik
 
Elektronic power steering
Elektronic power steeringElektronic power steering
Elektronic power steeringvaniasrofi
 
Aktuator pada robot
Aktuator pada robotAktuator pada robot
Aktuator pada robot111903102021
 
08. AKTUATOR ROBOT.pptx
08. AKTUATOR ROBOT.pptx08. AKTUATOR ROBOT.pptx
08. AKTUATOR ROBOT.pptxMuhammadYusro1
 
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Harianto Harianto
 
Bahan ajar 14 electronic power steering
Bahan ajar 14 electronic power steeringBahan ajar 14 electronic power steering
Bahan ajar 14 electronic power steeringmynamesinop
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)mocoz
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)Khairul Jakfar
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)kurniapw
 
Materi EFI dan EMS.pdf
Materi EFI dan EMS.pdfMateri EFI dan EMS.pdf
Materi EFI dan EMS.pdfeko pras
 

Similar to Bab 24 epswiper (20)

Sistem eps
Sistem epsSistem eps
Sistem eps
 
Elektronic power steering
Elektronic power steeringElektronic power steering
Elektronic power steering
 
15. starter motor
15. starter motor15. starter motor
15. starter motor
 
Aktuator pada robot
Aktuator pada robotAktuator pada robot
Aktuator pada robot
 
08. AKTUATOR ROBOT.pptx
08. AKTUATOR ROBOT.pptx08. AKTUATOR ROBOT.pptx
08. AKTUATOR ROBOT.pptx
 
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
 
T3 - REKABENTUK MEKATRONIK.pptx
T3 - REKABENTUK MEKATRONIK.pptxT3 - REKABENTUK MEKATRONIK.pptx
T3 - REKABENTUK MEKATRONIK.pptx
 
Bahan ajar 14 electronic power steering
Bahan ajar 14 electronic power steeringBahan ajar 14 electronic power steering
Bahan ajar 14 electronic power steering
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
538 1044-1-sm
538 1044-1-sm538 1044-1-sm
538 1044-1-sm
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Materi Aktuator
Materi AktuatorMateri Aktuator
Materi Aktuator
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Materi EFI dan EMS.pdf
Materi EFI dan EMS.pdfMateri EFI dan EMS.pdf
Materi EFI dan EMS.pdf
 
NASPUB
NASPUBNASPUB
NASPUB
 
Ml2 f001626
Ml2 f001626Ml2 f001626
Ml2 f001626
 

More from Slamet Setiyono

Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Slamet Setiyono
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricitySlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionSlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemStep 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemSlamet Setiyono
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningSlamet Setiyono
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSlamet Setiyono
 
31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheelsSlamet Setiyono
 
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanBab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanSlamet Setiyono
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikSlamet Setiyono
 
Bab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikBab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikSlamet Setiyono
 

More from Slamet Setiyono (20)

9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual
 
Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricity
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspension
 
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemStep 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioning
 
Step 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bagStep 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bag
 
Fungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srsFungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srs
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depan
 
Bab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasiBab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasi
 
31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels
 
Bab 17-automatic-ac
Bab 17-automatic-acBab 17-automatic-ac
Bab 17-automatic-ac
 
Bab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktifBab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktif
 
Bab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidioBab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidio
 
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanBab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
 
Bab 11-sistem-injeksi
Bab 11-sistem-injeksiBab 11-sistem-injeksi
Bab 11-sistem-injeksi
 
Bab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikBab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronik
 

Recently uploaded

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Bab 24 epswiper

  • 1. Teknik Ototronik BAB 24 memutar steering wheel, Elektronik Power Steering tidak lagi SISTEM EPS, WIPER, menggunakan hidrolik sebagai KURSI ELECTRIK power tetapi menggunakan motor DC yang dikontrol secara elektrik, dengan demikian dibandingkan 24.1 Sistem EPS dengan Hydraulic Power Steering (ELEKTRONIK POWER memiliki beberapa kelebihan antara STEERING) lain : Kehilangan tenaga mesin Elektronik Power Steering sangat kecil merupakan sistem yang membantu Konsumsi bahan bakar lebih pengoperasian stering waktu irit dibelokkan dengan menggukan Lebih ringan dan kompak motor listrik, dipakai pada EPS bekerja berdasarkan kendaraan sedang dan kecil. kecepatan kendaraan Mudah dalam pemeriksaan Lebih aman 24.1.1 Identifikasi Komponen Sistem EPS Komponen-komponen utama Elektronik Power Steering antara lain: Seperti halnya pada power steering hidrolik yang berfungsi untuk meringankan tenaga untuk Gambar 24.1 Komponen EPS Keterangan : 1. Kontrol Unit EPS 2. Sensor Kecepatan Kendaraan 3. Sensor Torque 4. Motor Power dan kopling 5. Gigi kemudi 6. Baterai 7. Sinyal putaran mesin Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 503
  • 2. Teknik Ototronik a. Kontrol Unit/Control Module Cara kerja Sensor Torque : Komponen ini adalah bagian 1). Saat posisi stir lurus terpenting dari sistem kontrol Pada posisi stir tidak elektronik, selain fungsi utamanya diputar/lurus maka tidak terjadi sebagai pengontrol tenaga dan puntiran pada torque bar sehingga arah putaran motor, juga dilengkapi tidak terjadi penyimpangan putaran dengan Onboard Diagnostic antara input shaft dengan output System. shaft maka slider diam dan steel ball ditengah dan tidak menyebabkan lever potensiometer bergerak (tidak ada perubahan nilai resistan potensiometer) Gambar 24.2 Control Module b. Sensor Kecepatan / VSS Berfunsi mendeteksi kecepatan kendaraan, biasanya dipasang Gambar 24.4 Torque posisi lurus pada transmisi. VSS akan 2). Saat stir diputar kekanan/kekiri membangkitkan sinyal secara Apabila stir diputar akan proposional tergantung kecepatan menyebabkan puntiran pada torque kendaraan yang selanjutnya sinyal bar sehingga terjadi penyimpangan tersebut akan dikirim ke antara input shaft dan output shaft speedometer dan control modul. maka slider bergerak keatas atau ke bawah, arah gerakan ini menyebabkan lever potensiometer bergerak dan akan merubah nilai resistansi yang akan dikirimkan ke kontrol modul. Gambar 24.3 Sensor VSS c. Sensor Torque Berfungsi mendeteksi Gambar 24.5 Torque posisi belok besarnya gaya yang dibutuhkan serta arah gerakan steering wheel, d. Motor dan kopling yang dikonversikan menjadi sinyal Motor DC dipasangkan pada tegangan listrik untuk dikirim ke steering column terdiri dari sebuah control modul. worm gear, sebuah kopling elektromagnetik dan sebuah motor DC. Putaran motor diteruskan ke 504 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 3. Teknik Ototronik output shaft melalui kopling 24.1.2 Diagnosa dan elektromagnet-reduction gear. Perbaikan Kerusakan EPS Bila terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan atau pada komponen elektronik atau sensor dapat dideteksi dengan kedipan lampu indikator “EPS” yang terdapat pada instrumen panel. Gambar 24.6 Motor dan Kopling e. Gigi kemudi/steering colum Gambar 24.9 Lampu indikakator EPS Prosedur untuk diagnosa dengan Gambar 24.7 Gigi kemudi menggunakan lampu indikator pada dashboard : f. Baterai a. Carilah monitor coupler Merupakan sumber tegangan b. Hubungkan kabel termnal A untuk mensuplai arus ke sistem dan B pada monitor coupler EPS c. Putar steering kekanan dan kekiri dan tarik rem parkir. e. Sinyal putaran d. Start mesin Sinyal putaran yang diambilkan e. Bila terjadi kerusakan akan dari ignation coil melalui noise ditunjukkan oleh kedipan suppresor memberikan informasi ke lampu indikator pada dashboar. kontrol modul mesin berputar atau f. Setelah tahu jumlah kedipan tidak. lihat kode kedipan pada buku manual, maka kerusakan pada sistem EPS akan nampak. Gambar 24.8 Sensor putaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 505
  • 4. Teknik Ototronik Tabel 24.1 Kode kerusakan EPS (Susuki Karimun) Hal-hal yang perlu diperhatikan : c. Kode kerusakan 22 akan a. Kode kerusakan akan ditunjukkan pada saat ignation ditampilkan dari yang terkecil. swicth ON b. Kode kerusakan akan tersimpan di memori control module, sehingga setelah perbaikan pastikan direset dengan cara melepas baterai. 506 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 5. Teknik Ototronik 24.2 Automatic Wipper Control Gambar 24.12 Kontrol interval Gambar 24.10 Penghapus kaca depan Wipper sebagai perangkat pembersih kaca yang model penggeraknya ada beberapa macam pada mulanya dikendalikan secara manual oleh pengemudi, sehingga Gambar 24.13 Rangkaian kontrol interval seringkali konsentrasi pengemudi terpecah hanya gara-gara wipper. Sedangkan pada era sekarang sudah muncul sistem kontrol wipper otomatis penuh, artinya pengemudi tidak lagi perlu untuk mengendalikan wipper. Secara otomatis wipper akan bekerja dengan sendirinya, dan kecepatan wipper akan semakin cepat jika terdapat banyak air pada permukaan kaca depan. Gambar 24.11 Model gerak wipper Dari permasalahan tersebut mulailah muncul sistem kontrol untuk wipper. Sistem kontrol wipper yang pertama muncul dan masih sederhana adalah sistem intermiten, dimana secara otomatis wipper akan bekerja sendiri secara periodik, atau Gambar 24.14 Kaca depan dalam kondisi juga dikenal dengan sistem interval. hujan Sistem ini dapat bekerja secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor dan kontrol unit. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 507
  • 6. Teknik Ototronik Gambar 24.15 Contoh pemasangan wipper kontrol 24.2.1 Sensor Hujan Gambar 24.17 Wipper kontrol modul Sensor hujan dipasang pada 24.2.3 Motor Wipper permukaan kaca depan bagian dalam, sensorini berfungsi untuk Motor wipper adalah motor DC mendeteksi apakah ada hujan turun magnet permanen yang berfungsi atau tidak, akan tetapi yang dideteksi merubah energi listrik menjadi energi bukanlah turunnya hujan melainkan kinetis untuk menggerakkan lengan ada atau tidaknya air pada wipper. Besar arus yang mengalir ke permukaan kaca depan. motor wipper diatur oleh kontrol unit / kontrol modul sehingga kecepatan motor wipper dapat berubah secara otomatis sesuai besarnya arus dari kontrol unit/modul. Gambar 24.16 Sensor hujan Prinsip kerja dari sensor hujan ini adalah mengukur intensitas cahaya infra merah yang memantul dari kaca depan untuk mengetahui berapa banyak air yang berada di permukaan kaca depan 24.2.2 Kontrol Unit/Modul Wipper Gambar 24.18 Motor wipper Otomatis 24.2.4. Wipper dan Lenganya Kontrol unit atau kontrol modul berfungsi untuk mengolah sinyal dari Wipper sebagai penghapus kaca sensor hujan yang selanjutnya sinyal terbuat dari karet yang terpasang tersebut dipakai sebagai dasar untuk pada mekanisme lengan wipper yang mengendalikan motor wipper dengan sudah dikonstruksi sedemikian rupa kecepatan sesuai dengan kondisi air sehingga seluruh permukaan karet di permukaan kaca depan. penghapus kaca dapat rata dengan permukaan kaca. 508 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 7. Teknik Ototronik Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk kenyamanan pengendara, postur tubuh, kondisi medan dan gaya pengendara memerlukan posisi tempat duduk yang berbeda. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan tempat duduk yang dapat disetel pada kendaraan. Metode penyetelannya diawali dengan cara manual sampai ke Gambar 24.19 Wipper kontrol elektronik yang rumit. Untuk mewujudkan keinginan itu ada 24.3 Kursi Elektrik pengontrolan tempat duduk yang memakai 7 motor untuk fungsi-fungsi: Tempat duduk kendaraan pada • Posisi naik turun, maju mundur. umumnya dilengkapi penyetelan • Posisi membujur posisi sandaran badan, ada yang • Posisi kemiringan tempat duduk hanya 2 posisi, tegak dan tidur. Ada • Pengaturan sandaran badan yang mempunyai beberapa posisi • Pengaturan sandaran kepala tetapi tetap hanya sandarannya saja. • Kemiringan bahu Perkembangan teknologi • Pangaturan sandaran kaki memungkinkan pengaturan setelan posisi kursi dengan motor listrik (secara elektrik). Gambar 24.21 Elektromekanik sistem penyetelan kursi Keterangan : 1. Motor Listrik Gambar 24.20 Kursi dengan setelan 2. Pengaturan posisi membujur manual 3. Gear pengatur tinggi rendah 4. Gear pengendali kemiringan Penyetelan tempat duduk penumpang secara elektrik (Electric Power Seat) merupakan sesuatu barang yang langka, pemakainya hanya mobil-mobil menengah keatas (mobil mewah). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 509
  • 8. Teknik Ototronik Seting Motor ECU listrik posisi Gambar 24.24 Blok diagram Sistem pengaturan kursi Gambar 24.22 Kondisi kursi setelah tercover Pengaturan tempat duduk secara elektrik mulai dari yang sederhana sampai canggih dengan perintah menggunkan suara. Dengan ECU memungkinkan pengaturan posisi tempat duduk termemori, bisa disimpan untuk beberapa posisi. Jadi setiap orang dapat dengan cepat duduk pada posisi yang diinginkan asal data posisi tempat duduk sudah tersimpan dalam memori kontrol unit (ECU). Gambar 24.23 Kursi dengan penyetelan elektrik 510 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)