SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BAB 3
DASAR KENDALI MOTOR ARUS SEARAH
Tujuan bab ini adalah menjelaskan
dasar kendali motor arus searah, agar
mengerti dengan jelas dan tepat cara
pengaturan motor arus searah
pengaruh tegangan dan pengaruh
eksitasi terhadap putaran, dan
bagaimana cara kerjanya, sehingga
mempunyai dasar yang kuat untuk bisa
menerapkan ilmu teknik ini pada
sistem penggerak dengan motor arus
searah, serta dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada di dalam
teknik kendali motor arus searah.
Penerapan mesin listrik baik arus bolak-balik maupun arus searah
adalah terletak pada keperluan kecepatan putaran dari motor yang
digunakan, keperluan tegangan, arus dan daya motor.
Pengaturan kecepatan putaran motor dapat dilakukan dengan
menggunakan komponen semikonduktor daya (solid state) dan
dengan sistem pengontrol elektroni. Dalam bagian ini akan dibahas
secara khusus kendali motor listrik dengan komponen
semikonduktor daya dan elekronikarus lemah.
Rangkaian-rangkaian yang dipergunakan sebagai kendali aliran
daya berupa “Konverter Daya Arus Bolak Balik ke Arus searah,
Koverter Daya Arus Searah ke Arus Searah Lainnya, Konverter daya
Arus Bolak Balik ke Arus Bolak Balik lainnya, dan Konverter Arus
Searah ke Arus Bolak Balik. Sistem sistem tersebut dapat digunakan
pada motor arus searah dan motor arus bolak balik.
KENDALI MOTOR ARUS SEARAH
(KMAS)
Motor arus searah (motor dc) pada umumnya mempunyai rentangan
pengaturan kecepatan putaran yang lebih lebar dibanding dengan
motor arus bolak balik (ac). Dengan alasan inilah maka motor dc
banyak digunakan pada industri industri yang membutuhkan
kecepatan putaran yang dapat diatur dengan mudah, selain itu
pilihan jatuh pada motor dc karena pengaturannya mudah dilakukan
yaitu melalui pengaturan jangkar atau pada rangkaian medan
magnet penguatan.
Pengaturan Tegangan Jangkar
Pada motor dc penguatan bebas dan penguatan shunt perubahan
kecepatan putaran akan sebanding dengan perubahan pada
tegangan jangkar motor atau dapat dikatakan suatu perubahan
dengan bentuk fungsi yang linier. Pada bagian ini akan ditinjau motor
dc atau konverter dc ke dc, seperti pada gambar 1
Rangkaian pengaturan tegangan jangkar motor arus searah
Dalam gambar ditunjukkan sebuah sistem pengatur putaran konstan dengan konverter ac-dc atau
dc-dc yang menggunakan komponen semi-konduktor. Pengaturan putaran dilakukan melalui
pengaturan tegangan jangkar Vt. Sistem ini dilengkapi dengan rangkaian umpan balik putaran dan
arus. Pengatur daya P mendapat satu daya tegangan ac atau tegangan dc. Pembacaan kondisi
perubahan putaran yaitu melalui taco generator (TG) dan pembacaan arus jangkar motor dilakukan
oleh sebuah tahanan shunt (rumus). Penggunaan tahanan shunt sebagai sensor arus yang
bertujuan untuk memberikan sinyal balikan dari arus jangkar yang dipakai oleh motor yang
selanjutnya akan memproses kerja konverter atau memadamkan sistem konverter dari sumber
tegangan apabila terjadi arus berlebihan akibat beban mekanik motor yang berat.
 Penggunaan taco generator (TG) adalah sebagai sensor
kecepatan motor, dengan keluaran berupa sinyal tegangan
hasil konversi dari putaran dan selanjutnya akan memproses
pengatur P untuk mengatur putaran agar selalu konstan pada
harga yang telah ditentukan melalui setelan.
 Torsi motor
Dimana
. . .e a aT c I K I 
.K c
FLUKS MAGNET
Fluks magnet merupakan resultan dari dua besaran yaitu fluks
yang diperoleh dari arus medan penguatan pada kumparan
medan dan fluks yang berasal dari reaksi jangkar yang
disebabkan oleh arus jangkar dengan persamaan
Dimana
= fluks magnet yang ditimbulkan oleh reaksi jangkar
= fluks yang ditimbulkan oleh arus pada kumparan
medan
magnet utama
Ia f   
Ia
f
DAERAH OPERASI EMPAT KUADRAN MAS
Q-1 putaran dalam arah maju torsi dan putaran berharga negatif
Q-2 putaran masih dalam arah maju namun terjadi pengereman, torsi negatif,
putaran positif
Q-3 putaran dalam arah mundur, torsi dan putaran berharga negatif
Q-4 terjadi pengereman dalam arah putaran mundur, torsi positif dan putaran
negatif
KARAKTERISTIK MOMEN/DAYA DAN
ARUS TERHADAP KECEPATAN MOTOR
Gambar di atas memperlihatkan dalam daerah I berhubungan
dengan suatu pengaturan kecepatan pada torsi (momen) yang
konstan. Hal ini dapat terjadi jika penguatan medan tetap, tidak
berubah, dan pengaturan kecepatan dilakukan melalui perubahan
tahanan yang disisipkan pada rangkaian jangkar motor atau melalui
perubahan tegangan jangkar, agar arus jangkar selalu tetap dan
sama dengan harga dasarnya.
DINAMIKA DAN APLIKASI MOTOR ARUS
SEARAH
Motor arus searah sangat fleksibel dalam dikarenakan
pengaturan putarannya mudah dilakukan dan putaran
mempunyai variasi yang sangat lebar dibanding dengan
motor arus bolak-balik .
Dalam sistem transportasi misalnya kereta rel listrik (KRL),
penggunaan motor arus searah khusus (motor traksi sejenis
motor seri) yang cocok digunakan. Dalam dunia otomotif,
pemakaian motor arus searah umumnya sebagai peralatan
starter mesin mobil, pembuka dan penutupan jendela mobil
dan sebagainya.
Yang terkini juga telah muncul di Amerika sepeda motor dengan
tenaga motor listrik yang mempunyai tenaga dan kecepatan
bersaing dengan motor bahan bakar dinamakan Superbike.
Sedangkan alat angkut seperti lift, elevator, eskalator,
konveyor umumnya menggunakan motor arus bolak-balik
jenis induksi sebagai penggerak utama.
KENDALI KECEPATAN PADA KERETA LISTRIK
Pengaturan kecepatan pada kereta dapat
dilakukan dengan mengatur kecepatan motor
penggeraknya. Penggerak utamanya adalah motor
DC dan motor AC. Motor DC yang lazim
dipergunakan sebagai penggerak pada kereta listrik
adalah motor traksi dengan jenis penguatan seri
sedangkan motor AC dengan jenis motor induksi
tiga fasa.
SISTEM KENDALI DENGAN CHOPPER ARUS
SEARAH
Rangkaiannya dapat menggunakan thyristor, GTO
atau transistor seperti BJT, IGBT, MOSFET dan
terdapat beberapa topologi rangkaian chopper arus
DC yang dapat dipergunakan yaitu sistem chopper
satu kuadran, dua kuadran dan empat kuadran.
CHOPPER ARUS
Chopper jenis ini telah digunakan di Belanda pada tahun 1970an. Sistem ini
digunakan pada kereta listrik dengan tegangan kerja 750 VDC dengan daya
1000 KW.
DASAR SISTEM KENDALI KONVERTER
POWER-SEMICONDUCTOR
A. Konverter DC ke DC
Konverter ini adalah suatu sistem pengubah sekaligus pengendali motor DC.
a. Konverter Buck
Digunakan sebagai penurun tegangan DC dan mengendalikan motor DC
penguatan bebas.
b. Konverter Buck-Boost
Digunakan sebagai penurun-penaik tegangan DC dalam sistem kendali
motor DC dua kuadran, dengan kuadran kedua digunakan sebagai
pengereman regeneratif.
Saklar utama yang digunakan transistor BJT atau MOSFET atau IGBT.
Kendali kecepatan putaran dilakukan melalui putaran pacu basis.
c. Konverter Buck-Boost Empat Kuadran
Menggunakan empat saklar dengan maksud memperoleh
pegaturan dalam daerah kerja empat kuadran yaitu kendali
arah maju (motoring) dan pengeremannya, kendali arus
mundur (reversing) dan pengeremannya.
B. KONVERTER AC-DC
Merupakan suatu sistem pengubah energi dari
bentuk tegangan tegangan bolak-balik (AC) ke
tegangan searah (DC).
Topologi rangkaian penyearah:
1. Penyearah tegangan setengah gelombang
2. Penyearah tegangan gelombang penuh
3. Sistem Centre Tap Transformator
a. Sistem Kendali Konverter AC-AC Dioda dan Transformator Satu Fasa
Setengah Gelombang
Variasi tegangan searah keluaran konverter diperoleh dengan cara
memindahkan saklar S ke tap-tap tegangan lain pada trafo. Tegangan
keluaran akan besar jika S pada tap tegangan yang besar dan
sebaliknya tegangan keluaran akan rendah apabila S pada tap
tegangan yang kecil.
b. Sistem Kendali Konverter AC-DC SCR Setengah Gelombang Satu Fasa
Sistem ini akan menghasilkan tegangan keluaran yang bervariasi melalui
pengaturan sudut penyalaan SCR. SCR akan konduksi dan mengalirkan arus ke
motor apabila gate mendapat pulsa trigger dan harga tegangan sesaat yang
masuk ke jangkar motor lebih besar dari tegangan back emf (GGL) motor.
Dalam kondisi steady state bentuk persamaan tegangan yang masuk ke motor
adalah
. . . .O a a a a aV E I R c n I R   
c. Sistem Kendali dengan Konverter AC_DC Satu Fasa Bridge Setengah
Dikontrol
Konverter AC_DC setengah dikontrol adalah sebuah sistem konverter
penyearah yang mengendalikan tegangan penyearahan gelombang
penuh dengan pengendalian pada sebagian saklar yang terhubung
bridge.
Tegangan terminal pada motor
1
.sin.( . ). (1 cos )Sm
O Sm
V
V V t d t


  
 
  
d. Sistem Kendali dengan Konverter AC-DC Tiga Fasa Setengah Terkendali
Mirip dengan sistem konverter ac-dc satu fasa, sistem ini menggunakan
3 buah SCR dan 3 dioda dengan konfigurasi rangkaian yang digunakan
untuk memperoleh gelombang tegangan dc keluaran yang mempunyai
riak yang kecil, sehingga distorsi pada gelombang arus dapat diperkecil
dan juga menyediakan kemampuan daya yang lebih besar dibanding
dengan sistem satu fasa.
e. Sistem Kendali dengan Konverter AC-DC SCR Bridge Satu
Fasa Terkendali Penuh
Pengendalian secara penuh dilakukan oleh SCR bagi
gelombang positif dan negatif sinus. Pada kondisi ini akan
dihasilkan polaritas tegangan back emf yang terbalik (negatif).
F. Sistem Kendali dengan Konverter AC-DC Bridge Tiga Fasa
Terkendali Penuh
Sistem ini digunakan untuk memperoleh gelombang tegangan
searah keluaran yang mempunyai riak yang kecil, sehingga
distorsi pada gelombang arus dapat diperkecil dan
menyediakan kemampuan daya yang lebih besar, juga
memberikan kondisi operasi regeneratif dimana tegangan emf
akan berharga negatif, akan tetapi arah arus tidak bisa
negatif.
G. Kendali dengan Konverter Ganda AC-DC Tiga Fasa (Dual-
Converter)
Teknik ini merupakan pengaturan motor DC guna
memperoleh selain pengendalian kecepatan putaran dalam
dua arah yaitu arah maju dan arah mundur (pembalikan arah
putaran) tanpa menggunakan saklar tukar mekanik. Konverter
ac-dc dapat berupa sistem penyearah setengah gelombang
atau penyearah gelombang penuh setengah dikontrol atau
pengontrolan penuh.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetikAplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetikFilla Fidyana
 
Lab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverseLab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverseAzmeer Reemza
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)kurniapw
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikMisbahul Ilmi
 
MGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang ArenggaMGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang Arenggadanang arengga
 
Generator Design
Generator DesignGenerator Design
Generator Designideva
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSyahrul Saleh
 
Operasi sistem tenaga listrik 6
Operasi sistem tenaga listrik 6Operasi sistem tenaga listrik 6
Operasi sistem tenaga listrik 6diago igo
 
Pengaturan pemakaian energi pada motor listrik
Pengaturan pemakaian energi pada motor listrikPengaturan pemakaian energi pada motor listrik
Pengaturan pemakaian energi pada motor listrikNovia Putri
 
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikSistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikPutri Berlian Abadi
 
Motor listrik ac dan motor listrik dc
Motor listrik ac dan motor listrik dcMotor listrik ac dan motor listrik dc
Motor listrik ac dan motor listrik dcfirdhaush elghani
 
Kertas kerja sk1 ceek 104
Kertas kerja sk1 ceek 104Kertas kerja sk1 ceek 104
Kertas kerja sk1 ceek 104Saidin Dahalan
 

What's hot (20)

Modul 6 kb4
Modul 6 kb4Modul 6 kb4
Modul 6 kb4
 
Lab 5 star delta
Lab 5 star deltaLab 5 star delta
Lab 5 star delta
 
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetikAplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
 
Lab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverseLab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverse
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Motor Stepper (Pengendali)
Motor Stepper (Pengendali)Motor Stepper (Pengendali)
Motor Stepper (Pengendali)
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
MGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang ArenggaMGPI system by Danang Arengga
MGPI system by Danang Arengga
 
Generator Design
Generator DesignGenerator Design
Generator Design
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi Elektrik
 
15. starter motor
15. starter motor15. starter motor
15. starter motor
 
Operasi sistem tenaga listrik 6
Operasi sistem tenaga listrik 6Operasi sistem tenaga listrik 6
Operasi sistem tenaga listrik 6
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pengaturan pemakaian energi pada motor listrik
Pengaturan pemakaian energi pada motor listrikPengaturan pemakaian energi pada motor listrik
Pengaturan pemakaian energi pada motor listrik
 
Laporan ac pengereman
Laporan ac pengeremanLaporan ac pengereman
Laporan ac pengereman
 
MACAM-MACAM MOTOR
MACAM-MACAM MOTOR MACAM-MACAM MOTOR
MACAM-MACAM MOTOR
 
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikSistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
 
Motor listrik ac dan motor listrik dc
Motor listrik ac dan motor listrik dcMotor listrik ac dan motor listrik dc
Motor listrik ac dan motor listrik dc
 
Kertas kerja sk1 ceek 104
Kertas kerja sk1 ceek 104Kertas kerja sk1 ceek 104
Kertas kerja sk1 ceek 104
 

Similar to KENDALI MOTOR ARUS SEARAH DENGAN KONVERTER DC-DC DAN AC-DC

Diagram Blok dari Motor Induksi.pptx
Diagram Blok dari Motor Induksi.pptxDiagram Blok dari Motor Induksi.pptx
Diagram Blok dari Motor Induksi.pptxfrisa1
 
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Harianto Harianto
 
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrikArif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrikarifw77
 
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanSistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanValentino Selayan
 
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACParalel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACprakosobagas
 
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsimotor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsip41202300073
 
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcTugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcFarhanRiko
 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014aminsmk
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikarifin456
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikyunusku7
 

Similar to KENDALI MOTOR ARUS SEARAH DENGAN KONVERTER DC-DC DAN AC-DC (20)

Diagram Blok dari Motor Induksi.pptx
Diagram Blok dari Motor Induksi.pptxDiagram Blok dari Motor Induksi.pptx
Diagram Blok dari Motor Induksi.pptx
 
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
Kinerja brushless dc drive dengan single current sensor fed dari pv dengan hi...
 
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrikArif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
Arif wicaksono motor ac & generator ac teknik tenaga listrik
 
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanSistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
 
Bab 8 motor dc
Bab 8 motor dcBab 8 motor dc
Bab 8 motor dc
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Motor Listrik_Kelompok 4.pptx
Motor Listrik_Kelompok 4.pptxMotor Listrik_Kelompok 4.pptx
Motor Listrik_Kelompok 4.pptx
 
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACParalel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
 
Motor listrik.docx
Motor listrik.docxMotor listrik.docx
Motor listrik.docx
 
Materi Aktuator
Materi AktuatorMateri Aktuator
Materi Aktuator
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsimotor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
 
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcTugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
 
mekatronika
mekatronikamekatronika
mekatronika
 
Softskill bu dyah 3
Softskill bu dyah 3Softskill bu dyah 3
Softskill bu dyah 3
 
Softskill bu dyah 3
Softskill bu dyah 3Softskill bu dyah 3
Softskill bu dyah 3
 
Umum generator
Umum generatorUmum generator
Umum generator
 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 

More from Novia Putri

Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikPert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikNovia Putri
 
Thevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitThevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitNovia Putri
 
1st order transient circuit
1st order transient circuit1st order transient circuit
1st order transient circuitNovia Putri
 
Interconnection power system
Interconnection power systemInterconnection power system
Interconnection power systemNovia Putri
 
Insulation testin pert. 15
Insulation testin pert. 15Insulation testin pert. 15
Insulation testin pert. 15Novia Putri
 
Power factor pert. 14
Power factor pert. 14Power factor pert. 14
Power factor pert. 14Novia Putri
 
Capacitor high voltage pert. 13
Capacitor high voltage pert. 13Capacitor high voltage pert. 13
Capacitor high voltage pert. 13Novia Putri
 
Isolator and bushing
Isolator and bushingIsolator and bushing
Isolator and bushingNovia Putri
 
Disconneting switch pert. 7
Disconneting switch pert. 7Disconneting switch pert. 7
Disconneting switch pert. 7Novia Putri
 
Over voltage protection pert. 6
Over voltage protection pert. 6Over voltage protection pert. 6
Over voltage protection pert. 6Novia Putri
 
Conductor pert. 4
Conductor pert. 4Conductor pert. 4
Conductor pert. 4Novia Putri
 
Circuit breaker pert. 3
Circuit breaker pert. 3Circuit breaker pert. 3
Circuit breaker pert. 3Novia Putri
 
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1Novia Putri
 
Slide pertemuan 15
Slide pertemuan 15Slide pertemuan 15
Slide pertemuan 15Novia Putri
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Novia Putri
 

More from Novia Putri (20)

Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikPert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Thevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitThevenin Norton Circuit
Thevenin Norton Circuit
 
1st order transient circuit
1st order transient circuit1st order transient circuit
1st order transient circuit
 
Interconnection power system
Interconnection power systemInterconnection power system
Interconnection power system
 
Insulation testin pert. 15
Insulation testin pert. 15Insulation testin pert. 15
Insulation testin pert. 15
 
Power factor pert. 14
Power factor pert. 14Power factor pert. 14
Power factor pert. 14
 
Capacitor high voltage pert. 13
Capacitor high voltage pert. 13Capacitor high voltage pert. 13
Capacitor high voltage pert. 13
 
Isolator and bushing
Isolator and bushingIsolator and bushing
Isolator and bushing
 
Trafo arus
Trafo arusTrafo arus
Trafo arus
 
Trafo tegangan
Trafo teganganTrafo tegangan
Trafo tegangan
 
Disconneting switch pert. 7
Disconneting switch pert. 7Disconneting switch pert. 7
Disconneting switch pert. 7
 
Over voltage protection pert. 6
Over voltage protection pert. 6Over voltage protection pert. 6
Over voltage protection pert. 6
 
Conductor pert. 4
Conductor pert. 4Conductor pert. 4
Conductor pert. 4
 
Circuit breaker pert. 3
Circuit breaker pert. 3Circuit breaker pert. 3
Circuit breaker pert. 3
 
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1
 
Slide pertemuan 15
Slide pertemuan 15Slide pertemuan 15
Slide pertemuan 15
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

KENDALI MOTOR ARUS SEARAH DENGAN KONVERTER DC-DC DAN AC-DC

  • 1. BAB 3 DASAR KENDALI MOTOR ARUS SEARAH Tujuan bab ini adalah menjelaskan dasar kendali motor arus searah, agar mengerti dengan jelas dan tepat cara pengaturan motor arus searah pengaruh tegangan dan pengaruh eksitasi terhadap putaran, dan bagaimana cara kerjanya, sehingga mempunyai dasar yang kuat untuk bisa menerapkan ilmu teknik ini pada sistem penggerak dengan motor arus searah, serta dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam teknik kendali motor arus searah.
  • 2. Penerapan mesin listrik baik arus bolak-balik maupun arus searah adalah terletak pada keperluan kecepatan putaran dari motor yang digunakan, keperluan tegangan, arus dan daya motor. Pengaturan kecepatan putaran motor dapat dilakukan dengan menggunakan komponen semikonduktor daya (solid state) dan dengan sistem pengontrol elektroni. Dalam bagian ini akan dibahas secara khusus kendali motor listrik dengan komponen semikonduktor daya dan elekronikarus lemah. Rangkaian-rangkaian yang dipergunakan sebagai kendali aliran daya berupa “Konverter Daya Arus Bolak Balik ke Arus searah, Koverter Daya Arus Searah ke Arus Searah Lainnya, Konverter daya Arus Bolak Balik ke Arus Bolak Balik lainnya, dan Konverter Arus Searah ke Arus Bolak Balik. Sistem sistem tersebut dapat digunakan pada motor arus searah dan motor arus bolak balik.
  • 3. KENDALI MOTOR ARUS SEARAH (KMAS) Motor arus searah (motor dc) pada umumnya mempunyai rentangan pengaturan kecepatan putaran yang lebih lebar dibanding dengan motor arus bolak balik (ac). Dengan alasan inilah maka motor dc banyak digunakan pada industri industri yang membutuhkan kecepatan putaran yang dapat diatur dengan mudah, selain itu pilihan jatuh pada motor dc karena pengaturannya mudah dilakukan yaitu melalui pengaturan jangkar atau pada rangkaian medan magnet penguatan. Pengaturan Tegangan Jangkar Pada motor dc penguatan bebas dan penguatan shunt perubahan kecepatan putaran akan sebanding dengan perubahan pada tegangan jangkar motor atau dapat dikatakan suatu perubahan dengan bentuk fungsi yang linier. Pada bagian ini akan ditinjau motor dc atau konverter dc ke dc, seperti pada gambar 1
  • 4. Rangkaian pengaturan tegangan jangkar motor arus searah Dalam gambar ditunjukkan sebuah sistem pengatur putaran konstan dengan konverter ac-dc atau dc-dc yang menggunakan komponen semi-konduktor. Pengaturan putaran dilakukan melalui pengaturan tegangan jangkar Vt. Sistem ini dilengkapi dengan rangkaian umpan balik putaran dan arus. Pengatur daya P mendapat satu daya tegangan ac atau tegangan dc. Pembacaan kondisi perubahan putaran yaitu melalui taco generator (TG) dan pembacaan arus jangkar motor dilakukan oleh sebuah tahanan shunt (rumus). Penggunaan tahanan shunt sebagai sensor arus yang bertujuan untuk memberikan sinyal balikan dari arus jangkar yang dipakai oleh motor yang selanjutnya akan memproses kerja konverter atau memadamkan sistem konverter dari sumber tegangan apabila terjadi arus berlebihan akibat beban mekanik motor yang berat.
  • 5.  Penggunaan taco generator (TG) adalah sebagai sensor kecepatan motor, dengan keluaran berupa sinyal tegangan hasil konversi dari putaran dan selanjutnya akan memproses pengatur P untuk mengatur putaran agar selalu konstan pada harga yang telah ditentukan melalui setelan.  Torsi motor Dimana . . .e a aT c I K I  .K c
  • 6. FLUKS MAGNET Fluks magnet merupakan resultan dari dua besaran yaitu fluks yang diperoleh dari arus medan penguatan pada kumparan medan dan fluks yang berasal dari reaksi jangkar yang disebabkan oleh arus jangkar dengan persamaan Dimana = fluks magnet yang ditimbulkan oleh reaksi jangkar = fluks yang ditimbulkan oleh arus pada kumparan medan magnet utama Ia f    Ia f
  • 7. DAERAH OPERASI EMPAT KUADRAN MAS Q-1 putaran dalam arah maju torsi dan putaran berharga negatif Q-2 putaran masih dalam arah maju namun terjadi pengereman, torsi negatif, putaran positif Q-3 putaran dalam arah mundur, torsi dan putaran berharga negatif Q-4 terjadi pengereman dalam arah putaran mundur, torsi positif dan putaran negatif
  • 8. KARAKTERISTIK MOMEN/DAYA DAN ARUS TERHADAP KECEPATAN MOTOR Gambar di atas memperlihatkan dalam daerah I berhubungan dengan suatu pengaturan kecepatan pada torsi (momen) yang konstan. Hal ini dapat terjadi jika penguatan medan tetap, tidak berubah, dan pengaturan kecepatan dilakukan melalui perubahan tahanan yang disisipkan pada rangkaian jangkar motor atau melalui perubahan tegangan jangkar, agar arus jangkar selalu tetap dan sama dengan harga dasarnya.
  • 9. DINAMIKA DAN APLIKASI MOTOR ARUS SEARAH Motor arus searah sangat fleksibel dalam dikarenakan pengaturan putarannya mudah dilakukan dan putaran mempunyai variasi yang sangat lebar dibanding dengan motor arus bolak-balik . Dalam sistem transportasi misalnya kereta rel listrik (KRL), penggunaan motor arus searah khusus (motor traksi sejenis motor seri) yang cocok digunakan. Dalam dunia otomotif, pemakaian motor arus searah umumnya sebagai peralatan starter mesin mobil, pembuka dan penutupan jendela mobil dan sebagainya. Yang terkini juga telah muncul di Amerika sepeda motor dengan tenaga motor listrik yang mempunyai tenaga dan kecepatan bersaing dengan motor bahan bakar dinamakan Superbike. Sedangkan alat angkut seperti lift, elevator, eskalator, konveyor umumnya menggunakan motor arus bolak-balik jenis induksi sebagai penggerak utama.
  • 10. KENDALI KECEPATAN PADA KERETA LISTRIK Pengaturan kecepatan pada kereta dapat dilakukan dengan mengatur kecepatan motor penggeraknya. Penggerak utamanya adalah motor DC dan motor AC. Motor DC yang lazim dipergunakan sebagai penggerak pada kereta listrik adalah motor traksi dengan jenis penguatan seri sedangkan motor AC dengan jenis motor induksi tiga fasa.
  • 11. SISTEM KENDALI DENGAN CHOPPER ARUS SEARAH Rangkaiannya dapat menggunakan thyristor, GTO atau transistor seperti BJT, IGBT, MOSFET dan terdapat beberapa topologi rangkaian chopper arus DC yang dapat dipergunakan yaitu sistem chopper satu kuadran, dua kuadran dan empat kuadran.
  • 12. CHOPPER ARUS Chopper jenis ini telah digunakan di Belanda pada tahun 1970an. Sistem ini digunakan pada kereta listrik dengan tegangan kerja 750 VDC dengan daya 1000 KW.
  • 13. DASAR SISTEM KENDALI KONVERTER POWER-SEMICONDUCTOR A. Konverter DC ke DC Konverter ini adalah suatu sistem pengubah sekaligus pengendali motor DC. a. Konverter Buck Digunakan sebagai penurun tegangan DC dan mengendalikan motor DC penguatan bebas.
  • 14. b. Konverter Buck-Boost Digunakan sebagai penurun-penaik tegangan DC dalam sistem kendali motor DC dua kuadran, dengan kuadran kedua digunakan sebagai pengereman regeneratif. Saklar utama yang digunakan transistor BJT atau MOSFET atau IGBT. Kendali kecepatan putaran dilakukan melalui putaran pacu basis.
  • 15. c. Konverter Buck-Boost Empat Kuadran Menggunakan empat saklar dengan maksud memperoleh pegaturan dalam daerah kerja empat kuadran yaitu kendali arah maju (motoring) dan pengeremannya, kendali arus mundur (reversing) dan pengeremannya.
  • 16. B. KONVERTER AC-DC Merupakan suatu sistem pengubah energi dari bentuk tegangan tegangan bolak-balik (AC) ke tegangan searah (DC). Topologi rangkaian penyearah: 1. Penyearah tegangan setengah gelombang 2. Penyearah tegangan gelombang penuh 3. Sistem Centre Tap Transformator
  • 17. a. Sistem Kendali Konverter AC-AC Dioda dan Transformator Satu Fasa Setengah Gelombang Variasi tegangan searah keluaran konverter diperoleh dengan cara memindahkan saklar S ke tap-tap tegangan lain pada trafo. Tegangan keluaran akan besar jika S pada tap tegangan yang besar dan sebaliknya tegangan keluaran akan rendah apabila S pada tap tegangan yang kecil.
  • 18. b. Sistem Kendali Konverter AC-DC SCR Setengah Gelombang Satu Fasa Sistem ini akan menghasilkan tegangan keluaran yang bervariasi melalui pengaturan sudut penyalaan SCR. SCR akan konduksi dan mengalirkan arus ke motor apabila gate mendapat pulsa trigger dan harga tegangan sesaat yang masuk ke jangkar motor lebih besar dari tegangan back emf (GGL) motor. Dalam kondisi steady state bentuk persamaan tegangan yang masuk ke motor adalah . . . .O a a a a aV E I R c n I R   
  • 19. c. Sistem Kendali dengan Konverter AC_DC Satu Fasa Bridge Setengah Dikontrol Konverter AC_DC setengah dikontrol adalah sebuah sistem konverter penyearah yang mengendalikan tegangan penyearahan gelombang penuh dengan pengendalian pada sebagian saklar yang terhubung bridge. Tegangan terminal pada motor 1 .sin.( . ). (1 cos )Sm O Sm V V V t d t          
  • 20. d. Sistem Kendali dengan Konverter AC-DC Tiga Fasa Setengah Terkendali Mirip dengan sistem konverter ac-dc satu fasa, sistem ini menggunakan 3 buah SCR dan 3 dioda dengan konfigurasi rangkaian yang digunakan untuk memperoleh gelombang tegangan dc keluaran yang mempunyai riak yang kecil, sehingga distorsi pada gelombang arus dapat diperkecil dan juga menyediakan kemampuan daya yang lebih besar dibanding dengan sistem satu fasa.
  • 21. e. Sistem Kendali dengan Konverter AC-DC SCR Bridge Satu Fasa Terkendali Penuh Pengendalian secara penuh dilakukan oleh SCR bagi gelombang positif dan negatif sinus. Pada kondisi ini akan dihasilkan polaritas tegangan back emf yang terbalik (negatif).
  • 22. F. Sistem Kendali dengan Konverter AC-DC Bridge Tiga Fasa Terkendali Penuh Sistem ini digunakan untuk memperoleh gelombang tegangan searah keluaran yang mempunyai riak yang kecil, sehingga distorsi pada gelombang arus dapat diperkecil dan menyediakan kemampuan daya yang lebih besar, juga memberikan kondisi operasi regeneratif dimana tegangan emf akan berharga negatif, akan tetapi arah arus tidak bisa negatif.
  • 23. G. Kendali dengan Konverter Ganda AC-DC Tiga Fasa (Dual- Converter) Teknik ini merupakan pengaturan motor DC guna memperoleh selain pengendalian kecepatan putaran dalam dua arah yaitu arah maju dan arah mundur (pembalikan arah putaran) tanpa menggunakan saklar tukar mekanik. Konverter ac-dc dapat berupa sistem penyearah setengah gelombang atau penyearah gelombang penuh setengah dikontrol atau pengontrolan penuh.