PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Bab 16 -suspensi-aktif
1. Teknik Ototronik
BAB 16 16.2 Komponen Suspensi
SISTEM SUSPENSI AKTIF Suspensi memiliki komponen
utama antara lain :
16.1 Identifikasi Komponen 16.2.1 Pegas,
Pegas berfungsi menetralkan
Sistem Suspensi Aktif goncangan dari permukaan jalan.
Suspensi adalah sesuatu yang
menghubungkan antara badan ken-
daraan dengan roda. Kenyamanan
kendaraan sangat erat hubungannya
dengan sistem suspensi kendaraan.
Sistem suspensi kendaraan harus
mampu mengisolasi atau mengurangi
getaran yang terjadi pada body
kendaraan akibat ketidakrataan dari
permukaan jalan. Secara umum Gambar 16. 2 Pegas
fungsi dari suspensi adalah sebagai
berikut : 16.2.2 Dampers
- Bersama dengan ban, menyerap
dan mengurangi bermacam- Dampers berfungsi untuk
macam getaran, ayunan, dan menambah kenyaman berkendara
guncangan yang diterima oleh dengan membatasi ayunan bebas
kendaraan karena ketidak dari pegas
teraturan pada permukaan jalan,
untuk melindungi penumpang dan
barang, dan menambah kestabilan
pengemudian.
- Mengirimkan tenaga-tenaga driving
dan pengereman, yang dihasilkan
akibat friksi antara permukaan
jalan dan roda, dengan casis dan
badan kendaraan.
- Mendukung badan kendaraan pada
porosnya dan menjaga hubungan Gambar 16.3 Dampers
geometris yang benar antara
badan kendaraan dan roda.
Gambar 16.1 Fungsi dari suspensi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 407
2. Teknik Ototronik
16.2.3 Stabilizer Secara prinsip komponen-kompenen
hampir sama dengan suspensi biasa,
Stabilizer berfungsi mencegah hanya saja ada beberapa komponen
kendaraan mengayun ke samping. yang dikontrol secara elektronik
sehingga ada beberapa komponen
tambahan, antara lain :
- Sensor, berbagai macam
sensor dipasang pada kendaraan
untuk mengetahui kondisi
kendaraan dan aktivitas
pengemudi.
Gambar 16.4 Stabilizer - ECU (Electronic Control Unit),
semua sinyal dari sensor akan
16.2.4 Sambungan dibaca oleh ECU dan dengan
bantuan memori yang sudah
Sambungan bekerja untuk diprogram , sinyal yang masuk
menahan komponen-komponen akan diolah untuk menentukan
diatas pada tempatnya dan tingkat suspensi sesuai
mengontrol gerakan longitudinal dan kebutuhan.
lateral roda-roda.
- Actuator, perintah dari ECU
akan dirubah menjadi sinyal
elektrik dan langsung diteruskan
ke berbagai aktuator untuk
mengontrol sistem suspensi.
Gambar 16.5 Komponen Suspensi
Dengan adanya perkembangan
teknologi di bidang komputer,
elektronik, hidrolik dan teknik control
permasalahan kenyamanan
berkendara dapat diatasi dengan
hadirnya teknologi baru pada dunia
otomotif, yaitu sistem suspensi aktif.
Suspensi aktif adalah suatu sistem Gambar 16.6 Skema kerja suspensi
suspensi yang menggunakan aktive
microkontrol dan sensor dengan
feedback loop untuk meningkatkan
perfomen suspensi yang optimal.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
408
3. Teknik Ototronik
Prinsip kerja suspensi aktif :
Gambar 16.7 Prinsip kerja Fully Aktive Suspensions
Gambar diatas merupakan layout kendaraan, maka ada persyaratan
prinsip kerja dari Fully Slow Aktive mendiagnosa menggunakan scanner,
Suspensions. Tenaga disuplai dari antara lain :
pompa yang digerakkan oleh engine. - Tegangan Baterai kendaraan 11
Minyak dari pompa diteruskan ke unit s/d 14 V,
pertama dari Fail Safe Valve. Unit ini - Matikan semua alat elektronik
mempunyai dua fungsi, yaitu pertama misal AC, Lampu kepala, Audio
mematikan sistem pada saat dll.
emergency sehingga suspensi - Katup gas pastikan pada posisi
menjadi passive dan yang kedua tertutup.
mengatur suplai tekanan. Ketika - Putaran engine idel
suspensi aktif tidak bekerja maka unit - Temperatur engine pada
Fail Safe Valve mengurangi. temperatur kerja
Langkah-langkah mendiagnosa
16.3 Diagnosa Kerusakan menggunakan scanner :
Suspensi Aktif a. Siapkan alat scanner
b. Cari lokasi Data Link Conector
Diagnosa adalah usaha untuk (DLC)
mencari penyebab kerusakan atau
ketidaknormalan suatu system . Pada
suspensi aktif yang dikontrol
komputer, diagnosa dapat dilakukan
dengan menggunakan alat yang
namanya Scanner. Layaknya seperti
mendiagnosa kerusakan pada
system-sistem lain yang ada pada Gambar 16.8 Lokasi DLC
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 409
4. Teknik Ototronik
c. Hubungkan kabel antara DLC
dengan alat scanner. INPUT DTC NUMBER : 15
15. IGNITION SIGNAL
(1GF2)
DTC : 1 ITEM
Gambar 16.9 Hubungan kabel antara Gambar 16.10 Data Trouble Code
alat dengan kendaraan
16.4 Perbaikan Sistem
d. Hidupkan mesin kendaraan Suspensi Aktif
e. Nyalakan alat scanner
Secara umum nanti akan keluar Setelah diketahui kerusakan
logo dari merk masing-masing yang ada pada kendaraan maka
scanner. langkah selanjutnya adalah
f. Setelah keluar logo ikuti mengadakan perbaikan. Perbaikan
langkah-langkah sesuai yang yang dimaksud biasanya pengantian
diperintahkan scanner. Masing- komponen yang rusak atau servise
masing alat pengoperasianya komponen yang dimungkinkan untuk
berbeda-beda tergantung merk. diservis. Secara umum sensor yang
Namun secara prinsip bersifat elektrik biasanya harus
penggunaanya sama. Biasanya diganti kalau rusak.Untuk proses
diawali dengan pemilihan data pengantian atau perbaikan sebaiknya
dari kendaraan yang mau mengikuti prosedur yang ada pada
didiagnosa, seperti Asal Negara buku manualnya.
pembuat kendaraan, Merk
kendaraan, tahun pembuatan, dll.
g. Langkah berikutnya adalah
pemilihan system yang mau
didiagnosa, seperti ABS, Engine,
Transmisi. (Tidak semua system
pada mobil dapat didiagnosa
pakai scanner, tergantung
softwarenya). Untuk
mendiagnosa system suspensi
pilih suspensi jika software
dilengkapi.
h. Langkah terakhir adalah
memilih/menekan DTC (Data
Trouble Code). Dari sinilah
kendaraan dapat didiagnosa
apakah ada kerusakan atau
tidak.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
410