SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
KETERAMILAN
DASAR KEBIDANAN
MENERAPKAN PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
VIDA
SUCI
IDA
ILMA
AI IRMA
SINDI
KONSEP PENCEGAHAN INFEKSI
Cara penularan infeksi
Kontak secara langsung atau tidak langsung
Udara yaitu debu atau kulit lepas
Alat yaitu darah,makanan, cairan itra vena
Vektor atau serangga yaitu nyamuk atau lalat
INFEKSI adalah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh melalui udara,darah,cairan tubuh, atau
kontak langsung sehingga menimbulkan gejala dan tanda suatu penyakit
“
”
Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah
terrjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme
dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan (nakes)
TUJUAN
Pengertian prinsip pencegahan infeksi
Mengurangi terjadinya infeksi dan memberikan
perlindungan terhadap klien dan nakes
Dalam memberikan pelayanan kesehatan,resiko infeksi yang
paling mudah terjadi adalah melalui darah atau cairan tubuh
klien. DARAH dan CAIRAN TUBUH berpotensi
menularkan virus hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS. Oleh
karena itu petugas kesehatan harus meminimalkan , bahkan
memutus rantai penyebar mikroorganisme yaitu dengan
pencegahan infeksi
Tubuh (host)
infeksiMikroorganisme patogen
• Sketma diatas menjelaskan INTERAKSI TUBUH,
MIKROORGANISME, INFEKSI. Jika mikroorganisme
pathogen masuk tubuh, akan terjadi infeksi, kecuali ada
penghalang antara tubuh dan mikroorganisme.
Penghalang antara tubuh dan
mikroorganisme adalah prinsip-prinsip
dasar dalam pencegahan infeksi yaitu:
 Menggunakan alat pelindung diri
 Menjaga kebersihan tangan
 Menentukan antiseptic dan desinfektan yang digunakan
 Memproses peralatan mulai dekontaminasi, pencuci, dan
pembilasan, DTT dan sterilisasi
 Menangani peralatan tajam dengan aman
 Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan
atau pengelolaan sampah secara benar
1. ALAT PELINDUNGAN DIRI
Sarung tangan
Celemek (skort, gaun)
Masker
Kap (penutup kepala)
Kacamata pelindung
Alas kaki (sepatu pelindung)
SARUNG TANGAN
Kondisi yang mengharuskan petugas menggunakan
sarung tangan, yaitu sebelum kontak dengan cairan tubuh
klien, akan melakukan tindakan invastif dan
CELEMEK (SKORT,GAUN)
Celemek digunakan untuk melindungi
baju petugas dari kemungkinan percikan
darah atau cairan tubuh lainnya. Biasanya
berbahan kain, berbentuk celana dan
baju.
MASKER
maker harus menutupi hidung, mulut dan muka bagian
bawahMasker digunakan untuk menahan penularan
mikroorganisme melalui udara dari petugas saat berbicara, batuk
atau bersin. Sebaiknya masker dapat menahan cipratan darah
tubuh klien masuk hidung/mulut petugas. Dalam pemakaian nya
Kap (penutup kepala)
Kap digunakan untuk mencegah jatuhnya
mikroorganisme dari rambut dan kulit kepala
petugas ke area yang steril. Pemakaiannya harus
seluruh rambut kepala agar guguran rambut tidak
masuk area luka daerah pembedahan. Selain itu kap
digunakan untuk mencgah percikan darah atau
cairan tubuh klien mengenai kepala petugas.
KACA MATA PELINDUNG
DIGUNAKAN UNTUK MELINDUNGI MATA DARI CIPRATAN DARAH/CAIRAN
TUBUH LAINNYA
KACAMATA PELINDUNG UMUMNYA TERBUAT DARI PLASTIC JERNIH DAN
DIPAKAI BERSAMA
MASKER JIKA PELINDUNG MUKA TIDAK ADA.
SEPATU
PELINDUNGAlas kaki yang ideal adalah sepatu
boat yang terbuat dari karet atau
plastikyang menutupi seliruh ujung
dan telapak kaki. Sepatu boat yang
terbuat dari kulit lebih melindungi
tapi harus rajin dibersihkan . Sandal
atau sepatu merupakan alas kaki yang
kurang efektif, karena masih sebagian
telapak kaki yang tidak terlindungi.
2. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN
Cara menjaga kebersihan tangan adalah dengan MENCUCI TANGAN.
Dengan mencuci tangan berarti telah membuang kotoran dan debu serta
mengurangi mikroorganisme dari kulit kedua telapak tangan.
Kapan kita harus mencuci tangan :
• Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
• Setelah kontak dengan cairan tubuh
• Setelah memegang alat yang terkontaminasi (jarum,cucian)
• Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi
• Setelah menggunakan kamar mandi
• Sebelum melayani makan dan minum
• Pada saat akan tugas dan akhir tugas
CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR
a. Basahi kedua tangan
b. Gunakan sabun atau antiseptic lainnya.
c. Gosok kedua permukaan tangan, punggung tangan, sela
jari dan kukuselama 15-30 detik.
d. Bilas dengan air bersih yang mengalir
e. Keringkan dengan tissue / hand drier
ASEPSIS/ASEPTIK
Aseptik adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Teknik
aseptik/asepsis adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi.
ANTISEPSIS
Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput
lendir, atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan
antimicrobial (antiseptic)
KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK :
1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif, negative,
Tb, fungi, endospore)
2. Efektivitas
3. Kecepatan aktivitas awal
4. Efek residu (Aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan)
5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit
6. Tidak menyebabkan alergi
7. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.
LARUTAN ANTISEPTIK
Digunakan untuk membunuh atau menghambat hamper semua
mikroorganisme yang bersifat sementara dan menetap pada kulit
dan selaput lendir (mukosa)
DISINFEKTAN merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
mengurangi mikroorganisme pada peralatan
ALKOHOL (60-90 %)
Lebih sering digunakan untuk kulit , tidak boleh untuk mukosa
(mulut hidung, vagina). Pemakaian alcohol adalah cepat mengurangi
kuman atau virus pada permukaan kulit untuk beberapa saat
KLORHEKIDIN GLUKONAT (2-4%)
Hibitane, hibiscrub, hibiclens merupakan antiseptic dengan pelarut
air dan dapat digunakan untuk mukosa tubuh. Antieptik ini memiliki
kinerja yang sangat baik. Perlindungan kimiawi meningkat bila
dipakai berulang. Aman untuk bayi dan anak. Beberapa kerugiannya
adalah mahal dan dapat dinetralisir oleh air, sabun dan krim tangan.
LODOFOR (7’5-10%)
Betadine merupakan campuran lar yodium dengan providon.
Kelebihannya tidak toksik, tidak mengakibatkan iritasi kulit dan
mukosa. Namun baru menimbulkan reaksi setelah 2 menit.
KLOROHEKSILENOL
Misal detol, memiliki spectrum aktivasi yang luas pada berbagai
jenis flora kulit
KLORIN dan DERIVATNYA
Tersedia dalam bentuk cair (natrium hipoklorit, missal baylclin)
dan bentuk padat (kalsium hipoklorit, missal kaporit)
mempunyai efek yang cepat dan menginaktivasi semua bakteri,virus,
fungi, dan beberapa spora namun mempunyai sifat korosif.
GRUTARALDEHID (2-4%)
Cidex, merupakan derivate dari formaldehid, dapat mengiritasi dan
berbau tidak enak
DESINFEKTAN
Yang tidak bisa digunakan untuk DTT, namun juga sebagai
antiseptic. Berbagai antiseptic dan desinfektan tersebut harus
disimpan dengan benar dan efektivitasnya tetap terjaga.
4. Pemprosesan peralatan
pemprosesan peralatan dimaksudkan untuk menurunkan
resiko penularan penyakit dan peralatan medis, sarung tangan,
dan peralatan kotor lainnya. Peralatan kotor dipakai kembali
setelah memalui serangkaian pemrosesan yang diawali
dekontaminasi, pencucian dan pembilasan, DTT atau
sterilisasi.
DEKONTAMINASI
Adalah proses umtuk membuat
peralatan lebih aman untuk
ditangani oleh petugas sebelum
peralatan tersebut dibersihkan.
Dengan proses dekontaminasi
berarti telah mengurangi
sebagian mikroorganisme,
meskipun tidak menghilangkan
jumlah mikroorganisme yang
mengkontaminasi, alat alat
tersebut aman untuk diroses
seanjutbnya
DTT dan STERILISASI
• DTT proses membunuh semua mikroorganisme, kecuali beberapa
endospore bacterial. Contoh : merebus, mengukus (uap panas), atau
merendam dalam larutan kimia
• STERILISASI mematikan semua mikroorganisme dan endospore, dapat
dilakukan dengan uap bertekanan tinggi (otoklaf) atau pemanasan kering
(oven)
PENGELOLAAN SAMPAH
Sampah dari pelayanan kesehatan tidak boleh dibuang begitu saja, karena
mengandung bahan berbahaya dan mikroorganisme yang beresiko menular ke
masyarakat luas jika dibuang ketempat umum. Harus dikelola dengan baik, agar
tidak membahayan lingkungan
“
”
Pencegahan Infeksi

More Related Content

What's hot

Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakEliShofana
 
Pijat Masa Nifas & Totok Wajah
Pijat Masa Nifas & Totok WajahPijat Masa Nifas & Totok Wajah
Pijat Masa Nifas & Totok WajahLilis c'Ben
 
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdfTopik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdfEka Safitri
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisiklia natalia
 
Leaflet anemia ibu hamil
Leaflet anemia ibu hamilLeaflet anemia ibu hamil
Leaflet anemia ibu hamilK-dzal Ghazali
 
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi SyokKB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syokpjj_kemenkes
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usiappghybrid4
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasiJoni Iswanto
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTqurratuakyun
 
Promosi kesehatan kami
Promosi kesehatan kamiPromosi kesehatan kami
Promosi kesehatan kamiarie natalia
 
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannyaPPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannyaPriscila Suprapto
 

What's hot (20)

Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang AnakPpt Konsep Tumbuh Kembang Anak
Ppt Konsep Tumbuh Kembang Anak
 
Pijat Masa Nifas & Totok Wajah
Pijat Masa Nifas & Totok WajahPijat Masa Nifas & Totok Wajah
Pijat Masa Nifas & Totok Wajah
 
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdfTopik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
Topik 14. Konsep dasar Neonatus, Bayi dan Balita.pdf
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Leaflet anemia ibu hamil
Leaflet anemia ibu hamilLeaflet anemia ibu hamil
Leaflet anemia ibu hamil
 
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi SyokKB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi
 
Toilet training
Toilet trainingToilet training
Toilet training
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
 
Penyuluhan asi
Penyuluhan asiPenyuluhan asi
Penyuluhan asi
 
oral thrush
oral thrushoral thrush
oral thrush
 
Askeb bbl 2 6 minggu
Askeb bbl 2 6 mingguAskeb bbl 2 6 minggu
Askeb bbl 2 6 minggu
 
Promosi kesehatan kami
Promosi kesehatan kamiPromosi kesehatan kami
Promosi kesehatan kami
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannyaPPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
PPT HPV, vaksin, pap's smear dan penilaiannya
 

Similar to Pencegahan Infeksi

Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananDewi260205
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sWarnet Raha
 
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptxKEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptxssuser9875e4
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikstikesby kebidanan
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)stikesby kebidanan
 
Alat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.pptAlat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.pptrizki801599
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.pptannisamelhannah1
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxMulyantiUnisaBandung
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiyusria izza
 
8 Panduan Cuci Tangan.docx
8 Panduan Cuci Tangan.docx8 Panduan Cuci Tangan.docx
8 Panduan Cuci Tangan.docxandimilawati
 

Similar to Pencegahan Infeksi (20)

Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
 
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptxKEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
 
Alat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.pptAlat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.ppt
 
Patient Safety 4
Patient Safety 4Patient Safety 4
Patient Safety 4
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
8 Panduan Cuci Tangan.docx
8 Panduan Cuci Tangan.docx8 Panduan Cuci Tangan.docx
8 Panduan Cuci Tangan.docx
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 

More from Sindianisa24

Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiSindianisa24
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSindianisa24
 
Sistem Kardiovaskuler
Sistem KardiovaskulerSistem Kardiovaskuler
Sistem KardiovaskulerSindianisa24
 
Handout Pendidikan Pancasila
Handout Pendidikan PancasilaHandout Pendidikan Pancasila
Handout Pendidikan PancasilaSindianisa24
 

More from Sindianisa24 (7)

Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
Anatomi Regional
Anatomi RegionalAnatomi Regional
Anatomi Regional
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem Gastrointestinal
 
Sistem Digestive
Sistem DigestiveSistem Digestive
Sistem Digestive
 
Sistem Kardiovaskuler
Sistem KardiovaskulerSistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler
 
Handout Pendidikan Pancasila
Handout Pendidikan PancasilaHandout Pendidikan Pancasila
Handout Pendidikan Pancasila
 
Praktik Kebidanan
Praktik KebidananPraktik Kebidanan
Praktik Kebidanan
 

Recently uploaded

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 

Recently uploaded (20)

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 

Pencegahan Infeksi

  • 1. KETERAMILAN DASAR KEBIDANAN MENERAPKAN PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN VIDA SUCI IDA ILMA AI IRMA SINDI
  • 2. KONSEP PENCEGAHAN INFEKSI Cara penularan infeksi Kontak secara langsung atau tidak langsung Udara yaitu debu atau kulit lepas Alat yaitu darah,makanan, cairan itra vena Vektor atau serangga yaitu nyamuk atau lalat INFEKSI adalah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh melalui udara,darah,cairan tubuh, atau kontak langsung sehingga menimbulkan gejala dan tanda suatu penyakit
  • 3. “ ” Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terrjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan (nakes) TUJUAN Pengertian prinsip pencegahan infeksi Mengurangi terjadinya infeksi dan memberikan perlindungan terhadap klien dan nakes
  • 4. Dalam memberikan pelayanan kesehatan,resiko infeksi yang paling mudah terjadi adalah melalui darah atau cairan tubuh klien. DARAH dan CAIRAN TUBUH berpotensi menularkan virus hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS. Oleh karena itu petugas kesehatan harus meminimalkan , bahkan memutus rantai penyebar mikroorganisme yaitu dengan pencegahan infeksi
  • 5. Tubuh (host) infeksiMikroorganisme patogen • Sketma diatas menjelaskan INTERAKSI TUBUH, MIKROORGANISME, INFEKSI. Jika mikroorganisme pathogen masuk tubuh, akan terjadi infeksi, kecuali ada penghalang antara tubuh dan mikroorganisme.
  • 6. Penghalang antara tubuh dan mikroorganisme adalah prinsip-prinsip dasar dalam pencegahan infeksi yaitu:  Menggunakan alat pelindung diri  Menjaga kebersihan tangan  Menentukan antiseptic dan desinfektan yang digunakan  Memproses peralatan mulai dekontaminasi, pencuci, dan pembilasan, DTT dan sterilisasi  Menangani peralatan tajam dengan aman  Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan atau pengelolaan sampah secara benar
  • 7. 1. ALAT PELINDUNGAN DIRI Sarung tangan Celemek (skort, gaun) Masker Kap (penutup kepala) Kacamata pelindung Alas kaki (sepatu pelindung)
  • 8. SARUNG TANGAN Kondisi yang mengharuskan petugas menggunakan sarung tangan, yaitu sebelum kontak dengan cairan tubuh klien, akan melakukan tindakan invastif dan
  • 9. CELEMEK (SKORT,GAUN) Celemek digunakan untuk melindungi baju petugas dari kemungkinan percikan darah atau cairan tubuh lainnya. Biasanya berbahan kain, berbentuk celana dan baju.
  • 10. MASKER maker harus menutupi hidung, mulut dan muka bagian bawahMasker digunakan untuk menahan penularan mikroorganisme melalui udara dari petugas saat berbicara, batuk atau bersin. Sebaiknya masker dapat menahan cipratan darah tubuh klien masuk hidung/mulut petugas. Dalam pemakaian nya
  • 11. Kap (penutup kepala) Kap digunakan untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut dan kulit kepala petugas ke area yang steril. Pemakaiannya harus seluruh rambut kepala agar guguran rambut tidak masuk area luka daerah pembedahan. Selain itu kap digunakan untuk mencgah percikan darah atau cairan tubuh klien mengenai kepala petugas.
  • 12. KACA MATA PELINDUNG DIGUNAKAN UNTUK MELINDUNGI MATA DARI CIPRATAN DARAH/CAIRAN TUBUH LAINNYA KACAMATA PELINDUNG UMUMNYA TERBUAT DARI PLASTIC JERNIH DAN DIPAKAI BERSAMA MASKER JIKA PELINDUNG MUKA TIDAK ADA.
  • 13. SEPATU PELINDUNGAlas kaki yang ideal adalah sepatu boat yang terbuat dari karet atau plastikyang menutupi seliruh ujung dan telapak kaki. Sepatu boat yang terbuat dari kulit lebih melindungi tapi harus rajin dibersihkan . Sandal atau sepatu merupakan alas kaki yang kurang efektif, karena masih sebagian telapak kaki yang tidak terlindungi.
  • 14. 2. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN Cara menjaga kebersihan tangan adalah dengan MENCUCI TANGAN. Dengan mencuci tangan berarti telah membuang kotoran dan debu serta mengurangi mikroorganisme dari kulit kedua telapak tangan.
  • 15. Kapan kita harus mencuci tangan : • Sebelum dan sesudah melakukan tindakan • Setelah kontak dengan cairan tubuh • Setelah memegang alat yang terkontaminasi (jarum,cucian) • Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi • Setelah menggunakan kamar mandi • Sebelum melayani makan dan minum • Pada saat akan tugas dan akhir tugas
  • 16. CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR a. Basahi kedua tangan b. Gunakan sabun atau antiseptic lainnya. c. Gosok kedua permukaan tangan, punggung tangan, sela jari dan kukuselama 15-30 detik. d. Bilas dengan air bersih yang mengalir e. Keringkan dengan tissue / hand drier
  • 17.
  • 18. ASEPSIS/ASEPTIK Aseptik adalah keadaan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Teknik aseptik/asepsis adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi. ANTISEPSIS Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir, atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimicrobial (antiseptic)
  • 19. KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK : 1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif, negative, Tb, fungi, endospore) 2. Efektivitas 3. Kecepatan aktivitas awal 4. Efek residu (Aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan) 5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit 6. Tidak menyebabkan alergi 7. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.
  • 20. LARUTAN ANTISEPTIK Digunakan untuk membunuh atau menghambat hamper semua mikroorganisme yang bersifat sementara dan menetap pada kulit dan selaput lendir (mukosa) DISINFEKTAN merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengurangi mikroorganisme pada peralatan
  • 21. ALKOHOL (60-90 %) Lebih sering digunakan untuk kulit , tidak boleh untuk mukosa (mulut hidung, vagina). Pemakaian alcohol adalah cepat mengurangi kuman atau virus pada permukaan kulit untuk beberapa saat
  • 22. KLORHEKIDIN GLUKONAT (2-4%) Hibitane, hibiscrub, hibiclens merupakan antiseptic dengan pelarut air dan dapat digunakan untuk mukosa tubuh. Antieptik ini memiliki kinerja yang sangat baik. Perlindungan kimiawi meningkat bila dipakai berulang. Aman untuk bayi dan anak. Beberapa kerugiannya adalah mahal dan dapat dinetralisir oleh air, sabun dan krim tangan.
  • 23. LODOFOR (7’5-10%) Betadine merupakan campuran lar yodium dengan providon. Kelebihannya tidak toksik, tidak mengakibatkan iritasi kulit dan mukosa. Namun baru menimbulkan reaksi setelah 2 menit.
  • 24. KLOROHEKSILENOL Misal detol, memiliki spectrum aktivasi yang luas pada berbagai jenis flora kulit
  • 25. KLORIN dan DERIVATNYA Tersedia dalam bentuk cair (natrium hipoklorit, missal baylclin) dan bentuk padat (kalsium hipoklorit, missal kaporit) mempunyai efek yang cepat dan menginaktivasi semua bakteri,virus, fungi, dan beberapa spora namun mempunyai sifat korosif.
  • 26. GRUTARALDEHID (2-4%) Cidex, merupakan derivate dari formaldehid, dapat mengiritasi dan berbau tidak enak
  • 27. DESINFEKTAN Yang tidak bisa digunakan untuk DTT, namun juga sebagai antiseptic. Berbagai antiseptic dan desinfektan tersebut harus disimpan dengan benar dan efektivitasnya tetap terjaga.
  • 28. 4. Pemprosesan peralatan pemprosesan peralatan dimaksudkan untuk menurunkan resiko penularan penyakit dan peralatan medis, sarung tangan, dan peralatan kotor lainnya. Peralatan kotor dipakai kembali setelah memalui serangkaian pemrosesan yang diawali dekontaminasi, pencucian dan pembilasan, DTT atau sterilisasi.
  • 29. DEKONTAMINASI Adalah proses umtuk membuat peralatan lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum peralatan tersebut dibersihkan. Dengan proses dekontaminasi berarti telah mengurangi sebagian mikroorganisme, meskipun tidak menghilangkan jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi, alat alat tersebut aman untuk diroses seanjutbnya
  • 30. DTT dan STERILISASI • DTT proses membunuh semua mikroorganisme, kecuali beberapa endospore bacterial. Contoh : merebus, mengukus (uap panas), atau merendam dalam larutan kimia • STERILISASI mematikan semua mikroorganisme dan endospore, dapat dilakukan dengan uap bertekanan tinggi (otoklaf) atau pemanasan kering (oven)
  • 31. PENGELOLAAN SAMPAH Sampah dari pelayanan kesehatan tidak boleh dibuang begitu saja, karena mengandung bahan berbahaya dan mikroorganisme yang beresiko menular ke masyarakat luas jika dibuang ketempat umum. Harus dikelola dengan baik, agar tidak membahayan lingkungan
  • 32.
  • 33.