Dokumen tersebut membahas tentang kebersihan tangan, etika batuk, alat pelindung diri, dan jenis-jenis limbah rumah sakit. Kebersihan tangan adalah salah satu cara penting untuk mencegah penularan infeksi, sedangkan etika batuk yang benar dapat mencegah penyebaran infeksi. Alat pelindung diri digunakan untuk melindungi petugas kesehatan dari bahaya kerja. Limbah rumah sakit perlu dik
2. PENGERTIAN
MERUPAKAN SALAH SATU PROSEDUR YANG
PALING PENTING DAN EFEKTIF MENCEGAH
HAIS [HEALTCARE ASSOSIATED INFECTION]
BILA DILAKUKAN DENGAN BAIK DAN BENAR.
MENGAPA KEBERSIHAN TANGAN MERUPAKAN
MEDIA TRANSMISI KUMAN PATOGEN
TERSERING DIRUMAH SAKIT.
PENULARAN PENYAKIT DARI PASIEN
MELALUHI TANGAN PETUGAS.
KEBERSIHAN TANGAN BAIK DAN BENAR
MENURUNKAN ANGKAANGAKA INFEKSI.
3. MIKROORGANISME RESIDEN
Mikroorganisme yang tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam
serta didalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan
sepenuhnya.
MIKROORGANISME TRANSIEN
Berada dalam lapisan luar kulit.
Diperoleh melaluhi kontak deangan pasien, petugas kesehatan
atau permukaan lingkungan yang terkontaminasi.
Cuci tangan dengan air dan sabun jika tangan terlihat kotor
Gosok tangan dengan handrub berbasis alkohol jika tangan
tidak terlihat kotor
Jangan menyentuh kembali area permukaan lingkungan
sebelum melakukan tindakan
MIKROORGANISME DITANGAN
ADA 2
4. PENYEBAB KETIDAK PATUHAN
Beban kerja berlebihan
terlalu sibuk
Tidak tersedia sarana / fasilitas kebersihan tangan
Lokasi cuci tangan terlalu jauh
Bila sering cuci tangan , tangan jadi rusak
Tidak peduli
Malas.
6. Etiket batuk yang benar menurut
sisi kesehatan
Etiket batuk perlu untuk diketahui, karena dari hal ini
Anda telah bertindak dalam proses pencegahan
infeksi. Mungkin saat batuk, Anda akan menutup
mulut dengan telapak tangan
Tujuan Anda mungkin baik, namun belum tentu
benar dan justru cara ini akan menjadi media
penyebaran infeksi yang cepat. Dengan menutup
telapak tangan, tanpa sadar Anda telah memindahkan
bakteri dari telapak tangan Anda ke orang lain melalui
bersentuhan atau bersalaman.
7. LANJUTAN..
Batuk sendiri merupakan salah satu gejala atau tanda
yang sering dialami setiap orang. Baik karena adanya
iritan seperti asap, debu, maupun benda asing di
saluran napas, atau gejala dari suatu penyakit
seperti influenza, bronkitis, TBC dan beberapa
penyakit lain.
Menariknya dari sisi kesehatan, batuk memiliki etiket
tanpa memandang apakah batuk tersebut disebabkan
oleh gejala dari suatu penyakit menular atau hanya
merupakan refleks pertahanan tubuh akibat adanya
benda asing atau iritan
8. Berikut adalah etika batuk yang
baik dan benar.
Jika Anda ingin batuk, segeralah ambil tisu untuk
menutupi tidak hanya mulut Anda tetapi juga hidung
Anda.
Langsung buang tisu setelah digunakan menutup
mulut dan hidung yang Anda gunakan saat batuk ke
dalam tempat sampah.
9. Lanjutan..
Karena batuk merupakan refleks yang tidak dapat
dikontrol, ada kalanya Anda tidak dalam kondisi
memegang atau membawa tisu. Batuklah pada bagian
lengan atas Anda. Jangan pada telapak tangan Anda.
Mengapa? Bagian lengan atas merupakan bagian yang
jarang melakukan kontak baik dengan benda (seperti
gagang pintu, alat makan, atau telepon) maupun
orang lain seperti saat jabat tangan.
Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir.
Jika sabun dan air tidak tersedia, kita dapat
menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol
dengan konsentrasi alkohol setidaknya 60%.
10. Etika batuk hanya memiliki satu tujuan,
yaitu untuk mengendalikan penyebaran
infeksi yang terjadi saat batuk. Tidak
hanya di fasilitas kesehatan, tetapi juga
dikantor, sekolah, pusat keramaian
maupun rumah Anda.
12. Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri (APD) yaitu seperangkat alat yang
dipakai tenaga kerja membuat perlindungan beberapa
atau semua badannya dari ada potensi bahaya atau
penyakit akibat kerja.
13. Maksud Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) yaitu :
Maksud pemakaian alat pelindung diri bagi petugas
kesehatan yaitu membuat perlindungan tenaga
kesehatan dari bahaya akibat kerja, terwujudnya
perasaan aman dan terlindung bagi tenaga kerja
beberapa dapat tingkatkan motivasi utuk yang
berprestasi dan pelihara dan tingkatkan derajat
kesehatan dan keselamatan kerja.
14. Syarat – syarat Alat Pelindung Diri
(APD)
Syarat –syarat yang perlu dipenuhi dalam pemakaian
APD perlindungan prima (menutupi bagian badan
tertentu), fleksibel, dapat dipakai atau digunakan pria
dan wanita, tak menyebabkan bahaya sambilan, tak
gampang rusak atau bisa ditukar, sesuai sama standard
dan tak membatasi gerak petugas menarik dan
nyaman dipakai.
15. Jenis – jenis Alat Pelindung Diri
(APD) :
Sarung tangan
Pelindung muka/masker/kaca mata
Penutup kepala
Gaun pelindung (pakaian kerja/celemek)
Sepatu pelindung / sepatu safety
16. LIMBAH RUMAH SAKIT
Menurut Departemen Kesehatan, limbah rumah
sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari
kegiatan Rumah Sakit dalam bentuk padat, cair, pasta
(gel) maupun gas yang dapat mengandung
mikroorganisme pathogen bersifat infeksius, bahan
kimia beracun, dan sebagian bersifat radioaktif.
Dengan melihat deskripsi tersebut, limbah yang
berasal dari rumah sakit ini dapat dikategorikan
sebagai limbah B3 (limbah bahan berbahaya dan
beracun).
17. Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit yaitu:
Fasilitas Pengelolaan Limbah padat — Setiap Rumah sakit
harus melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber dan
harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia
yang berbahaya, beracun dan setiap peralatan yang
digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai dari
pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan harus
melalui sertifikasi dari pihak yang berwenang.
Fasilitas Pengolahan Limbah Cair — Limbah cair harus
dikumpulkan dalam container yang sesuai dengan
karakteristik bahan kimia dan radiologi, volume, dan
prosedur penanganan dan penyimpanannya. Rumah sakit
harus memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah sendiri.
18. Jenis dari limbah ini secara spesifik
adalah:
Limbah human anatomical: jaringan tubuh manusia, organ,
bagian-bagian tubuh, tetapi tidak termasuk gigi, rambut dan
muka.
Limbah tubuh hewan: jaringan-jaringan tubuh, organ, bangkai,
darah, bagian terkontaminasi dengan darah, dan sebagainya,
tetapi tidak termasuk gigi, bulu, kuku.
Limbah laboratorium mikrobiologi: jaringan tubuh, stok hewan
atau mikroorganisme, vaksin, atau bahan atau peralatan
laboratorium yang berkontak dengan bahan- bahan tersebut.
Limbah darah dan cairan manusia atau bahan/peralatan yang
terkontaminasi dengannya. Tidak termasuk dalam kategori ini
adalah urin dan tinja.
Limbah-limbah benda tajam seperti jarum suntik, gunting,
pecahan kaca dan sebagainya.