SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Makalah Oleh:
Program Studi Pendidikan Matematika Tahun 2014 Indralaya
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Nama Kelompok 5 :
1. Amalia Agustina (06081181419003)
2. Dwi Oktalidiasari (06081181419019)
3. Merisa Januarti (06081181419068)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2016
Pengelolaan Peserta Didik ||1||
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................ 1
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 2
1.2 Tujuan........................................................................................................ 3
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Pengelolaan Peserta Didik ...................................................... 4
2.2 Dasar Hukum Pengelolaan Peserta Didik ................................................. 4
2.3 Prinsip Pengelolaan Peserta Didik ............................................................ 5
2.4 Perencanaan Peserta Didik........................................................................ 6
2.5 Penempatan dan Pengembangan Kapasitas Peserta Didik........................13
2.6 Peranan Guru dalam Pelayanan Peserta Didik..........................................18
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................20
3.1 Kesimpulan................................................................................................20
3.2 Saran.........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................21
Pengelolaan Peserta Didik ||2||
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agar menuju tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen
pendidikan yang dapat memobilisas segala sumber daya pendidikan yang
terkait dengan pelaksanaannya. Pada faktanya dilapangan masih banyak
ditemukan pengolahan peserta didik meggunakan cara-cara konvensional dan
lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan
kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik
untuk pengembangan diri peserta didik juga merupakan kebutuhan akan
perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.
Pengembangan peserta didik yang baik adalah perubahan kualitas yang
seimbang baik dari segi fisik maupun mental. Pada teori kecerdasan majemuk
yang dikembangkan oleh psikolog asal Amerika Serikat, Gardner dinilai
dapat memenuhi kecenderungan perkembangan anak didik yang bervariasi.
Penyelenggaraan pendidikan pada saat ini harus diupayakan untuk memberi
pelayanan khusus pada peserta didik untuk memiliki kreativitas dan juga
bakat yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih
baik. Muhibbin Syah menjelaskan bahwa akar kata dari pendidikan adalah
“didik” atau “mendidik” yang secara harfiah diartikan memelihara dan
memberi latihan. Sedangkan “pendidikan”, merupakan tahapan-tahapan
kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang
melalui upaya pelatihan dan pengajaran. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan tidak dapat lepas dari pengajaran. Kegiatan dari pengajaran ini
melibatkan peserta didik sebagai penerima bahan ajar dengan maksud akhir
dari semua hal ini sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20
tentang sisdiknas tahun 2003; agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Peserta didik merupakan titik fokus yang strategis karena kepada mereka
lah pemberian bahan ajar melalui proses. Pada dasarnya bahwa peserta didik
mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, peserta didik
memiliki keunikan dengan seluruh potensi dan kapasitas yang ada pada diri
mereka dan keunikan itu tidak dapat diseragamkan dengan satu aturan yang
sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain, para
pendidik dan lembaga sekolah harus menghargai perbedaan yang ada pada
diri mereka.
Pengelolaan Peserta Didik ||3||
1.2 Tujuan
1. Agar dapat memahami ilmu pengelolaan peserta didik di lembaga
pendidikan.
2. Agar dapat mengelola lembaga pendidikan lebih efektif dan efisien.
3. Agar pengembangan peserta didik dapat tercapai dengan optimal.
1.3 Manfaat
1. Untuk dapat mengelola lembaga penididikan dengan lebih memahami
peserta didik melalui ilmu pengelolaan peserta didik.
2. Dapat menciptakan pengelolaan peserta secara optimal.
Pengelolaan Peserta Didik ||4||
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Peserta Didik
Pendidikan kepada anak merupakan kewajiban bagi orang tua, hanya saja
banyak yang tidak menyadari bahwa orang tua sebenarnya merupakan guru
yang pertama dan utama bagi anak-anaknya dalam membangun dan mendidik
moralitas anak-anak.Orangtua mempunyai kewajiban untuk mengarahkan dan
membimbing masa depan anak-anaknya yang merupakan tumpuan generasi
yang akan datang , cita-cita orangtuanya, serta cita-cita bangsa dan
negaranya. Aliran Belajar Ngalim Purwanto ( 2014:89) menyatakan bahwa
teori belajar yang terkenal antara lain: Teori Condtioning, Teori
Connectionisme dan Teori Psikologi Gestal.
Dalam hal ini pengelolaan peserta didik menurut Hendayat Soetopo dan
Wasty Soemanto (1982) adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan
segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai
masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah atau suatu lembaga. Dengan demikian pengelolaan peserta
didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan/pengelolaan data peserta didik
saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasional dapat
dipergunakan untuk membantu kelancaran.
2.2 Dasar Hukum Pengelolaan Peserta Didik
Dasar hukum pengelolaan peserta didik diantaranya :
1. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang
mengamanatkan mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 sampai
ayat 5.
Isi pasal 31 ayat 1 sampai ayat 5 :
Ayat (1)
“Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”
Pengelolaan Peserta Didik ||5||
Ayat (2)
“Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.”
Ayat (3)
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang”
Ayat (4)
“Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan nasional”
Ayat (5)
“Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban kesejahteraan umat manusia.”
3. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional yang menyatakan :
1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu (pasal 5 ayat 1)
2) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar (pasal 6 ayat 1)
3) Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pengawasan
dan evaluasi program pendidikan (pasal 8)
4) Warga negara yang berlainan fisik atau mental berhak memperoleh
pendidikan luar biasa (pasal 8 ayat 1)
5) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya (pasal 12 ayat 16)
Pengelolaan Peserta Didik ||6||
2.3 Prinsip Pengelolaan Peserta Didik
1. Pengelolaan peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan
pengelolaan sekolah.
2. Segala bentuk kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah mengemban
misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik
3. Kegiatan-kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar
belakang dan perbedaan
4. Kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan latar belakang dan perbedaan
5. Kegiatan pengelolaan pengolahan peserta didik haruslah mendorong dan
memacu kemandirian peserta didik
6. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan
oleh kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah fungsional bagi
kehidupan peserta didik,baik disekolah maupun masa depan
7. Aktivitas peserta didik hendaknya mempertimbangkan hal berikut:
a. Atas dasar penelusuran minat dan kemampuan ,serta pola jenis karir
dalam masyarakat
b. Aktivitas pengelolaan dilaksanakan secara demokratis
c. Peserta didik dipandang sebagai orang yang memiliki potensi
d. Pembinaan dilakukan secara berkesinambungan
e. Tidak menambah beban biaya bagi orang tua
f. Pengelolaan dilaksanakan secara terpadu
g. Kegiatan dilaksanakan atas azaz kerja sama
h. Perlu adanya deskripsi,pembagian tugas yang jelas
i. Setiap saat dievaluasi ssecara komprehensif
2.4 Perencanaan dan Penerimaan Peserta Didik
2.4.1 Perencanaan Peserta Didik
Penyusunan agenda perencanaan dan penerimaan peserta didik
baru (PPDB) merupakan langkah awal dari proses penerimaan peserta
didik. Langkah awal ini sangatlah penting, sebagai penentu kinerja
Pengelolaan Peserta Didik ||7||
sekolah pada masa yang akan datang.
Perencanaan peserta didik adalah suatu aktivitas memikirkan hal-
hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah,
baik sejak peserta didik akan memasuki sekolah, selama di sekolah,
maupun ketika mereka akan lulus dari sekolah. Jadi, yang direncanakan
adalah hal-hal yang harus dikerjakan berkenaan dengan penerimaan
peserta didik sampai dengan pelulusan peserta didik.
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam perencanaan
peserta didik. Langkah-langkah tersebut meliputi :
1. Perkiraan
Perkiraan (forcasting) adalah menyusun suatu perkiraan kasar
dengan mengantisipasi ke depan. Ada tiga dimensi waktu yang
disertakan dalam hal ini, ialah dimensi kelampauan, dimensi terkini,
dan dimensi yang akan datang. Dimensi kelampauan berkenaan
dengan pengalaman-pengalaman masa lampau penanganan peserta
didik. Kesuksesan-kesuksesan penanganan peserta didik pada masa
lampau harus selalu diingatkan dan diulang kembali, sementara
kegagalan penanganan peserta didik pada masa lampau hendaknya
selalu diingat dan dijadikan pelajaran. Dimensi kekinian berkaitan
erat dengan faktor kondisional dan situasional peserta didik di masa
sekarang ini. Keadaan peserta didik yang senyatanya sekarang ini
haruslah diketahui dalam perencanaan peserta didik. Semua
keterangan, informasi dan data mengenai peserta didik haruslah
dikumpulkan, agar dapat ditetapkan kegiatannya, dan konsekuensi
dari kegitanan tersebut: biayanya, tenaganya, dan sarana
prasarananya. Dimensi yang akan datang berkenaan dengan
antisipasi ke depan peserta didik. Hal-hal yang diidealkan dari
peserta didik di masa depan, haruslah dapat dijangkau seberapapun
jangkauannya.
2. Perumusan Tujuan
Supaya tujuan dapat dicapai, umumnya tujuan tersebut dijabarkan
ke dalam bentuk target-target. Oleh karena itu, tujuan bersifat umum
Pengelolaan Peserta Didik ||8||
dan abstrak, tidak jelas kriteria ketercapaiannya; sedangkan target
dirumuskan secara jelas, dapat diukur pencapaiannya. Umumnya
perumusan target ini diawali dengan huruf awal ter. Misalnya saja,
terlaksananya, terbacanya, tertulisnya, terealisasinya, dan
sebagainya. Tujuan ini dapat dirumuskan secara berbeda-beda sesuai
dengan sudut kepentingannya. Ada rumusan tujuan jangka panjang,
kemudian dijabarkan ke dalam tujuan jangka menengah dan tujuan
jangka pendek. Ada tujuan yang digolongkan menjadi tujuan umum
dan tujuan khusus. Di antara penjabaran dan penggolongan yang
dipakai, tentu berdasarkan faktor kondisional dan situasional peserta
didik di sekolah tersebut.
3. Kebijakan
Yang dimaksud dengan kebijakan adalah mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas yang dapat dipergunakan untuk mencapai target
atau tujuan di atas. Bisa terjadi, satu tujuan membutuhkan banyak
kegiatan; sebaliknya juga, bisa jadi beberapa tujuan atau target
membutuhkan satu kegiatan. Kegiatan-kegiatan demikian harus
diidentifikasi, karena tidak ada tujuan atau target yang dapat dicapai
tanpa kegiatan. Identifikasi kegiatan perlu dilakukan secermat
mungkin agar dapat dipergunakan untuk mencapai targetnya.
4. Pemograman
Penyusunan program adalah suatu aktivitas yang bermaksud
memilih kegiatan-kegiatan yang sudah diidentifiksi dalam langkah
kebijakan. Pemilihan demikian harus dilakukan, karena tidak semua
kegiatan yang diidentifikasi tersebut nantinya dapat dilaksanakan.
Dengan perkataan lain, penyusunan program berarti seleksi atas
kegiatan-kegiatan yang sudah diidentifikasi dalam kebijakan.
5. Penyusunan Langkah-Langkah
Ada tiga aktivitas dalam kegiatan ini, yaitu aktivitas pembuatan
skala prioritas, aktivitas pengurutan dan aktivitas menyusun
langkah-langkah kegiatan. Faktor-faktor yang harus dijadikan
penentu dalam membuat skala prioritas ini adalah sebagai berikut :
Pengelolaan Peserta Didik ||9||
a) Seberapa jauh kegiatan tersebut memberikan kontribusi bagi
pencapaian targetnya?
b) Seberapa jauh kegiatan tersebut mendesak untuk dilaksanakan dilihat
dari segi kebutuhan?
c) Apakah kegiatan tersebut mengikuti periode waktu tertentu,
misalnya saja periode bulan dan tanggal?
d) Apakah dukungan tenaga, biaya, prasarana dan sarananya bagi
kegiatan tersebut cocok dengan waktunya?
6. Penjadwalan
Kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan prioritasnya, urut-urutan
dan langkah-langkahnya perlu dijadwalkan agar jelas siapa
pelaksananya, dan di mana hal tersebut dilaksanakan. Dengan
adanya jadwal ini semua personalia yang bertugas dan memberikan
bantuan di bidang manajemen peserta didik akan tahu tugas dan
tanggung jawabnya, serta kapan harus melaksanakan kegiatan
tersebut.
Yang tercantum dalam jadwal adalah jenis-jenis kegiatannya
secara urut, kapan dilaksanakan, siapa yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan dan kalau perlu di mana kegiatan tersebut harus
dilaksanakan.
7. Pembiayaan
Ada dua hal yang harus dilakukan dalam pembiayaan. Pertama,
mengalokasikan biaya. Yang dimaksud dengan alokasi di sini adalah
perincian mengenai biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan
yang sudah dijadwalkan. Kedua, menentukan sumber biaya. Sumber
biaya demikian perlu disebutkan secara jelas, agar mudah
menggalinya.
2.4.2 Penerimaan Peserta Didik
1. Kebijakan penerimaan peserta didik baru, hendaknya mem-
perhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pengelolaan Peserta Didik ||10||
1) Kenyataan yang ada di sekolah: daya tampung kelas baru, kriteria
mengenai peserta didik yang dapat diterima, anggaran yang
tersedia, prasarana dan sarana yang ada, tenaga kependidikan
yang tersedia, jumlah peserta didik yang tinggal di kelas
sebelumnya.
2) Sistem pendaftaran dan seleksi atau penyaringan yang akan
diberlakukan untuk peserta didik: sistem promosi dan sistem
seleksi.
2. Prosedur penerimaan peserta didik baru adalah :
1) Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru,
2) Rapat penetapan kuota peserta didik baru,
3) Pembuatan, pemasangan atau pengiriman pengumuman,
4) Pendaftaran peserta didik baru,
5) Seleksi penerimaan peserta didik baru,
6) Penentuan peserta didik yang diterima,
7) Pengumuman peserta didik yang diterima, dan
8) Registrasi peserta didik yang diterima.
Setelah peserta didik diterima perlu pengadministrasian karena
dalam bidang pendidikan sangat diperlukan sistem pengelolaan informasi
yang tertib dan teratur, sehigga peningkatan kompetensi kepala sekolah
dan guru sangat diperlukan. Peningkatan kemampuan tersebut akan
berdampak positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan
perluasan pada kinerja di diunia pendidikan tersebut. Untuk
memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu
informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini
menyangkut dua hal pokok, yaitu kegiatan pencatatan data (recording
system) dan pelaporan (reporting system).
Untuk memperlancar dua kegiatan tersebut diperlukan faktor-
faktor penunjang antara lain :
1) Format-format yang dipergunakan
2) Petunjuk dan aturan yang berlaku
3) Keterampilan personil yang memadai
Pengelolaan Peserta Didik ||11||
3. Administrasi pengelolaan peserta didik di sekolah dapat dijelaskan
sebagaimana di bawah ini.
1) Awal tahun pelajaran
1. Penerimaan peserta didik baru
a) Surat Pendaftaran Peserta didik Baru
b) Daftar Calon Peserta didik Baru
c) Daftar Peserta didik Baru
2) Selama tahun pelajaran
a) Penyusunan data peserta didik
b) Buku induk peserta didik
Buku induk merupakan buku pokok, karena di dalamnya
memuat semua informasi yang dianggap lengkap mengenai
keadaan peserta didik. Informasi tersebut dapat meliputi
identitas pribadi peserta didik sampai pada informasi mengenai
nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik selama
belajar di sekolah yang bersangkutan. Buku induk ini sangat
penting dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah karena melalui
buku induk ini akan dapat diketahui berapa jumlah peserta didik
yang terdaftar, identitas peserta didik secara lengkap.
c) Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk, memuat data
peserta didik yang penting-penting. Kegunaan utama buku
klaper adalah untuk memudahkan mencari data peserta didik,
apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah
ditemukan dalam buku klaper karena nama peserta didik disusun
menurut abjad.
1. Keadaan peserta didik awal tahun
a) Jumlah peserta didik menurut kelas, asal dan jenis kelamin
b) Jumlah peserta didik menurut kelas, jenis kelamin dan usia
2. Kehadiran peserta didik
a) Buku absensi peserta didik
b) Buku rekapitulasi absensi harian peserta didik
Pengelolaan Peserta Didik ||12||
c) Buku absensi bulanan
d) Buku rekapitulasi tahunan absensi peserta didik
3. Mutasi peserta didik
a) Surat permohonan pindah sekolah
b) Surat keterangan pindah sekolah
3) Akhir Tahun Pelajaran
1. Pelaksanaan Ujian akhir
a) Mendata dan melaporkan calon peserta UAS/UAN
b) Menyiapkan tanda peserta UAS/UAN
c) Mendata dan mengarsipkan tabel peserta dalam prestasi
UAS/UAN
d) Pendaftaran masuk ke jenjang yang lebih tinggi
2. Kenaikkan kelas
a) Daftar naik kelas/tidak naik kelas
b) Rekapitulasi berhasil tidaknya peserta didik
c) Raport
Dari uraian di atas terlihat bahwa betapa pentingnya pengelolaan
administrasi kepesertadidikan bagi sekolah, khususnya sekolah
dasar, menengah dan atas.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, maka
Saudara diharapkan membaca sumber belajar yang tercatum di
bawah ini.
1. Petunjuk teknis PPDB yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi/ Kabupaten/Kota.
2. Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah
3. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 pasal 2/ ayat 2 tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Kabupaten/ Kota
yang kemudian diganti dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun
2013
Pengelolaan Peserta Didik ||13||
2.5 Penempatan dan Pengembangan Kapasitas Peserta Didik
2.5.1 Orientasi Peserta Didik
Pada orientasi di lingkungan sekolah yang diperkenalkan adalah:
peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia sekolah,
perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, bengkel sekolah, kafetaria
sekolah, bimbingan dan konseling sekolah, layanan kesehatan sekolah,
layanan asrama sekolah, orientasi program studi, cara belajar yang
efektif dan efisien di sekolah dan organisasi peserta didik.
Tujuan orientasi peserta didik baru adalah sebagai berikut:
a. Agar peserta didik mengenal lebih dekat mengenai diri mereka
sendiri di tengah-tengah lingkungan barunya.
b. Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolahnya, baik
lingkungan fisiknya maupun lingkungan sosialnya.
c. Pengenalan lingkungan sekolah demikian sangat penting bagi
peserta didik dalam hubungannya dengan :
1) Pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap layanan yang dapat
diberikan oleh sekolah.
2) Sosialisasi diri dan pengembangan diri secara optimal
Menyiapkan peserta didik secara fisik, mental, dan emosional agar siap
menghadapi lingkungan baru sekolah
2.5.2 Penempatan Peserta Didik
Setelah melewati masa orientasi, langkah selanjutnya yang harus
dilakukan oleh sekolah adalah menempatkan/mengelompokkan peserta
didik. Pengelompokan tersebut dapat didasarkan pada :
1) Fungsi Integrasi, yaitu pengelompokan peserta didik berdasarkan
umur, jenis kelamin dan sebagainya
2) Fungsi Perbedaan, yaitu pengelompokan peserta didik berdasarkan
perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik seperti bakat,
minat, kemampuan dan sebagainya.
Di samping itu, pengelompokan dapat juga didasarkan pada hasil
belajar (achievement). Biasanya peserta didik dibagi atas 3 kelompok
Pengelolaan Peserta Didik ||14||
1) Kelompok anak yang cepat berfikirnya
2) Kelompok anak yang sedang berfikirnya
3) Kelompok anak yang lambat berfikirnya
Sementara itu Soetopo (1982), berpendapat bahwa dasar-dasar
pengelompokan peserta didik ada 5 macam, yaitu :
1) Frienship Grouping
Pengelompokan peserta didik yang didasarkan pada kesukaan di
dalam memilih teman antar peserta didik itu sendiri. Jadi dalam hal
ini peserta didik mempunyai kebebasan dalam memilih teman
untuk dijadikan sebagai anggota kelompoknya.
2) Achievement Grouping
Pengelompokan peserta didik yang didasarkan pada prestasi yang
dicapai oleh peserta didik. Dalam pengelompokan ini biasanya
diadakan percampuran antara peserta didik yang berprestasi tinggi
dengan peserta didik yang berprestasi rendah.
3) Aptitude Grouping
Pengelompokan peserta didik yang didasarkan atas kemampuan
dan bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik itu
sendiri.
4) Attention or Interest Grouping
Pengelompokan peserta didik yang didasarkan atas perhatian atau
minat yang didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.
Pengelompokan ini didasari oleh adanya peserta didik yang
mempunyai bakat dalam bidang tertentu namun si peserta didik
tersebut tidak senag dengan bakat yang dimilikinya.
5) Intellegence Grouping
Pengelompokan peserta didik yang didasarkan atas hasil tes
intelegensi yang diberikan kepada pserta didik itu sendiri.
2.5.3 Pembinaan Kegiatan Ekstrakulikuler Peserta Didik
Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiwaan pada
Pengelolaan Peserta Didik ||15||
Bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa tujuan pembinaan kepesertadidikan
adalah:
1) Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu
yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas,
2) Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan
ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga
terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan
tujuan pendidikan,
3) Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian
prestasi unggulan sesuai bakat dan minat,
4) Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia
dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).
Dalam Permendikbud Nomor 67,68,69 dan 70 Tahun 2013 tentang
Struktur Kurikulum disebutkan bahwa pramuka adalah kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib dilaksanakan di semua jenjang pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya mengembangkan bakat, minat,
kreativitas, dan kemampuan peserta didik, yakni potensi besar yang
harus difasilitasi dengan baik oleh sekolah. Bakat adalah potensi dasar
yang dibawa dari lahir. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu. Kreativitas merupakan kesanggupan untuk mencipta,
sedangkan kemampuan adalah kesanggupan untuk melakukan sesuatu.
1) Mengembangkan Bakat, Minat, Kreativitas, dan Kemampuan
Pengembangan bakat di sekolah ditempuh dengan dua cara, yaitu
dengan kurikuler dan ekstrakurikuler. Pengembangan yang secara
kurikuler dilakukan secara konvensional dalam tatap muka di dalam
kelas. Pelajaran menyanyi, menari, musik, atau olahraga maupun
berbagai jenis keterampilan yang berperan untuk mengembangkan
potensi dasar peserta didik diberikan dalam bentuk kegiatan
pembelajaran secara formal. Pengertian formal dalam hal ini adalah
terstruktur, pelaksanaannya berlangsung pada jam-jam efektif belajar.
Pengelolaan Peserta Didik ||16||
Sekalipun bakat para peserta didik saling berbeda, secara garis
besar dapat dikelompokkan ke dalam beberapa klasifikasi utama, yaitu
bidang seni, bidang olah raga dan bidang keterampilan. Bidang seni
antara lain: musik, sastra, teater, dan tari beserta cabang-cabangnya.
Termasuk musik antara lain paduan suara, group band. Sastra
mencakup penyelenggaraan majalah dinding, majalah sekolah. Seni
teater meliputi baca puisi, cerpen, dan seni berpentas. Seni tari meliputi
tari klasik / modern.
2) Menyiapkan Perangkat Pemantau Bakat, Minat, Kreativitas dan
Kemampuan Peserta Didik
Untuk memantau bakat, minat, kreativitas, dan kemampuan peserta
didik diperlukan beberapa perangkat. Perangkat yang paling sederhana
adalah lembar-lembar catatan. Selain catatan, bakat, minat dan
kreativitas serta kemampuan juga dapat dipantau dengan daftar isian
atau angket. Kepada peserta didik disodorkan sejumlah pernyataan agar
diselaraskan dengan keberadaan diri mereka. Perangkat lain pemantau
bakat, minat, kreativitas, dan kemampuan adalah tes. Dengan menjalani
testing berbagai potensi seorang peserta didik akan terjaring. Testing
bisa berupa tulis, lisan, atau bahkan perbuatan. Seseorang dikatakan
berbakat melukis baru akan terdeteksi bila ia telah menghasilkan
sesuatu goresan yang berupa gambar atau sketsa. Seorang dikatakan
berbakat menyanyi bila suaranya terdengar merdu dan memiliki
kepekaan lebih dibandingkan orang kebanyakan yang tidak memiliki
potensi bidang ini. Demikian pun orang baru akan dikatakan kreatif bila
ekspresi jiwanya dalam bentuk karya apa saja mempunyai ciri khas,
yakni nilai orisinal dan mengandung unsur yang unik.
3) Menyelenggarakan Wahana Penuangan Kreativitas
Sekolah adalah tempat tunas-tunas muda tumbuh dan berkembang.
Baik fisik maupun mental serta berbagai potensi yang melekat dalam diri
peserta didik pada hakikatnya memerlukan bimbingan dari pihak orang-
Pengelolaan Peserta Didik ||17||
orang lebih dewasa. Mengingat orang tua peserta didik pada umumnya
lebih banyak memintakan bimbingan tersebut kepada pihak sekolah,
sekolah harus bersiap diri dalam menyelenggarakan wahana berbagai
penuangan bakat, minat, kreativitas, dan kemampuan peserta didik.
Beberapa wahana yang bisa diselenggarakan oleh sekolah antara lain
meliputi bidang-bidang olah raga, kesenian, dan keterampilan.
4) Mewadahi atau Menyalurkan Bakat, Minat dan Kreativitas Peserta
Didik
Mewadahi/menyalurkan bakat, minat, dan kreativitas peserta didik berarti
menciptakan daya dukung agar peserta didik yang memiliki bakat, minat,
dan kreativitas pada bidang-bidang yang disebutkan tadi mendapat
saluran. Langkah-langkah yang ditempuh untuk itu :
1) Mendata bakat, minat, kreativitas anak.
2) Mengklasifikasi data sesuai bakat, minat, dan kreativitas peserta didik.
3) Menyusun program atau jadwal.
4) Mengalokasikan dana.
5) Menyediakan sarana yang dibutuhkan.
6) Merencanakan penampilan karya/berpentas.
7) Melakukan evaluasi.
5) Melaksanakan Pemantauan Kemampuan Peserta didik untuk
Menyelaraskan Diri dengan Potensi Peserta didik
Dalam melaksanakan pemantauan, hendaknya perlu diingat hal-hal
berikut:
1) Pemantauan harus kontinyu
2) Dilakukan secara objektif
3) Kriteria pemantauan harus jelas
6) Pembinaan Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS)
Dalam berorganisasi, peserta didik dapat berlatih berorganisasi,
kepemimpinan dan menggerakkan orang lain dan juga dapat berlatih
merencanakan kegiatan, mengorganisasikan kegiatan, mengkooordinasi
Pengelolaan Peserta Didik ||18||
kegiatan, menggerakkan SDM dan mengendalikan kegiatan secara
bersama-sama dengan peer group-nya. Bagi sekolah sendiri, keberadaan
organisasi peserta didik ini juga sangat berguna untuk mencari bibit-bibit
unggul di bidang organisasi dan kepemimpinan, agar dapat diasah dan
disalurkan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing
pesereta didik.
2.6 Peranan Guru dalam Pelayanan Peserta Didik
a. Kehadiran peserta didik dan masalah-masalahnya
b. Penerimaan, orientasi, klasifikasi dan petunjuk bgi peserta didik baru
tentang kelas dan tata tertib sekolah
c. Evaluasi dann pelaporan perkembangan peserta didik
d. Program bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus
e. Pengendalian disiplin peserta didik
f. Program bimbingan dan penyuluhan
g. Program kesehatan dan keamanan
h. Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional peserta didik
i. Pelayanan diarahkan kepada :
1) Perkembangan kreativitas, bakat dan minat anak;
2) Keikutsertaan dalam memiliki sekolah sebagai lembaga pendidikan di
mata mereka memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan
secara langsung melalui proses belajar mengajar.
3) Sikap mandiri serta disiplin diri, percaya diri bahwa dirinya memiliki
potensi positif yang dapat dikembangkan.
4) Pembentukan moral dan etika sebagai peserta didik, dan
5) Kebutuhan peserta didik dalam menghadapi kesulitan belajar.
j. Pelayanan yang memperhatikan kebutuhan peserta didik
1) Penyesuaian bidang-bidang studi yang akan dipelajari;
2) Penyesuaian situasi sekolah sebagai lembaga yang membina pada
proses pendidikan.
3) Identifikasi terhadap pribadi
Pengelolaan Peserta Didik ||19||
4) Kesulitan dalam mencerna materi pendidikan
5) Memilih bakat, minat dan kegemaran
6) Membantu menelaah situasi pendidikan pada tingkat yang lebih
tinggi
7) Memberikan gambaran situasi pendidikan secara terpadu
8) Menentukan langkah apa yang harus ditempuh jika menemukan
kesulitan belajar
9) Kesukaran penyesuaian diri dengan lingkungan, dan
10) Identifikasi hambatan fisik,mental dan emosi.
Pengelolaan Peserta Didik ||20||
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Pelayanan pada lembaga pendidikan yang menjadi fokus utama tentunya
adalah peserta didik, yang mana kesuksesan lembaga akan terukur dari
perkembangan anak yang optimal dari setiap aspek perkembangannya. Oleh
karena itu manajemen pengelolaan peserta didik menjadi hal yang sangat
penting untuk dikuasai oleh setiap pengelola lembaga.
Pengelolaan peserta didik dalam lembaga meliputi, rekrutmen peserta,
pembinaan peserta dan banyak hal yang terkait dengan kebutuhan peserta
didik yang harus disediakan oleh pengelola lembaga pendidikan.
Saat ini banyak fenomena tenaga pendidik atau tenaga kependidikan
yang tidak begitu memahami kebutuhan peserta didik, sehingga terjadi
banyak kasus yang membuat aspek perkembangan peserta didik terhambat
bahkan cenderung merusak. Ini dikarena pengelolaan peserta didik yang tidak
mempunyai perencanaan mau keahlian yang memadai.
Diharapkan dengan banyaknya pengalaman para ahli dalam mengatasi
berbagai permasalahan dalam menangani peserta didik, dapat dijadikan bekal
oleh setiap pengelola lembaga pendidikan agar dapat mengembangkan
seluruh potensi peserta didik yang belajar di tempatnya.
3.2 SARAN
Saran dari pembuatan makalah ini yaitu agar tenaga kependidikan disuatu
lembaga dapat mengelola peserta didik, selain itu agar dapat mengembangkan
seluruh potensi peserta didik yang belajar di suatu lembaga sesuai dengan
prosedur, serta pengelolaan peserta didik dapat terlaksana secara optimal.
Pengelolaan Peserta Didik ||21||
DAFTAR PUSTAKA
DIREKTORAT UPI. Pengelolaan Peserta Didik.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19560722198
5031-SUNARYO/Makalah_Inklusi.pdf, diakses pada tanggal 8 Februari
2016.
Kemendiknas. 2007. Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah.
Nurdin, Diding dan Sibaweh, Imam.2015.Pengelolaan Pendidikan dari Teori
Menuju Implementasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kepeserta didikan.
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta
Didik.
Siti Aminarti.2011. Manajemen Sekolah Pengelola Pendidikan Secara Mandiri.
Jogjakarta: AR-MZ Media
Suharsimi Arikunto.1993.Organisasi dan Administrasi Pendidikan.Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Sutopo, Hidayat.1982. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan.Malang:
Departemen Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang.

More Related Content

What's hot

Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluLaporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Yohanes Sangkang
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
sintaroyani
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep Kurikulum
Emirita Reta
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Ig Fandy Jayanto
 

What's hot (20)

Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkuluLaporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
Laporan magang i di sd negeri 07 kota bengkulu
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Makalah pengelolaan peserta didik
Makalah pengelolaan peserta didik Makalah pengelolaan peserta didik
Makalah pengelolaan peserta didik
 
Model Konsep Kurikulum
Model Konsep KurikulumModel Konsep Kurikulum
Model Konsep Kurikulum
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaan
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Memberikan skor-dan-nilai
Memberikan skor-dan-nilaiMemberikan skor-dan-nilai
Memberikan skor-dan-nilai
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
 
Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
 
ketahanan nasional
 ketahanan nasional ketahanan nasional
ketahanan nasional
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Pengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanPengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Fungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabarFungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabar
 
Pengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanPengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan
 
manajemen peserta didik
manajemen peserta didikmanajemen peserta didik
manajemen peserta didik
 
Aplikom_UNSRI_5.a Jadwal Kuliah_Sherly Anggraini(06081181419005)
Aplikom_UNSRI_5.a Jadwal Kuliah_Sherly Anggraini(06081181419005)Aplikom_UNSRI_5.a Jadwal Kuliah_Sherly Anggraini(06081181419005)
Aplikom_UNSRI_5.a Jadwal Kuliah_Sherly Anggraini(06081181419005)
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Analisis Butir-Taraf Sukar dan Daya Beda (Manual)
Analisis Butir-Taraf Sukar dan Daya Beda (Manual)Analisis Butir-Taraf Sukar dan Daya Beda (Manual)
Analisis Butir-Taraf Sukar dan Daya Beda (Manual)
 

Similar to Pengelolaan Peserta Didik

BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdfBIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
idanridwan1
 
Lampiran i permen nomor 63 th 2014
Lampiran i permen nomor 63 th 2014 Lampiran i permen nomor 63 th 2014
Lampiran i permen nomor 63 th 2014
boyhokage
 
Save ulang
Save ulangSave ulang
Save ulang
amriani
 
Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari 3 poin
Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari 3 poinTri dharma perguruan tinggi terdiri dari 3 poin
Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari 3 poin
Yunita Sari
 
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014 Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
KKGPAI KAB. BANGKALAN
 
1.amanda dewi m. (06111404001)
1.amanda dewi m. (06111404001)1.amanda dewi m. (06111404001)
1.amanda dewi m. (06111404001)
Dewi_Sejarah
 
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalSistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional
Doanks
 
Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didik
Dhiah Febri
 

Similar to Pengelolaan Peserta Didik (20)

Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)
 
Makalah bk
Makalah bkMakalah bk
Makalah bk
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
 
Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012
 
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptx
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptxPPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptx
PPT PENGANTAR PENDDIDIKAN.pptx
 
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdfBIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
BIAYADANKUALITASPENDIDIKAN (1).pdf
 
Lampiran i permen nomor 63 th 2014
Lampiran i permen nomor 63 th 2014 Lampiran i permen nomor 63 th 2014
Lampiran i permen nomor 63 th 2014
 
Makalah kurikulum kel 4
Makalah kurikulum kel 4Makalah kurikulum kel 4
Makalah kurikulum kel 4
 
SISTEM_PENDIDIKAN_NASIONAL_Pengantar_Ilm.pptx
SISTEM_PENDIDIKAN_NASIONAL_Pengantar_Ilm.pptxSISTEM_PENDIDIKAN_NASIONAL_Pengantar_Ilm.pptx
SISTEM_PENDIDIKAN_NASIONAL_Pengantar_Ilm.pptx
 
Save ulang
Save ulangSave ulang
Save ulang
 
Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2
 
Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari 3 poin
Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari 3 poinTri dharma perguruan tinggi terdiri dari 3 poin
Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari 3 poin
 
Panduan pkkmb-2021
Panduan pkkmb-2021Panduan pkkmb-2021
Panduan pkkmb-2021
 
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014 Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
Lampiran i permen nomor 63 tahun 2014
 
1.amanda dewi m. (06111404001)
1.amanda dewi m. (06111404001)1.amanda dewi m. (06111404001)
1.amanda dewi m. (06111404001)
 
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang KepramukaanLampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
Lampiran I Permen Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
 
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalSistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
 
Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didik
 

More from Sherly Anggraini (15)

Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
Pengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
 
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiPuisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardi
 
Persamaan ellips
Persamaan ellipsPersamaan ellips
Persamaan ellips
 
Contoh Iceberg
Contoh IcebergContoh Iceberg
Contoh Iceberg
 
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi MatematikaContoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
 
ketahanan nasional
 ketahanan nasional ketahanan nasional
ketahanan nasional
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 

Pengelolaan Peserta Didik

  • 1. PENGELOLAAN PENDIDIKAN Makalah Oleh: Program Studi Pendidikan Matematika Tahun 2014 Indralaya Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Nama Kelompok 5 : 1. Amalia Agustina (06081181419003) 2. Dwi Oktalidiasari (06081181419019) 3. Merisa Januarti (06081181419068) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2016
  • 2. Pengelolaan Peserta Didik ||1|| DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI........................................................................................................ 1 BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 2 1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 2 1.2 Tujuan........................................................................................................ 3 1.3 Manfaat ..................................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 4 2.1 Pengertian Pengelolaan Peserta Didik ...................................................... 4 2.2 Dasar Hukum Pengelolaan Peserta Didik ................................................. 4 2.3 Prinsip Pengelolaan Peserta Didik ............................................................ 5 2.4 Perencanaan Peserta Didik........................................................................ 6 2.5 Penempatan dan Pengembangan Kapasitas Peserta Didik........................13 2.6 Peranan Guru dalam Pelayanan Peserta Didik..........................................18 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................20 3.1 Kesimpulan................................................................................................20 3.2 Saran.........................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................21
  • 3. Pengelolaan Peserta Didik ||2|| BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agar menuju tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan yang dapat memobilisas segala sumber daya pendidikan yang terkait dengan pelaksanaannya. Pada faktanya dilapangan masih banyak ditemukan pengolahan peserta didik meggunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik untuk pengembangan diri peserta didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Pengembangan peserta didik yang baik adalah perubahan kualitas yang seimbang baik dari segi fisik maupun mental. Pada teori kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh psikolog asal Amerika Serikat, Gardner dinilai dapat memenuhi kecenderungan perkembangan anak didik yang bervariasi. Penyelenggaraan pendidikan pada saat ini harus diupayakan untuk memberi pelayanan khusus pada peserta didik untuk memiliki kreativitas dan juga bakat yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik. Muhibbin Syah menjelaskan bahwa akar kata dari pendidikan adalah “didik” atau “mendidik” yang secara harfiah diartikan memelihara dan memberi latihan. Sedangkan “pendidikan”, merupakan tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pelatihan dan pengajaran. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari pengajaran. Kegiatan dari pengajaran ini melibatkan peserta didik sebagai penerima bahan ajar dengan maksud akhir dari semua hal ini sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tentang sisdiknas tahun 2003; agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peserta didik merupakan titik fokus yang strategis karena kepada mereka lah pemberian bahan ajar melalui proses. Pada dasarnya bahwa peserta didik mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, peserta didik memiliki keunikan dengan seluruh potensi dan kapasitas yang ada pada diri mereka dan keunikan itu tidak dapat diseragamkan dengan satu aturan yang sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain, para pendidik dan lembaga sekolah harus menghargai perbedaan yang ada pada diri mereka.
  • 4. Pengelolaan Peserta Didik ||3|| 1.2 Tujuan 1. Agar dapat memahami ilmu pengelolaan peserta didik di lembaga pendidikan. 2. Agar dapat mengelola lembaga pendidikan lebih efektif dan efisien. 3. Agar pengembangan peserta didik dapat tercapai dengan optimal. 1.3 Manfaat 1. Untuk dapat mengelola lembaga penididikan dengan lebih memahami peserta didik melalui ilmu pengelolaan peserta didik. 2. Dapat menciptakan pengelolaan peserta secara optimal.
  • 5. Pengelolaan Peserta Didik ||4|| BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengelolaan Peserta Didik Pendidikan kepada anak merupakan kewajiban bagi orang tua, hanya saja banyak yang tidak menyadari bahwa orang tua sebenarnya merupakan guru yang pertama dan utama bagi anak-anaknya dalam membangun dan mendidik moralitas anak-anak.Orangtua mempunyai kewajiban untuk mengarahkan dan membimbing masa depan anak-anaknya yang merupakan tumpuan generasi yang akan datang , cita-cita orangtuanya, serta cita-cita bangsa dan negaranya. Aliran Belajar Ngalim Purwanto ( 2014:89) menyatakan bahwa teori belajar yang terkenal antara lain: Teori Condtioning, Teori Connectionisme dan Teori Psikologi Gestal. Dalam hal ini pengelolaan peserta didik menurut Hendayat Soetopo dan Wasty Soemanto (1982) adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga. Dengan demikian pengelolaan peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan/pengelolaan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran. 2.2 Dasar Hukum Pengelolaan Peserta Didik Dasar hukum pengelolaan peserta didik diantaranya : 1. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang mengamanatkan mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 sampai ayat 5. Isi pasal 31 ayat 1 sampai ayat 5 : Ayat (1) “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”
  • 6. Pengelolaan Peserta Didik ||5|| Ayat (2) “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.” Ayat (3) “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang” Ayat (4) “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional” Ayat (5) “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban kesejahteraan umat manusia.” 3. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan : 1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu (pasal 5 ayat 1) 2) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (pasal 6 ayat 1) 3) Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan (pasal 8) 4) Warga negara yang berlainan fisik atau mental berhak memperoleh pendidikan luar biasa (pasal 8 ayat 1) 5) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya (pasal 12 ayat 16)
  • 7. Pengelolaan Peserta Didik ||6|| 2.3 Prinsip Pengelolaan Peserta Didik 1. Pengelolaan peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan pengelolaan sekolah. 2. Segala bentuk kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik 3. Kegiatan-kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan perbedaan 4. Kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan latar belakang dan perbedaan 5. Kegiatan pengelolaan pengolahan peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik 6. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan pengelolaan peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik,baik disekolah maupun masa depan 7. Aktivitas peserta didik hendaknya mempertimbangkan hal berikut: a. Atas dasar penelusuran minat dan kemampuan ,serta pola jenis karir dalam masyarakat b. Aktivitas pengelolaan dilaksanakan secara demokratis c. Peserta didik dipandang sebagai orang yang memiliki potensi d. Pembinaan dilakukan secara berkesinambungan e. Tidak menambah beban biaya bagi orang tua f. Pengelolaan dilaksanakan secara terpadu g. Kegiatan dilaksanakan atas azaz kerja sama h. Perlu adanya deskripsi,pembagian tugas yang jelas i. Setiap saat dievaluasi ssecara komprehensif 2.4 Perencanaan dan Penerimaan Peserta Didik 2.4.1 Perencanaan Peserta Didik Penyusunan agenda perencanaan dan penerimaan peserta didik baru (PPDB) merupakan langkah awal dari proses penerimaan peserta didik. Langkah awal ini sangatlah penting, sebagai penentu kinerja
  • 8. Pengelolaan Peserta Didik ||7|| sekolah pada masa yang akan datang. Perencanaan peserta didik adalah suatu aktivitas memikirkan hal- hal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah, baik sejak peserta didik akan memasuki sekolah, selama di sekolah, maupun ketika mereka akan lulus dari sekolah. Jadi, yang direncanakan adalah hal-hal yang harus dikerjakan berkenaan dengan penerimaan peserta didik sampai dengan pelulusan peserta didik. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam perencanaan peserta didik. Langkah-langkah tersebut meliputi : 1. Perkiraan Perkiraan (forcasting) adalah menyusun suatu perkiraan kasar dengan mengantisipasi ke depan. Ada tiga dimensi waktu yang disertakan dalam hal ini, ialah dimensi kelampauan, dimensi terkini, dan dimensi yang akan datang. Dimensi kelampauan berkenaan dengan pengalaman-pengalaman masa lampau penanganan peserta didik. Kesuksesan-kesuksesan penanganan peserta didik pada masa lampau harus selalu diingatkan dan diulang kembali, sementara kegagalan penanganan peserta didik pada masa lampau hendaknya selalu diingat dan dijadikan pelajaran. Dimensi kekinian berkaitan erat dengan faktor kondisional dan situasional peserta didik di masa sekarang ini. Keadaan peserta didik yang senyatanya sekarang ini haruslah diketahui dalam perencanaan peserta didik. Semua keterangan, informasi dan data mengenai peserta didik haruslah dikumpulkan, agar dapat ditetapkan kegiatannya, dan konsekuensi dari kegitanan tersebut: biayanya, tenaganya, dan sarana prasarananya. Dimensi yang akan datang berkenaan dengan antisipasi ke depan peserta didik. Hal-hal yang diidealkan dari peserta didik di masa depan, haruslah dapat dijangkau seberapapun jangkauannya. 2. Perumusan Tujuan Supaya tujuan dapat dicapai, umumnya tujuan tersebut dijabarkan ke dalam bentuk target-target. Oleh karena itu, tujuan bersifat umum
  • 9. Pengelolaan Peserta Didik ||8|| dan abstrak, tidak jelas kriteria ketercapaiannya; sedangkan target dirumuskan secara jelas, dapat diukur pencapaiannya. Umumnya perumusan target ini diawali dengan huruf awal ter. Misalnya saja, terlaksananya, terbacanya, tertulisnya, terealisasinya, dan sebagainya. Tujuan ini dapat dirumuskan secara berbeda-beda sesuai dengan sudut kepentingannya. Ada rumusan tujuan jangka panjang, kemudian dijabarkan ke dalam tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek. Ada tujuan yang digolongkan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Di antara penjabaran dan penggolongan yang dipakai, tentu berdasarkan faktor kondisional dan situasional peserta didik di sekolah tersebut. 3. Kebijakan Yang dimaksud dengan kebijakan adalah mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang dapat dipergunakan untuk mencapai target atau tujuan di atas. Bisa terjadi, satu tujuan membutuhkan banyak kegiatan; sebaliknya juga, bisa jadi beberapa tujuan atau target membutuhkan satu kegiatan. Kegiatan-kegiatan demikian harus diidentifikasi, karena tidak ada tujuan atau target yang dapat dicapai tanpa kegiatan. Identifikasi kegiatan perlu dilakukan secermat mungkin agar dapat dipergunakan untuk mencapai targetnya. 4. Pemograman Penyusunan program adalah suatu aktivitas yang bermaksud memilih kegiatan-kegiatan yang sudah diidentifiksi dalam langkah kebijakan. Pemilihan demikian harus dilakukan, karena tidak semua kegiatan yang diidentifikasi tersebut nantinya dapat dilaksanakan. Dengan perkataan lain, penyusunan program berarti seleksi atas kegiatan-kegiatan yang sudah diidentifikasi dalam kebijakan. 5. Penyusunan Langkah-Langkah Ada tiga aktivitas dalam kegiatan ini, yaitu aktivitas pembuatan skala prioritas, aktivitas pengurutan dan aktivitas menyusun langkah-langkah kegiatan. Faktor-faktor yang harus dijadikan penentu dalam membuat skala prioritas ini adalah sebagai berikut :
  • 10. Pengelolaan Peserta Didik ||9|| a) Seberapa jauh kegiatan tersebut memberikan kontribusi bagi pencapaian targetnya? b) Seberapa jauh kegiatan tersebut mendesak untuk dilaksanakan dilihat dari segi kebutuhan? c) Apakah kegiatan tersebut mengikuti periode waktu tertentu, misalnya saja periode bulan dan tanggal? d) Apakah dukungan tenaga, biaya, prasarana dan sarananya bagi kegiatan tersebut cocok dengan waktunya? 6. Penjadwalan Kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan prioritasnya, urut-urutan dan langkah-langkahnya perlu dijadwalkan agar jelas siapa pelaksananya, dan di mana hal tersebut dilaksanakan. Dengan adanya jadwal ini semua personalia yang bertugas dan memberikan bantuan di bidang manajemen peserta didik akan tahu tugas dan tanggung jawabnya, serta kapan harus melaksanakan kegiatan tersebut. Yang tercantum dalam jadwal adalah jenis-jenis kegiatannya secara urut, kapan dilaksanakan, siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakan dan kalau perlu di mana kegiatan tersebut harus dilaksanakan. 7. Pembiayaan Ada dua hal yang harus dilakukan dalam pembiayaan. Pertama, mengalokasikan biaya. Yang dimaksud dengan alokasi di sini adalah perincian mengenai biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan yang sudah dijadwalkan. Kedua, menentukan sumber biaya. Sumber biaya demikian perlu disebutkan secara jelas, agar mudah menggalinya. 2.4.2 Penerimaan Peserta Didik 1. Kebijakan penerimaan peserta didik baru, hendaknya mem- perhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • 11. Pengelolaan Peserta Didik ||10|| 1) Kenyataan yang ada di sekolah: daya tampung kelas baru, kriteria mengenai peserta didik yang dapat diterima, anggaran yang tersedia, prasarana dan sarana yang ada, tenaga kependidikan yang tersedia, jumlah peserta didik yang tinggal di kelas sebelumnya. 2) Sistem pendaftaran dan seleksi atau penyaringan yang akan diberlakukan untuk peserta didik: sistem promosi dan sistem seleksi. 2. Prosedur penerimaan peserta didik baru adalah : 1) Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru, 2) Rapat penetapan kuota peserta didik baru, 3) Pembuatan, pemasangan atau pengiriman pengumuman, 4) Pendaftaran peserta didik baru, 5) Seleksi penerimaan peserta didik baru, 6) Penentuan peserta didik yang diterima, 7) Pengumuman peserta didik yang diterima, dan 8) Registrasi peserta didik yang diterima. Setelah peserta didik diterima perlu pengadministrasian karena dalam bidang pendidikan sangat diperlukan sistem pengelolaan informasi yang tertib dan teratur, sehigga peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru sangat diperlukan. Peningkatan kemampuan tersebut akan berdampak positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di diunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok, yaitu kegiatan pencatatan data (recording system) dan pelaporan (reporting system). Untuk memperlancar dua kegiatan tersebut diperlukan faktor- faktor penunjang antara lain : 1) Format-format yang dipergunakan 2) Petunjuk dan aturan yang berlaku 3) Keterampilan personil yang memadai
  • 12. Pengelolaan Peserta Didik ||11|| 3. Administrasi pengelolaan peserta didik di sekolah dapat dijelaskan sebagaimana di bawah ini. 1) Awal tahun pelajaran 1. Penerimaan peserta didik baru a) Surat Pendaftaran Peserta didik Baru b) Daftar Calon Peserta didik Baru c) Daftar Peserta didik Baru 2) Selama tahun pelajaran a) Penyusunan data peserta didik b) Buku induk peserta didik Buku induk merupakan buku pokok, karena di dalamnya memuat semua informasi yang dianggap lengkap mengenai keadaan peserta didik. Informasi tersebut dapat meliputi identitas pribadi peserta didik sampai pada informasi mengenai nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik selama belajar di sekolah yang bersangkutan. Buku induk ini sangat penting dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah karena melalui buku induk ini akan dapat diketahui berapa jumlah peserta didik yang terdaftar, identitas peserta didik secara lengkap. c) Buku Klaper Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk, memuat data peserta didik yang penting-penting. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data peserta didik, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan dalam buku klaper karena nama peserta didik disusun menurut abjad. 1. Keadaan peserta didik awal tahun a) Jumlah peserta didik menurut kelas, asal dan jenis kelamin b) Jumlah peserta didik menurut kelas, jenis kelamin dan usia 2. Kehadiran peserta didik a) Buku absensi peserta didik b) Buku rekapitulasi absensi harian peserta didik
  • 13. Pengelolaan Peserta Didik ||12|| c) Buku absensi bulanan d) Buku rekapitulasi tahunan absensi peserta didik 3. Mutasi peserta didik a) Surat permohonan pindah sekolah b) Surat keterangan pindah sekolah 3) Akhir Tahun Pelajaran 1. Pelaksanaan Ujian akhir a) Mendata dan melaporkan calon peserta UAS/UAN b) Menyiapkan tanda peserta UAS/UAN c) Mendata dan mengarsipkan tabel peserta dalam prestasi UAS/UAN d) Pendaftaran masuk ke jenjang yang lebih tinggi 2. Kenaikkan kelas a) Daftar naik kelas/tidak naik kelas b) Rekapitulasi berhasil tidaknya peserta didik c) Raport Dari uraian di atas terlihat bahwa betapa pentingnya pengelolaan administrasi kepesertadidikan bagi sekolah, khususnya sekolah dasar, menengah dan atas. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, maka Saudara diharapkan membaca sumber belajar yang tercatum di bawah ini. 1. Petunjuk teknis PPDB yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota. 2. Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah 3. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 pasal 2/ ayat 2 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Kabupaten/ Kota yang kemudian diganti dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013
  • 14. Pengelolaan Peserta Didik ||13|| 2.5 Penempatan dan Pengembangan Kapasitas Peserta Didik 2.5.1 Orientasi Peserta Didik Pada orientasi di lingkungan sekolah yang diperkenalkan adalah: peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia sekolah, perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, bengkel sekolah, kafetaria sekolah, bimbingan dan konseling sekolah, layanan kesehatan sekolah, layanan asrama sekolah, orientasi program studi, cara belajar yang efektif dan efisien di sekolah dan organisasi peserta didik. Tujuan orientasi peserta didik baru adalah sebagai berikut: a. Agar peserta didik mengenal lebih dekat mengenai diri mereka sendiri di tengah-tengah lingkungan barunya. b. Agar peserta didik mengenal lingkungan sekolahnya, baik lingkungan fisiknya maupun lingkungan sosialnya. c. Pengenalan lingkungan sekolah demikian sangat penting bagi peserta didik dalam hubungannya dengan : 1) Pemanfaatan semaksimal mungkin terhadap layanan yang dapat diberikan oleh sekolah. 2) Sosialisasi diri dan pengembangan diri secara optimal Menyiapkan peserta didik secara fisik, mental, dan emosional agar siap menghadapi lingkungan baru sekolah 2.5.2 Penempatan Peserta Didik Setelah melewati masa orientasi, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh sekolah adalah menempatkan/mengelompokkan peserta didik. Pengelompokan tersebut dapat didasarkan pada : 1) Fungsi Integrasi, yaitu pengelompokan peserta didik berdasarkan umur, jenis kelamin dan sebagainya 2) Fungsi Perbedaan, yaitu pengelompokan peserta didik berdasarkan perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik seperti bakat, minat, kemampuan dan sebagainya. Di samping itu, pengelompokan dapat juga didasarkan pada hasil belajar (achievement). Biasanya peserta didik dibagi atas 3 kelompok
  • 15. Pengelolaan Peserta Didik ||14|| 1) Kelompok anak yang cepat berfikirnya 2) Kelompok anak yang sedang berfikirnya 3) Kelompok anak yang lambat berfikirnya Sementara itu Soetopo (1982), berpendapat bahwa dasar-dasar pengelompokan peserta didik ada 5 macam, yaitu : 1) Frienship Grouping Pengelompokan peserta didik yang didasarkan pada kesukaan di dalam memilih teman antar peserta didik itu sendiri. Jadi dalam hal ini peserta didik mempunyai kebebasan dalam memilih teman untuk dijadikan sebagai anggota kelompoknya. 2) Achievement Grouping Pengelompokan peserta didik yang didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh peserta didik. Dalam pengelompokan ini biasanya diadakan percampuran antara peserta didik yang berprestasi tinggi dengan peserta didik yang berprestasi rendah. 3) Aptitude Grouping Pengelompokan peserta didik yang didasarkan atas kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik itu sendiri. 4) Attention or Interest Grouping Pengelompokan peserta didik yang didasarkan atas perhatian atau minat yang didasari kesenangan peserta didik itu sendiri. Pengelompokan ini didasari oleh adanya peserta didik yang mempunyai bakat dalam bidang tertentu namun si peserta didik tersebut tidak senag dengan bakat yang dimilikinya. 5) Intellegence Grouping Pengelompokan peserta didik yang didasarkan atas hasil tes intelegensi yang diberikan kepada pserta didik itu sendiri. 2.5.3 Pembinaan Kegiatan Ekstrakulikuler Peserta Didik Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiwaan pada
  • 16. Pengelolaan Peserta Didik ||15|| Bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa tujuan pembinaan kepesertadidikan adalah: 1) Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas, 2) Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan, 3) Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat, 4) Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society). Dalam Permendikbud Nomor 67,68,69 dan 70 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum disebutkan bahwa pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler yang wajib dilaksanakan di semua jenjang pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan kemampuan peserta didik, yakni potensi besar yang harus difasilitasi dengan baik oleh sekolah. Bakat adalah potensi dasar yang dibawa dari lahir. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Kreativitas merupakan kesanggupan untuk mencipta, sedangkan kemampuan adalah kesanggupan untuk melakukan sesuatu. 1) Mengembangkan Bakat, Minat, Kreativitas, dan Kemampuan Pengembangan bakat di sekolah ditempuh dengan dua cara, yaitu dengan kurikuler dan ekstrakurikuler. Pengembangan yang secara kurikuler dilakukan secara konvensional dalam tatap muka di dalam kelas. Pelajaran menyanyi, menari, musik, atau olahraga maupun berbagai jenis keterampilan yang berperan untuk mengembangkan potensi dasar peserta didik diberikan dalam bentuk kegiatan pembelajaran secara formal. Pengertian formal dalam hal ini adalah terstruktur, pelaksanaannya berlangsung pada jam-jam efektif belajar.
  • 17. Pengelolaan Peserta Didik ||16|| Sekalipun bakat para peserta didik saling berbeda, secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam beberapa klasifikasi utama, yaitu bidang seni, bidang olah raga dan bidang keterampilan. Bidang seni antara lain: musik, sastra, teater, dan tari beserta cabang-cabangnya. Termasuk musik antara lain paduan suara, group band. Sastra mencakup penyelenggaraan majalah dinding, majalah sekolah. Seni teater meliputi baca puisi, cerpen, dan seni berpentas. Seni tari meliputi tari klasik / modern. 2) Menyiapkan Perangkat Pemantau Bakat, Minat, Kreativitas dan Kemampuan Peserta Didik Untuk memantau bakat, minat, kreativitas, dan kemampuan peserta didik diperlukan beberapa perangkat. Perangkat yang paling sederhana adalah lembar-lembar catatan. Selain catatan, bakat, minat dan kreativitas serta kemampuan juga dapat dipantau dengan daftar isian atau angket. Kepada peserta didik disodorkan sejumlah pernyataan agar diselaraskan dengan keberadaan diri mereka. Perangkat lain pemantau bakat, minat, kreativitas, dan kemampuan adalah tes. Dengan menjalani testing berbagai potensi seorang peserta didik akan terjaring. Testing bisa berupa tulis, lisan, atau bahkan perbuatan. Seseorang dikatakan berbakat melukis baru akan terdeteksi bila ia telah menghasilkan sesuatu goresan yang berupa gambar atau sketsa. Seorang dikatakan berbakat menyanyi bila suaranya terdengar merdu dan memiliki kepekaan lebih dibandingkan orang kebanyakan yang tidak memiliki potensi bidang ini. Demikian pun orang baru akan dikatakan kreatif bila ekspresi jiwanya dalam bentuk karya apa saja mempunyai ciri khas, yakni nilai orisinal dan mengandung unsur yang unik. 3) Menyelenggarakan Wahana Penuangan Kreativitas Sekolah adalah tempat tunas-tunas muda tumbuh dan berkembang. Baik fisik maupun mental serta berbagai potensi yang melekat dalam diri peserta didik pada hakikatnya memerlukan bimbingan dari pihak orang-
  • 18. Pengelolaan Peserta Didik ||17|| orang lebih dewasa. Mengingat orang tua peserta didik pada umumnya lebih banyak memintakan bimbingan tersebut kepada pihak sekolah, sekolah harus bersiap diri dalam menyelenggarakan wahana berbagai penuangan bakat, minat, kreativitas, dan kemampuan peserta didik. Beberapa wahana yang bisa diselenggarakan oleh sekolah antara lain meliputi bidang-bidang olah raga, kesenian, dan keterampilan. 4) Mewadahi atau Menyalurkan Bakat, Minat dan Kreativitas Peserta Didik Mewadahi/menyalurkan bakat, minat, dan kreativitas peserta didik berarti menciptakan daya dukung agar peserta didik yang memiliki bakat, minat, dan kreativitas pada bidang-bidang yang disebutkan tadi mendapat saluran. Langkah-langkah yang ditempuh untuk itu : 1) Mendata bakat, minat, kreativitas anak. 2) Mengklasifikasi data sesuai bakat, minat, dan kreativitas peserta didik. 3) Menyusun program atau jadwal. 4) Mengalokasikan dana. 5) Menyediakan sarana yang dibutuhkan. 6) Merencanakan penampilan karya/berpentas. 7) Melakukan evaluasi. 5) Melaksanakan Pemantauan Kemampuan Peserta didik untuk Menyelaraskan Diri dengan Potensi Peserta didik Dalam melaksanakan pemantauan, hendaknya perlu diingat hal-hal berikut: 1) Pemantauan harus kontinyu 2) Dilakukan secara objektif 3) Kriteria pemantauan harus jelas 6) Pembinaan Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS) Dalam berorganisasi, peserta didik dapat berlatih berorganisasi, kepemimpinan dan menggerakkan orang lain dan juga dapat berlatih merencanakan kegiatan, mengorganisasikan kegiatan, mengkooordinasi
  • 19. Pengelolaan Peserta Didik ||18|| kegiatan, menggerakkan SDM dan mengendalikan kegiatan secara bersama-sama dengan peer group-nya. Bagi sekolah sendiri, keberadaan organisasi peserta didik ini juga sangat berguna untuk mencari bibit-bibit unggul di bidang organisasi dan kepemimpinan, agar dapat diasah dan disalurkan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pesereta didik. 2.6 Peranan Guru dalam Pelayanan Peserta Didik a. Kehadiran peserta didik dan masalah-masalahnya b. Penerimaan, orientasi, klasifikasi dan petunjuk bgi peserta didik baru tentang kelas dan tata tertib sekolah c. Evaluasi dann pelaporan perkembangan peserta didik d. Program bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus e. Pengendalian disiplin peserta didik f. Program bimbingan dan penyuluhan g. Program kesehatan dan keamanan h. Penyesuaian pribadi, sosial dan emosional peserta didik i. Pelayanan diarahkan kepada : 1) Perkembangan kreativitas, bakat dan minat anak; 2) Keikutsertaan dalam memiliki sekolah sebagai lembaga pendidikan di mata mereka memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan secara langsung melalui proses belajar mengajar. 3) Sikap mandiri serta disiplin diri, percaya diri bahwa dirinya memiliki potensi positif yang dapat dikembangkan. 4) Pembentukan moral dan etika sebagai peserta didik, dan 5) Kebutuhan peserta didik dalam menghadapi kesulitan belajar. j. Pelayanan yang memperhatikan kebutuhan peserta didik 1) Penyesuaian bidang-bidang studi yang akan dipelajari; 2) Penyesuaian situasi sekolah sebagai lembaga yang membina pada proses pendidikan. 3) Identifikasi terhadap pribadi
  • 20. Pengelolaan Peserta Didik ||19|| 4) Kesulitan dalam mencerna materi pendidikan 5) Memilih bakat, minat dan kegemaran 6) Membantu menelaah situasi pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi 7) Memberikan gambaran situasi pendidikan secara terpadu 8) Menentukan langkah apa yang harus ditempuh jika menemukan kesulitan belajar 9) Kesukaran penyesuaian diri dengan lingkungan, dan 10) Identifikasi hambatan fisik,mental dan emosi.
  • 21. Pengelolaan Peserta Didik ||20|| BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 KESIMPULAN Pelayanan pada lembaga pendidikan yang menjadi fokus utama tentunya adalah peserta didik, yang mana kesuksesan lembaga akan terukur dari perkembangan anak yang optimal dari setiap aspek perkembangannya. Oleh karena itu manajemen pengelolaan peserta didik menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap pengelola lembaga. Pengelolaan peserta didik dalam lembaga meliputi, rekrutmen peserta, pembinaan peserta dan banyak hal yang terkait dengan kebutuhan peserta didik yang harus disediakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Saat ini banyak fenomena tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang tidak begitu memahami kebutuhan peserta didik, sehingga terjadi banyak kasus yang membuat aspek perkembangan peserta didik terhambat bahkan cenderung merusak. Ini dikarena pengelolaan peserta didik yang tidak mempunyai perencanaan mau keahlian yang memadai. Diharapkan dengan banyaknya pengalaman para ahli dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam menangani peserta didik, dapat dijadikan bekal oleh setiap pengelola lembaga pendidikan agar dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik yang belajar di tempatnya. 3.2 SARAN Saran dari pembuatan makalah ini yaitu agar tenaga kependidikan disuatu lembaga dapat mengelola peserta didik, selain itu agar dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik yang belajar di suatu lembaga sesuai dengan prosedur, serta pengelolaan peserta didik dapat terlaksana secara optimal.
  • 22. Pengelolaan Peserta Didik ||21|| DAFTAR PUSTAKA DIREKTORAT UPI. Pengelolaan Peserta Didik. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19560722198 5031-SUNARYO/Makalah_Inklusi.pdf, diakses pada tanggal 8 Februari 2016. Kemendiknas. 2007. Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah. Nurdin, Diding dan Sibaweh, Imam.2015.Pengelolaan Pendidikan dari Teori Menuju Implementasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kepeserta didikan. Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik. Siti Aminarti.2011. Manajemen Sekolah Pengelola Pendidikan Secara Mandiri. Jogjakarta: AR-MZ Media Suharsimi Arikunto.1993.Organisasi dan Administrasi Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sutopo, Hidayat.1982. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan.Malang: Departemen Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang.