SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat
tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
1
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2017/2018
memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
Kurikulum 2013 SDN 2 Sinanggul UPT Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum
pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim
penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah
koordinasi dan supervisi Kepala dengan bimbingan nara sumber dari Kasi
Dikdas, Kepala UPT Pendidikan, dan para Pengawas SD UPT Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara.
Pengembangan Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar yang beragam
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian
2
tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar
isi, proses, kelulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Kewenangan sekolah dalam menyusun Dokumen Kurikulum
memungkinkan sekolah meneyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,
keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau
sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-
hal yang diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, metode, pendekatan,
model pembelajaran, dan penilaian keberhasilan belajar siswa serta
supervisi keberhasilan guru dalam mengajar.
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
3
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia
tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65
tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat
di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),
dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait
dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
4
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International
Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa
capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali
laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat
dalam kurikulum Indonesia.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja
yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
5
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai
daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan
pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan
tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran.
6
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.
C. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
7
7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
D. Landasan Penyusunan Kurikulum
1. UU. No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
1.1 Pasal 36 ayat 2:
“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.”
1.2 Pasal 38 ayat 2:
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota
untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.”
2. Permen Diknas No. 6 tahun 2007 : Perubahan Permen No. 24 tahun
2006 yang berbunyi :
“Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang
disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional bersama dengan unit terkait. ”
8
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
IndonesiaNomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
E. KERANGKA DASAR KURIKULUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di
sekitarnya.
9
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,
hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa
10
depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang
peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya
dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan
fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,
dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi
ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
11
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang
sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan
filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi
peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di
atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
12
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan
13
yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
F. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Dokumen Kurikulum SDN 2 Sinanggul dikembangkan dengan mengacu
pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), berpedoman
pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Berdasarkan ketentuan
tersebut, Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta
Panduan Penyusunan Kurikulum 2013 yang disusun oleh Kemendikbud.
maka prinsip pengembangan Kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik dilingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dan
berkarakter. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
14
pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuahan, dan kepentingan peserta didik, serta
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan bertagam karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
Kurikulum dikembangan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembang kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan
15
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademin, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memperdayakan sejalan dengan motto
Bhinika Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
16
Sedangkang prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum
baru 2013 di SDN 2 Sinanggul adalah sebagai berikut :
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar
berbasis aneka sumberbelajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan Dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjanghayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
17
masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang
budayapesertadidik.
18
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dna keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
B. Tujuan Pendidikan Dasar
Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sejalan dengan
tujuan tersebut, maka pada tanggal 16 Juni 2012, berdasarkan rapat dewan
guru beserta komite sekolah SDN 2 Sinanggul, dan koordinasi dengan
19
pihak-pihak terkait (Stake holder) merumuskan visi sekolah. Untuk
selanjutnya, semua pemegang kepentingan dapat memegang komitmen
terhadap visi yang telah disepakati bersama.
C. Visi Sekolah
“UNGGUL DALAM PRESTASI, BERPIJAK PADA IMTAQ DAN IPTEK”
Untuk mencapai visi sebagaimana tertuang di atas, juga dirumuskan
misi dan pelaksanaannya untuk jangka pendek dan jangka menengah,
supaya pelaksanaannya lebih sistematik dan terarah.
D. Misi Sekolah
 Menjalankan sistem pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan melalui bimbingan yang terpadu sehingga lulusannya
mempunyai daya saing yang tinggi
 Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman agama sebagai
landasan berpikir, berucap, dan bertindak
 Menerapkan manajemen partisipasi dengan mengembangkan jaringan
kemitraan, yang melibatkan warga sekolah dan masyarakat ( Komite
Sekolah, Toga, Toma, Toda, Pemerintah )
 Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat dikembangkan secara sempurna.
E. Tujuan Sekolah
20
1. Meningkatkan output yang dapat diterima di sekolah harapan siswa dan
orang tua
2. Membantu siswa yang keluar dapat membaca tahlil sesuai budaya
lingkungan sekitar
3. Membiasakan diri hidup yang berkepribadian luhur sesuai harapan ke
dua oorang tua, masyarakat, dan agama
4. Mengantar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai usia anak
5. Mengantarkan anak memiliki kepercayaan diri dalam segala hal
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
21
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
KOMPETENSI INTI
KELAS I
KOMPETENSI INTI
KELAS II
KOMPETENSI INTI
KELAS III
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya
2. Memiliki perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman,
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru
dan tetangganya
22
KOMPETENSI INTI
KELAS I
KOMPETENSI INTI
KELAS II
KOMPETENSI INTI
KELAS III
dan guru guru
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar,
melihat, membaca]
dan menanya
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan di
sekolah
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
23
KOMPETENSI INTI
KELAS I
KOMPETENSI INTI
KELAS II
KOMPETENSI INTI
KELAS III
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis,
dalam karya yang
estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
KOMPETENSI INTI
KELAS IV
KOMPETENSI INTI
KELAS V
KOMPETENSI INTI
KELAS VI
1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya
1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya.
1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
24
KOMPETENSI INTI
KELAS IV
KOMPETENSI INTI
KELAS V
KOMPETENSI INTI
KELAS VI
2. Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun,
peduli, dan percaya
diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman,
guru, dan
tetangganya
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman,
guru, dan
tetangganya serta
cinta tanah air.
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta
cinta tanah air.
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati dan
menanya
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat bermain
3. Memahami
pengetahuan faktual
dan konseptual
dengan cara
mengamati,
menanya dan
mencoba
berdasarkan rasa
ingin tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat bermain
3. Memahami
pengetahuan faktual
dan konseptual dengan
cara mengamati,
menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat
bermain
25
KOMPETENSI INTI
KELAS IV
KOMPETENSI INTI
KELAS V
KOMPETENSI INTI
KELAS VI
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan
logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dan konseptual dalam
bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan
kritis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dan konseptual dalam
bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
Keterangan: Pada tahun pelajaran 2017/2018 yang melaksanakan kurikulum
2013 (baru) adalah kelas I, II, IV dan kelas V
2. Struktur Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata Pelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik SDN 2 Sinanggul. Susunan matapelajaran
dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana
tabel berikut.
Tabel 3: Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
MATAPELAJARAN ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
26
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaran
5 5 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
4 4 4 4 4 4
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
30 32 34 36 36 36
Keterangan:
• Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
• Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
• Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan
Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik,
terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan
maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam
ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat
27
dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. Matapelajaran Kelompok
A adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat
dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
• Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
• Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
• Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
• Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Kementerian Agama.
• Pembelajaran Tematik-Terpadu
28
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SDN 2 Sinanggul meliputi sebagai berikut.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.
Untuk kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar kurikulum
dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum).
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi
Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran
IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini
maka struktur Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah
mata pelajaran berkurang.
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar
muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan,
serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran,
penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap
29
mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan
Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak
sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum
dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses
pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana
Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam
berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam
berbagai tema.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya pada kurikulum 2013
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya,
tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada,
sedangkan pelaksanaannya menggunakan materi berdasarkan SK
Gubernur Jawa Tengah Nomor: 895.5/01.2005 tanggal 23 Februari
2005 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa tahun 2004 untuk
jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan
SMA/SMALB/SMK/MA Negeri atau Swasta sebagai Mulok wajib di
30
Provinsi Jawa tengah adalah Bahasa Jawa. Sekolah diberi keleluasaan
menambah Mulok lain selama tidak melebihi beban mengajar
maksimal.
Kurikulum SDN 2 Sinanggul memuat 3 (tiga) muatan lokal, yaitu:
a. Muatan Lokal Bahasa Jawa (Mulok Provinsi);
Pembelajaran Bahasa Jawa dilaksanakan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Jawa;
2) Memiliki kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra Jawa;
3) Memiliki tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi budaya
Jawa sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional;
4) Mengembangkan keterampilan sesuai karakteristik daerah Jawa
Tengah sebagai daerah industri dan wisata.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Muatan Lokal Lokal Bahasa Jawa meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis
b. Muatan Lokal Bahhasa Inggris (Mulok Kabupaten).
31
Muatan Lokal Bahasa Inggris bertujuan untuk mengem-bangkan
kompetensi dan membekali siswa dalam berkomunikasi dengan
bahasa inggris sebagai bahasa Internasional di era global.
c. Tata Boga ( Mulok Sekolah )
Keunggulan lokal dan global pada SD Negeri 2 Sinanggul memilih
tata boga sebagai materi keunggulan atau Mulok Sekolah yang
harus dikuasai siswa. Pemilihan tata boga ini didasarkan pada
banyaknya pengrajin rumahan untuk mendirikan catering sebagai
usaha tambahan penghasilan, sehingga pengetahuan dasar tentang
tata boga sebagai muatan lokal sekolah diajarkan untuk bekal hidup
dikemudian hari dan mampu menghadapi tantangan global di bidang
boga.
Tujuan :
a. Memperkenalkan kepada siswa tentang Tata boga
b. Membekali siswa menghadapi tantangan global di bidang boga
c. Memberikan pengetahuan penggalian tentang tata boga
Kompetensi :
Kompetensi siswa yang berkaitan dengan tata boga dalam
pengembangan keunggulan lokal dan global sebagaimana tercantum
dalam tabel 5.
Tabel 5
Standar Kompetensi Keunggulan Lokal dan Global
( Tata Boga )
32
N
o
Kelas
Semeste
r
Kompetensi Minimal
1 I 1 Mengenal boga .
2 Menyebutkan nama nama boga
2 II 1 Menyebut manfaat boga
2 Membuat kliping boga
3 III 1 Mengenal boga Nusantara
2 Melakukan Praktik boga
4 IV 1
Mengenal dan membedakan macam-macam
boga Nusantara
2 Mengenal dan membedakan boga dunia
5 V 1 Mempraktekan boga Nusantara
2 Mempraktekan boga dunia
6 VI 1 Pemasaran boga
2 Managemen boga
C. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SD Negeri 02
Pekiringanalit sebagai berikut.
a. Pengembangan Diri
Bidang Agama Islam (PDBAI)
33
Pengembangan Diri Bidang Agama Islam bertujuan untuk:
1) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami
agama Islam;
2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pengamalan agama
Islam;
3) Membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan norma-
norma agama Islam;
4) Melatih peserta didik untuk melaksanakan dan melestarikan tradisi
ritualitas agama di tingkat lokal.
Cakupan materi pengembangan diri bidang agama Islam, meliputi:
 Pengayaan dan penajaman materi yang terdapat dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (berorientasi pada Kompetensi
Konseptual/Kognitif)
 Peragaan/praktik keagamaan secara intensif (berorientasi pada
Kompetensi Kinestetik/Psikomotor)
 Pembiasaan nilai-nilai keagamaan yang berorientasi pada
performance dan kepribadian siswa, seperti cara berpakaian secara
islami bagi siswa muslim setiap hari (berorientasi pada Kompetensi
Sikap/Afektif)
 Pembiasaan sholat berjamaah, membaca Al quran, membaca
Asmaul Husna.
b. Kepramukaan
Pengembangan diri kepramukaan bertujuan:
34
1. Melatih peserta didik berorganisasi;
2. Melatih peserta didik menjadi pemimpin yang handal;
3. Melatih peserta didik hidup mandiri;
4. Melatih peserta didik untuk terampil dan memiliki jiwa solidaritas
yang tinggi;
5. Melatih peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang cepat dan
tepat serta beresiko minimal.
c. Olahraga
Pengembangan diri bidang olahraga bertujuan:
1. Mengembangkan minat dan bakat dalam cabang olahraga;
2. Meningkatkan prestasi olahraga.
d. Seni Rebana
Pengembangan diri bidang ini bertujuan:
1) Melatih siswa memainkan Alat Musik Rebana
2) Mengembangkan minat dan bakat siswa pada Musik Islami
3) Melatih siswa berkolaborasi dalam menampilkan berbagai alat musik
rebama.
Mekanisme pelaksanaan
Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran
(ekstrakurikuler), dibimbing dan dibina oleh guru-guru.
Jadwal kegiatan
No Nama Kegiatan Hari Waktu
1 Pengembangan Diri Bidang
Agama Islam
Kamis Pukul 12.25 – 13.00
WIB
35
2 Pramuka Jumat Pukul 14.30 – 17.00
WIB
3 Olah Raga Kamis, Jumat Pukul 14.30 – 17.00
WIB
4 Kesenian Selasa, Sabtu Pukul 14.30 – 17.00
WIB
Kegiatan Pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada
sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif seperti berikut:
Kategori Keterangan
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram
Kelas I sampai dengan kelas VI
Kegiatan Rutin
Kegiatan Spontan
:
:
 Melaksanakan upacara bendera di hari Senin.
 Membaca Asmaul husna setiap pagi
 Melaksanakan kegiatan senam bersama setiap
hari Sabtu.
 Melaksanakan kegiatan jumat bersih dan jumat
sehat tiap hari Jumat.
 Melaksanakan kegiatan gosok gigi secara rutin
setiap selesai pelajaran penjaskes.
 Melaksanakan kebersihan lingkungan kelas,
halaman setiap hari.
Melaksanakan 4 S ( Senyum, Salam, Sapa dan
Salaman ) dengan senyuman, mengucapkan
36
Kegiatan
Keteladanan :
salam, menyapa dengan sopan santun dan
bersalaman kepada Guru dan sesama siswa .
Pemakaian seragam secara lengkap dan tutur
kata yang sopan sesama teman dan dengan
guru atau karyawan.
Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram
Kelas I, II dan III
Kelas IV, V dan VI
:
:
Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler diantaranya:
Seni Tari, Seni Lukis.
Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler diantaranya:
Seni Tari, Seni Lukis, Rebana, Pramuka, Olah
Raga dan MTQ.
D. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam
jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
37
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu
dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif.
Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari
proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu
latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.
Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru
dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan
mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di
lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya
38
jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar.
E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh semua guru kelas
dan guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial,
kompleksitas, intake siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Ketuntasan belajar masing-masing mata pelajaran yang
dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kurikulum
2013 diatur dengan cara menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat
Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata
pelajaran;
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 02 Pekiringanalit
tahun 2017/2018 khusus pada kelas I, II, IV, dan V ditentukan sesuai
dengan tema yang ada di kelas I, II, IV, dan Kelas V:
F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dan kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran.
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun belajar. Kriteria
kenaikan oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
a. Kriteria Kenaikan Kelas
39
• Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai ulangan harian, nilai
tugas atau pekerjaan rumah, ulangan tengah semester dan nilai
ulangan akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata
setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan
Standard Ketuntasan Belajar (SKB) atau KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) di SDN 2 Sinanggul.
• Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan Kenaikan Kelas
• Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam
suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai yang
diperoleh, dengan nilai KKM, dan penilaian sikap, budi pekerti
serta kehadiran siswa yang bersangkutan.
• Siswa dinyatakan naik kelas bila nilai semua mata pelajaran lebih
besar atau sama dengan KKM setiap mata pelajaran.
• Siswa dinyatakan naik kelas bersyarat bila ada maksimal 3 mata
pelajaran memiliki nilai dibawah KKM.
• Siswa dinyatakan tidak naik kelas bila memiliki nilai dibawah KKM
lebih dari 3 mata pelajaran.
• Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke
kelas ......
• Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.
2. Kelulusan dan Penentuan Kelulusan
a. Kelulusan.
40
Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1),
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah:
• Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
• Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok
mata pelajaran estetika dan. kelompok mata pelajaran jasmani,
olah raga, dan kesehatan.
• Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
• Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
b. Penentuan Kelulusan.
• Kriteria Kelulusan.
Hasil ujian dituangkan ke dalam blanko daftar nilai hasil ujian,
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut:
 Memiliki rapor kelas VI.
 Telah mengikuti ujian dan memiliki nilai untuk seluruh mata
palajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata
pelajaran sama dengan kriteria kelulusan.
• Penentuan Kelulusan.
41
 Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam
suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai
rapor, nilai ujian sekolah, sikap / perilaku / budi pekerti siswa
yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan minimal
sama dengan kriteria kelulusan yang sudah ditentukan.
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
 Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata
pelajaran jasmani,olah raga dan kesehatan.
 Lulus ujian sekolah untuk semua mata pelajaran, dan
 Lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang di UN kan.
 Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai
dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
 Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan
mengulang di kelas akhir.
c. Standar minimal kelulusan
1. Standar minimal kelulusan SDN 2 Sinanggul Ujian Nasional (UN)
sebagai berikut:
Angka Huruf
1 Bahasa Indonesia 3,75 Tiga koma tujuh lima
2 Matematika 2,25 Dua koma dua lima
3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 3,50 Tiga koma lima puluh
Rata-rata 3,17 Empat koma lima tiga
Standar Minimal Kelulusan
No Mata Pelajaran
42
Catatan: Bila Ujian Nasional masih dilaksanakan oleh Pemerintah
2. Standar miimal kelulusan SDN 2 Sinanggul Ujian Akhir Sekolah (US)
sebagai berikut:
Angka Huruf
Pendidikan Agama 70,00 Tujuh puluh koma nol nol
Pendidikan Kewarganegaraan 70,00 Tujuh puluh koma nol nol
Bahasa Indonesia 70,00 Tujuh puluh koma nol nol
Matematika 65,00 Enam puluh lima koma nol nol
I P A 70,00 Tujuh puluh koma nol nol
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 70,00 Tujuh puluh koma nol nol
Seni Budaya dan Keterampilan 75,00 Tujuh puluh lima koma nol nol
Pendidikan Jasmani dan Olahraga 75,00 Tujuh puluh lima koma nol nol
Bahasa Jawa 65,00 Enam puluh lima koma nol nol
Bahasa Inggris 65,00 Enam puluh lima koma nol nol
Tata Boga 70,00 tujuh puluh koma nol nol
Rata-rata 69,55 Enam koma s em bilan s atu
Mata Pelajaran
3. Strategi Penanganan Siswa yang Tinggal Kelas dan Belum Lulus
Siswa yang tinggal kelas dan belum lulus ditangani dengan cara:
• Mengulang di kelas lama dengan diberi materi tambahan pelajaran
secara mandiri, dan disarankan mengikuti bimbingan belajar di
rumah.
• Mengulang di kelas lama (VI) atau berusaha mengikuti kejar paket A
dan atau pelayanan lain secara khusus.
G. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan menyangkut tentang
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan atau
kecakapan vokasional. Pendidikan Kecakapan Hidup yang diterapkan di
SDN 2 Sinanggul merupakan integrasi dari pendidikan semua mata
pelajaran dan atau pemberian paket, modul yang disampaikan secara
khusus. Pendidikan Kecakapan Hidup dapat juga diperoleh peserta didik
dari suatu pendidikan formal lain atau dari non formal. Pelaksanaan
43
Pendidikan Kecakapan Hidup di SDN 2 Sinanggul lebih cenderung ke materi
Pendidikan Lingkungan Hidup (kerindangan), yang cenderung mengarah ke
kecakapan sosial, yang disampaikan dengan cara integrasi.
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek Ekonomi, Budaya, Bahasa, Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Ekologi, dan lainnya yang semua bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
Adapun Pendidikan Berbasis keunggulan lokal dan global
pelaksanaannya di SDN 2 Sinanggul adalah :
1. Melatih kepekaan terhadap sikap sosial kemasyarakatan.
2. Melatih anak mengembangkan imajinasi.
3. Melatih mengenal keunggulan-keunggulan lokal yang ada di wilayah
kabupaten Jepara.
4. Melatih keterampilan siswa menemukan bakat keahliannya.
5. Melatih kepedulian, merawat, memelihara dan melestarikan lingkungan.
6. Melatih anak menjelajahi dunia maya / internet untuk mencari informasi
global yang positif.
I. Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan karakter bangsa di SDN 2 Sinangguldi integrasikan pada
semua pembelajaran, diantaranya :
44
KELA
S
Karakter Siswa Yang di harapkan
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung
Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan
45
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan kami susun berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara sebagai berikut.
1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di
Sekolah;
2) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02945/2017 tentang
Pedoman Penyususnan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2017/2018;
Kurikulum tingkat satuan pendidikan SDN 2 Sinanggul diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender
Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup antara lain : (1) Minggu
46
Efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan, (2) Jam Efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri, (3) Hari Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
A. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera
pada tabel berikut:
No
.
Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1
Minggu efektif
belajar
Minimum 34 minggu
dan
Maksimum 38
minggu
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan
2
Jeda tengah
semester
- -
3 Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
4
Libur akhir tahun
pelajaran
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran
5 Hari libur
keagamaan
2 - 4 hari Daerah khusus yang memerlukan
libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
47
No
.
Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
6
Hari libur umum/
nasional
Maksimum 2 hari
Disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 hari
Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-
masing
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari
raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten atau Kota, dan atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
3. Pemerintah Pusat atau Provinsi atau Kabupaten atau Kota dapat
menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen ini dengan memperhatikan
ketentuan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Mengacu pada Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif
Tahun Pelajaran 2017/2018 yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan
48
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, maka Kalender Pendidikan yang
berlaku di SDN 2 Sinanggul ditetapkan sebagai berikut:
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Bulan
Hari
Juli 2017
Keterangan10
Minggu 2 9 16 13 30 3 – 8 PPDB TP. 2017 / 2018
Senin 3 10 17 24 31 10 – 15 Libur semester genap
Selasa 4 11 18 25 TP. 2016 / 2017
Rabu 5 12 19 26 17 – 19 Masa Orientasi peserta
Kamis 6 13 20 27 Didik baru
Jum’at 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29
Bulan
Hari
Agustus 2017
Keterangan26
Minggu 6 13 20 27 17 Upacara HUT RI
Senin 7 14 21 28
Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 3 10 17 24 31
Jum’at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26
Bulan
Hari
September 2017
Keterangan19
Minggu 3 10 17 24 21 Perkiraan libur umum
Senin 4 11 18 25 25 – 30 Ulangan Tengah Semester
49
Selasa 5 12 19 26
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
Bulan
Hari
Oktober 2017
Keterangan26
Minggu 1 8 15 22 29 2 – 5 Jeda Tengah Semester
Senin 2 9 16 23 30 28 Upacara Hari Besar Nasional
Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jum’at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Bulan
Hari
November 2017
Keterangan25
Minggu 5 12 19 26 10 Upacara Hari Besar Nasional
Senin 6 13 20 27
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jum’at 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25
Bulan
Hari
Desember 2017
Keterangan8
Minggu 3 10 17 24 31 1 Libur hari besar keagamaan
50
Senin 4 11 18 25 11 – 16 Ulangan akhir Semester 1
Selasa 5 12 19 26 18 – 22 Kegiatan akhir semester
Rabu 6 13 20 27 23 Penerimaan rapot Smt. 1
Kamis 7 14 21 28 25 – 30 Libur Semester 1
Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
Bulan
Hari
Januari 2018
Keterangan26
Minggu 7 14 21 28 1 Libur Tahun Baru
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jum’at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Bulan
Hari
Februari 2018
Keterangan23
Minggu 4 11 18 25 16 Libur Hari Besar Keagamaan
Senin 5 12 19 26
Selasa 6 13 20 27
Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22
Jum’at 2 9 16 23
Sabtu 3 10 17 24
Bulan Maret 2018 Keterangan
51
Hari 16
Minggu
4 11 18 25
5 – 10 Ulangan Tengah
Semester
Senin 5 12 19 26 12 – 15 Jeda tengah Semester
Selasa 6 13 20 27 Libur Hari Besar Keagamaan
Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jum’at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31
Bulan
Hari
April 2018
Keterangan23
Minggu 1 8 15 22 29 Libur Hari Besar Keagamaan
Senin 2 9 16 23 30 Upacara Hari Besar Nasional
Selasa 3 10 17 24
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jum’at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Bulan
Hari
Mei 2018
Keterangan10
Minggu 6 13 20 27 1 Perkiraan Libur Umum
Senin 7 14 21 28 2 Upacara Hari Besar Nasional
Selasa 1 8 15 22 29 7 – 12 Ujian Sekolah / UN
Rabu 2 9 16 23 30 10 Libur Hari Besar Nasional
Kamis 3 10 17 24 31 17 – 19 Libur Bulan Ramadhan
Jum’at 4 11 18 25 24 – 30 Ulangan Akhir Semester 2
Sabtu 5 12 19 26
Bulan Juni 2018 Keterangan
52
Hari 0
Minggu 3 10 17 24 KegiatanAkhir Semester 2
Senin 4 11 18 25 9 Penerimaan Rapot
Selasa 5 12 19 26 11 – 23 Libur Semester Genap
Rabu 6 13 20 27 25 – 30 PPDB 2018 / 2019
Kamis 7 14 21 28
Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
53
Bulan
Hari
Juli 2018
Keterangan-
Minggu 1 8 15 22 29 2 – 9 Libur Semester Genap
Senin 2 9 16 23 30 16 – 17 Orientasi Peserta didik
Selasa 3 10 17 24 31 Baru TP. 2018/2019
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jum’at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
54
BAB V
PENUTUP
Dokumen Kurikulum baru (2013) SDN 2 Sinanggul merupakan
implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54,
65, 66, dan 67 Tahun 2013, dan merupakan tindak lanjut dari Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dokumen Kurikulum baru (2013)
SDN 2 Sinanggul telah selesai disusun oleh Tim Pengembangan
Kurikulum. Berdasarkan panduan-panduan yang berlaku dan hasil
musyawarah bersama antara warga sekolah dan komite sekolah. Dengan
selesainya penyusunan dokumen Kurikulum ini besar harapan kami
semua pemangku kepentingan di SDN 2 Sinanggul dapat dan mau
menjadikannya sebagai pedoman untuk semua komponen pendidikan,
agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
Tentunya dalam penyusunan dokumen Kurikulum ini masih sangat
banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu kami selalu mengharapkan
masukan, saran, kritik, dan teguran dari semua pihak yang memiliki
kepedulian terhadap dunia pendidikan, sehingga dapat kami jadikan
55
sebagai bahan perbaikan untuk menyusun dokumen Kurikulum di masa-
masa mendatang.
Akhirnya kami selalu berharap semoga kami bisa mewujudkan
generasi Indonesia masa depan yang cerdas secara intelektual,
emosional, spiritual, sosial, serta mampu menghadapi tantangan pada era
global tanpa meninggalkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Jepara, 17 Juli 2017
Kepala Sekolah
H. WAHID, S.IP, S.Pd.
NIP. 19650814 198508 1 001
56
57

More Related Content

What's hot

Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006bee_damz
 
UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003suprapto
 
Kurikulum purwodadi 2013
Kurikulum purwodadi 2013Kurikulum purwodadi 2013
Kurikulum purwodadi 2013SuChie Aprilia
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016aogie saputra
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalAmrizal Ahmad
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)Harun Ar
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalFirlita Nurul Kharisma
 
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLPERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLMA'ARIF NU CILACAP
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum revAmrizal Ahmad
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPKahar Muzakkir
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013ZeroCool Yono
 
Renstra mi sukajaya 2010 2015
Renstra mi sukajaya  2010   2015Renstra mi sukajaya  2010   2015
Renstra mi sukajaya 2010 2015Ajat Sudrajat
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)Harun Ar
 
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktspBahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktspDaniel Saroengoe
 

What's hot (20)

Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006Permendiknas no.22 th.2006
Permendiknas no.22 th.2006
 
UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)
 
Kurikulum purwodadi 2013
Kurikulum purwodadi 2013Kurikulum purwodadi 2013
Kurikulum purwodadi 2013
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
 
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLPERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
 
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMPINDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN  STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
INDIKATOR SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN untuk SMP
 
Sisdiknas
SisdiknasSisdiknas
Sisdiknas
 
Uu no 20_th_2003 sisdiknas
Uu no 20_th_2003 sisdiknasUu no 20_th_2003 sisdiknas
Uu no 20_th_2003 sisdiknas
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013
 
Konsep kurikulum 2013 smp
Konsep kurikulum 2013  smpKonsep kurikulum 2013  smp
Konsep kurikulum 2013 smp
 
Renstra mi sukajaya 2010 2015
Renstra mi sukajaya  2010   2015Renstra mi sukajaya  2010   2015
Renstra mi sukajaya 2010 2015
 
Ktsp farmasi
Ktsp farmasiKtsp farmasi
Ktsp farmasi
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (pdf)
 
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktspBahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
 

Similar to Kurikulum baru (2013)

Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Guss No
 
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Jenny Revan
 
Mengkaji dan mendalami ki, kd dan teknik
Mengkaji dan mendalami ki, kd dan teknikMengkaji dan mendalami ki, kd dan teknik
Mengkaji dan mendalami ki, kd dan teknikSMAN 2 Indramayu
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas TinggiHeru Supanji
 
1. lampiran permen kur smp m ts-a
1. lampiran permen kur smp m ts-a1. lampiran permen kur smp m ts-a
1. lampiran permen kur smp m ts-aSudi Yana
 
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 abelly22bitung
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smphendri1 rie
 
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garudaEKO SUPRIYADI
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013LiFluor
 
4. dokumen kurikulum-2013
4. dokumen kurikulum-20134. dokumen kurikulum-2013
4. dokumen kurikulum-2013Deir Irhamni
 
Dokumen kurikulum 1
Dokumen kurikulum 1Dokumen kurikulum 1
Dokumen kurikulum 1Amm Brooke
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma04. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma maMadrasah Aliyah Citra Cendekia
 
07. b.-salinan-lampiran-permendikbud-no.-69-th-2013-ttg-kurikulum-sma-ma
07. b.-salinan-lampiran-permendikbud-no.-69-th-2013-ttg-kurikulum-sma-ma07. b.-salinan-lampiran-permendikbud-no.-69-th-2013-ttg-kurikulum-sma-ma
07. b.-salinan-lampiran-permendikbud-no.-69-th-2013-ttg-kurikulum-sma-madimas hartono
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Neneng Karmini
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smamir_din
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dyanz Hamami
 

Similar to Kurikulum baru (2013) (20)

Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013
 
Mengkaji dan mendalami ki, kd dan teknik
Mengkaji dan mendalami ki, kd dan teknikMengkaji dan mendalami ki, kd dan teknik
Mengkaji dan mendalami ki, kd dan teknik
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
 
1. lampiran permen kur smp m ts-a
1. lampiran permen kur smp m ts-a1. lampiran permen kur smp m ts-a
1. lampiran permen kur smp m ts-a
 
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
1a lampiran i permen nomor 60 th 2014 a
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
 
Lampiran I permen nomor 59 th 2014 a
Lampiran I permen nomor 59 th 2014 aLampiran I permen nomor 59 th 2014 a
Lampiran I permen nomor 59 th 2014 a
 
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
1. lampiran permen kur smk mak--(a)krdstr prasada.8-10 mei garuda
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
4. dokumen kurikulum-2013
4. dokumen kurikulum-20134. dokumen kurikulum-2013
4. dokumen kurikulum-2013
 
Dokumen kurikulum 1
Dokumen kurikulum 1Dokumen kurikulum 1
Dokumen kurikulum 1
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma04. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
 
07. b.-salinan-lampiran-permendikbud-no.-69-th-2013-ttg-kurikulum-sma-ma
07. b.-salinan-lampiran-permendikbud-no.-69-th-2013-ttg-kurikulum-sma-ma07. b.-salinan-lampiran-permendikbud-no.-69-th-2013-ttg-kurikulum-sma-ma
07. b.-salinan-lampiran-permendikbud-no.-69-th-2013-ttg-kurikulum-sma-ma
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 

More from Gus Fendi

Prediksi b jawa 1 2018
Prediksi b jawa 1 2018Prediksi b jawa 1 2018
Prediksi b jawa 1 2018Gus Fendi
 
Ips paket 1 ok
Ips paket 1 okIps paket 1 ok
Ips paket 1 okGus Fendi
 
Pos usbn 2018 (tim un 7-02-2018)
Pos usbn 2018 (tim un  7-02-2018)Pos usbn 2018 (tim un  7-02-2018)
Pos usbn 2018 (tim un 7-02-2018)Gus Fendi
 
Paket+soal+kisi kisi+terbaru
Paket+soal+kisi kisi+terbaruPaket+soal+kisi kisi+terbaru
Paket+soal+kisi kisi+terbaruGus Fendi
 
Laporan diklat usaid
Laporan diklat usaidLaporan diklat usaid
Laporan diklat usaidGus Fendi
 
Isi pd implementasi 2013
Isi pd implementasi 2013Isi pd implementasi 2013
Isi pd implementasi 2013Gus Fendi
 
Cover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilasCover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilasGus Fendi
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahanGus Fendi
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahanGus Fendi
 
8 bukti fisik standar penilaian
8 bukti fisik standar penilaian8 bukti fisik standar penilaian
8 bukti fisik standar penilaianGus Fendi
 
7 bukti fisik standar pembiayaan
7 bukti fisik standar pembiayaan7 bukti fisik standar pembiayaan
7 bukti fisik standar pembiayaanGus Fendi
 
6 bukti fisik standar pengelolaan
6 bukti fisik standar pengelolaan6 bukti fisik standar pengelolaan
6 bukti fisik standar pengelolaanGus Fendi
 
5 bukti fisik standar sarana prasarana
5 bukti fisik standar sarana prasarana5 bukti fisik standar sarana prasarana
5 bukti fisik standar sarana prasaranaGus Fendi
 
4 bukti fisik standar ptk
4 bukti fisik standar ptk4 bukti fisik standar ptk
4 bukti fisik standar ptkGus Fendi
 
3 bukti fisik skl
3 bukti fisik skl3 bukti fisik skl
3 bukti fisik sklGus Fendi
 
2 bukti fisik standar proses
2 bukti fisik standar proses2 bukti fisik standar proses
2 bukti fisik standar prosesGus Fendi
 

More from Gus Fendi (20)

Prediksi b jawa 1 2018
Prediksi b jawa 1 2018Prediksi b jawa 1 2018
Prediksi b jawa 1 2018
 
Pkn paket 1
Pkn paket 1Pkn paket 1
Pkn paket 1
 
Ips paket 1 ok
Ips paket 1 okIps paket 1 ok
Ips paket 1 ok
 
Pos usbn 2018 (tim un 7-02-2018)
Pos usbn 2018 (tim un  7-02-2018)Pos usbn 2018 (tim un  7-02-2018)
Pos usbn 2018 (tim un 7-02-2018)
 
Paket+soal+kisi kisi+terbaru
Paket+soal+kisi kisi+terbaruPaket+soal+kisi kisi+terbaru
Paket+soal+kisi kisi+terbaru
 
Laporan diklat usaid
Laporan diklat usaidLaporan diklat usaid
Laporan diklat usaid
 
Cover usaid
Cover usaidCover usaid
Cover usaid
 
Isi pd implementasi 2013
Isi pd implementasi 2013Isi pd implementasi 2013
Isi pd implementasi 2013
 
Cover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilasCover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilas
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
8 bukti fisik standar penilaian
8 bukti fisik standar penilaian8 bukti fisik standar penilaian
8 bukti fisik standar penilaian
 
7 bukti fisik standar pembiayaan
7 bukti fisik standar pembiayaan7 bukti fisik standar pembiayaan
7 bukti fisik standar pembiayaan
 
6 bukti fisik standar pengelolaan
6 bukti fisik standar pengelolaan6 bukti fisik standar pengelolaan
6 bukti fisik standar pengelolaan
 
5 bukti fisik standar sarana prasarana
5 bukti fisik standar sarana prasarana5 bukti fisik standar sarana prasarana
5 bukti fisik standar sarana prasarana
 
4 bukti fisik standar ptk
4 bukti fisik standar ptk4 bukti fisik standar ptk
4 bukti fisik standar ptk
 
3 bukti fisik skl
3 bukti fisik skl3 bukti fisik skl
3 bukti fisik skl
 
2 bukti fisik standar proses
2 bukti fisik standar proses2 bukti fisik standar proses
2 bukti fisik standar proses
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 

Kurikulum baru (2013)

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan 1
  • 2. pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2017/2018 memenuhi kedua dimensi tersebut. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 SDN 2 Sinanggul UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala dengan bimbingan nara sumber dari Kasi Dikdas, Kepala UPT Pendidikan, dan para Pengawas SD UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara. Pengembangan Dokumen Kurikulum Sekolah Dasar yang beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian 2
  • 3. tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kelulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Kewenangan sekolah dalam menyusun Dokumen Kurikulum memungkinkan sekolah meneyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal- hal yang diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, metode, pendekatan, model pembelajaran, dan penilaian keberhasilan belajar siswa serta supervisi keberhasilan guru dalam mengajar. B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: a. Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. 3
  • 4. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. b. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. 4
  • 5. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. c. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; 2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat- lingkungan alam, sumber/ media lainnya); 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains); 5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 5
  • 6. 6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; 2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. 6
  • 7. e. Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. C. Karakteristik Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran; 6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; 7
  • 8. 7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). D. Landasan Penyusunan Kurikulum 1. UU. No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 1.1 Pasal 36 ayat 2: “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.” 1.2 Pasal 38 ayat 2: “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.” 2. Permen Diknas No. 6 tahun 2007 : Perubahan Permen No. 24 tahun 2006 yang berbunyi : “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama dengan unit terkait. ” 8
  • 9. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. E. KERANGKA DASAR KURIKULUM 1. Landasan Filosofis Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. 9
  • 10. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut. a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa 10
  • 11. depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini. b) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini. c) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). 11
  • 12. Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik. d) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik. Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia. 2. Landasan Teoritis Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan 12
  • 13. standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum. 3. Landasan Yuridis Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan 13
  • 14. yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. F. Prinsip Pengembangan Kurikulum Dokumen Kurikulum SDN 2 Sinanggul dikembangkan dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Berdasarkan ketentuan tersebut, Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta Panduan Penyusunan Kurikulum 2013 yang disusun oleh Kemendikbud. maka prinsip pengembangan Kurikulum adalah sebagai berikut : 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dilingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dan berkarakter. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut 14
  • 15. pengembangan potensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuahan, dan kepentingan peserta didik, serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan bertagam karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembang kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan 15
  • 16. kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademin, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memperdayakan sejalan dengan motto Bhinika Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 16
  • 17. Sedangkang prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum baru 2013 di SDN 2 Sinanggul adalah sebagai berikut : 1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; 2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis aneka sumberbelajar; 3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; 5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; 6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7. daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); 9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan Dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjanghayat; 10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di 17
  • 18. masyarakat; 12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budayapesertadidik. 18
  • 19. BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Pendidikan Nasional Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dna keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. B. Tujuan Pendidikan Dasar Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sejalan dengan tujuan tersebut, maka pada tanggal 16 Juni 2012, berdasarkan rapat dewan guru beserta komite sekolah SDN 2 Sinanggul, dan koordinasi dengan 19
  • 20. pihak-pihak terkait (Stake holder) merumuskan visi sekolah. Untuk selanjutnya, semua pemegang kepentingan dapat memegang komitmen terhadap visi yang telah disepakati bersama. C. Visi Sekolah “UNGGUL DALAM PRESTASI, BERPIJAK PADA IMTAQ DAN IPTEK” Untuk mencapai visi sebagaimana tertuang di atas, juga dirumuskan misi dan pelaksanaannya untuk jangka pendek dan jangka menengah, supaya pelaksanaannya lebih sistematik dan terarah. D. Misi Sekolah  Menjalankan sistem pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan melalui bimbingan yang terpadu sehingga lulusannya mempunyai daya saing yang tinggi  Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman agama sebagai landasan berpikir, berucap, dan bertindak  Menerapkan manajemen partisipasi dengan mengembangkan jaringan kemitraan, yang melibatkan warga sekolah dan masyarakat ( Komite Sekolah, Toga, Toma, Toda, Pemerintah )  Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara sempurna. E. Tujuan Sekolah 20
  • 21. 1. Meningkatkan output yang dapat diterima di sekolah harapan siswa dan orang tua 2. Membantu siswa yang keluar dapat membaca tahlil sesuai budaya lingkungan sekitar 3. Membiasakan diri hidup yang berkepribadian luhur sesuai harapan ke dua oorang tua, masyarakat, dan agama 4. Mengantar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai usia anak 5. Mengantarkan anak memiliki kepercayaan diri dalam segala hal BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STRUKTUR KURIKULUM 21
  • 22. 1. Kompetensi Inti Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah KOMPETENSI INTI KELAS I KOMPETENSI INTI KELAS II KOMPETENSI INTI KELAS III 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya 22
  • 23. KOMPETENSI INTI KELAS I KOMPETENSI INTI KELAS II KOMPETENSI INTI KELAS III dan guru guru 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 23
  • 24. KOMPETENSI INTI KELAS I KOMPETENSI INTI KELAS II KOMPETENSI INTI KELAS III 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah KOMPETENSI INTI KELAS IV KOMPETENSI INTI KELAS V KOMPETENSI INTI KELAS VI 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 24
  • 25. KOMPETENSI INTI KELAS IV KOMPETENSI INTI KELAS V KOMPETENSI INTI KELAS VI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 25
  • 26. KOMPETENSI INTI KELAS IV KOMPETENSI INTI KELAS V KOMPETENSI INTI KELAS VI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia Keterangan: Pada tahun pelajaran 2017/2018 yang melaksanakan kurikulum 2013 (baru) adalah kelas I, II, IV dan kelas V 2. Struktur Mata Pelajaran Berdasarkan kompetensi inti disusun mata Pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik SDN 2 Sinanggul. Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana tabel berikut. Tabel 3: Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah MATAPELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU I II III IV V VI Kelompok A 26
  • 27. 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 5 5 6 4 4 4 3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7 4. Matematika 5 6 6 6 6 6 5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3 6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3 Kelompok B 1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4 JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 30 32 34 36 36 36 Keterangan: • Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. • Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. • Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat 27
  • 28. dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. • Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. • Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. • Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. • Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. • Pembelajaran Tematik-Terpadu 28
  • 29. B. Muatan Kurikulum Muatan kurikulum SDN 2 Sinanggul meliputi sebagai berikut. 1. Mata Pelajaran Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap 29
  • 30. mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik. Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema. 2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya pada kurikulum 2013 diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya, tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada, sedangkan pelaksanaannya menggunakan materi berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor: 895.5/01.2005 tanggal 23 Februari 2005 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa tahun 2004 untuk jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri atau Swasta sebagai Mulok wajib di 30
  • 31. Provinsi Jawa tengah adalah Bahasa Jawa. Sekolah diberi keleluasaan menambah Mulok lain selama tidak melebihi beban mengajar maksimal. Kurikulum SDN 2 Sinanggul memuat 3 (tiga) muatan lokal, yaitu: a. Muatan Lokal Bahasa Jawa (Mulok Provinsi); Pembelajaran Bahasa Jawa dilaksanakan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa; 2) Memiliki kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra Jawa; 3) Memiliki tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi budaya Jawa sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional; 4) Mengembangkan keterampilan sesuai karakteristik daerah Jawa Tengah sebagai daerah industri dan wisata. Ruang Lingkup Ruang lingkup Muatan Lokal Lokal Bahasa Jawa meliputi aspek- aspek sebagai berikut:  Mendengarkan  Berbicara  Membaca  Menulis b. Muatan Lokal Bahhasa Inggris (Mulok Kabupaten). 31
  • 32. Muatan Lokal Bahasa Inggris bertujuan untuk mengem-bangkan kompetensi dan membekali siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa inggris sebagai bahasa Internasional di era global. c. Tata Boga ( Mulok Sekolah ) Keunggulan lokal dan global pada SD Negeri 2 Sinanggul memilih tata boga sebagai materi keunggulan atau Mulok Sekolah yang harus dikuasai siswa. Pemilihan tata boga ini didasarkan pada banyaknya pengrajin rumahan untuk mendirikan catering sebagai usaha tambahan penghasilan, sehingga pengetahuan dasar tentang tata boga sebagai muatan lokal sekolah diajarkan untuk bekal hidup dikemudian hari dan mampu menghadapi tantangan global di bidang boga. Tujuan : a. Memperkenalkan kepada siswa tentang Tata boga b. Membekali siswa menghadapi tantangan global di bidang boga c. Memberikan pengetahuan penggalian tentang tata boga Kompetensi : Kompetensi siswa yang berkaitan dengan tata boga dalam pengembangan keunggulan lokal dan global sebagaimana tercantum dalam tabel 5. Tabel 5 Standar Kompetensi Keunggulan Lokal dan Global ( Tata Boga ) 32
  • 33. N o Kelas Semeste r Kompetensi Minimal 1 I 1 Mengenal boga . 2 Menyebutkan nama nama boga 2 II 1 Menyebut manfaat boga 2 Membuat kliping boga 3 III 1 Mengenal boga Nusantara 2 Melakukan Praktik boga 4 IV 1 Mengenal dan membedakan macam-macam boga Nusantara 2 Mengenal dan membedakan boga dunia 5 V 1 Mempraktekan boga Nusantara 2 Mempraktekan boga dunia 6 VI 1 Pemasaran boga 2 Managemen boga C. Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SD Negeri 02 Pekiringanalit sebagai berikut. a. Pengembangan Diri Bidang Agama Islam (PDBAI) 33
  • 34. Pengembangan Diri Bidang Agama Islam bertujuan untuk: 1) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami agama Islam; 2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pengamalan agama Islam; 3) Membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan norma- norma agama Islam; 4) Melatih peserta didik untuk melaksanakan dan melestarikan tradisi ritualitas agama di tingkat lokal. Cakupan materi pengembangan diri bidang agama Islam, meliputi:  Pengayaan dan penajaman materi yang terdapat dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (berorientasi pada Kompetensi Konseptual/Kognitif)  Peragaan/praktik keagamaan secara intensif (berorientasi pada Kompetensi Kinestetik/Psikomotor)  Pembiasaan nilai-nilai keagamaan yang berorientasi pada performance dan kepribadian siswa, seperti cara berpakaian secara islami bagi siswa muslim setiap hari (berorientasi pada Kompetensi Sikap/Afektif)  Pembiasaan sholat berjamaah, membaca Al quran, membaca Asmaul Husna. b. Kepramukaan Pengembangan diri kepramukaan bertujuan: 34
  • 35. 1. Melatih peserta didik berorganisasi; 2. Melatih peserta didik menjadi pemimpin yang handal; 3. Melatih peserta didik hidup mandiri; 4. Melatih peserta didik untuk terampil dan memiliki jiwa solidaritas yang tinggi; 5. Melatih peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang cepat dan tepat serta beresiko minimal. c. Olahraga Pengembangan diri bidang olahraga bertujuan: 1. Mengembangkan minat dan bakat dalam cabang olahraga; 2. Meningkatkan prestasi olahraga. d. Seni Rebana Pengembangan diri bidang ini bertujuan: 1) Melatih siswa memainkan Alat Musik Rebana 2) Mengembangkan minat dan bakat siswa pada Musik Islami 3) Melatih siswa berkolaborasi dalam menampilkan berbagai alat musik rebama. Mekanisme pelaksanaan Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler), dibimbing dan dibina oleh guru-guru. Jadwal kegiatan No Nama Kegiatan Hari Waktu 1 Pengembangan Diri Bidang Agama Islam Kamis Pukul 12.25 – 13.00 WIB 35
  • 36. 2 Pramuka Jumat Pukul 14.30 – 17.00 WIB 3 Olah Raga Kamis, Jumat Pukul 14.30 – 17.00 WIB 4 Kesenian Selasa, Sabtu Pukul 14.30 – 17.00 WIB Kegiatan Pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif seperti berikut: Kategori Keterangan A Sangat Baik B Baik C Cukup D Kurang Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram Kelas I sampai dengan kelas VI Kegiatan Rutin Kegiatan Spontan : :  Melaksanakan upacara bendera di hari Senin.  Membaca Asmaul husna setiap pagi  Melaksanakan kegiatan senam bersama setiap hari Sabtu.  Melaksanakan kegiatan jumat bersih dan jumat sehat tiap hari Jumat.  Melaksanakan kegiatan gosok gigi secara rutin setiap selesai pelajaran penjaskes.  Melaksanakan kebersihan lingkungan kelas, halaman setiap hari. Melaksanakan 4 S ( Senyum, Salam, Sapa dan Salaman ) dengan senyuman, mengucapkan 36
  • 37. Kegiatan Keteladanan : salam, menyapa dengan sopan santun dan bersalaman kepada Guru dan sesama siswa . Pemakaian seragam secara lengkap dan tutur kata yang sopan sesama teman dan dengan guru atau karyawan. Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram Kelas I, II dan III Kelas IV, V dan VI : : Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler diantaranya: Seni Tari, Seni Lukis. Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler diantaranya: Seni Tari, Seni Lukis, Rebana, Pramuka, Olah Raga dan MTQ. D. Beban Belajar Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. 1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran. 37
  • 38. b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran. c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran. d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit. 2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. 3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. 4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu. 5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya 38
  • 39. jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. E. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh semua guru kelas dan guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial, kompleksitas, intake siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Ketuntasan belajar masing-masing mata pelajaran yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kurikulum 2013 diatur dengan cara menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran; Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 02 Pekiringanalit tahun 2017/2018 khusus pada kelas I, II, IV, dan V ditentukan sesuai dengan tema yang ada di kelas I, II, IV, dan Kelas V: F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan kelas dan kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. 1. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun belajar. Kriteria kenaikan oleh masing-masing direktorat teknis terkait. a. Kriteria Kenaikan Kelas 39
  • 40. • Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai ulangan harian, nilai tugas atau pekerjaan rumah, ulangan tengah semester dan nilai ulangan akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan Standard Ketuntasan Belajar (SKB) atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SDN 2 Sinanggul. • Memiliki rapor di kelasnya masing-masing. b. Penentuan Kenaikan Kelas • Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai yang diperoleh, dengan nilai KKM, dan penilaian sikap, budi pekerti serta kehadiran siswa yang bersangkutan. • Siswa dinyatakan naik kelas bila nilai semua mata pelajaran lebih besar atau sama dengan KKM setiap mata pelajaran. • Siswa dinyatakan naik kelas bersyarat bila ada maksimal 3 mata pelajaran memiliki nilai dibawah KKM. • Siswa dinyatakan tidak naik kelas bila memiliki nilai dibawah KKM lebih dari 3 mata pelajaran. • Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas ...... • Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya. 2. Kelulusan dan Penentuan Kelulusan a. Kelulusan. 40
  • 41. Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: • Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. • Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. • Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. • Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. b. Penentuan Kelulusan. • Kriteria Kelulusan. Hasil ujian dituangkan ke dalam blanko daftar nilai hasil ujian, dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut:  Memiliki rapor kelas VI.  Telah mengikuti ujian dan memiliki nilai untuk seluruh mata palajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran sama dengan kriteria kelulusan. • Penentuan Kelulusan. 41
  • 42.  Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah, sikap / perilaku / budi pekerti siswa yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan minimal sama dengan kriteria kelulusan yang sudah ditentukan.  Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.  Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani,olah raga dan kesehatan.  Lulus ujian sekolah untuk semua mata pelajaran, dan  Lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang di UN kan.  Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.  Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas akhir. c. Standar minimal kelulusan 1. Standar minimal kelulusan SDN 2 Sinanggul Ujian Nasional (UN) sebagai berikut: Angka Huruf 1 Bahasa Indonesia 3,75 Tiga koma tujuh lima 2 Matematika 2,25 Dua koma dua lima 3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 3,50 Tiga koma lima puluh Rata-rata 3,17 Empat koma lima tiga Standar Minimal Kelulusan No Mata Pelajaran 42
  • 43. Catatan: Bila Ujian Nasional masih dilaksanakan oleh Pemerintah 2. Standar miimal kelulusan SDN 2 Sinanggul Ujian Akhir Sekolah (US) sebagai berikut: Angka Huruf Pendidikan Agama 70,00 Tujuh puluh koma nol nol Pendidikan Kewarganegaraan 70,00 Tujuh puluh koma nol nol Bahasa Indonesia 70,00 Tujuh puluh koma nol nol Matematika 65,00 Enam puluh lima koma nol nol I P A 70,00 Tujuh puluh koma nol nol Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 70,00 Tujuh puluh koma nol nol Seni Budaya dan Keterampilan 75,00 Tujuh puluh lima koma nol nol Pendidikan Jasmani dan Olahraga 75,00 Tujuh puluh lima koma nol nol Bahasa Jawa 65,00 Enam puluh lima koma nol nol Bahasa Inggris 65,00 Enam puluh lima koma nol nol Tata Boga 70,00 tujuh puluh koma nol nol Rata-rata 69,55 Enam koma s em bilan s atu Mata Pelajaran 3. Strategi Penanganan Siswa yang Tinggal Kelas dan Belum Lulus Siswa yang tinggal kelas dan belum lulus ditangani dengan cara: • Mengulang di kelas lama dengan diberi materi tambahan pelajaran secara mandiri, dan disarankan mengikuti bimbingan belajar di rumah. • Mengulang di kelas lama (VI) atau berusaha mengikuti kejar paket A dan atau pelayanan lain secara khusus. G. Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan menyangkut tentang kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan atau kecakapan vokasional. Pendidikan Kecakapan Hidup yang diterapkan di SDN 2 Sinanggul merupakan integrasi dari pendidikan semua mata pelajaran dan atau pemberian paket, modul yang disampaikan secara khusus. Pendidikan Kecakapan Hidup dapat juga diperoleh peserta didik dari suatu pendidikan formal lain atau dari non formal. Pelaksanaan 43
  • 44. Pendidikan Kecakapan Hidup di SDN 2 Sinanggul lebih cenderung ke materi Pendidikan Lingkungan Hidup (kerindangan), yang cenderung mengarah ke kecakapan sosial, yang disampaikan dengan cara integrasi. H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek Ekonomi, Budaya, Bahasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Ekologi, dan lainnya yang semua bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun Pendidikan Berbasis keunggulan lokal dan global pelaksanaannya di SDN 2 Sinanggul adalah : 1. Melatih kepekaan terhadap sikap sosial kemasyarakatan. 2. Melatih anak mengembangkan imajinasi. 3. Melatih mengenal keunggulan-keunggulan lokal yang ada di wilayah kabupaten Jepara. 4. Melatih keterampilan siswa menemukan bakat keahliannya. 5. Melatih kepedulian, merawat, memelihara dan melestarikan lingkungan. 6. Melatih anak menjelajahi dunia maya / internet untuk mencari informasi global yang positif. I. Pendidikan Karakter Bangsa Pendidikan karakter bangsa di SDN 2 Sinangguldi integrasikan pada semua pembelajaran, diantaranya : 44
  • 45. KELA S Karakter Siswa Yang di harapkan I. II. III. IV. V. VI. Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan Dapat dipercaya, Rasa Hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung Jawab, Berani, Integritas,Peduli, Jujur, dan kewarganegaraan 45
  • 46. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN Kalender Pendidikan kami susun berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara sebagai berikut. 1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah; 2) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02945/2017 tentang Pedoman Penyususnan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2017/2018; Kurikulum tingkat satuan pendidikan SDN 2 Sinanggul diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup antara lain : (1) Minggu 46
  • 47. Efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, (2) Jam Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri, (3) Hari Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. A. Alokasi Waktu Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada tabel berikut: No . Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1 Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan Maksimum 38 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan 2 Jeda tengah semester - - 3 Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II 4 Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran 5 Hari libur keagamaan 2 - 4 hari Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif 47
  • 48. No . Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan belajar dan waktu pembelajaran efektif 6 Hari libur umum/ nasional Maksimum 2 hari Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah 7 Hari libur khusus Maksimum 1 hari Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing- masing B. Penetapan Kalender Pendidikan 1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten atau Kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. 3. Pemerintah Pusat atau Provinsi atau Kabupaten atau Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan. 4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen ini dengan memperhatikan ketentuan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Mengacu pada Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif Tahun Pelajaran 2017/2018 yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan 48
  • 49. Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, maka Kalender Pendidikan yang berlaku di SDN 2 Sinanggul ditetapkan sebagai berikut: KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Bulan Hari Juli 2017 Keterangan10 Minggu 2 9 16 13 30 3 – 8 PPDB TP. 2017 / 2018 Senin 3 10 17 24 31 10 – 15 Libur semester genap Selasa 4 11 18 25 TP. 2016 / 2017 Rabu 5 12 19 26 17 – 19 Masa Orientasi peserta Kamis 6 13 20 27 Didik baru Jum’at 7 14 21 28 Sabtu 1 8 15 22 29 Bulan Hari Agustus 2017 Keterangan26 Minggu 6 13 20 27 17 Upacara HUT RI Senin 7 14 21 28 Selasa 1 8 15 22 29 Rabu 2 9 16 23 30 Kamis 3 10 17 24 31 Jum’at 4 11 18 25 Sabtu 5 12 19 26 Bulan Hari September 2017 Keterangan19 Minggu 3 10 17 24 21 Perkiraan libur umum Senin 4 11 18 25 25 – 30 Ulangan Tengah Semester 49
  • 50. Selasa 5 12 19 26 Rabu 6 13 20 27 Kamis 7 14 21 28 Jum’at 1 8 15 22 29 Sabtu 2 9 16 23 30 Bulan Hari Oktober 2017 Keterangan26 Minggu 1 8 15 22 29 2 – 5 Jeda Tengah Semester Senin 2 9 16 23 30 28 Upacara Hari Besar Nasional Selasa 3 10 17 24 31 Rabu 4 11 18 25 Kamis 5 12 19 26 Jum’at 6 13 20 27 Sabtu 7 14 21 28 Bulan Hari November 2017 Keterangan25 Minggu 5 12 19 26 10 Upacara Hari Besar Nasional Senin 6 13 20 27 Selasa 7 14 21 28 Rabu 1 8 15 22 29 Kamis 2 9 16 23 30 Jum’at 3 10 17 24 Sabtu 4 11 18 25 Bulan Hari Desember 2017 Keterangan8 Minggu 3 10 17 24 31 1 Libur hari besar keagamaan 50
  • 51. Senin 4 11 18 25 11 – 16 Ulangan akhir Semester 1 Selasa 5 12 19 26 18 – 22 Kegiatan akhir semester Rabu 6 13 20 27 23 Penerimaan rapot Smt. 1 Kamis 7 14 21 28 25 – 30 Libur Semester 1 Jum’at 1 8 15 22 29 Sabtu 2 9 16 23 30 Bulan Hari Januari 2018 Keterangan26 Minggu 7 14 21 28 1 Libur Tahun Baru Senin 1 8 15 22 29 Selasa 2 9 16 23 30 Rabu 3 10 17 24 31 Kamis 4 11 18 25 Jum’at 5 12 19 26 Sabtu 6 13 20 27 Bulan Hari Februari 2018 Keterangan23 Minggu 4 11 18 25 16 Libur Hari Besar Keagamaan Senin 5 12 19 26 Selasa 6 13 20 27 Rabu 7 14 21 28 Kamis 1 8 15 22 Jum’at 2 9 16 23 Sabtu 3 10 17 24 Bulan Maret 2018 Keterangan 51
  • 52. Hari 16 Minggu 4 11 18 25 5 – 10 Ulangan Tengah Semester Senin 5 12 19 26 12 – 15 Jeda tengah Semester Selasa 6 13 20 27 Libur Hari Besar Keagamaan Rabu 7 14 21 28 Kamis 1 8 15 22 29 Jum’at 2 9 16 23 30 Sabtu 3 10 17 24 31 Bulan Hari April 2018 Keterangan23 Minggu 1 8 15 22 29 Libur Hari Besar Keagamaan Senin 2 9 16 23 30 Upacara Hari Besar Nasional Selasa 3 10 17 24 Rabu 4 11 18 25 Kamis 5 12 19 26 Jum’at 6 13 20 27 Sabtu 7 14 21 28 Bulan Hari Mei 2018 Keterangan10 Minggu 6 13 20 27 1 Perkiraan Libur Umum Senin 7 14 21 28 2 Upacara Hari Besar Nasional Selasa 1 8 15 22 29 7 – 12 Ujian Sekolah / UN Rabu 2 9 16 23 30 10 Libur Hari Besar Nasional Kamis 3 10 17 24 31 17 – 19 Libur Bulan Ramadhan Jum’at 4 11 18 25 24 – 30 Ulangan Akhir Semester 2 Sabtu 5 12 19 26 Bulan Juni 2018 Keterangan 52
  • 53. Hari 0 Minggu 3 10 17 24 KegiatanAkhir Semester 2 Senin 4 11 18 25 9 Penerimaan Rapot Selasa 5 12 19 26 11 – 23 Libur Semester Genap Rabu 6 13 20 27 25 – 30 PPDB 2018 / 2019 Kamis 7 14 21 28 Jum’at 1 8 15 22 29 Sabtu 2 9 16 23 30 53
  • 54. Bulan Hari Juli 2018 Keterangan- Minggu 1 8 15 22 29 2 – 9 Libur Semester Genap Senin 2 9 16 23 30 16 – 17 Orientasi Peserta didik Selasa 3 10 17 24 31 Baru TP. 2018/2019 Rabu 4 11 18 25 Kamis 5 12 19 26 Jum’at 6 13 20 27 Sabtu 7 14 21 28 54
  • 55. BAB V PENUTUP Dokumen Kurikulum baru (2013) SDN 2 Sinanggul merupakan implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 65, 66, dan 67 Tahun 2013, dan merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dokumen Kurikulum baru (2013) SDN 2 Sinanggul telah selesai disusun oleh Tim Pengembangan Kurikulum. Berdasarkan panduan-panduan yang berlaku dan hasil musyawarah bersama antara warga sekolah dan komite sekolah. Dengan selesainya penyusunan dokumen Kurikulum ini besar harapan kami semua pemangku kepentingan di SDN 2 Sinanggul dapat dan mau menjadikannya sebagai pedoman untuk semua komponen pendidikan, agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Tentunya dalam penyusunan dokumen Kurikulum ini masih sangat banyak kekurangan-kekurangannya, untuk itu kami selalu mengharapkan masukan, saran, kritik, dan teguran dari semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan, sehingga dapat kami jadikan 55
  • 56. sebagai bahan perbaikan untuk menyusun dokumen Kurikulum di masa- masa mendatang. Akhirnya kami selalu berharap semoga kami bisa mewujudkan generasi Indonesia masa depan yang cerdas secara intelektual, emosional, spiritual, sosial, serta mampu menghadapi tantangan pada era global tanpa meninggalkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Jepara, 17 Juli 2017 Kepala Sekolah H. WAHID, S.IP, S.Pd. NIP. 19650814 198508 1 001 56
  • 57. 57