SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
SUMBER PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN, TUJUAN KUIKULUM DAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
(Makalah Kurikulum dan Inovasi Pendidikan)
Oleh
Ayu Novitasari Pane 1923022009
Irani Diansah 19230220
Siti Nurhasanah 19230220
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
DAFTAR ISI
Halaman
COVER................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................ 2
C. Tujuan Masalah................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sumber-Sumber Tujuan Pendidikan.................................
B. Tipe dan Tingkatan Kebutuhan Masyarakat, Kebutuhan Siswa
Dan Bahan Ajar Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Merancang
Kuikulum ......................................................................
C. Tujuan Umum Kurikulum................................................
D. Tujuan Khusus Kurikulum ...............................................
E. Tujuan Umum Pembelajaran............................................
F. Tujuan Khusus Pembelajaran...........................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................
B. Saran..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desain pembelajaran adalah suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah,
dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang,
mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar. Desain pembelajaran
dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan yaitu: apa tujuan pengajaran, apa dan
bagaimana kegiatan dan sumber belajar serta bagaimana evaluasinya. Artinya salah
satu hal yang penting dalam proses perancangan atau desain pembelajaran adalah
melakukan perumusan tujuan pembelajaran.
Dalam konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu
lembaga pendidikan. Artinya, tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari
visi dan misi lembaga, dan sebagai arah yang harus dijadikan rujukan dalam proses
pembelajaran. Komponen ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem
pembelajaran. Kalau diibaratkan, tujuan pembelajaran adalah jantungnya, dan suatu
proses pembelajaran terjadi manakala terdapat tujuan yang harus dicapai.
Setiap guru perlu memahami dan terampil dalam merumuskan tujuan pembelajaran,
karena rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas
keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil
manakala siswa dapat mencapai tujuan secara optimal. Keberhasilan pencapaian
tujuan merupakan indikator keberhasilan guru merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran. Tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai pedoman dan
panduan kegiatan belajar siswa dalam melaksanakan aktifitas belajar. Berkaitan
dengan hal tersebut, guru juga dapat merencanakan dan mempersiapkan tindakan apa
saja yang harus dilakukan untuk membantu siswa belajar.
Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran. Artinya,
dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi pelajaran,
metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam
menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa.
Selain itu, tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai kontrol dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan
tujuan, guru dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan-
kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Lebih jauh
dengan tujuan dapat ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah dalam
makalah ini antara lain:
1. Apa saja sumber-sumber tujuan pendidikan?
2. Bagaimana tipe dan tingkatan kebutuhan masyarakat, kebutuhan siswa dan bahan
ajar yang harus dipertimbangkan dalam merancang kurikulum ?
3. apa saja tujuan umum kurikulum?
4. Apa saja tujuan khusus kurikulum?
5. Apa saja tujuan umum pembelajaran?
6. Apa saja tujuan khusus pembelajaran?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui sumber-sumber tujuan pendidikan?
2. Mengetahui tipe dan tingkatan kebutuhan masyarakat, kebutuhan siswa dan
bahan ajar yang harus dipertimbangkan dalam merancang kurikulum ?
3. Mengetahui tujuan umum kurikulum?
4. Mengetahui tujuan khusus kurikulum?
5. Mengetahui tujuan umum pembelajaran?
6. Mengetahui tujuan khusus pembelajaran?
II. PEMBAHASAN
A. Sumber-sumber Tujuan Pendidikan
sumber dari kegiatan belajar atau yang lebih khusus disebut dengan kurikulum
merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh lembaga pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan.(Pendidikan 2007) sehingga dapat dikatakan bahwa
sumber dari pendidikan berasal dari kurikulum dan sumber dari kurikulum tersebut
Menurut Harrick (Bahri 2017) bahwa sumber kurikulum itu ada tiga yaitu;
1. pertama, pengetahuan sebagai sumber yang akan disampaikan kepada anak yang
disajikan dari berbagai bidang studi.
2. kedua, masyarakat sebagai sumber kurikulum di mana sekolah merupakan agen
masyarakat dalam meneruskan warisan-warisan budaya serta memecahkan
masalah-masalah dalam masyarakat.
3. Ketiga, individu yang didik sebagai sumber kurikulum di mana kurikulum
disusun dengan maksud untuk membantu perkembangan anak seoptimal
mungkin.
Menurut Ronald Doll ada empat dasar kurikulum yakni dasar filsafat dan sejarah,
psikologi, dasar sosial budaya dan dasar ilmu pengetahuan. (Bahri 2017) Menurut
Nana Syaodih Sukmadinata, dia mengatakan bahwa ada empat dasar/ landasan
utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu; landasan filosofis, landasan
psikologis, landasan sosial-budaya dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(Bahri 2017)
Sehingganya pada sumber dari tujuan pendidikan yang berdasarkan kurikulum ada
beberapa aspek yang dapat kita lihat dalam melakukan pengembangan kurikulum.
Untuk di Indonesia dalam perkembangangannya sumber tujuan pendidikan
diindonesia dijelaskan oleh (Riri, 2017) berasal dari :
1. Rumusan tujuan pendidikan menurut UU No.40 tahun 1950 bab II pasal 3
yang berbunyi “tujuan pendidikan dan pengajaran yaitu membentuk manusia
susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
2. Rumusan tujuan pendidikan menurut tetapan MPR No.11 tahun 1960 yang
berbunyi tujuan pendidikan ialah mendidik anak kearah terbentuknya
manusia yang berjiwa pancasila dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur
material dan spiritual
3. Rumusan tujuan pendidikan menurut sistem pendidikan nasional pancasila
dengan penetapan presiden no.19 tahun 1965 yaitu tujuan pendidikan
nasional baik yang diselenggaran pemerintah ataupun swasta, pendidikan
prasekolah sampai pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga negara
sosialis Indonesia yang susila, yang bertangung jawab atas terselenggaranya
masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur baik spiritual maupun
material yang berjiwa pancasila.
4. Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPRS No 20 tahun 1960
yang berbunyi tujuan pendidikan iyalah membentuk manusia pancasilais
sejati berdasarkan ketentuan ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan
undang-undang dasar 1945 dan isi undang undang dasar 1945.
B. Tipe dan Tingkatan, Kebutuhan Masyarakat, Kebutuhan Siswa dan Bahan
Ajar yang harus dipertimbangkan dalam Merancang Kurikulum
Dalam merancang kurikulum ada beberapa komponen yang harus diperhatikan
yaitu
Komponen menurut Olivia (Sanjaya 2008) :
1. Peumusan filosofis , sasaran, misi serta visi lembaga pendidikan, yang
bersumber dari analisis kebutuhan siswa, dan analisis kebutuhan masyarakat.
2. Analisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu berada, kebutuhan siswa
dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diberikan oleh sekolah
3. Tujuan umum kurikulum
4. Tujuan khusus kurikulum
5. Bagaimana mengorganisasikan rancangan dan mengimplementasikan
kurukulum.
6. Perumusan tujuan umum pembelajaran
7. Perumusan Tujuan khusus pembelajran
8. Menetapkan strategi pembelajaran
9. Teknik penilaian yanga akan digunakan
10. Implementasi strategi pembelajaran
C. Tujuan Umum Kurikulum
Tujuan umum kurikulum merupakan tujuan diadakannya kurikulum yang syarat
akan muatan filosofisnya. Biasanya tujuan umum itu berdasarkan dengan tujuan
dari pendidikan disuatu Negara. Atau tujuan pendidikan nasional (TPN). TPN
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman dalam setiap usaha
pendidikan, yang artinya setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus
patuh terhadap rumusan tersebut , baik formal, informal maupun non formal.
Tujuan pendidikan umum dirumuskan dalam bentuk prilaku yang ideal sesuai
dengan pandangan hidup dan falsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh
pemerintah dalam bentuk undang-undang. TPN merupakan sumber dan pedoman
dalam uaha penyelengaraan pendidikan.
Tujuan pendidikan nasional Indonesia bersumber dari sistem nilai pancasila,
pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan umum selanjutnya adalah tujuan institusional, merupakan tujuan yang
harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. tujuan ini memiliki definisi
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka
menempuh atau menyelesaikan program disuatu lembaga pendidikan tertentu.
Dimana yang dilihat adalah kompetensi dari lulusan setiap jenjang pendidikan
contohnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan
jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan permendikbud RI nomor 54 tahun 2013
tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah dapat dilihat
sebagai berikut:
D. Tujuan Khusus Kurikulum
Tujuan khusus merupakan tindakan untuk mencapai tujuan umum.
Ada tujuan kurikuler dan tujuan pembelajaran (intruksional). Tujuan kulikuler
adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini dapat
dilihat dari GBPP (Garis-garis Besar Program Pembelajaran) setiap bidang studi.
Tujuan kulikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional sehingga
kumulasi dari setiap tujuan kulikuler ini akan menggambarkan tujuan
istitusional. Artinya, semua tujuan kulikuler yang ada pada suatu lembaga
pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional yang bersangkutan.
Contohnya : Tujuan pembelajaran fisika yang tertuang di dalam kerangka
Kurikulum 2013 ialah menguasai konsep dan prinsip serta mempunyai
keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Kemdikbud, 2014)
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan
instruksional atau pembelajaran. Tujuan Intruksional
Ada beberapa resolusi yang disampaikan oleh beberapa tokoh seperti Robert F.
Magner (1962) yang membahas tujuan instruksional sebagai tujuan yang ingin
dicapai atau yang bisa dikerjakan oleh siswa yang sesuai kompetensi. Juga ada
Eduard L. Dejnozka dan David E. Kavel (1981) yang memiliki tujuan
instruksional adalah suatu pernyataan spefisik yang terkait dengan bentuk yang
diciptakan dalam bentuk tulisan yang mempelajari hasil penelitian yang
diharapkan juga oleh Fred Percival dan Henry Ellington (1984) instruksional
adalah suatu pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan / keterampilan
yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar. Setelah kita tahu beberapa
resolusi tujuan instruksional yang dikemukakan dari beberapa tokoh kita dapat
mengambil beberapa manfaat yaitu
1. Kita dapat menentukan tujuan proses belajar mengajar
2. Menentukan persyaratan awal instruksional
3. Merancang strategi instruksional
4. Memilih media pembelajaran
5. Menyusun instrumen tes sebagai evaluasi belajar
6. Melakukan perbaikan pembelajaran.
Ada dua macam tujuan instruksional yaitu:
1. Tujuan instruksional umum (TIU)
2. Tujuan instrusional khusus (TIK)
Dalam rangka sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia sekarang ini, setiap
guru dituntut untuk dapat menemukan tujuan dari kegiatannya yang membantu
dengan arah tolak kebutuhan siswa. Oleh karena itu, dalam pembaharuan sistem
pembelajaran yang akan disetujui, langkah pertama yang dilakukan adalah
membuat tujuan instruksional. Dengan tujuan instruksional:
1) Guru memiliki Arah untuk:
- Memilih bahan pelajaran,
- Memilih prosedur (metode) mengajar.
2) Siswa Belajar Arah belajanya.
3) Setiap guru mengerti batas-batas tugas dan wewenangnya meminta suatu
bahan jadi diperkecil menimbulkan timbulnya celah (gap) atau saling menutup
(tumpang tindih) antara guru.
4) Guru memiliki patokan.
5) Guru sebagai pelaksana dan petugas-petugas pemegang kebijaksanaan
(pengambil keputusan) memiliki kriteria untuk menjamin kualitas dan efisiensi
yang disetujui.
E. Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran) Umum
Tujuan instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih
umum dan belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik.
Tujuan instruksional umum ini dapat dilihat dari tujuan setiap pokok bahasan
suatu bidang studi yang ada di dalam GBPP. (Sanjaya 2008) Tujuan
instruksional umum (TIU) adalah tujuan evaluasi yang mengubah prilaku siswa
yang belajar masih merupakan perubahan internal yang belum dapat dilihat dan
dipahami. Kata kerja dalam tujuan umum masih mencerminan perubahan prilaku
yang terjadi pada manusia, demikian halnya dengan penafsiran yang berbeda-
beda. Contoh TIU: "Setelah melakukan pelajaran, siswa diharap dapat menjawab
penjumlahan dengan benar". Kata kerja “mengerti penjumlahan” merupakan kata
kerja- yang dimaksudkan umum karena memahami penjumlahan dapat ditransfer
berbeda.
Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran) Khusus
Tujuan instruksional khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional
umum. Tujuan ini dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan
instruksional umum tersebut dapat lebih dispesifikasikan dan mudah diukur
tingkat ketercapaiannya. (Sanjaya 2008) Tujian instruksional khusus merupakan
komponen penting dalam menyusun desain instruksional. TIK merupakan
permulaan dan panduan dalam desain instruksional. TIK digunakan untuk
menyusun kisi-kisi dan validasi tes (Suparman, 2012).
Perumusan TIK harus jelas, pasti, dan dapat diukur. TIK harus dirumuskan
dengan jelas, maksudnya TIK harus dituliskan dan di beritahukan kepada
peserta didik. Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi TIK pada peserta
didik dan pendidik. Perumusan TIK seharusnya pasti, yaitu hanya mengandung
satu pengertian dan tidak ambigu. perumusan TIK juga harus menunjukkan
tingkat pencapaian peserta didik (Suparman, 2012).
Tujuan instruksional dapat menjadi arah proses pengembangan instruksional
karena di dalamnya tercantum rumusan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang akan dicapai peserta didik pada akhir proses instruksional. Keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan tersebut merupakan ukuran keberhasilan sistem
instruksional yang digunakan oleh pengajar.
Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan
Instruksional Khusus merupakan suatu rumusan yang menjelaskan apa yang
ingin dicapai, atau menjelaskan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari apa
yang dipelajari oleh siswa.
Syarat- syarat Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan Instruksional Khusus merupakan penjabaran dari Tujuan Instruksional
Umum. Dalam perumusan TIK harus memperhatikan rambu-rambu sebagai
berikut:
1. Rumusan Tujuan Instruksional Khusus harus merupakan hasil belajar, bukan
proses belajar. Misalnya setelah mengikuti proses diskusi guru mengharapkan
siswa mampu mengidentifikasi ciri- ciri nilai sosial. Rumusan Tujuan
Instruksional Khusus yang benar adalah “siswa mampu mengidentifikasi nilai
sosial”.
2. Perangkat Tujuan Instruksional Khusus dalam satu rencana pembelajaran
haruslah komprehensif, artinya kemampuan dituntut dalam setiap Tujuan
Instrusional Khusus hendaknya dari jenjang yang berbeda. Misalnya, jika dalam
satu rencana pembelajaran ada tiga Tujuan Instruksional Khusus, kemampuan
yang dituntut Tujuan Instruksional Khusus :
a) Dapat menjelaskan
b) Dapat memberi contoh dan
c) Dapat menggunakan
3. Kemampuan yang dituntut dalam rumusan Tujuan Instruksional Khusus
harus sesuai dengan kemampuan siswa
4. Banyaknya TIK yang dirumuskan harus sesuai dengan waktu yang tersedia
untuk mencapainya (Hernawan, 2005).Berdasarkan apa yang telah dikemukakan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan Instruksional Khusus merupakan
suatu rumusan yang menjelaskan apa yang ingin dicapai, atau menjelaskan
perubahan yang terjadi sebagai akibat dari apa yang dipelajari oleh siswa.
Menurut (Hernawan, 2005) perumusan TIK mencakup tiga ranah, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
1. Kognitif :
a. Mencakup pengetahuan ingatan yang pernah dipelajari dan disimpan
dalam ingatan
b. Mencakup pemahaman untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang
dipelajari
c. Mencakup kemampuan menerapkan suatu kaidah atau metode yang baru
d. Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan
e. Mencakup kemampuan membentuk suatu kesatuan
f. Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat
2. Afektif:
a. Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk
memperhatikan
b. Mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif
c. Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu
d. Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai
e. Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai nilai kehidupan
3. Psikomotorik:
a. Mencakup kemampuan untuk membedakan ciri ciri fisik
b. Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam memulai
gerakan
c. Mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak gerik
d. Mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak gerik
dengan lancar
e. Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilandengan
lancar, efisien dan tepat
f. Mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan
Pola gerak gerik yang mahir
g. Mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak gerik yang
baru
Komponen- komponen Rumusan Tujuan Instruksional Khusus
TIK dapat dilakukan dengan menggunakan dua format yaitu format Merger dan
ABCD format.
1. Format Merger
Merger merekomendasikan syarat– syarat untuk menentukan tujuan perilaku
yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
a. Mengidentifikasi tingkah laku terakhir yang ingin dicapai oleh
pembelajar
b. Menentukan dalam kondisi bagaimana tingkah laku tersebut dapat dicapai
c. Membuat kriteria spesifik bagaimana tingkah laku tersebut dapat
diterima.
Merger mendiskripsikan audiense hanya sebagai murid atau pembelajar, dengan
menggunakan sebuah format ”kamu akan bisa untuk”. Para desain pembelajaran
yang menggunakan format Marger ini biasanya menggunakan ”SWABAT” yang
berarti ”the student will be able to”.
2. Format ABCD
Berikut ini penjelasan tentang komponen perumusan TIK. pada prinsipnya
format ini sama dengan yang dikemukakan oleh Marger, namun pada bagian ini
menambahkan dengan mengidentifikasi audiense, atau subjek pembelajar.
Unsur– unsur tersebut dikenal dengan ABCD yang berasal dari empat kata
sebagai berikut (Suparman, 2012):
A = Audience
B = Behaviour
C = Condition
D = Degree
a. Audience
Audience merupakan peserta didik yang akan belajar. Peserta didik harus
dijelaskan secara spesifik. Hal ini dimaksudkan di luar populasi yang ingin
mengikuti pelajaran tersebut dapat menempatkan diri seperti siswa atau
mahasiswa yang menjadi sasaran dalam sistim instruksional tersebut. Misalnya
siswa kelas X..
b. Behavior
Merupakan perilaku atau kemampuan yang diharapkan, dikuasai siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Komponen ini terdiri atas kata kerja yang menunjukkan
kemampuan yang harus ditampilkan siswa dan materi yang dipelajari siswa.
Kemampuan tersebut dinyatakan dalam bentuk kata kerja operasional seperti
menjelaskan, memberi, contoh, menyusun, membuat, merakit, menunjukkan,
mengenal dan sebagainya. Contohnya: menjelaskan ciri makhluk hidup.
c. Condition
Yaitu batasan yang dikenakan kepada peserta didik atau alat yang digunakan
peserta didik saat ia di tes. Komponen C dalam setiap TIK merupakan unsur
penting dalam menyusunan instrumen tes. Komponen C dalam TIK merupakan
dasar penyusunan masalah. Butir soal tes harus relevan dengan TIK. Contoh:
dengan diskusi, melalui demonstrasi.
d. Degree
Degree merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku tersebut.
Tingkat keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu
perilaku yang dianggap dapat diterima. Apabila menurut analisis instruksional
perilaku dalam TIK yang bersangkutan merupakan perilaku prasyarat yang harus
dikuasai terlebih dahulu sebelum meneruskan mempelajari perilaku yang lain,
kedudukan komponen D dan TIK yang bersangkutan menjadi sangat penting.
Misalkan, minimal 90% benar, paling sedikit 4 benar, dan sebagainya.
Dalam merumuskan TIK, komponen ABCD dalam penerapannya terkadang
tidak disusun secara berurutan namun dapat dibalik-balikkan.
Contoh:
Siswa kelas XI dapat menjelaskan minimal lima ciri-ciri makhluk hidup melalui
praktikum.
A: Siswa
B: Menjelaskan
C: Melalui praktikum
D: Minimal lima
Kata Kerja Operasional dalam TIK
Penggunaan kata kerja operasional dalam TIK masih menjadi
kontroversi. Sebagian pihak menganggap penggunaan kata kerja operasional
menyebabkan pembelajaran menjadi sempit dan terbatas. Namun, beberapa
pihak menyatakan penggunaan kata kerja operasional digunakan untuk
mendapatkan kepastian tentang kegiatan yang direncanakan (Suparman, 2012).
Contoh Kata Kerja Operasional
Kata kerja operasional dalam ranah kognitif meliputi:
1. Pengetahuan (knowledge)
Mendefinisikan, mendeskripsikan, mendaftarkan, menjodohkan, menyebutkan,
menyatakan (states), mereproduksi.
2. Pemahaman (comprehension)
Mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan,
memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh,
menuliskan kembali,memperkirakan.
3. Aplikasi
Mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemuan, memanipulasikan,
memodifikasi, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan
menghubungkan, menunjukan, memecahkan, menggunakan.
4. Analisis
Memerinci, menyusun diagaram, membedakan, mengidentifikasikan,
mengilustrasikan, menyimpulkan, menunjukan, menghubungkan, memilih,
memisahkan, membagi (subdivides).
5. Sintesis
Mengategorikan, mengkombinasikan, mengarang, menciptakan, memubat
desain, menjelaskan, memodifikasi, mengorganisasikan, menyusun, membuat
rencana, mengatur kembali, mengrekonstruksikan, menghubungkan,
mereorganisasikan, merevisi, menuliskan kembali, menuliskan, memceritakan.
6. Evaluasi
Menilai, membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan, mengkritik,
membedakan, menerangkan, memutuskan, menafsirkan, menghubungkan,
membantu (supports)
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan masing-masing. Peserta didik memerlukan seorang pembimbing
berupa guru untuk menuju proses kedewasaan dalam berpikir.
2. Kebutuhan manusia yang dibutuhkan dari masyarakat tidak hanya menyangkut
bidang material melainkan juga bidang spiritual, termasuk ilmu pengetahuan,
pengalaman, keterampilan dan sebagainya. Dengan demikian, dapat ditarik suatu
pemahaman bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan manusia
memerlukan adanya lingkungan social masyarakat. Dari sebab inilah para ahli
pendidikan umumnya memasukkan lingkungan masyarakat sebagai lingkungan
pendidikan.
3. Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak
dalam rangka studi dan praktek pendidikan. Dalam pendidikan mesti terdapat
studi pendidikan dan praktek pendidikan. Melalui studi pendidikan akan
diperoleh pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan, yang akan
dijadikan titik tolak praktek pendidikan.
Dan negara Indonesia memiliki filosofis negara yaitu Pancasila sebagai falsafah
negara. Pancasila menjadi acuan untuk berkarya pada segala bidang.
4. Ruang lingkup tujuan pendidikan nasional terdiri dari tujuan umum dan khusus,
evaluasi hasil pendidikan nasional yang tak sejalan dengan tujuan pendidikan
menyebabkan adanya dampak perubahan sistem pada kurikulum yang
merupakan pedoman tata cara belajar mengajar di sekolah sebagai indikator
keberhasilan pendidikan, supaya mampu mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Sangat disayangkan perubahan kurikulum yang begitu instan justru
menyebabkan perubahan terhadap sistem pendidikan nasional. Jadi, adanya
rumusan tujuan pendidikan berdampak akan kebutuhan pengembangan
kurikulum, namun perubahan yang terlalu cepat justru menjadi penyebab
kegagalan mencapai tujuan pendidikan itu sendiri
.
B. Saran
Untuk lebih jelasnya pembaca sebaiknya mengompilasi literasi yang lebih banyak
mengenai filosofi dan tujuan pendidikan di Indonesia, sehingga lebih mengetahui
permasalahan yang lebih kompleks dan dapat menemukan solusi yang terbaik untuk
permasalahan pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional modern. Jakarta: erlangga
Hernawan, Asep dkk. 2008. Pengembangan kurikulum pembelajaran . Jakarta :
Universitas terbuka
Bahri, Syamsul. 2017. “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya.” Jurnal
Ilmiah Islam Futura 11(1):15.
Pendidikan, team pengembang ilmu UPI. 2007. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan.
Bandung: PT imperial bakti utama.
Riri. 2017. “Sumber Dan Dasar Perumusan Tujuan Pendidikan.” SCRIBD. Retrieved
(https://id.scribd.com/document/362889772/Sumber-dan-dasar-perumusan-tujuan-
pendidikan-docx).
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. jakarta: PRENADAMEDIA
GRUP.
Makalah kurikulum kel 4

More Related Content

What's hot

Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen33335
 
Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Muliono8
 
Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam
Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam
Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam Jogie Suaduon
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smkharysbg
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanChi'onk Pemimpin
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Ifik Firdaus
 
kurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansikurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansiNorlaila66
 
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...alvinnoor
 
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Nur'Aini NamjaSoongjongkioppa
 
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanDedy Wiranto
 
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Iwan Sumantri
 
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016sadirun
 
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPGilang Asri Devianty
 
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013NYAK MAULANA
 
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulumJulak Laraw
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalDedy Wiranto
 
Konsep dasar kurikulum 2013
Konsep dasar kurikulum 2013Konsep dasar kurikulum 2013
Konsep dasar kurikulum 2013Yudi Rahmanda
 

What's hot (20)

Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13Dokumen 1-k13
Dokumen 1-k13
 
Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam
Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam
Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013
 
kurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansikurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansi
 
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
 
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
 
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional Pendidikan
 
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
Dokumen 1 KTSP SMPN 3 Cibadak Tahun 2013/2014
 
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
 
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
 
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
 
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
 
Konsep dasar kurikulum 2013
Konsep dasar kurikulum 2013Konsep dasar kurikulum 2013
Konsep dasar kurikulum 2013
 

Similar to Makalah kurikulum kel 4

Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dyanz Hamami
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Jenny Revan
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smphendri1 rie
 
Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Gus Fendi
 
MAKALAH MODUL 1-2 PRESPEKTIF PEND. SD.pdf
MAKALAH MODUL 1-2 PRESPEKTIF PEND. SD.pdfMAKALAH MODUL 1-2 PRESPEKTIF PEND. SD.pdf
MAKALAH MODUL 1-2 PRESPEKTIF PEND. SD.pdfJawahirIhsan
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smamir_din
 
4. dokumen kurikulum-2013
4. dokumen kurikulum-20134. dokumen kurikulum-2013
4. dokumen kurikulum-2013Deir Irhamni
 
Dokumen kurikulum 1
Dokumen kurikulum 1Dokumen kurikulum 1
Dokumen kurikulum 1Amm Brooke
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumSri Damanik
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Neneng Karmini
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumMakalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumafrianarohmi1
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsIrma Muthiara Sari
 
1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsAmrizal Ahmad
 

Similar to Makalah kurikulum kel 4 (20)

Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)Kurikulum baru (2013)
Kurikulum baru (2013)
 
MAKALAH MODUL 1-2 PRESPEKTIF PEND. SD.pdf
MAKALAH MODUL 1-2 PRESPEKTIF PEND. SD.pdfMAKALAH MODUL 1-2 PRESPEKTIF PEND. SD.pdf
MAKALAH MODUL 1-2 PRESPEKTIF PEND. SD.pdf
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
 
4. dokumen kurikulum-2013
4. dokumen kurikulum-20134. dokumen kurikulum-2013
4. dokumen kurikulum-2013
 
Dokumen kurikulum 1
Dokumen kurikulum 1Dokumen kurikulum 1
Dokumen kurikulum 1
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah Kurikulum
 
hakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolahhakekat kurikulum sekolah
hakekat kurikulum sekolah
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 
Makalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulumMakalah perkembangan kurikulum
Makalah perkembangan kurikulum
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
 
1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
 

Recently uploaded

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 

Makalah kurikulum kel 4

  • 1. SUMBER PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN, TUJUAN KUIKULUM DAN TUJUAN PEMBELAJARAN (Makalah Kurikulum dan Inovasi Pendidikan) Oleh Ayu Novitasari Pane 1923022009 Irani Diansah 19230220 Siti Nurhasanah 19230220 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019
  • 2. DAFTAR ISI Halaman COVER................................................................................................... i DAFTAR ISI.......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah............................................................ 2 C. Tujuan Masalah................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A. Sumber-Sumber Tujuan Pendidikan................................. B. Tipe dan Tingkatan Kebutuhan Masyarakat, Kebutuhan Siswa Dan Bahan Ajar Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Merancang Kuikulum ...................................................................... C. Tujuan Umum Kurikulum................................................ D. Tujuan Khusus Kurikulum ............................................... E. Tujuan Umum Pembelajaran............................................ F. Tujuan Khusus Pembelajaran........................................... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................ B. Saran.................................................................................. DAFTAR PUSTAKA
  • 3. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain pembelajaran adalah suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar. Desain pembelajaran dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan yaitu: apa tujuan pengajaran, apa dan bagaimana kegiatan dan sumber belajar serta bagaimana evaluasinya. Artinya salah satu hal yang penting dalam proses perancangan atau desain pembelajaran adalah melakukan perumusan tujuan pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu lembaga pendidikan. Artinya, tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga, dan sebagai arah yang harus dijadikan rujukan dalam proses pembelajaran. Komponen ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Kalau diibaratkan, tujuan pembelajaran adalah jantungnya, dan suatu proses pembelajaran terjadi manakala terdapat tujuan yang harus dicapai. Setiap guru perlu memahami dan terampil dalam merumuskan tujuan pembelajaran, karena rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil manakala siswa dapat mencapai tujuan secara optimal. Keberhasilan pencapaian tujuan merupakan indikator keberhasilan guru merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa dalam melaksanakan aktifitas belajar. Berkaitan
  • 4. dengan hal tersebut, guru juga dapat merencanakan dan mempersiapkan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk membantu siswa belajar. Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran. Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa. Selain itu, tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, guru dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan- kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Lebih jauh dengan tujuan dapat ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah dalam makalah ini antara lain: 1. Apa saja sumber-sumber tujuan pendidikan? 2. Bagaimana tipe dan tingkatan kebutuhan masyarakat, kebutuhan siswa dan bahan ajar yang harus dipertimbangkan dalam merancang kurikulum ? 3. apa saja tujuan umum kurikulum? 4. Apa saja tujuan khusus kurikulum? 5. Apa saja tujuan umum pembelajaran? 6. Apa saja tujuan khusus pembelajaran? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui sumber-sumber tujuan pendidikan? 2. Mengetahui tipe dan tingkatan kebutuhan masyarakat, kebutuhan siswa dan bahan ajar yang harus dipertimbangkan dalam merancang kurikulum ? 3. Mengetahui tujuan umum kurikulum?
  • 5. 4. Mengetahui tujuan khusus kurikulum? 5. Mengetahui tujuan umum pembelajaran? 6. Mengetahui tujuan khusus pembelajaran?
  • 6. II. PEMBAHASAN A. Sumber-sumber Tujuan Pendidikan sumber dari kegiatan belajar atau yang lebih khusus disebut dengan kurikulum merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.(Pendidikan 2007) sehingga dapat dikatakan bahwa sumber dari pendidikan berasal dari kurikulum dan sumber dari kurikulum tersebut Menurut Harrick (Bahri 2017) bahwa sumber kurikulum itu ada tiga yaitu; 1. pertama, pengetahuan sebagai sumber yang akan disampaikan kepada anak yang disajikan dari berbagai bidang studi. 2. kedua, masyarakat sebagai sumber kurikulum di mana sekolah merupakan agen masyarakat dalam meneruskan warisan-warisan budaya serta memecahkan masalah-masalah dalam masyarakat. 3. Ketiga, individu yang didik sebagai sumber kurikulum di mana kurikulum disusun dengan maksud untuk membantu perkembangan anak seoptimal mungkin. Menurut Ronald Doll ada empat dasar kurikulum yakni dasar filsafat dan sejarah, psikologi, dasar sosial budaya dan dasar ilmu pengetahuan. (Bahri 2017) Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, dia mengatakan bahwa ada empat dasar/ landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu; landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Bahri 2017) Sehingganya pada sumber dari tujuan pendidikan yang berdasarkan kurikulum ada beberapa aspek yang dapat kita lihat dalam melakukan pengembangan kurikulum. Untuk di Indonesia dalam perkembangangannya sumber tujuan pendidikan diindonesia dijelaskan oleh (Riri, 2017) berasal dari : 1. Rumusan tujuan pendidikan menurut UU No.40 tahun 1950 bab II pasal 3 yang berbunyi “tujuan pendidikan dan pengajaran yaitu membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. 2. Rumusan tujuan pendidikan menurut tetapan MPR No.11 tahun 1960 yang berbunyi tujuan pendidikan ialah mendidik anak kearah terbentuknya manusia yang berjiwa pancasila dan bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur material dan spiritual
  • 7. 3. Rumusan tujuan pendidikan menurut sistem pendidikan nasional pancasila dengan penetapan presiden no.19 tahun 1965 yaitu tujuan pendidikan nasional baik yang diselenggaran pemerintah ataupun swasta, pendidikan prasekolah sampai pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga negara sosialis Indonesia yang susila, yang bertangung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur baik spiritual maupun material yang berjiwa pancasila. 4. Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPRS No 20 tahun 1960 yang berbunyi tujuan pendidikan iyalah membentuk manusia pancasilais sejati berdasarkan ketentuan ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan undang-undang dasar 1945 dan isi undang undang dasar 1945. B. Tipe dan Tingkatan, Kebutuhan Masyarakat, Kebutuhan Siswa dan Bahan Ajar yang harus dipertimbangkan dalam Merancang Kurikulum Dalam merancang kurikulum ada beberapa komponen yang harus diperhatikan yaitu Komponen menurut Olivia (Sanjaya 2008) : 1. Peumusan filosofis , sasaran, misi serta visi lembaga pendidikan, yang bersumber dari analisis kebutuhan siswa, dan analisis kebutuhan masyarakat. 2. Analisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu berada, kebutuhan siswa dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diberikan oleh sekolah 3. Tujuan umum kurikulum 4. Tujuan khusus kurikulum 5. Bagaimana mengorganisasikan rancangan dan mengimplementasikan kurukulum. 6. Perumusan tujuan umum pembelajaran 7. Perumusan Tujuan khusus pembelajran 8. Menetapkan strategi pembelajaran 9. Teknik penilaian yanga akan digunakan 10. Implementasi strategi pembelajaran C. Tujuan Umum Kurikulum Tujuan umum kurikulum merupakan tujuan diadakannya kurikulum yang syarat akan muatan filosofisnya. Biasanya tujuan umum itu berdasarkan dengan tujuan dari pendidikan disuatu Negara. Atau tujuan pendidikan nasional (TPN). TPN merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman dalam setiap usaha pendidikan, yang artinya setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus patuh terhadap rumusan tersebut , baik formal, informal maupun non formal.
  • 8. Tujuan pendidikan umum dirumuskan dalam bentuk prilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dan falsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang. TPN merupakan sumber dan pedoman dalam uaha penyelengaraan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional Indonesia bersumber dari sistem nilai pancasila, pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan umum selanjutnya adalah tujuan institusional, merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. tujuan ini memiliki definisi sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau menyelesaikan program disuatu lembaga pendidikan tertentu. Dimana yang dilihat adalah kompetensi dari lulusan setiap jenjang pendidikan contohnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan permendikbud RI nomor 54 tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah dapat dilihat sebagai berikut:
  • 9. D. Tujuan Khusus Kurikulum Tujuan khusus merupakan tindakan untuk mencapai tujuan umum. Ada tujuan kurikuler dan tujuan pembelajaran (intruksional). Tujuan kulikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini dapat dilihat dari GBPP (Garis-garis Besar Program Pembelajaran) setiap bidang studi. Tujuan kulikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional sehingga kumulasi dari setiap tujuan kulikuler ini akan menggambarkan tujuan istitusional. Artinya, semua tujuan kulikuler yang ada pada suatu lembaga pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional yang bersangkutan. Contohnya : Tujuan pembelajaran fisika yang tertuang di dalam kerangka Kurikulum 2013 ialah menguasai konsep dan prinsip serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Kemdikbud, 2014) Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan instruksional atau pembelajaran. Tujuan Intruksional Ada beberapa resolusi yang disampaikan oleh beberapa tokoh seperti Robert F. Magner (1962) yang membahas tujuan instruksional sebagai tujuan yang ingin dicapai atau yang bisa dikerjakan oleh siswa yang sesuai kompetensi. Juga ada Eduard L. Dejnozka dan David E. Kavel (1981) yang memiliki tujuan instruksional adalah suatu pernyataan spefisik yang terkait dengan bentuk yang diciptakan dalam bentuk tulisan yang mempelajari hasil penelitian yang diharapkan juga oleh Fred Percival dan Henry Ellington (1984) instruksional adalah suatu pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan / keterampilan yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar. Setelah kita tahu beberapa resolusi tujuan instruksional yang dikemukakan dari beberapa tokoh kita dapat mengambil beberapa manfaat yaitu 1. Kita dapat menentukan tujuan proses belajar mengajar 2. Menentukan persyaratan awal instruksional 3. Merancang strategi instruksional 4. Memilih media pembelajaran 5. Menyusun instrumen tes sebagai evaluasi belajar 6. Melakukan perbaikan pembelajaran. Ada dua macam tujuan instruksional yaitu: 1. Tujuan instruksional umum (TIU)
  • 10. 2. Tujuan instrusional khusus (TIK) Dalam rangka sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia sekarang ini, setiap guru dituntut untuk dapat menemukan tujuan dari kegiatannya yang membantu dengan arah tolak kebutuhan siswa. Oleh karena itu, dalam pembaharuan sistem pembelajaran yang akan disetujui, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat tujuan instruksional. Dengan tujuan instruksional: 1) Guru memiliki Arah untuk: - Memilih bahan pelajaran, - Memilih prosedur (metode) mengajar. 2) Siswa Belajar Arah belajanya. 3) Setiap guru mengerti batas-batas tugas dan wewenangnya meminta suatu bahan jadi diperkecil menimbulkan timbulnya celah (gap) atau saling menutup (tumpang tindih) antara guru. 4) Guru memiliki patokan. 5) Guru sebagai pelaksana dan petugas-petugas pemegang kebijaksanaan (pengambil keputusan) memiliki kriteria untuk menjamin kualitas dan efisiensi yang disetujui. E. Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran) Umum Tujuan instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik. Tujuan instruksional umum ini dapat dilihat dari tujuan setiap pokok bahasan suatu bidang studi yang ada di dalam GBPP. (Sanjaya 2008) Tujuan instruksional umum (TIU) adalah tujuan evaluasi yang mengubah prilaku siswa yang belajar masih merupakan perubahan internal yang belum dapat dilihat dan dipahami. Kata kerja dalam tujuan umum masih mencerminan perubahan prilaku yang terjadi pada manusia, demikian halnya dengan penafsiran yang berbeda- beda. Contoh TIU: "Setelah melakukan pelajaran, siswa diharap dapat menjawab penjumlahan dengan benar". Kata kerja “mengerti penjumlahan” merupakan kata kerja- yang dimaksudkan umum karena memahami penjumlahan dapat ditransfer berbeda. Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran) Khusus Tujuan instruksional khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum. Tujuan ini dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan instruksional umum tersebut dapat lebih dispesifikasikan dan mudah diukur
  • 11. tingkat ketercapaiannya. (Sanjaya 2008) Tujian instruksional khusus merupakan komponen penting dalam menyusun desain instruksional. TIK merupakan permulaan dan panduan dalam desain instruksional. TIK digunakan untuk menyusun kisi-kisi dan validasi tes (Suparman, 2012). Perumusan TIK harus jelas, pasti, dan dapat diukur. TIK harus dirumuskan dengan jelas, maksudnya TIK harus dituliskan dan di beritahukan kepada peserta didik. Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi TIK pada peserta didik dan pendidik. Perumusan TIK seharusnya pasti, yaitu hanya mengandung satu pengertian dan tidak ambigu. perumusan TIK juga harus menunjukkan tingkat pencapaian peserta didik (Suparman, 2012). Tujuan instruksional dapat menjadi arah proses pengembangan instruksional karena di dalamnya tercantum rumusan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dicapai peserta didik pada akhir proses instruksional. Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan tersebut merupakan ukuran keberhasilan sistem instruksional yang digunakan oleh pengajar. Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan Instruksional Khusus merupakan suatu rumusan yang menjelaskan apa yang ingin dicapai, atau menjelaskan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari apa yang dipelajari oleh siswa. Syarat- syarat Tujuan Instruksional Khusus Tujuan Instruksional Khusus merupakan penjabaran dari Tujuan Instruksional Umum. Dalam perumusan TIK harus memperhatikan rambu-rambu sebagai berikut: 1. Rumusan Tujuan Instruksional Khusus harus merupakan hasil belajar, bukan proses belajar. Misalnya setelah mengikuti proses diskusi guru mengharapkan siswa mampu mengidentifikasi ciri- ciri nilai sosial. Rumusan Tujuan Instruksional Khusus yang benar adalah “siswa mampu mengidentifikasi nilai sosial”. 2. Perangkat Tujuan Instruksional Khusus dalam satu rencana pembelajaran haruslah komprehensif, artinya kemampuan dituntut dalam setiap Tujuan Instrusional Khusus hendaknya dari jenjang yang berbeda. Misalnya, jika dalam satu rencana pembelajaran ada tiga Tujuan Instruksional Khusus, kemampuan yang dituntut Tujuan Instruksional Khusus :
  • 12. a) Dapat menjelaskan b) Dapat memberi contoh dan c) Dapat menggunakan 3. Kemampuan yang dituntut dalam rumusan Tujuan Instruksional Khusus harus sesuai dengan kemampuan siswa 4. Banyaknya TIK yang dirumuskan harus sesuai dengan waktu yang tersedia untuk mencapainya (Hernawan, 2005).Berdasarkan apa yang telah dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan Instruksional Khusus merupakan suatu rumusan yang menjelaskan apa yang ingin dicapai, atau menjelaskan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari apa yang dipelajari oleh siswa. Menurut (Hernawan, 2005) perumusan TIK mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1. Kognitif : a. Mencakup pengetahuan ingatan yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan b. Mencakup pemahaman untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari c. Mencakup kemampuan menerapkan suatu kaidah atau metode yang baru d. Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan e. Mencakup kemampuan membentuk suatu kesatuan f. Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat 2. Afektif: a. Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan b. Mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif c. Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu d. Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai e. Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai nilai kehidupan
  • 13. 3. Psikomotorik: a. Mencakup kemampuan untuk membedakan ciri ciri fisik b. Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam memulai gerakan c. Mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak gerik d. Mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak gerik dengan lancar e. Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilandengan lancar, efisien dan tepat f. Mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan Pola gerak gerik yang mahir g. Mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak gerik yang baru Komponen- komponen Rumusan Tujuan Instruksional Khusus TIK dapat dilakukan dengan menggunakan dua format yaitu format Merger dan ABCD format. 1. Format Merger Merger merekomendasikan syarat– syarat untuk menentukan tujuan perilaku yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran. a. Mengidentifikasi tingkah laku terakhir yang ingin dicapai oleh pembelajar b. Menentukan dalam kondisi bagaimana tingkah laku tersebut dapat dicapai c. Membuat kriteria spesifik bagaimana tingkah laku tersebut dapat diterima. Merger mendiskripsikan audiense hanya sebagai murid atau pembelajar, dengan menggunakan sebuah format ”kamu akan bisa untuk”. Para desain pembelajaran yang menggunakan format Marger ini biasanya menggunakan ”SWABAT” yang berarti ”the student will be able to”.
  • 14. 2. Format ABCD Berikut ini penjelasan tentang komponen perumusan TIK. pada prinsipnya format ini sama dengan yang dikemukakan oleh Marger, namun pada bagian ini menambahkan dengan mengidentifikasi audiense, atau subjek pembelajar. Unsur– unsur tersebut dikenal dengan ABCD yang berasal dari empat kata sebagai berikut (Suparman, 2012): A = Audience B = Behaviour C = Condition D = Degree a. Audience Audience merupakan peserta didik yang akan belajar. Peserta didik harus dijelaskan secara spesifik. Hal ini dimaksudkan di luar populasi yang ingin mengikuti pelajaran tersebut dapat menempatkan diri seperti siswa atau mahasiswa yang menjadi sasaran dalam sistim instruksional tersebut. Misalnya siswa kelas X.. b. Behavior Merupakan perilaku atau kemampuan yang diharapkan, dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Komponen ini terdiri atas kata kerja yang menunjukkan kemampuan yang harus ditampilkan siswa dan materi yang dipelajari siswa. Kemampuan tersebut dinyatakan dalam bentuk kata kerja operasional seperti menjelaskan, memberi, contoh, menyusun, membuat, merakit, menunjukkan, mengenal dan sebagainya. Contohnya: menjelaskan ciri makhluk hidup. c. Condition Yaitu batasan yang dikenakan kepada peserta didik atau alat yang digunakan peserta didik saat ia di tes. Komponen C dalam setiap TIK merupakan unsur penting dalam menyusunan instrumen tes. Komponen C dalam TIK merupakan dasar penyusunan masalah. Butir soal tes harus relevan dengan TIK. Contoh: dengan diskusi, melalui demonstrasi. d. Degree
  • 15. Degree merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku tersebut. Tingkat keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu perilaku yang dianggap dapat diterima. Apabila menurut analisis instruksional perilaku dalam TIK yang bersangkutan merupakan perilaku prasyarat yang harus dikuasai terlebih dahulu sebelum meneruskan mempelajari perilaku yang lain, kedudukan komponen D dan TIK yang bersangkutan menjadi sangat penting. Misalkan, minimal 90% benar, paling sedikit 4 benar, dan sebagainya. Dalam merumuskan TIK, komponen ABCD dalam penerapannya terkadang tidak disusun secara berurutan namun dapat dibalik-balikkan. Contoh: Siswa kelas XI dapat menjelaskan minimal lima ciri-ciri makhluk hidup melalui praktikum. A: Siswa B: Menjelaskan C: Melalui praktikum D: Minimal lima Kata Kerja Operasional dalam TIK Penggunaan kata kerja operasional dalam TIK masih menjadi kontroversi. Sebagian pihak menganggap penggunaan kata kerja operasional menyebabkan pembelajaran menjadi sempit dan terbatas. Namun, beberapa pihak menyatakan penggunaan kata kerja operasional digunakan untuk mendapatkan kepastian tentang kegiatan yang direncanakan (Suparman, 2012). Contoh Kata Kerja Operasional Kata kerja operasional dalam ranah kognitif meliputi: 1. Pengetahuan (knowledge) Mendefinisikan, mendeskripsikan, mendaftarkan, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan (states), mereproduksi.
  • 16. 2. Pemahaman (comprehension) Mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali,memperkirakan. 3. Aplikasi Mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemuan, memanipulasikan, memodifikasi, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan menghubungkan, menunjukan, memecahkan, menggunakan. 4. Analisis Memerinci, menyusun diagaram, membedakan, mengidentifikasikan, mengilustrasikan, menyimpulkan, menunjukan, menghubungkan, memilih, memisahkan, membagi (subdivides). 5. Sintesis Mengategorikan, mengkombinasikan, mengarang, menciptakan, memubat desain, menjelaskan, memodifikasi, mengorganisasikan, menyusun, membuat rencana, mengatur kembali, mengrekonstruksikan, menghubungkan, mereorganisasikan, merevisi, menuliskan kembali, menuliskan, memceritakan. 6. Evaluasi Menilai, membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan, mengkritik, membedakan, menerangkan, memutuskan, menafsirkan, menghubungkan, membantu (supports)
  • 17. III. PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan masing-masing. Peserta didik memerlukan seorang pembimbing berupa guru untuk menuju proses kedewasaan dalam berpikir. 2. Kebutuhan manusia yang dibutuhkan dari masyarakat tidak hanya menyangkut bidang material melainkan juga bidang spiritual, termasuk ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan sebagainya. Dengan demikian, dapat ditarik suatu pemahaman bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan manusia memerlukan adanya lingkungan social masyarakat. Dari sebab inilah para ahli pendidikan umumnya memasukkan lingkungan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan. 3. Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktek pendidikan. Dalam pendidikan mesti terdapat studi pendidikan dan praktek pendidikan. Melalui studi pendidikan akan diperoleh pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan, yang akan dijadikan titik tolak praktek pendidikan. Dan negara Indonesia memiliki filosofis negara yaitu Pancasila sebagai falsafah negara. Pancasila menjadi acuan untuk berkarya pada segala bidang. 4. Ruang lingkup tujuan pendidikan nasional terdiri dari tujuan umum dan khusus, evaluasi hasil pendidikan nasional yang tak sejalan dengan tujuan pendidikan menyebabkan adanya dampak perubahan sistem pada kurikulum yang
  • 18. merupakan pedoman tata cara belajar mengajar di sekolah sebagai indikator keberhasilan pendidikan, supaya mampu mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Sangat disayangkan perubahan kurikulum yang begitu instan justru menyebabkan perubahan terhadap sistem pendidikan nasional. Jadi, adanya rumusan tujuan pendidikan berdampak akan kebutuhan pengembangan kurikulum, namun perubahan yang terlalu cepat justru menjadi penyebab kegagalan mencapai tujuan pendidikan itu sendiri . B. Saran Untuk lebih jelasnya pembaca sebaiknya mengompilasi literasi yang lebih banyak mengenai filosofi dan tujuan pendidikan di Indonesia, sehingga lebih mengetahui permasalahan yang lebih kompleks dan dapat menemukan solusi yang terbaik untuk permasalahan pendidikan di Indonesia.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional modern. Jakarta: erlangga Hernawan, Asep dkk. 2008. Pengembangan kurikulum pembelajaran . Jakarta : Universitas terbuka Bahri, Syamsul. 2017. “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya.” Jurnal Ilmiah Islam Futura 11(1):15. Pendidikan, team pengembang ilmu UPI. 2007. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT imperial bakti utama. Riri. 2017. “Sumber Dan Dasar Perumusan Tujuan Pendidikan.” SCRIBD. Retrieved (https://id.scribd.com/document/362889772/Sumber-dan-dasar-perumusan-tujuan- pendidikan-docx). Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. jakarta: PRENADAMEDIA GRUP.