SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Studi Kasus Penyimpangan Suryadharma Ali Terkait Penyalahgunaan Dana
Operasional Menteri ( APBN )
Devita Andina S 022116011
Ulpa Zulianti 022116012
Lolitasari 022116013
Tia Yulistiani 022116029
Sharah Salsabila 022116030
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN
Jl. Pakuan PB No. 452, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Tahun Ajaran 2016/2017
PENDAHULUAN
Berbicara mengenai keuangan negara memang menjadi salah satu hal terpenting
dalam proses penyelenggaraan kegiatan negara yang berkenaan dengan kepentingan publik.
Bahkan hal yang berkenaan dengan Keuangan Negara memiliki kedudukan yang istimewa
dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang tertuang dalam Bab III pasal 23c yang berisikan
bahwa: “Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang. Keuangan
negara merupakan semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik
negara sehubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. Dengan demikian perlu
pengawasan ketat terhadap pengelolaan keuangan negara dari semua pihak baik itu
masyarakat, swasta, terlebih lagi oleh pemerintah karena berkenaan dengan fungsi
pemerintah sebagai penyelenggara kegiatan pemerintahan dan penyelenggaraan kegiatan
publik. Jika keuangan negara dikelola secara baik dan benar, dengan sistem pengawasan yang
mengutamakan transparansi dan akuntabilitas maka akan mengurangi peluang untuk
menyalahgunakan keuangan negara dan berdampak terhadap peningkatan perekonomian
negara, serta berdampak pula terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di
masa kini dan mendatang. Meskipun telah didukung dengan adanya rangkaian Undang-
Undang di bidang keuangan negara, khususnya Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang
BPK, tetapi independensi BPK sebagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk
memeriksa keuangan negara demi terwujudnya transparansi dan akuntabiltas keuangan
negara dinilai masih kurang optimal. Salah satu kendala yang membatasi BPK baik di pusat
ataupun di daerah dalam melaksanakan pemeriksaan yaitu masalah keterbatasan akses
informasi dalam proses pemeriksaan. Pembatasan informasi dari obyek pemeriksaan tersebut
menimbulkan akan berdampak pada hasil rekomendasi yang didasarkan atas bukti-bukti
dalam proses pemeriksaan, mulai dari hasil laporan yag berisi pendapat wajar tanpa
pengecualian (unqualified opinion report), Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan
Bahasa Penjelasan (Unqualified Opinion Report with Explanatory Language), Pendapat
Wajar dengan Pengecualian (Qualiafield Opinion), Pendapat tidak Wajar (Adverse Opinion),
bahkan Pernyataan tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion).
PEMBAHASAN
Kronologis Kasus Suryadharma Ali
Popularitas Suryadharma Ali sudah tidak terbantahkan lagi di kalangan masyarakat
Indonesia. Laki - laki yang lahir pada 19 September 1956 ini telah menghebohkan publik
karena kasus penyelenggaraan biaya haji di kementerian agama tahun 2012 –2013.
Mencuatnya kasus penyelewengan biaya haji yang menyeret nama Suryadharma Ali ini
akibat adanya laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah
mencium adanya penyimpangan dalam perjalanan haji di bawah wewenang Kementerian
Agama. Dalam laporan tersebut, Muhammad Yusuf yang saat itu menjabat sebagai Ketua
PPATK mengatakan, sepanjang 2004-2012, ada dana biaya penyelenggaraan ibadah haji
(BPIH) sebesar Rp 80 triliun dengan bunga sekitar Rp 2,3 triliun. Berdasarkan audit PPATK,
ada transaksi mencurigakan sebesar Rp 230 miliar yang tidak jelas penggunaannya. PPATK
mengatakan, ada indikasi dana haji ditempatkan di suatu bank tanpa ada standardisasi
penempatan yang jelas. KPK menyambut temuan tersebut dan melakukan penyelidikan
selama hampir setahun. Namun, belum ada pihak-pihak yang diperiksa. Mulai Januari 2015,
KPK justru melakukan penyelidikan atas dugaan penyimpangan dana haji tahun anggaran
2012-2013. Saat itu, selain pengadaan barang dan jasa, komisi antirasuah itu juga menyelidiki
biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan pihak-pihak yang diduga mendapatkan
fasilitas pergi haji. Tak perlu menunggu lama, KPK langsung meminta keterangan pihak-
pihak terkait. Perjalanan kasus ini bermula pada Februari 2015 KPK meminta keterangan
anggota Komisi VIII DPR, Hasrul Azwar, terkait pengelolaan dana haji. Selain itu, KPK juga
meminta keterangan anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat asal fraksi Partai
Keadilan Sejahtera, Jazuli Juwaini. Pada bulan Maret 2015 KPK meminta keterangan
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu.
Kemudian pada 6 Mei 2015, KPK meminta keterangan Menteri Agama Suryadharma Ali
terkait penyelidikan proyek pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan haji. Selama
sepuluh jam, Suryadharma, di antaranya, dicecar soal pemondokan haji yang tak layak. Pada
15 Mei 2015 Ketua KPK Abraham Samad menyatakan bahwa dalam satu atau dua pekan ke
depan KPK akan menetapkan tersangka terkait proyek pengadaan barang dan jasa dalam
penyelenggaraan haji di Kementerian Agama pada tahun anggaran 2012-2013. Pada 22 Mei
2015, KPK menggeledah ruang kerja Suryadharma di lantai II Gedung Pusat Kementerian
Agama di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, selama sembilan jam dan menetapkan
Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan
barang dan jasa haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013. Nilai dana haji yang
dikelola Analisis lebih dari Rp 1 triliun. Suryadharma diduga melanggar Pasal 2 Ayat 1 atau
Pasal 3 UU No 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Tak hanya itu, Suryadharma
juga telah dicegah bepergian ke luar negeri. Realitas–realitas berkenaan dengan kasus
Suryadharma Ali tersebut dapat diketahui oleh masyarakat karena adanya pemberitaan media
massa. Tentunya kegiatan jurnalistik yang menjadi bagian kerja media massa tidak dapat
dipisahkan dari proses mengolah fakta menjadi informasi. Media massa menginformasikan
realitas yang berlangsung di suatu tempat, namun realitas tersebut telah dibentuk, dibingkai
dan di poles sedemikian rupa oleh media tersebut. Media melakukan tindakan kostruktif
berdasarkan ideologi yang menjadi landasan media tersebut. Pada akhirnya realitas social
tersebut dianggap sebagai “fakta”, terlepas dari berarti tidaknya isi pemberitaan tersebut.
Pemberitaan mengenai penahanan Suryadharma Ali oleh KPK terdapat di situs kompas.com.
Analisis Kasus
• Sebab Kasus Korupsi Suryadharma Ali
Berdasarkan kasus di atas, dinyatakan bahwa Ketua PPATK Muhammad Yusuf
mengatakan, sepanjang 2004-2012, ada dana biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH)
sebesar Rp 80 triliun dengan bunga sekitar Rp 2,3 triliun.
Berdasarkan audit PPATK, ada transaksi mencurigakan sebesar Rp 230 miliar yang
tidak jelas penggunaannya. PPATK mengatakan, ada indikasi dana haji ditempatkan di
suatu bank tanpa ada standardisasi penempatan yang jelas. KPK menyambut temuan
tersebut dan melakukan penyelidikan selama hampir setahun. Namun, belum ada pihak-
pihak yang diperiksa.
Mulai Januari 2014, KPK justru melakukan penyelidikan atas dugaan penyimpangan
dana haji tahun anggaran 2012-2013. Saat itu, selain pengadaan barang dan jasa, komisi
antirasuah itu juga menyelidiki biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan pihak-
pihak yang diduga mendapatkan fasilitas pergi haji.
Tak perlu menunggu lama, KPK langsung meminta keterangan pihak-pihak terkait.
Berikut ini adalah perjalanan kasusnya:
➢ 3 Februari 2014 : KPK meminta keterangan anggota Komisi VIII DPR, Hasrul
Azwar, terkait terkait pengelolaan dana haji.
➢ 6 Februari 2014 : KPK juga meminta keterangan anggota Komisi VIII Dewan
Perwakilan Rakyat asal fraksi Partai Keadilan
Sejahtera, Jazuli Juwaini.
➢ 19 Maret 2014 : KPK meminta keterangan Direktur Jenderal Penyelenggaraan
Haji danUmroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu.
➢ 6 Mei 2014 : KPK meminta keterangan Menteri Agama Suryadharma
Ali terkait penyelidikan proyek pengadaan barang dan jasa
dalam penyelenggaraan haji. Selama sepuluh jam,
Suryadharma, di antaranya, dicecar soal pemondokan haji
yang tak layak.
➢ 15 Mei 2014 : Ketua KPK Abraham Samad menyatakan bahwa dalam satu
atau
dua pekan ke depan KPK akan menetapkan tersangka terkait
proyek pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan
haji di Kementerian Agama pada tahun anggaran 2012-2013.
➢ 16 Mei 2014 : Bakal calon presiden Prabowo Subianto sempat memuji
Suryadharma dalam kapasitas Suryadharma sebagai Menteri
Agama. Ia menilai, penyelenggaraan ibadah haji yang
dilakukan oleh Kementerian Agama setiap tahunnya sudah
sangat baik.
➢ 22 Mei 2014 : KPK menggeledah ruang kerja Suryadharma di lantai II
Gedung
Pusat Kementerian Agama di Lapangan Banteng, Jakarta
Pusat, selama sembilan jam.
➢ 22 Mei 2014 : KPK menetapkan Suryadharma sebagai tersangka kasus
dugaan
tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa haji
di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013. Nilai dana
haji yang dikelola lebih dari Rp 1 triliun. Suryadharma diduga
melanggar Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 UU No 31 tahun 1999
tentang Tindak Pidana Korupsi. Tak hanya itu, Suryadharma
juga telah dicegah bepergian keluar negeri.
• Modus Operasi atas Kasus Suryadharma Ali
Celah pertama pengelolaan dana setoran awal calon jamaah regular maupun ONH
plus. Celah kedua terletak pada ongkos biaya penyelenggaraan haji dan penggunaan jasa
bunga setoran awal haji.
Selain itu menurut temuan ICW para petinggi Kemenag juga bermain pada pengadaan
yang berkaitan dengan penyelenggaraan haji. Seperti pengadaan transportasi udara, darat,
katering, pemondokan dan lain-lain.
Terakhir para pemain proyek juga memanfaatkan Dana Abadi Umat (DAU) yang
sebenarnya telah dibekukan. "Kementerian Agama menjadikan DAU sebagai cadangan
yang bisa sewaktu-waktu digunakan apalagi dana ini tidak jelas perhitungannya dan
kriterianya.
• Akibat dan Dampak yang Ditimbulkan atas Kasus Suryadharma Ali
Akibat perbuatan Suryadharma Ali tersebut, negara mengalami kerugian keuangan
sebesar Rp 27,283 miliar dan 17,967 Riyal Saudi. Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Supardi menyebutkan, kerugian itu lantaran
Suryadharma Ali menyalahgunakan wewenang sewaktu menjabat Menteri Agama dalam
penyelenggaraan ibadah haji tahun 2010-2013. Dalam banding atas vonis ini, Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta memperberat vonis itu menjadi 10 tahun penjara.
Merujuk berkas dakwaan, selama menjabat Menteri Agama, Suryadharma Ali
menyalahgunakan sisa kuota haji periode 2010-2012 dengan memberangkatkan 1.771
orang pergi haji tidak sesuai nomor antrean. Secara melawan hukum menunjuk orang-
orang tertentu yang tidak memenuhi persyaratan, menjadi petugas panitia penyelenggara
ibadah haji Arab Saudi tidak sesuai ketentuan, dan memanfaatkan sisa kuota haji nasional
tidak berdasarkan prinsip keadilan. Selain itu, JPU juga menyatakan, Suryadharma Ali
telah memperkaya 1.771 orang yang diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menunaikan haji
itu, sejumlah Rp 12,328 miliar.
PENUTUP
Korupsi merujuk pada tindakan yang berupaya untuk menyalahgunakan kepercayaan
publik guna mendapatkan keuntungan tertentu secara sepihak. Hal tersebut menggambarkan
bahwa korupsi mencakup pada penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintah seperti
penggelapan dan nepotisme, juga penyalahgunaan yang menghubungkan sektor swasta dan
pemerintahan seperti penyogokan, pemerasan, intervensi kebijakan, dan penipuan.
Suryadharma Ali merupakan seorang politikus asal Jakarta yang pernah dipercaya untuk
memimpin lembaga negara sebesar Kementrian Agama Republik Indonesia. Sebagaimana
diketahui bahwa seorang Suryadharma Ali ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK). Keterlibatan Suryadharma Ali dalam kasus pengelolaan dana
haji di Kementrian Agama itu sendiri pada dasarnya menunjukan bahwa ada aktivitas
menyimpang yang dilakukan di Kementrian Agama (khususnya dalam pengelolaan dana haji
Indonesia) sebagai aparatur pemerintahan.
Permasalahan awal yang melibatkan Suryadharma Ali dalam menyalahgunakan
kewenangannya untuk kepentingan instansi dan dirinya sendiri, tentu menjadi ironi ketika
dihadapakan pada Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kementrian Agama yang
menjamin terpenuhinya kebutuhan publik terkait pengelolaan dana haji yang dihimpun.
Terlihat jelas ada pertentangan yang cukup mendasar manakala Suryadharma Ali sebagai
seorang elit birokrat yang seharusnya memiliki tugas dan fungsi untuk melayani kepentingan
publik bertolak belakang dengan tindakannya yang memberangkatkan keluarga instansi
Kementrian Agama (Kemenag) untuk naik haji, serta melakukan penggelembungan dana
kordinasi, transportasi, dan akomodasi untuk kepentingan privat. Padahal jika memang
Suryadharma Ali memiliki pemikiran rasional dan berupaya melayani masyarakat maka hal-
hal semacam aktivitas yang menguntungkan diri sendiri ataupun kelompok tertentu tidak
perlu dilakukan karena bertentangan dengan prinsip pelayanan publik sebagaimana
diamanatkan oleh UU.
Sebagai lembaga negara yang mengurusi urusan terkait agama sudah sepantasnya
Kementerian Agama menjadi teladan bagi lembaga negara lainnya sebagai lembaga yang
amanah, bersih dan benar-benar mencerminkan orang yang tahu aturan agama. Kasus korupsi
yang berkali-kali menimpa tubuh Kementerian Agama seolah menjadi semacam ‘penyakit’
yang sangat berbahaya dan menular dari satu generasi ke generasi lainnya. Terhitung sejak
terbongkarnya kasus korupsi dana haji oleh Said Agil Al-Munawar di tahun 2004, kemudian
dilanjutkan kasus korupsi dalam pengadaan Al-Quran di tahun 2012, kemudian kini berlanjut
dugaan kuat korupsi dana haji dan Dana Abadi Umat (DAU) membuat wajah Kementerian
Agama tercoreng.
Meskipun demikian, penyalahgunaan kepentingan publik untuk kepentingan privat
merupakan salah satu perwujudan penyimpangaan di instansi pemerintahan. Hal ini
cenderung terjadi karena tidak adanya mekanisme pengawasan dari civil society terhadap
aktivitas Suryadharma Ali dan instansinya guna menuntut akuntabilitas pelayanan publik.
Praktik penggelembungan dana biaya pengelolaan haji itu sendiri pada dasarnya membawa
dampak negatif karena menyerap anggaran dana pemerintah yang bersumber dari masyarakat
itu sendiri. Hal ini menjadi ironis manakala penggunaan kewenangan tersebut digunakan
untuk memberangkatkan keluarga pejabat dan keluarga instansi di Kementrian Agama naik
haji. Jadi semakin jelas bahwa telah terjadi penyalahgunaan kewenangan terhadap
pengelolaan dana haji dan penyimpangan pengalokasian dana untuk kepentingan privat.
DAFTAR PUSTAKA
http://wartakota.tribunnews.com/2014/05/23/ini-loh-kronologis-penyebab-menag-
suryadharma-ali-jadi-tersangka
https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-modus-korupsi-dana-haji-versi-icw.html
https://www.rmol.co/read/2015/09/01/215515/Suryadharma-Ali-Didakwa-Rugikan-Negara-
Rp-27-Miliar-
https://www.scribd.com/doc/315278644/analisis-korupsi-suryadharma-ali
https://dokumen.tips/documents/analisa-kasus-korupsi-dana-haji-surya-dharma-ali.html

More Related Content

What's hot

Integritas, nilai nilai anti korupsi dan benturan kepentingan
Integritas, nilai nilai anti korupsi dan benturan kepentinganIntegritas, nilai nilai anti korupsi dan benturan kepentingan
Integritas, nilai nilai anti korupsi dan benturan kepentinganMAHMUN SYARIF
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaRifai Ahmad
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islamArya Ningrat
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosAndy Susanto
 
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negaraBab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negaranatal kristiono
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Nariaki Adachi
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan SosiologisCiri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan SosiologisSatrio Arismunandar
 

What's hot (20)

Hukum Islam di Indonesia
Hukum Islam di IndonesiaHukum Islam di Indonesia
Hukum Islam di Indonesia
 
Integritas, nilai nilai anti korupsi dan benturan kepentingan
Integritas, nilai nilai anti korupsi dan benturan kepentinganIntegritas, nilai nilai anti korupsi dan benturan kepentingan
Integritas, nilai nilai anti korupsi dan benturan kepentingan
 
Surat izin Kuliah
Surat izin KuliahSurat izin Kuliah
Surat izin Kuliah
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi
 
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinSistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
 
Makalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan globalMakalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan global
 
PPT SIDANG SKRIPSI.pptx
PPT SIDANG SKRIPSI.pptxPPT SIDANG SKRIPSI.pptx
PPT SIDANG SKRIPSI.pptx
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islam
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
 
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negaraBab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 
Pendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsiPendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsi
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan SosiologisCiri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
 

Similar to SEOHAJI

Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD MalangTugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malangdilla1515
 
SKOR Edisi 023
SKOR Edisi 023SKOR Edisi 023
SKOR Edisi 023Noeh Nemen
 
P1 Etika Profesi_Kelompok 3.pptx
P1 Etika Profesi_Kelompok 3.pptxP1 Etika Profesi_Kelompok 3.pptx
P1 Etika Profesi_Kelompok 3.pptxDwianggunpramesti
 
Kasus pengadaan al quran final
Kasus pengadaan al quran finalKasus pengadaan al quran final
Kasus pengadaan al quran finalRyan Satriandri
 
SKOR Edisi 030 [Maret-2015]
SKOR Edisi 030 [Maret-2015]SKOR Edisi 030 [Maret-2015]
SKOR Edisi 030 [Maret-2015]Noeh Nemen
 
Kedaulatan Rakyat 28 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 28 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Februari 2014hastapurnama
 
Epaper surya 23 oktober 2013
Epaper surya 23 oktober 2013Epaper surya 23 oktober 2013
Epaper surya 23 oktober 2013Portal Surya
 
Kedaulatan Rakyat 13 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 13 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 13 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 13 Februari 2014hastapurnama
 
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptxTugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptxshalwakhaerunniza1
 
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]Noeh Nemen
 
Kedaulatan Rakyat 25 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 25 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 25 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 25 Februari 2014hastapurnama
 
Surya epaper 18 oktober 2013
Surya epaper 18 oktober 2013Surya epaper 18 oktober 2013
Surya epaper 18 oktober 2013Portal Surya
 
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]Noeh Nemen
 

Similar to SEOHAJI (20)

Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD MalangTugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
 
SKOR Edisi 23
SKOR Edisi 23SKOR Edisi 23
SKOR Edisi 23
 
SKOR Edisi 023
SKOR Edisi 023SKOR Edisi 023
SKOR Edisi 023
 
P1 Etika Profesi_Kelompok 3.pptx
P1 Etika Profesi_Kelompok 3.pptxP1 Etika Profesi_Kelompok 3.pptx
P1 Etika Profesi_Kelompok 3.pptx
 
Kasus pengadaan al quran final
Kasus pengadaan al quran finalKasus pengadaan al quran final
Kasus pengadaan al quran final
 
SKOR Edisi 030 [Maret-2015]
SKOR Edisi 030 [Maret-2015]SKOR Edisi 030 [Maret-2015]
SKOR Edisi 030 [Maret-2015]
 
Tabloid SKOR Edisi-30
Tabloid SKOR Edisi-30Tabloid SKOR Edisi-30
Tabloid SKOR Edisi-30
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Kedaulatan Rakyat 28 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 28 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 28 Februari 2014
 
Epaper surya 23 oktober 2013
Epaper surya 23 oktober 2013Epaper surya 23 oktober 2013
Epaper surya 23 oktober 2013
 
Kedaulatan Rakyat 13 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 13 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 13 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 13 Februari 2014
 
Bahasa Indonesia Hukum
Bahasa Indonesia HukumBahasa Indonesia Hukum
Bahasa Indonesia Hukum
 
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptxTugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
Tugas Akuntansi Forensik_Kasus e-KTP.pptx
 
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
 
Daftar tangkapan terbesar kpk
Daftar tangkapan terbesar kpkDaftar tangkapan terbesar kpk
Daftar tangkapan terbesar kpk
 
Kedaulatan Rakyat 25 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 25 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 25 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 25 Februari 2014
 
Surya epaper 18 oktober 2013
Surya epaper 18 oktober 2013Surya epaper 18 oktober 2013
Surya epaper 18 oktober 2013
 
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
 
Tabloid SKOR Edisi 28
Tabloid SKOR Edisi 28Tabloid SKOR Edisi 28
Tabloid SKOR Edisi 28
 

Recently uploaded

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 

Recently uploaded (20)

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 

SEOHAJI

  • 1. AKUNTANSI PEMERINTAHAN Studi Kasus Penyimpangan Suryadharma Ali Terkait Penyalahgunaan Dana Operasional Menteri ( APBN ) Devita Andina S 022116011 Ulpa Zulianti 022116012 Lolitasari 022116013 Tia Yulistiani 022116029 Sharah Salsabila 022116030 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN Jl. Pakuan PB No. 452, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017
  • 2. PENDAHULUAN Berbicara mengenai keuangan negara memang menjadi salah satu hal terpenting dalam proses penyelenggaraan kegiatan negara yang berkenaan dengan kepentingan publik. Bahkan hal yang berkenaan dengan Keuangan Negara memiliki kedudukan yang istimewa dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang tertuang dalam Bab III pasal 23c yang berisikan bahwa: “Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang. Keuangan negara merupakan semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara sehubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. Dengan demikian perlu pengawasan ketat terhadap pengelolaan keuangan negara dari semua pihak baik itu masyarakat, swasta, terlebih lagi oleh pemerintah karena berkenaan dengan fungsi pemerintah sebagai penyelenggara kegiatan pemerintahan dan penyelenggaraan kegiatan publik. Jika keuangan negara dikelola secara baik dan benar, dengan sistem pengawasan yang mengutamakan transparansi dan akuntabilitas maka akan mengurangi peluang untuk menyalahgunakan keuangan negara dan berdampak terhadap peningkatan perekonomian negara, serta berdampak pula terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di masa kini dan mendatang. Meskipun telah didukung dengan adanya rangkaian Undang- Undang di bidang keuangan negara, khususnya Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang BPK, tetapi independensi BPK sebagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk memeriksa keuangan negara demi terwujudnya transparansi dan akuntabiltas keuangan negara dinilai masih kurang optimal. Salah satu kendala yang membatasi BPK baik di pusat ataupun di daerah dalam melaksanakan pemeriksaan yaitu masalah keterbatasan akses informasi dalam proses pemeriksaan. Pembatasan informasi dari obyek pemeriksaan tersebut menimbulkan akan berdampak pada hasil rekomendasi yang didasarkan atas bukti-bukti dalam proses pemeriksaan, mulai dari hasil laporan yag berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion report), Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan (Unqualified Opinion Report with Explanatory Language), Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualiafield Opinion), Pendapat tidak Wajar (Adverse Opinion), bahkan Pernyataan tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion).
  • 3. PEMBAHASAN Kronologis Kasus Suryadharma Ali Popularitas Suryadharma Ali sudah tidak terbantahkan lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Laki - laki yang lahir pada 19 September 1956 ini telah menghebohkan publik karena kasus penyelenggaraan biaya haji di kementerian agama tahun 2012 –2013. Mencuatnya kasus penyelewengan biaya haji yang menyeret nama Suryadharma Ali ini akibat adanya laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah mencium adanya penyimpangan dalam perjalanan haji di bawah wewenang Kementerian Agama. Dalam laporan tersebut, Muhammad Yusuf yang saat itu menjabat sebagai Ketua PPATK mengatakan, sepanjang 2004-2012, ada dana biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sebesar Rp 80 triliun dengan bunga sekitar Rp 2,3 triliun. Berdasarkan audit PPATK, ada transaksi mencurigakan sebesar Rp 230 miliar yang tidak jelas penggunaannya. PPATK mengatakan, ada indikasi dana haji ditempatkan di suatu bank tanpa ada standardisasi penempatan yang jelas. KPK menyambut temuan tersebut dan melakukan penyelidikan selama hampir setahun. Namun, belum ada pihak-pihak yang diperiksa. Mulai Januari 2015, KPK justru melakukan penyelidikan atas dugaan penyimpangan dana haji tahun anggaran 2012-2013. Saat itu, selain pengadaan barang dan jasa, komisi antirasuah itu juga menyelidiki biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan pihak-pihak yang diduga mendapatkan fasilitas pergi haji. Tak perlu menunggu lama, KPK langsung meminta keterangan pihak- pihak terkait. Perjalanan kasus ini bermula pada Februari 2015 KPK meminta keterangan anggota Komisi VIII DPR, Hasrul Azwar, terkait pengelolaan dana haji. Selain itu, KPK juga meminta keterangan anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat asal fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Jazuli Juwaini. Pada bulan Maret 2015 KPK meminta keterangan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu. Kemudian pada 6 Mei 2015, KPK meminta keterangan Menteri Agama Suryadharma Ali terkait penyelidikan proyek pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan haji. Selama sepuluh jam, Suryadharma, di antaranya, dicecar soal pemondokan haji yang tak layak. Pada 15 Mei 2015 Ketua KPK Abraham Samad menyatakan bahwa dalam satu atau dua pekan ke depan KPK akan menetapkan tersangka terkait proyek pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan haji di Kementerian Agama pada tahun anggaran 2012-2013. Pada 22 Mei 2015, KPK menggeledah ruang kerja Suryadharma di lantai II Gedung Pusat Kementerian Agama di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, selama sembilan jam dan menetapkan Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013. Nilai dana haji yang dikelola Analisis lebih dari Rp 1 triliun. Suryadharma diduga melanggar Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 UU No 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Tak hanya itu, Suryadharma juga telah dicegah bepergian ke luar negeri. Realitas–realitas berkenaan dengan kasus Suryadharma Ali tersebut dapat diketahui oleh masyarakat karena adanya pemberitaan media
  • 4. massa. Tentunya kegiatan jurnalistik yang menjadi bagian kerja media massa tidak dapat dipisahkan dari proses mengolah fakta menjadi informasi. Media massa menginformasikan realitas yang berlangsung di suatu tempat, namun realitas tersebut telah dibentuk, dibingkai dan di poles sedemikian rupa oleh media tersebut. Media melakukan tindakan kostruktif berdasarkan ideologi yang menjadi landasan media tersebut. Pada akhirnya realitas social tersebut dianggap sebagai “fakta”, terlepas dari berarti tidaknya isi pemberitaan tersebut. Pemberitaan mengenai penahanan Suryadharma Ali oleh KPK terdapat di situs kompas.com. Analisis Kasus • Sebab Kasus Korupsi Suryadharma Ali Berdasarkan kasus di atas, dinyatakan bahwa Ketua PPATK Muhammad Yusuf mengatakan, sepanjang 2004-2012, ada dana biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sebesar Rp 80 triliun dengan bunga sekitar Rp 2,3 triliun. Berdasarkan audit PPATK, ada transaksi mencurigakan sebesar Rp 230 miliar yang tidak jelas penggunaannya. PPATK mengatakan, ada indikasi dana haji ditempatkan di suatu bank tanpa ada standardisasi penempatan yang jelas. KPK menyambut temuan tersebut dan melakukan penyelidikan selama hampir setahun. Namun, belum ada pihak- pihak yang diperiksa. Mulai Januari 2014, KPK justru melakukan penyelidikan atas dugaan penyimpangan dana haji tahun anggaran 2012-2013. Saat itu, selain pengadaan barang dan jasa, komisi antirasuah itu juga menyelidiki biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan pihak- pihak yang diduga mendapatkan fasilitas pergi haji. Tak perlu menunggu lama, KPK langsung meminta keterangan pihak-pihak terkait. Berikut ini adalah perjalanan kasusnya: ➢ 3 Februari 2014 : KPK meminta keterangan anggota Komisi VIII DPR, Hasrul Azwar, terkait terkait pengelolaan dana haji. ➢ 6 Februari 2014 : KPK juga meminta keterangan anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat asal fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Jazuli Juwaini. ➢ 19 Maret 2014 : KPK meminta keterangan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji danUmroh Kementerian Agama Anggito Abimanyu. ➢ 6 Mei 2014 : KPK meminta keterangan Menteri Agama Suryadharma Ali terkait penyelidikan proyek pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan haji. Selama sepuluh jam, Suryadharma, di antaranya, dicecar soal pemondokan haji yang tak layak.
  • 5. ➢ 15 Mei 2014 : Ketua KPK Abraham Samad menyatakan bahwa dalam satu atau dua pekan ke depan KPK akan menetapkan tersangka terkait proyek pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan haji di Kementerian Agama pada tahun anggaran 2012-2013. ➢ 16 Mei 2014 : Bakal calon presiden Prabowo Subianto sempat memuji Suryadharma dalam kapasitas Suryadharma sebagai Menteri Agama. Ia menilai, penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama setiap tahunnya sudah sangat baik. ➢ 22 Mei 2014 : KPK menggeledah ruang kerja Suryadharma di lantai II Gedung Pusat Kementerian Agama di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, selama sembilan jam. ➢ 22 Mei 2014 : KPK menetapkan Suryadharma sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa haji di Kementerian Agama tahun anggaran 2012-2013. Nilai dana haji yang dikelola lebih dari Rp 1 triliun. Suryadharma diduga melanggar Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 UU No 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Tak hanya itu, Suryadharma juga telah dicegah bepergian keluar negeri. • Modus Operasi atas Kasus Suryadharma Ali Celah pertama pengelolaan dana setoran awal calon jamaah regular maupun ONH plus. Celah kedua terletak pada ongkos biaya penyelenggaraan haji dan penggunaan jasa bunga setoran awal haji. Selain itu menurut temuan ICW para petinggi Kemenag juga bermain pada pengadaan yang berkaitan dengan penyelenggaraan haji. Seperti pengadaan transportasi udara, darat, katering, pemondokan dan lain-lain. Terakhir para pemain proyek juga memanfaatkan Dana Abadi Umat (DAU) yang sebenarnya telah dibekukan. "Kementerian Agama menjadikan DAU sebagai cadangan yang bisa sewaktu-waktu digunakan apalagi dana ini tidak jelas perhitungannya dan kriterianya.
  • 6. • Akibat dan Dampak yang Ditimbulkan atas Kasus Suryadharma Ali Akibat perbuatan Suryadharma Ali tersebut, negara mengalami kerugian keuangan sebesar Rp 27,283 miliar dan 17,967 Riyal Saudi. Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Supardi menyebutkan, kerugian itu lantaran Suryadharma Ali menyalahgunakan wewenang sewaktu menjabat Menteri Agama dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2010-2013. Dalam banding atas vonis ini, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat vonis itu menjadi 10 tahun penjara. Merujuk berkas dakwaan, selama menjabat Menteri Agama, Suryadharma Ali menyalahgunakan sisa kuota haji periode 2010-2012 dengan memberangkatkan 1.771 orang pergi haji tidak sesuai nomor antrean. Secara melawan hukum menunjuk orang- orang tertentu yang tidak memenuhi persyaratan, menjadi petugas panitia penyelenggara ibadah haji Arab Saudi tidak sesuai ketentuan, dan memanfaatkan sisa kuota haji nasional tidak berdasarkan prinsip keadilan. Selain itu, JPU juga menyatakan, Suryadharma Ali telah memperkaya 1.771 orang yang diberangkatkan ke Arab Saudi untuk menunaikan haji itu, sejumlah Rp 12,328 miliar.
  • 7. PENUTUP Korupsi merujuk pada tindakan yang berupaya untuk menyalahgunakan kepercayaan publik guna mendapatkan keuntungan tertentu secara sepihak. Hal tersebut menggambarkan bahwa korupsi mencakup pada penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan nepotisme, juga penyalahgunaan yang menghubungkan sektor swasta dan pemerintahan seperti penyogokan, pemerasan, intervensi kebijakan, dan penipuan. Suryadharma Ali merupakan seorang politikus asal Jakarta yang pernah dipercaya untuk memimpin lembaga negara sebesar Kementrian Agama Republik Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa seorang Suryadharma Ali ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Keterlibatan Suryadharma Ali dalam kasus pengelolaan dana haji di Kementrian Agama itu sendiri pada dasarnya menunjukan bahwa ada aktivitas menyimpang yang dilakukan di Kementrian Agama (khususnya dalam pengelolaan dana haji Indonesia) sebagai aparatur pemerintahan. Permasalahan awal yang melibatkan Suryadharma Ali dalam menyalahgunakan kewenangannya untuk kepentingan instansi dan dirinya sendiri, tentu menjadi ironi ketika dihadapakan pada Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kementrian Agama yang menjamin terpenuhinya kebutuhan publik terkait pengelolaan dana haji yang dihimpun. Terlihat jelas ada pertentangan yang cukup mendasar manakala Suryadharma Ali sebagai seorang elit birokrat yang seharusnya memiliki tugas dan fungsi untuk melayani kepentingan publik bertolak belakang dengan tindakannya yang memberangkatkan keluarga instansi Kementrian Agama (Kemenag) untuk naik haji, serta melakukan penggelembungan dana kordinasi, transportasi, dan akomodasi untuk kepentingan privat. Padahal jika memang Suryadharma Ali memiliki pemikiran rasional dan berupaya melayani masyarakat maka hal- hal semacam aktivitas yang menguntungkan diri sendiri ataupun kelompok tertentu tidak perlu dilakukan karena bertentangan dengan prinsip pelayanan publik sebagaimana diamanatkan oleh UU. Sebagai lembaga negara yang mengurusi urusan terkait agama sudah sepantasnya Kementerian Agama menjadi teladan bagi lembaga negara lainnya sebagai lembaga yang amanah, bersih dan benar-benar mencerminkan orang yang tahu aturan agama. Kasus korupsi yang berkali-kali menimpa tubuh Kementerian Agama seolah menjadi semacam ‘penyakit’ yang sangat berbahaya dan menular dari satu generasi ke generasi lainnya. Terhitung sejak terbongkarnya kasus korupsi dana haji oleh Said Agil Al-Munawar di tahun 2004, kemudian dilanjutkan kasus korupsi dalam pengadaan Al-Quran di tahun 2012, kemudian kini berlanjut dugaan kuat korupsi dana haji dan Dana Abadi Umat (DAU) membuat wajah Kementerian Agama tercoreng. Meskipun demikian, penyalahgunaan kepentingan publik untuk kepentingan privat merupakan salah satu perwujudan penyimpangaan di instansi pemerintahan. Hal ini cenderung terjadi karena tidak adanya mekanisme pengawasan dari civil society terhadap
  • 8. aktivitas Suryadharma Ali dan instansinya guna menuntut akuntabilitas pelayanan publik. Praktik penggelembungan dana biaya pengelolaan haji itu sendiri pada dasarnya membawa dampak negatif karena menyerap anggaran dana pemerintah yang bersumber dari masyarakat itu sendiri. Hal ini menjadi ironis manakala penggunaan kewenangan tersebut digunakan untuk memberangkatkan keluarga pejabat dan keluarga instansi di Kementrian Agama naik haji. Jadi semakin jelas bahwa telah terjadi penyalahgunaan kewenangan terhadap pengelolaan dana haji dan penyimpangan pengalokasian dana untuk kepentingan privat.