2. Klasifikasi
Nama umum
Indonesia : Jeruk nipis, Jeruk pecel
Inggris : Lime
Melayu : Limau nipis, Limau asam
Vietnam : Chanh vo mong, Chanh ta
Thailand : Manao
Philipina : Dayap
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (tumbuhan)
Subkingdom: Tracheoblonta (tumbuhan berpembuluh)
Superdivisi: Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Subkelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus: Citrus
Spesies: Citrus aurantifalia (Christm.) Swing
3. Ciri-ciri
Pohon berukuran sekitar 5 sampai 8 meter
Batang pohonnya berduri, berkayu ulet dan keras
Daunnya majemuk dan berbentuk elips dengan pangkal membulat dan ujung
tumpul
Tulang daun menyirip
Bunganya berwarna putih kekuningan
Biasanya tumbuh pada daratan rendah, kurang lebih 500 meter diatas
permukaan laut
Terdapat di seluruh Indonesia
Sangat menyukai tempat yang dapat terkena sinar matahari secara langsung.
Mulai berbuah pada umur 2,5 tahun
Buahnya berbntuk bulat sebesar bola pingpong berwarna hijau tua atau
kekuning – kuningan
Memiliki garis tengah di dalamnya dan terdapat biji kecil yang berbentuk sedikit
pipih berwarna putih kehijauan
Rasanya asam dan sedikit pahit seperti rasa
Akarnya tunggang
4. Cara Menanam
Siapkan pohon jeruk nipis
Siapkan lahan untuk ditanami jeruk nipis
Atur dan ukur jarak pohon dengan luas tanah, dan jarak antar pohon 3-4 meter
Gali tanah ukuran lebar 1x1 meter dengan kedalaman 1 meter
Masukan jerami atau daun-daunan kering kemudian bakar sampai menjadi abu
[fungsi untuk membuang unsur hara dari tanah]
Lebih bagus lubang di biarkan terbuka terkena matahari selama 1-2 minggu
Masukan pasir kira-kira 10-20 cm [fungsi untuk mempercepat akar berkembang]
Masukan tanah yang sudah di campur dengan dedak atau bekas penggilingan padi
dan pupuk kandang
Jika ada, setiap per-20 cm tumpukan tanah dikasih jerami [fungsi untuk
mempercepat akar berkembang] Tumpukan tanah harus lebih tinggi dari
permukaan tanah kira-kira 20-40 cm
Buka plastik/polybag. Sebelum dimasukan ke dalam galian, cari akar tunggal jeruk
tersebut, kemudian potong sedikit [fungsi agar akar jeruk berkembang ke samping]
Masukan bibit jeruk di atas galian lalu tutup dengan tanah
Buat parit/saluran air di sekitar pohon kira-kira 1 meter dari batang pohon
Kemudian siram, dan berdoalah supaya tumbuh bagus.
5. Pemeliharaan
Penyulaman
Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.
Penyiangan
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat
pemupukan juga dilakukan penyiangan.
Pembubunan
Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar
perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar
sudah mulai terlihat.
Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan
cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan.
Pengairan dan Penyiraman
Penjarangan Buah
Penjarangan bertujuan agar pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot
buah serta kualitas buah terjaga.
6. Panen
Ciri dan Umur Panen
Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya
berumur antara 28–36 minggu, tergantung
jenis/varietasnya.
Cara Panen
Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas.
Perkiraan Produksi
Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per
tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi
jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah
produksi di negara subtropis yang dapat mencapai 40
ton/ha.
7. Hama
Rayap (Nsutistermes sp)
Hama ini merusak akar tanaman jeruk nipis, sehingga transportasi air
dan unsur hara terganggu. Pengendaliannya adalah dengan membongkar
sarang rayap di dalam tanah dan memusnahkannya dengan insektisida.
Kupu-kupu Pastur (Papilio memnon)
Hama ini terutama menyerang daun tanaman jeruk yang masih kecil atau
tanaman jeruk di persemaian.
Kutu Tepung Jeruk (Pseudococcus citri)
Kutu ini menghisap cairan tanaman buah jeruk dan mengeluarkan kotoran
manis. Kotoran itu akan ditumbuhi cendawan jelaga (Capnodium citri)
yang mengakibatkan buah, daun, batang, dan ranting menjadi hitam,
sehingga fotosintesis akan terganggu.
Untuk pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan predator
(pemangsa) seperti Cryptolaemus motrouzieri atau menyemprot dengan
insektisida seperti Diazinon dan Parathion.
8. ► Membantu dalam pengangkatan sel kulit mati
► Membantu membersihkan komedo
► Membuat wajah lebih sehat dan bersinar
► Amandel
► Batuk
► Influenza
► Batu ginjal
► Difteri
► Demam
► Jerawat
► Rambut rontok & Ketombe
► Melebatkan rambut
► Vertigo
► Radang tenggorokan
► Lendir di tenggorokan
► Kurap atau Panu
► Demam saat Malaria
► Terkilir
► Pegal linu
► Sakit gigi
► Melangsingkan badan
► Menambah stamina
► Tekanan darah tinggi
Manfaat [untuk kesehatatan]
Manfaat [untuk kecantikan]