2. STRATEGI INTERNASIONAL
MENGIDENTIFIKASI PELUANG INTERNASIONAL:
- Strategi Internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada diluar pasar domestic
perusahaan
- International strategic management adalah suatu proses perencanaan yang komprehensif yang ditujukan
untuk merumuskan dan melaksanakan strategi-strategi yang memungkinkan perusahaan untuk bersaing
secara efektif dipasar internasional.
- Proses pengembangan strategi internasional secara khusus sering disebut strategic planning
(perencanaan strategik).
- Pasar Internasional menghasilkan peluang baru yang potensial
Perusahaan dapat mencapai 4 manfaat peluang internasional:
1.Meningkatkan Ukuran/pangsa Pasar
2.Tingkat Pengembalian Investasi (ROI) yang lebih baik
3.Skala Ekonomi dan Pembelajaran (economic of scale) yang lebih
4.Keuntungan yang lebih kompetitif melalui pemilihan lokasi
3. Perencana strategik mesti menjawab pertanyaan yang sama
secara fundamental:
• Apa produk dan/atau jasa yang akan dijual perusahaan?
• Dimana dan bagaimana perusahaan membuat produk atau jasa ?
• Di mana dan bagaimana menjual produk dan/atau jasa?
• Di mana dan bagaimana perusahaan memperoleh sumber daya yang diperlukan?
• Bagaimana suatu perusahaan dapat berkinerja melebihi pesaingnya?
4. ◦ Pengembangan strategi domestik mesti didasarkan atas kebijakan pemerintah nasional, satu mata uang,
satu sistem akuntansi, satu sistem politik, dan satu sistem legal, satu bahasa, dan kesamaan budaya
nasional. Sedangkan dalam strategi internasional, manajer perencana strategik harus memahami banyak
pemerintah, banyak mata uang, banyak sistem akuntansi, banyak sistem politik, dan banyak sistem legal.
Perbedaan operasi domestik dan bisnis.
5. MENGEMBANGKAN STRATEGIK INTERNASIONAL
Manajemen yang efektif dimulai dengan menetapkan sasaran – tujuan
yang diharapkan (dan direncanakan) untuk dicapai oleh sebuah bisnis.
Penetapan sasaran memiliki 4 tujuan spesifik: 1) Memberikan pedoman
bagi para manajer; 2) Membantu mengalokasikan sumber daya; 3)
membantu menentukan budaya perusahaan; dan 4) membantu
manajer menilai kinerja.
6. Setiap perusahaan menetapkan 3 jenis sasaran:
1.Sasaran jangka panjang
2.Sasaran jangka menengah
3.Sasaran jangka pendek
7. Untuk mencapai sasaran-sasaran yang sudah ditentukan
tersebut, biasanya perusahaan mempertimbangkan 3 jenis
strategi:
1. Strategi perusahaan: Strategi untuk menentukan sikap keseluruhan perusahaan ke arah
pertumbuhan dan cara cara perusahaan mengelola bisnis atau lini produknya
2. Strategi bisnis: Strategi, pada tingkat unit bisnis atau lini produk, yang berfokus pada posisi
kompetitif perusahaan
3. Strategi fungsional: Strategi yang digunakan manajer di bidang khusus untuk memutuskan
cara terbaik mencapai tujuan perusahaan melalui produktivitas
10. TIGA SASARAN GLOBAL SEBAGAI SUMBER KEUNGGULAN
DAYA SAING PERUSAHAAN
1. Global Efficiency
Global efisiensi dapat dicapai oleh perusahaan internasional melalui pemilihan lokasi yang efisien, dimana
perusahaan dapat memilih negara dimana perusahaan dapat berproduksi dan beroperasi secara lebih efisien
dibanding perusahaan domestik.
2. Multimarket Flexibility
perusahaan internasional dapat memanfaatkan lingkungan bisnis suatu negara secara lebih fleksibel dibanding
perusahaan domestik. Perusahaan dapat memanfaatkan pasar nasional negara-negara yang memberikan peluang
permintaan yang besar, misalnya pendapatan perkapita, jumlah konsumen potensial, pereferensi konsumen
terhadap produk perusahaan internasional, misalnya KFC, Mc. Donald, Hypermart, dan Pizza Hut.
3. Worldwide Learning
perusahaan internasional dapat memanfaatkan keragaman lingkungan operasi di banyak negara sebagai suatu
pembelajaran secara keorganisasian. Perbedaan lingkungan operasi dapat menyebabkan perusahaan internasional
belajar banyak untuk memperoleh efisiensi yang lebih tinggi. Contoh, McDonald menyesuaikan operasinya dengan
lingkungan bisnis domestik.
11. ALTERNATIF STRATEGIK
1. Home Replication Strategy
suatu perusahaan memanfaatkan kompetensi intinya atau keunggulan khusus perusahaannya di pasar
domestik dan mencoba menerapkan kekuatan daya saingnya itu untuk beroperasi di pasar asing yang
dimasuki perusahaan. Contoh Mercedez Benz menggunakan strategi replika di Jerman, sebagai contoh
mengandalkan merek terkenal, reputasi mesin, mobil mewah, untuk berkompetisi di pasar asing.
2. Multidomestic Strategy
suatu kumpulan operasi subsidiari perusahaan secara independen, sehingga masing-masing subsidiari
perusahaan memfokuskan operasinya pada pasar domestik. Setiap subsidiari bebas melakukan
pembudayaan produknya, program promosi pemasaran, dan teknik operasi yang paling cocok untuk
memenuhi kebutuhan konsumen setempat.
12. ALTERNATIF STRATEGIK
3. Global Strategy
Global strategy memandang dunia ini sebagai satu pasar dan sasaran perusahaan menciptakan produk dan
jasa yang terstandardisasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen sedunia.
Strategy ini betolak belakang dengan strategy multidomestic. Perusahaan berupaya memperoleh economies
of scale dalam operasi/produksinya dan mengkonsentrasikan aktivitaas produksi secara efisien, dan
membuat periklanan dan kampanye pemasaran secara global.
Perusahaan harus mengkoordinasikan strategi produksi dan pemasaran, biasanya mengkonsentrasikan
tanggung jawab keputusan pada kantor pusat perusahaan.
13. ALTERNATIF STRATEGIK
4. Transnasional strategy
Transnasional strategy mencoba mengkombinasikan manfaat skala efisiensi global dengan keunggulan
adanya penerimaan/responsivness lokal. Jadi strategy ini memadukan global strategy dan multidomestic
strategy.
Perusahaan transnational dapat memilih untuk memusatkan fungsi manajemen dan pembuatan
keputusan, misalnya penelitian dan pengembangan dan keuangan ditempatkan pada keputusan kantor
pusat. Sedangkan fungsi SDM dan pemasaran didesentralisasikan kepada kepada manajer subsidiari lokal
untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan secara lebih baik sesuai dengan budaya lokal dan lingkungan
bisnis.
Contoh, perusahaan Microsoft, berpusat di USA dengan subsidiari seluruh dunia.
14. KOMPONEN STRATEGIK INTERNASIONAL
1. Distinctive Competence
Distinctive Competence (Kompetensi Beda) adalah komponen pertama dalam strategi internasional,
menjawab pertanyaan: “apakah perusahaan kita mampu melakukan sesuatu yang melebihi pesaing kita?
Distinctive competence dapat berupa keunggulan teknologi, efisiensi dalam jaringan distribusi, peraktek
keorganisasian yang superior, merek dagang yang terkenal. Dalam teori elective Dunning disebut sebagai
keunggulan kepemilikan dipandang oleh banyak ahli sebagai kondisi yang perlu bagi perusahaan untuk
bersaing secara sukses di pasar dalam negeri. Contoh perusahaan yang mempunyai distinctive competence
adalah Robert Bosch GmbH, sebuah perusahaan pemasok peralatan elektronik otomotif sebagai
perusahaan pertama untuk mengembangkan dan menjual injeksi minyak elektronik dan sistem rem
antilock.
15. KOMPONEN STRATEGIK INTERNASIONAL
2. Scope of Operations (Lingkup Operasi)
Komponen kedua, scope operations, menjawab pertanyaan:” Di mana kita akan melakukan bisnis?’ Scope
dapat didefinisikan sebagai wilayah geografi, seperti negara, wilayah dalam negara, dan/atau kluster
negara. Scope dapat berfokus kepada celah pasar, atau produk dalam satu atau lebih wilayah, seperti celah
pasar premium-quality, pasar dengan produk murah,atau celah pasar khusus . Contoh, secara scope
geografis taman operasi perusahaan Disney Land adalah USA, Jepang, Perancis, dan Hong Kong, namun
dari sisi scope geografi distribusi dan penjualan produk dagangannya lebih dari 100 negara.
16. KOMPONEN STRATEGIK INTERNASIONAL
3. Resource Deployment
Resource deployment (penyebaran sumberdaya) menjawab pertanyaan “ Bila kita akan bersaing di pasar-
pasar tertentu, bagaimana kita mengalokasikan/menyebarkan sumberdaya kita ke pasar-pasar tersebut?”
Sebagai contoh, Disney mempunyai taman di empat negara, namun perusahaan tentu tidak akan
berkomitmen mengalokasikan sumberdaya secara sama pada setiap negara. Manajemen strategik
menentukan skala prioritas dalam pengalokasian sumberdaya yang terbatas. Perusahan MNC memilih
penempatan sumberdaya di seluruh dunia. Sebagai contoh, Perusahaan Sharp Corporation yang berkantor
pusat di Osaka mempunyai 33 pabrik di 25 negara.
17. KOMPONEN STRATEGIK INTERNASIONAL
3. Synergy
Komponen keempat dalam strategi internasional, synergy, menjawab pertanyaan “Bagaimana supaya
elemen-elemen yang berbeda dalam bisnis kita saling menguntungkan?” Sasaran sinergy adalah untuk
menciptakan suatu situasi di mana secara keseluruhan mempunyai nilai lebih besar daripada jumlah
masing-masing bagian. Ada orang mengibaratkan bahwa sinergi itu satu + satu = tiga.
18. MENGEMBANGKAN STRATEGIK INTERNASIONAL
Pengembangan strategi internasional bukanlah proses satu dimensi.
Perusahaan umumnya melaksanakan manajemen strategik internasional dalam tiga tahap: perumusan strategi,
implementasi strategi dan pengendalian strategi
1. Dalam perumusan strategi perusahaan menetapkan sasaran dan rencana strategik yang diperlukan untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan. Dalam formulasi stragegi internasional manajer mengembangkan,
menyaring dan setuju pasar mana yang akan dimasuki atau keluar dari pasar tertentu dan bagaimana bersaing
di pasar itu.
2. Dalam implementasi strategi perusahaan mengembangkan taktik untuk mencapai strategi internasional yang
telah ditetapkan. Implementasi strategi dicapai via desain organisasi, pelaksanaan kerja oleh karyawan, dan
sistem pengendalian.
19. Pernyataan Misi
Organisasi memilai proses perencanaan strategi internasional dimulai dengan menciptakan pernyataan
misi, untuk memperjelas tujuan organisasi, nilai dan arah perusahaan. Pernyataan misi digunakan sebagai
cara untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan terhadap perusahaan baik internal maupun
eksternal tentang arah strategik perusahaan. Pernyataan misi dapat secara khusus menjelaskan target
perusahaan, konsumen sasaran, produk utama dan jasa, kedudukan secara geografis, teknologi utama, daya
saing, rencana untuk pertumbuhan, profit, filosofi dasar perusahaan dan image publik yang diinginkan.
20. Scanning Lingkungan Dan Analysis SWOT
◦ Langkah kedua adalah SWOT analysis. SWOT adalah akronim dari “Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats”. Untuk
menganalisis SWOT yaitu Menganalisis Organisasi dan lingkungannya (Analisis lingkungan: Proses pemindaian lingkungan bisnis
terhadap segala ancaman dan peluang; analisis organisasi: Proses analisa kekuatan dan kelemahan perusahaan).
◦ Data yang dikumpulkan untuk analisis berupa data mengenai semua elemen lingkungan internal dan eksternal perusahaan
termasuk pasar, isu-isu peraturan, kondisi persaingan, biaya produksi, dan produktivitas tenaga kerja.
◦ Para manajer perusahaan menggunakan informasi yang diperoleh dari SWOT analisis untuk mengembangkan strategi yang
efektif.
◦ Strategi yang efektif adalah strategi yang mampu memanfaatkan dan mendayagunakan peluang lingkungan dan kekuatan
organisasi serta mampu menetralisir ancaman lingkungan dan mencegah dan mengatasi kelemahan organisasi perusahaan.
◦ Sebagai contoh, London Sumatera TBK membangun perkebunan di Sumatera Selatan dalam upaya memanfaatkan peluang
ketersediaan lahan dan upah buruh murah di provinsi ini.
21. Sasaran Strategik
Rencana strategik mencerminkan keputusan tentang alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan sasaran
strategis. Rencana Strategik ditentukan oleh dewan dan manajemen puncak.
Merujuk kepada misi perusahaan dan analisis SWOT, maka dalam perencanaan strategik internasional ditetapkan
sasaran strategik. Sasaran strategik adalah tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan melalui serangkaian
aktivitas tertentu. Sasaran strategik harus terukur, layak, dan dalam kerangka jadwal waktu tertentu serta
menjawab pertanyaan: “berapa banyak, bagaimana, dan kapan?”
Taktik
Setelah sasaran strategik ditetapkan, langkah selanjutnya dalam perencanaan manajemen strategik adalah
mengembangkan taktik untuk mencapai sasaran. Taktik biasanya lebih banyak melibatkan para manajer tingkat
menengah dan fokus pada implementasi sasaran strategik secara rinci.
Kerangka Pengendalian
Aspek akhir yang penting dalam perencanaan strategik adalah kerangka kerja pengendalian, suatu proses
keorganisasian dan manajerial yang menjaga agar perusahaan bergerak maju mencapai sasaran strategik yang
telah dirumuskan.