1. 1 Nirahai, et all. Pengaruh Cahaya Terhadap Fotosintesis
PENDAHULUAN
Fotosintesis adalah suatu proses pembentukan bahan organik
dari bahan anorganik dengan bantuan dari cahaya matahari.
Fotosintesis juga biasa disebut proses asimilasi zat karbon karena
bahan baku yang digunakan dalam fotosintesis salah satunya
adalah karbondioksida. Umumnya tumbuhan melakukan proses
fotosintesis saat siang, saat ada cahaya matahari dan fotosintesis
hanya terjadi pada tumbuhan yang memiliki zat klorofil (Harahap,
2012). Proses fotosintesis didukung oleh beberapa faktor
diantaranya adalah luas daun, laju fotosintesis, dan faktor
lingkungan sekitar tumbuhan. Luas daun berpengaruh pada
fotosintesis karena berhubungan dengan kapasitas penyerapan
cahaya oleh daun berbeda-beda, semakin luas permukaan daun,
maka cahaya yang ditangkap atau diserap juga semakin banyak dan
membuat fotosintesis semakin lancar. Cahaya berpengaruh pada
fotosintesis karena berfungsi sebagai sintesis klorofil pada daun,
yang nantinya akan dirubah menjadi energi kimia. Faktor
lingkungan yang berpengaruh pada proses fotosintesis adalah suhu
dan kondisi tanah disekitar tumbuhan (Setyanti dkk, 2013). Suhu
yang rendah akan menyebabkan enzim yang mengkatalis proses
fotosintesis kehilangan energinya. Saat suhu meningkat maka
energi dari enzim juga akan meningkat, namun jika suhunya terlalu
tinggi (suhu diatas 280c) maka enzim akan mengalami denaturasi
dan aktivitas fotosintesis akan menurun (Liang dkk, 2013).
Iindikator kadar klorofil pada tanaman adalah dengan melihat
warna hijau pada daun, kadar klorofil akan semakin banyak atau
tinggi jika daunnya semakin hijau, jika kadar klorofilnya semakin
banyak maka kemampuan tumbuhan untuk fotosintesis akan
semakin tinggi juga (Aziez dkk,2014). Proses fotosintesis tidak
Agrobiosains – Fotosintesis
Pengaruh Cahaya Terhadap Fotosintesis
(The Effect of Light on Photosynthesis)
Lulu Angela Nirahai1
, Rizki Beril Yudatama2
, Yolanda Petricia3
Progam Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegalboto Sumbersari, Krajan Timur, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
Email: angelanirahai@gmail.com
PERTANIAN
ABSTRACT
Photosynthesis is a process of forming carbohydrates from carbon dioxide and water by requiring the help of sunlight, the results of photosynthesis will
produce oxygen which is highly needed by every living thing. Sunlight greatly affects this photosynthesis process, if the sun's light is reduced, a series of
photosynthetic reactions will be determined by the rate of reaction at that stage by considering the intensity of light. Not all sunlight can be used for
photosynthesis, but certain wavelengths of light can break down water molecules in this photosynthesis process. Light with a 360 wavelength range of 720
nm and is known as visible light. Light with a wave range under visible light can be referred to as infrared light which cannot be useful in photosynthesis.
Photosynthesis has the following chemical reactions: 12H2O + 6CO2 + Solar energy and chlorophyll - to -C6H12O6 + 6H2O + 6O2. Most of the results
from plant photosynthesis will be stored in the form of starch or starch. In plants that have already produced fruit, the amium or starch will be stored in the
storage area of the plant, which is the fruit or plant tuber. This starch itself willbe buried in the chloroplast. Corn leaves that received etiolation treatment on
average had a yellow color when dripped with ethanol, which indicated that the etiolation leaves were negative starch. Corn leaves with normal treatment
have fibers in leaves with dark green color with almost all white leaf surfaces, and this indicates that the corn leaves are positively containing starch. This
starch itself is a carbohydrate compound that cannot dissolve in water.
Keywords : Photosynthesis, Wavelength, Pati, Amilum
ABSTRAK
Fotosintesis merupakan suatu proses pembentukan karbohidrat dari karbondioksida dan air dengan memerlukan bantuan cahaya matahari, hasil dari
fotosintesis ini akan menghasilkan oksigen yang sangat dibutukan oleh setiap makhluk hidup. Cahaymatahri sangat mempengaruhi prosesfotosintesis ini,
jika cahay matahari berkurang maka serangkaian reaksi fotosintesis akan ditentukan oleh laju reaksi pada tahap tersebut dengan mempertimbangkan
intensitas cahaya. Tidak semua cahaya matahri dapat digunakan untuk proses fotosintesis, tetapi cahaya dengan panjang gelombang tertentu yang dapat
memecah molekul air dalam proses fotosintesis ini. Cahaya dengan rentang panjang gelombang 360 hinggs 720 nm dan dikenal sebagai cahaya tampak.
Cahaya dengan rentang gelombang dibawah cahaya tampak maka dapat disebut sebagai cahaya infra red yang tidak dapat bermanfaat dalam proses
fotosintesis. Fotosintesis mempunyai reaksi kimia sebagai berikut : 12H2O + 6CO2 + Energi cahaya matahari dan klorofil – menjadi -C6H12O6 + 6H2O
+ 6O2. Sebagian besar hasil dari fotosintesis tumbuhan akan disimpan dalam bentuk pati atau amilum. Pada tanaman yang sudah menghasilkan buah,
maka amium atau pati tersebut akan disimpan pada tempat penyimpanan pada tanaman yaitu buah atau umbi tanaman. Pati ini sendiri akan ditimbun
didalam kloroplas. Daun jagung yang mendapatkan perlakuan etiolasi rata-rata memiliki warna kuning ketika ditetesi dengan etanol, hal tersebut
menandakan bahwa daun etiolasi tersebut negatif amilum. Daun jagung dengan perlakuan normal memiliki serat-serat pada daun dengan warna hijau tua
dengan hampir semua permukaan daun berwarna putih, dan hal tersebut menandakan bahwa daun jagung tersebut positif mengandung amilum. Amilum
ini sendiri adalah suatu senyawa karbohidrat yang tidak dapat larut dalam air.
Keywords: : Fotosintesis, Panjang Gelombang, Pati, Amilum
How to citate: Nirahai. L.A.,R.B. Yudatama., Y.Petricia., 2018. Pengaruh Cahaya Terhadap Hasil Fotosintesis Agrobiosains 1(1): 1-3
2. 2 Nirahai, et all. Pengaruh Cahaya Terhadap Fotosintesis
hanya membutuhkan sumber cahaya tetapi juga membutuhkan
bahan lainnya. Karbon merupakan salah satu bahan penting dalam
pembentukan bahan organik. Tanaman menyerap unsur karbon
dalam bentuk gas karbondioksida yang nantinya digunakan dalam
proses fotosintesis. Proses fotosintesis akan terhambat jika tidak
ada gas karbondioksida sehingga pertumbuhan dan produksi
tanaman juga ikut terhambat karena terhambatnya proses
fotosintesis. Selain unsur karbon salah satu unsur penting dalam
fotosintesis adalah unsur hidrogen. Unsur hIdrogen untuk
fotosintesis diserap dalam bentuk air (H2O), sehingga dalam prose
fotosintesis bahan yang diperlukan adalah karbondioksida, air, dan
juga cahaya (Hasbiah dan Wahidah, 2013).
Terdapat dua rekasi dalam proses fotosintesis yang terjadi di
dalam kloroplas. Membrane tilakoid pada kloroplas merupakan
tempat terjadinya rekasi terang. Reaksi yang terjadi adalah
pemisahan air menjadi oksigen, proton, dan electron, lalu proton
dan electron ditransfer pada membrane tilakoid untu membuat
energy ATP dan NADPH. ENERGI ini akan digunakan dalam
rekasi gelap. Reaksi gelap terjadi di stroma kloroplas, rekasi yang
dilakukan adalah merubah karbondioksida menjadi karbohidrat
(Jhonson, 2016).
Fotosintesis juga terdapat fluktuasi yang disebabkan radiasi
pada tanaman sehingga menyebabkan fotosintesis dinamis.
Fotosintesis dinamis bisa terjadi karena kelembaban udara,
minimnya pengetahuan mengenai perubahan lingkungan, dan
kondisi lingkungan (Kaiser dkk, 2014).
BAHAN DAN METODE
Praktikum Pengaruh Cahaya Terhadap Hasil Fotosintesis
dilakukan di Laboratorium Agrobioteknologi pada Hari Selasa
tanggal 23 Oktober 2018 pada pukul 14.20-16.00 WIB. Bahan dan
alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi: ethanol 95%,
daunjagung normal, penangas, pinset, beaker glass, daun jagung
etiolasi, larutan iodin, pipet, tabung reaksi, dan penjepit kayu.
Cara kerja yang harus dilakukan pertama siapkan tanaman benih
jagung pada dua pot, tempatkan satu pot pada lokasi yang terkena
sinar matahari dan pot lainnya pada kondisi gelap, tanam benih
tersebut kurang lebih selama 7 hari, setealh 7 hari ambil daun
jagung dari dua pot dan potong daunnya 1,5 cm sebanyak 2 helai,
hilangkan pigmen daun dengan cara memasukkan potongan daun
dalam ethanol panas sampai daun menjadi tidak berwarna, setelah
itu ambil daun dan letakkan diatas petri tunggu hingga beberapa
menit dan tetesi dengan larutan iodin, setelah 3 menit lihat
perubahan yang terjadi pada daun. Daun mengandung amilum atau
tidak terlihat dari perubahan warna yang terjadi .
HASIL
Kelompok
PERLAKUAN
Etiolasi Normal
1 - +
2 + +
3 - +
4 - +
5 - +
6 - +
7 - +
8 - +
Keterangan: (-) Negatif amilum
(+) Positif amilum
PEMBAHASAN
Fotosintesis merupakan proses penyusunan bahan organik
(karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan bantuan energi cahaya.
Fotosintesis hanya akan terjadi jika tumbuhan mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya
matahari lalu mengkonversikannya menjadi energi kimia yang
terikat dalam molekul karbohidrat. Fotosintesis terdiri atas 2 fase
yaitu fase I yang berlangsung pada grana dan menghasilkan ATP
dan NADPH2 dan fase II yang berlangsung pada stroma dan
menghasilkan karbohidrat (Ai, 2012).Fotosintesis merupakan
salahsatu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Reaksi dalam fotosintesis yang menghasilkan
glukosa yaitu sebagai berikut :
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Penjelasan secara umum berlangsungnya proses fotosintesis
harus tersedia empat bahan utama, yaitu karbondioksida (CO2), air
(H2O), klorofil dan cahaya matahari. Pada mulanya CO2 akan
diambil oleh stomata (mulut daun) pada daun tumbuhan dari udara
bebas. Kemudian H2O yang berasal dari akar tumbuhan akan
diangkut oleh berkas pengangkut. Selanjutnya klorofil akan
menyerap energi dari cahaya matahari. Semua proses ini akan
berlangsung membentuk suatu reaksi dan menghasilkan O2 dan
C6H12O6. Glukosa yang dihasilkan ini kemudian akan diubah
menjadi lemak, protein dan nutrisi lainnya yang tidak hanya
digunakan oleh tumbuhan itu sendiri, melainkan juga makhluk
hidup lain.
Pada praktikum kali ini kami kali ini melakukan
pengamatan Pengaruh Cahaya Terhadap Hasil Fotosintesis
yang kami lakukan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Jember. Tabel diatas menunjukan hasil dari
pengamatan yang telah kami lakukan. Praktikum ini mengamati
menggunakan sempel tanaman jagung yang telah di tanam dalam
waktu 1 minggu. Tanaman jagung ini mendapatkan dua perlakua
yaitu tanaman jagung etiolasi dan tanaman jagung non etiolasi
(normal). Tanaman jagung etiolasi yaitu tanaman yang memiliki
pertumbuhan yang cepat hal ini terjadi di tempat gelap atau tempat
yang tidak terkena paparan sinar matahari langsung, namun
kondisi dari tumbuhannya relatif rentan, memiliki batang kecil dan
tidak kokoh dan warna dari daun sangat kuning.Tanaman jagung
non etiolasi yaitu tanaman yang memiliki pertumbuhan yang
stabil(tidak rentan) dan tanaman tampak lebih segar berwarna hijau
dan memiliki batang yang kokoh karena terpapar oleh sinar
matahari secara langsung sehingga proses fotosintesis berjalan
dengan baik dan energi yang di hasilkan cukup banyak.
Berdasarkan tabel di atas bahwa kelompok 1, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8
melakukan pengamatan jagung etiolasi negatif amilum karena
warna yang dihasilkan yaitu warna biru, sedangkan jagung normal
positif amilum karena warna yang dihasilkan yaitu kuning
kecoklatan. Kelompok 2 pada jagung etiolasi positif amilum dan
pada jagung normal positif amilum karena keduanya menghasilkan
warna biru. Dari hasil pengamatan yang dilakukan untuk
perlakukan tanaman Jagung dengan perlakuan etiolasi dan
perlakuan normal menunjukkan adanya perbedaan hasil antara
kelompok 2 dengan kelompok lainnya hal ini terjadi karena
kandungan pada daun dengan jumlah yang sedikit. Dari perbedaan
warna yang terjadi atas perlakuan yang menunjukan bagian daun
yang berbeda disebabkan oleh faktor kurannya cahaya matahari,
sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi
fisiologisnya secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum
fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahariyang
cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya
amilum pada daun.
Agrobiosains – Fotosintesis
3. 3 Nirahai, et all. Pengaruh Cahaya Terhadap Fotosintesis
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa tanaman jagung etiolasi sebagian besar tidak mengandung amilum
karena warna yang dihasilkan saat pengamatan yaitu warna biru sehingga
hasil yang di peroleh negatif amilum.Tanaman jagung normal mengandung
amilum karena warna yang dihasilkan saat melakukan pengamatan yaitu
coklat kekuningan sehingga hasil yang diperoleh positif amilum. Proses
fotosintesis akan lebih baik bila daun langsung terkena sinar matahari
sehingga klorofil bekerja dengan sempurna
DAFTAR PUSTAKA
Ai, S. N. 2012. Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Ilmiah Sains,
12(1):28-34
Aziez, A. F., D. Indradewa, P. Yudhono, dan E. Hanudin. 2014. Kehijauan
Daun, Kadar Khlorofil, Dan Laju Fotosintesis Varietas Lokal Dan
Varietas Unggul Padi Sawah Yang Dibudidayakan Secara
Organik Kaitannya Terhadap Hasil Dan Komponen Hasil.
Agrineca, 14(2): 114-127
Harahap, F. 2012. Fisiologi Tumbuhan Suatu Pengantar. Medan: Unimed
Press.
Hasbiah, ST., B. Farhatul Wahidah. 2013. Perbandingan Kecepatan
Fotosintesis Pada Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea) yang
Diberi Pupuk Organik dan Anorganik. Biogenesis, 1(1): 61-69
Jhonson, M.P. 2016. Photosynthesis. Essay in Biochemistry, 60: 255-273
Kaiser, E., A. Morales, J. Harbinson, J. Kromdijk, E. Houvlink, dan Leo,
F.M.Marcelis. 2014. Dynamic Photosynthetic in Different
Environmental Condition. Experimental Botany, 66(9): 2415-
2426.
Liang, Z., X. Sun, F. Wang, W. Wang, dan F. Liu. 2013. Impact of
Environmental Factors on the Photosynthesis and Respiration of
Young Sedlings of Sorgassum thunbergii (Sargassaceae,
Phaeophyta). Plant Sience, 4: 27-33
Setyanti, Y.H., S. Anwar, dan W. Slamet. 2013. Karakteristik Fotosintetik
Dan Serapan Fosfor Hijauan Alfalfa (Medicago sativa) Pada
Tinggi Pemotongan Dan Pemupukan Nitrogen Yang Berbeda.
Animal Agroculture, 2(1): 86-96.
Agrobiosains – Fotosintesis