1. LK 00a EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI – kajian literatur (tidak disubmit)
No Kategori Penyebab Masalah Judul Bahan / Sumber Bacaan Hal Penting Yang Diperoleh Dari Bacaan
(1) (2) (3) (4)
1 Model Pembelajaran tidak
sesuai dengan karakteristik
materi dan siswa
Wacana-VolumeXXIIIEdisiOktober 2023 ; Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Prestasi Administrasi Transaksi SIswa
Kelas XI BDP1 Semester Ganjil SMK Negeri 1 Tabanan
Tahun Pelajaran 2022/2022 oleh Sulaiman
https://ojs.ikip-
saraswati.ac.id/index.php/wacanasaraswati/article/do
wnload/638/403
Pembelajaran di kelas akan sangat efektif apabila guru
melaksanakannya dengan memahami peran, fungsi dan
kegunaan mata pelajaran yang diajarnya, disamping pemahaman
akan hal-hal tersebut keefektifan itu juga ditentukan oleh
kemampuan guru untuk merubah model pengajaran menjadi
model pembelajaran Kompetensi dasar menganalisis prosedur
pencatatan bukti transaksi pada mata pelajaran administrasi
transaksi memegang peranan penting dalam pembelajaran
karena membahas kegiatan untuk mencatat perubahan-
perubahan posisi keuangan sebuah perusahaan yang dilakukan
secara kronologis dengan metode tertentu sehingga hasil
pencatatan dapat dikomunikasikan dengan pihak lain serta
berperan sebagai kunci penentu menuju keberhasilan dalam
mempelajari suatu bidang tertentu.
Berkenaan dengan itu guru dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan mengajar yang dapat menarik
perhatian siswa dan merangsang siswa untuk belajar.
Keterampilan yang mesti dikuasai guru dalam melaksanakan
pembelajaran ada 7, yaitu:
1. Keterampilan bertanya,
2. Keterampilan memberi penguatan,
3. Keterampilan mengadakan variasi,
4. Keterampilan menjelaskan,
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
6. Keterampilan membimbing diskusi,
7. Keterampilan mengelola kelas.
2. No Kategori Penyebab Masalah Judul Bahan / Sumber Bacaan Hal Penting Yang Diperoleh Dari Bacaan
(1) (2) (3) (4)
Keterampian-keterampilan ini berhubung dengan kemampuan
guru untuk menguasai dasar-dasar pengetahuan yang
berhubungan dengan persiapan dan pelaksanaan proses
pembelajaran yang akan memberikan dukungan terhadap cara
berpikir siswa yang kreatif dan imajinatif. Hal inilah yang
menunjukkan profesionalisme guru (I G. A. K. Wardani dan Siti
Julaeha, Modul IDIK 4307: 1-30).
Demikian juga model-model pembelajaran merupakan hal yang
sangat penting dalam penerapannya di lapangan, seperti model
Problem Based Learning yang dijadikan objek penelitian sebagai
upaya untuk memajukan suatu bidang tertentu. Model sangat
berkaitan dengan teori. Model merupakan suatu analog
konseptual yang digunakan untuk menyarankan bagaimana
meneruskan penelitian empiris sebaiknya tentang suatu
masalah. Jadi model merupakan suatu struktur konseptual yang
telah berhasil dikembangkan dalam suatu bidang dan sekarang
diterapkan, terutama untuk membimbing penelitian dan berpikir
dalam bidang lain, biasanya dalam bidang yang belum begitu
berkembang (Mark 1976 dalam Ratna Wilis Dahar, 1989: 5).
2 Media Pembelajaran kurang
inovatif dan kurang sesuai
dengan karakteristik siswa
pada jaman ini
Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 3 Tahun 2022 ;
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Menggunakan Articulate Storyline pada Mata
Pelajaran Administrasi Transaksi pada Siswa SMK oleh
Ayu Puspita Sari dan Novi Marlena
https://www.edukatif.org/index.php/edukatif/article/v
iew/2623
Saat ini teknologi sangat berkembang diseluruh lini kehidupan
masyarakat tidak terkecuali pada dunia pendidikan. Dunia
pendidikan merupakan sasaran yang luas bagi masuknya
teknologi yang berkembang pesat diberbagai aspek kehidupan,
dimana pendidikan juga selalu berkembang dan berbenah seiring
perkembangan zaman untuk memberikan kualitas pendidikan
yang terbaik dalam menciptakan generasi emas penerus bangsa.
Dalam proses pendidikan terdapat dua pelaku utama yaitu
pengajar (seseorang yang memberikan ilmu) dan pelajar atau
seseorang yang melakukan proses belajar (Fathurrohman &
Sulistyorini, 2012). Pada pendidikan abad 21 guru harus
menghadapi siswa generasi millenial atau generasi Z yang
pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh
3. No Kategori Penyebab Masalah Judul Bahan / Sumber Bacaan Hal Penting Yang Diperoleh Dari Bacaan
(1) (2) (3) (4)
perkembangan teknologi digital sehingga siswa memiliki
keterikatan yang sangat kuat dengan teknologi yang ada, bahkan
generasi millenial disebut sebagai digital native atau generasi
yang memiliki ketergantungan pada gadget. Hal ini terlihat dari
kebiasaan menghabiskan waktu dalam dunia virtual sehingga
berdampak pada sikap, nilai diri, dan perilakunya (Tulung dkk.,
2019).
Berdasarkan penelitian Cambridge Internasional dalam Global
Education Census tahun 2018 menunjukkan bahwa siswa dekat
dengan kemajuan informasi dan kemajuan tersebut tidak selalu
digunakan dalam mengakses media sosial, tetapi juga
dimanfaatkan dalam kegiatan belajar (Harususilo, 2018). Siswa
Indonesia mendapatkan peringkat tertinggi penggunaan IT di
sekolah senilai 40% dan pengguna desktop tertinggi kedua
setelah Amerika Serikat sebesar 54%. Berdasarkan hasil survei
Kominfo mengenai penggunaan TIK pada laman Indonesiabaik.id
oleh Syaifullah (2019) menunjukkan bahwa populasi pemilik
smartphone terbanyak pada usia produktif adalah pelajar,
sebanyak 70,98% dengan komposisi kepemilikan smartphone
pada kalangan siswa SMA/SMK sebanyak 79,56%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa teknologi sudah semakin meluas, dimana
pengguna smartphone terbanyak adalah pelajar yang merupakan
generasi millenial, karena generasi millenial memiliki ikatan yang
kuat dengan smartphone yang mempengaruhi perilaku dan pola
pikirnya (Tulung dkk., 2019). Dibalik tingginya penggunaan
smartphone oleh pelajar, data menunjukkan penggunaan
smartphone di sekolah masih rendah sebesar 7,15% dibanding
penggunaan smartphone di rumah sebesar 80,90% sehingga
sekolah harus mendukung adanya pemanfaatan teknologi secara
maksimal sebagai sarana memperlancar proses pendidikan dalam
bentuk media pembelajaran yang mampu membantu pengajar
dalam meningkatkan mutu pendidikan (Nurdyansyah, 2019).
4. LK 00b EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI -wawancara pakar (tidak disubmit)
No. Kategori Penyebab Masalah Wawancara Dengan Sejawat/ Pakar Simpulan Wawancara
(1) (2) (3) (4)
1 Model Pembelajaran tidak sesuai dengan
karakteristik materi dan siswa
1. Guru belum bisa menentukan model pembelajaran inovatif
yang tepat sesuai dengan karakteristik.
2. Guru hanya mengandalkan satu model pembelajaran pada
semua jenjang kelas, sehingga terkesan monoton.
3. Guru kurang mendapatkan pelatihan mengenai pemanfaatan
model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik
1. Guru tidak memperhatikan gaya belajar dari
karakteristik anak (gaya belajar visual, gaya
belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik).
2. Guru hanya mengandalkan satu model
pembelajaran pada semua jenjang kelas,
sehingga terkesan monoton.
3. Guru kurang mendapatkan pelatihan
mengenai pemanfaatan model-model
pembelajaran inovatif berdasarkan
karakteristik
2 Media Pembelajaran kurang inovatif dan
kurang sesuai dengan karakteristik siswa
pada jaman ini
1. Peserta didik termotivasi di kelas adalah ketika guru memilih
metode pembelajaran yang tepat dan Memanfaatkan media
belajar serta melakukan evaluasi pembelajaran yang tepat.
2. Peserta didik merasa bosan di dalam kelas karena
pembelajaran kurang variatif
3. Menurut pakar pendidikan, Mr. Mcleod menegaskan definisi
sederhana dari pembelajaran inovatif yakni segala usaha
dalam berbagai model metode, rangkaian pembelajaran,
media maupun bahan pembelajaran. Konsep ini
sederhananya ingin menghadirkan kelas yang inovatif di mana
keseluruhan perangkat maupun bahan pembelajarannya
berdasar kreasi baik dari kontribusi ide para pakar pendidikan,
guru maupun peserta didik. Sehingga konsep tersebut akan
mewujudkan adanya pembelajaran yang berorientasikan
pada pemeran utama pembelajaran yakni peserta didik.
1. Ketidakpahaman guru tentang perkembangan
teknologi dalam membuat model dan media
pembelajaran yang inovatif
2. Guru sudah terbiasa dengan pembelajaran
yang konvensional atau cenderung monoton
3. Guru belum memiliki cukup waktu untuk
menyiapkan media pembelajaran yang sesuai,
sehingga mengajar ala kadarnya saja.