SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
LK. 2.1
No. Masalah Terpilih
yang Akan
Diselesaikan
Akar Penyebab
Masalah
Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi
1. Peserta didik
kesulitan dalam
memahami soal
cerita dalam
pembelajaran
Matematika
Penggunaan model
yang kurang tepat
untuk mengasah
kemampuan literasi
dan numerasi peserta
didik secara
maksimal.
1. Fatwa, dkk (2019) menyimpulkan bahwa bahwa
terdapat peningkatan kemampuan literasi
matematis peserta didik dengan model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).
(https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/
mosharafa/article/view/mv8n3_4 )
2. Surat, I Made (2018) menyatakan etnomatematika
merupakan matematika yang tumbuh dan
berkembang dalam kebudayaan tertentu dan
dipengaruhi oleh kebudayaan tersebut serta
mempertimbangkan cara yang berbeda dalam
aktivitas masyarakat. Peran etnomatematika
dalam pembelajaran adalah peserta didik dapat
mengenali dan menggunakan koneksi antara ide-
ide matematika dalam menyelesaikan masalah
proyek, mengkaitkan ide-ide matematika dan
matematika dengan disiplin ilmu di luar
matematika, dan matematika dengan dunia
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
1. Problem Based Instruction (PBI)
PBI merupakan model
pembelajaran yang menyajikan
suatu kondisi belajar peserta
didik aktif serta melibatkan
peserta didik dalam suatu
pemecahan masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah.
Kelebihannya, model
pembelajaran PBI mampu
menghubungkan konsep dengan
berbagai peristiwa yang sering
ditemui dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga kemampuan
literasi peserta didik lebih
terasah. Kekurangannya, untuk
menerapkan PBI membutuhkan
waktu yang lebih lama.
2. Beberapa keunggulan model
pembelajaran berbasis
etnomatematika dibandingkan
dengan model pembelajaran
konvensional adalah: a) Menjadi
media yang mudah
dimengerti dalam
penyampaian konsep-konsep
matematika; b) Matematika
menjadi lebih realistik
sehingga mudah diterima
oleh peserta didik; c) Model
pembelajaran berbasis
(https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/emasains/a
rticle/view/111/97 )
3. Menurut Sugianto, Henry dkk (2022)
menyimpulkan bahwa pengaruh pembelajaran
discovery dengan menggunakan elearning
etnomatematika (melalui
observasi) menjadikan
motivasi peserta didik belajar
matematika meningkat; d)
Kemampuan peserta
didikdalam berkolaborasi
meningkat; e) Mendorong
peserta didik mempraktikkan
keterampilan berkomunikasi
dan bernalar; f) Memberikan
pengalaman kepada peserta
didik dalam
mengorganisasikan proyek
mengalokasikan waktu, dan
mengelola sumber daya seperti
peralatan dan bahan untuk
menyelesaikan tugas; g)
Melibatkan peserta didik untuk
belajar mengumpulkan
informasi dan menerapkan
sekaligus memperkenalkan
kebudayaan kepada peserta
didik; h) Membuat suasana
belajar menjadi menyenangkan
dan peserta didik menjadi
aktif,sehingga peserta didik
maupun guru menikmati proses
pembelajaran.
Kekurangannya, guru harus
mampu membiasakan diri materi
Matematika dengan budaya
sekitar yang dekat dengan
lingkungan peserta didik sehari-
hari.
terhadap kemampuan literasi matematis peserta
didik berpengaruh sebesar 62,8% sedangkan
37,2% dipengaruhi oleh faktor lain, hal ini
menunjukan bahwa pembelajaran discovery
memeberikan pengaruh positif terhadap
kemampuan literasi matematis.
(https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/JNPM/article/vi
ew/6264/2831 )
4. Istiana, Eka Marita dkk (2020) menyimpulkan
bahwa kemampuan literasi matematika peserta
didik yang diajar menggunakan realistic
mathematics education meningkat.
(https://scholar.archive.org/work/quwcyjlc3bgilpj
kayhf5lukfu/access/wayback/https://jurnal.ustjogj
a.ac.id/index.php/union/article/download/8446/pd
f )
3. Model pembelajaran discovery
dengan media e-learning adalah
salah satu pembelajaran yang
difasilitasi dan didukung
pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi.
Menurut Maarif (2016) Tahap-
tahap dari model discovery
yaitu: 1) Pemberian rangsangan
(stimulation); 2)
Pernyataan/Identifikasi masalah
(problem statement); 3)
Pengumpulan data (data
collection); 4) Pengolahan data
(data processing); 5)
Pembuktian (verification); dan
6) Menarik
simpulan/generalisasi
(generalization). Adanya
COVID-19 membuat ketertarika
peserta didik terhadap
pembelajaran menggunakan e-
learning meningkat.
Kelebihannya, discovery
learning dengan menggunakan
e-learning dapat meningkatkan
kemampuan literasi sekaligus
motivasi belajar peserta didik
tentang matematika
4. Realistic mathematics education
merupakan konsep
pembelajaran untuk membantu
peserta didik dan mendorong
peserta didik untuk membuat
hubungan antara pengetahuan
5. Damayanti, Ni Komang Ari dkk (2017)
menyimpulkan bahwa penerapan Collaborative
Learning Model dapat meningkatkan kemampuan
literasi matematika peserta didik
(https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/art
icle/view/11845 )
yang dimilikinya dengan
menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelebihan RME yaitu peserta
didik lebih mudah memahami
konsep karena berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.
Kekurangannya, guru dituntut
mampu menghubungkan seluruh
konsep dengan kehidupan
sehari-hari yang dekat dengan
peserta didik.
5. Collaborative Learning Model
sebagai suatu proses
komunikatif dapat memfasilitasi
terjadinya penggabungan antara
pengetahuan-pengetahuan
tersebut sebagai hasil interaksi
antara dua atau lebih peserta
didik (Brodie, 2010)
Kelebihan CLM adalah
memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk dapat
mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri serta
meningkatkan pemahaman
melalui interaksi antar teman
aau dengan bertanya kepada
teman yang dirasa lebih mampu,
sehingga tercipta suasana kelas
yang aktif.
Kekurangannya, dibutuhkan
waktu yang lama untuk
mengimplementasikan CLM
sampai kemampuan literasi level
6.
2. Motivasi peserta
didik yang kurang
dalam pembelajaran
Model pembelajaran
yang digunakan guru
kurang memotivasi
peserta didik dalam
pembelajaran
Matematika
1. Arifin, Muhammad dan Muhammad Abduh
(2021) menyimpulkan bahwa model blended
learning berhasil meningkatkan motivasi belajar
peserta didik, ditunjukkan dengan hasil akhir dari
rata-rata motivasi belajar di kriteria tinggi telah
mencapai 80%.
(https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/vie
w/1201/pdf )
2. Firdayati, Lilik (2020) menyimpulkan bahwa
motivasi peserta didik dalam mempelajari
transformasi meningkat signifikan akibat
pembelajaran menggunakan Discovery Learning
berbantu Geogebra.
(https://scholar.archive.org/work/sgjktl2n6bc7hg
6blhpjckwqby/access/wayback/http://ojs.fkip.um
metro.ac.id/index.php/matematika/article/downlo
ad/2899/pdf )
1. Model Blended Learning
dilaksanakan dengan
memadukan pembelajaran
secara daring dan juga tatap
muka. Kelebihannya, bentuk
pembelajaran ini
memungkinkan peserta didik
dapat belajar secara efektif dan
efesien, lebih mudah mengakses
materi ajar, dan pada akhirnya
meningkatkan motivasi dan
kemandirian belajar peserta
didik karena belajar dilakukan
secara mandiri.
Kekurangannya, dibutuhkan
waktu persiapan yang cukup
lama karena harus menyiapkan
materi untuk pembelajaran
daring dan tatap muka.
2. Dalam mengaplikasikan model
Discovery Learning, guru
berperan sebagai pembimbing
dengan memberikan
kesempatan kepada peserta
didik untuk belajar secara aktif,
guru harus dapat membimbing
dan mengarahkan kegiatan
belajar peserta didik sesuai
dengan tujuan. Proses Belajar
aktif seharusnya ditunjang juga
dengan memperhatikan
perkembangan teknologi
3. Deli, Maida (2015) menyimpulkan bahwa bahwa
pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS)
dapat meningkatkan motivasi belajar matematika
peserta didik.
(https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JP
FKIP/article/view/2725/2671 )
informasi dan komunikasi
(TIK). Pada penelitian yang
dilakukan oleh Lilik Firdayati
(2020), penggunaan TIK
ditambahkan dengan
penggunaan aplikasi Geogebra.
Kelebihannya, perpaduan
penggunaan discovery learning
dan Geogebra (dari aspek TIK)
memicu keaktifan peserta didik
dan motivasi belajar peserta
didik sekaligus.
Kekurangannya, dibutuhkan
waktu lebih untuk
mempersiapkan dan memandu
peserta didik untuk
melaksanakan discovery
learning dan dalam penggunaan
TIK dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran Search Solve
Create Share (SSCS) yaitu
pembelajaran yang melibatkan
peserta didik dalam setiap
tahapannya yaitu: tahap Search
(tahap pencarian), tahap Solve
(tahap pemecahan masalah),
tahap Create (tahap
menyimpulkan), dan tahap
Share (tahap menampilkan).
Kelebihannya, SSCS dapat
meningkatkan motivasi belajar
peserta didik.
Kekurangannya, perlu persiapan
dari sisi peserta didik harus
membaca terlebih dahulu
4. Sesfaot, Ludmila dkk (2020) menyimpulkan
bahwa berdasarkan hasil observasi penggunaan
model pembelajaran Make A Match
meningkatkan motivasi belajar pada siklus I
adalah 71% dan siklus II adalah 90%.
(https://j-
cup.org/index.php/cendekia/article/view/236/155
)
tentang materi yang akan
dibahas pada pertemuan
selanjutnya, agar peserta didik
dapat mengemukan ide lain
untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Selain itu, guru
harus memberikan komentar
secara detail mengena hasil
kerja peserta didik sehingga
peserta didik mengetahui bagian
mana yang harus diperbaiki.
4. Model pembelajaran make a
match adalah kegiatan peserta
didik untuk mencari pasangan
kartu yang merupakan
jawaban soal sebelum batas
waktunya, peserta didik yang
dapat mencocokkan kartunya
akan diberi poin dan yang
tidak berhasil mencocokkan
kartunya akan diberi hukuman
sesuai dengan yang telah
disepakati bersama.
Kelebihannya, model
pembelajaran make a match
adalah salah satu pendekatan
konseptual yang mengajarkan
peserta didik memahami
konsep-konsep secara aktif,
kreatif, efektif, interaktif
dan menyenangkan bagi
peserta didik sehingga konsep
mudah. dipahami dan
bertahan lama dalam struktur
kognitif peserta didik.
5. Anggraeni, Neni (2019) menyimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
teams games tournament berbantuan ludo dalam
pembelajaran matematika menjadikan motivasi
belajar peserta didik baik.
(https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/
pmat/article/view/5078/2396 )
Kekurangannya, pengaplikasian
model pembelajaran tersebut
membutuhkan persiapan yang
cukup lama.
5. Teams Games Tournament
adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang
menempatkan peserta didik
dalam kelompok belajar yang
beranggotakan 4 sampai 5 orang
peserta didik yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin,
suku, dan ras berbeda.
Kelebihan TGT berbantuan ludo
adalah motivasi belajar peserta
didik jauh lebih meningkat
karena peserta didik merasa
sedang bermain sambal belajar.
Kekurangannya, guru harus
memodifikasi permainan ludo
tersebut agar sesuai dengan
pembelajaran matematika, serta
harus mampu mengkondisikan
peserta didik agar tidak terlalu
terpusat pada permainan tetapi
juga tetap berusaha memahami
konsep.

More Related Content

Similar to LK 2.1.docx

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
riama11
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
riama11
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
JunaiHunter
 
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Lutfi Fahmi
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Maria Sovia Kutiom, S.Pd SMAN Saengga.pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Maria Sovia Kutiom, S.Pd SMAN Saengga.pdfLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Maria Sovia Kutiom, S.Pd SMAN Saengga.pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Maria Sovia Kutiom, S.Pd SMAN Saengga.pdf
ssuserf4685a1
 
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdfLK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
riama11
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
dina suci
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
Andiqbal
 
Materi m1 kb3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Materi m1 kb3     rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21 Materi m1 kb3     rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Materi m1 kb3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
tengkurafi1
 

Similar to LK 2.1.docx (20)

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.pdf
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Tesis
Tesis Tesis
Tesis
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices FATHIA.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices FATHIA.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices FATHIA.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices FATHIA.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1).docx
 
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
 
1587 3082-1-sm
1587 3082-1-sm1587 3082-1-sm
1587 3082-1-sm
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Maria Sovia Kutiom, S.Pd SMAN Saengga.pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Maria Sovia Kutiom, S.Pd SMAN Saengga.pdfLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Maria Sovia Kutiom, S.Pd SMAN Saengga.pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Maria Sovia Kutiom, S.Pd SMAN Saengga.pdf
 
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdfLK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
LK 1.2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH FINAL.pdf
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
Sumber Pembelajaran Terbuka : S-D Math Learning
Sumber Pembelajaran Terbuka : S-D  Math LearningSumber Pembelajaran Terbuka : S-D  Math Learning
Sumber Pembelajaran Terbuka : S-D Math Learning
 
Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3
 
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdfLK. 2.1_PPG Daljab.pdf
LK. 2.1_PPG Daljab.pdf
 
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfLK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_ fendi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_ fendi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_ fendi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_ fendi.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
Materi m1 kb3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Materi m1 kb3     rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21 Materi m1 kb3     rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Materi m1 kb3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
 

Recently uploaded

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

LK 2.1.docx

  • 1. LK. 2.1 No. Masalah Terpilih yang Akan Diselesaikan Akar Penyebab Masalah Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi 1. Peserta didik kesulitan dalam memahami soal cerita dalam pembelajaran Matematika Penggunaan model yang kurang tepat untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi peserta didik secara maksimal. 1. Fatwa, dkk (2019) menyimpulkan bahwa bahwa terdapat peningkatan kemampuan literasi matematis peserta didik dengan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). (https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/ mosharafa/article/view/mv8n3_4 ) 2. Surat, I Made (2018) menyatakan etnomatematika merupakan matematika yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tertentu dan dipengaruhi oleh kebudayaan tersebut serta mempertimbangkan cara yang berbeda dalam aktivitas masyarakat. Peran etnomatematika dalam pembelajaran adalah peserta didik dapat mengenali dan menggunakan koneksi antara ide- ide matematika dalam menyelesaikan masalah proyek, mengkaitkan ide-ide matematika dan matematika dengan disiplin ilmu di luar matematika, dan matematika dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. 1. Problem Based Instruction (PBI) PBI merupakan model pembelajaran yang menyajikan suatu kondisi belajar peserta didik aktif serta melibatkan peserta didik dalam suatu pemecahan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Kelebihannya, model pembelajaran PBI mampu menghubungkan konsep dengan berbagai peristiwa yang sering ditemui dalam kehidupan sehari- hari, sehingga kemampuan literasi peserta didik lebih terasah. Kekurangannya, untuk menerapkan PBI membutuhkan waktu yang lebih lama. 2. Beberapa keunggulan model pembelajaran berbasis etnomatematika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional adalah: a) Menjadi media yang mudah dimengerti dalam penyampaian konsep-konsep matematika; b) Matematika menjadi lebih realistik sehingga mudah diterima oleh peserta didik; c) Model pembelajaran berbasis
  • 2. (https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/emasains/a rticle/view/111/97 ) 3. Menurut Sugianto, Henry dkk (2022) menyimpulkan bahwa pengaruh pembelajaran discovery dengan menggunakan elearning etnomatematika (melalui observasi) menjadikan motivasi peserta didik belajar matematika meningkat; d) Kemampuan peserta didikdalam berkolaborasi meningkat; e) Mendorong peserta didik mempraktikkan keterampilan berkomunikasi dan bernalar; f) Memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam mengorganisasikan proyek mengalokasikan waktu, dan mengelola sumber daya seperti peralatan dan bahan untuk menyelesaikan tugas; g) Melibatkan peserta didik untuk belajar mengumpulkan informasi dan menerapkan sekaligus memperkenalkan kebudayaan kepada peserta didik; h) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan peserta didik menjadi aktif,sehingga peserta didik maupun guru menikmati proses pembelajaran. Kekurangannya, guru harus mampu membiasakan diri materi Matematika dengan budaya sekitar yang dekat dengan lingkungan peserta didik sehari- hari.
  • 3. terhadap kemampuan literasi matematis peserta didik berpengaruh sebesar 62,8% sedangkan 37,2% dipengaruhi oleh faktor lain, hal ini menunjukan bahwa pembelajaran discovery memeberikan pengaruh positif terhadap kemampuan literasi matematis. (https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/JNPM/article/vi ew/6264/2831 ) 4. Istiana, Eka Marita dkk (2020) menyimpulkan bahwa kemampuan literasi matematika peserta didik yang diajar menggunakan realistic mathematics education meningkat. (https://scholar.archive.org/work/quwcyjlc3bgilpj kayhf5lukfu/access/wayback/https://jurnal.ustjogj a.ac.id/index.php/union/article/download/8446/pd f ) 3. Model pembelajaran discovery dengan media e-learning adalah salah satu pembelajaran yang difasilitasi dan didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Maarif (2016) Tahap- tahap dari model discovery yaitu: 1) Pemberian rangsangan (stimulation); 2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement); 3) Pengumpulan data (data collection); 4) Pengolahan data (data processing); 5) Pembuktian (verification); dan 6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization). Adanya COVID-19 membuat ketertarika peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan e- learning meningkat. Kelebihannya, discovery learning dengan menggunakan e-learning dapat meningkatkan kemampuan literasi sekaligus motivasi belajar peserta didik tentang matematika 4. Realistic mathematics education merupakan konsep pembelajaran untuk membantu peserta didik dan mendorong peserta didik untuk membuat hubungan antara pengetahuan
  • 4. 5. Damayanti, Ni Komang Ari dkk (2017) menyimpulkan bahwa penerapan Collaborative Learning Model dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika peserta didik (https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/art icle/view/11845 ) yang dimilikinya dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan RME yaitu peserta didik lebih mudah memahami konsep karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Kekurangannya, guru dituntut mampu menghubungkan seluruh konsep dengan kehidupan sehari-hari yang dekat dengan peserta didik. 5. Collaborative Learning Model sebagai suatu proses komunikatif dapat memfasilitasi terjadinya penggabungan antara pengetahuan-pengetahuan tersebut sebagai hasil interaksi antara dua atau lebih peserta didik (Brodie, 2010) Kelebihan CLM adalah memberikan kesempatan pada peserta didik untuk dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri serta meningkatkan pemahaman melalui interaksi antar teman aau dengan bertanya kepada teman yang dirasa lebih mampu, sehingga tercipta suasana kelas yang aktif. Kekurangannya, dibutuhkan waktu yang lama untuk mengimplementasikan CLM
  • 5. sampai kemampuan literasi level 6. 2. Motivasi peserta didik yang kurang dalam pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan guru kurang memotivasi peserta didik dalam pembelajaran Matematika 1. Arifin, Muhammad dan Muhammad Abduh (2021) menyimpulkan bahwa model blended learning berhasil meningkatkan motivasi belajar peserta didik, ditunjukkan dengan hasil akhir dari rata-rata motivasi belajar di kriteria tinggi telah mencapai 80%. (https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/vie w/1201/pdf ) 2. Firdayati, Lilik (2020) menyimpulkan bahwa motivasi peserta didik dalam mempelajari transformasi meningkat signifikan akibat pembelajaran menggunakan Discovery Learning berbantu Geogebra. (https://scholar.archive.org/work/sgjktl2n6bc7hg 6blhpjckwqby/access/wayback/http://ojs.fkip.um metro.ac.id/index.php/matematika/article/downlo ad/2899/pdf ) 1. Model Blended Learning dilaksanakan dengan memadukan pembelajaran secara daring dan juga tatap muka. Kelebihannya, bentuk pembelajaran ini memungkinkan peserta didik dapat belajar secara efektif dan efesien, lebih mudah mengakses materi ajar, dan pada akhirnya meningkatkan motivasi dan kemandirian belajar peserta didik karena belajar dilakukan secara mandiri. Kekurangannya, dibutuhkan waktu persiapan yang cukup lama karena harus menyiapkan materi untuk pembelajaran daring dan tatap muka. 2. Dalam mengaplikasikan model Discovery Learning, guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan. Proses Belajar aktif seharusnya ditunjang juga dengan memperhatikan perkembangan teknologi
  • 6. 3. Deli, Maida (2015) menyimpulkan bahwa bahwa pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika peserta didik. (https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JP FKIP/article/view/2725/2671 ) informasi dan komunikasi (TIK). Pada penelitian yang dilakukan oleh Lilik Firdayati (2020), penggunaan TIK ditambahkan dengan penggunaan aplikasi Geogebra. Kelebihannya, perpaduan penggunaan discovery learning dan Geogebra (dari aspek TIK) memicu keaktifan peserta didik dan motivasi belajar peserta didik sekaligus. Kekurangannya, dibutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan dan memandu peserta didik untuk melaksanakan discovery learning dan dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran. 3. Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) yaitu pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam setiap tahapannya yaitu: tahap Search (tahap pencarian), tahap Solve (tahap pemecahan masalah), tahap Create (tahap menyimpulkan), dan tahap Share (tahap menampilkan). Kelebihannya, SSCS dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Kekurangannya, perlu persiapan dari sisi peserta didik harus membaca terlebih dahulu
  • 7. 4. Sesfaot, Ludmila dkk (2020) menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil observasi penggunaan model pembelajaran Make A Match meningkatkan motivasi belajar pada siklus I adalah 71% dan siklus II adalah 90%. (https://j- cup.org/index.php/cendekia/article/view/236/155 ) tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, agar peserta didik dapat mengemukan ide lain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Selain itu, guru harus memberikan komentar secara detail mengena hasil kerja peserta didik sehingga peserta didik mengetahui bagian mana yang harus diperbaiki. 4. Model pembelajaran make a match adalah kegiatan peserta didik untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya, peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya akan diberi poin dan yang tidak berhasil mencocokkan kartunya akan diberi hukuman sesuai dengan yang telah disepakati bersama. Kelebihannya, model pembelajaran make a match adalah salah satu pendekatan konseptual yang mengajarkan peserta didik memahami konsep-konsep secara aktif, kreatif, efektif, interaktif dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga konsep mudah. dipahami dan bertahan lama dalam struktur kognitif peserta didik.
  • 8. 5. Anggraeni, Neni (2019) menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament berbantuan ludo dalam pembelajaran matematika menjadikan motivasi belajar peserta didik baik. (https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/ pmat/article/view/5078/2396 ) Kekurangannya, pengaplikasian model pembelajaran tersebut membutuhkan persiapan yang cukup lama. 5. Teams Games Tournament adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku, dan ras berbeda. Kelebihan TGT berbantuan ludo adalah motivasi belajar peserta didik jauh lebih meningkat karena peserta didik merasa sedang bermain sambal belajar. Kekurangannya, guru harus memodifikasi permainan ludo tersebut agar sesuai dengan pembelajaran matematika, serta harus mampu mengkondisikan peserta didik agar tidak terlalu terpusat pada permainan tetapi juga tetap berusaha memahami konsep.